PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE)
|
|
- Lanny Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) Sutrisn Badri, Rmadhn Prgram Studi Manajemen Fakultas Eknmi-Universitas Widya Dharma Klaten . Abstrak Usaha pengendalian kualitas merupakan usaha preverentif (penjagaan) dan dilaksanakan sebelum kesalahan kualitas prduk atau jasa tersebut terjadi, melainkan mengarahkan agar kesalahan kualitas tersebut tidak terjadi didalam perusahaan yang bersangkutan. Persalan pengendalian kualitas adalah bagaimana menjaga dan mengarahkan agar prduk dan jasa dari perusahaan yang bersangkutan tersebut dapat memenuhi kualitas sebagaimana yang telah direncanakan. Tujuan penelitian ini untuk (1). Memecahkan masalah yang berkaitan dengan kerusakan prduk dengan mdel SCQ, (2). Menentukan biya kualitas ttal minimum (minimize ttal cst uality) Hasil analisis cntrl charts menunjukkan bahwa jumlah prduk yang diperiksa sebanyak unit, rata-rata kerusakan prduk sebesar 0,026 atau 2,6 %. Batasan pengawasannya: UCL sebesar 0,031 atau 3,1 %, LCL sebesar 0,021 atau 2,1 %. Sedangkan análisis intensitas pengendalian kualitas adalah sebagai berikut: prduk rusak yang benarbenar terjadi sebanyak 2531 unit, jumlah prduk rusak yang dikehendaki yaitu yang menanggung biaya kualitas terendah (*) sebanyak 3376 unit. Ttal biaya atas kualitas sebesar Rp yang terdiri dari biaya QCC sebesar RP dan biaya QAC sebesar Rp Key wrd: SQC, UCL, LCL, Minimum Ttal Cst
2 PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengendalian kualitas harus dapat mengarahkan kepada beberapa tujuan secara terpadu, sehingga para knsumen dapat puas mempergunakan prduk atau jasa dari perusahaan. Harga prduk atau jasa perusahaan tersebut harus dapat ditekan serendahrendahnya serta prses prduksinya dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan sebelumnya didalam perusahaan yang bersangkutan. Pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan yang sering dilakukan disetiap perusahaan. Apabila pengendalian kualitas dilakukan dengan baik, bagi perusahaan akan menimbulkan tambahan biaya yaitu biaya pengawasan kualitas, dan tingkat kerusakan prduk yang dihasilkan sangat rendah atau prduk rusak yang terjadi sedikit. Sebaliknya bagi perusahaan yang tidak memperhatikan pengendalian kualitas, dalam jangka pendek perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya pengawasan kualitas, tetapi dalam jangka panjang perusahan sulit memasarkan prduk dikarenakan tersaingi perusahaan yang sejenis yang kualitas prduknya lebih baik. Usaha pengendalian kualitas merupakan usaha preverentif (penjagaan) dan dilaksanakan sebelum kesalahan kualitas prduk atau jasa tersebut terjadi, melainkan mengarahkan agar kesalahan kualitas tersebut tidak terjadi didalam perusahaan yang bersangkutan. Persalan pengendalian kualitas adalah bagaimana menjaga dan mengarahkan agar prduk dan jasa dari perusahaan yang bersangkutan tersebut dapat memenuhi kualitas sebagaimana yang telah direncanakan. Jadi peranan pengendalian kualitas prduk sangat penting dan berguna bagi perusahaan. Apabila pengendalian kualitas dilakukan dengan baik, maka pimpinan perusahaan akan dapat mengambil tindakan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan, menyusun rencana yang baik untuk masa yang akan datang, serta memperbaiki sistem pengendalian atau pengawasan terhadap prduk yang sudah dilakukan dengan baik. Untuk mengetahui apakah peranan pengendalian kualitas sudah dilakukan dengan baik atau belum leh perusahaan, maka analisis yang digunakan diantaranya analisis cntrl charts dan analisis intensitas pengawasan kualitas. Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kerusakan prduk yang terjadi dan untuk mengetahui biaya pengawasan kualitas yang efisien Frmulasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagai berikut: yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
3 1. Bagaimana menerapkan sistem pengendalian kualitas untuk meminimimkan kerusakan prduk? 2. Apakah jumlah kerusakan prduk yang terjadi masih berada pada tleransi standar? 3. Berapa jumlah prduk yang dapat ditleransi sehingga mampu meminimumkan ttal biaya kualitas? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan kerusakan prduk dengan mdel SCQ 2. Menentukan biya kualitas ttal minimum (minimize ttal cst uality) 1.4. Batasan masalah Permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Pemecahan masalah difkuskan pada pengendalian kualitas untuk meminimalisasikan kerusakan prduk dan menentukan ttal cst minimum. 2. Data yang dianalisis adalah data prduksi tahun II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian pengendalian kualitas Pengendalian kualitas adalah suatu aktivitas (manajemen perusahaaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas prduk (dan jasa) perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan. Pengendalian kualitas merupakan usaha preventif dan dilaksanakan sebelum kualitas prduk mengalami kerusakan. (Agus Ahyari, 2000: 239). Pengertian pengendalian kualitas sangat luas, dikarenakan berhubungan dengan beberapa unsur yang mempengaruhi kualitas yang harus dimasukkan dan dipertimbangkan. Secara garis besar pengendalian kualitas dikelmpkkan menjadi : a. Pengendalian kualitas sebelum penglahan atau prses yaitu pengendalian kualitas yang berkenaan dengan prses yang berurutan dan teratur termasuk bahan-bahan yang akan diprses. b. Pengendalian kualitas terhadap prduk jadi yaitu pengendalian yang dilakukan terhadap barang hasil prduksi untuk menjamin supaya prduk jadi tidak mengalami kerusakan atau tingkat kerusakan prduk sedikit. (Sfyan Assauri, 1993: 218). Teknik yang digunakan dalam pengendalian kualitas diantaranya dengan metde cntrl chart. Metde tersebut digunakan untuk mengetahui ratarata kerusakan prduk dan besarnya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Tujuan pengendalian kualitas menurut (Agus Ahyari, 2000: 53) adalah: a. Untuk meningkatkan kepuasan knsumen b. Mengusahakan agar penggunaan biaya serendah mungkin
4 c. Agar dapat memprduksi selesai tepat pada waktunya Langkah pengendalian kualitas menurut (Bunds, 1994: 76) adalah: a. Menilai kinerja kualitas aktual b. Membandingkan kinerja dengan tujuan c. Bertindak berdasarkan perbedaan antara kinerja dan tujuan Fungsi pengendalian mengandung makna pelaksanaan, pengukurasn dan pla tindakan klektif yang meyakinkan tercapainya tujuan secara luas akibat pengendalian, yaitu: a. Pengukuran pelaksanaan tujuan, rencana kegiatan dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. b. Analisis penyimpangan, tujuan, rencana dan kebijaksanaan untuk mencapai penyebabnya. c. Kmunikasi hasil pengukuran terhadap individu atau kelmpk yang melaksanakan. d. Pertimbangan alternatif atas dasar tindakan yang dapat diambil untuk kreksi gejala adanya suatu kekurangan. e. Menilai dan melengkapi alternatif yang baik sesuai dengan kemampuan Mdel SQC 1. Metde cntrl chart menurut Sukant Rekshadiprj (1995: 142) Analisis untuk mengetahui rata-rata kerusakan penyimpangan, batas atas dan batas bawah pengawasan kualitas prduk. 1) Mencari rata-rata kerusakan: X P n P X n = rata-rata kerusakan prduk = jumlah prduk rusak = jumlah prduk dibservasi 2) Menentukan standar deviasi/penyimpangan: p( 1 p) Sp n P Sp = rata-rata kerusakan prduk = standar deviasi/penyimpangan
5 n = jumlah prduk dibservasi 3) Menentukan batasan pengawasan. - Batasan pengawasan atas (Upper Cntrl Limit = UCL) UCL= P+ 3 Sp - Batasan pengawasan bawah (Lwer Cntrl Limit = LCL) LCL = P 3 Sp 1. Pengendalian kualitas akan berjalan baik jika kerusakan prduk masih dalam batas nrmal yaitu terletak antara batasan pengawasan atas (UCL) dan batasan pengawasan bawah (LCL). 2. Apabila kerusakan prduk di atas garis UCL maka perusahaan akan mengalami kerugian yang dikarenakan jumlah kerusakan prduk tinggi dan jika jumlah kerusakan prduk di bawah LCL maka perusahaan akan memperleh keuntungan/laba besar yang dikarenakan jumlah kerusakan prduknya sedikit Intensitas pengawasan kualitas Metde yang digunakan untuk mengetahui jumlah prduk rusak yang ptimal yaitu jumlah prduk rusak dengan biaya pengawasan kualitas yang efisien. Biaya-biaya yang diperhitungkan adalah: 1) Biaya pengawasan kualitas QCC ( Indriy Gitsudarm, 1993:142) QCC = ttal biaya pengawasan kualitas R = jumlah prduk ditest = biaya pengetesan setiap kali test = jumlah prduk rusak 2) Biaya jaminan mutu/kualitas Dirumuskan: QAC = c. QAC = ttal biaya jaminan mutu c = biaya jaminan mutu tiap unit = jumlah prduk rusak selama satu peride 3) Ttal biaya atas kualitas
6 TQC = QCC + QAC TQC = ttal biaya atas kualitas QCC = ttal biaya pengawasan kualitas QAC = ttal biaya jaminan mutu/kualitas 4) Dari kedua biaya tersebut diatas yaitu biaya pengawasan kualitas (QCC) dan biaya jaminan mutu (QAc), maka dapat dicari titik temu antara kedua biaya tersebut dan menemukan jumlah prduk rusak yang menanggung ttal biaya kualitas yang rendah. Caranya adalah dengan menyamakan persamaan garis dari kedua biaya tersebut. Titik temu itu adalah pada: Q* c Q* = jumlah prduk ptimal R c = jumlah prduk ditest = biaya pengetesan setiap kali test = biaya jaminan mutu tiap unit Keterangan: 1. Q* untuk mengetahui jumlah prduk rusak yang menanggung biaya terendah. 2. Intensitas pengawasan kualitas sudah berjalan baik jika prduk rusak yang benar-benar terjadi (Q) lebih kecil dari prduk rusak yang dikehendaki (Q*). III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Cntrl Charts Cntrl Charts merupakan analisis untuk mengetahui rata-rata kerusakan dari prduk yang diperiksa, serta untuk mengetahui besarnya penyimpangan yang terjadi, kemudian ditentukan batasan pengawasannya yaitu batas atas dan batas bawah. Data yang diperleh selama penelitian adalah sebagai berikut :
7 Bulan Tabel 1. Persentase Kerusakan Prduk Mebel Tahun ,67 Jumlah Prduk yang Diperiksa Jumlah Prduk Rusak Persentase Kerusakan Januari ,5 Februari ,6 Maret ,8 April ,7 Mei ,5 Juni ,4 Juli ,6 Agustus ,7 September ,8 Oktber ,7 Npember ,6 Desember ,5 Jumlah Sumber : Data Penelitian - Jumlah prduk yang diperiksa = unit - Jumlah prduk yang rusak = unit - Persentase kerusakan X P n ,026 2,6 % - n rata-rata
8 - Standar Deviasi (penyimpangan) SP P(1 P) n 0,026 (1 0,026) 8041,67 0, ,67 0, , Batasan pengawasan Batasan Atas (Upper Cntrl Limit = UCL) UCL P 3SP 0,026 3 (0, ) 0,026 0, ,031 atau 3,1 % Batasan Bawah (Lw Cntrl Limit = LCL) LCL P 3SP 0,026 3(0, ) 0,026 0, ,021 atau 2,1% Dari perhitungan dengan metde cntrl charts diperleh batas atas sebesar 0,031 atau 3,1 % dan batas bawah sebesar 0,021 atau 2,1 %. Dengan melihat batasan pengawasan yaitu batas atas (UCL) dan batas bawah (LCL) serta kejadian selama satu tahun, maka dikatakan bahwa pengendalian kualitas terhadap mebel sudah dilaksanakan dengan baik, karena kerusakan prduk yang terjadi masih dalam batas wajar yaitu masih terletak antara batas atas dan batas bawah. Kejadian-kejadian itu bila digambarkan tampak sebagai berikut:
9 3,1 UCL Persentase Kerusakan (%) 2,6 P 2,1 LCL Bulan Gambar 2. Grafik Cntrl Charts Mebel Indikatr-indikatr kerusakan prduk dan sebab terjadinya kerusakan prduk: 1. Prduk rusak digudang sebelum barang dijual seperti: ktr, pecah, cacat dan lainnya 2. Prduk rusak merupakan hal yang nrmal terjadi dalam prses penglahan prduk, seperti : berlubang, cacat, ktr Analisis Intensitas Pengawasan Kualitas Analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengawasan terhadap kualitas prduk yang dijalankan pada PT. Mitra Sejati dan untuk mengetahui besarnya biaya yang timbul akibat adanya kegiatan pengawasan kualitas yaitu biaya yang efisien dengan tingkat kerusakan prduk yang ptimal. Biaya-biaya yang diperhitungkan dalam kegiatan pengawasan kualitas adalah: 1. Biaya pengawasan kualitas Biaya-biaya yang merupakan biaya pengawasan kualitas adalah: a. Biaya kerusakan bahan baku dan bahan penlng karena kurangnya perawatan pada waktu penyimpanan di gudang dan kurang stabilnya mutu bahan baku, sehingga pada waktu bahan baku akan diprses kualitasnya mengalami penyusutan. b. Biaya tenaga kerja yang terlibat dalam pengawasan kualitas. Biaya ini merupkan biaya tambahan karena perusahaan sering mengadakan kerja lembur untuk pemeriksaan kualitas. Besarnya biaya pengawasan kualitas dipengaruhi leh ketat tidaknya intensitas pengawasan kualitas prduk. Hal tersebut dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut: QCC
10 QCC R = ttal biaya pengawasan kualitas = jumlah prduk ditest = biaya pengetesan setiap kali test = jumlah prduk rusak 2. Biaya jaminan mutu Biaya jaminan mutu yang dikeluarkan perusahaan diakibatkan karena kerusakan prduk selama perjalanan dari perusahaan ke distributr atau ke knsumen. Biaya jaminan mutu ini meliputi: a. Biaya perbaikan prduk yang rusak b. Biaya penggantian prduk rusak dan cacat c. Biaya atas ditanggungnya resik menyebabkan berkurangnya vlume penjualan karena biaya prduk yang rusak atau cacat telah dibeli leh knsumen. Besarnya biaya jaminan mutu dapat dicari dengan menggunakan rumus: QAC = c. QAC c = ttal biaya jaminan mutu = biaya jaminan mutu tiap unit = jumlah prduk rusak selama satu peride 3. Ttal Biaya Kualitas Ttal biaya atas kualitas merupakan jumlah antara biaya pengawasan kualitas dengan biaya jaminan mutu, secara matematis ttal biaya atas kualitas dirumuskan sebagai berikut: TQC = QCC + QAC TQC = ttal biaya atas kualitas QCC = ttal biaya pengawasan kualitas QAC = ttal biaya jaminan mutu/kualitas Dari keadaan di atas, maka dapat dicari titik temu antara kedua biaya tersebut untuk menentukan jumlah prduk rusak yang menanggung biaya kualitas yang terendah. Titik temu itu dapat diketahui dengan rumus:
11 Q* c Q* = jumlah prduk ptimal R c = jumlah prduk ditest/diperiksa = biaya pengetesan setiap kali test = biaya jaminan mutu tiap unit Perhitungan intensitas pengawasan kualitas dalam penelitian ini adalah: 1. Intensitas pengawasan kualitas mebel - R = jumlah prduk yang diperiksa = unit - Biaya tenaga kerja yang melakukan kegiatan pengendalian kualitas dalam satu tahun. 7 rang tenaga kerja = 7 x 12 x = Rp Biaya bahan baku dan bahan penlng sebesar Rp Dalam satu bulan melakukan kegiatan pengendalian kualitas rata-rata sebanyak 9 kali, jadi dalam satu tahun sebanyak 9 12 = 108 kali. Sehingga biaya pengetesan setiap kali test () adalah: Rp Rp Rp Rp ,3 2. Biaya jaminan mutu setiap unit (c): - Harga jual per unit mebel sebesar Rp , 00 - Besarnya biaya jaminan mutu setiap unit sebesar 2 % dari harga jual. C = Rp , 00 2 % = Rp , 00
12 - Berdasarkan data diatas, dapat dibuat persamaan ttal biaya pengawasan kualitas (QCC) dan biaya jaminan mutu (QAC) sebagai berikut: QCC x ,3 QAC c. Rp x Dari persamaan tersebut, dapat ditentukan jumlah prduk rusak yang menanggung biaya terendah (*) yaitu: * c x , ,3 3376, unit Maka biaya pengwasan kualitas yang ditanggung perusahaan sebesar : - Biaya pengawasan kualitas (QCC) : QCC x ,3 3378, Rp ,064 dibulatkan Rp Biaya jaminan mutu (QAC) QAC = c x = Rp x 3378, = Rp , 686 dibulatkan Rp Jadi ttal biaya atas kualitas (TQC) TQC = QCC + QAC
13 = Rp ,064 + Rp ,686 = Rp ,75 dibulatkan Rp Dari perhitungan dengan menggunakan analisis intensitas pengawasan kualitas, jumlah prduk rusak yang menanggung biaya terendah sebanyak 3376 unit dan ttal biaya atas kualitasnya sebesar Rp yang terdiri dari QCC sebesar Rp dan QAC sebesar Rp Apabila diadakan perbandingan antara * yang dikehendaki dengan (prduk rusak) yang benarbenar terjadi terdapat selisih sebesar = 845 unit. Selisih ini menunjukkan bahwa prduk rusak yang benar-benar terjadi lebih kecil dari prduk rusak yang dikehendaki. Maka dapat dikatakan bahwa intensitas pengawasan kualitas yang dilaksanakan telah berjalan dengan baik. Sedangkan perhitungannya akan nampak seperti dibawah ini: - Misal = 1000 unit Maka : QCC x , QAC = c x = x 1000 = TQC = QCC + QAC = = Misal = 2000 unit QCC x ,
14 QAC = c x = x 2000 = TQC = QCC + QAC = = Misal = 3000 unit QCC x , QAC = c x = x 3000 = TQC = QCC + QAC = = Misal = 3376 unit QCC x , QAC = c x = x 3376 =
15 TQC = QCC + QAC = = Misal = 5000 unit QCC x , QAC = c x = x 5000 = TQC = QCC + QAC = = Perhitungan tersebut bila disusun dalam tabel tampak seperti di bawah ini : Tabel 2. Jumlah prduk rusak (), masing-masing biaya (QCC, QAC, TQC) (Unit) QCC (Rupiah) QAC (Rupiah) TQC (Rupiah) Sumber : data primer yang dilah Grafik QCC, QAC, TQC (Jutaan Rupiah) ditunjukkan pada gambar berikut:
16 TQC QAC QCC (Ribuan Unit) Gambar 3. Grafik biaya kualitas Keterangan : Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa : 1. QCC akan menurun apabila jumlah prduk rusak meningkat dan sebaliknya QCC akan meningkat apabila jumlah prduk rusak menurun. 2. QAC akan menurun apabila jumlah prduk rusak juga menurun dan sebaliknya QAC akan meningkat apabila jumlah prduk rusak juga meningkat. 3. Dengan jumlah prduk rusak sebanyak 3376 unit akan diperleh biaya QCC sebesar Rp , biaya QAC sebesar Rp dan biaya TQC = Rp IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 4.1. Kesimpulan 1. Analisis Cntrl Charts Analisis cntrl charts untuk mebel sebagai berikut: 1) Jumlah prduk yang diperiksa sebanyak unit 2) Rata-rata kerusakan prduk sebesar 0,026 atau 2,6 % 3) Untuk batasan pengawasannya: a. Batas atas (UCL) sebesar 0,031 atau 3,1 % b. Batas bawah (LCL) sebesar 0,021 atau 2,1 %
17 Dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas terhadap mebel sudah dilaksanakan dengan baik, karena jumlah prduk rusak masih dalam batas yang wajar yaitu terletak antara batas atas dan batas bawah. 2. Analisis intensitas pengawasan kualitas Intensitas pengawasan kualitas untuk mebel sebagai berikut: 1) Prduk rusak yang benar-benar terjadi sebanyak 2531 unit. 2) Jumlah prduk rusak yang dikehendaki yaitu yang menanggung biaya kualitas terendah (*) sebanyak 3376 unit. 3) Ttal biaya atas kualitas sebesar Rp yang terdiri dari biaya QCC sebesar RP dan biaya QAC sebesar Rp Sehingga dapat disimpulkan bahwa intensitas pengawasan kualitas terhadap mebel sudah dilaksanakan dengan baik, karena jumlah prduk rusak yang benar-benar terjadi sebanyak 2531 unit lebih kecil dari jumlah prduk rusak yang dikehendaki sebanyak 3376 unit Rekmendasi Dari hasil analisis tersebut, maka penulis memberikan saran-saran. Adapun saran-saran yang penulis ajukan adalah sebagai berikut: 1) Manajemen pengendalian mutu lebih meningkatkan frekuensi pemeriksaan untuk mengurangi jumlah prduk rusak walaupun harus menanggung biaya kualitas tinggi. 2) Meningkatkan pelayanan terhadap knsumen, misalnya dengan memberikan jaminan kualitas terhadap prduk yang diberikan kepada pelanggan. Hal ini perlu dilakukan agar knsumen atau pelanggan tetap setia kepada perusahaan, mengingat adanya persaingan yang semakin ketat. 3) Melakukan pengendalian kualitas secara terus menerus, agar jumlah prduk rusak dapat diminimalkan menjadi lebih kecil. DAFTAR PUSTAKA Agus Ahyari, 2000, Manajemen Prduksi, BPFE-UGM, Ygyakarta. Elwd S. Buffa dan Rakesh K. Sarin, 1999, Manajemen Operasi dan Prduksi Mdern, Binarupa Aksara, Jakarta. Fandi Tjiptn, 1995, Ttal Quality Management, Andi Offset, Ygyakarta. Gasperz V, 1997, Manajemen Kualitas, PT. Gramedia, Jakarta. Indriy Gitsudarm, 1993, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Prduksi, BPFE- UGM, Ygyakarta. Lalu Sumayang, Dasar-Dasar Manajemen Prduksi dan Operasi, Salemba Empat, Jakarta.
PEMODELAN MINIMIZE TOTAL BIAYA PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES MANUFAKTURING PRODUK FURNITURE
PEMODELAN MINIMIZE TOTAL BIAYA PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES MANUFAKTURING PRODUK FURNITURE Sutriso B., Abd. Haris, Romadho Jurusa Maajeme - Fakultas Ekoomi, Uiversitas Widya Dharma Klate Jl. Ki
Lebih terperinciPengawasan Mutu Beras pada Perusahaan Umum BULOG Divisi Regional Bali
Pengawasan Mutu Beras pada Perusahaan Umum BULOG Divisi Regional Bali PUTU RAKA MAHENDRA, RATNA KOMALA DEWI, I KETUT SUAMBA Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman
Lebih terperinciEVALUASI PENGAWASAN KUALITAS PRODUK KAYU LAPIS PADA CV CIPTA USAHA MANDIRI JURNAL PENELITIAN
EVALUASI PENGAWASAN KUALITAS PRODUK KAYU LAPIS PADA CV CIPTA USAHA MANDIRI JURNAL PENELITIAN Ditulis Oleh : Nama : Dhika Nur Rofiq Nomor Mahasiswa : 10311014 Jurusan Bidang Konsentrasi : Manajemen : Operasional
Lebih terperinciBAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan PT. Megah Lestar Packind adalah perusahaan yang bergerak di bidang Percetakan kardus yang mulai berdiri sejak 9 Maret 1988 dengan lkasi yang bertempat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. berbeda terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controlling yang dilakukan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Terry, George R (1977) manajemen adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controlling yang dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa persaingan bebas pada era Glbalisasi ini, dimana perusahaan manufaktur bersaing dengan ketat dalam memprduksi barang, knsumen menjadi sangat menyadari
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prduk Prduk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan knsumen. (http://kpisusu.wrdpress.cm/). Ada tiga aspek prduk : Bertujuan
Lebih terperinciANALISN PENGAWASAN KUALITAS PRODUK PADA PERUSAEAAN PAVING BLOCK KETAPANG JAYA PURWOKERTO
I ANALISN PENGAWASAN KUALITAS PRODUK PADA PERUSAEAAN PAVING BLOCK KETAPANG AYA PURWOKERTO Oleh: Herni Utami Rahmawati Dsen STIE Satria ABSTRACT This research is a case study at "Ketapang aya" pving blck
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Fouad dan Mukattash (2010) yang berjudul Statistical Process
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Fouad dan Mukattash (2010) yang berjudul Statistical Process Control Tools: A Practical guide for Jordanian Industrial Organizations. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimal guna kelangsungan hidup perusahaan. Dalam mempertahankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar memiliki tujuan dalam menjalankan usahanya yaitu mendapatkan laba yang maksimal guna kelangsungan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri
Lebih terperinciPengawasan Mutu pada Pengolahan Dodol Salak di CV Duta Gunung Salak
Pengawasan Mutu pada Pengolahan Dodol Salak di CV Duta Gunung Salak NI KADEK AYU NINGSIH, I KETUT SUAMBA, I DEWA GEDE RAKA SARJANA Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Setiap usaha yang didirikan dengan rientasi laba (keuntungan) mempunyai tujuan untuk mencapai laba (keuntungan) yang ptimal, sehingga kelangsungan hidup badan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman seperti sekarang ini dengan kemajuan industri yang didukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman seperti sekarang ini dengan kemajuan industri yang didukung dengan perkembangan teknologi yang pesat telah memberikan dampak terhadap persaingan industri pada
Lebih terperinciSTANDARISASI BIAYA PRODUKSI TERHADAP TOTAL QUALITY CONTROL PADA PTP. PABRIK GULA TAKALAR
Jurnal Liquidity Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2013, hlm. 54-58 STANDARISASI BIAYA PRODUKSI TERHADAP TOTAL QUALITY CONTROL PADA PTP. PABRIK GULA TAKALAR Jamaluddin Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS KAIN DENIM DT 650 PADA DEPARTEMEN WEAVING MENGGUNAKAN P-CHART
Simposium Nasional RAPI XV- 205FT UMS ISSN 42-962 PENGENDALIAN KUALITAS KAIN DENIM DT 650 PADA DEPARTEMEN WEAVING MENGGUNAKAN P-CHART Etika Muslimah, Tatag Keriswanto 2, 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI UNTUK MENINGKATKATKAN KUALITAS PRODUK PADA PERUSAHAAN PT. BATIK DAN LIRIS SUKOHARJO JURNAL PUBLIKASI
ANALISIS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI UNTUK MENINGKATKATKAN KUALITAS PRODUK PADA PERUSAHAAN PT. BATIK DAN LIRIS SUKOHARJO JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Dasar Penjadwalan Prduksi Lading dan Scheduling merupakan salah satu pin dalan fungsi dan kegiatan pengawasan prduksi. Pemuatan (Lading) mempunyai
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENGAWASAN MUTU UNTUK MEMINIMALISASI BARANG RUSAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN PADA PT SEMESTA KERAMIKA RAYA
PELAKSANAAN PENGAWASAN MUTU UNTUK MEMINIMALISASI BARANG RUSAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN PADA PT SEMESTA KERAMIKA RAYA Dewi Taurusyanty Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Reni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat dengan memasuki era globalisasi, karena persaingan bukan hanya dengan perusahaan dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Dalam perusahaan pabrik, istilah mutu diartikan sebagai faktor-faktor yang terdapat
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mutu Pengertian mutu dapat berbeda-beda tergantung pada rangkaian perkataan atau kalimat dimana istilah mutu ini dipakai, dan orang yang mempergunakannya. Dalam perusahaan
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) UNTUK MEMINIMUMKAN PRODUK GAGAL PADA TOKO ROTI BAROKAH BAKERY
PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) UNTUK MEMINIMUMKAN PRODUK GAGAL PADA TOKO ROTI BAROKAH BAKERY Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas Prodi Manajemen Fakultas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Analisis Varians Analisis varians adalah suatu proses sistematis untuk mengidentifikasi, melapor, dan menjelaskan varians atau penyimpangan hasil yang sesungguhnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dalam bisnis produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dalam bisnis produk maupun jasa berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk maupun pelayanannya, agar dapat memberikan
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN MUTU PADA PENJUALAN IKAN BADER/TAWES METODE SQC DI TPI UD. JAZULI IB GRESIK
ANALISIS PENGENDALIAN MUTU PADA PENJUALAN IKAN BADER/TAWES METODE SQC DI TPI UD. JAZULI IB GRESIK Moh. Ririn Rosyidi Program Studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin, Bungah, Gresik Email:
Lebih terperinciOleh : Dewi Taurusyanti 1) dan Anida Ovalia Kurniadewi 2) ABSTRAK
PENGGUNAAN DIAGRAM PARETO, DIAGRAM SEBAB AKIBAT DAN METODE SQC SEBAGAI ALAT BANTU UNTUK MENGEVALUASI KINERJA PRODUKSI TERHADAP TINGKAT MUTU PRODUK YANG DIHASILKAN PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. agroindustri adalah salah satu subsistem yang bersama-sama subsistem lain
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi menitikberatkan pada bidang pertanian dan industri yang berbasis pertanian atau biasa disebut agroindustri. Dalam sistem agribisnis, agroindustri adalah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif
Lebih terperinciDalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun
CHAPTER V Harga menurut Philip Ktler (2001 : 439) ialah sebagai berikut, charged fr a prduct r service. Mre bradly, price is the sum f all the value that cnsumer exchange fr the benefits f having r using.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Saat ini persaingan usaha semakain ketat, seperti halnya dalam usaha garment. Agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan, pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan yang sangat perlu dilakukan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG
INDEPT, Vl, N., Oktber 0 ISSN 087-90 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG Erlian Supriyant.,ST Dsen Tetap Teknik Industri Universitas Nurtani Bandung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu
Lebih terperinciANALISA SISTEM PERAWATAN KOMPONEN BEARING BOTTOM ROLLER DAN V BELT MESIN RING FRAME RY-5 PADA DEPARTEMEN SPINNING II A (DI PT DANLIRIS SURAKARTA)
ANALISA SISTEM PERAWATAN KOMPONEN BEARING BOTTOM ROLLER DAN V BELT MESIN RING FRAME RY-5 PADA DEPARTEMEN SPINNING II A (DI PT DANLIRIS SURAKARTA) Darmint Pujtm, Rama Kartha S Prgram Studi Teknik Industri
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran
Lebih terperinciPengawasan Bahan Baku dan Mutu yang Efektif Guna Mendukung Kelancaran Proses Produksi Pada PT Alove Bali
E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2301-6523 Vol.5, No.1, Januari 2016 Pengawasan Bahan Baku dan Mutu yang Efektif Guna Mendukung Kelancaran Proses Produksi Pada PT Alove Bali ANAK AGUNG SAGUNG DESSY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang semakin pesat. Dampaknya adalah persaingan antar industri semakin ketat, terutama industri
Lebih terperinciANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR
ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR Handaru Witjaksana dan Tri Jk Wahyu Adi Prgram Studi Magister Manajemen Teknlgi Bidang Keahlian Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ini telah membawa banyak dampak ke semua negara, termasuk Indonesia khususnya karena banyak sekali industri baik yang berskala besar maupun
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 1 (2016), hal 1-8 ANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL Awaliyah, M. Novitasari Mara, Shantika Martha INTISARI
Lebih terperinciJurnal Mitra Manajemen (JMM Online)
Jurnal Mitra Manajemen (JMM Online) URL : http://e-jurnalmitramanajemen.com JMM Online Vol 1, No. 1, 60-70. 2017 Kresna BIP. ANALISIS MANAJEMEN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA INDUSTRI JAMU (Studi Kasus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan usahanya setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk memperoleh laba
Lebih terperinciPERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN
PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN a. Penilaian Praktikum: 1. Penilaian praktikum terdiri dari 2 kelmpk nilai: tugas kelmpk dinilai leh pembimbing asistensi yang bersangkutan
Lebih terperinciPengawasan Mutu Olahan Kacang Mete pada PT East Indo Fair Trading, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali
Pengawasan Mutu Olahan Kacang Mete pada PT East Indo Fair Trading, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali A. A. A. ISTRI PRIYATNA WULANDARI, RATNA KOMALA DEWI, KETUT RANTAU Program Studi Agribisnis, Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya (Sumayang, 2003). Perusahaan berupaya menciptakan laba, menarik minat pelanggan, dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan, baik perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur memiliki tujuan ekonomis. Tujuan ekonomis berkenaan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik
47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8460 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control untuk Meminimumkan Jumlah Produk Cacat Kain Batik Cap pada Kareumbi Gallery Batik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1
PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era saat ini, perekonomian adalah salah satu sektor pembangunan yang penting dan harus benar-benar diperhatikan dalam suatu negara. Apalagi
Lebih terperinciBAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi
BAB III PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi variasi yang terjadi dalam suatu proses. Sementara itu,
Lebih terperinciANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom
ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya
Lebih terperinciPENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta)
PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta) Jono Jurusan Teknik Industri Universitas Widya Mataram Yogyakarta Yonuwm@yahoo.co.id ABSTRAK PT XY sebagai
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6
ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi yang ada di dalam perusahaan seefisien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini, menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan profesionalisme manajemennya. Perusahaan dituntut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pertumbuhan industri di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala kecil dan rumah
Lebih terperinciSTATISTICAL PROCESS CONTROL
STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti
Lebih terperinciPengendalian Mutu Kopi Luwak pada Perusahaan CV Sari Alam Pegunungan di Kabupaten Bangli
Pengendalian Mutu Kopi Luwak pada Perusahaan CV Sari Alam Pegunungan di Kabupaten Bangli NIKODEMUS KEMIT, I KETUT SUAMBA, I DEWA AYU SRI YUDHARI Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER
L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri
Lebih terperinciABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin
Lebih terperinciMETODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data
21 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ikan Tuna (Thunnus sp.) merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mampu menembus pasar internasional. Salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar dapat berkembang lebih baik lagi dalam bidang produksi disuatu organisasi atau perusahaan.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK
ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK Mochammad Hatta Jurusan Teknik Industri Universitas 45 Surabaya Mochammad_hatta@walla.com Siti Lestariningsih,
Lebih terperinciEVALUATION Of QUALITY CONTROL FOR THE END OF PRODUCT IN UD NANANG BRICK COMPANY YOGYAKARTA
EVALUATION Of QUALITY CONTROL FOR THE END OF PRODUCT IN UD NANANG BRICK COMPANY YOGYAKARTA Abstraction Evi Dona, Siwi Lastari, SE, MM The purpose of this study was to determine whether the product is damaged
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang menjadi dasar evaluasi untuk menjadikan sistem ptimal di prduksi tekstil pada PT. ISTEM adalah dengan menggunakan metde DMAIC. Define
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. permasalah di reject produk oleh buyer ke karyawan di gudang dan. luar negeri maupun dalam negeri. Kedua, quality control berperan
BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya tentang analisis peranan quality control dalam rangka menjaga kualitas produk ekspor CV. Palem Craft Jogja dari supplier, maka dapat
Lebih terperinciSTRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL
STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi yang semakin meningkat sangat mempengaruhi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan tekhnologi yang semakin meningkat sangat mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Terlebih sektor di bidang dunia usaha, sektor ini merupakan sektor
Lebih terperinciPERANAN PENGAWASAN MUTU UNTUK MENINGKATKAN VOLUME PRODUKSI SEPATU PADA CV. WILDAN JAYA CIOMAS BOGOR Oleh:
PERANAN PENGAWASAN MUTU UNTUK MENINGKATKAN VOLUME PRODUKSI SEPATU PADA CV. WILDAN JAYA CIOMAS BOGOR Oleh: Sentika Bayu Megantoro DR. H. Undang Suryana, Drs.MM H. Soepeno, Drs. MS ABSTRAK Pengawasan mutu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
60 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. PT. BPR Shinta Bhakti Wedi telah melakukan pengendalian kualitas
Lebih terperinciMenggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Almunir Yudha Putra Raharja, mahasiswa Universitas Islam Indnesia pada tahun 2004 dengan judul "Evaluasi Pengendalian Kualitas Prduk Menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengiriman pada saat ini semakin berat. Seiring dengan bertambahnya usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang dihadapi perusahaan dalam dunia usaha, bisnis, dan jasa pengiriman pada saat ini semakin berat. Seiring dengan bertambahnya usaha usaha bisnis
Lebih terperinciAnalisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan
Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang
Lebih terperinciTarget dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan
Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan Dalam beberapa kesempatan training, saya sering menanyakan, apa yang lebih penting: target atau activity plan? Hampir 90% peserta training
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati
1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan
Lebih terperinciAnalisa Pengendalian Kualitas Assembly Internal Vessel Dengan Mengunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. VME Process
Analisa Pengendalian Kualitas Assembly Internal Vessel Dengan Mengunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. VME Process Larisang 1, Nanang Alamsyah 2, Muhammad Ismael 3 1,2,3 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. Perusahaan yang beroperasi tanpa memperhatikan
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL M. KURNIAWAN. DP BAB 3 MANAJEMEN KUALITAS
MANAJEMEN OPERASIONAL M. KURNIAWAN. DP BAB 3 MANAJEMEN KUALITAS DEFINISI KUALITAS Fitur dan karakteristik produk yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, cocok untuk digunakan Pengguna: Apa kata pelanggan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Dalam era globalisasi, pesaingan perusahaan sejenis sangatlah ketat
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, pesaingan perusahaan sejenis sangatlah ketat dimana produk lokal harus bersaing dengan produk impor yang dipercaya oleh masyarakat lebih
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN
BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK)
EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK) Nur Aida Amalia, Nurul Syefira Fatayatunnajmah, Bintang Iwhan Mehady Jurusan Teknik Kimia, Pliteknik Negeri Bandung, Bandung 40012
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi, sehingga kelangsungan perusahaan atau organisasi sangat bergantung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan antar perusahaan atau organisasi semakin ketat pada era globalisasi, sehingga kelangsungan perusahaan atau organisasi sangat bergantung pada kemampuan
Lebih terperinciANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk
228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metde Penilaian Investasi Metde Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penambahan gudang pada PT. Prima Lintas Express dapat dikatakan layak
Lebih terperinci