EFISIENSI FAKULTAS-FAKULTAS KELOMPOK ILMU SOSIAL DI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFISIENSI FAKULTAS-FAKULTAS KELOMPOK ILMU SOSIAL DI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG"

Transkripsi

1 Jurnal Stud Manaemen & Organa 12 (2015) Jun EFISIENSI FAKULTAS-FAKULTAS KELOMPOK ILMU SOSIAL DI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Nova Ar Atut novaar82@gmal.com Program Stud Manaemen Fakulta Ekonomka dan Bn Unverta Dponegoro Receved 1 Aprl 2015 Receved n reved form 1 May 2015 Accepted 1 June 2015 ABSTRACT The achevement of the purpoe to become a uperor educaton nttute need the provon of large reource. For t need to do meaurement to ae how far the effcency of the ued of the nput to the output of the pecfed. Th reearch am to meaure and ranked the effcenly agroup of ocal cence faculty n UNDIP emarang by ung Data Envelopment Analy (DEA). The reource became the nput operaonal cot, nternet network, the number of proffeorhod doctor and profeor ttle, amount of educatonal worker, laboratory and lbrary, whle the output are non academc tudent achevement, averoal of GPA graduate and averoal GPA when graduated. The reult of analy ung Data Envelopment Analy (DEA) method for durng four year ( ) how that n general faculty of ocal cence n UNDIP ha produced output effcenthy ndcated wth the number of effcenthy one. However there on faculty that have not effcent yet, that economc and bune becaue the cot operatonal to hgh and non academc tudent achevement tll low. Keyword : Faculty Effcenthy, UNDIP, Data Envelopment Analy (DEA). PENDAHULUAN Globala telah membawa pengaruh bear dalam egala bdang termauk penddkan. Inttu penddkan merupakan merupakan wadah tempat proe penddkan dlakukan, memlk tem yang komplek dan dnam. Dalam katannya, Inttu penddkan bukan hanya ekedar tempat berkumpul guru dan murd, melankan berada pada uatu tatanan yang rumt dan alng berkatan. Oleh karena tu Inttu penddkan dpandang uatu organa yang membutuhkan pengelolaan lebh komplek. Berbcara perguruan tngg ecara umum, PT ebaga wahana terbentuknya SDM yang ap kera maupun ap lath pun kan mendapat tantangan untuk melakukan perubahan mekanme belaar-mengaar konvenonal ebaga akelera dalam penngkatan kualta proe dan output penddkan (Wnart, 2012). Saat n Unverta Dponegoro (Undp) Semarang memlk 11 fakulta dan 137 uruan bak untuk enang penddkan D3 hngga S3. Hngga awal akhr tahun 2014, dar eluruh uruan terebut, terdapat 95 uruan yang

2 Atut/Jurnal Stud Manaemen & Organa 12 (2015) Jun memlk akredta yang mah berlaku, bak dengan perngkat A (39 uruan), perngkat B (50 uruan) maupun perngkat C (6 uruan). Pengukuran efen dar nput dan output akan memberkan keultan terendr karena melbatkan varabel-varabel yang berfat kuanttatf dan kualtatf. Input pelakanaan penddkan d perguruan tngg memlk ragam yang cukup banyak, malnya umlah doen, tngkat penddkan doen, umlah pegawa, baya operaonal, nentf pelakanaan tuga dan tanggung awab doen, nla NEM mahawa baru dan ebaganya. Sedangkan outputnya dapat dapat berupa nla IPK mahawa yang lulu, waktu keluluan dan preta non akademk. Dalam peneltan n, penul akan menggunakan metode Data Envelopment Analy (DEA) yang pertama kal dperkenalkan oleh Charne, Cooper dan Rhode (1978). DEA merupakan uatu pendekatan non parametrk yang bekera dengan mengdentfka unt-unt yang akan devalua, nput erta outputnya. Metode n memfokukan pengukuran efen berdaarkan nput ( nputorented) atau output ( output-orented). Dengan hal n dharapkan dapat dukur knera ecara umum fakultafakulta yang termauk dalam kelompok oal dan dapat dgunakan ebaga bahan evalua kontrbunya terhadap pencapaan tuuan unverta. UNDIP memlk lma fakulta lmu oal yang terdr ata: 1. Fakulta Pkolog (S1) 2. Fakulta Ekonom dan Bn (S1, S2 dan S3) 3. Fakulta Hukum (S1, S2 dan S3) 4. Fakulta Ilmu Budaya (S1 dan S2) 5. Fakulta Ilmu Soal dan Ilmu Poltk (S1, S2 dan S3) Dengan menggunakan metode yang tepat dharapkan hal pengukuran efen uga tepat ehngga bermanfaat bag pengamblan keputuan. Berdaarkan hal terebut maka permaalahan yang dharapkan dapat terawab oleh peneltan n adalah: Bagamana Tngkat Efen fakultafakulta kelompok Ilmu Soal d UNDIP Semarang? KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Efen Efen adalah tlah yang angat dekat dengan knera uatu organa karena efen mencermnkan perbandngan antara keluaran (output) dengan maukan (nput). Efen menurut Handayanngrat (1990) adalah perbandngan yang terbak antara nput dan output, antara keuntungan dengan baya, antara hal pelakanaan dengan umber-umber yang dgunakan dalam pelakanaan, epert halnya uga hal makmum yang dcapa dengan penggunaan umber yang terbata. Dalam teor ekonom, ada dua pengertan efen, yatu efen tekn dan efen ekonom. Efen ekonom mempunya udut pandang makro yang mempunya angkauan lebh lua dbandng efen tekn yang berudut pandang mkro. Pengukuran efen tekn cenderung terbata pada hubungan tekn dan operaonal dalam proe konver nput menad output. Jka pengertan efen n delakan dengan pengertan nput-output maka efen merupakan rao antara output dengan nput atau dnyatakan dengan rumu ebaga berkut ( Emrouznead, 2001): Data Envelopment Analy (DEA) Data Envelopment Analy (DEA) yang pertama kal dperkenalkan oleh Charneet,al (1978) merupakan alat bantu untuk evalua knera uatu aktfta dalam ebuah unt entta (organa). DEA mengukur efen

3 Atut/Jurnal Stud Manaemen & Organa 12 (2015) Jun relatf dar beberapa unt kera yang dhalkan oleh produen yang terwuud dalam ebuah Decon Makng Unt (DMU). DMU merupakan ebuah keatuan (et) opera (unt kera) yang akan dhtung efen opera relatfnya. DEA menawarkan tga orenta dalam perhtungan efen relatfnya yatu (Charne et. al, 1994 dalam Bala et.al, 2001). : 1) Model orenta nput (nput-orented model) yatu model dmana etap DMU dharapkan memproduk eumlah output tertentu dengan eumlah nput terkecl yang memungknkan (mnma nput), dengan demkan nput merupakan euatu yang dapat dkontrol; 2) Model orenta output (outputorented model) yatu model dmana etap DMU dharapkan memproduk eumlah output terbear yang memungknkan dengan eumlah nput tertentu (makma output), dengan demkan output merupakan euatu yang dapat dkontrol; dan 3) Model orenta daar (bae-orented model) yatu model dmana etap DMU dharapkan memproduk dengan kond gabungan optmal antara nput dan output, dengan demkan nput dan output merupakan euatu yang dapat dkontrol. Penggunaan DEA dalam menganal efen perguruan tngg uga pernah dlakukan ebelumnya antara lan oleh Kao dan Huang (2008); Alberto dan Cargnano (2013); Rfa (2013); dan Abbott (2003). Menla efen unt-unt anal yang menggunakan ndkator-ndkator kuanttaf dan kualtatf menghadrkan permaalahan endr. Dbutuhkan ndkator-ndkator yang dapat mewakl kedua aktfta terebut dan uga umber daya yang telah dgunakan oleh fakulta untuk menghalkan aktfta terebut. METODE PENELITIAN Dalam peneltan n varabelvarabel yang dgunakan meruuk pada peneltan yang dlakukan Kao dan Huang (2008) dan Rfa (2013) namun dengan penambahan beberapa varabel. Adapun data yang dgunakan merupakan data pada tahun d fakultafakulta kelompok Ilmu Soal UNDIP Semarang. Perncan varabel nput-output yang dgunakan dalam peneltan n adalah ebaga berkut Varabel Input Varabel Output Jumlah Tenaga Kependdkan Jumlah Doktor dan Profeor Baya Operaonal Falta (Laboratorum, Jarngan Internet dan Perputakaan) Tekn Anal Teknk anal data yang dgunakan peneltan n adalah metode non parametrk dengan metode yang dkenal dengan tlah data envelopment analy (DEA) dengan menggunakan model contant return to cale (CRS) dan varabel return to cale (VRS) Rata-Rata IPK Luluan Rata-Rata Waktu Keluluan Preta non Akademk Mahawa dengan orenta output. Model yang dgunakan adalah adalah: 1. Efen tekn relatf pada aat contant return to cale dengan orenta nput (CRSTE I ) yatu: Max y (1.4), v θ o 0 0 ubect to: v x 1 o

4 Atut/Jurnal Stud Manaemen & Organa 12 (2015) Jun yk v x k emua k=1,2, n ; v 1 untuk Techncal Effcency (TE) berkatan dengan penggunaan umber daya manua, kaptal, men, ebaga nput untuk memproduk output relatf terhadap performan terbak DMU dalam uatu ampel (Bhat, 1997, dalam Purnomo, 2004). Model prmal DEA yang pertama dgunakan, dkenal dengan model contant return to cale (CRS) yang beraum bahwa etap DMU telah beropera pada kala optmal. Model dengan kond CRS mengndkakan bahwa penambahan terhadap faktor produk (nput), tdak akan memberkan dampak pada tambahan produk (ouput). Sedangkan model dengan kond VRS akan memperlhatkan bahwa penambahan eumlah faktor produk (nput) akan memberkan penngkatan ataupun penurunan kapata produk (ou tput). Saaran peramaan data adalah untuk menemukan umlah terbear dar output yang dbobotkan dar DMUn, dengan menaga umlah dar nput yang dbobotkan pada uatu nla dan agar rao antara output yang dbobotkan dengan nput yang dbobotkan, dar emua DMU, kurang dar atau ama dengan atu. Nla efen tekn dalam DEA tdak hanya mengdentfka unt yang tdak efen, tap uga deraat ketdakefenannya. Anala n menelakan bagamana unt yang tdak efen agar menad efen dengan memberkan proentae penurunan nput (nput -orented DEA) untuk memproduk output yang ama atau memberkan proentae penambahan output (output -orented DEA) untuk eumlah nput yang ama. Input-Orented Output Orented Mn Max.t. θ n ε ( IS + OS ).t. θ n + ε ( IS + OS ) y n λ n OS = y o n y n λ n θ n y o OS = 0 n x n λ n + IS = x o x n λ n θ n x o + IS = 0 n θn = efen relatf DMUn IS, OS = lack dar nput, output ( 0) λn = bobot DMUn ( 0) terhadap DMU yang devalua 2. Efen tekn relatf pada aat varabel return to cale dengan orenta nput (VRSTE I ) tahun yatu: Max, w, v θ o ubec to: x 1 yk v x k w emua k=1,2, n v ; ; w free o o o o y o w 1 untuk Contant return to cale (CRS) beraum bahwa emua DMU beropera pada kala optmal. Kompet yang tdak empurna, keterbataan dana, dan ebaganya menyebabkan DMU tdak dapat berkompet pada kala optmal. (Banker, Charne, & Cooper, 1984) Hubungan antara model CRS atau VRS, dgambarkan ebaga ttk-ttk yang dhubungkan dengan gar (fronter) berupa bentuk grafk 2 dmen, akan menunukkan pola yang berbeda (gambar 3.1). Model CRS akan membentuk gar perbataan (fronter) luru yang propoonal terhadap kenakan nput dan outputnya tanpa

5 Atut/Jurnal Stud Manaemen & Organa 12 (2015) Jun memperhtungkan ukuran organa, ementara model VRS cenderung akan membentuk gar perbataan cembung. Ttk C merupakan DMU yang mewakl kala efen optmal dbawah aum VRS dan CRS, edangkan ttk A berada pada bataan efen menurut VRS tap nefen menurut CRS. Ttk B berada dalam kond IRS (Increang Return To Scale) dmana Skala nla nefen. Gambar 3.1 Model CRS akan membentuk gar perbataan (fronter) Efen uatu proe produk menurut DEA terdr dar dua komponen yatu efen teknk dan efen alokatf. Efen teknk merupakan hubungan operaonal dalam aktvta mengonver nput menad output. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dar hal data yang dhmpun untuk Input dan Outputnya dalam peneltan n tertera pada Tabel 5.5. Input dan Output per Fakulta. Dmana untuk data nput lma fakulta bak Fakulta Ekonomka dan Bn (FEB), Fakulta Ilmu Soal dan Poltk (FISIP), Fakulta Ilmu Budaya (FIB), Fakulta Hukum (FH) dan Fakulta Pkolog (FP) yang melput umlah tenaga kependdkan, umlah doen bergelar doktor dan profeor, baya operaonal, umlah laboratorum, arngan nternet dan umlah perputakaan untuk tap fakulta. N o 1 Tabel 1.1 Jumlah Rata- Rata Input Output DMU per Fakulta Tahun Rata-rata Input Nama Fakulta Fakulta Ekonomka dan Bn J. Tenaga Kpend dkan J. Dokter (Doktor & Profeor B.Opera onal (Mlar) J. Laboratoru m Jarngan Internet (Bandwth ) J.Perputak aan , Fakulta Ilmu Soal dan Ilmu Poltk , Fakulta Ilmu Budaya , Fakulta Hukum ,

6 Atut/Jurnal Stud Manaemen & Organa 12 (2015) Jun Fakulta Pkolog , Jumlah Rata-rata Input Output DMU per Fakulta Tahun Rata-rata Output Rata IPK Keluluan Rata Waktu Keluluan Preta Non Akademk Sumber : Data Olah Per Fakulta Berdaarkan rangkuman data nput dan output yang terlhat pada Tabel 1.1, menunukkan umlah tenaga kependdkan terbanyak ada d Fakulta Hukum (FH) ebanyak 104 orang, duul Fakulta Ekonomka dan Bn (FEB) ebanyak 89 orang, duul Fakulta Ilmu Budaya (47 orang), FISIP (42 orang) dan FP (34 orang). Jumlah doen bergelar Doktor dan Profeor terbanyak berada d FEB (39 orang), duul FH (28 orang), FIB (21 orang), FISIP (18 orang) dan FPS (2 orang). Baya operaonal terbear dkeluarkan oleh FEB (34,42mlar), duul FH (24,22 mlar), FISIP (17,51), FIB (10,01 mlar) dan Fp (6,03 mlar). Laboratorum terbanyak ecara berurutan dmlk oleh FEB (6 unt), FISIP (5 unt), FIB (4 unt), FH dan FP mang-mang 1 unt. Jarngan nternet dengan Bandwth tertngg dmlk oleh FEB (31,5 mbp ), FIB dan FP mang-mang 12,75 mbp, FISIP (5,75 mbp) dan terakhr FH (4,55 mbp). Secara rata-rata Bandwth arngan nternet pada kelma fakulta terebut ebear 13,34 mbp dan terblang cukup memada untuk menunang aktfta akademk pada kelma fakulta terebut. Anal Efen Dea Pada bagan ebelumnya telah d dekrpkan kond nput dan output pada kelompok fakulta lmu oal. Sebaga bagan dar upaya pencapaan tuuan mang-mang fakulta, nput yang telah dkeluarkan terebut dharapkan dapat menghalkan output yang epadan pula. Sebuah fakulta dapat dkatakan efen apabla kor efennya ama dengan 100%, dan ebalknya belum mencapa efen apabla kor efennya kurang dar 100%. Pengukuran efen akan dhtung menggunakan model CRS dan VRS. Model CRS mengkut konep contant return to cale, artnya penambahan atu nput akan menambah atu output. Sedangkan model VRS menggunakan aum varable return to cale, artnya penambahan nput ebear x kal tdak akan menyebabkan output menngkat ebear x kal, ba lebh kecl atau lebh bear x kal. Suatu DMU dkatakan efen apabla rao perbandngan nput/output = 1 atau 100%, artnya DMU terebut tdak lag melakukan pemboroan dalam penggunan nput dan outputnya atau udah mampu mencapa tngkat output yang efen. Pada peneltan n umlah DMU ada lma yatu fakulta-fakulta yang termauk dalam kelompok lmu oal yatu: 1. Fakulta Pkolog 2. Fakulta Ekonom dan Bn

7 Atut/Jurnal Stud Manaemen & Organa 12 (2015) Jun Fakulta Hukum 4. Fakulta Ilmu Budaya 5. Fakulta Ilmu Soal dan Ilmu Poltk Perhtungan Efen per Tahun Hal anal DEA dengan pendekatan CRS dan VRS per tahun N o 1 Fakulta Ekono mka dan Bn terlhat pada Tabel 1.2 dan Tabel 1.3. Perhtungan efen menunukkan bahwa Fakulta Ekonomka dan Bn merupakan atu-atunya DMU yang mengalam nefen. Inefen terad pada tahun 2010, 2011 dan Tabel 1.2 Nla Efen CRS 4 Tahun Pengamatan DMU Effce Ineffc Effce Ineffc Effce Ineffc Effce Ineffc ncy ency ncy ency ncy ency ncy ency % % % 100% 0 % % % 2 Fakulta Ilmu Soal dan Ilmu Poltk 3 Fakulta Ilmu Budaya 4 Fakulta Hukum 5 Fakulta Pkolo g Sumber : Output DEA Fronter N o Tabel 1.3 Nla Efen VRS 4 Tahun Pengamatan DMU Effce Ineffc Effce Ineffc Effce Ineffc Effce Ineffc ncy ency ncy ency ncy ency ncy ency 1 Fakulta Ekono mka dan Bn 2 Fakulta Ilmu Soal dan Ilmu Poltk 100% % 1.58% 100% 0 100% 0

8 Atut/Jurnal Stud Manaemen & Organa 12 (2015) Jun Fakulta Ilmu Budaya 4 Fakulta Hukum 5 Fakulta Pkolo g Sumber : Output DEA Fronter Dar hal pengolahan data menggunakan DEA dengan orenta nput maupun output pada 5 fakulta/dmu pada perode pengamatan d tahun 2013 dengan pendekatan optma CRS maupun VRS (Tabel 1.2 dan Tabel 1.3) menunukkan bahwa efen ebear 100%, edangkan dengan pendekatan CRS bak orenta nput maupun output pada tahun emua fakulta menunukkan efen 100% (Tabel 1.2) kecual pada Fakulta Ekonomka dan Bn tahun 2010 tngkat efen 49.92%, dengan nefen ebear 54.08%, tahun 2011 tngkat efen 43.59%, dengan nefennya ebear 56.41% dan dtahun 2012 dengan tngkat efen ebear 51.62% dan tngkat nefennya ebear 48.38%. namun dengan pendekatan optma VRS menunukkan bahwa Fakulta Ekonomka dan Bn tahun 2011 memlk efen ebear 98.42% dengan tngkat nefen 1.58% (Tabel 1.3). KESIMPULAN Anal DEA pada peneltan n mendaarkan pada model CRS dan VRS. Model CRS mengaumkan penambahan atu nput akan menambah atu output. Sedangkan model VRS mengaumkan penambahan nput ebear x kal tdak akan menyebabkan output menngkat ebear x kal, ba lebh kecl atau lebh bear x kal. Dar hal perhtungan efen menurut model CRS dan VRS elama empat tahun ( ) dperoleh hal yang edkt berbeda. Menurut model VRS menunukkan bahwa ecara umum kelompok fakulta lmu oal telah menghalkan output ecara efen dengan dtunukkan dengan angka efen ebear atu (ef en 100%). Namun menurut model CRS terdapat atu fakulta yang belum efen yatu Fakulta Ekonomka dan Bn yang memlk kor efen 0,55 (ecara total). Ketdakefenan menurut hal anal model CRS n dapat dperbak melalu berbaga nput. Namun pemlhan varabel yang akan drubah haru raonal. REFERENSI Charne, A., W.W Cooper and E. Rhode Meaurng the Effcency of Decon Makng Unt. European Journal of Operaton Reearch, vol. 2 p Kao, Chang dan H-Ta Hung Effcency Analy Of Unverty Department:An emprcal tudy. The Internatonal Journal of Management Scence Laporan Knera Peneltan Laporan Knera Peneltan Unverta Dponegoro Semarang Ncholon, Walter Mkroekonom Intermedate. Jakarta : Bnarupa Akara

9 Atut/Jurnal Stud Manaemen & Organa 12 (2015) Jun Purwantoro, R. Nugroho Efektvta Knera Pelabuhan dengan Data Envelopment Analy (DEA), Manaemen Uahawan Indonea, No. 05, Th. XXXIII, Zhou, J Quanttatve Model for Performance Evaluaton and Benchmarkng. Sprnger, New York.

Kajian Pemilihan Struktur Dua Rantai Pasok yang Bersaing Untuk Strategi Perbaikan Kualitas

Kajian Pemilihan Struktur Dua Rantai Pasok yang Bersaing Untuk Strategi Perbaikan Kualitas JURNAL TEKNIK POITS Vol. 1, No. 1, (01 1-5 1 Kaan Pemlhan Struktur Dua Ranta Paok yang Berang Untuk Strateg Perbakan Kualta Ika Norma Kharmawat, Lakm Prta W, Suhud Wahyud Juruan atematka Fakulta atematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Peneltan n bertujuan untuk mengetahu Pembelajaran Kooperatf Tpe Student Team Achevement Dvon (STAD) dengan Meda Komk Lebh Efektf darpada Pembelajaran dengan

Lebih terperinci

Pengantar. Ilustrasi 29/08/2012. LT Sarvia/ REGRESI LINEAR BERGANDA ( MULTIPLE LINEAR REGRESSION )

Pengantar. Ilustrasi 29/08/2012. LT Sarvia/ REGRESI LINEAR BERGANDA ( MULTIPLE LINEAR REGRESSION ) 9/08/0 ( MULTIPLE LINEA EGEION ) Elty arva, T., MT. Fakulta Teknk Juruan Teknk Indutr Unverta Krten Maranatha Bandung Pengantar Pada e ebelumnya kta hanya menggunakan atu buah X, dengan model Y = a + bx

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Dalam uatu peneltan tentu ada tujuan yang ngn dcapa eua dengan latar belakang dan rumuan maalah yang telah durakan d ata. Tujuan peneltan adalah:. Untuk mengetahu

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan Loka peneltan adalah d Kabupaten Selayar (Lampran 1), dengan waktu peneltan ektar 10 (epuluh) bulan, dar tahap perapan ampa urvey lapangan dlakukan

Lebih terperinci

* PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI

* PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI * PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI Oleh : eko wahyudanto (409.05.004) Pembmbng : Ir.Mochamad.Ilya HS NIP. 949099 97903 00 Latar Belakang

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solusi Integer Linear Programming

Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solusi Integer Linear Programming JURNAL SAINTIFIK VOL. NO., JANUARI 0 Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solu Integer Lnear Programmng Wahyudn Nur, Nurul Mukhlah Abdal Program Stud Matematka FMIPA Unverta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

Marzuki Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Almuslim ABSTRAK

Marzuki Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Almuslim ABSTRAK PERBANDINGAN PRETAI IWA ANTARA PEMBELAJARAN PROBLEM OLVING DENGAN METODE KONVENONAL PADA DALIL PHYTAGORA TERHADAP IWA KELA VIII MP NEGERI PEUANGAN ELATAN KABUPATEN BIREUEN Marzuk Program tud Penddkan Matematka

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS RESPON DINAMIK TANAH DAN RESPON SPEKTRA DESAIN

BAB V ANALISIS RESPON DINAMIK TANAH DAN RESPON SPEKTRA DESAIN BAB V ANALISIS RESPON DINAMIK TANAH DAN RESPON SPEKTRA DESAIN Anal repon te pefk dlakukan untuk mengevalua repon tanah lokal terhadap gerakan batuan daar d bawahnya. Kond tanah lokal mempengaruh karaktertk

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FUZZY ITEM RESPONSE THEORY PADA e-learning COMPUTERIZED ADAPTIVE TEST

PENERAPAN METODE FUZZY ITEM RESPONSE THEORY PADA e-learning COMPUTERIZED ADAPTIVE TEST Vol. 4, No. Deember 014 ISSN 088-130 PENERAPAN METODE FUZZY ITEM RESPONSE THEORY PADA e-learning COMPUTERIZED ADAPTIVE TEST Dah Kuumawat 1, Andharn Dw Cahyan.Muhammad Fuad 3 Program Stud Teknk Informatka,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI LNSN TEORI. nala Jarngan Kera Metode arngan kera dperkenalkan menelang decade 0-an, oleh atu tm engneer dan ahl matematka dar peruahaan u Pont bekera ama dengan Rand orporaton, dalam uaha mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Lentera :Vol.12, No.3, Nopember

ABSTRAK. Lentera :Vol.12, No.3, Nopember PERBEDAAN PRETAI BELAJAR PENYEDERHANAAN BENTUK AKAR YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB DAN METODE KOOPERATIF MODEL GROUP INVETIGAI PADA IWA KELA X MA NEGERI 7 KOTA LHOKEUMAWE Marzuk Doen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) IV. PEMBAHASAN

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) IV. PEMBAHASAN 8 IV PEMBAHASAN 4 Aum Berkut n aum yang dgunakan dalam memodelkan permanan a Harga paar P ( merupakan fung turun P ( kontnu b Fung baya peruahaan- C ( fung baya peruahaan- C ( merupakan fung nak C ( C

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

Siti Aminah 1) Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru ABSTRAK

Siti Aminah 1) Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru ABSTRAK ANALISIS PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN KEMBUNG (Ratrellger pp) DI PERAIRAN KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN UTILIZATION ANALYSIS OF THE MACKEREL (RASTRELLIGER SPP) RESOURCES IN TANAH LAUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM FISIS

PEMODELAN SISTEM FISIS 4 PEMODEAN SSTEM SS 4. Pendahuluan Satu tuga yang pentng dalam anal dan perancangan tem kendal adalah pemodelan dar tem. Sebelum kta melakukan perancangan ebuah tem kendal, terlebh dahulu haru dlakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan peneltan n adalah untuk mengetahu perbandngan hal belajar antara metode ceramah dengan metode mnd mappng pada mater pokok tem pernapaan manua d MT. PI

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1 Lecture : Mxed Strategy: Graphcal Method A. Metode Campuran dengan Metode Grafk Metode grafk dapat dgunakan untuk menyelesakan kasus permanan dengan matrks pembayaran berukuran n atau n. B. Matrks berukuran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS

BAB IV HASIL ANALISIS BAB IV HASIL ANALISIS. Standarda Varabel Dalam anal yang dtamplan pada daftar tabel, dar e-39 wadu yang meml fator-fator melput luaan DAS, apata awal wadu, 3 volume tahunan rerata pengendapan edmen, dan

Lebih terperinci

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PENILAIAN MAHASISWA TERHADAP MENGAJAR DOSEN BERBASIS KASUS MENGGUNAKAN ALGORITMA BAYESIAN

PERHITUNGAN PENILAIAN MAHASISWA TERHADAP MENGAJAR DOSEN BERBASIS KASUS MENGGUNAKAN ALGORITMA BAYESIAN JURNAL DAI IN: - Vol. No. JUNI ERHITUNGAN ENILAIAN MAHAIWA TERHADA MENGAJAR DOEN BERBAI KAU MENGGUNAKAN ALGORITMA BAYEIAN Ern enwat TMIK AMIKOM Yogyakarta ern.s@amkom.ac.d ABTRAKI roses belaar mengaar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB PERHITUNGAN NUMERIK. Kesalahan error Pada Penelesaan Numerk Penelesaan secara numers dar suatu persamaan matemats kadang-kadang hana memberkan nla perkraan ang mendekat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

Isthifa Kemal dan Siti Nurbaya, Pengaruh Hasil Belajar...

Isthifa Kemal dan Siti Nurbaya, Pengaruh Hasil Belajar... PENGARUH HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENULIS PANTUN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS IV SD NEGERI 70 BANDA ACEH Ithfa Kemal 1 dan St Nurbaya ABSTRAK Hal belajar

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

PENGURUTAN DATA. A. Tujuan

PENGURUTAN DATA. A. Tujuan PENGURUTAN DATA A. Tuuan Pembahasan dalam bab n adalah mengena pengurutan data pada sekumpulan data. Terdapat beberapa metode untuk melakukan pengurutan data yang secara detl akan dbahas ddalam bab n.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

Penurunan Syarat Orde Metode Runge-Kutta dengan Deret Butcher

Penurunan Syarat Orde Metode Runge-Kutta dengan Deret Butcher Vol., No., -9, Januar 06 Penurunan Syarat Orde Metode Runge-Kutta dengan Deret Butcer Mutar Abtrak Tulan n membaa aplka deret Butcer dalam penurunan yarat orde metode Runge- Kutta. Penurunan deret Butcer

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

BAB IV APLIKASI. Pada bagian ini akan dibahas bagaimana contoh mengestimasi. parameter model yang diasumsikan memiliki karateristik spasial lag

BAB IV APLIKASI. Pada bagian ini akan dibahas bagaimana contoh mengestimasi. parameter model yang diasumsikan memiliki karateristik spasial lag BAB IV APLIKASI Pada bagan n akan dbahas bagamana contoh mengestmas parameter model yang dasumskan memlk karaterstk spasal lag sekalgus spasal error. Estmas dlakukan dengan menggunakan software Evews 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 II TINJUN PUSTK 2.1 Manaemen Proyek 2.1.1 Pengertan Manaemen Proyek Sebelum mengemukakan apa art dar Manaemen Proyek, terlebh dahulu akan mengetahu art dar Manaemen dan Proyek tu. Menurut Hamng dan Nurnaamuddn

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN Jurnal Ilmah Wdya Teknk Vol. 13 --- No. 1 --- 2014 IN 1412-7350 PENERAPAN MODEL OPTIMAI LINE BALANCING DAN GENETIC ALGORITHM (TUDI KAU: PT. KARYA MEKAR DEWATAMALI) Andy Lanto, Dan Retno ar Dew*, Dn Endah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

OPTIMASI MASALAH PENUGASAN. Siti Maslihah

OPTIMASI MASALAH PENUGASAN. Siti Maslihah JPM IIN ntasar Vol. 01 No. 2 Januar Jun 2014, h. 95-106 OPTIMSI MSLH PNUGSN St Maslhah bstrak Pemrograman lner merupakan salah satu lmu matematka terapan yang bertuuan untuk mencar nla optmum dar suatu

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER UNIVERSITAS DIPONEGORO 013 ISBN: 978-60-14387-0-1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER Saftr Daruyan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

2. Menentukan model nonlinier jerapan P yang paling baik. PENDAHULUAN

2. Menentukan model nonlinier jerapan P yang paling baik. PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Fofor (P) merupakan unur hara pentng dalam tanah. Keteredaan P bag tanaman erng bermaalah, bentuk fofor yang tereda atau umlah yang dapat dambl oleh tanaman hanya ebagan kecl

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Mutu sekolah merupakan hasl yang dcapa oleh knera sekolah. Dalam bdang akademk, mutu sekolah dkatkan dengan mutu lulusan sekolah. Indkator mutu lulusan sekolah umumnya menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW

3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW 12 3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW 3.1 Metode Heurstk Metode heurstk merupakan salah satu metode penentuan solus optmal dar permasalahan optmas kombnatoral. Berbeda dengan solus eksak yang menentukan nla

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

Agus Priyono, Edy Widodo. Jurusan Statistika FMIPA UII Yogyakarta

Agus Priyono, Edy Widodo. Jurusan Statistika FMIPA UII Yogyakarta Prodng Semnar Naonal Peneltan, Penddkan dan Penerapan MIPA Fakulta MIPA, Unverta Neger Yogyakarta, 16 Me 2009 ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP KOMBINASI ATRIBUT PRODUK NOTEBOOK DENGAN PENDEKATAN METODE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan

Lebih terperinci

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

SIMULASI OPTIMASI ALIRAN DAYA SISTEM TENAGA LISTRIK SEBAGAI PENDEKATAN EFISIENSI BIAYA OPERASI

SIMULASI OPTIMASI ALIRAN DAYA SISTEM TENAGA LISTRIK SEBAGAI PENDEKATAN EFISIENSI BIAYA OPERASI ISSN: 1693-6930 167 SIMULASI OPTIMASI ALIRAN DAA SISTEM TENAGA LISTRIK SEBAGAI PENDEKATAN EFISIENSI BIAA OPERASI Subyanto Teknk Elektro Fakultas Teknk Unverstas Neger Semarang Gedung E6 Lt. Kampus Sekaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan . Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

DISTRIBUSI FREKUENSI

DISTRIBUSI FREKUENSI BAB DISTRIBUSI FREKUENSI Kompetens Mampu membuat penyajan data dalam dstrbus frekuens Indkator 1. Menjelaskan dstrbus frekuens. Membuat dstrbus frekuens 3. Menjelaskan macam-macam dstrbus frekuens 4. Membuat

Lebih terperinci