GENESA MATA AIR DI DAERAH PABLENGAN CUMPLENG, KECAMATAN MATESIH TAWANGMANGU, KABUPATEN KARANGANYAR, PROPINSI JAWA TENGAH

Transkripsi

1 P1O-08 GENESA MATA AIR DI DAERAH PABLENGAN CUMPLENG, KECAMATAN MATESIH TAWANGMANGU, KABUPATEN KARANGANYAR, PROPINSI JAWA TENGAH Wahyu Wilopo 1, Kusuma Dhilaga 1 1 Deparemen Teknik Geologi, Fakulas Teknik, Universias Gadjah Mada Jl.Grafika No.2 Bulaksumur, Yogyakara, Indonesia, Tel Absrak Dierima 20 Okober 2014 Kabupaen Karanganyar berada di sisi bara lereng Gunung Lawu. Pada daerah ini banyak dijumpai maa air yang digunakan oleh penduduk unuk kebuuhan sehari-hari. air ersebu anara lain adalah Pablengan di Kecamaan Maesih dan Cumpleng di Kecamaan Tawangmangu. Namun demikian, sampai saa ini belum dikeahui jelas mengenai genesa dari kedua maa air ersebu. Unuk iu dilakukan peneliian melipui pemeaan geologi, pemeaan hidrogeologi dan pengambilan sampel air unuk di analisa di laboraorium. Hasil dari pemeaan geologi menunjukkan daerah peneliian dibagi menjadi iga sauan bauan yaiu. Sedangkan dari pemeaan hidrogeologi menunjukkan bahwa pola arah aliran airbawah anah relaive dari imur ke bara dengan kedalaman muka airanah berkisar dari 0,85 m sampai 14,26 m. Komposisi airanah dari kedua maa air menunjukkan hal berbeda dimana maaair Pablengan ermasuk dalam kelas m Klorida sedangkan air Cumpleng ermasuk dalam kelas m Klorida. Hal ini menunjukkan bahwa maa air Pablengan berhubungan dengan air lau/pelaruan mineral hasil evaporasi. Sedangkan suhu yang cukup panas dimungkinkan ada hubungannya dengan proses magmaisme dari Gunung Lawu. Genesa dari air Pablengan dan Cumpleng ini diindikasikan berasal dari paahan yang berkembang di daerah peneliian. Kaa Kunci: Genesa, air, Geokimia Airanah Pendahuluan Kabupaen Karanganyar yang berada di lereng bara Gunung Lawu mempunyai poensi airanah yang sanga baik secara kualias maupun kuaniasnya. Salah sau sumber airanah yang banyak dimanfaakan oleh masyraka seempa adalah maa air. air ini ersebar meraa pada bagian ekuk lereng dan memiliki suhu yang berbeda-beda. Namun demikian, genesa dan komposisi kimia dari maa air ersebu belum dikeahui secara deail. Sehingga indakan konservasi unuk maa air ini belum bisa dilakukan secara epa dan efekif. Berdasarkan hal ersebu, maka ujuan dari peneliian ini adalah unuk mengeahui genesa maa air Pablengan dan Cumpleng berdasarkan daa geologi dan geokimia airanah. Meode Peneliian Secara adminisrasi, daerah peneliian erleak Daerah Pablengan Cumpleng, Kecamaan Maesih Tawangmangu, Kabupaen Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah. Kedua maa air mempunyai jarak sekiar 2 km. Sehingga lookasi peneliian dienukan pada koordina UTM dan dengan luas daerah peneliian yaiu 3 km x 5 km (Gambar 1). Meode peneliian yang dilakukan dalam peneliian ini merupakan meode survei lapangan yang didukung dengan daa laboraorium. Tahap peneliian perama dilakukan dengan melakukan pengamaan lapangan yaiu meliha kondisi geologi 81

2 yang difokuskan pada pengamaan liologi dan srukur geologi, dan kondisi hidrogeologi seperi muka airanah (m.a.) dan ebal air, kemudian dilanjukan dengan pengukuran parameer kualias air seperi pengukuran ph, suhu, EC (elecric conduciviy), dan TDS (oal dissolved soluion), sera dilakukan pengambilan sampel airanah sebanyak 13 buah, erdiri dari 9 sampel maa air dan 4 sampel sumur gali. Sampel airanah yang didapakan kemudian dielii di Laboraorium Hidrologi dan Kualias Air, Fakulas Geografi, Universias Gadjah Mada unuk dilakukan pemeriksaan kualias sampel airanah. Daa yang diperoleh dari laboraorium merupakan daa unsur kimia airanah dengan 8 parameer yaiu Kalsium (Ca), m (Mg), Karbona (CO 3 ), Kebasaan (HCO 3 - ), Narium (Na), Sulfa (SO 4-2 ), Kalium (K), dan Klorida (Cl - ). Dari daa analisa sampel air yang didapa, dilakukan analisa menggunakan Diagram Siff, dan Diagram Trilinier Piper. Hasil Peneliian Pada geologi regional lembar Ponorogo Skala 1: (Samodra dan Sampoerna, 1997), daerah peneliian dibagi menjadi 3 formasi dari ua ke muda yaiu inrusi yaiu Inrusi Andesi (Tma), Lahar Lawu (Qlla), dan Bauan Gunungapi (Qvl). Namun berdasarkan pengamaan di lapangan, daerah peneliian secara geologi dapa dibagi menjadi iga sauan (Gambar 2) dari uruan ua ke muda, yaiu Inrusi Andesi, Breksi Lahar dan Breksi. Selain iu diemukan beberapa kelurusan-kelurusan yang diindikasikan sebagai paahan. Penelii melakukan pengukuran elevasi muka airanah pada seiap sumur gali milik warga di daerah peneliian. Dari pengukuran ersebu didapakan kesimpulan bahwa aliran airanah di daerah peneliian mengalir relaif dari imur ke bara seperi yang diunjukkan pada Gambar 3 dengan elevasi muka airanah minimum yaiu m dan maksimum m. Kedalaman muka airanah berkisar anara 0,85 m sampai dengan 14,26 m. Hasil analisa kimia sampel dari maaair dan airanah diunjukkan pada Tabel 1. Berdasarkan klasifikasi Kurlov (Kurlov, 1928) maka di daerah peneliian (Tabel 2) dapa dibagi menjadi 3 ipe, yaiu: 1. Tipe m Klorida, anggoanya erdiri dari Kelompok Pablengan. 2. Tipe m Klorida, anggoanya erdiri dari Cumpleng. 3. Tipe m Kalsium Klorida, anggoanya erdiri dari Air Girilayu dan sumur gali. Tipe kimia airanah m Klorida liologi penyusunnya adalah breksi lahar, sedangkan ipe m Klorida erdapa pada liologi penyusun breksi auoklasik namun secara seempa pada lapangan, sedangkan ipe m Kalsium Klorida erdapa pada liologi breksi lahar. Hal ini sesuai dengan peneliian dari Tim KESDM (2012) yang menyaakan bahwa kelompok maa air Pablengan beripe klorida dan Cumpleng beripe bikarbona. Berdasarkan hasil ploing daa analisis kimia airanah menggunakan Diagram Piper (Piper, 1953, dalam Feer 2001) pada Gambar 4 dan mengacu pada klasifikasi Walon (1970) maka Pablengan dan Cumpleng mempunyai karakerisik kandungan alkali anah > kandungan alkali, kandungan asam kua > asam lemah dan kekerasan non karbona > 50%. Sedangkan Girilayu besera sumur gali 1, 4, 8 dan 9 mempunyai karkerisik berbeda yaiu kandungan alkali anah > kandungan alkali, kandungan asam lemah > asam kua dan kekerasan karbona > 50%, sifa kimia airanah didominir oleh alkali anah dan asam lemah. Walaupun memiliki karakerisik yang sama, namun seelah diplokan dalam diagram siff (Siff, 1951, dalam Feer 2001) pada Gambar 5, menunjukkan bahwa kelompok Pablengan berbeda dengan Air Cumpleng, yaiu pada Kelompok Pablengan mengandung Cl dan Na yang 82

3 nilainya lebih besar dibandingkan dengan Cumpleng. Salinias dan ingginya kadar Na- Cl pada kelompok Pablengan mengindikasikan komponen air lau yang cukup dominan (El-Fiky, 2009) aau ada pengaruh akivias magmaisme Gunung Lawu. Kehadiran airlau ini diindikasikan dengan adanya singkapan baugamping yang berada di imur lokasi peneliian. Sedangkan pada Cumpleng sudah mengalami percampuran dengan air meeorik sehingga erjadi percampuran yang menyebabkan kadar Cl dan Na lebih kecil. Kesimpulan Secara umum, seluruh maa air di daerah peneliian erbenuk akiba adanya srukur diliha dari pola kelurusan yang ada. Namun secara geokimia dengan ingginya kadar Na-Cl menunjukkan bahwa kelompok Pablengan dan Cumpleng ada hubungannya dengan air lau aau erjadi pelaruan mineral evaporasi sedangkan panasnya air dimungkinkan berhubungan dengan proses magmaisme dari Gunung Lawu. Kelompok maa air cumpleng belum erjadi percampuran dengan air meeorik, sedangkan maa air cumpleng sudah erjadi percampuran dengan air meeorik yang diunjukkan dengan kadal Cl dan Na yang lebih kecil dan suhu lebih rendah. Sedangkan Girilayu memiliki komposisi yang sama dengan air dari sumur gali yang menunjukkan sau sisem yaiu dari sisem air meerorik dengan akuifer relaive dangkal. Dafar Pusaka El-Fiky, A.A., 2009, Hydrogeochemisry and Geohermomery of Thermal Groundwaer from he Gulf of Suez Region, Egyp Earh Sci., Vol. 20, No. 2, pp: Feer, C. W Applied Hydrogeology 4h Ediion. New Jersey : Pearson Prenice Hall. Kurlov, M Classificaion of Curable Mineral Springs in Siberia. Tomsk. Samoedra, H., Sampurno Pea Geologi Lembar Ponorogo Skala 1: Bandung : Pusa Peneliian dan Pengembangan Geologi. Tim KESDM Profil Poensi Panas Bumi di Indonesia. Jakara : Kemenerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direkora Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi. Walon, W. C Groundwaer Resource Evaluaion 1s Ediion. Tokyo : McGraw-Hill Kogakusha. 83

4 Tabel 1. Hasil laboraorium sampel air dari maa air dan sumur gali Kelompok Pablengan STA Air Air Kaseke Air Air Bleng Hanga n Hidup Mai Lokasi Air Soda Urusurus Cumplen g Air Girilay u x y Elevasi (m) Suhu ( C) EC (µs/cm) >10000 >10000 > > > TDS (mg/l) >5000 >5000 > > > PARAMETE R Saua n Kalsium (Ca) mg/l m (Mg) mg/l Karbona (CO 3) mg/l Kebasaan (HCO 3- ) mg/l Narium (Na) mg/l Kalium (K) mg/l Sulfa (SO ) mg/l Klorida (Cl - ) mg/l ph Gali Gali Gali Gali

5 Tabel 2. Tabel diagram Kurlov LOKASI Analisis Kimia Bleng Hanga Kelompok Pablengan Kaseke n Hidup Mai Soda Urusurus Cumple ng Girilayu Gali 1 Gali 4 % % % % % % % % % % % % % Na K Gali 8 Gali 9 Kaio n Mg Ca Toa l Anio n Cl HC O SO Toa l ph Kelas Air - Kalsiu Kalsiu Kalsiu Kalsiu 85

6 Gambar 1. Lokasi daerah peneliian (koak warna merah). Gambar 2. Pea geologi daerah peneliian 86

7 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Gambar 3. Pea pola dan arah aliran airanah daerah peneliian Gambar 4. Diagram piper dari daa kimia sampel air 87

8 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Gambar 5. Diagram Piper dari Daa Kimia Sampel 88