2 TINJAUAN PUSTAKA. Model Persamaan Struktural (MPS)
|
|
- Ivan Hendri Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 3 2 TINJAUAN PUSTAKA Model Persamaan Struktural (MPS) Model persamaan struktural (MPS) merupakan salah satu analss multvarat yang dapat menganalss hubungan peubah secara kompleks. Analss n pada umumnya dgunakan untuk peneltan-peneltan yang menggunakan banyak peubah dan dapat menganalss model yang rumt secara smultan. MPS juga merupakan model analss sebab akbat yang dapat menamplkan model secara komprehensp bersamaan dengan kemampuan untuk mengkonfrmas dmens atau faktor dar sebuah konsep yang dujkan melalu ndkator-ndkator emprs. Umumnya analss MPS dgunakan untuk menguj sebuah konsep teorts atau melakukan konfrmas terhadap sebuah konsep teorts. Model hubungan yang menjelaskan keterkatan antarpeubah laten pada pemodelan persamaan struktural ddefnskan sebaga model struktural. Peubah laten yang merupakan peubah bebas d dalam model struktural dsebut dengan peubah laten eksogen, sedangkan peubah laten yang dukur dar peubah-peubah laten eksogen dsebut peubah laten endogen. Peubah-peubah pada model struktural merupakan peubah laten sehngga pendugaan terhadap parameter-parameternya tdak dapat dlakukan secara langsung. Hal n dsebabkan karena peubah laten tersebut bukan merupakan hasl pengukuran dar suatu peubah pengamatan. Oleh karena tu, pendugaan dan pengujan model struktural dbangun melalu model pengukuran yang bers hubungan antara peubah laten dengan peubah-peubah penjelas. Peubah penjelas tersebut dasumskan sebaga pengukur (ndkator) dar peubah laten yang djelaskan. MPS terdr dar dua model persamaan yatu model struktural dan model pengukuran. Model struktural pada MPS adalah η=bη+γξ+ζ sedangkan model pengukurannya adalah y=λ y η+ϵ x=λ x ξ+δ dengan asums E(ζ)=0, E(ε)=0, E(δ)=0, cov(ζ,ξ)=0, cov(ε,η)=0, cov (δ,ξ)=0 dan matrks B non-sngular. η : vektor (px1) peubah laten endogen ξ : vektor (qx1) peubah laten eksogen B : matrks (pxp) koefsen lntas antarpeubah laten endogen Γ : matrks (pxq) koefsen lntas antara peubah laten endogen dengan peubah laten eksogen y : vektor (rx1) peubah penjelas dar peubah laten endogen x : vektor (sx1) peubah penjelas dar peubah laten eksogen Λ y : matrks (rxp) koefsen lntas antara peubah laten endogen dengan peubah penjelasnya Λ x : matrks (sxq) koefsen lntas antara peubah laten eksogen dengan peubah penjelasnya ζ : vektor (px1) galat model struktural
2 4 ϵ : vektor (rx1) galat model pengukuran antara peubah laten endogen dengan peubah penjelasnya δ : vektor (sx1) galat model pengukuran antara peubah laten eksogen dengan peubah penjelasnya matrks ragam-peragam dar ndkator-ndkator x dan y adalah: = Σ xx Σ xy penguraan komponen matrks adalah sebaga berkut Σ xx = E(xx T ) = E[(Λ x ξ+δ)(λ x ξ+δ) T ] = E Λ x ξξ T Λ T x +E Λ x ξδ T +E Λ T x ξ T δ +E(δδ T ) suku kedua dan ketga dar penguraan d atas adalah nol karena dasumskan δ dan ξ tdak berkorelas sehngga Σ xx =Λ x ΦΛ T x +Θ δ dengan Φ(n n)=e ξξ T dan Θ δ (q q)=e(δδ T ) Penguraan komponen matrks lannya adalah Σ xy =Λ y (I-B) -1 T ΓΦΛ x Σ yy =Λ y (I-B) -1 ΓΦΓ T +Ψ (I-B) -1 +Θ ϵ dengan Ψ(m m)= E ζζ T dan Θ ϵ (p p)=e(ϵϵ T ) Jad, matrks merupakan fungs dar θ= Λ x, Λ y, B, Γ, Φ, Ψ, Θ δ,θ ϵ sehngga model persamaan struktural dapat dtulskan sebaga berkut : Λ x ΦΛ T x +Θ δ Λ y (I-B) -1 T ΓΦΛ x (θ) = Λ y (I-B) -1 T ΓΦΛ T x Λ y (I-B) -1 ΓΦΓ T +Ψ (I-B) -1 +Θ ϵ Model persamaan struktural pada dasarnya bertujuan untuk mencar fungs penduga parameter-parameter dalam model yang menghaslkan matrks koragam contoh S yang sama atau mendekat matrks koragam populas (θ). Pendugapenduga akan konssten jka F(S, ( (θ)) memlk sfat-sfat : 1. F(S,( (θ) ) adalah skalar 2. F(S,( (θ) ) 0 3. F(S,( (θ))=0 jka dan hanya jka (θ) =S 4. F(S,( (θ)) kontnu d S dan (θ) Σ yx Σ yy Metode Penduga Kemungknan Maksmum (PKM) Penduga kemungknan maksmum (PKM) sejauh n merupakan metode yang palng serng dgunakan untuk menduga koefsen model persamaan struktural. Pada pendugaan analss koragam, nla awal parameter bebas dplh supaya menghaslkan dugaan matrks koragam populas dar model konvergen terhadap matrks koragam contoh S. Perbedaan kedua matrks tersebut dharapkan relatf kecl agar menghaslkan penduga yang konssten. Matrks koragam populas dar model tdak dapat dduga secara langsung, karena dan bukan merupakan peubah pengamatan dar suatu hasl pengukuran. Pendugaan matrks koragam populas dapat dlakukan dengan menggunakan metode pendugaan melalu beberapa tahapan. Metode kemungknan Maksmum pada dasarnya bertujuan memnmumkan fungs
3 F ML (θ)=log Σ(θ) +tr SΣ -1 (θ) -log S -(p+q) dengan asums S dan Σ(θ) adalah matrks-matrks defnt postf, sedangkan p+q adalah banyaknya peubah teramat dalam model. Pada metode kemungknan maksmum dasumskan bahwa peubah ndkator yang datanya menyebar normal ganda sehngga akan menghaslkan PKM yang efsen untuk ukuran contoh yang cukup besar. Menurut Bollen (1989), PKM mempunya sfat-sfat pentng, yatu tak bas secara asmtots yatu ada kemungknan berbas pada ukuran contoh kecl, konssten, efsen secara asmtots, dan nvarant terhadap skala pengukuran (suatu pengukuran tdak mempengaruh nla dugaan parameter model). Ukuran Kebakan Penduga Kemungknan Maksmum Menguj model mengandung dua hal. Pertama, menguj kesesuaan model secara keseluruhan (overall model ft test). Kedua, menguj secara ndvdual kebermaknaan (test of sgnfcance) hasl estmas parameter model. Pengujan pertama erat berhubungan dengan persoalan generalsas, yatu sejauh mana hasl estmas parameter model dapat dberlakukan terhadap populas, sedangkan pengujan kedua berhubungan dengan menguj hpotess peneltan yang dajukan (Bachrudn A & Tobng 2003). Kesesuaan model dalam format model-model persamaan struktural adalah kesesuaan antara matrks koragam data contoh dengan matrks koragam populas yang destmas, oleh karena tu suatu model dkatakan sesua apabla matrks koragam data contoh tdak berbeda dengan matrks koragam populas yang destmas. Langkah pertama dalam menafsrkan model yang dhaslkan adalah menla apakah model tersebut sudah layak atau belum. Tdak ada ukuran tunggal untuk menla kelayakan sebuah model. Beberapa penelt menyarankan untuk menggunakan palng sedkt tga uj kelayakan model (Kusnend 2008). Ada beberapa ukuran kesesuaan model yatu uj, uj Root Mean Square Error of Approxmaton (RMSEA), uj Goodness of Ft Index ( ), uj Root Mean Square Resdual (RMR), dan Adjusted GFI (AGFI). Berkut n beberapa ukuran kesesuaan model yang akan dgunakan untuk menla kelayakan model dalam tulsan n. Uj Root Mean Square Galat of Approxmaton (RMSEA) RMSEA merupakan ukuran atau ndeks yang mencoba memperbak karakterstk statstk yang cenderung menolak model jka ukuran contoh relatf besar. Krtera RMSEA adalah semakn rendah nla RMSEA menunjukkan matrks koragam contoh dengan matrks koragam populas cenderung tdak berbeda. Beberapa pakar merekomendaskan nla RMSEA maksmum sebesar 0.05 sampa 0.08 merupakan ukuran yang dapat dterma sebaga dasar untuk mengatakan model sesua dengan data. RMSEA= χ 2 (n-1)db - db (n-1)db 5
4 6 Uj Goodness of Ft Index ( ) GFI merepresentaskan persen keragaman S yang dapat dterangkan oleh, yakn keragaman yang dnyatakan dengan model. Interpretas nla GFI analog dengan pada model regres. GFI dperoleh dar rumus berkut : tr Σ -1 -S-I 2 GFI=1- tr Σ-S 2 Batas mnmal nla GFI yatu 0.9. GFI sebesar 0.9 mengandung art bahwa sebesar 90% model memlk kesesuaan dengan data. Dengan kata lan, sebesar 90% model mampu mengestmas matrks koragam populas yang tdak berbeda dengan matrks koragam contoh (Sharma dacu dalam Kusnend 2008). Uj Root Mean Square Resdual (RMR) RMR ddefnskan sebaga p+q RMR= I=1 j=1 s j-σ j (p+q)(p+q+1)/2 dengan : p adalah banyaknya ndkator bag peubah laten endogen q adalah banyaknya ndkator bag peubah laten eksogen adalah unsur matrks S adalah unsur matrks RMR merupakan ukuran rata-rata dar kuadrat ssaan, semakn besar nla RMR maka semakn buruk model hpotess dalam mengepas data dan begtu pula sebalknya (Sharma 1996 dacu dalam Kusnend 2008). Metode Kuadrat Terkecl Parsal (KTP) KTP dkembangkan oleh Wold (1982) sebaga metode umum untuk pendugaan model persamaan struktural yang memuat peubah laten. Pendugaan parameter dan pengujan kelayakan model KTP tdak memerlukan asums sebaran (dstrbuton-free) dar peubah pengamatan dan ukuran contoh tdak harus besar. Spesfkas model pada metode KTP ddefnskan dar model struktural (nner model) yang menyatakan hubungan antara peubah-peubah laten dan model pengukuran (outer model) yang menyatakan hubungan antara peubah laten dengan ndkator-ndkatornya. Adapun formula nner model pada metode KTP adalah sebaga berkut η j η j = β j η + γ jb ξ b + ζ j : peubah laten endogen ke-j β j : koefsen lntas antara peubah laten endogen ke-j dengan peubah laten endogen ke- η : peubah laten endogen ke- untuk γ jb : koefsen lntas antara peubah laten endogen ke-j dengan peubah laten eksogen ke-b ξ b : peubah laten eksogen ke-b : ssaan nner model ζ j 2
5 p : banyaknya peubah laten endogen. q : banyaknya peubah laten eksogen. Formula outer model pada model KTP untuk hubungan reflektf adalah x=λ x ξ+δ y=λ y η+ϵ dengan x : ndkator peubah laten eksogen (ξ) y : ndkator peubah laten endogen (η) Λ x dan Λ y : matrks loadng yang menghubungkan peubah laten dengan ndkatornya δ dan ϵ : ssaan outer model Hubungan antara peubah laten dan ndkator-ndkatornya telah djelaskan melalu outer model, namun nla sebenarnya dar suatu peubah laten tdak mungkn ddapatkan. Oleh karena tu, dlakukan pembobotan pada outer model untuk mendekat nla peubah laten yang ada. Menurut Chn (1998), penelt dapat menggunakan pembobot-pembobot awal dengan nla yang sama untuk mendapatkan pendekatan awal sebuah peubah laten berupa penjumlahan sederhana dar ndkator-ndkatornya. Int dar prosedur KTP adalah menentukan pembobot-pembobot yang akan dgunakan untuk menduga peubah laten pada outer model. Pembobot-pembobot dperoleh dar regres KTP yang dterapkan pada setap blok peubah ndkator. Ada dua cara pada pendugaan pembobot yatu outward mode dan nward mode. Untuk bentuk hubungan reflektf pada outer mode menggunakan cara outward mode yatu menggunakan regres sederhana yang pendugaannya menggunakan metode kuadrat terkecl. Formula pendugaannya yatu Y j = w kj y kj +d j k j pendugaan pembobot dengan outward mode melalu formula y kj =w kj 0 +w k j Y j +e kj proses teras pada pendugaan pembobot selesa pada saat w ** kj -w * kj /w * kj 10-5 setelah proses teras selesa, kemudan dlakukan pendugaan outer model Y j = w kj y kj k j Pada dasarnya pendekatan KTP adalah penggabungan model pendugaan d atas sebaga pengembangan model-model lntas yang melbatkan lebh dar dua peubah laten. Proses pendugaannya menggunakan metode kuadrat terkecl yang daplkaskan pada persamaan hubungan nner model dan outer model karena metode KTP tdak memerlukan asums yang ketat terhadap sebaran dar peubah, ssaan dan parameter maka metode n serng dsebut model lunak. Ukuran Kebakan Kuadrat Terkecl Parsal (KTP) Metode KTP pada dasarnya untuk menduga kuadrat terkecl melalu ndkator yang dbatas oleh hubungan-hubungan nner model dan outer model. Bagan yang sangat pentng selan menduga pembobot dan koefsen lntas adalah 7
BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciMetode Estimasi Kemungkinan Maksimum dan Kuadrat Terkecil Tergeneralisasi pada Analisis Pemodelan Persamaan Struktural
Jurnal Graden Vol. 11 No. 1 Januar 015 : 1035-1039 Metode Estmas Kemungknan Maksmum dan Kuadrat Terkecl Tergeneralsas pada Analss Pemodelan Persamaan Struktural Dan Agustna Jurusan Matematka, Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciPendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB
Pendugaan Parameter Regres Menduga gars regres Menduga gars regres lner sederhana = menduga parameter-parameter regres β 0 dan β 1 : Penduga parameter yang dhaslkan harus merupakan penduga yang bak Software
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciBAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model
BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,
BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Spesifikasi Model Berbagai model dalam pemodelan persamaan struktural telah dikembangkan oleh banyak peneliti diantaranya Bollen
4 TINJAUAN PUSTAKA Spesifikasi Model Berbagai model dalam pemodelan persamaan struktural telah dikembangkan oleh banyak peneliti diantaranya Bollen (1989). Namun demikian sebagian besar penerapannya menggunakan
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinci(Σλ i ) METODE. Data
8 mengevaluasi kesesuaian model dugaan dan memeriksa kekuatan pendugaan dari inner model dan outer model. Evaluasi model dugaan menggunakan metode KTP dilakukan dengan menghitung indeks-indeks kecocokan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear
REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pemodelan Persamaan Struktural Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equaton Modelng (SEM) merupakan analss multvarat yang dapat menganalss hubungan varabel secara
Lebih terperinciIndependent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi
Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal
Lebih terperinciREGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)
REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Node. Edge. Gambar 1 Directed Acyclic Graph
TINJAUAN PUSTAKA Bayesan Networks BNs dapat memberkan nformas yang sederhana dan padat mengena nformas peluang. Berdasarkan komponennya BNs terdr dar Bayesan Structure (Bs) dan Bayesan Parameter (Bp) (Cooper
Lebih terperinciAnalisis Regresi Linear Sederhana
Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :
JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB TIJAUA KEPUSTAKAA.1. Gambaran Umum Obyek Peneltan Gambar.1 Lokas Daerah Stud Gambar. Detal Lokas Daerah Stud (Sumber : Peta Dgtal Jabotabek ver.0) 7 8 Kawasan perumahan yang dplh sebaga daerah stud
Lebih terperinci2. ANALISIS DATA LONGITUDINAL
. ANALISIS DATA LONGITUDINAL Data longtudnal merupakan salah satu bentuk data berkorelas. Pada data longtudnal, peubah respon dukur pada beberapa ttk waktu untuk setap subyek. Dalam stud longtudnal dmungknkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciSELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK
SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada
BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciRegresi Linear Sederhana dan Korelasi
Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan
Lebih terperinciBAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE
BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE 6B.1 Pelathan ADALINE Model ADALINE (Adaptve Lnear Neuron) dtemukan oleh Wdrow & Hoff (1960) Arstekturnya mrp dengan perseptron Perbedaan
Lebih terperinciSTATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND
E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan
Lebih terperinciIV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciKORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /
KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Berorganisasi
1 Analss Pengaruh Komtmen Berorgansas dan Kepuasan Kerja terhadap Knerja Karyawan PT. X dengan Metode Estmas Parameter Bootstrap pada Model Persamaan Struktural Ftr Ayu Kusumawat dan Sony Sunaryo Statstka,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam
Lebih terperinciSOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II
SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan
Lebih terperinciMETODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR
METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode
Lebih terperinciKecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi
Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB LANDASAN TEORI.1 Regres Lner Analss regres dgunakan untuk mengetahu hubungan antara varabel terkat (Y) dengan satu atau lebh varabel bebas (X). Menurut Har et al (009) regres lnear sederhana dapat
Lebih terperinciModel Bantuan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jombang dengan Pendekatan SEM (Structural Equation Modelling)
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (014) 337-350 (301-98X Prnt) D-308 Model Bantuan Rumah Tangga Mskn d Kabupaten Jombang dengan Pendekatan SEM (Structural Equaton Modellng) Ist Aprlla, Bambang
Lebih terperinciUJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD
UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan
Lebih terperinciANALISIS KOVARIANSI bagian 2..
ANALISIS KOVARIANSI bagan Uj Efek Perlakuan... v. H H F 1 0 5% StatstkaUj: raso : 0, : 0,, DK : RK RK H 0 P S (adj) (adj) 1,, t dtolak jka F raso F α,t1,t(r1) 1 Ingat model anakova 1 faktor 1 kovarat :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:
Lebih terperinciPendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan
Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( X Print D-207
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-350 (301-98X Prnt D-07 Analss Pengaruh Manajemen Karer Organsas dan Manajemen Karer Indvdu terhadap Komtmen Organsas Karyawan dengan Pendekatan Structural
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciI. PENGANTAR STATISTIKA
1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinci