Model Bantuan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jombang dengan Pendekatan SEM (Structural Equation Modelling)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Model Bantuan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jombang dengan Pendekatan SEM (Structural Equation Modelling)"

Transkripsi

1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (014) (301-98X Prnt) D-308 Model Bantuan Rumah Tangga Mskn d Kabupaten Jombang dengan Pendekatan SEM (Structural Equaton Modellng) Ist Aprlla, Bambang Wjanarko Otok, I Nyoman Latra. Jurusan Statstka, Fakultas FMIPA, Insttut Teknolog Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Aref Rahman Hakm, Surabaya Indonesa E-mal: bambang_wo@statstka.ts.ac.d Abstrak Kemsknan merupakan salah satu fenomena yang mash menjad perhatan untuk segera dlakukan penanganan. Strateg yang sudah dlakukan pemerntah untuk mengatas kemsknan telah banyak dlakukan, dantaranya dengan program penanggulangan kemsknan yang terdr atas dua program bantuan. Meskpun program pengentasan kemsknan terus dtngkatkan, namun bantuan yang dberkan mash belum bsa mengurang angka kemsknan. Oleh karena tu untuk membantu pelaksanaan program bantuan, dgunakan analss SEM (Structural Equaton Modellng) untuk memodelkan model bantuan rumah tangga mskn berdasarkan ndkator kesehatan, ekonom dan SDM d Kabupaten Jombang. Data yang dgunakan adalah sebanyak 306 desa d Kabupaten Jombang tahun 010. Hasl peneltan menunjukkan bahwa rumah tangga mskn d Kabupaten Jombang lebh domnan memlh bantuan program. Pada pengujan CFA (Confrmatory Factor Analyss), varabel kesehatan terdapat 8 ndkator yang sgnfkan dar 9 ndkator. Sedangkan untuk varabel ekonom, 6 ndkator yang sgnfkan dar 8 ndkator. Pada analss selanjutnya dgunakan ndkator yang sgnfkan dan masng-masng varabel sudah relabel. Pengujan SEM ddapatkan hasl bahwa kesehatan dan SDM berpengaruh sgnfkan secara negatf terhadap bantuan yatu sebesar 0,35 dan 0,193. Kesehatan dan SDM berpengaruh sgnfkan secara postf terhadap bantuan 1 yatu sebesar 0,313 dan 0,179. Dan model yang terakhr ddapatkan hasl bahwa SDM dan kesehatan berpengaruh sgnfkan secara negatf terhadap bantuan yatu sebesar 0,95 dan 0,193. Kata kunc Bantuan, Confrmatory Factor Analyss, Ekonom, Kesehatan, SDM, dan Structural Equaton Modellng S I. PENDAHULUAN ampa saat n, permasalahan kemsknan merupakan salah satu fenomena yang mash menjad perhatan untuk segera dlakukan penanganan dan menjadkan kemsknan selalu menjad kajan yang dperdebatkan dalam berbaga forum. Untuk mengatas masalah kemsknan, tdak hanya dlhat dar satu sudut pandang saja[1]. Angka kemsknan terbesar terdapat d Jawa Tmur ( jwa) hngga bulan september 01 dar total penduduk sebanyak Bla dlhat dar persentase penduduk mskn terhadap populas penduduk d masng-masng provns, Jawa Tmur memlk persentase kemsknan sebesar 13,06%. Kabupaten Jombang adalah salah satu Kabupaten d Jawa Tmur yang tngkat kemsknannya mash relatf sult untuk bergerak turun[]. Prosentase kemsknan d Jombang pada tahun 007 sebesar 18,80% sedangkan pada tahun 008 sebesar 16,43% dan pada tahun 009 prosentase kemsknan menngkat kembal yatu menjad 17,54%. Mengacu pada permasalahan tersebut, peran pemerntah mash belum maksmal dan bantuan yang dberkan pada masyarakat menjad pertanyaan besar mengena keberhaslannya. Maka dalam peneltan n akan dlakukan pengujan untuk mengetahu model bantuan rumah tangga mskn berdasarkan ndkator kesehatan, ekonom dan SDM d Kabupaten Jombang menggunakan metode SEM. SEM adalah suatu alat yang tepat untuk mengukur peneltan dengan varabel yang tdak terukur. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Struktural Equaton Modellng (SEM) Model struktural merupakan hubungan antara varabel laten bak ndependen maupun dependen [3]. Model persamaannya adalah sebaga berkut. η Β η Γ ξ ζ ( mx1) ( mxm) ( mx1) ( mxn) ( nx1) ( mx1) (1) Dmana η adalah varabel laten endogen, B adalah koefsen varabel laten endogen, Γ adalah koefsen varabel laten eksogen, ξ adalah varabel laten eksogen dan ζ adalah error B. Model Pengukuran Varabel laten merupakan varabel yang tdak bsa dukur secara langsung, namun dapat dukur oleh satu atau lebh ndkator. uaton Model pengukuran menggambarkan hubungan antara varabel laten dengan ndkator yang dnyatakan dalam loadng factor (λ). Loadng factor menunjukkan korelas antara varabel ndkator dengan varabel laten. Model pengukuran basanya menggunakan Confrmatory Factor Analyss. Secara metemats CFA djelaskan dengan persamaan berkut [4]. x 1 = λ 11 ξ 1 + δ 1 x = λ 1 ξ 1 + δ x p = λ p1 ξ 1 + δ p Persamaan-persamaan tersebut dapat dnotaskan dalam bentuk matrks yang dtunjukkan pada persamaan berkut. X Λ x ξ δ () Dmana X adalah vektor ndkator p 1, Λ x adalah matrks lamda (loadng factor) p m, ξ adalah vektor varabel laten m 1, dan δ adalah vektor error berukuran p 1.

2 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (014) (301-98X Prnt) D-309 C. Asums Persamaan Model Struktural Pada Structural Equaton Modelng (SEM) terdapat beberapa asums yang harus dpenuh untuk melakukan pengujan selanjutnya dantaranya adalah ukuran sampel yang dgunakan mnmal sebanyak 100 sampel dan data yang dgunkan memenuh asums dstrbus normal [5]. D. Keakuratan Parameter CFA Sgnfkas ndkator-ndkator dalam mengukur varabel laten dapat dketahu dengan menggunakan nla λ. Sedangkan untuk mengetahu konsstens, dapat dketahu menggunakan pengujan relabltas [6]. Relabltas varabel laten dapat dketahu dengan menghtung nla construct relablty (ρ c ) yang dtunjukkan dalam persamaan berkut. ˆ c ( p 1 ( 1 ˆ ) dmana ˆ = construct relablty c p ˆ ) ( p 1 ˆ ) ˆ = loadng factor varabel ˆ = error varabel ndkator, dmana ˆ ˆ 1 p = banyaknya ndkator varabel laten Varabel laten dkatakan relabel jka nla Construct Relablty yang dhaslkan lebh besar sama dengan 0,5 [7]. E. Identfkas Model Identfkas model berkatan dengan membandngkan jumlah persamaan yang ada dengan banyak parameter yang dtaksr. Identfkas model dgunakan untuk mengetahu nformas yang cukup untuk mengdentfkas persamaan model Pada dentfkas model terdapat tga macam krtera yatu under dentfed, just dentfed, dan over dentfed jumlah persamaan lebh besar dar banyaknya parameter yang dtaksr atau df > 0, dmana df = s-t, s=(p+q)(p+q+1)/, p adalah jumlah varabel endogen dan q jumlah varabel eksogen [7]. F. Uj Kesesuaan Model Indkator kesesuaan model SEM dapat dlhat dar beberapa ukuran dantaranya Ch-Square Statstc, The Root Mean Square Error of Approxmaton (RMSEA), Goodnest of Ft Indces (GFI), Adjusted Goodnest of Ft Index (AGFI), dan Comparatve Ft Index (CFI) [8]. Nla krts yang drekomendaskan untuk ndkator-ndkator kesesuaan model tersebut, dtunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Nla Krts Indkator Kesesuaan Model Model Ft Model Dapat Dterma Ch-square P-value 0 χ df 0,05 < P-value 1,00 df < χ 3df 0,01 P-value 0,05 GFI 0,95 GFI 1,00 0,90 GFI < 0,95 AGFI 0,90 AGFI 1,00 0,85 AGFI < 0,90 RMSEA 0 RMSEA 0,05 0,05 < RMSEA 0,08 CFI 0,97 CFI 1,00 0,95 CFI < 0,97 (3) Dar beberapa uj kelayakan yang sudah djelaskan, model dkatakan bak jka palng tdak ada salah satu metode uj kelayakan terpenuh [9]. G. Kemsknan Kemsknan dkelompokkan dalam dua kategor, yatu kemsknan absolut dan kemsknan relatf. Kemsknan relatf merupakan konds mskn karena pengaruh kebjakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapsan masyarakat. Sedangkan kemsknan absolut dtentukan berdasarkan ketdakmampuan untuk mencukup kebutuhan pokok mnmum [10]. A. Sumber Data III. METODOLOGI PENELITIAN Data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder yang dperoleh dar Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) d Kabupaten Jombang tahun 010. Unt analss pada peneltan n adalah rumah tangga mskn pada 306 desa d Kabupaten Jombang. B. Varabel Peneltan Varabel-varabel dalam peneltan n terdr dar 4 varabel laten, dantaranya adalah varabel kesehatan terdr dar 9 ndkator, varabel ekonom terdr dar 8 ndkator, varabel SDM terdr dar 1 ndkator, dan varabel bantuan terdr dar ndkator yang dlamprkan pada Lampran 1. C. Langkah Analss Langkah analss yang dgunakan dalam pengujan n dantaranya adalah sebaga berkut. 1. Pengujan karakterstk rumah tangga mskn d Kabupaten Jombang.. Pengujan asums normaltas. 3. Melakukan pengujan Confrmatory Factor Analyss (CFA). 4. Melakukan pengujan Structural Equaton Modelng (SEM) yang terdr dar. a. Membuat konseptualsas model dan teor b. Membuat dagram jalur untuk menjelaskan pola hubungan antar varabel laten. c. Mengkonvers dagram jalur ke dalam persamaan struktural d. Mengdentfkas model e. Mengevaluas kesesuaan model f. Melakukan modfkas model g. Interpretas model h. Menganalss pengaruh bantuan 1 dan bantuan IV. ANALISIS PEMBAHASAN A. Karakterstk Rumah Tangga Mskn d Kabupaten Jombang Tap Desa. Rumah tangga mskn menggunakan bambu/rumba sebaga tempat tnggal sebanyak 58%, luas kavlng kurang dar 60m sebanyak 5%, jens lanta dar tanah sebanyak 60%, tdak mempunya septctank sebanyak 67%, sumber ar mnum berasal dar mata ar tdak terlndung sebanyak 75%, rumah tangga mskn yang tdak mempunya fasltas tempat buang ar besar sebanyak 66%, luas lanta lebh besar sama dengan 3m yang dmlk rumah tangga mskn sebanyak 64%, jens atap bangunan dar genteng sebanyak 99%, rumah tangga mskn yang sanggup membayar rumah sakt sebanyak 97%, sumber

3 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (014) (301-98X Prnt) D-310 penerangan menggunakan lstrk sebanyak 99%, rumah tangga mskn yang menggunakan kayu bakar untuk memasak sebanyak 64%, rumah tangga mskn yang memlk aset kurang dar Rp sebanyak 80%, rumah tangga mskn yang kurang dar sekal dalam sehar mengkonsums dagng/susu/ayam sebanyak 80%, bangunan rumah tangga mskn mlk sendr sebanyak 93%, lebh dar satu kal rumah tangga mskn yang membel baju dalam setahun sebanyak 80%, lebh dar sama dengan 3 kal rumah tangga mskn yang makan dalam sehar sebanyak 61%, rumah tangga mskn yang mempunya penghaslan kurang dar Rp sebanyak 73%, kepala rumah tangga yang tdak sekolah sebanyak 93%. Untuk mengatahu prosentase rumah tangga mskn tap desa berdasarkan bantuan yang dngnkan jka dlhat dar ndkator peneltan dtamplkan pada Tabel. Tabel. Prosentase RTM Tap Desa Berdasarkan Bantuan yang Dngnkan Indkator Rata-rata Bantuan 1 Bantuan Standar Devas Rata-rata Standar Devas X1.1 0,153 0,089 0,37 0,199 X1. 0,079 0,041 0,08 0,038 X1.3 0,141 0,079 0,1 0,180 X1.4 0,57 0,110 0,35 0,160 X1.5 0,68 0,11 0,316 0,094 X1.6 0,49 0,101 0,434 0,536 X1.7 0,130 0,066 0,149 0,066 X1.8 0,007 0,006 0,008 0,007 X1.9 0,016 0,011 0,017 0,009 Y1.1 0,008 0,006 0,008 0,004 Y1. 0,50 0,083 0,98 0,150 Y1.3 0,84 0,110 0,30 0,086 Y1.4 0,337 0,116 0,405 0,16 Y1.5 0,075 0,035 0,085 0,03 Y1.6 0,114 0,054 0,088 0,041 Y1.7 0,043 0,04 0,039 0,01 Y1.8 0,34 0,10 0,407 0,143 Y.1 0,35 0,115 0,388 0,139 B. Pengujan Asums Pengujan multvarat normal dgunakan untuk mendukung kevaldan pengujan yang dlakukan. Dar pengujan yang dlakukan, ddapatkan hasl bahwa prosentase dar jarak mahalanobs ( d ) yang kurang dar j sebesar 60,53% (p,0.5) dmana lebh besar dar 50% yang berart sudah memenuh asums multnormal. C. CFA Varabel Kesehatan Hasl CFA untuk varabel kesehatan dengan 9 ndkator, dapatkan nla df sebesar 7 yang menunjukkan keadaan over dentfed. Hasl pengujan ddapatkan hasl bahwa model tdak memenuh krtera kebakan model dan ndkator X1.7 tdak sgnfkan sehngga tdak dkutkan dalam pengujan selanjutnya. Sehngga dlakukan modfkas model yang dtamplkan pada Gambar 1. Gambar. 1. CFA Varabel Kesehatan Modfkas Dar Gambar 1 model hasl modfkas juga dalam keadaan over dentfed dengan nla df sebesar 14 yang lebh besar dar nol, maka perlu dlakukan pengujan krtera kebakan model. Model dkatakan bak jka nla kebakan model memenuh krtera kebakan yang dtamplkan pada Tabel 3. Tabel 3. Goodness of Ft Varabel Kesehatan Setelah Modfkas Goodness of Ft Index Hasl Model Keterangan Ch-Square 16,016 Model ft P-value 0,31 Model ft GFI 0,985 Model ft AGFI 0,96 Model ft CFI 0,998 Model ft RMSEA 0,03 Model ft Dar Tabel 3 dapat dketahu bahwa model sudah memenuh krtera kebakan model, sehngga bsa dgunakan dalam pengujan selanjutnya. Langkah selanjutnya yatu menguj pengaruh sgnfkans, ndkator dkatakan memlk pengaruh yang sgnfkan jka p-value<α (0,10). Nla loadng factor dan p-value pada pengujan dtunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Estmas Parameter CFA Varabel Kesehatan Indkator Loadng Factor Error p-value Keterangan X1.1 0,907 0,177 0,07 Sgnfkan X1. -0,108 0,988 0,07 Sgnfkan X1.3 1,019-0,038 0,000 Sgnfkan X1.4 0,561 0,685 0,000 Sgnfkan X1.5-0,9 0,915 0,000 Sgnfkan X1.6 0,491 0,759 0,000 Sgnfkan X1.8-0,5 0,936 0,000 Sgnfkan X1.9-0,169 0,971 0,004 Sgnfkan Dar Tabel 4 dapat dketahu model pengukuran dar varabel kesehatan dantaranya adalah sebaga berkut. X1.1 = 0,907 Kesehatan X1.5 = -0,9 Kesehatan X1. = -0,108 Kesehatan X1.6 = 0,491 Kesehatan X1.3 = 1,019 Kesehatan X1.8 = -0,5 Kesehatan X1.4 = 0,561 Kesehatan X1.9 = -0,169 Kesehatan Nla relabltas yang dhaslkan varabel kesehatan sebesar 0,464 0,5 yang berart konsstens pada varabel kesehatan sudah relabel dengan nla konsstens yang cukup kecl. D. CFA Varabel Ekonom Hasl CFA untuk varabel ekonom dengan 8 ndkator, ddapatkan hasl df sebesar 0 yang menunjukkan keadaan over dentfed. Hasl pengujan ddapatkan hasl bahwa model tdak memenuh krtera kebakan model. Sedangkan untuk ndkator Y1.1 dan Y1. tdak dkutkan dalam pengujan selanjutnya karena tdak sgnfkan. Sehngga dlakukan modfkas model yang dtamplkan pada Gambar.

4 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (014) (301-98X Prnt) D-311 Gambar.. CFA Varabel Ekonom Modfkas Dar Gambar dapat dketahu nla df hasl modfkas sebesar 7 yang berart over dentfed. Maka perlu dlakukan pengujan krtera kebakan model dtamplkan pada Tabel 5. Tabel 5. Goodness of Ft Varabel Ekonom Setelah Modfkas Goodness of Ft Index Hasl Model Keterangan Ch-Square 6,644 Model ft P-value 0,467 Model ft GFI 0,99 Model ft AGFI 0,976 Model ft CFI 1,000 Model ft RMSEA 0,000 Model ft Goodness of ft pada varabel ekonom sudah memenuh krtera kebakan model, sehngga bsa dlakukan analss selanjutnya. Indkator dkatakan memlk pengaruh yang sgnfkan jka p-value<α (0,10). Nla loadng factor dan p- value pada pengujan dtunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. Estmas Parameter CFA Varabel Ekonom Indkator Loadng Factor Error p-value Keterangan Y1.8 0,56 0,934 0,000 Sgnfkan Y1.7 0,679 0,539 0,000 Sgnfkan Y1.6 0,888 0,11 0,000 Sgnfkan Y1.5 0,184 0,966 0,04 Sgnfkan Y1.4 0,49 0,938 0,006 Sgnfkan Y1.3 0,406 0,835 0,000 Sgnfkan Dar Tabel 6 dapat dketahu model pengukuran dar varabel ekonom dantaranya adalah sebaga berkut. Y1.3 = 0,406 Ekonom Y1.6 = 0,888 Ekonom Y1.4 = 0,49 Ekonom Y1.7 = 0,679 Ekonom Y1.5 = 0,184 Ekonom Y1.8 = 0,56 Ekonom Nla relabltas yang dhaslkan pada varabel ekonom sebesar 0,616 yang lebh besar sama dengan 0,5. Hal n menggambarkan bahwa konsstens pada varabel ekonom cukup tngg atau sudah relabel. E. SEM (Structural Equaton Modellng) Pada pengujan struktural, terdapat 3 model dugaan yatu kesehatan berpengaruh sgnfkan terhadap terhadap SDM, kemudan kesehatan dan SDM berpengaruh sgnfkan terhadap ekonom, dan yang terakhr kesehatan, ekonom, dan SDM berpengaruh sgnfkan terhadap bantuan. Dar pengujan model struktural, ddapatkan nla df sebesar 114 yang menunjukkan keadaan over dentfed. Hasl pengujan dketahu bahwa model tdak memenuh krtera kebakan model. Selan tu, hubungan antara ekonom ke bantuan serta kesehatan ke ndkator X1. tdak sgnfkan sehngga tdak dkutkan dalam pengujan selanjutnya. Hasl modfkas model dtamplkan pada Gambar 3. Gambar. 3. Model Struktural Setelah Modfkas Dar Gambar 3 dapat dketahu hasl modfkas yang ddapatkan dalam keadaan over dentfed dengan df sebesar 9. Karena model dalam keadaan over dentfed maka perlu dlakukan pengujan krtera kebakan model dengan ketentuan bahwa model dkatakan bak jka memenuh krtera kebakan model yang dtamplkan pada Tabel 7. Tabel 7. Goodness Of Ft Persamaan Struktural Setelah Modfkas dan Sgnfkan Goodness of Ft Index Hasl Model Keterangan Ch-Square 414,894 Model cukup dterma P-value 0,000 Model cukup dterma GFI 0,845 Model cukup dterma AGFI 0,771 Model cukup dterma CFI 0,83 Model cukup dterma RMSEA 0,115 Model cukup dterma Dar Tabel 7 dapat dketahu bahwa model sudah cukup bsa dterma setelah dlakukan modfkas. Selanjutnya adalah pengujan sgnfkans antar varabel laten dengan melhat hubungan antara empat varabel laten. Estmas koefsen jalur dan sgnfkans hubungan antar varabel laten dtamplkan pada Tabel 8. Tabel 8. Estmas Koefsen Jalur Persamaan Struktural Setelah Modfkas Hubungan Koef Jalur P-value Keterangan SDM <--- Kesehatan -0,383 0,000 Sgnfkan Ekonom <--- Kesehatan 0,0 0,0 Sgnfkan Bantuan <--- SDM -0,193 0,004 Sgnfkan Ekonom <--- SDM 0,143 0,053 Sgnfkan Bantuan <--- Kesehatan -0,35 0,00 Sgnfkan Model persamaan struktural adalah sebaga berkut. SDM = -0,383 Kesehatan Ekonom = 0,0 Kesehatan + 0,143 SDM Bantuan = -0,35 Kesehatan 0,193 SDM Dar hasl persamaan d atas, dapat dketahu bahwa kesehatan berpengaruh sgnfkan secara negatf terhadap SDM sebesar 0,383, namun berpengaruh postf terhadap ekonom sebesar 0,0. Sedangkan untuk kesehatan dan SDM berpengaruh sgnfkan secara negatf terhadap bantuan yatu sebesar 0,35 dan 0,193. F. SEM Pada Bantuan 1 Untuk mengetahu pengaruh bantuan 1 terhadap masngmasng ndkator, maka dlakukan pengujan model struktural. Dar hasl pengujan ddapatkan nla df sebesar 100 yang berart dalam keadaan over dentfed, maka perlu dlakukan

5 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (014) (301-98X Prnt) D-31 pengujan krtera kebakan. Hasl pengujan krtera kebakan model ddapatkan hasl bahwa model tdak memenuh krtera kebakan model. Selan tu, hubungan antara ekonom ke bantuan serta kesehatan ke ndkator X1. tdak sgnfkan sehngga tdak dkutkan dalam pengujan selanjutnya. Hasl modfkas model struktural untuk bantuan 1 dtamplkan pada Gambar 4. berpengaruh sgnfkan secara postf terhadap bantuan 1 yatu sebesar 0,313 dan 0,179 G. SEM Pada Bantuan Untuk mengetahu pengaruh bantuan terhadap masngmasng ndkator, maka dlakukan pengujan model struktural. Dar hasl pengujan ddapatkan nla df sebesar 100 yang berart dalam keadaan over dentfed, maka perlu dlakukan pengujan krtera kebakan. Hasl pengujan krtera kebakan model ddapatkan hasl bahwa model tdak memenuh krtera kebakan model. Hubungan antara ekonom ke bantuan serta kesehatan ke ndkator X1. tdak sgnfkan sehngga tdak dkutkan dalam pengujan selanjutnya. Hasl modfkas model dtamplkan pada Gambar 5. Gambar. 4. Model Struktural Bantuan 1 Modfkas dan Sgnfkan Dar Gambar 4 ddapatkan nla df hasl modfkas sebesar 79 yang mengndkaskan model dalam keadaan over dentfed, sehngga perlu dlakukan pengujan krtera kebakan model yang dtamplkan pada Tabel 9. Tabel 9. Goodness Of Ft Model Struktural Bantuan 1 Modfkas dan Sgnfkan Goodness of Ft Index Hasl Model Keterangan Ch-Square 397,15 Model cukup dterma P-value 0,000 Model cukup dterma GFI 0,84 Model cukup dterma AGFI 0,760 Model cukup dterma CFI 0,79 Model cukup dterma RMSEA 0,13 Model cukup dterma Dar Tabel 9 dapat dketahu bahwa model sudah cukup dterma untuk dlakukan analss selanjutnya. Untuk mengetahu hubungan antara varabel laten, dapat dketahu dengan melakukan pengujan sgnfkans. Estmas koefsen jalur dan sgnfkans hubungan antar varabel laten pada bantuan 1 dtamplkan pada Tabel 10. Tabel 10. Estmas Koefsen Jalur Persamaan Struktural Bantuan 1 Setelah Modfkas Hubungan Koef Jalur P-value Keterangan SDM <--- Kesehatan -0,38 0,007 Sgnfkan Ekonom <--- SDM 0,143 0,079 Sgnfkan Ekonom <--- Kesehatan 0,01 0,073 Sgnfkan Bantuan 1 <--- Kesehatan 0,313 0,01 Sgnfkan Bantuan 1 <--- SDM 0,179 0,005 Sgnfkan Model persamaan struktural pada bantuan 1 adalah sebaga berkut. SDM = -0,38 Kesehatan Ekonom = 0,01 Kesehatan + 0,143 SDM Bantuan 1 = 0,313 Kesehatan + 0,179 SDM Dar hasl persamaan d atas, dapat dketahu bahwa kesehatan berpengaruh sgnfkan secara negatf terhadap SDM sebesar 0,38, namun berpengaruh postf terhadap ekonom sebesar 0,01. Sedangkan untuk kesehatan dan SDM Gambar. 5. Model Struktural Bantuan Setelah Modfkas dan Sgnfkan Dar Gambar 5 ddapatkan nla df sebear 79. Karena model dalam keadaan over dentfed maka perlu dlakukan pengujan krtera kebakan model yang dtamplkan pada Tabel 11. Tabel 11. Goodness Of Ft Model Struktural Bantuan Sudah Modfkas Sgnfkan Goodness of Ft Index Hasl Model Keterangan Ch-Square 403,713 Model cukup dterma P-value 0,000 Model cukup dterma GFI 0,840 Model cukup dterma AGFI 0,757 Model cukup dterma CFI 0,788 Model cukup dterma RMSEA 0,15 Model cukup dterma Dar Tabel 11 dketahu bahwa model cukup dterma dar hasl modfkas, sehngga bsa dgunakan untuk analss selanjutnya. Sgnfkans hubungan antar varabel laten dan pengujan estmas koefsen jalur dtamplkan pada Tabel 1. Tabel 1. Estmas Koefsen Jalur Persamaan Struktural Bantuan Setelah Modfkas Hubungan Koef Jalur P-value Keterangan SDM <--- Kesehatan -0,385 0,007 Sgnfkan Ekonom <--- SDM 0,144 0,077 Sgnfkan Ekonom <--- Kesehatan 0,04 0,07 Sgnfkan Bantuan <--- SDM -0,193 0,00 Sgnfkan Bantuan <--- Kesehatan -0,95 0,013 Sgnfkan Model persamaan struktural pada bantuan adalah sebaga berkut. SDM = -0,385 Kesehatan Ekonom = 0,04 Kesehatan + 0,144 SDM Bantuan = -0,95 Kesehatan 0,193 SDM

6 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (014) (301-98X Prnt) D-313 Dar hasl persamaan d atas, dapat dketahu bahwa kesehatan berpengaruh sgnfkan secara negatf terhadap SDM sebesar 0,385, sedangkan SDM berpengaruh postf terhadap ekonom sebesar 0,144. Kesehatan dan SDM berpengaruh sgnfkan secara negatf terhadap bantuan yatu sebesar 0,95 dan 0,193. V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasl analss data hubungan ndkator struktural dar varabel kesehata, ekonom, SDM, dan bantuan pada Structural Equaton Model (SEM) dapat dsmpulkan sebaga berkut. 1. Dar krtera rumah tangga mskn d Kabupaten Jombang, ddapatkan hasl bahwa rumah tangga mskn menggunakan bambu/rumba sebaga tempat tnggal, luas kavlng kurang dar 60m, jens lanta dar tanah, tdak mempunya septctank, sumber ar mnum berasal dar mata ar tdak terlndung, tdak mempunya fasltas tempat buang ar besar, luas lanta lebh besar sama dengan 3m, jens atap bangunan dar genteng, sanggup membayar rumah sakt, sumber penerangan menggunakan lstrk, menggunakan kayu bakar untuk memasak, memlk aset kurang dar Rp , kurang dar sekal dalam sehar mengkonsums dagng/susu/ayam, bangunan mlk sendr, lebh dar satu kal membel baju dalam setahun, lebh dar sama dengan 3 kal makan dalam sehar, penghaslan kurang dar Rp , kepala rumah tangga yang tdak sekolah, dan rumah tangga mskn lebh banyak memlh bantuan dar pemerntahah.. Pada model dugaan ddapatkan hasl bahwa jka kesehatan dan SDM berpengaruh sgnfkan terhadap bantuan 1 yang berart kesehatan dan SDM mengalam penngakatan, maka bantuan 1 yang dberkan pemerntah berjalan maksmal. Jka Kesehatan dan SDM berpengaruh negatf terhadap bantuan. Pada peneltan selanjutnya sebaknya dperhatkan pemlhan ndkator-ndkator yang dgunakan pada rumah tangga mskn d Kabupaten Jombang terhadap bantuan agar model yang ddapatkan lebh bak. Varabel Laten Kesehatan X 1.1 X 1. X 1.3 X 1.4 X 1.5 LAMPIRAN Lampran 1. Varabel Peneltan Varabel Indkator (Tap desa) Prosentase rumah tangga mskn yang jens dndng bangunan tempat tnggalnya terbuat dar bambu/ rumba/kayu berkualtas rendah Prosentase rumah tangga mskn yang luas kavlng termasuk bangunan kurang dar 60 m Prosentase rumah tangga mskn yang jens lanta bangunan tempat tnggalnya terbuat dar tanah/bambu/kayu berkualtas rendah Prosentase rumah tangga mskn yang tdak mempunya septctank pembuangan ar tnja Prosentase rumah tangga mskn yang sumber ar mnumnya berasal dar sumur/mata ar tdak terlndung/sunga Ekonom X 1.6 X 1.7 X 1.8 X 1.9 Y 1.1 Y 1. Y 1.3 Y 1.4 Y 1.5 Y 1.6 Y 1.7 Y 1.8 SDM Y.1 Bantuan Y 3.1 Y 3. Lampran 1. Varabel Peneltan (Lanjutan) Prosentase rumah tangga mskn yang tdak mempunya fasltas tempat buang ar besar Prosentase rumah tangga mskn yang luas lanta bangunan tempat tnggalnya kurang dar 3 m Prosentase rumah tangga mskn yang tdak mempunya jens atap dar genteng Prosentase rumah tangga mskn yang tdak sanggup membayar baya pengobatan d Puskesmas/polklnk Prosentase rumah tangga mskn yang sumber penerangan tdak menggunakan lstrk Prosentase rumah tangga msn yang menggunakan bahan bakar untuk memasak sehar-har adalah kayu bakar/arang/mnyak tanah Prosentase rumah tangga mskn yang tdak memlk aset dengan nla Rp Prosentase rumah tangga mskn yang hanya mengkonsums dagng/susu/ayam satu kal dalam semnggu Prosentase rumah tangga mskn yang status kepemlkan bangunan tdak mlk sendr Prosentase rumah tangga mskn yang tdak sanggup membel satu set pakaan baru dalam setahun Prosentase rumah tangga mskn yang hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kal dalam sehar Prosentase rrosentase rumah tangga mskn yang sumber penghaslan kepala rumah tangga per bulan dbawah Rp Prosentase renddkan tertngg kepala kepala rumah tangga mskn, tdak sekolah/ tdak tamat SD/ hanya SD per Desa Prosentase paket bantuan program I per Desa Prosentase paket bantuan program II per Desa DAFTAR PUSTAKA [1]. [BPS] Badan Pusat Statstk Penguatan Peran Pemerntah Daerah Dalam Percepatan Pengentasan Kemsknan. Jakarta: KSN. []. [Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Profl Pembangunan Provns Jawa Tmur. Surabaya: Bappeda. [3]. Johnson, R.A., dan Wchern, D.W Appled Multvarat Statstcal Analyss. Prentce Hall, Englewood Clffs: New Jersey. [4]. Sharma, S Appled Multvarat Technques (1st edton ed.). USA: John Wlley & Sons,Inc. [5]. Ghozal, I., dan Fuad, I Structural Equaton Modelng: Teor, Konsep, dan Aplkas Dengan Program Lsrel 8.54 (1 st Edton). Semarang: Unverstas Dponegoro. [6]. Ferdnand, A. 00. Structural Equaton Modelng dalam Peneltan Manajemen ( nd Edton). Semarang: Unverstas Dponegoro. [7]. Har J.F., Rolph E. Anderson, Ronald L. Tatham, dan Wllam C. Black Multvarat Data Analyss. Ffth Edton, New Jersey: Pearson Educaton Prentce Hall, In. [8]. Engel, K. S., Moosbrugger, H., dan Muller, H Evaluatng the Ft of Structural Equaton Models: Test of Sgnfcance and Descrptve Goodness-of-Ft Measures. Methods of Psychologcal Research Onlne, 8(), 3-74 [9]. Wdarjono, A Analss Multvarat Terapan. Yogyakarta: Unt Penerbt dan Percetakan STIM YKPN. [10]. [BPS] Badan Pusat Statstk Penguatan Peran Pemerntah Daerah Dalam Percepatan Pengentasan Kemsknan. Jakarta: BPS.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Berorganisasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Berorganisasi 1 Analss Pengaruh Komtmen Berorgansas dan Kepuasan Kerja terhadap Knerja Karyawan PT. X dengan Metode Estmas Parameter Bootstrap pada Model Persamaan Struktural Ftr Ayu Kusumawat dan Sony Sunaryo Statstka,

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( X Print D-207

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( X Print D-207 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-350 (301-98X Prnt D-07 Analss Pengaruh Manajemen Karer Organsas dan Manajemen Karer Indvdu terhadap Komtmen Organsas Karyawan dengan Pendekatan Structural

Lebih terperinci

Model Bantuan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jombang dengan Pendekatan SEM (Structural Equation Modeling)

Model Bantuan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jombang dengan Pendekatan SEM (Structural Equation Modeling) Model Bantuan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jombang dengan Pendekatan SEM (Structural Equation Modeling) Disusun oleh: ISTI APRILLIA (1312 105 015) Dosen Pembimbing: Dr. Bambang Widjanarko Otok, M.Si

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

Second-Order Confirmatory Factor Analysis pada Kemiskinan di Kabupaten Jombang

Second-Order Confirmatory Factor Analysis pada Kemiskinan di Kabupaten Jombang JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (014) 337-350 (301-98X Print) D-78 Second-Order Confirmatory Factor Analysis pada di Kabupaten Jombang Masnatul Laili dan Bambang Widanarko Otok Jurusan Statistika,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pemodelan Persamaan Struktural Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equaton Modelng (SEM) merupakan analss multvarat yang dapat menganalss hubungan varabel secara

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

Metode Estimasi Kemungkinan Maksimum dan Kuadrat Terkecil Tergeneralisasi pada Analisis Pemodelan Persamaan Struktural

Metode Estimasi Kemungkinan Maksimum dan Kuadrat Terkecil Tergeneralisasi pada Analisis Pemodelan Persamaan Struktural Jurnal Graden Vol. 11 No. 1 Januar 015 : 1035-1039 Metode Estmas Kemungknan Maksmum dan Kuadrat Terkecl Tergeneralsas pada Analss Pemodelan Persamaan Struktural Dan Agustna Jurusan Matematka, Fakultas

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. Model Persamaan Struktural (MPS)

2 TINJAUAN PUSTAKA. Model Persamaan Struktural (MPS) 3 2 TINJAUAN PUSTAKA Model Persamaan Struktural (MPS) Model persamaan struktural (MPS) merupakan salah satu analss multvarat yang dapat menganalss hubungan peubah secara kompleks. Analss n pada umumnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method Model Regres Varabel dengan Metode Selsh Mutlak Moderatng Varable Regresson Model wth an Absolute Dfference Method Desy Ika Rachmawat 1, Des Yunart, dan Darnah And Nohe 3 1 Mahasswa Program Stud Statstka

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-3 Analss Statstk entang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Waktu unggu Kerja Fresh Graduate d Jurusan Statstka Insttut eknolog Sepuluh Nopemper

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI Solmun Program Stud Statstka FMIPA UB 31 V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI A. Pengertan Varabel Moderas Varabel Moderas adalah varabel yang bersfat memperkuat atau memperlemah pengaruh varabel penjelas

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI POISSON MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN Yayuk Listiani NRP Dr. Purhadi, M. Sc.

PEMODELAN REGRESI POISSON MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN Yayuk Listiani NRP Dr. Purhadi, M. Sc. PEMODELAN REGRESI POISSON PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN 007 Yayuk Lstan NRP 06 00 068 DOSEN PEMBIMBING Dr. Purhad, M. Sc. JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL

PEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL PEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL Tan Wahyu Utam, Indah Manfaat Nur Unverstas Muhammadyah Semarang, emal : tan.utam88@gmal.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci