II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Berorganisasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Berorganisasi"

Transkripsi

1 1 Analss Pengaruh Komtmen Berorgansas dan Kepuasan Kerja terhadap Knerja Karyawan PT. X dengan Metode Estmas Parameter Bootstrap pada Model Persamaan Struktural Ftr Ayu Kusumawat dan Sony Sunaryo Statstka, FMIPA, Insttut Teknolog Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Aref Rahman Hakm, Surabaya E-mal: sonny_s@statstka.ts.ac.d Abstrak Pada era globalsas, persangan dalam duna usaha saat n semakn ketat sehngga perusahaan perlu mengelola knerja karyawan dengan bak untuk menunjang produktvtas, tdak terkecual pada PT. X. Salah satu hal yang dapat dlakukan adalah dengan memperhatkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap knerja yatu komtmen berorgansas dan kepuasan kerja. Peneltan n dlakukan dengan menduga dua hubungan yatu kepuasan kerja sebaga varabel moderator komtmen berorgansas terhadap knerja dan komtmen berorgansas sebaga varabel moderator kepuasan kerja terhadap knerja. Pendekatan SEM dengan metode estmas parameter Bootstrap dgunakan untuk mengetahu hubungan dar varabel-varabel laten tersebut. Pada peneltan n menunjukkan bahwa seluruh ndkator varabel komtmen berorgansas dan knerja sgnfkan, sedangkan varabel kepuasan kerja memlk 18 ndkator sgnfkan dar 33 ndkator yang ada. Selanjutnya hasl menunjukkan ketga varabel tersebut relabel dengan menggunakan ndkator sgnfkan. Hubungan pada model dugaan 1 menghaslkan komtmen berorgansas memlk pengaruh terhadap knerja dan kepuasan kerja namun kepuasan kerja tdak berpengaruh terhadap knerja. Sedangkan model dugaan menunjukkan kepuasan kerja tdak berpengaruh terhadap knerja, tetap kepuasan kerja berpengaruh terhadap komtmen berorgansas selanjutnya komtmen berorgansas berpengaruh terhadap knerja. Perbandngan nla kesesuaan model dan sgnfkas ndkator dar kedua model menunjukkan bahwa model dugaan 1 lebh cocok untuk dterapkan d PT. X. Kata kunc : Komtmen Berorgansas, Kepuasan Kerja, Knerja, SEM, Bootstrap P I. PENDAHULUAN ersangan dalam duna usaha pada era globalsas semakn ketat, sehngga dperlukan upaya untuk mengatasnya. Perusahaan-perusahaan tak terkecual PT. X perlu mengelola knerja karyawan untuk memenangkan persangan usaha dengan memperhatkan faktor-faktor komtmen berorgansas dan kepuasan kerja karyawan. Komtmen yang dmlk karyawan terhadap organsas memlk hubungan postf dengan knerja artnya karyawan dengan komtmen berorgansas tngg pada umumnya akan memlk tngkat knerja tngg [1]. Selan tu, knerja yang bak dar karyawan akan muncul apabla karyawan merasakan kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja. Kedua faktor yang mempengaruh knerja karyawan yatu komtmen berorgansas dan kepuasan karyawan juga memlk hubungan yang kuat []. Sehngga pada ada peneltan n, terdapat dua sudut pandang yang dgunakan pada hubungan knerja dengan komtmen berorgansas dan kepuasan kerja. Pertama kepuasan kerja sebaga moderator antara komtmen berorgansas terhadap knerja dan kedua komtmen berorgansas sebaga moderator antara kepuasan kerja terhadap knerja karyawan. Berdasarkan dua sudut pandang atau model dugaan tersebut dlakukan perbandngan untuk menentukan sudut pandang yang sesua untuk dterapkan pada PT. X. Pendekatan yang dgunakan dalam peneltan n adalah Structural Equaton Model (SEM) dengan metode estmas paramater Bootstrap pada 11 sampel. Metode esmas tersebut dgunakan karena sesua untuk kasuskasus dmana jumlah sampel lebh kecl dar 00 [3]. A. Komtmen Berorgansas II. TINJAUAN PUSTAKA Komtmen berorgansas merupakan rasa dentfkas (kepercayaan terhadap nla-nla organsas), keterlbatan (kesedaan untuk berusaha sebak mungkn dem kepentngan organsas) dan loyaltas (kengnan untuk tetap menjad anggota organsas yang bersangkutan) yang dnyatakan oleh seorang karyawan terhadap perusahaannya [4]. Komtmen berorgansas merupakan varabel laten yang tdak dapat dukur langsung sehngga dperlukan ndkator-ndkator. Komtmen berorgansas terdr dar 15 ndkator yang dsusun berdasarkan kesetaan dan kengnan untuk tetap berada dalam organsas, kepercayaan dan penermaan terhadap nla-nla dan tujuan organsas, serta kerelaan untuk melakukan usaha yang lebh untuk kesuksesan organsas [5]. B. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang karyawan yang bersfat postf maupun bersfat negatf terhadap pekerjaannya [6]. Sepert komtmen berorgansas, kepuasan kerja juga merupakan varabel laten yang dukur dengan ndkator berjumlah 36 yang merupakan pengembangan dar 9 dmens kepuasan kerja yatu gaj, promos, pengawasan, keuntungan, penghargaan, prosedur operasonal, rekan kerja, sfat pekerjaan dan komunkas [7]. C. Knerja Knerja ddefnskan sebaga kontrbus pekerjaan bak secara kualtas dan kuanttas, bak secara ndvdu, unt kerja maupun organsas [8]. Indkator pengukur knerja karyawan dalam duna ndustr mash sedkt jumlahnya, namun secara

2 umum pengukuran knerja dapat dkelompokkan menjad 3 bagan yatu karakter, perlaku dan hasl. D. Confrmatory Factor Analss (CFA) Confrmatory Factor Analyss (CFA) merupakan metode yang dgunakan untuk menguj measurement model yang menggambarkan hubungan antara varabel laten dengan ndkator-ndkatornya. Secara metemats CFA djelaskan dengan persamaan berkut. x 1 = λ 1 ξ + δ 1 x = λ ξ + δ x p = λpξ + δp Persamaan-persamaan tersebut dapat dnotaskan dalam bentuk matrks yang dtunjukkan pada persamaan berkut. X X (1) langkah-langkah berkut [1]..1) 1. Melakukan pengamblan sampel dengan pengembalan dengan : dar data pengamatan sebanyak n kal sehngga X = matrks varabel ndkator dperoleh x 1 *, x *,..., x n * sehngga dperoleh matrks = matrks lambda (loadng faktor) X varans kovarans S* menggunakan fungs Maxmum = matrks varabel laten Lkelhood. = error F ( S, ( ˆ*)) (5) Sgnfkas ndkator-ndkator dalam mengukur varabel. Menghtung statstk uj Bootstrap. laten dapat dketahu dengan menggunakan statstk uj t. T ( n 1) F ˆ ML [ S, ( ˆ*)] (6) t () S( ˆ ) dmana ˆ = taksran parameter hubungan kausal S( ˆ ) n 1 ˆ ( X X ) ˆ = varan dar varabel pengamatan X X = nla pengamatan X X = rata-rata nla pengamatan X Indkator dkatakan tdak sgnfkan dalam mengukur dmens varabel laten Bla t < t (α,df) sehngga dkatakan tdak terbentuk undmensonaltas [9]. Relabltas varabel laten dapat dketahu dengan menghtung nla construct relablty (ρ c ) yang dtunjukkan dalam persamaan berkut. c p 1 p 1 p 1 dmana ρ c = construct relablty = loadng factor varabel = error varabel ndkator p = banyaknya ndkator varabel laten Varabel laten dkatakan relabel jka nla Construct Relablty yang dhaslkan lebh besar dar 0,6 [10]. E. Structural Equaton Model (SEM) Model umum dar SEM dnotaskan dalam persamaan sebaga berkut [11]. (4) ( m1) ( mm) ( m1) ( mn) ( n1) ( m1) (3) dmana = varabel laten endogen = varabel laten eksogen = parameter yang menghubungkan varabel eksogen sekalgus varabel endogen dengan varabel endogen = parameter yang menghubungkan varabel eksogen dengan varabel endogen = parameter error dar varabel endogen F. Estmas Parameter SEM dengan Bootstrap Penerapan Bootstrap untuk mengestmas parameter pada SEM yatu dengan menerapkan prosedur Bootstrap pada metode Maxmum Lkelhood Estmaton (MLE). Prosedur estmas parameter Bootstrap dalam SEM dlakukan dengan dmana θ* merupakan parameter yang memnmas fungs lkelhood. 3. Melakukan pengulangan sebanyak N kal sehngga ddapatkan T* 1, T*,..., T* N dan statstk uj T pada data pengamatan awal dbandngkan dengan T* sehngga uj sgnfkas parameter dapat dlakukan. G. Kesesuaan Model Indkator kesesuaan model SEM dapat dlhat dar beberapa ukuran dantaranya Ch-Square Statstc, Goodnest of Ft Indces (GFI), Adjusted Goodnest of Ft Index (AGFI), Root Mean Square Error of Approxmaton (RMSEA), dan Comparatve Ft Index (CFI) [10]. Nla krts yang drekomendaskan untuk ndkator-ndkator kesesuaan model tersebut, dtunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1 Nla Krts Indkator Kesesuaan Model Indkator Kesesuaan Model Model Ft Model Dapat Dterma Ch-square P-value 0 χ df 0,05 P-value 1,00 df χ 3df 0,01 P-value 0,05 GFI 0,95 GFI 1,00 0,90 GFI 0,95 AGFI 0,90 AGFI 1,00 0,85 AGFI 0,90 RMSEA 0 RMSEA 0,05 0,05 RMSEA 0,08 CFI 0,97 CFI 1,00 0,95 CFI 0,97 A. Sumber Data III. METODOLOGI PENELITIAN Pada peneltan n dgunakan dalam data sekunder hasl surve tahun 007 dar tess yang menelt hubungan kepuasan kerja dan komtmen berorgansas terhadap kepuasan kerja karyawan PT. X oleh R. Mulawan dan Haryono. B. Varabel Peneltan Varabel-varabel dalam peneltan n merupakan varabel

3 3 laten dengan menggunakan ndkator-ndkator yang memenuh valdtas kusoner dalam peneltan R. Mulawan dan Haryono. Varabel tersebut antara lan komtmen berorgansas dengan 14 ndkator, kepuasan kerja dengan 33 ndkator, dan knerja dengan 4 ndkator. C. Metode Analss Data Langkah-langkah dalam analss data adalah sebaga berkut. Mengembangkan model berdasarkan konsep dan teor Mengkontruks dagram jalur untuk menunjukkan hubungan kausal Mengkonvers dagram jalur ke dalam persamaan struktural Melakukan analss SEM dengan estmas parameter bootstrap yang terdr dar Confrmatory Factor Analyss (CFA) Identfkas model Estmas parameter persamaan struktural Evaluas kesesuaan model Modfkas model Interpretas model Membandngkan model dugaan Menark kesmpulan D. Dagram Jalur Mula Stud Lteratur dan Referens Identfkas Permasalahan dan Tujuan Input Data Perancangan Model CFA dan Struktural CFA pada Ketga Varabel Pemodelan Persamaan Struktural Model Dugaan 1 dan Model Ft Ya Tdak Modfkas Model Interpretas dan Perbandngan Kedua Model Kesmpulan dan Saran Selesa Gambar 1. Dagram Alr Peneltan IV. ANALISIS PEMBAHASAN A. CFA Varabel Komtmen Berorgansas Hasl CFA untuk varabel laten komtmen berorgansas dengan 14 ndkator dtunjukkan pada Gambar. Pada Gambar nla derajat bebas dar model CFA varabel komtmen berorgansas adalah 7 yang menunjukkan keadaan over dentfed atau jumlah persamaan lebh besar dar parameter sehngga dperlukan pengujan kesesuaan model. Gambar CFA Varabel Komtmen Berorgansas Pengujan kesesuaan model modfkas dtunjukkan pada Tabel sebaga berkut. Tabel Kesesuaan Model Modfkas CFA Varabel Komtmen Berorgansas Goodness of ft Index Model Keterangan Ch-square 71,48 Model ft P-value 0,50 Model ft RMSEA 0,00 Model ft GFI 0,9 Model dapat dterma AGFI 0,89 Model dapat dterma CFI 1,00 Model ft Tabel menunjukkan bahwa model CFA telah memenuh krtera kesesuaan model. Hal n berart bahwa ndkatorndkator komtmen berorgansas yang dgunakan sesua untuk dterapkan pada PT. X. Selanjutnya Tabel 3 menunjukkan nla loadng factor dan t-value untuk pengujan sgnfkas ndkator dalam mengukur varabel komtmen berorgansas. Tabel 3 Estmas Parameter CFA Varabel Komtmen Berorgansas Indkator Loadng Error Factor Varance T-value Keterangan KB1 0,17 0,7 3,05 Sgnfkan KB 0,7 0,35 4,03 Sgnfkan KB3 0, 0,34 3,45 Sgnfkan KB4 0,15 0,30,51 Sgnfkan KB5 0,31 0,36 4,50 Sgnfkan KB6 0,16 0,9,61 Sgnfkan KB7 0,31 0,4 4,18 Sgnfkan KB8 0,31 0,19 5,81 Sgnfkan KB9 0,9 0,54 3,5 Sgnfkan KB10 0,3 0,8 3,97 Sgnfkan KB11 0,15 0,5,71 Sgnfkan KB1 0,31 0,30 4,88 Sgnfkan KB13 0,31 0,36 4,55 Sgnfkan KB15 0, 0,33 3,38 Sgnfkan Pada Tabel 3 dapat dlhat bahwa nla t-value loadng factor dar ndkator KB1 hngga KB14 lebh besar dar t (0,05;74) = 1,993. Hal n mengndkaskan bahwa ndkator-ndkator tersebut sgnfkan dalam mengukur varabel laten komtmen berorgansas d PT. X. Sehngga seluruh ndkator varabel

4 4 komtmen berorgansas dapat dkutkan dalam analss selanjutnya. Model pengukuran dar varabel komtmen berorgansas adalah sebaga berkut. KB1 = 0,17 KB + δ 1 KB8 = 0,31 KB + δ 8 KB = 0,7 KB + δ KB9 = 0,9 KB + δ 9 KB3 = 0, KB + δ 3 KB10 = 0,3 KB + δ 10 KB4 = 0,15 KB + δ 4 KB11 = 0,15 KB + δ 11 KB5 = 0,31 KB + δ 5 KB1 = 0,31 KB + δ 1 KB6 = 0,16 KB + δ 6 KB13 = 0,31 KB + δ 13 KB7 = 0,31 KB + δ 7 KB14 = 0, KB + δ 14 Indkator KB5, KB7, KB8, KB1 dan KB13 memlk nla loadng factor terbesar yatu 0,31. Hal n menunjukkan bahwa ndkator KB5 tentang nla-nla perusahaan, KB7 dan KB8 tentang kesejahteraan karyawan, KB1 tentang kebjakan perusahaan, dan KB13 tentang plhan bekerja d perusahaan memberkan pengaruh yang palng besar terhadap varabel komtmen berorgansas. Varabel laten dkatakan memlk konsstens tngg apabla nla CR pada persamaan (3) yang dhaslkan lebh besar dar 0,6. Nla CR yang dhaslkan dar varabel laten komtmen berorgansas adalah sebesar 0,7174. Nla tersebut lebh dar 0,6 sehngga dapat dkatakan bahwa varabel komtmen berorgansas d PT. X memlk konsstens tngg. B. CFA Varabel Kepuasan Kerja CFA varabel laten kepuasan kerja yang dukur dengan 33 ndkator dtunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3 CFA Varabel Kepuasan Kerja Krtera kesesuaan model CFA varabel kepuasan kerja dtunjukkan pada Tabel 4. Pada tabel tersebut dapat dlhat bahwa sebagan besar krtera kesesuaan model menunjukkan model CFA cukup sesua. Tabel 4 Kesesuaan Model Modfkas CFA Varabel Kepuasan Kerja Goodness of ft Index Model Keterangan Ch-square 611,05 Model ft P-value 0,00 Model tdak dapat dterma RMSEA 0,05 Model dapat dterma GFI 0,76 Model tdak dapat dterma AGFI 0,71 Model tdak dapat dterma CFI 0,80 Model tdak dapat dterma Selanjutnya pengujan terhadap loadng factor yang dhaslkan untuk mengetahu besarnya pengaruh ndkator dalam mengukur varabel kepuasan kerja dtunjukkan pada Tabel 5 berkut. Tabel 5 Estmas Parameter CFA Varabel Kepuasan Kerja Indkator Loadng Error Factor Varance T-value Keterangan KK1 0,075 0,43 1,15 Tdak Sgnfkan KK 0,39 0,3 6,04 Sgnfkan KK3 0,3 0,31 5,49 Sgnfkan KK4 0,1 0,8,9 Sgnfkan KK5 0,4 0,19 5,5 Sgnfkan KK6 0,17 0,8 3,5 Sgnfkan KK7 0,38 0,19 7,38 Sgnfkan KK8 0,37 0, 6,69 Sgnfkan KK9 0,5 0,30 4,48 Sgnfkan KK10 0,9 0,8 4,85 Sgnfkan KK11 0,1 0,33,08 Sgnfkan KK1 0,1 0,6,30 Sgnfkan KK13 0,6 0,36 4,9 Sgnfkan KK14 0,11 0,30,04 Sgnfkan KK15 0,1 0,3 3,69 Sgnfkan KK16 0, 0,7 4,4 Sgnfkan KK17 0,04 0,54 0,59 Tdak Sgnfkan KK18 0,11 0,37 1,87 Tdak Sgnfkan KK19 0,083 0,30 1,54 Tdak Sgnfkan KK0 0,03 0,34 0,55 Tdak Sgnfkan KK1 0,10 0,43 1,61 Tdak Sgnfkan KK 0,4 0,35 4,04 Sgnfkan KK3 0,075 0,9 1,41 Tdak Sgnfkan KK4 0,099 0,36 1,67 Tdak Sgnfkan KK5 0,14 0,7,8 Sgnfkan KK6-0,03 0,41-0,46 Tdak Sgnfkan KK7 0,073 0,9 1,38 Tdak Sgnfkan KK8 0,054 0,56 0,99 Tdak Sgnfkan KK9-0,077 0,56-1,05 Tdak Sgnfkan KK30 0,17 0,35,81 Sgnfkan KK31 0,056 0,9 1,06 Tdak Sgnfkan KK3 0,014 0,41 0,1 Tdak Sgnfkan KK33-0,038 0,35-0,66 Tdak Sgnfkan Pada Tabel 5 nla t-value dar loadng factor menunjukkan bahwa terdapat beberapa ndkator yang memlk nla t-value yang lebh kecl dar t (0,05;468) = 1,965 yatu KK1, KK17, KK18, KK19, KK0, KK1, KK3, KK4, KK6, KK7, KK8, KK9, KK31, KK3, dan KK33 yang berart ndkatorndkator tersebut tdak sgnfkan dalam mengukur varabel laten kepuasan kerja d PT. X, sehngga pada analss selanjutnya ndkator-ndkator tersebut tdak dapat dkutkan. Model pengukuran dar varabel kepuasan kerja adalah sebaga berkut. KK = 0,39 KK + δ 1 KK11 = 0,1 KK + δ 10 KK3 = 0,3 KK + δ KK1 = 0,1 KK + δ 11 KK4 = 0,1 KK + δ 3 KK13 = 0,6 KK + δ 1 KK5 = 0,4 KK + δ 4 KK14 = 0,11 KK + δ 13 KK6 = 0,17 KK + δ 5 KK15 = 0,1 KK + δ 14

5 5 KK7 = 0,38 KK + δ 6 KK16 = 0, KK + δ 15 KK8 = 0,37 KK + δ 7 KK = 0,4 KK + δ 16 KK9 = 0,5 KK + δ 8 KK5 = 0,14 KK + δ 17 KK10 = 0,9 KK + δ 9 KK30 = 0,17 KK + δ 18 Berdasarkan model tersebut, ndkator KK memlk nla loadng factor terbesar yatu 0,39. Hal n menunjukkan bahwa ndkator KK tentang keuntungan-keuntungan yang dterma karyawan memberkan pengaruh yang palng besar. Nla CR yang dhaslkan varabel laten kepuasan kerja sebesar 0,765 yang lebh dar 0,6. Sehngga dengan nla CR tersebut, dapat dkatakan bahwa konsstens varabel kepuasan kerja tngg. C. CFA Varabel Knerja Varabel knerja terdapat empat ndkator menghaslkan CFA yang dtunjukkan pada Gambar 4.5. Pada model ndkator K4 memlk loadng factor yang palng besar yatu 0,34 yang berart bahwa ndkator K4 tentang kemampuan mengatas permasalahan pekerjaan memberkan pengaruh yang palng besar terhadap knerja. Nla CR yang dhaslkan dar varabel laten knerja adalah sebesar 0,6033 yang lebh besar dar 0,6 sehngga dapat dkatakan bahwa varabel knerja d PT. X memlk konsstens yang tngg. D. SEM Model Dugaan 1 Pemodelan SEM dlakukan dengan menggunakan ndkator yang sgnfkan. Hasl SEM untuk model dugaan 1 yatu pada Gambar 5. Gambar 4 CFA Varabel Knerja Model CFA varabel knerja yang dtunjukkan memlk derajat bebas. Sehngga dperlukan pengujan kesesuaan model karena yang dtunjukkan pada Tabel 6 sebaga berkut. Tabel 6 Kesesuaan Model CFA Varabel Knerja Goodness of ft Index Model Keterangan Ch-square, Model ft P-value 0,33 Model ft RMSEA 0,030 Model ft GFI 0,99 Model ft AGFI 0,95 Model ft CFI 1,00 Model ft Tabel 6 memperlhatkan bahwa seluruh krtera kesesuaan model menunjukkan bahwa model bak yang berart bahwa keempat ndkator yang dgunakan sesua untuk mengukur knerja karyawan d PT. X. Nla t-value dar loadng factor pada Tabel 7 menunjukkan bahwa seluruh ndkator memlk nla t-value yang lebh besar dar t (0,05;) = 4,306, sehngga dapat dartkan ndkator-ndkator sgnfkan dalam mengukur varabel laten knerja d PT. X. Tabel 7 Estmas Parameter CFA Varabel Knerja Indkator Loadng Error Factor Varance T-value Keterangan K1 0, 0,19 3,90 Sgnfkan K 0,31 0,17 4,90 Sgnfkan K3 0,4 0,18 4,0 Sgnfkan K4 0,34 0,7 4,64 Sgnfkan Model pengukuran dar varabel knerja adalah sebaga berkut. K1 = 0, K + δ 1 K3 = 0,4 K + δ 3 K = 0,3 K + δ K4 = 0,34 K + δ 4 Gambar 5. SEM Model Dugaan 1 (Estmate) Berdasarkan Gambar 5 maka dperoleh persamaan struktural sebaga berkut. Kepuasan Kerja = 0,56 Komtmen berorgansas Knerja = 0,0 Kepuasan kerja + 0,90 Komtmen berorgansas Hubungan antara varabel laten pada model dugaan 1 dkatakan sgnfkan jka nla t-value dar parameter lebh besar dar t (0,05;575) = 1,964. Hasl SEM model dugaan 1 menunjukkan bahwa varabel komtmen berorgansas sgnfkan berpengaruh postf terhadap knerja. Hasl kedua dar model dugaan 1 yatu komtmen berorgansas berpengaruh postf secara sgnfkan pada kepuasan kerja, namun kepuasan kerja tdak sgnfkan berpengaruh postf terhadap knerja karyawan PT. X. Berdasarkan hasl tersebut dapat dkatakan bahwa semakn tngg komtmen berorgansas maka karyawan akan semakn puas terhadap pekerjaannya. Tetap meskpun karyawan merasa puas namun tdak membuat karyawan bekerja dengan lebh bak. Hal n mungkn dsebabkan karena kepuasan yang drasakan hanya membuat karyawan termotvas untuk bekerja, tetap tdak berdampak pada penngkatan knerja. Sgnfkas ndkator ketga varabel pada SEM model dugaan 1 menunjukkan seluruh ndkator yang dgunakan memlk nla t-value lebh dar 1,964. Hal n berart bahwa ndkator-ndkator tersebut sesua dalam mengukur hubungan ketga varabel laten pada model dugaan 1 d PT. X. E. SEM Model Dugaan Model SEM untuk model dugaan yatu komtmen berorgansas sebaga varabel moderator dar kepuasan kerja terhadap knerja karyawan dtunjukkan pada Gambar 6. Gambar 6. SEM Model Dugaan (Estmate) Berdasarkan Gambar 6 maka dperoleh persamaan struktural sebaga berkut. Komtmen berorgansas = 0,57 Kepuasan kerja

6 6 Knerja = 0,90 Komtmen Berorgansas + 0,0 Kepuasan kerja Hasl SEM model dugaan menunjukkan varabel kepuasan kerja tdak sgnfkan berpengaruh postf terhadap knerja. Hal n mengandung art bahwa meskpun karyawan merasa puas atas pekerjaannya namun hal tersebut tdak berdampak pada penngkatan knerja. Hubungan selanjutnya yatu kepuasan kerja sgnfkan berpengaruh postf terhadap komtmen berorgansas dan komtmen berorgansas sgnfkan berpengaruh postf pada knerja. Berdasarkan hasl tersebut, maka dapat dartkan semakn puas karyawan terhadap pekerjaannya maka akan semakn tngg komtmen berorgansas karyawan yang menyebabkan knerja karyawan PT. X semakn menngkat. Pada model dugaan terdapat ndkator dar varabel komtmen berorgansas yang sgnfkan. Hal n berart bahwa kedua ndkator tersebut kurang sesua dalam mengukur hubungan ketga varabel laten pada model struktural d PT. X. F. Perbandngan Model Dugaan 1 dan Kedua model dugaan yang dperoleh selanjutnya dbandngkan sehngga dapat dplh model yang palng sesua untuk dterapkan d PT. X. Perbandngan kesesuaan model dugaan 1 dan dapat dlhat pada Tabel 9 sebaga berkut. Tabel 9 Kesesuaan Model Dugaan 1 dan Goodness of Model Dugaan 1 Model Dugaan ft Index Model Keterangan Model Keterangan Ch-square 615,98 Model ft 63,53 Model ft P-value 0,1 Model ft 0,083 Model ft RMSEA 0,04 Model ft 0,06 Model ft GFI 0,78 Model tdak dapat Model tdak dapat 0,78 dterma dterma AGFI 0,74 Model tdak dapat Model tdak dapat 0,74 dterma dterma CFI 0,95 Model dapat Model tdak dapat 0,94 dterma dterma Pada Tabel 9 dapat dlhat model dugaan 1 dan menghaslkan krtera kesesuaan model yang hampr sama, tetap model dugaan 1 dapat dkatakan lebh bak. Hal n dapat dlhat dar nla P-value dan RMSEA model dugaan 1 yang lebh besar dar model dugaan. Nla krtera kesesuaan CFI yang dgunakan untuk membandngkan model juga menunjukkan bahwa model dugaan 1 lebh bak dengan nla CFI 0,95. Selan tu model dugaan 1 lebh cocok untuk dgunakan karena seluruh ndkator yang dgunakan sgnfkan untuk mengukur hubungan antar varabel laten. Sehngga berdasarkan hasl model dugaan 1, dapat dkatakan bahwa komtmen berorgansas dapat menngkatkan knerja karyawan dan kepuasan kerja namun kepuasan kerja tdak menngkatkan knerja karyawan. Hal n perlu mendapatkan perhatan dar perusahaan untuk mendapatkan solus agar kepuasan kerja dalam perusahaan tersebut dapat menngkatkan knerja karyawan. V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasl analss data hubungan ndkator dan struktural dar ketga varabel d PT. X dengan menggunakan estmas parameter bootstrap pada Structural Equaton Model (SEM) dapat dsmpulkan sebaga berkut. 1. Seluruh ndkator dar varabel komtmen berorgansas dan knerja karyawan PT. X sgnfkan dan konssten. Sedangkan varabel kepuasan kerja memlk 18 ndkator sgnfkan dar 33 ndkator.. Pada model dugaan 1 komtmen berorgansas berpengaruh postf terhadap knerja sebesar 0,90 dan komtmen berorgansas berpengaruh postf terhadap kepuasan kerja sebesar 0,57 namun kepuasan kerja tdak sgnfkan berpengaruh postf terhadap knerja sebesar 0,0. 3. Pada model dugaan kepuasan kerja tdak sgnfkan berpengaruh postf terhadap knerja sebesar 0,0. Namun kepuasan kerja berpengaruh postf terhadap komtmen berorgansas sebesar 0,57, dan selanjutnya komtmen berorgansas berpengaruh sgnfkan terhadap knerja sebesar 0, Berdasarkan nla kesesuaan model dan sgnfkas ndkator, model dugaan 1 lebh cocok untuk dterapkan d PT. X. Pada peneltan selanjutnya sebaknya dgunakan jumlah sampel yang lebh besar sehngga dhaslkan model yang lebh sesua dan memperhatkan pemlhan ndkator-ndkator terhadap kesesuaan penerapannya pada konds perusahaan. UCAPAN TERIMA KASIH Penuls mengucapkan terma kash pada jurusan Statstka ITS yang telah membmbng penuls dalam pengerjaan Tugas Akhr sebaga syarat kelulusan DAFTAR PUSTAKA [1] Benkhoff, B Dsentanglng Organzatonal Commtment: The Dangers of The OCQ for Research and Polcy. Personnel Revew, 6 (1/), [] Çelk, C European Studes Journal. Dpetk 1, 01, dar Epoka Unversty, Center for European Studes: [3] Bone, P. F., Sharma, S., & Shmp, T. A A Bootstrap Procedure for Evaluatng Goodness-of-Ft Indces of Structural Equaton and Confrmatory Factor Models. Journal of Marketng Research, XXVI, [4] Steers, R. M Efektvtas Organsas. (M. Jamn, Penerj.) Jakarta: Erlangga. [5] Yousef, D. A Valdatng The Dmensonalty of Porter et al. s Measurement of Organzatonal Commtment n a non-western Culture Settng. The Internatonal Journal of Human Resource Management, [6] Sagan, S. P Manajemen Sumber Daya Manusa. Jakarta: Bum Aksara. [7] Spector, P. E Measurement of Human Servce Staff Satsfacton: Development of the Job Satsfacton Survey 1. Amercan Journal of Communty Psychology,, 13 (6), [8] Wood, S Human Resource Management and Performance. Internatonal Journal and Management Revew, I (4), [9] Ferdnand, A. 00. Structural Equaton Modelng dalam Peneltan Manajemen (nd Edton ed.). Semarang: BP UNDIP. [10] Ghozal, & Fuad, I Structural Equaton Modelng: Teor, Konsep, dan Aplkas Dengan Program Lsrel 8.54 (1st Edton ed.). Semarang: Badan Penerbt Unverstas Dponegoro. [11] Johnson, R. A., & Wnchern, D. W Appled Multvarate Statstcal Analyss (6th Edton ed.). USA: Pearson Prentce Hall. [1] Fafout, E Investgaton of Bootstrap Estmates of The Parameters, Ther Standard Errors, and Assocted Confdence Interval of Structural Equatons Models wth Ordered Cetegorcal Varables. Texas: Graduate Faculty of Texas Tech Unversty.

Model Bantuan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jombang dengan Pendekatan SEM (Structural Equation Modelling)

Model Bantuan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jombang dengan Pendekatan SEM (Structural Equation Modelling) JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (014) 337-350 (301-98X Prnt) D-308 Model Bantuan Rumah Tangga Mskn d Kabupaten Jombang dengan Pendekatan SEM (Structural Equaton Modellng) Ist Aprlla, Bambang

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( X Print D-207

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( X Print D-207 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-350 (301-98X Prnt D-07 Analss Pengaruh Manajemen Karer Organsas dan Manajemen Karer Indvdu terhadap Komtmen Organsas Karyawan dengan Pendekatan Structural

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pemodelan Persamaan Struktural Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equaton Modelng (SEM) merupakan analss multvarat yang dapat menganalss hubungan varabel secara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

Metode Estimasi Kemungkinan Maksimum dan Kuadrat Terkecil Tergeneralisasi pada Analisis Pemodelan Persamaan Struktural

Metode Estimasi Kemungkinan Maksimum dan Kuadrat Terkecil Tergeneralisasi pada Analisis Pemodelan Persamaan Struktural Jurnal Graden Vol. 11 No. 1 Januar 015 : 1035-1039 Metode Estmas Kemungknan Maksmum dan Kuadrat Terkecl Tergeneralsas pada Analss Pemodelan Persamaan Struktural Dan Agustna Jurusan Matematka, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. Model Persamaan Struktural (MPS)

2 TINJAUAN PUSTAKA. Model Persamaan Struktural (MPS) 3 2 TINJAUAN PUSTAKA Model Persamaan Struktural (MPS) Model persamaan struktural (MPS) merupakan salah satu analss multvarat yang dapat menganalss hubungan peubah secara kompleks. Analss n pada umumnya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI Solmun Program Stud Statstka FMIPA UB 31 V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI A. Pengertan Varabel Moderas Varabel Moderas adalah varabel yang bersfat memperkuat atau memperlemah pengaruh varabel penjelas

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

Sri Indra Maiyanti, Irmeilyana,Verawaty Jurusan Matematika FMIPA Unsri. Yanti_Sri02@Yahoo.com

Sri Indra Maiyanti, Irmeilyana,Verawaty Jurusan Matematika FMIPA Unsri. Yanti_Sri02@Yahoo.com Apled Customer Satsfacton Index (CSI) and Importance- Performance Analyss (IPA) to know Student Satsfacton Level of Srwjaya Unversty Lbrary Servces Sr Indra Mayant, Irmelyana,Verawaty Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis tentang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Dgunakan Secara umum tujuan peneltan n adalah untuk menguj hpotess tentang mplementas kebjakan layanan weekend bankng mempunya pengaruh tdak langsung terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-3 Analss Statstk entang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Waktu unggu Kerja Fresh Graduate d Jurusan Statstka Insttut eknolog Sepuluh Nopemper

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT

PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT BIAStatstcs (05) Vol. 9, No., hal. -7 PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT Faula Arna Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sultan Ageng Trtayasa Banten Emal : faulaarna@yahoo.com

Lebih terperinci

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Perusahaan Daerah Kebershan Kota Bandung Jl. Surapat No. 15 Bandung. Adapun yang menjad responden dalam peneltan n adalah para

Lebih terperinci

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor Analss Indkator Makroekonom Negara Tujuan Ekspor terhadap Knerja Ekspor Non Mgas Indonesa: Stud Kasus Lma Negara Tujuan Utama Ekspor Skrps Dajukan Sebaga Kelengkapan dan Syarat Untuk Menyelesakan Program

Lebih terperinci