III. KERANGKA TEORI. hubungan input dengan output (Debertin, 1986; Doll dan Orazem, 1984). Secara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. KERANGKA TEORI. hubungan input dengan output (Debertin, 1986; Doll dan Orazem, 1984). Secara"

Transkripsi

1 III. KERANGKA TEORI 3.1. Fugi Produki Fugi produki dapa didefiiika ebagai hubuga ecara eki dalam raformai ipu (reource) ke dalam oupu aau yag melukika aara hubuga ipu dega oupu (Deberi, 1986; Doll da Orazem, 1984). Secara umum hubuga aara ipu-oupu uuk meghailka produki uau komodii peraia (Y) ecara maemai dapa diulika ebagai beriku : Y = f (x 1, x 2, x 3, x 4 )...(1) dimaa : Y x 1 x 2 x 3 x 4 = Oupu (Kg/ha) = Lua areal produki (ha) = Jumlah modal (Rp/ha) = Teaga kerja (HOK/ha) = Fakor produki laiya Produe yag raioal beruaha memakimumka keuugaya pada igka produki opimum dega igka harga ereu. Keuuga makimum haru memeuhi yara FOC (Fir Order Codiio) da SOC (Secod Order Codiio). Syara perama dipeuhi apabila urua perama dari fugi keuuga ama dega ol, yag berari produkivia margial fakor produki ama dega harga fakorya, edagka yara kedua yag haru dipeuhi yaiu, jika fugi produkiya cembug, da ilai deermia Heia lebih bear dari ol (Kouoyiai, 1979). Jika digambarka ecara ederhaa fugi produki dari miyak awi kaar adalah : Y= f ( A, M, Z).....(2)

2 38 dimaa : Y = Jumlah produki miyak awi (Kg) A = Lua areal produki (ha) M = Jumlah modal (ui) Z = Jumlah ada buah egar (ui) Pada igka harga produki miyak awi ereu (HY), maka fugi keuuga produki miyak awi dapa dirumuka ebagai beriku : dimaa: π = HY * f (A, M, Z) HA * A HM * M HZ * Z.... (3) π HY HA HM HZ = keuuga (Rp/kg) = harga miyak awi (Rp/kg) = harga fakor produki A (Rp/ha) = harga fakor produki M (Rp/ui) = harga fakor produki Z (Rp/ui) Fugi keuuga makimum diperoleh jika urua perama dari fugi keuuga ama dega ol da urua keduaya mempuyai ilai Heia Deermia lebih bear dari ol. Dega melakuka proedur peurua ecara maemai dari peramaa 3 di aa maka diperoleh : π y y = HY * HA = 0 aau HY * = HA (4) A A A π y y = HY * HM = 0 aau HY * = HM. (5) M M M π y y = HY * HZ = 0 aau HY * = HZ... (6) Z Z Z Dimaa y, A y M y da Z adalah produk margial dari maig-maig fakor produki. Oleh ebab iu keuuga makimum diperoleh jika produk margial ama dega raio harga fakor produki erhadap harga produk. Dapa juga dikaaka bahwa keuuga makimum diperoleh jika ilai produk margial

3 39 ama dega harga fakor produkiya (NPM = HFP). Dari peramaa 4, 5 da 6, fugi permiaa fakor produki oleh peai dirumuka ebagai beriku : A = g (HA, HY, HM, HZ).....(7) M = h (HM, HY, HA, HZ)......(8) Z = i (HZ, HY, HA, HM)... (9) Dega meubiuika peramaa 7, 8 da 9 ke peramaa 2 maka diperoleh fugi peawara miyak awi ebagai beriku : Q = q ( HY, HA, HM, HZ).. (10) Dola (1974), megemukaka fakor-fakor yag mempegaruhi peawara uau komodii, yaiu harga komodii iu ediri, harga komodii lai (ebagai ubiuiya), biaya fakor produki, biaya peruahaa, ujua peruahaa, igka ekologi, pajak, ubidi, harapa harga da keadaa alam Permiaa Miyak Sawi Kaar oleh Iduri Miyak Goreg Sawi Sebagai baha baku uuk iduri miyak goreg, permiaa erhadap miyak awi kaar dapa diuruka melalui fugi permiaa urua (derived demad), yaiu melalui fugi keuuga. Secara raioal, produe aka berproduki pada igka dimaa keuuga yag diperolehya dalam keadaa makimum (Deberi, 1986; Hedero da Qua, 1980; Beaie da Taylor, 1985). Dalam kodii ii ipu yag diguaka berada dalam jumlah yag opimal. Bila Π adalah profi, P adalah harga oupu Y da r i adalah harga ipu X i, maka peramaa profi dapa diulika ebagai beriku : Π = P.Y ri. Xi.(11)

4 40 dega meuruka fugi di aa erhadap maig-maig ipu maka diperoleh : δ Π δx = P. δy / δx r (12) / i i i = aau P.PM i = r i..(13) dimaa PM i adalah produk marjial da P.PM i adalah ilai dari produk marjial dari ipu i. Pada peramaa di aa, pegguaa ipu yag opimal dicirika oleh kodii dimaa ilai produk marjial dari maig-maig ipu (P.PM i ) ama dega harga ipu yag beragkua. Implikai dari kodii ii adalah permiaa uau ipu oleh iduri aga dipegaruhi oleh harga ipu yag beragkua (r), harga oupu (P) da ekologi produki (PM i ). Diampig iu, permiaa uau ipu dapa pula dipegaruhi oleh harga ipu ubiui da fakor lai yag dapa mediori paar. Pada iduri miyak goreg awi, permiaa erhadap miyak awi kaar elai dipegaruhi oleh harga miyak awi kaar, juga dipegaruhi oleh harga miyak goreg awi, harga ipu aleraif yaiu miyak ii awi da igka buga. Dalam model ekoomi, permiaa ipu erebu diulika ebagai beriku : = f (Pc, Pk, P,i, D ) (14) D 1 dimaa D adalah permiaa miyak awi kaar oleh iduri miyak goreg awi, Pc adalah harga miyak awi kaar, P adalah harga miyak goreg awi, Pk adalah harga miyak ii awi, i adalah igka buga, da D -1 adalah permiaa miyak awi kaar pada ahu ebelumya.

5 Permiaa Miyak Goreg Sawi oleh Koume Secara umum, fugi permiaa koume erhadap uau barag diuruka dari fugi uilia koume. Diaumika fugi uilia koume adalah : U = u (C, C ).(15) dimaa U adalah oal uilia koume dari koumi miyak goreg awi (C ) da miyak goreg o awi (C ). Koume yag raioal aka berupaya memakimumka uilia pada igka harga yag berlaku da euai dega kedala pedapaa (I). P *C + P *C = I...(16) aau P *C + P *C I 0 = dimaa P adalah harga miyak goreg awi da P adalah harga miyak goreg o awi. Dega pedekaa Lagragia Muliplier, peroala makimiai berkedala di aa dapa diyaaka ebagai beriku. Makimum : U = u (C, C ) dega kedala : P *C + P *C = I Fugi kompoi berupa gabuga dari kedua fugi di aa aau diebu ebagai fugi Lagragia dapa diuli ebagai beriku. φ = U = u (C,C ) λ (P *C + P *C I)...(17) Uuk medapaka uilia makimum, maka yara perama adalah urua parial dari fugi Lagragia haru ama dega ol. φ C U = C λ(p ) = 0....(18)

6 42 φ C U = C λ(p ) = 0....(19) φ λ = ( P *C + P * C I) = 0....(20) dari peramaa (18), (19) da (20) di aa diperoleh : U C = λ(p ) aau U / C P λ =..(21) U C = λ(p ) U / C P λ =..(22) P *C + P *C = I..(23) edagka U / C = MU da U / C = MU maka : λ = MU / P = MU / P..(24) da MU / MU = P / P = MRS..(25), yag meyaaka bahwa kepuaa koume aka makimum pada kodii dimaa raio marjial uilia erhadap harga ama uuk emua komodii, yaiu ebear koefiie peggada Lagragia ( λ ). Peyeleaia P da P pada peramaa (25) da kemudia ubiuika ke dalam peramaa (23), maka dapa diperoleh fugi permiaa erhadap miyak goreg awi, yaiu : C = f (P, P, I)...(26) yag meyaaka bahwa koumi aau permiaa koume erhadap miyak goreg awi dieuka oleh harga miyak goreg awi iu ediri, harga komodii aleraif, da pedapaa koume. Dega aumi bahwa permiaa erebu berifa diami maka elaiia permiaa miyak goreg awi erhadap harga miyak goreg awi, harga

7 43 miyak goreg o awi, da erhadap pedapaa dapa dihiug, baik dalam jagka pedek maupu jagka pajag. Meuru Dola, (1974) permiaa uau barag dipegaruhi oleh harga barag erebu, harga barag lai, elera, pedapaa, diribui pedapaa, jumlah peduduk da harapa harga Repo Bedakala Produki Komodii Peraia Seperi yag kia keahui, bawah karakeriik uama produk peraia adalah adaya eggag waku (geaio period) aara meaam dega memae. Hail yag diperoleh peai yag didaarka pada perkiraa-perkiraa di maa medaag era pegalamaya di maa lalu. Karea pada keyaaaya komodii peraia, harga oupu idak dapa dipaika aa produk iu diaam. Dega kaa lai bahwa, para peai haru megambil kepuua produki berdaarka perkiraa aa harga produkya ahu lalu. Peroala di aa megacu pada bedakala (lag) di aara dua periode, yaiu aa peaama da pae. Repo peai erjadi eelah bedakala ebagai dampak perubaha pada harga-harga ipu da produk era kebijaka pemeriah. Jika peigkaa harga ii diperkiraka peai aka beraha eru pada periode berikuya maka peai merubah kompoii umberdayaya pada maa aam medaag, ehigga pegaruh keaika harga erebu erliha pada periode aam berikuya. Bila praduga adaya ekpekai demikia dapa dierima maka hubuga-hubuga yag peifik di aara harga harapa dega harga di maa lalu dapa dibua. Sehigga model dapa dikembagka mejadi diamik yag dirii aara lai oleh Nerlove melalui peyeuaia parial. Nerlove (1958), megemukaka bahwa, para peai eiap aa periode produki merevii dugaa mereka erhadap apa yag mereka aggap ebagai

8 44 propori yag ormal erhadap perbedaa yag erjadi dega yag ebelumya diaggap ormal. Dega kaa lai, peai meyeuaika prakiraa harga di maa medaag dalam beuk propori dari eliih aara prakiraa dega keyaaa Model Nerlove Model peyeuaia parial (Nerlove Model), didaarka aa hipoei perilaku aua-aua ekoomi yag lebih realii dalam beuk model-model lag. Model peyeuaia parial yag dikembagka Nerlove merupaka model yag populer diguaka dalam udi-udi ekoomerika dalam hal ii repo peawara. Dalam beukya yag palig ederhaa mialya dalam koek * repo areal kelapa awi. Areal pae kelapa awi yag diigika ( Y ) dipegaruhi oleh igka harga komodii ( P ), maka peramaaya diulika ebagai beriku : Y P + U..(27) * = β 0 + β1 dimaa : * Y P = areal pae yag diigika ahu ke = harga ahu ke Pada peramaa di aa perubaha * Y idak eramai (o obervable) karea maih merupaka arge (buka akual), aau dega kaa lai areal yag diharapka idak dapa diamai ecara lagug ehigga uuk megaaiya didalilka uau hipoei yag merupaka hipoei perilaku peyeuaia parial. Oleh karea iu peubah ii haru digai uuk meakir modelya dega meghipoeika perilakuya, ebagai beriku ii : * ( Y Y ) V Y Y 1 = δ (28)

9 45 dimaa : Y = perubaha yag eugguhya Y Y 1 * Y 1 = perubaha yag dibuuhka δ = koefiie peyeuaia parial da ilaiya ( 0 < δ 1 ) Perubaha areal yag ebearya erjadi merupaka propori ereu dari perubaha yag diigika. Propori ii diebu koefiie peyeuaia parial (δ), jika ilai δ = 0, berari idak ada perubaha apapu dalam areal, da jika δ = 1, maka areal yag diharapka ama dega yag dibuuhka. Areal pae kelapa awi yag diamai pada periode ahu ke- dipegaruhi oleh lua areal yag diigika da lua areal yag ada pada permulaa periode ebelumya. Subiuika perama 27 ke peramaa 28, maka aka diperoleh peramaa beriku ii: [( β + P + U ) Y ] V Y Y + 1 = δ 0 β1 1. (29) Y ( δ ) Y + ( V δu ) = δβ 0 + δβ1p (30) dimaa : δ β 0 adalah koaa, δ β 1 da (1-δ) adalah paremeer yag diduga edagka (V + δu ) adalah merupaka peubah peggaggu. Peramaa di aa meujukka uau fugi dalam beuk yag diami. Uuk megeahui dalam model ii apakah gala idak megalami korelai erial dapa diuji dega meliha ilai perhiuga uji Durbi Wao (Kouoyiai, 1977). Nerlove (1958), megemukaka bahwa idaklah mudah uuk meghiug elaiia peawara jagka pedek karea ebearya merupaka elaiia iik (poi elaiciy) ehigga ilaiya berubah-ubah pada iik yag berbeda. Adapu elaiia jagka pajag ukar dihiug ecara lagug. Sehigga diawarkaya cara baru dega model diribui beda kala peyeuaia parial.

10 46 Elaiia jagka pedek elalu lebih kecil daripada jagka pajag karea dalam periode jagka pajag dapa erjadi pergeera fugi peawara da peyeuaia umberdaya. Dia berpedapa maalah formulai hubugahubuga ekoomi yag memaukka diribui beda kala erleak pada bagaimaa memformulaika hubuga-hubuga di aara peubah yag dapa diamai. Maalah pada dugaa diribui beda kala eugguhya erleak pada dugaa elaiia jagka pajag Model Repo Peawara Miyak Sawi Model empiri yag diguaka dalam udi ii pada daarya megguaka model peyeuaia Nerlove, eperi yag elah dilakuka oleh Naiggola da Suprapo (1987), dimaa uuk memperoleh dugaa peawara dilakuka dega megguaka pedugaa ak lagug. Dalam beuk ederhaa oupu dipeifikaika ebagai perkalia aara lua pae da produkivia, ehigga dapa diulika: dimaa : Q = A * Y.(31) Q = oupu (Kg) A = lua areal pae (ha) Y = produkivia (Kg/ha) Dalam beuk logarima aural (l) l Q = l A + l Y...(32) Selajuya diaumika bahwa produkivia (Y) da lua pae (A) repo erhadap perubaha harga (P), juga diaumika bahwa produkivia repo erhadap perubaha areal. Jika didifereialka ecara oal erhadap harga (P), maka aka diperoleh :

11 47 1 Q dy dp dq dp 1 da 1 dy = +...(33) A dp Y dp Y Y A = +..(34) P A P Ariya bahwa perubaha produkivia karea erjadi perubaha harga erdiri aa perubaha produkivia ecara parial erhadap harga da perubaha produkivia karea erjadi perubaha areal akiba dari perubaha harga. Apabila peramaa 34 diubiuika ke dalam peramaa 33, maka aka diperoleh pejabara ebagai beriku : 1 Q dq dp = 1 A da dp 1 + Y Y P Y + A A P. (35) Jika kedua rua kiri da rua kaa dikalika dega P, maka: dq dp dq dp P Q P Q da P dy P dy da P A = + +. (36) dp A dp Y da dp Y A dy P da P dy A = dp Y dp A da Y.....(37) Jika diyaaka dalam beuk elaiia maka : E (Q,P) = E (Y,P) + E (A,P) (1 + E (Y,A) ).(38) dimaa : E (Q,P) E (Y,P) E (A,P) E (Y,A) = Elaiia peawara (produki) = Elaiia produkivia erhadap harga = Elaiia lua pae erhadap harga = Elaiia produkivia erhadap areal pae Sehigga dega demikia maka repo peawara ecara agrega (E (Q,P) ) dapa diduga ecara idak lagug dega meduga erlebih dahulu elaiia produkivia erhadap harga, elaiia lua pae erhadap harga da elaiia produkivia erhadap areal.

12 48 Uuk medapaka ilai kuaiaif dari repo uau fugi erhadap fakor-fakor yag mempegaruhiya, dapa diguaka koep elaiia. Uuk model yag diami dapa dihiug elaiia jagka pedek da jagka pajag. Adapu peramaa uuk medapaka ilai elaiia jagka pedek da jagka pajag adalah : Elaiia Jagka Pedek (E SR ) E SR = Y X * X Y = X b (39) Y Elaiia Jagka Pajag (E LR ) E LR = dimaa : ESR 1 b lag....(40) b b lag X Y = parameer dugaa dari peubah ekoge = parameer dugaa dari lag edoge = raa-raa peubah ekoge = raa-raa peubah edoge 3.5. Surplu Produe da Surplu Koume Compeaig variaio (CV) da equivale variaio (EV) diguaka uuk megukur keejaheraa perama kali diajuka oleh Joh R. Hick. Ukura ii berhubuga dega pegukura keejaheraa klaik dari ilmu ekoomi keejaheraa lama, api idak mederia kekuraga yag ama. Yag palig peig, pegukura ii bia lagug diguaka dalam melakuka e kompeai dari ekoomi keejaheraa yag baru (Ju, Hueh, da Schmiz, 1982). Dalam ilmu ekoomi keejaheraa, perimbaga yag berbeda imbul aara perumua eorii dari uau maalah aau iu da pegukura akual

13 49 ecara kuaiaif dari efek keejaheraa. Keika ilmu ekoomi keejaheraa dibawa ke igka empiri, peelii haru cocered eag apakah variabel yag releva yag diamai. Karea uilia idak erukur, pegukura aleraif yag haru dipilih. Sebuah aleraif diamai uuk megukur ieia preferei idividu uuk uau iuai dibadigka iuai lai adalah jumlah uag yag idividu beredia uuk membayar aau meerima uuk berpidah dari au iuai ke yag lai. Seperi yag diebuka ebelumya, ebuah premi daar dari beberapa ekoom keejaheraa erdahulu adalah bahwa urplu koume merupaka daerah egiiga di bawah kurva permiaa da di aa gari harga. Hal iu adalah ukura keejaheraa yag layak bagi koume. Daerah urplu koume memiliki igifikai keejaheraa haya jika medekai "bear" dari pegukura willige o pay (WTP). Baru-baru ii, uau ekik yag relaif ederhaa uuk meeuka kebaika pedekaa ii elah dikembagka. Dua hal yag palig peig uuk megukur WTP adalah CV da EV. Compeaig variaio adalah jumlah uag yag diambil dari idividu eelah perubaha ekoomi, membua orag iu ama ejahera eperi ebelumya. Uuk uau peroleha keejaheraa, CV adalah jumlah makimum yag orag aka beredia membayar aa perubaha. Semeara uuk uau kehilaga keejaheraa, CV adalah egaif dari jumlah miimum yag dibuuhka orag ebagai kompeai aa perubaha. Equivale variaio adalah jumlah uag yag dibayarka kepada eeorag yag maa uau perubaha ekoomi idak erjadi, membua idividu ama ejahera eperi jika perubaha iu erjadi. Uuk uau peroleha keejaheraa,

14 50 EV adalah kompeai miimum bahwa orag perlu uuk membaalka perubaha. Uuk uau kehilaga keejaheraa, EV adalah egaif dari jumlah makimum yag idividu aka beredia membayar uuk meghidari perubaha. CV da EV juga dapa diguaka uuk megukur efek keejaheraa produe. Megukur efek keejaheraa produe di paar oupu adalah pedekaa yag bergua dalam aalii keejaheraa yag maa daa elah eredia uuk memperkiraka kurva peawara produk akhir. Permaalahaya ii mejadi idak mugki yaiu bila daa mugki cukup haya uuk memperkiraka permiaa beraal dari produe di paar produk eegah jadi. Sebagai cooh, dimugkika uuk memperkiraka kurva permiaa yag diperoleh dari bijih bei di igka peruahaa aau iduri walaupu kurva biaya marjial uuk produki baja uuk ebuah peruahaa idividu aau iduri idak dapa diperkiraka. Dalam kau eperi iu, apakah mugki uuk memperoleh eimai keejaheraa dega meliha haya pada paar ipu?. Uuk mejawab perayaa ii adalah peig uuk memahami peigya perubaha keejaheraa di daerah-daerah di bawah kurva permiaa beraal da bagaimaa ii berhubuga dega quai-re aau urplu produe di paar oupu. Para prakii elah membua raii dari ipu ke paar oupu. Compeaig variaio bagi produe, mialya kau peurua harga ipu, dari W 0 ke W 1, adalah jumlah uag yag produe aka beredia membayar uuk medapaka hak iimewa uuk membeli pada harga yag lebih redah (yaiu, yag aka membua peruahaa ama ejahera pada harga yag lebih redah). Equivale variaio bagi produe adalah jumlah uag yag produe aka

15 51 meerima uuk membaalka hak iimewa uuk membeli pada harga yag lebih redah (yaiu, yag aka membua peruahaa ama ejahera pada harga ebelumya) (Ju, Hueh, da Schmiz, 1982). Kebijaka harga daar dilakuka uuk melidugi produe, da harga baa eriggi dilakuka uuk melidugi koume emeara dalam hal perdagaga duia, pemeriah dapa melidugi produe maupu koume domeik berupa kebijaka arif, pembaaa (rericio, kuoa) impor uuk kau egara pegimpor, aau ubidi ekpor uuk egara pegekpor. Selai iu, pemeriah juga dapa meeapka pajak ekpor maupu kuoa ekpor bagi komodii yag merupaka baha baku bagi iduri domeik, dega ujua uuk mejami keerediaa oupu bagi iduri yag membuuhka komodii yag diekpor erebu ebagai baha baku. Semua kebijaka ii umumya berdampak erhadap produe, koume maupu pemeriah. Dampak yag diimbulka dapa dikeahui dega megguaka pedekaa eori ekoomi keejaheraa (welfare ecoomic), yaiu dega koep pegukura urplu koume (coumer urplu) da urplu produe (producer urplu). Surplu koume dapa didefiiika ebagai perbedaa aara jumlah makimum ilai uag yag igi dibayar oleh koume dega ilai yag bear-bear dibayar erhadap jumlah ereu dari uau produk. Surplu produe adalah perbedaa aara jumlah ilai uag yag bear-bear dierima produe dega jumlah ilai miimum yag diigika produe erebu (Ju, Hueh, da Schmiz, 1982; Hirhleifer, 1988). Vedapu (1984) meyaaka ada iga daar poula yag peig dalam pegguaa urplu koume da urplu produe uuk megukur

16 52 keejaheraa yaiu : (1) permiaa merupaka refleki dari keigia uuk membayar (willige o pay), (2) peawara merupaka refleki dari biaya margial (margial co), da (3) perubaha pada pedapaa idividu berifa peambaha (addiive). Harga (P) B S P e E A D Q e 0 Jumlah (Q) Sumber : Ju, Hueh, da Schmiz (1982) Gambar 7. Surplu Produe da Surplu Koume pada Kodii Keeimbaga Paar Pejelaa urplu produe da koume ii ecara ederhaa dijelaka pada Gambar 7. Jika diaumika idak ada perdagaga ke luar egeri, maka pada keadaa keeimbaga (P e da Q e ), urplu koume adalah ebear P e EB da urplu produe adalah ebear P e EA. Kelemaha pegukura urplu koume dega kurva permiaa biaa adalah idak memperimbagka efek pedapaa akiba dari perubaha harga, ehigga koep urplu koume kurag meggambarka kodii keigia koume uuk membayar aau meerima (coumer willige o pay or o accep). Secara maemai, urplu produe da koume diukur dega megiegralka fugi peawara da fugi permiaa (Chiag, 1984). CS pd = Q ( P dp.(41) Pe d )

17 53 pe PS = Q ( P dp. (42) Pm m ) dimaa: CS = ilai urplu koume (Rp) PS = ilai urplu produe (Rp) Pe = harga keeimbaga (Rp) Pd = harga pada perpooga kurva permiaa dega umbu harga (Rp/ui) Pm = harga pada perpooga kurva peawara dega umbu harga (Rp/ui) Perubaha harga pada paar miyak awi duia melalui iegrai harga aka berpegaruh erhadap harga miyak awi domeik ehigga aka mempegaruhi peawara da permiaa miyak awi domeik. Dampak elajuya adalah erjadi perubaha pada urplu produe da urplu koume baik pada miyak awi maupu miyak goreg awi domeik. Dalam peeliia ii, aalii urplu koume da urplu produe dipelajari melalui paar ipu da paar oupu khuuya uuk iduri miyak goreg awi. Produe pada paar ipu adalah produe miyak awi edagka koume adalah iduri miyak goreg awi. Adapu pada paar oupu, produe adalah iduri miyak goreg awi da koume adalah mayaraka ebagai koume akhir miyak goreg awi. Iduri miyak goreg awi beridak gada yaiu ebagai koume pada paar ipu da ebagai produe pada paar oupu maka perubaha e urplu iduri ii dapa didekai melalui alah au paar (Ju, Hueh, da Schmiz, 1982). Namu demikia peeliia ii melakuka aalii perubaha keejaheraa produe da koume dari 4 ii, yaiu perubaha urplu produe miyak awi, perubaha urplu koume miyak awi, perubaha urplu produe miyak goreg awi, da perubaha urplu koume miyak goreg awi.

18 Koep da Berbagai Diori dalam Perdagaga Meuru Goaryah (1987), ada beberapa fakor yag medorog imbulya perdagaga duia (ekpor-impor) uau egara dega egara lai, yaiu keigia uuk memperlua pemaara komodii ekpor, memperbear peerimaa devia bagi kegiaa pembagua, adaya perbedaa peawara da permiaa aar egara, idak emua egara mampu meyediaka kebuuha mayarakaya era akiba adaya perbedaa biaya relaif dalam meghailka komodii ereu. Dalam kegiaa ekpor uau komodii, Kidleberger da Lider (1982) meyaaka bahwa ecara eorii, volume ekpor uau komodii ereu dari uau egara ke egara lai merupaka eliih aara peawara da permiaa domeik yag diebu ebagai kelebiha peawara (exce upply). Di lai pihak kelebiha peawara dari egara erebu merupaka permiaa impor bagi egara lai aau merupaka kelebiha permiaa (exce demad). Uuk meliha proe erjadiya perdagaga duia perhaika Gambar 8. Suau egara (egara A) aka megekpor uau komodii (mialka miyak awi) ke egara lai (egara B) apabila harga domeik di egara A (ebelum erjadiya perdagaga duia) relaif lebih redah bila dibadigka dega harga domeik di egara B. Srukur harga yag erjadi di egara A lebih redah karea produki domeikya lebih bear daripada koumi domeikya, ehigga di egara A elah erjadi kelebiha produki (exce upply). Dega demikia egara A memiliki keempaa mejual kelebiha produkiya ke egara lai. Di lai pihak, egara B erjadi kekuraga peawara karea koumi domeikya lebih bear daripada produki domeikya (exce demad) ehigga harga yag erjadi di egara B lebih iggi. Dalam hal ii egara B berkeigia uuk

19 55 membeli komodii dari egara lai yag hargaya relaif lebih murah. Jika kemudia erjadi komuikai aara egara A da egara B, maka aka erjadi perdagaga aar keduaya dega harga yag dierima oleh kedua egara adalah ama. P P A D A S A P ES P D B S B r x Pw ED 0 Q 0 Q 0 Q A Q e Negara A Paar Duia Negara B (Ekporir) (Imporir) Sumber : Kidleberger da Lider, 1982; Tweee, 1992 Gambar 8. Proe Terjadiya Perdagaga aara Dua Negara P B m Q B Q Berdaarka Gambar 8 erliha bahwa ebelum erjadiya perdagaga duia harga di egara A ebear P A, edagka di egara B ebear P B. Peawara di paar duia aka erjadi jika harga duia lebih iggi dari P A, edagka permiaa di paar duia aka erjadi jika harga duia lebih kecil dari P B. Pada aa harga duia (Pw) ama dega P A maka di egara A idak erjadi exce upply (ES), amu di egara B aka erjadi exce demad (ED) ebear. Adapu jika harga duia (Pw) ama dega P B maka di egara A aka erjadi exce upply (ES) ebear r, amu di egara B idak erjadi exce demad (ED). Dari P A da P B erebu maka aka erbeuk kurva ES da ED di paar duia, dimaa perpooga aara kurva ES da ED aka meeuka harga yag erjadi di paar duia ebear Pw. Dega adaya perdagaga erebu maka egara A aka megekpor komodii (miyak awi) ebear x, edagka egara

20 56 B aka megimpor miyak awi ebear m, dimaa di paar duia bearya x ama dega m yaiu Q e (Kidleberger da Lider, 1982; Tweee, 1992). Meuru pemikira kaum klaik maupu eo-klaik, iem perdagaga beba aar egara aka dapa memberika mafaa yag makimal. Aka eapi, dalam keyaaaya bayak diemuka diori paar yag pada daarya beraal dari adaya iervei pemeriah berupa kebijaka-kebijaka perdagaga, diaaraya berupa pemberlakua pajak ekpor, arif impor, pembaaa ekpor/impor (kuoa), pemberia ubidi ekpor/impor da berbagai beuk diori o arif (o ariff barrier). Aalii parial megeai dampak kebijaka-kebijaka erebu erhadap egara ekporir da egara imporir dapa dijelaka pada uraia beriku Dampak Pajak Ekpor erhadap Keejaheraa Mayaraka Gambar 9 beriku meujukka eag dampak ekoomi dari pemberlakua pajak ekpor. P (a) (b) (c) P ES P D A S A ES D B S B Pw Pw Pw - a b c f d e ED 0 q c q c q p q p Q 0 Q e Q e Q 0 Q p Q p Q c Q c Negara A Paar Duia Negara B (Ekporir) (Imporir) Sumber : Tweee, 1992 Gambar 9. Dampak Pajak Ekpor

21 57 Pada daarya, pemberlakua pajak ekpor erhadap uau produk aka meigkaka biaya ekpor ehigga dapa meguragi jumlah produk yag diekpor. Di ampig iu, pemberlakua pajak ekpor aka meyebabka harga yag dierima produe domeik mejadi lebih redah dari harga duia ebear pajak yag diberlakuka (Gree, 1984). Sebagai upaya peyederhaaa aalii, aumi-aumi yag diguaka adalah (1) haya ada dua egara, yaiu egara A ebagai egara ekporir da egara B (aau gabuga egara-egara laiya, ROW) ebagai egara imporir, (2) pajak ekpor yag diberlakuka adalah pajak peifik, yaiu pemberlakua pajak per ui produk yag diekpor, da (3) egara ekporir adalah egara bear dalam perdagaga, dimaa perubaha-perubaha jumlah ekpor dapa mempegaruhi harga duia. Pada Gambar 9, pemberlakua pajak ekpor peifik () aka meggeer ecara paralel kurva peawara ekpor ES ke aa dega jarak ebear pajak () mejadi ES. Pada kau egara bear, dimaa lope kurva permiaa impor yag dihadapi adalah egaif, maka peurua jumlah peawara ekpor pada harga ereu aka meigkaka harga duia mejadi Pw. Harga yag dierima produe domeik pada egara A eelah adaya pajak ekpor adalah Pw -, dimaa pada harga ii koumi domeik aik mejadi q c da produki domeik uru mejadi q p ehigga kelebiha peawara yag erjadi ekarag adalah q p - q c. Sebalikya di egara imporir, dega harga duia Pw, produki meigka mejadi Qp da koumi uru mejadi Qc ehigga erjadi kelebiha permiaa ebear Qc -Qp yag bearya ama dega qp -qc aau jumlah keeimbaga baru pada paar duia, yaiu qe.

22 58 Dari uraia di aa dapa diimpulka bahwa pemberlakua pajak ekpor, dega aumi egara ekporir adalah egara bear, aka meyebabka peurua harga yag dierima produe, peurua produki domeik, peurua volume ekpor, peigkaa koumi domeik da dapa memberika peerimaa bagi pemeriah di egara ekporir. Semeara di egara imporir, erjadi keaika harga ehigga meragag keaika produki da peurua koumi yag elajuya aka megakibaka peurua volume impor. Tabel 6. Dampak Pajak Ekpor erhadap Keejaheraa Mayaraka di Negara Ekporir da Imporir Perubaha pada Negara Ekporir Negara Imporir Surplu koume Surplu produe Peerimaa pemeriah Keejaheraa aioal berih a + b (a + b + c + d + e) d + f c e + f ( ) ( ) Keejaheraa duia berih c e 2 4 Keeraga : daerah f pada Gambar 9(a) ama dega daerah 3 pada Gambar 9(c). Sumber : Tweee, 1992 Dampak keejaheraa dari pemberlakua pajak ekpor dibadigka dega perdagaga apa diori (free rade) dapa diaalii melalui perubaha-perubaha pada urplu koume da produe era peerimaa yag diperoleh pemeriah. Berdaarka Gambar 9, perubaha-perubaha erebu diajika pada Tabel 6. Dari Tabel 6 dapa diliha bahwa ecara umum dampak dari pemberlakua pajak ekpor aka meuruka keejaheraa duia. Di egara imporir, erjadi peurua keejaheraa aioal ebear daerah (2+3+4), edagka di egara ekporir dampakya erhadap keejaheraa aioal aga dieuka oleh elaiia permiaa da peawara. Pajak yag opimal bagi egara ekporir

23 59 aka berada pada kodii (f-c-e) makimum. Oleh karea iu, uuk igka pajak ekpor ereu, keejaheraa aioal berih bagi egara ekporir aka egaif bilamaa (c+e) lebih bear dari f. Peurua pajak ekpor dari kodii yag diuraika di aa berari memperkecil peurua keejaheraa mayaraka duia. Produe di egara ekporir aka meerima peurua harga yag lebih kecil ehigga dapa meragag erjadiya peigkaa volume ekpor, emeara koume di egara imporir aka membayar dega harga yag lebih redah Dampak Kuoa Ekpor erhadap Keejaheraa Mayaraka Dampak ekoomi dari kuoa ekpor dalam perdagaga dapa dijelaka pada Gambar 10. Pada daarya kuoa ekpor berujua uuk mejami keerediaa uau barag di dalam egeri. Selai iu, kuoa ekpor juga dimakudka uuk megadaka pegawaa produki era pegedalia harga uuk mecapai abiliai harga. Pada aalii ii diaumika haya ada dua egara, yaiu egara A ebagai egara ekporir da egara B (aau gabuga egara-egara laiya, ROW) ebagai egara imporir, era egara ekporir adalah egara bear dalam perdagaga. Keeimbaga emula erjadi pada aa harga duia (Pw) ama dega harga domeik (P) dega jumlah ekpor dari egara A ebear qp-qc = Qe. Dega kuoa ekpor oleh egara A ebear Qe, maka kurva peawara ekpor egara A mejadi kurva paah ES da berpooga dega kurva ED membeuk harga duia Pw. Aka eapi, pada harga ii di egara A erjadi kelebiha peawara. Kelebiha peawara ii aka hilag pada igka harga

24 60 domeik P, yaiu pada perpooga aara kurva peawara (S A ) da kurva permiaa domeik plu kuoa (D A ), dimaa kurva D A ejajar dega kurva D A dega jarak horioal ebear kuoa yag dieapka. Dega demikia, jela erliha bahwa pembaaa ekpor aka meyebabka peurua harga domeik di egara A da keaika harga duia ehigga volume perdagaga mejadi berkurag. (a) (b) (c) P D A D A S A P ES ES P D B S B Pw Pw=P P a e b c d ED 0 q c q c q p q p Q 0 Q e Q e Q 0 Q p Q p Q c Q c Negara A Paar Duia Negara B (Ekporir) (Imporir) Sumber : Tweee, 1992 Gambar 10. Dampak Kuoa Ekpor Dampak keejaheraa dari kuoa ekpor dibadigka dega perdagaga beba dapa diaalii melalui perubaha-perubaha urplu koume da produe. Berdaarka Gambar 10, perubaha-perubaha urplu erebu diajika pada Tabel 7. Dari abel erebu dapa diliha bahwa ecara umum dampak dari kuoa ekpor aka meuruka keejaheraa duia. Di egara ekporir, jika daerah e lebih bear dari daerah d pada Gambar 10(a), maka egara ekporir aka memperoleh mafaa dari kuoa ekpor dimaa koume da

25 61 pemegag kuoa aka memperoleh keuuga. Aka eapi, di egara imporir erjadi peurua keejaheraa aioal yag jauh lebih bear dari mafaa yag diperoleh oleh egara ekporir, ehigga ecara oal erjadi peurua keejaheraa duia ebear daerah (d+2+4). Tabel 7. Dampak Kuoa Ekpor erhadap Keejaheraa Mayaraka di Negara Ekporir da Imporir Perubaha pada Negara Ekporir Negara Imporir Surplu koume Surplu produe Peerimaa kuoa Keejaheraa aioal berih a + b (a + b + c + d) c + e d + e ( ) ( ) Keejaheraa duia berih d 2 4 Keeraga : daerah e pada Gambar 10(a) ama dega daerah 3 pada Gambar 10(c). Sumber : Tweee, 1992

B A B III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis perbandingan

B A B III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis perbandingan 30 B A B III METODE PENELITIAN 3. Peeapa Lokai da Waku Peeliia Objek peeliia dalam peeliia ii adalah megaalii perbadiga harga jual produk melalui pedekaa arge pricig dega co-plu pricig pada oko kue yag

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Penelitian ini menggunakan model persamaan simultan karena memiliki lebih dari

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Penelitian ini menggunakan model persamaan simultan karena memiliki lebih dari III. KERANGKA EMIKIRAN 3.1. Keragka Teoriti Kompoe utama paar bera mecakup kegiata produki da koumi. eelitia ii megguaka model peramaa imulta karea memiliki lebih dari atu variabel edoge/peramaa. Berikut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala Ramala pada dasarya merupaka dugaa aau perkiraa megeai erjadiya suau kejadia aau perisiwa di waku yag aka daag. Peramala merupaka sebuah ala bau yag peig dalam

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Achmad Samudi, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 6. MENGUJI PROPORSI π : UJI DUA PIAK Mialka kia mempuyai populai biom dega propori periiwa A π Berdaarka ebuah ampel

Lebih terperinci

PENDAHULUAN INTERVAL KEPERCAYAAN PENAKSIRAN TITIK PENAKSIRAN INTERVAL 5/14/2012 KANIA EVITA DEWI

PENDAHULUAN INTERVAL KEPERCAYAAN PENAKSIRAN TITIK PENAKSIRAN INTERVAL 5/14/2012 KANIA EVITA DEWI 5/4/0 INTERVAL KEPERCAYAAN Poulai θ= μ,, π PENDAHULUAN amlig amel θˆ=,, KANIA EVITA DEWI Peakira arameer ada cara:. Peakira iik. Peakira ierval aau ierval keercayaa PENAKSIRAN TITIK Peakira iik -> Jika

Lebih terperinci

BAB 2. TRANSFORMASI LAPLACE 2.1 Pengertian Transformasi Latar Belakang Penggunaan Transformasi Contoh Sederhana Penggunaan Transformasi

BAB 2. TRANSFORMASI LAPLACE 2.1 Pengertian Transformasi Latar Belakang Penggunaan Transformasi Contoh Sederhana Penggunaan Transformasi BAB. TRANSFORMASI LAPLACE. Pegeria Traformai.. Laar Belakag Pegguaa Traformai.. Cooh Sederhaa Pegguaa Traformai. Pegeria Traformai Laplace da ivere Traformai Laplace.. Laar Belakag Pegguaa Traformai Laplace..

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. . Pedahulua PENGUJIAN HIPOTESIS Hipoesis Saisik : peryaaa aau dugaa megeai sau aau lebih populasi. Pegujia hipoesis berhubuga dega peerimaa aau peolaka suau hipoesis. Kebeara (bear aau salahya) suau hipoesis

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KENDALI

ANALISIS SISTEM KENDALI BAB IV ANALISIS SISEM ENDALI Dalam prakekya, iyal mauka iem kedali idak dapa dikeahui ebelumya, eapi mempuyai ifa acak, ehigga mauka eaa idak dapa diyaaka ecara aalii. Uuk aalii da peracaga iem kedali,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN EORI. ijaua Puaka Daa ruu waku adalah daa yag dikumpulka meuru urua waku dalam uau reag waku ereu (Roadi, 006). Secara umum aalii ruu waku mempuyai ujua uuk pemodela da peramala. Pemodela

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala (orecasig) Peramala (orecasig) adalah suau kegiaa yag memperkiraka apa yag aka erjadi pada masa medaag. Peramala pejuala adalah peramala yag megkaika berbagai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. sampai dengan April 2008, di DAS Waeruhu, yang secara administratif terletak di

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. sampai dengan April 2008, di DAS Waeruhu, yang secara administratif terletak di 8 METODE PENELITIAN Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka selama 3 bula, erhiug sejak bula Februari sampai dega April 2008, di DAS Waeruhu, yag secara admiisraif erleak di wilayah Kecamaa Sirimau,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN EORI 2.1 Pegeria Peramala Peramala adalah kegiaa uuk memperkiraka apa yag aka erjadi di masa yag aka daag. Sedagka ramala adalah suau siuasi aau kodisi yag diperkiraka aka erjadi pada masa

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Metode Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Metode Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 1. Lokasi da Waku Lokasi kajia berempa uuk kelompok dilaksaaka di kelompok peeraka sapi di Bagka Tegah, Provisi Bagka Beliug, da Kelompok Peeraka Sapi di Cisarua, Bogor, Provisi Jawa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA A. Dekripi Data Peelitia ii megguaka peelitia ekperime, ubyek peelitiaya dibedaka mejadi dua kela, yaitu kela kotrol da kela ekperime. Kela kotrol pada peelitia ii merupaka

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Untuk mendapatkan jenis peramalan yang dinginkan terdapat banyak

BAB V ANALISA HASIL. Untuk mendapatkan jenis peramalan yang dinginkan terdapat banyak BB V NLIS HSIL 5.1 Ukura kurasi Hasil Peramala Uuk medapaka jeis peramala yag digika erdapa bayak parameer-parameer yag dapa diguaka. Seperi yag elah diuraika pada ladasa eori, parameer-parameer ersebu

Lebih terperinci

KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Sudi kelayaka bisis pada dasarya berujua uuk meeuka kelayaka bisis berdasarka krieria ivesasi Krieria ersebu diaaraya adalah ; 1. Nilai bersih kii (Ne

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER. Ledhyane Ika Harlyan

PENDUGAAN PARAMETER. Ledhyane Ika Harlyan PENDUGAAN PARAMETER Ledhyae Ika Harlya Jurua Pemafaata Sumberdaya Perikaa da Kelauta Uiverita Brawijaya 03 Statitik Ifereia Mecakup emua metode yag diguaka dalam pearika keimpula atau geeraliai megeai

Lebih terperinci

EKONOMI FERTILITAS. Minggu ke 10 DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA IPB

EKONOMI FERTILITAS. Minggu ke 10 DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA IPB EKONOMI FERTILITAS Miggu ke 10 DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA IPB 2015 1 2 PENDAHULUAN Fertilita : jumlah aak yag dilahirka hidup Ukura Fertilita: - Agka kelahira kaar (Crude

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Modul ke: 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Modul ke: 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 06Fakulas EKONOMI DAN BISNIS EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI Program Sudi Akuasi Idik Sodiki,SE,MBA,MM Krieria Kepuusa Ivesasi aau Pegaggara Modal o Beberapa krieria yag aka diperguaka

Lebih terperinci

Bab III. Menggunakan Jaringan

Bab III. Menggunakan Jaringan Bab III Pembuaan Jadwal Pelajaran Sekolah dengan Menggunakan Jaringan Pada bab ini akan dipaparkan cara memodelkan uau jaringan, ehingga dapa merepreenaikan uau jadwal pelajaran di ekolah. Tahap perama

Lebih terperinci

BAB V METODE PENELITIAN

BAB V METODE PENELITIAN 31 BAB V METODE PENELITIAN 5.1 Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka di Kecamaa Sukaagara, Kabupae Ciajur. Pemiliha lokasi peeliia dilakuka secara segaja (purposive samplig) dega memperimbagka aspek

Lebih terperinci

Metode Statistika Pertemuan XI-XII

Metode Statistika Pertemuan XI-XII /4/0 Metode Statitika Pertemua XI-XII Statitika Ifereia: Pegujia Hipotei Populai : = 0 Butuh pembuktia berdaarka cotoh!!! Apa yag diperluka? > 0? Maa yag bear? Sampel : 5 Ok, itu adalah pegujia hipotei,

Lebih terperinci

V. PENGUJIAN HIPOTESIS

V. PENGUJIAN HIPOTESIS V. PENGUJIAN IPOTEI A. IPOTEI TATITIK Defiisi uau hipoesa saisik adalah suau peryaaa aau dugaa megeai sau aau lebih variabel populasi. ipoesis digologka mejadi. ipoesis ol adalah hipoesis yag dirumuska

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 29 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waku Peeliia Peeliia ii dilaksaaka di Kecamaa Pamijaha, Kabupae Bogor, Provisi Jawa Bara. Pemiliha lokasi peeliia dilakuka secara segaja (purposive) dega perimbaga

Lebih terperinci

Pengujian Hipotesis untuk selisih dua nilai tengah populasi

Pengujian Hipotesis untuk selisih dua nilai tengah populasi Pegujia Hipotei utuk eliih dua ilai tegah populai Hipotei Hipotei atu arah: H 0 : - 0 v H : - < 0 H 0 : - 0 v H : - > 0 Hipotei dua arah: H 0 : - = 0 v H : - 0 Statitik uji z h ( ( ) ) 0 Formula klik diketahui

Lebih terperinci

= 0 diturunkan terhadap x. Karena y fungsi dari x, maka setiap kali menurunkan y harus dikalikan dengan didapat diselesaikan ke y '.

= 0 diturunkan terhadap x. Karena y fungsi dari x, maka setiap kali menurunkan y harus dikalikan dengan didapat diselesaikan ke y '. 6..MENURUNKAN FUNGSI IMPLISIT Padag y fugsi dari yag disajika dalam beuk implisi f (, y) 0. Turuaya y' didapa sebagai beriku: a. Jika mugki y diyaaka sebagai beuk eksplisi dari, lalu diuruka erhadap b.

Lebih terperinci

INTERVAL KEPERCAYAAN

INTERVAL KEPERCAYAAN INTERVAL KEPERCAYAAN Tujua utama diambil ebuah ampel dari ebuah populai adalah utuk memperoleh iformai megeai parameter populai.. Ada cara meetuka parameter populai yaitu peakira da pegujia hipotei. Peakira

Lebih terperinci

PROSES KELAHIRAN DAN KEMATIAN SEBAGAI RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU

PROSES KELAHIRAN DAN KEMATIAN SEBAGAI RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU PROSES KELAHIRAN DAN KEMATIAN SEBAGAI RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU Supadi a a Program Sudi Pedidika Maemaika FPMIPA IKIP PGRI Semarag Jl. Dr. Cipo-Loar No1 Semarag Telp. (04)8316377 Fak (04) 844817 Abrak

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3 Meode Pegumpula Daa 3 Jeis Daa Pada peeliia ii aka megguaka jeis daa yag bersifa kuaiaif Daa kuaiaif adalah daa yag berbeuk agka / omial Dalam peeliia ii aka megguaka daa pejuala

Lebih terperinci

Tri Handhika dan Murni Pusat Studi Komputasi Matematika (PSKM), Kampus D 139 Universitas Gunadarma, Depok, 16424

Tri Handhika dan Murni Pusat Studi Komputasi Matematika (PSKM), Kampus D 139 Universitas Gunadarma, Depok, 16424 Saiika PEGGUAA METODE DIRECT SAMPLIG DA IVERSE SAMPLIG DALAM MEGESTIMASI UKURA POPULASI KUCIG DI PERUMAHA BUKIT RIVARIA SAWAGA DEPOK PADA BULA DESEMBER 009 Tri Hadhika da Muri Pua Sudi Kompuai Maemaika

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Defiisi Peramala Peramala adalah proses uuk memperkiraka berapa bayak kebuuha dimasa medaag yag melipui kebuuha dalam ukura kuaias, kualias, waku da lokasi yag dibuuhka dalam

Lebih terperinci

ANALISIS BEDA Fx F.. S u S g u i g y i an a t n o t da d n a Ag A u g s u Su S s u wor o o

ANALISIS BEDA Fx F.. S u S g u i g y i an a t n o t da d n a Ag A u g s u Su S s u wor o o ANALII BEDA Fx. ugiyao da Agus usworo Kosep Peeliia bermaksud meguji keadaa (sesuau) yag erdapa dalam suau kelompok dega kelompok lai Meguji apakah erdapa perbedaa yg Meguji apakah erdapa perbedaa yg sigifika

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Uiversias Sumaera Uara BAB 2 LANDASAN TEORI Ladasa eori ii merupaka hasil dari ijaua lieraur-lieraur yag ada kaiaya dega meode-meode peramala maupu dega koeks laiya dalam peulisa Tugas Akhir ii. Adapu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala ( Forecasig ) Peramala ( forecasig ) adalah kegiaa megisemasi apa yag aka erjadi pada masa yag aka daag. Peramala diperluka karea adaya perbedaa kesejaga waku

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Al Azhar-3

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Al Azhar-3 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai da Sampel Peelitia Populai dalam peelitia ii adalah emua iwa kela I IPA SMA Al Azhar-3 Badar Lampug tahu ajara 0/0 yag berjumlah 48 iwa da terebar dalam empat kela.

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA

ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA Laar Belakag Masalah Semaki berambah pesaya pembagua dibidag kosruksi maka meyebabka meigka pula kebuuha aka meerial-maerial

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar 7 III. METDE PENELITIAN A. Populai Peelitia Populai peelitia ii yaitu eluruh iwa kela MA Negeri Badar Lampug dega ampel kela, pada emeter geap Tahu Pelajara 0/0. B. ampel Peelitia Tekik pegambila ampel

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 GERUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 GERUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KONSTAN: Jural Fiika da Pedidika Fiika Vol.. o. (05) hal. 36-45 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN GERUNG TAHUN PELAJARAN 04/05 Lida Sekar

Lebih terperinci

ANALISIS BEDA. Konsep. Uji t (t-test) Teknik Uji Beda. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS BEDA. Konsep. Uji t (t-test) Teknik Uji Beda. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALII BEA Agus usworo wi Marhaedro Kosep Peeliia bermaksud meguji keadaa (sesuau) yag erdapa dalam suau kelompok dega kelompok lai Meguji apakah erdapa perbedaa yg sigifika di aara kelompok-kelompok Tekik

Lebih terperinci

Metode Statistika Pertemuan IX-X

Metode Statistika Pertemuan IX-X /7/0 Metode Statitika Pertemua IX-X Statitika Ifereia: Pedugaa Parameter Populai : Parameter Cotoh : Statitik Statitik merupaka PENDUGA bagi parameter populai Pegetahua megeai ditribui amplig PENDUGA TAK

Lebih terperinci

ESTIMASI NILAI TUKAR RUPIAH PASKA KRISIS: Pendekatan Model Komposit

ESTIMASI NILAI TUKAR RUPIAH PASKA KRISIS: Pendekatan Model Komposit ESTIMASI NILAI TUKAR RUPIAH PASKA KRISIS: Pedekaa Model Kompoi Jardie Ariea Huma Abrac Thi paper examie he facor ha deermied he Idoeia rupiah agai US dollar omial exchage rae po crii period. The effec

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA

STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA Widya Tekika Vol.18 No.2; Okober 2010 ISSN 1411 0660: 1-6 Absrak STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA Arie Resu Wardhai 1), Salvador Mauel Pereira 2) Perusahaa sepau da sadal House of Mr.

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL JUKES CANTOR DALAM MENENTUKAN PELUANG BASA NITROGEN KETURUNAN SUATU INDIVIDU

APLIKASI MODEL JUKES CANTOR DALAM MENENTUKAN PELUANG BASA NITROGEN KETURUNAN SUATU INDIVIDU Bulei Ilmiah ah. a. da eraaya Bimaer Volume 5 No. 6 hal 8. LIKI ODEL JUKE NOR DL ENENUKN ELUN B NIROEN KEURUNN UU INDIVIDU Nahrul Hayai ariaul Kifiah Bayu rihadoo INIRI eia idividu memiliki DN yag meruaka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan teori-teori yang mendukung yang

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan teori-teori yang mendukung yang BAB II LANDASAN TEORI Dalam peulisa ugas akhir ii diperluka eori-eori yag medukug yag didapa dari maa kuliah yag perah dierima, da referesi-referesi sebagai baha pedukug. Uuk mecapai ujua dari peulisa

Lebih terperinci

Sistim Komunikasi 1. Pertemuan 5 Konversi Analog ke Digital

Sistim Komunikasi 1. Pertemuan 5 Konversi Analog ke Digital isim Komuikasi 1 Peremua 5 Koversi Aalog ke Digial Murik Alayrus Tekik Elekro Fakulas Tekik, UMB murikalayrus@yahoo.com 1 Base Ba Moulaio Paa bagia sebelum kia meapaka siyal koiyu erhaap waku, misalyasiyalm(),

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER METSTAT ANIK DJURAIDAH

PENDUGAAN PARAMETER METSTAT ANIK DJURAIDAH PENDUGAAN PARAMETER METSTAT ANIK DJURAIDAH PENDUGAAN PARAMETER Populai : Parameter Sampel : Statitik Statitik merupaka PENDUGA bagi parameter populai Pegetahua megeai ebara cotoh PENDUGA TAK BIAS DAN MEMPUNYAI

Lebih terperinci

Pendugaan. Parameter HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIV. ANDALAS LOGO

Pendugaan. Parameter HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIV. ANDALAS LOGO Pedugaa Parameter HAZMIRA YOZZA JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIV. ANDALAS LOGO Kompetei meyebutka klp ifereia tatitika & ruag ligkupya mejelaka metode pedugaa klaik da yarat-yarat peduga yag baik pada pedugaa

Lebih terperinci

NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN

NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN Nomi Kelari *, Hasriai 2, Musraii 2 Mahasiswa Program S Maemaika 2 Dose Jurusa Maemaika Fakulas Maemaika da Ilmu Pegeahua

Lebih terperinci

A.Interval Konfidensi pada Selisih Rata-rata

A.Interval Konfidensi pada Selisih Rata-rata A.Iterval Kofidei pada Seliih Rata-rata. Bila kita mempuyai da maig-maig adalah mea ample acak beba berukura da yag diambil dari populai dega ragam da diketahui, maka elag kepercayaa 00-% bagi - adalah

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Beuk da Meode Peeliia Peeliia Opimalisasi da Sraegi Pemafaaa Souher Bluefi Tua di Samudera Hidia Selaa Idoesia diarahka pada upaya uuk megugkapa suau masalah aau keadaa

Lebih terperinci

Rumus-rumus yang Digunakan

Rumus-rumus yang Digunakan Saisika Uipa Surabaya 4. Sampel Tuggal = Rumus-rumus yag Diguaka s..... Sampel berkorelasi D D N N N...... 3. Sampel Bebas a. Uuk varias sama... 3 aau x x s g... 4 b. Sampel Heeroge Guaka Uji Corha - Cox

Lebih terperinci

MINGGU KE XII PENDUGAAN INTERVAL

MINGGU KE XII PENDUGAAN INTERVAL MINGGU KE XII PENDUGAAN INTERVAL Tujua Itrukioal Umum :. Mahaiwa mampu memahami apa yag dimakud dega pedugaa iterval. Mahaiwa mampu memahami pedugaa iterval utuk ample bear da utuk ample kecil 3. Mahaiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Jei Peelitia Tujua peelitia ii yaki membadigka kemampua berpikir kriti dega kemampua berpikir kreatif dega megguaka dua model pembelajara yaitu model pembelajara berbai maalah

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS DUA RATA-RATA

PENGUJIAN HIPOTESIS DUA RATA-RATA PENGUJIN HIPOTEI DU RT-RT Pegujia hipoesis dua raa-raa diguaka uuk membadigka dua keadaa aau epaya dua populasi. Misalya kia mempuyai dua populasi ormal masig-masig dega raa-raa µ da µ sedagka simpaga

Lebih terperinci

Diagram Kendali Simpangan Baku Eksak untuk Proses Berdistribusi Normal dengan Parameter σ Diketahui

Diagram Kendali Simpangan Baku Eksak untuk Proses Berdistribusi Normal dengan Parameter σ Diketahui Statitika, Vol. No., 5 6 Mei Diagram Kedali Simpaga Baku Ekak utuk Proe Berditribui Normal dega Parameter Diketahui Aceg Komarudi Mutaqi, Suwada Program Studi Statitika Fakulta MIPA Uiverita Ilam Badug,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang akan digunakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang akan digunakan BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ii aka dibaa daar-daar teori yag aka diguaka dalam peulia kripi ii, yaitu megeai metode peakira maximum likeliood, metode peakira oit maximum likeliood da fier iformatio..1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegeria Peramala Meode peramala merupaka bagia dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramala adalah dere waku. Meode ii disebu sebagai meode peramala dere waku karea memiliki kareserisik

Lebih terperinci

Pendugaan Parameter. Selang Kepercayaan = Konfidensi Interval = Confidence Interval

Pendugaan Parameter. Selang Kepercayaan = Konfidensi Interval = Confidence Interval Pedugaa Parameter. Pedahulua Pedugaa Parameter Popoulai dilakuka dega megguaka ilai Statitik Sampel Mial :. x diguaka ebagai peduga bagi. diguaka ebagai peduga bagi 3. p atau p diguaka ebagai peduga bagi

Lebih terperinci

BAB III PENAKSIR DERET FOURIER. Dalam statistika, penaksir adalah sebuah statistik (fungsi dari data sampel

BAB III PENAKSIR DERET FOURIER. Dalam statistika, penaksir adalah sebuah statistik (fungsi dari data sampel BAB III PENAKSIR DERET FOURIER 3. Peaksi Dalam saisika, peaksi adalah sebuah saisik (fugsi dai daa sampel obsevasi) yag diguaka uuk meaksi paamee populasi yag idak dikeahui (esimad) aau fugsi yag memeaka

Lebih terperinci

Pedahulua Pedugaa Parameter Pedugaa Parameter Populai dilakuka dega megguaka ilai Statitik Sampel, Mial :. x diguaka ebagai peduga bagi µ. diguaka ebagai peduga bagi σ 3. p atau p$ diguaka ebagai peduga

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. mencakup penyusunan proposal hingga penyusunan draft skripsi dilaksanakan di

IV. METODOLOGI PENELITIAN. mencakup penyusunan proposal hingga penyusunan draft skripsi dilaksanakan di IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waku Peeliia Peeliia yag dilakuka pada Bula Jauari higga Mei 2008 yag mecakup peyusua proposal higga peyusua draf skripsi dilaksaaka di empa kecamaa di Kabupae Garu,

Lebih terperinci

Pendugaan Parameter. Selang Kepercayaan = Konfidensi Interval = Confidence Interval

Pendugaan Parameter. Selang Kepercayaan = Konfidensi Interval = Confidence Interval Pedugaa Parameter Pedahulua Pedugaa Parameter Populai dilakuka dega megguaka ilai Statitik Sampel Mial :. x diguaka ebagai peduga bagi. diguaka ebagai peduga bagi 3. p atau p diguaka ebagai peduga bagi

Lebih terperinci

BAB II ESTIMASI STATISTIK 2.1 Pengertian Estimasi a. Estimasi merupakan suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai Populasi dengan memakai

BAB II ESTIMASI STATISTIK 2.1 Pengertian Estimasi a. Estimasi merupakan suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai Populasi dengan memakai 3 BAB II ESTIMASI STATISTIK. Pegertia Etimai a. Etimai merupaka uatu metode dimaa kita dapat memperkiraka ilai Populai dega memakai ilai ampel. b. Etimai merupaka kegiata pearika keimpula tatitik yag berawal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 27/ 28 UJIAN SEMESTER GANJIL Maa Pelajar Fiika Kela XII IPA Waku 12 meni 1. Hubungan anara jarak () dengan waku () dari

Lebih terperinci

1. Ilustrasi. Materi 2 Pendugaan Parameter

1. Ilustrasi. Materi 2 Pendugaan Parameter Materi Pedugaa Parameter. Ilutrai Ifereia Statitika : Mecaku emua metode yag diguaka utuk earika keimula atau geeraliai megeai oulai dega melakuka egambila amel (amlig) Etimai / Pedugaa Parameter Yaitu

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kontrol dengan Tanggapan Waktu

Perancangan Sistem Kontrol dengan Tanggapan Waktu erancangan Siem onrol dengan anggapan Waku 4 erancangan Siem onrol dengan anggapan Waku.. endahuluan ada bab ini, akan dibaha mengenai perancangan uau iem konrol ingleinpu-ingle-oupu linier ime-invarian

Lebih terperinci

Pendugaan Parameter 1

Pendugaan Parameter 1 Topik Bahaa: Pedugaa Parameter 1 (Selag Pedugaa, Pedugaa Selag 1 Rata-Rata) Pertemua ke II 1 Ilutrai Statitika Ifereia : Mecakup emua metode yag diguaka utuk pearika keimpula atau geeraliai megeai populai

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryao Sudirham Aalisis Ragkaia Lisrik Di Kawasa Waku 3- Sudaryao Sudirham, Aalisis Ragkaia Lisrik () BAB 3 Peryaaa Siyal da Spekrum Siyal Dega mempelajari lajua eag model siyal ii, kia aka memahami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan objek pada anak kelompok B TK Damhil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan objek pada anak kelompok B TK Damhil BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempa da Waku Peeliia 3.1.1 Tempa Peeliia Pada peeliia ii, peelii meeapka objek pada aak kelompok B TK Damhil Kecamaa Koa elaa Koa Goroalo. Peeapa lokasi ersebu berdasarka

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI JIWA CONTINGENT DENGAN HUKUM DE MOIVRE. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

PREMI ASURANSI JIWA CONTINGENT DENGAN HUKUM DE MOIVRE. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Riau Kampus Bina Widya Indonesia PREMI ASURANSI JIWA CONTINGENT DENGAN HUKUM DE MOIVRE Eli Trisiai Hasriai Rola Pae Mahasiswa Program S Maemaika Dose Jurusa Maemaika Fakulas Maemaika da Ilmu Pegeahua Alam Uierias Riau Kampus Bia Widya

Lebih terperinci

Prediksi Penjualan Sepeda Motor Merek X Di Kabupaten Dan Kotamadya Malang Dengan Metode Peramalan Hierarki

Prediksi Penjualan Sepeda Motor Merek X Di Kabupaten Dan Kotamadya Malang Dengan Metode Peramalan Hierarki JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (4) 337-35 (3-98X Pri) D-34 Sepeda Moor Merek X Di Kabupae Da Koamadya Malag Dega Meode Peramala Hierarki Rika Susai, Desri Susilaigrum, da Suharoo Jurusa Saisika,

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 50.7 4.3770 6.7547 6.7547 4.4 48.6965 R4.7 36.3 N8 TOL 0..70 35.9497 36.3.99 50.7 94.338 6.89 3.5 6.75 7.567 36.0 6.4837 57.396 8.783 66.0384 5.337 37.006 3.568 PISAU POTONG AISI D SEPUH No Qy NAME MATERIAL

Lebih terperinci

Dari Penulis: Buku ini diterbitkan oleh Penerbit ITB Tahun 2002 ISBN

Dari Penulis: Buku ini diterbitkan oleh Penerbit ITB Tahun 2002 ISBN Dari Peuli: uku ii dierbika leh Peerbi IT Tahu ISN 979-999-54- eri erbaru ahu berjudul alii agkaia Lirik dalam jilid bia diuduh beba di hp://www.buku-e.lipi.g.id alii agkaia Lirik Oleh Sudarya Sudirham

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN DISPERSI

A. PENGERTIAN DISPERSI UKURAN DISPERSI A. PENGERTIAN DISPERSI Ukura diperi atau ukura variai atau ukura peyimpaga adalah ukura yag meyataka eberapa jauh peyimpaga ilai-ilai data dari ilaiilai puatya atau ukura yag meyataka eberapa

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI (Financial and Added Value Analysis of Micro and Small Scale Banana Chip Agroindustries in Metro City)

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI (Financial and Added Value Analysis of Micro and Small Scale Banana Chip Agroindustries in Metro City) ANALISIS FINANSIAL DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG SKALA UMK DI KOTA METRO (Fiacial ad Added Value Aalysis of Micro ad Small Scale Baaa Chip Agroidusries i Mero Ciy) Febriyai, Muhammad Irfa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Ruag sampel da Kejadia Defiisi Himpua semua hasil yag mugki dari suau percobaa disebu ruag sampel da diyaaka dega S Mogomery, 2004: 7. Tiap hasil dari ruag sampel disebu usur aau

Lebih terperinci

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS BAB KINEMATIKA GERAK LURUS.Pada ekiar ahun 53, eorang ilmuwan Ialia,Taraglia,elah beruaha unuk mempelajari gerakan peluru meriam yang diembakkan. Taraglia melakukan ekperimen dengan menembakkan peluru

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

METODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan

METODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan METODOLOGI Waku da Tempa Peeliia merupaka desk sudy dega megguaka daa sekuder da pegolaha daa dilakuka di Laboraorium Klimaologi Depareme Geofisika da Meeorologi, Fakulas Maemaika da Ilmu Pegeahua Alam,

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BAGIAN TELLER DI BANKALTIM KANTOR CABANG PEMBANTU KOMPLEK PASAR SUNGAI DAMA SAMARINDA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BAGIAN TELLER DI BANKALTIM KANTOR CABANG PEMBANTU KOMPLEK PASAR SUNGAI DAMA SAMARINDA ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BAGIAN TELLER DI BANKALTIM KANTOR CABANG PEMBANTU KOMPLEK PASAR SUNGAI DAMA SAMARINDA SAHAT FERWINALDO SIAHAAN, ROBIN JONATHAN, ADI SUROSO NPM : 08..00.3443.7 JURUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

Beberapa Definisi Ruang Contoh Kejadian dan Peluang Definisi L.1 (Ruang contoh dan kejadian) . Definisi L.2 (Kejadian lepas )

Beberapa Definisi Ruang Contoh Kejadian dan Peluang Definisi L.1 (Ruang contoh dan kejadian) .   Definisi L.2 (Kejadian lepas ) 33 LAMPIRAN 34 35 Beberapa Defiisi Ruag Cooh Kejadia da Peluag Suau percobaa yag dapa diulag dalam kodisi yag sama, yag hasilya idak dapa diprediksi dega epa eapi kia bisa megeahui semua kemugkia hasil

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM PRODUKSI KAYU UNTUK PENENTUAN TOTAL PERMINTAAN (KONSUMEN)

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM PRODUKSI KAYU UNTUK PENENTUAN TOTAL PERMINTAAN (KONSUMEN) Widiyarii, Pegguaa Meode Peramala dalam. PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM PRODUKSI KAYU UNTUK PENENTUAN TOTAL PERMINTAAN (KONSUMEN) Widiyarii Program Sudi Tekik Idusri Fakulas Tekik da MIPA, Uiversias

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa

Lebih terperinci

MODEL PERAMALAN RATA-RATA BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR

MODEL PERAMALAN RATA-RATA BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR MODEL PERAMALAN RATA-RATA BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR Diajuka Sebagai Salah Sau Syara Uuk Memperoleh Gelar Sarjaa Sais Pada Jurusa Maemaika Oleh :

Lebih terperinci

Statistika 2. Pendugaan Parameter. 1. Ilustrasi. Topik Bahasan: Oleh : Edi M. Pribadi, SP., MSc.

Statistika 2. Pendugaan Parameter. 1. Ilustrasi. Topik Bahasan: Oleh : Edi M. Pribadi, SP., MSc. Statitika Toik Bahaa: Pedugaa Parameter Oleh : Edi M Pribadi, SP, MSc E-mail: edi_m@taffguadarmaacid edi_m@ymailcom Ilutrai Statitika Ifereia : Mecaku emua metode yag diguaka utuk earika keimula atau geeraliai

Lebih terperinci

MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR

MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR Bulei Ilmiah Ma.Sa. da Terapaya (Bimaser) Volume 06, No. (07), hal -0. MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR Ermawai, Helmi, Frasiskus

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Penduduk Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown

Peramalan Jumlah Penduduk Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown Jural EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor, Mei 06 ISSN 085-789 Peramala Jumlah Peduduk Koa Samarida Dega Megguaka Meode Pemulusa Ekspoesial Gada da Tripel Dari Brow Forecasig he Populaio of he Ciy of Samarida

Lebih terperinci

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI

Lebih terperinci

Transformasi Laplace Bagian 1

Transformasi Laplace Bagian 1 Modul Tranformai aplace Bagian M PENDAHUUAN Prof. S.M. Nababan, Ph.D eode maemaika adalah alah au cabang ilmu maemaika yang mempelajari berbagai meode unuk menyeleaikan maalah-maalah fii yang dimodelkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Black dan Scholes (1973) menyatakan bahwa nilai aset mengikuti Gerak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Black dan Scholes (1973) menyatakan bahwa nilai aset mengikuti Gerak BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peeliia Terdahulu Black da Scholes (973) meyaaka bahwa ilai ase megikui Gerak Brow Geomeri, dega drif μ (ekpekasi dari reur) da volailias σ (deviasi sadar dari reur). Berawal dari

Lebih terperinci

Simulasi Pengaruh Sifat Mekanis Bijian Terhadap Distribusi Tekanan Lateral Pada Penyimpanan Dalam Silo Dengan Metode Distinct Element 1

Simulasi Pengaruh Sifat Mekanis Bijian Terhadap Distribusi Tekanan Lateral Pada Penyimpanan Dalam Silo Dengan Metode Distinct Element 1 Simulai Pegaruh Sifa Mekai Bia Terhadap Diribui Tekaa Laeral Pada Peyimpaa Dalam Silo Dega Meode Diic Eleme 1 Oleh Bambag Purwaaa 2, Sri Rahayoe 2, Raa Kumala 3 ABSTRAK Suau meode umeri, Diic Eleme Mehod

Lebih terperinci

TOPIK 9 PETA KENDALI KHUSUS. LD, Semester II 2003/04 1. PETA KENDALI UNTUK PENGUKURAN INDIVIDUAL

TOPIK 9 PETA KENDALI KHUSUS. LD, Semester II 2003/04 1. PETA KENDALI UNTUK PENGUKURAN INDIVIDUAL TI 3 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK TOPIK 9 PETA KENDALI KHUSUS LD, Seeer II 003/04 Hl. TI 3 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK. PETA KENDALI UNTUK PENGUKURAN INDIVIDUAL =. Siuai: Diguakaya ipeki & pegukura

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknik Industri Peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknik Industri Peramalan BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ii aka dijelaska eori-eori yag medukug meode peeliia pada peulisa skripsi ii yag disebu sebagai ladasa eori. Teori yag aka dijelaska aka mecakup meode dari subjek ekik idusri

Lebih terperinci

ESTIMASI. Jika parameter populasi disimbolkan dengan θ maka θ yang tidak diketahui harganya ditaksir oleh harga

ESTIMASI. Jika parameter populasi disimbolkan dengan θ maka θ yang tidak diketahui harganya ditaksir oleh harga ESTIMASI Salah atu aek utuk mearik keimula megeai uatu oulai dega memakai amel yag diambil dari oulai terebut megguaka etimai (eakira) Jika arameter oulai diimbolka dega θ maka θ yag tidak diketahui hargaya

Lebih terperinci

Kemampuan Penggunaan Kalimat pada Karangan Siswa Kelas VI MIMA III Miftahul Ulum Desa Gumelar Kecamatan Balung Kabupaten Jember

Kemampuan Penggunaan Kalimat pada Karangan Siswa Kelas VI MIMA III Miftahul Ulum Desa Gumelar Kecamatan Balung Kabupaten Jember Kemampua Pegguaa pada Karaga Siswa Kelas VI MIMA III Mifahul Ulum Desa Gumelar Kecamaa Balug Kabupae Jember (The use of he Auhorship Capabiliies Seece Sixh Grade Sudes MIMA III Mifahul Ulum Gumelar Village

Lebih terperinci

BILANGAN BAB V BARISAN BILANGAN DAN DERET

BILANGAN BAB V BARISAN BILANGAN DAN DERET Maemaika Kelas IX emese Baisa Bilaga da Dee BILANGAN BAB V BARIAN BILANGAN DAN DERET A. Baisa Bilaga. Pegeia Baisa Bilaga Jika bilaga-bilaga diuuka dega aua eeu maka aka dipeoleh suau baisa bilaga. Cooh

Lebih terperinci

BAB IV ENTROPI GAS SEMPURNA

BAB IV ENTROPI GAS SEMPURNA BAB IV ENROPI GAS SEMPURNA Itilah etroi ecara literatur berarti traformai, da dierkealka oleh lauiu. Etroi adalah ifat termodiamika yag etig dari ebuah zat, dimaa hargaya aka meigkat ketika ada eambaha

Lebih terperinci

INTEGRAL TAK TENTU (pecahan rasional) Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ

INTEGRAL TAK TENTU (pecahan rasional) Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ INTEGRL TK TENTU pecaha rasioal gusia Pradjaigsih, M.Si. Jurusa Maemaika FMIP UNEJ agusia.fmipa@uej.ac.id DEFINISI Fugsi suku bayak derajad dega bula o egaif 0 dimaa, 0 a a a a a P Fugsi kosa dipadag sbg

Lebih terperinci

SOAL PELATIHAN 1. File_Imamgun_Statistik Inferensial

SOAL PELATIHAN 1. File_Imamgun_Statistik Inferensial SOAL PELATIHAN. Jelaka pegertia hipotei?. Seorag peeliti biaaya tertarik meguji atu hipotei dari eam alteratif hipotei. Sebutka eam alteratif hipotei terebut? 3. Apa yag dimakud dega pegujia hipotei? 4.

Lebih terperinci