RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DAN RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO - LATIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DAN RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO - LATIN"

Transkripsi

1 RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DAN RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO - LATIN JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENDAHULUAN 1

2 Pada suatu percobaan atau penelitian, analisis hanya akan bersifat eksak apabila semua asumsi, umumnya mengenai bentuk distribusi, dapat dipenuhi. Tetapi terkadang pemenuhan asumsi tersebut sukar dilakukan, sehingga dalam banyak hal sering bergantung pada kecakapan dalam pemilihan metode analisis yang tepat, termasuk caracara perencanaan yang tepat untuk memperoleh data yang diperlukan. Untuk memaksimalkan kegunaan data dalam suatu analisis, dibutuhkan perencanaan ilmiah, yang lebih dikenal dengan rancangan percobaan. Dalam rancangan percobaan memuat semua langkah lengkap yang perlu diambil sebelum melakukan percobaan supaya data yang diperlukan dapat diperoleh dan digunakan secara optimal. Hal ini nantinya akan membawa kepada suatu analisis objektif serta dapat ditarik kesimpulan untuk persoalan yang sedang dibahas. Dalam sebuah percobaan bila unit-unit percobaan relatif heterogen, maka dibutuhkan suatu rancangan percobaan yang dapat mengendalikan variasi yang terjadi pada percobaan tersebut. Untuk menghilangkan dua jenis variasi digunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) yaitu percobaan dengan cara melaksanakan pemblokan dua arah dan apabila diinginkan untuk menghilangkan tiga variasi, maka digunakan Rancangan Bujur Sangkar Graeco Latin (RBSGL). Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang RBSL dan RBSGL serta contoh aplikasi disertai dengan penyelesaiannya.. RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN.1 Pengertian Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) digunakan pada saat peniliti ingin menyelidiki pengaruh perlakuan terhadap hasil percobaan dan hasil percobaan tersebut juga dipengaruhi oleh dua sumber variasi lain, dimana jumlah antara perlakuan dan kedua sumber variasi yang lain sama. Dengan demikian RBSL bertujuan untuk menghilangkan dua jenis variasi dengan melakukan pemblokan dua arah. Alasan disebut sebagai RBSL yaitu 1) Bentuk rancangannya bujur sangkar dengan kata lain jumlah taraf antara baris dan kolom sama dengan jumlah taraf perlakuan. ) Perlakuan diberi nama sesuai dengan huruf latin seperti: A,B,C,,Z Dalam RBSL setiap perlakuan yang diwakili dengan huruf latin hanya muncul tepat satu kali dalam tiap baris dan kolom. Contoh :

3 Ingin diselidiki sebuah percobaan dengan perlakuan sebanyak 6 buah perlakuan. Sehingga banyaknya taraf perlakuan (p) = taraf kolom = taraf baris = 6. Tiap huruf latin (A F) hanya boleh muncul tepat 1 kali dalam tiap baris dan kolom. Bentuk RBSL dari permasalahan di atas adalah sebagai berikut : A B C D E F B C D E F A C D D E E F F A A B B C Bujur Sangkar Latin Standar E F A B C D F A B C D E RBSL di atas dinamakan Bujur Sangkar Latin Standar karena baris dan kolom pertama mempunyai abjad yang urut mulai dari A F. Model statistik untuk rancangan bujur sangkar Latin Y ijk = + i + j + k + ijk dengan i = 1,,3,,p j = 1,,3,,p p = banyaknya taraf perlakuan k =1,,3,,p Y ijk : hasil observasi yang dicatat dari baris ke-i, kolom ke-k dan perlakuan ke-j : rata-rata keseluruhan i : efek baris ke-i j : efek perlakuan ke-j k : efek kolom ke-k ijk : sesatan random dengan ijk ~ DNI(0, ) Model di atas diartikan bahwa besarnya hasil observasi yang dicatat dari baris ke-i, kolom ke-k dan perlakuan ke-j dipengaruhi oleh rata-rata keseluruhan, efek baris ke-i, efek perlakuan ke-j, efek kolom ke-k dan besarnya sesatan random. Apabila tidak terdapat interaksi antara baris, kolom dan perlakuan maka model disebut model aditif sempurna.. Analisis Statistik 3

4 ..1 Langkah-langkah analisis statistik 1) Menentukan hipotesis. Model efek tetap H 0 : 1 = = = a ( Semua perlakuan memberikan hasil yang sama terhadap respon) H 1 : paling sedikit i j untuk sebuah i j atau (Paling sedikit dua buah perlakuan memberikan hasil yang berbeda terhadap respon) H 0 : 1 = = = a = 0 ( Perlakuan tidak mempengaruhi respon) H 1 : paling sedikit terdapat sebuah i 0 (Perlakuan mempengaruhi respon) Model efek random H 0 : = 0 ( Tidak terdapat variabilitas diantara perlakuan) H 1 : 0 ) Menentukan. (Terdapat variabilitas diantara perlakuan) 3) Menentukan daerah kritis H 0 ditolak jika F 0 > F (, ( p 1), (p ) (p 1)). 4) Menentukan statistik uji yaitu F 0 = 5) Menarik kesimpulan. RKperlakuan RKS.. Menghitung Jumlah Kuadrat p p p Y... JKT = Yijk N i j k ; db = p 1 JK Baris JK Kolom p Yi.. Y... = i1 p Y.. k Y... = k1 ; db = p 1 ; db = p 1 4

5 JK Perlakuan p Y. j. Y... = j1 ; db = p 1 JKT sehingga = JK Baris + JK Kolom + JK Perlakuan + JK Sesatan, JK Sesatan = JKT JK Baris JK Kolom JK Perlakuan; db = (p-)(p-1) Tabel Anava Sumber Variasi db JK RK E RK F 0 Perlakuan p-1 JKP JKP/p-1 Baris p-1 JKB JKB/p-1 Kolom p-1 JKK JKK/p-1 p p p j j p 1 i i p 1 k k p 1 F 0 = RKP RKS Sesatan (p-)(p- JKS 1) Total P -1 JKT JKS/(p-)(p- 1).3 Menduga Nilai yang Hilang Seperti halnya pada Rancangan Blok Random Lengkap (RBRL) apabila terdapat data yang hilang dengan alasan yang dapat diterima, maka analisis variansi untuk data tersebut masih dapat dilakukan yaitu dengan mengestimasi data yang hilang tersebut sehingga didapat nilai sesatan yang paling kecil. Data yang hilang tersebut diestimasi dengan rumus Y ijk p( y ' i.. y '. j. y '.. k ( p )( p 1) ) y '... Akibat dari adanya estimasi nilai yang hilang adalah berkurangnya derajat bebas sesatan sebanyak data yang diestimasi. 3. RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO-LATIN 3.1 Pengertian 5

6 Rancangan bujur Sangkar Graeco-Latin (RBSGL) bertujuan untuk menghilangkan tiga jenis variasi. RBSGL digunakan apabila ditemui suatu keadaan dimana respon dipengaruhi oleh tiga sumber variasi selain perlakuan. Alasan disebut RBSGL yaitu 1) Terdapat 4 buah faktor yaitu faktor baris, kolom, huruf-huruf Latin dan hurufhuruf Greek. ) Keempat faktor mempunyai taraf yang sama. 3) Setiap perlakuan hanya muncul sekali di setiap baris, kolom dan huruf Greek. Model Statistik untuk Analisis RBSGL Y ijkl = + i + j + k + l + ijkl dengan i = 1,,3,,p j = 1,,3,,p k = 1,,3,,p p = banyaknya taraf perlakuan l = 1,,3,,p Y ijkl : hasil observasi yang dicatat dari baris ke-i, huruf Greek ke-k, kolom ke-l dan perlakuan ke-j : rata-rata keseluruhan i : efek baris ke-i j : efek huruf Latin ke-j k : efek huruf Greek ke-k l : efek kolom ke-l ijkl : sesatan random dengan ijkl ~ DNI(0, ) Model di atas diartikan bahwa besarnya hasil observasi yang dicatat dari baris ke-i, perlakuan ke-j, huruf Greek ke-k, dan kolom ke-l dipengaruhi oleh rata-rata keseluruhan, efek baris ke-i, efek huruf Latin ke-j, efek huruf Greek ke-k, efek kolom ke-l dan besarnya sesatan random. Keempat faktor tidak boleh berinteraksi dikarenakan RBSGL adalah percobaan faktor tunggal sehingga apabila ada interaksi dari keempat faktor akan menjadi percobaan faktorial. Berikut ini diberikan contoh RBSGL dengan 4 taraf perlakuan Baris Kolom 6

7 A B C D B A D C 3 C D A B 4 D C B A 3. Analisis Statistik 3..1 Langkah-langkah Analisis Statistik 1) Menentukan hipotesis. Model efek tetap H 0 : 1 = = = a ( Semua perlakuan memberikan hasil yang sama terhadap respon) H 1 : paling sedikit i j untuk sebuah i j atau (Paling sedikit dua buah perlakuan memberikan hasil yang berbeda terhadap respon) H 0 : 1 = = = a = 0 ( Perlakuan tidak mempengaruhi respon) H 1 : paling sedikit terdapat sebuah i 0 (Perlakuan mempengaruhi respon) Model efek random H 0 : = 0 ( Tidak terdapat variabilitas diantara perlakuan) H 1 : 0 ) Menentukan. (Terdapat variabilitas diantara perlakuan) 3) Menentukan daerah kritis H 0 ditolak jika F 0 > F (, ( p 1), (p 3) (p 1)). RKperlakua n 4) Menentukan statistik Uji yaitu F 0 =. RKS 5) Menarik Kesimpulan 3.. Menghitung Jumlah Kuadrat 7

8 p p p p Y... JKT = Yijkl N i j k l ; db = p 1 JK Baris JK Kolom JK Greek p Yi... Y... = i1 p Y... l Y... = l1 p Y.. k. Y... = k1 ; db = p 1 ; db = p 1 ; db = p 1 p Y. j.. Y... JK Perlakuan/Latin = j1 ; db = p 1 JKT= JK Baris + JK Kolom + JK Perlakuan + JK Greek + JK Sesatan sehingga JK Sesatan = JKT JK Baris JK Kolom JK Perlakuan JK Greek ; Tabel Anava Sumber Variasi db = (p-3)(p-1) db JK RK E RK F 0 Perlakuan p-1 JKP JKP/p-1 Baris p-1 JKB JKB/p-1 Kolom p-1 JKK JKK/p-1 Huruf Greek p-1 JKGreek p p p j j p 1 i i p 1 l k p 1 k F 0 = RKP RKS JKGreek/(p- p 1) k p 1 Sesatan (p-3)(p- 1) JKS Total P -1 JKT JKS/(p-3)(p- 1) 4. CONTOH APLIKASI 4.1 Rancangan Bujur Sangkar Latin 8

9 Contoh pada kasus ini diambil dari brawijaya.ac.id/ virtual_ library/mlg _warintel/pdf. Ingin diketahui pengaruh penggunaan bungkil biji kapuk tanpa dan dengan pemanasan oven suhu 1460 o C selama 30 menit terhadap jumlah protozoa rumen sapi perah peranakan friesian holstein (PFH) jantan berfistula. Penelitian menggunakan unit percobaan 3 ekor sapi PFH jantan berfistula rumen dengan rataan berat badan 45±15,7 Kg, yang berumur sekitar 3 tahun yang ditempatkan secara acak pada kandang tersendiri. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin 3x3, terdiri dari 3 perlakuan ransum dan 3 periode. Setiap periode penelitian terdiri dari 3 minggu. Perlakuan yang diberikan adalah A : rumput gajah + konsetrat (dedak halus 3%, pollard 45%, bungkil kedelai 15%, bungkil kelapa 15%, mineral %). B : rumput gajah + konsetrat (dedak halus 3%, pollard 45%, bungkil biji kapuk tanpa panas 30%, mineral %). C : rumput gajah + konsetrat (dedak halus 3%, pollard 45%, bungkil biji kapuk dengan pemanasan oven 1460 o C selama 30 menit 30%, mineral %). Berikut ini adalah hasil penelitian dari pengambilan cairan rumen pada sapi yang dilakukan pada hari terakhir setiap periode yang menghasilkan jumlah protozoa (x10 5 /ml). Periode Sapi B =,8 A = 1,95 C =,73 C = 3,17 B =,89 A = 3,33 3 A = 3,1 C =,06 B =,17 Penyelesaian secara manual Sapi Periode Yi B =,8 A = 1,95 C =,73 7,5 C = 3,17 B =,89 A = 3,33 9,39 3 A = 3,1 C =,06 B =,17 7,35 Y..k 9,11 6,9 8,3 Y = 4,4 Uji Hipotesis 9

10 1) H 0 : Tidak terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap H 1 ) = 5% jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. : Terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. 3) Daerah Kritis H 0 ditolak jika F hitung > F (0,05;;) 4) Statistik Uji F hitung > 19 p p p Y... JKT = Yijk N i j k = (,8 +1,95 +, ,1 +,06 +,17 ) - = 67,37 65,9 =,08 (4,4) 9 JK Baris p Yi.. Y... = i1 = (7,5) (9,39) 3 = 66,15 65,9 = 0,86 (7,35) - (4,4) 9 JK Kolom p Y.. k Y... = k1 = (9,11) (6,9) 3 = 66,11 65,9 = 0,8 (8,3) - (4,4) 9 p Y. j. Y... JK Perlakuan = j1 10

11 (8,4) = (7,88) 3 = 65,34 65,9 = 0,05 (7,96) - (4,4) 9 JKS = JKT JKB JKK JKP =,08 0,86 0,8 0,05 = 0,35 Tabel anava Sumber Variasi Db JK RK F Perlakuan 0,05 0,05 Baris 0,86 0,43 RKS Kolom 0,8 0,41 Sesatan 0,35 0,175 Total 8,08 5) Kesimpulan Karena F hitung = 0,14 < 19 maka H 0 tidak ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi optimal rumen tetap terjaga sehingga penggunaan bungkil biji kapuk sebanyak 30% dalam konsentrat tidak mengganggu proses fermentasi pakan yang optimal dalam rumen. Penyelesaian dengan program Minitab 1) H 0 : Tidak terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. H 1 : Terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. ) = 5% 3) Daerah kritis H 0 ditolak jika p < 11

12 p < 0,05 4) Statistik uji Output program minitab General Linear Model: Cairan Rumen versus Periode, Sapi, Perlakuan Factor Type Levels Values Periode fixed Sapi fixed Perlakua fixed Analysis of Variance for Cairan R, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P Perlakua Periode Sapi Error Total Dari output di atas diperoleh nilai p = 0,873 F = 0,15 (terdapat perbedaan dengan nilai F secara manual dikarenakan adanya pembulatan perhitungan). 5) Kesimpulan Karena p = 0,873 > 0,05 maka H 0 tidak ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi optimal rumen tetap terjaga sehingga penggunaan bungkil biji kapuk sebanyak 30% dalam konsentrat tidak mengganggu proses fermentasi pakan yang optimal dalam rumen. Uji Kecocokan Model Asumsi 1

13 1) Asumsi normal dipenuhi apabila Normal probability plot of the residuals membentuk atau mendekati garis lurus. ) Asumsi homogenitas dipenuhi jika: Residuals versus perlakuan Residuals versus sapi (baris) Residuals versus periode (kolom) Residuals versus the Fitted Values tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. 3) Independensi dipenuhi bila Residual versus the order of the data tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Hasil Output dari Minitab 1 Normal Probability Plot of the Residuals (response is Cairan R) Normal Score ,3-0, -0,1 0,0 Residual 0,1 0, Normal dipenuhi karena Normal probability plot of the residuals mendekati garis lurus. 13

14 Residuals Versus Perlakua (response is Cairan R) 0, 0,1 Residual 0,0-0,1-0, -0,3 1 Perlakua 3 Residuals versus perlakuan tidak membentuk pola tertentu atau acak Residuals Versus Sapi (response is Cairan R) 0, 0,1 Residual 0,0-0,1-0, -0,3 1 Sapi 3 Residuals versus sapi(baris) tidak membentuk pola tertentu atau acak Residuals Versus Periode (response is Cairan R) 0, 14 0,1

15 Homogenitas dipenuhi karena Residuals versus the fitted values tidak Residuals versus periode(kolom) tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Residuals Versus the Fitted Values (response is Cairan R) 0, 0,1 Residual 0,0-0,1-0, -0,3,0,5 Fitted Value 3,0 3,5 Residuals versus the Fitted Values tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak Karena 15

16 Residuals versus perlakuan tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Residuals versus sapi (baris) tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Residuals versus periode (kolom) tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Residuals versus the Fitted Values tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. maka homogenitas dipenuhi. Residuals Versus the Order of the Data (response is Cairan R) Residual Observation Order Independensi dipenuhi karena Residual versus the order of the data tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Kesimpulan Karena semua asumsi dipenuhi maka tidak terdapat ketidakcocokan model atau model sesuai dengan data. 4. Menduga Nilai yang Hilang pada RBSL 16

17 Misalkan data pada periode ke- dan sapi ke- pada contoh aplikasi dalam RBSL di atas hilang, Sapi Periode Yi B =,8 A = 1,95 C =,73 7,5 C = 3,17 B =?? A = 3,33 6,5 3 A = 3,1 C =,06 B =,17 7,35 Y..k 9,11 4,01 8,3 Y = 1,35 maka data tersebut dapat diestimasi dengan cara sebagai berikut Y ijk p( y ' i.. y '. j. y '.. k ( p )( p 1) ) y '... Y ijk 3(6,5 4,99 4,01) (1,35) 1. 46,5 4,7 = = 1,9 sehingga datanya menjadi Sapi Periode Yi B =,8 A = 1,95 C =,73 7,5 C = 3,17 B = 1,9 A = 3,33 8,4 3 A = 3,1 C =,06 B =,17 7,35 Y..k 9,11 5,91 8,3 Y = 4,4 Analisis Statistik setelah data diestimasi Uji Hipotesis 1) H 0 : Tidak terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. H 1 : Terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. ) = 5% 3) Daerah Kritis H 0 ditolak jika F hitung > F (0,05;;1) 17

18 4) Statistik Uji F hitung > 199,50 p p p Y... JKT = Yijk N i j k = (,8 +1,95 +, ,1 +,06 +,17 ) - = 6,64 60,06 =,58 (3,5) 9 JK Baris p Yi.. Y... = i1 = (7,5) (8,4) 3 = 60,8 60,06 = 0, (7,35) - (3,5) 9 JK Kolom p Y.. k Y... = k1 = (9,11) (5,91) 3 = 61,88 60,06 = 1,8 p Y. j. Y... JK Perlakuan = j1 (8,3) - (3,5) 9 JKS (8,4) = (6,89) 3 = 60,46 60,06 = 0,4 (7,96) = JKT JKB JKK JKP =,58 0, 1,8 0,4 = 0,14 - (3,5) 9 (Diperoleh nilai sesatan yang lebih kecil dari percobaan dengan data yang tidak diestimasi dan derajat bebas berkurang 1) Tabel anava 18

19 Sumber Variasi db JK RK F Perlakuan 0,4 0, Baris 0, 0,11 RKS Kolom 1,8 0,91 Sesatan 1 0,14 0,14 Total 7,58 5) Kesimpulan Karena F hitung = 1,43 < 199,50 maka H 0 tidak ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi optimal rumen tetap terjaga sehingga penggunaan bungkil biji kapuk sebanyak 30% dalam konsentrat tidak mengganggu proses fermentasi pakan yang optimal dalam rumen. 4.3 Rancangan Bujur Sangkar Graeco-Latin Seperti pada contoh penelitian dengan Rancangan Bujur Sangkar Latin, tetapi di sini terdapat 4 perlakuan ransum dan 4 periode dengan pengambilan cairan rumen pada sapi perah (PFH) jantan berfistula, yang menghasilkan jumlah protozoa (x10 5 /ml), dilakukan pada jam-jam yang berbeda setiap akhir periode yaitu α, β, γ, δ. Dengan α pada jam pertama, β pada jam kedua, γ pada jam ketiga dan δ pada jam keempat.. Perlakuan yang diberikan adalah A : rumput gajah + konsetrat (dedak halus 3%, pollard 45%, bungkil kedelai 15%,bungkil kelapa 15%, mineral %). B : rumput gajah + konsetrat (dedak halus 3%, pollard 45%, bungkil kedelai 15%,bungkil biji kapuk tanpa panas 15%, mineral %). C : rumput gajah + konsetrat (dedak halus 3%, pollard 45%, bungkil biji kapuk tanpa pemanasan 30%, mineral %). D : rumput gajah + konsetrat (dedak halus 3%, pollard 45%, bungkil biji kapuk dengan pemanasan oven 1460 o C selama 30 menit 30%, mineral %). Hasil penelitian dengan Rancangan Bujur Sangkar Graeco Latin sebagai berikut 19

20 Sapi Periode Yi 1 A α = 3,33 B β =,8 C γ =,73 D δ =,80 11,68 B γ =,89 A δ =,18 D α =,51 C β = 3,17 10,75 3 C δ =,03 D γ =,0 A β = 1,95 B α =,8 8,8 4 D β = 3,03 C α =,06 B δ = 3,01 A γ = 3,1 11, Y l 11,8 9,08 10,0 11,91 Y.= 4,47 Huruf Greek Huruf Latin = Y..1. = 10,7 A = Y.1.. = 10,58 = Y... = 10,97 B = Y... = 11,54 = Y..3. = 10,76 C = Y.3.. = 9,99 = Y..4. = 10,0 D = Y.4.. = 10,36 Uji Hipotesis 1) H 0 : Tidak terdapat pengaruh dari keempat perlakuan ransum terhadap H 1 ) = 0,05 jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. : Terdapat pengaruh dari keempat perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. 3) Daerah kritis H 0 ditolak jika F hitung > F 0,05;3;3 = 9,8 4) Statistik uji p p p p Y... JKT = Yijkl N i j k l = (3,33,8,73...,06 3,01 3,1 ) - = 115,96 11,73 = 3,3 (4,47) 16 0

21 JK Baris JK Kolom JK Greek p Yi... Y... = = i1 (11,68) = 113,9 11,73 = 1,19 p Y... l Y... = = l1 (11,8) (10,75) (8,8) 4 (9,08) = 113,89 11,73 = 1,16 p Y.. k. Y... = k1 (10,) 4 (11,) (11,91) - (4,47) 16 - (4,47) 16 = (10,7) (10,97) = 11,86 11,73 = 0,13 (10,76) 4 (10,0) - (4,47) 16 JK Perlakuan/Latin p Y. j.. Y... = j1 = (10,58) (11,54) = 113,06 11,73 = 0,33 (9,99) 4 (10,36) - (4,47) 16 JKS = JKT JKB JKK JKGreek JKP = 3,3 1,19 1,16 0,13 0,33 = 0,4 1

22 Tabel Anava Sumber Variasi db JK RK F Perlakuan 3 0,33 0,11 Baris 3 1,19 0,4 Kolom 3 1,16 0,39 Greek 3 0,13 0,04 Sesatan 3 0,4 0,14 Total 15 3,3 RKP = 0,79 RKS 5) Kesimpulan Karena F hitung = 0,79 < 9,8 maka H 0 tidak ditolak artinya tidak terdapat pengaruh dari keempat perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi optimal rumen tetap terjaga sehingga penggunaan bungkil biji kapuk dalam konsentrasi tidak mengganggu fermentasi pakan yang optimal dalam rumen. Penyelesaian dengan Minitab 1) H 0 : Tidak terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. H 1 :Terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. ) = 5% 3) Daerah Kritis H 0 ditolak jika p < p < 0,05

23 4) Statistik Uji Output program minitab General Linear Model: Cairan Rumen versus Perlakuan, Sapi,... Factor Type Levels Values Perlakua fixed Sapi fixed Periode fixed Greek fixed Analysis of Variance for Cairan R, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P Perlakua Sapi Periode Greek Error Total Dari output di atas diperoleh nilai p = 0,584 F = 0,77 (terdapat perbedaan dengan nilai F secara manual dikarenakan adanya pembulatan perhitungan). 5) Kesimpulan Karena p = 0,584 > 0,05 maka H 0 tidak ditolak artinya tidak terdapat pengaruh dari keempat perlakuan ransum terhadap jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi optimal rumen tetap terjaga sehingga penggunaan bungkil biji kapuk dalam konsentrasi tidak mengganggu fermentasi pakan yang optimal dalam rumen. Uji Kecocokan Model Asumsi 4) Asumsi normal dipenuhi apabila Normal probability plot of the residuals membentuk atau mendekati garis lurus. 5) Asumsi homogenitas dipenuhi jika: Residuals versus perlakuan Residuals versus sapi (baris) Residuals versus periode (kolom) 3

24 Residuals versus Greek Residuals versus the Fitted Values tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. 6) Independensi dipenuhi bila Residual versus the order of the data tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Hasil Output dari Minitab Normal Probability Plot of the Residuals (response is Cairan R) 1 Normal Score Residual Normal dipenuhi karena Normal probability plot of the residuals mendekati garis lurus. Residuals Versus G reek (response is Cairan R) 0, 0,1 Residual 0,0-0,1-0, 1 G reek 3 4 Residual versus Greek tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. 4

25 Residuals Versus Periode (response is Cairan R) 0, 0,1 Residual 0,0-0,1-0, 1 Periode 3 4 Residual versus periode(kolom) tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Residuals Versus Sapi (response is Cairan R) 0, 0,1 Residual 0,0-0,1-0, Sapi Residuals versus sapi (baris) tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. 5

26 Residuals Versus Perlakua (response is Cairan R) 0, 0,1 Residual 0,0-0,1-0, 1 Perlakua 3 4 Residuals versus perlakuan tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Residuals Versus the Fitted Values (response is Cairan R) 0, 0,1 Residual 0,0-0,1-0,,0,5 Fitted Value 3,0 Residuals versus the fitted values tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Karena Residuals versus perlakuan tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Residuals versus sapi (baris) tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. 6

27 Residuals versus periode (kolom) tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Residuals versus the Fitted Values tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Maka homogenitas dipenuhi. Residuals Versus the Order of the Data (response is Cairan R) 0, 0,1 Residual 0,0-0,1-0, Observation Order Independensi dipenuhi karena Residual versus the order of the data tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Kesimpulan Karena semua asumsi dipenuhi maka tidak terdapat ketidakcocokan model atau model sesuai dengan data. 5. PENUTUP berikut Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai 5. Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) bertujuan untuk menghilangkan dua jenis variasi dengan melakukan pemblokan dua arah, sedangkan Rancangan Bujur Sangkar Graeco Latin (RBSGL) bertujuan untuk menghilangkan tiga variasi. 7

28 6. Model Statistik RBSL Y ijk = μ + α i + τ j + β k + ε ijk dengan i = 1,,.., p j = 1,,., p k = 1,,., p Y ijk : hasil observasi yang dicatat dari baris ke-i, kolom ke-k dan perlakuan ke-j. μ : rata-rata keseluruhan α i : efek baris ke-i τ j : efek perlakuan ke-j β k : efek kolom ke-k ε ijk : sesatan random dengan ε ijk ~ DNI (0, σ ) Model Statistik RBSGL Y ijkl = μ + θ i + τ j + ω k + φ l + ε ijkl dengan i = 1,,, p k = 1,,.., p j = 1,,, p l = 1,,.., p Y ijk : hasil observasi dalam baris ke-i, kolom ke-l, huruf Latin ke-j dan huruf Greek ke-k. μ : rata-rata keseluruhan θ i τ j : efek baris ke-i : efek huruf Latin ke-j ω k : efek huruf Greek ke-k φ l : efek kolom ke-l ε ijk : sesatan random dengan ε ijk ~ DNI (0, σ ) 8

29 DAFTAR PUSTAKA [1] Estuningsih, Rahajeng. (00). Rancangan Faktorial k dengan Setengah Ulangan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. [] Montgomery, D. C. (1991). Design and Analysis of Experiments. John Wiley & Sons, Inc.: New York. [3] Widasari, S. (1998). Materi Pokok Rancangan Percobaan. Karunia UT: Jakarta. 9

Didonwload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didonwload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Pada bab sebelumnya telah dibahas rancangan faktorial secara umum, seringkali peneliti berhadapan pada rancangan yang melibatkan sejumlah faktor yang masing-masing faktor hanya terdiri

Lebih terperinci

Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Percobaan Satu Faktor: Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) Pada kondisi-kondisi tertentu, keheterogenan unit percobaan tidak

Lebih terperinci

Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Week 5. By : Ika Damayanti, S. Si, M. Si

Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Week 5. By : Ika Damayanti, S. Si, M. Si Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Week 5 By : Ika Damayanti, S. Si, M. Si Rancangan Bujur Sangkar Latin Dinamakan bujur sangkar latin karena desainnya berbentuk bujur sangkar dan perlakuannya

Lebih terperinci

ANALISIS RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO LATIN

ANALISIS RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO LATIN ANALISIS RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO LATIN SKRIPSI Disusun Oleh: YUYUN NAIFULAR J2E009052 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013 ANALISIS RANCANGAN BUJUR

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Ade Setiawan 009 Review RAL: Satuan percobaan homogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh perlakuan RAK: Satuan percobaan heterogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh Perlakuan

Lebih terperinci

Status Daerah SMA 5, 4, 4, 2, 3 2, 2, 3, 2, 1 PT 4, 3, 3, 2, 2 2, 1, 2, 0, 1

Status Daerah SMA 5, 4, 4, 2, 3 2, 2, 3, 2, 1 PT 4, 3, 3, 2, 2 2, 1, 2, 0, 1 UGAS MODEL LINEAR Dosen: Dr. Purhadi, M.Sc Kasus: Menurut hasil penelitian, terdapat perbedaan ukuran (size) rumah tangga antara pedesaan dan perkotaan. Selain itu, pendidikan ibu turut andil dalam menentukan

Lebih terperinci

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian 1 2 PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian MENGAPA PERLU DIRANCANG? Untuk mendapatkan penduga yang tidak berbias Untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Tabel Perhitungan Waktu Standar

Tabel Perhitungan Waktu Standar waktu baku = = waktu 3,39 normal 100 % 100 % 17 % 100 % 100 % % allowance = 4,08 menit /container. Tabel Perhitungan Waktu Standar No 1 2 3 Proses Kerja Memindakan container dari tanah ke truk (L1) Memindakan

Lebih terperinci

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc. PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc. PENGUJIAN HIPOTESIS Langkah-langkah pengujian hipotesis: 1) Merumuskan hipotesis 2) Memilih taraf nyata α 3) Menentukan

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3) STK511 Analisis Statistika Pertemuan 9 ANOVA (3) 9. ANOVA (3) Diagnosis Asumsi dalam Uji Hipotesis 1. bersifat bebas terhadap sesamanya. Nilai harapan dari nol, E 0 3. Ragam homogen, Var 4. Pola sebaran

Lebih terperinci

Desain Bujur Sangkar The Graeco - Latin

Desain Bujur Sangkar The Graeco - Latin Desain Bujur Sangkar The Graeco - Latin Darmawan Arief RH 145060700111025 DATA DIRI jobdesc : mencari materi Antung Yaser Reza P 145060701111039 jobdesc : membuat dan melanjutkan ppt Redina Bella Masitho

Lebih terperinci

RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design)

RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design) RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design) Pendahuluan Rancangan percobaan seperti RBSL, RAKL, dan juga RAL sering mengalami kendala pada perlakuan dengan jumlah yang besar, karena

Lebih terperinci

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #6 Genap 2015/2016 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #6 Genap 2015/2016 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Materi #6 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Desain Latin Squares 2 Digunakan untuk mengontrol atau mengeliminasi dua jenis faktor nuisance. Dibuat jika terdapat 3 faktor, yaitu: 1 faktor percobaan, dan 2 faktor

Lebih terperinci

DESAIN BUJURSANGKAR 6

DESAIN BUJURSANGKAR 6 6 DESAIN BUJURSANGKAR Outline 2 D e s a i n Bujursangkar Desain Bujursangkar Harga JK DBSL Desain Bujursangkar Latin dan variasinya ANAVA DBSL m x m Desain Bujursangkar Graeco-Latin Desain Bujursangkar

Lebih terperinci

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL Kuliah 12 Perancangan Percobaan (STK 222) rahmaanisa@apps.ipb.ac.id Review Kapan rancangan split-plot digunakan? Apakah perbedaan split-plot dibandingkan dengan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries 20 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries Holland pada laktasi pertama. Produksi

Lebih terperinci

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Latar belakang Rancangan Acak kelompok adalah suatu rancangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI BIAYA PERCOBAAN DENGAN MENGGUNAKAN RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN 2 k-1 MARTA SUNDARI

PENINGKATAN EFISIENSI BIAYA PERCOBAAN DENGAN MENGGUNAKAN RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN 2 k-1 MARTA SUNDARI PENINGKATAN EFISIENSI BIAYA PERCOBAAN DENGAN MENGGUNAKAN RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN 2 k- MARTA SUNDARI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1) STK511 Analisis Statistika Pertemuan 7 ANOVA (1) Metode Pengumpulan Data Metode Percobaan Memiliki keleluasaan untuk melakukan pengawasaan terhadap sumber-sumber keragaman data Dapat menciptakan jenis

Lebih terperinci

ANALISIS PERCOBAAN FAKTORIAL UNTUK MELIHAT PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA BLOK ALJABAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ALJABAR SISWA

ANALISIS PERCOBAAN FAKTORIAL UNTUK MELIHAT PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA BLOK ALJABAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ALJABAR SISWA E-Jurnal Matematika Vol., No., Mei 3, - ISSN: 33-7 ANALISIS PERCOBAAN FAKTORIAL UNTUK MELIHAT PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA BLOK ALJABAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ALJABAR SISWA NI PUTU AYU MIRAH MARIATI,

Lebih terperinci

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc. Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc. Rancangan Acak Lengkap (RAL) RAL merupakan rancangan paling sederhana di antara rancangan-rancangan percobaan baku.

Lebih terperinci

Bab V. Rancangan Bujur Sangkar Latin

Bab V. Rancangan Bujur Sangkar Latin Bab V. Rancangan Bujur Sangkar Latin Rancangan yang mengelompokkan perlakuan perlakuannya dlm cara yaitu berdasarkan baris dan kolom. Jumlah ulangan harus sama dengan jumlah perlakuan Merupakan keterbatasan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi Penelitian 17 MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada 11 Maret hingga 5 Juni 011. Waktu penelitan dibagi menjadi enam periode, setiap periode perlakuan dilaksanakan selama 14 hari. Penelitian

Lebih terperinci

Pengacakan dan Tata Letak

Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan dan Tata Letak 26 Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan bisa dengan menggunakan Daftar Angka Acak, Undian, atau dengan perangkat komputer (bisa dilihat kembali pada pembahasan RAL/RAK/RBSL satu

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH. Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya

PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH. Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya Pengujian Hipotesis 3 rata-rata atau lebih Dengan teknik ANOVA (Analisis Varians) Pengujian

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Pengertian dasar Faktor Taraf Perlakuan (Treatment) Respons Layout Percobaan & Pengacakan Penyusunan Data Analisis Ragam Perbandingan Rataan Pengertian dasar 3 Faktor: Variabel Bebas

Lebih terperinci

ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN BUJURSANGKAR YOUDEN DENGAN DATA HILANG

ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN BUJURSANGKAR YOUDEN DENGAN DATA HILANG Vol. 11, No. 2, 93-104, Januari 2015 ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN BUJURSANGKAR YOUDEN DENGAN DATA HILANG ENDY NUR CAHYANTO*, NASRAH SIRAJANG*, M. SALEH AF* dy Nur Cahyanto, ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Perencanaan dan Analisis Eksperimen dengan Minitab

Perencanaan dan Analisis Eksperimen dengan Minitab UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT KARYA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Perencanaan dan Analisis Eksperimen dengan Minitab Haryadi NIDN 0003116401 i HALAMAN

Lebih terperinci

Rancangan Petak Berjalur

Rancangan Petak Berjalur Rancangan Petak Berjalur Ade Setiawan 009 Nama lain untuk Rancangan Split-Blok adalah Strip-Plot atau Rancangan Petak-Berjalur (RPB. Rancangan ini sesuai untuk percobaan dua faktor dimana ketepatan pengaruh

Lebih terperinci

Rancangan Blok Terpisah (Split Blok)

Rancangan Blok Terpisah (Split Blok) Rancangan Blok Terpisah (Split Blok) KULIAH 13 PERANCANGAN PERCOBAAN (STK 222) rahmaanisa@apps.ac.id Rancangan Split Blok Kedua faktor merupakan petak utama Pengaruh yang ditekankan adalah pengaruh interaksi

Lebih terperinci

Analisis Variansi Rancangan Petak Teralur Menggunakan 4 Perulangan

Analisis Variansi Rancangan Petak Teralur Menggunakan 4 Perulangan Analisis Variansi Rancangan Petak Teralur Menggunakan 4 Perulangan Analyze of Variance Strip Plot Design using 4 Iterations (Case Study : Average Number of Strands Results Leaf Seed Oil Palm (Elaeis Guineesis

Lebih terperinci

Analysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani /

Analysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani    / Analysis of Variance (ANOVA) 6 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id Outline Kegunaan ANOVA 3 Kontrol investigator 1 atau lebih variabel independen Disebut dgn faktor

Lebih terperinci

Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari

Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari Pendahuluan Rancangan percobaan seperti RBSL, RAKL, dan juga RAL sering mengalami kendala

Lebih terperinci

Analysis of Variance. Bab Percobaan Faktor Tunggal

Analysis of Variance. Bab Percobaan Faktor Tunggal Bab 3 Analysis of Variance 3.1 Percobaan Faktor Tunggal Misalnya terdapat suatu percobaan untuk menguji kecepatan proses empat jenis komputer yang masing-masing memiliki spesifikasi yang sama, kecuali

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Daftar Riwayat Hidup. Kartu Mata Kuliah. Surat Keterangan Survey Tugas Akhir

LAMPIRAN A. Daftar Riwayat Hidup. Kartu Mata Kuliah. Surat Keterangan Survey Tugas Akhir 111 LAMPIRAN A Daftar Riwayat Hidup Kartu Mata Kuliah Surat Keterangan Survey Tugas Akhir SURAT KETERANGAN SURVEY TUGAS AKHIR 114 115 LAMPIRAN B Faktor Batas Kendali Peta Variabel FAKTOR BATAS KENDALI

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tabel 7 Karakteristik sapi dara No Kode ternak Umur (bulan) Lingkar dada (cm) Bobot Badan (kg) 1.

BAHAN DAN METODE. Tabel 7 Karakteristik sapi dara No Kode ternak Umur (bulan) Lingkar dada (cm) Bobot Badan (kg) 1. 21 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2009 sampai Januari 2010. Pemeliharaan ternak di Laboratorium Lapang, kandang blok B sapi perah bagian IPT Perah Departemen

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Rancangan lingkungan: Rancangan Acak Lengkap (RAL), (RAK) dan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL), Lattice. Ade Setiawan 009 RAL Ade Setiawan 009 Latar Belakang RAK 3 Perlakuan Sama

Lebih terperinci

METODE. Materi. Metode

METODE. Materi. Metode METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah Desa Cibungbulang, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat selama 62 hari dari bulan September

Lebih terperinci

Basic Design of Experiment. Dimas Yuwono W., ST., MT.

Basic Design of Experiment. Dimas Yuwono W., ST., MT. Basic Design of Experiment Dimas Yuwono W., ST., MT. RANCANGAN PERCOBAAN Desain eksperimen (rancangan percobaan) bertujuan untuk menentukan rencana pelaksanaan eksperimen yang tepat agar dapat memperoleh

Lebih terperinci

Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT)

Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT) Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT) Ade Setiawan 009 Rancangan Petak-Petak Terbagi (RPPT/Split-split Plot) merupakan perluasan dari Rancangan Petak Terbagi (RPT). Pada RPT kita hanya melakukan percobaan

Lebih terperinci

Pendahuluan RRL Model Pengaruh Tetap Model Pengaruh Random

Pendahuluan RRL Model Pengaruh Tetap Model Pengaruh Random RANCANGAN RANDOM LENGKAP Pendahuluan RRL RRL atau Rancangan Random Lengkap merupakan rancangan di mana unit eksperimen yang dikenai perlakuan secara random dan menyeluruh lengkap untuk setiap perlakuan.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN UJI MULTIVARIAT FRIEDMAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

PENGGUNAAN UJI MULTIVARIAT FRIEDMAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP PENGGUNAAN UJI MULTIVARIAT FRIEDMAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP Ariyani 1, Raupong, Annisa 3 ABSTRAK Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) merupakan salah satu bentuk rancangan lingkungan dimana

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Ade Setiawan 009 Faktorial Faktor Pengertian dasar Faktor Taraf Perlakuan (Treatment) Respons Layout Percobaan & Pengacakan Penyusunan Data Analisis Ragam Perbandingan Rataan Ade

Lebih terperinci

DESAIN EKSPERIMEN TERSARANG

DESAIN EKSPERIMEN TERSARANG DESAIN EKSPERIMEN TERSARANG PENDAHULUAN 1-1. Latar Belakang Bab ini memperkenalkan desain eksperimental yaitu desain yang bersarang. Desain ini cukup luas aplikasinya dalam penggunaan industri. Desain

Lebih terperinci

PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Studi kasus: Cara Mengajar Dosen Jurusan Statistika UNDIP)

PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Studi kasus: Cara Mengajar Dosen Jurusan Statistika UNDIP) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 183-192 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Studi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Rancangan petak teralur (strip plot design) merupakan susunan petak-petak (plotplot)

TINJAUAN PUSTAKA. Rancangan petak teralur (strip plot design) merupakan susunan petak-petak (plotplot) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rancangan Petak Teralur Rancangan petak teralur (strip plot design) merupakan susunan petak-petak (plotplot) sebagai satuan percobaan yang terdiri dari plot baris untuk perlakuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN RANCANGAN CROSSOVER TIGA PERIODE DENGAN DUA PERLAKUAN DUA PERLAKUAN. Disusun Oleh: Diasnita Putri Larasati Ayunda

BAB I PENDAHULUAN RANCANGAN CROSSOVER TIGA PERIODE DENGAN DUA PERLAKUAN DUA PERLAKUAN. Disusun Oleh: Diasnita Putri Larasati Ayunda RANCANGAN CROSSOVER TIGA PERIODE DENGAN DUA PERLAKUAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Ragam Klasifikasi Satu Arah Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan sebuah teknik yang disebut analisis ragam. Analisis ragam adalah

Lebih terperinci

PERCOBAAN BERFAKTOR DENGAN ARAS NOL ATAU PERLAKUAN KONTROL TERPISAH 1

PERCOBAAN BERFAKTOR DENGAN ARAS NOL ATAU PERLAKUAN KONTROL TERPISAH 1 PERCOBAAN BERFAKTOR DENGAN ARAS NOL ATAU PERLAKUAN KONTROL TERPISAH 1 oleh: I Gde Ekaputra Gunartha 2 Pendahuluan Sering terjadi pada percobaan berfaktor, peneliti melibatkan aras Nol. Seperti pada kasus

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS VARIANSI DENGAN ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN PETAK-PETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN DATA HILANG

PERBANDINGAN ANALISIS VARIANSI DENGAN ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN PETAK-PETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN DATA HILANG PERBANDINGAN ANALISIS VARIANSI DENGAN ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN PETAKPETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN DATA HILANG Sri Wahyuningsih R 1, Anisa 2, Raupong ABSTRAK Analisis variansi

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 6 Nomor 07 ISSN 4-750 OPTIMASI FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KUALITAS LILIN DI UD.X DENGAN METODE RESPONSE SURFACE Maria Agnes Octaviani, Dian Retno Sari Dewi*, Luh Juni

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Rancangan Percobaan Percobaan didefinisikan sebagai suatu uji coba (trial) atau pengamatan khusus yang dibuat untuk menegaskan atau membuktikan keadaan dari sesuatu yang meragukan,

Lebih terperinci

APLIKASI FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS DALAM MENESTIMASI PENDAPATAN PAJAK HOTEL KOTA SURAKARTA BERDASARKAN JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENGUNJUNG HOTEL

APLIKASI FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS DALAM MENESTIMASI PENDAPATAN PAJAK HOTEL KOTA SURAKARTA BERDASARKAN JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENGUNJUNG HOTEL APLIKASI FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS DALAM MENESTIMASI PENDAPATAN PAJAK HOTEL KOTA SURAKARTA BERDASARKAN JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENGUNJUNG HOTEL UNG GARBA SKRIPSI: ditulis dan diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL Rancangan Petak Terpisah dalam RAL KULIAH 11 PERANCANGAN PERCOBAAN (STK222) rahmaanisa@apps.ipb.ac.id Latar Belakang Sejarah : Rancangan ini awalnya berkembang pada bidang pertanian (Montgomery, 1997;

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 PERCOBAAN FAKTORIAL PERCOBAAN UNTUK MENGETAHUI PENGARUH BEBERAPA FAKTOR TERHADAP VARIABEL RESPON TUJUAN

Lebih terperinci

Analisis Kovariansi pada Rancangan Faktorial Dua Faktor dengan n Kali Ulangan

Analisis Kovariansi pada Rancangan Faktorial Dua Faktor dengan n Kali Ulangan Analisis Kovariansi pada Rancangan Faktorial Dua Faktor dengan n Kali Ulangan Rika Syofiana #1, Minora L. Nst *2, Riry Sri Ningsih *3 # Student of Mathematics Department State University of Padang, Indonesia

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2015 di Kandang Percobaan UIN Agriculture Research and Development Station (UARDS) Fakultas

Lebih terperinci

KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN

KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN NOVIANTI, V. 1, ANISA 2, DAN SIRAJANG, N. 3 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan dengan rata-rata bobot badan sebesar 21,09 kg dan koevisien

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Pada Program Studi Teknik Mesin UN PGRI Kediri OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Pada Program Studi Teknik Mesin UN PGRI Kediri OLEH : ANALISA NILAI KEKERASAN BAJA KARBON RENDAH MELALUI PROSES KARBURISASI MENGGUNAKAN CAMPURAN CARBON (C) dan BARIUM KARBONAT (BaCO 3 ) DENGAN VARIASI WAKTU PENAHANAN BERBEDA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Berbagai Jenis Rancangan Percobaan

Berbagai Jenis Rancangan Percobaan Berbagai Jenis Rancangan Percobaan jenis-jenis rancangan percobaan dapat digolongkan / dikelompokkan berdasarkan rancangan dasar/lingkungan dengan berbagai kombinasi pola percobaan: keseimbangan jumlah

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur 1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah domba Padjadjaran jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan dalam penelitian ini adalah sapi perah bangsa Fries

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan dalam penelitian ini adalah sapi perah bangsa Fries 23 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak percobaan dalam penelitian ini adalah sapi perah bangsa Fries Holland, periode laktasi 1 sebanyak 10 ekor

Lebih terperinci

PENGUJIAN PENGARUH FAKTOR MUSIK DAN INTENSITAS SUARA TERHADAP DAYA TAHAN PERFORMANSI MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL HITUNGAN SEDERHANA

PENGUJIAN PENGARUH FAKTOR MUSIK DAN INTENSITAS SUARA TERHADAP DAYA TAHAN PERFORMANSI MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL HITUNGAN SEDERHANA 96 Trenggono: PENGUJIAN PENGARUH FAKTOR MUSIK DAN INTENSITAS SUARA TERHADAP PENGUJIAN PENGARUH FAKTOR MUSIK DAN INTENSITAS SUARA TERHADAP DAYA TAHAN PERFORMANSI MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL HITUNGAN

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak

Lebih terperinci

EKSPERIMENTAL DESAIN. Created by : Ika Damayanti, S.Si, M.Si

EKSPERIMENTAL DESAIN. Created by : Ika Damayanti, S.Si, M.Si EKSPERIMENTAL DESAIN Created by : Ika Damayanti, S.Si, M.Si Materi : 1. Pengantar 2. Prinsip-prinsip Perancangan Percobaan 3. Rancangan Acak lengkap 4. Rancangan Acak Kelompok 5. Rancangan Bujur Sangkar

Lebih terperinci

PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN

PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN Kelompok 11 : Devita Arum S. 12110101015 Saiful Fadillah 12110101027 Wafiyatul Khusna 12110101047 Firstyan Puguh N.C. 12110101051

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan 14 METODE PENELITIAN Penelitian ini dibagi menjadi dua percobaan yaitu 1) Percobaan mengenai evaluasi kualitas nutrisi ransum komplit yang mengandung limbah taoge kacang hijau pada ternak domba dan 2)

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat selama 6 bulan. Analisa kualitas susu

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi 10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi pakan dengan level (kuantitas) yang berbeda dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2013 selama 3

Lebih terperinci

PADA KERAGAMAN KELOMPOK FAKTORIAL RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ULANGAN

PADA KERAGAMAN KELOMPOK FAKTORIAL RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ULANGAN PERBANDINGAN ANALISIS INTERBLOK DAN INTERGRADIEN PADA KERAGAMAN KELOMPOK FAKTORIAL RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ULANGAN Fadhlul Mubarak Nasution, Anisa, Raupong Program Studi Statistika, FMIPA,

Lebih terperinci

= = =

= = = = + + + = + + + = + +.. + + + + + + + + = + + + + ( ) + ( ) + + = + + + = + = 1,2,, = + + + + = + + + =, + + = 1,, ; = 1,, =, + = 1,, ; = 1,, = 0 0 0 0 0 0 0...... 0 0 0, =, + + + = 0 0 0 0 0 0 0 0 0....

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang III. MATERI DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang Percobaan UIN Agriculture Research and Development Station (UARDS) Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

LAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si. Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM.

LAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si. Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM. LAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM. 14610002 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN ANALISIS VARIANSI DUA JALAN Untuk menguji signifikansi efek DUA variabel bebas terhadap SATU variabel terikat, dan untuk menguji signifikansi INTERAKSI kedua variabel bebas terhadap variabel terikat. Kedua

Lebih terperinci

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS HALUOLEO, KENDARI Kampus Baru Bumi Tridharma, Andounohu - Kendari

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS HALUOLEO, KENDARI Kampus Baru Bumi Tridharma, Andounohu - Kendari KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS HALUOLEO, KENDARI Kampus Baru Bumi Tridharma, Andounohu - Kendari UJIAN AKHIR SEMESTER Semester Ganil Tahun Akademik 2015/2016

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 di Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang untuk proses pembuatan silase daun singkong,

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak 24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ternak Penelitian, Ternak yang digunakan

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran)

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran) Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 2 (2016), hal 113 118. OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran) Eka Dian Rahmawati,

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

Lebih terperinci

Analisis Varian. Statistika Ekonomi. Ir Tito Adi Dewanto

Analisis Varian. Statistika Ekonomi. Ir Tito Adi Dewanto Analisis Varian Statistika Ekonomi Ir Tito Adi Dewanto 1 Uji Anova Anova : menguji rata-rata satu kelompok / lebih melalui satu variabel dependen / lebih berbeda secara signifikan atau tidak. ONE WAY ANOVA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Rancangan Percobaan Percobaan merupakan serangkaian kegiatan di mana setiap tahap dalam rangkaian benar-benar terdefinisikan; dilakukan untuk menemukan jawaban tentang permasalahan

Lebih terperinci

PERCOBAAN FAKTORIAL DENGAN RANCANGAN DASAR BUJUR SANGKAR LATIN

PERCOBAAN FAKTORIAL DENGAN RANCANGAN DASAR BUJUR SANGKAR LATIN PERCOBAAN FAKTORIAL DENGAN RANCANGAN DASAR BUJUR SANGKAR LATIN SKRIPSI Oleh: Umi Sholikha J2A 606 050 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010

Lebih terperinci

Lampiran 1. Skema Penelitian

Lampiran 1. Skema Penelitian 105 Lampiran 1. Skema Penelitian DOC (Day Old Chick) Ampas kecap - Diberikan air gula & vaksin antistress - Vaksin ND (umur 4 & 20 hari) - Vaksin gumboro (umur 10 & 25 hari) - umur 0-2 minggu (protein

Lebih terperinci

Contoh RAK Faktorial

Contoh RAK Faktorial 68 (1) Olah Tanah Pupuk Kelompok (K) Grand Total (A) Organik (B) 1 2 3 AB 1 0 154 151 165 470 10 166 166 160 492 20 177 178 176 531 30 193 189 200 582 2 0 143 147 139 429 10 149 156 171 476 20 160 164

Lebih terperinci

DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p SERTA ANALISISNYA BERBASIS WEB. Candra Aji dan Dadan Dasari 1 Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK

DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p SERTA ANALISISNYA BERBASIS WEB. Candra Aji dan Dadan Dasari 1 Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL k-p SERTA ANALISISNYA BERBASIS WEB Candra Aji dan Dadan Dasari Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Dalam eksperimen faktorial k, yakni eksperimen yang melibatkan k buah

Lebih terperinci

PENDUGAAN DATA HILANG PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ANALISIS KOVARIAN

PENDUGAAN DATA HILANG PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ANALISIS KOVARIAN PENDUGAAN DATA HILANG PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ANALISIS KOVARIAN SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Statistika FSM UNDIP Oleh

Lebih terperinci

IV. RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

IV. RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP IV. RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP RAKL : paling luas digunakan cocok untuk percobaan lapangan Jumlah perlakuan tidak begitu besar, fleksibel dan sederhana Areal penurunan produktivitasnya dpt diduga

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p DENGAN METODE LENTH. Mahasiswa Jurusan Statistika FSM UNDIP. Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP

ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p DENGAN METODE LENTH. Mahasiswa Jurusan Statistika FSM UNDIP. Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 497-505 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p DENGAN METODE LENTH

Lebih terperinci

MODUL DISTRIBUSI F (ANOVA)

MODUL DISTRIBUSI F (ANOVA) MODUL DISTRIBUSI F (ANOVA) Tujuan Praktikum: Membantu mahasiswa memahami materi Distribusi ANOVA Pengambilan keputusan dari suatu kasus dengan menggunakan kaidah dan syarat Distribusi ANOVA I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENENTUAN KOMBINASI KOMPOSISI PAVING DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL FAKTORIAL DESIGN

PENENTUAN KOMBINASI KOMPOSISI PAVING DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL FAKTORIAL DESIGN 82 Dewi : PENENTUAN KOMBINASI KOMPOSISI PAVING DENGAN MENGGUNAKAN. PENENTUAN KOMBINASI KOMPOSISI PAVING DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL FAKTORIAL DESIGN Lydea Trinovinty Dewi 1), Ig. Joko Mulyono 2), Anastasia

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TAGUCHI UNTUK OPTIMALISASI HASIL PRODUKSI ROTI DI USAHA ROTI MEYZA BAKERY, PADANG SUMATERA BARAT

PENERAPAN METODE TAGUCHI UNTUK OPTIMALISASI HASIL PRODUKSI ROTI DI USAHA ROTI MEYZA BAKERY, PADANG SUMATERA BARAT Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 122 130 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN METODE TAGUCHI UNTUK OPTIMALISASI HASIL PRODUKSI ROTI DI USAHA ROTI MEYZA BAKERY, PADANG SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 11 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai dengan Mei 2012, bertempat di Laboratorium Pengelohan Hasil Hutan, Pusat Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

Statistika untuk Keteknikan Analisis Ragam

Statistika untuk Keteknikan Analisis Ragam Statistika untuk Keteknikan Analisis Ragam Teknik Analisis Ragam : Pengolahan data anova satu arah dan anova dua arah dengan rumus statistik dan SPSS. Oleh Delvi Yanti, S.TP, MP Page 0 1.1 Rumus Anova

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai dengan Mei 2012 di areal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai dengan Mei 2012 di areal III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai dengan Mei 2012 di areal pembibitan PT. Anugerah Subur Sejahtera, Desa Ulak Bandung Kecamatan Muara Sahung Kabupaten

Lebih terperinci

PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR

PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN 2012-2013 1 KATA PENGANTAR Buku ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari, melilih dan melakukan prosedur analisis data berdasarkan rancangan percobaan yang telah

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR.

Lebih terperinci

ANALISIS RAGAM SKOR KOMPONEN UTAMA PADA PERCOBAAN RESPONS-GANDA. Bahriddin Abapihi 1)

ANALISIS RAGAM SKOR KOMPONEN UTAMA PADA PERCOBAAN RESPONS-GANDA. Bahriddin Abapihi 1) Bahriddin Abapihi//Paradigma, Vol.15 No.1 Pebruari 2011 hlm.11 18 11 ANALISIS RAGAM SKOR KOMPONEN UTAMA PADA PERCOBAAN RESPONS-GANDA Bahriddin Abapihi 1) 1) Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Haluoleo,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN NILAI FRAKSI PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k MELALUI METODE BISSELL. Kata Kunci : Faktorial Fraksional dua level, Metode Bissell

PERBANDINGAN NILAI FRAKSI PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k MELALUI METODE BISSELL. Kata Kunci : Faktorial Fraksional dua level, Metode Bissell September 03 PERBANDINGAN NILAI FRAKSI PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL k MELALUI METODE BISSELL IRAWATY, ANISA DAN HERDIANI, E.T. 3 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci