PORTOFOLIO KASUS EMERGENCY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PORTOFOLIO KASUS EMERGENCY"

Transkripsi

1 PORTOFOLIO KASUS EMERGENCY Fienda Ferani Penguji Dr. Arief Marsaban, SpAn (K) MODUL PRAKTIK KLINIK EMERGENCY MEDICINE FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA 2014

2 Kasus Anak KEJANG DEMAM 1. Survey Primer (A, B, C, D) Pediatric Assessment Triangle (PAT): Appearance : pasien sadar, tampak sakit sedang, pasien menangis kencang Work of breathing : tidak terdapat kesulitan bernafas Circulation to skin : pasien tidak pucat, sianosis, CTR < 2detik, mulut dan mukosa kering Airway : tidak ada sumbatan dan obstruksi nafas Breathing : nafas spontan, frekuensi nafas 56 x/menit Circulation : frekuensi nadi 160 x/menit, regular, akral hangat, CRT < 2 detik, turgor baik, sianosis (-), pucat (-),mukosa mulut kering Disability : pasien sadar, GCS 15 Exposure : tidak terdapat luka-luka pada seluruh bagian tubuh 2. Analisis Masalah Kejang demam kompleks berkelanjutan 3. Penatalaksanaan - Tatalaksana Awal Oksigen 4 L Ringer asetat Diazepam IV 0,3 0,5 mg/kg BB Ibuprofen syrup Stesolid syrup - Pemantauan Fenitoin IV mg/kali Paracetamol mg/kg/kali 4. Survey Sekunder - Autoanamnesis dan Aloanamnesis dengan kedua orang tua pasien - Identitas

3 - - Nama : An. MRA Usia : 3 tahun 11 bulan Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Ds. Pakualam, Tangerang Agama : Islam Tanggal masuk : 6 Maret 2014 Waktu masuk : WIB Brerat badan : 14 kg Anamnesis Autoanamnesis Keluhan Utama Pasien mengalami kejang selama 2-3 menit 3 jam SMRS Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengalami demam sejak kemarin malam. Terdapat batuk dan pilek sejak 3 hari yang lalu serta penurunan nafsu makan. Mual dan muntah disangkal. 3 jam SMRS pasien mengalami kejang pada seliuruh bagian tubuh selama 2-3 menit. BAB (+) BAK (+). Pasien pernah dirawat dengan kondisi yang sama pada bulan Februari Riwayat Penyakit Dahulu Pasien memiliki riwayat kejang demam berulang Riwayat Keluarga Ayah dan ibu pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes, dan kejang demam. Riwayat Kelahiran Pasien lahir spontan dan cukup bulan Riwayat Imunisasi Pasien mengikuti semua prosedur imunisasi pada anak Riwayat Nutrisi Pasien mendapatkan ASI sampai usia 7 bulan Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Tidak terdapat keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan Pemeriksaan Fisik

4 Keadaan Umum Pasien tampak sakit sedang Sistem Susunan Saraf Pusat Pasien dengan kesadaran composmentis. Kepala dengan keadaan normocephal, pupil isokhor dengan diameter 3mm/3mm, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+ Sistem Kardiovaskular Tekanan darah tidak diperiksa, frekuensi nadi 160 x/menit, suhu 40,1 o C. Bunyi jantung I dan II normal, gallop (-), murmur (-). Pada ekskremitas didapatkan akral hangat dan tidak ada edema. Sistem Respirasi Frekuensi nafas 56 x/menit irama teratur, ekspansi dada simetris, bunyi nafas vesikuler +/+, ronkhi (-), wheezing (-). Sistem Gastrointestinal Pada abdomen teraba lemas dan datar, tidak terdapat nyeri tekan, perkusi timpani, hepar dan limfa tidak teraba, BU (bising usus) positif. Sistem Metabolik Pembesaran kelenjar tiroid (-), eksoftalmus (-) Sistem Infeksi Terdapat demam sejak 3 hari yang lalu dengan suhu 40,1 o C Sistem Hematologi Tidak ditemukan adanya perdarahan 5. Penatalaksanaan Lanjut - Pemeriksaan Penunjang DPL Elektrolit EEG 6. Daftar Masalah Kejang demam kompleks berkelanjutan

5 7. Pengkajian - Survey Primer Pada saat pertama kali pasien datang, harus diperhatikan untuk memeriksa ABC. Pada pasien ini pasien dalam keadaan sadar dengan jalan nafas, nafas dan sirkulasi yang baik. Hal itu dapat dilihatdari pasien tersebut dapat menangis. Sementara itu dari hasil penilaian disabilitas dan eksposur, pasien memilki sikap yang kurang koperatif seperti rewel dan menangis. Pada analisa eksposur tidak didapatkan adanya luka. Bedasarkan hasil anamnesis, pasien 3 jam SMRS telah mengalami kejang selama 2-3 menit disertai demam. Pada tatalaksana awal pasien langsung dipasangkan oksigen 3 L, apabila pasien datang dengan keadaan kejang maka langsung diberikan Diazepam IV 0,3-0,5 mg/kg perlahan lahan dengan kecepatan 1-2 mg/kgbb dalam waktu 3-5 menit dengan dosis maksimal 20 mg. Saat dirumah atau dalam keadaan yang membutuhkan tindakan cepat, dapat digunakan Diazepam rektal 0,5-0,75 mg/kgbb atau 5 mg untuk anak dengan berat dibawah 10kg dan 10 mg untuk anak dengan berat diatas 10 kg. Apabila dengan diazepam IV kejang belum berhenti, maka gunakan Fenitoin 10 mg/kgbb dosis awal mg/kg/kali. Apabila kejang berhenti maka ditambahkan 4-8 mg/kg/bb 12 jam setelah dosis awal. Selanjutnya obati gejala yang menimbulkan kejang seperti demam dengan Paracetamol atau Ibuprofen. - Survey Sekunder Kejang demam pada anak memiliki definisi bangkitan kejang pada kenaikan suhu diatas 38 o C akibat proses ekstrakranium. Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan - 1 tahun. Terdapat 2 jenis Kejang demam, yakni : a. Kejang demam sederhana : berlangsung krang dari 15 menit, gejala kloinik dan tonik, tanpa gerakan fokal, tidak berulang dalam 24 jam, b. Kejang demam kompleks : berlangsung lebih dari 15 menit, berulang dalam 24 jam Kejang berulang merupakan kejang yang terjadi sebanyak minimal 2 kali dalam 1 hari. Diantara interval kejang tersebut anak sempat sadar. Pada anakanak dengan kejang demam perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui infeksi dan penyebab lain dari kejang demam. Pengambilan CSF ditujukan untuk mengetahui adanya meningitis.

6 Penanganan kejang demam harus dilakukan dengan cepat agar tidak berdampak buruk bagi system neurologis anak. Faktor resiko utama pada kejang demam adalah epilepsi yang memiliki factor resiko : Kelainan neurologis sebelum pertama kali kejang demam Riwayat keluarga yang memiliki epilepsy Kejang demam kompleks Orangtua yang memiliki anak dengan kejang demam perlu diedukasi dengan baik, yakni : Jangan terlalu panic, karena kejang demam memiliki prognosis baik pada umumnya Mengedukasikan penanganan kejang Mencegah dan mengatasi kejang berulang Pada anak-anak yang mengalami kejang demam setelah pemberian vaksin DPT, maka dianjurkan untuk memberikan Diazepam oral setelah vaksin dan meminum paracetamol saat vaksin dan 3 hari selanjutnya. 8. Kesimpulan Pasien anak laki-laki usia 3 tahun 11 bulan datang ke IGD akibat kejang 3 jam SMRS selama 2 3 menit disertai demam. Hasil anamnesis menunjukkan bahwa pasien telah mengalami kejang demam sebelumnya sehingga disimpulkan bahwa pasien mengalami kejang demam kompleks berulang. 9. Prognosis - Ad Vitam : Bonam - Ad Functionam : Bonam - Ad Sanactionam :Dubia ad bonam REFERENSI 1. Pusponegoro H, Widodo P, Ismail S. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. Edisi 2. IDAI : 2006

7 Kasus Bedah ILEUS OBSTRUKTIF 6. Survey Primer (A, B, C, D) - Airway : tidak terdapat sumbatan jalan nafas - Breathing : frekuensi 24 x/menit, pernafasan spontan, ekspansi dada simetris - Circulation : frekuensi nadi 78 x/menit, irama regular, isi cukup, CTR < 2 detik, akral hangat, turgor cukup - Disability : pasien sakit sedang dengan kesadaran composmentis - Exposure : tidak terdapat luka-luka di seluruh bagian tubuh 7. Analisis Masalah Lemas akibat mual dan muntah berwarna kehijauan setiap kali makan 8. Penatalaksanaan - Tatalaksana Awal NaCl 0,9% 500 ml/ 8 jam OMZ 1 x 40 mg 9. Survey Sekunder - Identitas Nama : Nn. DE Usia : 18 tahun Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Kelapa Dua Agama : Islam Pendidikan : Pelajar SMA Status pernikahan : Belum menikah Tanggal masuk : 6 Maret 2014 Waktu masuk : 16.00

8 - - Anamnesis Autoanamnesis dan Aloanamnesis dengan ibu pasien Keluhan Utama Pasien merupakan rujukan dari RS. Siloam datang sudah terpasang NGT dengan residu hijau keruh tanpa didampingi petugas medis. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluhkan lemas akibat mual dan muntah setiap kali makan berwarna kehijauan. Muntah berwarna kehijauan. Perut terasa begah, keras, dan nyeri pada seluruh bagian. BAK teratur, demam (-), BAB tidak lancar, nafsu makan baik. Pada saat datang tidak terasa nyeri namun saat ini terasa nyeri pada seluruh bagian. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tiak memiliki riwayat sakit yang lain Riwayat Keluarga Ibu pasien memiliki Hipertensi, Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, Kejiwaan dan Kebiasaan Pasien merupakan pelajar kelas 3 SMA dan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum Pasien tampak sakit sedang Sistem Susunan Saraf Pusat Pasien dengan kesadaran composmentis. Kepala normocephal, pupil isokhor dengan diameter 3mm/3mm, reflex cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+ Sistem Kardiovaskular Tekanan darah 90/70 mmhg, frekuensi nadi 78 x/menit, suhu 37 o C. Bunyi jantung I dan II normal, gallop (-), murmur (-). Pada ekskremitas didapatkan akral hangat dan tidak ada edema. Sistem Respirasi Frekuensi nafas 24 x/menit irama teratur, ekspansi dada simetris, bunyi nafas vesikuler +/+, ronkhi (-), wheezing (-). Sistem Gastrointestinal

9 Pada abdomen teraba distensi (+), keras (+), defans muscular (+), BU (+) serta nyeri tekan pada perut bagian kiri Sistem Metabolik Tidak ditemukan kelainan Sistem Infeksi Tidak ditemukan kelainan Sistem Hematologi Tidak ditemukan adanya perdarahan 10. Penatalaksanaan Lanjut - Pemeriksaan Penunjang Foto polos abdomen USG DPL Jenis Pemeriksaan Nilai Nilai Normal Hemoglobin (g/dl) 13, Hematokrit (%) Trombosit (ribu/µl) Leukosit (ribu/µl) 9, Kimia Klinik SGOT (U/L) SGPT (U/L) Ureum Darah (mg/dl) Kreatinin Darah (mg/dl) 0,8 < 1,4 GDS (mg/dl) 69 <180 Elektrolit Natrium Darah (meq/l) Kalium Darah (meq/l) 4,3 3,5-5,5 Chlorida (meq/l) Daftar Masalah

10 Suspek Ileus Obstruktif dd Ileus Paralitik 11. Pengkajian - Survey Primer Dalam survey primer pada pasien tersebut, yang perlu diperhatkan pada saat pasien datang adalah pernafasan ABC. Pasien sudah datang dengan memakai NGT. Pasien datang dalam keadaan sadar, tidak terdapat sumbatan nafas, pernafasan baik, sirkulasi baik, GCS 15 dan tidak terdapat luka-luka oada tubuhnya. NGT yang digunakan pasien mengeluarkan cairan berwarna hijau. Warna cairan itu menunjukkan adanya cairan dari organ didalam tubuh pasien yang mengalami abnormalitas. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan penunjang secepatnya untuk mengetahui letak lesi. Hasil dari rumah sakit sebelumnya dan hasil dari pemeriksaan penunjang menunjukkan adanya massa intra abdomen dan dicurigai adanya obstruksi. Oleh karena itu pasien kemudian dirujuk ke dokter bedah untuk dapat dilakukan penanganan secepatnya guna menghindari terjadinya perforasi. - Survey Sekunder Ileus obstruktif dikenal juga sebagai ileus mekanik, merupakan terhambatnya isi saluran cerna untuk disalurkan ke bagian distal. Hambatan pasase usus dapat disebabkan oleh obstrusi dan peristaltik. Sementara ileus paralitik merupakan keadaan usus yang tidak mampu menyalurkan isi lumennya akibat kegagalan neurogenik dan hilangnya peristaltik usus. Obstrutsif usus dibagi lagi menjadi dua, yakni strangular yang biasanya akibat hernia, invaginasi, adhesi dan volvulus. Sementara obstruksi sederhana disebabkan oleh askariasis dan tumor. Apabila terdapat tumor maka harus cepat dilakukan pembedahan laparotomi agar tidak terjadi perdarahan. Obstruksi pada usus juga dapat disebabkan oleh adhesi pasca pembedahan. Ileus obstruktif dibedakan menjadi : a. Ileus Obstruktif letak tinggi : mengenai usus halus, dari gaster sampai ileus terminal b. Ileus obstruktif letak rendah : mengenai usus besar, ileus terminal sampai rectum Stadium ileus obstruktif dibagi menjadi :

11 a. Obstruksi sebagian : makanan masih dapat lewat sehingga pasien masih dapat flatus dan defekasi b. Obstruksi sederhana : onbstruksi yang tidak disertai penyempitan aliran darah. Gejalanya meliputi keram perut, kembung, muntah, bising usus meningkat. c. Obstruksi strangulasi : obstruksi yang disebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga terjadi iskemik dan menyebabkan nekrosis. Gejala yang ditimbulkan sama dengan obstruksi sederhana, namun nyeri yang dirasakan lebih kuat. Apabila terdapat nyeri yang menetap dan tidak hilang, maka harus dilakukan operasi segera untuk mencegah nekrosis. Untuk mendiagnosis obstruksi dapat ditemukan gejala syok, oligouria, dan gangguan elektrolit. Kemudian disertai mual, muntah, tamnpak gelisah, setelah satu sampai dua kali defekasi tidak ada flatus dan defekasi. Terjadi pembesaran dan distensi. Pada ileus paralitik gejala yang tampak adalah nyeri ringan, konstan, difus dan terjadi distensi abdomen. Bising usus tidk terdengar dan tidak terdapat distensi. Jika ileus disebabkan inflamasi akut, maka akan tampak tanda dan gejala darib penyebab inflamasi tersebut. 12. Kesimpulan Pasien perempuan 18 tahun datang ke IGD dengan terpasang NGT yang mengeluarkan cairan berwarna kehijauan. Hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang menunjukkan tanda-tanda massa intraabdomen dengan suspek ileus obstruktif. Namun hasil foto polos tidak secara signifikan menunjukkan adanya obstruksi. Oleh karena itu perlu dilakukan USG abdomen namun tidak dapat dilaksanakan cito, sehingga pasien harus di rawat inap dan dikonsulkan ke dokter bedah. 13. Prognosis - Ad Vitam : Bonam - Ad Functionam : Dubia ad bonam - Ad Sanactionam : Dubia ad bonam REFERENSI

12 1. Indrayani M. Diagnosis dan Tatalaksana Ileus Obstruktif. Ilmu bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana: 2011 Kasus Ilmu Penyakit Dalam

13 CONGESTIVE HEART FAILURE 11. Survey Primer (A, B, C, D) Airway : tidak terdapat sumbatan jalan nafas Breathing : frekuensi nafas 28 x/menit, ireguler, dada asimetris saat statis dan dinamis, DoE (+), PND (+), OP (+) Circulation : frekuensi nadi 124 x/menit, teratur, isi cukup, akral hangat, turgor cukup, JVP 5+1 cm Disability : pasien sakit sedang dengan kesadaran composmentis Exposure : tidak terdapat luka-luka pada seluruh bagian tubuh 12. Evaluasi Masalah Sesak nafas disertai nyeri dada 13. Penatalaksanaan - Tatalaksana Awal Oksigen 5 L Ringer laktat 1 kolf / 16 jam Pranzo 1 x 40 mg Scopamin 2 x 10 mg Pronalges sup I - Pemantauan Sukraflat 3 x 1 mg Pantozol 1 x 40 mg Opigran 1x1 Nebulizer 3 x 1 hari 14. Survey Sekunder - Identitas Nama : Tn. AM Usia : 47 tahun Jenis kelamin : Laki-laki

14 Alamat : Tanah tinggi, Tangerang Agama : Islam Pekerjaan : Pegawai swasta Pendidikan : SMA Status pernikahan : Menikah Tanggal masuk : 6 Maret 2014 Waktu masuk : WIB - Anamnesis Autoanamnesis dan Aloanamnesis dengan istri pasien Keluhan Utama Pasien mengeluhkan nyeri dada dan sesak nafas yang semakin memberat 13 jam SMRS. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien merasakan sesak nafas dan nyeri perut atas kanan yang terasa seperti melilit. PND (+), DoE (+), OP (+) disertai keringat dingin, mual, muntah dan BAB cair. Pasien juga memilki riwayat batuk lama dan TB. Pasien merokok 24 batang dalam sehari dan berhenti 1 bulan yang lalu. Riwayat Penyakit Dahulu Tidak ada Riwayat Keluarga Orangtua pasien memiliki penyakit Hipertensi Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, Kejiwaan dan Kebiasaan Pasien adalah pegawai swasta yang bekerja sebagai pekerja pabrik. - Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum Pasien tampak sakit berat Sistem Susunan Saraf Pusat Pasien dengan kesadaran composmentis. Kepala dengan keadaan normocephal, pupil isokhor dengan diameter 3mm/3mm, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+

15 Sistem Kardiovaskular Tekanan darah 120/70 mmhg, frekuensi nadi 124 x/menit, suhu 36 o C. Bunyi jantung I dan II normal, gallop (-), murmur (-). Pada ekskremitas didapatkan akral dingin dan tidak ada edema. JVP cm. Sistem Respirasi Frekuensi nafas 28 x/menit irama teratur, ekspansi dada asimetris, bunyi nafas vesikuler +/+, ronkhi (+/+), wheezing (-). Sistem Gastrointestinal Pada abdomen teraba lemas dan datar, terdapat nyeri tekan pada bagian kanan atas, perkusi timpani, hepar dan limfa tidak teraba, BU (bising usus) positif. Sistem Metabolik Tidak ditemukan kelainan Sistem Infeksi Pasien suspek TB Sistem Hematologi Tidak ditemukan adanya perdarahan 15. Penatalaksanaan Lanjut - Pemeriksaan Penunjang Foto toraks Tampak kardiomegali EKG DPL Jenis Pemeriksaan Nilai Nilai Normal Hemoglobin 15,1 g/dl Hematokrit 45 % Trombosit 268 ribu/µl Leukosit 12,7 ribu/µl 5-10 tar Masalah CHF stage II III 14. D a f

16 TB paru Takikardi 15. Pengkajian - Survey Primer Pasien dengan kesadaran composmentis datang dengan keluhan sesak nafas yang semakin memberat 13 jam SMRS. Bedasarkan ABC, Airway, pasien tidak didapatkan sumbatan jalan nafas. Pada Breathing, pasien mengalami sesak nafas yang dapat ditentukan dari frekuensi nafas dan nadi yakni 28 x/menit dan124 x/menit. Untuk itu ketika datang pasien harus segera diberikan oksigen untuk mengatasi sesak nafas. Oksigen yang diberikan adalah 4 L. Pasien juga harus mendapatkan cairan agar tidak terjadi hipoperfusi jaringan. Setelah itu cari penyebab sesak nafas melalui anamnesis dan pemeriksaan penunjang. Pada pasien ini diketahui PND (+), DoE (+), OP (+). Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan EKG dan direncanakan untuk melakukan foto thoraks. Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri pada ulu hati. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, pasien mengalami nyeri tekan. Untuk itu diberikan obat Pranzo 1 x 40 mg. Penilaian Disability pasien datang denga keadaan sadar GCS 15 dan sakit sedang. Exposure pada pasien tersebut tidak ditemukan adanya luka-luka pada tubuhnya. - Survey Sekunder Gagal jantung kongestif merupakan keadaan gagalnya jantung untuk mempertahankan sirkulasi adekuat yang diperlukan tubuh untuk peredaran darah. Penyebab gagal jantung diantaranya akiabt hipertensi, iskemik, hipertiroid, alkohol, penyakit kongenital, kardiomiopati dan infeksi. Gagal jantung terbagi menjadi dua, yakni gagal jantung sistolik dan diastolik. Pada gagal jantung sistolik disebabkan oleh abnormalitas ventrikel kiri sehingga terjadi penurunan cardiac output. Hal tersebut mengaktifkan enzim RAA (renin angiotensin aldosteron). Namun peningkatan sistem simpatis secara berkelanjutan dapat mengakibatkan peningkatan katekolamin. Jika keadaan tersebut terjadi terus menerus

17 akan menyebabkan apoptosis miosit, hipertrofi dan nekrosis miokardium yang menurunkan fungsi jantung. RAA akan meningkatkan Angiotensin II yang berperan sebgai disfungsi endotel. Endotelin yang dilepaskan menyebabkan vasokonstriksi pada pembuluh darah ginjal, sehingga terjadi retensi natrium. Gagal jantung diastolik disebabkan oleh gangguan relaksasi miokardium, kekakuan dinding ventrikel, serta berkurangnya fungsi ventrikel kiri. Penyebab utama adalah penyakit jantung coroner (PJK), hipertensi, hipertrofi ventrikel kiri dan kardiomiopati hipertrofi. 16. Kesimpulan Pasien laki-laki berusia 47 tahun datang dengan keluhan sesak nafas dan nyeri ulu hati. Tatalaksana awal yang diberikan saat itu adalah pemberian oksigen, pemasangan IV, dan Pranzo. Pada pasien tersebut bedasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang sesuai dengan kriteria CHF. Sehingga untuk memulihkan kondisinya pasien dikonsultasikan ke dokter jantung dan dilakukan rawat inap. 17. Prognosis - Ad Vitam : Dubia ad bonam - Ad Functionam : Dubia ad malam - Ad Sanactionam : Dubia ad malam REFERENSI 1. Gagal jantug [internet]. [cited 6 Maret 2014]. Available on :

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA A. PENGKAJIAN 1. IDENTITAS No. Rekam Medis : 55-13-XX Diagnosa Medis : Congestive Heart Failure

Lebih terperinci

IDENTITAS PASIEN. Tanggal Lahir : 17 September 1964 Status Perkawinan : Sudah menikah

IDENTITAS PASIEN. Tanggal Lahir : 17 September 1964 Status Perkawinan : Sudah menikah ACS STEMI IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.T Jenis Kelamin : Laki-Laki Usia : 46 tahun Tanggal Lahir : 17 September 1964 Status Perkawinan : Sudah menikah Agama : Islam Pekerjaan : Pengendara sepeda Alamat :

Lebih terperinci

ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u

ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u m a h S a k i t I s l a m J a k a r t a, P o n d o k

Lebih terperinci

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013 LAPORAN JAGA 24 Maret 2013 Kepaniteraan Klinik Pediatri Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta 2013

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan

Lebih terperinci

KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK YANG DISEBABKAN KARENA INFEKSI TONSIL DAN FARING

KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK YANG DISEBABKAN KARENA INFEKSI TONSIL DAN FARING KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK YANG DISEBABKAN KARENA INFEKSI TONSIL DAN FARING Pasaribu AS 1) 1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung ABSTRAK Latar Belakang. Kejang adalah peristiwa yang

Lebih terperinci

Portofolio Kasus 1 SUBJEKTIF OBJEKTIF

Portofolio Kasus 1 SUBJEKTIF OBJEKTIF Portofolio Kasus 1 SUBJEKTIF Pasien Tn.D, 22 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri sejak 3 hari yang lalu, mual dan muntah sebanyak 3 kali sejak 2 malam yang lalu. Selain itu os juga mengeluhkan

Lebih terperinci

STATUS PASIEN. Alamat : Jl. Sungai ngirih, Selakau. Status Perkawinan : Menikah Masuk RS tanggal : Senin, 21 Desember 2015 pukul

STATUS PASIEN. Alamat : Jl. Sungai ngirih, Selakau. Status Perkawinan : Menikah Masuk RS tanggal : Senin, 21 Desember 2015 pukul STATUS PASIEN A. Identitas Nama : Tn. E Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 59 tahun Agama : Islam Alamat : Jl. Sungai ngirih, Selakau Pekerjaan : Buruh Status Perkawinan : Menikah Masuk RS tanggal : Senin,

Lebih terperinci

PORTOFOLIO KASUS MEDIK

PORTOFOLIO KASUS MEDIK PORTOFOLIO KASUS MEDIK Oleh: dr. Sukron Nanda Firmansyah PENDAMPING: dr. Moch Jasin, M.Kes Portofolio Kasus No. ID dan Nama Peserta : dr. SukronNanda Firmansyah No. ID dan Nama Wahana: RSU Dr. H. Koesnadi

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR

LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR Diajukan guna melengkapi tugas Komuda Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BED SITE TEACHING. Dani Dania D Siti Fatimah Lisa Valentin S Perceptor dr. Octo Indradjaja, Sp.

BED SITE TEACHING. Dani Dania D Siti Fatimah Lisa Valentin S Perceptor dr. Octo Indradjaja, Sp. BED SITE TEACHING Dani Dania D - 12100113044 Siti Fatimah - 12100113045 Lisa Valentin S - 12100113001 Perceptor dr. Octo Indradjaja, Sp.PD SMF ILMU PENYAKIT DALAM P3D FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA RS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji

Lebih terperinci

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun. DIARE AKUT I. PENGERTIAN Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Penyebab terbanyak

Lebih terperinci

Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat sakit serupa sebelumnya, batuk lama, dan asma disangkal Riwayat Penyakit Keluarga: Riwayat TB paru dan Asma

Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat sakit serupa sebelumnya, batuk lama, dan asma disangkal Riwayat Penyakit Keluarga: Riwayat TB paru dan Asma Identitas Pasien Nama: An. J Usia: 5 tahun Alamat: Cikulak, Kab Cirebon Jenis Kelamin: Perempuan Nama Ayah: Tn. T Nama Ibu: Ny. F No RM: 768718 Tanggal Masuk: 12-Mei-2015 Tanggal Periksa: 15-Mei-2015 Anamnesis

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS ACUTE CORONARY SYNDROME. PEMBIMBING: dr. H. Syahrir Nurdin, Sp.JP. DISUSUN OLEH: Bellinda Paterasari

LAPORAN KASUS ACUTE CORONARY SYNDROME. PEMBIMBING: dr. H. Syahrir Nurdin, Sp.JP. DISUSUN OLEH: Bellinda Paterasari LAPORAN KASUS ACUTE CORONARY SYNDROME PEMBIMBING: dr. H. Syahrir Nurdin, Sp.JP DISUSUN OLEH: Bellinda Paterasari 030.09.046 KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI FAKULTAS

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN

LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama Umur Negeri asal Suku Agama Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat : A : 6 tahun : Jambi : Minang : Islam : Laki-laki : Pelajar : Sungai Penuh, Jambi Seorang pasien anak laki-laki,

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015 ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015 Identitas Pasien Nama : Tn.MS Umur : 80 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Tidak bekerja Agama : Hindu

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. BIODATA 1. Identitas Pasien. Nama Umur Jenis kelamin Suku/Bangsa Agama : An. F : 3 tahun : Perempuan : Jawa / Indonesia : Islam Status pernikahan : - Pekerjaan : - Alamat : Kedung

Lebih terperinci

Hipertensi dalam kehamilan. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Hipertensi dalam kehamilan. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Hipertensi dalam kehamilan Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi DEFINISI Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmhg sistolik atau 90 mmhg diastolik pada dua kali

Lebih terperinci

CASE REPORT SESSION OSTEOARTHRITIS. Disusun oleh: Gisela Karina Setiawan Abednego Panggabean

CASE REPORT SESSION OSTEOARTHRITIS. Disusun oleh: Gisela Karina Setiawan Abednego Panggabean CASE REPORT SESSION OSTEOARTHRITIS Disusun oleh: Gisela Karina Setiawan 1301-1210-0072 Abednego Panggabean 1301-1210-0080 Pembimbing: Vitriana, dr., SpKFR BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI

Lebih terperinci

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/- PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum: baik Kesadaran: compos mentis Tanda vital: TD: 120/80 mmhg Nadi: 84 x/menit Pernapasan: 20 x/menit Suhu: 36,5 0 C Tinggi Badan: 175 cm Berat Badan: 72 kg Status Generalis:

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI Data Diri DokterMuda NamaPasien Alamsyah JenisKelamin Laki-laki 59 tahun No. CM 1-07-96-69 Soal 1 ReferensiLiteratur Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kanan. Nyeri dada dirasakan sekitar

Lebih terperinci

STATUS COASS KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

STATUS COASS KEBIDANAN DAN KANDUNGAN STATUS COASS KEBIDANAN DAN KANDUNGAN Identitas a. Nama : Ny T b. Umur : 37 tahun c. Tanggal lahir : 12/09/2014 d. No. MR : 01213903 e. Alamat : Jl. A RT 01 RW 08 f. Telefon : - g. Nama suami : S h. Umur

Lebih terperinci

Wanita 29 tahun G2P1A0 dengan post-term, fetal distress, dan ruptura uteri iminens

Wanita 29 tahun G2P1A0 dengan post-term, fetal distress, dan ruptura uteri iminens Wanita 29 tahun G2P1A0 dengan post-term, fetal distress, dan ruptura uteri iminens IDENTITAS PASIEN Ny. S 29 tahun Islam Jawa Kaligangsa RT.06 RW.01, Margadana, Kota Tegal Pedagang ANAMNESIS Tanggal 07-10-14

Lebih terperinci

TUTORIAL SKENARIO B BLOK X 1.1 Data Tutorial : dr. Nia Ayu Saraswati

TUTORIAL SKENARIO B BLOK X 1.1 Data Tutorial : dr. Nia Ayu Saraswati TUTORIAL SKENARIO B BLOK X 1.1 Data Tutorial Tutor : dr. Nia Ayu Saraswati Moderator : M. Apriliandy Sharif Sekretaris meja : Utin Karmila Sekretaris papan : Anisa Penidaria Hari, Tanggal : Senin, 07 Januari

Lebih terperinci

Pathway. Paksaan : Jatuh, benda tumpul, kompresi, dll. Benda tajam : Pisau, peluru, ledakan, dll

Pathway. Paksaan : Jatuh, benda tumpul, kompresi, dll. Benda tajam : Pisau, peluru, ledakan, dll Pathway Paksaan : Jatuh, benda tumpul, kompresi, dll Benda tajam : Pisau, peluru, ledakan, dll Gaya predisposisi trauma > elastisitas & viskositas tubuh Ketahanan jaringan tidak mampu mengkompensasi Kurang

Lebih terperinci

KEJANG DEMAM KOMPLEK

KEJANG DEMAM KOMPLEK Laporan Kasus KEJANG DEMAM KOMPLEK Disusun untuk malaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik di SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soebandi Jember Oleh: Nur Ilhaini Sucipto, S.Ked. NIM:052010101047 Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Obstruksi usus atau illeus adalah gangguan aliran normal isi usus sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi saluran cerna

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KASUS

BAB III ANALISA KASUS BAB III ANALISA KASUS 3.1 Pengkajian Umum No. Rekam Medis : 10659991 Ruang/Kamar : Flamboyan 3 Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2011 Diagnosa Medis : Febris Typhoid a. Identitas Pasien Nama : Nn. Sarifah Jenis

Lebih terperinci

Presentasi Kasus Spinal Cord Injury

Presentasi Kasus Spinal Cord Injury Presentasi Kasus Spinal Cord Injury Evan Pramudito Mulyadi 1110103000049 Audi Fikri Aulia 1111103000025 Kepanitraan Klinik SMF Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016

Lebih terperinci

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan ANAMNESIS Nama lengkap FAKULTAS KEDOKTERAN Nama: An. R : 11 tahun : An. R Tempat dan tanggal lahir : 8 Juni 2002 Nama Ayah Pekerjaan Ayah Nama Ibu Pekerjaan Ibu Alamat : Tn.D : Swasta : Ny. N : IRT : Jati

Lebih terperinci

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain Demam berdarah dengue 1. Klinis Gejala klinis harus ada yaitu : a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlagsung terus menerus selama 2-7 hari b. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN S IDENTITAS PASIEN S NAMA: MUH FARRAZ BAHARY S TANGGAL LAHIR: 07-03-2010 S UMUR: 4 TAHUN 2 BULAN ANAMNESIS Keluhan utama :tidak

Lebih terperinci

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik Latar Belakang Masalah Gagal ginjal kronik merupakan keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan irreversibel yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal 17-07-2012 jam 10.00 WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG 1. Identitas Pasien Nama Nn. S, umur 25 tahun,

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PANDUANTRIASE RUMAH SAKIT

PANDUANTRIASE RUMAH SAKIT PANDUANTRIASE RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN... Definisi Triase adalah cara pemilahan penderita untuk menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan tingkat kegawatanya dan masalah yang terjadi pada

Lebih terperinci

KONSEP TEORI. 1. Pengertian

KONSEP TEORI. 1. Pengertian KONSEP TEORI 1. Pengertian Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran

Lebih terperinci

Ditetapkan Tanggal Terbit

Ditetapkan Tanggal Terbit ASSESMEN ULANG PASIEN TERMINAL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur O1 dari 04 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen ulang pasien

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung pada tanggal

Lebih terperinci

LAPORAN JAGA IGD Tgl 3 Juni 2015

LAPORAN JAGA IGD Tgl 3 Juni 2015 LAPORAN JAGA IGD Tgl 3 Juni 2015 Supervisor Jaga : dr. Mahriani Sylvawani, Sp.PD Tim Jaga : dr. Desi Maghfirah dr. Azis dr. Fahril dr. Yuni dr. Ricky Identitas Nama Pasien : Ny. B Umur : 65 tahun Alamat

Lebih terperinci

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A PENYAKIT JANTUNG BAWAAN Penyakit jantung yang dibawa dari lahir kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir akibat gangguan atau

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN Lampiran 1 A. Asuhan Keperawatan Kasus Pengkajian dalam laporan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan format yang telah ditentukan seperti berikut ini. FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 15.00 WIB,

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS BEDAH PLASTIK

LAPORAN KASUS BEDAH PLASTIK LAPORAN KASUS BEDAH PLASTIK SEORANG LAKI-LAKI 17 TAHUN DENGAN FRAKTUR SEGMENTAL MANDIBULA DEXTRA TERTUTUP NON KOMPLIKATA Pembimbing dr. Benny Issakh, Sp.B, SpB.Onk Disusun Oleh Hj Mutiara DPR 22010111200152

Lebih terperinci

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA (UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA) JL. Terusan Arjuna No. 16 Kebon Jeruk - Jakarta Barat

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA (UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA) JL. Terusan Arjuna No. 16 Kebon Jeruk - Jakarta Barat FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA (UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA) JL. Terusan Arjuna No. 16 Kebon Jeruk - Jakarta Barat KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU PENYAKIT KANDUNGAN FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA Hari/Tanggal

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya

BAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Obstruksi usus atau ilieus adalah gangguan aliran normal isi usus sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna

Lebih terperinci

Laporan Operasi Tonsilektomi

Laporan Operasi Tonsilektomi Laporan Operasi Tonsilektomi Oleh: Ahmad Riza Faisal Herze 1110103000034 Pembimbing: dr. Heditya Damayanti, Sp.THT-KL KEPANITERAAN KLINIK THT RSUP FATMAWATI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut: A. lisa Data B. Analisa Data berikut: Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai No. Data Fokus Problem Etiologi DS: a. badan terasa panas b. mengeluh pusing c. demam selama

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Biodata Pasien Pengkajian dilakukan pada hari Senin, tanggal 11 Mei 2009 jam 07.30 WIB dengan cara alloanamnesa, autoanamnesa, observasi pasien dan catatan medis

Lebih terperinci

Data Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP:

Data Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP: 1 Berkas Okupasi Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : No Berkas : No Rekam Medis : Pasien Ke : dalam keluarga Data Administrasi tanggal diisi oleh Nama: NPM/NIP: Nama Umur / tgl. Lahir Pasien Keterangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini membahas tentang gambaran pengelolaan terapi batuk efektif bersihan jalan nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance

Lebih terperinci

3. Pemeriksaan Tajam Penglihatan (Visus) dan Buta Warna. Pemeriksaan HBs Ag Malaria (untuk daerah endemis malaria)

3. Pemeriksaan Tajam Penglihatan (Visus) dan Buta Warna. Pemeriksaan HBs Ag Malaria (untuk daerah endemis malaria) Lampiran : Surat No. 224/DL.004/V/AMG-2012 Tanggal 15 Mei 2012 Hal : Pemeriksaan Kesehatan MACAM DAN JENIS PEMERIKSAAN KESEHATAN 1. Riwayat Penyakit (Anamnesis) 2. Pemeriksaan Fisik (Physical Test) 3.

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER GRADE II

DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER GRADE II DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER GRADE II Oleh : GOHER MALIK 07120020047 FK.UPH Pembimbing : DR. Dr. Djoko Wibisono, Sp. PD, IDENTITAS PASIEN» Nama : F» Usia : 35 TAHUN» Tanggal lahir : 31 Januari 1974» Jenis

Lebih terperinci

PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI)

PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI) PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI) Pembicara/ Fasilitator: DR. Dr. Dedi Rachmadi, SpA(K), M.Kes Tanggal 15-16 JUNI 2013 Continuing Professional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lokal di perut bagian kanan bawah (Anderson, 2002). Apendisitis

BAB I PENDAHULUAN. lokal di perut bagian kanan bawah (Anderson, 2002). Apendisitis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apendisitis akut merupakan peradangan apendiks vermiformis yang memerlukan pembedahan dan biasanya ditandai dengan nyeri tekan lokal di perut bagian kanan bawah (Anderson,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam )

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam ) BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Suku Bangsa Agama : An. T : 5,5 tahun : Perempuan : Jawa : Islam Anak ke : 1 Alamat Diagnosa Medis : Plamongan

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS GLAUKOMA KRONIK

LAPORAN KASUS GLAUKOMA KRONIK LAPORAN KASUS GLAUKOMA KRONIK NAMA PEMBIMBING : dr. BAMBANG RIANTO, Sp.M DISUSUN OLEH Linda Ayu Permatasari (1102008139) BAGIAN KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT MATA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUBANG SUBANG 2014

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 0 Desa Lenek Kec. Aikmel EVALUASI LAYANAN KLINIS PUSKESMAS LENEK 06 GASTROENTERITIS AKUT. Konsistensi

Lebih terperinci

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Para peserta dan orangtua/wali yang terhormat, Medical check up merupakan salah satu tahapan dalam proses Penerimaan Santri Baru (PSB) yang harus diikuti

Lebih terperinci

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB) PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB) ANTENATAL CARE (ANC) IBU HAMIL DI POLIKLINIK KIA PUSKESMAS KALITIDU

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2010 jam 10.00 di Ruang Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, keluarga

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelakasanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1 Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Perkenalan dengan keluarga KK dampingan.

Lebih terperinci

MODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT

MODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT TEAM BASED LEARNING MODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakultas Kedokteran Unhas DISUSUN OLEH : Prof. Dr. dr. Syarifuddin Rauf, SpA(K) Prof. dr. Husein Albar, SpA(K) dr.jusli

Lebih terperinci

LAPORAN JAGA. 26/1/ 2010 pukul WITA 21-22/6/2014 pukul WITA. Jaga : Ludi Dokter Jaga : dr. Fahroni Dokter Jaga : dr.

LAPORAN JAGA. 26/1/ 2010 pukul WITA 21-22/6/2014 pukul WITA. Jaga : Ludi Dokter Jaga : dr. Fahroni Dokter Jaga : dr. LAPORAN JAGA 26/1/ 2010 pukul 21.00-07.00 WITA 21-22/6/2014 pukul 22.00-06.30 WITA DM Jaga DM : Singgih Jaga : Ludi & Nurul Dokter Jaga : dr. Fahroni Dokter Jaga : dr. Dodi Identitas Pasien 1. Nama : An.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure (CHF) menjadi yang terbesar. Bahkan dimasa yang akan datang penyakit ini diprediksi akan terus bertambah

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 ) BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Berikut ini adalah laporan asuhan keperawatan pada penderita Gastroenteritis

BAB III TINJAUAN KASUS. Berikut ini adalah laporan asuhan keperawatan pada penderita Gastroenteritis BAB III TINJAUAN KASUS Berikut ini adalah laporan asuhan keperawatan pada penderita Gastroenteritis di RSUD dr H Soewondo Kendal pada tanggal 18 April 2011 sampai dengan 20 April 2011 A. Pengkajian Pengkajian

Lebih terperinci

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG BAB III ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG A. PENGKAJIAN Tanggal 20 juni 2011, jam 10. 00 WIB 1. a) Biodata pasien Nama Usia Jenis kelamin

Lebih terperinci

KEPANITERAAN KLINIK STATUS ICU FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA SMF ILMU ANESTESI RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA KARTIKA BUNGA REZKY( )

KEPANITERAAN KLINIK STATUS ICU FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA SMF ILMU ANESTESI RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA KARTIKA BUNGA REZKY( ) FAKULTAS KEDOKTEERAN UKRIDA UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA JL.Terusan Arjuna No.6, Kebon Jeruk. Jakarta-Barat KEPANITERAAN KLINIK STATUS ICU FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA SMF ILMU ANESTESI RUMAH SAKIT UMUM

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April 2010 A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien a. Biodata Pasien Nama : An. A Tanggal lahir : 21 Agustus 2009 Umur Jenis kelamin Suku Bangsa Agama

Lebih terperinci

riwayat personal-sosial

riwayat personal-sosial KASUS OSCE PEDIATRIK 1. (Gizi Buruk) Seorang ibu membawa anaknya laki-laki berusia 9 bulan ke puskesmas karena kha2atir berat badannya tidak bisa naik. Ibu pasien juga khawatir karena anaknya belum bisa

Lebih terperinci

SEORANG LAKI-LAKI USIA 21 TAHUN DENGAN FRAKTUR TERTUTUP CLAVICULA DEXTRA 1/3 TENGAH

SEORANG LAKI-LAKI USIA 21 TAHUN DENGAN FRAKTUR TERTUTUP CLAVICULA DEXTRA 1/3 TENGAH PRESENTASI KASUS SEORANG LAKI-LAKI USIA 21 TAHUN DENGAN FRAKTUR TERTUTUP CLAVICULA DEXTRA 1/3 TENGAH Oleh : De yang WPP G99141092 Pembimbing: dr. Tito Sumarwoto, Sp. OT (K) KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH

Lebih terperinci

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari

Lebih terperinci

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENDAHULUAN Seorang ibu akan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan jika ada suatu masalah atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dispepsia menurut kriteria Rome III didefinisikan sebagai sekumpulan gejala yang berlokasi di epigastrium, terdiri dari nyeri ulu hati atau ketidaknyamanan, bisa disertai

Lebih terperinci

APPENDICITIS AKUT (ICD 10: K35.9)

APPENDICITIS AKUT (ICD 10: K35.9) CLINICAL PATHWAYS APPENDICITIS AKUT (ICD 10: K35.9) Nama Pasien: Umur: Berat Badan:..kg Tinggi Badan: cm Diagnosis Awal: APPENDICITIS AKUT Kode ICD 10: K35.9 Rencana rawat : 3 hari R. Rawat Tgl/Jam masuk:

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI Data Diri DokterMuda Nama Dokter Muda Diana Liza Merisa NIM / Email / HP 1407101030086 / dianaliza1712@gmail.com / 081360775453 TanggalStase 1 Februari 06 Maret 2016 Data Diri Pasien Nama Pasien Syairazi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan struktur dan fungsi pada jantung yang muncul pada saat kelahiran. (1) Di berbagai negara maju sebagian besar pasien PJB

Lebih terperinci

Informed Consent Penelitian

Informed Consent Penelitian 62 Lampiran 1. Lembar Kerja Penelitian Informed Consent Penelitian Yth. Bapak/Ibu.. Perkenalkan saya dr. Ahmad Handayani, akan melakukan penelitian yang berjudul Peran Indeks Syok Sebagai Prediktor Kejadian

Lebih terperinci

KASUS. Seorang laki-laki umur 65 thn dengan Hidropneumothoraks dextra ec keganasan primer di paru DD/ metastasis Ca di paru

KASUS. Seorang laki-laki umur 65 thn dengan Hidropneumothoraks dextra ec keganasan primer di paru DD/ metastasis Ca di paru KASUS Seorang laki-laki umur 65 thn dengan Hidropneumothoraks dextra ec keganasan primer di paru DD/ metastasis Ca di paru Limphadenopati et regio colli anterior Oleh: ASTRID ARSIANTI Pembimbing: dr. Jatu

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Biodata a. Identitas Klien Nama Umur Jenis kelamin Suku/ bangsa Agama Pekerjaan Alamat : Tn. H : 42 tahun : Laki-laki : Jawa/ Indonesia : Islam : Karyawan : Wonodri

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan BAB III TINJAUAN KASUS Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan secara langsung kepada pasien yang dirawat dengan penyakit Gagal Ginjal Kronik di ruang C3 Lt.2 RSDK Semarang. Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan BAB III TIJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada An. A dengan Gastroenteritis dehidrasi sedang di ruang luqman Rumah Sakit Roemani

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Bab ini penulis akan menerangkan proses keperawatan yang telah dilakukan

BAB III TINJAUAN KASUS. Bab ini penulis akan menerangkan proses keperawatan yang telah dilakukan BAB III TINJAUAN KASUS Bab ini penulis akan menerangkan proses keperawatan yang telah dilakukan pada klien Ny. H dengan nefrolithiasis selama 3 hari di R. Kutilang RSDK Semarang antara lain: A. PENGKAJIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkulosis 1. Definisi Tuberkulosis Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman tuberkulosis

Lebih terperinci

Profil pasien MRS : 24/02/20014 Nama : Ny. Dartik Umur : 40 tahun Keluhan utama : Sesak nafas Riwayat penyakit sekarang : - batuk sejak 1 bulan

Profil pasien MRS : 24/02/20014 Nama : Ny. Dartik Umur : 40 tahun Keluhan utama : Sesak nafas Riwayat penyakit sekarang : - batuk sejak 1 bulan Profil pasien MRS : 24/02/20014 Nama : Ny. Dartik Umur : 40 tahun Keluhan utama : Sesak nafas Riwayat penyakit sekarang : - batuk sejak 1 bulan terakir, memberat 2 minggu terakir - disertai diare kurang

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A Pengkajian 1 Biodata a Identitas Pasien Pasien bernama Nn. L, umur 14 tahun, jenis kelamin perempuan, suku bangsa jawa indonesia, agama Islam, pendidikan SMP kelas 2, alamat Demak,

Lebih terperinci

Penatalaksanaan Astigmatism No. Dokumen : No. Revisi : Tgl. Terbit : Halaman :

Penatalaksanaan Astigmatism No. Dokumen : No. Revisi : Tgl. Terbit : Halaman : 1. Pengertian Angina pektoris ialah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada yang khas, yaitu seperti rasa ditekan atau terasa berat di dada yang sering menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut

Lebih terperinci

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter

Lebih terperinci

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 14 Mei 2007 jam 09.00 WIB dan memperoleh data 3 dari catatan keperawatan dan catatan medis, serta wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Infeksi bakteri sebagai salah satu pencetus apendisitis dan berbagai hal

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Infeksi bakteri sebagai salah satu pencetus apendisitis dan berbagai hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apendiks merupakan salah satu organ yang fungsinya belum diketahui secara pasti. Apendiks sering menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya adalah apendisitis (Sjamsuhidayat

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi

Lebih terperinci

CARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR

CARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR CARDIOMYOPATHY dr. Riska Yulinta Viandini, MMR CARDIOMYOPATHY DEFINISI Kardiomiopati (cardiomyopathy) adalah istilah umum untuk gangguan otot jantung yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis ASUHAN KEPERAWATAN Kasus : Nn.A (20 th) datang ke RS dengan keluhan demam tinggi selama 4 hari. Klien mengatakan nyeri kepala, mual, muntah, dan terdapat bintik merah di lengan kanan atas. A. Pengkajian

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN KASUS

BAB III LAPORAN KASUS BAB III LAPORAN KASUS A. Biodata 1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Suku Bangsa Agama : An. I : 5 bulan : Laki-laki : Jawa, Indonesia : Islam Status Perkawinan : - Pendidikan : - Pekerjaan : -

Lebih terperinci