APPENDICITIS AKUT (ICD 10: K35.9)
|
|
- Yuliana Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 CLINICAL PATHWAYS APPENDICITIS AKUT (ICD 10: K35.9) Nama Pasien: Umur: Berat Badan:..kg Tinggi Badan: cm Diagnosis Awal: APPENDICITIS AKUT Kode ICD 10: K35.9 Rencana rawat : 3 hari R. Rawat Tgl/Jam masuk: Tgl/Jam keluar: Lama Rwt Kelas: Aktivitas layanan Admisi IGD IRJ Hari Rawat 1 Hari Rawat 2 hari Rawat Inap Hari Rawat 3 Hari Rawat 4 Nomor Rekam Medis:. Tarif/hr (Rp):. Hari Rawat 5 Diagnosis: nyakit Utama APPENDICITIS AKUT (ICD 10: K35.9) nyakit nyerta Komplikasi Asessmen Klinis: meriksaan dokter Biaya (Rp) Konsultasi nastesi enyakit Dalam meriksaan nunjang: Darah rutin (Hemoglobin, lekosit, eritrosit, hitung jenis, hematokrit, trombosit), urin lengkap, tes kehamilan (wanita) LFT Ureum Kreatinin HBSAg BT/CT GDS USG Abdomen Tindakan:: ppendectomy A P A /
2 Obat Obatan:: 1. ceftriaxone 2 X...mg 2. Tramadol 3 X... mg mbiusan : pinal mum S U Nutrisi::... kkal/hari Protein... gram/hari Mobilisasi:: Miring kiri/kanan Duduk Jalan Hasil (Outcome): rdarahan Nyeri Mual/Muntah ndidikan/promosi Kesehatan/Rencana mulangan: P enjelasan rjalanan nyakit P enjelasan Rencana Operasi P enjelasan Izin Operas P enjelasan mbiusan Varians:.... Jumlah Biaya.. rawat (PPJP) Diagnosis Akhir: Kode ICD Jenis Tindakan: Kode ICD 9 CM 10 DPJP Admisi: Utama APPENDICITIS K35.9 USG ABDOMEN.. AKUT APPENDEKTOMI DPJP: nyerta PEMBIUSAN SPINAL... PEMBIASAN UMUM DPJP Operasi:.... DPJP Komplikasi Anestesi Verifikator:....
3 CLINICAL PATHWAYS COLIC ABDOMEN (ICD 10: ) Nama Pasien: Umur: Berat Badan:..kg Tinggi Badan: cm Diagnosis Awal: COLIC ABDOMEN Kode ICD 10: Rencana rawat : 3 hari R. Rawat Tgl/Jam masuk: Tgl/Jam keluar: Lama Rwt Kelas: Aktivitas layanan hari.. Admisi Rawat Inap Nomor Rekam Medis:. Tarif/hr (Rp):. IGD IRJ Hari Rawat 1 Hari Rawat 2 Hari Rawat 3 Hari Rawat 4 Hari Rawat 5 Biaya (Rp) Diagnosis: nyakit Utama COLIC ABDOMEN (ICD 10: ) nyakit nyerta Komplikasi Asessmen Klinis: meriksaan dokter Konsultasi nyakit Dalam meriksaan nunjang: Darah rutin (Hemoglobin, lekosit, eritrosit, hitung jenis, hematokrit, trombosit), urin lengkap, tes kehamilan (wanita) LFT Ureum Kreatinin Elektrolit (Na,K,Cl) Ro Abdomen polos USG rb/30 rb
4 Obat Obatan:: 1. Ciprofloksasin 2 X...mg 2. Tramadol 3 X... mg 3. Ranitidin 2 x...tab Hasil (Outcome): njelasan komplikasi Nyeri Mual/Muntah ndidikan/promosi Kesehatan/Rencana mulangan: njelasan nyakit Varians:.... Jumlah Biaya.. rawat (PPJP) Diagnosis Akhir: Kode ICD 10 Jenis Tindakan: Kode ICD 9 CM DPJP Admisi: Utama COLIC K35.9 LABORATORIUM.. ABDOMEN RO ABDOMEN DPJP: nyerta USG ABDOMEN... DPJP Operasi:.... DPJP Komplikasi Anestesi Verifikator:....
5 PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS APPENDICITIS AKUT (ICD 10: K35.9) 1. ngertian (Definisi) radangan usus buntu yang harus segera ditangani operasi 2. Anamnesis 1. Nyeri perut kanan bawah yang didahului nyeri ulu hati yang dirasakan terus-menerus dan menetap di perut kanan bawah 2. Nyeri bertambah saat bergerak 3. Mual 3. meriksaan Fisik 1. Pada perut kanan bawah : nyeri tekan (+), nyeri lepas (+) 2. Rovsing s sign (+) 3. Colok dubur : nyeri tekan pada arah jam Kriteria Diagnosis 1. Sesuai dengan anamnesis 2. Sesuai denganpemeriksaan fisik 3. Sesuai dengan pemeriksaan penunjang 5. Diagnosis Kerja Appendicitis Akut (ICD 10: K35.9) 6. Diagnosis Banding 1. Infeksi saluran kemih 2. Ureterolithiasis dekstra 3. Adneksitis (wanita) 4. Kehamilan ektopik terganggu (wanita) 5. Kista ovarium terpuntir (wanita) 7. meriksaan nunjang 1. Laboratorium : darah rutin ( Hemoglobin, lekosit, eritrosit, hitung jenis, hematokrit, trombosit), urin lengkap, tes kehamilan (wanita) 2. USG Abdomen 8. Terapi 1. Wide open / laparoskopi Appendectomy 2. ceftriaxon dosis 50 mg/kgbb tiap 12 jam 3. Tramadol 2 mg/kgbb tiap 8 jam 9. Edukasi (Hospital Health Promotion) 1. njelasan tentang perjalanan penyakit 2. njelasan tentang rencana tindakan operasi 3. rawatan luka paska operasi 10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam
6 11. Tingkat Evidens IV 12. Tingkat Rekomendasi C 13. Indikator Medis Appendicitis akut dirawat selama 3 hari Target : 80 % pasien appendicitis akut dirawat selama 3 hari 14. Kepustakaan 1. Swartz. Principle of Surgery 2. PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS ngertian (Definisi) COLIC ABDOMEN (ICD 10: ) Nyeri perut yang tiba-tiba, sangat nyeri, hilang timbul dikarenakan gangguan pasase organ berongga 2. Anamnesis a. Nyeri perut yang timbul secara tiba-tiba b. Sangat nyeri c. Hilang timbul d. Mual, konstipasi, diare 3. meriksaan Fisik a. Nyeri perut dari organ penyebab nyeri b. Atau penjalasan tempat lain 4. Kriteria Diagnosis a. Sesuai dengan anamnesis b. Sesuai denganpemeriksaan fisik c. Sesuai dengan pemeriksaan penunjang 5. Diagnosis Kerja COLIC ABDOMEN (ICD 10: ) 6. Diagnosis Banding a. Obstruksi usus b. Batu saluran kemih c. Kolesistitis d. Pankreatitis akut 7. meriksaan nunjang a. Laboratorium : darah rutin ( Hemoglobin, lekosit, eritrosit, hitung jenis, hematokrit, trombosit), urin lengkap, elektrolit( Na,K,Cl) b. Ro Abdomen Polos c. USG Abdomen 8. Terapi a. Analgetik b. Antibiotik c. Antipiretik bila panas d. Operasi bila diperlukan 9. Edukasi (Hospital Health Promotion) a. njelasan tentang perjalanan penyakit b. njelasan tentang tindakan operasi bila diperlukan 10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam 11. Tingkat Evidens IV
7 12. Tingkat Rekomendasi C 13. Kepustakaan 1. Swartz. Principle of Surgery 2. Price, sylvia Anderson, Pathophysiologi. PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS ngertian (Definisi) PHIMOSIS (ICD 10: ) Merupakan istilah pada keadaan lobang kullup penis (Prepusium) mengalami penyempitan sehingga urin tidak dapat keluar lancar, sering kali ujung penis menggembung saat BAK 2. Anamnesis a. Nyeri saat BAK (anak menangis) b. Ujung kemaluan menggembung saat BAK c. Bisa disertai demam berulang 3. meriksaan Fisik a. Orifisium Uretra kecil b. Dapat ditemukan kotoran disekitar glans penis 4. Kriteria Diagnosis a. Sesuai dengan anamnesis b. Sesuai denganpemeriksaan fisik 5. Diagnosis Kerja PHIMOSIS(ICD 10 : ) 6. Diagnosis Banding a. Balanitis b. 7. meriksaan nunjang a. Laboratorium : darah rutin ( Hemoglobin, lekosit, eritrosit, hitung jenis, hematokrit, trombosit), b. urin lengkap, 8. Terapi a. Analgetik b. Antibiotik c. Antipiretik bila panas d. Dilatasi prepusium, Sirkumsisi 9. Edukasi (Hospital Health Promotion) a. njelasan tentang perjalanan penyakit b. njelasan tentang tindakan operasi bila diperlukan 10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam 11. Tingkat Evidens IV 12. Tingkat Rekomendasi C
8 13. Kepustakaan 1. Swartz. Principle of Surgery PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS ngertian (Definisi) COMBUSTIO (ICD 10: ) Merupakan ruda paksa yang disebabkan tehnis seperti api, panas, listrik, bahan kimia, radiasi sehingga terjadi kerusakan kulit dan organ di dalamnya. 2. Anamnesis Terkena saah satu bahan teknis diatas 3. meriksaan Fisik a. Anggota badan terkena salah sat bahan teknis diatas 4. Kriteria Diagnosis a. Sesuai dengan anamnesis b. Sesuai dengan pemeriksaan fisik 5. Diagnosis Kerja COMBUSTIO(ICD 10 : ) 6. Diagnosis Banding a meriksaan nunjang a. Laboratorium : darah rutin ( Hemoglobin, lekosit, eritrosit, hitung jenis, hematokrit, trombosit), b. Protein, ur/cr, elektrolit, GDS, OT/PT, c. AGD 8. Terapi a. Analgetik b. Antibiotik c. Antipiretik bila panas d. Rehidrasi 9. Edukasi (Hospital Health Promotion) a. njelasan tentang perjalanan penyakit b. njelasan tentang tindakan operasi bila diperlukan 10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam 11. Tingkat Evidens IV 12. Tingkat Rekomendasi C 13. Kepustakaan 1. Swartz. Principle of Surgery
9 CLINICAL PATHWAYS PHIMOSIS (ICD 10: K35.9) Nama Pasien: Umur: Berat Badan:..kg Tinggi Badan: cm Diagnosis Awal: APPENDICITIS AKUT Kode ICD 10: K35.9 Rencana rawat : 3 hari R. Rawat Tgl/Jam masuk: Tgl/Jam keluar: Lama Rwt Kelas: Aktivitas layanan hari.. Admisi Rawat Inap Nomor Rekam Medis:. Tarif/hr (Rp):. IGD IRJ Hari Rawat 1 Hari Rawat 2 Hari Rawat 3 Hari Rawat 4 Hari Rawat 5 Biaya (Rp) Diagnosis: nyakit Utama PHIMOSIS (ICD 10: K35.9) nyakit nyerta De mam Komplikasi IS K Ba lanitis... Asessmen Klinis: meriksaan dokter Konsultasi astesi Anak meriksaan nunjang: Darah rutin (Hemoglobin, lekosit, eritrosit, hitung jenis, hematokrit, trombosit), urin lengkap, LFT Ureum Kreatinin RO Thoraks Tindakan:: atasi prepusium kumsisi An IP Dil Sir rb/30 rb
10 Obat Obatan:: 1. Amoxiciklin 3 X...mg 2. Parasetamol 3 X... mg mbiusan : mum U Nutrisi::... kkal/hari Protein... gram/hari Mobilisasi:: Miring kiri/kanan Duduk Jalan Hasil (Outcome): rdarahan Nyeri Mual/Muntah ndidikan/promosi Kesehatan/ Rencana mulangan: njelasan rjalanan nyakit njelasan Rencana Operasi njelasan Izin Operas njelasan mbiusan Varians:.... Jumlah Biaya.. rawat (PPJP) Diagnosis Akhir: Kode ICD 10 Jenis Tindakan: Kode ICD 9 CM DPJP Admisi: Utama PHIMOSIS K LABORATORRIUM.. Ro THORAKS DPJP: nyerta DILATASI PREPUSIUM... SIRKUMSISI DPJP Operasi: PEMBIASAN UMUM.... DPJP Komplikasi Anestesi Verifikator: DPJP: nyerta..... DPJP Operasi:.... DPJP Anestesi Verifikator: Komplikasi....
11 CLINICAL PATHWAYS PHIMOSIS (ICD 10: K35.9) Nama Pasien: Umur: Berat Badan:..kg Tinggi Badan: cm Diagnosis Awal: APPENDICITIS AKUT Kode ICD 10: K35.9 Rencana rawat : 3 hari R. Rawat Tgl/Jam masuk: Tgl/Jam keluar: Lama Rwt Kelas: Aktivitas layanan hari.. Admisi Rawat Inap Nomor Rekam Medis:. Tarif/hr (Rp):. IGD IRJ Hari Rawat 1 Hari Rawat 2 Hari Rawat 3 Hari Rawat 4 Hari Rawat 5 Biaya (Rp) Diagnosis: nyakit Utama PHIMOSIS (ICD 10: K35.9) nyakit nyerta De mam Komplikasi IS K Ba lanitis... Asessmen Klinis: meriksaan dokter Konsultasi astesi Anak An IP
12 meriksaan nunjang: Darah rutin (Hemoglobin, lekosit, eritrosit, hitung jenis, hematokrit, trombosit), urin lengkap, LFT Ureum Kreatinin RO Thoraks Tindakan:: atasi prepusium kumsisi Obat Obatan:: 1. Amoxiciklin 3 X...mg 2. Parasetamol 3 X... mg Dil Sir rb/30 rb mbiusan : mum U Nutrisi::... kkal/hari Protein... gram/hari Mobilisasi:: Miring kiri/kanan Duduk Jalan Hasil (Outcome): rdarahan Nyeri Mual/Muntah ndidikan/promosi Kesehatan/ Rencana mulangan: njelasan rjalanan nyakit njelasan Rencana Operasi njelasan Izin Operas njelasan mbiusan Varians:.... Jumlah Biaya.. rawat (PPJP) Diagnosis Akhir: Kode ICD 10 Jenis Tindakan: Kode ICD 9 CM
13 DPJP Admisi:.. DPJP: DPJP Operasi:. DPJP Anestesi Verifikator: DPJP: DPJP Operasi:. DPJP Anestesi Verifikator: Utama PHIMOSIS K LABORATORRIUM Ro THORAKS nyerta DILATASI PREPUSIUM Komplikasi... SIRKUMSISI PEMBIASAN UMUM nyerta Komplikasi....
APPENDICITIS (ICD X : K35.0)
RUMAH SAKIT RISA SENTRA MEDIKA MATARAM PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) SMF ILMU BEDAH TAHUN 2017 APPENDICITIS (ICD X : K35.0) 1. Pengertian (Definisi) 2. Anamnesis 3. Pemeriksaan Fisik 4. Kriteria Diagnosis
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN CLINICAL PATHWAYS (CP) RSUD KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR
MATERI PELATIHAN CLINICAL PATHWAYS (CP) RSUD KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR Dody Firmanda Pacitan, 12-13 September 2013 Daftar Isi Halaman Pendahuluan 1 Sistem Mutu Rumah Sakit (Tata Kelola Korporat dan
Lebih terperinciClinical Pathways RSUD Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin # Dody Firmanda Ketua Komite Medik RSUP Fatmawati Jakarta
Clinical Pathways RSUD Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin # Dody Firmanda Ketua Komite Medik RSUP Fatmawati Jakarta Pendahuluan Dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan terdapat
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN CLINICAL PATHWAYS RSUD MALINAU KALIMANTAN UTARA. Dody Firmanda April
MATERI PELATIHAN CLINICAL PATHWAYS RSUD MALINAU KALIMANTAN UTARA Dody Firmanda 12 13 April 2013 http://www.scribd.com/komite%20medik 1 Clinical Pathways RSUD Malinau # Dody Firmanda Ketua Komite Medik
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN CLINICAL PATHWAYS RS BUDI KEMULIAAN JAKARTA. Dody Firmanda Januari
MATERI PELATIHAN CLINICAL PATHWAYS RS BUDI KEMULIAAN JAKARTA Dody Firmanda 26 27 Januari 2013 http://www.scribd.com/komite%20medik Clinical Pathways # Dody Firmanda Ketua Komite Medik RSUP Fatmawati, Jakarta.
Lebih terperinciIndikasi : No. Rekam : Medis Nama pasien : Tanggal Masuk : Jenis kelamin : Laki-laki Rujukan : Ya Tidak
Indikasi : No. Rekam : Medis Nama pasien : Tanggal Masuk : Jenis kelamin : Laki-laki Rujukan : Ya Tidak Perempuan Umur : Pengirim : Diagnosa Awal : Appendisitis (Tanpa Komplikasi) DPJP : KEGIATAN URAIAN
Lebih terperinciAMAL C. SJAAF PURNAWAN JUNADI ATIK NURWAHYUNI
AMAL C. SJAAF PURNAWAN JUNADI ATIK NURWAHYUNI DEPARTEMEN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA INA-HEA, 9 APRIL 2015 Latar Belakang Undang-undang No 29
Lebih terperinciCLINICAL PATHWAY APENDISITIS AKUT
CLINICAL PATHWAY APENDISITIS AKUT No. RM : Nama Pasien : BB : Kg Jenis Kelamin :. TB : cm Tanggal Lahir :. Tgl.Masuk :. Jam :.. Diagnosa Masuk RS :. Tgl.Keluar :. Jam :.. Penyakit Utama :. Kode ICD Lama
Lebih terperinciNama Pasien :.. BB:.. Kg No.RM :. Penyakit Utama : Kejang Demam Kompleks Kode ICD: LOS : hari Ruang rawat/kelas :../...
Kejang Demam Kompleks CLINICAL PATHWAY Nama Pasien :.. BB:.. Kg No.RM :. Jenis kelamin :.. TB:.. cm Tgl Masuk : Jam:.. Umur :.. Tgl Keluar : Jam:.. Diagnosis : Lama Rawat :.. hari Penyakit Utama : Kejang
Lebih terperinciCLINICAL PATHWAY EKLAMPSIA GRAVIDARUM Rumah Sakit Kelas B & C
POLRI DAERAH JAWA BARAT BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN RUMKIT BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG CLINICAL PATHWAY EKLAMPSIA GRAVIDARUM Rumah Sakit Kelas B & C No. RM : Nama Pasien : BB : Kg Jenis
Lebih terperinciKriteria Diagnosis Berdasaran IDSA/ESCMID :
Kriteria Diagnosis Berdasaran IDSA/ESCMID : Kategori Presentasi Klinis Laboratorium ISK non-komplikata akut pada wanita, sistitis non komplikata akut pada wanita Pielonefritis non komplikata akut ISK komplikata
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS PEKAUMAN
PANDUAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I DEFINISI Panduan Pelayanan Klinis Bagi Dokter di Puskesmas Pekauman bertujuan untuk memberikan acuan bagi Dokter dalam memberikan pelayanan di Puskesmas
Lebih terperinciApa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?
Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Neuropati otonom Neuropati otonom mempengaruhi saraf otonom, yang mengendalikan kandung kemih,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 15.00 WIB,
Lebih terperinciLAPORAN KASUS / RESUME DIARE
LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sekitar 5%-10% dari seluruh kunjungan di Instalasi Rawat Darurat bagian pediatri merupakan kasus nyeri akut abdomen, sepertiga kasus yang dicurigai apendisitis didiagnosis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data yang dilakukan secara retrospektif melalui seluruh
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Apendisitis akut adalah penyebab paling sering dari nyeri abdomen akut yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Apendisitis akut adalah penyebab paling sering dari nyeri abdomen akut yang memerlukan tindakan pembedahan. Diagnosis apendisitis akut merupakan hal yang
Lebih terperinciRSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Komite Mutu dan Keselamatan Pasien. Indikator Hospital Wide Tahun 2017 (Bulan Januari s/d Desember)
Indikator Hospital Wide Tahun 217 (Bulan Januari s/d Desember) Ketepatan memasang gelang identitas pasien 1 8 2 Target 1 1 1 1 1 1 1 1 Capaian 99.9 99.9 99.7 1. 1. 1. 1. 1. Prosedur TBaK untuk tindak lanjut
Lebih terperinciRSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Kepuasan Pelanggan di Atas Segala-galanya. Hasil Capaian. Indikator Hospital Wide
Hasil Capaian Indikator Hospital Wide Ketepatan memasang gelang identitas pasien 1 8 6 4 2 Target 1 1 1 1 Capaian 99,9 99,9 99,6 1 Prosedur TBaK untuk tindak lanjut pelaporan nilai kritis hasil laboratorium
Lebih terperinciStrategi Penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin Praktik Kedokteran dalam Rangka Pembinaan Profesi Dokter/Dokter Gigi pada Era MEA #
Strategi Penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin Praktik Kedokteran dalam Rangka Pembinaan Profesi Dokter/Dokter Gigi pada Era MEA # Dody Firmanda Ketua Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)
Lebih terperinciClinical Pathways # Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Ketua Komite Medik RSUP Fatmawati, Jakarta.
Clinical Pathways # Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Ketua Komite Medik RSUP Fatmawati, Jakarta. Pendahuluan Dengan terbitnya Undang Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam tifoid termasuk dalam 10 besar masalah kesehatan di negara berkembang dengan prevalensi 91% pada pasien anak (Pudjiadi et al., 2009). Demam tifoid merupakan penyakit
Lebih terperinciPasien 1. No. RM : Usia : 39 th. Anamnesa : G4P3A0, Post Partum 2 jam, usia janin 37 minggu. Diagnosis : Preeklampsia dan Partus spontan
Pasien 1 No. RM : 018158 Usia : 39 th Anamnesa : G4P3A0, Post Partum 2 jam, usia janin 37 minggu Diagnosis : Preeklampsia dan Partus spontan TD : 180/90 Macam Obat Dosis Frekuensi 17 18 19 Coamoxiclave
Lebih terperinciDIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.
DIARE AKUT I. PENGERTIAN Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Penyebab terbanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hati adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang memiliki peran dalam proses penyimpanan energi, pembentukan protein, pembentukan asam empedu, pengaturan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode waterfall. Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu tempat terjadinya inflamasi primer akut. 3. yang akhirnya dapat menyebabkan apendisitis. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu penyakit bedah mayor yang sering terjadi adalah. 1 merupakan nyeri abdomen yang sering terjadi saat ini terutama di negara maju. Berdasarkan penelitian epidemiologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kehamilan ektopik yang berakhir dengan keadaan ruptur atau abortus. 12 Kehamilan
24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Kehamilan Ektopik Terganggu Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang terjadi diluar rongga uteri. Lokasi tersering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini apendisitis merupakan penyebab terbanyak dilakukannya operasi pada anak-anak. Selain itu apendisitis yang ditandai dengan keluhan nyeri perut kanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh Salmonella thypi (S thypi). Pada masa inkubasi gejala awal penyakit tidak tampak, kemudian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm (kisaran 3-15 cm), dan berpangkal di sekum. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS DAN LABORATORIUM KESEHATAN PADA PERATURAN DAERAH NOMOR 4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. isi, akurat, tepat waktu, dan pemenuhan persyaratan aspek hukum. berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta membaiknya keadaan sosial ekonomi dan pendidikan saat ini, mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi Kode Blok Blok Bobot Semester Standar Kompetensi : Pendidikan Dokter : KBK403 : UROGENITAL : 4 SKS : IV : Mengidentifikasi dan menyusun
Lebih terperinciSCLINICAL PATHWAY SMF THT RSU DAERAH Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN
SCLINICAL PATHWAY SMF THT RSU DAERAH Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN (NAMA PENYAKIT) Nama Pasien : BB : No. RM : Jenis Kelamin : TB : Umur/Tanggal Lahir : Tgl. Masuk RS Jam : Diagnosa Masuk RS : Tonsilitis Kronis
Lebih terperinci3. Pemeriksaan Tajam Penglihatan (Visus) dan Buta Warna. Pemeriksaan HBs Ag Malaria (untuk daerah endemis malaria)
Lampiran : Surat No. 224/DL.004/V/AMG-2012 Tanggal 15 Mei 2012 Hal : Pemeriksaan Kesehatan MACAM DAN JENIS PEMERIKSAAN KESEHATAN 1. Riwayat Penyakit (Anamnesis) 2. Pemeriksaan Fisik (Physical Test) 3.
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN CLINICAL PATHWAYS RSUD TAMAN HUSADA BONTANG KALIMANTAN TIMUR
MATERI PELATIHAN CLINICAL PATHWAYS RSUD TAMAN HUSADA BONTANG KALIMANTAN TIMUR Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Bontang, 10 11 November 2012 Daftar Isi Halaman Pendahuluan Clinical Pathways 1 Manfaat Clinical
Lebih terperinciMODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT
TEAM BASED LEARNING MODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakultas Kedokteran Unhas DISUSUN OLEH : Prof. Dr. dr. Syarifuddin Rauf, SpA(K) Prof. dr. Husein Albar, SpA(K) dr.jusli
Lebih terperinciSectio Caesarea PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) Sectio Caesarea 1. Pengertian ( Definisi) Persalinan buatan, di mana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan
Lebih terperinciMATERI WORKSHOP CLINICAL PATHWAYS. Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA
MATERI WORKSHOP CLINICAL PATHWAYS Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Daftar Isi Halaman Pendahuluan Clinical Pathways 1 Manfaat Clinical Pathways dari segi Efisiensi Pembiayaan, Efektifitas Pelayanan dan Keberadilan/Ekuiti
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG TARIF PEMERIKSAAN KESEHATAN CALON TENAGA KERJA INDONESIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG TARIF PEMERIKSAAN KESEHATAN CALON TENAGA KERJA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPenyakit Radang Panggul. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Penyakit Radang Panggul Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Penyakit radang panggul adalah gangguan inflamasi traktus genitalia atas perempuan, dapat meliputi endometritis,
Lebih terperinciLaporan Operasi Tonsilektomi
Laporan Operasi Tonsilektomi Oleh: Ahmad Riza Faisal Herze 1110103000034 Pembimbing: dr. Heditya Damayanti, Sp.THT-KL KEPANITERAAN KLINIK THT RSUP FATMAWATI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciANALISIS MANFAAT PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN DHF DI SMF PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI
//digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //d //d //d ANALISIS
Lebih terperinciDody Firmanda. Ketua Komite Medik. RSUP Fatmawati, Jakarta. Pendahuluan
Penyusunan Standar Prosedur Operasional (SPO)/Panduan Praktik Klinis (PPK) di Puskesmas sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran Dody Firmanda Ketua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di dalam saluran empedu, atau pada kedua-duanya. 1,2 Kolelitiasis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kolelitiasis adalah batu yang terbentuk dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu, atau pada kedua-duanya. 1,2 Kolelitiasis terutama ditemukan di negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008
Lebih terperinciABORTUS INKOMPLIT. No. Dokumen : No. Revisi : - Tanggal Terbit : Halaman : 1/ Sutarjo, SKM, M.MKes NIP
SOP NIP. 19620305 198803 1 008 UPT Puskesmas Gegesik 1. Pengertian Abortus Inkomplit adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar darimkavum uteri masih ada yang tertinggal 2. Tujuan Sebagai acuan petugas
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION)
PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION) A. DEFINISI 1. Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter atau ahli medis terhadap suatu diagnosa, terapidan rekomendasi
Lebih terperinciPROGRAM IMPLEMENTASI POKJA PELAYANAN PASIEN
PRGRAM IMPLEMENTASI PKJA PELAYANAN PASIEN I. PENDAHULUAN Sehubungan akan dilaksanakan survei akreditasi pada bulan april 2015, Pokja Pelayanan Pasien sudah melengkapi kelengkapan dokumen yang berkaitan.
Lebih terperinciPerawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Perawatan kehamilan & PErsalinan Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep kehamilan Tanda tanda kehamilan Tanda tanda persalinan Kriteria tempat bersalin Jenis tempat bersalin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Selain virus sebagai penyebabnya,
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analgetik-Antipiretik Analgetik merupakan obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Nyeri sebenarnya berfungsi sebagai tanda adanya penyakit
Lebih terperinciPortofolio Kasus 1 SUBJEKTIF OBJEKTIF
Portofolio Kasus 1 SUBJEKTIF Pasien Tn.D, 22 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri sejak 3 hari yang lalu, mual dan muntah sebanyak 3 kali sejak 2 malam yang lalu. Selain itu os juga mengeluhkan
Lebih terperinciTATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :
Revisi Halaman Kepala 1. Pengertian Malaria adalah suatu infeksi penyakit akut maupun kronik yang disebakan oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual
Lebih terperinciKONSEP TEORI. 1. Pengertian
KONSEP TEORI 1. Pengertian Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran
Lebih terperinciBAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :
BAB I DEFENISI Pelayanan yang diberikan kepada pasien di unit pelayanan kesehatan rumah sakit misalnya haruslah mencakup pelayanan yang komprehensif (bio-psiko-sosial dan spiritual). Disamping itu pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dengue. Penyakit DBD tidak ditularkan secara langsung dari orang ke orang, tetapi ditularkan kepada manusia
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI DI RSUP H. ADAM MALIK STUDI KASUS. CLOSED (R) NEGLECTED FRAKTUR FEMUR (Fx)
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI DI RSUP H. ADAM MALIK STUDI KASUS CLOSED (R) NEGLECTED FRAKTUR FEMUR (Fx) Disusun Oleh: Desi Diana, S. Farm. NIM 103202012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN
PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NUNUKAN, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciKanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obat analgesik adalah obat yang dapat mengurangi nyeri tanpa menyebabkan. mengurangi efek samping penggunaan obat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Nyeri merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Diperkirakan satu dari lima orang dewasa mengalami nyeri dan setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi yang terjadi saat kehamilan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi yang terjadi saat kehamilan berlangsung dan biasanya pada bulan terakhir kehamilan, tekanan darah mencapai nilai 140/90
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lokal di perut bagian kanan bawah (Anderson, 2002). Apendisitis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apendisitis akut merupakan peradangan apendiks vermiformis yang memerlukan pembedahan dan biasanya ditandai dengan nyeri tekan lokal di perut bagian kanan bawah (Anderson,
Lebih terperinciClinical Pathways Rumah Sakit
Clinical Pathways Rumah Sakit Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Ketua Komite Medik RSUP Fatmawati, Jakarta. Pendahuluan Dalam rangka untuk menjaga mutu layanan rumah sakit (dalam hal ini quality assurance) yang
Lebih terperinciTATALAKSANA SKISTOSOMIASIS. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :
Revisi Halaman 1. Pengertian Skistosoma adalah salah satu penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing trematoda dari genus schistosoma (blood fluke). 2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam
Lebih terperinciETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B
HEPATITIS REJO PENGERTIAN: Hepatitis adalah inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan kimia ETIOLOGI : 1. Ada 5
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG Menimbang : a. Bahwa semua pasien yang dilayani di RSIA Kemang harus diidentifikasi
Lebih terperinciPORTOFOLIO KASUS MEDIK
PORTOFOLIO KASUS MEDIK Oleh: dr. Sukron Nanda Firmansyah PENDAMPING: dr. Moch Jasin, M.Kes Portofolio Kasus No. ID dan Nama Peserta : dr. SukronNanda Firmansyah No. ID dan Nama Wahana: RSU Dr. H. Koesnadi
Lebih terperinciSTRONGILOIDIASIS No. Dokumen : No Revisi : Tanggal terbit : Halaman :
UPT PUSKESMAS CIPELANG SOP STRONGILOIDIASIS No. Dokumen : No Revisi : Tanggal terbit : Halaman : dr.hj.iyen Ganefianti NIP. 196311101989032011 1. Pengertian Strongiloidiasis adala penyakit kecacingan yang
Lebih terperinciCASE REPORT SESSION OSTEOARTHRITIS. Disusun oleh: Gisela Karina Setiawan Abednego Panggabean
CASE REPORT SESSION OSTEOARTHRITIS Disusun oleh: Gisela Karina Setiawan 1301-1210-0072 Abednego Panggabean 1301-1210-0080 Pembimbing: Vitriana, dr., SpKFR BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI
Lebih terperinci90 Januari Februari Maret Target Capaian
Kepatuhan Pemasangan Gelang Identitas Pasien Sebelum Dilakukan Kateterisasi Jantung 98 96 94 92 9 Target Capaian 98.5.. Penyampaian Nilai Kritis Hasil Laboratorium Tepat Waktu 3 Menit 95 9 85 8 Target
Lebih terperincidan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang akan melaksanakan penelitian dengan judul Gambaran Pelaksanaan Discharge
Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN KepadaYth. Sdra/i Responden Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Pathimatuz Zuhra NIM : 20120320135 Adalah mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI)
PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI) Pembicara/ Fasilitator: DR. Dr. Dedi Rachmadi, SpA(K), M.Kes Tanggal 15-16 JUNI 2013 Continuing Professional
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Epidemiologi ISK pada anak bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Epidemiologi Infeksi Saluran Kemih Epidemiologi ISK pada anak bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor lainnya. Insidens ISK tertinggi terjadi pada tahun
Lebih terperinciBAB 7 PENUTUP. Mochtar Bukittinggi sudah diterapkan semenjak tahun 2014, namun belum. berjalan sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan terjadinya
109 BAB 7 PENUTUP 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengacu pada tujuan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 7.1.1. Kebijakan Kebijakan pencairan klaim BPJS Kesehatan
Lebih terperinciClinical Pathways Rumah Sakit
Clinical Pathways Rumah Sakit Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Ketua Komite Medik RSUP Fatmawati, Jakarta. Pendahuluan Dalam rangka untuk menjaga mutu layanan rumah sakit (dalam hal ini quality assurance) yang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. Penelitian telah dilaksanakan di bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup penelitian bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal. Hemoroid sangat umum terjadi. Pada usia lima puluhan, lima puluh persen individu mengalami berbagai tipe
Lebih terperinciDitetapkan Tanggal Terbit
ASSESMEN ULANG PASIEN TERMINAL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur O1 dari 04 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen ulang pasien
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang setelah ethical
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciPenyusunan Clinical Pathways Rumah Sakit
Penyusunan Clinical Pathways Rumah Sakit Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Ketua Komite Medik RSUP Fatmawati, Jakarta. Pendahuluan Sebagaimana telah dituangkan dalam Undang Undang RI Nomor 36 Tahun tentang Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio Caesarea (SC) merupakan suatu teknik kelahiran perabdomen untuk menghentikan perjalanan persalinan normal, dengan cara melakukan insisi di dinding abdomen (laparatomi)
Lebih terperinciCONTOH CONTOH INSIDEN. No. INSTALASI INDIKATOR JENIS
= kejadian tidak diinginkan KTC= kejadian tanpa cedera = kejadian potensi cedera KNC= kejadian nyaris cedera CONTOH CONTOH INSIDEN No. INSTALASI INDIKATOR JENIS 1. Instalasi Gawat darurat Insiden kesalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Appendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada Appendiks vermiformis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Appendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada Appendiks vermiformis dan merupakan penyebab akut abdomen paling sering (Neil Pierce : 2007). Insiden terjadinya
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema yang akan diangkat dalam perancangan Rumah Sakit Islam Ini adalah Habluminallah wa Habluminannas yang berarti hubungan Manusia dengan Tuhan dan hubungan Manusia
Lebih terperinciLatar Belakang DBD endemik di Indonesia Tahun 2004 terjadi KLB, IR 29,7/ dan CFR 1,1% 1% RSAB Harapan Kita RS rujukan kesehatan anak, tahun 200
AUDIT MEDIS PENATALAKSANAAN PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI RSAB HARAPAN KITA Sri Kusumo Amdani Latar Belakang DBD endemik di Indonesia Tahun 2004 terjadi KLB, IR 29,7/100.000 dan CFR 1,1% 1%
Lebih terperinciKanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN PASIEN
PANDUAN PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA TAHUN 2016 1 PANDUAN ASUHAN PASIEN I. PENGERTIAN 1. Patient-centered care (PCC), Pasien merupakan Pusat dalam proses asuhan pasien (patient
Lebih terperinciPELAPORAN HASIL KRITIS
PELAPORAN HASIL KRITIS Pengertian : 1. Proses penyampaian hasil kritis kepada dokter yang merawat pasien. 2. Nilai Hasil Kritis adalah hasil pemeriksaan diagnostic penunjang yang memerlukan penanganan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran napas bawah masih tetap menjadi masalah utama dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi saluran napas bawah masih tetap menjadi masalah utama dalam bidang kesehatan, baik di negara berkembang maupun negara maju. 1 Infeksi ini merupakan penyebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu dasar moral dari adanya suatu persetujuan tindakan kedokteran adalah menghormati martabat manusia (respect for person), yang mana setiap individu (pasien)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu respon inflamasi sel urotelium
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu respon inflamasi sel urotelium yang melapisi saluran kemih karena adanya invasi bakteri dan ditandai dengan bakteriuria dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. walaupun pemeriksaan untuk apendisitis semakin canggih namun masih sering terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apendisitis merupakan kasus paling sering dilakukan pembedahaan pada anak, walaupun pemeriksaan untuk apendisitis semakin canggih namun masih sering terjadi keterlambatan
Lebih terperinciKekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan
F. KEPERAWATAN Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan Kaji TTV, catat perubahan TD (Postural), takikardia, demam. Kaji turgor kulit, pengisian kapiler dan
Lebih terperinciPANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN KOMITE MEDIK RSUD DR. SAIFUL ANWAR KESALAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT BAKORDIK RSSA/FKUB MALANG 2015 BILA BERHADAPAN DENGAN PASIEN,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup penelitian A.1. Tempat Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. A.2. Waktu Waktu pelaksanaan bulan September Oktober 2011. A.3. Disiplin Ilmu Disiplin ilmu
Lebih terperinci