APLIKASI H- KONTROL PADA SISTEM MASSA PEGAS. Kasbawati 1)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI H- KONTROL PADA SISTEM MASSA PEGAS. Kasbawati 1)"

Transkripsi

1 Paradiga, Vol. 4 No. Agustus hl. 3 APLIKASI H- KONTROL PADA SISTEM MASSA PEGAS Kasawati ) ) Jurusan Mateatia MIPA Universitas Hasanuddin, Maassar 945 E-ail: asawati@gail.co ABSTRAK Pada enelitian ini aan diahas engenai aliasi engontrol, dala hal ini ontrol H-ta hingga, ada siste assa egas. Masalah ontrol yang aan diahas adalah analisis estailan atau erfora dari siste loo tertutu dan enentuan engontrol yang teat yang daat enstailan siste secara enyeluruh sesuai dengan outut yang diinginan. Kontrol H-ta hingga eruaan engontrol yang daat enstailan lant secara internal dan eerian jainan e-roust-an siste dan estailan siste. Kata unci: ontrol feedac, siste assa egas, ontrol H-ta hingga ABSTRACT This aer discuss aout alication of controller, H-infinity control, in a sring ass syste with two ass daed systes. The control role that will e studied here is to analyze the staility or erforance of a closed loo feedac syste and to find a controller that will stailize the closed loo feedac syste internally in a certain condition ased on the outut that we want. H-infinity control will e use to find the controller that can stailize syste internally. H infinity control can guarantee the roustness syste and stailize syste internally. Keywords: feedac control, sring ass syste, H infinity control Diteria: 3 Mei Disetujui untu diuliasian: 7 Agustus. Pendahuluan Pengeangan etode ontrol roust telah enjadi fous utaa dala dua deade terahir ini hususnya dala ounitas ontrol (control counity). Keroustan suatu siste ontrol terhada gangguan (disturance) dan etidaastian (uncertainty) selalu enjadi toi utaa dala eahasan asalah feedac control. Masalah feedac tida aan terlalu enari ada eanyaan siste ontrol jia didalanya tida terdaat gangguan dan etidaastian []. Peerian engontrol ada suatu siste ertujuan untu euat siste terseut roust terhada gangguan sesuai dengan einginan. Desain ontrol dengan H ontrol atau dengan H ontrol enjain eroustan suatu siste tetai ada uunya desain engontrol dengan enggunaan H leih anya diinati dianding desain ontrol

2 Aliasi H- Kontrol ada Siste Massa Pegas 4 dengan H arena ontrol yang dihasilan oleh H ta hingga leih roust diandingan dengan H []. Siste assa egas eruaan salah satu siste sederhana yang anya diteraan dala dunia tenologi. Salah satu contohnya adalah siste assa egas ada oil diana engontrol didesain dengan tujuan untu engurangi fator guncangan yang terjadi jia seuah oil elewati seuah luang di jalan dengan cara eeri engontrol ada egas oil, sehingga oil daat roust terhada guncangan terseut. Aiatnya engendara teta aan erasa nyaan saat elewati jalanan yang erluang. Seain roust ontrol yang didesain aa orang aan seain nyaan erendara arena guncangan terseut daat di atasi. Dala aalah ini, asalah ontrol yang aan diahas adalah endesain suatu engontrol ada siste assa egas dengan enggunaan H ta hingga (H ) ontrol dan eandingan hasil antara siste yang telah dieri engontrol dengan siste yang elu diontrol untu elihat aaah siste enjadi roust dan stail secara internal setelah dieri engontrol.. Esistensi Pengontrol yang Menstailan Siste Misalan terdaat lant uu erua fungsi transfer G(s) yang eetaan inut w dan ontrol inut u e ontrol outut z dan outut teruur y, dengan entu z w G( s), y u diana G(s) eunyai entu realisasi seagai eriut: Dala entu close-loo syste fungsi transfer G(s) yang dieri engontrol daat digaaran dala entu diagra Gaar. Gaar. Diagra siste uu terhuung (general syste interconnected)

3 Paradiga, Vol. 4 No. Agustus hl. 3 5 G eruaan lant yang dieruu, K adalah engontrol yang aan didesain, w eruaan seua inut eternal yang eliuti: disturances, coands, u eruaan inut ontrol, y eruaan sensor outut/outut teruur dan z erua regulated outut, q n untu suatu u R, w R, z R, y R, R,, A R, B R, B R, C R, C R, D R, D R. nn n n n qn q Jia lant G tertutu (closed-loo syste) oleh outut feedac u K( s) y, seerti ada Gaar, aa lu tertutu dari inut w e z daat dinyataan dala entu lower linear fractional transforation (LT) yaitu Tzw l ( G, K) G G K( I GK ) G. Tinjau siste uan ali dala Gaar dengan lant G yang diasusian stailizale dan detectale dengan entu realisasi di atas. Masalah estailan disini adalah eneuan engontrol K agar siste lu tertutu stail secara internal sehingga syarat well-osedness daat dienuhi. Definisi Siste G diataan stailizale jia terdaat engontrol K yang enstailan G secara internal [3]. Lea Terdaat engontrol K (yang roer) yang daat enstailan G secara internal jia dan hanya jia (A,B ) stailizale dan (A,C ) detectale [3]. Jia terdaat dan L sedeiian sehingga AB dan ALC stail aa engontrol K daat dientu enjadi: Buti: ( ) Dari asusi ahwa siste stailizale dan detectale aa terdaat K dan L sedeiian sehingga AB dan ALC stail. Misalan K(s) eruaan engontrol yang daat enstailan G secara internal, aa atris A dari siste loo tertutu di atas erentu A LC LC A B LC LD K( s) ~ A A LC A B L B A B LC. Matris di atas eunyai entu yang saa dengan. Aiatnya setru dari atris A saa dengan gaungan dari setru AB dan ALC. Ini engaiatan A juga stail arena AB dan ALC stail.

4 Aliasi H- Kontrol ada Siste Massa Pegas 6 ( ) Andaian (A,B ) tida stailizale dan (A,C ) tida detectale. Aiatnya terdaat nilai eigen dari A ~ yang real artnya ositif sedeiian sehingga siste tida stail. Hal ini ontradisi dengan adanya engontrol K yang daat enstailan siste secara internal erdasaran Definisi. 3. Aliasi Pengontrol ada Siste Massa Pegas Tinjau siste assa egas dala Gaar. Gaar. Siste assa egas (two ass daed syste) Model ateatia dari siste assa egas dala Gaar daat diturunan dengan enggunaan onse gaya yang eerja ada suatu siste assa egas seagai eriut: dengan dan seagai asuan erua inut ontrol dan gangguan, dan seagai eluaran. Dengan eisalan state 4 3, dieroleh ersaaan ruang eadaan (state sace equation) seagai eriut: u D C y u B A () diana 4 3,, y u A, B,

5 Paradiga, Vol. 4 No. Agustus hl. 3 7 C, D. 4 3, () dengan outut:. 4 3 y (3) Misalan ada siste terseut dierian fungsi oot (weighting function) dengan tujuan untu engurangi error yang terjadi ada asing-asing inut dan outut aa dieroleh entu lu tertutu secara uu seagai eriut: Gaar 3. Siste loo tertutu dari lant yang dieruu Siste lu tertutu diatas, daat diawa e dala entu lower Linear ractional Transforation (LT) seagai eriut: Gaar 4. LT dari lant siste assa egas yang dieruu Inut dan outut dala LT di atas adalah K

6 Aliasi H- Kontrol ada Siste Massa Pegas 8 u, w y z. w w n, y z y z w3 n, Bentu realisasi dari lant yang dieruu adalah z z y y dengan fungsi oot adalah fungsi oot untu inut: outut: W ; fungsi oot untu noise: W s W P W P Wu n P Wn P n P Wn P W u G s 5 ; fungsi oot untu s 5.s. s W. n n 4. Hasil dan Peahasan Misalan dierian nilai untu tia araeter ada siste assa egas yaitu,,, 4,.,.. Dengan enggunaan software Matla 7 dieroleh hasil seagai eriut. ungsi transfer untu lant P dari e :, ungsi transfer dari lant G dari n n e Z Z y y :

7 Paradiga, Vol. 4 No. Agustus hl. 3 9 Nor ta hingga dari T zw, yaitu T.39 γ ; γ. 39. Hasil erja dari suot suot ontrol su otial yang dieroleh dengan enggunaan ontrol H terhada siste assa egas dala Gaar daat dilihat dala lot ste reson, iulse reson dan lot freuensi reson atau ode lot dala gaar eriut.

8 Aliasi H- Kontrol ada Siste Massa Pegas (a) () Gaar 5. Pengaruh ontrol inut ( ) terhada outut erua siangan (Gaar a) dan (Gaar ) ada saat siste yang dierian ste resonse (a) () Gaar 6. Pengaruh gangguan ( ) terhada outut erua siangan (Gaar a) dan (Gaar ) ada saat siste yang dierian ste resonse (a) () Gaar 7. Pengaruh ontrol inut ( ) terhada outut erua siangan (Gaar a) dan (Gaar ) saat siste dierian iulse resonse

9 Paradiga, Vol. 4 No. Agustus hl. 3 (a) () Gaar 8. Pengaruh gangguan ( ) terhada outut erua siangan (Gaar a) dan (Gaar ) saat siste dierian iulse resonse Gaar 9. reuensi resonse (ode lot) antara siste yang elu dan telah diontrol Berdasaran gaar ste resonse daat dilihat ahwa jia siste dieri reson erua fungsi ste aa siste yang telah dieri engontrol erua H ta hingga ontrol, aan leih ceat encaai ondisi yang stail diandingan siste yang elu dieri engontrol. Selain itu engaruh inut yang erua gangguan, terhada state dan yang eruaan eluaran erua siangan dari egas, daat diurangi. Selanjutnya jia siste dieri reson erua fungsi iulse yaitu rangsangan yang dierian secara tiatia ada siste, aa siste yang telah dieri engontrol juga aan leih ceat encaai ondisi yang stail diandingan siste yang elu dierian engontrol. Begituula dengan engaruh inut yang erua gangguan, terhada state dan yang eruaan eluaran erua siangan dari egas daat diurangi. Di saing itu, watu yang

10 Aliasi H- Kontrol ada Siste Massa Pegas dierluan untu encaai estailan dari siste yang terontrol tida terlalu laa diandingan dengan siste yang elu diontrol. Hal ini diseaan oleh nor ta hingga dari fungsi transfer siste yang terontrol leih ecil dari gaa suotial sehingga daat diataan ahwa engontrol yang dihasilan daat enstailan siste secara internal. Berdasaran gaar fungsi reson (ode lot) daat dilihat ahwa ea tie saat siste egas dienaan ontrol, engalai enurunan diandingan dengan ea tie dari siste yang elu dienaan ontrol. Dari sini daat disiulan ahwa ontrol H ta hingga yang dierian ada siste egas daat eerja dengan ai sehingga daat eroustan siste terhada gangguan ( ) serta H ta hingga ontrol daat enstailan siste secara internal. 5. Kesiulan Desain ontrol dengan H ta hingga ontrol enghasilan suatu engontrol yang aan enjain eroustan siste. Hal ini diseaan oleh ontrol yang dihasilan dengan H ta hingga ontrol engalai otialisasi sehingga nor dari fungsi transfernya daat diiniuan. H ta hingga ontrol daat eerja dengan ai ada siste assa egas yang dierian dala Gaar, sehingga siste yang telah diontrol enjadi leih roust atau tahan terhada gangguan. Hal ini daat dilihat dari engaruh disturance ada eluaran yaitu state dan yang erua siangan egas daat diurangi. Selain itu, engontrol juga daat enstailan siste secara internal. Hal ini daat dilihat dari hasil lot grafi fungsi reson diana untu siste yang terontrol, watu yang dierluan untu encaai estailan tida terlalu laa jia diandingan dengan siste yang elu diontrol. DATAR PUSTAKA [] Zhou, K., Doyle, J.C., and Glover, K Roust and Otial Control. New Jersey: Prentice Hall. [] Hai, A.R.. Paraeterisasi Pengontrol Suotial H, Tesis Magister. Bandung: Institut Tehnologi Bandung. [3] Ogata, K Modern Control Engineering, Third Edition. London: Prentice Hall. [4] Lewis,.L. and Syros, V.L Otial Control, Second Edition. New Yor: Wiley.

TEORI KONTROL ROBUST

TEORI KONTROL ROBUST TEORI KONTROL ROBUST TUGAS Oleh RIRIN SISPIYATI NIM : 6 Progra Studi Mateatia INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 9 SISTEM MASSA PEGAS. Perasalahan Suatu siste assa pegas dengan redaan didesripsian seperti pada

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN: Uji Kecocokan Chi-Kuadrat Untuk Distribusi Poisson. Pada Data Asuransi

PROSIDING ISBN: Uji Kecocokan Chi-Kuadrat Untuk Distribusi Poisson. Pada Data Asuransi PROSIDING ISBN: 978-979-16353-3- Uji Kecocoan Chi-Kuadrat Untu Distribusi Poisson Pada Data Asuransi S-14 Lisnur Wachidah e-ail: lisnur_w@yahoo.co.id Abstra Untu eerluan analisis secara araetri ada suatu

Lebih terperinci

TRANFORMASI MATRIKS PADA RUANG BARISAN KONVERGEN

TRANFORMASI MATRIKS PADA RUANG BARISAN KONVERGEN TRANFORMASI MATRIKS PADA RUANG BARISAN KONVERGEN Wahidah Alwi Dosen pada Jurusan Mateatia Faultas Sains dan Tenologi UIN Alauddin Maassar Eail. Teno_sains@yahoo.co Abstract: The calculus have introduce

Lebih terperinci

MODEL PERTUMBUHAN POPULASI BERDASARKAN KELOMPOK UMUR. Dwi Lestari Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Abstrak

MODEL PERTUMBUHAN POPULASI BERDASARKAN KELOMPOK UMUR. Dwi Lestari Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Abstrak Moel Pertuuhan Poulasi... Dwi estari MODE PERTUMBUHAN POPUASI BERDASARKAN KEOMPOK UMUR Dwi estari Universitas Aha Dahlan, Yogyakarta Astrak Penelitian ateatika ala iang eografi an ekologi sangatlah enting.

Lebih terperinci

METODA PELETAKAN AKAR ADAPTIF LANGSUNG PADA TANGKI REAKTOR. Iskandar Aziz Dosen PNS dpk pada Program Studi Teknik Sipil Universitas Almuslim ABSTRAK

METODA PELETAKAN AKAR ADAPTIF LANGSUNG PADA TANGKI REAKTOR. Iskandar Aziz Dosen PNS dpk pada Program Studi Teknik Sipil Universitas Almuslim ABSTRAK METODA PELETAKAN AKAR ADAPTIF LANSUN PADA TANKI REAKTOR Iskandar Aziz Dosen PNS dk ada Progra Studi Teknik Siil Universitas Alusli ABSTRAK Tulisan ini eresentasikan etoda eletakan akar adatif langsung

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA SELEKSI TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2011 SOAL TES TEORI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT

Lebih terperinci

D. GAYA PEGAS. F pegas = - k x

D. GAYA PEGAS. F pegas = - k x D. GY EGS ESISIS. Elastisitas adalah : ecenderungan pada suatu benda untu berubah dala bentu bai panjang, lebar aupun tingginya, tetapi assanya tetap. Hal itu disebaban oleh gayagaya yang enean enarinya,

Lebih terperinci

KAJIAN PENGARUH MODIFIKASI JUMLAH KUTUB TERHADAP PERUBAHAN DAYA DAN TORSI MOTOR INDUKSI SATU FASA

KAJIAN PENGARUH MODIFIKASI JUMLAH KUTUB TERHADAP PERUBAHAN DAYA DAN TORSI MOTOR INDUKSI SATU FASA KAJAN PENGARUH MODFKA JUMLAH KUTUB TERHADAP PERUBAHAN DAYA DAN TOR MOTOR NDUK ATU FAA Asfari Hariz antoso, Pebibing : Hari antoso, Pebibing : Hery Purnoo. Abstrak Motor induksi satu fasa banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Untuk encaai tujuan enelitian, dierlukan beberaa engertian dan teori yang relevan dengan ebahasan. Dala bab ini akan diberikan beberaa teori berua definisi, teorea, auun lea yang

Lebih terperinci

3.1 TEOREMA DASAR ARITMATIKA

3.1 TEOREMA DASAR ARITMATIKA 3. TEOREMA DASAR ARITMATIKA Definisi 3. Suatu bilangan bulat > disebut (bilangan) rima, jia embagi ositif bilangan tersebut hanya dan. Jia bilangan bulat lebih dari satu buan bilangan rima disebut (bilangan)

Lebih terperinci

MENENTUKAN KRITERIA PRIMA BERDASARKAN KONGRUEN LUCAS. Nani Anugrah Putri S 1, Sri Gemawati 2 ABSTRACT

MENENTUKAN KRITERIA PRIMA BERDASARKAN KONGRUEN LUCAS. Nani Anugrah Putri S 1, Sri Gemawati 2 ABSTRACT MENENTUKAN KRITERIA PRIMA BERDASARKAN KONGRUEN LUCAS Nani Anugah Puti S Si Geawati 2 2 Poga Studi S Mateatia Juusan Mateatia Faultas Mateatia dan Ilu Pengetahuan Ala Univesitas Riau Kapus Bina Widya Peanbau

Lebih terperinci

BAB IV METODE BELAJAR HEBBIAN

BAB IV METODE BELAJAR HEBBIAN BAB IV MEODE BELAJAR HEBBIAN - Aturan Hebb meruaan salah satu huum embelajaran jaringan neural yang ertama. Diemuaan oleh Donald Hebb (949). Hebb lahir di Chester, Nova Scotia, ada ergantian abad. - Isinya

Lebih terperinci

Impuls dan Momentum By. Aan S. Arcadie

Impuls dan Momentum By. Aan S. Arcadie Iuls dan Moentu y. Aan S. Arcadie A. Iuls (I ---- Ns) ada saat Anda enendang bola, gaya yang diberikan kaki aada bola teradi dala waktu yang sangat singkat. Gaya seerti ini disebut sebagai gaya iulsif.

Lebih terperinci

Research Consortium OPPINET, Institut Teknologi Bandung

Research Consortium OPPINET, Institut Teknologi Bandung IATMI 006-TS-9 PROSIDING, Siosiu Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perinyakan Indonesia (IATMI) 006 Hotel The Ritz Carlton Jakarta, 5-7 Noveber 006 APLIKASI NILAI EFISIENSI ALIRAN DAN METODE SEQUENTIAL

Lebih terperinci

einstein cs Fisika Soal

einstein cs Fisika Soal [OSN-Kabupaten 2008] 1. Sebuah elevator nai e atas dengan percepatan a e. Saat etinggian elevator terhadap tanah adalah h dan ecepatannya adalah v e (anggap t = 0), sebuah bola dilepar vertial e atas dengan

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA DUA KELOMPOK VARIABEL KUANTITATIF DALAM ANALISIS KANONIK

KORELASI ANTARA DUA KELOMPOK VARIABEL KUANTITATIF DALAM ANALISIS KANONIK Jurnal Pengaaran MIPA, Vol. 0 No. Desember 007 ISSN: -097 KORELASI ANARA DUA KELOMPOK VARIABEL KUANIAIF DALAM ANALISIS KANONIK Oleh : Dewi Rachmatin, S.Si., M.Si. Jurusan Pendidian Matematia FPMIPA Universitas

Lebih terperinci

BEBERAPA MODIFIKASI METODE NEWTON RAPHSON UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH AKAR GANDA. Supriadi Putra, M,Si

BEBERAPA MODIFIKASI METODE NEWTON RAPHSON UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH AKAR GANDA. Supriadi Putra, M,Si BEBERAPA ODIFIKASI ETODE NEWTON RAPHSON UNTUK ENYELESAIKAN ASALAH AKAR GANDA Suriadi Putra,,Si Laboratorium Komutasi Numeri Jurusan atematia Faultas atematia & Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kamus

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS LOKAL PENYEBARAN PENYAKIT ENDEMIK MODEL SI - SIIR DENGAN KONTROL VAKSINASI. Tri Andri Hutapea

ANALISIS STABILITAS LOKAL PENYEBARAN PENYAKIT ENDEMIK MODEL SI - SIIR DENGAN KONTROL VAKSINASI. Tri Andri Hutapea 5 ANAL TABLTA LOKAL PENYEBAAN PENYAKT ENDEMK MODEL - DENGAN KONTOL VAKNA Tri Anri Hutaea Astra Penyearan enyait enei ahir-ahir ini enjai erhatian ara ratisi esehatan an eneiti Peneraan aijian ersaaan iferensia

Lebih terperinci

Aplikasi Geometri pada Permainan Dinamis Non- Kooperatif Skalar Waktu tak Berhingga

Aplikasi Geometri pada Permainan Dinamis Non- Kooperatif Skalar Waktu tak Berhingga Seminar Nasional eknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNIKI) 7 ISSN :85-99 Pekanaru, Novemer 5 Aplikasi Geometri pada Permainan Dinamis Non- Kooperatif Skalar Waktu tak Berhingga Nilwan Andiraja

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DENGAN MAGNIFIED GRADIENT FUNCTION DAN DETERMINISTIC WEIGHT MODIFICATION DALAM MULITLAYER NEURAL NETWORK

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DENGAN MAGNIFIED GRADIENT FUNCTION DAN DETERMINISTIC WEIGHT MODIFICATION DALAM MULITLAYER NEURAL NETWORK IMLEMETAI ALGORITMA GEETIA DEGA MAGIFIED GRADIET FUCTIO DA DETERMIITIC WEIGT MODIFICATIO DALAM MULITLAYER EURAL ETWOR endry etiawan, Rully oelaian rogra ascasarjana, Jurusan Teni Inforatia, Faultas Tenologi

Lebih terperinci

MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL BILANGAN BULAT DAN BILANGAN RASIONAL

MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL BILANGAN BULAT DAN BILANGAN RASIONAL MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL BILANGAN BULAT DAN BILANGAN RASIONAL Sarta Meliana 1, Mashadi 2, Sri Gemawati 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematia 2 Dosen Jurusan Matematia Faultas Matematia dan

Lebih terperinci

BAB 3 RUANG BERNORM-2

BAB 3 RUANG BERNORM-2 BAB RUANG BERNORM-. Norm- dan Ruang ` De nisi. Misalan V ruang vetor atas R berdimensi d (dalam hal ini d boleh ta hingga). Sebuah fungsi ; V V! R yang memenuhi sifat-sifat beriut;. x; y 0 ia dan hanya

Lebih terperinci

Delay System II. Sistem Antrian M/M/m

Delay System II. Sistem Antrian M/M/m 03/2/202 Deay Syste II Siste Antrian M/M/ Kedatangan panggian : oisson arriva Service tie : exponentiay distributed Juah server : anjang antrian : ta terhingga Diagra transisi ondisi 0 2 + 2 3 = syste

Lebih terperinci

DINAMIKA LINEAR Teori Singkat Hukum-hukum Newton tentang Gerak Gaya-gaya yang sering dijumpai dalam persoalan mekanika: maksimum

DINAMIKA LINEAR Teori Singkat Hukum-hukum Newton tentang Gerak Gaya-gaya yang sering dijumpai dalam persoalan mekanika: maksimum DINAIKA LINEAR Teori Singkat Huku-huku Newton tentang Gerak. Huku Newton Benda yang dia atau berada dala gerak dengan keceatan konstan akan terus berada dala keadaan geraknya kecuali ada gaya yang bekerja

Lebih terperinci

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/23/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/23/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus Fisika-TEP FTP UB /3/3 Dinaika 3 TIM FISIKA FTP UB PUSAT MASSA Titik usat assa / centroid suatu benda ditentukan dengan ruus ~ x x ~ y y ~ z z Diana: x, y, z adalah koordinat titik usat assa benda koosit.

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH PELAT TERHADAP UNJUK KERJA PENUKAR KALOR (HE) REAKTOR TRIGA 2000

PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH PELAT TERHADAP UNJUK KERJA PENUKAR KALOR (HE) REAKTOR TRIGA 2000 PNGARUH PNAMBAHAN JUMLAH PLAT TRHADAP UNJUK KRJA PNUKAR KALOR (H) RAKTOR TRIGA 2000 Henky Poedjo Rahardjo dan Veronica Indriati Sri Wardhani PTNBR - BATAN, Jl. Taansari No. 71 Bandung, 1 ABSTRAK PNGARUH

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN VISUAL BASIC UNTUK OPTIMASI STRUKTUR PELAT BERPENEGAR DENGAN BEBAN LATERAL PADA ALAS KAPAL

PEMROGRAMAN VISUAL BASIC UNTUK OPTIMASI STRUKTUR PELAT BERPENEGAR DENGAN BEBAN LATERAL PADA ALAS KAPAL JURNA TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: -59 (0-9 Print) PEMROGRAMAN VISUA ASIC UNTUK OPTIMASI STRUKTUR PEAT ERPENEGAR DENGAN EAN ATERA PADA AAS KAPA Danang Ea Sautro, M. Nurul Misbah ST.MT Jurusan Teni

Lebih terperinci

FORMULIR LAMARAN KERJA ISILAH DENGAN LENGKAP DAN JELAS SEMUA PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN MENGGUNAKAN HURUF CETAK ATAU HURUF DIKETIK NAMA PELAMAR

FORMULIR LAMARAN KERJA ISILAH DENGAN LENGKAP DAN JELAS SEMUA PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN MENGGUNAKAN HURUF CETAK ATAU HURUF DIKETIK NAMA PELAMAR FORMULIR LAMARAN ERJA ISILAH DENGAN LENGAP DAN JELAS SEMUA PERTANYAAN DI AWAH INI DENGAN MENGGUNAAN HURUF ETA ATAU HURUF DIETI NAMA PELAMAR POSISI YANG DILAMAR PAS FOTO 4X6 M DITEMPEL DI SINI FRMPSDM020101.Rev.0

Lebih terperinci

Universitas Tanjungpura Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak, Indonesia * Abstrak

Universitas Tanjungpura Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak, Indonesia *  Abstrak POSITRON, Vol. VII, No. (7), Hal. 4 47 ISSN: 3-497 (print) ISSN: 549-936X (online) Model Sederana Gera Osilator dengan Massa Berua Teradap Watu Menggunaan Metode Runge Kutta Yulia Acu a, Boni Palanop Lapanporo

Lebih terperinci

Analisis Kestabilan Titik Keseimbangan Model Perilaku Jumlah Pelaku Narkoba dengan Faktor Rehabilitasi

Analisis Kestabilan Titik Keseimbangan Model Perilaku Jumlah Pelaku Narkoba dengan Faktor Rehabilitasi Vol. 7 No. 6-7 Januari Analisis Kestailan Titik Keseimangan Model Perilaku Jumlah Pelaku Narkoa dengan Faktor ehailitasi Syamsuddin Toaha Astrak Tulisan ini memahas suatu model laju eruahan jumlah elaku

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM SUSPENSI SEMI AKTIF SEPEREMPAT KENDARAAN MENGUNAKAN KONTROL ADAPTIF

RANCANG BANGUN SISTEM SUSPENSI SEMI AKTIF SEPEREMPAT KENDARAAN MENGUNAKAN KONTROL ADAPTIF Rancang Bangun Siste Suspensi Sei Atif Seperepat Kendaraan engunaan Kontrol Adaptif RANCANG BANGUN SISTE SUSPENSI SEI AKTI SEPEREPAT KENDARAAN ENGUNAKAN KONTROL ADAPTI uhlas Prastya S Teni Eletro, aultas

Lebih terperinci

Penentuan Sampling Minimal Dalam Eksperimen Life-Testing menggunakan Order Statistics. Oleh:

Penentuan Sampling Minimal Dalam Eksperimen Life-Testing menggunakan Order Statistics. Oleh: Penentuan Sampling Minimal Dalam Esperimen Life-Testing menggunaan Order Statistics Oleh: Budhi Handoo Staff Pengajar Jurusan Statistia Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU Warsito (warsito@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAT A function f ( x) ( is bounded and continuous in (, ), so the iproper integral of rational

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 TUNING PARAMETER MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) FOR MAX PLUS LINEAR (MPL) SYSTEMS

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 TUNING PARAMETER MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) FOR MAX PLUS LINEAR (MPL) SYSTEMS MTEMTIK DN PENDIDIKN MTEMTIK 010 Kelomo Matematia TUNING PRMETER MODEL PREDITIVE ONTROL (MP) FOR MX PLUS LINER (MPL) SYSTEMS Nurwan 1 and Subiono 1 Magister Student of Mathematics Deartment Lecturer of

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 3.1 Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek enelitian eruakan hal yang tidak bisa diisahkan dari berbagai enelitian yang dilakukan. Menurut Suharisi Arikunto (2010: 161), objek enelitian adalah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA SIMULATOR KONTROL ALIRAN

IMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA SIMULATOR KONTROL ALIRAN E- E-5 E-6 V- I- E-4 E- P IMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA SIMULATOR KONTROL ALIRAN Asriyadi Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengimlementasikan kontroler PID ada sebuah simulator kontrol aliran

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor

Lebih terperinci

OSN 2014 Matematika SMA/MA

OSN 2014 Matematika SMA/MA Soal 5. Suatu barisan bilangan asli a 1, a 2, a 3,... memenuhi a + a l = a m + a n untu setiap bilangan asli, l, m, n dengan l = mn. Jia m membagi n, butian bahwa a m a n. Solusi. Andaian terdapat bilangan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Eksperimen Sederhana Gerak Proyektil

Rancang Bangun Alat Eksperimen Sederhana Gerak Proyektil Pradita Adnan Wijaa Sekolah Pascasarjana Pengajaran Fisika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesa 10 Bandung 4013 Uar Fauzi, Fourier Dzar Eljaar Latief Departeen Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

MAKALAH KONTROL H 2 DAN KONTROL H SERTA APLIKASINYA DALAM SISTEM MASSA PEGAS KARTIKA YULIANTI ( ) RIRIN SISPIYATI ( )

MAKALAH KONTROL H 2 DAN KONTROL H SERTA APLIKASINYA DALAM SISTEM MASSA PEGAS KARTIKA YULIANTI ( ) RIRIN SISPIYATI ( ) MKLH KONTOL H N KONTOL H SET PLKSN LM SSTEM MSS PEGS KTK ULNT 6 N SSPT 63 POGM STU MTEMTK NSTTUT TEKNOLOG NUNG 7 PENHULUN. Latar elaag Masalah Efisiesi da efetivitas suatu siste yag diais selalu ejadi

Lebih terperinci

Pengendalian Level Coupled Tank Menggunakan Metode Sliding Mode Control (SMC) Hybrid Proportional Integral Derivative (PID) di Simulink Matlab

Pengendalian Level Coupled Tank Menggunakan Metode Sliding Mode Control (SMC) Hybrid Proportional Integral Derivative (PID) di Simulink Matlab Jurnal Sains, eknologi dan Industri, Vol. 3, No., Desemer 05,.5- ISSN 693-390 rint/issn 407-0939 online Pengendalian Level Couled ank Menggunakan Metode Sliding Mode Control (SMC) Hyrid Proortional Integral

Lebih terperinci

Analisis Optimasi Daya Generator Turbin Angin Skala Kecil Dengan Metode Penulusuran Titik Daya Maksimum Untuk Aplikasi Pengisian Baterai

Analisis Optimasi Daya Generator Turbin Angin Skala Kecil Dengan Metode Penulusuran Titik Daya Maksimum Untuk Aplikasi Pengisian Baterai Analisis Otiasi Daya Generator Turbin Angin Skala Kecil Dengan Metode Penulusuran Titik Daya Maksiu Untuk Alikasi Pengisian Baterai Sekolah Teknik Elektro dan Inforatika, Institut Teknologi Bandung Jalan

Lebih terperinci

MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK 2 [KODE/SKS : KD / 2 SKS] Ruang Vektor

MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK 2 [KODE/SKS : KD / 2 SKS] Ruang Vektor MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK [KODE/SKS : KD4 / SKS] Ruang Vetor FIELD: Ruang vetor V atas field salar K adalah himpunan ta osong dengan operasi penjumlahan vetor dan peralian salar. Himpunan ta osong

Lebih terperinci

BAB II RESPONS STRUKTUR TERHADAP PEMBEBANAN DINAMIK

BAB II RESPONS STRUKTUR TERHADAP PEMBEBANAN DINAMIK Laporan Tugas Ahir Peodelan Nueri Respons Benturan Tiga Strutur Aibat Gepa BAB II RESPONS STRUKTUR TERHADAP PEMBEBANAN DINAMIK. UMUM Gepa bui adalah suatu geraan tiba tiba atau suatu rentetan geraan tiba

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bagian landasan teori ini aan dibahas materi-materi aa saja yang menunjang materi yang dibahas ada bab selanjutnya. Adaun materi-materi tersebut adalah analisis variansi, metode

Lebih terperinci

Bahan Minggu II, III dan IV Tema : Kerangka acuan inersial dan Transformasi Lorentz Materi :

Bahan Minggu II, III dan IV Tema : Kerangka acuan inersial dan Transformasi Lorentz Materi : Bahan Minggu II, III dan IV Tema : Keranga auan inersial dan Transformasi Lorent Materi : Terdaat dua endeatan ang digunaan untu menelusuri aedah transformasi antara besaran besaran fisis (transformasi

Lebih terperinci

matematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s

matematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s i K- ateatika K e l a s XI PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA Tujuan Peelajaran Setelah epelajari ateri ini, kau diharapkan eiliki keapuan erikut.. Menguasai konsep peagian suku anyak dengan etode Horner..

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA SELEKSI TIM INDONESIA untu IPhO 2013 SOAL TES TEORI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH

Lebih terperinci

Penerapan Persamaan Aljabar Riccati Pada Masalah Kendali Dengan Waktu Tak Berhingga

Penerapan Persamaan Aljabar Riccati Pada Masalah Kendali Dengan Waktu Tak Berhingga Penerapan Persamaan Aljabar Riccati Pada Masalah Kendali Dengan Waktu Tak Berhingga Nilwan Andiraja 1, Zulfikar 2 1,2 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau Jl.

Lebih terperinci

2. Menentukan koleksi inti ubi kayu dan mengevaluasi kebaikan koleksi inti yang diperoleh. METODE. Data

2. Menentukan koleksi inti ubi kayu dan mengevaluasi kebaikan koleksi inti yang diperoleh. METODE. Data 2 2. Menentuan olesi inti ubi ayu dan mengevaluasi ebaian olesi inti yang dieroleh. METODE Data Data yang digunaan dalam enelitian ini berasal dari Kelomo Peneliti Pengelolaan Sumberdaya Geneti (Kelti

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING

BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bab III Desain Dan Apliasi Metode Filtering Dalam Sistem Multi Radar Tracing BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bagian pertama dari bab ini aan memberian pemaparan

Lebih terperinci

BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI

BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI 3. Pengertian Prinsip Sangar Burung Merpati Sebagai ilustrasi ita misalan terdapat 3 eor burung merpati dan 2 sangar burung merpati. Terdapat beberapa emunginan bagaimana

Lebih terperinci

Kuliah 9 Filter Digital

Kuliah 9 Filter Digital TEKNIK PENGOLAHAN ISYARAT DIGITAL Kuliah 9 Filter Digital Idah Susilawati, S.T.,.Eg. Progra Studi Tei Eletro Progra Studi Tei Iforatia Faultas Tei da Ilu Koputer Uiversitas ercu Buaa Yogaarta 9 Kuliah

Lebih terperinci

EVALUASI PERPUSTAKAAN DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY EVALUATION MEMBERSHIP DEGREE TRANSFORMATION NEW ALGORITHM M(1,2,3)

EVALUASI PERPUSTAKAAN DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY EVALUATION MEMBERSHIP DEGREE TRANSFORMATION NEW ALGORITHM M(1,2,3) EVALUASI PERPUSTAKAAN DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY EVALUATION MEMBERSHIP DEGREE TRANSFORMATION NEW ALGORITHM M(,2,3) Riah Ukur Ginting, Rocky Y Dillak 2 Jurusan Mateatika FMIPA USU Jl. Bioteknologi I Kaus

Lebih terperinci

Alternatif jawaban soal uraian

Alternatif jawaban soal uraian Lapiran Alternatif jawaan soal uraian. Lukislah garis ang elalui pangkal koordinat O(0,0) dan epunai gradien erikut ini! a. -. ) Noor poin a a) Alternatif pertaa langkah pengerjaan pertaa Persaaan garis

Lebih terperinci

Estimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter

Estimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter Estimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter eguh Herlambang 1, Denis Fidita 2, Puspandam Katias 2 1 Program Studi Sistem Informasi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Unusa Kampus B

Lebih terperinci

PEREKAYASAAN TANGKI PENGENDAP UNTUK MEMISAHKAN (NH 4 ) 4 UO 2 (CO 3 ) 3 DARI CAIRAN NH 4 F

PEREKAYASAAN TANGKI PENGENDAP UNTUK MEMISAHKAN (NH 4 ) 4 UO 2 (CO 3 ) 3 DARI CAIRAN NH 4 F PEREKAYASAAN TANGKI PENGENDAP UNTUK MEMISAHKAN (NH 4 ) 4 UO 2 (CO 3 ) 3 DARI CAIRAN NH 4 F Abdul Jai, Hafni issa Nuri Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional Kawasan Pusitek Serong

Lebih terperinci

SISTEM VERIFIKASI CITRA TANDATANGAN DENGAN METODE POLA BUSUR TERLOKALISASI

SISTEM VERIFIKASI CITRA TANDATANGAN DENGAN METODE POLA BUSUR TERLOKALISASI SISTEM VERIFIKASI CITRA TANDATANGAN DENGAN METODE POLA BUSUR TERLOKALISASI A.A. K. Oa Sudana Staf Jurusan Teni Eletro, Faultas Teni, Universitas Udayana ABSTRACT Signature is used as a proof of one s ratification.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

Penentuan Lokasi dan Alokasi Produk untuk Sub-Distributor dan Outlet pada PT. Sinar Niaga Sejahtera Distributor Wilayah Surakarta

Penentuan Lokasi dan Alokasi Produk untuk Sub-Distributor dan Outlet pada PT. Sinar Niaga Sejahtera Distributor Wilayah Surakarta Perfora (2010) Vol. 9, No.2: 53-58 Penentuan Loasi dan Aloasi Produ untu Sub-Distributor dan Outlet ada PT. Sinar Niaga Seahtera Distributor Wilayah Suraarta Fahrina Faha 1, Yuniaristanto dan Aditya Pradana

Lebih terperinci

Perbandingan Analisis Lendutan Pelat dengan Menggunakan Metode Beam on Elastic Foundation (BoEF) dan Finite Element Method (FEM)

Perbandingan Analisis Lendutan Pelat dengan Menggunakan Metode Beam on Elastic Foundation (BoEF) dan Finite Element Method (FEM) 94 JURNAL ILMIAH SEMESTA TENIA Vol. 4, No., 94-, Mei Perandingan Analisis Lendutan Pelat dengan Menggunaan Metode Beam on Elastic oundation (BoE) dan inite Element Method (EM) (Comparatie Analysis of Deflection

Lebih terperinci

RINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN

RINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN RINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN SAMSUL ARIFIN 04/177414/PA/09899 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM YOGYAKARTA 2008 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan 2.1.2. Pengertian Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik dala suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Seua benda

Lebih terperinci

KAJIAN KONSEP RUANG NORMA-2 DENGAN DOMAIN PEMETAAN BERUPA RUANG BERDIMENSI HINGGA

KAJIAN KONSEP RUANG NORMA-2 DENGAN DOMAIN PEMETAAN BERUPA RUANG BERDIMENSI HINGGA Jurnal Matematika Murni dan Teraan εsilon Vol. 07, No.01, 013), Hal. 13 0 KAJIAN KONSEP RUANG NORMA- DENGAN DOMAIN PEMETAAN BERUPA RUANG BERDIMENSI HINGGA Wahidah 1 dan Moch. Idris 1, Program Studi Matematika

Lebih terperinci

FLUTTER SUPPRESSION AIRFOIL SUDU TURBIN ANGIN MENGGUNAKAN LQG CONTROLLER DAN FUZZY LOGIC

FLUTTER SUPPRESSION AIRFOIL SUDU TURBIN ANGIN MENGGUNAKAN LQG CONTROLLER DAN FUZZY LOGIC FLUTTER SUPPRESSION AIRFOIL SUDU TURBIN ANGIN MENGGUNAKAN LQG CONTROLLER DAN FUZZY LOGIC *Akhad Fauzilhaq 1, Isoyo Haryanto 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 2

Lebih terperinci

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012 Perteuan ke-3 Persaaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 7 Septeber 01 Analisa Terapan Terapan:: Metode Nuerik Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Bisection Dasar Teorea: Suatu persaaan ()0, diana

Lebih terperinci

Studi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya

Studi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya Studi dan Analisis mengenai Hill ipher, Teni Kriptanalisis dan Upaya enanggulangannya Arya Widyanaro rogram Studi Teni Informatia, Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung Email: if14030@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mengikuti Ujian Skripsi untuk Memperoleh Gelar Strata Satu pada Jurusan Matematika. Oleh

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mengikuti Ujian Skripsi untuk Memperoleh Gelar Strata Satu pada Jurusan Matematika. Oleh SKRISI ENERAAN TEOREMA KARAKTERISASI ADA DISTRIBUSI OISSON DALAM MENENTUKAN ELUANG MEMENANGKAN SUATU ERMAINAN Diajuan Sebagai Salah Satu Sarat Guna Mengiuti Ujian Srisi untu Meeroleh Gelar Strata Satu

Lebih terperinci

Diktat Kuliah Grafika Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Semester II 1999/2000

Diktat Kuliah Grafika Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Semester II 1999/2000 Ditat Kuliah Grafia Komuter Faultas Ilmu Komuter Universitas Indonesia Semester II 999/2 Reresentasi Oe dengan Fungsi Parametri Reresentasi olgon-mesh dalam eeraa hal amatlah memaan ruang enimanan. Suatu

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PERSAMAAN ALJABAR RICCATI DAN PENERAPANNYA PADA MASALAH KENDALI

KARAKTERISTIK PERSAMAAN ALJABAR RICCATI DAN PENERAPANNYA PADA MASALAH KENDALI Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 4 Mei 0 KARAKTERISTIK PERSAMAAN ALJABAR RICCATI DAN PENERAPANNYA PADA MASALAH KENDALI

Lebih terperinci

BAB 2 TEORI PENUNJANG

BAB 2 TEORI PENUNJANG BAB EORI PENUNJANG.1 Konsep Dasar odel Predictive ontrol odel Predictive ontrol P atau sistem endali preditif termasu dalam onsep perancangan pengendali berbasis model proses, dimana model proses digunaan

Lebih terperinci

Prediksi Umur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunami dengan Metode Spectral Fatigue Analysis

Prediksi Umur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunami dengan Metode Spectral Fatigue Analysis JURNAL TEKNIK ITS Vol., (Sept, ) ISSN: 3-97 G-59 Prediksi Uur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunai dengan Metode Spectral Fatigue Analysis Angga Yustiawan dan Ketut Suastika Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK BAB IV : ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK 56 BAB IV ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK Salah satu apliasi dari eori erron-frobenius yang paling terenal adalah penurunan secara alabar untu beberapa sifat yang dimilii

Lebih terperinci

Fluida. Pada temperatur normal, zat dapat berwujud: Fluida

Fluida. Pada temperatur normal, zat dapat berwujud: Fluida LUID luia aa teperatur noral, zat apat erwuju: luia? aatan/soli Cair/Liqui Gas luia Zat an apat enalir an eiliki entuk seperti waah an enapunna to-ato an olekul-olekul eas ererak luia okok ahasan luia

Lebih terperinci

DESAIN KOMPENSATOR KAWASAN FREKUENSI. Dalam bab terdahulu, telah dipelajari analisa TKA dan prosedur desain. Desain

DESAIN KOMPENSATOR KAWASAN FREKUENSI. Dalam bab terdahulu, telah dipelajari analisa TKA dan prosedur desain. Desain DESAIN KOMPENSATOR KAWASAN FREKUENSI Dalam bab terdahulu, telah dielajari analisa TKA dan rosedur desain. Desain TKA telah ditamilkan sebagai metode untuk menangani tanggaan eralihan (transien) sistem

Lebih terperinci

Contoh 1. = 3, 75 cm 3 Ditanya : m Jawab : m = ρv = 19,3 x 3,75 = 27,375 gra m

Contoh 1. = 3, 75 cm 3 Ditanya : m Jawab : m = ρv = 19,3 x 3,75 = 27,375 gra m Contoh. Seotong eas yang bentuknya seerti seeda akan di tentukan assanya. Eas di asukkan dala gelas ukur yang sebelunya telah berisi air, seerti gabar. Ternyata, skala yang ditunjukan oleh eukaan air dala

Lebih terperinci

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah

Lebih terperinci

Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis

Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis p-issn: 461-0933 e-issn: 461-1433 Halaan 59 Naskah diterbitkan: 30 Deseber 015 DOI: doi.org/10.1009/1.0110 Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Haronis Esar Budi Progra Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Mateatika

Lebih terperinci

Bab III. Dasar Teori

Bab III. Dasar Teori Bab III Dasar Teori Pada dasarnya, engujian yang dilakukan untuk engetahui koefisien refleksi dan transisi odel eecah gelobang struktur akresi ineral, adalah suatu uaya untuk ereroduksi suatu keadaan laangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

Pemodelan Dan Eksperimen Untuk Menentukan Parameter Tumbukan Non Elastik Antara Benda Dengan Lantai

Pemodelan Dan Eksperimen Untuk Menentukan Parameter Tumbukan Non Elastik Antara Benda Dengan Lantai Pemodelan Dan Esperimen Untu enentuan Parameter Tumbuan Non Elasti Antara Benda Dengan Lantai Puspa onalisa,a), eda Cahya Fitriani,b), Ela Aliyani,c), Rizy aiza,d), Fii Taufi Abar 2,e) agister Pengajaran

Lebih terperinci

Aplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov

Aplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov J. Sains Dasar 2014 3(1) 20-24 Apliasi diagonalisasi matris pada rantai Marov (Application of matrix diagonalization on Marov chain) Bidayatul hidayah, Rahayu Budhiyati V., dan Putriaji Hendiawati Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan

Lebih terperinci

VISI : Mewujudkan warga sekolah yang cerdas dan beretika dengan layanan prima pendidikan I. INTEGRAL. dan. dan. maka. adalah

VISI : Mewujudkan warga sekolah yang cerdas dan beretika dengan layanan prima pendidikan I. INTEGRAL. dan. dan. maka. adalah VISI : Mewuju warga seolah ang cerdas eretia dengan laanan prima pendidian I. INTEGRAL. ( ) d.... ( )d.... Jia dietahui f ' ( ) f () f ( ) adalah. Jia dietahui f ' ( ) f () f ( ) adalah. Hasil dari ( )

Lebih terperinci

KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI

KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI Laila Istiani R. Heri Soelistyo Utoo 2, 2 Progra Studi Mateatika Jurusan Mateatika FMIPA

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012 PERANCANGAN KENDALI PID DIGITAL PADA KELUARAN BUCK KONVERTER BERDASARKAN PERUBAHAN BEBAN Irma Husnaini ABSTRACT This research about design of digital Proortional Integral Derivative (PID) controller to

Lebih terperinci

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering Jurnal Kubik, Volue No. ISSN : 338-0896 Penentuan Akar-Akar Siste Persaaan Tak Linier dengan Kobinasi Differential Evolution dan Clustering Jaaliatul Badriyah Jurusan Mateatika, Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

SIMULASI HAMILTONIAN CHAOS PADA OSILASI HARMONIK DAN REDAMAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.

SIMULASI HAMILTONIAN CHAOS PADA OSILASI HARMONIK DAN REDAMAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7. Prosiding Perteuan Iiah XXIV FI Jateng & DIY, Searang 0 Ari 00 3 ha. 3-37 SIMULASI AMILTONIAN AOS PADA OSILASI ARMONIK DAN REDAMAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPI 7. Nuru Fitria, Suari, Viska Inda Variani Jurusan

Lebih terperinci

Soal-Jawab Fisika OSN x dan = min. Abaikan gesekan udara. v R Tentukan: a) besar kelajuan pelemparan v sebagai fungsi h. b) besar h maks.

Soal-Jawab Fisika OSN x dan = min. Abaikan gesekan udara. v R Tentukan: a) besar kelajuan pelemparan v sebagai fungsi h. b) besar h maks. Soal-Jawab Fisia OSN - ( poin) Sebuah pipa silinder yang sangat besar (dengan penampang lintang berbentu lingaran berjarijari R) terleta di atas tanah. Seorang ana ingin melempar sebuah bola tenis dari

Lebih terperinci

IV PENYELESAIAN MASALAH PENETAPAN BLOK PADA REL PELANGSIRAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM

IV PENYELESAIAN MASALAH PENETAPAN BLOK PADA REL PELANGSIRAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM 22 {, } {, } x, S, K (2) y, B (22) Tuuan dari fungi oetif (8) adalah meminimuman ongo dari aignmentaignment yang fiiel erta meminimuman anyanya lo yang tida diparir pada rel pelangiran. Kendala (9) menyataan

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K3 Revisi Antiremed Kelas Kimia Persiapan Penilaian Ahir Semester (PAS) Ganjil Doc. Name: RK3ARKIM0PAS Version : 06- halaman 0. Untu memperoleh onsentrasi Cl - =0,0 M, maa 50 ml larutan CaCl 0,5 M harus

Lebih terperinci

BAB I BUNGA TUNGGAL DAN DISKONTO TUNGGAL. Terminologi: modal, suku bunga, bunga, dan jangka waktu.

BAB I BUNGA TUNGGAL DAN DISKONTO TUNGGAL. Terminologi: modal, suku bunga, bunga, dan jangka waktu. BAB I BUNGA TUNGGAL DAN DISKONTO TUNGGAL Terminologi: modal, suu bunga, bunga, dan janga watu. Modal adalah sejumlah uang yang disiman atau ditabung atau diinjam ada (dari) suatu Ban atau badan lain. Suu-bunga

Lebih terperinci

( s) PENDAHULUAN tersebut, fungsi intensitas (lokal) LANDASAN TEORI Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

( s) PENDAHULUAN tersebut, fungsi intensitas (lokal) LANDASAN TEORI Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang Latar Belaang Terdapat banya permasalahan atau ejadian dalam ehidupan sehari hari yang dapat dimodelan dengan suatu proses stoasti Proses stoasti merupaan permasalahan yang beraitan dengan suatu aturan-aturan

Lebih terperinci

Aturan Pembelajaran Perceptron

Aturan Pembelajaran Perceptron Aturan Pemelajaran Percetron ujuan Salah satu ertanyaan kita yang muncul adalah: "Bagaimana kita menentukan Matrik oot dan ias untuk jaringan ercetron dengan anyak inut dimana adalah mustahil untuk memvisualisasikan

Lebih terperinci

SIMULASI SUSPENSI SEMI-AKTIF SETENGAH KENDARAAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER

SIMULASI SUSPENSI SEMI-AKTIF SETENGAH KENDARAAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER Siulasi Suspensi Sei-Aktif Setengah Kendaraan SIMULASI SUSPENSI SEMI-AKTIF SETENGAH KENDARAAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER Efan Yacha Rezkyanto S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN 43 MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : MATERI KULIAH: Mekanika klasik, Huku Newton I, Gaya, Siste Satuan Mekanika, Berat dan assa, Cara statik engukur gaya.. POKOK BAHASAN: DINAMIKA PARTIKEL 6.1 MEKANIKA

Lebih terperinci

=====O0O===== c) Tumbukan tidak lenting, e = 0 A. MOMENTUM DAN TUMBUKAN. Hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku.

=====O0O===== c) Tumbukan tidak lenting, e = 0 A. MOMENTUM DAN TUMBUKAN. Hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku. A. MOMENTUM DAN TUMUKAN Teori Singka :. Perkalian anara assa dan keceaan disebu oenu P P. Hasil kali anara gaya F dan selang waku enghasilkan erubahan oenu P disebu ula Iuls I I P F d c Tubukan idak lening,

Lebih terperinci

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI Muhaad Aldo Aditiya Nugroho (13213108) Asisten: Dede Irawan (23214031) Tanggal Percobaan: 29/03/16 EL3215 Praktiku Siste Kendali Laboratoriu Siste Kendali dan Koputer - Sekolah

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Pengembangan Teorema Dalam enelitian dan erancangan algoritma ini, akan dibahas mengenai beberaa teorema uji rimalitas yang terbaru. Teorema-teorema

Lebih terperinci