BAB V ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BEBAN DAN TAHANAN (LOAD AND RESISTANCE FACTOR)
|
|
- Widya Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BEBAN DAN TAHANAN (LOAD AND RESISTANCE FACTOR) 5.1 Umum Pada bab V n dbahas mengena hasl perhtungan faktor-faktor beban (load) atau serng dsebut dengan faktor pengal beban, dan faktor-faktor pengal tahanan atau yang serng dsebut dengan faktor reduks tahanan, Faktor pengal beban dan faktor reduks tahanan dalam desan struktur dkenal dengan nama LRFD (Load Restance Factor Desgn) dengan bentuk matematsnya sebaga berkut : Rn L. Ln + D. Dn (5.1) Untuk tugas akhr n Nla Rn sama dengan nla kapastas aksal predks yang ddapat dar lma metoda perhtungan, sedangkan nla Ln dan Dn berturut turut adalah nla beban hdup nomnal dan beban mat yang d dapat dar rencana struktur yang akan dpkul oleh pondas tunggal. Oleh karena tu akan ddapat persamaan LRFD sebanyak jumlah metoda perhtungan yatu lma persamaan LRFD. Untuk menghtung nla-nla faktor beban dan faktor tahanan d gunakan metoda Hasofer dan Lnd sepert telah djelaskan pada bab II Tnjauan Pustaka. Selanjutnya untuk menghaslkan faktor-faktor beban dan tahanan maka dperlukan beberapa harga sebaga berkut : 1. Jens fungs dstrbus beban mat dan beban hdup 2. Nla bas beban mat ( L ) dan bas beban hdup ( D ) 3. COV (Coeffcent of Varance) dar beban mat (V D ) dan beban hdup (V L ) 4. Jens fungs dstrbus tahanan 5. Nla bas tahanan ( R ) 6. COV (Coeffcent of Varance) dar tahanan (V R ) 7. Nla target ndeks keandalan/ndeks keamanan ( T ) Masukan (nput) nomor 1, 2, 3, 4, dan 7 ddapat dar peneltan-peneltan terdahulu, sedangkan masukan nomor 5 dan 6 ddapat dar hasl perhtungan pada beberapa lokas proyek dmana akan djelaskan pada sub bab berkutnya. 5.2 Fungs Dstrbus, Nla Bas Dan COV Untuk, Serta Besarnya Nla Target Langkah awal dalam perhtungan untuk menentukan faktor-faktor beban dan tahanan maka pada sub bab n dbahas beberapa asums yang dgunakan berkatan dengan masukan (nput) yang akan dgunakan untuk menghaslkan persamaan LRFD (Load 82
2 Resstance Factor Desgn). hdup dapat dkategorkan beban transent dan dstrbus beban transent secara tpkal dmodelkan oleh berbaga komte spesfkas pembebanan mempergunakan dtrbus yang lebh press (precse) yatu tpe dstrbus extrem I dan II.. Oleh karena tu dalam perhtungan dalam tugas akhr n beban mat d asumskan mengkut dstrbus extrem tpe I. Selanjutnya, untuk beban mat pada perhtungan tugas akhr n dasumskan mengkut dstrbus normal hal n ddasarkan pada data peneltan oleh Rohayat(1999). Sedangkan untuk fungs dstrbus beban dasumskan mengkut dstrbus lognormal (Nowak dalam buku Relablty of Structure yang dterbtkan oleh Mc Graw Hll). Dalam berbaga lteratur ksaran c.o.v untuk beban berksar dar 0,1 sampa 0,25 untuk beban mat, beban hdup dan beban angn (Nowak 1994, ellngwood dan Teke 1999). Dalam prakteknya untuk desan dpergunakan batas atas (upper end) dar ksaran nla untuk bas dan c.ov (Ellngwood et all, 1980). Galambos(1982) memepergunakan nla bas untuk beban mat sebesar 1,05 dengan COV sebesar 0,10 serta nla bas 1,15 dengan COV sebesar 0,25 untuk beban hdup pada bangunan kantor. Tabel 5.1 Nla Rata-Rata Bas (Nla Rata-Rata Raso Terhadap Nomnal) Serta C.O.V Bas. ( Assesment Of Current Load Faktors For Use In Geotechncal Load And Resstane Factor Desgn:, B.Scott, B.J.Km, Dan R.Salgado) Nla Rata-rata Referens Bas mat Nowak 1994; Ellngwood dan Teke 1999 hdup 1.0 Ellngwood dan Teke 1999 angn Nowak 1994 gempa 0.3 Nowak 1994 c.o.v Referens mat Nowak 1994; Ellngwood dan Teke 1999 hdup 0.25 Ellngwood dan Teke 1999 angn 0.20 Nowak 1994 gempa 0.7< Nowak 1994;Ellngwood et al 1980 Dalam analss keandalan pada peneltan n mempergunakan batas atas untuk c.o.v dan bas beban, sedangkan c.o.v untuk kapastas tahan (resstance) mempergunakan perhtungan dar data-data yang ddapat dar lokas proyek. 83
3 Tabel 5.2 Nla Rata-Rata Bas Serta C.O.V Yang Dpaka Dalam Peneltan In Nla bas c.o.v mat hdup Ellngwood (1980) menyarankan untuk perhtungan nla-nla faktor beban dan nlanla faktor tahanan mempergunakan target T masng-masng untuk kombnas beban gravtas saja, kombnas beban gravtas plus beban angn, dan kombnas beban gravtas plus beban gempa adalah 3.0, 2.5 dan Meyerhoff berpendapat target antara 2,5 sampa 3 kemungknan merupakan nla yang pantas (may be approrate) untuk tang tunggal, sedangkan untuk analss group dkarenakan efek redundans (keruntuhan satu tang tdak lantas mengmplkaskan grup tang akan runtuh) target ndeks keandalan untuk tang pancang dapat dreduks dar 2,5 sampa 3 menjad 2,0 sampa 2,5. Adapun menurut Natonal Buldng Code of Canada (NBCC/NRC 1995) target T untuk desan pondas sebesar 3,5. Indeks keandalan berhubungan dengan probabltas kegagalan (probablty of falure) dalam hubungan yang nonlnear sepert dperlhatkan dalam tabel 5.3. Tabel 5.3 Hubungan Antara Imdeks Keandalan ( ) Dan Probabltas Kegagalan (P f ) [ Sumber : US Army Corps Of Engneers (1997). P B-11] Indeks Keandalan p f = ( ) Expected performance level Hazardous Unsatsfactory Poor Below average Above average Good Hgh Pada API RP 2A-LRFD (API 1993) untuk kapastas pondas tang dasumskan nla rata-rata bas tahan 1,0 dan c.o.v sebesar 20%, faktor tahanan pondas tang d sesuakan untuk mencapa ndeks keandalan rata-rata 2,2 untuk kapastas aksal. 5.3 Nla Bas Dan COV Untuk Tahahan (Resstance) Nla bas untuk tahanan dperoleh dar perhtungan pada beberapa lokas proyek proses perhtungan dapat djelaskan pada gambar d halaman berkut. 84
4 f(r) Dstrbus R Rn R R Gambar 5.1 Perhtungan Nla Bas Dstrbus R adalah dstrbus tahanan yang merupakan kapastas terukur yatu kapastas berdasarkan nterpretas dar data tes pembebanan (Loadng Test), sedangkan Nla Rn merupakan nla tahanan nomnal yang merupakan kapastas predks yatu kapastas yang dperoleh berdasarkan data SPT (Standard Penetraton Number). Nla bas tahanan, R dapat dhtung sebaga raso R dan Rn. Oleh karena tu dengan nla-nla R dan Rn dketahu maka nla bas tahanan pun dketahu. Dengan nla Rn yang dperoleh dar lma metoda perhtungan maka akan dperoleh lma nla bas yang berbeda. Nla c.o.v untuk beban ddapat dar dstrbus tahanan berdasarkan kapastas terukur dan dambl nla terbesar dar c.o.v dar seluruh lokas proyek. Berkut adalah hasl perhtungan nla bas tahanan dan nla c.ov yang dgunakan dalam perhtungan tugas akhr n. Tabel 5.4 Nla C.O.V Dan Nla Bas Dar Metoda Perhtungan Nla Bas c.o.v Neely 3,40 0,448 Reese dan O Nell 2,51 0,488 Meyerhoff 4,13 0,352 Sho dan Fuku 4,42 0,366 Aok dan Velloso 0,72 0,338 Nla nla bas dan nla c.o.v tahanan dpergunakan dalam perhtungan metoda Hasofer dan Lnd yang hasl perhtungannya berupa nla-nla faktor beban dan nla faktor tahanan. Persamaan LRFD yang ddapat sebanyak lma persamaan, yatu persamaan LRFD untuk metoda Meyerhoff, metoda Aok dan Velloso, metoda Sho dan Fuku, metoda Reese dan O Nell, serta metoda Neely. 85
5 5.4 Perhtungan Untuk Mendapatkan Faktor- Dan Berkut adalah nla-nla masukan (nput) untuk proses perhtungan metoda Hasofer dan Lnd Tabel 5.5 Nla-Nla Masukan Untuk Metoda Hasofer Dan Lnd Metoda R VR Jens dstrbus L D Jens dstrbus Mat Jens dstrbus Hdup Neely 3,40 0,448 Reese 2,51 0,488 Meyerhoff 4,13 0,352 Lognormal 1,15 1,05 Normal Extrem I Sho 4,42 0,366 Aok 0,72 0,338 Setelah nla-nla nput dtetapkan maka selanjutnya perhtungan untuk menghaslkan faktor-faktor beban dan faktor-faktor tahanan d peroleh melalu metoda Hasofer dan Lnd. Pada sub bab berkutnya akan dbahas proses dan hasl perhtungan untuk mencar nla faktor-faktor beban dan faktor-faktor tahanan Faktor Dan Untuk Berbaga Varas Raso Hdup/ Mat Perhtungan untuk menghaskan faktor beban dan faktor tahanan dengan metoda Hasofer dan Lnd mengambl raso nomnal beban hdup per beban mat () sama dengan 0.25, 0.50, 1.0, 1.50 dan 2.0. Tujuan dar pengamblan raso yang berbeda-beda adalah untuk memperlhatkan tngkat varas nla-nla faktor beban dan tahanan dmana nantnya dgunakan juga untuk menghtung faktor-faktor pengal beban dan tahanan yang optmal yang berlaku umum untuk tap raso nomnal beban hdup per beban mat. Dalam tugas akhr n ndeks keandalan dambl tetap sebesar 2,0. Berkut adalah tabel hasl perhtungan faktor beban dan faktor tahanan per metoda perhtungan dengan varas nla. 86
6 Tabel 5.6 Faktor- Untuk Total Pondas Tang, Mat Serta Hdup Untuk Raso 0.25, 0.50, 1.00, 1.50, 2.00 Metode Neely Reese Meyerhoff Sho Aok 0,25 0,50 1,50 2,00 ( 0,46 0,46 0,51 0,55 0,58 Mat ( D) 1,13 1,14 1,14 1,14 1,14 Hdup ( L) 1,16 1,20 1,26 1,30 1,32 ( 0,13 0,14 0,16 0,19 0,21 Mat ( D) 1,12 1,14 1,14 1,14 1,14 Hdup ( L) 1,16 1,19 1,25 1,28 1,30 ( 1,38 1,39 1,46 1,52 1,57 Mat ( D) 1,14 1,14 1,14 1,14 1,14 Hdup ( L) 1,17 1,23 1,31 1,36 1,39 ( 1,35 1,36 1,43 1,49 1,54 Mat ( D) 1,14 1,14 1,14 1,14 1,14 Hdup ( L) 1,17 1,23 1,30 1,35 1,38 ( 0,26 0,26 0,28 0,29 0,30 Mat ( D) 1,14 1,14 1,14 1,14 1,14 Hdup ( L) 1,18 1,24 1,32 1,37 1,40 Jka hasl perhtungan tersebut dplot pada grafk maka ddapatkan hasl sepert gambar 5.2 sampa 5.6. Metode Neely 1,40 1,20 0,80 0,60 0,40 0,20 0,50 1,50 2,00 2,50 Mat Hdup Gambar 5.2 Grafk Vs Untuk Metoda Neely Metode Reese 1,40 1,20 0,80 0,60 0,40 0,20 0,50 1,50 2,00 2,50 Mat Hdup Gambar 5.3 Grafk Vs Untuk Metoda Reese 87
7 Metode Meyerhoff 2,00 1,50 0,50 Mt Hdup 2,00 3,00 Gambar 5.4 Grafk Vs Untuk Metoda Meyerhoff Metode Sho 1,80 1,60 1,40 1,20 0,80 0,60 0,40 0,20 2,00 3,00 Mat Hdup Gambar 5.5 Grafk Vs Untuk Metoda Sho Metode Aok 1,60 1,40 1,20 0,80 0,60 0,40 0,20 2,00 3,00 Mat Hdup Gambar 5.6 Grafk Vs Untuk Metoda Aok Dengan melhat gambar 5.2 sampa dengan gambar 5.6 untuk varas beban hdup/beban mat () per metoda perhtungan dapat dsmpulkan bahwa nla 88
8 faktor tahanan cenderung konstan. Nla faktor pengal beban hdup menngkat palng tngg dbandngkan dengan faktor pengal yang lan, hal n dsebabkan dengan menngkatnya raso maka pengaruh beban hdup lebh besar, dar parameter nput nla COV beban hdup termasuk tngg sehngga dengan menngkatnya pengaruh beban hdup dtambah juga adanya kenyataan varabltas beban hdup yang tngg (dtanda dengan tnggnya nla COV) maka penngkatan nla faktor beban hdup menjad tngg Perhtungan Untuk Mendapatkan Faktor- Yang Optmal Berkut akan dtentukan nla faktor-faktor pengal yang optmal mempergunakan cara yang dajukan oleh Ellngwood et al (1982). Dalam menentukan faktor-faktor pengal, terlebh dahulu harus dtetapkan satu nla ndeks keandalan yang tetap. Menurut Meyerhoff pada tang tunggal nla berksar antara 2.5 sampa 3.0, maka untuk tugas akhr n dambl nal sebesar 2 yang merupakan nla batas mnmum untk pondas tang. Faktor-faktor pengal untuk tap raso tertentu dber bobot, ellngwood mempergunakan bobot (dnyatakan dengan notas w) 10% untuk a=0.25(a=), 45% untuk a=0.5, 30% untuk a=1, 10% untuk a=1.5, perencanaan geoteknk mash harus dlakukan peneltan seberapa besar bobot yang seharusnya, dan berapa varas nla raso yang djadkan patokan. Hasl perhtungannya dsajkan dalam tabel 5.7 (contoh perhtungan untuk metoda Neely). Tabel 5.7 Perhtungan Tabular Koefsen-Koefsen Persamaan Untuk Mendapatkan Faktor-Faktor Dan Yang Optmal Pada Metoda Neely Metode Neely 0,25 0,50 1,50 2,00 Jumlah ( 0,4601 0,4636 0,5055 0,5477 0,5812 Mat ( D) 1,1255 1,1395 1,1395 1,1395 1,1395 Hdup ( L) 1,1596 1,203 1,2624 1,2982 1,3214 Bobot (w) 0,1000 0,4500 0,3000 0,1000 0, RII 3,0763 3,7554 4,7515 5,6359 6,5077 w*a*rii 0,0769 0,8450 1,4255 0,8454 0,6508 3,8435 w*rii 0,3076 1,6899 1,4255 0,5636 0,3254 4,3120 w*a 0,0250 0,2250 0,3000 0,1500 0,1000 0,8000 w*a^2 63 0,1125 0,3000 0,2250 0,2000 0,8438 Koefsen-koefsen hasl analss tabel 5.7 dmasukan pada persamaan berkut : II 2 warn R wa D wa L 0 (5.1) menjad persamaan : 3,7060 R -0,8000 D -0,8438 L = 0 89
9 Kemudan dmasukan juga pada persamaan (2.98) II wrn R w D wa L 0 (5.2) menjad persamaan : 4,3120 R -1 D 0,8000 L = 0 Dar gambar 5.2 dan tabel 5.6 untuk metoda Neely D stabl, untuk tu dambl nla D rata sebesar maka dar persamaan 5.1 dan 5.2 serta dengan menetapkan D =1.14, ddapatkan R =0.39 dan L =0.66. Dengan cara yang sama untuk metoda-metoda yang lan maka ddapat nla-nla faktor pengal berkut n : Tabel 5.8 Rekaptulas Nla-Nla Optmum R, D, L, Untuk Berbaga Metoda Perhtungan Metode ( Mat ( D) Hdup ( L) Neely 0,39 1,14 0,66 Reese 0,10 1,14 0,36 Meyerhoff 1,34 1,14 1,11 Sho 2,43 1,14 3,26 Aok 0,26 1,14 1,15 90
BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tugas Akhr BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pendahuluan D dalam bab n dbahas metoda-metoda perhtungan yang dgunakan dalam tugas akhr n. Metoda-metoda tersebut mencakup perhtungan nla daya dukung predks dan nla
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciPENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI
PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI Reky Stenly Wndah Dosen Jurusan Teknk Spl Fakultas Teknk Unverstas Sam Ratulang Manado ABSTRAK Pada bangunan tngg,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciDidownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciKecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi
Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciPENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN
PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN Pada koreks topograf ada satu nla yang belum dketahu nlanya yatu denstas batuan permukaan (rapat massa batuan dekat permukaan). Rapat massa batuan dekat permukaan dapat dtentukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan
Lebih terperinciP n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman
OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciKritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur
Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciPertemuan 14 ANALISIS STATIK EKIVALEN (SNI )
Halaman 1 dar Pertemuan 14 Pertemuan 14 ANALISIS STATIK EKIVALEN (SNI 1726 2002) Analss statk ekvalen merupakan salah satu metode menganalss struktur gedung terhadap pembebanan gempa dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciStudi Eksperimental Perbandingan Nilai Faktor Reduksi (φ) Profil Baja Tabung Kotak di Indonesia
PROC. ITB Sans & Tek. Vol. 37 A, o., 005, 155-169 155 Stud Ekspermental Perbandngan la Faktor Reduks (φ) Profl Baja Tabung Kotak d Indonesa awr Rasd Jurusan Teknk Spl Polteknk eger Malang Abstrak. Selama
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciUJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD
UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciIV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciIII PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan
Pada bab n akan dbahas mengena penyelesaan masalah ops real menggunakan pohon keputusan bnomal. Dalam menentukan penlaan proyek, dapat dgunakan beberapa metode d antaranya dscounted cash flow (DF). DF
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciTugas Akhir BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai garis pantai cukup panjang. Tanah di daerah pantai pada umumnya adalah tanah lunak, sehingga banyak dipakai konstruksi
Lebih terperinciBAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE
BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE 6B.1 Pelathan ADALINE Model ADALINE (Adaptve Lnear Neuron) dtemukan oleh Wdrow & Hoff (1960) Arstekturnya mrp dengan perseptron Perbedaan
Lebih terperinciConfigural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciEVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS
EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciPreferensi untuk alternatif A i diberikan
Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciNama : Crishadi Juliantoro NPM :
ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciHubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya
Vol. 8, No., 9-101, Januar 01 Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsums Rumah Tangga d Provns Sulawes Selatan dengan Elaststasnya Adawayat Rangkut Abstrak Seleks kurva pengeluaran konsums masyarakat Sulawes
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciBAB VB PERSEPTRON & CONTOH
BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur
Lebih terperinciI. PENGANTAR STATISTIKA
1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
Kajan Kebjakan Penetapan Harga Bahan Bakar Mnyak Jens Bensn Premum d Indonesa 3.1 Tahapan Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Data yang akan dgunakan dalam peneltan n ddapat dar berbaga sumber sepert
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,
BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu
Lebih terperinciUKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a
UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Surabaya adalah bukota Provns Jawa Tmur yang merupakan kota terbesar kedua d Indonesa setelah Jakarta. Dengan jumlah penduduk metropolsnya yang mencapa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN.1 Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d areal IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandr yatu pada hutan prmer (BLOK RKT 01), Logged Over Area (LOA) berumur tahun (Blok RKT
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun
Lebih terperinciBab III Analisis dan Rancangan Sistem Kompresi Kalimat
Bab III Analss dan Rancangan Sstem Kompres Kalmat Bab n bers penjelasan dan analss terhadap sstem kompres kalmat yang dkembangkan d dalam tess n. Peneltan n menggunakan pendekatan statstcal translaton
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciPENGGUNAAN STRUKTUR BRESING KONSENTRIK TIPE X UNTUK PERBAIKAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT TERHADAP BEBAN LATERAL AKIBAT GEMPA
PENGGUNAAN STRUKTUR BRESING KONSENTRIK TIPE X UNTUK PERBAIKAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT TERHADAP BEBAN LATERAL AKIBAT GEMPA Sr Haryono Dan Arumnngsh Dah Purnamawant Abstrak Peneltan n dlakukan
Lebih terperinci