Sony Sunaryo IPTEK, The Journal for Technology and Science, Vol. 19, No. 3, August 2008

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sony Sunaryo IPTEK, The Journal for Technology and Science, Vol. 19, No. 3, August 2008"

Transkripsi

1 74 IPEK, he Journal for echnolog and Science, Vol. 9, No. 3, August 8 Unified Discrete Wavelet ransform with idge egression and Principal Component egression to Predict Concentration of Compound in Ginger Crop Son Sunaro Astract ultivariate caliration model can e used as an alternative method to ict the concentration of a gingerol compound. he iction usuall are carried out chemicall through a long and expensive process using High Performance Liquid Chromatograph (HPLC) measurement method. Since the numer of samples (n) are less than of the numer of independent variales (p), and etween the independent variales are correlated, so the development of model using conventional regression is not valid. he comination of Discrete Wavelete ransform (DW) with idge egression and Principal Component egression have een adopted in this paper to ict concentration of gingerol, and it showed a promising result. Kewords Caliration model, Wavelet, Partial Least Square, gingerol C I. PENDAHULUAN hemometrics dapat dipandang seagai gaungan antara matematika dan statistika dengan kimia. Kalirasi peuah ganda merupakan agian dari Chemometrics ang ertujuan untuk menemukan huungan antara sekumpulan ukuran ang relatif mudah atau murah memperolehna, dengan sekelompok ukuran lain ang relatif sulit (laour intensive) atau mahal memperolehna. enurut referensi [] meneutkan ahwa tujuan kalirasi peuah ganda adalah menemukan model ang dapat digunakan untuk memiksi ukuran-ukuran ang mahal dengan tepat dan akurat dari ukuran-ukuran ang murah. Secara umum kalirasi peuah ganda menggunakan formula matematika untuk menduga informasi pada Y, aitu ukuran ang mahal, ang tidak diketahui erdasarkan informasi pada X, aitu ukuran ang murah, ang tersedia []. enurut referensi [] pemuatan model untuk memiksi Y dengan kalirasi peuah ganda, aitu dengan mempertimangkan eerapa atau semua pengamatan pada spektrum ang erupa pengamatan asoran, akan memerikan hasil leih aik dianding dengan pemodelan kalirasi peuah tunggal ang hana mempertimangkan satu puncak pada masing-masing spektrum. engkominasikan informasi dari eerapa atau ahkan semua peuah spektrum, permasalahan ang muncul Naskah diterima ei 7; selesai revisi pada 8 ei 8 Son S. Adalah dosen Jurusan Statistika, FIPA, Institut eknologi Sepuluh Nopemer, Suraaa, INDONESIA ( sonn_s@statistika.its.ac.id) pada pendugaan model kalirasi ganda adalah kasus multikolinearitas di antara peuah asoran (X) dan anakna sampel (n) ang leih kecil dari anakna peuah eas (p) [], [], sehingga metode aku seperti model regresi sering memerikan solusi ang tidak stail. Oleh karena itu diperlukan suatu metode ang dapat mengatasi masalah terseut, sehingga diperoleh solusi ang leih stail. Penentuan kadar senawa gingerol pada rimpang jahe secara kuantitatif dilakukan melalui proses ang panjang meliputi penghancuran ahan, pelarutan, dan pengukuran dengan HPLC (High Performance Liquid Chromatograph). Proses terseut memerlukan waktu dan iaa ang relatif mahal []. Pengukuran dengan FI (Fourier ransform Infra ed) relatif leih mudah dan murah untuk dilakukan daripada pengukuran dengan HPLC. Setiap entuk spektrum asoran dari FI akan mencerminkan gugus fungsi ang terdapat pada senawa gingerol dari suatu sampel rimpang jahe. Cara alternatif untuk memiksi kadar gingerol pada rimpang jahe adalah dengan mengemangkan model kalirasi peuah ganda ang menatakan huungan kadar senawa aktif hasil dari HPLC (seagai peuah tak eas Y) dengan data hasil pengukuran ilangan gelomang menggunakan FI dari seruk rimpang jahe ang erupa data spektra asoran (seagai peuah eas X). Dimensi peuah eas X sangat tinggi dan antar peuah saling erkorelasi, maka kasus jumlah pengamatan sampel leih kecil dari jumlah peuah eas, dan kasus multikolinearitas sering muncul dalam kalirasi peuah ganda. Sehingga penanganan dengan metode regresi ganda aku secara langsung kurang valid. Data spektra asoran (X) akan erupa sederetan data vektor x = (x,x,...,x p ) ang erdimensi tinggi dan saling erkorelasi, sehingga pengemangan model kalirasi peuah ganda Y = f(x) dengan mengikutkan semua data X menjadi tidak efisien. elalui reduksi dimensi, diharapkan pengemangan model kalirasi peuah ganda menjadi leih efisien. eduksi dimensi ang digunakan dalam paper ini adalah metode transformasi wavelet diskret (WD), dengan alasan [3] metode ini setelah dikaji ternata leih aik dianding metode lain seperti transformasi Fourier maupun PCA (Principal Component Analsis). Fokus metode wavelet ang digunakan hana seagai reduksi dimensi, ukan untuk mengatasi kasus multikolinearitas, maka dimungkinkan untuk menggunakan hasil keluaran dari metode wavelet seagai masukan untuk

2 IPEK, he Journal for echnolog and Science, Vol. 9, No. 3, August 8 75 metode kalirasi peuah ganda ang lain, seperti regresi ertatar, regresi komponen utama (PC) dan PLS, sehingga akan diperoleh model ang leih aik. Pada paper ini akan diahas penerapan gaungan metode wavelet dengan idge egression dan regresi komponen utama untuk memiksi kadar senawa gingerol pada rimpang jahe. Paper ini merupakan pengemangan dari referensi [3], [4], [5]. Perhitungan matriks koefisien wavelet dengan menggunakan software wavetresh 3 seperti ang diterangkan referensi [6], [7]. dengan = [,..., ], [,,..., ], p β =, x x... x p x x... x p...., X = xn xn... xnp x x... x p e x x... x p e.....,. dan.. X = = e = xn xn... xnp n e n Dugaan kuadrat terkecil dari persamaan () adalah : ˆ β = ( X X ) X, Jika terjadi kasus multikolinearitas maka ( X X ) susah dihitung inverna secara akurat. Penamahan konstanta k ang cukup esar, ang erakiat ( X X ) + k I ) dapat dihitung inversna secara leih akurat. Hal inilah ang mendasari pendugaan koefisien regresi dalam metode idge egression erentuk : ˆ β = X X + k I X ( ) Yang perlu dicatat ahwa ˆβ merupakan penduga erias agi β tetapi βˆ memiliki varian ang leih kecil dari βˆ. Pemilihan k didasarkan pada kestailan nilai ˆβ ang diperoleh. Principal Component egression adalah meregresikan dengan komponen-komponen utama ang dientuk p dari kovarian matriks X. Komponen utama ang terentuk merupakan kominasi linear dari variael asli (X). Antar komponen utama secara matematis dapat ditunjukkan saling eas, sehingga kasus mulkolinearitas jelas teratasi. B. ransformasi Wavelet Diskret (WD) Di dalam statistika iasana ingin diperoleh dekomposisi wavelet dari suatu fungsi ang diamati pada sekumpulan data. isalkan x = x, x,..., x ) adalah ( vektor data erukuran, ilangan ulat positif. aka vektor data terseut dapat dihuungkan dengan potongan-potongan fungsi konstan pada interval [,] ang iasa diseut fungsi tangga, dengan persamaan : A. idge egression dan Principal Component egression f ( t ) = x k I idge egression dan Principal Component egression merupakan metode untuk mengatasi kasus multi- dimana fungsi indikator, = k < ( k + ) k t kolinearitas dalam analsis regresi. Bentuk umum regresi linear erganda adalah : k ( k + ), t < I = = + X + e () k t < ( k + ), t selainna atau isa ditulis : Fungsi tangga f(t) pada persamaan (3) termasuk dalam = X β + e, L ([,]), artina f(t) fungsi ang () terintegralkan kuad- dengan E ( ) = X β, E ( e) = dan Var ( e ) = Iσ, rat pada interval [,], sehingga dekomposisi wavelet dari f(t) adalah []: f ( t ) = c j, ( t ) + d j, k ψ j, k ( t ) j = k = φ. Persamaan (4) diseut transformasi wavelet diskret, karena nilai j hana diamil pada ilangan ulat positif saja. Bilangan j pada persamaan (4) diseut level resolusi, dan f(t) dapat diperoleh secara tepat, jika diamil semua level resolusi untuk dekomposisi, aitu level resolusi sampai dengan (-). Koefisien c, diseut koefisien pemulusan atau agian pendekatan dari suatu fungsi, sedang d j,k diseut koefisien wavelet atau juga diseut agian detail suatu fungsi. Fungsi ψ ( ) dan φ (t) masing-masing diseut j, k t j, k t fungsi mother wavelet dan father wavelet. Penentuan nilai ψ ( ) dan φ (t) untuk eragai t, erakiat persamaan (4) dapat dituliskan dengan notasi matriks, x = W d dimana W adalah matriks ang elemen-elemen kolomna adalah nilai dari φ (t) dan ψ ( ) untuk eragai t [, ] j, k t ang saling ortonormal (ukti di referensi [3]). atriks W ang ortonormal meneakan (5) dapat ditulis d = W x dimana d = ) ( c,, d,, d,, d,,..., d n, dan Sifat-sifat menarik dari matriks W, selain ortonormal, adalah kolom pertama ernilai sama, jumlah unsur tiap kolom ang lain sama dengan nol. Contoh entuk matriks W dari Haar wavelet untuk = 8 adalah :

3 76 IPEK, he Journal for echnolog and Science, Vol. 9, No. 3, August 8 Jika ukuran vektor data x sangat esar, maka perhitungan dengan cara matriks akan memerlukan komputasi ang tinggi, sehingga menjadi kurang praktis. allat (989) menemukan algoritma cepat untuk menghitung koefisien wavelet dan koefisien pemulusan pada persamaan (4), aitu melalui analisis multiresolusi. Algoritmana diseut algoritma piramida. II. EODE PENELIIAN Dari sampel masing-masing untuk seruk rimpang jahe dan 4 sampel seruk rimpang temulawak dengan FI dihasilkan data spektra asoran ang diamati 866 titik, pada ilangan gelomang 4 4 cm - ang mencerminkan kadar gingerol. Karena jumlah sampel dipandang mencukupi maka sampel-sampel diagi menjadi kelompok. Untuk rimpang jahe 5 sampel untuk kalirasi dan 5 sampel untuk validasi, sedangkan untuk temulawak 3 sampel untuk kalirasi dan sampel sisana untuk validasi. Pemilihan pada masingmasing kelompok dilakukan secara acak. Karena metode wavelet mensaratkan jumlah titik harus, untuk ilangan ulat positif, maka dari 866 titik diamil 4 titik dengan memperhatikan daerah identifikasi spektra infra merah gingerol ang memerikan informasi. Dari 4 titik ang terpilih dilakukan transformasi wavelet diskret (WD), dengan melihat eragai kemungkinan resolusi ang menghasilkan koefisien-koefisien wavelet ang jumlahna leih kecil dari jumlah sampel untuk kelompok data kalirasi, serta eragai fungsi mother wavelet keluarga Dauechies. Alasan pemilihan mother wavelet keluarga Dauechies karena sering dipakai dalam aplikasi dan memerikan hasil pemodelan ang aik [8], [9], []. Koefisien-koefisien wavelet ang dihasilkan digunakan untuk pengemangan model kalirasi peuah ganda. Perhitungan matriks wavelet pada penelitian ini menggunakan software wavetresh 3 seperti ang diterangkan pada referensi [6], [7]. Karena lama penimpanan erpengaruh terhadap kadar gingerol ang dihasilkan, maka dalam pencarian model iksi ang leih aik diikutkan peuah dumm ang mencerminkan kelompok lama penimpanan (untuk data pada penelitian ini 3 ulan dikode dan ulan dikode ). Secara matematis WD tidak menjamin ahwa antara koefisien-koefisien wavelet ang dihasilkan tidak saling erkorelasi, sehingga metode selanjutna dalam penelitian ini digunakan idge egression dan egresi Komponen Utama untuk menghilangkan kasus multikolinearitas ang selanjutna diseut WD-idge dan WD-PC. Langkah-langkah analisis dengan metode WD-idge dan WD-PC dapat dijelaskan seagai erikut : Dari data spektrum asoran dapat dituliskan matriks X (nxp), dimana n adalah anakna sampel dan p adalah anakna titik asoran ang diteliti pada masingmasing ilangan gelomang. Konsentarsi senawa aktif dituliskan dalam (nx). isalkan matriks X erukuran (nxp) dan X ang terkoreksi terhadap nilai rata-ratana adalah seperti dinatakan dalam persamaan (8). x. x. X = X x =.. (8).. x n. Dengan menggunakan transformasi wavelet diskret x j. = d j. W dan W ditentukan oleh mother wavelet tertentu, maka diperoleh matriks koefisien wavelet D = X W. Kemudian dengan memilih ( nxp) ( nxp) ( pxp) level-level resolusi tertentu ang jumlah koefisien wavelet ang dihasilkan leih kecil dari n-, maka akan diperoleh D ( nxm) = X, ang mereduksi pengamatan dari p titik tiap-tiap sampel menjadi m titik koe- W ( nxp) ( pxm) fisien wavelet ang terpilih. Persamaan regresi antara terhadap D (nx) (nxm) dapat ditulis seperti dalam persamaan (9) erikut. = q + D q + e. (9) Jika m < n maka dugaan kuadrat terkecil dari persamaan (9) adalah : qˆ = ( D D ) D. Persamaan regresi iksi linear ang erentuk seperti persamaan (): ˆ, = + x p x p = + x dapat dihitung dengan menggunakan = x = W qˆ dan. Jika multikolinearitas masih terjadi antar koefisien wavelet, ang terdeteksi dengan statistik Variance Inflation Factors (VIF) leih esar, maka langkah ang isa diamil adalah menghitung skor komponen utama dari D. Kemudian meregresikan ulang antara (nx) dengan skor-skor komponen utama. Pemilihan model teraik dapat dilakukan dengan memperhatikan eerapa ukuran keaikan model iksi seperti dan S. Hasil persamaan ŷ dalam persamaan () akan digunakan untuk memiksi kadar senawa aktif kelompok sampel data validasi. SEP (oot ean Square Error of iction) merupakan salah satu ukuran ang dapat digunakan seagai ukuran keaikan hasil iksi [9], [], [] seperti dinatakan dalam persamaan (). SEP N ( ˆ i i ) i= = () N N adalah anakna sampel untuk validasi. Semakin kecil SEP, semakin aik iksi model ang dihasilkan.

4 IPEK, he Journal for echnolog and Science, Vol. 9, No. 3, August 8 77 III. ANALISIS DAN PEBAHASAN Gamar spektra asoran seruk jahe pada 866 titik dan 4 titik terpilih, untuk sampel seruk rimpang jahe isa dilihat pada Gamar dan Gamar. Dengan mengamil koefisien wavelet (untuk mother wavelet Dauechies - ) pada resolusi, dan 3 serta koefisien untuk fungsi skala hasil transformasi wavelet diskret dilakukan pencarian model teraik untuk iksi kadar gingerol. Alasan diamil mother wavelet Dauechies dan level resolusi, dan 3, karena perilakuna ang relatif leih aik dianding ang lain, dalam arti dapat menangkap ukuran-ukuran keaikan model seperti dan S ang relatif leih aik. % ANSIAN SPEKU GINGEOL PADA 4 IIK EPILIH 3 BILANGAN GELOBANG (cm-) 4.9 SPEKU GINGEOL PADA 866 IIK Gamar Spektra asoran 4 titik, untuk sampel seruk rimpang jahe % ANSIAN BILANGAN GELOBANG (cm-) 4 Gamar. Spektra asoran 866 titik, untuk sampel seruk rimpang jahe Permasalahan ang timul ternata korelasi antar koefisien wavelet masih anak ang tinggi. Sehingga pemodelan dengan regresi ganda iasa dengan peuah respon kadar gingerol dan peuah eas koefisien wavelet menjadi kurang valid, karena masih terjadi kasus multikolinearitas. Hal ini terlihat dari analisis regresi antara kadar gingerol dengan koefisien wavelet dan peuah dumm waktu penimpanan diperoleh ang tinggi (99,9%) sedang semua peuah eas tidak signifikan, selain itu nilai VIF (Variance Inflantion Factor) masing-masing peuah erkisar antara 43,4-68,. etode ang digunakan untuk mengatasi kasus multikolinear antar koefisien wavelet dalam penelitian ini adalah idge egression dan egresi Komponen Utama.Hasil ukuranukuran keaikan model teraik untuk WD-idge da WD-PC dapat dilihat pada ael. Dari ael ternata dengan PC 7 komponen pertama dari komponen serta satu peuah dumm menghasilkan model ang relatif leih aik diandingkan idge egression. Hasil dari WD-idge dan WD-PC digunakan untuk menduga 5 sampel kelompok data validasi. ingkasan iksi untuk kelompok sampel data kalirasi dan kelompok sampel data validasi model WD-PC dapat dilihat pada ael sedangkan untuk WD-idge disajikan pada ael 3. Plot Y dengan Yˆ untuk kelompok kalirasi (5 sampel) dapat dilihat pada Gamar 3. Sedangkan plot antara Y dengan Yˆ untuk kelompok sampel data validasi dapat dilihat pada Gamar 4. ABEL NILAI KEBAIKAN ODEL GINGEOL DENGAN WD-IDGE DAN WD- PC etode SEP WD-idge (k=,) 94,5%,4 WD-PC (PC-PC7) 96,7%,7 Dari ael, ael, ael 3, Gamar 3 dan Gamar 4 menunjukkan ahwa model teraik untuk iksi gingerol diperoleh dari WD-PC dengan mother wavelet Dauechies dan level resolusi, dan 3. Ukuran keaikan model ang diperoleh adalah = 96,7% dan SEP =,7. Hasil analisis dengan W-PC menunjukkan hasil ang leih memuasakan dianding WD-idge. ABEL NILAI Y DAN Yˆ KADA GINGEOL DENGAN WD-PC Kelompok Data Kalirasi Kelompok Data Validasi dari HPLC Dugaan dari HPLC Dugaan

5 78 IPEK, he Journal for echnolog and Science, Vol. 9, No. 3, August 8 ABEL 3 NILAI Y DAN Yˆ KADA GINGEOL DENGAN WD-IDGE (K=,) Kelompok Data Kalirasi dari HPLC Dugaan Kelompok Data Validasi dari HPLC Dugaan HPLC HPLC HPLCdugaWD-PC (a). dugahplc WD-idge () Gamar 3. Plot Y dengan Yˆ kelompok data kalirasi gingerol dengan WD-PC (a) WD-idge () HPLCval.9.8 HPLCval dugahplcval WD-PC dugahplcval WD-idge..3.4 (a) () Gamar 4. Plot Y dengan Yˆ kelompok data validasi gingerol dengan WD-PC (a) WD-idge () IV. KESIPULAN etode ransformasi Wavelet Diskret (WD) mampu melakukan reduksi dimensi dengan aik, tetapi tidak ada jaminan, ahwa kasus multikolinearitas teratasi. Sehingga WD seaikna digaung dengan metode lain ang mampu mengatasi multikolinearitas dalam pemuatan model kalirasi peuah ganda. Gaungan ransformasi wavelet Diskrit (WD) dengan Principal Component egression, untuk menduga model iksi kadar senawa gingerol pada rimpang jahe, ternata menghasilkan model ang cukup memuaskan. Hasil analisis dengan W-PC ini leih memuasakan dianding gaungan ransformasi wavelet Diskrit (WD) dengan idge egression (WD- idge). V. DAFA PUSAKA [] Naes,., Isaksoon,., Fearn,., Davies, A User Friendl Guide to ultivariate Caliration and Classification, NI pulications, UK.. [] artens, H., Naes,., ultivariate Caliration. John Wille & Sons. Chichester, England [3] Sunaro, S., Notodiputro, K.A., Penerapan etode ransformasi Wavelet Diskret untuk enentukan Senawa Kurkuminoid pada impang emulawak, Prosiding Seminar Nasional atematika 5, halaman -7, Jurusan atematika UNS, Surakarta, 7 ei 5.

6 IPEK, he Journal for echnolog and Science, Vol. 9, No. 3, August 8 79 [4] Sunaro, S., odel Kalirasi dengan ransformasi Wavelet seagai etode Pra-Pemrosesan, Disertasi Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 6. [5] Sunaro, S., Notodiputro, K.A., Penerapan etode ransformasi Wavelet Diskret untuk enentukan Senawa pada impang Jahe. Statistika - Forum eori dan Aplikasi Statistika 4: 8-85, Jurusan Statistika FIPA UNISBA. 4. [6] Nason, G.P., Silverman, B.W., he discrete wavelet transform in S. J.comp graph. Stat. 3: [7] Nason, G.P. (998), Wavethresh 3 software. Department of athematics, Universit of Bristol, UK. Availale: [ (tanggal akses : April 7). [8] Brown, P.J., Fearn,., Vanucci,., Baesian Wavelet egression on Curves with Application to a Spectroscopic Caliration Prolem. J Amer Statist Assoc 96: [9] cnult, S.C., Ganapati,., Application of Wavelet Analsis Determining Glucose Concentration of Aqueous Solution Using NI Spectroscop. Hewlett-Packard comp [] Yi-u, C., Chen.J., A New Computing ultivariate Spectral Analsis ethod Based on Wavelet ransform. Journal of Zhejiang Universit Science : [] Shao, X., Yadong, Z., Determining of Chlorogenic Acid in Plant Samples Using Near-Infrared Spectrum with Wavelet ransform Preprocessing. Analtical Sciences. 4. [] Vidacovic, B., euller, P., Wavelets for Kids. A utorial Introduction, AS Suject Classification, Duke Universit 99. [3] Percival, D.B. (5), Wavelets : Data Analsis, Algorithms and heor. Universit Washington. Availale: [ (tanggal akses : 8 april 5).

Penerapan Model Kalibrasi dengan Transformasi Wavelet Diskrit Partial Least Square (TWD-PLS) Pada Data Gingerol

Penerapan Model Kalibrasi dengan Transformasi Wavelet Diskrit Partial Least Square (TWD-PLS) Pada Data Gingerol 56 Penerapan Model.(Son Sunaro & Sri Mumpuni R.) Penerapan Model Kalirasi dengan ransformasi avelet iskrit Partial Least Square (-PLS) Pada ata Gingerol Aplication of Calieration Model using iscrete avelet

Lebih terperinci

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION Universitas Padjadjaran, 3 Novemer 200 (R.2) PERANDINGAN METODE OOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION I Gede Nyoman Mindra Jaya Jurusan Statistika

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRANSFORMASI WAVELET KONTINU DAN PARTIAL LEAST SQUARES PADA DATA GINGEROL ABSTRACT ABSTRAK

PENERAPAN METODE TRANSFORMASI WAVELET KONTINU DAN PARTIAL LEAST SQUARES PADA DATA GINGEROL ABSTRACT ABSTRAK PENERAPAN METODE TRANSFORMASI WAVELET KONTINU DAN PARTIAL LEAST SQUARES PADA DATA GINGEROL Margaretha Ohyver Jurusan Matematika dan Statistika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

MODEL KALIBRASI DENGAN TRANSFORMASI WAVELET SEBAGAI METODE PRA-PEMROSESAN SONY SUNARYO

MODEL KALIBRASI DENGAN TRANSFORMASI WAVELET SEBAGAI METODE PRA-PEMROSESAN SONY SUNARYO MODEL KALIBRASI DENGAN TRANSFORMASI WAVELET SEBAGAI METODE PRA-PEMROSESAN SONY SUNARYO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2005 PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

Model Regresi Berganda

Model Regresi Berganda REGREI DAN KORELAI LINEAR BERGANDA Materi:. Konsep Analisis Regresi Berganda. Penduga Koefisien Regresi 3. Model regresi dengan dua variael eas 4. Contoh Kasus 5. Koefisien Determinasi dan koefisien korelasi

Lebih terperinci

4 SIFAT-SIFAT STATISTIK DARI REGRESI KONTINUM

4 SIFAT-SIFAT STATISTIK DARI REGRESI KONTINUM 4 SIFA-SIFA SAISIK DAI EGESI KONINUM Abstrak Matriks pembobot W pada egresi Kontinum diperole dengan memaksimumkan fungsi kriteria umum ternata menimbulkan masala dari aspek statistika. Prinsip dari fungsi

Lebih terperinci

Skoog DA, Holler FJ, Nieman TA Priciples of Instrumental Analysis. Harcourt Brace College Publisher.

Skoog DA, Holler FJ, Nieman TA Priciples of Instrumental Analysis. Harcourt Brace College Publisher. DAFTAR PUSTAKA Atok RM. 2005. Jaringan Syaraf Tiruan dalam Pemodelan Kalibrasi dengan Prapemrosesan Analisis Komponen Utama dan Transformasi Fourier Diskret [tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana, Institut

Lebih terperinci

4. Mononom dan Polinom

4. Mononom dan Polinom Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan

Lebih terperinci

PEMODELAN PRINCIPAL COMPONENT REGRESSION DENGAN SOFTWARE R

PEMODELAN PRINCIPAL COMPONENT REGRESSION DENGAN SOFTWARE R PEMODELAN PRINCIPAL COMPONENT REGRESSION DENGAN SOFTWARE R Margaretha Ohyver Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science, Binus University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN PARTIAL LEAST SQUARES PADA DATA GINGEROL

PENERAPAN PARTIAL LEAST SQUARES PADA DATA GINGEROL PENERAPAN PARIAL LEA QUARE PADA DAA GINGEROL Margaretha Ohyver Jurusan Matematika dan tatistik, Fakultas ains dan eknologi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. yahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 480

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

PENDEKATAN REGRESI KONTINUM DALAM MODEL KALIBRASI SETIAWAN

PENDEKATAN REGRESI KONTINUM DALAM MODEL KALIBRASI SETIAWAN PENDEKATAN REGRESI KONTINUM DALAM MODEL KALIBRASI SETIAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 19 HASIL DAN PEMBAHASAN Koreksi Pencaran Multiplikatif Data persen transmitan diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan FTIR pada 1866 bilangan gelombang yang berkisar antara 4000 400 cm -1. Grafik

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 118-177, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK

Lebih terperinci

Implementasi Discrete Wavelet Transform Untuk Prediksi Kandungan Kurkumin Pada Temulawak Dengan Menggunakan Pendekatan Kalibrasi

Implementasi Discrete Wavelet Transform Untuk Prediksi Kandungan Kurkumin Pada Temulawak Dengan Menggunakan Pendekatan Kalibrasi OPEN ACCESS ISSN 2460-3295 socj.telkomuniversity.ac.id/indosc Ind. Symposium on Computing Sept 2016. pp. 77-86 doi:10.21108/indosc.2016.121 Implementasi Discrete Wavelet Transform Untuk Prediksi Kandungan

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 167-178, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRANSFORMASI LOGARITMA NATURAL DAN PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MEMPEROLEH MODEL BEBAS MULTIKOLINIER DAN OUTLIER

PENERAPAN METODE TRANSFORMASI LOGARITMA NATURAL DAN PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MEMPEROLEH MODEL BEBAS MULTIKOLINIER DAN OUTLIER PENERAPAN METODE TRANSFORMASI LOGARITMA NATURAL DAN PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MEMPEROLEH MODEL BEBAS MULTIKOLINIER DAN OUTLIER Margaretha Ohyver Mathematics & Statistics Department, School of Computer

Lebih terperinci

Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya

Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya Vol. 5, No.1, 52-57, Juli 2008 Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya Amir Kamal Amir Astrak Sifat-sifat gelanggang evaluasi eserta pemuktiannya sudah ada dieerapa literatur seperti misalnya pada McConnel

Lebih terperinci

PENERAPAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION (PLSR)

PENERAPAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION (PLSR) Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 PENERAPAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION (PLSR) PADA PEMODELAN KALIBRASI SENYAWA AKTIF KURKUMIN 1 Vera Maya Santi 1 Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method) Materi Bahasan

Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method) Materi Bahasan /7/ Metode Simpleks Diperaiki (Revised Simple Method) Kuliah TI Penelitian Operasional I Materi ahasan Dasar-dasar aljaar dari metode simpleks Metode simpleks yang diperaiki TI Penelitian Operasional I

Lebih terperinci

PENDEKATAN REGRESI KONTINUM DALAM MODEL KALIBRASI SETIAWAN

PENDEKATAN REGRESI KONTINUM DALAM MODEL KALIBRASI SETIAWAN PENDEKATAN REGRESI KONTINUM DALAM MODEL KALIBRASI SETIAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli

Lebih terperinci

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.

Lebih terperinci

PRA-PEMPROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT

PRA-PEMPROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT TUGAS AKHIR - ST 1325 PRA-PEMPROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT ANGGREINI SUPRAPTI NRP 1305 100 005 Dosen Pembimbing Dr. Sutikno, S.Si, M.Si JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

ORTOGONALITAS DI RUANG NORM-2

ORTOGONALITAS DI RUANG NORM-2 KNM alemang ORTOGONALTAS D RUANG NORM- Sumanang Muhtar Goali UNERSTAS ENDDKAN NDONESA. endahuluan Salah satu konsep penting di ruang vektor adalah ortogonalitas antara dua vektor. Sisi penting dari ortogonalitas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 1-5 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA NI WAYAN

Lebih terperinci

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI Titi Purwandari 1, Yuyun Hidayat 2 1,2) Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran email

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA

PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 6-10 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA I PUTU EKA IRAWAN 1, I KOMANG

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Stat/Reg/Sam 04

ANALISIS REGRESI. Stat/Reg/Sam 04 ANALISIS REGRESI TUJUAN Penjualan = 5,3 + 0,65 Iklan Berapa penjualan ulan depan ketika elanja iklan saya 00 jt? TUJUAN ANALISIS REGRESI Analisis regresi digunakan untuk memprediksi. Variael () hasil pengukuran

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS

PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS e-jurnal Matematika Vol. 2, No. 1, Januari 2013, 54-59 PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS NI KETUT TRI UTAMI 1, I KOMANG GDE SUKARSA 2, I PUTU EKA NILA

Lebih terperinci

GEOMETRI PROYEKTIF PG(2, p n ) UNTUK MEMBENTUK RANCANGAN BLOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG SIMETRIS. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang

GEOMETRI PROYEKTIF PG(2, p n ) UNTUK MEMBENTUK RANCANGAN BLOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG SIMETRIS. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang urnal atematika Vol, No3, Desemer 8: -5, ISSN: 4-858 GEOERI PROYEKIF PG(, p n ) UNUK EBENUK RANCANGAN BOK IDAK ENGKAP SEIBANG SIERIS Yuni Hidayati dan Bamang Irawanto, urusan atematika FIPA Uniersitas

Lebih terperinci

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik VII. BALOK KOLOM Komponen struktur seringkali menderita kominasi eerapa macam gaya secara ersama-sama, salah satu contohnya adalah komponen struktur alok-kolom. Pada alok-kolom, dua macam gaya ekerja secara

Lebih terperinci

MENGATASI MULTIKOLINEARITAS MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

MENGATASI MULTIKOLINEARITAS MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) MENGATASI MULTIKOLINEARITAS MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) Laporan Praktikum ke-2 Disusun untuk Memenuhi Laporan Praktikum Analisis Regresi Lanjutan Oleh Nama : Faisyal Nim : 125090507111001

Lebih terperinci

PREDIKSI INFLOW WADUK BERDASARKAN OUTFLOW MENGGUNAKAN PERSAMAAN KONTINUITAS

PREDIKSI INFLOW WADUK BERDASARKAN OUTFLOW MENGGUNAKAN PERSAMAAN KONTINUITAS PREDKS NFLOW WADUK BERDASARKAN OUTFLOW MENGGUNAKAN PERSAMAAN KONTNUTAS Susilowati Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik - UNS Surakarta Jln. r. Sutami No.3A Surakarta 57 Hastiningrum Alumni

Lebih terperinci

PENENTUAN BESARNYA PENGARUH FAKTOR GENETIK TERHADAP SIFAT FENOTIP DENGAN METODE PASANGAN KEMBAR

PENENTUAN BESARNYA PENGARUH FAKTOR GENETIK TERHADAP SIFAT FENOTIP DENGAN METODE PASANGAN KEMBAR PNNTUN BSRNY PNGRUH FKTOR GNTIK TRHDP SIFT FNOTIP DNGN MTOD PSNGN KMBR. Setiawan Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Indonesia stract. Twins

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hal ini sangat membantu dalam proses pembuktian sifat-sifat dan perhitungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hal ini sangat membantu dalam proses pembuktian sifat-sifat dan perhitungan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matriks Persamaan regresi linear berganda dapat dinyatakan dalam bentuk matriks. Hal ini sangat membantu dalam proses pembuktian sifat-sifat dan perhitungan matematis dari

Lebih terperinci

Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas

Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas Vol. 14, No. 1, 93-99, Juli 2017 Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas Nurhasanah Abstrak Regresi berganda dengan peubah bebas saling berkorelasi (multikolinearitas)

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEMODELAN KALIBRASI UNTUK MENDUGA KANDUNGAN SENYAWA AKTIF DALAM SUATU TANAMAN ABSTRAK

PERKEMBANGAN PEMODELAN KALIBRASI UNTUK MENDUGA KANDUNGAN SENYAWA AKTIF DALAM SUATU TANAMAN ABSTRAK Seminar Nasional Statistika I Institut eknologi Sepulu Nopember, 7 November 009 PERKEMBANGAN PEMODELAN KALIBRASI UNUK MENDUGA KANDUNGAN SENYAWA AKIF DALAM SUAU ANAMAN Nurwiani, Sony S, Setiawan, Bambang

Lebih terperinci

Matriks & Operasi Matriks (2) Pertemuan 5 Aljabar Linear & Matriks

Matriks & Operasi Matriks (2) Pertemuan 5 Aljabar Linear & Matriks Matriks & Operasi Matriks () Pertemuan 5 Aljaar Linear & Matriks Sifat-sifat Operasi Matriks Perkalian antara dua matriks tidak mengikuti hukum komutatif, artinya AB tidak sama dengan BA (dengan asumsi

Lebih terperinci

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi STK 511 Analisis statistika Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi 1 Pendahuluan Kita umumnya ingin mengetahui hubungan antar peubah Analisis Korelasi digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier antar

Lebih terperinci

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL Nurdeni 1, Witri Lestari 2, dan Seruni 3 1 Program Studi Pendidikan Matematika, FTMIPA, Universitas Indraprasta PGRI [Email:

Lebih terperinci

BAB III PEMAMPATAN DATA KELUARAN Fourier Tansform Infrared (FTIR) MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI TERPENGGAL (Segmented Regression)

BAB III PEMAMPATAN DATA KELUARAN Fourier Tansform Infrared (FTIR) MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI TERPENGGAL (Segmented Regression) n W B ˆ ( 1) + = nw (.) W adalah within sequence variance dan B adalah between sequence variance. Konvergensi diperoleh bila ˆ

Lebih terperinci

Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon

Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon Arta Rusidarma Putra dan, Anggar

Lebih terperinci

Estimasi Interval Kepercayaan Bootstrap pada Parameter Regresi Komponen Utama

Estimasi Interval Kepercayaan Bootstrap pada Parameter Regresi Komponen Utama Estimasi Interval Kepercayaan Bootstrap pada Parameter Regresi Komponen Utama Shinta Anisa Putri Y 1, Raupong 2, Sri Astuti Thamrin 3 1 Program Studi Statistika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Model Regresi Linier Ganda

TINJAUAN PUSTAKA. Model Regresi Linier Ganda TINJAUAN PUSTAKA Model Regresi Linier Ganda Hubungan antara y dan X dalam model regresi linier umum adalah y = X ß + e () dengan y merupakan vektor pengamatan pada peubah respon (peubah tak bebas) berukuran

Lebih terperinci

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis

Lebih terperinci

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN Sumer: Art & Gallery 44 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat terdiri atas tiga kompetensi dasar.

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN RESIDUAL BOOTSTRAP (STUDI KASUS : PEMODELAN FERTILITAS DI PROVINSI LAMPUNG) Abstract

PEMODELAN REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN RESIDUAL BOOTSTRAP (STUDI KASUS : PEMODELAN FERTILITAS DI PROVINSI LAMPUNG) Abstract PEDELAN REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN RESIDUAL OOTSTRAP (STUDI KASUS : PEDELAN FERTILITAS DI PROVINSI LAMPUNG) Ari Rusmasari, Sutikno, Setiawan 3 Mahasiswa Pasca Sarjana, Jurusan Statistika, Institut

Lebih terperinci

Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah

Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah I. Materi Ajar: Pertemuan : A. Macam-macam ilangan real. Bilangan Asli (A) Bilangan asli adalah suatu ilangan yang mula-mula dipakai untuk memilang. Bilangan asli dimulai

Lebih terperinci

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear PERSAMAAN LINIEAR Secara umum kita mendefinisikan persamaan liniear dalam n variale x 1 x x n seagai erikut : dengan a1 a... an adalah konstanta real. a1x 1 ax ax...

Lebih terperinci

MEMBANDING METODE MULTIPLICATIVE SCATTER CORRECTION (MSC) DAN STANDARD NORMAL VARIATE (SNV) PADA MODEL KALIBRASI PEUBAH GANDA

MEMBANDING METODE MULTIPLICATIVE SCATTER CORRECTION (MSC) DAN STANDARD NORMAL VARIATE (SNV) PADA MODEL KALIBRASI PEUBAH GANDA Bulletin of Mathematics Vol. 03, No. 01 (2011), pp. 25 38. MEMBANDING METODE MULTIPLICATIVE SCATTER CORRECTION (MSC) DAN STANDARD NORMAL VARIATE (SNV) PADA MODEL KALIBRASI PEUBAH GANDA Arnita dan Sutarman

Lebih terperinci

Message Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu

Message Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu Bahan Kuliah ke-21 IF5054 Kriptografi Message Authentication Code (MAC) Pemangkit Bilangan Acak Semu Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004

Lebih terperinci

g(x, y) = F 1 { f (u, v) F (u, v) k} dimana F 1 (F (u, v)) diselesaikan dengan: f (x, y) = 1 MN M + vy )} M 1 N 1

g(x, y) = F 1 { f (u, v) F (u, v) k} dimana F 1 (F (u, v)) diselesaikan dengan: f (x, y) = 1 MN M + vy )} M 1 N 1 Fast Fourier Transform (FFT) Dalam rangka meningkatkan blok yang lebih spesifik menggunakan frekuensi dominan, akan dikalikan FFT dari blok jarak, dimana jarak asal adalah: FFT = abs (F (u, v)) = F (u,

Lebih terperinci

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0 B.3 Fungsi Kuadrat a. Tujuan Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat: Menentukan titik potong grafik fungsi dengan sumu koordinat, sumu simetri dan nilai ekstrim suatu fungsi Menggamar

Lebih terperinci

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B. Bayangkan suatu fungsi seagai seuah mesin, misalnya mesin hitung. Ia mengamil suatu ilangan (masukan), maka fungsi memproses ilangan yang masuk dan hasil produksinya diseut keluaran. x Masukan Fungsi f

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Pada tahapan ini dilakukan plot persen transmitan (%T) dan bilangan gelombang untuk masing-masing spektrum dari 18 sampel temulawak dengan tujuan untuk mengetahui pola data.

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT STUDI PENGARUH BENTANGAN(SPAN) PADA SINGLE GIRDER OVERHEAD CRANE DENGAN KAPASITAS 5 TON TYPE EKKE DAN ELKE DAN KAPASITAS 10 TON TYPE EKKE TERHADAP BERAT KONSTRUKSI GIRDERNYA Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel 43 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping TES AKHIR NAMA KELAS TANGGAL :... : : 1. Perhatikan angka pada kartu ilangan erikut : 1 2 4 5 a. Angka mana saja yang merupakan ilangan ganjil?.. Angka mana saja yang merupakan ilangan genap?.. Kartu-kartu

Lebih terperinci

STUDI METODE REGRESI RIDGE DAN METODE ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MULTIKOLINEARITAS SKRIPSI OCKTAVALANNI SIREGAR

STUDI METODE REGRESI RIDGE DAN METODE ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MULTIKOLINEARITAS SKRIPSI OCKTAVALANNI SIREGAR STUDI METODE REGRESI RIDGE DAN METODE ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MULTIKOLINEARITAS SKRIPSI OCKTAVALANNI SIREGAR 100803011 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail

Lebih terperinci

METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA

METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 169 174. METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA Romika Indahwati,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. MANAJEMEN Manajemen adalah Kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penempatan orang (stafing), pengendalian (controlling), pengamilan keputusan (decision) dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut dengan

Lebih terperinci

DETERMINAN, INVERS, PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

DETERMINAN, INVERS, PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DETERMINAN, INVERS, PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DETERMINAN Definisi Setiap matriks kuadrat/persegi mempunyai suatu nilai khusus yang diseut determinan. determinan adalah jumlah hasil kali elementer

Lebih terperinci

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007 Volume Nomor 2 Desemer 27 Barekeng Desemer 27 hal3-35 Vol No 2 TITIK-ANTARA DI DALAM RUANG METRIK DAN RUANG INTERVAL METRIK (Between-Points In Metric Space And Metric Interval Space MOZART W TALAKUA Jurusan

Lebih terperinci

E-LEARNING MATEMATIKA

E-LEARNING MATEMATIKA MODUL E-LEARNING E-LEARNING MATEMATIKA Oleh : NURYADIN EKO RAHARJO, M.PD. NIP. 9705 00 00 Penulisan Modul e Learning ini diiayai oleh dana DIPA BLU UNY TA 00 Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan

Lebih terperinci

DATA DAN METODE. Temulawak Jahe Kunyit Kode Keterangan Kode Keterangan Kode Keterangan. No

DATA DAN METODE. Temulawak Jahe Kunyit Kode Keterangan Kode Keterangan Kode Keterangan. No DATA DAN METODE Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan oleh tim Hibah Pascasarjana tahun 2003-2005 kerjasama Departemen Statistika dengan Pusat Studi Biofarmaka,

Lebih terperinci

OVERVIEW Persamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara state variable

OVERVIEW Persamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara state variable OERIEW ersamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan huungan antara state variale yang menggamarkan keadaan dari suatu sistem pada kondisi fisik tertentu State variale adalah property dari sistem yang

Lebih terperinci

Analisa Kestabilan Bebas Penyakit pada Penyebaran Demam Berdarah Menggunakan Model Host Vector

Analisa Kestabilan Bebas Penyakit pada Penyebaran Demam Berdarah Menggunakan Model Host Vector EMINAR NAIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 05 Analisa Kestailan Beas Penakit pada Penearan Demam Berdarah Menggunakan Model ost Vector Kasus: Dua erotpe Eminugroho Ratna ari Nikenasih Binatari

Lebih terperinci

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka

Lebih terperinci

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z) Ba 7 Residu dan Penggunaannya BAB 7 RESIDU DAN PENGGUNAAN 7 Residu dan kutu Pada agian seelumnya telah kita pelajari ahwa suatu titik diseut titik singular dari f () ila f () gagal analitik di tetapi analitik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Regresi logistik digunakan untuk memprediksi variabel respon yang biner dengan satu set variabel penjelas (prediktor). Estimasi parameter dapat menjadi tidak

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRET DAN PARTIAL LEAST SQUARE DISCRIMINANT ANALYSIS

PENERAPAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRET DAN PARTIAL LEAST SQUARE DISCRIMINANT ANALYSIS PENERAPAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRET DAN PARTIAL LEAST SQUARE DISCRIMINANT ANALYSIS (PLSDA) UNTUK KLASIFIKASI KOMPONEN OBAT BAHAN ALAM (Studi Kasus: Obat Bahan Alam/ Fitofarmaka Penurun Tekanan

Lebih terperinci

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1 PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT- Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Matematika : X (Sepuluh) : MAT.X.0 Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media : Drs. Suyanto : Dra.Wardani Rahayu, M.Si. : Drs. Soekiman DAFTAR

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Struktur kurkuminoid

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Struktur kurkuminoid R 1 O OH TINJAUAN PUSTAKA Senyawa Aktif pada Rimpang Temulawak Menurut Sinambela (1985), komposisi rimpang temulawak dapat di bagi menjadi dua fraksi utama yaitu zat warna kurkuminoid dan minyak atsiri.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemenelemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom berbentuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi merupakan suatu teknik statistika untuk menyelidiki dan

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi merupakan suatu teknik statistika untuk menyelidiki dan TINJAUAN PUSTAKA Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi merupakan suatu teknik statistika untuk menyelidiki dan memodelkan hubungan diantara peubah-peubah, yaitu peubah tak bebas (respon) dan

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN PENGAMATAN PENCILAN DAN BERPENGARUH DENGAN METODE PENGARUH LOKAL GOSEN SITANGGANG

PENDETEKSIAN PENGAMATAN PENCILAN DAN BERPENGARUH DENGAN METODE PENGARUH LOKAL GOSEN SITANGGANG PENDETEKSIAN PENGAMATAN PENCILAN DAN BERPENGARUH DENGAN METODE PENGARUH LOKAL GOSEN SITANGGANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN

HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No. 2, Juli 2006 HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN I Made Alit Karyawan Salain 1 dan I.B.

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang) PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Teroyo Cangkiran Semarang) Arfan Bakhtiar, Diana Puspita Sari, Hendy Tantono Industrial

Lebih terperinci

REGULARISASI SISTEM SINGULAR DENGAN OUTPUT UMPAN BALIK u = Fy + v (Regularization of a Singular System by Feedback Output u = Fy + v )

REGULARISASI SISTEM SINGULAR DENGAN OUTPUT UMPAN BALIK u = Fy + v (Regularization of a Singular System by Feedback Output u = Fy + v ) arekeng Juni 7 hal3-37 Vol No RGULARISASI SISM SINGULAR DNGAN OUPU UMPAN ALIK u Fy + v Regularization of a Singular System y Feedack Output u Fy + v LVINUS RIHARD PRSULSSY Jurusan Matematika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

Bab 2 Bentuk Aljabar. A. Pengertian Bentuk Aljabar. B. Suku-suku Sejenis. C. Penjumlahan dan Pengurangan. Contoh Soal dan Pembahasan:

Bab 2 Bentuk Aljabar. A. Pengertian Bentuk Aljabar. B. Suku-suku Sejenis. C. Penjumlahan dan Pengurangan. Contoh Soal dan Pembahasan: Moh. Fatkoer Rohman 6 Ba Bentuk Aljaar Pengertian Bentuk Aljaar Bentuk aljaar adalah entuk matematika ang didalamna memuat variael atau konstanta. Perhatikan entuk-entuk aljaar erikut! ) ) 4 ) Bentuk aljaar

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Standar kompetensi:. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Kompetensi Dasar:. Memahami konsep fungsi.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA. Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA. Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Abstrak Multikolinearitas yang tinggi diantara peubah-peubah bebas,

Lebih terperinci

REGRESI LINIER GANDA. Fitriani Agustina, Math, UPI

REGRESI LINIER GANDA. Fitriani Agustina, Math, UPI REGRESI LINIER GANDA 1 Pengertian Regresi Linier Ganda Merupakan metode yang digunakan untuk memodelkan hubungan linear antara variabel terikat dengan dua/lebih variabel bebas. Regresi linier untuk memprediksi

Lebih terperinci

ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI

ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI A.P.M., Tarigan *) dan Ahmad Syarif Zein **) *) Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU **) Sarjana Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 71-81, Agustus 2001, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 71-81, Agustus 2001, ISSN : PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Abstrak Multikolinearitas yang tinggi diantara peubah-peubah bebas,

Lebih terperinci

PENENTUAN MATRIKS IMPEDANSI REL JALA-JALA (NETWORN DENGAN METODE LANGSUNG

PENENTUAN MATRIKS IMPEDANSI REL JALA-JALA (NETWORN DENGAN METODE LANGSUNG Jurnal llmiah PoIi Rekayasa Volume 3. Nomor f, Oktoer 2007 ISSN : Ig5g-3209 PENENTUAN MATRIKS IMPEDANSI REL JALA-JALA (NETWORN DENGAN METODE LANGSUNG Oleh : Adul Hafid, Efendi Muchtar & Tri Artono Jurusan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Metode Regresi Kuadrat Terkecil Parsial Untuk Pra-Pemrosesan Data Luaran GCM CSIRO Mk-3

TUGAS AKHIR. Metode Regresi Kuadrat Terkecil Parsial Untuk Pra-Pemrosesan Data Luaran GCM CSIRO Mk-3 TUGAS AKHIR Metode Regresi Kuadrat Terkecil Parsial Untuk Pra-Pemrosesan Data Luaran GCM CSIRO Mk-3 Oleh: Alin Fitriani 1306 100 066 Pembimbing: Dr.Ir. Setiawan, M.S NIP 198701 1 001 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z) BAB 7 RESIDU DAN PENGGUNAAN 7 idu dan kutu Pada agian seelumnya telah kita pelajari ahwa suatu titik diseut titik singular dari f () ila f () gagal analitik di tetapi analitik pada suatu titik dari setiap

Lebih terperinci

BAB. IX ANALISIS REGRESI FAKTOR (REGRESSION FACTOR ANALYSIS)

BAB. IX ANALISIS REGRESI FAKTOR (REGRESSION FACTOR ANALYSIS) BAB. IX ANALII REGREI FAKTOR (REGREION FACTOR ANALYI) 9. PENDAHULUAN Analisis regresi faktor pada dasarnya merupakan teknik analisis yang mengkombinasikan analisis faktor dengan analisis regresi linier

Lebih terperinci

UM UNPAD 2007 Matematika Dasar

UM UNPAD 2007 Matematika Dasar UM UNPAD 007 Matematika Dasar Kode Soal Doc. Name: UMUNPAD007MATDAS999 Version : 0- halaman 0. Jika A e adalah komplemen dari A, maka daerah yang diarsir pada diagram Venn di awah ini dapat dinyatakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Konsep Dasar Statistika Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan Pengujian pada Regresi Ganda

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan Pengujian pada Regresi Ganda Analisis Regresi Pokok Bahasan Pengujian pada Regresi Ganda Model Regresi Linier Berganda Model Regresi Linier Berganda, dengan k peubah penjelas : Y β β X β X β X k k Parameter regresi sebanyak k+ diduga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci