PERKEMBANGAN PEMODELAN KALIBRASI UNTUK MENDUGA KANDUNGAN SENYAWA AKTIF DALAM SUATU TANAMAN ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERKEMBANGAN PEMODELAN KALIBRASI UNTUK MENDUGA KANDUNGAN SENYAWA AKTIF DALAM SUATU TANAMAN ABSTRAK"

Transkripsi

1 Seminar Nasional Statistika I Institut eknologi Sepulu Nopember, 7 November 009 PERKEMBANGAN PEMODELAN KALIBRASI UNUK MENDUGA KANDUNGAN SENYAWA AKIF DALAM SUAU ANAMAN Nurwiani, Sony S, Setiawan, Bambang WO Maasiswa S3 pada Jurusan Statistika FMIPA-IS Staf Pengajar pada Jurusan Statistika FMIPA-IS Department of Statistics FMIPA-IS Kampus IS Sukolilo Gedung U Lantai Surabaya 60 elp: (03) Fax: (03) nurw_3iem64@yaoo.com ABSRAK Pemodelan kalibrasi peuba ganda bertujuan untuk menduga komposisi kandungan senyawa aktif dalam tanaman yang pengukurannya membutukan biaya maal dengan menggunakan ukuran-ukuran yang jau lebi mura dan muda. Dalam pemodelan E y) f ( x, x,, x ) permasalaan yang sering terjadi adala jika ( p banyaknya pengamatan (n) jau lebi kecil dari banyaknya peuba bebas (p) diantaranya multikolinier dan adanya noise. Metode untuk mengatasi al ini adala dengan melakukan reduksi dimensi data (pra-pemrosesan) seingga diperole peuba baru yang dimensinya jau lebi kecil dari p dan antar peuba baru tidak multikolinier. Alat ukur kandungan senyawa aktif dalam tanaman yang tela digunakan adala Hig Performance Liquid Cromatograpy (HPLC) yang prosesnya panjang, rumit dengan biaya yang maal, sedangkan Fourier ransform Infrared (FIR) prosesnya relatif lebi muda dan mura daripada pengukuran dengan HPLC. Beberapa peneliti tela mengkaji pemodelan kalibrasi antara lain dengan metode: ransformasi Wavelet Diskrit (WD)-Principal Component Regression (PCR); WD-Continuum Regression; ransformasi Wavelet Kontinu (WK)- Partial Least Squares (PLS). Kajian pemodelan kalibrasi dari beberapa peneliti tersebut menggunakan satu peuba respon (univariate), anya belum ada yang membaas dengan pendekatan transformasi Wavelet-Bayesian. Kenyataan yang ada, setiap tanaman tidak anya mempunyai satu kandungan senyawa aktif saja, ole karena itu disamping akan mengembangkan pemodelan kalibrasi univariate, peuba respon multivariate dengan transformasi Wavelet-Bayesian juga akan dikaji. Kata kunci: pemodelan kalibrasi, ransformasi Wavelet Diskrit, Principal Component Regression, Continuum Regression, Partial Least Squares, ransformasi Wavelet Kontinu, Wavelet-Bayesian. Makala Seminar Nasional Statistika I

2 ABSRAC Multiple variables calibration modeling aims to estimate te composition of te active compound content of te plants tat its measurement costly by using ceaper and easier measurement. In E y) f ( x, x,, x ) modeling, problems tat often appen wen ( p te number of observations (n) is muc smaller tan te number of independent variables (p) is te existence of multicollinearity and noise. e metod to overcome tese problems is by performing dimension reduction of data (pre-processing) so tat new variables wic ave smaller dimensions of p and no multicollinearity among tem will be obtained. e measurement tool for te active compound of plants is te Hig Performance Liquid Cromatograpy (HPLC) wic need long process, complicated wit ig cost, wereas process of te Fourier ransform Infrared (FIR) is relatively easier and ceaper tan te HPLC measurement. Some researcers ave studied suc models wit calibration metod: Discrete Wavelet ransformation (DW)-Principal Component Regression (PCR); DW- Continuum Regression; Continuous Wavelet ransformation (CW)- Partial Least Squares (PLS). e calibration modeling studies of tose researcers used a single response variable (univariate), but no study deals wit te Wavelet- Bayesian transformation approac. In fact, eac plant does not ave one active compound only, terefore te univariate calibration modeling will be developed and multivariate response variable using Wavelet-Bayesian transformation will also be studied. Keywords: modeling calibration, Discrete Wavelet ransformation, Principal Component Regression, Continuum Regression, Partial Least Squares, Continuous Wavelet ransformation, Wavelet-Bayesian. Pendauluan Indonesia merupakan sala satu negara pengasil tanaman obat yang berpotensi, seingga prospek pengembangannya perlu ditingkatkan. Sekitar 5 obat-obatan yang diresepkan negara industri maju mengandung baan senyawa aktif asil ekstrasi tanaman obat (Supriadi 00). Jae (Zingiber Officiale) merupakan tanaman obat yang banyak digunakan sebagai baan baku dalam industri jamu dan farmasi. Penentuan kandungan senyawa aktif dalam tanaman sangat penting dalam ilmu kedokteran/keseatan/kimia. Kasiat dan kualitas tanaman obat tidak Makala Seminar Nasional Statistika I

3 terlepas dari senyawa aktif yang dikandungnya. Alat ukur kandungan senyawa aktif dalam tanaman yang tela digunakan adala Hig Performance Liquid Cromatograpy (HPLC) yang prosesnya panjang, rumit dengan biaya yang maal, sedangkan Fourier ransform Infrared (FIR) prosesnya relatif lebi muda dan mura daripada pengukuran dengan HPLC. Alternatif cara penentuan lain yang dapat dilakukan adala dengan mengembangkan model kalibrasi peuba ganda. Beberapa peneliti tela mengkaji pemodelan kalibrasi antara lain dengan metode: ransformasi Wavelet Diskrit (WD)-Principal Component Regression (PCR); WD-Continuum Regression; ransformasi Wavelet Kontinu (WK)- Partial Least Squares (PLS). Kajian pemodelan kalibrasi dari beberapa peneliti tersebut menggunakan satu peuba respon (univariate), anya belum ada yang membaas dengan pendekatan transformasi Wavelet-Bayesian. Kenyataan yang ada, setiap tanaman tidak anya mempunyai satu kandungan senyawa aktif saja, ole karena itu disamping akan mengembangkan pemodelan kalibrasi univariate, peuba respon multivariate dengan transformasi Wavelet-Bayesian juga akan dikaji. Pemodelan Kalibrasi Cemometrics dapat dipandang sebagai gabungan antara matematika dan statistika dengan kimia. Kalibrasi peuba ganda merupakan bagian dari cemometrics yang bertujuan untuk menduga pengukuran yang membutukan biaya maal dengan menggunakan ukuran-ukuran yang jau lebi mura dan muda diperole secara tepat dan akurat. Dalam pemodelan E y f x,, x, x p permasalaan yang sering terjadi adala jika banyaknya pengamatan (n) jau lebi kecil dari banyaknya peuba bebas (p) diantaranya multikolinier dan adanya noise. Metode untuk mengatasi al ini adala dengan melakukan reduksi dimensi data (pra-pemrosesan) seingga diperole peuba baru yang dimensinya jau lebi kecil dari p dan antar peuba baru tidak multikolinier. Makala Seminar Nasional Statistika I 3

4 ransformasi Wavelet eori wavelet adala suatu konsep yang relatif baru dikembangkan dan banyak digunakan dalam berbagai bidang. Awalnya wavelet digunakan untuk menganalisis sinyal gempa. Kemudian penggunaannya berkembang dalam bidang teknik dan sains, termasuk bidang kimia (Addison, 00). Adapun wavelet digunakan untuk smooting, menangani noise, dan compression data (Naes, Isaksson, Fearn, dan Davies, 00). Ada dua jenis fungsi wavelet, yaitu moter wavelet yang dilambangkan dengan dan fater wavelet yang dilambangkan dengan. Suatu fungsi dikatakan wavelet jika memenui dua syarat, yaitu: ( t ) dt ( t) dt (fater wavelet) () ( t ) dt 0 (moter wavelet) () Jika ada fungsi wavelet (t), maka dapat dibangkitkan sekumpulan fungsi lain yang akan menjadi fungsi basis dalam suatu ruang fungsi L ( R ) dengan cara dilatasi dan translasi. Bentuk umum fungsi basis tersebut adala: t b, b ( t) ; a 0 b (3) a a a, Pada nilai kusus a j j, b k ; j, k Z 0,, maka akan diperole sekumpulan fungsi basis yang saling ortogonal seingga grafiknya tidak tumpang tindi. Suatu fungsi atau sinyal dapat ditransformasi ke dalam suku-suku wavelet. ransformasi ini dikenal dengan transformasi wavelet. Atau secara matematik, transformasi wavelet adala suatu konvolusi antara fungsi wavelet dengan sinyal (Addison, 00). Ada dua jenis transformasi wavelet, yaitu transformasi wavelet diskrit (WD) dan transformasi wavelet kontinu (WK). Perbedaan diantara keduanya adala pada nilai a dan b, yaitu dengan membatasi a dan b anya pada m m nilai-nilai diskrit: a a, b nb a, m, n Z, dan a, 0 (Daubecies, 99) b 0 Makala Seminar Nasional Statistika I 4

5 WD: m / m C f ( a, b) a0 f ( t) ( a0 t nb0 ) dt (4) WK: t b C f ( a, b) f ( t) ( ) dt a a (5) WD-Principal Component Regression (PCR) Masala multikolinieritas pada regresi linier berganda mangakibatkan pengujian ipotesis parameter berdasarkan metode kuadrat terkecil memberikan asil yang tidak valid. Indikasi multikolinieritas dapat dideteksi dengan faktor inflasi ragam (Variance Inflation Factor). Principal Component Analysis bertujuan mengasilkan peuba-peuba baru (komponen utama) yang saling ortogonal dan mereduksi dimensi data. eknik yang digunakan untuk meregresikan komponen utama dengan peuba respon melalui metode kuadrat terkecil disebut Principal Component Regression (Asriadi, 008). Dalam penyusunan model, PCR menggunakan peuba baru yang merupakan kombinasi linier peuba-peuba asal (Geladi dan Kowalski 986). Secara matematis transformasi wavelet tidak menjamin bawa antara koefisien-koefisien wavelet yang diasilkan tidak saling berkorelasi, seingga digunakan metode PCR untuk mengilangkan kasus multikolinieritas yang selanjutnya disebut WD-PCR. Berdasarkan data spektrum persen transmitan dapat dituliskan matriks ( n p) dimana n adala banyaknya sampel dan p adala banyaknya titik persen transmitan yang diteliti pada masing-masing bilangan gelombang. Konsentrasi senyawa aktif dituliskan dalam y. Misal matriks berukuran ( n p ) dan (n ) yang terkoreksi teradap nilai rata-ratanya adala: x (6) n dengan transformasi wavelet diskret j d j W, dimana W ditentukan ole moter wavelet tertentu, maka diperole matriks koefisien wavelet Makala Seminar Nasional Statistika I 5

6 D W. Dengan memili level-level resolusi tertentu dimana ( n p) ( n p) ( p p) koefisien wavelet yang diasilkan lebi kecil dari n, maka akan diperole D ( n m) ( n p) W ( p m), yang mereduksi pengamatan dari p titik tiap-tiap sampel menjadi m titik koefisien wavelet yang terpili. Persamaan regresi antara y teradap D ( n m ) dapat ditulis pada (n ) persamaan (7) berikut: y q D q e (7) 0 dengan q adala fungsi moter wavelet dan q 0 adala fungsi fater wavelet. Jika m n maka dugaan kuadrat terkecil dari persamaan (7) adala: qˆ ( D D ) D y Persamaan regresi prediksi linier yang terbentuk seperti persamaan (8): yˆ b b x b x b x b (8) pred 0 p p 0 dapat diitung dengan b W qˆ dan b0 y x b. Jika multikolinieritas masi terjadi antar koefisien wavelet, maka langka yang dapat diambil adala mengitung skor komponen utama dari meregresikan ulang antara (n ) D, kemudian y dengan skor komponen utama. (Sunaryo, 005) WD-Continuum Regression (CR) Continuum Regression (CR) merupakan sala satu metode yang digunakan untuk mengatasi multikolinieritas dan singularitas yang terjadi pada model regresi ganda. Continuum Regression dikembangkan berdasarkan model regresi linier klasik dengan koefisien regresi sebagai y, dengan adala vektor galat berukuran (n ) (Setiawan, 007). Setiawan, 007 menggabungkan antara metode WD-CR, dengan langkalangka berikut: adala matriks data asil pengamatan yang suda dipusatkan (centred) berukuran ( n p) dan disebut peuba bebas, sedangkan y adala vektor peuba respon berukuran (n ) yang dibagi menjadi dua kelompok secara acak, Makala Seminar Nasional Statistika I 6

7 kelompok pertama n digunakan untuk membangun model dan kelompok kedua n pengamatan untuk validasi model. Dengan melibatkan M titik yang ditentukan berdasarkan moter wavelet didapatkan matriks WD B, seingga diperole matriks koefisien wavelet D ( n p) ( n p) B ( p p). Kemudian dengan memili level-level resolusi tertentu sedemikian ingga banyaknya koefisien wavelet yang terpili sebesar p dengan ( n p) p p ( n ) p, maka akan diperole D ( n p ) B ( p ) yang mereduksi pengamatan dari p titik tiap-tiap sampel menjadi p koefisien wavelet yang terpili. Persamaan regresi antara y teradap D ( n ) p dapat ditulis pada ( n ) persamaan (9) berikut: y D (9) Jika multikolinieritas masi terjadi antar koefisien wavelet maka dilakukan transformasi dengan W, seingga model menjadi: y (0) adala matriks peuba baru berukuran n dan W w w,, adala matriks berukuran p, p (n ). Untuk, w mendapatkan matriks pembobot Generalized Criterion W dilakukan dengan cara memaksimumkan Function (GCF) dengan formula yang dikembangkan Stone dan Brooks (990). Selanjutnya dilakukan pendugaan parameter regresi dengan metode kuadrat terkecil dari persamaan (0) adala: ˆ, y y ˆ, ˆ D W ˆ, D ˆ ˆ merupakan penduga tak bias bagi dan mempunyai ragam minimum bila W diasumsikan diketaui (fixed variable). Persamaan prediksi linier yang terbentuk seperti persamaan (): yˆ ˆ W ˆ ˆ; n () ( i) y predik ( i) t ( i) d ( i) d ( i) i,,, Makala Seminar Nasional Statistika I 7

8 dapat diitung dengan d ( i) x( i) ( p p ) i B dan t ( i) d ( ) W (Setiawan, 007). CR dengan prapemrosesan transformasi wavelet diskrit pada dasarnya adala CR teradap koefisien wavelet. WK-Partial Least Square (PLS) Metode PLS merupakan sala satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi multikolinier. PLS merupakan perpaduan antara PCA dan regresi linier ganda (Abdi,003). Untuk membentuk ubungan antara peuba respon dan peuba bebas, PLS membentuk peuba bebas yang baru yang disebut faktor, peuba laten, atau komponen, dimana masing-masing komponen yang terbentuk merupakan kombinasi linier dari peuba-peuba bebas. ujuan utama dari PLS adala membentuk komponen yang dapat menangkap informasi dari peuba bebas untuk menduga peuba respon. Metode PLS mengasilkan komponen-komponen yang tidak berkorelasi atau tidak terjadi multikolinieritas tetapi dapat memaksimumkan korelasinya dengan peuba respon (Geladi dan Kowalski 986). Oyver (008) menggabungkan antara metode WK-PLS pada model kalibrasi peuba ganda dengan langka-langka berikut: Dalam WK, transformasi wavelet kontinu dilakukan pada setiap pengamatan, seingga diperole asil: C C C C 3 n ( a, b) ( a, b) ( a, b) ( a, b) x x x x 3 n,,,, a, b a, b a, b a, b ( x) ( x) ( x) ( x) () Koefisien-koefisien yang diperole kemudian menjadi elemen-elemen baru dalam matriks, c c n c c n c c p c c c p (3) np Makala Seminar Nasional Statistika I 8

9 Hasil transformasi pada persamaan (3) disubstitusikan pada y β seingga diperole persamaan (4) berikut: y β (4) Untuk mengatasi multikolinieritas, metode yang digunakan mengasilkan peubapeuba baru yang tidak saling berkorelasi, dengan jumla peuba yang lebi sedikit. Pada WK, peuba-peuba tersebut ditransformasikan tiap baris berdasarkan banyaknya pengamatan, seingga koefisien-koefisien yang diasilkan akan sama jumlanya dengan koefisien-koefisien model awal. Dengan demikian, ukuran data akan tetap sama yaitu ( n p) dengan n p (Oyver, 008) Validasi Model Dalam proses pembentukan model perlu adanya validasi model regresi yang terpili. erdapat beberapa metode validasi, diantaranya membagi data menjadi dua bagian. Data pertama, dinamakan model building set, digunakan untuk membangun model. Yang kedua, dinamakan validation or prediction set, digunakan untuk menguji model (Neter, dkk, 990). Sala satu ukuran yang dapat digunakan untuk validasi model adala dengan mengitung root mean squared error prediction (RMSEP): RMSEP n n i ( Y i Yˆ i ) dengan Y i adala nilai peuba respon dalam kasus validasi ke-i, Yˆ i adala nilai dugaan dalam kasus validasi ke-i, dan n adala banyaknya pengamatan dalam kasus validasi. Semakin kecil RMSEP semakin baik prediksi model yang diasilkan. Penelitian yang Suda Dilakukan Diambil 0 sampel rimpang jae, dengan menggunakan FIR diasilkan data spektra prosen transmitan yang diamati 866 titik (sebagai peuba bebas ), pada bilangan gelombang cm - (infra mera pertengaan) yang mencerminkan kadar gingerol. Kandungan senyawa aktif asil pengukuran dari HPLC digunakan sebagai peuba respon. Jumla sampel dipandang mencukupi Makala Seminar Nasional Statistika I 9

10 dan dibagi menjadi kelompok, 5 sampel untuk kalibrasi dan 5 sampel untuk validasi. Pemilian pada masing-masing kelompok dilakukan secara acak. Karena metode wavelet mensyaratkan jumla titik arus M, untuk M bilangan bulat positif, maka dari 866 titik diambil 04 titik dengan memperatikan daera identifikasi spektra infra mera gingerol yang memberikan informasi. Dari 04 titik yang terpili dilakukan transformasi wavelet, dengan meliat berbagai kemungkinan resolusi yang mengasilkan koefisien wavelet yang jmlanya lebi kecil dari jumla sampel untuk data kelompok kalibrasi. Lama penyimpanan rimpang jae berpengaru teradap kadar gingerol yang diasilkan, maka dalam pencarian model prediksi yang lebi baik diikutkan peuba dummy yang mencerminkan kelompok lama penyimpanan (untuk data pada penelitian ini 3 bulan dikode 0 dan 0 bulan dikode ), (Sunaryo, 005; Setiawan, 007; Oyver, 008). Secara matematis transformasi wavelet tidak menjamin bawa antara koefisien-koefisien wavelet yang diasilkan tidak saling berkorelasi, seingga metode selanjutnya yang dilakukan ole beberapa peneliti antara lain dengan menggunakan metode PCR, CR atau PLS. Gabungan antara transformasi wavelet dengan metode-metode tersebut untuk mengilangkan kasus multikolinieritas dan noise. Pemilian model terbaik dapat dilakukan dengan memperatikan beberapa ukuran kebaikan model prediksi seperti F, prediction sum of squares (PRESS), R, R adj dan S. Langka terakir di dalam proses pembentukan model adala validasi model regresi yang terpili dengan mengitung RMSEP. Hasil dan Pembaasan PENDEKAAN HASIL PENELIIAN R RMSEP WD-PCR 96.70% WD-CR 97.94% WK-PLS 00% Makala Seminar Nasional Statistika I 0

11 Penelitian yang Akan Dilakukan Peneliti terdaulu belum ada yang membaas pemodelan kalibrasi menggunakan satu peuba respon (univariate) ataupun peuba respon multivariate melalui pendekatan transformasi Wavelet-Bayesian, ole karena itu peneliti ingin mengkaji pemodelan kalibrasi dengan peuba respon univariate maupun multivariate melalui pendekatan transformasi Wavelet-Bayesian. Langka-langka: mereduksi dimensi data seingga diperole peuba baru yang dimensinya jau lebi kecil dari p dengan transformasi wavelet; menentukan distribusi prior dari parameter (informasi awal yang dinyatakan dengan distribusi prior kemudian dikombinasikan dengan informasi sampel yang dinyatakan dengan fungsi likeliood akan membentuk distribusi posterior dengan membatasi distribusi prior dalam keluarga distribusi tertentu tergantung pada bentuk fungsi likeliood); menggabungkan metode Bayesian dengan prapemrosesan tranformasi wavelet dan dinamakan W-Bayesian yang mampu mengatasi multikolinieritas dalam pembuatan model kalibrasi peuba ganda; melakukan validasi model (Brown, PJ., Fearn,. dan Vannucci, M., 00) Simpulan Berdasarkan beberapa penelitian yang tela dilakukan ransformasi wavelet mampu melakukan reduksi dimensi dengan baik, tetapi tidak ada jaminan bawa kasus multikolinieritas teratasi. Ole karena itu sebaiknya transformasi wavelet digabung dengan metode lain yang mampu mengatasi multikolinieritas dalam pembuatan model kalibrasi peuba ganda. PLS regression dan PCR merupakan bentuk kusus dari Continuum regression. Gabungan antara metode WD-PCR, WD-CR, dan WK-PLS mampu untuk menduga model prediksi kandungan senyawa aktif dalam tanaman dengan mengasilkan model yang cukup memuaskan. Hanya peneliti terdaulu belum ada yang membaas pemodelan kalibrasi menggunakan satu peuba respon (univariate) ataupun peuba respon multivariate melalui pendekatan transformasi Wavelet-Bayesian Ole karena itu Makala Seminar Nasional Statistika I

12 peneliti ingin mengkaji pemodelan kalibrasi dengan peuba respon univariate maupun multivariate melalui pendekatan transformasi Wavelet-Bayesian. Daftar Pustaka Addison, P. (00), e Illustrated Wavelet ransform Handbook, Institute of Pysics Publising, London. Asriadi, A. (008). Analisis Regresi Komponen Utama. (ttp://adia08.wordpress.com/008/07/08/) [6 Oktober 009] Brown, PJ., Fearn,. dan Vannucci, M. (00). Bayesian Wavelet Regression on Curves Wit Application to a Spectroscopic Calibration Problem. American Statistical Association 96: Daubecies,I. (99), en Lectures on Wavelets, Society for Industrial and Applied Matematics, Piladelpia. Geladi P, Kowalski BR, 986, Partial least square regression. A tutorial. Anal Cem Ac 85:-7. Oyver, M., (008), ransformasi Wavelet Kontinu pada Model Kalibrasi Peuba Ganda, esis, IS, Surabaya. Naes,., Isaksson,., Fearn,., dan Davies,. (005), Multivariate Calibration and Clasification, NIR Publications, Cicester. Neter, J., Wasserman, W., dan Kutner, M.H. (990), Applied Linear Statistical Models, 3 rd ed., Illinois: Irwin. Setiawan, (007), Pendekatan Regresi Kontinum dalam model kalibrasi, Disertasi, IPB, Bogor. Stone M, Brooks RJ Continum Regression: cross validated sequentially constructed prediction embracing ordinary least squares, partial least squares, and principal component regression (wit discussion). Journal of te Royal Statistical Society Series B 5: Sunaryo, S., (005), Model Kalibrasi dengan ransformasi Wavelet sebagai Metode Pra-Pemrosesan, Disertasi, IPB, Bogor. Supriadi, 00, umbuan Obat Indonesia: Penggunaan dan Kasiatnya. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia: xi-xxvii. Makala Seminar Nasional Statistika I

4 SIFAT-SIFAT STATISTIK DARI REGRESI KONTINUM

4 SIFAT-SIFAT STATISTIK DARI REGRESI KONTINUM 4 SIFA-SIFA SAISIK DAI EGESI KONINUM Abstrak Matriks pembobot W pada egresi Kontinum diperole dengan memaksimumkan fungsi kriteria umum ternata menimbulkan masala dari aspek statistika. Prinsip dari fungsi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRANSFORMASI WAVELET KONTINU DAN PARTIAL LEAST SQUARES PADA DATA GINGEROL ABSTRACT ABSTRAK

PENERAPAN METODE TRANSFORMASI WAVELET KONTINU DAN PARTIAL LEAST SQUARES PADA DATA GINGEROL ABSTRACT ABSTRAK PENERAPAN METODE TRANSFORMASI WAVELET KONTINU DAN PARTIAL LEAST SQUARES PADA DATA GINGEROL Margaretha Ohyver Jurusan Matematika dan Statistika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

PENERAPAN PARTIAL LEAST SQUARES PADA DATA GINGEROL

PENERAPAN PARTIAL LEAST SQUARES PADA DATA GINGEROL PENERAPAN PARIAL LEA QUARE PADA DAA GINGEROL Margaretha Ohyver Jurusan Matematika dan tatistik, Fakultas ains dan eknologi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. yahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 480

Lebih terperinci

METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA

METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 169 174. METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA Romika Indahwati,

Lebih terperinci

PRA-PEMPROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT

PRA-PEMPROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT TUGAS AKHIR - ST 1325 PRA-PEMPROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT ANGGREINI SUPRAPTI NRP 1305 100 005 Dosen Pembimbing Dr. Sutikno, S.Si, M.Si JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 19 HASIL DAN PEMBAHASAN Koreksi Pencaran Multiplikatif Data persen transmitan diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan FTIR pada 1866 bilangan gelombang yang berkisar antara 4000 400 cm -1. Grafik

Lebih terperinci

MODEL KALIBRASI DENGAN TRANSFORMASI WAVELET SEBAGAI METODE PRA-PEMROSESAN SONY SUNARYO

MODEL KALIBRASI DENGAN TRANSFORMASI WAVELET SEBAGAI METODE PRA-PEMROSESAN SONY SUNARYO MODEL KALIBRASI DENGAN TRANSFORMASI WAVELET SEBAGAI METODE PRA-PEMROSESAN SONY SUNARYO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2005 PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 009 SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Suciati

Lebih terperinci

MODEL REGRESI PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) (Studi Kasus : Kinerja Satuan Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal)

MODEL REGRESI PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) (Studi Kasus : Kinerja Satuan Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal) (Studi Kasus : Kinerja Sekretariat Daera Kabupaten Tegal MODEL REGRESI PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) (Studi Kasus : Kinerja Satuan Kerja Sekretariat Daera Kabupaten Tegal) Ole Imam Tayudin Dosen STMIK Amikom

Lebih terperinci

PENDEKATAN REGRESI KONTINUM DALAM MODEL KALIBRASI SETIAWAN

PENDEKATAN REGRESI KONTINUM DALAM MODEL KALIBRASI SETIAWAN PENDEKATAN REGRESI KONTINUM DALAM MODEL KALIBRASI SETIAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRANSFORMASI LOGARITMA NATURAL DAN PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MEMPEROLEH MODEL BEBAS MULTIKOLINIER DAN OUTLIER

PENERAPAN METODE TRANSFORMASI LOGARITMA NATURAL DAN PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MEMPEROLEH MODEL BEBAS MULTIKOLINIER DAN OUTLIER PENERAPAN METODE TRANSFORMASI LOGARITMA NATURAL DAN PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MEMPEROLEH MODEL BEBAS MULTIKOLINIER DAN OUTLIER Margaretha Ohyver Mathematics & Statistics Department, School of Computer

Lebih terperinci

BAB III METODE STRATIFIED RANDOM SAMPLING

BAB III METODE STRATIFIED RANDOM SAMPLING BAB III METODE STRATIFIED RADOM SAMPIG 3.1 Pengertian Stratified Random Sampling Dalam bukunya Elementary Sampling Teory, Taro Yamane menuliskan Te process of breaking down te population into rata, selecting

Lebih terperinci

PENERAPAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION (PLSR)

PENERAPAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION (PLSR) Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 PENERAPAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION (PLSR) PADA PEMODELAN KALIBRASI SENYAWA AKTIF KURKUMIN 1 Vera Maya Santi 1 Jurusan Matematika

Lebih terperinci

PENDEKATAN REGRESI KONTINUM DALAM MODEL KALIBRASI SETIAWAN

PENDEKATAN REGRESI KONTINUM DALAM MODEL KALIBRASI SETIAWAN PENDEKATAN REGRESI KONTINUM DALAM MODEL KALIBRASI SETIAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Metode Regresi Kuadrat Terkecil Parsial Untuk Pra-Pemrosesan Data Luaran GCM CSIRO Mk-3

TUGAS AKHIR. Metode Regresi Kuadrat Terkecil Parsial Untuk Pra-Pemrosesan Data Luaran GCM CSIRO Mk-3 TUGAS AKHIR Metode Regresi Kuadrat Terkecil Parsial Untuk Pra-Pemrosesan Data Luaran GCM CSIRO Mk-3 Oleh: Alin Fitriani 1306 100 066 Pembimbing: Dr.Ir. Setiawan, M.S NIP 198701 1 001 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB III STRATIFIED CLUSTER SAMPLING

BAB III STRATIFIED CLUSTER SAMPLING BAB III STRATIFIED CUSTER SAMPING 3.1 Pengertian Stratified Cluster Sampling Proses memprediksi asil quick count sangat dipengarui ole pemilian sampel yang dilakukan dengan metode sampling tertentu. Sampel

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Kalibrasi Ganda Regresi Kuadrat Terkecil Parsial ( Partial Least Squares/PLS) 1. Model PLS

TINJAUAN PUSTAKA Kalibrasi Ganda Regresi Kuadrat Terkecil Parsial ( Partial Least Squares/PLS) 1. Model PLS TINJAUAN PUSTAKA Kalibrasi Ganda Kalibrasi adalah suatu fungsi matematik dengan data empirik dan pengetahuan untuk menduga informasi pada Y yang tidak diketahui berdasarkan informasi pada X yang tersedia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala penelitian komparasi. Kata komparasi dalam baasa inggris comparation yaitu perbandingan. Makna dari

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BOOTSTRAP RESIDUAL DALAM MENGATASI BIAS PADA PENDUGA PARAMETER ANALISIS REGRESI

PENERAPAN METODE BOOTSTRAP RESIDUAL DALAM MENGATASI BIAS PADA PENDUGA PARAMETER ANALISIS REGRESI PENERAPAN METODE BOOTSTRAP RESIDUAL DALAM MENGATASI BIAS PADA PENDUGA PARAMETER ANALISIS REGRESI Ni Made Metta Astari 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, I Komang Gde Sukarsa 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi STK 511 Analisis statistika Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi 1 Pendahuluan Kita umumnya ingin mengetahui hubungan antar peubah Analisis Korelasi digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier antar

Lebih terperinci

PEMODELAN PRINCIPAL COMPONENT REGRESSION DENGAN SOFTWARE R

PEMODELAN PRINCIPAL COMPONENT REGRESSION DENGAN SOFTWARE R PEMODELAN PRINCIPAL COMPONENT REGRESSION DENGAN SOFTWARE R Margaretha Ohyver Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science, Binus University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 1-5 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA NI WAYAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA

PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 6-10 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA I PUTU EKA IRAWAN 1, I KOMANG

Lebih terperinci

Estimasi Interval Kepercayaan Bootstrap pada Parameter Regresi Komponen Utama

Estimasi Interval Kepercayaan Bootstrap pada Parameter Regresi Komponen Utama Estimasi Interval Kepercayaan Bootstrap pada Parameter Regresi Komponen Utama Shinta Anisa Putri Y 1, Raupong 2, Sri Astuti Thamrin 3 1 Program Studi Statistika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TRANSFORMASI BOX-COX DAN REGRESI KUANTIL MEDIAN DALAM MENGATASI HETEROSKEDASTISITAS

PERBANDINGAN TRANSFORMASI BOX-COX DAN REGRESI KUANTIL MEDIAN DALAM MENGATASI HETEROSKEDASTISITAS E-Jurnal Matematika Vol. 4 (1), Januari 2015, pp. 8-13 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN TRANSFORMASI BOX-COX DAN REGRESI KUANTIL MEDIAN DALAM MENGATASI HETEROSKEDASTISITAS Ni Wayan Yuni Cahyani 1, I Gusti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitati dengan desain posttest control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam

Lebih terperinci

STUDI METODE REGRESI RIDGE DAN METODE ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MULTIKOLINEARITAS SKRIPSI OCKTAVALANNI SIREGAR

STUDI METODE REGRESI RIDGE DAN METODE ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MULTIKOLINEARITAS SKRIPSI OCKTAVALANNI SIREGAR STUDI METODE REGRESI RIDGE DAN METODE ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MULTIKOLINEARITAS SKRIPSI OCKTAVALANNI SIREGAR 100803011 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI MULTIKOLINIER PADA VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI INDEK PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA BERBASIS KOMPUTER

ANALISIS REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI MULTIKOLINIER PADA VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI INDEK PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA BERBASIS KOMPUTER ANALISIS REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI MULTIKOLINIER PADA VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI INDEK PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA BERBASIS KOMPUTER Ferdy Adhiputra Universitas Bina Nusantara, Jakarta, DKI

Lebih terperinci

PENETAPAN MODEL BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR

PENETAPAN MODEL BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR PENETAPAN MODEL BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR Muammad Efrizal Lubis 1 (Dosen FT USI / Dinas PU Pengairan Kab. Simalungun) Novdin M Sianturi 2 (Dosen FT USI)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis Regresi adalah analisis statistik yang mempelajari bagaimana memodelkan sebuah model fungsional dari data untuk dapat menjelaskan ataupun meramalkan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Deret Fourier Dalam bab ini akan dibahas mengenai deret dari suatu fungsi periodik. Jenis fungsi ini sering muncul dalam berbagai persoalan fisika, seperti getaran mekanik, arus

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tingkat Penerimaan Masyarakat terhadap Bank Syariah

TINJAUAN PUSTAKA. Tingkat Penerimaan Masyarakat terhadap Bank Syariah 4 TINJAUAN PUSTAKA Pangsa Pasar Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2009 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, pangsa pasar adalah persentase nilai jual atau

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan Pengujian pada Regresi Ganda

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan Pengujian pada Regresi Ganda Analisis Regresi Pokok Bahasan Pengujian pada Regresi Ganda Model Regresi Linier Berganda Model Regresi Linier Berganda, dengan k peubah penjelas : Y β β X β X β X k k Parameter regresi sebanyak k+ diduga

Lebih terperinci

PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA. Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA. Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Abstrak Multikolinearitas yang tinggi diantara peubah-peubah bebas,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Reflektan Near Infrared Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) Perangkat NIRFlex Solids Petri N-500 yang digunakan dalam penelitian ini, menghasilkan data pengukuran berupa

Lebih terperinci

PENERAPAN DISKRIMINAN KANONIK PADA KOMPONEN KIMIA AKTIF TANAMAN OBAT HERBAL (TEMULAWAK, BANGLE, KUNYIT) 1 ABSTRAK

PENERAPAN DISKRIMINAN KANONIK PADA KOMPONEN KIMIA AKTIF TANAMAN OBAT HERBAL (TEMULAWAK, BANGLE, KUNYIT) 1 ABSTRAK Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PENERAPAN DISKRIMINAN KANONIK PADA KOMPONEN KIMIA AKTIF TANAMAN OBAT HERBAL (TEMULAWAK, BANGLE, KUNYIT) 1 UTAMI DYAH

Lebih terperinci

PEMODELAN OTENTIKASI KOMPOSISI FITOFARMAKA TENSIGARD MENGGUNAKAN REGRESI KOMPONEN UTAMA MEYLINDA PUSRIANITA SARI

PEMODELAN OTENTIKASI KOMPOSISI FITOFARMAKA TENSIGARD MENGGUNAKAN REGRESI KOMPONEN UTAMA MEYLINDA PUSRIANITA SARI PEMODELAN OTENTIKASI KOMPOSISI FITOFARMAKA TENSIGARD MENGGUNAKAN REGRESI KOMPONEN UTAMA MEYLINDA PUSRIANITA SARI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

MENYELESAIKAN TURUNAN TINGKAT TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SELISIH ORDE PUSAT BERBANTUAN PROGRAM MATLAB

MENYELESAIKAN TURUNAN TINGKAT TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SELISIH ORDE PUSAT BERBANTUAN PROGRAM MATLAB MENYELESAIKAN TURUNAN TINGKAT TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METDE SELISIH RDE PUSAT BERBANTUAN PRGRAM MATLAB Arwan Maasiswa Prodi Matematika, FST-UINAM Try Azisa Prodi Matematika, FST-UINAM Irwan Prodi Matematika,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR DAN PARTIAL LEAST SQUARES (Studi Kasus: Data Microarray)

PERBANDINGAN ANALISIS LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR DAN PARTIAL LEAST SQUARES (Studi Kasus: Data Microarray) PERBANDINGAN ANALISIS LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR DAN PARTIAL LEAST SQUARES (Studi Kasus: Data Microarray) KADEK DWI FARMANI 1, I PUTU EKA NILA KENCANA 2, KOMANG GDE SUKARSA 3 1,2,3,

Lebih terperinci

MEMBANDING METODE MULTIPLICATIVE SCATTER CORRECTION (MSC) DAN STANDARD NORMAL VARIATE (SNV) PADA MODEL KALIBRASI PEUBAH GANDA

MEMBANDING METODE MULTIPLICATIVE SCATTER CORRECTION (MSC) DAN STANDARD NORMAL VARIATE (SNV) PADA MODEL KALIBRASI PEUBAH GANDA Bulletin of Mathematics Vol. 03, No. 01 (2011), pp. 25 38. MEMBANDING METODE MULTIPLICATIVE SCATTER CORRECTION (MSC) DAN STANDARD NORMAL VARIATE (SNV) PADA MODEL KALIBRASI PEUBAH GANDA Arnita dan Sutarman

Lebih terperinci

ESTIMATOR KERNEL DALAM MODEL REGRESI NONPARAMETRIK

ESTIMATOR KERNEL DALAM MODEL REGRESI NONPARAMETRIK Jurnal Matematika Vol. 2 No. 1, Juni 2012. ISSN : 1693-1394 ESTIMATOR KERNEL DALAM MODEL REGRESI NONPARAMETRIK I Komang Gede Sukarsa e-mail: sukarsakomang@yaoo.com I Gusti Ayu Made Srinadi e-mail: srinadiigustiayumade@yaoo.co.id

Lebih terperinci

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. XYZ Selvia Dayanti 1, Ari

Lebih terperinci

PRINCIPAL COVARIATE REGRESSION PADA DATA RUNTUN WAKTU

PRINCIPAL COVARIATE REGRESSION PADA DATA RUNTUN WAKTU PRINCIPAL COVARIATE REGRESSION PADA DATA RUNTUN WAKTU Nuruma Nurul Malik 1, Fevi Novkaniza 2 Departemen Matematika FMIPA UI, Depok Email korespondensi : fevi.novkaniza@sci.ui.ac.id Abstrak Pada suatu data

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 71-81, Agustus 2001, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 71-81, Agustus 2001, ISSN : PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Abstrak Multikolinearitas yang tinggi diantara peubah-peubah bebas,

Lebih terperinci

Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa

Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (215 2337-352 (231-928X Print A-25 Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa Singgi Tawin Muammad, Erna Apriliani,

Lebih terperinci

PENERAPAN BOOTSTRAP DALAM METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (MCD) DAN LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

PENERAPAN BOOTSTRAP DALAM METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (MCD) DAN LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA PENERAPAN BOOTSTRAP DALAM METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (MCD) DAN LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Ni Putu Iin Vinny Dayanti 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, Made

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemenelemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom berbentuk

Lebih terperinci

Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas

Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas Vol. 14, No. 1, 93-99, Juli 2017 Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas Nurhasanah Abstrak Regresi berganda dengan peubah bebas saling berkorelasi (multikolinearitas)

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS SKRIPSI LEONARDO SILALAHI

ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS SKRIPSI LEONARDO SILALAHI ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS SKRIPSI LEONARDO SILALAHI 070803049 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi 8 Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi ; Model Matematika dari Masala yang Berkaitan dengan ; Ekstrim Fungsi Model Matematika dari Masala

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PARTIAL LEAST SQUARES

ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PARTIAL LEAST SQUARES ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PARTIAL LEAST SQUARES Selpadina Indriyani 1, Raupong 2, Anisa 3 1 Mahasiswa Program Studi Statistika FMIPA Universitas Hasanuddin 2,3 Dosen Program

Lebih terperinci

Analisis Regresi: Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi: Regresi Linear Berganda Analisis Regresi: Regresi Linear Berganda Pengantar Pada sesi sebelumnya kita hanya menggunakan satu buah X, dengan model Y = b 0 + b 1 X 0 1 Dalam banyak hal, yang mempengaruhi X bisa lebih dari satu.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Regresi 2.2 Model Aditif Terampat ( Generalized additive models , GAM)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Regresi 2.2 Model Aditif Terampat ( Generalized additive models , GAM) II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode Regresi Analisis regresi merupakan bagian dalam analisis statistika yang digunakan untuk memodelkan hubungan antara peubah tidak bebas (respon) dengan satu atau beberapa peubah

Lebih terperinci

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 123-132 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN

Lebih terperinci

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya Analisis Regresi 2 Pokok Bahasan : Multikolinier & penanganannya TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Mahasiswa dapat menjelaskan adanya multikolinieritas pada regresi linier berganda serta prosedur penanganannya

Lebih terperinci

KINERJA JACKKNIFE RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS

KINERJA JACKKNIFE RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS KINERJA JACKKNIFE RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS Hany Devita 1, I Komang Gde Sukarsa 2, I Putu Eka N. Kencana 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana [Email: hanydevita92@gmail.com]

Lebih terperinci

MENGATASI MULTIKOLINEARITAS MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

MENGATASI MULTIKOLINEARITAS MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) MENGATASI MULTIKOLINEARITAS MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) Laporan Praktikum ke-2 Disusun untuk Memenuhi Laporan Praktikum Analisis Regresi Lanjutan Oleh Nama : Faisyal Nim : 125090507111001

Lebih terperinci

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b PENDAHULUAN. Sistem Bilangan Real Untuk mempelajari kalkulus perlu memaami baasan tentang system bilangan real karena kalkulus didasarkan pada system bilangan real dan sifatsifatnya. Sistem bilangan yang

Lebih terperinci

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP STATISTICS WEEK 8 By : Hanung N. Prasetyo BAHASAN Pengertian Hypotesisdan Hypotesis Testing Tipe Kesalaan dalam Pengujian Hipotesis Lima Langka Pengujian Hipotesis Pengujian: Dua Sisi dan Satu Sisi Uji

Lebih terperinci

Solusi Analitik Model Perubahan Garis Pantai Menggunakan Transformasi Laplace

Solusi Analitik Model Perubahan Garis Pantai Menggunakan Transformasi Laplace Jurnal Gradien Vol. No.2 Juli 24 : 5-3 Solusi Analitik Model Perubaan Garis Pantai Menggunakan Transformasi Laplace Syarifa Meura Yuni, Icsan Setiawan 2, dan Okvita Maufiza Jurusan Matematika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (GWRPCA) PADA PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI JAWA TENGAH

GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (GWRPCA) PADA PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI JAWA TENGAH GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (GWRPCA) PADA PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI JAWA TENGAH SKRIPSI Disusun Oleh : NURMALITA SARI 240102120008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA GENERALIZED EXPLORATORY FACTOR ANALYSIS DAN ESTIMATOR KERNEL MULTIPREDIKTOR DALAM PEMODELAN KALIBRASI SENYAWA AKTIF KURKUMIN Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA GENERALIZED EXPLORATORY FACTOR ANALYSIS DAN ESTIMATOR LOKAL LINIER MULTIPREDIKTOR DALAM PEMODELAN KALIBRASI SENYAWA AKTIF KURKUMIN SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsentrasi lemak ikan (%) Kandungan zat aktif (absorban) HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Berdasarkan data yang digunakan dalam penelitian ini, akan dilakukan pengidentifikasian multikolinieritas.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, metode statistika telah banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan keputusan / kebijakan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel 43 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd JURNAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON PADA MATERI PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA KEDIRI PADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Sri Siska Wirdaniyati 1), Edy Widodo ) 1) Mahasiswa Prodi

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kalibrasi NIR Spektra Kalibrasi NIR dapat dilakukan apabila telah terkumpul data uji minimal 60 sampel yang telah diubah menjadi spektrum. Pada penelitian ini telah terkumpul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adala penelitian kuantitati, penelitian ini berlandaskan pada ilsaat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

Lebih terperinci

PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED RIDGE REGRESSION

PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED RIDGE REGRESSION PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED RIDGE REGRESSION SKRIPSI Disusun Oleh : DEPY VERONICA 24010212140035 DEPARTEMEN STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan dasar untuk melakukan banyak hal. Tanpa memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan dasar untuk melakukan banyak hal. Tanpa memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Pendidikan merupakan dasar untuk melakukan banyak hal. Tanpa memiliki pendidikan yang baik, orang akan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS

PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS e-jurnal Matematika Vol. 2, No. 1, Januari 2013, 54-59 PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS NI KETUT TRI UTAMI 1, I KOMANG GDE SUKARSA 2, I PUTU EKA NILA

Lebih terperinci

Membangun Kode Golay (24, 12, 8) dengan Matriks Generator dan Menggunakan Aturan Kontruksi. Ikhsan Rizki K 1 dan Bambang Irawanto 2

Membangun Kode Golay (24, 12, 8) dengan Matriks Generator dan Menggunakan Aturan Kontruksi. Ikhsan Rizki K 1 dan Bambang Irawanto 2 Membanun Kode olay (2, 2, 8) denan Matriks enerator Menunakan Aturan Kontruksi Iksan Rizki K Bamban Irawanto 2, 2 Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jln Prof H Soedarto, SH, Tembalan, Semaran Abstract : Te

Lebih terperinci

BAB. IX ANALISIS REGRESI FAKTOR (REGRESSION FACTOR ANALYSIS)

BAB. IX ANALISIS REGRESI FAKTOR (REGRESSION FACTOR ANALYSIS) BAB. IX ANALII REGREI FAKTOR (REGREION FACTOR ANALYI) 9. PENDAHULUAN Analisis regresi faktor pada dasarnya merupakan teknik analisis yang mengkombinasikan analisis faktor dengan analisis regresi linier

Lebih terperinci

REGRESI LINIER BERGANDA

REGRESI LINIER BERGANDA REGRESI LINIER BERGANDA 1. PENDAHULUAN Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan meramal

Lebih terperinci

REDUKSI DIMENSI ROBUST DENGAN ESTIMATOR MCD UNTUK PRA-PEMROSESAN DATA PEMODELAN STATISTICAL DOWNSCALING

REDUKSI DIMENSI ROBUST DENGAN ESTIMATOR MCD UNTUK PRA-PEMROSESAN DATA PEMODELAN STATISTICAL DOWNSCALING TUGAS AKHIR - ST 1325 REDUKSI DIMENSI ROBUST DENGAN ESTIMATOR MCD UNTUK PRA-PEMROSESAN DATA PEMODELAN STATISTICAL DOWNSCALING Khusnul Khotimah NRP 1305 100 069 Dosen Pembimbing Dr. Sutikno, S.Si, M.Si

Lebih terperinci

Kombinasi Regresi Tak Bias Ridge dengan Regresi Komponen Utama untuk Mengatasi Masalah Multikolinieritas

Kombinasi Regresi Tak Bias Ridge dengan Regresi Komponen Utama untuk Mengatasi Masalah Multikolinieritas Statistika, Vol. 17 No. 1, 25 31 Mei 2017 Kombinasi Regresi Tak Bias Ridge dengan Regresi Komponen Utama untuk Mengatasi Masalah Multikolinieritas Fitriana Novitasari, Suliadi, Anneke Iswani A. Prodi Statistika,

Lebih terperinci

REGRESI LINIER GANDA. Fitriani Agustina, Math, UPI

REGRESI LINIER GANDA. Fitriani Agustina, Math, UPI REGRESI LINIER GANDA 1 Pengertian Regresi Linier Ganda Merupakan metode yang digunakan untuk memodelkan hubungan linear antara variabel terikat dengan dua/lebih variabel bebas. Regresi linier untuk memprediksi

Lebih terperinci

KNM XVI 3-6 Juli 2012 UNPAD, Jatinangor

KNM XVI 3-6 Juli 2012 UNPAD, Jatinangor KNM VI - Juli 0 UNPAD, Jatinangor PERBANDINGAN REGRESI BERTATAR (STEPWISE REGRESSION) DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA (RKU) DALAM MENGATASI MULTIKOLINIERITAS PADA MODEL REGRESI LINIER BERGANDA MADE SUSILAWATI,

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 01 UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT Sutarma 1), Jon Sabari ) 1) Pascasarjana, Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data 5 II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data panel ini, penulis menggunakan definisi, teorema dan konsep dasar yang berkaitan dengan pendugaan parameter,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyelidiki hubungan di antara dua atau lebih peubah prediktor X terhadap peubah

BAB I PENDAHULUAN. menyelidiki hubungan di antara dua atau lebih peubah prediktor X terhadap peubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi linier berganda merupakan analisis yang digunakan untuk menyelidiki hubungan di antara dua atau lebih peubah prediktor X terhadap peubah respon Y yang

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI 17 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aljabar Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemen-elemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom sehingga

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan

TINJAUAN PUSTAKA. Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Matriks 2.1.1 Matriks Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan dalam susunan itu disebut anggota dalam matriks tersebut. Suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut dengan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Ni Luh Putu Ratna Kumalasari 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2,, Made Susilawati

Lebih terperinci

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya Analisis Regresi 2 Pokok Bahasan : Multikolinier & penanganannya TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Mahasiswa dapat menjelaskan adanya multikolinieritas pada regresi linier berganda serta prosedur penanganannya

Lebih terperinci

Pertemuan 10 STATISTIKA INDUSTRI 2. Multiple Linear Regression. Multiple Linear Regression. Multiple Linear Regression 19/04/2016

Pertemuan 10 STATISTIKA INDUSTRI 2. Multiple Linear Regression. Multiple Linear Regression. Multiple Linear Regression 19/04/2016 19/04/016 Pertemuan 10 STATISTIKA INDUSTRI TIN 4004 Outline: and Correlation Non Linear Regression Referensi: Montgomery, D.C., Runger, G.C., Applied Statistic and Probability for Engineers, 5 th Ed. John

Lebih terperinci

Implementasi Discrete Wavelet Transform Untuk Prediksi Kandungan Kurkumin Pada Temulawak Dengan Menggunakan Pendekatan Kalibrasi

Implementasi Discrete Wavelet Transform Untuk Prediksi Kandungan Kurkumin Pada Temulawak Dengan Menggunakan Pendekatan Kalibrasi OPEN ACCESS ISSN 2460-3295 socj.telkomuniversity.ac.id/indosc Ind. Symposium on Computing Sept 2016. pp. 77-86 doi:10.21108/indosc.2016.121 Implementasi Discrete Wavelet Transform Untuk Prediksi Kandungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar 26 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adala siswa kelas VII B MTs Al Hikma Bandar Lampung semester genap taun pelajaran 2010/2011 pada pokok baasan Gerak Lurus. Dengan jumla

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PEMODELAN NILAI INFLASI KOTA SURABAYA, MALANG DAN KEDIRI BERDASARKAN PENDEKATAN GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE SKRIPSI MUHINDRO ASRIONO PROGRAM STUDI S-1 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

Penggunaan Analisis Faktor (Factor Analysis) dengan Aplikasi Program SPSS 11.5

Penggunaan Analisis Faktor (Factor Analysis) dengan Aplikasi Program SPSS 11.5 Penggunaan Analisis Faktor (Factor Analysis) dengan Aplikasi Program SPSS 11.5 Oleh: Muji Gunarto (mgunarto@hotmail.com) I. Pendahuluan (Landasan Teori) Analisis faktor adalah salah satu analisis yang

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi. Oleh:

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi. Oleh: PENGARUH TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM, KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN STOCK SPLIT ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenui Sala Satu

Lebih terperinci

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda Analisis Regresi Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda Tuuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menelaskan regresi linier sederhana dan berganda dan asumsi-asumsi yang mendasarinya

Lebih terperinci

Forum Statistika dan Komputasi, Oktober 2009 p : ISSN :

Forum Statistika dan Komputasi, Oktober 2009 p : ISSN : , Oktober 2009 p : 26-34 ISSN : 0853-8115 Vol 14 No.2 METODE PENDUGAAN MATRIKS RAGAM-PERAGAM DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA (RKU) (Variance-Covariance Matrix Estimation Method for Principal Component

Lebih terperinci

Imtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan...

Imtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan... Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember (Analysis of P-IRT Number on Te Food Label IRTP Production in Kaliwates District Jember Regency) Andi Hilman

Lebih terperinci

Forum Statistika dan Komputasi, April 2011 p : 1-7 ISSN :

Forum Statistika dan Komputasi, April 2011 p : 1-7 ISSN : , April 2011 p : 1-7 ISSN : 0853-8115 Vol 16 No.1 JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PEMODELAN KALIBRASI (STUDI KASUS : TANAMAN OBAT TEMULAWAK) (Artificial Neural Network and Genetic Algorithm

Lebih terperinci

Regularitas Operator Potensial Layer Tunggal

Regularitas Operator Potensial Layer Tunggal JMS Vol. No., al. 8-5, April 997 egularitas Operator Potensial Layer Tunggal Wono Setya Budi Jurusan Matematika, FMIPA Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesa 0 Bandunng, 403 Abstrak egulitas operator =

Lebih terperinci