Matematika dan Statistika

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Matematika dan Statistika"

Transkripsi

1 ISSN Volume, Jun MAJALAH ILMIAH Matematka dan Statstka DITERBITKAN OLEH: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS JEMBER

2 Maalah Ilmah Matematka dan Statstka Volume, Jun MODEL UNTUK DATA BERDISTRIBUSI POISSON YANG MENGANDUNG VARIABEL BEBAS KUALITATIF Sept Tryan, I Made Trta, Yulan Seta Dew Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Jember Abstact: The man purpose of ths research s to buld model of data that dstrbuton of respon varable s Posson and dependent varable has qualtatve varable, besde that, to know estmaton of parameters and testng of hpotess. Ths research uses Generalzed Lnear Model. At ts analyss, qualtatve varable s consdered accordng to probablty regresson functon of categores wth dummy varable. Formula that can be used s Y~G*X to know f the categores need apart or not. Then to know explctly how nfluence ntercept and slope of each categores can be used Y~G/X- formula. From both of analyss, then dong selecton whch the best model. Selecton of the best model also can be look at from AIC(Akake s Informaton Crtera). The better model has AIC smallest.. Keywords:Generalzed Lnear Model, Dummy varable, Posson, Qualtatve varable. I. PENDAHULUAN Salah satu metode statstka yang telah bertahun-tahun dgunakan dalam analss statstka adalah analss regres. Analss regres adalah sebuah metode statstka untuk membuat model peramalan dan menyeldk bentuk hubungan dar satu varabel respon dengan satu atau lebh varabel-varabel penelas. Apabla dalam model terdapat varabel kualtatf yang kut uga mempengaruh varabel respon, maka dapat dgunakan varabel boneka [5]. Salah satu model regres yang banyak dgunakan oleh pengguna statstka adalah Model Regres Lner atau Model Lner Klask. Teknk n berdasarkan pada asums bahwa respon berdstrbus Normal serta adanya hubungan lner antara mean dan varabel penelas. Pada kehdupan nyata dstrbus respon tdak selalu Normal. Untuk tu, perlu dlakukan remd agar konds data sesua dengan prasyarat penggunaan model lner klask atau dengan memlh metode yang palng tepat. Serng dengan perkembangan Model Lner Klask, untuk menangan konds data dengan respon yang ada tdak berdstrbus Normal tetap antara respon yang satu dengan yang lan mash salng bebas dapat dgunakan Model Lner Tergeneralsr. Msalnya untuk data dengan varabel responnya berdstrbus Posson yang sebarannya bersfat

3 Model Untuk Data Berdstrbus Posson ( ) dskrt. Penerapan data sepert n salah satu contohnya dapat dtemukan d bdang ekonom, yatu terkat dengan faktor-faktor sosal ekonom yang mempengaruh fertltas. II. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tnauan Pustaka Model Lner Msalkan hubungan antara varabel respon Y dan varabel penelas sebaga model lner, yatu sebaga berkut [4]: dengan: Y = X X +... X + e p p X drumuskan Y = varabel respon (varabel tak bebas) pada pengamatan ke-, =,,,n; X = varabel penelas (varabel bebas) pada pengamatan ke-; = koefsen regres yang tdak dketahu, =,,, p; e = varabel kesalahan (error/galat) pada pengamatan ke-; p = banyaknya varabel bebas. Asums model lner klask adalah e ~ N(, σ ) dan e ndependen dengan e ' untuk setap '. Asums n durakan lebh lanut sebaga berkut [9]:. Y berdstrbus normal dan salng bebas dengan varans konstan, yatu, Y ~ NID( T X, σ ) dengan bars ke- dar matrk X. T X adalah varabel penelas untuk Y dan sama dengan. ada suatu fungs (msalkan η ) dar varabel penelas yang dsebut predktor lner dar T varabel respon Y yatuη =. X. ada hubungan antara predktor lner ( η ) dan komponen acak ( µ ) dengan η = µ (yatu hubungan denttas). Model Lner dengan Varabel Bebas Kualtatf Prnsp dasar pemakaan varabel boneka adalah sebaga berkut [8]: a. bla varabel kualtatf mempunya k kategor maka bsa dbuat varabel boneka sebanyak k- (banyaknya kategor dkurang satu); b. pemberan nla dan pada kategor yang ada bersfat bebas, dsesuakan dengan tuuan.

4 Maalah Ilmah Matematka dan Statstka Volume, Jun Berdasarkan prnsp d atas, maka model lner untuk data yang mengandung dua kategor adalah sebaga berkut: Y + e ; dengan D = X D = ka kategor ka lannya Jka dasumskan bahwa E ( e ) =, maka nla harapan E( Y ) X D =. Untuk memaham art dar parameter dalam model tersebut, pertama dpertmbangkan untuk kasus kategor dengan D =, sehngga ( Y ) X + ( ) E = = ( ) X Sedangkan untuk kategor dapat dbentuk D =, sehngga nla harapannya: ( Y ) X + ( ) E = = X Secara geometrs, kedua sfat d atas dapat dtunukkan pada Gambar. berkut n. Y Kategor Kategor ( ) Gambar.. Ilustras art parameter regres untuk model Penguan hpotess sama dengan prosedur penguan analss regres lner sederhana (model lner klask), yatu H vs H. Dalam model : = Y + : = X D e danggap bahwa varabel boneka tdak bernteraks dengan varabel lannya. In berart bahwa pengaruh varabel lan sama saa bak terhadap kategor maupun untuk kategor. Jka dmsalkan varabel Y dpengaruh oleh varabel kuanttatf X bak untuk kategor maupun kategor maka keadaannya menad lan, dalam hal n peubah D bernteraks dengan X maka model tersebut menad: = X D X D Y + e dengan E( Y ) = X D X D. X D

5 Model Untuk Data Berdstrbus Posson ( ) Jka dasumskan E ( ) = dengan D = dan ddapatkan: E e ( Y ) X ( ) X ( ), maka dpunya nla harapan varabel Y untuk kategor = = X Sedangkan untuk kategor, D =, ddapatkan: E +. ( Y ) = X ( ) X ( ) = ( ) + ( ) X Msalkan ngn dlakukan u apakah penambahan faktor nteraks berpengaruh terhadap model regres maka penguan hpotess adalah sebaga berkut. H = = ; H : mnmal ada satu, =,,. : = Berdasarkan berbaga kemungknan ntersep dan kemrngan gars regres untuk kategor, hasl dar u hpotess n memlk beberapa kemungknan sebaga berkut: () apabla nla = dan () apabla nla dan () apabla nla = dan (v) apabla nla dan = maka ddapatkan E( Y ) = X = maka ddapatkan E( Y ) = ( ) X maka ddapatkan E( Y ) = + ( ) X, ddapatkan E( Y ) = ( ) + ( ) X Secara geometrs, lustras dar keempat kemungknan tersebut dtunukkan pada Gambar.. () () () (v) Gambar. Ilustras art dar koefsen regres untuk berbaga ens model 4

6 Maalah Ilmah Matematka dan Statstka Volume, Jun Model Lner Tergeneralsr Dalam model lner tergeneralsr asums model lebh longgar dan dgeneralsaskan sebaga berkut. () Asums () dperluas untuk memungknkan Y mempunya dstrbus yang sama dan salng bebas dar dstrbus keluarga eksponensal. () Pada asums () hubungan antara komponen predktor lner (η ) dan komponen acak ( µ ) tdak mest denttas, tetap dperluas untuk suatu fungs monoton dan dferensabel, g, yatu η = g ( µ ). Fungs g dsebut fungs lnk. Metode yang dgunakan dalam mengestmas parameter adalah metode lkelhood maksmum dan kuadrat terkecl. Pada pembahasan n hanya akan delaskan mengena metode lkelhood maksmum. Pembahasan n delaskan dalam [] yang rngkasannya sebaga berkut. Fungs lkelhood untuk observas L( y, θ ) = f (, θ ) N y = N l( θ, y) = y b( θ ) + c( θ ) + N = = y,...,, y yn adalah N = d( y ) Selanutnya bentuk umum dar persamaan penduga dengan menggunakan teras Newton- Raphson adalah: b η μ ( m) ( m ) T T = b ( X WX) X W ( Y μ) Lkelhood Maksmum Untuk Model Loglner Model Lner Tergeneralsas untuk model loglner dgunakan untuk respon yang peubah acaknya yatu{ Y, =,,..., n} berdstrbus Posson. Fungs loglkelhood untuk dstrbus Posson dapat drngkas sebaga berkut: l N ( θ ; y) = ( y logθ θ log y! ) = Parameter naturalnya adalah b ( θ ) = log μ. Sedangkan meannya adalah E( ) µ = θ dan ( ) = θ ( Y ) Var( Y ) = E = µ. Y = Var, sehngga Y 5

7 Model Untuk Data Berdstrbus Posson ( ) Dengan menggunakan teras Newton Raphson, bentuk umum dar penduga lkelhood maksmum adalah: b b η μ ( m) ( m- ) T - T = b (X WX) X W dag ( Y μ) ( m) ( m- ) T - T = b (X WX) X W dag ( Y μ) μ dengan dag =,...,n. adalah matrk dagonal dengan elemen dagonal ke- adalah µ dengan μ Inferens Secara umum untuk Model Lner Tergeneralsr, dstrbus samplng dperoleh berdasarkan pendekatan sampel besar secara asmtots sebaga berkut: a. b merupakan estmator tak bas untuk b. dengan menggunakan teorema lmt pusat, statstk b Var ( b ) berdstrbus N(,) atau ( b ) Var ~ χ ( ) ( b ) Hpotess: H : = = = vs H = = q Daerah krts: H dtolak ka D > χ ( p q;α ) = ; dengan q < p q ; D = [ l( b ; y) l( b ; y) ] Analss Model dengan Varabel Kualtatf d R (Rath, ). Ada beberapa cara (yang basa dsebut formula) untuk memasukkan varabel kualtatf (msalnya grup) pada R sepert durakan berkut n.. Y ~ X G. Dengan formula n mencoba model palng lengkap yatu memerksa kemungknan bahwa setap kelompok memlk model yang berbeda. Secara geometrs, hal n sebagamana dtunukkan pada Gambar. (v).. Y ~ X + G. Formula n adalah untuk memerksa model regres seaar yang memlk graden yang sama tetap kemungknan konstanta berbeda. Secara geometrs, dengan formula n akan dhaslkan gars regres sebagamana pada Gambar. (). 6

8 Maalah Ilmah Matematka dan Statstka Volume, Jun. Y ~ G / X. Formula n adalah untuk memerksa sgnfkans model masng-masng kelompok dengan memaksa model dengan graden berbeda. Secara geometrs, dengan formula n akan dhaslkan gars regres sebagamana pada Gambar. ( dan v) [9]. Fungs Lnk dengan Aplkas Program R Secara umum fungs lnk memenuh g ( µ ) = η atau µ ( η) = g. Dantara fungsfungs lnk yang dapat dgunakan, ada yang dsebut fungs lnk kanonk (K) yatu fungs hubungan yang terad pada saat b ( ) θ = η. Fungs lnk kanonk n merupakan fungs lnk yang danggap palng alamah dantara plhan yang lannya. Untuk dstrbus Posson, fungs lnk yang dapat dgunakan adalah Identtas, Log dan Invers. Fungs lnk kanonk untuk dstrbus Posson adalah Log. []. U Model Melalu Hasl Pada R U model dlakukan dengan dua cara yatu:. U koefsen regres secara ndvdual dlakukan dengan melhat sgnfkans masngmasng koefsen. Teorema: H dtolak pada sgnfkans α %, ka dan hanya ka p α.. Sebagamana delaskan pada Chambers & Haste (99) bahwa dalam fungs GLM dapat dtentukan model terbak dengan melhat nla AIC (Akake s Informaton Crtera). Model terbak adalah model yang mempunya nla AIC yang terendah yatu AIC = D + pφ. Dalam hal n D adalah devan, p adalah deraat bebas untuk kecocokan dan φ adalah penduga parameter dspers. Pembahasan Ilustras Data Smulas Dalam peneltan n data smulas dbangktkan dengan menggunakan paket pemrograman R. Data smulas dgunakan untuk mengu teor-teor yang ada dalam peneltan n. Apabla dar hasl smulas asums yang dberkan terpenuh maka teor tersebut dapat dterapkan pada data rl. Hal n sesua dengan tuuan smulas yatu mengatur konds data sesua dengan tuuan yang ngn dcapa. Membangktkan Data yang Varabel Responnya Berdstrbus Posson Pada smulas n, nla yang sudah dtentukan atau danggap dketahu yatu =,5. Dar hasl analss data yang telah dbangktkan, dperoleh ˆ = [,5 7

9 Model Untuk Data Berdstrbus Posson ( ),499995,999987]. Nla n sesua (relatf sama) dengan nla yang sudah dtentukan atau danggap dketahu. Sehngga dar sn smulas data yang ada mendukung kesesuaan teor yang ada. Membangktkan Data yang Mengandung Varabel Bebas Kualtatf Dalam smulas n, dbangktkan tga ens data yatu data dengan ntersep dan kemrngan untuk masng-masng kategor sama; data dengan ntersep untuk masngmasng kategor berbeda tetap kemrngannya sama serta data dengan ntersep dan kemrngan untuk masng-masng kategor adalah berbeda. Sedangkan untuk data dengan ntersep sama tetap kemrngannya berbeda tdak dbangktkan karena dalah kehdupan nyata data dengan tpe sepert n arang dtemu. Uraan untuk ketga ens data yang dbangktkan adalah sebaga berkut. A. Data Jens (Data dengan ntersep dan kemrngan untuk masng-masng kategor sama) Pada smulas n, data untuk tap-tap kategor dbangktkan dengan menentukan nla ntersep dan kemrngan untuk masng-masng kategor sama, yatu = = dan = =. Untuk mengetahu pengaruh dar varabel kualtatf G terhadap hubungan antara Y dan X dlakukan dengan menerapkan beberapa formula sebagamana. Langkah pertama dengan menerapkan model palng lengkap untuk memerksa kemungknan bahwa setap kategor memlk model yang berbeda, yatu dengan formula Y ~ X G. Melalu formula n dapat dketahu apakah model perlu dpsah atau tdak, sehngga akan ddapatkan gambaran perlu tndakannya memsahkan bak ntersep maupun kemrngan gars regres dar masng-masng kategor. Dengan formula n dperoleh hasl sebaga berkut: Estmate Std. Error z value Pr(> z ) (Intercept) <e-6 *** X <e-6 *** G[T.] X:G[T.] Sgnf. codes: ***. **. *.5.. AIC: 85. Dar hasl n, dapat dketahu bahwa G[T.] atau selsh antara ntersep pada ketegor dengan ntersep model secara keseluruhan adalah tdak sgnfkan. Begtu uga X:G[T.] atau selsh antara kemrngan pada ketegor dengan kemrngan varabel kuanttatf X adalah tdak sgnfkan. Hal n menunukkan bahwa tdak perlu pemsahan model atau gars regres dar masng-masng kategor. 8

10 Maalah Ilmah Matematka dan Statstka Volume, Jun Selanutnya dengan menggunakan formula Y ~ G/X untuk mengetahu secara eksplst pengaruh ntersep dan kemrngan dar masng-masng kategor, dperoleh hasl sebaga berkut: Estmate Std. Error z value Pr(> z ) G <e-6 *** G <e-6 *** G:X <e-6 *** G:X <e-6 *** Sgnf. codes: ***. **. *.5.. AIC: 85. Dar hasl n dapat dketahu bahwa ntersep dan kemrngan untuk masng-masng kategor berpengaruh sangat sgnfkan dalam model, tetap dar hasl n dapat dketahu bahwa selsh ntersep kategor dan tdak sgnfkan, begtu uga dengan selsh kemrngan kategor dan tdak sgnfkan. Hasl n uga menunukkan bahwa tdak perlu pemsahan model atau gars regres dar masng-masng kategor. Oleh karena tu, dar kedua hasl d atas, untuk data ens satu n model yang sebaknya dterapkan adalah model sederhana tanpa mempertmbangkan kategor yang ada yatu dengan formula Y ~ X dengan hasl yang dperoleh adalah sebaga berkut: Estmate Std. Error z value Pr(> z ) (Intercept) <e-6 *** X <e-6 *** Sgnf. codes: ***. **. *.5.. AIC: 8. Dar hasl n dtunukkan bahwa varabel kualtatf X berpengaruh sangat sgnfkan terhadap varabel respon Y. Dalam hal n analss dlakukan tanpa mempertmbangkan kategor yang ada. Untuk data ens n dapat dsmpulkan bahwa kedua kategor memlk kecenderungan yang perss sama sehngga gars regres kedua kategor (lak-lak -perempuan) dapat dgabung dan pengaruh kategor (dalam hal n ens kelamn) dapat dabakan. Kesmpulan n sesua dengan data smulas yang dbangktkan yatu kelompok atau kategor memlk ntersep dan kemrngan yang sama. B. Data Jens (Data dengan ntersep untuk masng-masng kategor berbeda tetap kemrngannya sama) Pada smulas n data untuk tap-tap kategor dbangktkan dengan menentukan nla ntersep kategor dan berbeda yatu =,5 dan = 5, tetap kemrngannya sama = =. Sebagamana penelasan pada data ens, Untuk mengetahu pengaruh dar varabel kualtatf G terhadap hubungan antara Y dan X dlakukan dengan menerapkan beberapa formulas. Langkah pertama dengan menerapkan model palng 9

11 Model Untuk Data Berdstrbus Posson ( ) lengkap, yatu dengan formula Y ~ X G. Selanutnya dengan menggunakan formula Y ~ G/X untuk mengetahu secara eksplst pengaruh ntersep dan kemrngan dar masng-masng kategor. Berdasarkan hasl yang dperoleh dengan kedua formula n, dapat dsmpulkan bahwa, model yang sebaknya dterapakan untuk data ens dua n adalah model dengan formula Y~X+G-. Hasl n menunukkan bahwa perlu pemsahan model atau gars regres dar masng-masng kategor. C. Data Jens (Data dengan ntersep dan kemrngan untuk masng-masng kategor adalah berbeda) Pada smulas n data untuk tap-tap kategor dbangktkan dengan menentukan nla ntersep kategor dan berbeda = dan =, dengan kemrngan yang berbeda pula = dan =. Sebagamana penelasan pada data ens, Untuk mengetahu pengaruh dar varabel kualtatf G terhadap hubungan antara Y dan X dlakukan dengan menerapkan beberapa formula. Langkah pertama dengan menerapkan model palng lengkap, yatu dengan formula Y ~ X G. Selanutnya dengan menggunakan formula Y ~ G/X untuk mengetahu secara eksplst pengaruh ntersep dan kemrngan dar masng-masng kategor. Berdasarkan hasl yang dperoleh dengan kedua formula n, dapat dsmpulkan bahwa, model yang sebaknya dterapakan untuk data ens dua n adalah model dengan formula Y~G/X -. Formula G/X menunukkan bahwa model yang ada memaksa masng-masng kategor memlk kemrngan yang berbeda. Hal n sebagamana delaskan pada tnauan pustaka Adapun - dgunakan untuk mengetahu secara eksplst koefsen masng-masng kategor. Hasl analss n menunukkan bahwa perlu pemsahan konstanta dar masngmasng kategor. Kategor dan masng-masng berpengaruh sangat sgnfkan dalam model dan selsh ntersep antara kategor dan uga sangat sgnfkan. Oleh karena tu, model atau gars regres dar masng-masng kategor harus dpsah. Ilustras Data Rl Untuk menganalss data rl n, dgunakan prosedur sebagamana hasl yang dperoleh pada eksploras data smulas. Data rl yang ada danalss dengan fungs GLM melalu menu Rcmdr pada paket pemrograman R. Pada data yang ada, adanya varabel kualtatf yang berbentuk kategor perlu danalss bagamana pengaruhnya dalam model. Sebagamana analss pada data smulas, langkah pertama yatu dengan menggunakan formula model terlengkap yatu Y ~ G * ( X + X ) dengan lnk log.

12 Maalah Ilmah Matematka dan Statstka Volume, Jun Hasl yang dperoleh adalah sebaga berkut: Estmate Std. Error z value Pr(> z ) (Intercept) G[T.SMP] X * X G[T.SMP]:X G[T.SMP]:X Sgnf. codes: ***. **. *.5.. AIC: 8.65 Dar hasl n dtunukkan bahwa selsh antara ntersep pada kategor SMP dengan ntersep model secara keseluruhan G[T.SMP] tdak sgnfkan. Begtu uga selsh antara kategor SMP dengan varabel kuanttatf X dan X G[T.SMP]: X dan G[T.SMP]: X tdak sgnfkan. Berdasarkan penelasan sebelumnya, hasl yang dperoleh pada data rl n dentk dengan data ens pada data smulas. Untuk tu, model yang sebaknya dterapkan untuk data rl n adalah model sederhana tanpa mempertmbangkan kategor yang ada yatu dengan formula Y ~ X + X dengan hasl yang dperoleh adalah sebaga berkut: Estmate Std. Error z value Pr(> z ) (Intercept) X X Sgnf. codes: ***. **. *.5.. AIC: 6. Dar hasl yang dperoleh n dketahu bahwa varabel lama penggunaan alat kontraseps X tdak berpengaruh sgnfkan dalam model. Untuk tu, eksploras selanutnya dengan menggunakan formula model yang sama tetap tanpa melbatkan varabel lama penggunaan alat kontraseps X yatu dengan formula Y ~ X yatu haslnya sebaga berkut: Estmate Std. Error z value Pr(> z ) (Intercept) X ** AIC: 6. Hasl yang dperoleh n merupakan model terbak untuk data rl yang ada. Dlhat dar nla AIC nya, model n memlk nla AIC yang terkecl. Hal n sebagamana penelasan sebelumnya bahwa model yang lebh bak pada analss Model Lner Tergeneralsr adalah model dengan nla AIC yang lebh kecl. Berdasarkan hasl d atas, ntersep model tdak sgnfkan sedangkan varabel pendapatan keluarga berpengaruh sgnfkan, sehngga dar hasl analss n,dperoleh nla dugaan untuk adalah:

13 Model Untuk Data Berdstrbus Posson ( ) ˆ,68688 = =,8976 Berdasarkan hasl d atas, persamaan model untuk data rl yatu Y =,8976X Pada hasl analss data rl d atas, dtunukkan bahwa kategor SD dan SMP tdak perlu dpsah dalam model. Selan tu, untuk data yang dgunakan pada peneltan n, varabel kualtatf tngkat penddkan dan varabel lama penggunaan alat kontraseps tdak berpengaruh sgnfkan dalam model. Dar hasl yang dperoleh n dapat dketahu pula bahwa tngkat pendapatan keluarga ( X ) berpengaruh sgnfkan dan postf terhadap fertltas. Hal n menunukkan bahwa semakn tngg pendapatan keluarga fertltas cenderung nak pula III. KESIMPULAN Dar hasl dan pembahasan dapat dambl kesmpulan bahwa untuk membangun model yang varabel responnya berdstrbus Posson dan varabel bebasnya mengandung varabel kualtatf dapat dlakukan analss dengan formula Y~G*X melalu fungs GLM pada paket pemrograman R. Dengan formula n dapat dketahu apakah kategor pada varabel kualtatf perlu dpsah atau tdak. Selanutnya untuk mengetahu secara eksplst pengaruh ntersep dan kemrngan dar masng-masng kategor pada varabel kualtatf dapat dgunakan formula Y~G/X-. Dar hasl analss kedua formula tersebut kemudan dtentukan model terbak untuk data yang ada. Penentuan model terbak uga dapat dlhat dar nla AIC yang terkecl dengan mengatkan model terbak dar hasl analss pengaruh kategor dalam model. DAFTAR PUSTAKA [] Agrest. A. 99. Categorcal Data Analyss. AWley - Interscence Publcaton. [] Chambers, J.M. & Haste T.J. 99. Statstcal Models n S. New York: Chapman & Hall. [] Dobson, A.J. 99. Introducton To Statstcal Modellng. London, Chapman & Hall. st Edton. [4] Draper N & Smth H. 99. Analss Regres Terapan (Teremahan) Eds Ke-. Jakarta: Grameda Pustaka Utama.

14 Maalah Ilmah Matematka dan Statstka Volume, Jun [5] Gaspersz V.99. Ekonometrka Terapan I. Bandung: Tarsto Bandung. [6] Kuswardan, M. 7. Pengaruh Pendapatan Keluarga, Lama Penddkan Istr Dan Lama Penggunaan Alat Kontraseps Keluarga Berencana Terhadap Fertltas Keluarga Pengran Pot Kelurahan Kebonagung Kecamatan Kalwates Kabupaten Jember. Skrps. Jurusan Ilmu Ekonom Fakultas Ekonom Unverstas Jember. [7] Montgomery, D.C. & Peck. E.A. (99), Introducton To Lnear Regresson Analyss, John Wley & Sons.NIC. nd Edton. [8] Netter J, W. Wasserman & M.H. Kutner Appled Lnear Statstcal Models Illnos:Irwn nd edton. [9] Trta, I.M. 5. Generalzed Lnear Models. Dktat perkulahan Laboratorum Statstka, Jurusan Matematka, FMIPA, Unverstas Jember. [] Trta, I.M. 8. Metode Statstka dengan Aplkas R. Laboratorum Statstka Jurusan Matematka, FMIPA, Unverstas Jember

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER UNIVERSITAS DIPONEGORO 013 ISBN: 978-60-14387-0-1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER Saftr Daruyan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

ANALISIS PEUBAH RESPONS KONTINU NON NEGATIF DENGAN REGRESI GAMMA DAN REGRESI INVERSE GAUSSIAN 1

ANALISIS PEUBAH RESPONS KONTINU NON NEGATIF DENGAN REGRESI GAMMA DAN REGRESI INVERSE GAUSSIAN 1 ANALISIS PEUBAH RESPONS KONTINU NON NEGATIF DENGAN REGRESI GAMMA DAN REGRESI INVERSE GAUSSIAN Ksmantn Jurusan Penddkan Matematka, FMIPA Unverstas Neger Yogyakarta Emal : ksm@uny.ac.d Abstrak Peubah respons

Lebih terperinci

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Mater #13 Genap 016/017 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n Mater #13 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Prnsp Dasar ANCOVA merupakan teknk analss yang berguna untuk menngkatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.

Lebih terperinci

ANALISIS PEUBAH RESPONS KONTINU NON NEGATIF DENGAN REGRESI GAMMA DAN REGRESI INVERSE GAUSSIAN 1. Kismiantini

ANALISIS PEUBAH RESPONS KONTINU NON NEGATIF DENGAN REGRESI GAMMA DAN REGRESI INVERSE GAUSSIAN 1. Kismiantini Prosdng Semnar Nasonal Peneltan, Penddkan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Unverstas Neger Yogyakarta, 6 Me 9 ANALISIS PEUBAH RESPONS KONTINU NON NEGATIF DENGAN REGRESI GAMMA DAN REGRESI INVERSE GAUSSIAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

ANALISIS KOVARIANSI part 2

ANALISIS KOVARIANSI part 2 ANALISIS KOVARIANSI part Analss Kovarans merupakan suatu analss statstka untuk mengetahu pengaruh satu atau lebh varabel bebas terhadap varable terkat dengan memperhatkan satu atau lebh varable konkomtan

Lebih terperinci

BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI. Perkembangan pemodelan stokastik, terutama model linier, dapat dikatakan

BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI. Perkembangan pemodelan stokastik, terutama model linier, dapat dikatakan BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI 3.1 Moel Lnear Perkembangan pemoelan stokastk, terutama moel lner, apat katakan mula paa aba ke 19 yang asar oleh teor matematka yang elaskan antaranya oleh Gauss,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci

PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN. Rita Rahmawati Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN. Rita Rahmawati Program Studi Statistika FMIPA UNDIP PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN Rta Rahmawat Program Stud Statstka FMIPA UNDIP Abstrak Dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), asums terpentng adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

Metode Estimasi Kemungkinan Maksimum dan Kuadrat Terkecil Tergeneralisasi pada Analisis Pemodelan Persamaan Struktural

Metode Estimasi Kemungkinan Maksimum dan Kuadrat Terkecil Tergeneralisasi pada Analisis Pemodelan Persamaan Struktural Jurnal Graden Vol. 11 No. 1 Januar 015 : 1035-1039 Metode Estmas Kemungknan Maksmum dan Kuadrat Terkecl Tergeneralsas pada Analss Pemodelan Persamaan Struktural Dan Agustna Jurusan Matematka, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

Analysis of Covariance (ANACOVA)

Analysis of Covariance (ANACOVA) Analss of Covarance ANACOVA Bett Kash Paramtha Ihda Ihsana Gempur Safar Oleh: La Ftran Muhammad Alawdo Erma Aprlana Eka Setanngsh Prof Dr Sr Haratm Kartko Program Stud Statstka FMIPA Unverstas Gadah Mada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL DATA RESPON BERGANDA BERULANG DARI SEBARAN NORMAL BAKU, LOGNORMAL, DAN GAMMA

PERBANDINGAN MODEL DATA RESPON BERGANDA BERULANG DARI SEBARAN NORMAL BAKU, LOGNORMAL, DAN GAMMA Prosdng Semnar Nasonal Sans dan Penddkan Sans IX, Fakultas Sans dan Matematka, UKSW Salatga, 21 Jun 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922 PERBANDINGAN MODEL DATA RESPON BERGANDA BERULANG DARI SEBARAN NORMAL

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

ANALISIS PEUBAH RESPON BINER

ANALISIS PEUBAH RESPON BINER Analss Peubah Respon Bner... (Ksmantn) ANALISIS PEUBAH RESPON BINER Ksmantn Jurusan Penddkan Matematka FMIPA Unverstas Neger Yogyakarta Abstrak Pada regres lner klask, peubah respon dasumskan merupakan

Lebih terperinci

Rahmadeni 1, Zulya Desmita 2 ABSTRAK. Kata Kunci: Overdispersi, Regresi Binomial Negatif, Regresi Generalized Poisson, Regresi Poisson.

Rahmadeni 1, Zulya Desmita 2 ABSTRAK. Kata Kunci: Overdispersi, Regresi Binomial Negatif, Regresi Generalized Poisson, Regresi Poisson. Jurnal Sans Matematka dan Statstka, Vol. No. Jul 16 ISSN 46-454 Perbandngan Model Regres Generalzed Posson Dan Bnomal Negatf Untuk Mengatas Overdspers Pada Regres Posson (Stud Kasus: Penderta Flarass d

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

Bab 4. ANACOVA Analysis Of Covariance

Bab 4. ANACOVA Analysis Of Covariance Bab 4 ANACOVA Analss Of Covarance ANAVA vs ANREG ANAVA?? dgunakan untuk mengu perbandngan varabel tergantung () dtnau dar varabel bebas ANREG?? Dgunakan untuk mempredks varabel tergantung () melalu varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

Oleh : Enny Supartini Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran

Oleh : Enny Supartini Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran Abstrak MENGESTIMASI BEBERAPA DATA HILANG (MISSING DATA) DAN ANALISIS VARIANS UNTUK RANCANGAN BLOK ACAK SEMPURNA Oleh : Enny Supartn Departemen Statstka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI POISSON MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN Yayuk Listiani NRP Dr. Purhadi, M. Sc.

PEMODELAN REGRESI POISSON MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN Yayuk Listiani NRP Dr. Purhadi, M. Sc. PEMODELAN REGRESI POISSON PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN 007 Yayuk Lstan NRP 06 00 068 DOSEN PEMBIMBING Dr. Purhad, M. Sc. JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

Penerapan Prosedur Firth untuk Mengatasi Pemisahan (Separation) pada Model Regresi Probit Biner

Penerapan Prosedur Firth untuk Mengatasi Pemisahan (Separation) pada Model Regresi Probit Biner Prosdng SI MaNIs (Semnar Nasonal Integras Matematka dan Nla Islam) Vol.1, No.1, Jul 017, Hal. 18-134 p-issn: 580-4596; e-issn: 580-460X Halaman 18 Penerapan Prosedur Frth untuk Mengatas Pemsahan (Separaton)

Lebih terperinci

APLIKASI KORELASI PEARSON DALAM MEMBANGUN MODEL TREE-AUGMENTED NETWORK (TAN) (Studi Kasus Pengenalan Karakter Tulisan Tangan)

APLIKASI KORELASI PEARSON DALAM MEMBANGUN MODEL TREE-AUGMENTED NETWORK (TAN) (Studi Kasus Pengenalan Karakter Tulisan Tangan) APLIKASI KORELASI PEARSON DALAM MEMBANGUN MODEL TREE-AUGMENTED NETWORK (TAN) (Stud Kasus Pengenalan Karakter Tulsan Tangan) Irwan Bud Santoso Jurusan Teknk Informatka, Sans dan Teknolog Unverstas Islam

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI Solmun Program Stud Statstka FMIPA UB 31 V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI A. Pengertan Varabel Moderas Varabel Moderas adalah varabel yang bersfat memperkuat atau memperlemah pengaruh varabel penjelas

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

OVERDISPERSI PADA REGRESI LOGISTIK BINER MENGGUNAKAN METODE BETA BINOMIAL

OVERDISPERSI PADA REGRESI LOGISTIK BINER MENGGUNAKAN METODE BETA BINOMIAL OVERDISPERSI PADA REGRESI LOGISTIK BINER MENGGUNAKAN METODE BETA BINOMIAL Heru Wbowo, Suyono, Wdyant Rahayu Program Stud Matematka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Neger Jakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL REGRESI LINEAR ROBUST DENGAN ESTIMASI M PADA DATA NILAI KALKULUS II MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

PENERAPAN MODEL REGRESI LINEAR ROBUST DENGAN ESTIMASI M PADA DATA NILAI KALKULUS II MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN PENERAPAN MODEL REGRESI LINEAR ROBUST DENGAN ESTIMASI M PADA DATA NILAI KALKULUS II MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Yulana Abstrak:Model persamaan regres lnear dapat dnyatakan dalam bentuk matrks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER Tatk Wdharh dan Naschah ska Andran (Inferens Fungs Ketahanan dengan Metode Kaplan-Meer INFERENI FUNGI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER Tatk Wdharh dan Naschah ska Andran Jurusan Matematka FMIPA UNDIP

Lebih terperinci

PEMODELAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION

PEMODELAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 575-584 Onlne d: http://ejournal-s1.undp.ac.d/ndex.php/gaussan PEMODELAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA

Lebih terperinci

PEMODELAN GENERALIZED REGRESI POISSON PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2007

PEMODELAN GENERALIZED REGRESI POISSON PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2007 PEMODELAN GENERALIZED REGRESI POISSON PADA FAKOR-FAKOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMAIAN BAYI DI PROVINSI JAWA IMUR AHUN 007 Yayuk Lstan 1 dan Purhad 1 Mahasswa S1 Statstka IS, Dosen statstka IS 1 yayuk.yangce@gmal.com,

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan :

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan : Analss Regres Pokok Bahasan : Dagnosa Model Melalu Pemerksaan Ssaan dan Identfkas Pengamatan Berpengaruh Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB Ssaan Ssaan adalah menympangnya nla amatan y terhadap dugaan

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-3 Analss Statstk entang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Waktu unggu Kerja Fresh Graduate d Jurusan Statstka Insttut eknolog Sepuluh Nopemper

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Zero-Inflated Poisson (ZIP) tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Sorong Selatan

Pemodelan Regresi Zero-Inflated Poisson (ZIP) tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Sorong Selatan Semnar Hasl Tugas Akhr Pemodelan Regres Zero-Inflated Posson (ZIP) tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Penyakt Tuberkuloss (TBC) d Kabupaten Sorong Selatan Oleh : Nur Setyanngrum 1307100078 Pembmbng

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di: JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 361-368 Onlne d: http://ejournal-s1.undp.ac.d/ndex.php/gaussan APLIKASI MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI PADA KASUS ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method Model Regres Varabel dengan Metode Selsh Mutlak Moderatng Varable Regresson Model wth an Absolute Dfference Method Desy Ika Rachmawat 1, Des Yunart, dan Darnah And Nohe 3 1 Mahasswa Program Stud Statstka

Lebih terperinci

ANALISIS KOVARIANSI bagian 2..

ANALISIS KOVARIANSI bagian 2.. ANALISIS KOVARIANSI bagan Uj Efek Perlakuan... v. H H F 1 0 5% StatstkaUj: raso : 0, : 0,, DK : RK RK H 0 P S (adj) (adj) 1,, t dtolak jka F raso F α,t1,t(r1) 1 Ingat model anakova 1 faktor 1 kovarat :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA PREMI MODEL DUA TAHUNAN DENGAN FAKTOR UNDERWRITING MENGGUNAKAN GENERALIZED LINEAR MODELS

PERHITUNGAN HARGA PREMI MODEL DUA TAHUNAN DENGAN FAKTOR UNDERWRITING MENGGUNAKAN GENERALIZED LINEAR MODELS PROSIDING ISSN: 50-656 M- PERHITUNGAN HARGA PREMI MODEL DUA TAHUNAN DENGAN FAKTOR UNDERWRITING MENGGUNAKAN GENERALIZED LINEAR MODELS St Alfatur Rohmanah ), Danardono ) ) Unverstas Islam Darul Ulum Lamongan,

Lebih terperinci