UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

dokumen-dokumen yang mirip
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

STATISTIKA. Rumus : 1. Menentukan banyaknya data/responden dari diagram lingkaran:

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

STATISTIK menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan, yg disusun ke dlm tabeldiagram-grafik yang menggambarkan suatu persoalan.

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Statistik. Ukuran lokasi. Ukuran kemiringan Ukuran keruncingan

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

STATISTIKA. A. Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram

DISTRIBUSI FREKUENSI

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta BAB I STATISTIKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV TRIP GENERATION

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

TEORI KESALAHAN (GALAT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER

Modul ini adalah modul ke-8 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

UKURAN GEJALA PUSAT &

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab III Analisis Rantai Markov

BAB V STATISTIKA DESKRIPTIF

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta NAMA : KELAS :

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

4 PRAKIRAAN SUHU MAKSIMUM DAN MINIMUM

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

I. PENGANTAR STATISTIKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variabel X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk mempekirakan / menaksir Y.

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR STATISTIKA

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK

PENANGANAN BAHAN PADAT S1 TEKNIK KIMIA FT UNS Sperisa Distantina

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

Transkripsi:

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya pelanggaran LALIN yang dlakukan oleh orang pelanggar : 0,, 8,, 4 Y banyaknya tenaga pengacara d kantor LBH :, 3, 7, 4, 6 Basanya kta membandngkan secara ratarata MANA YANG LEBIH BANYAK terjad krmnaltas d kota sepert SURABAYA & MEDAN jarang melakukan PERBANDINGAN SATU PER SATU ATAU SATU LAWAN SATU tdak prakts AGAR DAPAT MEMBANDINGKAN KELOMPOK DATA HARUS membuat data rngkasan / data statstk antara lan : RATARATA HITUNG, MEDIAN & MODUS BILA dhtung ratarata pelanggaran LALIN d kota A dan B sama besarnya kal [A 0,, 8,, 4] [kota B, 3, 7, 4, 6] akan tetap tngkat varasnya berlanan (Varas dukur terhadap rataratanya) TERLIHAT bahwa pelanggaran d A lebh bervaras, lebh berfluktuas atau heterogen darpada d B D A, banyaknya pelanggaran setap orang berbeda jauh dengan rataratanya, sedangkan d B lebh merata lebh dekat rataratanya

Ths mage cannot currently be dsplayed JADI, dsampng ratarata perlu dketahu tngkat varasnya TINGKAT VARIASI dapat dlhat dar grafk Jumlah pelanggaran yang bervaras lebh menark perhatan penegak hukum MISAL KOTA C,,,, TIDAK TERDAPAT VARIASI PERLU DIKATAHUI! Bahwa sesuatu yang hdup merupakan varabel nlanya selalu berubah, bervaras/berfluktuas Selan dperlukan dperlukan nla ratarata untuk mewakl kelompok nla juga dperlukan utk mengetahu tngkat varasnya Tngkat varas bsa dukur dengan berbaga ukuran sepert range (nla jarak), ratarata devas, smpangan baku (standar devaton) atau varan BEBERAPA UKURAN LOKASI DAN BENTUK KURVA Suatu Kelompok DATA nla VARIABEL berbeda SUKAR UNTUK DISIMPULKAN perlu dbuat data rngkasan berbentuk angka sepert RATARATA, MEDIAN & MODUS MUDAH dambl kesmpulan DATA TAK BERKELOMPOK n Ratarata htung untuk mewakl suatu kelompok nla Msalnya : ratarata pelanggaran per pelanggar, ratarata lamanya proses perkara, ratarata banyaknya hakm d kantor pengadlan neger, ratarata banyaknya anggota pols per polres RATARATA dapat mewakl kelompok data yang homogen atau relatf homogen dengan bak akan tetap tdak bsa mewakl kelompok data yang heterogen (sangat bervaras) Contoh : (0 + + 8 + + 4 ) / (d kota A) ( + 3 + 7 + 4 + 6 ) / (d kota B) ( + + + + ) / (d kota C)

MEDIAN nla observas yang dplh sedemkan rupa sehngga 0% dar nla observas sama atau lebh besar dan 0% lannya sama atau lebh kecl dar nla observas APABILA data atau nla observas sudah durutkan dar terkecl ( ) sampa dengan terbesar ( n ) : n, MEDIAN terletak/berlokas d tengahtengah n RUMUS : Untuk n ganjl 0% 0% Med Med Med n k + k (n )/ Med k+ Nla observas yang ke (k+) Contoh : banyaknya pelanggaran hukum yanng dlakukan pelanggar 0,8,7,4,,9,6 n7 Durutkan :,, 3, 4,, 6, 7 4 6 7 8 9 0 n 7 n 7, k 3 Med k+ 4 7 RUMUS : Untuk n genap n k + k n/ k + K+ Med Contoh :, 0,8,7,4,,9,6 n8 Durutkan :,, 3, 4,, 6, 7, 8 4 6 7 8 9 0 8, k 8/ 4, Med + + 7 + 8 k 4 n k + MEDIAN pelanggaran hukum 7, dbulatkan 8, artnya : 0% PELANGGAR HUKUM MELAKUKAN SAMA ATAU LEBIH KECIL DAN 0% LAINNYA SAMA ATAU LEBIH BESAR DARIPADA 8 KALI PERKATAAN LAIN : ADA 0% PELANGGAR MELAKUKAN PELANGGARAN SAMA ATAU LEBIH KECIL DAN 0% PELANGGAR LAINNYA SAMA ATAU LEBIH KECIL DARI 8 KALI 7, 3

MODUS : suatu nla observas dengan frekuens terbesar [palng serng terjad] Modus dsebut juga mode : sesuatu yang palng dgemar Msal : Mode rok mn BERARTI LEBIH BANYAK ANAK GADIS YANG MEMAKAI ROK MINI, LEBIH SERING DIJUMPAI TABEL FREKUENSI f f f f Modus kalau f terbesar (terbanyak) k f k Sf n MISAL : banyaknya pelanggaran hukum f banyaknya pelanggar hukum 3 4 6 7 8 9 0 f 0 0 30 0 Modus pelanggaran hukum 6 kal oleh karena ada 30 pelanggar yang melanggar 6 kal Angka 30 merupakan frekuens tertngg Berart palng banyak pelanggar yang melanggar 6 kal Dar tabel, yang melanggar 0 kal hanya ada orang 4

DATA BERKELOMPOK DATA BERKELOMPOK : data yang sudah dsajkan dalam bentuk tabel frekuens : Kelas nla a b a b a B a b k k F f f f f k a nla batas bawah kelas ke b nla batas atas nla ke nla tengah yang mewakl kelas ke f frekuens ke yatu banyaknya observas dengan nla antara a sampa dengan b Contoh : banyaknya pelanggaran LALIN d Kota Hasl peneltan pelanggaran lalulntas d 40 kota selama perode tertentu Data tdak berkelompok (nla varabel ) : 46 47 47 48 49 0 0 3 4 6 7 8 6 63 64 6 68 73 76 9 6 8 3 3 3 3 36 38 38 40 40 4 4 44 44 44 4 46 Data Berkelompok (sudah dkelompokkan, dbuat tabel) Kelas Nla Sstem Tally f 8 7 36 4 4 63 7 6 3 44 3 6 7 80 III IIIII IIIII IIII IIIII IIII II IIIII IIII II 3 9 4 Sf 40

Rumus Medan : Rumus Modus : n/ (f ) 0 med L0 + c fm (f) 0 mod L0 + c (f) + (f ) L 0 nla batas bawah yang sebenarnya dar kelas yang memuat medan Nla batas bawah sebenarnya untuk kelas ke I (a + b )/ CONTOH DENGAN DATA DIATAS : Untuk kelas ke () (7+6)/ 6, JUMLAH FREKUENSI SAMPAI DENGAN KELAS YANG MEMUAT MEDIAN MINIMAL ATAU PALING SEDIKIT 0% (setengah dar seluruh jumlah frekuens) Dalam contoh n mnmal 0 jumlah seluruh frekuens 40 Untuk kelas ke4 (kelas yang memuat medan) L 0 (4 + 44)/ 44, C kelas nterval a a atau b b Untuk a a 7 8 9; b b 3 6 9 Untuk 4 a 4 a 3 4 36 9; b 4 b 3 3 44 9 n banyaknya data/observas Sf n 40 f m frekuens dar kelas yang memuat medan f 4 (Sf ) 0 Jumlah frekuens semua kelas sebelum kelas yang memuat medan f + f + f 3 3 + + 9 7 Med 40 7 44, 9 + 44, + 7 46,7 dbulatkan menjad 47 JADI MEDIAN PELANGGARAN LALULINTAS 47 KALI, artnya 0% kota terjad pelanggaran laln sama atau lebh kecl dan 0% lannya sama atau lebh besar dar 47 kal 6

PENJELASAN untuk RUMUS MODUS L 0 nla batas bawah sebenarnya dar kelas yang memuat modus 44, (kelas dengan frekuens terbesar) c kelas nterval (f ) 0 f m0 f m0 selsh frekuens dar kelas yang memuat modus dengan frekuens dar kelas sebelum kelas yang memuat modus 9 3 (f ) 0 f m0 f m0+ selsh frekuens dar kelas yang memuat modus dengan frekuens dar kelas sesudah kelas yang memuat modus 7 F m0 frekuens dar kelas yang memuat modus 3 Mod 44, + 9 3 + 7 7 44, + 47, 0 dbulatkan menjad 47 ARTINYA palng banyak kota yang jumlah pelanggaran lalnnya 47 kal Perhtungan ratarata f Contoh Perhtungan : M f M nla tengah kelas ke (a + b )/ Sf n 40 Kelas nla M f fm 88 7 36 4 4 63 7 6 3 44 3 6 7 80 3 40 49 8 67 76 3 9 4 366 6 60 788 790 688 3 Jumlah Sf 40 Sf M 879 7

f M f 879 40 46,97 JADI RATARATA PELANGGARAN LALIN PER KOTA 47 KALI TINGKAT KEMENCENGAN KURVA DAN ARTINYA Modus med (kurva menceng kekanan) KURVA MENCENG KE KANAN artnya lebh banyak nla observas (nla varabel) d bawah ratarata (x) Modus terletak d sebelah kr medan dan dsebelah kanan medan Modus med (kurva normal) KURVA NORMAL, kurva yg smetrs terhadap ratarata Modus, medan, dan ratarata lokasnya (letaknya) sama, semua berada d tengahtengah Modus med (kurva normal) KURVA MENCENG KE KIRI artnya lebh banyak nla observas (nla varabel) yang berada datas ratarata () Modus terletak d sebelah kanan medan dan kr medan Dar berbaga bentuk kurva dapat dketahu lokas masngmasng ukuran Jka banyaknya pelanggaran laln dan bentuk kurva menceng ke kanan berart banyak kota yang pelanggar laln dbawah rataratanya Kurva Normal berart ratarata pelanggaran laln per kota, medan dan modus sama besar Kurva menceng ke kr berart lebh banyak kota, yang pelanggaran lalnnya lebh besar dar ratarata 8