Fungsi Dua Peubah atau Lebih. Pertemuan 9. Contoh. Gambar. 14-Feb-17. Pada gambar di atas P(x 1. ,y 1. ) adalah sebarang titik pada oktan I, dengan

dokumen-dokumen yang mirip
x Lingkaran satuan, adalah lingkaran berjari-jari satu dan berpusat di titik asal, direprentasikan dengan z = 1.

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

4.1 Konsep Turunan. lim. m PQ Turunan di satu titik. Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema )

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE I. Nurdinintya Athari

Persamaan Diferensial Orde Satu

Bagian 2 Turunan Parsial

MATEMATIKA 3 Turunan Parsial. -Irma Wulandari-

ANALISA VARIABEL KOMPLEKS

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

PENGGUNAAN INTEGRAL. 1. Menghitung luas suatu daerah yang dibatasi oleh kurva dan sumbu-sumbu koordinat. 2. Menghitung volume benda putar.

Pada integral diatas, dalam mencari penyelesaiannya, pertama diintegralkan terlebih dahulu terhadap x kemudian diintegralkan lagi terhadap y.

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB II PERSAMAAN TINGKAT SATU DERAJAT SATU

TURUNAN FUNGSI IKA ARFIANI, S.T.

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

x d x t 0 t d t d t d t Kecepatan Sesaat

2 Akar Persamaan NonLinear

DIKTAT. Persamaan Diferensial

BAB 2 LANDASAN TEORI

TURUNAN FUNGSI IKA ARFIANI, S.T.

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV Turunan. Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7

BAB 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDER SATU

Unit 2 KONSEP DASAR ALJABAR. Clara Ika Sari Pendahuluan

TRIGONOMETRI 1. E. Grafik Fungsi Trigonometri 11/13/ Peta Konsep. E. Grafik Fungsi Trigonometri

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI

Bab 3 Bagian 3 VOLUME BENDA PUTAR

TURUNAN FUNGSI. 1. Turunan Fungsi

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Fungsi dan Grafik. Darpublic

MATEMATIKA BISNIS BAB 2 FUNGSI LINIER

S1- MATEMATIKA I BAHAN 7 TURUNAN FUNGSI (DERIVATIVES OR DIFFERENTIATIONS)

a. Y= x 2-3x + 8 b. Y= x 2-6x + 8 c. Y= x 2-6x - 8 d. Y= -x 2 + 6x + 8 e. Y= x 2-3x + 8

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

Hendra Gunawan. 21 Maret 2014

PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI

1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik

MATEMATIKA. Sesi PROGRAM LINEAR CONTOH SOAL A. BENTUK UMUM PERTIDAKSAMAAN LINEAR B. MENGGAMBAR DAERAH PERTIDAKSAMAAN. ax + by c

Modul ke: MATEMATIKA 1 DERIVATIF PARSIAL. Fakultas TEKNIK IMELDA ULI VISTALINA SIMANJUNTAK,S.T.,M.T. Program Studi TEKNIK ELEKTRO

skala = 550 mm = 55 cm 2. Nilai dari 8 81 A. 0 B. 1 C. 3 KUNCI D. 5 E. 7 Pembahasan: = = 3 3. Bentuk sederhana dari A. 74 C.

IV PENYELESAIAN MASALAH PENDISTRIBUSIAN LOGISTIK BENCANA ALAM

Matematika Teknik I. Prasyarat : Kalkulus I, Kalkulus II, Aljabar Vektor & Kompleks

SOLUSI PERSAMAAN DIFFERENSIAL

BAB 1. FUNGSI DUA PEUBAH

Bab 4. Sistem Persamaan Linier dan Variabel. Standar Kompetensi

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.

Ujian Nasional 2008 MATEMATIKA Kelompok : Teknologi, Kesehatan dan Pertanian

MATEMATIKA TEKNIK 1 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS

BAB I PRA KALKULUS. Nol. Gambar 1.1

Ilustrasi Permukaan ruang dalam bentuk fungsi eksplisit dan implisit.

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah

BAB I SISTEM KOORDINAT

PTE 4109, Agribisnis UB

Rchmd: rls&fngs-smk2004 1

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Darpublic Nopember 2013

Fungsi Dua Peubah dan Turunan Parsial

SKETSA GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI. Teguh Wibowo Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo. Abstrak

BAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI

! " #" # $# % " "& " # ' ( ) #

BAB VIII PERSAMAAN DIFERENSIAL (PD)

Modul Matematika 2012

Bab 2. Persamaan Parametrik dan Sistim Koordinat Kutub

PENDAHULUAN KALKULUS

Pecahan Parsial (Partial Fractions)

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu: lapangan atletik

FUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONENSIAL, dan FUNGSI LOGARITMA

Darpublic Nopember 2013

dan hal-hal apa saja yang terkait di dalamnya. Sehingga setelah menyelesaikan bab ini

Solusi Analitis Persamaan-persamaan Diferensial Orde-1 dengan Metode Analitis Persamaan Diferensial dengan konfigurasi VARIABEL TERPISAH

LEMBAR KEGIATAN SISWA 2

7. APLIKASI INTEGRAL 1

3. Gabungan Fungsi Linier

BAB V PENERAPAN DIFFERENSIASI

SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPS TAHUN 2015

Matematika Teknik 1, Bab 3 BAB III LIMIT. (Pertemuan ke 4)

IDENTIFIKASI KESALAHAN MENYELESAIKAN KALKULUS LANJUT MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

1.1. GARIS BILANGAN = 2 2 = 4 = 3 P 1 B P 2-2

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan.

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Teknik Kesehatan (E3-3) PAKET 2 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

RINGKASAN MATERI PENCERMINAN

(D) 2 x < 2 atau x > 2 (E) x > Kurva y = naik pada

Hubungan Antara Turunan Parsial dan Kekontinuan Pada Fungsi Dua Peubah

BAB II FUNGSI ANALITIK

DIKTAT ANALISA KOMPLEKS. BINTI ANISAUL K, M.Pd.


LATIHAN SOAL PERSIAPAN UN MATEMATIKA SMK TEKNOLOGI, PERTANIAN, DAN KESEHATAN

x X dapat dipetakan ke setiap y Y. hanya jika (jikka) satu x X dapat dipetakan ke satu y Y. RELASI : F: X Y menghasilkan himpunan pasangan berurut:

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic

2 adalah... adalah... a. 3 2

Melukis Grafik Irisan Kerucut Tanpa Transformasi Sumbu-sumbu Koordinat

URUNAN PARSIAL. Definisi Jika f fungsi dua variable (x dan y) maka: atau f x (x,y), didefinisikan sebagai

KALKULUS I MUG1A4 PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM (PPDU) TELKOM UNIVERSITY IV. TURUNAN

SIMULASI KINEMATIKA 2D DAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DENGAN SOFTWARE MODELLUS 4

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2005 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2006

Integral Ganda. a f (x) dx = R f (x) dx: Misalkan D adalah

Transkripsi:

1-eb-17 ungsi Dua Peubah atau Lebih Pertemuan 9 Turunan Parsial ungsi dua peubah atau lebih dapat ditulis dalam bentuk eksplisit atau implisit. Jika fungsi dua peubah dinatakan dalam bentuk eksplisit maka penulisanna secara umum dinatakan dalam bentuk. Sebalikna jika fungsi dua peubah dinatakan dalam bentuk implisit maka penulisanna dinatakan dalam bentuk 0. 1. +. ln. 1. + 0 5. - e 0 6. ln 0 7. arc tan - 0 ungsi Dua Peubah atau Lebih pada sumbu tersebut membentuk ruang dan masing-masing ruang disebut ktan. Oktan I adalah ruang dengan >0 > dan >0 Oktan II adalah ruang dengan >0 <0 dan >0 Oktan III adalah ruang dengan<0 <0 dan >0 Oktan IV adalah ruang dengan <0 >0 dan >0 Oktan V adalah ruang dengan >0 > dan <0 Oktan VI adalah ruang dengan >0 <0 dan <0 Oktan VII adalah ruang dengan<0 <0 dan <0 Oktan VIII adalah ruang dengan <0 >0 dan <0 Berdasarkan ktan-ktan tersebut dapat digambarkan sebarang titik P atau kurva ruang dengan persamaan Gambar Pada gambar di atas P 1 1 1 adalah sebarang titik pada ktan I dengan menggunakan kaidah dan terema Pthagras dapat ditentukan panjang OP sebagai OP 1 1 1 Dengan cara ang sama jika P 1 1 1 dan Q maka panjang PQ dinatakan dengan PQ 1 1 1 Selanjutna misal maka dapat ditentukan gambar kurva ruang. 1

1-eb-17 Penelesaian Dalam ruang dimensi tiga R gambarlah kurva ruang 1 Untuk menggambar kurva ruang dengan persamaan langkah ang ditempuh adalah menentukan titik ptng kurva dengan masing-masing sumbu. Jika 0 dan 0 maka 1 hal ini berarti kurva ruang memtng sumbu di titik 00.1 Jika 0 0 maka hal ini berarti kurva ruang memtng sumbu dititik 00. Jika 0 0 maka hal ini berarti kurva ruang memtng sumbu dititik 00. Gambar Gambarlah kurva ruang dengan persamaan berikut: 1. 1.. + + 6 Turunan Parsial ungsi Dua atau Lebih Misal adalah fungsi dengan variable bebas dan. Karena dan variabel bebas maka terdapat beberapa kemungkinan aitu: 1. dianggap tetap sedangkan berubahubah.. dianggap tetap sedangkan berubahubah. dan berubah bersama-sama sekaligus. Turunan Parsial ungsi Dua atau Lebih Definisi Misal adalah fungsi dua peubah ang terdefinisi pada interval tertentu turunan parsial pertama terhadap dan dintasikan dengan dan dan didefinisikan leh Z 0 dan Z 0 Asalkan limitna ada.

1-eb-17 Turunan Parsial Tentukan turunan parsial pertama dari. Penelesaian Z 0 0 0. 0 0 0

1-eb-17 Penelesaian Z 0 0 0. 0 0 0 Turunan Parsial ungsi Dua atau Lebih Untuk memudahkan dalam menentukan turunan parcial dapat dilakukan dengan menggunakan metde sederhana sebagai berikut. Andaikan maka untuk menentukan sama artina dengan menurunkan variabel dan variabel dianggap knstan dan selanjutna diturunkan. Demikian pula untuk menentukan sama artina dengan menurukan variable dan variable dianggap knstant lalu diturunkan. Turunan Parsial ungsi Dua atau Lebih Dengan cara ang sama andaikan adalah fungsi tiga peubah ang terdefinisi dalam selang tertentu maka turunan parsial pertama dinatakan dengan dan ang secara berturut didefinisikan leh: Asalkan limitna ada. 1. Ditentukan + Carilah turunan parsial pertamana Penelesaian: + + Tentukan turunan parsial fungsi-fungsi di bawah ini 1. 6. +. + Turunan Parsial ke - n Selanjutna turunan parsial fungsi dua peubah atau lebih dapat ditentukan turunan parsial ke n untuk n turunan parsialna dinamakan turunan parsial tingkat tinggi. Dengan menggunakan analgi fungsi satu peubah dapat ditentukan turunan parsial tingkat dan seterusna. Jadi andaikan maka: Turunan parsial tingkat dua adalah dan Demikian pula jika Turunan parsial tingkat dua adalah Demikian seterusna. Banakna turunan tingkat ditentukan leh rumus m n dimana m banakna variabel dan n menunjukkan turunan ke-n

1-eb-17 Tentukan dan dari fungsi berikut: 1. Jawab Dari diperleh 1 1 Sehingga 0 1 Dan 0 1 1.. ln. 6. + 5