4. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis, Sumber dan Teknik Pengambilan Data

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. sampai dengan April 2008, di DAS Waeruhu, yang secara administratif terletak di

KRITERIA INVESTASI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

BAB V METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL. Untuk mendapatkan jenis peramalan yang dinginkan terdapat banyak

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM EVALUASI UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Modul ke: 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

IV. METODOLOGI PENELITIAN. mencakup penyusunan proposal hingga penyusunan draft skripsi dilaksanakan di

PENENTUAN NILAI ANUITAS JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN DISTRIBUSI GOMPERTZ

NILAI AKUMULASI ANUITAS AKHIR DENGAN ASUMSI DISTRIBUSI UNIFORM UNTUK m KALI PEMBAYARAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS INVESTASI PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN BIAYA

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

B A B III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis perbandingan

Universitas Sumatera Utara

BAB III PENAKSIR DERET FOURIER. Dalam statistika, penaksir adalah sebuah statistik (fungsi dari data sampel

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

Prediksi Penjualan Sepeda Motor Merek X Di Kabupaten Dan Kotamadya Malang Dengan Metode Peramalan Hierarki

Prospek Pengembangan Usahatani Jernang di Kabupaten (Farming Development Prospects jernang in Aceh Jaya)

MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

OPTIMASI INVENTORY COST PADA MODEL MATEMATIKA EPQ (ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY) DENGAN BACKORDER DAN VARIASI SET UP COST Rofila El Maghfiroh 4

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

V. PENGUJIAN HIPOTESIS

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

STUDI ANALISIS PERAMALAN DENGAN METODE DERET BERKALA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Universitas Sumatera Utara

METODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan

MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.

Rumus-rumus yang Digunakan

PREDIKSI PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH DENGAN ARIMA DAN BOOTSTRAP

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

III. METODE PENELITIAN

Peramalan Jumlah Penduduk Kota Samarinda Dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI BUAH NAGA (HYLOCEREUS COSTARICANSIS) DI PEKANBARU (Studi di Kelurahan Sail Tenayan Raya Pekanbaru)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Black dan Scholes (1973) menyatakan bahwa nilai aset mengikuti Gerak

JIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017

BAB III FORMULA PENENTUAN HARGA OPSI ASIA

Cara uji butiran agregat kasar berbentuk pipih, lonjong, atau pipih dan lonjong

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika. Oleh: AFRIANTI

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

Barekeng, Juni hal Vol. 1. No. 1

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

Oleh: Moch. Prihatna Sobari 1, Muzakir 2. Diterima: 10 Maret 2008; Disetujui: 1 September 2008 ABSTRACT

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI (Financial and Added Value Analysis of Micro and Small Scale Banana Chip Agroindustries in Metro City)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

MODEL KOREKSI KESALAHAN DENGAN METODE BAYESIAN PADA DATA RUNTUN WAKTU INDEKS HARGA KONSUMEN KOTA - KOTA DI PAPUA

JIIA, VOLUME 3 No. 4, OKTOBER 2015

B. DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH

INTEGRAL TAK TENTU (pecahan rasional) Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ

BAB III ANALISIS LOOKBACK OPTIONS

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014

ANALISIS BEDA Fx F.. S u S g u i g y i an a t n o t da d n a Ag A u g s u Su S s u wor o o

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

2. SAMBUNGAN PAKU KELING

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM MEMPREDIKSI JUMLAH SISWA BARU (STUDI KASUS: SMK PEMDA LUBUK PAKAM)

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN SYSTEM LIQUID SMOKE

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kawasan Wisata Bahari Lhok Geulumpang, Aceh Jaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4/15/2009. Arti investasi : a. Hasil penjualan. b. Biaya c. Ekspektasi dan kepercayaan.

Jurnal Rekursif, Vol. 3 No. 1 Maret 2015, ISSN

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengantar metode ARIMA Box Jenkins dan analisis spektral.

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE KOMPUTASI TURBO PASCAL

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan objek pada anak kelompok B TK Damhil

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM PRODUKSI KAYU UNTUK PENENTUAN TOTAL PERMINTAAN (KONSUMEN)

Penerapan Metode Optimasi Exponential Smoothing Untuk Peramalan Debit

IV METODE PENELITIAN

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

ANALISIS BEDA. Konsep. Uji t (t-test) Teknik Uji Beda. Agus Susworo Dwi Marhaendro

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI ELZAKI

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

CATATAN KULIAH #12&13 Bunga Majemuk

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

PREMI ASURANSI JIWA CONTINGENT DENGAN HUKUM DE MOIVRE. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

Model Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika

III. METODE PENELITIAN. instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi data dari Badan Pusat Statistik

BAB II BAHAN DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk mengetahui apakah saham yang akan dibeli mahal atau murah. Jika

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

Transkripsi:

4. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waku Peeliia Lokasi peeliia di Kabupae Blora Propisi Jawa Tegah. Pemiliha lokasi memperimbagka Kabupae Blora memiliki kawasa hua yag palig luas da produksi kayu erbesar, eruama kayu ai di Pulau Jawa. Dari sisi koribusi erhadap PDRB Kabupae, sebagaimaa dipaparka pada Bab I, pagsa sekor kehuaa erhadap PDRB Kabupae Blora relaif besar, raa-raa sebesar 14%. Namu demikia di sampig besarya poesi da koribusi sumberdaya hua, kabupae Blora uga megalami permasalaha degradasi sumberdaya hua. Peeliia ii dilaksaaka selama 5 bula yag dimulai pada bula Mei sampai dega Sepember 2012. 4.2 Jeis, Sumber da Tekik Pegambila Daa Peeliia megguaka daa sekuder yag sudah dikumpulka aau dipublikasika oleh berbagai isasi yaiu Perum Perhuai, Dias Kehuaa Kabupae Blora, Dias Kehuaa Propisi Jawa Tegah da Bada Pusa Saisik. Daa uama yag diperguaka dalam peeliia ii adalah: 1. Hasil iveariasi meyeluruh berkala uuk peyusua recaa pegelolaa egaka pada awal agka ahu 2003 da hasil ivearisasi egaka uuk evaluasi poesi egaka ahu 2010, 2. Luas da volume pemaea meuru eis kayu 3. Kerusaka da kehilaga egaka akiba gaggua keamaa, kebakara hua da becaa alam 4. Harga ual da biaya produksi kayu ebaga 5. Saisik Produk Domesik Bruo Kabupae Blora meuru harga berlaku maupu harga kosa 6. Harga karbo merupaka beefi rasfer dari hasil peeliia yag sudah ada.

20 Tabel 4.1 Mariks Tuua Peeliia, Jeis da Sumber Daa Tuua Peeliia Jeis Daa yag diperluka Sumber daa 1. Meyusu eraca egaka 1. Luas da Klasifikasi Hua Dias Kehuaa da karbo yag merupaka 2. Sediaa Tegaka Berdasarka Hasil Kabupae Blora ikhisar persediaa volume Ivearisasi Berkala Perum Perhuai egaka da karbo besera 3. Luas Peaama perubahaya 4. Luas da Volume pemaea meuru eis kayu 5. Perumbuha Tegaka 6. Perubaha Hua uuk pegguaa lai 7. Kerusaka Tegaka Akiba Pecuria, Kebakara Da Peggembalaa 2. Megesimasi Nilai moeer sediaa volume egaka da karbo besera ilai depresiasi sumberdaya hua sebagai salah sau beuk kapial alami 3. Megesimasi kosribusi sekor kehuaa erhadap PDRB Kabupae Blora yag berkelaua dega memasukka ilai deplesi egaka da degradasi kemampua hua dalam meyimpa karbo 8. Kerapaa Kayu Meuru Jeis Kayu 1. Biaya Pembagua Tegaka meuru Jeis Kayu 2. Biaya Ekraksi Meuru Jeis Kayu 3. Harga Jual Kayu 4. Biaya Sosial Akiba Emisi Karbo 1. Koribusi Sekor Kehuaa erhadap PDRB 2. PDRB Kabupae Blora Meuru Harga Berlaku da Harga Kosa 4.3 Meode Aalisis Dua parameer yag mecirika pemafaaa sumberdaya alam, yaki persediaa (sock) da arus (flow). Arus sumberdaya alam didefiisika sebagai umlah peguraga aau peambaha erhadap persediaa di alam (lokasi ereu) selama periode waku ereu, sedagka persediaa (sock) sumberdaya alam adalah umlah ui SDA yag ersedia di alam (lokasi ereu) pada suau saa waku ereu. Apabila S (+1) adalah umlah persediaa sumberdaya alam pada saa akhir periode ( ereu, A ( adalah peambaha eo selama periode ( erhadap sock, sera D ( adalah peguraga sok selama periode (, maka hubuga aara arus da persediaa ersebu oleh Repeo (1989) diyaaka dalam suau ideias sebagai: S( 1) S ( ) A( D( (2) Dega demikia, persediaa pada akhir ahu ereu adalah uga merupaka persediaa awal ahu berikuya. Hubuga ideias iilah yag medasari perumusa alabar akuig sumberdaya alam ermasuk sumberdaya hua. Berdasarka persamaa ideias sebagaimaa diuukka pada persamaa (2) selauya aka diabarka ke dalam (a) Neraca/Aku Fisik Tegaka, (b) Neraca/Aku Fisik Karbo, (c) Neraca/Aku Moeer Tegaka da (d) Neraca/Aku Moeer Karbo. Perum Perhuai Beefi Trasfer uuk Harga Karbo BPS Kabupae Blora

21 4.3.1 Neraca/Aku Fisik Tegaka (Kayu) da Karbo a. Neraca Luas Hua Aku aau eraca luas hua di Kabupae Blora merefleksika luas da perubaha luas selama periode waku ereu karea pegaruh aau sebab akivas ekoomi da perubaha yag lai, yag dapa diabarka sebagai beriku: Sok akhir =sok awal + Perubaha Luas Neo SA( 1) SA NDA (3) Perubaha Luas Neo= + Ekpasi alami da aforesasi - Perubaha Kawasa Hua ke pegguaa lai - Peguraga karea perladaga berpidah + Reklasifikasi b. Neraca Volume Kayu (egaka) Neraca volume egaka meggambarka sediaa da perubaha sediaa dalam hal volume egaka yag disebabkaoleh pegaruh aau sebab kegiaa ekoomi, perubaha karea peyebab alami, perubaha eo karea reklasifikasi da sebab-sebab lai. R( 1) R( DR( (4) DR( q( R( ) R( 1) (5) Perubaha Volume Neo = + Perubaha karea akivias ekoomi + Perubaha karea peyebab alami + Perubaha karea reklasifikasi + Perubaha lai Perubaha karea akivias ekoomi = + Pemaea - Perambaha hua da perladaga + Peaama + Kehilaga karea peggembalaa Perubaha karea peyeab alami = + Perumbuha egaka - Regeerasi alami Perubaha karea reklasifikasi = + Perubaha dari o-hua meadi hua - Perubaha meadi pegguaa lai Perubaha karea sebab lai = - Kemaia poho - Kerusaka karea kebakara - Kerusaka karea hama & peyaki Daa sok awal (opeig sock) diperoleh dari daa hasil ivearisasi aau risalah hua yag dilakuka seiap 10 ahu sekali di iap-iap Kesaua Pemagkua Hua (KPH) Perum Perhuai uuk meyusu Recaa Pegaura Kelesaria Hua (RPKH). Daa hasil ivearisasi ii yag diguaka adalah daa awal agka perusahaa yag dimulai ahu 2003 da uuk KPH yag awal agka perusahaaya idak dimulai ahu 2003 dilakuka peyesuaia. Uuk keperlua perhiuga sok akhir (closig sock) diguaka daa hasil ivearisasi yag diguaka sebagai baha lapora Evaluasi Poesi Sumberdaya Hua pada ahu 2010. Daa hasil iveariasi

22 ii kemudia dilakuka perhiuga volume dega megguaka abel egaka. Rumus umum yag diguaka uuk meghiug volume egaka adalah sebagai beriku: Vol Vs * KBD* Fk Di maa: Vol Vs KBD Fk : Volume egaka per Ha (m 3 /Ha) : Volume egaka meuru abel ormal egaka pada umur da kelas kesubura aah (boia ereu). Volume yag diguaka adalah volume baag yaiu volume yag dapa diperdagagka (merchaable volume) dari pagkal oggak sampai keiggia bebas cabag. : Kepadaa Bidag Dasar Tegaka, yaiu perbadiga aara luas bidag dasar akual hasil pegukura dega luas bidag dasar meuru abel ormal egaka : Fakor koreksi Volume kayu yag dipae meuru eis diperoleh dari Lapora Produksi Tahua dari ahu 2003 sampai dega 2010. Daa produksi ii mecakup luasa da volume kayu yag dipae aau diebag meuru eis ebaga yag ada di Perum Perhuai yaiu: (a) Tebag Habis Biasa, yaiu ebaga pada kawasa yag masuk ke dalam Kelas Hua Produkif (ebaga A), (b) Tebag Habis pada kawasa Kelas Hua Tidak Produkif/Tebaga B, (b) Tebag habis pada kawasa yag aka dihapuska (dikoversi) aau Tebaga C, (d) Tebaga pada egaka yag megalami gaggua hama peyaki, aau ebaga dega uua khusus/ebaga D da (e) ebaga pearaga aau ebaga E. Daa kehilaga poho akiba pecuria diperoleh dari Lapora Bidag Hukum, Keamaa da Agraria dari masig-masig KPH dari ahu 2003 sampai dega 2010. Dalam lapora yag dierbika, daa yag ersedia berupa kehilaga poho (baag) akiba pecuria da esimasi ilai kerugiaya. Uuk iu dalam peeliia ii diguaka asumsi bahwa raa-raa volume per poho yag hilag akiba pecuria da perusaka egaka adalah 0,30 m 3 /poho. Daa kehilaga volume egaka akiba becaa alam uga ideik dega daa kehilaga volume akiba pecuria da perusaka hua, dalam hal ii diasumsika raa-raa volume per poho adalah sebesar 0,25 m 3 /poho Daa peggembalaa da kebakara di kawasa hua diperoleh dari Lapora Bidag Hukum, Keamaa da Agraria dari masig-masig KPH dari ahu 2003 sampai dega 2010.Dalam lapora yag dierbika, daa yag ersedia berupa luasa kawasa hua ((Ha) yag megalami kerusaka da esimasi ilai kerugiaya. Uuk iu dalam peeliia ii diguaka asumsi bahwa raa-raa volume per Ha yag berkurag akiba peggembalaa adalah 3 m 3 /Ha da 5 m 3 /Ha akiba kebakara hua. Daa perumbuha/riap (growh) egaka idak ersedia secara lagsug, da oleh karea iu dilakuka esimasi dega megguaka volume yag ada di abel ormal uuk masig-masig eis egaka. Uuk peaksira riap egaka ii daa yag diguaka adalah daa hasil ivearisasi hua yag sama uuk perhiuga sok pembuka pada ahu 2003. Dega megasumsika semua peciri keadaa sama dega pada saa dirisalah/diivearisasi,volume egaka dihiug dega

23 memproyeksika umur egaka pada ahu 2010. Selisih volume akual pada saa egaka berumur sebagaimaa pada ahu 2003 dega volume pada saa egaka diproyeksika umurya pada ahu 2010 merupaka perumbuha egaka. c. Neraca Sediaa Karbo Dalam sudi ii, peyimpaa karbo di dalam hua diperlakuka sebagai sediaa variabel (variable sock). Megikui sudi yag dilakuka oleh Hasa (2000), meode diamik uuk meghiug desias peyimpaa karbo adalah sebagai beriku: Karbo ersimpa di dalam hua (SC) diperlakuka sebagai variabel sok (sock variable) S 1 CAR 1, (6) 1 1 S 1 CAR CAR 1, (7) 1 1 SC CAR da SC Kaduga karbo vegeasi poho (Brow, S da Lugo Ae, 1984): 0,5* bera biomassa C 0,5 * BM Biomassa baag dikoversi dari volume baag: Volume baag * kerapaa kayu (wood desiy) BM V * w Di maa: Sc : Sok karbo (C) pada ahu aau periode Sc 1 : Sok karbo (C) pada ahu aau periode -1 BM : Bera Biomassa Kerig (o) dari eis poho CAR : Kaduga karbo (C) pada eis egaka C : Kaduga karbo (C/poho) uuk eis V : Volume kayu (m 3 ) uuk eis : Kerapaa kayu/wood desiy (gr/cm 3 ) uuk eis w Peyusua eraca sediaa karbo pada dasarya megikui eraca sediaa volume egaka, karea karbo yag ersimpa di dalam hua berkai secara lagsug dega volume egaka meuru eisya.uuk pedugaa karbo erimpa di dalam kawasa hua ii diguaka ilai kerapaa kayu (wood desiy) yag bersumber dari Brow S (1997), dimaa kerapaa kayu uuk masig-masig eis kayu adalah sebagaimaa disaika dalam abel 4.2 beriku ii. (8) (9)

24 Tabel 4.2 Kerapaa Kayu (Wood Desiy) Beberapa Jeis Kayu Peyusu Tegaka Hua di Kabupae Blora No Jeis Kayu Wood Desiy (gr/cm 3 ) 1 Akasia 0,75 2 Gmelia 0,75 3 Jai 0,55 4 Johar 0,75 5 Mahoi 0,53 6 Mimbo 0,75 7 Midi 0,75 8 Soobri 0,75 9 Sookelig 0,75 Sumber: Brow S (1997) 4.3.2 Neraca/Aku Moeer a. Neraca Moeer Tegaka Uuk megesimasi ilai ase egaka (kayu) dalam peeliia ii megaplikasika dua meode valuasi, yaiu: meode harga eo (Ne Price,NP) da meode user cos dari El Serafy (El Serafy User cos mehod=esuc). a1. Ne Price Mehod Meode harga eo yag diaplikasika uuk sumberdaya biologis seperi halya kehuaa dapa diuliska sebagai : AV( P( MC( * R( (10) dega megasumsika MC( da P( ) idak megalami perubaha sepaag waku aalisis, maka ilai ase egaka pada saru periode ke depa aau ilai ase akhir dapa diuliska sebagai: AV( 1) P( MC( * R( 1) (11) AV AV( 1) P( MC( * R R( 1) (12) DEP ( ) P( MC( * R R( 1) (12a) DEP ( P( MC( * q (13) NAT ( ) P( MC( ) * q (14) Di maa: AV : Nilai ase egaka (Rp) P ( ) : Harga Jual kayu (Rp/(m 3 ) MC ( : Biaya Marial uuk membagu egaka da memae kayu (Rp/m 3 ) R ( : Sok aau sediaa egaka (fisik )pada awal periode (m 3 ) R ( 1) : Sok aau sediaa egaka (fisik) pada akhir periode (m 3 ) : Perubaha Nilai Ase (akumulasi eo) (Rp) DEP (

25 : Perubaha Nilai Ase (akumulasi eo) (Rp) NAT ( q ( : ( ) R( 1) R perubaha eo ase egaka (fisik) (m 3 ) a2. El Serafy User Cos (ESUC) Mehod Meode user-cos yag dikembagka oleh El-Serafy membedaka aara egaka yag sudah mecapai umur daur (roasi) aau yag disebu dega maure fores da egaka yag masih dalam perumbuha aau imaure fores. Uuk egaka yag elah mecapai umur daur, ilai ase egaka secara maemais El Serafy User Cos (ESUC) Mehod dapa diuliska sebagai: p( MC( * q( AV( (15) T 1 (1 i) da ilai ase egaka uuk sau periode berikuya dapa diuliska sebagai: 1T p( MC( * q( * (1 i) AV( T 1) (16) T 1 (1 i) Nilai depresiasi dari egaka yag sudah mecapai umur daur (roasi) didefiisika sebagai: DEP( AV( AV( T 1) (17) Sehigga dega maipulasi alabar peguraga dari persamaa (15) dega persamaa (16) secara legkap dapa diuliska sebagai: 1T p( q( MC( q( ) * 1 (1 i) DEP( (18) T 1 (1 i) Nilai depresiasi egaka yag belum mecapai umur daur aau masih dalam perumbuha (growig sock) diuliska sebagai : T p( MC( * q( *(1 i) DEP( ) (19) T 1 (1 i) Dega demikia perubaha ilai ase egaka aau akumulasi eo dega megguaka meode user-cos dapa diuliska sebagai: NAT( ) DEP( DEP( (20) di maa: T : roasi aau daur egaka (ahu) : umur egaka (ahu) q ( : perubaha eo ase egaka (fisik) (m 3 ) i : igka diskoo yag mecermika biaya oporuias modal NAT ( : Perubaha ilai ase egaka (Rp) Daur aau roasi egaka dalam perhiuga depresiasi egaka dega megguaka meode user cos didasarka pada prisip hoellig, yaiu prisip opimasi, sehigga sebearya roasi yag dimaksudka adalah roasi fiasial opima.peeua roasi fiasial opimal ii memerluka suau peeliia ersediri da idak dimugkika uuk dilaksaaka dega peeliia ii, oleh kareaya

26 daur yag diguaka dalam peeliia ii megguaka roasi akual da diasumsika roasi ersebu merupaka roasi opimal. Tabel 4.3 Daur/Roasi Tegaka Hua di Kabupae Blora No Jeis Kayu Daur (ahu) 1 Akasia 12 2 Gmelia 20 3 Jai 60 4 Johar 20 5 Mahoi 40 6 Mimbo 20 7 Midi 20 8 Soobri 40 9 Sookelig 40 Sumber: Buku RPKH Jagka 2003-2012 KPH Radublaug, dega Beberapa Peyesuaia b. Neraca Moeer Karbo Peilaia sediaa karbo di dalam kawasa hua diguaka harga karbo yag diuruka dari esimasi biaya kerusaka sosial marial (margial social cos damage) yag disebabka oleh emisi gas CO2 yag berpeagruh erhadap perubaha iklim duia. Nilai mafaa peyerapa da peyimpaa karbo di awal periode dapa diuliska sebagai: CV 1 CAR P C Nilai peyerapa da peyimpaa karbo di akhir periode dapa diuliska sebagai: CV CAR P (21) 1 1, C (22) 1 Sehigga perubaha ilai ase ligkuga dalam hal peyerapa da peyimpaa karbo adalah: CV CV 1 CAR CAR 1, * PC (23) 1 1 NAC ( CAR CAR 1, * PC (23a) 1 1 Di maa: CV : Nilai mafaa hua sebagai peyimpa karbo di awal periode (Rp) CV 1 CAR : Nilai mafaa hua sebagai peyimpa karbo di akhir periode (Rp) : Kuaias karbo yag disimpa pada awal periode uuk eis poho (C)

27 CAR, P C NAC 1 ( : Kuaias karbo yag disimpa pada akhir periode uuk eis poho (C) : Harga Karbo, yaiu sebesar $15/C : Nilai akumulasi eo mafaa peyimpaa karbo (Rp) 4.3.3 Iegrasi ke dalam Perhiuga Pedapaa Domesik Regioal Bruo SEEA memperlihaka beberapa idikaor yag berbeda megeai keberlaua (susaiibiliy) yag dapa diuruka dari eraca sumberdaya alam da ligkuga. Akiso da Gudimeda (2006),misalya megiegrasika eraca sumberdaya hua dega gross savig sehigga diperoleh adused e savig aau yag dikeal dega geuie savig. Dalam Peeliia ii idikaor yag dipilih adalah Produk Domesik Regioal Bruo (PDRB). Peyesuaia erhadap perhiuga koribusi sekor kehuaa erhadap PDRB Kabupae Blora berdasarka eraca egaka da eraca sediaa karbo dapa diuliskasebagai beriku : PDRBad PDRBkh NAT NAC (24) PDRBkh ( p * hekraksi ) iermediae ipu (25) dimaa: PDRB ad : Koribusi Sekor Kehuaa erhadap PDRB yag disesuaika dega deplesi sumberdaya hua da degradasi ligkuga PDRB kh : Koribusi Sekor Kehuaa erhadap PDRB kovesioal yag p : Harga ual kayu (Rp/m 3 ) h ekraksi : Volume kayu (m 3 ) yag dipae per ahu NAT : Nilai akumulasi eo egaka (kayu) NAC : Nilai akumulasi eo karbo ersimpa di dalam kawasa hua 4.3.4 Aalisis Sesiifias Peilaia ase egaka dega megguaka meode El-Serrafy User Cos saga dipegaruhi oleh besarya igka diskoo aau discou rae yag diguaka sebagai basis perhiuga. Semeara iu uuk peyusua eraca moeer karbo pegguaa harga karbo yag merupaka beefi rasfer dari ilai kerugia marial sosial sebagai akiba dari perubaha iklim di igka duia uga sesiif megalami perubaha. Uuk melegkapi aalisis dalam peeliia ii selai diperguaka ilai ereu dari igka diskoo da harga karbo uga aka dilakuka aalisis sesiifias dega membua skeario apabila kedua parameer ersebu megalami perubaha. Dega aalisis sesiifias ii aka dikeahui bagaimaa ilai ase egaka aka megalami perubaha apabila eradi perubaha igka diskoo da bagaimaa perubaha ilai ase hua sebagai peyerap da peyimpa karbo apabila eradi perubaha harga karbo per saua. Peeliia ii megguaka skeario harga karbo eredah sebesar $10/C sebagai harga eriggi da $20/C sebagai harga eriggi uuk meliha perubaha

28 ilai mafaa hua sebagai peyerap karbo dari harga raa-raa yag diguaka yaiu sebesar $15/C. Tigka diskoo yag diguaka uuk kepeiga aalisis sesiifias adalah sebesar 6,12%/ahu da 15,28%. Pegguaa igka disoo ii didasarka pada raa-raa igka suku buga riil da suku buga kredi (omial) selama 10 ahu erakhir. 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambara Poesi Sumber Daya Hua Kabupae Blora Luas hua di Kabupae Blora mecakup 49,66 % dari luas kabupae, da sebagia besar merupaka hua egara yag dikelola oleh Perum Perhuai. Hua yag dikelola oleh Perum Perhuai sebagia besar merupaka hua aama dega eis ai. Dari seluruh poesi hua yag dikelola oleh Perum Perhuai, hua produksi luasya mecakup 89.362,95 Ha. Pegelolaa hua egara seluas 89.362,95 Ha oleh Perhuai dilakuka oleh 6 Kesaua Pemagkua Hua (KPH) di maa 5 (lima) KPH berada di Perhuai Ui I Jawa Tegah da 1 KPH berada di Perum Perhuai Ui II Jawa Timur. Di sampig hua egara yag dikelola oleh Perum Perhuai da sebagia kecil oleh Kemeeria Kehuaa melalui Ui Pelaksaa Tekis yaiu Balai Koservasi Sumberdaya Hua (BKSDA) erdapa pula hua milik aau yag dikeal hua rakya. Jeis aama yag diusahaka di hua rakya umumya idak berbeda dega eis yag ada di hua egara, dega eis yag domia adalah ai da mahoi. Luas hua rakya meuru daa Dias Kehuaa Kabupae Blora pada ahu 2010 adalah 1005,00 Ha aau kurag lebih 1,1% dari seluruh luas hua. Tabel 5.1 Luas Hua Negara di Kabupae Blora Meuru Fugsi di Wilayah Kesaua Pemagkua Hua (KPH) No Nama KPH Luas Fugsi Kawasa Hua ( Ha ) Produksi Lidug Suaka Alam Wisaa Jumlah 1 KPH Blora 14.726,95 131,90 1,00 14.859,85 2 KPH Cepu 27.160,030 27.100,80 3 KPH Radublaug 32.131,20 25,40 32.156.,0 4 KPH Ngawi 10.103,90 5,30 8.114,20 5 KPH Maiga 5.534,00 5.534,00 6 KPH Keboharo 1.701,10 1.701,10 Jumlah 89.362,95 137,20 25,40 1,00 89.526,55 Sumber: Buku Saku Saisik Tahu 2006-2010, Perum Perhuai Ui I Jawa Tegah Hua rakya di Kabupae Blora ersebar di 8 Kecamaa yaiu Jike, Bogoreo, Jepo, Blora, Japah, Ngawe, Kudura da Todaa, dega luasa yag erbesar berada di Kabupae Todaa yaiu 410 Ha.Perbadiga prosease luas hua rakya dibadigka dega hua egara memag masih