BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan Bau menampilkan berbagai poensi di bidang perkebunan. Daerah ini memiliki poensi sumber daya alam yang cukup besar dan masih dikembangkan unuk sekor indusri, peranian, perikanan, perambangan, perkebunan, peernakan, properi dan pariwisaa. Tahun lalu, perkebunan memberikan sumbangan yang cukup besar erhadap produk domesik regional bruo ( PDRB ) kabupaen, yaiu mencapai 27,33 persen dan ini mendominasi penggunaan lahan. Komodii andalan dari perkebunan adalah kelapa sawi yang pengolahannya masih eap pengolahan bahan baku. Luas perkebunan di Labuhan Bau ,02 hekar aau 44,10 persen dari luas keseluruhan wilayah Labuhan Bau. Perkebunan kelapa sawi ,13 hekar, baik yang dikelola perkebunan besar maupun swasa rakya. Di daerah ini erdapa sebesar Ha kebun sawi rakya aau 50,23 persen dari seluruh perkebunan kelapa sawi rakya di Sumaera Uara. Menuru Kepala Dinas Perkebunan Sumaera Uara ( Sumu ), Washingon Siregar, pada harian Medan Bisnis anggal 7 februari 2009, Walaupun luas perkebunan rakya lebih besar, namun

2 hasil produksinya hampir sama dengan milik perkebunan swasa yang luasnya di bawah kebun rakya. Hal iulah yang menjadi permasalahan. enu saja masalah ini hal yang menarik unuk dipelajari, karena jika ingka produksi kelapa sawi milik perkebunan rakya meningka, efeknya adalah kesejaheraan rakya di Labuhan Bau akan meningka. Kendala perkebunan rakya iu umumnya adalah disebabkan minimalnya modal yang dimiliki, hingga mereka idak bisa membeli bibi dan pupuk unggul. Tidak hanya masalah modal, eapi perawaan, pengeahuan sera sumber daya manusia ( SDM ) peani juga masih rendah. Meliha hal iu penulis erarik unuk meramalkan ingka produksi kelapa sawi milik perkebunan rakya yang saa ini ingka produksinya lebih rendah dibandingkan dengan perkebunan besar meskipun luas anah lebih besar milik rakya. Unuk mencapai ujuan yang diinginkan ersebu, maka penulis membua ugas akhir dengan judul ulisan yaiu Peramalan Tingka Produksi Kelapa Sawi Rakya Pada Tahun Di Kabupaen Labuhan Bau. 1.2 Idenifikasi Masalah Sesuai dengan judul ersebu maka yang menjadi idenifikasi masalah adalah berapa besar jumlah produksi kelapa sawi rakya yang dihasilkan di Kabupaen Labuhan Bau di ahun yang akan daang dan bagaimana upaya pemerinah unuk meningkakan produkivias kelapa sawi rakya yang produksinya lebih rendah dibandingkan perkebunan besar.

3 Seperi halnya sebagian besar penduduk di Labuhan Bau bermaapencaharian sebagai peani kelapa sawi dan umumnya di Provinsi Sumaera Uara penghasilan erbesar kelapa sawi adalah Labuhan Bau. Dengan mengeahui ingka produksi kelapa sawi rakya di Labuhan Bau, maka ingka produksi kelapa sawi di masa yang akan daang dapa diperkirakan. 1.3 Baasan Masalah Berdasarkan laar belakang yang elah diuraikan di aas, maka penulis membaasi masalah hanya peramalan ingka produksi kelapa sawi pada ahun di Kabupaen Labuhan Bau unuk perkebunan rakya. 1.4 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan ujuan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah unuk memberikan ramalan berupa gambaran umum enang ingka produksi kelapa sawi rakya pada ahun di Kabupaen Labuhan Bau. 1.5 Meode Peneliian Meode yang digunakan penulis dalam melaksanakan peneliian ini yaiu : 1. Meode Pengumpulan Daa Pengumpulan daa unuk keperluan rise ini penulis lakukan dengan menggunakan daa sekunder yang diperoleh dari Badan Pusa Saisik Medan. Daa sekunder adalah daa yang diperoleh aau dirangkum ulang berdasarkan daa yang elah ersedia aau

4 elah disusun oleh Badan Pusa Saisik Medan. Daa yang dikumpulkan ersebu kemudian diaur, disusun dan disajikan dalam benuk angka - angka dengan ujuan unuk mendapakan gambaran yang jelas enang sekumpulan daa ersebu. 2. Melakukan analisis daa Pengolahan daa produksi kelapa sawi dari ahun di Kabupaen Labuhan Bau dengan menggunakan Meode Pemulusan ( Smoohing ) Eksponensial Ganda yaiu Meode Linear Sau Parameer dari Brown. 1.6 Tinjauan Pusaka Teori penunjang yang digunakan unuk mewujudkan ulisan ini dikuip dari buku Meode dan Aplikasi Peramalan Edisi ke II oleh Spyros Makridaks. Yang mana di dalam Eksponensial Smoohing Tunggal benuk umum yang digunakan dalam penyusunan suau ramalan yaiu : F = αx + ( 1 α) F + m Sedangkan di dalam Eksponensial Smoohing yang linear aau yang dikenal dengan nama Meode aau eknik eknik Brown s One Parameer Linear Eksponensial Smoohing. Formula yang digunakan adalah : F + m = a + b m Sedangakan : S ' = α X + ( 1 α) S' 1

5 S " = α S' + (1 α) S" 1 a = S ' + ( S ' - S " ) = 2 S ' - S " b = α 1 α (S ' - S " ) di mana : m = Jumlah periode didepan yang diramalkan S' = Nilai eksponensial smoohing unggal S" = Nilai eksponensial smoohing ganda α = a, b = parameer Pemulusan Eksponensial konsana pemulusan F + m = hasil peramalan unuk m periode ke depan yang akan diramalkan. 1.7 Sisemaika Penulisan Sisemaika penulisan diuraikan unuk memberikan kerangka aau gambaran dari Tugas Akhir ini yaiu sebagai beriku : BAB 1 : PENDAHULUAN Pada Bab ini berisi enang laar belakang masalah, idenifikasi masalah, baasan masalah, maksud dan ujuan, meode peneliian, injauan pusaka sera sisemaika penulisan.

6 BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada Bab ini menguraikan enang hal hal yang berhubungan dengan permasalahan ugas akhir. BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET Pada Bab ini menguraikan enang sejarah berdirinya Badan Pusa Saisik ( BPS ) dan srukur organisasinya. BAB 4 : ANALISA DATA Pada Bab ini berisi enang cara penggunaan rumus yang elah dienukan penulis. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Pada Bab ini berisi enang cara memasukkan daa dan menganalisa daa ersebu dengan menggunakan Program Excel. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini berisi enang kesimpulan dan saran unuk permasalahan ersebu.