DAILY REPORT 25 October 2013

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 07 November 2013

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 01 November 2013

DAILY REPORT 14 November 2013

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT. 18 October 2013

DAILY REPORT. 03 October 2013

DAILY REPORT. 10 October 2013

WEEKLY REPORT 18 November 2013

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT. 11 October 2013

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

WEEKLY REPORT 25 November 2013

DAILY REPORT 12 Desember 2013

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 05 August 2014

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 03 September 2014

WEEKLY REPORT 18 August 2014

WEELY REPORT 10 February 2014

DAILY REPORT. 04 October 2013

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 20 February 2014

DAILY REPORT 21 November 2013

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 19 March 2014

Indonesia Outlook

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 11 Jun 2014

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 03 Desember 2013

DAILY REPORT 22 April 2014

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 06 August 2014

DAILY REPORT 25 Mei 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 16 Desember 2013

DAILY REPORT 08 January 2014

WEEKLY REPORT 12 May 2014

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT 15 April 2016

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 19 Desember 2013

WEEKLY REPORT 11 November 2013

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 14 October 2016

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 18 Maret 2016

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 15 July 2014

DAILY REPORT 12 Jun 2014

DAILY REPORT 17 September 2015

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT 08 May 2014

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 15 August 2014

DAILY REPORT 19 November 2013

DAILY REPORT 02 November 2016

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

Transkripsi:

DAILY REPORT 25 October 2013 NEWS HEADLINES Rusia ikut garap proyek BRMS Belanja modal SIMP 2013 turun 17,2% META berniat akuisisi 1 ruas jalan tol Trans Jawa Semen INTP perkirakan Padang, anak volume usaha penjualan SMGR dominasi semen pasar 2012 Bengkulu capai 18 juta ton Pemegang Backdoor saham listing, UNVR anak akan usaha beli DSSA 1,5 juta di SSE saham akhir Unilever bulan Body ini Care UNVR SUGI serap mulai capex proses sekitar pengeboran 50%-60% disumur dari total eksplorasi dana di 1H2013 Akatara-1 UNVR ADHI naikkan raih kontrak harga teluk jual 3 Lamong kali capai dan 7% sepanjang Halmahera tahun ini SRTG targetkan pertumbuhan pendapatan 20% Ekspansi pelabuhan, AKRA gandeng Pelindo III MIRA lakukan penyertaan modal saham di PKOS TPIA GDST siapkan akan dana investasi USD USD 1 miliar 100 bangun juta pabrik bahan baku ban MLIA RALS akan bidik buy pendapatan back saham Rp sebanyak 8,5 triliun 20% GWSA Investor kembangkan institusi beli menara 10,3% perkantoran saham TELE Rp1 triliun Bhakti Dana Investama kelola produk beli saham Emerald KPIG BBNI Rp 699 capai miliar Rp 23 triliun per 2012 AMRT akan bangun 3 pusat distribusi BBRI dapat jatah penyaluran KUR 2013 sebesar Rp 19 triliun BTPN proses pinjaman US$200-US$300 juta BBTN BBRI siap siapkan klarifikasi dana kasus akuisisi suap Rp2 3 pejabat triliun bank oleh Diebold Inc Laba BMRI bank perbesar NISP naik kredit 27,75% ke sektor per September aviasi BVIC INDS akan akuisisi rights Sinar issue Indra Rp 500 miliar Laba Pelindo bersih II akan BVIC tumbuh persiapkan 61,5% 2 anak usahanya IPO di BEI BBNI pastikan tidak terlibat dalam kasus suap oleh Diebold Inc APP akan hentikan pembukaan hutan alam mulai bulan ini Sumitomo incar BNI Life USD 400 juta BPS catat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 capai 6,23% Grand Kartech kurangi jumlah saham IPO JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyal teknikal untuk IHSG menunjukan potensi menguat di pekan ini, seiring Support aadanya Level indikasi dari 4554/4513/4492 beberapa indikator teknikal yang mengisyaratkan Resistance Level konfirmasi positif. 4615/4636/4677 Dari langging indikator yang tercemin dari MA5 dan MA20 menunjukan bullish pattern bagi indeks. Sinyal Major Trend Down positif bagi indeks juga terlihat dari indikator MACD dan Stochastic menunjukan Minor Trend sinyal positif. Up JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4594.845 +48.346 5764 6227.376 LQ-45 774.665 +10.549 1694 3833.273 MARKET REVIEW Di tengah pergerakan bursa-bursa saham Asia yang variatif, IHSG kembali menguat pada perdagangan kemarin. IHSG diperdagangkan menguat ke level 4.594,845 dari level 4.546,499, atau naik sebesar 48,346 poin (1,063%). Hampir seluruh sektor perdagangan mengalami kenaikan kecuali sektor pertambangan dan infrastruktur. Kenaikan tertinggi dialami oleh sektor ragam industri yang naik sebesar 34,414 poin (2,813%). Adanya rilis data sementara PMI (Purchasing Manager Index) China yang menunjukan penguatan menjadi sentimen positif dominan yang mendorong pergerakan IHSG. Dari data sementara PMI yang dirilis oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics, sektor manufaktur China mengalami penguatan. PMI ini naik ke level 50,9 melebihi perkiraan konsensus analis di level 50,4 dan pencapaian bulan sebelumnya di level 50,2. Angka diatas 50 memberikan indikasi adanya ekspansi. Angka resmi PMI akan dikeluarkan pada tanggal 1 November mendatang bersamaan dengan rilis PMI dari pemerintah China. Dari dalam negeri, pemerintah dan badan anggaran DPR menyetujui defisit untuk anggaran 2014 di kisaran Rp 175,35 triliun, atau setara dengan 1,69% dari PDB. Defisit ini lebih kecil dibandingkan defisit tahun 2013 yang berada di kisaran Rp 224,2 triliun atau 2,38% dari PDB. Meskipun data sementara PMI China menunjukan kenaikan, Indeks Shanghai Composite mengalami penurunan sebesar 18,79 poin (0,86%) dan ditutup di level 2.164,32 dari penutupan sebelumnya di 2.183,11. Perdagangan di bursa China ini masih dibayangi sentimen negatif mengenai melonjaknya repurchase rate di China yang mengindikasikan pengetatan kebijakan moneter di China untuk mengendalikan laju inflasi. Karena itu, analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi China di kuartal keempat 2013 dan di tahun 2014 akan melamban tetapi tetap berada di kisaran 7%. Penurunan juga dialami oleh indeks Hang Seng yang ditutup di level 22.835,82 dari level 22.999,25 atau turun sebesar 164,13 poin (0,71%). Sementara itu, bursa saham Jepang mengalami kenaikan sebesar 60,36 poin (0,42%) dan ditutup di level 14.486,41 dari level 14.273,71. Walaupun sempat melemah di awal perdagangan tetapi Indeks Nikkei 225 akhirnya menguat setelah munculnya berita mengenai kenaikan indeks PMI China. Sementara itu bursa-bursa Eropa diperdagangkan tentatif menguat yang turut dipengaruhi sentimen positif mengenai kenaikan PMI dari China. MARKET VIEW Peluang IHSG untuk kembali rally di akhir pekan ini masih terbuka, tetapi pola geraknya akan mixed. Sentimen positif dari internal diperkirakan masih memiliki kemampuan mengimbangi sentimen eksternal. Sentimen dari dalam negeri tersebut, seperti; membaiknya angka realisasi investasi di Indonesia. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan bahwa realisasi investasi proyek penanaman modal pada triwulan III tahun 2013 Rp100,5 triliun, ini merupakan pertama kalinya melampaui angka Rp100 triliun. Angka tersebut menunjukkan peningkatan 22,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2012. Demikian dengan publikasi laporan keuangan kuartal III 2013, menjadi fokus pelaku pasar. Sejumlah emiten telah rilis kinerja keuangannya, ini menjadi pertimbangan pemodal untuk menyiasati pemilihan portofolio ke dalam investasinya. Sementara itu, sentimen dari ekternal variatif bagi pasar. Data aktivitas manufaktur di Cina rilis kemarin mengalami ekspansi di bulan Oktober. Data indeks manufaktur awal atau HSBC Flash Manufacturing PMI untuk bulan Oktober di Cina menunjukkan kenaikan pesanan dari sektor manufaktur. Data PMI ini mengalami kenaikan ke level tertinggi dalam tujuh bulan belakangan. Implikasi membaiknya sektor manufaktur di Cina bagi Indonesia meningkatkan ekspektasi bahwa ekspor bahan baku dari Indonesia untuk industri pengolahan di negara tersebut akan meningkat. Sentimen Eropa diperkirakan tidak memberikan sentuhan berarti terhadap indeks bursa Asia. Meski presiden European Central Bank (ECB) Mario Dragh berencana melanjutkan putaran terbaru stress-test untuk bank-bank Eropa. Kurang lebih ada 128 bank akan menjalani penilaian atas aset berisiko, kualitas neraca keuangan, dan jumlah modal yang miliki. Keputusan Draghi untuk memperketat peraturannya didorong oleh keinginan ECB untuk memastikan bahwa bank-bank Eropa memiliki neraca keuangan yang bersih dan modal yang kuat. Isu tapering kian memudar, The Fed akan mempertahankan program stimulus hingga tahun depan. Sementara itu, kinerja sektor manufaktur di AS mengalami penurunan ke angka 51.1 dari nilai pada periode sebelumnya 52.8.

25 October 2013 China Nonferrous Metal Industry s Foreign Engineering and Construction (NFC) menggandeng perusahaan asal Rusia, Metals of Eastern Siberia Corporation (MBC), untuk mengerjakan proyek rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) di tambang timah dan seng milik Dairi Prima Mineral, anak usaha Bumi Resources Minerals (BRMS). NFC dan MBC telah menandatangani kontrak EPC Dairi senilai USD 1,14 miliar. Tambang Dairi memiliki sumber daya sebanyak 2,56 juta metrik ton zinc dan 1,5 juta metrik ton lead. Pemegang saham terbesar Unilever Indonesia (UNVR) yakni Unilever Indonesia Holdings B.V. berencana membeli kepemilikan saham publik yang masih tersisa di Unilever Body Care Indonesia sebanyak 1,7% atau setara 1,5 juta saham. Rencana itu akan diusulkan dalam RUPSLB perseroan pada 22 November 2013 guna meminta persertujuan dari pemegang saham independen. Adapun harga pembelian Unilever Body Care akan ditawarkan senilai Rp372.000 per saham. Hingga semester I 2013 Unilever Indonesia (UNVR) telah menyerap dana belanja modal (capex) sekitar Rp 500 miliar Rp 600 miliar atau baru terserap sekitar 50%-60% dari total dana yang dianggarkan hingga akhir tahun 2013 yang sebesar Rp 1 triliun. Dana belanja modal tahun 2013 yang bersumber dari kas internal Perseroan hanya untuk meningkatkan kapasitas pabrik home and personal care serta food and beverages. Kebutuhan capex Unilever Indonesia tahun 2013 lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena hanya melakukan ekspansi kapasitas produksi pada pabrik Unilever di Cikarang dan Surabaya. Perseroan optimis belanja modal tahun 2013 itu akan berhasil terserap seluruhnya di sisa bulan tahun 2013. Unilever Indonesia (UNVR) telah menaikkan harga jual produknya sebanyak 3 kali sebesar 7% selama Januari-Oktober 2013. Kenaikan harga jual hampir di setiap produk ini adalah untuk mennyesuaikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS). Kenaikan harga jual itu bertujuan untuk untuk efisiensi, sehingga bisa menjaga margin Perseroan. Nusantara Infrastructure (META) mengincar akuisisi 1 ruas jalan tol Trans Jawa senilai Rp10 triliun, saat ini perseroan tengah melakukan pembicaraan dengan pemilik ruas tol tersebut. Dikatakan bahwa META saat ini telah memiliki 4 ruas tol dengan total panjang mencapai 35km. Untuk ke depan diharapkan kontribusi dari pendapatan jalan tol tersebut dapat melebihi bisnis perseroan lainnya seperti pengelolaan air bersih, pelabuhan dan energi terbarukan. Mitra Internasional Resources (MIRA) telah melakukan penyertaan modal saham dalam PT Pulau Kencana Omega Sukses (PKOS) melalui 2 anak perusahaannya yaitu PT Pulau Kencana Oilfield Services dan PT Rama Dinamika Jaya. PKOS merupakan perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertambangan batu bara. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) membangun sedikitnya tiga pusat distribusi barang pada tahun depan dengan rata-rata total nilai investasi mencapai Rp100 miliar. Selain tiga pusat distribusi tersebut, perseoan juga akan mulai mengoperasikan dua pusat distribusi yang pembangunannya sudah dimulai pada semester II/2013. Chandra Asri Petrochemical (TPIA), anak usaha Barito Pacific (BRPT), menyiapkan dana sebesar USD 1 miliar atau setara Rp 10,9 triliun untuk membangun pabrik bahan baku ban, styrene butadiene rubber (SBR). Investasi akan terbagi menjadi 2 tahap, pertama, senilai USD 500 juta untuk membangun pabrik SBR di Cilegon-Banten bekerja sama dengan Michelin. Pabrik SBR tahap I yang berdekatan dengan pabrik butadiene Chandra Asri itu akan mengambil bahan baku dari pabrik butadiene tersebut. Tahap kedua senilai USD 500 juta yang nanti diatur lagi. Chandra Asri memiliki porsi 45% dalam kerja sama patungan tersebut dan sisanya 55% dimiliki Michelin. Produk PT Semen Padang, anak usaha Semen Indonesia (SMGR), masih mendominasi pasar di Bengkulu dengan pangsa pasar 75,05% hingga September 2013 atau meningkat dibandingkan per September 2012 yang sebesar 67,97%. Pada September 2013, market share PT Semen Padang di Bengkulu mencapai 78,18%, meningkat dibandingkan dengan September 2012 yang sebesar 67,47%. Meski demikian permintaan semen di wilayah Bengkulu pada tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan 2012. Pada September 2013 permintaan semen di Bengkulu sebesar 374.575 ton atau turun 24,77% YoY dibandingkan sebelumnya 497.900 ton. Penurunan permintaan tersebut mengakibatkan penurunan penjualan seluruh produk semen di wilayah itu. Penjualan Semen Padang turun mencapai 16,96%. Mulia Industrindo (MLIA) akan melakukan pembelian kembali (buy back) sahamnya paling banyak Rp 25 miliar atau 20%. Buyback ini akan dilakukan secara bertahap dalam periode 23 Oktober 2013 hingga 23 Januari 2014. Dana buy back tersebut berasal dari kas internal perseroan. Pemegang saham MNC Land (KPIG) yang berbasis di Uni Emirat Arab, Bhakti Investama International Ltd meningkatkan kepemilikannya dengan membeli saham senilai Rp 669,9 miliar. Bhakti Investama telah membeli sebanyak 446,6 juta saham KPIG dengan harga Rp 1.500 per lembar. Tujuan pembelian saham adalah untuk berinvestasi. Jumlah itu tercatat mencapai 8,95% dari total saham perseroan. Greenwood Sejahtera (GWSA) berencana mengembangkan satu menara perkantoran lagi di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat senilai Rp1 triliun. Proyek tersebut merupakan ekspansi jangka panjang yang diperkirakan selesai pada tahun 2017. Sementara dana yang akan digunakan untuk proyek tersebut berasal dari penawaran umum perdana (IPO) perseroan. Saratoga Invesatama Sedaya (SRTG) menargetkena pendapatan tahun ini meningkat 20% setelah mengakuisisi anak usaha Benakat Integra (BIPI). Pendapatan diperkirakan meningkat menjadi Rp2,83 triliun dibandingkan dengan Rp2,36 triliun pada tahun lalu. Kontribusi investasi di bidang sumber daya alam pada tahun ini sebesar 40% terhadap total pendapatan 2013. Sumitomo Life Insurance Co berencana membeli 40% saham BNI Life Insurance, anak usaha Bank Negara Indonesia (BBNI), dengan investasi mencapai USD 400 juta. Bank Negara Indonesia (BBNI) memastikan tidak terlibat dalam kasus suap yang dilakukan oleh Diebold Inc, perusahaan penyedia mesin ATM terbesar di Amerika Serikat (AS). BNI telah mengirimkan surat ke beberapa pihak terkait di Amerika Serikat. Bank Tabungan Negara (BBTN) siap mengklarifikasi kasus suap 3 pejabat bank oleh Diebold Inc, perusahaan penyedia mesin ATM terbesar di Amerika Serikat (AS). Klarifikasi ini tengah disiapkan untuk disampaikan kepada publik. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) tengah memproses permohonan tambahan fasilitas pinjaman setara dengan US$200 juta- US$300 juta dari International Finance Corporation (IFC) dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Pinjaman ini bersifat stand by untuk jangka panjang sehingga dapat ditarik dan digunakan perseroan kapan saja. Selain fasilitas pinjaman, perseroan juga masih memiliki cadangan penerbitan obligasi untuk menambah modal perseroan. Bank OCBC NISP (NISP) memperoleh kenaikan laba bersih per September 2013 sebesar 27,75% menjadi Rp 838,332 miliar dibandingkan laba bersih sebelumnya sebesar Rp 656,234 miliar. Pendapatan bunga naik menjadi Rp 4,42 triliun dari tahun sebelumnya Rp 3,58 triliun.

25 October 2013 Bank Victoria International (BVIC) berencana melakukan rights issue sekitar Rp 400-500 miliar pada semester I-2014. Aksi korporasi tersebut dilakukan untuk mendukung ekspansi sekaligus untuk menambah modal anak usaha, yaitu Bank Victoria Syariah. Selain mendukung permodalan Bank Victoria Syariah, perseroan mengalokasikan dana rights issue untuk menambah modal sendiri. Pasalnya, perseroan membutuhkan tambahan modal untuk membuka kantor-kantor cabang di luar Jakarta dan sekitarnya, dalam rangka ekspansi yang lebih luas. Bank Victoria International (BVIC) membukukan laba bersih sebesar Rp 218 miliar hingga kuartal III-2013, tumbuh 61,5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 135 miliar. Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat Rp 94 miliar menjadi Rp 300 miliar. Margin bunga bersih perseroan meningkat dari 3,01% menjadi 3,5%. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan laba sebesar 20% menjadi Rp 250 miliar. Grand Kartech mengurangi jumlah saham yang akan dilepas ke publik dari semula maksimal 320 juta saham menjadi 163,64 juta saham. Harga IPO telah ditetapkan sebesar Rp275 per saham dengan target perolehan dana Rp45 miliar. Menurut LMC International Ltd. konsumsi karet dunia akan tumbuh rata-rata 3,5% per tahun hingga tahun 2018 seiring dengan meningkatnya permintaan untuk ban pengganti, yang mendukung harga komoditas itu. Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan kredit pada tahun 2014 akan berada pada kisaran 15,3%-16,6%, akibat kenaikan suku bunga acuan sebesar 150bps menjadi 7,25% sejak Juli lalu. Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2014 mencapai 15,3%-16,6%, lebih lambat dibandingkan perkiraan pertumbuhan kredit akhir tahun 2013 sekitar 20%. Upaya stabilisasi ekonomi yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga tahun 2014 menjadi alasan penurunan angka pertumbuhan kredit perbankan. BI memperkirakan Dana pihak ketiga (DPK) akan tumbuh 15,4%-16,4% pada tahun 2014. Kredit bermasalah (NPL) diperkirakan berada di kisaran 2,8%-3,1%. Menurut BI sektor yang perlu didorong untuk tumbuh pada tahun 2014 adalah sektor yang membantu upaya peningkatan ekspor dan peningkatan kesempatan kerja bagi masyarakat. Kegiatan yang terkait dengan sektor manufacturing dan sektor jasa.

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 97,21 0,10 TLKM (US) 39 10.972-276 Natural Gas (US$)/mmBtu 3,63 0,00 ANTM (GR) 0,09 1.416 15 Gold (US$)/Ounce 1345,99-0,79 BLTA (SP) 3 190 N/A Nickel (US$)/MT 14650,00 90,00 Tin (US$)/MT 22875,00 75,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 79,35 -- Coal (RB) (US$)/MT* 80,48 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 870,00-2,50 CPO (MYR)/MT 2437,00 21,50 Rubber (MYR/Kg) 766,25-1,00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 771,64 3,63 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 15509,21 0,62 18,35 14,55 13,44 2,75 2,54 4.486,3 USA NASDAQ COMPOSITE 3928,96 0,56 30,12 19,65 17,00 3,01 2,72 6.357,2 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6713,18 0,58 13,82 13,49 12,31 1,87 1,72 1.356,6 CHINA SHANGHAI SE A SH 2265,31-0,86-4,66 9,47 8,40 1,28 1,15 2.512,6 CHINA SHENZHEN SE A SH 1105,28-0,61 20,17 21,49 16,85 2,50 2,25 1.397,5 HONG KONG HANG SENG INDEX 22835,82-0,71 0,79 10,88 10,10 1,36 1,25 1.757,8 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4594,85 1,06 6,44 16,03 13,73 2,94 2,59 378,3 JAPAN NIKKEI 225 14486,41 0,42 39,36 18,41 16,35 1,56 1,46 2.883,4 MALAYSIA KLCI 1818,93 0,27 7,70 17,03 15,51 2,26 2,10 325,2 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3217,95 0,41 1,61 15,02 13,76 1,37 1,30 422,8 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 11.150,00 248,00 1000 IDR/ USD 0,09-0,0020 EUR/IDR 15.385,89 121,47 EUR / USD 1,38-0,0002 JPY/IDR 114,51-0,05 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.009,96 125,96 SGD / USD 0,81-0,0001 AUD/IDR 10.715,04 127,57 AUD / USD 0,96-0,0013 GBP/IDR 18.057,87 245,80 GBP / USD 1,62-0,0007 CNY/IDR 1.833,41 24,57 CNY / USD 0,16 0,0001 MYR/IDR 3.538,97 97,23 MYR / USD 0,32 0,0010 KRW/IDR 10,51 0,00 100 KRW / USD 0,09 0,0000 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.00 BI Rate (%) Indonesia 7.25 LIBOR (GBP) England 0.49 ECB Rate (%) Euro 0.50 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 5.40

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Sep'13 Aug'13 Description Rate (%) Inflation YTD % 7.57 7.94 SBI (9M) 6.61 Inflation YOY % 8.4 8.79 SBIS (9M) 6.61 Inflation MOM % -0.35 1.12 Foreign Reserve (US$) 95.6753 92.9971 GDP (IDR Tn) 2,210,062 2,210,062 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 25 Oct* US Durable Goods Orders Naik menjadi 2.2% dari 0.1% 25 Oct* US Wholesale Trade Sales MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.1% 25 Oct* US Wholesale Inventories MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.1% 28 Oct* US Capacity Utilization Naik menjadi 78.0% dari 77.8% 28 Oct* US Industrial Production MoM - Sep Tetap 0.4% 28 Oct* US Monthly Budget Statement -Sep Turun menjadi $65.0 Bn dari $75.2 Bn 28 Oct* US Pending Home Sales MoM - Sep Turun menjadi -0.3% dari -1.6% 29 Oct* US PPI MoM - Sep Turun menjadi 0.2% dari 0.3% 29 Oct* US PPI YoY - Sep Turun menjadi 0.6% dari 1.4% 29 Oct* US Retail Sales Advance MoM - Sep Turun menjadi % dari 0.2% 29 Oct* US Business Inventories Turun menjadi 0.3% dari 0.4% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt ASII IJ 6950 3.73 11.10 TLKM IJ 2225-1.11-2.76 BMRI IJ 8800 4.14 8.87 EXCL IJ 4525-3.21-1.40 BBRI IJ 8350 2.45 5.36 PGAS IJ 5150-0.96-1.33 BBCA IJ 10700 1.90 5.36 ITMG IJ 31500-3.23-1.30 UNVR IJ 32150 1.42 3.77 SRTG IJ 4600-4.17-0.60 BBNI IJ 4725 2.72 2.53 INCO IJ 2650-1.85-0.55 INTP IJ 20500 3.02 2.42 TRIO IJ 1310-6.43-0.47 GGRM IJ 37500 1.76 1.37 BNLI IJ 1410-2.76-0.46 KLBF IJ 1370 1.48 1.11 MNCN IJ 2625-0.94-0.39 ASRI IJ 690 7.81 1.08 PTBA IJ 13500-1.10-0.38 UPCOMING IPO'S Company PT Arita Prima Indonesia PT Grand Kartech PT Puridelta Lestari Business IPO (IDR) Issued Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Valve Distributor Trade & Service 220 275.00 21 Oct-23 Oct 2013 29 Oct 2013 Boiler Manufacture 275 163.64 30 Oct-01 Nov 2013 08 Nov 2013 Real Estate Property 205-255 10,80 TBA TBA Lautandhana Securindo AAA Securities Investindo Nusantara Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

25 October 2013 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment ITMG 1014.00 Cash Dividend 29-Oct-13 30-Oct-13 01-Nov-13 15-Nov-13 GMTD 50 Cash Dividend 30-Oct-13 31-Oct-13 04-Nov-13 19-Nov-13 TKIM 25.00 Cash Dividend 06-Nov-13 07-Nov-13 11-Nov-13 25-Nov-13 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period LCGP Rights Issue 1:3 350 23 Oct-13 24 Oct-13 30 Oct 06 Nov 13 NISP Rights Issue 500:171 1200 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov 19 Nov 13 TPIA Rights Issue 500:36 6750 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov 21 Nov 13 MDLN Stock Split 1:2 -- 12 Nov-13 13 Nov-13 -- ICON Rights Issue 2:1 300 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec 06 Dec 13 MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec 09 Dec 13 MYRX Rights Issue 7:10 550 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec 17 Dec 13 PALM Rights Issue 7:3 395-440 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec 12 Dec 13 ATPK Rights Issue 10:53 20 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec 12 Dec 13 ROTI Stock Split 1:5 -- TBA TBA -- GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda NISP RUPSLB 29-Oct-13 INCF RUPSLB 31-Oct-13 TPIA RUPST 31-Oct-13 BWPT RUPSLB 06-Nov-13 KIJA RUPSLB 06-Nov-13 IATA RUPSLB 07-Nov-13 HERO RUPSLB 12-Nov-13 HMSP RUPSLB 18-Nov-13 ICON RUPSLB 18-Nov-13 TRIM RUPSLB 20-Nov-13 MYRXP RUPSLB 20-Nov-13 MYRX RUPSLB 20-Nov-13 ATPK RUPSLB 22-Nov-13 SOBI RUPST 25-Nov-13 RIGS RUPSLB 25-Nov-13

25 25 October October 2013 2013 ASII S1 6750 R1 7050 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 6450 R2 7350 ASII - Daily 10/24/2013 Open 6650, Hi 6950, Lo 6650, Close 6950 (3.7%) Auto Trading System(91,0.312) = 7,001.44, Fractal Up = 7,250, Fractal Down = 6,600, MA(Clos e,5) = 6,80, MA1(Close,8) = 6,856.25, 8,400 6950 7,800 25,357,000 7,250 7,079.27 7,200 7,001.44 6,950 6,856.25 6,820 6,600 6,612.5 6,600 6,145.73 6,000 Candle chart indikasi potensi rebound 5,400 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp6850-Rp7300 Entry Rp6950, take Profit Rp7300 ASII - Stochastic %D(5,3,3) = 30.30, Stochastic %K = 41.03, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 ASII - MACD (6,9) = 29.70, Signal() = 30.39 9 7 6 5 41.0256 41.0256 3 30.303 30.303 1 20 1 6 30.3916 29.701 Stochastics 55.88 Positif MACD 29.7 Positif True Strength Index (TSI) 5.67 Positif Bollinger Band (Mid) 6613 Positif MA5 6820 Positif ASII - TSI(3,5,3) = 5.67-1 6 8.92972 5.67139-0000 - - BMRI S1 8550 R1 8950 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 8150 R2 9350 8800 BMRI - Daily 10/24/2013 Open 8400, Hi 8800, Lo 8400, Close 8800 (4.1%) Auto Trading System(91,0.312) = 8,090.95, Fractal Up = 8,900, Fractal Down = 8,050, MA(Close,5) = 8,390, MA1(Close,8) = 8,412.50 11,000 10,000 46,303,000 8,900 9,000 8,800 8,797.56 8,412.5 8,390 8,382.5 8,000 8,090.95 8,050 7,967.44 Candle chart menunjukan sinyal positif 7,000 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp8700-Rp9100 Entry Rp8800, take Profit Rp9100 Stochastics 30.59 Positif MACD 23.7 Positif True Strength Index (TSI) 15.80 Positif Bollinger Band (Mid) 8383 Positif MA5 8390 Positif BMRI - Stochastic %D(5,3,3) = 41.18, Stochastic %K = 62.34, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 BMRI - MACD (6,9) = 23.71, Signal() = 1.34 BMRI - TSI(3,5,3) = 15.80 6,000 10 9 80 62.3377 7 6 62.3377 5 41.185 3 41.185 20 1 200 100 23.713 1.34137 0-100 -200 6 15.803 0000 - -4.76102 - -

25 25 October October 2013 2013 BBRI S1 8200 R1 8400 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 8000 R2 8600 8350 BBRI - Daily 10/24/2013 Open 8200, Hi 8350, Lo 8150, Close 8350 (2.5%) Auto Trading System(91,0.312) = 8,000, Fractal Up = 8,300, Fractal Down = 8,000, MA(Clos e,5) = 8,10, MA1(Close,8) = 8,156.25 10,200 9,600 44,177,500 9,000 8,473.83 8,350 8,300 8,400 8,180 8,156.25 8,000 7,800 8,000 7,835 7,200 7,196.17 Candle chart indikasi potensi rebound Harga berada dalam area upper band Trading range Rp8250-Rp8600 Entry Rp8350, take Profit Rp8600 Stochastics 83.28 Positif MACD 6 Positif True Strength Index (TSI) 41.51 Positif Bollinger Band (Mid) 7835 Positif MA5 8180 Positif BBRI - Stochastic %D(5,3,3) = 46.83, Stochastic %K = 55.56, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 BBRI - MACD (6,9) = 59.98, Signal() = 57.49 BBRI - TSI(3,5,3) = 41.51 6,600 6,000 10 80 55.5556 6 55.5556 46.8254 46.8254 1 1 59.9769 6 57.4915-1 -1 6 43.6471 41.5058 0000 - - - WIKA S1 1990 R1 2075 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1900 R2 2175 2050 WIKA - Daily 10/24/2013 Open 1970, Hi 2050, Lo 1960, Close 2050 (4.1%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,931.86, Fractal Up = 2,025.00, Fractal Down = 1,80, MA(Close,5) = 1,978.00, MA1(Close,8) = 1,943.75 3,000 2,800 2,600 2,400 Candle chart indikasi potensi rebound 50,115,500 2,200 2,050 2,034.62 2,025 2,000 1,978 1,943.75 1,931.86 1,800 1,927.5 1,820.38 1,820 1,600 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp2025-Rp2175 Entry Rp2050, take Profit Rp2175 Stochastics 67.35 Positif MACD 17.0 Positif True Strength Index (TSI) 52.38 Positif Bollinger Band (Mid) 1928 Positif MA5 1978 Positif WIKA - Stochastic %D(5,3,3) = 77.51, Stochastic %K = 5, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 WIKA - MACD (6,9) = 16.97, Signal() = 12.12 WIKA - TSI(3,5,3) = 52.38 1,400 505 505 9 80 77.5123 7 77.5123 6 5 3 1 16.9697 12.123 - - - 6 52.3827 43.5997 0000 - - -

25 25 October October 2013 2013 GGRM S1 36900 R1 37850 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 35950 R2 38800 37500 GGRM - Daily 10/24/2013 Open 36900, Hi 37650, Lo 36700, Close 37500 (1.8%) Auto Trading System(91,0.312) = 35,376.40, Fractal Up = 35,300, Fractal Down = 33,150, MA(Close,5) = 36,390, MA1(Close,8) 60,000 55,000 50,000 45,000 Candle chart indikasi potensi rebound Harga berada dalam area upper band Trading range Rp37400-Rp38800 Entry Rp37500, take Profit Rp38800 Stochastics 59.92 Positif MACD 326.3 Positif True Strength Index (TSI) 56.05 Positif Bollinger Band (Mid) 35523 Positif MA5 36390 Positif GGRM - Stochastic %D(5,3,3) = 82.02, Stochastic %K = 85.87, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 GGRM - MACD (6,9) = 326.26, Signal() = 214.19 GGRM - TSI(3,5,3) = 56.05 3,171,500 40,000 37,913.8 37,500 36,390 35,522.5 35,000 35,437.5 35,376.4 35,300 33,150 85.8727 33,131.2 85.8727 10 9 82.0223 82.0223 7 80 6 5 3 1 800 600 326.261 400 214.193 200 0-200 -400-600 -800-1,000 6 56.0465 42.7176 0000 - - - UNVR S1 31650 R1 32500 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 30800 R2 33350 32150 UNVR - Daily 10/24/2013 Open 31500, Hi 32350, Lo 31500, Close 32150 (1.4%) Auto Trading System(91,0.312) = 37,350, Fractal Up = 30,900, Fractal Down = 29,600, MA(Clos e,5) = 31,390, MA1(Close,8) 38,000 1,681,000 37,350 36,000 34,000 32,150 31,879.4 32,000 31,390 31,050 30,900 30,000 30,800 29,720.6 28,000 29,600 26,000 Candle chart indikasi potensi rebound Harga berada dalam area upper band Trading range Rp32050-Rp33000 Entry Rp32150, take Profit Rp33000 Stochastics 62.55 Positif MACD 187.4 Positif True Strength Index (TSI) 36.44 Positif Bollinger Band (Mid) 30800 Positif MA5 31390 Positif UNVR - Stochastic %D(5,3,3) = 57.83, Stochastic %K = 34.72, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 UNVR - MACD (6,9) = 187.39, Signal() = 131.98 UNVR - TSI(3,5,3) = 36.44 24,000 22,000 10 9 7 57.8252 6 57.8252 5 3 34.7173 34.7173 1 20 800 600 400 187.388 200 131.982 0-200 -400 6 36.4419 29.1745 0000 - -

25 October 2013 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 23/10/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 20900 20900 20300 20350 20750 21150 21550 Negatif Negatif Negatif 21750 18350 LSIP Trading Buy 1590 1590 1550 1510 1560 1610 1660 Positif Negatif Positif 1640 1230 SGRO Trading Buy 1800 1800 1770 1770 1790 1810 1830 Positif Negatif Positif 1900 1740 Mining BUMI Trading Buy 475 475 460 450 465 480 495 Positif Positif Negatif 550 420 PTBA Trading Sell 13500 13500 13000 13000 13350 13700 14050 Negatif Negatif Negatif 14150 12100 ADRO Trading Sell 1070 1070 1020 1020 1050 1080 1110 Negatif Positif Negatif 1130 870 MEDC Trading Sell 2500 2500 2400 2300 2425 2550 2675 Negatif Positif Negatif 3000 2500 INCO Trading Sell 2650 2650 2550 2550 2625 2700 2775 Negatif Negatif Positif 2750 2200 ANTM Trading Sell 1590 1590 1540 1540 1570 1600 1630 Positif Negatif Positif 1620 1350 TINS Trading Sell 1630 1630 1590 1590 1620 1650 1680 Negatif Negatif Negatif 1690 1390 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 14300 14300 14800 13750 14100 14450 14800 Positif Positif Negatif 16100 12650 INTP Trading Buy 20500 20500 21500 18800 19900 21000 22100 Positif Positif Positif 21900 18000 SMCB Trading Buy 2800 2800 2875 2725 2775 2825 2875 Positif Positif Positif 2800 2275 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 6950 6950 7300 6450 6750 7050 7350 Positif Positif Positif 7500 5900 GJTL Trading Sell 2375 2375 2343. 75 2275 2350 2425 2500 Negatif Negatif Negatif 2575 1850 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 7400 7400 7650 7100 7300 7500 7700 Positif Positif Positif 7400 6400 GGRM Trading Buy 37500 37500 38800 35950 36900 37850 38800 Positif Positif Positif 43900 33150 UNVR Trading Buy 32150 32150 33000 30800 31650 32500 33350 Positif Positif Positif 37350 29600 KLBF Trading Buy 1370 1370 1430 1290 1340 1390 1440 Positif Positif Positif 1440 1180 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1620 1620 1680 1560 1600 1640 1680 Positif Positif Positif 1850 1270 ASRI Trading Buy 690 690 750 610 660 710 760 Positif Positif Positif 760 510 WIKA Trading Buy 2050 2050 2175 1900 1990 2075 2175 Positif Positif Positif 2125 1700 ADHI Trading Buy 2025 2025 2125 1880 1970 2050 2150 Positif Positif Positif 2275 1620 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 5150 5150 5400 4925 5100 5250 5400 Positif Positif Negatif 5600 4975 JSMR Trading Sell 5650 5650 5500 5500 5600 5700 5800 Negatif Negatif Negatif 5850 5200 ISAT Trading Buy 4450 4450 4550 4325 4400 4475 4550 Positif Positif Positif 4450 4000 TLKM Trading Buy 2225 2225 2350 2075 2175 2275 2375 Positif Positif Negatif 2450 2050 CMNP Trading Sell 3175 3175 3175 3100 3150 3200 3250 Negatif Negatif Negatif 3400 3000 Finance BMRI Trading Buy 8800 8800 9100 8150 8550 8950 9350 Positif Positif Positif 10300 7150 BBRI Trading Buy 8350 8350 8600 8000 8200 8400 8600 Positif Positif Positif 8650 7250 BBNI Trading Buy 4725 4725 4900 4475 4625 4775 4925 Positif Positif Positif 5000 3700 BBCA Trading Buy 10700 10700 10950 10350 10550 10750 10950 Negatif Positif Positif 12500 9400 BDMN Trading Buy 4175 4175 4300 4050 4125 4200 4275 Positif Positif Positif 4225 3925 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 17650 17650 18050 17150 17450 17750 18050 Negatif Negatif Negatif 18900 16300 MPPA Trading Buy 2400 2400 2600 2175 2325 2475 2625 Negatif Positif Positif 2450 1920