Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk :

dokumen-dokumen yang mirip
TURUNAN FUNGSI (DIFERENSIAL)

Solusi Tutorial 6 Matematika 1A

Sudaryatno Sudirham. Diferensiasi

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

, serta notasi turunan total ρ

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

F = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.

PERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika

FUNGSI TRANSENDEN J.M. TUWANKOTTA

BAB 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDER SATU

1.1. Sub Ruang Vektor

Metode Nonparametrik untuk Menaksir Koefisien Korelasi Parsial

Persamaan Diferensial Orde Satu

Relasi Dispersi dalam Pandu Gelombang Planar Nonlinear Kerr

BAB VI. FUNGSI TRANSENDEN

Ax b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

BAB VIII PERSAMAAN DIFERENSIAL (PD)

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE I. Nurdinintya Athari

Bagian 3 Differensiasi

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP

3. Turunan Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inversi, Logaritmik, Eksponensial

BAB 4 HASIL PENELITIAN. identitas responden seperti jenis kelamin. Tabel 4.1 Identitas Jenis Kelamin Responden. Frequ Percent

dan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.

1 Kapasitor Lempeng Sejajar

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian

Adalah : hubungan antara variabel bebas x, variabel

PENENTUAN SOLUSI SOLITON PADA PERSAMAAN KDV DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANH

matriks A. PENGERTIAN MATRIKS Persija Persib baris

1 Kapasitor Lempeng Sejajar

GROUP YANG DIBANGUN OPERATOR LINEAR TERBATAS SEBAGAI SUATU PENYELESAIAN MCA HOMOGEN

BAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC

BAB 2 LANDASAN TEORI

Solusi Analitis Persamaan-persamaan Diferensial Orde-1 dengan Metode Analitis Persamaan Diferensial dengan konfigurasi VARIABEL TERPISAH

SUATU FORMULASI HAMILTON BAGI GERAK GELOMBANG INTERFACIAL YANG MERAMBAT DALAM DUA ARAH

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Integral Lipat Dua

Unit 2 KONSEP DASAR ALJABAR. Clara Ika Sari Pendahuluan

11/4/2011 KOHERENSI. koheren : memiliki θ yang tetap (tidak berubah terhadap waktu) y 1 y 2

PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

CATATAN KULIAH Pertemuan XII: Optimasi dengan Kendala Persamaan dan Aplikasinya

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok II, Teknik Elektro, Unhas

MATERI 2 MATEMATIKA TEKNIK 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

Hendra Gunawan. 23 April 2014

(x, f(x)) P. x = h. Gambar 4.1. Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/ x ketika x mendekati 0, yakni

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI

BAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi

=== BENTUK KANONIK DAN BENTUK BAKU ===

Analisis Stabilitas Lereng

Matematika Teknik I. Prasyarat : Kalkulus I, Kalkulus II, Aljabar Vektor & Kompleks

ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA DARI POPULASI PENDERITA DIABETES MELLITUS

Sudaryatno Sudirham. Integral dan Persamaan Diferensial

Nurdinintya Athari PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2

MATEMATIKA BISNIS BAB 2 FUNGSI LINIER

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic

TURUNAN RANGKUMAN MATERI. '( x) lim. '( x) lim lim 0. Turunan fungsi f(x) terhadap x didefinisikan sebagai berikut. f (x+h) f (x) x x + h

Pertemuan 10 MENDIFERENSIALKAN FUNGSI TERSUSUN

PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA

digunakan untuk menyelesaikan integral seperti 3

11. Turunan Perkalian Fungsi, Pangkat Dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit

BAB V KAPASITOR. (b) Beda potensial V= 6 volt. Muatan kapasitor, q, dihitung dengan persamaan q V = ( )(6) = 35, C = 35,4 nc

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor

BAB II DASAR TEORI. II.1 Saham

3. Kegiatan Belajar Medan listrik

kkkk EKSPONEN 1. SIMAK UI Matematika Dasar 911, 2009 A. 4 2 B. 3 2 C. 2 D. 1 E. 0 Solusi: [B] 2. SIMAK UI Matematika Dasar 911, 2009 Jika x1

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

ISNN WAHANA Volume 68, Nomer 1, 1 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA DAERAH IDEAL UTAMA, DAERAH FAKTORISASI TUNGGAL, DAN DAERAH DEDEKIND

SURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 11 : METODE PENGUKURAN LUAS

DEFERENSIAL PARSIAL BAGIAN I

BAB I PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA ORDE SATU

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic

UN SMA IPA 2009 Matematika

PTE 4109, Agribisnis UB

PENGARUH STRATEGI VAKSINASI KONTINU PADA MODEL EPIDEMIK SVIRS

BAB I PENGERTIAN DASAR

TUGAS MANDIRI KULIAH PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Tahun Ajaran 2016/2017

Diferensial dan Integral

FUNGSI. Matematika Dasar 9/18/2013. TEP-FTP-UB MatDas_Meet 2 APA ITU FUNGSI? DOMAIN, KODOMAIN, RANGE. x f : x y / y=f(x) f : x y y=f(x) y=f(x)=x 2

METODE MATRIK APLIKASI METODE MATRIK UNTUK ANALISA STRUKTUR BALOK

ANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ ABSTRACT

Respon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical-Axis Turbine (VAT) dengan Pemodelan Massa Tergumpal

KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang memuat satu atau lebih turunan fungsi yang tidak diketahui.

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

( ) P = P T. RT a. 1 v. b v c

MAKALAH TURUNAN. Disusun oleh: Agusman Bahri A1C Dosen Pengampu: Dra. Irma Suryani, M.Pd

BAB I PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER ORDE I

FUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONENSIAL, dan FUNGSI LOGARITMA

PENDAHULUAN KALKULUS


METODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

Transkripsi:

PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA PERSAMAAN DIFERENSIAL Suatu persamaan iferensial biasa ore n aalah persamaan bentuk : F n, ', '', ''',......, 0 Yang menatakan hubungan antara, fungsi () an turunanna ', '', ''',... sampai turunan ore n. Misalna : '' ' 6e 0 ( i ) ''' ' '' '' 0 ( ii ) Persamaan ( i ) berore ua tetapi eraja satu, seangkan persamaan ( ii ) berore tiga an bereraja ua, karena tampilna turunan ketiga alam pangkat ua. Persamaan iferensial tersebut biasa atau Orinar karena tiak aana turunan parsial. Persamaan iferensial ang memiliki turunan parsial tersebut persamaan iferensial parsial, misalna : M c ab t V V V a b t t cv Sejumlah besar masalah fisika an teknik harus itangani engan persamaan iferensial parsial. Dalam bab ini hana akan kita tinjau persamaan persamaan ang apat iselesaikan untuk turunan tertinggi an itulis alam bentuk : n F,, ', '',...... n PENYELESAIAN Dengan penelesaian khusu iartikan sebuah fungsi f a b, ang memiliki turunan sampai ore n alam interval tersebut, sehinga persamaan (4 ) terpenuhi jika an turunanna isubstusikan alam persamaan tersebut. Maka = e merupakan penelesaian khusus ari persamaan ( i ) seangkan = aalah penelesaian khusus persamaan ( ii ). Untuk kebanakan persamaan ifrensial itemukan bahwa semua penelesaian khusus apat icakup alam satu bentuk f c, c... engan c, c, c n aalah sebarang konstanta, c n PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Persamaan iferensial ang itinjau memiliki penelesaian khusus ang apat icakup alam bentuk : f c, c..., Dengan c, c, cn aalah sebarang konstanta. Misalna semua penelesaian ari persamaan ( i) iberikan oleh c e c e Penelesaian = e iperoleh jika c = 0 an c = 0. Jika iperoleh bentuk (4.) ang mencakup semua penelesaian isebut Penelesaian Umum. Untuk persamaan ang ibahas ini iketemukan bahwa jumlah konstanta sama engan ore n. Tampilna sebarang konstanta tiak mengejutkan karena konstanta senatiasa muncul karena integrasi suatu persamaan iferensial ang paling seerhana : c n ' F( ) menghasilk an F C Setelah integrasi, timbul satu konstanta sebarang c = C. Secara umum hal ini berlaku untuk persamaan engan ore tinggi. ' ' 0 menghasilk an 5 c c Setelah ua kali integrasi. Maka jelas bahwa integrasi turunan keua memberikan ua konstanta. PERSAMAAN ORDE SATU DERAJAD SATU Persamaan iferensial ore satu an eraja satu umuna iberikan alam bentuk : F, atau F, Jika ikalikan engan g (,) apat ituliskan alam bentuk M (,) + N (,) = 0 ang isebut Persamaan Diferensial Eksak Jika ipenuhi M N maka (4-4) aalah iferensial ari suatu fungsi z = f (,). i berarti (4-4) sama engan persamaan z = 0 ang mempunai penelesaian umum z = c atau f (,) = c. Uraian ini kita buktikan engan menemukan fungsi c = f (,). PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV

Dengan mengingat ketentuan bahwa M aan N iberikan an memenuhi apat iambil langkah : (i) tegrasikan M terhaap engan tetap. Hasilna : z M Q Dengan Q () aalah fungsi sebarang ari saja. (ii) Natakan A sebagai bea A N M M itukar. N N M M Tetapi M M sehingga M M A N M Akibatna 0 an A bebas ari M N Urutan iferensial apat Sekarang akan kita tentukan Q () sehingga Q ' A N M Setelah ini ilakukan, iperoleh : N M Q' z z Diperoleh : M, an M Q' N z z Sehingga M N z Tinggal menentukan Q ( ) (iii) untuk mencari Q (), integrasikan Q Q N M ' terhaap. Memasukan persamaan ini alam (4-5) memberikan z M N M c CONTOH : Tunjukan bahwa cos + ( sin ) = 0 aalah eksak. Jawab : M = cos an N = sin M N sin an sin. M Jelas N PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV

M. z cos cos cos, sin sin M cos z c aalah penelesaian umum. cos sin PERSAMAAN DIFERENSIAL VARIABEL VARIABEL TERPISAH Jika persamaan eksak M + N = 0 mempunai sifat bahwa M fungsi M N saja an N fungsi saja, maka 0. i aalah bentuk paling seerhana ari persamaan iferensial eksak, an ikatakan bahwa variable variabelna terpisah. Penelesaian umum apat itulis : M N c CONTOH () Selesaikan ' / k Jawab : atau 0 0 an c c, e c c an c Penelesaian berlaku untuk semua (,) kecuali = 0. () Selesaikan 0 ( ) Jawab : 6 6 e c 0 c PERSAMAAN DIFERENSIAL HOMOGEN 0 an variabel - variabelna terpisah. maka 6c c c Fungsi f (,) isebut homogen engan eraja n alam variable variabelna jika PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 4

n, f, f. Persamaan M (,) + N (,) = 0 isebut homogen jika M (,) an (,) hohogen engan eraja sama. Untuk persamaan homogen ilakukan substitusi v v v. Dengan substitusi ini persamaan homogen ibah menjai bentuk variable variable terpisah an v. () Selesaikan ' Jawab: ' v, substitusi v v v v v v v v 0 v c c untuk 0 (4) Selesaikan = ( ) an 0 Jawab : Persamaan ini homogen erajat ua. Subsitusi = v vv v v v v v v v memberikan v c ( v c 0 ) c, an atau c v Jawab : Persamaan ini homogen erajat ua. Subsitusi = v (5) Selesaikan sin cos 0 sin v (v + v + v ) + v cos v ( v + v v ) = 0 sin v ( v + v ) + v cos v v = 0 sin v cosv v 0 vsin v Maka sin v sin v c an (v sin v ) = C menghasilkan C (6) Selesaikan 0 Jawab : Persamaan ini homogen erajat ua. Subsitusi = v PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 5

v v v v 4v v v v v v Maka v v v v v 0 v v 0 c' v C an ( ) C (7) Selesaikan 0 c' v 0 Jawab : Persamaan apat itulis + ( + ) + = 0 4 (8) Selesaikan e sin e cos 0 4 C Jawab : tegrasi ari e cos e sin 0 Memberikan : (9) Selesaikan + = e sin C Jawab : Bentuk memberikan segesti paa bentuk C atau Persamaan iatas (0) Selesaikan + = c ikalikan Jawab : Kombinasi + memberikan sugesti paa bentuk memberikan () Selesaikan + e 0 Persamaan iatas an C ikalikan Jawab : Dikalikan engan iperloeh + = e e an e e e e C PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 6

arc tan log f f f f f PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR ORDE SATU Persamaan iferensial engan bentuk p Q Dengan P an Q aalah fungsi saja, isebut persamaan iferensial linear ore satu. Perlu iperhatikan bahwa turunan an variable tiak bebas hana tampil alam erajat satu. Persamaan ini memiliki factor integrasi S () = an kanan harus ikalikan S () kemuian i integrasikan. CONTOH () Selesaikan ' Jawab : P an S e e / e P Berarti ruas kiri Persamaan ikalikan S memberikan e / ' e / e / e / / / e e e / C e / C Maka ce / PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 7

() Selesaikan cot cosc Jawab : P ) cot an p cot ( sin S( ) e sin sin sin cot sin cose sin cos an sin C PERSAMAAN DIFERENSIAL Persamaan iferensial ang tiak linear mungkin apat isusutkan alam bentuk linear engan mengaakan substitusi ang sesuai. Suatu persamaan ang cukup n penting ialah persamaan Bernoulli, berbentuk : P Q Dengan P an Q ialah fungsi ari saja an n sebarang bilangan bukan nol. Tranformasi ilakukan engan substitusi : z n an n Yang menghasilkan persamaan linear. CONTOH () Selesaikan an n. Substitusi z n Jawab: Persamaan ini berbentuk z memberikan menghasilkan Ditulis S e an z e kembali p z e e e e e z z, e n z P,engan P( ) an persamaaan iatas setelah ikalikan. memberikan Maka C karena z berarti p e atau z e z z e z n z e e engan Akhirna iperoleh c e c e PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 8