MAKALAH TURUNAN. Disusun oleh: Agusman Bahri A1C Dosen Pengampu: Dra. Irma Suryani, M.Pd

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH TURUNAN. Disusun oleh: Agusman Bahri A1C Dosen Pengampu: Dra. Irma Suryani, M.Pd"

Transkripsi

1 MAKALAH TURUNAN Disusun ole: Agusman Bari A1C Dosen Pengampu: Dra. Irma Suryani, M.P PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2015

2 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan keairat Tuan Yang Maa Esa karena anya atas limpaan ramat an karunia-nya penulis apat menyelesaikan makala Turunan ini ingga selesai. Paa kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasi kepaa Ibu Dra. Irma Suryani, M.P selaku osen pengampu mata kulia Baasa Inonesia yang tela memberi araan an bimbingan kepaa penulis untuk menyusun makala ini. Penulis juga mengucapkan terimakasi kepaa teman-teman yang tela memberikan oa, motivasi, saran an kritik seingga makala ini apat terselesaikan. Penulis menyaari makala ini masi banyak kekurangan baik ari segi penulisan maupun materi penyampaiannya. Dengan menyaari al tersebut maka penulis mengarapkan kritik an saran yang membangun untuk perbaikan selanjutnya. Namun emikian, penulis berarap makala ini apat berguna an bermanfaat alam menamba wawasan an pengetauan bagi berbagai piak yang membutukan. Jambi, Mei 2015 Penulis ii

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masala Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan...2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Defenisi Turunan Aturan Pencarian Turunan Turunan Fungsi Konstanta Turunan Fungsi Ientitas Turunan Fungsi Pangkat Turunan Kelipatan Konstanta Turunan Penjumlaan an Selisi Turunan Hasil Kali an Hasil Bagi... 7 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Saran...11 DAFTAR PUSTAKA iii

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum Matematika merupakan ilmu yang mempelajari pola ari struktur, perubaan, an ruang secara informal. Dan apat pula isebut sebagai ilmu tentang bilangan an angka. Matematika merupakan alat yang apat memperjelas an menyeeranakan suatu keaaan atau situasi melalui abstraksi, iealisasi, atau generalisasi untuk suatu stui ataupun pemecaan masala. Conto seerana alam keiupan seari-ari paa saat kita mau mengatur uang belanja bagi ibu ruma tangga, uang saku anak-anak, mengatur uang kiriman bagi anak kost, an lain-lain secara tiak langsung semuanya merupakan bagian ari Matematika, yang mana al itu membutukan suatu pemecaan masala. Ole karena itu, masala tersebut apat icari solusinya engan menggunakan ilmu Matematika, walaupun tiak ipungkiri bawa Matematika anya sebatas ilmu yang ipelajari untuk itu. Paaal jika itelaa lebi menalam, sebenarnya Matematika banyak sekali terapannya, yaitu: alam Fisika, Kimia, Biologi, juga alam biang ilmu sosial, an lain-lain. Kalkulus merupakan sala satu cabang ari ilmu Matematika yang mempelajari tentang al-al yang berubungan engan pencarian tingkat perubaan (pencarian ara/garis singgung paa suatu kurva) an pencarian area yang terletak i bawa kurva. Dan i alam Kallkulus teriri ari beberapa materi, iantaranya aala konsep Turunan (Derivatif). Turunan (erivatif) tiak lain merupakan asil ari suatu proses peniferensialan atau iferensiasi ari suatu fungsi. Jai, turunan erat sekali ubungannya engan iferensial. Jika kita ingin menentukan turunan ari suatu fungsi, maka yang perlu ilakukan aala melakukan peniferensialan fungsi tersebut. Dan asil yang iperole ari proses peniferensilan itu isebut turunan (erivatif). Diferensial membaas tentang tingkat perubaan suatu fungsi seubungan engan perubaan kecil alam variabel bebas fungsi yang bersangkutan.

5 1.2 Rumusan Masala Dari beberapa uraian i atas tulisan ini secara kusus akan membaas tentang. 1. Apaka yang imaksu engan turunan? 2. Notasi apa yang igunakan untuk menyatakan suatu turunan? 3. Bagaimana cara untuk menentukan turunan ari suatu fungsi? 4. Aturan-aturan apa saja yang terapat alam iferensiasi? 1.3 Tujuan Penulisan Dari rumusan masala i atas penulisan makala ini mempunyai tujuan sebagai berikut. 1. Mengetaui efenisi turunan. 2. Mengetaui macam-macam notasi yang apat igunakan untuk menyatakan turunan ari suatu fungsi. 3. Mengetaui cara menentukan turunan ari suatu fungsi. 4. Mengetaui Aturan-aturan yang igunakan alam iferensiasi. 1.4 Manfaat Penulisan Penulisan makala ini apat bermanfaat bagi pembaca sebagai referensi untuk mempelajari ilmu matematika tentang iferensial (turunan) yang merupakan sala satu materi ari suatu cabang ilmu matematika kalkulus. Bagi pelajar sekola menenga, materi turunan ini akan ipelajari paa kelas XI, jai makala ini juga apat bermanfaat bagi siswa sekola menenga sebagai baan acuan untuk pelajaran iferensial. 2

6 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Defenisi Turunan Konsep turunan sebagai bagian utama ari kalkulus ipikirkan paa saat yang bersamaan ole Sir Isaac Newton ( ), ali matematika an fisika bangsa Inggris an Gottfrie Wilelm Leibniz ( ), ali matematika bangsa Jerman. Turunan ( iferensial ) igunakan sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masala alam geometri an mekanika. Menurut Stewart (2001: 146) turunan merupakan perkembangan ari kecepatan an kemiringan garis singgung, turunan apat igunakan untuk memecakan persoalan yang menyangkut laju perubaan an ampiran fungsi. Dari grafik i bawa ini, iketaui fungsi y = f(x) paa interval a < x < a +, seingga nilai fungsi beruba ari f(a) sampai engan f(a + ). Y f(a + ) f(a) f(a + ) f(a) y = f(x) a a + Gambar 2.1 Grafik fungsi f(x). X Perubaan rata-rata nilai fungsi f teraap x paa interval a < x < a + aala f(a+) f(a) (a+) a = f(a+) f(a). Jika nilai makin kecil maka f(a+) f() nilai lim isebut laju perubaan nilai fungsi f paa x = a. Limit ini isebut turunan atau erivatif fungsi f paa x = a. f(x+) f() lim isebut turunan fungsi f i x yang itulis engan notasi f (x), seingga kita perole rumus sebagai berikut:

7 f (x) 0 f(x + ) f(x) Menurut Purcell, kk. (2004: 111) jika limit memang aa, ikatakan bawa f teriferensiasikan i x. Pencarian turunan isebut iferensiasi; bagian kalkulus yang berubungan engan turunan isebut kalkulus iferensial. Conto 2.1 Jika f(x) = 13x 6. Tentukanla nilai f (4) Peneyelesaian f((4) f + ) f(4) (13((4) + ) 6) (13(4) 6) (4) 13(4) (4) + 6 = 13 = 13 Dalam pencarian nilai turunan suatu fungsi, kita akan selalu melibatkan penggunaan limit, sebagaimana ijelaskan ole Purcell, kk. (2004: 112) sebagai berikut. Pencarian turunan selalu melibatkan pengambilan limit suatu asil bagi engan pembilang an penyebut keuanya menuju nol. Tugas kita aala menyeeranakan asil bagi ini seingga apat mencoret faktor ari pembilang an penyebut, lalu kita apat mengitung limitnya engan cara subsitusi. Turunan ari suatu fungsi f(x) atau y teraap x apat inyatakan alam sala satu simbol berikut: Penjelasan y = f (x) = y x = x y = x f(x) = D y xy x 0 x Turunan arus isebutkan secara lengkap turunan y teraap x terlebi jika variabel bebas yang mungkin bukan anya x. Turunan apat ianggap sebagai iferensial variabel tak bebas ibagi iferensial variabel bebasnya. y isebut turunan atau errivative. y isebut iferensial ari y yang artinya perubaan kecil menekati nol ari y. 4

8 2.2 Aturan Pencarian Turunan Dalam pencarian nilai turunan ari suatu fungsi, terapat beberapa aturan yang tela ikembangkan untuk pencarian turunan tanpa menggunakan efenisi secara langsung. Rumus-rumus ini sangat menyeeranakan tugas peniferensialan Turunan Fungsi Konstanta Fungsi konstanta f(x) = c mempunyai grafik fungsi berupa garis menatar y = c, yang memiliki kemiringan 0, seingga kita arus mempunyai f (x) = 0. Bukti: f f(x + ) f(x) c c (x) 0 0 = 0 x (c) = 0 Conto x 7 = 0 x 25 = 0 x 27 = Turunan Fungsi Ientitas Bukti: Jika f(x) = x, maka f (x) = 1 f f(x + ) f(x) x + x (x) 0 1 = 1 x (x) = 1 Conto x 25x = 25 x = 25 1 = 25 x x 27x = 27 x = 27 1 = 27 x 5

9 2.2.3 Turunan Fungsi Pangkat Jika f(x) = x n, engan n bilangan bulat positif, maka f (x) = nx n 1 Bukti: f (x) 0 f(x + ) f(x) (x+)n xn 0 xn + nxn 1 + [nxn 1 + [nx n 1 + n(n 1) 0 2 n(n 1) x n nx n x n 2 n(n 1) x n 2 + +nx n 2 + n 1 ] 2 x n nx n 2 + n 1 ] Di alam kurung, semua suku kecuali yang pertama mempunyai sebagai faktor, seingga masing-masing suku ini mempunyai limit nol bila menekati nol. Jai x (x)n = nx n 1 Conto x x3 = 3x 3 1 = 3x 2 x x28 = 28x 28 1 = 3x Turunan Kelipatan Konstanta Turunan ari konstanta ikali fungsi aala sama engan konstanta ikali turunan fungsi tersebut, al ini sebagaimana ikatakan ole Stewart (2001: 168) bawa paa waktu fungsi baru ibentuk ari fungsi lama engan cara penambaan, pengurangan, perkalian atau pembagian, turunan apat iitung alam bentuk turunan fungsi yang lama. Kususnya rumus berikut yang mengatakan bawa turunan konstanta kali fungsi aala konstanta kali turunan fungsi tersebut Jika g(x) = cf(x), maka g (x) = cf (x). 6

10 Bukti: g g(x + ) g(x) cf(x + ) cf(x) (x) f(x + ) f(x) c [ ] = c lim = cf (x) 0 [ f(x + ) f(x) ] Untuk conto turunan kelipatan konstanta apat iliat paa conto Turunan Penjumlaan an Selisi Jika F(x) = f(x) ± g(x), maka F (x) = f (x) ± g (x), engan syarat f an g apat iiferensialkan (mempunyai turunan). Bukti: F F(x + ) F(x) [f(x + ) ± g(x + )] [f(x) ± g(x)] (x) f(x + ) f(x) [ ± g(x + ) g(x) ] f(x + ) f(x) g(x + ) g(x) ± lim = f (x) ± g (x) Conto x [12x2 + 3x 6] = x 12x2 + x 3x x 6 = 24x Turunan Hasil Kali an Hasil Bagi Turunan Hasil Kali Jika F(x) = f(x)g(x); f an g keuanya apat iiferensialkan maka F (x) = f(x)g (x) + g(x)f (x) Bukti: x cf(x) = c x f(x) x [f(x) + g(x)] = x f(x) + x g(x) F F(x + ) F(x) f(x + )g(x + ) f(x)g(x) (x) 7

11 Agar apat mengitung limit ini, kita akan memisakan fungsi f an g seperti paa bukti turunan penjumlaan. Kita apat mencapai pemisaan ini engan mengurangkan an menambakan suku f(x + )g(x) paa pembilang: F (x) 0 f(x + )g(x + ) f(x + )g(x) + f(x + )g(x) f(x)g(x) g(x + ) g(x) f(x + ) f(x) [f(x + ) + g(x) ] g(x + ) g(x) f(x + ) f(x) f(x + ) lim + lim g(x) lim 0 0 = f(x)g (x) + g(x)f (x) Conto Tentukanla turunan ari [x(27x + 2)] misal f(x) = x f (x) = 1, an g(x) = 27x + 2 g (x) = 27 x [f(x)g(x)] = f(x)g (x) + f (x)g(x) [x(27x + 2)] = x(27) + (27x + 2)(1) = 27x + 27x + 2 x [x(27x + 2)] = 54x + 2 x Turunan Hasil Bagi Jika F(x) = f(x) ; f an g keuanya apat iiferensialkan maka g(x) F (x) = g(x)f (x) f(x)g (x) [g(x)] 2 Bukti: x [f(x)g(x)] = f(x) x g(x) + g(x) x f(x) f(x + ) F F(x + ) F(x) g(x + ) f(x) g(x) (x) 0 f(x + )g(x) g(x + )(f(x) g(x + ) g(x) Kita apat memisakan f an g alam ungkapan ini engan cara mengurangkan an menambakan suku f(x)g(x) paa pembilang: 8

12 F (x) 0 f(x + )g(x) f(x)g(x) + f(x)g(x) g(x + )(f(x) g(x + ) g(x) f(x + ) f(x) g(x + ) g(x) g(x) f(x) 0 g(x + )g(x) lim g(x)lim f(x + ) f(x) g(x + ) g(x) limf(x)lim 0 = 0 limg(x + )lim g(x) 0 = g(x)f (x) f(x)g (x) [g(x)] 2 Conto (27x + 2) x x misal f(x) = 27x + 2 f (x) = 27 an g(x) = x g (x) = 1 x [f(x) g(x) ] = g(x)f (x) f(x)g (x) [g(x)] 2 (27x + 2) x(27) (27x + 2)(1) 27x 27x 2 = x x x 2 = x 2 (27x + 2) = 2 x x x 2 x [f(x) g(x) ] = g(x) x f(x) f(x) x g(x) [g(x)] 2 9

13 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Turunan merupakan limit ari perbaningan perubaan nilai y teraap perubaan nilai x imana perubaan nilai x menekati 0. Turunan ari suatu fungsi f paa x apat inyatakan alam bentuk rumus berikut: f (x) 0 f(x + ) f(x) 2. Dalam turunan terapat beberapa macam notasi penulisan untuk menyatakan turunan ari suatu fungsi yaitu sebagai berikut: y = f (x) = y x = x y = x f(x) = D y xy x 0 x 3. Turunan apat itentukan engan cara mengambil limit ari suatu asil bagi engan pembilang an penyebut keuanya menuju nol. Kita apat menyeeranakan asil bagi ini seemikian rupa seingga kita apat mencoret faktor pembilang an penyebut yang menekati nol, lalu kita apat mengitung limitnya engan cara subsitusi. 4. Dalam turunan terapat beberapa aturan turunan yang merupakan pengembangan ari penggunaan efenisi umum turunan seingga tiak lagi melibatkan penggunaan limit. Beberapa aturan-aturan turunan iantaranya aala sebagai berikut: Turunan Fungsi Konstanta Turunan Fungsi Ientitias Turunan Fungsi Pangkat x c = 0 x x = 1 x xn = nx n 1 Turunan Fungsi Kelipatan Konstanta x cf(x) = c x f(x)

14 Turunan Penjumlaan an Selisi x [f(x) ± g(x)] = x f(x) ± x g(x) Turunan Hasil Kali an Hasil Bagi Turunan asil kali Turunan asil bagi x [f(x) g(x)] = x f(x)g(x) + f(x) x g(x) x [f(x) g(x) ] = g(x) x f(x) f(x) x g(x) [g(x)] Saran Dalam penulisannya makala ini apat ijaikan sebagai referensi untuk mempelajari iferensial. Makala ini berisi tentang pengertian ifererensial an beberapa aturan turunan. Namun aturan-aturan turunan yang aa i alam makala ini belumla lengkap, aturan-aturan turunan yang terapat i alam makala ini anyala beberapa aturan asar yang irasa penting untuk ipelajari ole pembaca. Penulis menyaari bawa paa makala ini masi banyak terapat kekurangan ole karena itu penulis sangat mengarapkan kritik an saran ari pembaca seingga penulis apat memperbaiki kekurangan paa makala ini seingga apat bermanfaat baik bagi pembaca maupun bagi penulis seniri. 11

15 DAFTAR PUSTAKA Degeng, I.W Kalkulus Lanjut: Persamaan Diferensial & Aplikasinya. Jakarta: Graa Ilmu Purcell, E.J. kk Kalkulus Jili I, Eisi 8. Jakarta: Erlangga Soeyarto, Nugroo an Maryanto Matematika Untuk SMA an MA Kelas XI Program IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Peniikan Nasional Stewart, James Kalkulus Jili I, Eisi 4. Jakarta: Erlangga

Bagian 3 Differensiasi

Bagian 3 Differensiasi Bagian Differensiasi Bagian Differensiasi berisi materi tentang penerapan konsep limit untuk mengitung turunan an berbagai teknik ifferensial. Paa penerapan konsep limit, Ana akan iperkenalkan engan konsep

Lebih terperinci

KALKULUS. Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah KALKULUS Dosen Pengampu : Ibu Kristina Eva Nuryani, M.Sc. Disusun Oleh :

KALKULUS. Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah KALKULUS Dosen Pengampu : Ibu Kristina Eva Nuryani, M.Sc. Disusun Oleh : KALKULUS Laporan Ini Disusun Untuk Memenui Mata Kulia KALKULUS Dosen Pengampu : Ibu Kristina Eva Nuryani, M.Sc Disusun Ole : 1. Anggit Sutama 14144100107 2. Andi Novantoro 14144100111 3. Diya Elvi Riana

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI (DIFERENSIAL)

TURUNAN FUNGSI (DIFERENSIAL) TURUNAN FUNGSI (DIFERENSIAL) A. Pengertian Derivatif (turunan) suatu fungsi. Perhatikan grafik fungsi f( (pengertian secara geometri) ang melalui garis singgung. f( f( f(+ Q [( +, f ( + ] f( P (, f ( )

Lebih terperinci

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi 8 Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi ; Model Matematika dari Masala yang Berkaitan dengan ; Ekstrim Fungsi Model Matematika dari Masala

Lebih terperinci

(x, f(x)) P. x = h. Gambar 4.1. Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/ x ketika x mendekati 0, yakni

(x, f(x)) P. x = h. Gambar 4.1. Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/ x ketika x mendekati 0, yakni Diktat Klia TK Matematika BAB TURUNAN Graien Garis Singgng Tinja seba krva = f() seperti iperliatkan paa Gambar Garis ang melali titik P(, f( )) an Q( +, f( + )) isebt tali bsr Graien tali bsr tersebt

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Diferensiasi

Sudaryatno Sudirham. Diferensiasi Suaratno Suirham Diferensiasi Bahan Kuliah Terbuka alam format pf terseia i.buku-e.lipi.go.i alam format pps beranimasi terseia i.ee-cafe.org Pengertian-Pengertian 0-0 Kita telah melihat baha kemiringan

Lebih terperinci

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI lim 0 f ( x ) f( x) KELAS : XI IPA SEMESTER : (DUA) SMA Santa Angela Bandung Taun Pelajaran 04-05 XI IPA Semester Taun Pelajaran 04 05 PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul ini kami

Lebih terperinci

MAKALAH MATEMATIKA DASAR TURUNAN (DIFERENSIAL)

MAKALAH MATEMATIKA DASAR TURUNAN (DIFERENSIAL) MAKALAH MATEMATIKA DASAR TURUNAN (DIFERENSIAL) KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah

Lebih terperinci

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Salah satu metoe yang cukup penting alam matematika aalah turunan (iferensial). Sejalan engan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak igunakan untuk biang-biang rekayasa

Lebih terperinci

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b PENDAHULUAN. Sistem Bilangan Real Untuk mempelajari kalkulus perlu memaami baasan tentang system bilangan real karena kalkulus didasarkan pada system bilangan real dan sifatsifatnya. Sistem bilangan yang

Lebih terperinci

PERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika

PERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika PERSAMAAN DIFFERENSIAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Disusun oleh: Aurey Devina B 1211041005 Irul Mauliia 1211041007 Anhy Ramahan 1211041021 Azhar Fuai P 1211041025 Murni Mariatus

Lebih terperinci

KALKULUS (IT 131) Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana. Bagian 4. Derivatif ALZ DANNY WOWOR

KALKULUS (IT 131) Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana. Bagian 4. Derivatif ALZ DANNY WOWOR KALKULUS (IT 131) Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana Bagian 4 Derivatif ALZ DANNY WOWOR Cakupan Materi A. Defenisi Derivatif B. Rumus-rumus Derivatif C. Aplikasi Derivatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala Pendidikan merupakan sala satu kebutuan manusia yang penting untuk mengembangkan diri dalam keidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan terbagi atas pendidikan

Lebih terperinci

DESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)

DESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Prosiing Seminar Nasional Penelitian, Peniikan an Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 4 Mei 20 DESAIN PENGENDALIAN KEINGGIAN AIR DAN EMPERAUR UAP PADA SISEM SEAM DRUM BOILER DENGAN

Lebih terperinci

Pendahuluan Definisi Aturan Problems DERIVATIVE (TURUNAN) Kus Prihantoso Krisnawan. November 18 th, Yogyakarta. Krisnawan Pertemuan 1

Pendahuluan Definisi Aturan Problems DERIVATIVE (TURUNAN) Kus Prihantoso Krisnawan. November 18 th, Yogyakarta. Krisnawan Pertemuan 1 DERIVATIVE (TURUNAN) Kus Prihantoso Krisnawan November 18 th, 2011 Yogyakarta Garis Singgung Garis Singgung Kecepatan Sesaat Garis Singgung Garis Singgung Kecepatan Sesaat Garis Singgung Garis Singgung

Lebih terperinci

Limit Fungsi. Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Menghitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri

Limit Fungsi. Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Menghitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri 7 Limit Fungsi Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Mengitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri Cobala kamu mengambil kembang gula-kembang gula dalam

Lebih terperinci

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS Lecture 5. Derivatives D A. Turunan Tingkat Tinggi Jika f adalah turunan fungsi f, maka f juga merupakan suatu fungsi. f adalah turunan pertama dari f. Jika turunan dari f ada, turunan ini dinamakan turunan

Lebih terperinci

Turunan Fungsi Aljabar

Turunan Fungsi Aljabar Turunan Fungsi Aljabar Fungsi Limit Turunan Fungsi Aljabar Materi Prasyarat Definisi Turunan Rumus-rumus Turunan Aplikasi Turunan Fungsi Aljabar Persamaan Garis Singgung Kurva Fungsi Naik dan Fungsi Turun

Lebih terperinci

FUNGSI TRANSENDEN J.M. TUWANKOTTA

FUNGSI TRANSENDEN J.M. TUWANKOTTA FUNGSI TRANSENDEN J.M. TUWANKOTTA. Penekatan Kalkulus: menefinisikan fungsi logaritma natural sebagai integral Panang sebuah fungsi yang iefinisikan engan menggunakan integral: (.) L(x) = t t. Dari Teorema

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORITIS

BAB 2 URAIAN TEORITIS BAB URAIAN EORIIS Paa bab ini akan ibaas enang masala opimisasi berpembaas persamaan. Sebelum membaas masala opimisasi berpembaas persamaan maka erlebi aulu iberikan pengerian an sia-sia eksrim ari suau

Lebih terperinci

Gambar 1. Gradien garis singgung grafik f

Gambar 1. Gradien garis singgung grafik f D. URAIAN MATERI 1. Definisi dan Rumus-rumus Turunan Fungsi a. Definisi Turunan Sala satu masala yang mendasari munculnya kajian tentang turunan adala gradien garis singgung. Peratikan Gambar 1. f(c +

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCN PELKSNN PEMBELJRN Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester: XI Program IP/ lokasi Waktu: 8 jam Pelajaran (4 Pertemuan). Standar Kompetensi Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam

Lebih terperinci

MATEMATIKA MODUL 4 TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPA SEMESTER : 2 (DUA)

MATEMATIKA MODUL 4 TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPA SEMESTER : 2 (DUA) MATEMATIKA MODUL 4 TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPA SEMESTER : (DUA) Muammad Zainal Abidin Personal Blog SMAN Bone-Bone Luwu Utara Sulsel ttp://meetabied.wordpress.com PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok II, Teknik Elektro, Unhas

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok II, Teknik Elektro, Unhas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika asar II merupakan matakuliah lanjutan ari matematika asar I yang telah ipelajari paa semester sebelumnya. Matematika asar II juga merupakan matakuliah pengantar

Lebih terperinci

TURUNAN (DIFERENSIAL) Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

TURUNAN (DIFERENSIAL) Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta TURUNAN DIFERENSIAL Ole: Mega Inayati Ri a, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta TURUNAN Turunan suatu ungsi berkaitan dengan perubaan ungsi yang disebabkan adanya perubaan kecil dari

Lebih terperinci

, serta notasi turunan total ρ

, serta notasi turunan total ρ LANDASAN TEORI Lanasan teori ini berasarkan rujukan Jaharuin (4 an Groesen et al (99, berisi penurunan persamaan asar fluia ieal, sarat batas fluia ua lapisan an sistem Hamiltonian Penentuan karakteristik

Lebih terperinci

Bab 16. LIMIT dan TURUNAN. Motivasi. Limit Fungsi. Fungsi Turunan. Matematika SMK, Bab 16: Limit dan Turunan 1/35

Bab 16. LIMIT dan TURUNAN. Motivasi. Limit Fungsi. Fungsi Turunan. Matematika SMK, Bab 16: Limit dan Turunan 1/35 Bab 16 Grafik LIMIT dan TURUNAN Matematika SMK, Bab 16: Limit dan 1/35 Grafik Pada dasarnya, konsep limit dikembangkan untuk mengerjakan perhitungan matematis yang melibatkan: nilai sangat kecil; Matematika

Lebih terperinci

Seri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer. FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR

Seri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer. FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR Seri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR Ole : Tony Hartono Bagio 00 KALKULUS DASAR Tony Hartono Bagio KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Turunan Fungsi Aljabar. , karena melengkung maka

Turunan Fungsi Aljabar. , karena melengkung maka A. Turunan sebagai Limit Fungsi Turunan Fungsi Aljabar f(t) t = t t jika dan hanya jika t = t + t m = f(t ) f(t ) t t = f( t+t ) f(t ) t = f( t+t ) f(t ) t f( t+t ) f(t ) t 0 t = f (t ) f(+x) f(x) m =

Lebih terperinci

untuk i = 0, 1, 2,..., n

untuk i = 0, 1, 2,..., n RANGKUMAN KULIAH-2 ANALISIS NUMERIK INTERPOLASI POLINOMIAL DAN TURUNAN NUMERIK 1. Interpolasi linear a. Interpolasi Polinomial Lagrange Suatu fungsi f dapat di interpolasikan ke dalam bentuk interpolasi

Lebih terperinci

A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan

A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan. Turunan Fungsi Aljabar a. Mengitung Limit Fungsi yang Mengara ke Konsep Turunan Dari grafik di bawa ini, diketaui fungsi y f() pada interval k < < k +, seingga

Lebih terperinci

BAB 5 DIFFERENSIASI NUMERIK

BAB 5 DIFFERENSIASI NUMERIK BAB 5 DIFFERENSIASI NUMERIK 5.1. Permasalaan Differensiasi Numerik Sala satu peritungan kalkulus yang banyak digunakan adala differensial, dimana differensial ini banyak digunakan untuk keperluan peritungan

Lebih terperinci

TURUNAN / DIFERENSIAL TURUNAN DAN DIFERENSIAL

TURUNAN / DIFERENSIAL TURUNAN DAN DIFERENSIAL TURUNAN / DIFERENSIAL 4. Devinisi Turunan Derivati Turunan ungsi adala yang nilainya pada bilangan dan dideinisikan ole : ' lim0 untuk semua dengan limit tersebut ada. Conto Andaikan cari 4? Penyelesaian

Lebih terperinci

PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU

PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU Perbeaan pokok antara mekanika newton an mekanika kuantum aalah cara menggambarkannya. Dalam mekanika newton, masa epan partikel telah itentukan oleh keuukan

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA 1. : Menggunakan Konsep Limit Fungsi Dan Turunan Dalam Pemecahan Masalah

LEMBAR KERJA SISWA 1. : Menggunakan Konsep Limit Fungsi Dan Turunan Dalam Pemecahan Masalah BAB V T U R U N A N 1. Menentukan Laju Perubaan Nilai Fungsi. Menggunakan Aturan Turunan Fungsi Aljabar 3. Menggunakan Rumus Turunan Fungsi Aljabar 4. Menentukan Persamaan Garis Singgung Kurva 5. Fungsi

Lebih terperinci

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang? Paa bab ini ipelajari aritmatika moular yaitu aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, imana permasalahan alam teori bilangan iseerhanakan engan cara mengganti setiap bilangan bulat engan sisanya bila

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat

Lebih terperinci

= + atau = - 2. TURUNAN 2.1 Definisi Turunan fungsi f adalah fungsi yang nilainya di setiap bilangan sebarang c di dalam D f diberikan oleh

= + atau = - 2. TURUNAN 2.1 Definisi Turunan fungsi f adalah fungsi yang nilainya di setiap bilangan sebarang c di dalam D f diberikan oleh JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA-UPI BANDUNG HAND OUT TURUNAN DAN DIFERENSIASI OLEH: FIRDAUS-UPI 0716 1. GARIS SINGGUNG 1.1 Definisi Misalkan fungsi f kontinu di c. Garis singgung ( tangent line )

Lebih terperinci

REPRESENTASI DAN TEORI APOS UNTUK MENGEKSPLORASI PEMAHAMAN MATEMATIKA MAHASISWA PADA KONSEP LIMIT

REPRESENTASI DAN TEORI APOS UNTUK MENGEKSPLORASI PEMAHAMAN MATEMATIKA MAHASISWA PADA KONSEP LIMIT 1 REPRESENTASI DAN TEORI APOS UNTUK MENGEKSPLORASI PEMAHAMAN MATEMATIKA MAHASISWA PADA KONSEP LIMIT Disusun ole: Ela Nurlaela Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA A. Pendauluan

Lebih terperinci

MENYELESAIKAN TURUNAN TINGKAT TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SELISIH ORDE PUSAT BERBANTUAN PROGRAM MATLAB

MENYELESAIKAN TURUNAN TINGKAT TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SELISIH ORDE PUSAT BERBANTUAN PROGRAM MATLAB MENYELESAIKAN TURUNAN TINGKAT TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METDE SELISIH RDE PUSAT BERBANTUAN PRGRAM MATLAB Arwan Maasiswa Prodi Matematika, FST-UINAM Try Azisa Prodi Matematika, FST-UINAM Irwan Prodi Matematika,

Lebih terperinci

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 009 SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Suciati

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd JURNAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON PADA MATERI PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA KEDIRI PADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE

Lebih terperinci

BAB III Diferensial. Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

BAB III Diferensial. Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia BAB III Diferensial Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia BAB III. TURUNAN Kecepatan Sesaat dan Gradien Garis Singgung Turunan dan Hubungannya dengan Kekontinuan Aturan Dasar Turunan Notasi Leibniz

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2009 Matematika

UN SMA IPA 2009 Matematika UN SMA IPA 009 Matematika Koe Soal P88 Doc. Name: UNSMAIPA009MATP88 Doc. Version : 0-0 halaman 0. Perhatikan premis-premis berikut ini : :Jika Ai muri rajin maka Ai muri panai :Jika Ai muri panai maka

Lebih terperinci

DESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)

DESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) DESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Ole : Tegu Herlambang 206 00 046 Dosen Pembimbing : Dr. Erna Apriliani, MSi

Lebih terperinci

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR Sesuai engan persetujuan ari Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha, melalui surat 812/TA/FTS/UKM/III/2004 tanggal 9 Februari 2004, engan

Lebih terperinci

Differensiasi Numerik

Differensiasi Numerik Dierensiasi Numerik Yuliana Setiowati Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2007 1 Topik DIFFERENSIASI NUMERIK Mengapa perlu Metode Numerik? Dierensiasi dg MetNum Metode Selisi Maju Metode Selisi Tengaan

Lebih terperinci

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau

Lebih terperinci

Ax b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan

Ax b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER PADA ALJABAR MAX-PLUS Bui Cahyono Peniikan Matematika, FSAINSTEK, Universitas Walisongo Semarang bui_oplang@yahoo.com Abstrak Dalam kehiupan sehari-hari seringkali kita menapatkan

Lebih terperinci

matriks A. PENGERTIAN MATRIKS Persija Persib baris

matriks A. PENGERTIAN MATRIKS Persija Persib baris Kolom 1. Pengertian Matriks matriks A. PENGERTIAN MATRIKS Dalam kehiupan sehari-hari an alam matematika, berbagai keterangan seringkali isajikan alam bentuk matriks. Contoh 1: Hasil pertaningan grup I

Lebih terperinci

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang? Paa bab ini ipelajari aritmatika moular yaitu aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, imana permasalahan alam teori bilangan iseerhanakan engan cara mengganti setiap bilangan bulat engan sisanya bila

Lebih terperinci

Penyelesaian Model Matematika Masalah yang Berkaitan dengan Ekstrim Fungsi dan Penafsirannya

Penyelesaian Model Matematika Masalah yang Berkaitan dengan Ekstrim Fungsi dan Penafsirannya . Tentukan nilai maksimum dan minimum pada interval tertutup [, 5] untuk fungsi f(x) x + 9 x. 4. Suatu kolam ikan dipagari kawat berduri, pagar kawat yang tersedia panjangnya 400 m dan kolam berbentuk

Lebih terperinci

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Tujuan instruktusional khusus : Diharapkan mahasiswa apat memahami konsep iferensial an memanfaatkannya alam melakukan analisis bisnis an ekonomi yang berkaitan engan masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar 26 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adala siswa kelas VII B MTs Al Hikma Bandar Lampung semester genap taun pelajaran 2010/2011 pada pokok baasan Gerak Lurus. Dengan jumla

Lebih terperinci

Mursyidah Pratiwi, Yuni Yulida*, Faisal Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat *

Mursyidah Pratiwi, Yuni Yulida*, Faisal Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat * Jurnal Matematika Murni an Terapan εpsilon ANALISIS MODEL PREDATOR-PREY TERHADAP EFEK PERPINDAHAN PREDASI PADA SPESIES PREY YANG BERJUMLAH BESAR DENGAN ADANYA PERTAHANAN KELOMPOK Mursyiah Pratiwi, Yuni

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Latar Belakang Historis Fondasi dari integral pertama kali dideklarasikan oleh Cavalieri, seorang ahli matematika berkebangsaan Italia pada tahun 1635. Cavalieri menemukan bahwa

Lebih terperinci

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1 4. TURUNAN MA4 Kalkulus I 4. Konsep Turunan 4.. Turunan di satu titik Pendauluan dua masala dalam satu tema a. Garis Singgung Kemiringan tali busur PQ adala : m PQ Jika, maka tali busur PQ akan beruba

Lebih terperinci

DERIVATIVE Arum Handini primandari

DERIVATIVE Arum Handini primandari DERIVATIVE Arum Handini primandari INTRODUCTION Calculus adalah perubahan matematis, alat utama dalam studi perubahan adalah prosedur yang disebut differentiation (deferensial/turunan) Calculus dikembangkan

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1 Jurusan Matematika FMIPA IPB UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1 Sabtu, 4 Maret 003 Waktu : jam SETIAP NOMOR MEMPUNYAI BOBOT 10 1. Tentukan: (a) (b) x sin x x + 1 ; x (cos (x 1)) :. Diberikan fungsi

Lebih terperinci

Hukum Coulomb. a. Uraian Materi

Hukum Coulomb. a. Uraian Materi Hukum oulomb a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar, iharapkan ana apat: - menjelaskan hubungan antara gaya interaksi ua muatan listrik, besar muatan-muatan, an jarak pisah

Lebih terperinci

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semester II 016/017 4 Maret 017 Kulia ang Lalu 1.1 Fungsi dua atau lebi peuba 1. Turunan Parsial 1.3 Limit dan Kekontinuan 1.4 Turunan ungsi dua peuba 1.5 Turunan berara

Lebih terperinci

PENENTUAN SOLUSI SOLITON PADA PERSAMAAN KDV DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANH

PENENTUAN SOLUSI SOLITON PADA PERSAMAAN KDV DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANH Jurnal Matematika UNND Vol. 5 No. 4 Hal. 54 61 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIP UNND PENENTUN SOLUSI SOLITON PD PERSMN KDV DENGN MENGGUNKN METODE TNH SILVI ROSIT, MHDHIVN SYFWN, DMI NZR Program

Lebih terperinci

JUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL

JUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL Saintia Matematika Vol. XX, No. XX (XXXX), pp. 17 24. JUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL Penulis Abstrak. Ketikkan Abstrak Ana i sini. Sebaiknya tiak lebih ari 250 kata. Abstrak sebaiknya menjelaskan

Lebih terperinci

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa

Lebih terperinci

tidak terdefinisi ketika x = 1, tetapi dapat kita peroleh

tidak terdefinisi ketika x = 1, tetapi dapat kita peroleh Lecture 4. Limit A A. Definition of Limit Definisi 4.1 (a). Jika f adalah suatu fungsi, maka kita mengatakan bahwa jika nilai f(x) mendekati L saat x dipilih mendekati a. Dengan kata lain, bilangan L merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitati dengan desain posttest control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS JURNAL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIA PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR DI SMP NEGERI 5 KEDIRI THE EFFECTIVENESS OF

Lebih terperinci

METODE BEDA HINGGA PADA KESTABILAN PERSAMA- AN DIFUSI KOMPLEKS DIMENSI SATU

METODE BEDA HINGGA PADA KESTABILAN PERSAMA- AN DIFUSI KOMPLEKS DIMENSI SATU PROSIDING ISSN: 50-656 METODE BEDA HINGGA PADA KESTABILAN PERSAMA- AN DIFUSI KOMPLEKS DIMENSI SATU Danar Ardian Pramana, M.Sc 1) 1) DIV TeknikInformatikaPoliteknikHarapanBersama danar_ardian@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN INSTALASI POMPA. Perencanaan yang diambil adalah perencanaan untuk instalasi pompa pada

BAB III PERENCANAAN INSTALASI POMPA. Perencanaan yang diambil adalah perencanaan untuk instalasi pompa pada BAB III PERENCANAAN INSTALASI POMPA 3.1. Perencanaan Intalai Pompa Perencanaan yang iambil aala perencanaan untuk intalai pompa paa Saring Putar. Data-ata awal aala ebagai berikut : Fluia : Sea Water Kapaita

Lebih terperinci

Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk :

Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk : PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA PERSAMAAN DIFERENSIAL Suatu persamaan iferensial biasa ore n aalah persamaan bentuk : F n, ', '', ''',......, 0 Yang menatakan hubungan antara, fungsi () an turunanna ', '',

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika bersifat universal dan banyak kaitannya dengan kehidupan nyata. Matematika berperan sebagai ratu ilmu sekaligus sebagai pelayan ilmu-ilmu yang lain. Kajian

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI. 1. Turunan Fungsi

TURUNAN FUNGSI. 1. Turunan Fungsi TURUNAN FUNGSI. Turunan Fungsi Turunan fungsi f disembarang titik dilambangkan dengan f () dengan definisi f ( ) f ( ) f (). Proses mencari f dari f disebut penurunan; dikatakan bawa f diturunkan untuk

Lebih terperinci

BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA

BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ ABSTRACT

ANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ ABSTRACT ANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ Chintari Nurul Hananti 1 Khozin Mu tamar 2 12 Program Stui S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika an

Lebih terperinci

Disarikan dari Malatuni Topik Bahasan Penggunaan Konsep Limit Fungsi

Disarikan dari Malatuni Topik Bahasan Penggunaan Konsep Limit Fungsi Disarikan dari Malatuni 7 Topik Baasan Penggunaan Konsep Limit Fungsi y f Ditulis: f L L X Amati ara terbang dua ekor burung menuju sangkar dari ara yang berbeda. Jika kita aplikasikan dalam bentuk matematis

Lebih terperinci

ISNN WAHANA Volume 68, Nomer 1, 1 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA DAERAH IDEAL UTAMA, DAERAH FAKTORISASI TUNGGAL, DAN DAERAH DEDEKIND

ISNN WAHANA Volume 68, Nomer 1, 1 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA DAERAH IDEAL UTAMA, DAERAH FAKTORISASI TUNGGAL, DAN DAERAH DEDEKIND HUBUNGAN ANTARA AERAH IEAL UTAMA, AERAH FATORISASI TUNGGAL, AN AERAH EEIN Eka Susilowati Fakultas eguruan an Ilmu Peniikan, Universitas PGRI Aibuana Surabaya eka50@gmailcom Abstrak Setiap aerah ieal utama

Lebih terperinci

F = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.

F = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr. Hukum Newton II : F = M a Oleh karena iameter pipa aalah konstan, maka kecepatan aliran i sepanjang pipa aalah konstan, sehingga percepatan aalah nol, rr rr( s) rs rs( r r) rrs sin o Bentuk tersebut apat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PASIEN UMUM RAWAT INAP YANG MENGGUNAKAN SURAT KETERANGAN MISKIN (SKM) DAN PENGELUARAN KAS UNTUK PEMBAYARAN OBAT PADA RSD dr. SOEBANDI KABUPATEN JEMBER LAPORAN PRAKTEK

Lebih terperinci

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR (STUDI KASUS PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2011-2014) THE FINANCIAL

Lebih terperinci

LIMIT FUNGSI. Standar kompetensi : Mengunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah

LIMIT FUNGSI. Standar kompetensi : Mengunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah LIMIT FUNGSI Standar kompetensi : Mengunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : Menjelaskan secara intuitif arti limit fungsi di suatu titik dan di takhingga.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi

BAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi 16 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton an baja. Kombinasi keuanya membentuk suatu elemen struktur imana ua macam komponen saling bekerjasama alam menahan beban

Lebih terperinci

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. II.1 Saham

BAB II DASAR TEORI. II.1 Saham BAB II DASAR TEORI Paa bab ini akan ijelaskan asar teori yang igunakan selama pelaksanaan Tugas Akhir ini: saham, analisis funamental, analisis teknis, moving average, oscillator, an metoe Relative Strength

Lebih terperinci

BAB I INTEGRAL TAK TENTU

BAB I INTEGRAL TAK TENTU BAB I INTEGRAL TAK TENTU TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat menentukan pengertian integral sebagai anti turunan. 2. Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala penelitian komparasi. Kata komparasi dalam baasa inggris comparation yaitu perbandingan. Makna dari

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TENI POMITS Vol, No, (0-6 Perancangan Sistem Pengenalian Flow Menggunakan Sliing Moe Control (SMC Dengan Neural Network Paa Backloaing Di Terminal BBM PT Pertamina Perak Surabaya Helmy Yunan Inaton,

Lebih terperinci

Notasi turunan. Penggunaan turunan. 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.

Notasi turunan. Penggunaan turunan. 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah. Turunan fungsi adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya misalkan fungsi f menjadi f' TURUNAN Notasi turunan y' atau f'(x) atau dy/dx fungsi naik Penggunaan turunan fungsi turun persamaan garis singgung

Lebih terperinci

KULIAH- 3 ELASTISITAS (Quantitative Demand Analysis)

KULIAH- 3 ELASTISITAS (Quantitative Demand Analysis) 1 KULIAH- 3 ELASTISITAS (Quantitative Deman Analysis) Telah kita pelajari bahwa permintaan suatu barang (eman) (Q ) : ipengaruhi oleh : Harga P, Harga barang substitusi/komplementer = P y, Income ari konsumen

Lebih terperinci

BAB 6 DATUM DAN ARAS PASANG SURUT

BAB 6 DATUM DAN ARAS PASANG SURUT Pengenalan BAB 6 DATUM DAN AAS PASANG SUUT Datum i mana kealaman irujuk iefinisikan ole pengukuran an analisis pasang surut. Ole itu, seseorang juruukur irografi perlu mengetaui keuukan relatif ataupun

Lebih terperinci

Solusi Tutorial 6 Matematika 1A

Solusi Tutorial 6 Matematika 1A Solusi Tutorial 6 Matematika A Arif Nurwahi ) Pernyataan benar atau salah. a) Salah, sebab ln tiak terefinisi untuk 0. b) Betul. Seerhananya, titik belok apat ikatakan sebagai lokasi perubahan kecekungan.

Lebih terperinci

Studi Perbandingan antara Gaya Menggantung dengan Gaya Jalan Di Udara terhadap Perestasi Lompat Jauh Pada Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape

Studi Perbandingan antara Gaya Menggantung dengan Gaya Jalan Di Udara terhadap Perestasi Lompat Jauh Pada Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape Stui Perbaningan antara Gaya Menggantung engan Gaya Jalan Di Uara terhaap Perestasi Lompat Jauh Paa Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape Irfan., M.Or. Program Stui Penjaskesrek STKIP Taman Siswa Bima

Lebih terperinci

MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n

MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n Oleh : JOHANES ARIF PURWONO 105 100 00 Pembimbing : Drs. Suhu Wahyui, MSi 131 651 47 ABSTRAK Graph aalah suatu sistem

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA EKSPRESIF PUISI MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS 3 SDN JUBUNG 01 KEC. SUKORAMBI KAB. JEMBER.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA EKSPRESIF PUISI MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS 3 SDN JUBUNG 01 KEC. SUKORAMBI KAB. JEMBER. :/. ttp:/ ttp:/. ttp:/ ttp:/. ttp:/ ttp:/. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA EKSPRESIF PUISI MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS 3 SDN JUBUNG 01 KEC. SUKORAMBI KAB. JEMBER e TA ( elektronik

Lebih terperinci

Setiap mahasiswa yang pernah mengambil kuliah kalkulus tentu masih ingat dengan turunan fungsi yang didefenisikan sebagai

Setiap mahasiswa yang pernah mengambil kuliah kalkulus tentu masih ingat dengan turunan fungsi yang didefenisikan sebagai Bab 7 Turunan Numerik Lebi banyak lagi yang terdapat di langit dan di bumi, Horatio, daripada yang kau mimpikan di dalam ilosoimu. (Hamlet) Setiap maasiswa yang perna mengambil kulia kalkulus tentu masi

Lebih terperinci

B. PENGERTIAN LIMIT FUNGSI

B. PENGERTIAN LIMIT FUNGSI B. PENGERTIAN LIMIT FUNGSI Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kaat-kaat seperti : a. Mobil itu nyaris masuk ke jurang. b. Kita hampir memasuki kota Jakarta. c. Kecantikannya mendekati sempurna.

Lebih terperinci

Profil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan

Profil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan Profil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan Iin Indawati, Tjandrakirana, Rinie Pratiwi Puspitawati Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya Jalan

Lebih terperinci

PENERAPAN PROGRAM RESISTIVITY 2D UNTUK ANALISA POTENSI AIRTANAH DI CEKUNGAN AIRTANAH PASURUAN.

PENERAPAN PROGRAM RESISTIVITY 2D UNTUK ANALISA POTENSI AIRTANAH DI CEKUNGAN AIRTANAH PASURUAN. PENERAPAN PROGRAM RESISTIVITY 2D UNTUK ANALISA POTENSI AIRTANAH DI CEKUNGAN AIRTANAH PASURUAN M. Solicin 1,Runi Asmaranto 1, Suermin Pratiwi 2 1 Dosen Jurusan Teknik Pengairan 2 Maasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT

ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 1 Safa at Yulianto, Kishera Hilya Hiayatullah 1, Ak. Statistika Muhammaiyah Semarang

Lebih terperinci

Bahan Ajar. Limit Fungsi Aljabar. (Edisi 1,00) Disusun Oleh : Fendi Alfi Fauzi

Bahan Ajar. Limit Fungsi Aljabar. (Edisi 1,00) Disusun Oleh : Fendi Alfi Fauzi Bahan Ajar Limit Fungsi Aljabar (Edisi 1,00) Disusun Oleh : Fendi Alfi Fauzi Fendi Alfi Fauzi Bahan Ajar Limit Fungsi Aljabar (Edisi 1,00) Tulisan ini bebas dibaca dan disebarluaskan kepada siapapun dengan

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic Suaratno Suirham Stui Maniri Diferensiasi ii Darpublic BAB 3 Turunan Fungsi-Fungsi (3 (Fungsi-Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inersi, Logaritmik, Eksponensial 3.. Turunan Fungsi Trigonometri Jika maka

Lebih terperinci