DAILY REPORT 07 November 2013

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 01 November 2013

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 14 November 2013

DAILY REPORT 29 November 2013

WEEKLY REPORT 18 November 2013

DAILY REPORT 24 January 2014

WEEKLY REPORT 04 August 2014

Indonesia Outlook

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 11 February 2014

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 27 April 2016

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 12 April 2016

WEEKLY REPORT 25 November 2013

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT. 03 October 2013

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 12 Desember 2013

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 24 November 2016

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT. 10 October 2013

DAILY REPORT 22 April 2016

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT. 04 October 2013

DAILY REPORT 21 March 2014

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

WEEKLY REPORT 11 November 2013

DAILY REPORT 29 January 2014

WEEKLY REPORT 10 March 2014

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT. 18 October 2013

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 05 August 2014

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 18 Jun 2014

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 20 February 2014

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 11 Jun 2014

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 08 January 2014

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 21 November 2013

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 19 March 2014

WEEKLY REPORT 16 Desember 2013

DAILY REPORT 15 April 2016

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

WEELY REPORT 10 February 2014

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

DAILY REPORT 19 November 2013

R i Danareksa Research Institute

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 01 November 2016

DAILY REPORT 03 Desember 2013

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT. 11 October 2013

DAILY REPORT 19 Desember 2013

BAB III METODE PENELITIAN

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 23 September 2016

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

DAILY REPORT 13 April 2016

WEEKLY REPORT 14 September 2015

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

Transkripsi:

DAILY REPORT 07 November 2013 NEWS HEADLINES PTBA siap investasi USD 900 juta di Myanmar Belanja modal SIMP 2013 turun 17,2% PTBA anggarkan capex USD 300-400 juta ANTM INTP perkirakan alokasikan volume capex USD penjualan 200 juta semen 2012 capai 18 juta ton BIPI Backdoor targetkan listing, kontribusi anak usaha dari Astrindo DSSA di capai SSE akhir 90% bulan ini ANJT masuki bisnis di segmen energi, kontrak dengan PLN SUGI mulai proses pengeboran disumur eksplorasi Akatara-1 BWPT akan tambahan modal tanpa HMETD. BWPT ADHI rencana raih kontrak tambah teluk kepemilikan Lamong dan pabrik Halmahera kelapa sawit di Kalteng BWPT Ekspansi tengah pelabuhan, jajaki masuknya AKRA gandeng 2 investor Pelindo strategis III KBLM GDST dirikan akan investasi anak usaha USD baru 100 di juta bidang pembangunan CPGT laba bersih kuartal III 2013 naik 2 7,84% jadi Rp 61,09 miliar INDF RALS lepas bidik 6,1% pendapatan saham Minzhong Rp 8,5 triliun Food Tobhisima Investor institusi dan WIKA beli garap 10,3% akses saham Priok TELE ACST Dana bidik kelola pendapatan produk Emerald Rp 1,2 BBNI triliun capai Rp 23 triliun per 2012 KRAS pacu proyek terkait MP3EI BBRI dapat jatah penyaluran KUR 2013 sebesar Rp 19 triliun Pabrik TPIA-Michelin dibangun 2015 TPIA BBRI targetkan siapkan dana pendapatan akuisisi 2013 Rp2 triliun hanya naik 6%-7% Laba BMRI GPRA perbesar meningkat kredit ke 265% sektor aviasi LAPD laba Q3 2013 turun 74.9% YoY INDS akuisisi Sinar Indra ASSA laba Q3 2013 naik 365% YoY SMRA Pelindo ekspansi II akan Rp persiapkan 1,4 triliun 2 anak usahanya IPO di BEI SMRA APP akan targetkan hentikan marketing pembukaan sales tahun hutan ini alam Rp 4,5 mulai triliun bulan ini SMRA akan terbitkan obligasi dan sukuk ijarah total Rp 600 miliar BPS catat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 capai 6,23% Pertumbuhan ekonomi Indonesia 3Q2013 capai 5,62% YoY JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Indikasi dari beberapa indikator teknikal masih menunjukan sinyal positif bagi Support Indeks Level untuk pekan ini. Hal 4427/4404/4393 ini terlihat dari posisi IHSG yang masih bergerak Resistance di sepanjang Level upper band 4461/4472/4496 dalam bollinger bands. Stochastic Oscillator dan MACD juga menunjukan sinyal positif. IHSG memliki Major Trend Down peluang untuk melanjutkan apresiasi, tetapi relatif terbatas. Minor Trend Down JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4449.760 +26.472 3583.902 4884.766 LQ-45 744.151 +5.909 1179.824 3421.035 MARKET REVIEW Pada perdagangan saham kemarin, IHSG ditutup menguat di level 4.449,76 dari posisi sebelumnya di level 4.423,28, atau naik sebesar 26,472 poin (0,598%) di tengah minimnya sentimen positif. Sentimen dari dalam negeri datang berkenaan rilis data PDB Indonesia. Pertumbuhan PDB Indonesia di kuartal III tahun 2013 mencapai titik perlambatan dalam 4 tahun terakhir dengan pertumbuhan sebesar 5,62% YoY, lebih rendah dari pertumbuhan PDB kuartal II tahun 2013 sebesar 5,8% YoY. Meskipun demikian pertumbuhan PDB ini masih sedikit lebih tinggi dari estimasi konsensus di 5,6% YoY. Rendahnya pertumbuhan PDB ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti penurunan ekspor dikarenakan penurunan harga komoditas dan turunnya demand untuk ekspor Indonesia. Selain itu, kenaikan BBM dan suku bunga BI rate juga berkontribusi terhadap menurunnya demand dalam negeri. Selain data pertumbuhan PDB, BPS (Badan Pusat Statistik) juga merilis data tingkat pengangguran terbuka (TPT) bulan Agustus 2013 di Indonesia yang meningkat menjadi 6,25% dibandingkan TPS bulan Agustus 2012 sebesar 6,14%. Selain sentimen lokal, IHSG juga dipengaruhi sentimen eksternal dari AS mengenai pertumbuhan sektor jasa di Amerika bulan Oktober. ISM (Institute for Supply Management) services index naik di bulan OKtober menjadi 55,4% dari 54,4% di bulan September. Penguatan ini semakin mempertinggi indikasi pemotongan program stimulus the Fed di bulan Desember atau Januari. Sementara itu perdagangan saham di Jepang dipengaruhi oleh depresiasi Yen yang mendekati level 99 Yen per US dollar. Depresiasi Yen ini akan menguntungkan eksportir Jepang dan juga ekonomi Jepang secara keseluruhan. Indeks Nikkei 225 ditutup di level 14.337,30 dari level 14.225.37, atau naik sebesar 111,94 poin (0,79%). Sebaliknya, bursa China mengalami pelemahan menjelang Rapat Partai Komunis yang akan membicarakan kebijakan reformasi ekonomi untuk menstabilkan pertumbuhan ekonomi China di kisaran 7%. Indeks Shanghai Composite akhirnya melemah sebesar 17,63 poin (0,82%) dan ditutup di level 2.139,61 dari posisi sebelumnya di level 2.157,24. Begitu juga dengan Indeks Hang Seng yang ditutup di level 23.036,94 dari level 23.038,95, atau turun sebesar 2,01 poin (0,01%). Sementara itu, bursa Eropa tentatif bergerak menguat menjelang keputusan ECB mengenai suku bunga pada hari Kamis yang diprediksi akan diturunkan. MARKET VIEW Tingkat pertumbuhan ekonomi AS dalam beberapa bulan belakangan telah berada di bawah ekspektasi, mengikis sebagian keyakinan bahwa pasar tenaga kerja dapat bertahan tanpa stimulus moneter. Semakin kuat Federal Open Market Committee untuk mempertahankan pembelian obligasi bulanan senilai USd 85 miliar hingga melihat indikasi pemulihan yang berkelanjutan pada perekonomian. Ekspektasi pasar memprediksikan data menunjukkan perekonomian AS berekspansi sebesar 2% di kuartal ketiga, turun dari 2.5% pada kuartal sebelumnya. Rilis GDP AS awal kuartal ketiga oleh Departemen Perdagangan hari ini, menjadi fokus pelaku pasar. Data ini dinantikan oleh pelaku pasar karena akan menjadi salah satu indikasi untuk kebijakan tapering oleh otoritas moneter AS. Jika rilis data GDP ini di atas ekspektasi pasar akan menjadi alasan bagi the Fed untuk melakukan tapering dan sebaliknya, jika sesuai dengan ekspketasi pasar atau bahkan dibawahnya sebagai sinyalemen bahwa tapering bisa di tunda. Sentimen lain dari eksternal, Bank sentral China mengatakan inflasi negara ini kemungkinan akan meningkat lebih jauh, karena pemerintah masih mengkhawatirkan akan harga properti. People s Bank of China (PBOC) mengatakan inflasi pada kuartal keempat kemungkinan akan lebih tinggi akibat peningkatan biaya tenaga kerja dan jasa. Inflasi pada bulan September sebesar 3,1% lebih tinggi dari bulan Agustus sebesar 2,6%, serta diatas ekspetasi pasar sebesar 2,9%. Permasalahan pasar properti, utang pemerintah lokal, dan keterbatasan sumber daya dan lingklungan, mendorng pemerintah Cina akan menggunakan mekanisme pasar untuk mengurangi utang pemerintah lokal. Cina akan merilis data inflasi bulan Oktober akhir pekan ini. Diperkirakan inflasi Cina pada Oktober sebesar 3,3%. Selain itu, pertemuan partai-partai utama Cina pekan ini, yang digelar dari tanggal 9-12 November, mejadi perhatian pasar. Perhatian berikutnya bagi pasar rapat ECB yang akan digelar hari ini. tingkat belanja konsumen diharapkan turun, untuk mendukung prospek ECB mengenai stimulus. Sementara itu, Komisi Uni Eropa memprediksikan pertumbuhan ekonomi zona Eropa hanya sebesar 1.1% untuk tahun depan. tersebut merupakan revisi penurunan kedua untuk tahun 2014 yang dirilis pada tahun ini. Pelaku pasar akan megantisipasi rilis data penting dari AS dan Eropa pada hari ini. Sentimen tersebut bisa memicu indeks global bergerak fluktuatif, termasuk pola pergerakan IHSG diperkirakan bergerak mixed, dominasi ke penguatan.

7 November 2013 Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) akan membangun pembangkit listrik senilai total USD 900 juta di Myanmar hingga beberapa tahun ke depan. Perseroan telah menggandeng mitra lokal untuk merealisasikan rencana tersebut. Pada tahap pertama, PTBA akan mengembangkan PLTU 2X100 MW senilai USD 350-450 juta dan tahap kedua 2X200 MW senilai USD 400-450 juta. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) akan menganggarkan belanja modal sebesar USD 300-400 juta pada tahun 2014. Dana capex akan digunakan untuk kebutuhan rutin perseroan seperti power plant dengan alokasi 60-70%, sisanya untuk kebutuhan teknis dan infrastruktur perseroan. Aneka Tambang (ANTM) menganggarkan belanja modal sebesar USD 200 juta pada tahun depan. Dana tersebut di luar biaya akuisisi yang mungkin dilakukan perseroan. Proyek yang akan menjadi fokus ANTM adalah proyek Pomalaa dan FeNi Halmahera Timur. Fokus akuisisi perseroan akan berupa tambang emas dan batubara. Benakat Integra (BIPI) menargetkan kontribusi dari PT Astrindo Mahakarya Indonesia dapat mencapai 90% terhadap total pendapatan perseroan tahun ini. Sebelumnya perseroan mengakuisisi perusahaan tersebut pada Juni 2013 dan telah berkontribusi Rp798.91 miliar atau 53.62% terhadap pendapatan BIPI per September 2013 yang mencapai Rp1.49 triliun. Per September 2013 laba bersih BIPI naik 1252.46% YoY sebesar Rp272.52 miliar. PT Astrindo Mahakarya Indonesia adalah perusahaan logistic dan jasa pertambangan, hingga saat ini telah memiliki berbagai kontrak usaha dengan berbagai perusahaan seperti KPC dan Arutmin serta perusahaan tambang lainnya. Austindo Nusantara Jaya (ANJT) akan memasuki bisnis di segmen energi. Perseroan telah mendapatkan kontrak biogas perdana dalam bentuk kontrak jual beli listrik dengan PLN durasi 15 tahun. Dikatakan bahwa kesepakatan harga indikatif senilai Rp975/kWh dan penandatanganan kontrak akan dilakukan akhir November 2013 ini. Proyek bisnis ini dinilai akan mendukung pengembangan usaha perseroan mengingat bahan baku biogas akan menggunakan tandan kelapa sawit yang selama ini hanya menjadi limbah. Saat ini perseroan telah membangun pembangkit listrik berkapasitar 1.2 MW/jam di Belitung dengan dana investasi diperkirakan mencapai USD 6 juta uang sebagian telah didapat dari sebagian dana hasil IPO. Untuk tahun 2014 perseroan akan menambah pembangkit listrik baru dengan kapasitas lebih besar yaitu 1.5 MW/jam di Sumatera Utara. Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BW Plantation (BWPT) menyetujui rencana perseroan untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Perseroan akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 405.1000 saham pada harga pelaksanaan sekurang-kurangnya Rp 850 per saham. BW Plantation (BWPT) berencana menambah kepemilikan pabrik kelapa sawit di wilayah Kalimantan Tengah dengan kapasitas produksi pabrik ini sekitar 45 ton per jam, tetapi dapat ditingkatkan menjadi 60 ton per jam sampai 80 ton per jam. Perseroan siap mengucurkan dana sekitar USD 10 USD 12 juta guna mendukung ekspansi. Perseroan akan mulai proses pembangunan pabrik kelapa sawit kelima tersebut pada akhir kuartal IV 2014. Dengan bertambahnya pabrik baru tersebut, total kapasitas produksi perseroan akan bertambah menjadi 270 ton per jam dari saat ini sekitar 210 ton per jam dari 4 pabrik kelapa sawit. BW Plantation (BWPT) tengah menjajaki masuknya 2 investor strategis dari asing dan lokal terkait rencana pelaksanaan penerbitan saham baru dengan skema Non HMETD. Perseroan menargetkan dana paling tidak Rp 344,33 miliar. Dana tersebut akan digunakan sebagai working capital perseroan di tahun 2014. Aksi ini juga merupakan salah satu langkah untuk menurunkan rasio liabilitas terhadap ekuitas (DER) perseroan. Indofood Sukses Makmur (INDF) melepas 40 juta (6,1%) saham China Minzhong Food Corporation Limited kepada publik. Dengan demikian, kepemilikan saham INDF pada Minzhong Food berkurang menjadi 82,88%. Leyand International (LAPD) membukukan laba Q3 2013 sebesar Rp13.36 miliar atau turun 74.9% YoY. Penurunan laba tersebut diakibatkan membengkaknya beban langsung sementara pendapatan perseroan turun sebesar 3.93% YoY menjadi Rp251.5 miliar. Kontribusi terbesar pendapatan perseroan berasal dari penjualan energi listrik yaitu 86.36% sementara sisanya dari penyewaan genset. Adi Sarana Armada (ASSA) membukukan laba Q3 2013 sebesar Rp60 miliar atau naik 365% YoY. Pendapatan perseroan tercatat mencapai Rp752.3 miliar atau naik 31.7% YoY. Untuk ke depan manajemen perseroan masih tetap optimis terhadap bisnis penyewaan kendaraan meski banyaknya pemain baru dalam industri tersebut. Cipaganti Citra Graha (CPGT) membukukan kenaikan laba bersih kuartal III 2013 sebesar 2 7,84% YoY menjadi Rp 61,09 miliar dari Rp 56,31 miliar di kuartal III 2012. Pendapatan usaha bersih perseroan sebesar Rp 500,78 miliar dari sebelumnya Rp 492,50 miliar di kuartal III 2012. Kementerian Pekerjaan Umum menetapkan konsorsium Tobhisima dan Wijaya Karya (WIKA) sebagai pemenang paket pekerjaan seksi NS Direct Ramp jalan tol Tanjung Priok senilai Rp 255,15 miliar. Target pengerjaan proyek tersebut berupa pembangunan jalan layang sepanjang 1,1 km dan pelebaran jalan arteri. Acset Indonusa (ACST) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 20% menjadi Rp 1,2 triliun pada 2014. Tumbuhnya pendapatan berimbas pada target laba bersih yang diperkirakan mencapai Rp 100 miliar tahun depan. Faktor pendukung kinerja perseroan tahun depan masih berasal dari bisnis inti ACST di bidang konstruksi. Summarecon Agung (SMRA) telah menyerap seluruh dana belanja moda (capex) yang dianggarkan hingga akhir tahun 2013 sebesar Rp 1,3 triliun. Dana capex tahun 2013 itu sudah dibelanjakan untuk pembelian tanah di berbagai wilayah sebesar Rp 600 miliar dan pembangunan properti, seperti perumahan (township) sebesar Rp 765 miliar. Summarecon Agung (SMRA) menyiapkan dana Rp 1,4 triliun untuk mengembangkan usahanya di Tangerang, Bekasi, Bogor dan Bandung. Ekspansi itu berupa pengembangan proyek baru, akuisisi lahan atau akuisisi perusahaan yang memiliki proyek properti atau lahan. Perseroan berencana membangun kota mandiri yang meliputi perumahan, pusat belanja dan hotel. Summarecon Agung (SMRA) menargetkan dapat mencatat marketing sales tahun 2013 sebesar Rp 4,5 triliun atau tumbuh 16% YoY dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,87 triliun. Dari target Rp 4,5 triliun tersebut, SMRA hingga saat ini telah mencatat

7 November 2013 sebesar Rp 3,3 triliun. Summarecon Agung (SMRA) akan menerbitkan surat utang (obligasi) dan sukuk ijarah berkelanjutan I tahap I tahun 2013 dengan total nilai Rp 600 miliar. Penerbitan surat utang itu terdiri dari obligasi berkelanjutan I Summarecon Agung tahap I tahun 2013 senilai Rp 450 miliar dengan menawarkan kupon bunga Obligasi di kisaran 10%-11% dan sukuk ijarah berkelanjutan I Summarecon Agung tahap I 2013 sebesar Rp 150 miliar. Sebesar 70% dana dari hasil Obligasi dan Sukuk itu akan digunakan untuk pengembangan usaha di bidang properti dan sisanya sebagai modal kerja. Perseroan berencana membangun kota terpadu dikawasan lainnya karena tingginya permintaan produk perumahan dan komersial di Jabodetabek serta kota besar lainnya. Obligasi dan Sukuk Summarecon Agung itu telah mendapatkan peringkat ida+ (Single A Plus) dengan outlook stabil dari PT Pemeringat Efek Indonesia (Pefindo). Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT Indo Premier Securities, PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas, PT Makinta Securities dan PT Mandiri Sekuritas. Perdana Gapuraprima (GPRA) membukukan laba bersih sebesar 265% menjadi Rp 99,7 miliar hingga kuartal III-2013. Kenaikan laba bersih ditopang oleh peningkatan pertumbuhan pendapatan sebesar 81% menjadi Rp 404,7 miliar. Perseroan optimistis merealisasikan laba bersih hingga akhir tahun senilai Rp 120 miliar. Krakatau Steel (KRAS) memacu sejumlah proyek perusahaan terkait dengan Master plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Sejumlah proyek itu antara lain pabrik baru seperti tungku lebur (blast furnace), sinter plant, coke oven, steel making plant, plate mill plant dan diharapkan tuntas seluruhnya pada Desember 2013. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) menargetkan pendapatan 2013 sebesar USD 2.4 miliar atau naik 6%-7% dari pencapaian tahun 2012. Target tersebut sesuai dengan target rata-rata industri petrochemical. Sementara per September 2013 perseroan telah membukukan penjualan sebesar USD1.8 miliar, naik 6.2% YoY dengan rugi bersih sebesar USD 11.3 juta. Perseroan akan berusaha untuk meningkatkan volume produksi meski saat ini kapasitas produksi perseroan telah maksimal, untuk itu perseroan akan membangun pabrik butadiene dan penambahan produksi naphtacracker dan membentuk joint venture untuk memproduksi karet syntetic generasi baru. Perseroan memprediksi pendapatan tahun 2014 akan sama dengan target tahun ini. eksisting Pabrik Karawang 1 dan 2 baru 2000 unit per tahun. Kapasitas produksi Pabrik Karawang 1 di Jawa Barat yang dipakai untuk manufaktur Toyota Kijang Innova dan Fortuner sebesar 1300 unit per tahun. Peningkatan volume produksi menjadi 2500 unit akan berasal dari Pabrik Karawang 2 untuk kegiatan manufaktur Toyota New Yaris 1,5L dan New Vios mulai awal tahun 2014, dimana kapasitasnya bisa mencapai 100 unit dari saat ini sekitar 700 unit. Hinggai akhir tahun TMMIN menargetkan pertumbuhan kapasitas produkksi sekitar 5,5% YoY. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2013 mencapai 5,62% YoY atau lebih rendah dari angka triwulan II 2013 sebesar 5,81%. Secara kumulatif pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga triwulan III 2013 dibandingkan periode yang sama tahun 2012 tumbuh 5,83%. Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2012 adalah sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh 10,46%, sektor keuangan real estat dan jasa perusahan 8,09% serta konstruksi 6,24%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 118,2 juta orang atau berkurang 3 juta orang dibandingkan jumlah angkatan kerja Februari 2013 sebanyak 121,2 juta orang. Jumlah tersebut dibandingkan Agustus tahun 2012 bertambah 140 ribu orang. Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 6,25% atau mengalami peningkatan dibandingkan Februari 2013 yang tercatat 5,92% dan Agustus 2012 sebesar 6,14%. Menurut Bank Indonesia, jumlah cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2013 mencapai USD 97,0 miliar, atau meningkat dari posisi akhir September 2013 sebesar USD 95,7 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan 5,5 bulan impor atau setara dengan 5,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Bank Indonesia memandang jumlah tersebut cukup aman untuk mendukung ketahanan sektor eksternal dan berada di atas standar kecukupan internasional. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) bersama dengan Michelin siap memulai konstruki pembangunan pabrik synthetic rubber pada awal 2015. Pabrik tersebut akan menghasilkan karet sintetis 100 ton per tahun. Penyelesaian dan start up ditargetkan pada awal 2017. Kabelindo Murni (KBLM) mendirikan anak usaha baru dengan nama PT Aruna Solar Indonesia (ASI) yang bergerak di bidang pembangunan, perdagangan dan industri yang berhubungan dengan alat-alat ketenagalistrikan, khususnya yang berhubungan dengan panel tenaga surya (solar panel). Perseroan akan melakukan setoran sebesar Rp 1,4 miliar untuk penyertaan saham sebesar 70% dari modal disetor ASI. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menargetkan peningkatan kapasitas produksi menjadi 2500 unit per tahun yang diharapkan tercapai mulai tahun 2014. Saat ini kapasitas

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 94,93 0,13 TLKM (US) 40 11.407-237 Natural Gas (US$)/mmBtu 3,50 0,00 ANTM (GR) 0,09 1.357-31 Gold (US$)/Ounce 1318,75 0,82 BLTA (SP) 3 190 N/A Nickel (US$)/MT 14110,00-235,00 Tin (US$)/MT 22825,00-170,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 80,60 -- Coal (RB) (US$)/MT* 86,24 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 905,00-5,00 CPO (MYR)/MT 2566,50-21,50 Rubber (MYR/Kg) 757,25-1,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 768,88-3,17 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 15746,88 0,82 20,17 14,85 13,73 2,80 2,58 4.559,2 USA NASDAQ COMPOSITE 3931,95-0,20 30,22 19,64 17,13 3,06 2,77 6.387,4 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6741,69-0,08 14,31 13,70 12,42 1,88 1,72 1.388,8 CHINA SHANGHAI SE A SH 2239,59-0,82-5,74 9,43 8,35 1,28 1,15 2.479,7 CHINA SHENZHEN SE A SH 1068,62-1,05 16,18 20,99 16,38 2,41 2,17 1.349,1 HONG KONG HANG SENG INDEX 23036,94-0,01 1,68 11,03 10,23 1,37 1,26 1.773,7 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4449,76 0,60 3,08 15,49 13,28 2,84 2,50 358,1 JAPAN NIKKEI 225 14337,31 0,79 37,92 18,36 16,28 1,54 1,44 2.815,3 MALAYSIA KLCI 1803,05-0,24 6,76 16,90 15,40 2,25 2,09 320,3 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3205,29-0,01 1,21 14,95 13,69 1,36 1,29 418,7 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 11.410,00 54,00 1000 IDR/ USD 0,09-0,0004 EUR/IDR 15.417,76 53,92 EUR / USD 1,35 0,0000 JPY/IDR 115,70 0,26 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.180,14-3,18 SGD / USD 0,80-0,0001 AUD/IDR 10.864,00 3,62 AUD / USD 0,95-0,0006 GBP/IDR 18.349,68-6,42 GBP / USD 1,61 0,0001 CNY/IDR 1.872,46-0,02 CNY / USD 0,16 0,0002 MYR/IDR 3.588,16 0,67 MYR / USD 0,31 0,0001 KRW/IDR 10,77 0,01 100 KRW / USD 0,09 0,0001 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.00 BI Rate (%) Indonesia 7.25 LIBOR (GBP) England 0.49 ECB Rate (%) Euro 0.50 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 4.87

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Oct'13 Sep'13 Description Rate (%) Inflation YTD % 7.66 7.57 SBI (9M) 6.61 Inflation YOY % 8.32 8.4 SBIS (9M) 6.61 Inflation MOM % 9-0.35 Foreign Reserve (US$) 95.6753 95.6753 GDP (IDR Tn) 2,210,062 2,210,062 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 07 Nov Indonesia Foreign Reserves -- 07 Nov Indonesia Net Foreign Assets -- 07 Nov* US Initial Jobless Claims Turun menjadi 333 ribu dari 340 ribu 07 Nov* US Continuing Claims -- 07 Nov* US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 1.9% dari 2.5% 07 Nov* US Personal Consumption Turun menjadi 1.6% dari 1.8% 07 Nov* US GDP Index Naik menjadi 1.3% dari 0.6% 08 Nov* US Consumer Credit Turun menjadi $12.5 bn dari $13.63 bn Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt UNVR IJ 30800 3.18 7.95 TLKM IJ 2275-2.15-5.53 ASII IJ 6550 1.55 4.44 INTP IJ 19700-2.72-2.22 CPIN IJ 3850 5.48 3.60 ADRO IJ 1030-2.83-1.05 UNTR IJ 18300 4.57 3.27 ISAT IJ 4000-3.61-0.89 MNCN IJ 2575 7.29 2.70 CTRA IJ 970-3.96-0.67 BBCA IJ 10450 0.97 2.68 GAMA IJ 360-14.29-0.66 EXCL IJ 4625 3.93 1.64 GGRM IJ 35000-0.85-0.63 TRIO IJ 1370 24.55 1.41 LPKR IJ 1050-1.87-0.51 BBRI IJ 7750 0.65 1.34 BTPN IJ 4325-1.70-0.48 MAYA IJ 2300 15.00 1.13 JSMR IJ 5250-0.94-0.37 UPCOMING IPO'S Company PT Grand Kartech PT Sawit Sumbermas Sarana PT Puridelta Lestari Business IPO (IDR) Issued Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Boiler Manufacture 275.00 30 30 Oct-01 Nov 2013 08 Nov 2013 CPO Agriculture TBA 1,500 03 Dec-05 Dec 2013 12 Dec 2013 Real Estate Property 205-255 10,80 TBA TBA AAA Securities Investindo Nusantara BNP Paribas Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

7 November 2013 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment TKIM 25.00 Cash Dividend 06-Nov-13 07-Nov-13 11-Nov-13 25-Nov-13 RUIS 7.50 Cash Dividend 07-Nov-13 08-Nov-13 12-Nov-13 22-Nov-13 BRNA 23.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13 MAIN 36.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13 MLBI 9500 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13 MICE 15.00 Cash Dividend 12-Nov-13 13-Nov-13 15-Nov-13 29-Nov-13 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period NISP Rights Issue 500:171 1200 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov 19 Nov 13 TPIA Rights Issue 500:36 6750 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov 21 Nov 13 MDLN Stock Split 1:2 -- TBA 13 Nov-13 -- NIPS Stock Split 1:20 -- -- 25 Nov-13 -- ICON Rights Issue 2:1 300 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec 06 Dec 13 MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec 09 Dec 13 MYRX Rights Issue 7:10 550 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec 17 Dec 13 PALM Rights Issue 7:3 395-440 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec 12 Dec 13 ATPK Rights Issue 10:53 20 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec 12 Dec 13 BBKP Rights Issue 125000:41657 650-700 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec 18 Dec 13 ALTO Rights Issue 25:10 550 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec 18 Dec 13 ROTI Stock Split 1:5 -- TBA TBA -- GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda IATA RUPSLB 07-Nov-13 HERO RUPSLB 12-Nov-13 HMSP RUPSLB 18-Nov-13 ICON RUPSLB 18-Nov-13 TRIM RUPSLB 20-Nov-13 MYRXP RUPSLB 20-Nov-13 MYRX RUPSLB 20-Nov-13 ATPK RUPSLB 22-Nov-13 SOBI RUPST 25-Nov-13 RIGS RUPSLB 25-Nov-13

7 November 7 November 2013 2013 INDF S1 6550 R1 6700 Trend Grafik Major Down Minor Down INDF - Daily 11/6/2093 Open 6500, Hi 6650, Lo 6500, Close 6550 (%) Auto Trading System(91,0.312) = 6,839.41, Fractal Up = 7,450, Fractal Down = 6,600, MA(Clos e,5) = 6,60, MA1(Close,8) = 6,918.75, 8,000 S2 6400 R2 6850 6650 MACD line dan signal line indikasi positif 9,873,500 7,607.16 7,500 7,450 6,977.5 7,000 6,918.75 6,839.41 6,640 6,500 6,600 6,550 6,347.84 6,000 Candle chart indikasi sinyal positif 5,500 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp6550-Rp6850 Entry Rp6650, take Profit Rp6850 Stochastics 22.58 Positif MACD -86.3 Positif True Strength Index (TSI) -70,99 Positif Bollinger Band (Mid) 6983 Negatif MA5 6660 Negatif INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 6.89, Stochastic %K = 7.68, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 9 7 5 3 20 7.67544 1 7.67544 INDF - MACD (6,9) = -94.84, Signal() = -80.17 6.88711 6.88711 - -80.1705 - -94.8405-1 INDF - TSI(3,5,3) = -70.99 0000 - - - -62.8524 - -70.9921 KLBF S1 1290 R1 1320 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 1260 R2 1350 1310 MACD line dan signal line indikasi positif KLBF - Daily 11/6/2093 Open 1300, Hi 1320, Lo 1290, Close 1310 (0.8%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,270, Fractal Up = 1,390, Fractal Down = 1,270, MA(Close,5) = 1,302.00, MA1(Close,8) = 1,30, 1,500 73,232,496 1,400 1,390 1,381.81 1,331.5 1,320 1,310 1,300 1,302 1,281.19 1,270 1,270 1,200 Candle chart menunjukan sinyal positif 1,100 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp1290-Rp1350 Entry Rp1310, take Profit Rp1350 Stochastics 17.59 Positif MACD -5.9 Positif True Strength Index (TSI) -31,63 Positif Bollinger Band (Mid) 1332 Negatif MA5 1302 Positif KLBF - Stochastic %D(5,3,3) = 16.53, Stochastic %K = 30.16, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 9 7 KLBF - MACD (6,9) = -5.94, Signal() = -5.93 KLBF - TSI(3,5,3) = -31.63 5 30.1587 3 30.1587 1 16.5344 16.5344 1-5.93263-5.94346-1 - 10 0000 - -31.6337 - -36.8368 -

7 November 7 November 2013 2013 SMCB S1 2575 R1 2650 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 2500 R2 2725 2600 MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp2575-Rp2725 Entry Rp2600, take Profit Rp2725 Stochastics 37.84 Positif MACD -7.7 Positif True Strength Index (TSI) -47.92 Positif Bollinger Band (Mid) 2590 Positif MA5 2590 Positif SMCB - Daily 11/6/2093 Open 2575, Hi 2600, Lo 2550, Close 2600 (1.0%) Auto Trading System(91,0.312) = 2,525.00, Fractal Up = 2,825.00, Fractal Down = 2,525.00, MA(Clos e,5) = 2,590, MA1(Close,8) = 2,628.13 3,600 3,200 910,500 2,878.7 2,825 2,800 2,628.13 2,600 2,590 2,590 2,400 2,525 2,525 2,301.3 2,000 SMCB - Stochastic %D(5,3,3) = 25.54, Stochastic %K = 36.11, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 9 7 5 36.1111 36.1111 3 25.5387 1 25.5387 20 SMCB - MACD (6,9) = -7.74, Signal() = -5.26-5.25611-7.73679 - - - - SMCB - TSI(3,5,3) = -47.92 0000 - - -44.3277 - -47.921 - ASII S1 6450 R1 6600 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 6300 R2 6750 6550 MACD line dan signal line indikasi negatif ASII - Daily 11/6/2093 Open 6450, Hi 6600, Lo 6450, Close 6500 (0.8%) Auto Trading System(91,0.312) = 6,751.10, Fractal Up = 7,000, Fractal Down = 6,600, MA(Close,5) = 6,600, MA1(Close,8) = 6,693.75, MA2(Close 7,800 22,046,500 7,115.23 7,200 7,000 6,751.1 6,730 6,693.75 6,600 6,600 6,600 6,500 6,344.77 6,000 Candle chart indikasi sinyal potensi rebound 5,400 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp6450-Rp6750 Entry Rp6550, take Profit Rp6750 Stochastics 19.14 Positif MACD -42.0 Positif True Strength Index (TSI) -47,69 Positif Bollinger Band (Mid) 6733 Negatif MA5 6610 Negatif ASII - Stochastic %D(5,3,3) = 12.38, Stochastic %K = 10, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 7 5 20 3 12.381 1 12.381 10 ASII - MACD (6,9) = -46.24, Signal() = -36.15 10 1-36.1481 - -46.2442-1 ASII - TSI(3,5,3) = -47.69 0000 - - -39.2213 - -47.6862 -

7 November 7 November 2013 2013 MEDC S1 2425 R1 2600 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 2250 R2 2775 2525 MACD line dan signal line indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp2500-Rp2700 Entry Rp2525, take Profit Rp2700 Stochastics 24.70 Positif MACD -7.9 Positif True Strength Index (TSI) -8.21 Positif Bollinger Band (Mid) 2536 Negatif MA5 2465 Positif MEDC - Daily 11/6/2093 Open 2425, Hi 2600, Lo 2425, Close 2525 (4.1%) Auto Trading System(91,0.312) = 2,300, Fractal Up = 2,825.00, Fractal Down = 2,300, MA(Clos e,5) = 2,465.00, MA1(Close,8) = 2,468.75 3,000 4,307,000 2,800 2,825 2,698.63 2,600 2,536.25 2,525 2,468.75 2,400 2,465 2,373.87 2,300 2,200 2,300 2,000 1,800 1,600 1,400 MEDC - Stochastic %D(5,3,3) = 53.64, Stochastic %K = 63.52, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 80 63.5185 7 63.5185 5 53.642 53.642 3 1 MEDC - MACD (6,9) = -7.94, Signal() = -12.44 1 10-7.94127-12.4446 - MEDC - TSI(3,5,3) = -8.21 10 0000-8.21184 - -24.7343 - - - INCO S1 2425 R1 2500 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 2350 R2 2575 2475 MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp2425-Rp2600 Entry Rp2475, take Profit Rp2600 Stochastics 11.13 Positif MACD -18.2 Positif True Strength Index (TSI) -35,42 Positif Bollinger Band (Mid) 2538 Negatif MA5 2445 Positif INCO - Daily 11/6/2093 Open 2425, Hi 2500, Lo 2425, Close 2475 (2.1%) Auto Trading System(91,0.312) = 2,400, Fractal Up = 2,750, Fractal Down = 2,200, MA(Close,5) = 2,445.00, MA1(Close,8) = 2,493.75, 3,000 4,465,500 2,800 2,750 2,708.89 2,600 2,537.5 2,493.75 2,475 2,400 2,445 2,400 2,366.11 2,200 2,000 1,800 INCO - Stochastic %D(5,3,3) = 14.29, Stochastic %K = 21.43, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 21.4286 21.4286 14.2857 INCO - MACD (6,9) = -18.18, Signal() = -18.54 14.2857-18.1771 - -18.5383 - - INCO - TSI(3,5,3) = -35.42 10 0000 - - -35.4176 - -544 -

7 November 2013 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 06/11/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 20700 20700 21900 19300 20200 21100 22000 Positif Positif Positif 21300 18050 LSIP Trading Buy 1660 1660 1720 1580 1630 1680 1730 Positif Positif Positif 1680 1230 SGRO Trading Buy 1820 1820 1850 1790 1810 1830 1850 Positif Positif Positif 1890 1740 Mining BUMI Trading Sell 425 425 410 390 415 440 465 Negatif Positif Negatif 540 430 PTBA Trading Buy 11600 11600 12000 11250 11500 11750 12000 Positif Positif Negatif 14100 11500 ADRO Trading Buy 1030 1030 1090 980 1020 1060 1100 Positif Positif Negatif 1130 890 MEDC Trading Buy 2525 2525 2700 2200 2400 2600 2800 Positif Positif Positif 2900 2300 INCO Trading Buy 2475 2475 2600 2350 2425 2500 2575 Positif Positif Positif 2750 2200 ANTM Trading Buy 1500 1500 1570 1430 1480 1530 1580 Positif Positif Negatif 1620 1400 TINS Trading Sell 1560 1560 1510 1500 1540 1580 1620 Negatif Negatif Negatif 1690 1440 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 13900 13900 14550 13200 13650 14100 14550 Positif Positif Negatif 15500 12650 INTP Trading Sell 19700 19700 19000 18850 19450 20050 20650 Negatif Negatif Negatif 21600 18000 SMCB Trading Buy 2600 2600 2725 2500 2575 2650 2725 Positif Positif Positif 2825 2300 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 6550 6550 6750 6300 6450 6600 6750 Positif Positif Negatif 7250 6200 GJTL Trading Sell 2175 2175 2075 2025 2125 2225 2325 Negatif Negatif Negatif 2550 2150 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 6650 6650 6850 6400 6550 6700 6850 Positif Positif Negatif 7450 6450 GGRM Trading Sell 35000 35000 34600 33950 34700 35450 36200 Negatif Negatif Negatif 40200 33150 UNVR Trading Buy 30800 30800 32000 29200 30150 31100 32050 Negatif Positif Positif 37350 29500 KLBF Trading Buy 1310 1310 1350 1260 1290 1320 1350 Positif Positif Positif 1390 1180 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1510 1510 1460 1450 1490 1530 1570 Negatif Negatif Negatif 1660 1390 ASRI Trading Buy 560 560 590 530 550 570 590 Positif Positif Negatif 700 560 WIKA Trading Buy 1850 1850 1940 1770 1830 1890 1950 Positif Positif Negatif 2125 1820 ADHI Trading Sell 1860 1860 1860 1760 1830 1900 1970 Negatif Negatif Negatif 2275 1830 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 4975 4975 5150 4825 4925 5050 5150 Positif Positif Negatif 5550 4925 JSMR Trading Buy 5250 5250 5425 5100 5200 5300 5400 Positif Positif Negatif 5850 5200 ISAT Trading Sell 4000 4000 3750 3600 3875 4150 4425 Negatif Negatif Negatif 4650 4100 TLKM Trading Sell 2275 2275 2075 2200 2250 2300 2350 Negatif Negatif Negatif 2375 2050 CMNP Trading Sell 3075 3075 3150 3000 3050 3100 3150 Negatif Negatif Negatif 3300 3000 Finance BMRI Trading Buy 8250 8250 8500 8050 8200 8350 8500 Positif Positif Negatif 9250 7950 BBRI Trading Buy 7750 7750 8050 7450 7650 7850 8050 Positif Positif Negatif 8500 7250 BBNI Trading Buy 4650 4650 4800 4450 4600 4750 4900 Positif Positif Negatif 4875 4075 BBCA Trading Buy 10450 10450 10800 10100 10350 10600 10850 Positif Positif Negatif 10900 9750 BDMN Trading Sell 4150 4150 4150 3975 4075 4175 4275 Negatif Positif Negatif 4350 3950 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 18300 18300 17700 16450 17550 18650 19750 Negatif Negatif Positif 18900 16300 MPPA Trading Buy 2375 2375 2550 2175 2300 2425 2550 Positif Positif Positif 2475 1990