DAILY REPORT 23 September 2016

Transkripsi

1 DAILY REPORT NEWS HEADLINES WIKA tawarkan harga rights issue Rp TLKM perkuat bisnis e-commerce EXCL perkuat jaringan di wilayah Sulawesi ESSA siapkan USD 630 juta untuk selesaikan pabrik ammonia TPIA optimis peroleh laba USD 200 juta pada 2016 UNTR akan bagi dividen interim Rp 143/saham pada 17 Oktober 2016 Kredit infrastruktur BMRIhingga Agustus 2016 naik 40,2% RUPS AGRO setujui rights issue & penerbitan waran seri II UNSP berencana reverse stock rasio 10 : 1, RUPSLB 31 Oktober 2016 AISA akan lanjutkan ekspansi pabrik pengolahan beras di Sulawesi TOTO akan stock split 1 : 10 MDLN bidik prapenjualan Rp 0 miliar Pembangunan perluasan gudang & pabrik SKT sudah capai % GIAA perkirakan laba USD 25 juta GIAA targetkan penjualan tiket Rp 386 miliar selama GATF Fase II 2016 Penentuan harga BBM premium turun & solar naik pada 1 Oktober 2016 JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Pola up reversal bagi IHSG tercermin dari sejumlah indikator, untuk itu Support Level 5362/5344/5319 secara teknis indeks berpeluang bergerak positif pekan ini. Sinyal dari MACD Resistance dan Stochastic Level terkonfirmasi 5405/5430/5448 positif bagi pergerakan IHSG. Dari lagging Major Trend indikator, indeks menguji Up MA20 di level Sedangkan dari MA5, Minor indeks Trend terkonfirmasi positif. Down JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG , , LQ , , MARKET REVIEW Pada perdagangan hari Kamis (22/09), IHSG ditutup menguat 37,67 poin (0,71%) ke level 5.3,26, dari level 5.342,59 sehari sebelumnya. Dari domestik, Rapat Dewan Gubernur RDG Bank Indonesia (RDG-BI) memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate sebesar 25bp, sejalan dengan upaya BI untuk menjaga stabilitas makroekonomi. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada September 2016 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5 persen. BI juga menurunkan bunga Deposit Facility (DF) sebesar 25 basis poin menjadi 4,25 persen, dan Lending Facility (LF) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen. Agus Marto mengatakan, BI akan terus menjaga koridor suku bunga yang simetris dalam rentang yang lebih sempit. BI mematok batas atas koridor (DF Rate) dan batas atas koridor (LF Rate) suku bunga, masing-masing sebesar 75 bps di bawah dan di atas BI 7-Day Repo Rate. Dari pasar global, Saham di bursa Wall Street melonjak pada perdagangan Rabu, dengan Nasdaq menembus rekor yang baru setelah Federal Reserve tetap mempertahankan suku bunga. The Fed mempertahankan federal fund rate ultrarendah 0,25-0,50 persen setelah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat untuk Namun, Gubernur The Fed, Janet Yellen, mengatakan ekonomi secara luas terus menunjukkan perbaikan. Pejabat The Fed mengindikasikan mereka meramalkan satu kali kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun. The Fed tidak menaikkan suku bunga, namun mereka masih memiliki keyakinan dalam perekonomian Dari pasar regional, indeks Shanghai Composite menguat 16,44 poin (0,54%) ke level 3.042,31, dari level 3.025,87 sehari sebelumnya. Indeks Hang Seng juga menguat 89,9 poin (0,38%) ke level ,. Kedua indeks tersebut menguat seiring dengan kabar positif dari AS yang tidak menaikan tingkat suku bunga. Keputusan BoJ untuk tidak berubah suku bunga mereka juga membawa sentiment positif bagi indeks-indeks global. Adapun, indeks Nikkei225 tidak dibuka pada hari Kamis (22/09) karena hari libur. Dari Eropa, saham-saham eropa dibuka menguat mengikuti rally global karena Fed rate masih belum dinaikan. MARKET VIEW Paskah the Fed mempertahankan kenaikan suku bunga tidak berubah dalam jangka pendek, kendati memberikan isyarat dapat menaikkan suku bunga acuannya pada akhir tahun ini, seiring dengan membaiknya pasar tenaga kerja lebih lanjut. Sinyal data ekonomi tersebut juga mengurangi jumlah kenaikan suku bunga yang ekspektasikan pada tahun 2017 dan 2018, maupun mengurangi perkiraan suku bunga saat ini. Ketua Janet Yellen mengisyaratkan bahwa pengetatan kebijakan moneter masih mungkin untuk dilakukan pada akhir tahun. Hingga kemarin Kamis, pasar saham global masih melanjutkan kenaikan atas keputusan yang di ambil oleh otoritas moneter Amerika Serikat (AS) tersebut. Namun seiring meredanya atas sentimen the Fed diperkirakan rally kenaikan bagi saham global dapat tertahan pada hari ini. Sentimen ini, diperkirakan dapat mempengaruhi pergerakan bagi indeks bursa saham Indonesia pada hari ini. Seperti halnya bursa AS hingga perdagangan Kamis, di tutup menguat seiring dengan berlanjutnya sentimen atas kebijakan oleh the Fed. Nasdaq ditutup di dekat rekor level tertinggi, naik 44 poin, atau 0,8% di level S & P 500 naik 14 poin, atau 0,6%, untuk berakhir di level sementara Dow Jones Industrial Average menambahkan 98 poin, atau 0,5%, untuk ditutup di level Sementara itu data ekonomi AS yang rilis kemarin memperlihatkan, data untuk konsumen properti AS pada bulan lalu terjadi pengurangan pembelian dengan adanya kenaikan harga seiring keterbatasan persediaan. National Association of Realtors melaporkan adanya penurunan 0,9% pada exisiting home sales menjadi 5,33 juta unit pada bulan Agustus. Data existing home sales mencakup 90% dari penjualan perumahan di AS dan menjadi indikator utama dari pasar perumahan. Pelaku pasar menilai penurunan existing home sales selama dua bulan beruntun menggambarkan laju pertumbuhan sektor konsturksi yang lebih lambat dibandingkan pasar tenaga kerja. Adanya keterbatasan persediaan menjadikan harga rumah meningkat. Akibatnya, calon pembeli menjadi enggan atau tidak mampu membeli, potensi ancaman yang dapat menghambat pertumbuhan pasar perumahan AS. Sentimen dari dalam negeri masih terbilang positif, yakni berkenaan dengan persepsi publik terhadap pelaksanaan program amnesti pajak yang mulai optimis, Meski, indikatornya tampaknya bukan pada soal besaran angka-angka yang akan diperoleh, tetapi usaha keras yang dilakukan atas program amnesti pajak yang dilakukan pemerintah berupa kesadaran dari tokoh-tokah yang menjadi lokomotif bagi kepercayaan untuk mengikuti amnesti pajak ini. Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah pengusaha kelas kakap dan sejumlah taipan ke Istana. Ekspektasi atas pasar global hari ini rentan terjadi profit taking, namun pasar saham Indonesia diperkirakan bergerak mixed, untuk peluang kenaikan masih cukup terbuka pada hari ini. 1

2 Wijaya Karya (WIKA) menawarkan harga rights issue pada kisaran Rp per saham. Perolehan dana rights issue akan digunakan untuk mewujudkan proyek-proyek infrastruktur strategis yang menjadi prioritas pemerintah, antara lain pembangunan jalan tol Soreang-Pasir Koja, jalan tol Manado-Bitung, dan jalan tol Balikpapan-Samarinda, PLTU Banten 2X1.000 MW, PLTU Aceh 2X200 MW, Water Treatment Plant Jatiluhur l/detik, dan pembangunan kawasan industri Kuala Tanjung. Perseroan akan menerbitkan 4,03 miliar saham baru. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) kembali berekspansi di sektor perdagangan elektronik (e-commerce) dengan meluncurkan Indonesia Tourism Exchange (itx.co.id). Sebelumnya, perseroan telah berkolaborasi dengan ebay dengan mengembangkan blanja.com. Itx.co.id menghubungkan antara para penjual jasa, seperti pengelola hotel, kawasan wisata, resor, penyedia sistem pembayaran, serta akomodasi lainnya dengan pihak pembeli seperti agen wisata. Keuntungan perseroan dari bisnis ini berasal dari setiap fee transaksi yang terjadi antara penjual dengan pembeli. XL Axiata (EXCL) memperkuat jaringan di sebagian besar wilayah Sulawesi sebagai komitmen untuk membangun Indonesia khususnya di bagian timur. Wilayah Sulawesi akan menjadi tujuan pembangunan setelah Jawa. Perseroan melakukan pembangunan infrastruktur jaringan fiber optik, pembangunan jaringan 4G LTE dan pemanfaatan spektrum frekuensi 900 MHz untuk layanan 3G di wilayah tersebut. Perseroan menilai Sulawesi adalah daerah yang memiliki potensi besar untuk pasar layanan telekomunikasi dan data ke depan. Kota-kota di Sulawesi makin menggeliat, seiring dengan pembangunan berbagai sarana infrastruktur. Jaringan XL di Sulawesi telah menjangkau 58 kabupaten yang tersebar di 4 provinsi. Saat ini jumlah total BTS yang ada di seluruh Sulawesi mencapai lebih dari unit, dengan 40% diantaranya merupakan BTS 3G dan 4G. Jaringan backbone fiber optic (FO) sepanjang total km telah menopang layanan data untuk sekitar 1,2 juta pelanggan. Sekitar 23% pelanggan di pulau itu merupakan pelanggan layanan Data, yang menuntut jaringan yang berkualitas. Surya Esa Perkasa (ESSA) menyiapkan dana sekitar USD 630 juta untuk menyelesaikan pembangunan pabrik amonia di Banggai, Sulawesi Tengah. Pabrik yang membutuhkan dana sebesar USD 830 juta tersebut telah menyerap anggaran sebesar USD 200 juta hingga Juni Dari total porsi pinjaman sebesar USD 509 juta untuk kebutuhan pabrik amonia, perseroan telah menarik sebanyak USD 188 juta sejak 2015 hingga saat ini. Selain dari pinjaman, sebanyak USD 321 juta kebutuhan proyek berasal dari ekuitas dan mezzanine. Perseroan tetap optimistis pabrik amonia dapat melakukan commisioning pada November Dari pabrik baru tersebut, perseroan menargetkan mampu memproduksi amonia hingga 700 ribu ton per tahun. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) memperkirakan dapat membukukan pendapatan bersih di kisaran USD 1,7 miliar dengan laba bersih di atas USD 200 juta hingga Optimisme tersebut tidak terlepas dari harga minyak dunia yang secara ratarata lebih rendah dari tahun lalu. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap naphtha sebagai bahan baku. Di sisi lain, utilisasi kapasitas produksi perseroan hampir 100% dan semuanya terserap pasar. United Tractors (UNTR) akan membagikan dividen interim tunai tahun buku 2016 sebesar Rp 143 per saham pada 17 Oktober Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 28 dan 29 September 2016 dan di pasar tunai 3 dan 4 Oktober 2016 dengan DPS hingga 3 Oktober Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) berencana melakukan penggabungan nilai saham atau reverse stock terhadap seluruh saham yang telah dikeluarkan. Setiap 10 saham dengan nominal Rp 100 per saham akan mengalami perubahan menjadi 1 saham dengan nominal Rp (rasio 10 : 1). Dalam reverse stock ini bertindak sebagai pembeli siaga saham yang kurang dari satuan perdagangan (odd lot) adalah PT Danataman Makmur. Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa yang pada 31 Oktober Perseroan berharap rerverse stock akan membuat proses restrukturisasi utang berjalan dengan baik sehingga posisi keuangan menjadi lebih baik. Bank Mandiri (BMRI) mencatatkan pertumbuhan tahunan komitmen kredit infrastruktur hingga Agustus 2016 sebesar 40,2% atau menjadi Rp 92,8 triliun. Perseroan mengucurkan kredit infrastruktur mayoritas untuk sektor transportasi sebesar Rp 36,4 triliun, antara lain untuk pembangunan bandara, pelabuhan serta kereta api, seperti untuk pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Sedangkan proyek infrastruktur lain yang didanai Bank Mandiri antara lain proyek pembangkit tenaga listrik sebesar Rp 28,7 triliun, pembangunan jalan tol Rp 15,3 triliun dan sektor telekomunikasi Rp 12,5 triliun. Proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai bank Mandiri, sebagian besar bersifat tahun jamak. Oleh karena itu proses pencairan kredit infrastruktur mengikuti perkembangan dari realisasi masingmasing proyek infrastruktur. Dari nilai komitmen Rp 92,8 triliun, pinjaman yang sudah dicairkan sebesar Rp 49,4 triliun atau meningkat sekitar 19% YoY. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BRI Agroniaga (AGRO) menyetujui rencana penerbitan saham baru (rights issue) sebanyak-banyaknya saham yang ditawarkan melalui penambaham modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Penerbitan saham baru tersebut menargetkan perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar. Rights issue ini merupakan langkah perseroan untuk menuju BUKU III di akhir tahun Dalam rights issue ini Bank Rakyat Indonesia (BBRI) akan mengeksekusi semua haknya dalam mekanisme HMETD sebesar 87,23%. RUPS juga menyetujui penerbitan Waran Seri II dan pelaksanaan penambahan modal. Waran ini akan dilakukan dalam enam bulan setelah rights issue. Efektif pelaksanaan penambahan modal HMETD tersebut diperkirakan pada 22 November Rights issue dan waran ini akan meningkatkan modal yang ditempatkan dan disetor penuh sekitar 38,9%. Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) menyatakan akan melanjutkan ekspansi pabrik pengolahan beras di Kabupaten Sidrap dan Bone, Sulawesi Selatan masing-masing dua pabrik. Pembangunannya akan dimulai semester II 2017 dari semula akan dibangun tahun Kedua pabrik tersebut memiliki kapasitas sekitar ton beras per tahun. Pembangunan pabrik itu membutuhkan investasi sekitar Rp 600 miliar. Pada tahun 2018 pabrik tersebut diperkirakan baru bisa beroperasi. Surya Toto Indonesia (TOTO) akan melakukan pemecahan nilai saham atau stock split dengan rasio 1:10 untuk meningkatkan likuiditas saham. Aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Modernland Realty (MDLN) melalui anak usahanya Mitra Sindo Sukses berencana merilis klaster rumah tapak baru di proyek 2

3 Jakarta Garden City pada akhir Penjualan dari klaster baru diharapkan dapat menopang target prapenjualan sebesar Rp 0 miliar dari segmen hunian. Jumlah unit rumah tapak yang akan dirilis untuk tahap awal mencapai 200 unit hingga 250 unit dengan harga di kisaran Rp 1-1,5 miliar. Pembangunan perluasan gudang dan pabrik rokok sigaret kretek tangan (SKT) Wismilak Inti Makmur (WIIM) di Bojonegoro masih sesuai yang direncanakan. Pembangunan pabrik itu sudah mencapai %. Perseroan menargetkan pada akhir tahun 2016 pabrik itu sudah dapat beroperasi secara komersial. Pembangunan pabrik ini memakan biaya Rp 20 miliar dari dana capex yang disiapkan Rp 70 miliar. Dengan adanya pelebaran gudang ini, produksi rokok SKT WIIM bisa meningkat 20% menjadi 900 juta 1 miliar batang per tahun. Saat ini dengan produksi rokok WIIM mencapai juta rokok SKT per tahun dari gudang di Surabaya dan Kertosono. WIIM menargetkan peningkatan penjualan 25% dengan kenaikan volume penjualan 15% YoY. Garuda Indonesia (GIAA) memperkirakan dapat membukukan laba sebesar USD 25 juta pada kuartal III-2016, setelah sebelumnya membukukan kerugian sebesar USD 63,2 juta pada semester I Salah satu faktor pendorong yaitu geliat transaksi tiket yang mulai meningkat memasuki akhir tahun atau masa musim peak season. Salah satunya, dengan digelarnya pameran perjalanan atau Garuda Travel Fair Tahap II 2016 yang memberikan kontribusi signifikan. Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan transaksi penjualan tiket Rp 386 miliar selama penyelenggaraan pameran perjalanan atau Garuda Travel Fair (GATF) Fase II 2016 di 18 kota di Indonesia. Perseroan menargetkan transaksi penjualan di Jakarta sebesar Rp 225 miliar dan.000 pengunjung. Perseroan menargetkan tingkat keterisian (load factor) penumpang dari pameran tersebut bisa naik 3%-4% dari kondisi normal pada musim sepi (low season) yang hanya 75%. Target keseluruhan transaksi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan GATF Fase I 2016, yaitu Rp 350 miliar dan di Jakarta, Rp 179 miliar dengan pengunjung. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siap melakukan evaluasi 3 bulan untuk harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Evaluasi ini akan menjadi penetapan harga BBM pada 1 Oktober Dengan melihat harga minyak dunia dan setelah melakukan perhitungan semua faktornya, maka harga BBM jenis premium turun dan solar naik pada 1 Oktober Rencananya Kementerian ESDM akan melakukan perhitungan pada 25 September Bank Indonesia (BI) menyatakan sistem keuangan tetap stabil dengan ketahanan sistem perbankan terjaga. Pada Juli 2016 rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sebesar 22,9% dan rasio likuiditas (AL/DPK) berada pada level 20,8%. Sementara rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) mengalami peningkatan menjadi sebesar 3,2% (gross) atau 1,5% (net). 3

4 COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) 65 21, Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Country Indices Cap (USD %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F Bn) USA DOW JONES INDUS ,491.1 USA NASDAQ COMPOSITE ,368.4 ENGLAND FTSE 100 INDEX ,717.7 CHINA SHANGHAI SE A SH ,008.1 CHINA SHENZHEN SE A SH ,333.7 HONG KONG HANG SENG INDEX ,947.0 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE JAPAN NIKKEI ,990.1 MALAYSIA KLCI SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13, IDR/ USD EUR/IDR 14, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 9, SGD / USD AUD/IDR 9, AUD / USD GBP/IDR 17, GBP / USD CNY/IDR 1, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.24 BI Rate (%) Indonesia 5.25 LIBOR (GBP) England 0.26 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.72 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI Description August-16 July-16 Description Rate (%) Inflation YTD % SBI (9M) 6.40 Inflation YOY % SBIS (9M) 6.40 Inflation MOM % SBI (12M) 6.70 Foreign Reserve (USD) Bn Bn SBIS (12M) 6.70 GDP (IDR Bn) 3,086, ,941,

5 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 26 Sep US New Home Sales Turun menjadi 595 ribu dari 654 ribu 26 Sep US New Home Sales MoM Turun menjadi -9.1% dari 12.4% 27 Sep US Consumer Confidence Index Turun menjadi 98.7 dari Sep US Durable Goods Orders Turun menjadi -1.0% dari 4.4% 29 Sep US Advance Goods Trade Balance Naik menjadi -$58.8 Bn dari -$59.3 Bn 29 Sep US Wholesale Inventories MoM Tetap 0.0% 29 Sep US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 1.4% dari 1.1% 29 Sep US GDP Index Tetap 2.3% 29 Sep US Personal Consumption Sep US Initial Jobless Claims -- Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt ASII IJ CPIN IJ HMSP IJ ICBP IJ BMRI IJ UNVR IJ BBCA IJ PNBN IJ TLKM IJ MIKA IJ BBNI IJ NISP IJ BBRI IJ SCMA IJ SMGR IJ AALI IJ INCO IJ TOWR IJ MNCN IJ SMAR IJ UPCOMING IPO'S Company Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Paramita Bangun Construction & Sep Sep 16 Sinarmas Sekuritas Sarana Infrastructure PT. Aneka Gas Industri Trade & Service Sep Sep 16 DBS Vickers, Mandiri Sekuritas, RHB Securities PT Anugerah Berkah Mandiri Property & Real Estate , TBA 03 Oct 16 RHB Securities, Mandiri, CIMB Securities PT Buyung Poetra Sembada Consumer TBA TBA Bahana Securities 5

6 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment ASII Cash Dividend 26 Sep Sep Sep Oct 16 AALI Cash Dividend 27 Sep Sep Sep Oct 16 ACST Cash Dividend 27 Sep Sep Sep Oct 16 UNTR Cash Dividend 28 Sep Sep Oct Oct 16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period TOTO Stock Split 1:10 -- TBA TBA TBA BABP Rights Issue 4: Sep Sep Sep 29 Sep 16 BRNA Rights Issue 100: Sep Sep Sep 04 Oct 16 SRAJ Rights Issue 3: Oct Oct Oct 17 Oct 16 WIKA Rights Issue TBA TBA 05 Oct Oct Oct 18 Oct 16 KRAS Rights Issue TBA TBA 17 Oct Oct Oct 28 Oct 16 JSMR Rights Issue TBA TBA 31 Oct Nov Nov 11 Nov 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda MLBI RUPSLB 23-Sep-16 SQMI RUPST 26-Sep-16 MEDC RUPSLB 26-Sep-16 HEXA RUPST 27-Sep-16 RIGS RUPST 27-Sep-16 BEKS RUPSLB 28-Sep-16 EXCL RUPSLB 29-Sep-16 CNTX RUPST 30-Sep-16 CNTB RUPST 30-Sep-16 KPIG RUPSLB 30-Sep-16 BCAP RUPSLB 30-Sep-16 BMTR RUPSLB 30-Sep-16 MNCN RUPSLB 30-Sep-16 ELTY RUPST 30-Sep-16 BHIT RUPSLB 30-Sep-16 INTD RUPSLB 30-Sep-16 6

7 INCO S R Trend Grafik Major Up Minor Up S2 25 R Stochastics fast line & slow indikasi positif INCO Downward Sloping Channel 2,950 3,200 2, , ,000 2,840 2,840 2,840 2,0 2,731 2,698 2,600 2, ,530 2,400 2,526 2,526 2, ,200 RSI berada dalam area netral Trading range Rp 2740-Rp 2900 Entry Rp 2840, take Profit Rp 2900 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 2731 Positif MA Positif INCO - Stochastic %D(6,3,3) = 71.46, Stochastic %K = 68.11, Overbought Level =.00, Oversold Level = INCO - MACD (5,3) = , Signal() = INCO - TSI(3,5,3) = 36.47, Volume() = 2,963, Created INCOwithWilliam's AmiBroker % advanced R(14) charting = 17and 65technical Volume() analysis = software amibroker com 2,000 1,0 1,600 1, ,146, ,146, KAEF S1 23 R Trend Grafik Major Up Minor Down S R Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral KAEF Wedge 3,500 3,000 2,500 2,500 2,500 2,500 2,446 2,400 2,210 2, ,150 2,000 2,150 2,025 2,025 2,000 1, ,500 Trading range Rp 23-Rp 2560 Entry Rp 2500, take Profit Rp 2560 Stochastics Positif MACD 3.98 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 2401 Positif MA Positif KAEF - Stochastic %D(6,3,3) = 61.93, Stochastic %K = 63.77, Overbought Level =.00, Oversold Level = KAEF - MACD (5,3 ) = , Signal() = KAEF - TSI(3,5,3) = 52.90, Volume() = 8,309, Created KAEFwith William's AmiBroker % advanced R(14) charting = 25and 00technical Volume() analysis = software amibroker com 1, ,748, ,748,

8 GGRM S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R GGRM Do wnward Sloping Channel ,000 Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area overbought Trading range Rp Rp Entry Rp 65125, take Profit Rp Stochastics Positif MACD 2.16 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Positif MA Positif 72,000 71, ,125 65,125 65,125 66,000 64,650 64,195 63, , ,000 59,225 58, , , ,000 57, GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 88.13, Stochastic %K = 88., Overbought Level =.00, Oversold Level = GGRM - MACD (5,3) = , Signal() = , ,304, GGRM - TSI(3,5,3) = 59.29, Volume() = 1,371, ,304, Created GGRMwith AmiBroker William's advanced % R(14) charting = 6and 52technical Volume() analysis = software amibroker com BBRI S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R Stochastics fast line & slow indikasi negatif RSI berada dalam area overbought Trading range Rp Rp Entry Rp 12075, take Profit Rp Stochastics Negatif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 119 Positif MA Positif BBRI Upward Sloping Channel BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 58.94, Stochastic %K =.00, Overbought Level =.00, Oversold Level = BBRI - MACD (5,3) = , Signal() = BBRI - TSI(3,5,3) = 53.78, Volume() = 67,682, Created BBRI with William's AmiBroker % advanced R(14) charting = 476 andvolume() technical analysis = 67software amibroker com 12, , ,600 12,075 12,075 12,075 12,075 12,000 11,970 11,900 11,8.8 11,515 11,400 11,515 11,500 11, ,0 10,200 9, ,920, ,920,

9 MPPA S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area overbought Trading range Rp 1850-Rp 1905 Entry Rp 1885, take Profit Rp 1905 Stochastics Positif MACD 7.56 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1835 Positif MA Positif MPPA Broadening Wedge MPPA - Stochastic %D(6,3,3) = 38.54, Stochastic %K = 57.67, Overbought Level =.00, Oversold Level = MPPA - MACD (5,3 ) = , Signal() = MPPA - TSI(3,5,3) = 38.56, Volume() = 28,026, Created MPPAwith William's AmiBroker advanced % R(14) charting = 13and 33technical Volume() analysis= software http://www amibroker com 2,766 2,0 2,766 2,600 2,400 2,200 2, ,885 2,000 1,885 1,885 1,840 1,0 1,835 1,819 1, ,600 1,635 1, , , , ,301, ,301, PWON S1 660 R1 700 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 635 R Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area overbought PWON Wedge Trading range Rp 660-Rp 700 Entry Rp 6, take Profit Rp 700 Stochastics Positif MACD 7.44 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 624 Positif MA5 651 Positif PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 89.09, Stochastic %K = 95.83, Overbought Level =.00, Oversold Level = PWON - MACD (5,3) = -5.50, Signal() = ,29 5, PWON - TSI(3,5,3) = 69.59, Vo lume() = 102,986, Created PWONwith AmiBroker William's advanced % R(14) charting = 9and 09technical Volume() analysis = software amibroker com 450.0

10 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell Negatif Negatif Negatif LSIP Trading Sell Positif Negatif Negatif SGRO Trading Buy Negatif Positif Negatif Mining PTBA Trading Buy Positif Positif Positif ADRO Trading Buy Positif Positif Positif MEDC Trading Buy Positif Negatif Negatif INCO Trading Buy Positif Positif Positif ANTM Trading Buy Positif Positif Positif TINS Trading Buy Positif Positif Positif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell Positif Negatif Negatif SMGR Trading Buy Positif Positif Positif INTP Trading Buy Positif Positif Positif SMCB Trading Buy Positif Positif Positif Miscellaneous Industry ASII Trading Buy Positif Positif Positif GJTL Trading Sell Positif Negatif Negatif Consumer Goods Industry INDF Trading Buy Positif Positif Positif GGRM Trading Buy Positif Positif Positif UNVR Trading Buy Positif Positif Positif KLBF Trading Buy Positif Positif Positif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy Positif Positif Positif PTPP Trading Buy Positif Negatif Positif WIKA Trading Sell Positif Negatif Negatif ADHI Trading Sell Negatif Negatif Negatif WSKT Trading Buy Positif Positif Negatif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy Positif Positif Negatif JSMR Trading Buy Positif Positif Positif ISAT Trading Buy Positif Positif Positif TLKM Trading Buy Positif Positif Positif Finance BMRI Trading Buy Positif Positif Positif BBRI Trading Buy Positif Negatif Positif BBNI Trading Buy Positif Positif Positif BBCA Trading Buy Positif Positif Positif BBTN Trading Buy Positif Positif Positif Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy Positif Positif Positif MPPA Trading Buy Positif Positif Positif

11