DAILY REPORT 31 October 2013

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 01 November 2013

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 25 October 2013

WEEKLY REPORT 18 November 2013

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 14 November 2013

Indonesia Outlook

WEEKLY REPORT 25 November 2013

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 19 November 2013

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

DAILY REPORT 17 September 2014

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT 17 April 2014

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 11 February 2014

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT. 10 October 2013

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT. 18 October 2013

DAILY REPORT. 03 October 2013

DAILY REPORT 05 February 2014

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 21 November 2013

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 12 Desember 2013

WEEKLY REPORT 11 November 2013

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 08 January 2014

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 03 Jun 2014

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 25 March 2014

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 25 Mei 2016

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 14 October 2016

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT. 11 October 2013

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

DAILY REPORT 20 April 2016

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 05 August 2014

Prospek Ekonomi & Indonesia 2010

DAILY REPORT 19 Desember 2013

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 27 September 2016

WEELY REPORT 10 February 2014

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAILY REPORT 11 Jun 2014

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

WEEKLY REPORT 16 Desember 2013

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 20 February 2014

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Support level Resistance level Major trend Minor trend

DAILY REPORT 23 September 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 09 November 2016

WEEKLY REPORT 12 May 2014

DAILY REPORT 03 Desember 2013

DAILY REPORT 17 September 2015

LAPORAN Oktober 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 06 March 2014

BAB III METODE PENELITIAN

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

Transkripsi:

DAILY REPORT 31 October 2013 NEWS HEADLINES Laba bersih BMRI tumbuh 15,1% BMRI Belanja proyeksikan modal SIMP perlambatan 2013 turun penyaluran 17,2% kredit di tahun depan BBCA INTP bukukan perkirakan kenaikan volume laba penjualan September semen 2013 sebesar 2012 capai 25,2% 18 YoY juta ton PGAS bukukan kenaikan laba September 2013 sebesar 3,27% YoY Backdoor listing, anak usaha DSSA di SSE akhir bulan ini UNVR bukukan kenaikan laba September 2013 naik 12.05% YoY PTPP SUGI bukukan mulai proses kenaikan pengeboran laba September disumur 2013 eksplorasi sebesar 106,71% Akatara-1 YoY WIKA ADHI bukukan raih kontrak kenaikan teluk laba Lamong September dan 2013 Halmahera sebesar 38,03% YoY LSIP bukukan penurunan laba September 2013 sebesar 53,43% YoY RALS Ekspansi bukukan pelabuhan, penurunan AKRA laba September gandeng Pelindo 2013 sebesar III 10,78% YoY BNLI GDST bukukan akan investasi penurunan USD laba 100 September juta 2013 sebesar 21% YoY BBKP bukukan penurunan laba September 2013 sebesar 18,96% YoY RALS bidik pendapatan Rp 8,5 triliun Bosowa setor modal ke BBKP Rp370 miliar RIGS Investor pendapatan institusi September beli 10,3% 2013 saham turun TELE sebesar 46% YoY ISAT Dana jajaki kelola pinjaman produk Rp1 Emerald triliun BBNI capai Rp 23 triliun per 2012 Kinerja ISAT akan terganggu rugi kurs akibat utang jatuh tempo BNBR BBRI targetkan dapat jatah pelepasan penyaluran saham KUR PT Bakrie 2013 sebesar Pipe Industries Rp 19 akhir triliun 2013 BRPT BBRI berikan siapkan pinjaman dana akuisisi kepada Rp2 anak triliun usahanya Rp 31,45 miliar ELSA siapkan investasi USD 400 juta untuk pengembangan bisnis BMRI perbesar kredit ke sektor aviasi Laba BSDE meningkat 138,7% Penjualan INDS akuisisi PTBA Sinar naik 17% Indra Pendapatan Pelindo II akan AUTO persiapkan naik 26% 2 anak usahanya IPO di BEI SMSM bagi dividen interim Rp 60 per lembar TURI APP bagi akan dividen hentikan interim pembukaan Rp 6 per saham hutan alam mulai bulan ini AKRA BPS catat alokasikan pertumbuhan Rp1,4 triliun ekonomi untuk pengembangan Indonesia 2012 JIIPE capai 6,23% WOMF catatkan laba bersih 9M13 Rp44,69 miliar JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Indikasi dari beberapa indikator teknikal masih menunjukan sinyal positif bagi Support Indeks Level untuk pekan ini. Hal 4551/4528/4514 ini terlihat dari posisi IHSG yang masih bergerak Resistance di sepanjang Level upper band 4589/4603/4627 dalam bollinger bands. Stochastic Oscillator dan MACD juga menunjukan sinyal positif. IHSG memliki Major Trend Down peluang untuk melanjutkan apresiasi, tetapi relatif terbatas. Minor Trend Up JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4574.878 +12.108 4330 5062.936 LQ-45 769.081 +2.993 1447 3160.854 MARKET REVIEW IHSG diperdagangkan menguat sebesar 12,108 poin (0,265%) pada hari Rabu kemarin dan ditutup di level 4.574,878 dari 4.562,770. Dari seluruh sektor perdagangan, kenaikan terbesar dialami oleh sektor industri dasar yang naik sebesar 7,523 poin (1,473%). Pelaku pasar masih menantikan hasil dari rapat FOMC di AS yang akan diumumkan pada hari Kamis waktu Amerika. Keyakinan pelaku pasar akan dipertahankannya program stimulus AS menjadi sentimen positif yang mendukung pergerakan IHSG kemarin. Selain itu IHSG juga masih dipengaruhi oleh sentimen mengenai laporan kinerja emiten kuartal ketiga. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan untuk kuartal ketiga berada diantara 3,3% - 3,5% dari GDP. Bila prediksi ini tercapai, berarti transaksi berjalan Indonesia di kuartal ketiga mengecil dibanding defisit pada kuartal sebelumnya sebesar 4.4% dari GDP. BI akan mengumumkan laporan neraca pembayaran Indonesia pada 13 November. Sementara itu bursa regional bergerak menguat didukung sentimen positif penundaan pengurangan stimulus AS. Indeks Nikkei 225 menguat sebesar 176,37 poin (1,23%) ke level 14.502,35 dari 14.325,98. Sementara itu Indeks Shanghai Composite menguat sebesar 31,60 poin (1,48%) ke level 2.160,46 dari level 2.128,86. Selain sentimen dari AS, penguatan indeks ini juga didukung oleh sentimen positif mengenai kemungkinan munculnya kebijakan ekonomi baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di pertemuan partai Komunis di China. Di samping itu, People s Bank of China (PBoC) kembali melakukan operasi reverse repurchase guna menambah likuiditas ke dalam pasar keuangan China. Sebelumnya, PBoC sempat memberhentikan operasi ini selama dua minggu yang menyebabkan naiknya repo rate. Indeks Hang Seng juga ditutup menguat di level 23.304,02 dari level 22,846.54, atau naik sebesar 457,48 poin (2%). Mayoritas bursa Eropa juga tentatif mengalami kenaikan menjelang hasil FOMC meeting. Sentimen negatif dari kawasan ini muncul dari Jerman mengenai tingkat pengangguran di negara tersebut. Angka pengangguran di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa tersebut naik sebesar 2000 menjadi 2,97 juta. Naiknya pengangguran ini menjadi indikasi akan melambannya perekonomian Jerman. Ini adalah angka pengangguran tertinggi yang dialami negara tersebut sejak Juni 2011. Meskipun demikian tingkat pengangguran tetap berada di level 6.9%. MARKET VIEW Hasil pertemuan the Fed menjadi kunci penting bagi pergerakan indeks bursa global maupun dampak bagi indeks IHSG hari ini. Pertemuan The Fed, yang berakhir pada Rabu kemarin dan hasil dari rapat tersebut menyatakan bahwa program pelonggaran kuantitatif dengan menggelontorkan USD 85 miiliar untuk membeli obligasi, masih akan dilanjutkan. Para investor memandang hal ini sebagai kunci utama yang akan mendongkrak harga ekuitas global. Sementara itu, Menteri Keuangan Indonesia berkeyakinan bahwa tapering off belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Karena jika melihat dari angka pengangguran di AS masih berada di 7,2%. The Fed itu akan melakukan tapering off kalau pengangguran di bawah 6,5% dan inflasi mencapai 2%. Namun, Kementerian keuangan Indonesia selalu siaga terhadap wacana tapering off yang akan dilakukan oleh The Fed. Kendati masih sekitar dua bulan lebih jabatan nomor satu the fed akan berakhir, tetapi pasar mulai menimbang figur yang akan menggantikan Bernanke. Janet Yellen ditunjuk oleh Gedung Putih untuk menggantikan sang ketua Ben Bernanke yang masa jabatannya berakhir pada Januari 2014. Yellen diperkirakan akan mendapatkan persetujuan Senat dalam uji kelayakan dan kepatutan 15 Nopember 2013. Banyak yang pesimis pengurangan stimulus moneter, atau taper, bisa terjadi di awal kepemimpinannya, karena sosok ini danggap lebih dovish dari Bernanke. Pasar khawatir tingkat suku bunga pasar uang Cina menyentuh level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Sebelumnya People s Bank of China (PBOC) pada hari Selasa menyuntikkan dana ke pasar uang sebesar 13 miliar yuan melalui operasi pasar terbuka. Namun suntikan dana tersebut tidak cukup untuk menekan repo rate mejadi lebih rendah. PBOC menyuntikkan dana ke pasar untuk meredam kekhawatiran akan terjadinya pengetatan kredit secara signifikan. Dari Jepang, data output industri mengalami kenaikan pada September lalu sebesar 1.5% dibandingkan Agustus. Artinya produksi masih menunjukkan peningkatan karena didukung oleh permintaan konsumsi dalam negeri. Perdana Menteri Jepang masih membutuhkan momentum pemulihan ekonomi hingga April 2014. Karena di April ini pemerintah Jepang akan menerapkan kenaikan pajak penjualan yang berpotensi mengakibatkan kontraksi pada ekonomi. Tantangannya adalah untuk memuluskan reformasi regulasi di parlemen untuk meningkatkan iklim bisnis dan mendorong perusahaan untuk meningkatkan upah.

31 October 2013 Bank Central Asia (BBCA) membukukan kenaikan laba bersih per September 2013 sebesar 25,2% YoY menjadi Rp 10,4 triliun dari Rp 8,3 triliun. Pendapatan bunga bersih meningkat 24,7% YoY menjadi Rp 19,1 triliun yang ditopang oleh yield aktiva produktif yang lebih tinggi dan pertumbuhan kredit yang berkelanjutan. Marjin bunga bersih (NIM) naik 62 bps yoy menjadi 6%. Pendapatan operasional lainnya tumbuh 19,7% yoy menjadi Rp 5,4 triliun didukung oleh kenaikan pendapatan provisi dan komisi sebesar 18% yoy. Total pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya meningkat 23,6% menjadi Rp 24,5 triliun dari Rp 19,8 triliun per Setpember 2012. Bank Mandiri (BMRI) membukukan laba bersih Rp 12,8 triliun hingga kuartal III-2013, tumbuh 15,1% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 11,1 triliun. Laba tersebut ditopang oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp 450,8 triliun, naik 23,4% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 365,16 triliun. Pendapatan bunga bersih per September 2013 mencapai Rp 23,42 triliun, tumbuh 17,3% dibandingkan periode sama tahun lalu. Pendapatan non bunga mencapai Rp 10,33 triliun, meningkat 20,4%. Bank Mandiri (BMRI) akan memperlambat porsi penyaluran kredit di tahun 2014 karena kondisi ekonomi yang sedang bergejolak. Perseroan diperkirakan hanya akan menyalurkan kreditnya sebanyak 15% di tahun depan. Bank Permata (BNLI) membukukan laba bersih setelah pajak (konsolidasi - tidak diaudit) per September 2013 sebesar Rp. 1,322 triliun atau meningkat 21% YoY dari Rp 1,093 triliun. Total pendapatan operasional mencapai Rp 5,004 triliun, naik 14% yoy dari sebelumnya Rp 4,386 triliun. Pendapatan bunga bersih tumbuh 13% yoy menjadi Rp 4,032 triliun ditopang oleh pertumbuhan kredit yang kuat. Sedang pendapatan berbasis biaya (fee based income) naik 20% yoy menjadi Rp 972 miliar didukung kinerja yang kuat di sisi pendapatan provisi dan komisi dan juga pendapatan transaksi perdagangan. Laba bersih Bank Bukopin (BBKP) per September 2013 naik 18,96% YoY menjadi Rp 734 miliar dari sebelumnya Rp 617 miliar. Pendapatan bunga tercatat naik 15,96% menjadi Rp 4,36 triliun dari sebelumnya Rp 3,76 triliun. Pendapatan operasional lainnya tercatat Rp 572 miliar, naik 18,92% YoY dari sebelumnya Rp 481 miliar. Loan to deposit ratio (LDR) naik menjadi 87,28% dibanding sebelumnya 82,63%. Rasio kecukupan modal (CAR) turun menjadi 15,38% dari sebelumnya 16,25%. Non performing loan (NPL) net turun 1,63% dari sebelumnya 2,01%. Net interest margin (NIM) turun 3,74% dari sebelumnya 4,52%. Dana pihak ketiga (DPK) naik 11,26% menjadi Rp 56,03 triliun dari sebelumnya Rp 50,36 triliun. Bosowa Corporindo, lini bisnis investasi Bosowa Group, diperkirakan menyetor modal tambahan tidak kurang dari Rp370 miliar kepada Bank Bukopin (BBKP). Tambahan modal tersebut tercermin dari pengumuman rencana penawaran saham terbatas (rights issue) BBKP sebanyak 2,66 miliar saham baru. Bosowa akan memperoleh HMETD sekitar 371 unit saham baru BBKP termasuk 200 juta unit saham yang hak pembeliannya dialihkan Koperasi Pegawai Bulog Indonesia (Kopelindo) kepada Bosowa Corporindo. Kopelindo merupakan pemegang 27,08% saham BBKP. Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) pada kuartal III/2013 membukukan laba sebesar Rp44,69 miliar, meningkat dibandingkan kerugian yang dialami pada periode sebelumnya sebesar Rp45,67 miliar. Perseroan telah melakukan perbaikan sejak akhir tahun 2011, diantaranya perbaikan kualitas kredit, efisiensi, struktur organisasi, dan pengembangan sumber daya manusia. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) membukukan volume penjualan batubara sebanyak 13,24 juta ton, naik 17% dibandingkan periode sama tahun lalu 11,36 juta ton. Dari sisi ekspor, volume penjualan tersebut naik 36% menjadi 7,02 juta ton. Dari penjualan batubara tersebut, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 8,12 triliun hingga kuartal III-2013. Kontribusi pendapatan ini berasal dari penjualan ekspor sebesar Rp 4,46 triliun dan domestik Rp 3,64 triliun. Hingga September 2013, perolehan laba bersih perseroan tercatat Rp 1,24 triliun, turun 57% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,2 triliun. Laba bersih Perusahaan Perkebunan London Sumatra (LSIP) per September 2013 turun 53,43% YoY menjadi Rp 442,11 miliar dari sebelumnya Rp 949,41 miliar. Pendapatan turun 14,24% YoY menjadi Rp 2,89 triliun dari Rp 3,37 triliun. Elnusa (ELSA) menyiapkan investasi USD 400 juta untuk pengembangan bisnis dalam 3-4 tahun ke depan, yaitu untuk pembelian peralatan guna mendukung bisnis inti perseroan di bidang jasa hulu minyak dan gas bumi (migas). Pada tahun 2013 perseroan menyiapkan USD 200 juta. Perseroan menyatakan untuk meningkatkan pangsa pasar hingga mencapai 10%, perseroan membutuhkan investasi sebesar USD 400 juta. Peningkatan nilai investasi sebesar itu sekaligus untuk mengejar target laba bersih pada tahun 2017 sebesar Rp 500 miliar. Perseroan menargetkan perolehan laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 138 miliar. Perusahaan Gas Negara (PGAS) membukukan kenaikan laba per September 2013 sebesar 3,27% YoY menjadi Rp 641,610 miliar dari sebelumnya Rp 621,28 miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 2,20 triliun dari sebelumnya Rp 1,83 triliun. Penjualan Unilever Indonesia (UNVR) per September 2013 naik 13,17% YoY menjadi Rp 23,02 triliun dari sebelumnya Rp 20,34 triliun. Laba bersih mencapai Rp 4,09 triliun naik 12.05% dari sebelumnya Rp 3,65 triliun dengan laba per saham menjadi Rp 536 dari Rp 479 sebelumnya. Pembangunan Perumahan (PTPP) membukukan kenaikan laba bersih per September 2013 sebesar 106,71% YoY menjadi Rp 218,34 miliar dari sebelumnya Rp 105,62 miliar. Hal itu didukung oleh pendapatan usaha proyek-proyek baru maupun carry over naik. Hingga saat ini perolehan kontrak baru tercatat sebesar Rp 13,80 triliun dengan order book hingga akhir September 2013 sebesar Rp 28,9 triliun yang didalamnya terdapat kontrak carry over sebesar Rp 15,87 triliun. Perseroan optimis perolehan kontrak baru tahun 2013 akan melampaui target Perseroan sebesar Rp 19,7 triliun. Perseroan menargetkan laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 370 milliar atau naik sebesar 20% YoY. Wijaya Karya (WIKA) membukukan laba per September 2013 sebesar Rp 390,03 miliar atau naik 38,03% YoY. Pencapain itu setara 70,28% dari target laba 2013 sebesar Rp 555 miliar. WIKA menargetkan kontrak tahun 2013 sebesar Rp 38,87 triliun atau naik sebesar 21,15% terhadap realisasi 2012. Perolehan kontrak ini termasuk carry over dari tahun 2012 sebesar Rp 18,12 triliun. Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2013 masih akan didominasi oleh induk perusahaan dengan komposisi 60:40 terhadap Anak Perusahaan. Target penjualan tahun 2013 (di luar proyek-proyek kerjasama) sebesar Rp 11,86 triliun atau naik 20,8% terhadap realisasi tahun 2012. WIKA optimis dapat mencapai target kinerjanya, karena kontrak baru per September 2013 mencapai Rp 13,28 triliun atau 63,97% dari target Kontrak Baru 2013 sebsar Rp 20,76 triliun. Kinerja Indosat (ISAT) pada kuartal III 2013 kemungkinan terganggu karena rugi kurs akibat utang jatuh tempo dalam denominasi dolar. Perseroan membayar beban utang cukup tinggi karena terjadi gejolak kurs selama triwulan III hingga triwulan IV. Kurs dolar akhir triwulan III dipatok Rp 9.929 dan akhir semester IV senilai Rp 11.613/USD. Indosat akan membayar utang yang jatuh tempo di 2013 sebesar Rp 4 triliun. Utang ini merupakan kombinasi antara dolar dan rupiah. Pada triwulan III total utang jatuh tempo mencapai USD 21.140.764 dan triwulan IV sebesar USD 13.456.345. Perseroan memiliki utang USD 1 miliar terdiri dari USD 650 juta di obligasi dan jatuh tempo di 2020

31 October 2013 serta sebesar USD 350 juta jatuh tempo dari sekarang sampai 2019. Setelah mendapatkan fasilitas kredit senilai Rp1 triliun sekitar 3 bulan lalu, Indosat (ISAT) kembali menjajaki pinjmana senilai total Rp1 triliun dari dua lembaga keuangan. ISAT menginginkan tenor dan tingkat bunga pinjaman yang sedang dijajaki tersebut serupa dengan level utang dari Bank Central Asia (BBCA), yakni berjangka waktu 5 tahun dengan bunga maksimal 9%. Dana hasil pinjaman itu akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi dan dapat pula dipakai untuk membayar kembali (refinancing) utang jatuh tempo tahun depan. Adapun anggaran belanja modal tahun depan diperkirakan sekitar Rp8 triliun atau sama dengan anggaran tahun ini. Dana sebagian besar digunakan untuk modernisasi atau menambah jaringan dan kebutuhan ekspansi organik lain. Astra Otoparts (AUTO) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 7,76 triliun, naik 26% hingga kuartal III-2013 dibandingkan pencapaian periode sama tahun sebelumnya Rp 6,17 triliun. Sementara itu, laba bersih perseroan menurun sebesar 16% menjadi Rp 646 miliar dari sebelumnya Rp 767 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh tingginya biaya tenaga kerja dan beban material yang disebabkan melemahnya nilai Rupiah. Di sisi lain, perseroan telah merealisasikan belanja modal Rp1,1 triliun hingga Juli yang sebagian besar digunakan untuk membangun fasilitas produksi komponen baru serta ekspansi kapasitas produksi komponen yang sudah ada. AKR Corporindo (AKRA) mengalokasikan dana Rp1,4 triliun untuk pengembangan tahap pertama kawasan industri di Manyar Gresik alis Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE). Kawasan industri dtargetkan 1.762 hektare dan 1.000 hektare diantaranya sudah dibebaskan. Dari jumlah lahan itu, 798 hektare dijadwalkan siap pada Oktober 2014. Pada saat yang sama, dikembangkan pelabuhan seluas 371 hektare dan ditargetkan selesai beriringan dengan target pengembangan kawasan industri. Selamat Sempurna (SMSM) akan membagikan dividen interim tahun 2013 sebesar Rp 60 per lembar saham pada 11 Desember 2013. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 22-25 November 2013 dan di pasar tunai 27-28 November 2013. Tunas Ridean (TURI) akan membagikan dividen interim tahun buku 2013 pada 10 Desember 2013. Cum dan ex di pasar reguler/negosiasi pada 21-22 November 2013 dan di pasar tunai 26-27 November 2013. Adapun besaran dividen interim yang akan dibayarkan Rp 33,48 miliar atau Rp 6 per saham. Bakrie & Brothers (BNBR) menargetkan pelepasan saham anak usahanya, yaitu PT Bakrie Pipe Industries (BPI), tuntas akhir tahun 2013. Saat ini sudah ada 3 investor yang melakukan penjajakan, terdiri dari 2 investor dari luar dan 1 investor dari dalam negeri. Bumi Serpong Damai (BSDE) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 138,7% menjadi Rp 2,15 triliun hingga kuartal III-2013. Pendapatan perseroan hingga kuartal III-2013 tumbuh 60,41% menjadi Rp 4,22 triliun. Bila pertumbuhan anorganik tidak dihitung, pertumbuhan organik perseroan sekitar 30% atau masih di atas ratarata industri property. Pendapatan usaha unit Sinarmas Land tersebut ditopang oleh pendapatan segmen penjualan rumah tinggal, ruko dan bangunan industri, strata title dan tanah sebesar Rp 3,61 triliun. Segmen ini menjadi kontributor terbesar mencapai 86% terhadap pendapatan usaha perseroan. PT. Blue Bird menargetkan dana hasil IPO sampai USD 450 juta atau Rp 5,04 triliun (kurs Rp 11.206 per USD). Blue Bird akan memulai proses IPO pada bulan depan. Sahamnya akan dijual ke sejumlah investor yang eksisting. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menegaskan penerapan pemakaian pipa bersama (open access) tidak akan memberatkan konsumen gas rumah tangga. Kebijakan ini tidak akan membuat perusahaan gas terpaksa menaikkan harga jual gas ke konsumen, karena harga jual gas ditentukan oleh BPH Migas. Penerapan open acces hanya bisa dilakukan jika badan usaha mengajukan izin ke pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). PT PLN (Persero) menargetkan proyek percepatan pembangunan pembangkit (fast track program/ftp) tahap I selesai sekitar 70% sampai akhir tahun 2013. Hingga saat ini proyek FTP 1 dengan total kapasitas 9.975 MW telah selesai sebesar 5.707 MW. Sementara proyek pembangkit yang sedang komisioning saat ini berjumlah 2.115 MW dan konstruksi 2.119 MW. Proyek 100 MW tahap I akan selesai tahun 2014. Dari proyek komisioning, target operasi pada tahun 2013 sebanyak 1.175 MW dan tahun 2014 sebanyak 970 MW. Dalam APBN 2014, pemerintah menargetkan penerimaan negara dari dividen BUMN sebesar Rp 40 triliun atau naik Rp 3,5 triliun dibandingkan target dalam APBN-P 2013 sebesar Rp 36,5 triliun. BUMN perbankan akan menyumbang dividen Rp 10,3 triliun dan Rp 29,7 triliun sisanya dikontribusikan oleh BUMN non perbankan. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2013 akan mencapai 5,8%. Pertumbuhan yang meningkat di beberapa negara emerging market seperti China pada kuartal III akan memberi dampak terhadap komoditi. Menkeu yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun 2013 masih berada di kisaran 5,5%-5,9%. Sedang pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)-Perubahan 2013 adalah 6,3%. Menkeu memperkirakan inflasi per Oktober 2013 paling tinggi berada pada level 0,4%. Barito Pacific (BRPT) memberikan pinjaman kepada anak usahanya yaitu PT Griya Idola yang bergerak di bidang properti senilai Rp 31,45 miliar. PT Griya Idola akan menggunakan dana tersebut untuk mengakuisisi saham PT Mambruk Cikoneng Indonesia untuk ekspansi usaha. Periode pinjaman selama satu tahun dengan bunga sebesar 10%. Laba bersih Ramayana Lestari Sentosa (RALS) per September 2013 turun 10,78% YoY menjadi Rp 344,61 miliar atau Rp 48,56 per saham dari sebelumnya Rp 386,25 miliar atau Rp 54,43 per saham. Pendapatan naik menjadi Rp 4,70 triliun dari sebelumnya Rp 4,52 triliun. Rig Tenders (RIGS) mencatatkan penurunan pendapatan per September 2013 sebesar 46% YoY menjadi USD 39,38 juta dari sebelumnya USD 73,03 juta. Rugi tahun berjalan sebesar USD 1,83 juta dari sebelumnya USD 7,96 juta.

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 96,49-0,28 TLKM (US) 41 11.331 17 Natural Gas (US$)/mmBtu 3,65 0,03 ANTM (GR) 0,09 1.412 0 Gold (US$)/Ounce 1341,49-3,09 BLTA (SP) 3 190 N/A Nickel (US$)/MT 14750,00 145,00 Tin (US$)/MT 23125,00-45,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 80,55 -- Coal (RB) (US$)/MT* 86,81 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 907,50 20,00 CPO (MYR)/MT 2449,50 9,50 Rubber (MYR/Kg) 759,75 2,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 772,05 0,41 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 15618,76-0,39 19,19 14,70 13,58 2,78 2,56 4.565,0 USA NASDAQ COMPOSITE 3930,62-0,55 30,17 19,64 17,05 3,02 2,75 6.422,4 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6777,70 0,04 14,92 13,58 12,42 1,89 1,73 1.375,9 CHINA SHANGHAI SE A SH 2261,46 1,49-4,82 9,50 8,40 1,29 1,15 2.503,1 CHINA SHENZHEN SE A SH 1080,51 1,59 17,47 21,27 16,60 2,46 2,21 1.363,0 HONG KONG HANG SENG INDEX 23304,02 2,00 2,86 11,12 10,33 1,38 1,28 1.794,5 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4574,88 0,27 5,98 15,74 13,54 2,88 2,53 375,9 JAPAN NIKKEI 225 14502,35 1,23 39,51 18,51 16,45 1,56 1,46 2.852,0 MALAYSIA KLCI 1817,38 0,10 7,60 17,03 15,52 2,26 2,10 324,8 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3230,44 0,67 2,00 14,99 13,71 1,37 1,30 423,6 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 11.175,00 72,00 1000 IDR/ USD 0,09-0,0006 EUR/IDR 15.342,72-56,90 EUR / USD 1,37-0,0007 JPY/IDR 113,52-0,38 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.015,22-8,53 SGD / USD 0,81 0,0001 AUD/IDR 10.587,75-42,53 AUD / USD 0,95-0,0010 GBP/IDR 17.912,41-30,01 GBP / USD 1,60-0,0010 CNY/IDR 1.833,60 0,00 CNY / USD 0,16-0,0001 MYR/IDR 3.538,07-12,71 MYR / USD 0,32-0,0011 KRW/IDR 10,54 0,00 100 KRW / USD 0,09 0,0000 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.00 BI Rate (%) Indonesia 7.25 LIBOR (GBP) England 0.49 ECB Rate (%) Euro 0.50 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 5.92

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Sep'13 Aug'13 Description Rate (%) Inflation YTD % 7.57 7.94 SBI (9M) 6.61 Inflation YOY % 8.4 8.79 SBIS (9M) 6.61 Inflation MOM % -0.35 1.12 Foreign Reserve (US$) 95.6753 92.9971 GDP (IDR Tn) 2,210,062 2,210,062 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 31 Oct* FOMC Rate Decision Tetap 0.25% 31 Oct* US Initial Jobless Claims Turun menjadi 338 ribu dari 350 ribu 31 Oct* US Continuing Claims Turun menjadi 2870 ribu dari 2874 ribu 01 Nov Indonesia CPI YoY Naik menjadi 8.44% dari 8.40% 01 Nov Indonesia CPI MoM Naik menjadi 0.28% dari -0.35% 01 Nov Indonesia Trade Balance Turun menjadi -$29 juta dari $132 juta 01 Nov Indonesia Total Imports YoY Naik menjadi -2.8% dari -5.7% 01 Nov Indonesia Total Exports YoY Naik menjadi -6.1% dari -6.3% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt ASII IJ 6900 1.47 4.44 UNVR IJ 31250-1.73-4.60 INTP IJ 21000 4.74 3.84 INDF IJ 6950-4.79-3.37 UNTR IJ 18300 3.98 2.86 LPPF IJ 12500-3.47-1.44 BBCA IJ 10700 0.94 2.68 BBRI IJ 8000-0.62-1.34 BMRI IJ 8750 1.16 2.53 AALI IJ 19600-3.21-1.12 LPKR IJ 1180 4.42 1.27 ICBP IJ 11050-1.34-0.96 ADRO IJ 1050 2.94 1.05 TBIG IJ 5400-2.70-0.79 BBNI IJ 4825 1.05 1.01 PTBA IJ 12650-2.32-0.76 CPIN IJ 3950 1.28 0.90 SMRA IJ 1080-3.57-0.63 PWON IJ 315 5.00 0.79 INCO IJ 2450-2.00-0.55 UPCOMING IPO'S Company PT Grand Kartech PT Puridelta Lestari Business IPO (IDR) Issued Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Boiler Manufacture 225-300 30 30 Oct-01 Nov 2013 08 Nov 2013 Real Estate Property 205-255 10,80 TBA TBA AAA Securities Investindo Nusantara Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

31 October 2013 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment GMTD 50 Cash Dividend 30-Oct-13 31-Oct-13 04-Nov-13 19-Nov-13 TKIM 25.00 Cash Dividend 06-Nov-13 07-Nov-13 11-Nov-13 25-Nov-13 RUIS 7.50 Cash Dividend 07-Nov-13 08-Nov-13 12-Nov-13 22-Nov-13 BRNA 23.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13 MAIN 36.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13 MLBI 9500 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13 MICE 15.00 Cash Dividend 12-Nov-13 13-Nov-13 15-Nov-13 29-Nov-13 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period LCGP Rights Issue 1:3 350 23 Oct-13 24 Oct-13 30 Oct 06 Nov 13 NISP Rights Issue 500:171 1200 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov 19 Nov 13 TPIA Rights Issue 500:36 6750 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov 21 Nov 13 MDLN Stock Split 1:2 -- -- 13 Nov-13 -- NIPS Stock Split 1:20 -- -- 25 Nov-13 -- ICON Rights Issue 2:1 300 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec 06 Dec 13 MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec 09 Dec 13 MYRX Rights Issue 7:10 550 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec 17 Dec 13 PALM Rights Issue 7:3 395-440 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec 12 Dec 13 ATPK Rights Issue 10:53 20 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec 12 Dec 13 ROTI Stock Split 1:5 -- TBA TBA -- GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda INCF RUPSLB 31-Oct-13 TPIA RUPST 31-Oct-13 BWPT RUPSLB 06-Nov-13 KIJA RUPSLB 06-Nov-13 IATA RUPSLB 07-Nov-13 HERO RUPSLB 12-Nov-13 HMSP RUPSLB 18-Nov-13 ICON RUPSLB 18-Nov-13 TRIM RUPSLB 20-Nov-13 MYRXP RUPSLB 20-Nov-13 MYRX RUPSLB 20-Nov-13 ATPK RUPSLB 22-Nov-13 SOBI RUPST 25-Nov-13 RIGS RUPSLB 25-Nov-13

31 31 October October 2013 2013 JSMR S1 5400 R1 5600 Trend Grafik Major Down Minor Up JSMR - Daily 10/30/2013 Open 5400, Hi 5450, Lo 5400, Close 5450 (1.9%) Auto Trading System(91,0.312) = 5,600.96, Fractal Up = 5,800, Fractal Down = 5,550, MA(Clos e,5) = 5,510, MA1(Close,8) = 5,575.00 S2 5200 R2 5800 6,800 5450 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif 6,400 7,086,000 5,812.12 5,800 5,605 5,600.96 5,600 5,575 5,550 5,510 5,450 5,200 5,397.88 RSI berada dalam neutral area Harga berada dalam area lower band Trading range Rp5400-Rp6750 Entry Rp5450, take Profit Rp6750 Stochastics 31.59 Positif MACD -34.4 Positif True Strength Index (TSI) -54.23 Positif Bollinger Band (Mid) 5605 Negatif MA5 5510 Negatif JSMR - Stochastic %D(5,3,3) = 22.79, Stochastic %K = 19.58, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 JSMR - MACD (6,9) = -34.44, Signal() = -27.79 JSMR - TSI(3,5,3) = -54.23 10 9 7 5 22.7866 3 22.7866 1 19.5767 19.5767 - -27.789 - -34.443 - - -10 0000 - - -48.9529 - -54.2293 ASII S1 6750 R1 6950 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 6550 R2 7150 6900 Stochastics fast line & slow indikasi negatif ASII - Daily 10/30/2013 Open 6750, Hi 6900, Lo 6700, Close 6900 (1.5%) Auto Trading System(91,0.312) = 6,699.56, Fractal Up = 7,000, Fractal Down = 6,600, MA(Clos e,5) = 6,80, MA1(Close,8) = 6,831.25, 8,400 7,800 16,268,500 7,152.47 7,000 7,200 6,900 6,880 6,831.25 6,702.5 6,600 6,699.56 6,600 6,252.53 6,000 Candle chart menunjukan sinyal positif 5,400 RSI berada dalam oversold area Harga berada dalam area upper band Trading range Rp6850-Rp7150 Entry Rp6900, take Profit Rp7150 Stochastics 52.99 Positif MACD 18.7 Positif True Strength Index (TSI) 6.33 Positif Bollinger Band (Mid) 6703 Positif MA5 6880 Positif ASII - Stochastic %D(5,3,3) = 64.68, Stochastic %K = 54.76, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 ASII - MACD (6,9) = 18.74, Signal() = 20.34 ASII - TSI(3,5,3) = 6.33 9 80 64.6825 7 64.6825 5 54.7619 54.7619 3 1 1 20.342 18.7361 - -1 6.744 6.33201-0000 - - -

31 31 October October 2013 2013 GJTL S1 2400 R1 2550 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 2250 R2 2700 GJTL - Daily 10/30/2013 Open 2425, Hi 2500, Lo 2350, Close 2500 (3.1%) Auto Trading System(91,0.312) = 2,350, Fractal Up = 2,550, Fractal Down = 2,350, MA(Close,5) = 2,40, MA1(Close,8) = 2,425.00 3,600 2500 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam neutral area Harga berada dalam area upper band GJTL - Stochastic %D(5,3,3) = 41.67, Stochastic %K = 66.67, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 3,200 4,517,500 2,800 2,550 2,544.5 2,500 2,425 2,400 2,420 2,362.5 2,350 2,350 2,000 2,180.5 1,600 10 80 66.6667 66.6667 Trading range Rp2450-Rp2650 Entry Rp2500, take Profit Rp2650 Stochastics 60.18 Positif MACD 13.4 Positif True Strength Index (TSI) 26.56 Positif Bollinger Band (Mid) 2363 Positif MA5 2420 Positif GJTL - MACD (6,9) = 13.40, Signal() = 10.58 GJTL - TSI(3,5,3) = 26.56 41.6667 41.6667 20 13.4019 10.5833 - - - - -10 10 26.5641 14.648-0000 - - - -10 PGAS S1 5100 R1 5200 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 4975 R2 5300 5150 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif PGAS - Daily 10/30/2013 Open 5150, Hi 5150, Lo 5050, Close 5150 (%) Auto Trading System(91,0.312) = 4,975.00, Fractal Up = 5,500, Fractal Down = 4,975.00, MA(Clos e,5) = 5,095.00, MA1(Close,8) = 5,178.13 6,400 6,000 24,177,500 5,600 5,531.92 5,500 5,276.25 5,178.13 5,200 5,150 5,095 5,020.58 4,975 4,800 4,975 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp5050-Rp5300 Entry Rp5150, take Profit Rp5300 Stochastics 14.20 Positif MACD -29.5 Positif True Strength Index (TSI) -24.64 Positif Bollinger Band (Mid) 5276 Negatif MA5 5095 Positif PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 24.91, Stochastic %K = 42.65, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 PGAS - MACD (6,9) = -29.48, Signal() = -33.17 PGAS - TSI(3,5,3) = -24.64 4,400 10 9 7 5 42.65 42.65 3 24.9107 1 24.9107 20-29.4796 - -33.169-0000 - -24.6407 - -32.1674 -

31 31 October October 2013 2013 BBCA S1 10500 R1 10800 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 10200 R2 11100 10700 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam neutral area Harga berada dalam area upper band Trading range Rp10600-Rp11100 Entry Rp10700, take Profit Rp11100 Stochastics 78.42 Positif MACD 22.6 Positif True Strength Index (TSI) 12.16 Positif Bollinger Band (Mid) 10530 Positif MA5 10700 Negatif BBCA - Daily 10/30/2013 Open 10400, Hi 10700, Lo 10400, Close 10700 (0.9%) Auto Trading System(91,0.312) = 10,800, Fractal Up = 10,800, Fractal Down = 9,750, MA(Close,5) = 10,700, MA1(Close,8) 12,600 = 12,000 8,670,500 10,888.3 11,400 10,800 10,800 10,700 10,800 10,700 10,656.3 10,530 10,200 10,171.7 9,750 9,600 9,000 8,400 BBCA - Stochastic %D(5,3,3) = 71.30, Stochastic %K = 64.68, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 80 71.2963 71.2963 64.6825 64.6825 BBCA - MACD (6,9) = 22.56, Signal() = 25.43 1 1 25.426 22.559 - -1-1 BBCA - TSI(3,5,3) = 12.16 15.6886 12.1562-0000 - - ADRO S1 1020 R1 1070 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 970 R2 1120 1050 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif ADRO - Daily 10/30/2013 Open 1020, Hi 1050, Lo 1000, Close 1050 (2.9%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,075.44, Fractal Up = 1,130, Fractal Down = 90, MA(Clos e,5) = 1,048.00, MA1(Close,8) = 1,055.00, 1,600 1,400 42,986,000 1,136.97 1,200 1,130 1,075.44 1,055 1,050 1,000 1,048 1,000 960 863.033 800 RSI berada dalam overbought area Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1040-Rp1110 Entry Rp1050, take Profit Rp1110 Stochastics 64.76 Positif MACD 3.9 Positif True Strength Index (TSI) -10.14 Positif Bollinger Band (Mid) 1000 Positif MA5 1048 Positif ADRO - Stochastic %D(5,3,3) = 33.02, Stochastic %K = 33.80, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 ADRO - MACD (6,9) = 3.95, Signal() = 5.96 ADRO - TSI(3,5,3) = -10.14 600 9 7 33.7963 5 33.7963 3 33.0247 33.0247 1 20 1 5.9645 3.94861-1 - -3 0000-2.69677 - -10.1415 - - -

31 October 2013 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 30/10/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 19600 19600 19000 18000 19200 20400 21600 Negatif Negatif Negatif 21750 18350 LSIP Trading Buy 1570 1570 1710 1440 1530 1620 1710 Positif Positif Negatif 1640 1230 SGRO Trading Buy 1810 1810 1880 1740 1790 1840 1890 Positif Positif Positif 1900 1740 Mining BUMI Trading Sell 460 460 435 435 450 465 480 Negatif Negatif Negatif 550 425 PTBA Trading Sell 12650 12650 12000 12000 12500 13000 13500 Negatif Negatif Negatif 14100 12100 ADRO Trading Buy 1050 1050 1110 970 1020 1070 1120 Positif Positif Positif 1130 890 MEDC Trading Buy 2475 2475 2600 2325 2425 2525 2625 Positif Positif Negatif 2975 2425 INCO Trading Sell 2450 2450 2350 2325 2425 2525 2625 Negatif Negatif Negatif 2750 2200 ANTM Trading Buy 1560 1560 1620 1500 1540 1580 1620 Positif Positif Negatif 1620 1400 TINS Trading Buy 1600 1600 1650 1560 1590 1620 1650 Positif Positif Negatif 1690 1440 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 14350 14350 14750 14000 14250 14500 14750 Positif Positif Positif 16100 12650 INTP Trading Buy 21000 21000 22000 19400 20350 21300 22250 Positif Positif Positif 21900 18000 SMCB Trading Sell 2625 2625 2500 2475 2575 2675 2775 Negatif Negatif Negatif 2825 2300 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 6900 6900 7150 6550 6750 6950 7150 Positif Positif Positif 7500 6200 GJTL Trading Buy 2500 2500 2650 2250 2400 2550 2700 Positif Positif Positif 2575 2150 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 6950 6950 6700 6400 6800 7200 7600 Negatif Negatif Negatif 7450 6450 GGRM Trading Sell 37700 37700 37050 37050 37450 37850 38250 Negatif Negatif Positif 43900 33150 UNVR Trading Sell 31250 31250 30950 29100 30550 32000 33450 Negatif Negatif Negatif 37350 29600 KLBF Trading Buy 1330 1330 1360 1300 1320 1340 1360 Negatif Negatif Negatif 1440 1180 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1630 1630 1580 1580 1610 1640 1670 Negatif Negatif Positif 1850 1390 ASRI Trading Sell 660 660 620 620 650 680 710 Negatif Negatif Negatif 760 560 WIKA Trading Buy 2025 2025 2125 1930 1990 2050 2125 Positif Positif Negatif 2125 1810 ADHI Trading Sell 2050 2050 2150 1940 2025 2100 2175 Negatif Negatif Negatif 2275 1830 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 5150 5150 5300 4975 5100 5200 5300 Positif Positif Positif 5600 4975 JSMR Trading Buy 5450 5450 6750 5200 5400 5600 5800 Positif Positif Negatif 5850 5200 ISAT Trading Buy 4625 4625 4775 4325 4500 4675 4850 Positif Positif Positif 4525 4050 TLKM Trading Buy 2300 2300 2375 2225 2275 2325 2375 Positif Positif Positif 2450 2050 CMNP Trading Sell 3150 3150 3150 3050 3125 3200 3275 Negatif Negatif Negatif 3400 3000 Finance BMRI Trading Buy 8750 8750 9050 8350 8600 8850 9100 Positif Positif Positif 10300 7950 BBRI Trading Buy 8000 8000 8100 7650 7900 8150 8400 Positif Positif Negatif 8650 7250 BBNI Trading Buy 4825 4825 4825 4750 4800 4850 4900 Negatif Positif Positif 5000 4075 BBCA Trading Buy 10700 10700 11100 10200 10500 10800 11100 Positif Positif Negatif 12500 9750 BDMN Trading Buy 4175 4175 4175 4050 4125 4200 4275 Negatif Positif Positif 4200 3925 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 18300 18300 19300 16950 17750 18550 19350 Positif Positif Positif 18900 16300 MPPA Trading Sell 2350 2350 2250 2250 2325 2400 2475 Negatif Negatif Negatif 2475 1960