BAB VI BARISAN TAK HINGGA DAN DERET TAK HINGGA

dokumen-dokumen yang mirip
BARISAN TAK HINGGA DAN DERET TAK HINGGA

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

BARISAN DAN DERET. Nurdinintya Athari (NDT)

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom. Barisan dan Deret

Kalkulus Rekayasa Hayati DERET

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1 Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 5. DERET

Hendra Gunawan. 14 Februari 2014

Hendra Gunawan. 12 Februari 2014

Modul 1. (Pertemuan 1 s/d 3) Deret Takhingga

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

2 BARISAN BILANGAN REAL

BARISAN DAN DERET. 05/12/2016 Matematika Teknik 1 1

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1

DERET Matematika Industri 1

Himpunan/Selang Kekonvergenan

DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES)

Distribusi Pendekatan (Limiting Distributions)

KALKULUS 4. Dra. D. L. Crispina Pardede, DEA. SARMAG TEKNIK MESIN

HALAMAN Dengan definisi limit barisan buktikan limit berikut ini : = 0. a. lim PENYELESAIAN : jadi terbukti bahwa lim = 0 = 5. b.

Barisan Dan Deret Arimatika

LIMIT. = δ. A R, jika dan hanya jika ada barisan. , sedemikian hingga Lim( a n

theresiaveni.wordpress.com NAMA : KELAS :

BAB 6. DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT Deret Taylor

Barisan ini adalah contoh dari barisan aritmatika U 1. ialah barisan aritmatika,jika: -U 2. =.= U n

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16,

Barisan dan Deret. Modul 1 PENDAHULUAN

Bab IV. Penderetan Fungsi Kompleks

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

Gambar 1. Partisi P dari empat persegi panjang R = [a, b] x [c, d] adalah dua himpunan i i

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang

BUKTI ALTERNATIF KONVERGENSI DERET PELL DAN PELL-LUCAS (ALTERNATIVE PROOF THE CONVERGENCE OF PELL AND PELL-LUCAS SERIES)

Barisan Aritmetika dan deret aritmetika

BARISAN DAN DERET TAK BERHINGGA

DERET POSITIF : UJI INTEGRAL DAN UJI LAIN-LAINNYA KELOMPOK 2:

PERTEMUAN 13. VEKTOR dalam R 3

LANDASAN TEORI. Secara umum, himpunan kejadian A i ; i I dikatakan saling bebas jika: Ruang Contoh, Kejadian, dan Peluang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum apabila a bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada tepat = +, 0 <

BAB III PERUMUSAN PENDUGA DAN SIFAT SIFAT STATISTIKNYA

MAKALAH ALJABAR LINEAR SUB RUANG VEKTOR. Dosen Pengampu : Darmadi, S.Si, M.Pd

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

III BAB BARISAN DAN DERET. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

1 Persamaan rekursif linier non homogen koefisien konstan tingkat satu

BARISAN DAN DERET. Materi ke 1

Pengertian Secara Intuisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyelesaian Persamaan Non Linier

terurut dari bilangan bulat, misalnya (7,2) (notasi lain 2

B a b 1 I s y a r a t

Statistika Matematika. Soal dan Pembahasan. M. Samy Baladram

TUGAS ANALISIS REAL LANJUT. a b < a + A. b + B < A B.

BAB VI DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT

MATEMATIKA BISNIS. OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

C (z m) = C + C (z m) + C (z m) +...

ANALISIS RIIL I. Disusun oleh Bambang Hendriya Guswanto, S.Si., M.Si. Siti Rahmah Nurshiami, S.Si., M.Si.

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 77-85, Agustus 2003, ISSN : DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN

III PEMBAHASAN. λ = 0. Ly = 0, maka solusi umum dari persamaan diferensial (3.3) adalah

Pendiferensialan. Modul 1 PENDAHULUAN

SIFAT-SIFAT FUNGSI EKSPONENSIAL BERBASIS BILANGAN NATURAL YANG DIDEFINISIKAN SEBAGAI LIMIT

METODE NUMERIK TKM4104. Kuliah ke-2 DERET TAYLOR DAN ANALISIS GALAT

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Bab 2. Sistem Bilangan Real Aksioma Bilangan Real Misalkan adalah himpunan bilangan real, P himpunan bilangan positif dan fungsi + dan.

II LANDASAN TEORI. Sebuah bilangan kompleks dapat dinyatakan dalam bentuk. z = x jy. (2.4)

ANALISIS REAL I PENGANTAR. (Introduction to Real Analysis I) M. Zaki Riyanto, S.Si DIKTAT KULIAH ANALISIS

KEKONVERGENAN MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA. Fitriani Agustina, Math, UPI

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

BAB III RUANG HAUSDORFF. Pada bab ini akan dibahas mengenai ruang Hausdorff, kekompakan pada

DISTRIBUSI SAMPLING. Oleh : Dewi Rachmatin

,n N. Jelas barisan ini terbatas pada dengan batas M =: 1, dan. barisan ini kovergen ke 0.

Deret Fourier. Modul 1 PENDAHULUAN

Dasar Sistem Pengaturan - Transformasi Laplace. Transformasi Laplace bilateral atau dua sisi dari sinyal bernilai riil x(t) didefinisikan sebagai :

Induksi Matematika. Pertemuan VII Matematika Diskret Semester Gasal 2014/2015 Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

-1- U n : suku ke-n barisan aritmetika a : suku pertama n : banyak suku b : beda/selisih

BAB : I SISTEM BILANGAN REAL

Definisi Integral Tentu

BAB 12 BARISAN DAN DERET

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya

Fungsi. Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan f : A B yang artinya f memetakan A ke B.

Fungsi. Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan f : A B yang artinya f memetakan A ke B.

KELUARGA EKSPONENSIAL Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Inferensial Dosen Pengampu: Nendra Mursetya Somasih Dwipa, M.Pd

MATEMATIKA DISKRIT FUNGSI

1. Ubahlah bentuk kuadrat di bawah ini menjadi bentuk

ARTIKEL. Menentukan rumus Jumlah Suatu Deret dengan Operator Beda. Markaban Maret 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Oleh : Bambang Supraptono, M.Si. Referensi : Kalkulus Edisi 9 Jilid 1 (Varberg, Purcell, Rigdom) Hal

SOAL-SOAL SPMB 2006 MATEMATIKA DASAR (MAT DAS) 63 n, maka jumlah n suku. D n n 2. f n log3 log 4 log5... log n, maka f 2...

Sumber: Art & Gallery. 6. Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah

BAB III TAKSIRAN KOEFISIEN KORELASI POLYCHORIC DUA TAHAP. Permasalahan dalam tugas akhir ini dibatasi hanya pada penaksiran

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

LAMPIRAN 1 PEMBENTUKAN FUNGSI PERIODIZER

Statistika dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Statistika Deskriftif 2. Statistik Inferensial Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

Solusi Soal OSN 2012 Matematika SMA/MA Hari Pertama

SISTEM PERSAMAAN LINEAR PADA ALJABAR MIN-PLUS

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Ketiga)

ISIAN SINGKAT! 1. Diberikan hasil kali digit digit dari n harus sama dengan 25

BAB II TEORI DASAR. Definisi Grup G disebut grup komutatif atau grup abel jika berlaku hukum

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ruang Vektor. Definisi (Darmawijaya, 2007) Diketahui (V, +) grup komutatif dan (F,,. ) lapangan dengan elemen identitas

REPRESENTASI KANONIK UNTUK FUNGSI KARAKTERISTIK DARI SEBARAN TERBAGI TAK HINGGA

Transkripsi:

BAB VI BARIAN TAK HINGGA DAN DERET TAK HINGGA Bajar/Barisa Tak Higga Barisa tak higga { },,,,, adalah suatu fugsi dari dimaa daerah domaiya adalah himpua bilaga bulat positif (bilaga asli). Cotoh: Bila,,,.., maka fugsi meghasilka uruta atau bajar uku-suku,,,,... bajar ii disebut Bajar Tak Berhigga utuk meujukka bahwa tak ada suku terakhir. Fugsi ke- dari bajar. disebut suku umum atau uatu bajar tak berhigga diyataka dega meutup suku umum dalam kurug kurawal seperti, atau dapat ditulis :,,,,...,,... Cotoh lai:. {,,,, U } U. {, 6, 9,, U } U.,, {,,...U } U..,, 7, 0,, a,. 0,,,,, a -, 7 6 6. 0,,,,,,, b (-), 6 7 Adiai / Kalkulus I / eptember 08

7 6 7. 0,, -,, -,, -, c (-), 6 7 8. 0.999, 0.999, 0.999, 0.999, d 0.999, Barisa { } dikataka terbatas jika terdapat bilaga-bilaga P da Q sehigga : P Q utuk semua. Cotoh: 7,,,...,, 6... adalah terbatas karea utuk semua : Tetapi,, 6,...,,... adalah tidak terbatas. Barisa { } dikataka tidak turu jika Da dikataka tidak aik jika Cotoh: Barisa 9 6.,,,,... adalah barisa tidak turu.. { - (-) },, 7, 7, adalah barisa tidak turu..,,,,... adalah barisa tidak aik.. {-} -, -, -, -, adalah barisa tidak aik imit Barisa Jika titik-titik beruruta yag diperoleh dari barisa :,,, 7, 9,..., -,... (*) terletak pada garis bilaga, da utuk cukup besar aka terletak disekitar titik. Keadaa seperti ii dikataka bahwa imit barisa adalah. Adiai / Kalkulus I / eptember 08

Jika x adalah peubah yag jagkauaya barisa (*), maka dikataka bahwa x medekati sebagai it atau x meuju sebagai it da ditulis : x { U { ( - ) Kekovergea [ ] Barisa { } dikataka koverge ke bilaga berhigga sebagai it,, jika utuk setiap bilaga positif, bagaimaapu kecilya, terdapat bilaga bulat positif m sehigga utuk > m aka berlaku - < Jika suatu barisa memiliki it, maka disebut barisa koverge. Jika suatu barisa tidak memiliki it, maka disebut barisa diverge. Barisa { } dikataka diverge ke, [ ], jika utuk setiap bilaga positif M, bagaimaapu besarya, terdapat bilaga bulat positif m sehigga utuk > m maka > M. Jika > M maka. Jika < -M maka -. Jadi dapat disimpulka: Defiisi - Barisa {a } diamaka koverge meuju atau berit da ditulis sebagai: a - Apabila utuk tiap bilaga positif ε, ada bilaga positif N sehigga utuk N > a < ε - uatu barisa yag tidak koverge ke suatu bilaga yag terhigga diamaka diverge. Adiai / Kalkulus I / eptember 08

Teorema-Teorema Barisa. etiap barisa tidak turu atau tidak aik da terbatas adalah koverge.. etiap barisa yag tidak terbatas adalah diverge.. Barisa koverge atau diverge aka tetap koverge atau diverge sesudah suku pertama dihapus.. imit dari barisa koverge adalah tuggal. Adaika {s } da {t } barisa-barisa yag koverge da k sebuah kosatata, maka Jika s s da t t. im (k.s ) k s ks dimaa k kostata 6. ( s ± t ) s ± t s ± t 7. ( s. t ) s. t s. t 8. s t s t s t jika t 0 da t 0 utuk semua 9. Jika {s } adalah barisa suku-suku tidak ol da jika : s, maka 0 0. Jika a >, maka a. Jika r <, maka r 0 Jumlah : s s s s... () Da barisa tak higga { } disebut deret tak higga. Utuk setiap deret terdapat sebarisa jumlah parsial : s s s s s s M Adiai / Kalkulus I / eptember 08

s s s s M Jika disebut jumlahya. Jika s suatu bilaga higga, maka deret () dikataka koverge da s tidak ada, maka deret () dikataka diverge. uatu deret adalah diverge karea membesar da megecil tapa medekati suatu it. atau jika membesar maka Cotoh : Deret :... Utuk deret ii : s, s 0, s, s 0, Cotoh-Cotoh:. Guaka Teorema utuk memperlihatka bahwa barisa { - } koverge. Peyelesaia : Barisa { - } Jika { - } adalah adalah terbatas karea 0 utuk semua. Karea :, maka : - - ( ) ( ) Berarti bahwa, merupaka barisa yag tidak turu. Adiai / Kalkulus I / eptember 08

Jadi barisa ii koverge ke s. Guaka Teorema utuk memperlihatka bahwa barisa adalah koverge. Peyelesaia : Barisa Karea : Jika Maka :...7...( -)..6.8...()...7...( -)..6.8...()...7...( )..6.8...( )...7...( -)..6.8...() adalah terbatas, karea 0 utuk semua.. Berarti barisa ii tidak aik, jadi barisa koverge ke s 0. imit dari barisa koverge adalah tuggal. Misalka berlaku kebalikaya sehigga: s da t, dimaa s - t > ε > 0 igkuga ε dari s da t mempuyai sifat-sifat yag salig berkotradiksi : i) Tidak memiliki titik-titik persekutua ii) Masig-masig memiliki semua suku-suku barisa kecuali sejumlah berhigga dari suku-suku tersebut. Jadi s t da itya adalah tuggal.. Jika a >, maka a Ambil M > 0, betapapu besarya. Adiai / Kalkulus I / eptember 08 6

Misalka a b dimaa b > 0, maka : a Jika ( b) > Karea a a b M b ( -). b > M da jika... > b > M M > utuk M betapapu besarya maka b. Deret aritmatika tak higga a (a d) (a d).. [a (-)d] diverge jika a d > 0 Utuk deret a (a d) (a d).. [a (-)d] ½ [a (-)d] da Kecuali utuk a d 0 Jadi deret diverge jika a d > 0 6. Deret geometri tak higga a ar ar.. ar -.., dimaa a 0 Koverge ke a - r Utuk deret a ar ar.. ar - : a - ar - r jika r < da diverge jika r a - r - a - r r, r Jika r <, maka r 0 Jika r >, maka r sehigga a - r sehigga diverge. Jika r, deretya berbetuk a a a a a. Atau a a a a a yag diverge. Adiai / Kalkulus I / eptember 08 7

7. Utuk deret..., Jumlah bagiaya adalah : > 8 > ½ 6 > > ½ 6 > M Jadi barisa jumlah-jumlah bagiaya tidak terbatas da diverge, Jadi deretya diverge. Uji Kovergesi da Divergesi dari Deret Positif I. Uji Itegral Misalka f() meyataka suku umum dari deret yag suku-sukuya semua positif. Jika f(x) > 0 da tidak perah aik dalam iterval x > ξ, dimaa ξ suatu bilaga bulat positif, maka deret koverge atau diverge tergatug kepada apakah f(x) dx ada atau tidak ada. ξ II. Uji Badig utuk Kovergesi uatu deret positif adalah koverge jika setiap suku (mugki sesudah sejumlah berhigga) adalah lebih kecil atau sama dega suku yag bersesuaia dari suatu deret positif koverge yag diketahui c III. Uji Badig utuk Divergesi uatu deret positif adalah diverge jika setiap suku (mugki sesudah sejumlah berhigga) adalah sama dega atau lebih besar dari suku yag bersesuaia dari suatu deret positif diverge yag diketahui d Adiai / Kalkulus I / eptember 08 8

IV. Uji Rasio Deret positif koverge jika <, da diverge jika >. Jika uji ii tidak dapat dipakai. Cotoh : elidiki kovergesi dari : 7 9 Dega megguaka uji itegral. Peyelesaia : f(),,,,... Ambil f(x) x Pada iterval x >, f(x) > 0 da meuru jika x aik. Ambil ξ da padag : f(x) dx u u dx x u x u u u - Nilai itegralya tidak ada, jadi deret diverge. Adiai / Kalkulus I / eptember 08 9

oal : Dega megguaka uji itegral selidiki kekovergesia dari :.... 6 6 6. si π si π si π si π... 9 6.... (p > 0) p p p p Uji Badig uku umum dari deret yag diketahui yag aka diuji kovergesiya aka dibadigka dega suku umum dari deret yag diketahui kovergesiya atau divergesiya. Deret-deret berikut aka bergua sebagai deret uji : a) Deret geometri a ar ar.. ar.., dimaa a 0 aka koverge jika 0 < r < da diverge jika p. b) Deret p p p p koverge jika p > da diverge jika p Cotoh : elidiki kovergesi dari : 0 7 Dega megguaka uji badig. Peyelesaia : 0 7 uku umum < Adiai / Kalkulus I / eptember 08 0

Jadi suku-suku deret ii adalah lebih kecil dari suku-suku deret : yag koverge karea p 9 Jadi deret yag diketahui juga koverge. (Uji itegral juga dapat diguaka disii) ajut oal : Dega megguaka uji badig, selidiki kovergesi dari :..!!! Tugas elidiki kovergesi dari deret-deret dega megguaka uji badig :... Uji Rasio Deret positif koverge jika < Da diverge jika >. Jika uji ii tidak dapat dipakai Adiai / Kalkulus I / eptember 08

Cotoh : Dega megguaka uji rasio, selidiki kovergesi dari : Peyelesaia : uku umum, maka. Maka < sehigga deret koverge ajut oal : Dega megguaka uji rasio, selidiki kovergesi dari :!!! 6....... 7.......7 8..... 9. Tugas:. Tetuka apakah koverge atau diverge dega uji itegral : 0 a). b). c). ( ) d). l. Tetuka apakah koverge atau diverge dega uji badig : - a). b). - c).. Tetuka apakah koverge atau diverge dega uji rasio : a). ( )( )! b). c).! d). ( )( ) - d). Adiai / Kalkulus I / eptember 08

. Tetuka apakah koverge atau diverge : a). b). c). 7 0...6.6.7.8 9 d) 7 Adiai / Kalkulus I / eptember 08