SISTEM PENYUSUNAN KEPEGAWAIAN PADA MANAJEMEN CALL CENTER DENGAN MULTI-CLASS PELANGGAN DAN MULTI-POOL SERVER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PENYUSUNAN KEPEGAWAIAN PADA MANAJEMEN CALL CENTER DENGAN MULTI-CLASS PELANGGAN DAN MULTI-POOL SERVER"

Transkripsi

1 SISTEM PENYUSUNAN KEPEGAWAIAN PADA MANAJEMEN CALL CENTER DENGAN MULTI-CLASS PELANGGAN DAN MULTI-POOL SERVER Aidy Ily, Rully Soelaian Jurusan Pasca Sarjana Teknik Inforatika, Fakultas Teknologi Inforasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopeber Kapus ITS, Jl. Raya ITS, Sukolilo Surabaya 60, Telp , Fax Eail : ille@yahoo.co ABSTRAK Penelitian ini epertibangkan suatu odel call center dari pengarahan berbasis ketrapilan. Model ini erupakan server yang bersifat hoogen dan heterogen dengan sejulah aliran asuk dan sejulah kelopok agen, dengan tingkat kedatangan seketika yang diperbolehkan bersifat tergantung dengan waktu (tiedependent) dan bersifat stokastik. Pelanggan yang tidak sabar enunggu untuk dilayani agen keungkinan akan eninggalkan antrian dan terdapat biaya hukuan yang berhubungan dengan penundaan tersebut. Metoda penyusunan kepegawaian yang diajukan engoptialkan peribangan antara biaya personel dan hukuan penundaan dengan elakukan pengebangan dan penjelasan suatu etoda praktis untuk engukur julah kelopok agen. Dengan enggunakan suatu odel stokastik fluida, etoda ini ereduksi perasalahan dala penyusunan kepegawaian ke bentuk newsvendor proble, yang dapat dipecahkan secara nuerik elalui suatu kobinasi linear prograing dan siulasi Monte Carlo. Hasil penelitian dan analisa yang diperoleh, diana dala seua kasus untuk ukuran kelopok yang diperoleh dari hasil siulasi hapir endekati optial dengan hasil dari etode pendekatan yang diusulkan, sekitar %-3%.. Kata kunci : ukuran kapasitas, call center, penundaan, stochastic prograing, newsvendor proble, antrian.. PENDAHULUAN Dari sebuah perspektif riset operasi, dua pokok perasalahan dari anajeen telepon call center adalah (a) penugasan agen sesuai dengan rencana kerja, yang sering disebut sebagai asalah perencanaan jadwal staff, dan (b) pengarahan panggilan dinais ke agen yang eberikan status pada siste, yang disebut sebagai asalah pengarahan yang dinais. paper ini secara langsung terkait dengan perasalahan yang pertaa, dan karena kedua perasalahan tersebut tidak ungkin untuk dipisahkan yang secara tidak langsung terkait satu saa lain. Seperti dala pelajaran riset operasi, dapat dipandang bahwa suatu call center sebagai siste antrian, sering enjadi acuan bahwa penelpon disebut sebagai pelanggan" dan untuk agen call center disebut sebagai server". Model dasar yang dipakai epunyai kelas pelanggan dan r kelopok server. Kelopok server k terdiri dari b k agen yang dapat bertukar tepat (k=,, r) yang keapuannya akan segera diuraikan. Pelanggan dari berbagai kelas tiba secara acak dari waktu ke waktu, dan ereka yang tidak bisa dilayani dengan seketika enunggu di dala sebuah kapasitas buffer infinite (ruang penyangga yang tidak terbatas) yang dipakai untuk kelas tertentu. Berkenaan dengan asalah pengarahan dinais diawal sebelunya. Pertaa, kapan saja pelanggan tiba dan disana ada satu atau lebih server kosong yang apu enangani kelas pelanggan, anajer siste harus eilih antara engarahkan pelanggan dengan segera kepada salah satu dari ereka atau eletakkan pelanggan ke dala storage buffer (ruang penyangga) untuk penepatan berikutnya. Jika pelanggan diharapkan untuk diarahkan dengan segera, ungkin ada pilihan engenai kelopok server ana yang akan dijadikan arahannya. Kedua, setiap kali suatu server enyelesaikan pengolahan terhadap pelanggan dan terdapat satu atau lebih kelas pelanggan enunggu yang bahwasanya server apu enangani, anajer siste harus eilih antara engarahkan salah satu dari pelanggan itu kepada server dengan seketika atau enganggurkan server untuk engantisipasi kedatangan yang akan datang. Keputusan engalokasi suber daya ini dikondisikan berdasar inforasi status siste pada saat itu ketika elakukan pilihan, encakup julah 90

2 Ily, Siste Penyusunan Kepegawaian Pada Manajeen Call Center pelanggan yang enunggu di dala ruang penyangga dan julah server yang enganggur dala kelopok. MODEL ANALITIS CALL CENTER Dapat digabarkan bahwa call center erupakan sebuah unit layanan diana sekelopok agen enangani sejulah penelepon asuk dengan volue panggilan yang besar. Call center digunakan untuk kepentingan penjualan, layanan dan transaksi khusus lainnya. Secara khusus, unit operasional dari suatu call center terdiri dari beberapa saluran telepon, suatu esin pengubah (switching achine) yang dikenal sebagai Autoatic Call Distributor (ACD) atau Intercative Voice Respone/Voice Response Unit (IVR/VRU) yang disabungkan ke Private Autotaic Branch Exchange (PABX) dan agen telepon. Pelanggan pada uunya eutar angka khusus yang disediakan oleh pihak call center; diana jika saluran bebas atau kosong, pelanggan dapat asuk atau terlayani, tetapi jika tidak pelaggan akan eperoleh tanda/sinyal sibuk dan panggilan ditolak. Keudian, jika seua agen sedang sibuk, panggilan akan asuk antrian di dala ACD sapai salah satu agen tersedia. Dala dekade terbaru ini telah banyak tubuh berkebang perusahaan yang enyediakan jasa layanan lewat telepon dan juga eyediakan variasi pelayanan teleponnya. Keseluruhan tantangan dala erancang dan engatur suatu service center (layanan pusat) adalah usaha untuk encapai keseibangan antara efesiensi operasional dan kualitas layanan, dan hal paling ekstri dala tantangan pelayanan telepon ini adalah suatu call center yang besar elayani beribu-ribu panggilan tiap harinya, asing-asing perintaan harus direspon dala beberapa detik. Dan sebuah odel analitik disediakan agar diteukan sebuah keseibangan odel dan berusaha ebuat acuan untuk sebuah odel. Secara uu, call center sering dipandang sebagai siste antrian, terdapat dua skea odel yang uu, yaitu a. Disiplin first coe first served (FCFS) b. Skill-based routing (pengarahan berbasis ketrapilan) 3. SUSUNAN KEPEGAWAIAN MANAJEMEN CALL CENTER Penelitian terhadap penyusunan kepegawaian call center telah difokuskan pada kasus satu server pool dengan agen yang hoogen. Dasar odel antrian, khususnya, ruusan Erlang-C untuk odel antrian M/M/N dala [6], dengan enyediakan alat analisa ateatika beserta aturannya. Secara luas suatu peraturan dari pengalaan yang digunakan uncul dari ruusan Erlang-C, seperti dala [], engenai aturan dasar penyusunan kepegawaian yang optial, yang erekoendasikan ukuran server pool dari perolehan bentuk N R R, diana R adalah nilai noinal beban yang datang diukur dala Erlang. Dapat dilihat dala untuk pertibangan yang lebih teliti dengan enggunakan liit difusi. Sebuah analisa asyptotic terbaru enyangkut asalah penyusunan kepegawaian dala konteks odel call center M/M/N single-class/single-pool telah dilakukan [4]. Mereka eperbaiki aturan dasarnya dengan elakukan optiasi untuk enyeibangkan antrian dan biaya-biaya penyusunan kepegawaian. Dala [8] eperluas prinsip dasar penyusunan kepegawaian eliputi penundaan, sedangkan [0] elakukan penyesuaian foralise ini eliputi perintaan non-stationary dengan enggunakan perkiraan server yang infinite. Seua hasil penelitian di atas berkenaan dengan odel antrian single-class/single-pool Markovian. Efek dari ketidakpastian dan non-stationary telah dibahas [5] dan [] enggunakan siulasi dan etoda peotongan bidang untuk engoptialkan biaya-biaya yang tunduk terhadap batasan kualitas layanan. 3.. MULTI-CLASS PELANGGAN DAN MULTI-POOL SERVER Untuk contoh yang digabarkan pada Gabar kelopok server r (k=,) dengan kelas pelanggan (i=,), diana salah satu kelopok server apu enangani dua kelas pelanggan; kelas pelanggan dapat dilayani oleh kelopok anapun, tetapi kelas pelanggan hanya dapat dilayani oleh satu kelopok saja. Secara uu, diijinkannya distribusi waktu layanan pelanggan untuk tergantung kepada kelas pelanggan dan di kelopok dari ana server datang. Secara skeatis pada Gabar ; buffer digabarkan dengan segiepat panjang dan kelopok server dengan lingkaran. Sebuah asusi penting terhadap odel yang diiliki bahwasanya pelanggan dari segala kelas yang ada akan eninggalkan/enunda panggilan ereka jika terpaksa enunggu terlalu laa sebelu perulaan layanan; eninggalkan panggilan diwakili oleh panah horizontal dengan garis putus-putus yang keluar dari storage buffer. Dala enguraikan call center dan berhubungan dengan asalah pengarahan dinais, yang ditekankan sebenarnya adalah bentuk fisik secara lengkap. Pada teknologi call center yang ada sekarang dapat ditekankan bahwa suatu kapasitas anajeen berkaitan dengan suatu pengabilan keputusan secara hirarki: keputusan terhadap perekrutan, pelatihan dan keapuan enentukan level personil; level personil tersebut ebatasi keputusan terhadap keputusan penjadwalan karyawan yang enentukan ukuran kelopok; dan keudian ukuran kelopok ebatasi keputusan terhadap pengarahan dinais yang dibuat dan dirubah. 9

3 Volue 4, Noor, Juli 005 : Panggilan asuk i STORAGE BUFFER R ij Aktifitas j A kj Kelopok server k LAYANAN SELESAI Gabar. Model skeatis sebuah call center dengan kelas pelanggan dan kelopok server Dengan engabaikan tingkatan pertaa atau yang paling tinggi dala hirarki tersebut, dapat diperlihatkan seperti berikut, sedikitnya disesuaikan dengan perasalahan yang sudah ditulis sebelunya, setelah itu enjelaskan bagaiana analisa dapat diperluas untuk engenali lebih banyak susunan yang baik sesuai dengan penjadwalan karyawan secara nyata. Pertaa, variabel keputusan dala peruusan adalah ukuran kelopok b,,br diidentifikasi lebih awal, dengan eperlakukannya sebagai variabel berlanjut. Kedua, dala peruusan enyangkut perasalahan penjadwalan karyawan, anajer siste harus enentukan sebelunya kapasitas vektor b b,, b r untuk digunakan selaa periode perencanaan yang telah ditetapkan; dengan asusi, keputusan tersebut tidak dapat dirubah sebagai kebutuhan sebenarnya yang diaati sepanjang periode waktu. Ketiga, dengan enyatakan tingkat kualitas pelayanan berkaitan dengan peruusan yang diajukan dengan enabahkan hukuan sebesar p i dollar untuk asing-asing kelas pelanggan i yang eninggalkan panggilannya; hal ini akan dibahas pada paragraf berikutnya, diana peruusan tersebut dapat dengan udah diperluas untuk lebih lanjut dengan enyertakan biaya ketika enunggu secara linear untuk asing-asing kelas pelanggan. Terakhir, dengan eberikan biaya personil c k yang dihubungkan dengan penggunaan satu server dala kelopok k selaa periode perencanaan k,,r, tujuannya adalah untuk eperkecil julah biaya-biaya personil serta biaya total penundaan yang diharapkan. Tugas yang ruit dala perasalahan ini adalah eperkirakan pencapaian perfora yang terbaik dengan kapasitas vektor b yang telah ditentukan, dengan aksud biaya penundaan paling kecil yang diharapkan dapat dicapai elalui periode perencanaan dengan kapasitas vektor yang sudah ditetapkan. 3.. PERIODE PERENCANAAN Dua unsur penting dala periode perencanaan yang berkaitan dengan perasalahan yang ada secara iplisit berlaku kondisi sebagai berikut : a. Keputusan penyusunan kepegawaian untuk berbagai periode perencanaan yang diberikan harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya sebelu periode tersebut benar-benar diulai, sehinggga terdapat ketidakpastian yang penting pada saat pengabilan keputusan terhadap tingkat rata-rata kedatangan yang akan digunakan/diterapkan. b. Periode perencanaan tidak dapat dibuat terlalu pendek/singkat (sehingga staf level tidak bisa seringkali dirubah) yang ana variasi seentara dala tingkat rata-rata kedatangan dala suatu periode perencanaan dapat diabaikan. Sehingga dala situasi tertentu yang diharapkan, call center akan enjadi seakin kelebihan pegawai (overstaff) atau enjadi kekurangan pegawai (understaff) pada suatu waktu, eskipun dengan elakukan pengabilan keputusan yang optial, sebab anajer siste kurang apu dala enentukan kapasitas secara baik sebagai jawaban atas perintaan yang sedang diaati METODE PENYUSUNAN KEPEGAWAIAN YANG DIAJUKAN 9

4 Ily, Siste Penyusunan Kepegawaian Pada Manajeen Call Center Untuk enguraikan keapuan server dala odel call center yang diajukan, akan digunakan ide pengolahan proses aktivitas yang sudah terbukti sebelunya [9]. Terdapat total n aktivitas perosesan yang tersedia untuk anajer siste dala odel call center uu, asing-asing aktivitas tersebut sesuai dengan agen dari kelopok server tertentu yang elayani pelanggan dari kelas tertentu. (Dengan begitu total julah aktivitas n = 3 untuk siste yang terdapat dala Gabar ). Untuk asing-asing aktivitas j,, n ditunjukkan dengan i(j) sebagai kelas pelanggan yang sedang dilayani, dengan k(j) sebagai kelopok server yang terlibat, dan dengan j sebagai tingkat nilai layanan yang diharapkan (sehingga hal ini berbanding terbalik dengan nilai yang diharapkan dari distribusi waktu layanan). Diisalkan R dan A berturut-turut sebagai suatu x n atrik dan r x n atriks, asing-asing didefinisikan sebagai berikut: untuk asing-asing j =,..., n diana R ij = j jika i = i(j) dan R ij = 0 untuk sebaliknya, dan diana A kj = jika k = k(j) dan A kj = 0 untuk sebaliknya. Sehingga ada yang enginterpretasikan R sebagai suatu input-output atriks, diana unsur (i,j)-nya enentukan tingkat rata-rata di ana aktivitas j eindahkan kelas pelanggan i dari siste. Serta, A adalah suatu kapasitas peakaian atrik diana unsur (k,j)-nya bernilai jika aktivitas j endekati kapasitas kelopok server k dan bernilai nol untuk sebaliknya. Sebagai tabahan terhadap atriks R dan A, etoda yang digunakan dala penyusunan kepegawaian call center eerlukan data vector p p,, p untuk tingkat hukuan, dan vektor c c,, c r untuk biaya personil. Satu-satunya asukan lain yang diperlukan adalah suatu distribusi probabilitas F pada R yang dihubungkan dengan proses perintaan. Keudian terhadap peodelan yang diinginkan, waktu t = 0 enunjukkan awal periode perencanaan dan waktu t = T sebagai akhirnya. Dei ewujudkan hal tersebut akan dibicarakan berkaitan dengan suatu odel perintaan doubly stokastik Poisson, yang artinya seperti berikut. Diberikan suatu proses ( t) : 0 t T dengan stokastik = engabil nilainya pada ( t),..., R, dan diberikan, persyaratan distribusi kedatangan dala kelas pelanggan,..., dengan segera setelah waktu t sebagai proses Poisson yang independen dengan tingkat rata-rata kedatangan,..., dengan berturut-turut diana 0 t T. Untuk asing-asing * ditunjukkan dengan,b R dan b R sebagai nilai obyektif optial dari progra linier (LP) berikut: eilih suatu n-vector x untuk Miniize p. Rx () Subject to Rx, Ax b, dan x 0 () Masalah dari LP ini enggabarkan apa yang disebut dengan suatu versi lokal fluida dari anajer siste terhadap asalah penjadwalan yang dinais: dengan eberikan λ dan b arti yang saa seperti sebelunya, enginterpretasikan x sebagai julah server yang digunakan untuk aktivitas j endatang j,...,n ; Rx erupakan tingkat vektor keluaran dari berbagai kelas pelanggan yang dihasilkan oleh aktivitas progra, dan Ax erupakan vektor koponen yang enunjukkan julah server dala berbagai aca kelopok yang sedang sibuk. Spesifikasi awal dari etoda yang diajukan untuk penyusunan kepegawaian, secara sederhananya seperti sebagai berikut: dipilih sebuah kapasitas vektor b untuk T Miniize cb t, b dt, (3) 0 Diana E berdasarkan ruusan [] enunjukkan nilai yang diharapkan atas keungkinan realisasi terhadap proses stokastik. Sekali lagi, peikiran yang endukung terhadap rekoendasi ini akan dibahas pada sub bab berikutnya. Bagaianapun, karena syarat awal dari c.b dala fungsi obyektif (3) enunjukkan total biaya personil berhubungan dengan kapasitas vektor b, yang sebenarnya fungsi (3) ini erupakan LP berdasarkan perkiraan pencapaian perfora terbaik yang telah ditunjukkan dala paragraf sebelunya. Untuk enuangkan kebali asalah optiisasi (3) kedala bentuk standar, akan didefinisikan fungsi distribusi kuulatif T F : t dt untuk R (4) T 0 Menginterpretasikan F sebagai penggalan waktu yang diharapkan (dala periode perencanaan penelitian) selaa. Disini akan dibuktikan bahwa (3) setara dengan hal berikut (jika adalah proses nilai terbatas, dan keudian dapat enggunakan suatu onotone, perkiraan nilai terbatas untuk enetapkan kesaaan yang uu) Miniize cb T, b df : b (5) R Dala literatur perograan stokastik, asalah seaca ini disebut sebagai two-stage LP with recourse: di langkah yang pertaa seorang anajer siste eilih kapasitas vektor b dan ebuat biaya c b, keudian suatu perintaan acak vektor λ dengan distribusi F diaati, dan berdasar 93

5 Volue 4, Noor, Juli 005 : pengaatan tersebut, anajer siste eilih di langkah yang kedua suatu vektor x tingkatan aktivitas yang eecahkan asalah perograan linier (l)- (). Persoalan tentang two-stage proble terdapat dala (5) sering disebut dengan ulti-diensional news vendor proble [5]. Mengenai teknik solusi nueriknya, terdapat dua pendekatan berbeda secara koputasi yang tapak dala literatur perograan stokastik [3]. Pertaa, beraca etoda yang tepat dapat digunakan ketika distribusi F eusatkan secara asal pada sejulah angka yang relatif kecil, dan kedua, etoda pendekatan berdasar siulasi Monte Carlo dapat digunakan dala kasus yang uu [4] untuk paper terbaru dari etoda ini UJICOBA DAN ANALISA HASIL Sekarang akan enuju ke rangkaian contoh untuk ujicoba yang enggabarkan capaian dari etoda susunan kepegawaian berdasar ketidaktetapan (fluida) yang diusulkan ke dala skenario yang lebih ruit. Khususnya, dengan epertibangkan odel siste yang epunyai dua kelas pelanggan dan pengoperasiannya elibatkan keputusan pengarahan dinais. Siste ini akan dianalisa dengan pola perintaan yang disesuaikan, untuk proses kedatangan panggilan pada siste bersifat non hoogeneous Poisson, diana data bersifat acak yang dihasilkan seperti terdapat dala [3] elalui etode pendekatan contoh acak atau algorita thinning.. Model siste yang dilukiskan pada Gabar epunyai dua kelas pelanggan yang berturut-turut dilayani oleh dua kelopok agen r. Penelepon kelas dan datang sesuai dengan proses non-hoogenous Poisson dengan intensitas stokastik t dan t. Terdapat b k server dala kelopok k k,, dan keungkinan berteunya server dengan pelanggan dilukiskan pada gabar tersebut. Pada terinologi pada 3., odel dua kelopok epunyai 3 aktifitas pengolahan. Untuk enyederhanakan keputusan penjadwalan dinais yang dilibatkan dala penyediaan server untuk panggilan yang asuk dan enunggu, dengan berasusi bahwa seua waktu layan bersifat distribusi eksponensial dengan tingkat pelanggan per enit ( j=,,3 untuk siste j dua kelopok). Lebih dari itu, untuk enyederhanakannya, dapat berasusi bahwa layanan dapat disela pada setiap saat dan selanjutnya diulai kebali dari titik preepsi tanpa engakibatkan suatu hukuan. Kelas pelanggan i yang enunggu dala antrian, eninggalkan tepat dengan tingkat 0, 5 peninggalan per enit, contoh, waktu antar penundaan bersifat distribusi eksponensial dengan i rata-rata enit, i i dan tidak terikat dengan proses kedatangan dan waktu layan. Hukuan abandonent sebesar p = $ dan p = $ per abandonent. Dengan asusi dan data asukan ini, enjadi hal terbaik dengan eberikan kelas prioritas ketika suatu keputusan alokasi server perlu untuk dibuat. Panjang batas perencanaan dipertibangkan T 480 enit, dan biaya penggunaan server selaa waktu kerja dala sehari sebesar c = $60 dan c = $40 pada siste dua kelopok. -biaya ini enggabarkan fakta bahwa agen yang fleksibel (terlatih) dibayar lebih dari ereka yang hanya dapat eproses kelas pelanggan tunggal. Dengan epertibangkan pola perintaan yang disesuaikan terlukis pada Gabar 3, diana fungsi distribusi perintaan F, yang didefinisikan pada (4), yang didistribusikan assanya ½ unifor untuk asing-asing kedua bagian dibawah ini :, 5 x,55 x 95 dan : x,35 x 55, Ujicoba yang akan dilakukan nanti terdiri dari dua cara yaitu elalui siulasi dan penghitungan dari hasil ruus perkiraan fluida. Untuk asingasing nilai ujicoba b, =50,,60, dengan ensiulasikan pencapaian syste encapai 000 hari yang secara statistik tidak saling terkait dan encatat biaya rata-rata per harinya untuk tiap-tiap nilai b. Nilai biaya rata-rata tersebut, bersaa dengan batas atas dan bawah dari 95% selang kepercayaan, diana contoh yang sedang dibicarakan dikenali sebagai skenario perintaan yang bervariabel/disesuaikan. Seperti digabarkan juga dala gabar 4 adalah perkiraan biaya rata-rata harian (sebagai fungsi dari b) yang diperoleh dari perkiraan fluida (3). Untuk elakukan analisis terhadap kinerja siste penyusunan kepegawaian pada anajeen call center yang dikebangkan pada penelitian ini, aka paraeter yang diukur adalah dengan elakukan perbandingan julah biaya abandonent dan biaya personel dari hasil siulasi terhadap hasil yang diperoleh dari ruus perkiraan fluida yang diajukan. Selanjutnya, seperti terlihat pada tabel, hasil uji siulasi pada tabel hapir identik dengan ruus perkiraan fluida yang diajukan, dan diana nilai ratarata biayanya asih berada diantara batas bawah dan atas dari 95% selang kepercayaan yang digunakan sebagai etode penguji yaitu sekitar %-3% untuk enentukan ke-identik-an hasil antara siulasi dan ruus yang diajukan. Terdapat dua kesipulan penting yang dapat ditarik dari gabar 4. Pertaa, untuk tiap-tiap nilai b dala cakupan pertibangan, perkiraan pencapaian 94

6 Tingkat Rata Perintaan(Pelanggan/Menit) Tingkat Rata Perintaan (Pelanggan/Menit) Ily, Siste Penyusunan Kepegawaian Pada Manajeen Call Center fluida enjadi akurat sapai sekitar % - 3%. Kedua, ukuran pool b =54,5 yang direkoendasikan oleh etoda fluida yang diajukan hapir optial dala studi siulasi. Pada table enyipulkan ukuran pool yang direkoendasikan dan berkaitan perkiraan biaya harian untuk skenario perintaan bervariasi yang dibuat, pertaa berdasar studi siulasi dan berdasar perkiraan fluida. Pada gabar 5,nyiratkan julah total abandonent asing-asing kelopok server yang diujicobakan t t Waktu (Menit) Probabilitas 0,5 Server Waktu(Menit) Gabar 3 Dua diensi pola perintaan yang disesuaikan. Tabel Hasil Uji Siulasi Model N dengan b =50,...,60 dan b =50,...,60 Server Total Optiu Abandonent 95% Selang Kepercayaan Probabilitas 0,5 Upper 95% SK Lower 95% SK Server t untuk i=, i 95

7 Total Rata-rata Harian Volue 4, Noor, Juli 005 : Tabel Hasil optial tingkat penyusunan kepegawaian dan rata-rata biaya siste per harinya antara siulasi dengan perkiraan fluida Ukuran Kelopok Server Optial Personil Optiu Rata-rata Penundaan Optiu Rata-rata Total Optiu Kelopok Dua Server: Hasil Siulasi 5,55 $,50 $,76 $ 3,796 Kelopok Dua Server: Perkiraan Fluida 54,5 $,0 $,654 $3,774 Model N Julah Server (b ) Serv50 Serv5 Serv5 Serv53 Serv54 Serv55 Serv56 Serv57 Serv58 Serv59 Serv60 Gabar 4 Penggabungan total biaya rata-rata harian sebagai fungsi dari julah server (odel N) dengan b=50,...,60 96

8 Abandonent Ily, Siste Penyusunan Kepegawaian Pada Manajeen Call Center Model N Julah Server (b ) Serv50 Serv5 Serv5 Serv53 Serv54 Serv55 Serv56 Serv57 Serv58 Serv59 Serv60 Gabar 5 Penggabungan biaya abandonent sebagai fungsi dari julah server (odel N) dengan b=50,...,60 4. KESIMPULAN Metoda siste penyusunan kepegawaian yang dikebangkan dengan enggunakan perkiraan fluida apu elakukan estiasi pencapaian siste terbaik terhadap ukuran vektor kelopok server yang diberikan dan enggunakan estiasi tersebut untuk engoptialkan ukuran kelopok server yang diberikan oleh susunan siste. Dan sesungguhnya, etoda penyusunan kepegawaian ini akan enjadi valid jika siste erencanakan suatu kebijakan pengarahan dinais yang pencapaiannya eperhatikan biaya abandonent sesuai dengan pendekatan yang digunakan. Dala penelitian tersebut, digunakan suatu etode kobinasi antara linear prograing dengan siulasi Monte Carlo. Pada pengujian siste, digunakan Model Call Center N. Untuk Model Call Center dilakukan pengujian, yaitu : Meberikan nilai estiasi distribusi perintaan F yang telah didefinisikan sehingga fungsi distribusi ini dapat enghasilkan suatu proses kedatangan yang sesuai dengan periode perencanaan diana sebelunya telah diberikan data acak sebagai data julah pelanggan yang datang secara bervariasi pada jenis kelas pelanggan i (i=,) untuk odel N. Tingkat biaya kelopok server dan biaya abandonent yang didapatkan dari hasil siulasi hapir endekati dengan perhitungan ruus perkiraan yang diajukan, akurat sekitar %-3% terhadap batas 95% selang kepercayaan. 5. DAFTAR PUSTAKA. Atlason, J., Epelan, M.A., and Henderson, S.G., Call center staffing with siulation and cutting plane ethods, Bassaboo, A., Harrison, J.M, and Zeevi, A., Dynaic routing in large call centers: Asyptotic analysis of an LP-based ethod, Birge, J.R. and Louveaux, F., An introduction to stochastic prograing, Borst, S., Mandelbau, A., and Reian, M., Diensioning large call centers, Chen, B.P.K, dan Henderson, S.G., Two issues in seting call center staffing levels, Gans, N., Koole, G., and Mandelbau, A., Telephone call centers: Tutorial, review, and research prospects, Garnett, O., and Mandelbau, A., An introduction to skills-based routing and its operational coplexities, Teaching note, Technion, Haifa, Israel, 00. Full version downloadable fro ie.technion.ac.il/serving/hoeworks/hw9.pdf. 8. Garnett, O., Mandelbau, A., and Reian, M., Designing a call center with ipatient custoers, Harrison, J.M. and Lopez, M.J., Heavy traffic resource pooling in parallel- server systes, Jennings, O., Mandelbau, A., Massey, W., dan Whitt, W., Server staffing to eet tie-varying deand, Kolesar, P.J. dan Green, L.V., Insights on service syste design fro a noral approxiation to Erlang's delay forula, Koole, G.M., and Mandelbau, A., Queueing odels of call centers: an introduction, Ross, S., Siulation. Third Edition, Acadeic Press, Shapiro, A., Stochastic prograing by Monte Carlo siulation ethods, Van Mieghe, J.A., Capacity anageent, investent and hedging: Review and recent developents,

ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT OLEH : Budi Setiawan 106 100 034 Dosen Pebibing : Dra. Laksi Prita W, M.Si. Drs. Sulistiyo, MT. JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Definisi Penjadwalan Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian suber-suber atau esin-esin yang ada untuk enjalankan sekupulan tugas dala jangka waktu tertentu. (Baker,1974).

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM 4.1. Generator Bilangan Rando dan Fungsi Distribusi Pada siulasi seringkali dibutuhkan bilangan-bilangan yang ewakili keadaan siste yang disiulasikan. Biasanya, kegiatan

Lebih terperinci

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan 2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,

Lebih terperinci

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi Penyelesaian Algortia Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Proble (CSP) Satu Diensi Putra BJ Bangun, Sisca Octarina, Rika Apriani Jurusan Mateatika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST

APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST Andry Budian Sutanto dan Abdullah Shahab Progra Studi Magter Manajeen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopeber

Lebih terperinci

Penjadwalan Pekerjaan pada No-Wait Flowshop dengan Pembatas Common Due-Date

Penjadwalan Pekerjaan pada No-Wait Flowshop dengan Pembatas Common Due-Date Perfora (2003) Vol. 2, No.: - 5 Penjadwalan Pekerjaan pada No-Wait Flowshop dengan Pebatas Coon Due-Date Yuniaristanto Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Abstract This paper

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian 39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN

PERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN PERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN Agus Ristono Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari 02 Tabakbayan Yogyakarta Indonesia 55281 Phone: + 62 274 485

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan

Lebih terperinci

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:

Lebih terperinci

Simulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu

Simulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu 6 Siulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Sith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu Neilcy Tjahja Mooniarsih Progra Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 ) BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Beberapa Defenisi Pada analisa keputusan, si pebuat keputusan selalu doinan terhadap penjabaran seluruh alternatif yang terbuka, eperkirakan konsequensi yang perlu dihadapi pada setiap

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

MAKALAH SISTEM BASIS DATA MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA

Lebih terperinci

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering Jurnal Kubik, Volue No. ISSN : 338-0896 Penentuan Akar-Akar Siste Persaaan Tak Linier dengan Kobinasi Differential Evolution dan Clustering Jaaliatul Badriyah Jurusan Mateatika, Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE

(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE (R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE Giat Sudrajat Saruda, 2 Septiadi Padadisastra, 3 I Gede Nyoan Mindra Jaya Mahasiswa

Lebih terperinci

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET TI PADA KEMENTERIAN AGAMA KOTA PROBOLINGGO Zulfikar Rahan 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukaaji 3) S1 / Jurusan Siste Inforasi Institut Bisnis dan Inforatika STIKOM Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON 3. Metode Beda Hingga Crank-Nicolson (C-N) Metode Crank-Nicolson dikebangkan oleh Crank John dan Phyllips Nicholson pada pertengahan abad ke-, etode ini erupakan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan

Lebih terperinci

Model Produksi dan Distribusi Energi

Model Produksi dan Distribusi Energi Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO BERBAGAI KESALAHAN PENEMPATAN DARI SIRKUIT ANALOG Tadjuddin Hadhany * Abstract This Paper relate with error detection in linear analogy circuit, this ethod propose based

Lebih terperinci

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1)

Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1) JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4, No 2, Oktober 2002: 94 98 Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Perforansi Mesin Pendingin ) Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL 1 GETARAN PEGAS SERI-PARALEL I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konstanta pegas seri, paralel dan seri-paralel (gabungan). 2. Mebuktikan Huku Hooke. 3. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan assa

Lebih terperinci

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN 43 MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : MATERI KULIAH: Mekanika klasik, Huku Newton I, Gaya, Siste Satuan Mekanika, Berat dan assa, Cara statik engukur gaya.. POKOK BAHASAN: DINAMIKA PARTIKEL 6.1 MEKANIKA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT

ABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT PERECANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY MULTI ITEM DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA Dio Kharisa Putra, Rusindiyanto dan Budi Santoso

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA TEKNIK II

TERMODINAMIKA TEKNIK II DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

DESAIN KONTROL PATH FOLLOWING QUADCOPTER DENGAN ALGORITMA LINE OF SIGHT

DESAIN KONTROL PATH FOLLOWING QUADCOPTER DENGAN ALGORITMA LINE OF SIGHT Seinar Nasional Inoasi Dan Aplikasi eknologi Di Industri 27 ISSN 285-428 IN Malang 4 Pebruari 27 DESAIN KONROL PAH FOLLOWING QADCOPER DENGAN ALGORIMA LINE OF SIGH Anggara risna Nugraha urusan eknik Elektro

Lebih terperinci

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN 6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Waktu dan Tepat Penelitian Gabar Peta kawasan hutan KPH Madiun Peru perhutani Unit II Jati. Pengabilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sapai dengan bulan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PENJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PENJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PERJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP (Didik Wahyudi) PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN

Lebih terperinci

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus Riset PenggunaanMedia Manik-Manik* Maan Abdurahan SR HayatinNufus Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Keapuan Belajar Mateatika Anak Tunagrahita Maan Abdurahan SR Hayatin Nufus Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR

ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR JAHARUDDIN Departeen Mateatika, Fakultas Mateatika dan Iu Pengetahuan Ala, Institut Pertanian Bogor Jln. Meranti, Kapus IPB Draaga, Bogor 1668,

Lebih terperinci

CLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES. Pertemuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA

CLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES. Pertemuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA CLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES Perteuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA Miniu distance classifiers elakukan klasifikasi berdasarkan jarak terpendek. Ada dua jenis yang dibahas:. The Euclidean Distance

Lebih terperinci

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik 1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK

ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK Lucky T Sianjuntak, Maksu Pine Departeen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Suatera Utara, Medan e-ail : LuckyTrasya@gail.co

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA Babang Purwanggono, Andre Sugiyono Progra Studi Teknik

Lebih terperinci

OPTIMISASI SISTEM TRANSPORTASI MINYAK TITIK TUANG TINGGI: STUDI KASUS LAPANGAN X

OPTIMISASI SISTEM TRANSPORTASI MINYAK TITIK TUANG TINGGI: STUDI KASUS LAPANGAN X IATMI 2006-TS-30 PROSIDING, Siposiu Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perinyakan Indonesia (IATMI) 2006 Hotel The Ritz Carlton Jakarta, 5-7 Noveber 2006 OPTIMISASI SISTEM TRANSPORTASI MINYAK TITIK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss, I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu

Lebih terperinci

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016 ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS

Lebih terperinci

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real. 0 RUANG SAMPEL Kita akan eperoleh ruang sapel, jika kita elakukan suatu eksperien atau percobaan. Eksperien disini erupakan eksperien acak. Misalnya kita elakukan suatu eksperien yang diulang beberapa

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia APLIKASI KENDALI ADAPTIF PADA SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR CAIRAN DENGAN TIPOLOGI KENDALI MODEL REFERENCE ADAPTIVE CONTROLLER (MRAC) Ferry Rusawan, Iwan Setiawan, ST. MT., Wahyudi, ST. MT. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELiination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE) Linda Marlinda Jurusan Teknik Koputer, AMIK Bina Sarana Inforatika Jl.RS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini enjelaskan engenai berbagai teori yang digunakan untuk elakukan penelitian ini. Bab ini terdiri dari penjelasan engenai penghitung pengunjung, lalu penjelasan engenai

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN INTERNET SERVICE PROVIDER MENERAPKAN METODE ELIMINATION AND CHOICE TRANSLATION REALITY (ELECTRE)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN INTERNET SERVICE PROVIDER MENERAPKAN METODE ELIMINATION AND CHOICE TRANSLATION REALITY (ELECTRE) KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Inforasi dan Koputer) Volue I, Noor, Oktober 27 ISSN 259765 (edia online) ISSN 25976 (edia cetak) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN INTERNET SERVICE PROVIDER MENERAPKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT Muhaad Rofii*) *) Dosen Progra Studi Ilu Keperawatan FK Undip Searang / Mahasiswa Progra Magister Ilu Keperawatan Kekhususan Kepeipinan

Lebih terperinci

BAB 4 KAJI PARAMETRIK

BAB 4 KAJI PARAMETRIK Bab 4 Kaji Paraetrik BAB 4 Kaji paraetrik ini dilakukan untuk endapatkan suatu grafik yang dapat digunakan dala enentukan ukuran geoetri tabung bujursangkar yang dibutuhkan, sehingga didapatkan harga P

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM 25 PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM Budi Hartono Fakultas Teknik, Universitas Ibnu Chaldun, Jl. Raya Serang Cilegon K.5, Serang Banten. Telp. 254-82357 / Fax. 254-82358

Lebih terperinci

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1) RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningrum*, Imam Santoso**, R.

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningrum*, Imam Santoso**, R. 1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningru*, Ia Santoso**, R.Rizal Isnanto** Abstrak - Tekstur adalah karakteristik yang penting

Lebih terperinci

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra Mebelajarkan Geoetri dengan Progra GeoGebra Oleh : Jurusan Pendidikan Mateatika FMIPA UNY Yogyakarta Eail: ali_uny73@yahoo.co ABSTRAK Peanfaatan teknologi koputer dengan berbagai progranya dala pebelajaran

Lebih terperinci

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK 0 DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK Dala hal ini akan dibahas aca-aca fungsi peluang atau fungsi densitas ang berkaitan dengan dua peubah acak, aitu distribusi gabungan, distribusi arginal, distribusi bersarat,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Jurnal Teknik Inforatika, Vol 1 Septeber 2012 RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Dodi Wahyudi, Dadang Syarif

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kartu Prabayar IM3 PT Indosat (Indonesia Satellite Coorporation) adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa telekounikasi internasional yang terkeuka di Indonesia. Selain

Lebih terperinci

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Jurnal Iliah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (94-98) ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Octaviani Litwina Ada Aluni

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE KEMUNGKINAN MAKSIMUM DAN BAYES DALAM MENAKSIR KEMAMPUAN PESERTA TES PADA RANCANGAN TES ADAPTIF ABSTRAK

PERBANDINGAN METODE KEMUNGKINAN MAKSIMUM DAN BAYES DALAM MENAKSIR KEMAMPUAN PESERTA TES PADA RANCANGAN TES ADAPTIF ABSTRAK PERBANDINGAN METODE KEMUNGKINAN MAKSIMUM DAN BAYES DALAM MENAKSIR KEMAMPUAN PESERTA TES PADA RANCANGAN TES ADAPTIF Agus Santoso Jurusan Statistik FMIPA Universitas Terbuka eail:aguss@ut.ac.id ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK

Lebih terperinci

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID

IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID Dwi Rizki Purnaasari Mahasiswa Progra Studi Teknik Inforatika STMIK Budidara Medan Jl. Sisingaangaraja No. 338 Sipang Liun

Lebih terperinci

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 013 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uu Parkir didefinisikan sebagi tepat khusus bagi kendaraan untuk berhenti dei keselaatan. Parkir epunyai tujuan yang baik, akses yang udah dan jika seseorang tidak dapat earkir

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENENTUAN PERINGKAT KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LAREALITÉ (ELECTRE) DI PT TELKOM REGIONAL III

SISTEM INFORMASI PENENTUAN PERINGKAT KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LAREALITÉ (ELECTRE) DI PT TELKOM REGIONAL III SISTEM INFORMASI PENENTUAN PERINGKAT KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LAREALITÉ (ELECTRE) DI PT TELKOM REGIONAL III Iran Harian, S.T., M.T. 1, Lia Purnaasari 2 1 Siste Inforasi

Lebih terperinci

PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Seinar Nasional Teknologi Inforasi dan Kounikasi 01 (SENTIKA 01 ISSN: 089-981 Yogyakarta, 8 Maret 01 PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Sauel Manurung 1 1Progra Studi Teknik

Lebih terperinci

PENANGANAN MASALAH COLD START DAN DIVERSITY REKOMENDASI MENGGUNAKAN ITEM-BASED CLUSTERING HYBRID METHOD

PENANGANAN MASALAH COLD START DAN DIVERSITY REKOMENDASI MENGGUNAKAN ITEM-BASED CLUSTERING HYBRID METHOD ISSN : 355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol., No.3 Deseber 015 Page 8035 PENANGANAN MASALAH COLD START DAN DIVERSITY REKOMENDASI MENGGUNAKAN ITEM-BASED CLUSTERING HYBRID METHOD The Handling of Cold

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya

BAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gepa dapat terjadi sewaktu waktu akibat gelobang yang terjadi pada sekitar kita dan erabat ke segala arah.gepa bui dala hubungannya dengan suatu wilayah berkaitan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School)

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School) Jurnal Pengebangan Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hl. 2095-2101 http://j-ptiik.ub.ac.id Siste Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic

Lebih terperinci

Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil

Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil Prosiding SI MaNIs (Seinar Nasional Integrasi Mateatika dan Nilai Islai) Vol.1, No.1, Juli 017, Hal. 1-5 p-issn: 580-4596; e-issn: 580-460X Halaan 1 Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Siste Inforasi Manajeen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Berbasis Web Deasy AnnisaSari, Helfi Nasution 2, Anggi Sriurdianti Sukato 3. Progra Studi Inforatika Universitas Tanjungpura,2,3

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN OPTIMASI PENJALURAN SALESMAN DENGAN METODE RODA ROULETTE, ORDER CROSSOVER, DAN SWAP MUTATION Djarot Nugroho, Yohan Wisantoro, Heribertus Hiawan Pascasarjana Teknik Inforatika Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANORAMIC IMAGE MOSAIC DENGAN METODE 8 PARAMETER PERSPECTIVE TRANSFORMATION

IMPLEMENTASI PANORAMIC IMAGE MOSAIC DENGAN METODE 8 PARAMETER PERSPECTIVE TRANSFORMATION IMPLEMENTSI PNORMIC IMGE MOSIC DENGN METODE 8 PRMETER PERSPECTIVE TRNSFORMTION Rud dipranata, Hendra Litoo, Cherr G. Ballangan Teknik Inforatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra

Lebih terperinci

BAB III UJI STATISTIK PORTMANTEAU DALAM VERIFIKASI MODEL RUNTUN WAKTU

BAB III UJI STATISTIK PORTMANTEAU DALAM VERIFIKASI MODEL RUNTUN WAKTU BAB III UJI STATISTIK PORTMANTEAU DALAM VERIFIKASI MODEL RUNTUN WAKTU Salah satu langkah yang paling penting dala ebangun suatu odel runtun waktu adalah dari diagnosisnya dengan elakukan peeriksaan apakah

Lebih terperinci

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Huku II Newton Untuk SMA kelas X (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokuen: Copyright 008 009 GuruMuda.Co Seluruh dokuen di GuruMuda.Co dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN LINTASAN TIPE U- LINE ASSEMBLY PADA PERAKITAN POMPA AIR

KESEIMBANGAN LINTASAN TIPE U- LINE ASSEMBLY PADA PERAKITAN POMPA AIR Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 2009, pp. 4-50 ISSN 4-2485 KESEIMBANGAN LINTASAN TIPE U- LINE ASSEMBLY PADA PERAKITAN POMPA AIR Pratikto, Tanti Octavia 2 Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

INSTANTON. Casmika Saputra Institut Teknologi Bandung

INSTANTON. Casmika Saputra Institut Teknologi Bandung INSTANTON Casika Saputra 02200 Institut Teknologi Bandung Abstrak. Solusi klasik pada kasus Double Well Potential dala ekanika kuantu dala iaginary tie Euclidian eberikan dua buah solusi yaitu solusi trivial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian serta pengambilan data-data pada lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian serta pengambilan data-data pada lokasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Guna eperoleh data-data yang dibutuhkan dala penelitian ini, penulis elakukan penelitian serta pengabilan data-data pada lokasi penelitian. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan

Lebih terperinci

PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP

PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP E-Jurnal Mateatika Vol. 3, No. Januari 204, 25-32 ISSN: 2303-75 PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP JOKO HADI APRIANTO, G. K. GANDHIADI 2, DESAK PUTU EKA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2

Lebih terperinci

STUDI OPTIMASI TATA GUNA AIR PADA PENGEMBANGAN J.I PETERONGAN SEHUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN D.I DELTA BRANTAS

STUDI OPTIMASI TATA GUNA AIR PADA PENGEMBANGAN J.I PETERONGAN SEHUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN D.I DELTA BRANTAS MAKALAH TUGAS AKHR STUD OPTMAS TATA GUNA AR PADA PENGEMBANGAN J. PETERONGAN SEHUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN D. DELTA BRANTAS AYU SUSANT NRP Dosen Pebibing : Prof. Dr. r. Nadjadji Anwar, MSc

Lebih terperinci

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus Fisika-TEP FTP UB /6/3 Dinaika 3 TIM FISIKA FTP UB PUSAT MASSA Titik pusat assa / centroid suatu benda ditentukan dengan ruus ~ x x ~ y y ~ z z Diana: x, y, z adalah koordinat titik pusat assa benda koposit.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN 35 BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk elihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan enjulahkan hasil pengukuran enggunakan kwh-eter satu fasa pada jalur fasa-fasa dengan

Lebih terperinci

Solusi Treefy Tryout OSK 2018

Solusi Treefy Tryout OSK 2018 Solusi Treefy Tryout OSK 218 Bagian 1a Misalkan ketika kelereng encapai detektor bawah untuk pertaa kalinya, kecepatan subu vertikalnya adalah v 1y. Maka syarat agar kelereng encapai titik tertinggi (ketika

Lebih terperinci

KELUARGA METODE ITERASI ORDE EMPAT UNTUK MENCARI AKAR GANDA PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

KELUARGA METODE ITERASI ORDE EMPAT UNTUK MENCARI AKAR GANDA PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT KELUARGA METODE ITERASI ORDE EMPAT UNTUK MENCARI AKAR GANDA PERSAMAAN NONLINEAR Kiki Reski Ananda 1 Khozin Mu taar 2 12 Progra Studi S1 Mateatika Jurusan Mateatika Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan

Lebih terperinci