KESEIMBANGAN LINTASAN TIPE U- LINE ASSEMBLY PADA PERAKITAN POMPA AIR
|
|
- Yuliana Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 2009, pp ISSN KESEIMBANGAN LINTASAN TIPE U- LINE ASSEMBLY PADA PERAKITAN POMPA AIR Pratikto, Tanti Octavia 2 Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin, Progra Studi Teknik Industri, Universitas Brawaya Jl. MT. Haryono 67 Malang 6545 Eail : pratiktoprawoto@yahoo.co 2 Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 2- Surabaya 6026 Eail: tanti@petra.ac.id ABSTRAK Saat ini, secara uu banyak perusahaan dihadapkan pada asalah einialkan beban kerja yang tidak seibang dan julah stasiun kerja dengan batasan proses serta lokasi yang ada. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk enyelesaikan perasalahan di atas. Penelitian ini bertujuan untuk ebandingkan keseibangan lintasan straight line dan tipe U-line enggunakan odel ixed integer prograing pada suatu perakitan popa air. Model ixed integer prograing diselesaikan dengan enggunakan LINGO. Hasil penelitian enunjukkan tipe U-line eberikan hasil yang lebih baik dibandingkan straight line berdasarkan julah work station dan lebih efisien secara signifikan. Kata kunci: keseibangan lintasan, keseibangan lintasan tipe U-line, ixed integer prograing ABSTRACT Many copanies strive for iniizing ibalance work station as well as nuber of work stations. Besides, the work station s precedence and space curb also have to be considered. So far, there exist any solutions on those quests. Two of those solutions are the straight line and the U-type line balancing. In this paper, we copare the straight line balancing to U-type line balancing using Mixed Integer Prograing (MIP), particularly, for solving the assebly line of water pups production. Additionally, we eployed LINGO to solve the MIP odel. The result shows that the U-type line gives a better solution than the straight line balancing in ter of nuber of work station. Moreover, it also shows that U-type line balancing is ore efficient than the straight line balancing, significantly. Keywords: line balancing, U-type line balancing, ixed integer prograing. PENDAHULUAN Suatu industri selalu dituntut untuk beroperasi secara lebih efisien agar tetap dapat berkopetisi dengan industri yang lain. Salah satu upaya efisiensi yang dapat dilakukan adalah dengan einialkan julah stasiun kerja, terutaa stasiun kerja pada lintasan perakitan. Perasalahan einialkan julah stasiun kerja selaa ini dikenal juga dengan perasalahan keseibangan lintasan. Penyelesaian asalah keseibangan lintasan ini bertujuan untuk einialkan kerja yang tidak seibang dan julah stasiun kerja. Dala penyelesaian keseibangan lintasan, beberapa asukan dibutuhkan seperti: perintaan, waktu eleen kerja dan precedence di antara eleen kerja. Penyelesaian keseibangan lintasan telah banyak dikebangkan baik dengan pendekatan heuristic aupun odel optiasi. Sebuah prosedur heuristic dikebangkan oleh Chiang dan 4
2 Pratikno et al. / Keseibangan Lintasan Tipe U- Line Assebly / JTI, Vol., No., Juni 2009, pp Urban (2006) untuk enyelesaikan keseibangan lintasan pada lintasan tipe U dengan waktu proses stochastic. Pendekatan etaheuristic juga digunakan pada beberapa proble keseibangan lintasan, seperti penggunaan tabu search algorith (Lapierre et al., 2006) dan genetic algorith (Ki et al., 2009). Solusi optial penyelesaian asalah keseibangan lintasan dapat diperoleh dengan enggunakan odel perograan linear. Essafi et al. (2008) enggunakan odel Mixed Integer Prograing (MIP) pada perasalahan keseibangan lintasan dengan batasan yang kopleks. Selain perasalahan keseibangan lintasan, odel MIP juga telah banyak diteliti pada perasalahan penjadwalan flowshop (Sutanto et al., 2004). Pengebangan odel keseibangan lintasan cukup banyak dilakukan pada beberapa tahun terakhir ini. Pengebangan odel ini disesuaikan dengan keungkinan penerapan di dunia industri. Becker dan Scholl (2006) elakukan survei pengebangan odel keseibangan lintasan untuk enyelesaikan asalah yang lebih realistis. Mereka enyatakan bahwa sudah banyak proble yang relevan dengan dunia industri yang sudah diidentifikasi dan diselesaikan. Boysen et al. (2007) engklasifikasikan beberapa odel keseibangan lintasan untuk engurangi adanya kesenjangan antara peneliti dan praktisi. Penelitian ini encoba untuk enerapkan odel-odel keseibangan lintasan pada suatu industri perakitan popa air di Indonesia. Dua odel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah odel straight line dan odel U-line. Model straight line adalah odel keseibangan lintasan sederhana yang sering digunakan di banyak penelitian, diana stasiun kerja diurutkan dari proses-proses awal hingga ke proses akhir. Seentara odel U-line berkebang sebagai akibat dari perkebangan tata letak fasilitas. Tipe U-line assebly ini eiliki keuntungan dengan diungkinkannya penanganan eleen kerja yang tidak berurutan dala satu stasiun kerja. Tipe U-line ini eiliki keleahan pada keterbatasan space untuk MIP sehingga sebagai konsekuensinya keseibangan lintasan yang ada haruslah sangat baik. Beberapa penelitian engenai keseibangan lintasan tipe U-line ini antara lain dilakukan oleh Nakade dan Ohno (999) serta Gokcen dan Agpak (2004). Julah proses yang tidak terlalu banyak dan urutan proses yang tidak ruit pada proses perakitan popa air ebuat penggunaan etode MIP tidak ebutuhkan waktu perhitungan yang laa. Hal tersebut di ataslah yang enjadi alasan bahwa odel MIP akan digunakan untuk enyelesaikan asalah keseibangan lintasan untuk straight line dan U-line. Model MIP untuk asing-asing odel keseibangan lintasan delaskan pada Subbab 2 dan. Penerapan kedua odel delaskan pada Subbab ke epat dan kesipulan penelitian ini delaskan pada Subbab lia. 2. MODEL STRAIGHT LINE Penepatan eleen kerja pada suatu stasiun kerja dengan tipe straight line dilakukan dengan eperhatikan precedence constraint dan banyaknya eleen kerja. Keleahan dari tipe ini adalah kurangnya fleksibilitas penggabungan eleen kerja dala satu stasiun kerja. Gabar enunjukkan keseibangan lintasan straight line. Stasiun Stasiun 2 Stasiun Stasiun Gabar. Keseibangan lintasan straight line 44
3 Pratikno et al. / Keseibangan Lintasan Tipe U- Line Assebly / JTI, Vol., No., Juni 2009, pp Beberapa penelitian telah dikebangkan pada penyelesaian odel straight line. Di antaranya adalah kesibangan lintasan heuristik, isal, Kilbridge-Wester, Helgeson-Birnie dan kesibangan lintasan yang dibangun berdasarkan odel ateatika, isal, MIP (Elsayed, 994). Pada pendekatan Kilbridge-Wester, keseibangan lintasan dilakukan dengan enepatkan eleen kerja berdasarkan banyaknya eleen kerja terdahulu. Sedangkan, pada pendekatan Helgeson-Birnie penepatkan eleen kerja dilakukan berdasarkan bobot posisi di tiap eleen kerja. Penyelesaian dengan MIP pada odel straight line adalah sebagai berikut: Notasi yang digunakan: i indeks eleen kerja j indeks stasiun kerja N julah eleen kerja C waktu siklus W j total eleen kerja yang berada pada stasiun kerja j aksiu julah stasiun kerja Variabel keputusan: x, jika ada eleen kerja i berada di stasiun kerja j; lainnya 0 Z j, jika ada eleen kerja berada di stasiun kerja j; lainnya 0 Fungsi tujuan: Meiniukan julah stasiun kerja z j Kendala:. Tiap eleen kerja hanya ditugaskan pada satu stasiun kerja Min () x =, untuk i =,,n (2) 2. Waktu tiap stasiun kerja tidak elebihi waktu siklus n ti i= ( x ) C, untuk j =,..., (). Miniu julah stasiun kerja x W Z, untuk j =,..., (4) i= W j j j 4. Precedence diana eleen kerja pendahulu berada di stasiun kerja terlebih dahulu daripada eleen kerja sesudah ( k + )( ) x rj x sj 0, untuk (r,s) P (5) Persaaan () erupakan fungsi tujuan dari odel MIP untuk straight line balancing sedangkan (2) hingga (5) erupakan batasan yang ada pada penugasan eleen kerja, waktu pada tiap stasiun kerja, dan precedence di antara eleen kerja. 45
4 Pratikno et al. / Keseibangan Lintasan Tipe U- Line Assebly / JTI, Vol., No., Juni 2009, pp MODEL U-LINE BALANCING Model U-line erupakan lintasan pada proses produksi yang berbentuk U. Model ini lebih fleksibel dan efisien dibandingkan odel straight line dikarenakan proses awal dan akhir suatu produk dapat dikelopokkan dala satu stasiun kerja. Tujuan keseibangan U-line adalah einialkan waktu siklus yang dapat eningkatkan laju produksi atau einialkan julah stasiun kerja yang akan enurunkan julah tenaga kerja. Keseibangan U-line dapat dilihat pada Gabar 2. Stasiun Stasiun 2 Stasiun Gabar 2. Keseibangan lintasan U-line (Gokcen, 2004) Notasi-notasi yang digunakan dala pebuatan U-line balancing berdasarkan integer prograing adalah sebagai berikut (Urban, 998): Notasi yang digunakan: i indeks eleen kerja j indeks stasiun kerja n julah eleen kerja c waktu siklus r eleen kerja pendahulu s eleen kerja pengikut p precedence constraint W j total eleen kerja yang berada pada stasiun kerja j aksiu julah stasiun kerja t i waktu proses eleen kerja i Variabel keputusan: x, jika ada eleen kerja i di original precedence diagra berada di stasiun kerja berada di stasiun kerja j diana i =..., n, j =,..., ; lainnya 0 y, jika eleen kerja i di phanto precedence diagra berada di stasiun kerja j; i =,..., n, j =,..., ; lainnya 0 Z j, jika ada eleen kerja berada di stasiun kerja j diana j =,..., ; lainnya 0 46
5 Pratikno et al. / Keseibangan Lintasan Tipe U- Line Assebly / JTI, Vol., No., Juni 2009, pp Fungsi tujuan: Meiniukan julah stasiun kerja Min z j + in Kendala:. Tiap eleen kerja hanya ditugaskan pada satu stasiun kerja ( + ) x =, untuk i =,,n (7) y 2. Waktu proses di setiap stasiun kerja tidak boleh elebihi waktu siklus. n t i i= ( x + y ) C, untuk j =,..., in (8). Waktu proses di setiap stasiun kerja setelah stasiun kerja ke- in waktu siklus jika stasiun tersebut ada. n ti i= ( x + y ) Cz j (6) tidak boleh elebihi, untuk j = in +,..., (9) 4. Hubungan tiap eleen kerja yaitu eleen kerja pengikut harus berada di stasiun berikutnya atau stasiun kerja yang saa dengan eleen kerja pendahulunya, baik untuk original network aupun phantoed network. ( j + )( x rj x sj ) 0, untuk (r,s) P ( j + )( ) y sj y rj, untuk (r,s) P (0) 0 Pendekatan keseibangan lintasan di atas dapat dibandingkan berdasarkan efisiensi dari lintasan tersebut. Suatu lintasan yang seibang eiliki total waktu siklus yang dibutuhkan endekati saa dengan total waktu siklus yang tersedia dari keseluruhan stasiun kerja. Berikut ini tingkat efisiensi dari suatu keseibangan lintasan: diana: Tt total waktu siklus yang dibutuhkan n julah stasiun kerja c waktu siklus satu stasiun kerja η SL = Tt nxc 4. KESEIMBANGAN LINTASAN PADA PERAKITAN POMPA Pada bagian ini perasalahan keseibangan lintasan proses perakitan popa air diselesaikan dengan ebandingkan tipe U-line dan straight line balancing. Proses perakitan popa air ini dibagi enjadi proses perakitan beberapa bagian kecil yang disebut Assy dan penggabungan Assy enghasilkan sebuah unit popa air. Urutan proses perakitan dan rata-rata waktu kegiatan tiap proses perakitan dapat dilihat pada Gabar dan Tabel secara berurutan. 47
6 Pratikno et al. / Keseibangan Lintasan Tipe U- Line Assebly / JTI, Vol., No., Juni 2009, pp Waktu siklus satu stasiun kerja ditetapkan berdasarkan waktu terlaa dari perakitan yang ada sebesar 29 detik. Tabel. Waktu standar tiap perakitan No Perakitan Waktu (detik) No Perakitan Waktu (detik) Assy I 29 0 Assy IIIb 25 2 Assy Iia 84 Assy IIIc 22 Assy Iib 2 Assy Iva 29 4 Assy Iic 69 Assy Ivb 26 5 Assy Iid 79 4 Assy Ivc 92 6 Assy Iie 5 Assy Ivd 92 7 Assy Iif 6 Assy V 0 8 Assy Iig 5 7 Assy VI 2 9 Assy IIIa 8 Assy VII 4 Penyelesaian asalah di atas dilakukan dengan enggunakan LINGO. Hasil straight line balancing ditunjukkan pada Tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Penugasan dengan straight line balancing Stasiun kerja Perakitan Waktu siklus stasiun kerja ,, 4, 5, 6, , , 0, 7 5 4, , 6, 7, Total waktu siklus (Tt) 570 WS WS WS 4 WS WS 5 WS 6 Gabar. Keseibangan lintasan untuk straight line Model MIP untuk straight line balancing diolah dengan bantuan LINGO enunjukkan julah stasiun kerja yang dibutuhkan sebanyak ena buah. Hasil ini lebih banyak dibandingkan dengan enggunakan U-line balancing yang berjulah lia stasiun kerja. Hasil penugasan dengan U-line balancing dapat dilihat pada Gabar 4 dan Tabel berikut ini: 48
7 Pratikno et al. / Keseibangan Lintasan Tipe U- Line Assebly / JTI, Vol., No., Juni 2009, pp WS 2 WS WS WS WS Tabel. Penugasan dengan U-line balancing Gabar 4. Keseibangan lintasan untuk U-Line Stasiun kerja Perakitan Waktu siklus stasiun kerja 2,, 4, 7, , 6, 7, 8, 9, , 5, 4 4 5,, 2 2 Total waktu siklus (Tt) 570 Efisiensi yang dihasilkan dengan straight line balancing sebesar: Tt η SL = nxc 570 ηsl = = 79,5% 6 x 29 Sedangkan dengan enggunakan U-line balancing, tingkat efisiensi yang dihasilkan sebagai berikut: Tt η UL = nxc 570 ηul = = 95,44% 5 x 29 Perbedaan tingkat efisiensi U-line balancing dibandingkan dengan straight line sangat signifikan pada keseibangan lintasan perakitan popa air ini. Hal ini terjadi dikarenakan lebih sedikitnya julah stasiun kerja yang dibutuhkan dengan U-line balancing. Pengurangan julah stasiun kerja ini tentu saja ebutuhkan julah tenaga kerja yang lebih sedikit tetapi sebagai konsekuensinya dibutuhkan skill tenaga kerja yang lebih ahli. 5. KESIMPULAN Hasil penyelesaian odel MIP keseibangan lintasan U-line dan straight line balancing pada perasalahan perakitan popa air enujukkan bahwa U-line assebly ebutuhkan julah stasiun kerja yang lebih sedikit dibandingkan straight line assebly. Konsekuensi hasil berikutnya adalah tercapainya tingkat efisiensi yang lebih tinggi secara signifikan untuk U-line 49
8 Pratikno et al. / Keseibangan Lintasan Tipe U- Line Assebly / JTI, Vol., No., Juni 2009, pp assebly dibandingkan straight line assebly. Hasil ini sesuai dengan beberapa penelitian terdahulu yang secara teori enyatakan bahwa keseibangan lintasan U-line lebih baik daripada straight line. Kesipulan di atas diabil berdasarkan asusi bahwa waktu proses kerja antara straight line dan U-line tidak berbeda. Secara praktis, ada keungkinan waktu proses bisa berbeda karena kedua siste ini berbeda. Maka pada penelitian lebih lanjut akan dievaluasi apakah dala penerapan yang sesungguhnya odel U-line eang lebih efisien daripada odel straight line secara signifikan. DAFTAR PUSTAKA Becker, C., and Scholl, A., A Survey on Probles and Methods in Generalized Assebly Line Balancing. European Journal of Operational Research, Vol. 68, pp Boysen, N., Fliedner, M., and Scholl, A., A Classification of Assebly Line Balancing Probles. European Journal of Operational Research, Vol. 8, pp Chiang, W. C., and Urban, T. L., The Stochastic U-line Balancing Proble: A Heuristic Procedure. European Journal of Operational Research, Vol. 75, pp Elsayed, E. A., 994. Analysis and Control of Production Syste. Prentice Hall, Inc., New Jersey. Essafi, M., Delore, X., Dolgui, A., and Gusvhinskaya, O., A MIP Approach for Balancing Transfer Line with Coplex Industrial Constraints. Coputers & Industrial Engineering, doi: 0.06/j.cie Gokcen, H., and Agpak, K., A Goal Prograing Approach to Siple U-Line Balancing Proble. European Journal of Operational Research, Vol. 70, pp Ki, Y. K., Song, W. S., and Ki, J. H., A Matheatical Model and a Genetic Algorith for Two Sided Assebly Line Balancing. Coputers & Operations Research, Vol. 6, pp Lapierre, S. D., Ruiz, A., and Soriano, P., Balancing Assebly Lines with Tabu Search. European Journal of Operational Research, Vol. 68, pp Nakade, K., and Ohno, K., 999. An optial worker allocation proble for a U-shaped production line. International Journal of Production Econoics, Vol. 60 6, pp Sutanto, T. V., Palit, H. C., dan Munika, I., Studi Perbandingan Perforance Algorita Heuristik Pour terhadap Mixed Integer Prograing dala Menyelesaikan Penjadwalan Flowshop. Jurnal Teknik Industri, Vol. 6, pp Urban, T. L., 998. Note: Optial Balancing of U-Shaped Assebly Lines. Manageent Science, Vol. 44, pp
Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi
Penyelesaian Algortia Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Proble (CSP) Satu Diensi Putra BJ Bangun, Sisca Octarina, Rika Apriani Jurusan Mateatika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya
Lebih terperinciAPLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST
APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST Andry Budian Sutanto dan Abdullah Shahab Progra Studi Magter Manajeen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopeber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PENJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP
PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PERJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP (Didik Wahyudi) PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN
Lebih terperinciPenentuan Jumlah, Lokasi dan Cakupan Distribusi Gudang Produk Air Minum Dalam Kemasan Jenis Gelas (Studi Kasus di PT. Dzakiya Tirta Utama)
Perfora (2005) Vol. 4, No.2: 52-63 Penentuan Julah, Lokasi dan Cakupan Distribusi Gudang Produk Air Minu Dala Keasan Jenis Gelas (Studi Kasus di PT. Dzakiya Tirta Utaa) Dyan Parardyo S, Yuniaristanto,
Lebih terperinciPenjadwalan Pekerjaan pada No-Wait Flowshop dengan Pembatas Common Due-Date
Perfora (2003) Vol. 2, No.: - 5 Penjadwalan Pekerjaan pada No-Wait Flowshop dengan Pebatas Coon Due-Date Yuniaristanto Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Abstract This paper
Lebih terperinciCLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES. Pertemuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA
CLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES Perteuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA Miniu distance classifiers elakukan klasifikasi berdasarkan jarak terpendek. Ada dua jenis yang dibahas:. The Euclidean Distance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,
I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu
Lebih terperinciPEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA
PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA Babang Purwanggono, Andre Sugiyono Progra Studi Teknik
Lebih terperinciPenerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah
Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya
Lebih terperinciModel Produksi dan Distribusi Energi
Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi
Lebih terperinciKAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK
ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK Lucky T Sianjuntak, Maksu Pine Departeen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Suatera Utara, Medan e-ail : LuckyTrasya@gail.co
Lebih terperinciPenentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering
Jurnal Kubik, Volue No. ISSN : 338-0896 Penentuan Akar-Akar Siste Persaaan Tak Linier dengan Kobinasi Differential Evolution dan Clustering Jaaliatul Badriyah Jurusan Mateatika, Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph )
1 Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antiagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antiagic Total Labeling of Crown String Graph ) Enin Lutfi Sundari, Dafik, Slain Pendidikan Mateatika, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Observasi lapangan Identifikasi masalah Pengumpulan data : 1. Data komponen. 2. Data operasi perakitan secara urut. 3. Data waktu untuk menyelesaikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1)
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4, No 2, Oktober 2002: 94 98 Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Perforansi Mesin Pendingin ) Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknologi
Lebih terperinciSistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant
Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Tenda Trijaya Indonesia merupakan salah satu perusahaan tenda yang terpercaya kualitasnya. Perusahaan ini menjadi pemasok ke departemen sosial, perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, bahkan
Lebih terperinciJSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET TI PADA KEMENTERIAN AGAMA KOTA PROBOLINGGO Zulfikar Rahan 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukaaji 3) S1 / Jurusan Siste Inforasi Institut Bisnis dan Inforatika STIKOM Surabaya
Lebih terperinciPerbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Mempertimbangkan Keseimbangan Lintasan (Studi Kasus)
Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Mempertimbangkan Keseimbangan Lintasan (Studi Kasus) Priscilla Gandasutisna 1, Tanti Octavia 2 Abstract: PT. X is a job-order plastic packaging industry using line
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xii. 1.3 Tujuan Penelitian...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... I-1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Definisi Penjadwalan Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian suber-suber atau esin-esin yang ada untuk enjalankan sekupulan tugas dala jangka waktu tertentu. (Baker,1974).
Lebih terperinciANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR
ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR JAHARUDDIN Departeen Mateatika, Fakultas Mateatika dan Iu Pengetahuan Ala, Institut Pertanian Bogor Jln. Meranti, Kapus IPB Draaga, Bogor 1668,
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA SISTEM PERMUKAAN ZAT CAIR
MODEL MATEMATIKA SISTEM PEMUKAAN ZAT AI PENGANTA Pada bagian ini kita akan enurunkan odel ateatika siste perukaan zat cair. Dengan eperkenalkan prinsip resistansi dan kapasitansi untuk siste perukaan zat
Lebih terperinciKEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI
KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI Laila Istiani R. Heri Soelistyo Utoo 2, 2 Progra Studi Mateatika Jurusan Mateatika FMIPA
Lebih terperinciMENINGKATKAN EFISIENSI LINTASAN KERJA MENGGUNAKAN METODE RPW DAN KILLBRIDGE-WESTERN
2017 Firman Ardiansyah E, Latif Helmy 16 MENINGKATKAN EFISIENSI LINTASAN KERJA MENGGUNAKAN METODE RPW DAN KILLBRIDGE-WESTERN Firman Ardiansyah Ekoanindiyo *, Latif Helmy * * Program Studi Teknik Industri
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan
2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,
Lebih terperinciJurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
APLIKASI KENDALI ADAPTIF PADA SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR CAIRAN DENGAN TIPOLOGI KENDALI MODEL REFERENCE ADAPTIVE CONTROLLER (MRAC) Ferry Rusawan, Iwan Setiawan, ST. MT., Wahyudi, ST. MT. Jurusan Teknik
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN
PERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN Agus Ristono Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari 02 Tabakbayan Yogyakarta Indonesia 55281 Phone: + 62 274 485
Lebih terperinciABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Multi Garmenjaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garment. Penulis melakukan pengamatan pada lini produksi produk celana jeans yang diproduksi secara mass production. Masalah
Lebih terperinciBab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup
GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing
Lebih terperinciPENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 74 81 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST RELIGEA
Lebih terperinciKAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM
KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:
Lebih terperinciPerancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-58 Perancangan Siste Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Siste Fuzzy Mochaad Raa Raadhan,
Lebih terperinciPerbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb
Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT
PERECANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY MULTI ITEM DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA Dio Kharisa Putra, Rusindiyanto dan Budi Santoso
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN INTERNET SERVICE PROVIDER MENERAPKAN METODE ELIMINATION AND CHOICE TRANSLATION REALITY (ELECTRE)
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Inforasi dan Koputer) Volue I, Noor, Oktober 27 ISSN 259765 (edia online) ISSN 25976 (edia cetak) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN INTERNET SERVICE PROVIDER MENERAPKAN
Lebih terperinciImplementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian
Lebih terperinciJurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN
OPTIMASI PENJALURAN SALESMAN DENGAN METODE RODA ROULETTE, ORDER CROSSOVER, DAN SWAP MUTATION Djarot Nugroho, Yohan Wisantoro, Heribertus Hiawan Pascasarjana Teknik Inforatika Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciRANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)
RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Efektifitas 2.1.1. Pengertian Efektifitas Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School)
Jurnal Pengebangan Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hl. 2095-2101 http://j-ptiik.ub.ac.id Siste Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic
Lebih terperinciTERMODINAMIKA TEKNIK II
DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN
BENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN Yuiati (yui@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRACT The Sith noral for and left good atrix have been known in atrix theore. Any atrix over the principal
Lebih terperinciPerbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil
Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika
Lebih terperinciANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG
Jurnal Iliah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (94-98) ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Octaviani Litwina Ada Aluni
Lebih terperinciRancangan Lintasan Perakitan Produk Lemari Es Model Top Freezer dan Bottom Freezer Menggunakan Algoritma Variable Neighborhood Descent Di PT.
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Rancangan Lintasan Perakitan Produk Lemari Es Model Top Freezer dan Bottom Freezer Menggunakan
Lebih terperinciPertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012
Perteuan ke-3 Persaaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 7 Septeber 01 Analisa Terapan Terapan:: Metode Nuerik Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Bisection Dasar Teorea: Suatu persaaan ()0, diana
Lebih terperinciPENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT
PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )
PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan
Lebih terperinciPERBAIKAN LINI FINISHING DRIVE CHAIN AHM OEM PADA PT FEDERAL SUPERIOR CHAIN MANUFACTURING DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN METHODS TIME MEASUREMENT
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERBAIKAN LINI FINISHING DRIVE CHAIN AHM OEM PADA PT FEDERAL SUPERIOR CHAIN MANUFACTURING DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN METHODS TIME MEASUREMENT Lina Gozali *, Lamto
Lebih terperinciISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016
ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SHOJINKA PADA PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DENGAN PENGATURAN TENAGA KERJA DAN PEMBAGIAN KERJA FLEKSIBEL
Hal I - 173 IMPLEMENTASI SHOJINKA PADA PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DENGAN PENGATURAN TENAGA KERJA DAN PEMBAGIAN KERJA FLEKSIBEL Arif Rahman Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembekuan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pebekuan Pebekuan berarti peindahan panas dari bahan yang disertai dengan perubahan fase dari cair ke padat dan erupakan salah satu proses pengawetan yang uu dilakukan untuk penanganan
Lebih terperinciPeningkatan Kapasitas Produksi pada PT. Adicitra Bhirawa
Peningkatan Kapasitas Produksi pada PT. Adicitra Bhirawa Karine Santoso Putri, I Gede Agus Widyadana 2, Herry Christian Palit 3 Abstract: Currently, PT. Adicitra Bhirawa wants to increase their production
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pembebanan Pembebanan (loading) dapat diartikan pekerjaan yang diberikan kepada mesin atau operator. Pembebanan menyangkut jadwal waktu kerja operator dalam kurun waktu satu hari
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 STUDI KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE-METODE HEURISTIK SERTA PERENCANAAN KEGIATAN
Lebih terperinciFORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Jl. Angkrek Situ No 19 Kabupaten Sueg Tgl. Terbit : 1 Septeber 2014 Hal : 1/7 Kode Mata Kuliah : MI4002 Mata Kuliah : Perencanaan Basis Data Bobot SKS : 3 Jurusan/Prodi : Manajeen Inforatika Seester :
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. Beberapa Defenisi Pada analisa keputusan, si pebuat keputusan selalu doinan terhadap penjabaran seluruh alternatif yang terbuka, eperkirakan konsequensi yang perlu dihadapi pada setiap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Keseimbangan Lini Keseimbangan lini merupakan suatu metode penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lini produksi sehingga
Lebih terperinciRANCANGAN LINTASAN PERAKITAN PRODUK LEMARI ES MODEL TOP FREEZER DAN BOTTOM FREEZER MENGGUNAKAN ALGORITMA VARIABLE NEIGHBORHOOD DESCENT DI PT.
ISSN: 2338-5081 RANCANGAN LINTASAN PERAKITAN PRODUK LEMARI ES MODEL TOP FREEZER DAN BOTTOM FREEZER MENGGUNAKAN ALGORITMA VARIABLE NEIGHBORHOOD DESCENT DI PT. X WINDA NUR ANDITA SARI, ALEX SALEH, EMSOSFI
Lebih terperinciMAKALAH SISTEM BASIS DATA
MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil
Lebih terperinciMASALAH PEMODELAN JARINGAN LOGISTIK BANYAK PRODUK MUHAMAD YANDRIE AZIS
ASALAH PEODELA JARIGA LOGISTIK BAYAK PRODUK UHAAD YADRIE AZIS DEPARTEE ATEATIKA FAKULTAS ATEATIKA DA ILU PEGETAHUA ALA ISTITUT PERTAIA BOGOR BOGOR 008 ABSTRACT UHAAD YADRIE AZIS. Logistics etwork Proble
Lebih terperinciKESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI
KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI Citra Palada Staf Produksi Industri Manufaktur, PT ASTRA DAIHATSU MOTOR HEAD OFFICE Jln. Gaya Motor III No. 5, Sunter II, Jakarta 14350 citra.palada@yahoo.com ABSTRACT
Lebih terperinciPENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI
Lebih terperinciPENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL)
Media Elektrika, ol. 8, No. 1, Juni 015 ISSN 1979-7451 PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL) Adhi Kusantoro, ST, MT [1] Ir.Agus Nuwolo,
Lebih terperinciKriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul
Kriptografi Visual Menggunakan Algorita Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gabar Sapul Yusuf Rahatullah Progra Studi Teknik Inforatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia 13512040@std.stei.itb.a.id
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART
Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gepa dapat terjadi sewaktu waktu akibat gelobang yang terjadi pada sekitar kita dan erabat ke segala arah.gepa bui dala hubungannya dengan suatu wilayah berkaitan
Lebih terperinciPROGRAM KOMPUTASI RANKED POSITIONAL WEIGHT UNTUK KESEIMBANGAN LINTASAN PERAKITAN
PROGRAM KOMPUTASI RANKED POSITIONAL WEIGHT UNTUK KESEIMBANGAN LINTASAN PERAKITAN Engelina C. Dengah Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika De La Salle Manado Kampus Kairagi I Kombos Manado
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT Muhaad Rofii*) *) Dosen Progra Studi Ilu Keperawatan FK Undip Searang / Mahasiswa Progra Magister Ilu Keperawatan Kekhususan Kepeipinan
Lebih terperinciPENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL
PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan
Lebih terperinci(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE
(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE Giat Sudrajat Saruda, 2 Septiadi Padadisastra, 3 I Gede Nyoan Mindra Jaya Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi Line Balancing Line Balancing merupakan metode penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan/berhubungan dalam suatu lintasan atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Line Balancing Line balancing merupakan penyeimbangan penugasan elemen-elemen tugas dari suatu assembly line ke work stations untuk meminimumkan banyaknya work station
Lebih terperinciPERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU
PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU Warsito (warsito@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAT A function f ( x) ( is bounded and continuous in (, ), so the iproper integral of rational
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian serta pengambilan data-data pada lokasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Guna eperoleh data-data yang dibutuhkan dala penelitian ini, penulis elakukan penelitian serta pengabilan data-data pada lokasi penelitian. Penelitian ini
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH GANGGUAN HEAT TRANSFER KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI AIR CONDITIONING. Puji Saksono 1) ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH GANGGUAN HEAT TRANSFER KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI AIR CONDITIONING Puji Saksono 1) ABSTRAK Kondensor erupakan alat penukar kalor pada sisti refrigerasi yang berfungsi untuk elepaskan
Lebih terperinciPENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN METODE HEURISTIK (STUDI KASUS PT XYZ MAKASSAR)
PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN METODE HEURISTIK (STUDI KASUS PT XYZ MAKASSAR) Saiful, Mulyadi, DAN Tri Muhadi Rahman Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK CV WATTOO WATTOO GARMENT merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garment. Dalam kegiatan produksinya, CV WATTOO WATTOO GARMENT ini memproduksi bermacam-macam pakaian anak-anak sesuai
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Print) D-37 Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hita di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong Qulsu Dwi Anggraini, Haryono, Diaz
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang
Lebih terperinciPERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH
Perancangan Online Berbasis Web Pada PT ANH PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH Akhsani Taqwiy ), Novan Wijaya 2) Koputerisasi Akuntansi, STMIK GI MDP eail: akhsani.taqwiy@dp.ac.id
Lebih terperinciMATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan
Kristal no.12/april/1995 1 MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan Di dala ateatika anda pasti sudah pernah berhadapan dengan sebuah siste persaaan linier. Cacah persaaan yang berada di dala siste
Lebih terperinciOPTIMALISASI PROSES PRODUKSI PADA LINI PERAKITAN PT.X DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINTASAN
OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI PADA LINI PERAKITAN PT.X DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINTASAN Ahmad Iskandar*, Dwi Rahmalina**, Susanto Sudiro*** PT. Komatsu Indonesia, Jakarta* Program Studi Magister Teknik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kartu Prabayar IM3 PT Indosat (Indonesia Satellite Coorporation) adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa telekounikasi internasional yang terkeuka di Indonesia. Selain
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL
PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor
Lebih terperinciPerancangan Keseimbangan Lintasan Produksi untuk Mengurangi Balance Delay dan Meningkatkan Efisiensi Kerja
Performa (2012) Vol. 11, No. 2: 75-84 Perancangan Keseimbangan Lintasan Produksi untuk Mengurangi Balance Delay dan Meningkatkan Efisiensi Kerja Burhan,1), Imron Rosyadi NR 2) dan Rakhmawati 1) 1) Program
Lebih terperinciBAB VI LINE BALANCING
BAB VI LINE BALANCING 6.1 Landasan Teori Keseimbangan lini perakitan (line balancing) merupakan suatu metode penugasan pekerjaan ke dalam stasiun kerja-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lini
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE HEURISTIK DAN SIMULASI UNTUK MENYEIMBANGKAN LINI PERAKITAN LAMPU
IMPLEMENTASI METODE HEURISTIK DAN SIMULASI UNTUK MENYEIMBANGKAN LINI PERAKITAN LAMPU Septian Andrew Susanto 1) dan Nurhadi Siswanto 2) 1) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya,
Lebih terperinciBAB II PENYEARAH DAYA
BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah engikuti ateri ini diharapkan ahasiswa eiliki kopetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa Menguasai
Lebih terperinciKONSTRUKSI KODE CROSS BIFIX BEBAS TERNAIR BERPANJANG GENAP UNTUK MENGATASI MASALAH SINKRONISASI FRAME
KONSTRUKSI KODE CROSS BIFIX BEBAS TERNAIR BERPANJANG GENAP UNTUK MENGATASI MASALAH SINKRONISASI FRAME Moh. Affaf 1, Zaiful Ulu 1, STKIP PGRI Bangkalan, ohaffaf@stkippgri-bkl.ac.id, zaifululu@stkippgri-bkl.ac.id
Lebih terperinci: Neneng Suryani NPM : : Teknik Industri Dosen Pembimbing : Dr. Emirul Bahar, ACSI
Nama : Neneng Suryani NPM : 35412283 Jurusan : Teknik Industri Dosen Pembimbing : Dr. Emirul Bahar, ACSI Analisis Efisiensi Lintasan Dengan Menggunakan Metode Ranked Position Weight (RPW) dan Metode Ant
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK CV SURYA ADVERTISING & T SHIRT merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garment. Jenis produk yang diproduksi perusahaan meliputi kemeja lengan panjang, kemeja lengan pendek, kaos
Lebih terperinci