Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara: PT TIESICO CAHAYA PERTIWI, berkedudukan di Jalan Kapten A. Rivai, Komplek Ruko Taman Mandiri Blok B2 Nomor 4, Palembang, dalam hal ini diwakili oleh Cecep Kurniawan selaku Direktur PT Tiesico Cahaya Pertiwi, memberi kuasa kepada: Sapta Afteriana, S.H., dan kawan-kawan, Para Advokat, beralamat di Jalan Embacang Nomor 1962, RT.34, RW.12, Kelurahan Tigapuluh Ilir, Kecamatan Ilir Barat, Palembang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 September 2016; Pemohon Kasasi dahulu Tergugat; L a w a n DODY ISKANDAR, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Jalan Sukabangun II, Lorong Tembusan RT.27, RW.9, Kelurahan Suka Jaya, Kecamatan Sukarame, Palembang, dalam hal ini memberi kuasa kepada: Meisal Suhardi, S.H., dan kawan, Para Advokat dan Pengurus DPC Federasi Serikat Buruh Kimia, Industri Umum, Farmasi dan Kesehatan KSBSI Kota Palembang, Sumatera Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 7 Oktober 2016; Termohon Kasasi dahulu Penggugat; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Palembang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat merupakan karyawan/pekerja buruh yang bekerja pada perusahaan milik Tergugat yang bernama PT Tiesico Cahaya Pertiwi dan diangkat sebagai karyawan terhitung tanggal 28 Oktober 2013 sampai dengan April 2016 berdasarkan Surat Keputusan Pengangkatan dengan Nomor: 23/TCP/XII/2013 dengan jabatan Sebagai Kepala Perencanaan dan Halaman 1 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan M menerima upah terakhir sebesar Rp ,00 (lima juta rupiah); 2. Bahwa Penggugat selama bekerja di PT Tiesico Cahaya Pertiwi milik Tergugat, Penggugat tidak pernah mendapatkan surat peringatan maupun sanksi dan telah melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab, memberikan kontribusi dan telah mengabdi pada Pertiwi selama 2 (dua) tahun 6 bulan; PT Tiesico Cahaya 3. Bahwa Penggugat pada bulan Oktober 2014 sudah tidak menerima gaji/upah lagi sampai dengan bulan Agustus 2015 sebagaimana mestinya dengan alasan keuangan perusahaan sedang menurun; 4. Bahwa pada bulan Agustus 2015 PT Tiesico Cahaya Pertiwi berganti pimpinan yang baru yaitu Sdr. Cecep Kurniawan selaku Direktur Utama Penggugat dijanjikan oleh Tergugat dengan Gaji Rp ,00 (empat juta rupiah) perbulan apabila keuangan perusahaan kembali normal gaji Penggugat akan kembali normal sebesar Rp ,(lima juta rupiah), akan tetapi setelah perjalanan Penggugat hanya diberikan 2 (dua) bulan gaji oleh Tergugat dari bulan Agustus 2015 sampai dengan bulan September 2015 sebesar Rp ,00 (delapan juta rupiah) dan sampai saat ini Penggugat masih belum menerima gaji yang harus diterima selama bekerja, gaji yang seharusnya diterima Penggugat dengan rincian sebagai berikut: - Gaji perbulan Rp ,00 - Gaji yang belum dibayar: Bulan Oktober Juli 2015 = 10 bulan; Bulan Oktober April 2016 = 7 bulan; Total - Jumlah gaji yang belum dibayar: = 17 bulan; 17 x Rp ,00 = Rp ,00 (delapan puluh lima juta rupiah); 5. Bahwa sampai dengan saat ini Penggugat telah berkali-kali meminta hakhaknya yaitu uang gaji bulanan yang belum dibayar selama bekerja diperusahaan milik Tergugat namun tidak diberikan oleh Tergugat dengan alasan perusahaan tidak memiliki uang; 6. Bahwa pada tanggal 12 April 2016 Penggugat telah menyampaikan permohonan secara tertulis kepada Tergugat perihal permohonan Pemutusan Hubungan Kerja Kepada Pihak Tergugat namun tidak ada tanggapan; 7. Bahwa berdasarkan penjelasan tersebut di atas hal tersebut dilakukan Penggugat telah jelas dan mendasar sesuai ketentuan Pasal 169 ayat (1) c Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan: Halaman 2 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan M Pasal 169 ayat (1) c: Pekerja/buruh dapat mengajukan permohonan pemutusan hubungan kerja kepada lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial dalam hal pengusaha melakukan perbuatan sebagai berikut: c. Tidak membayar upah tepat pada waktu selama 3 (tiga) bulan berturut-turut atau lebih; 8. Bahwa atas ketidak jelasan terhadap permasalahan yang dialami Penggugat tersebut, Penggugat dengan itikad baik berupaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, baik melalui Bipartit maupun melalui Mediator di Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang, sesuai dengan Anjuran pada tanggal 27 Mei 2016 Nomor surat: 567/419/Disnaker/2016 yang isi anjurannya sebagai berikut: Menganjurkan, 1. Agar pihak perusahaan PT Tiesico Cahaya Pertiwi membayar hak-hak pekerja Sdr. Dody Iskandar, S.Hut. sebagai berikut: Sdr. Dody Iskandar, S.Hut. Masa Kerja 2 tahun 6 bulan; Uang Pesangon 3 x Rp ,00 = Rp ,00 UPH 15% x Rp ,00 = Rp ,00 Kekurangan upah yang belum dibayarkan. = Rp ,00 17 bulan x ,00 = Rp ,00 Jumlah = Rp ,00 9. Bahwa oleh karena Tergugat menolak anjuran Mediator Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang dan tidak melaksanakan anjuran tersebut Penggugat mengajukan gugatan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada Tergugat melalui Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Kelas Ia Palembang sesuai dengan ketentuan Pasal 14 ayat (1) U ndang- Undang Nomor 2 Tahun 2004 menyatakan: Dalam hal anjuran tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) huruf a ditolak oleh salah satu pihak atau pihak, maka pihak atau salah satu pihak dapat melanjutkan penyelesaian perselisihan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri setempat Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan dengan pengajuan gugatan oleh salah satu pihak di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri setempat; 10. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas adalah layak dan patut jika Tergugat diperintahkan untuk membayar kepada Penggugat yaitu: a. Gaji yang belum dibayar selama Penggugat bekerja; Halaman 3 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan M b. Uang pesangon, uang penghargaan dan uang penggantian hak sesuai Pasal 169 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 yang berbunyi: Ayat (2 ) Pemutusaan Hubungan Kerja dengan alasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pekerja buruh berhak mendapat uang pesangon 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2) uang penghargaan masa kerja 1 (satu)kali ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4); 11. Bahwa oleh karena hal-hal yang disampaikan oleh Penggugat mempunyai landasan hukum dan sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku, maka kami memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menyatakan dalam amar putusannya agar putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, sekalipun ada upaya hukum lainnya yang dilakukan Tergugat; 12. Bahwa untuk menghindari Tergugat tidak melaksanakan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dalam perkara ini dan gugatan Penggugat tidak menjadi sia-sia, maka berdasarkan hukum apabila Tergugat dihukum maka Tergugat WAJIB membayar uang paksa ( dwangsoom) sebesar Rp ,00 (lima ratus ribu rupiah) per/hari setiap keterlambatan Tergugat melaksanakan putusan dalam perkara ini; 13. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat diajukan berdasarkan hukum dan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka sudah sepatutnya biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Negara; Berdasarkan uraian uraian di atas, Penggugat memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memberikan putusan dengan amar sebagai berikut: Dalam Provisi: 1. Bahwa permohonan provisi ini diajukan karena sejak bulan Oktober 2013 sampai saat ini Penggugat masih belum menerima gaji yang harus diterima selama bekerja, gaji yang seharusnya diterima Penggugat dengan rincian sebagai berikut: - Gaji perbulan Rp ,00 - Gaji yang belum dibayar: Bulan Oktober Juli 2015 = 10 bulan; Bulan Oktober April 2016 = Total - Jumlah Gaji yang belum dibayar: 7 bulan = 17 bulan 17 x Rp ,00 = Rp , (delapan puluh lima juta rupiah); Halaman 4 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan M 2. Bahwa Penggugat memohon Putusan Sela Kepada Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas Ia Palembang agar Tergugat membayar seluruh gaji yang belum diterima oleh Penggugat, sesuai yang dimaksud dalam Pasal 96 ayat (1) dan (2) UU Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisiahan Hubungan Industrial yang menyatakan sebagai berikut: Ayat (1) Apabila dalam persidangan pertama, secara nyata-nyata pihak pengusaha terbukti tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155 ayat (3) Undang -undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Hakim Ketua Sidang harus segera menjatuhkan Putusan Sela berupa perintah kepada pengusaha untuk membayar upah beserta hakhak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh yang bersangkutan; Ayat (2) Putusan Sela sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dijatuhkan pada hari persidangan itu juga atau pada hari persidangan kedua; 3. Bahwa dengan demikian adalah layak dan patut demi hukum jika Tergugat diperintahkan untuk membayar seluruh upah/gaji yang belum diterima Penggugat secara tunai paling lambat (1) satu m inggu sejak adanya putusan sela; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Palembang agar memberikan putusan sebagai berikut: Dalam Provisi: 1. Mengabulkan Permohonan Provisi Penggugat seluruhnya; 2. Memerintahkan kepada Tergugat berdasarkan Ketentuan Pasal 96 Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2004 jo Pasal 155 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 untuk membayar seluruh gaji yang belum diterima Penggugat secara tunai sebagai berikut: Gaji perbulan Rp ,00 Gaji yang belum dibayar: Bulan Oktober Juli 2015 = 10 bulan; Bulan Oktober April 2016 = Total Jumlah Gaji yang belum dibayar: 7 bulan; = 17 bulan; 17 X Rp ,00 = Rp ,00 (delapan puluh lima juta rupiah); Dalam Pokok Perkara: 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan menurut hukum hubungan kerja antara Penggugat dan Halaman 5 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan M Tergugat berakhir terhitung sejak diputusnya perkara ini; 3. Memerintahkan Tergugat membayar secara tunai seluruh gaji yang belum diterima Penggugat selama bekerja pada Tergugat dengan rincian sebagai berikut: Gaji perbulan Rp ,00 Gaji yang belum dibayar: Bulan Oktober Juli 2015 = 10 bulan Bulan Oktober 2015 April 2016 = 7 bulan Total = 17 bulan Jumlah Gaji yang belum dibayar: 17 X Rp ,00 =Rp ,00 (delapan puluh lima juta rupiah); 3. Memerintahkan Tergugat membayar secara tunai uang pengakhiran hubungan kerja kepada Penggugat yaitu sesuai dengan ketentuan Pasal 169 ayat (2) U ndang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan perincian sebagai berikut Sdr. Dody Iskandar, S.Hut. Masa Kerja 2 tahun 6 bulan; Uang Pesangon 3 x 2 x Rp ,00 = Rp ,00 Uang Penggantian Hak 15% x Rp ,00 = Rp ,00 Jumlah = Rp ,00 4. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat keseluruhan dalam gugatan sebesar Rp ,00 + Rp ,00 = Rp ,00 (seratus sembilan belas juta lima ratus ribu rupiah); 5. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa ( dwangsom) sebesaar Rp ,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk setiap hari keterlambatan daripelaksanaan putusan ini; 6. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara; Atau: Apabila Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya menurut ketentuan hukum yang berlaku (Ex aequo et bono); Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa gugatan Penggugat adalah Error In Persona karena telah mengajukan gugatan pemutusan hubungan kerja kepada Tergugat karena faktanya jauh sebelum PT Tiesico Cahaya Pertiwi diambil alih atau dibeli oleh Bapak Cecep Kurniawan hubungan kerja Penggugat dan PT Tiesico Cahaya Pertiwi memang telah berakhir dan tidak hanya Penggugat akan tetapi seluruh karyawan PT Tiesico Cahaya Pertiwi pada saat pembelian perusahaan Halaman 6 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan M tersebut tidak ada seorang karyawan pun yang pada saat itu masih bekerja di PT Tiesico Cahaya Pertiwi karena pada waktu itu PT Tiesico Cahaya Pertiwi sudah tidak beroperasi lagi, yang mana menurut informasi dari pemilik PT Tiesico Cahaya Pertiwi yang lama pekerja tersebut telah lama diputuskan hubungan kerjanya/tidak lagi bekerja, sehingga berdasarkan hal tersebut adalah Error In Persona apabila pada saat ini Penggugat mengajukan gugatan kepada Tergugat yang faktanya Penggugat sudah tidak bekerja lagi di PT Tiesico Cahaya Pertiwi pada saat PT Tiesico Cahaya Pertiwi diambil alih/dibeli oleh Tergugat dan faktanya sejak Tergugat membeli PT Tiesico Cahaya Pertiwi di mana Tergugat tidak pernah juga mengangkat dan mempekerjakan Penggugat sehingga dalam hal ini tidak ada hubungan kerja yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat sehingga adalah Erorr In Persona apabila di dalam gugatannya Penggugat mengajukan gugatan Pemutusan Hubungan Kerja kepada Tergugat maka terhadap dalil gugatan Penggugat tersebut patutlah untuk ditolak seluruhnya; 2. Bahwa gugatan Penggugat adalah kabur dan tidak jelas karena tidak ada kesingkronisasian antara dalil yang satu dengan dalil yang lainnya dimana di dalam dalil posita gugatan Penggugat pada angka 4 (empat) Penggugat meminta agar Tergugat membayar gaji Penggugat pada bulan Oktober 2014 hingga Juli 2015 akan tetapi di dalam dalil tersebut juga Penggugat menyatakan bulan Agustus 2015 dan bulan September 2015 Tergugat telah membayar gaji Penggugat, sehingga dari pernyataan Penggugat tersebut telah sangat jelas apabila pada bulan Agustus 2015 dan bulan September 2015 Tergugat telah membayar gaji Penggugat, sehingga atas dasar apa Penggugat menuntut kembali gaji Pengugat pada bulan-bulan sebelumnya yang menurut logika tentulah gaji-gaji sebelum bulan Agustus 2015 dan bulan September 2015 juga telah dibayar, sehingga dengan dalil gugatan Penggugat yang kabur dan tidak jelas tersebut tentulah menjadikan gugatan Penggugat tersebut haruslah ditolak seluruhnya; Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Palembang telah memberikan Putusan Nomor 32/Pdt.Sus- PHI/2016/PN.Plg., tanggal 30 Agustus 2016 yang amarnya sebagai berikut: Dalam Provisi: - Menolak tuntutan Provisi Penggugat; Dalam Eksepsi: - Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya; Dalam Pokok Perkara: Halaman 7 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan M 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat putus dan berakhir sejak bulan April 2016; 3. Menghukum Tergugat membayar kekurangan upah yang belum dibayar kepada Penggugat terhitung 17 (tujuh belas) bulan sebesar Rp ,(delapan puluh lima juta rupiah); 4. Menghukum Tergugat untuk membayar kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja dengan uang pesangon dan uang penggantian hak sebesar Rp ,00 (tiga puluh empat juta lima ratus ribu rupiah); 5. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya; 6. Membebankan biaya yang timbul pada perkara a quo kepada Negara sebesar Rp ,00 (sembilan puluh enam ribu rupiah); Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Palembang tersebut telah diucapkan dengan hadirnya Tergugat pada tanggal 30 Agustus 2016, terhadap putusan tersebut, Tergugat melalui kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 September 2016 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 14 September 2016, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 29/Kas/2016/ PHI.Plg., yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Pelembang, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Palembang pada tanggal 26 September 2016; Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Penggugat pada tanggal 5 Oktober 2016, kemudian Penggugat mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Palembang pada tanggal 21 Oktober 2016; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatankeberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Tergugat dalam memori kasasinya adalah: 1. Bahwa Pengadilan Hubungan Industrial Palembang pada Pengadilan Negeri Palembang yang memeriksa dan memutus perkara a quo telah salah dan keliru dalam menerapkan hukum dengan mengenyampingkan bukti-bukti yang diperoleh dimuka persidangan yang secara jelas terlihat berat sebelah, dan tidak berpijak pada objektivitas baik dalam membuat pertimbangan hukum, Halaman 8 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan M maupun dalam pengambilan putusan dalam memeriksa dan memutus perkara a quo, dengan memberikan pertimbangan hukum sebagaimana yang diuraikan dalam pertimbangan hukum putusan perkara a quo pada halaman 21 pada alinea 2,3 dan 4 yang menguraikan sebagai berikut: Menimbang, bahwa atas dalil Penggugat yang sudah tidak menerima gaji atau upah sejak Oktober 2014 s/d Juli 2015 dan Oktober 2015 s.d April 2016 diperkuat dengan saksi Lukmanul Hakim yang mengatakan semua pekerja sudah tidak diberikan gaji sejak Juni 2014 ; Menimbang, bahwa oleh karena yang didalilkan Tergugat perusahaan sedang mengalami kesulitan kerugian yang terus menerus, akan tetapi Majelis Hakim tidak menemukan secara mendalam tentang hal tersebut karena tidak diiringi dengan pembuktian yang kuat sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 164 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bila perusahaan pailit dan jika hal terseut dikaitkan dengan bukti T.1.b tentang pelimpahan hutang bukti tersebut kurang relevan karena tidak ada kaitannya dengan kewajiban Tergugat terhadap upah dari karyawan-karyawan termasuk upah Penggugat yang belum dibayarkan, karena bukti tersebut sudah jelas hanya bicara tentang kewajiban bayar hutang-hutang PT Tiesico Cahay Pertiwi kepada pihak ketiga dengan emikian kewajiban membayar hutang pekerja tetap melekat pada PT Tiesico Cahaya Pertiwi sebagai Tergugat ; Menimbang, bahwa setelah memperhatikan pertimbangan hukum tersebut di atas maka Majelis Hakim berkesimpulan terbukti Tergugat telah lalai tidak menjalankan kewajibannya membayar upah Penggugat dari Oktober 2014 s/d Juli 2015 dan Oktober 2015 s.d April 2016 terhitung selama 17 bulan ; Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Judex Facti Pengadilan Hubungan Industrial Palembang pada Pengadilan Negeri Palembang sebagaimana tersebut di atas adalah sangat keliru dalam melakukan penerapan hukum, di mana dalam memutus perkara a quo Majelis Hakim Judex Facti tidaklah berdasarkan bukti-bukti yang diajukan oleh Para Pihak yaitu Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi di dalam persidangan a quo yang merupakan fakta hukum yang terbukti di dalam persidangan, akan tetapi Majelis Hakim Judex Facti telah berandai-andai atau menerka-nerka atau telah berasumsi dalam memutus perkara a quo, karena atas dasar atau bukti apa Majelis Hakim Judex Facti menyatakan Pemohon Kasasi/ Tergugat lalai tidak menjalankan kewajibannya membayar upah Termohon Kasasi/Penggugat dari bulan Oktober 2014 sampai dengan Juli 2015, Halaman 9 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan M Oktober 2015 sampai dengan April 2016 terhitung selama 17 bulan, sedangkan di dalam persidangan a quo Termohon Kasasi/Penggugat tidak membuktikan apa-apa atas kebenaran hal tersebut; Bahwa apabila dicermati di dalam pertimbangan hukumnya sebagaimana tersebut di atas Majelis Hakim Judex Facti hanya atas dasar keterangan satu orang saksi saja yaitu Saksi Lukmanul Hakim, yang menjadi pijakan/dasar dari Majelis Hakim Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya menyatakan Pemohon Kasasi telah tidak membayar gaji Termohon Kasasi dari bulan Oktober 2014 sampai dengan Juli 2015, Oktober 2015 sampai dengan April 2016 terhitung selama 17 bulan dan tanpa ada bukti-bukti lainnya yang memiliki keterkaitan mengenai hal tersebut atau tanpa adanya bukti lainnya yang membuktikan hal tersebut, dan mengenai pertimbangan hukum tersebut tentulah bertentangan dengan apa yang tersebut di dalam Pasal 1905 KUHPerdata yang menyatakan keterangan seorang saksi saja, tanpa alat pembuktian lain, dalam pengadilan tidak boleh dipercaya; Bahwa selain itu jika Majelis Hakim Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya di atas menyatakan atas dasar keterangan saksi Lukmanul Hakim membuktikan Pemohon Kasasi/Tergugat lalai tidak menjalankan kewajibannya membayar upah Penggugat/Termohon Kasasi dari bulan Oktober 2014 sampai dengan Juli 2015, Oktober 2015 sampai dengan April 2016 terhitung selama 17 bulan, hal tersebut merupakan suatu kebohongan dari Majelis Hakim Judex Facti karena Saksi Lukmanul Hakim tidak pernah memberikan keterangan sebagaimana dimaksud di dalam persidangan a quo (mohon untuk dibaca secara cermat Berita Acara Persidangan terhadap Saksi Lukmanul Hakim), dan berdasarkan hal tersebut sehingga terlihat jelas adanya keberpihakan Majelis Hakim Judex Facti dalam memutus perkara a quo, karena apabila Majelis Hakim Judex Facti secara objektif melihat keterangan Saksi Lukmanul Hakim di dalam persidangan a quo maka akan terlihat jelas Saksi Lukmanul Hakim yang diajukan oleh Pemohon Kasasi di dalam persidangan a quo yaitu untuk membuktikan bahwasanya jauh sebelum PT Tiesico Cahaya Pertiwi dibeli oleh Pemohon Kasasi seluruh karyawan PT Tiesico Cahaya Pertiwi sudah berakhir hubungan kerjanya dengan PT Tiesico Cahaya Pertiwi termasuk juga Saksi Lukmanul Hakim yang sejak bulan Juli 2014 sudah tidak lagi bekerja di PT Tiesico Cahaya Pertiwi dan dikarenakan PT Tiesico Cahaya Pertiwi merupakan perusahaan keluarga sehingga penyelesaian berakhirnya hubungan kerja dilakukan secara kekeluargaan atas dasar kesepakatan; Halaman 10 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan M Bahwa kekeliruan dalam menerapkan hukum dan adanya dugaan keberpihakan Majelis Hakim Judex Facti dalam perkara aquo, juga sangat terlihat di dalam pertimbangan hukumnya sebagaimana tersebut di atas yang telah tidak cermat dalam mempertimbangkan Bukti T.1.b yaitu berupa Akta Pelimpahan Hutang, yang menurut Majelis Hakim Judex Facti tidak relevan karena tidak adanya kaitannya dengan kewajiban Pemohon Kasasi/ Tergugat terhadap upah dari karyawan karyawan termasuk upah Termohon Kasasi/Penggugat yang belum dibayarkan dan terhadap pertimbangan hukum Majelis Hakim Judex Facti tersebut adalah sangat tidak objektif karena apabila Majelis Hakim Judex Facti melihat secara cermat Bukti Akta Pelimpahan Hutang tersebut (Bukti T.1.b), maka akan sangat jelas terlihat suatu fakta adanya keterkaitan antara Bukti Akta Pelimpahan Hutang tersebut (Bukti T.1.b) dengan status seluruh karyawan dari PT Tiesico Cahaya Pertiwi baik sebelum pembelian maupun pada saat Pemohon Kasasi membeli PT Tiesico Cahaya Pertiwi tersebut (karena ti dak mungkin Bukti tersebut dibuktikan oleh Pemohon Kasasi apabila tidak ada kaitannya dengan persoalan a quo), di mana di dalam Bukti Akta Pelimpahan Hutang tersebut (Bukti T.1.b) telah membuktikan bahwasanya pada saat PT.Tiesico Cahaya Pertiwi dibeli oleh Pemohon Kasasi yaitu pada bulan Agustus 2015 yang mana sangat jelas tersebut di dalam Akta Pelimpahan Hutang dimaksud, yang hanya menjadi kewajiban-kewajiban Pemohon Kasasi yang harus diberikan baik kepada karyawan-karyawan maupun pihak ketiga semuanya tersebut di dalam Akta Pelimpahan Hutang tersebut dan khusus terhadap kewajiban-kewajiban karyawan PT Tiesico Cahaya Pertiwi sangat jelas tersebut di dalam Angka 25 Akta Pelimpahan Hutang Nomor 216 tersebut, yang mana menyebutkan kewajiban Pemohon Kasasi yaitu membayar gaji karyawan PT Tiesico Cahaya Pertiwi hanya pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei Tahun 2015, akan tetapi tanpa Pemohon Kasasi mengetahui siapa-siapa nama karyawan dimaksud karena semua kewajiban tersebut tidak langsung diberikan kepada karyawan-karyawan dimaksud akan tetapi pembayaran kewajiban tersebut melalui pemilik PT Tiesico Cahaya Pertiwi sabelumnya. (mohon untuk dibaca secara teliti bukti T.1.b); Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas sangat jelas terlihat bahwasanya apa yang didalilkan oleh Majelis Hakim Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya dalam putusan a quo yang menyatakan Pemohon Kasasi/ Tergugat lalai tidak menjalankan kewajibannya membayar upah Penggugat dari bulan Oktober 2014 sampai dengan Juli 2015, Oktober 2015 sampai Halaman 11 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan M dengan April 2016 terhitung selama 17 bulan, hal tersebut tidaklah berdasarkan pada suatu alat bukti yang sah menurut undang-undang sehingga patut diduga pertimbangan hukum tersebut hanyalah bersifat asumsi dari Majelis Hakim Judex Facti semata yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga terhadap kekeliruan dalam menerapkan hukum tersebut menjadikan terhadap putusan a quo patutlah untuk dibatalkan (Terlampir Bukti T.1.b: Akta Pelimpahan Hutang Nomor 216); 2. Bahwa selain itu pertimbangan hukum Majelis Hakim Judex Facti dalam putusan a quo khususnya pada halaman 21 pada alinea 2,3 dan 4 sebagaimana tersebut di atas juga telah menunjukkan kekeliruan Majelis Hakim Judex Facti dalam menerapkan hukum, hal tersebut terlihat jelas telah tidak konsistennya Majelis Hakim Judex Facti dalam menilai Bukti T.2 yaitu berupa Kwitansi pembayaran honor pengurusan perizinan PT Tiesico Cahaya Pertiwi, dimana di dalam pertimbangan hukum sebagaimana tersebut di atas Majelis Hakim Judex Facti telah menilai Bukti T.2 tersebut merupakan suatu bukti pembayaran upah dari Pemohon Kasasi kepada Termohon Kasasi yaitu pada bulan Agustus 2015 dan September 2015, akan tetapi di dalam pertimbangan hukum lainnya Majelis Hakim telah beranggapan Pemohon Kasasi/Tergugat lalai tidak menjalankan kewajibannya membayar upah Penggugat dari bulan Oktober 2014 sampai dengan Juli 2015, Oktober 2015 sampai dengan April 2016 terhitung selama 17 bulan, bukankah apabila terhadap Bukti T.2 yaitu berupa Kwitansi pembayaran honor pengurusan perizinan PT Tiesico Cahaya Pertiwi telah dinilai oleh Majelis Hakim Judex Facti sebagai suatu kwitansi pembayaran upah selaku karyawan yang diberikan Pemohon Kasasi kepada Termohon Kasasi yaitu pada bulan Agustus dan bulan September 2015, maka seharusnya terhadap bukti T.2 tersebut juga telah membuktikan bahwasanya Pemohon Kasasi telah membayar upah Termohon Kasasi yaitu pada bulan-bulan sebelumnya atau pada bulan sebelum bulan Agustus dan September 2015 Pemohon Kasasi telah membayar upah Termohon Kasasi hal tersebut telah sesuai sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 1394 KUHPerdata yang menyatakan siapa yang menunjukkan kwitansi yang terakhir dianggap telah membayar semua angsuran, berdasarkan hal tersebut seharusnya terhadap bukti T.2 tersebut kwitansi pembayaran bulan Agustus dan September 2015) telah dapat membuktikan bahwasanya terhadap dalil pertimbangan hukum Majelis Hakim Judex Facti yang menyatakan dari bulan Oktober 2014 sampai dengan Juli 2015, Halaman 12 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan M Oktober 2015 sampai dengan April 2016 terhitung selama 17 bulan Pemohon Kasasi telah tidak membayar upah Termohon Kasasi adalah sesuatu pertimbangan yang sangat keliru dan terhadap kekeliruan tersebut menjadikan terhadap putusan aquo haruslah dibatalkan; 3. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Judex Facti pada halaman 20 alinea 7 yang berbunyi sebagai berikut: Menimbang, bahwa sebagaimana dalil jawaban Tergugat yang menyatakan Penggugat tidak pernah hadir di perusahaan Penggugat sekalipun hadir pada bulan Agustus dan September 2015 serta sudah mendapatkan upah, menurut Tergugat bahwa upah tersebut hanya imbalan jasa saja kepada Penggugat karena diberikan pekerjaan mengurus surat perijinan untuk kepentingan Tergugat bertentangan dengan keterangan 3 (tiga) orang saksi dan MB. Rasyid dan Lukmanul Hakim, ketiga saksi tersebut masih melihat Penggugat masuk kerja sampai dengan bulan Maret 2016, dan apabila mencermati dan memperhatikan bukti P.2 dengan bukti T.2, justru hal tersebut saling berkaitan dan ada relevansinya, terbukti bahwa Penggugat diberikan tugas mengurus perijinan karena kapasitasnya sebagai karyawan, karena surat tugas tersebut menunjukkan ada perintah dan ditandatangni oleh Direktur Utama PT Tiesico Cahaya Pertiwi, sedangkan kwitansi pembayaran tidak menunjukkan untuk pembayaran jasa pekerjaan ; Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Judex Facti tersebut di atas adalah telah keliru dalam menerapkan hukum, dimana dalam memutus perkara a quo Majelis Hakim Judex Facti tidaklah berdasarkan bukti-bukti yang diajukan oleh para pihak di dalam persidangan a quo yang merupakan suatu fakta hukum, akan tetapi di dalam pertimbangan hukum sebagaimana tersebut di atas Majelis Hakim Judex Facti telah mencoba kembali berandaiandai atau menerka-nerka atau telah berasumsi dalam memutus perkara a quo, karena merujuk pertimbangan hukum di atas yang menjadi pertanyaan adalah atas dasar apa Majelis Hakim Judex Facti menyatakan Termohon Kasasi hingga bulan Maret masih bekerja di perusahaan yang dipimpin oleh Pemohon Kasasi, apakah hanya berdasarkan keterangan Saksi dari Sri Astuti dan MB Rasyid saja yang faktanya terhadap keterangan saksi-saksi tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya karena menerangkan sesuatu hal yang tidak berdasarkan bukti-bukti akan tetapi hanya berdasarkan asumsi semata, hal tersebut merujuk oleh karena saksi-saksi tersebut bukanlah karyawan dari Pemohon Kasasi dan saksisaksi tersebut juga sejak PT Tiesico Cahaya Pertiwi diambil alih oleh Halaman 13 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan M Pemohon Kasasi tidak juga pernah datang/terlibat baik dalam pekerjaan maupun dalam hal apapun di PT Tiesico cahaya Pertiwi, sehingga atas dasar dan bukti apa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut mempercayai kemudian mempertimbangkan atas keterangan saksi-saksi tersebut dalam putusan a quo, bukankah suatu perkara perdata haruslah mencari suatu kebenaran formil, sehingga apabila bukti formil tersebut tidak dapat diketemukan di dalam perkara aquo sehingga atas dasar apa Majelis Hakim Judex Facti memberikan pertimbangan hukum bahwasanya terbukti Termohon Kasasi hingga bulan Maret 2016 masih bekerja di perusahaan yang dipimpin oleh Pemohon Kasasi, apalagi sebagaimana tersebut di dalam Pasal 1905 KUHPerdata yang menyatakan keterangan seorang saksi saja, tanpa alat pembuktian lain, dalam pengadilan tidak boleh dipercaya; Bahwa selain hal tersebut pertimbangan hukum Majelis Hakim Judex Facti sebagaimana tersebut di atas telah juga menggambarkan bahwasanya banyak kebohongan yang dinyatakan oleh Majelis Hakim Judex Facti di dalam pertimbangan hukumnya sebagaimana tersebut di atas, karena sebagaimana fakta yang terbukti di dalam persidangan a quo Saksi Lukmanul Hakim tidak pernah memberikan keterangan di dalam persidangan bahwasanya Termohon Kasasi hingga bulan Maret masih bekerja pada Pemohon Kasasi, akan tetapi Saksi Lukmanul Hakim di dalam persidangan Halaman 14 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 di a quo menyatakan bahwasanya kwitansi pada bulan Agustus dan September 2015 merupakan uang jasa/honorarium karena Penggugat telah memberikan Jasanya dalam pengurusan perizinan Tergugat/telah menjadi calo dalam mengurusi perizinan PT Tiesico Cahaya Pertiwi yang dibeli oleh Pemohon Kasasi tersebut hal tersebut dapat dibuktikan sebagaimana kalimat yang tersebut di dalam Kwitansi dimaksud dan juga memberikan keterangan bahwasanya jauh sebelum PT Tiesico Cahaya Pertiwi diambil alih oleh Pemohon Kasasi yaitu pada bulan Agustus 2015,dimana seluruh karyawan-karyawan PT Tiesico Cahaya Pertiwi telah lama diputuskan hubungan kerjanya/tidak lagi bekerja dan semua kewajiban-kewajiban PT Tiesico Cahaya Pertiwi telah dipenuhi semuanya oleh pemilik sebelumnya; Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas telah sangat jelas Majelis Hakim Judex Facti telah keliru dalam menerapkan hukum sehingga menjadikan putusan a quo patutlah untuk dibatalkan seluruhnya; 4. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Judex Facti pada halaman 20 alinea 7 yang berbunyi sebagai berikut: Menimbang, bahwa sebagaimana dalil jawaban Tergugat yang menyatakan Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan M Penggugat tidak pernah hadir di perusahaan Penggugat sekalipun hadir pada bulan Agustus dan September 2015 serta sudah mendapatkan upah, menurut Tergugat bahwa upah tersebut hanya imbalan jasa saja kepada Penggugat karena diberikan pekerjaan mengurus surat perijinan untuk kepentingan Tergugat bertentangan dengan keterangan 3 (tiga) orang saksi dan MB. Rasyid dan Lukmanul Hakim, ketiga saksi tersebut masih melihat Penggugat masuk kerja sampai dengan bulan Maret 2016, dan apabila mencermati dan memperhatikan bukti P.2 dengan bukti T.2, justru hal tersebut saling berkaitan dan ada relevansinya, terbukti bahwa Penggugat diberikan tugas mengurus perijinan karena kapasitasnya sebagai karyawan, karena surat tugas tersebut menunjukkan ada perintah dan ditandatangni oleh Direktur Utama PT Tiesico Cahaya Pertiwi, sedangkan kwitansi pembayaran tidak menunjukkan untuk pembayaran jasa pekerjaan ; Bahwa pertimbangan hukum tersebut di atas adalah suatu kekeliruan dalam menerapkan hukum, karena apa yang menjadi pertimbangan hukum tersebut di atas nyata-nyata telah dijawab kebenarannya oleh Pemohon Kasasi di dalam persidangan a quo yaitu sebagaimana Bukti T.1.b berupa Akta Pelimpahan Hutang Nomor 216, di mana terhadap bukti tersebut telah sangat-sangat membuktikan di mana Penggugat sudah tidak bekerja lagi di PT Tiesico Cahaya Pertiwi atau sebelum Tergugat mengambil alih/membeli PT Tiesico Cahaya Pertiwi Penggugat sudah tidak ada hubungan pekerjaan dengan pemilik PT Tiesico Cahaya Pertiwi sebelumnya termasuk juga tidak ada kewajiban-kewajiban dari Pemohon Kasasi terhadap Termohon Kasasi, oleh karena itu terhadap bukti T.1.b tersebut dibuat dan disepakati oleh Para Pihak yaitu Pemohon Kasasi dan Pemilik PT Tiesico Cahaya Pertiwi sebelumnya, hal tersebut merupakan suatu ketentuan apabila suatu perusahaan dibeli oleh pihak lain maka seluruh hak-hak dan kewajiban terhadap perusahaan tersebut berpindah pada pemilik perusahaan yang baru dan dalam hal ini semua kewajiban-kewajiban Pemohon Kasasi telah disebutkan/dicantumkan semuanya kedalam Akta Pelimpahan Hutang Nomor 216 (Bukti T.1.b) sehingga hal tersebut membuktikan tidak ada kewajiban Pemohon Kasasi di luar yang disebutkan di dalam akta pelimpahan dimaksud termasuk juga tidak ada kewajiban Pemohon Kasasi untuk membayar gaji Termohon Kasasi sebelum Pemohon Kasasi mengambil alih PT Tiesico Cahaya Pertiwi, sehingga terhadap kekeliruan tersebut menjadikan putusan a quo patutlah untuk dibatalkan; Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, cukup alasan hukum apabila Halaman 15 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan M Majelis Hakim Agung yang mulia membatalkan putusan Judex Facti Pengadilan Hubungan Industrial Palembang pada Pengadilan Negeri Palembang Nomor 31/PDT.SUS-PHI/2016/PN.PLG, tanggal 30 Agustus 2016 karena telah keliru menerapkan hukum; Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat: bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 26 September 2016 dan kontra memori kasasi tanggal 17 Oktober 2016 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Pelembang tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut: - Bahwa keberatan tentang upah yang belum dibayar dan terakhir masuk kerja Termohon Kasasi telah dikuatkan oleh dua saksi Termohon Kasasi dan satu saksi Pemohon Kasasi di bawah sumpah di hadapan persidangan, sehingga alasan Pemohon hanya dikuatkan satu orang saksi tidak benar dan tidak beralasan hukum; - Bahwa dengan telah dibeli/diambil alih oleh Pemohon Kasasi perusahaan tempat bekerja Termohon Kasasi tidak mengakibatkan berakhirnya hubungan kerja serta hak dan kewajiban pengusaha terhadap pekerja i.c. Termohon Kasasi, karena sesuai ketentuan Pasal 61 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dengan terjadinya pengalihan perusahaan maka hak buruh menjadi tanggung jawab pengusaha baru, kecuali diperjanjikan lain; - Dalam perkara ini Akta Pelimpahan Hutang tidak mengatur mengenai hak dari Termohon Kasasi selaku pekerja sehingga benar menjadi kewajiban Pemohon Kasasi; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Palembang dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi: PT TIESICO CAHAYA PERTIWI tersebut harus ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah Rp ,00 (seratus lima puluh juta rupiah), sebagaimana ditentukan dalam Pasal 58 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, maka biaya perkara dalam tingkat kasasi ini dibebankan kepada Negara; Memperhatikan, Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Halaman 16 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan M Perselisihan Hubungan Industrial, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I: 1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT TIESICO CAHAYA PERTIWI tersebut; 2. Membebankan biaya perkara kepada Negara; Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada Mahkamah Agung pada hari Senin tanggal 16 Januari 2017 oleh Sudrajad Dimyati, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Horadin Saragih, S.H., M.H., dan H. Buyung Marizal, S.H.,M.H., Hakim-Hakim Ad Hoc PHI, masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan Thomas Tarigan, S.H., M.H., Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh Para Pihak. Hakim-Hakim Anggota: ttd Dr. Horadin Saragih, S.H., M.H. ttd H. Buyung Marizal, S.H., M.H. Untuk Salinan Mahkamah Agung RI a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus Ketua Majelis, RAHMI MULYATI, S.H., M.H. NIP Halaman 17 dari 17 hal. Put. Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 ttd Sudrajad Dimyati, S.H., M.H. Panitera Pengganti ttd Thomas Tarigan, S.H., M.H. Telp : (ext.318) Halaman 17

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 142 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 659 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 141 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No 286 K/PdtSus/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Idustrial dalam tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1021 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 388 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 703 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1116 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 11 PK/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 165 K/Pdt.Sus-PHI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 962 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 779 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 605 K/Pdt.Sus-BPSK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 238/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1411 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 667 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perkara perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 138/PDT/2015/PT.Bdg. perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan. Islam, pekerjaan Wiraswasta ;

P U T U S A N Nomor : 138/PDT/2015/PT.Bdg. perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan. Islam, pekerjaan Wiraswasta ; P U T U S A N Nomor : 138/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 349/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007

PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007 PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 606/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 606/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 606/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 138/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 138/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 138/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan, yang memeriksa, memutus, dan mengadili sengketa tata usaha negara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 977 K/Pdt/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 125 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN --------------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004

P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004 P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1352 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR 325/PDT/2014/PT. Bdg

P U T U S A N. NOMOR 325/PDT/2014/PT. Bdg P U T U S A N NOMOR 325/PDT/2014/PT. Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 226 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

PUTUSAN NOMOR : 226 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G PUTUSAN NOMOR : 226 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR.

P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR. P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara perdata dalam Tingkat Banding, dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 322 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

PUTUSA N NOMOR 456/Pdt/2015/PT.BDG.

PUTUSA N NOMOR 456/Pdt/2015/PT.BDG. PUTUSA N NOMOR 456/Pdt/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. - 1 - P U T U S A N Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 284 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR. 131/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LA W A N :

P U T U S A N NOMOR. 131/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LA W A N : P U T U S A N NOMOR. 131/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 35 PK/FP/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara:

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 28/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 276/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 276/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 276/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam pengadilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 461/Pdt/2013/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor 461/Pdt/2013/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor 461/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN 1 P U T U S A N Nomor : 239/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 925 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1467 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 458 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR /Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara Pembatalan Nikah pada tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 36/Pdt.G/2015/PTA. Smd DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA SAMARINDA

P U T U S A N Nomor 36/Pdt.G/2015/PTA. Smd DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA SAMARINDA P U T U S A N Nomor 36/Pdt.G/2015/PTA. Smd بسم اهلل الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA SAMARINDA Dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan

Lebih terperinci