Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara: PT. NGK CERAMICS INDONESIA, yang diwakili oleh BOD PT. Ngk Ceramics Indonesia, Katsuhiko Moroi, berkedudukan di EJIP Industrial Park Plot 1J, Cikarang Selatan, Bekasi 17550, dalam hal ini memberi kuasa kepada Ardiyanto dan kawan-kawan, Para Pekerja di PT. Ngk Ceramics Indonesia berkantor di Kawasan Industri EJIP, Plot 1J, Cikarang Selatan, Bekasi, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 10 Maret 2017; Pemohon Kasasi dahulu Tergugat; L a w a n HIROAKI SHIMIZU SUDIRMAN, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Jalan Daramahkota I Blok A18 Nomor 206 Jatiwaringin Antelope, Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede Kabupaten Bekasi 17411; Termohon Kasasi dahulu Penggugat; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung pada pokoknya sebagai berikut: I. Dalam Pokok Perkara : 1. Bahwa Tergugat menjalin hubungan kerja dengan Penggugat terhitung sejak tanggal 17 Juni 2014 sampai dengan tanggal 16 Juni 2016 (selama dua tahun) Jabatan HRD & GA Manager dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT); 2. Sistem pembayaran bonus pada Tergugat dilakukan dua (2) kali dalam setahun, yaitu setiap bulan Juni & Desember dan dibayarkan kepada seluruh karyawannya baik yang berstatus permanent maupun PKWT; Halaman 1 dari 13 hal. Put. Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan M 3. Pedoman pembayaran bonus yang ada hanya berdasarkan buku Perjanjian Kerja Bersama (PKB) BAB VI, Pasal 41 sebagai berikut 1. Bonus dibayarkan secara dua tahap setiap tahunnya. 2. Besarnya bonus yang akan diberikan perusahaan akan dirundingkan antara perusahaan dan Serikat Pekerja ; 4. Setiap tahunnya selaku ada perundingan bonus antara Tergugat dengan Serikat Pekerja, dan didalam perundingan tersebut tidak pernah dibicarakan siapa-siapa saja yang berhak untuk mendapatkan bonus, karena selama ini memang seluruh karyawan mendapatkannnya, baik yang berstatus permanent maupun PKWT; 5. Pada setiap selesainya perundingan pihak Tergugat selalu mengeluarkan pengumuman mengenai bonus yang isinya mencakup, besaran bonus, siapa-siapa yang mendapatkan bonus yaitu bagi pekerja yang mempunyai Masa Kerja kurang dari Tiga (3) Bulan tidak mendapatkan bonus, sedanglan bagi pekerja yang sudah melebihi Masa Kerja Tiga (3) Bulan tetapi kurang dari Satu (1) Tahun akan dihitung secera proporsional dan bagi pekerja yang mempunyai Masa Kerja Satu (1) Tahun atau lebih akan diberikan secara penuh sesuai dengan hasil perundingan dengan Pihak Serikat Pekerja; 6. Tetapi pada kenyataannya kepada Penggugat bonus tersebut tidak diberikan, dan berkaitan dengan hal tersebut Penggugat pernah menanyakan kepada pihak Tergugat melalui pada tanggal 13 Juli 2015 (karena pada waktu itu Masa Kerja Penggugat sudah Satu Tahun), dan dikatakan oleh Tergugat secara oral bahwa nanti akan dijelaskan kepada Penggugat, tetapi sampai tanggal 31 Mei 2016 penjelasan tersebut tidak pernah ada; 7. Tepat pada tanggal 31 Mei 2016 siang Penggugat dipanggil dan diberitahu bahwa kontrak kerja Penggugat tidak diperpanjang dan akan berkahir pada tanggal 17 Juni Berarti Penggugat akan bekerja hanya sampai tanggal 16 Juni 2016; 8. Kermudian pada tanggal 8 Juni 2016 Penggugat mengirimkan kembali kepada Tergugat untuk menanyakan Penggugat sebelumnya tanggal 13 Juli 2015 tentang masalah bonus; 9. Pada tanggal 13 Juni 2016 Tergugat melalui Mr. Katsuhiko Moroi (Direktur Keuangan) bertemu dengan Penggugat untuk menjelaskan tentang bonus tersebut. Dikatakan bahwa karena status Penggugat Halaman 2 dari 13 hal. Put. Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan M PKWT dengan usia telah pensiun maka Penggugat tidak berhak untuk mendapatkan bonus, dan hal ini juga sudah biasa dilakukan di Jepang; 10. Lalu Penggugat jelaskan kepada Tergugat bahwa hal seperti ini tidak benar, karena pertama Pihak Penggugat dan Tergugat adanya di Indonesia maka Peraturan di Indonesia lah yang berlaku. Dengan demikian pedoman Tergugat mengenai bonus hanya berdasarkan PKB dan Pengumuman Tergugat yang dikeluarkan setiap pembayaran bonus dari hasil perundingan dengan Serikat Pekerja; 11. Begitu juga didalam Kontrak Perjanjian Kerja Penggugat pada Pasal 5, mengenai Luasnya Perjanjian, dikatakan bahwa Sepanjang syaratsyarat umum tidak diatur dalam perjanjian ini, maka para pihak akan mengacu kepada Peraturan Perusahaan dan/atau Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku ; 12. Kemudian Tergugat sempat menanyakan kepada Penggugat berapa besaran bonus yang akan diklaim?. Maka Penggugat jelaskan bahwa Penggugat tidak akan meminta yang besar, cukup senilai dengan tingkat yang terendah dikalikan setiap periode pembayaran bonus yang berlaku. Kemudian katanya beliau (Mr. Katsuhiko Moroi) akan membicakannya dengan President Direktur); 13. Pada tanggal 15 Juni 2016 Penggugat kembali bertemu dengan Tergugat yang diwakili oleh Mr. Katsuhiko Moroi dimana isi pembicaraan adalah sebagai berikut : setelah berbicara dengan para Direktur (Direktur Produksi dan President Direktur) didalam pertemuan tersebut dikatakan bahwa Penggugat tidak berhak untuk merndapatkan bonus; Beliau (Mr. Katsuhiko Moroi) bertanya kepada Penggugat Kalau bonus tidak diberikan, Penggugat akan berbuat apa?, Lalu Penggugat katakan bahwa akan melanjutkan proses ini ke Disnaker; Sebenarnya beliau (Tergugat) sempat mengatakan hubungan baik kita selama ini, lalu karena Penggugat tetap akan melanjutkan masalah ini ke Disnaker maka dijawabnya Apa boleh buat, silahkan saja. Nanti apapun yang diputuskan oleh Disnaker Tergugat akan mengikuti ; 14. Pada tanggal 9 Juli 2016 Penggugat mengirimkan surat resmi kepada Tergugat yang isinya mengenai Permohonan Perundingan mengenai bonus dan tidak ada tanggapan; Halaman 3 dari 13 hal. Put. Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan M 15. Kemudian pada tanggal 25 Juli Penggugat mengirimkan kembali surat kedua mengenai hal yang sama, dan juga pihak tergugat tidak bersedia untuk berunding dengan pihak Penggugat; II. Hal-Hal Yang Menguatkan Gugatan : 1. Kontrak Perjanjian Kerja antara Penggugat dan Tergugat pada Pasal. 5 mengenai Luasnya Perjanjian, dikatakan bahwa Sepanjang syaratsyarat umum tidak diatur dalam perjanjian ini, maka para pihak akan mengacu kepada Peraturan Perusahaan dan/atau Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku ; 2. PKB. Bab. VI, Pasal.41. Bonus dibayarkan secara dua tahap setiap tahunnya, dan besarnya bonus yang akan diberikan perusahaan akan dirundingkan antara Perusahaan dengan Serikat Pekerja ; 3. Pengumuman yang dikeluarkan oleh Perusahaan (Tergugat) pada setiap pembayaran bonus hasil perundingan dengan Serikat Pekerja; 4. Berdasarkan azas kebiasaan yang dilakukan oleh Tergugat dari Pedoman Pembayaran Bonus yang selama ini diberikan kepada seluruh karyawan baik yang berstatus permanent maupun yang berstatus PKWT; 5. Terlebih lagi Pihak Tergugat telah mengingkari hasil Mediasi yang dilakukan di DISNAKER Kab. Bekasi yang dilakukan pada tanggal 16 Agustus dan 30 September 2016, dimana sebelumnya Pihak Tergugat telah menyatakan bahwa apapun keputusan dari hasil Mediasi Pihak Tergugat akan melaksanakannya, tetapi kenyataannya sampai saat ini Pihak Tergugat tidak melakukannya; 6. Penggugat berkesimpulan bahwa Penggugat juga berhak untuk mendapatkan hak bonus dan tidak ada alasan bagi Tergugat untuk tidak membayarkan bonus kepada Penggugat; III. Besarnya Bonus : Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka Penggugat mengajukan permohonan kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Kelas I A Bandung sebagai berikut : Berhubung hasil Evaluasi (Assesment) adalah hak prero gatif Tergugat maka besarnya bonus yang Penggugat mintakan adalah dengan hasil evaluasi terendah yaitu E sebagai berikut : Periode 2014/SII = 2,20% x Rp = Rp ,00 Periode 2015/SI = 2,24% x Rp = Rp ,00 Periode 2015/SII = 2,15% x Rp = Rp ,00 Halaman 4 dari 13 hal. Put. Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan M Jumlah seluruhnya menjadi Rp ,00 Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung agar memberikan putusan sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya; 2. Menghukum Tergugat untuk membayar bonus kepada Tergugat sebesar Rp ,00 (sembilan puluh empat juta empat ratus sembilan puluh empat ribu sembilan ratus tiga puluh rupiah); 3. Menghukum Tergugat untuk membayar sejumlah uang sebesar Rp ,00 (satu juta rupiah)/hari apabila tidak melaksanakan Putusan dalam perkara dimaksud sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan; 4. Membebankan biaya perkara yang timbul sepenuhnya kepada Pihak Tergugat; Apabila Yang Mulia majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara berpendapat lain, Penggugat memohonkan putusan yang seadil-adilnya; Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut: Eksepsi Gugatan kabur (exceptio obscuur libel) 1) Bahwa, mohon perhatian serius dari yang Mulia Majelis Hakim Perkara Hubungan Industrial a quo karena ternyata antara posita dengan petitum Penggugat tidak sejalan/tidak singkron satu sama lain. Padahal menurut hukum acara perdata antara posita dengan petitum harus saling mendukung, tidak boleh bertentangan. Apabila hal itu tidak dipenuhi, mengakibatkan Gugatan menjadi kabur/tidak jelas/obscuur libel berujung tidak diterimanya Gugatan/niet ontvankelijke verklaard. 2) Bahwa, posita Gugatan Penggugat mengungkapkan dasar dan alasanalasan Penggugat untuk mengajukan tuntutan pemberian Bonus kepada Tergugat, yang menurut Penggugat berhak menerima Bonus adalah tidak mendasar. 3) Bahwa, Gugatan Penggugat menjadi tidak terang atau isinya gelap (onduidelijk) karena petitum Gugatan Penggugat tidak jelas mengungkapkan apa yang sebenarnya dimohonkannya. Hanya yang dijelaskan dan diungkapkan dalam posita yang dapat diminta dalam petitum. Sesuatu yang tidak dikemukakan dalam dalil Gugatan, tidak dapat diminta dalam petitum, oleh karenanya petitum tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima. 4) Bahwa, menurut doktrin M. Yahya Harahap, S.H, seorang mantan Wakil Halaman 5 dari 13 hal. Put. Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 dan Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan M Ketua Mahkamah Agung RI dalam bukunya Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan penerbit Sinar Grafika cetakan pertama April 2005 halaman 452 paragaraf 2, menyatakan : (2) Kontradiksi antara posita dengan petitum sudah dijelaskan, posita dengan petitum gugatan, harus saling mendukung. Tidak boleh saling bertentangan. Apabila hal itu tidak dipenuhi, mengakibatkan gugatan menjadi kabur. Sehubungan dengan itu, hal-hal yang dapat dituntut dalam petitum, harus mengenai penyelesaian sengketa didalilkan. Mesti terbina sinkronisasi dan konsistensi antara posita dengan petitum. Hanya yang dijelaskan dalam posita yang dapat diminta dalam petitum. Sesuatu yang tidak dikemukakan dalam dalil gugatan, tidak dapat diminta dalam petitum, oleh karenanya petitum tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima. 5) Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 720 K/Pdt/1997 tertanggal 9 Maret 1999 menyatakan : Petitum suatu gugatan perdata harus didasarkan dan didukung oleh gugatannya yang diuraikan secara jelas, sehingga akan nampak adanya hubungan yang berkaitan satu sama lain dengan petitumnya. Bilamana hubungan antara posita dengan petitum, tidak ada atau tidak jelas, maka menjadikan gugatan tersebut adalah kabur, sehingga menurut hukum Acara Perdata, gugatan yang berkualitas demikian itu, harus dinyatakan : tidak dapat diterima. 6) Bahwa, sehubungan dengan uraian tersebut di atas mohon agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara gugatan ini dapat mempertimbangkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 1075 K/Sip/1982 tanggal 8 Desember 1982, yang kaidah hukumnya berbunyi sebagai berikut : Karena petitum bertentangan dengan posita gugatan, gugatan tidak dapat diterima 7) Bahwa, berdasarkan uraian Tergugat yang didukung dan diperkuat dengan doktrin hukum tersebut di atas, maka sudah cukup kuat alasan dan dasar hukum bagi yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo untuk menolak Gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima ( niet ontvankelijke verklaard ). Halaman 6 dari 13 hal. Put. Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan M Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung telah memberikan putusan Nomor 204/Pdt.Sus- PHI/2016/PN.Bdg tanggal 6 Maret 2017 yang amarnya sebagai berikut: Dalam Eksepsi; - Menolak eksepsi Tergugat; Dalam Pokok Perkara; 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menghukum Tergugat untuk membayar bonus kepada Penggugat sebesar Rp ,00 (Sembilan Puluh Empat Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus Tiga Puluh Rupiah) dengan perincian sebagai berikut; - Periode 2014 (II) : 220% x (8/12) x Rp ,00= Rp ,00 - Periode 2015 (I) : 224,9% x Rp ,00 = Rp ,00 - Periode 2015 (II) : 215% x Rp ,00 = Rp ,00 Jumlah = Rp ,00 (sembilan puluh empat juta empat ratus sembilan puluh empat ribu sembilan ratus tiga puluh rupiah); 3. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara sebesar Rp ,00 (empat ratus enam ribu rupiah); 4. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya; Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung tersebut telah diucapkan dengan hadirnya Penggugat serta Kuasa Tergugat pada tanggal 6 Maret 2017 terhadap putusan tersebut, Tergugat melalui kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 10 Maret 2017 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 15 Maret 2017 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 24/Kas/G/2017/PHI/PN.Bdg yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 23 Maret 2017; Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Penggugat pada tanggal 3 April 2017 kemudian Penggugat mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 11 April 2017; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatankeberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, Halaman 7 dari 13 hal. Put. Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan M diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah: Judex Facti Pengadilan Negeri Bandung Klas.I A Khusus (Pengadilan Hubungan Industrial) Telah Melanggar Pasal 178 Ayat (3) HIR Karena Telah Memberikan Putusan Yang Melebihi Dari Apa Yang Diminta Para Penggugat (Ultra Petitum Partium); 1) Bahwa Judex Facti Pengadilan Negeri Bandung Klas.I A Khusus (Pengadilan Hubungan Industrial) ternyata tidak memeriksa dan telah memberikan Putusan yang tidak diminta oleh Termohon Kasasi, yakni sebagaimana Gugatan Termohon Kasasi mengenai rincian bonus yang diminta adalah sebagai berikut : Periode 2014/SII = 2.20% x Rp ,00 Periode 2015/SI = 2.24% x Rp ,00 Periode 2015/SII = 2.15% x Rp ,00 Namun yang dipertimbangkan dan diputuskan oleh Judex Facti Pengadilan Negeri Bandung Klas.I A Khusus (Pengadilan Hubungan Industrial) berbeda dengan Gugatan dari Termohon Kasasi, adapun mengenai rincian Bonus Judex Facti Pengadilan Negeri Bandung Klas.I A Khusus (Pengadilan Hubungan Industrial) memutuskan sebagai berikut : Periode 2014 (II) = 220% x Rp ,00 Periode 2015 (I) = 224,9% x Rp ,00 Periode 2015 (II) = 215% x Rp ,00 Bahwa sebagaimana disampaikan pada rincian bonus antara Gugatan Termohon Kasasi dengan Putusan Judex Facti Pengadilan Negeri Bandung Klas.I A Khusus (Pengadilan Hubungan Industrial) adalah sangat berbeda dan tidak mendasar. 2) Bahwa Pasal 178 ayat (3) HIR Jo. Pasal 50 Rv, secara tegas menyatakan Hakim dilarang menjatuhkan keputusan atau mengabulkan melebihi tuntutan atas perkara yang tidak digugat ( ultra petitum partium). Berdasarkan prinsip rule of law yang dikandung dalam Pasal 178 ayat (3) HIR tersebut, maka siapapun tidak boleh melakukan tindakan yang melampaui batas wewenangnya ( ultra vires). Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Nomor 1001 K/Sip/1972 berbunyi : melarang hakim mengabulkan hal-hal yang tidak diminta atau melebihi dari apa yang Halaman 8 dari 13 hal. Put. Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan M diminta. Judex Facti Pengadilan Negeri Bandung Klas.I A Khusus (Pengadilan Hubungan Industrial) Telah Mengabaikan Eksepsi Gugatan Kabur ( Exceptio Obscuur Libel); 3) Bahwa Judex Facti Pengadilan Negeri Bandung Klas.I A Khusus (Pengadilan Hubungan Industrial) dalam Putusannya telah mengabaikan Eksepsi yang disampaikan Pemohon Kasasi yaitu Eksepsi Gugatan kabur (exceptio obscuur libel). Bahwa jelas Gugatan yang disampaikan Termohon Kasasi antara posita dengan petitum Termohon Kasasi tidak sejalan/tidak sinkron satu sama lain. Padahal menurut hukum acara perdata antara posita dengan petitum harus saling mendukung, tidak boleh bertentangan. Apabila hal itu tidak dipenuhi, mengakibatkan Gugatan menjadi kabur/tidak jelas/obscuur libel berujung tidak diterimanya Gugatan/niet ontvankelijke verklaard. Bahwa Posita Gugatan Termohon Kasasi tidak mengungkapkan dasar dan alasan-alasan harus menerima Bonus, namun secara tiba-tiba pada Petitum menuntut harus menerima Bonus. Sehingga hal tersebut tidak mendasar bagi Pemohon Kasasi. Bahwa, menurut doktrin M. Yahya Harahap, S.H, seorang mantan Wakil Ketua Mahkamah Agung RI dalam bukunya Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan penerbit Sinar Grafika cetakan pertama April 2005 halaman 452 paragaraf 2, menyatakan : (2) Kontradiksi antara posita dengan petitum sudah dijelaskan, posita dengan petitum gugatan, harus saling mendukung. Tidak boleh saling bertentangan. Apabila hal itu tidak dipenuhi, mengakibatkan gugatan menjadi kabur. Sehubungan dengan itu, hal-hal yang dapat dituntut dalam petitum, harus mengenai penyelesaian sengketa didalilkan. Mesti terbina sinkronisasi dan konsistensi antara posita dengan petitum. Hanya yang dijelaskan dalam posita yang dapat diminta dalam petitum.sesuatu yang tidak dikemukakan dalam dalil gugatan, tidak dapat diminta dalam petitum, oleh karenanya petitum tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 720 K/Pdt/1997 tertanggal 9 Maret 1999 menyatakan : Petitum suatu gugatan perdata harus didasarkan dan didukung oleh gugatannya yang diuraikan secara jelas, sehingga akan nampak adanya Halaman 9 dari 13 hal. Put. Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 dan Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan M hubungan yang berkaitan satu sama lain dengan petitumnya. Bilamana hubungan antara posita dengan petitum, tidak ada atau tidak jelas, maka menjadikan gugatan tersebut adalah kabur, sehingga menurut hukum Acara Perdata, gugatan yang berkualitas demikian itu, harus dinyatakan : tidak dapat diterima. Bahwa mempertimbangkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 1075 K/Sip/1982 tanggal 8 Desember 1982, yang kaidah hukumnya berbunyi sebagai berikut : Karena petitum bertentangan dengan posita gugatan, gugatan tidak dapat diterima Judex Facti Pengadilan Negeri Bandung Klas.I A Khusus (Pengadilan Hubungan Industrial) Telah keliru Dalam Membuat Pertimbangan Hukum Dan Lalai Dalam Menilai Fakta Persidangan; 4) Bahwa Termohon Kasasi diterima bekerja di PT.NGK Ceramics Indonesia dengan status Pekerja Kontrak dengan sebelumnya menyepakati Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dengan Pemohon Kasasi, hal tersebut dikarenakan Termohon Kasasi saat itu telah berusia melewati usia Pensiun Pekerja sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT.NGK Ceramics Indonesia Pasal 77 tentang Pensiun ( vide Bukti T-3). Bahwa pada saat bergabung memang tidak ada pembicaraan mengenai Bonus antara Termohon Kasasi dengan Pemohon Kasasi, hal tersebut memang Kebijakan dari Pemohon Kasasi karena tujuan Termohon Kasasi bergabung di PT.NGK Ceramics Indonesia ditugaskan untuk memperbaiki sistem HRD sekaligus Advisor Perusahaan karena memang Jabatan terakhirnya adalah Advisor. Selain itu juga Termohon Kasasi diberikan gaji/upah yang lebih tinggi dibanding Pekerja pada Level Managerial lainnya, hal tersebut adalah bentuk Penghargaan dari Pemohon Kasasi terhadap Termohon Kasasi banyak pengalaman di Bidang HRD. yang merupakan Pekerja Profesional yang memiliki 5) Bahwa Judex Facti Pengadilan Negeri Bandung Klas.I A Khusus (Pengadilan Hubungan Industrial)salah dalam memahami Perjanjian Kerja Waktu Tertentu I & II (vide Bukti T1 & T2) yang disepakati antara Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi, sangat jelas pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu tersebut tidak ada klausal yang menyatakan bahwa Pemohon Kasasi memberikan Bonus kepada Termohon Kasasi. 6) Bahwa Judex Facti Pengadilan Negeri Bandung Klas.I A Khusus (Pengadilan Hubungan Industrial)telah keliru memahami Perjanjian Kerja Halaman 10 dari 13 hal. Put. Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan M Bersama (PKB) PT.NGK Ceramics tentang pemberian Bonus pada Pasal 41 ayat 1 dan 2 (vide Bukti T-4) yang menyatakan : 1. Bonus dibayarkan secara dua tahap di setiap tahunnya. 2. Besarnya bonus yang akan diberikan perusahaan akan dirundingkan antara perusahaan dan serikat pekerja. Bahwa sangat jelas pada isi PKB Pasal 41 ayat 1 dan 2 tidak menyebutkan secara tegas dan konkret siapa saja yang berhak menerima bonus, sehingga Pemahaman Termohon Kasasi dapat menerima Bonus tidak dibenarkan. 7) Bahwa dari Penyampaian Point 5 dan 6 diatas, bahwa jelas Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Bersama adalah Hukum bagi para Pihak dan tidak bisa diartikan lain, sebagaimana yang dijelaskan dalam Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdat a :"Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang ditentukan oleh undang-undang. Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik". Sehingga Pertimbangan Judex Facti Pengadilan Negeri Bandung Klas.I A Khusus (Pengadilan Hubungan Industrial), bahwa Termohon Kasasi berhak menerima Bonus adalah keliru dan tidak dapat dibenarkan. 8) Bahwa Judex Facti Pengadilan Negeri Bandung Klas.I A Khusus (Pengadilan Hubungan Industrial)telah mengabaikan Pasal 53 ayat 8 Perjanjian Kerja Bersama PT.NGK Ceramics Indonesia ( vide Bukti T-14), menyatakan : Pasal Bagi Pekerja yang keluar/di PHK, wajib mengembalikan semua fasilitas yang dipinjamkan perusahaan. Sehingga seharusnya semua Bukti asli yang diajukan Termohon Kasasi yaitu Buku asli PKB PT.NGK Ceramics Indonesia, Pengumuman yang dikeluarkan oleh Pemohon Kasasi dan lain-lain yang masuk kedalam kategori milik Pemohon Kasasi adalah alat bukti tidak sah, karena sebagaimana disebutkan dalam Pasal 53 PKB PT.NGK Ceramics Indonesia, bahwa semua fasilitas dan inventaris harus dikembalikan serta tidak berhak untuk menjadi milik pribadi Termohon Kasasi. Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat: Halaman 11 dari 13 hal. Put. Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan M Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 23 Maret 2017 dan kontra memori kasasi tanggal 7 April 2017 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut: - Bahwa putusan Judex Facti tidak ultra petita karena jumlah bonus yang dikabulkan dalam amar sama dengan petitum gugatan dalam angka 2; - Bahwa telah tepat pekerja/termohon Kasasi berhak atas bonus karena Pasal 41 ayat (1) PKB, jo. Pasal 5 PKWT antara Pemohon dengan Termohon Kasasi tidak mengecualikan pekerja kontrak/termohon selaku penerima bonus; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undangundang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi: PT. NGK CERAMICS INDONESIA tersebut harus ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah Rp ,00 (seratus lima puluh juta rupiah), sebagaimana ditentukan dalam Pasal 58 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004, maka biaya perkara dalam tingkat kasasi ini dibebankan kepada Negara; Memperhatikan, Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I: 1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT. NGK CERAMICS INDONESIA tersebut; 2. Membebankan biaya perkara kepada Negara; Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada Mahkamah Agung pada hari Kamis tanggal 3 Agustus 2017 oleh H. Panji Widagdo, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Horadin Saragih, S.H., M.H. dan Dr. Fauzan, S.H., M.H. Hakim-Hakim Ad Hoc PHI, masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Halaman 12 dari 13 hal. Put. Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan M Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan Ninil Eva Yustina, SH., M.Hum. Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para Pihak. Hakim-Hakim Anggota: ttd. Dr. Horadin Saragih, S.H., M.H. ttd. Dr. Fauzan, S.H., M.H. Untuk Salinan Mahkamah Agung RI a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus Rahmi Mulyati, S.H.,M.H., NIP: Ketua Majelis, Halaman 13 dari 13 hal. Put. Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 ttd. H. Panji Widagdo, S.H., M.H. Panitera Pengganti ttd. Ninil Eva Yustina, SH., M.Hum. Telp : (ext.318) Halaman 13

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1021 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 349/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 703 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2789 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 165 K/Pdt.Sus-PHI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 813 K/Pdt.Sus-BPSK/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A HA G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 605 K/Pdt.Sus-BPSK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 270/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 270/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 270/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN No. 326 K/TUN/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 388 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007

PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007 PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 34/Pdt.G/2016/PTA Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 34/Pdt.G/2016/PTA Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 34/Pdt.G/2016/PTA Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat banding dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 521/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. m e l a w a n

P U T U S A N Nomor 521/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. m e l a w a n P U T U S A N Nomor 521/Pdt/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada peradilan tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 11/Pdt.G/2010/PTA Btn

P U T U S A N Nomor 11/Pdt.G/2010/PTA Btn P U T U S A N Nomor 11/Pdt.G/2010/PTA Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2016/PTA.Plg

P U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2016/PTA.Plg P U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2016/PTA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara perkara tertentu pada tingkat banding

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 31/Pdt.G/2015/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No. 105/Pdt.G/2014/PTA Mks.

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No. 105/Pdt.G/2014/PTA Mks. P U T U S A N Nomor 105/Pdt.G/2014/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007.

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007. 1. Tergugat telah berselingkuh dengan wanita lain bernama Xxx dan telah dikawin sirri tanpa seizin Penggugat ; 2. Tergugat sering menyakiti badan Penggugat dengan tanpa alasan ; 3. Sejak April 2004 Tergugat

Lebih terperinci

P U T U S A N 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 274/Pdt/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 274/Pdt/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 274/Pdt/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2014/PTA.Btn.

P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2014/PTA.Btn. P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2014/PTA.Btn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Talak dalam persidangan Majelis Hakim

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 0005/Pdt.G/2017/PTA. Plk. M e l a w a n

P U T U S A N. Nomor 0005/Pdt.G/2017/PTA. Plk. M e l a w a n P U T U S A N Nomor 0005/Pdt.G/2017/PTA. Plk DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya yang memeriksa dan mengadili perkara pada tingkat banding, dalam persidangan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001

P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001 P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 183 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

SALINAN P U T U S A N. Nomor : 004/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

SALINAN P U T U S A N. Nomor : 004/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. SALINAN P U T U S A N Nomor : 004/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang mengadili perkara perdata dalam tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 08/Pdt.G/2016/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 08/Pdt.G/2016/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 08/Pdt.G/2016/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang dalam persidangan Majelis yang mengadili perkara Pembatalan Nikah, pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN. NOMOR : 478 / Pdt / 2014 /PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. NOMOR : 478 / Pdt / 2014 /PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN NOMOR : 478 / Pdt / 2014 /PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 60 K/Pdt/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 871 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 11 PK/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 38 K/TUN/1997 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA. Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG

P U T U S A N. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA. Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG P U T U S A N Nomor /Pdt.G/2017/PTA. Bdg. الرحيم الرحمن الله بسم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Dalam sidang majelis tingkat banding telah memeriksa,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 101/Pdt.G/2016/PTA.Mks DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar, yang memeriksa dan mengadili perkara Ekonomi Syariah pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR 0000/Pdt.G/2016/PTA. BTN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR 0000/Pdt.G/2016/PTA. BTN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 0000/Pdt.G/2016/PTA. BTN بسم الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara waris dalam persidangan

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 103 K/AG/2007

PUTUSAN NOMOR : 103 K/AG/2007 PUTUSAN NOMOR : 103 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N No: 666 K / Pdt / 2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa pekara perdata dalam

P U T U S A N No: 666 K / Pdt / 2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa pekara perdata dalam P U T U S A N No: 666 K / Pdt / 2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa pekara perdata dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 331/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 331/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 331/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG.

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG. PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 25/Pdt.G/2016/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG

PUTUSAN Nomor 25/Pdt.G/2016/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG PUTUSAN Nomor 25/Pdt.G/2016/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam sidang

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG

PUTUSAN Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan dengan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 124/PDT/2014/PT.PBR

P U T U S A N Nomor 124/PDT/2014/PT.PBR P U T U S A N Nomor 124/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding, dalam persidangan

Lebih terperinci

P U TU S A N Nomor 502/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILANBERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U TU S A N Nomor 502/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILANBERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U TU S A N Nomor 502/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILANBERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan memutus perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P U T U S A N Nomor : 511/Pdt.G/2013/PA.SUB. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sumbawa Besar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 90/Pdt.G/2014/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 90/Pdt.G/2014/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 90/Pdt.G/2014/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1116 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

TERBANDING, semula PENGGUGAT;

TERBANDING, semula PENGGUGAT; PUTUSAN Nomor 432/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 226 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

PUTUSAN NOMOR : 226 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G PUTUSAN NOMOR : 226 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding,

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 284 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No 286 K/PdtSus/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Idustrial dalam tingkat kasasi

Lebih terperinci