Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara: Termohon PT. MITRA DANA PUTRA UTAMA FINANCE, berkedudukan di Jalan Raya Rancaekek (Bandung-Garut) Ruko 09 Nomor 03 Km Kabupaten Sumedang, yang diwakili oleh FAIZAL KARAMOY selaku Direktur Utama, bertempat tinggal di Jalan K.H. Hasyim Ashari Nomor 13A Jakarta Pusat, dalam hal ini memberi kuasa kepada HARY IRIANSO, selaku General Manager Operasional PT. Mitra Dana Putra Utama Finance, beralamat Jalan Bandung Garut KM21.5 Ruko 9 Nomor 3 Jatinangor Sumedang Jawa Barat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 3 Agustus Mei 2016, sebagai Pemohon Kasasi dahulu Tergugat; L a w a n SUPARYANTO, bertempat tinggal di Komp. Karang Arum Blok A Nomor 74 RT. 004/ 001 Kelurahan Melatiwangi, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, dalam hal ini dikuasakan oleh BERNARD RUMAGIT,S.H., Advokat pada Konsultan Hukum Law Office Bernarrd Rumagit, S.H., & Associates beralamat di Kompleks Margahayu Raya, Jalan Saturnus Selatan III Nomor 9, Kelurahan Margasasi, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung Jawa Barat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 22 Agustus 2016, sebagai Termohon Kasasi dahulu Penggugat; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung, pada pokoknya sebagai berikut: aia 1. Bahwa, hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat didasarkan pada perjanjian kerja tidak tertentu (pekerja tetap) sejak tanggal 27 Juni 2003 atau Halaman 1 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N di Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Maia telah bekerja selama 12 Tahun 4 Bulan dengan jabatan sebagai Kepala Bagian unit motor cabang Rancaekek; 2. Bahwa,upah Penggugat Per Juli 2015 adalah sebesar RP ,00 (empat juta rupiah), dan menerima upah terakhir pada tanggal 31 Agustus 2015, atau periode perhitungan pengupahan dari tanggal 21 Juli 2015 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2015; Perhitungan upah Penggugat tersebut (Rp ,00) belum termasuk kenaikan upah minimum Kabupaten Sumedang pada tahun 2016 Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 561 / Kep/1322 Bangsos /2015 tertanggal 20 Nopember 2015 tentang UMK di Jawa Barat tahun 2016 adalah sebesar Rp 10 % maka Penggugat tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00; Dengan demikian maka kami mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini agar menetapkan sebesar Rp ,00 (empat juta empat ratus ribu rupiah); besaran upah Tergugat 3. Bahwa, Sejak bulan Agustus 2015 atau sejak periode pengupahan 21 Agustus 2015 sampai dengan 20 September 2015, sampai dengan gugatan didaftarkan ke Pengadilan hubungan kerja atau selama 9 (sembilan) bulan, Tergugat tidak lagi membayar upah kepada Penggugat walaupun Penggugat tetap bekerja; 4. Bahwa dalam tahap Mediasi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sumedang, Tergugat telah mengakui bahwa upah Penggugat tidak dibayarkan, dengan alasan karena tidak menjalankan perintah Mutasi yang dalam faktanya Tergugat tidak pernah melakukan mutasi melainkan Demosi sebagaimana Tertuang dalam Form perubahan status karyawan; 5. Bahwa sejak tanggal 4 September 2015, Penggugat sudah tidak diberi pekerjaan/ tanggung jawab pekerja sebagai Kepala bagian Unit motor tanpa pemberitahuan dan atau alasan kepada Penggugat; 6. Bahwa sejak tanggal 5 September 2015 sampai dengan gugatan ini didaftarkan ( 9 Mei 2016) Penggugat tetap masuk bekerja seperti biasa; 7. Bahwa sampai dengan tanggal 10 September 2015 Penggugat tidak pernah diberitahukan alasan Tergugat tidak memberikan tugas dan tanggung jawab selaku Kepala Bagian Unit motor, dan pada tanggal yang sama Penggugat berinisiatif untuk mempertanyakan kepada manager regional aia Jawa Barat I Bapak sebagai atasan langsung Penggugat perihal termasuk, dan barulah manager tersebut menyampaikan bahwa Penggugat telah Halaman 2 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Maia dimutasi, dari Cabang Rancaekek ke Cabang Ujung Berung, tanpa disertai dengan alasan mutasi; 8. Bahwa pada tanggal yang sama (10 September 2015) Penggugat meminta surat resmi tentang mutasi dan baru pada tanggal 14 September 2015 Penggugat menerima Surat mutasi yang terdapat dalam form perubahan status karyawan (Bukti P 1); 9. Bahwa, di dalam isi surat mutasi atau dalam perubahan status karyawan (Bukti P 1); Tersebut terdapat fakta fakta yang tidak bersesuaian atau terdapat keganjilan keganjilan, atau ketidak sesuaian data mutasi yaitu sebagai berikut: 9.1 Dalam Kolo Data kata Departemen Penggugat masih terdapat pada departement Finance, dimana departemen Finance adalah departemen lama atau tetap tidak ada; 9.2 Dalam kolom bentuk terdapat perintah bahwa Penggugat di demosi (penurunan jabatan) dan bukan dimutasi; 9.3 Dalam kolom alasan terdapat alasan tidak memenuhi target collection cabang sedangkan faktannya dalam wilayah reginal 1 Jawa Barat, dari Bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Mei 2015 (5 bulan ) Penggugat mencapai target rata-rata 92,95 % atau peringkat ke-3 dari 12 cabang dalam wilayah regional 1 Jawa Barat, rata-rata Penggugat mencapai sehingga alasan mutasi tersebut adalah sangat tidak beralasan mengada-ada; 9.4 Dalam kolom data khusus mengenai karyawan yang dimutasi dimana Penggugat dalam 3 bulan terakhir dapat mencapai rata-rata atau pencapaian tertinggi dari semua cabang di bawah wilayah dalam wilayah regional Jawa Barat; 9.5 Dalam kolom perubahan status kepegawaian terdapat 2 (dua) sanksi sekaligus yaitu mutasi dan demosi. adalah sangat tidak relevan mutasi karena tidak mencapai target, Penggugat mendapat saksi 2 sekaligus; 9.6 Dalam kolom pengesahan ternyata mutasi Penggugat belum mendapat persetujuan dari manager penerima, HRD, AVP/VP/ Direktur sehingga tanggal effektif mutasi terhitung sejak tanggal 4 September 2015 belum dapat dilaksanakan, sedangkan faktanya aia Pemberitahuan status baru di terima atau diberitahukan pada tanggal 10 September 2015; Halaman 3 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Maia 9.7 Dalam kolom penyesuaian gaji terdapat penurunan gaji yang semula gaji Penggugat adalah Rp ,00 menjadi Rp ,00 atau terdapat selisih Rp ,00 dalam faktanya Penggugat menerima upah setiap bulan secara utuh dan teratur tidak dikaitkan dengan kehadiran pekerja atau Bahwa semenjak Penggugat masuk pencapaian prestasi tertentu, tidak ada perincian upah pokok tidak ada slip upah, sejak diperjanjikan tidak ada tunjangan tetap atau tunjangan tidak tetap. Dengan demikian penurunan upah tersebut tidak berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 94; 10. Bahwa semenjak Penggugat masuk bekerja, Penggugat dan seluruh karyawan lainnya tidak pernah menerima slip gaji, sistim pembayaran selalu melalui trasfer Bank; 11. Bahwa mutasi adalah perpindahan suatu bagian pekerjaan kebagian yang lain tidak ada suatu ketentuan dalam suatu aturan atau perundangundangan yang oleh karena mutasi mengakibatkan adanya penurunan upah dan oleh karenanya pemotongan upah Penggugat oleh Tergugat adalah pertentangan dengan hukum; 12. Bahwa sampai dengan gugatan ini didaftarkan Penggugat masih mendapat perintah kerja, pada waktu jam kerja, oleh Manager regional Jawa Barat I sebagai atasan langsung Penggugat, untuk menjual kendaraan hasil sitaan; 13. Bahwa, 7 ( tujuh) bulan Penggugat tidak diberikan upah oleh Tergugat, adalah merupakan baik Perdata maupun pidana karena telah bertentangan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 93 ayat 2 huruf f yang berbunyi: (2) ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak berlaku, dan pengusaha wajib membayar upah apabila: (F) pekerja/ buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari oleh Pengusaha ; Bahwa dengan demikian maka kami mohon kepada yang Mulia Majelis yang memeriksa perkara ini untuk menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat terhitung sejak diputusan ini dibacakan; 14. Bahwa oleh karena Tergugat tidak membayarkan upah kepada Penggugat selama 9 ( sembilan) bulan sejak periode upah bulan Agustus 2015 sampai aia dengan bulan April 2016 sedangkan Tergugat tetap masuk bekerja, maka jelas Tergugat telah melanggar ketentuan perundang-undangan Pasal 93 ayat 2 huruf sehingga sangat beralasan hukum Penggugat mengajukan Halaman 4 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Maia permohonan Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK) dengan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 169 ayat 1 (satu) huruf (C) yang berbunyi: Pasal 169 ayat 1 (satu): Pekerja/ buruh dapat mengajukan permohonan Pemutusan Hubungan kerja kepada lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial dalam hal pengusaha melakukan perbuatan sebagai berikut: Ayat 1 (satu) butir C: Tidak membayar upah tepat pada waktu yang telah ditentukan selama 3 (tiga) bulan berturut-turut atau lebih: 15. Bahwa oleh karena nyata sesuai dengan fakta Tergugat tidak membayar upah Penggugat selama 9 ( sembilan) bulan maka sebagaimana Pasal 169 ayat 2 dengan tegas menyatakan bahwa: Pasal 169 ayat 2: Pemutusan hubungan kerja dengan alasan sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1) pekerja/ buruh berhak mendapat uang pesangon 2 ( dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja 1 ( satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) ; 16. Bahwa dengan demikian maka mohon kepada yang Mulia Majelis yang memeriksa perkara ini untuk menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat terhitung sejak dibacakannya keputusan perkara pemutusan hubungan kerja dan memerintahkan kepada Tergugat untuk membayar uang pesangon 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2),uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) secara tunai. Dengan perincian sebagai berikut: Uang pesangon Pasal 156 ayat (2): 2 x 9 x Rp ,00 Rp ,00 Uang penghargaan masa kerja Pasal 156 ayat (3); 5x Rp ,00 Rp ,00 Uang Penggantian hak Pasal pasal 156 ayat 4 huruf C: Rp ,00 x 15 %...: Sub.Total Rp ,00 Rp ,00 aia 17. Bahwa sebagaimana ketentuan pasal 155 ayat 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 203 tentang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa: Halaman 5 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Maia Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/ buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya; Dalam faktanya sejak tanggal 4 September 2015 Penggugat tetap hadir atau masuk kerja seperti biasa hal mana dapat dibuktikan bahwa pada bulan Maret 2016 Penggugat masih mendapat perintah kerja oleh manager regional 1 Jawa Barat kepada Penggugat untuk menjual kendaraan motor hasil sitaan, dan perintah tersebut berhasil dilaksanakan oleh Penggugat; 18. Bahwa, berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 37/PUU- IX/2011, tentang permohonan Pengujian Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap UUD 1945, tanggal 19 September 2011, yang yang amar putusannya menyatakan: Frasa belum ditetapkan dalam Pasal ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai belum berkekuatan hukum tetap oleh karena Pasal 155 ayat (2) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, mengenai anak kalimat belum tetap ; ditetapkan harus dimaknai belum berkekuatan hukum Dengan demikian maka kami mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menetapkan dan memerintahkan kepada Tergugat; Untuk membayar upah proses terhitung sejak bulan Agustus 2015 sampai dengan dibacakannya putusan ini; 19. Bahwa sejak selama Tahun 2015 dan Tahun 2016 Penggugat belum mengambil hak cutinya atau selama 24 hari dengan perhitungan: 24 X upah per hari Rp ,00: Rp ,00; 20. Bahwa sesuai dengan fakta dan peristiwa hukum dimana Tergugat nyata-nyata tidak membayar Upah Penggugat dari sejak bulan Agustus 2015 sampai dengan dicatatkannya perselisihan ini di Pengadilan hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kls IA Bandung, atau sekurangkurangnya 9 (sembilan) bulan, maka demi hukum berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan Pasal 55, maka akibat dari keterlambatan membayar dan/atau tidak membayar upah aia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4) dikenai denda. Besaran denda akibat dari keterlambatan atau tidak membayar upah adalah sebagai berikut: Halaman 6 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Maia upah perbulan Rp ,00 + kenaikan upah Tahun 2016 sebesar 10 % sehingga upah upah Penggugat menjadi Rp x denda 50 % atau dengan perincian sebagai berikut: Upah per bulan Rp ,00 + kenaikan upah Tahun 2016 sebesar 10 % sehingga upah Penggugat menjadi Rp ,00 x denda 50 % atau dengan perincian sebagai berikut: Upah Rp ,00 x 50 % = Rp ,00 Keterlambatan atau tidak membayar Upah oleh Tergugat kepada Penggugat sekurang-kurangnya 9 (sembilan) bulan upah sehingga dengan demikian total denda atas keterlambatan/ atau tidak membayar upah adalah: Rp ,00 x 9 = Rp ,00; 21. Bahwa Tergugat ( perusahaan) tidak mempunyai Peraturan perusahaan, hal mana dapat Penggugat buktikan bahwa selama Penggugat bekerja, Perusahaan atau Tergugat tidak pernah menujukan dan atau mensosialisasikan peraturan perusahaan; 22. Bahwa setiap penerimaan tenaga kerja Tergugat selalu mengisyaratkan menyerahkan ijasah asli sebagai Jaminan, termasuk Ijasah, kelulusan Penggugat dan jika Tergugat mempunyai pelanggaran maka, aia Ijasah Penggugat tidak akan dikembalikan. Hal ini dapat mengganggu Penggugat untuk mencari atau melamar pekerjaan baru; 23. Bahwa akibat dari tidak dibayarkannya upah atau gaji Penggugat maka kehidupan dan kehidupan keluarga Penggugat menjadi terganggu terutama berdampak negatif, psikologis terhadap anak-anaknya Penggugat yang masih menempuh pendidikan di universitas dan SMA atas hal tersebut adalah wajar Tergugat untuk membayar ganti rugi imaterial kepada Penggugat sebesar Rp ,00 (tiga ratus juta rupiah); Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung agar memberikan putusan sebagai berikut: Permohonan Putusan Sela Menghukum Tergugat untuk membayar secara tunai upah selama 9 bulan x upah Rp ,00 = Rp ,00; DALAM POKOK PERKARA: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya: 2. Menyatakan terbukti Tergugat telah melanggar Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 169 Pasal (I) huruf (C); Halaman 7 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Maia 3. Menyatakan dan menetapkan upah Penggugat sebesar Rp ,00 ditambah 10% atas kenaikan UMK Kabupaten Sumedang tahun 2016 berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 561 /Kep Bangsos/ 2015 tertanggal 20 Nopember 2015 tentang UMK di Jawa Barat tahun 2016 sehingga upah Penggugat Tahun 2016 menjadi Rp ,00; 4. Menyatakan Putus Hubungan Kerja antara Penggugat dan Para Tergugat Terhitung sejak dibacakannya putusan perkara ini; 5. Menghukum Tergugat untuk membayar uang pesangon 2 ( dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) dengan perincian: - Uang pesangon Pasal 156 ayat (2); 2 x 9 x Rp ,00... : Rp ,00 - Uang penghargaan masa kerja hak Pasal 156 ayat (3) 5x Rp ,00... : Rp ,00 - Uang penggantian hak Pasal-pasal 156 ayat 4 huruf C : Rp ,00 x 15 %... : Rp ,00 Total... : Rp ,00 6. Menghukum Tergugat untuk membayar upah proses kepada Penggugat terhitung sejak bulan Agustus 2015 sampai dengan dibacakannya putusan ini. Atau sekurang-kurangnya sebesar 9 bulan upah; 9 x Rp ,00 = Rp ,00; 7. Menghukum Tergugat untuk membayar denda akibat dari keterlambatan atau tidak membayar upah selama 9 ( sembilan) bulan Rp ,00; 8. Menghukum Tergugat untuk membayar hak cuti yang belum diambil tahun 2015 dan tahun 2016 atau sebanyak 24 hari atau perincian 24 x upah perhari Rp133,300,00 = Rp ,00; dengan 9. Menghukum dan memerintahkan Tergugat untuk mengembalikan ijasah Tergugat paling lambat 7 (tujuh) hari setelah putusan ini dibacakan dan apabila Tergugat lalai maka Penggugat dikenakan ganti rugi Rp ,00 dan keterlambatan pengembalian ijasah sebesar Rp ,00 per hari; 10. Menyatakan tindakan Tergugat dengan tindak membayar upah dan atau aia telah menahan upah yang menjadi hak Penggugat merupakan kejahatan dan atau merupakan pelanggaran pidana; Halaman 8 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan Maia 11. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi imaterial kepada Penggugat sebesar Rp ,00; 12. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini; SUBSIDAIR: Apabila Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Kelas IA Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung telah memberikan putusan Nomor 65/Pdt-Sus- PHI/2016/PN.Bdg., tanggal 25 Juli 2016 yang amarnya sebagai berikut: DALAM PROVISI: - Menyatakan permohonan provisi yang diajukan oleh Penggugat tidak dapat diterima (niet ovenkelijk verklaard); DALAM POKOK PERKARA: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat sejak 31 Januari 2016; 3. Menghukum Tergugat untuk membayar hak upah dari Penggugat sebagai pekerja yang belum terbayar secara tunai dan sekaligus sampai dengan hubungan kerja dinyatakan putus sebesar Rp (Dua Puluh Enam Juta Lima Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah); 4. Menghukum Tergugat untuk membayar Penggugat Uang Pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan dalam Pasal 156 ayat (2) 1(satu) kali Uang penghargaan masa kerja sebagai mana Pasal 156 ayat (3) dan Uang Penggantian Hak sebagaimana Pasal 156 ayat (4) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan jumlah total sebesar Rp ,00 (seratus enam belas juta sembilan ratus sembilan ribu rupiah); 5. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; 6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,00 (tiga ratus lima puluh enam ribu rupiah); Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung tersebut telah diucapkan dengan hadirnya aia Tergugat pada tanggal 25 Juli 2016, terhadap putusan tersebut Tergugat melalui kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 3 Agustus 2016 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 3 Agustus 2016, sebagaimana Halaman 9 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan Maia ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 78/Kas/G/2016/PHI/PN.Bdg. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung, permohonan tersebut disertai/diikuti dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 16 Agustus 2016; Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Termohon Kasasi/Penggugat pada tanggal 18 Agustus 2016, kemudian Termohon Kasasi/Penggugat mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 2 September 2016; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatankeberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya pada pokoknya adalah: 1. Dalam putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas 1A Khusus Bandung Nomor 65/Pdt.Sus/PHI/2016/PN.Bdg, tanggal 25 Juli 2016 pada halaman 10-13, mengenai pencatatan keterangan saksi dari Penggugat/Termohon Kasasi maupun keterangan saksi dari Tergugat/ Pemohon Kasasi dalam persidangan dibawah sumpah yang dilakukan oleh Majelis Hakim dan Panitera Pengganti tidak sesuai dengan fakta persidangan dan tidak dibuat secara benar (asal -asalan), untuk itu mohon Hakim Mahkamah Agung membandingkan dengan pencatatan keterangan saksi baik dalam kesimpulan Penggugat/Termohon Kasasi maupun dalam kesimpulan Tergugat/Pemohon Kasasi; Selain itu juga Tergugat/Pemohon Kasasi sangat disayangkan bahwa Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial tidak mengerti/ tidak paham mengenai kejadian Materiil antara Penggugat dan Tergugat, dan tidak paham/ tidak mengerti mengenai Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan juga tidak memahami Perjanjian Kerja dan Peraturan Perusahaan dari Tergugat/Pemohon Kasasi; 2. Bahwa dalam pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial aia pada halaman 14, menyatakan Majelis Hakim memperoleh fakta yang pada pokoknya bahwa Termohon Kasasi/Penggugat mohon supaya Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja antara Halaman 10 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan Maia Pemohon kasasi dengan Termohon Kasasi dengan Pasal 169 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan menghukum Pemohon Kasasi membayar uang kompensasi sesuai Pasal 169 ayat (2) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Namun Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial menemukan fakta atau membuktikan tidak dapat bahwa Pemohon Kasasi/Tergugat telah melakukan PHK kepada Penggugat/Termohon Kasasi, mengingat Penggugat/Termohon Kasasi tidak dapat membuktikan adanya surat PHK yang dikeluarkan oleh Pemohon Kasasi/Tergugat; 3. Bahwa fakta menunjukkan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial dalam pertimbangannya pada halaman 15, mengakui permasalahan perselisihan telah dilakukan mediasi oleh mediator hubungan industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumedang yang mengeluarkan Surat Nomor 560/637/Bid-Perlind/2016 tertanggal 11 Maret 2016 perihal anjuran serta risalah penyelesaian perselisihan Industrial tertanggal 24 Maret Yang isinya antara lain: - Bahwa benar PT. Mitra Dana Putra Utama Finance telah mengeluarkan form perubahan status karyawan pada tanggal 14 September 2015 atas nama Suparyanto/Penggugat/Termohon kasasi dalam bentuk demosi dengan alasan tidak memenuhi target collection cabang, perubahan jabatan dari Kepala Cabang Rancaekek ke SPV Collection Cabang Ujung Berung dengan penyesuaian gaji sebesar Rp ,00 (dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), dengan tanggal efektif 4 September 2015; - Bahwa demosi sesuai dengan Peraturan Perusahaan; - Bahwa saudara Suparyanto/Penggugat/Termohon Kasasi dianggap menolak untuk mentaati perintah atasan/penugasan yang layak dari atasannya tanpa alasan yang dapat diterima; - Agar pihak pengusaha dan pihak pekerja secara bersama-sama dapat menerima berakhirnya hubungan kerja sejak tanggal 17 September 2015 karena pelanggaran peraturan perusahaan; - Agar pihak pengusaha membayar pesangon sesuai dengan Pasal 161 ayat (1) dan (3) Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dengan masa kerja 12 Tahun 6 Bulan dengan besar aia upah Rp ,00 (dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah); Halaman 11 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan Maia 4. Bahwa Majelis Hakim Hubungan Industrial pada halaman 15, menyatakan menimbang bukti P-2 adalah alat bukti yang dapat membuktikan bahwa Penggugat tidak menerima upah sebagaimana biasanya; Akan tetapi Majelis Hakim Hubungan Industrial tidak melihat fakta bahwa Penggugat/Termohon Kasasi terhitung sejak Tanggal 4 September 2015 sampai dengan gugatan diajukan tidak pernah masuk kerja berdasarkan perintah Demosi di Cabang Ujung Berung, dan Tergugat/Termohon Kasasi juga tidak pernah melakukan Absensi dan bekerja di Cabang lama Rancaekek. Melainkan hanya datang sebentar kemudian pergi lagi. Maka berdasarkan Pasal 93 ayat (1) Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan: Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan ; 5. Bahwa fakta menunjukan Majelis Hakim Hubungan Industrial dalam pertimbangannya halaman 16 telah mengakui bukti yang diajukan oleh Tergugat/Pemohon Kasasi merupakan alat bukti yang dapat membuktikan bahwa Tergugat/Pemohon Kasasi telah melakukan demosi terhadap Penggugat/Termohon Kasasi, kemudian Tergugat/Pemohon Kasasi menerbitkan Surat Peringatan berupa SP1 SP3 kepada Penggugat/ Termohon Kasasi karena tidak melaksanakan demosi tersebut; 6. Bahwa Pemohon kasasi tidak sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada halaman 16 yang menyatakan bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sudah tidak terpenuhi karena sejak bulan Agustus 2015, Penggugat/Termohon Kasasi tidak lagi menerima perintah pekerjaan dan upah, maka Majelis Hakim berpendapat telah terjadi PHK yang antara Tergugat dengan Penggugat karena tidak lagi terpenuhinya unsur hubungan kerja Penggugat dengan Tergugat; Mengingat sebenarnya tidak dipenuhinya unsur hubungan kerja ini adalah disebabkan dari ulah Penggugat/Termohon Kasasi yang tidak mau melaksanakan perintah Demosi dari Tergugat/Pemohon Kasasi, bahkan Penggugat/Termohon Kasasi yang tidak pernah masuk bekerja baik di Cabang Ujung Berung ataupun di Cabang Rancaekek. Dan berdasarkan Pasal 93 ayat (1) Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan: aia Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan ; Dengan demikian tidak tepat Majelis Hakim dalam pertimbangannya menyatakan tidak lagi terpenuhinya unsur hubungan kerja antara Penggugat Halaman 12 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan Maia dengan Tergugat. Melainkan seharusnya dalam kondisi dan keadaan ini Penggugat/Termohon Kasasi dianggap mengundurkan diri. Berdasarkan Pasal 168 ayat (1) Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang isinya : Pekerja/Buruh yang mangkir selama 5 (lima) hari kerja atau lebih berturut-turut tanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah dipanggil oleh pengusaha dua kali secara patut dan tertulis dapat diputus hubungan kerjanya karena dikualifikasikan mengundurkan diri (Tergugat/Pemohon Kasasi tel ah melakukan SP1 SP3); 7. Bahwa fakta menunjukkan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial telah mengakui bukti T-3 Tergugat/Pemohon Kasasi mengenai kewenangan Tergugat/Pemohon Kasasi untuk melaksanakan Demosi sesuai dengan Peraturan Perusahaan yang telah disahkan oleh Kementerian Tenaga Kerja Republia Nomor TAR.1484/PHUSKPK/PPXXII/2015 namun Majelis Hakim Pengadilan Negeri telah mengabaikan fakta dan kebenaran bahwa Penggugat/Termohon Kasasi tidak melaksanakan perintah demosi dari Tergugat/Pemohon Kasasi, sehingga sangat keliru jika Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial menyatakan dalam pertimbangannya telah terjadi PHK oleh Tergugat/Pemohon Kasasi terhadap Penggugat/Termohon Kasasi; 8. Bahwa Tergugat/Pemohon Kasasi menolak dengan keras mengenai pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada halaman 16 yang menyatakan seolah-olah ada keterangan saksi Harry Riegan Oetomo dan saksi Hatoguan Tambunan yang menyatakan: Target untuk kepala cabang semua sama namun tidak ada formula khusus untuk menentukan tercapainya suatu target yang diberikan oleh perusahaan, dan saksi juga menyatakan ada beberapa kepala cabang lain yang tidak memenuhi target namun tidak dilakukan tindakan demosi oleh perusahaan ; Mengingat dalam Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas 1A Khusus Bandung Nomor 65/Pdt.sus/PHI/2016/PN.Bdg, tanggal 25 Juli 2016, pada halaman 10 sampai dengan 13 tidak ada satupun kalimat tersebut diatas yang diterangkan oleh saksi Harry Riegan Oetomo dan Hatoguan Tambunan. Hal ini menunjukan bahwa Majelis Hakim Hubungan Industrial dalam pertimbangannya mempunyai asumsi sendiri aia (mengarang sendiri) tanpa didukung fakta dan bukti persidangan; yang ada dalam Halaman 13 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan Maia 9. Bahwa Tergugat/Pemohon Kasasi keberatan dan tidak sependapat dengan Pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada halaman 16 yang menyatakan Majelis Hakim berpendapat bahwa demosi yang dilakukan oleh Tergugat/Pemohon Kasasi tidak beralasan hukum dan melanggar ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Pasal 6); Bahwa Tergugat/Pemohon Kasasi dalam melakukan Demosi tidak ada Diskriminasi melainkan sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja dimana Demosi yang dilakukan oleh Tergugat/Pemohon Kasasi kepada Penggugat/Termohon Kasasi didasarkan pertimbangan : CABANG JUNI COLL JULI COLL AGUSTUS aia COLL BAD DEBT RANCAEKEK 92.71% 93.01% 88.01% GARUT 80.22% 81.57% 94.46% CIAWI 92.42% 92.82% 93.38% UJUNGBERUNG 95.09% 95.17% 95.19% CICALENGKA 92.74% 95.14% 92.04% SUMBER 90.70% 93.22% 95.41% Keterangan: * Kolom Cabang Rancaekek (Warna Biru) dipimpin oleh saudara Suparyanto/Penggugat/Termohon Kasasi; * Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa Penggugat/ Termohon Kasasi tidak mencapai Target Collection sesuai harapan perusahaan dibandingkan cabang lainnya; * Cabang Penggugat/Termohon Kasasi (Rancaekek) mempunyai tunggakan bad debt yang belum tertagih dari debitur sampai saat ini yang berjumlah Rp ,00 (dua milyar enam ratus empat puluh sembilan juta tiga ratus sembilan ribu tiga ratus dua puluh satu rupiah); * Cabang Penggugat/Termohon Kasasi mempunyai performance yang kurang baik pada saat kepemimpinan Penggugat/Termohon Kasasi (data terlampir); 10. Bahwa Tergugat/Pemohon Kasasi tidak sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim Hubungan Industrial pada halaman 16 yang menyatakan antara lain: Penggugat/Termohon Kasasi dalam Posita dan Petitum gugatannya pada dasarnya tidak menghendaki lagi untuk bekerja pada Tergugat/Pemohon Kasasi dan menuntut agar hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat Halaman 14 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan Maia dinyatakan putus oleh Pengadilan Hubungan Industrial sehingga petitum gugatan Penggugat yang menuntut agar hubungan kerja antara para Penggugat dan Tergugat dinyatakan putus sebagaimana Petitum angka 4 dapat dikabulkan ; Hal tersebut di atas membuktikan bahwa memang Penggugat/Termohon Kasasi sudah tidak punya niat untuk bekerja kembali dan berharap agar di PHK oleh perusahaan agar mendapatkan Uang Pesangon dari perusahaan. Semestinya Penggugat/Termohon Kasasi mengundurkan diri dan hanya mendapatkan Uang Pengganti sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 162 ayat (1) dan (2) tentang Ketenagakerjaan; 11. Bahwa tidak masuk akal dan salah pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada halaman 17 yang menyatakan upah terakhir yang diterima oleh Penggugat/Termohon Kasasi melalui transfer ke rekening Penggugat/Termohon Kasasi sebesar Rp ,00. Mengingat yang benar gaji terakhir sebelum didemosi sebesar Rp ,00, sedangkan setelah didemosi Penggugat/Termohon Kasasi menerima upah terakhir sebesar Rp ,00/bulan; Hal ini menunjukan bahwa Majelis Hakim Hubungan Industrial tidak memahami dan tidak mengerti mengenai fakta dan bukti mengenai gaji/ honor Penggugat/ Termohon Kasasi ; 12. Bahwa Tergugat/Pemohon kasasi menolak pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada halaman 17 yang menyatakan bahwa upah yang belum terbayar akan dirasa adil bagi para pihak apabila Tergugat dihukum untuk membayar upah terhadap Penggugat/Termohon Kasasi selama 6 bulan sebesar upah terakhir yang diterima Penggugat/Termohon Kasasi sebesar Rp ,00 x 6 Bulan yang berjumlah Rp ,00; Mengingat hal ini dirasakan sangat tidak adil bagi Tergugat/Pemohon Kasasi karena Penggugat/Termohon Kasasi tidak pernah masuk bekerja setelah di demosi oleh Tergugat/Termohon Kasasi, dan seharusnya jika Majelis Hakim mengemukakan suatu keadilan harus diakui kebenaran adanya perintah Demosi yang tidak diskriminasi sehingga perhitungan upah terakhir yang diambil dari upah setelah Penggugat/Termohon Kasasi di Demosi sebesar Rp ,00/bulan seperti yang diakui oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sumedang; aia 13. Bahwa Tergugat/Pemohon Kasasi menolak pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial halaman 17 yang menyatakan bahwa oleh karena putusnya hubungan kerja tersebut Majelis Hakim mengkualifikasikan Halaman 15 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan Maia karena hubungan kerja yang lagi harmonis antara kedua belah pihak, maka Penggugat berhak atas uang pesangon sebesar 2 (dua) kali Pasal 156 ayat 2 (dua), 1 (satu) kali uang Penghargaan masa kerja sebagaimana Pasal 156 ayat (3) dan Uang Penggantian Hak sebagaimana Pasal 156 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan jumlah total sebesar Rp ,00 (Asumsi gaji terakhir Rp ,00); Mengingat Tergugat/Pemohon Kasasi tidak pernah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melainkan melakukan perintah demosi kepada Penggugat/Termohon Kasasi yang tidak dilaksanakan perintah demosi tersebut dengan baik oleh Penggugat/Termohon Kasasi. Dan setelah di Demosi Penggugat/Termohon Kasasi tidak pernah masuk bekerja. Dan gaji terakhir Penggugat/Termohon Kasasi adalah sebesar Rp ,00 bukan yang diasumsikan hakim sebesar Rp ,00; Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat: Bahwa keberatan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 13 Agustus 2016 dan kontra memori kasasi tanggal 31 Agustus 2016 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung telah salah menerapkan hukum dan keberatan-keberatan kasasi dapat dibenarkan dengan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa alasan kasasi dapat dibenarkan, karena tidak ada diskriminasi perlakuan demosi kepada Penggugat. Demosi sah karena Penggugat tidak menunjukkan prestasi yang diharapkan. Bahwa Penggugat menolak mutasi dan tidak melaksanakan tugas di Ujung Berung dan Tergugat sudah memberi Peringatan 3 (tiga) kali. Bahwa cukup alasan untuk mutus hubungan kerja sejak putusan dibacakan karena pekerja melakukan pelanggaran perusahaan; Berdasar Pasal 161 ayat (3) maka terhadap Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tersebut pekerja berhak uang pesangon 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2) uang PMK 1 (satu) kali Pasal 156 ayat 3 dan uang penggantian hak 1 (satu) kali Pasal 156 ayat (4) Masa Kerja 12 (dua belas) tahun 4 (empat) bu lan. Upah Pokok berdasar bukti P-6 = T.1 dan T.4 Rp ,00, dengan aia demikian perhitungannya uang pesangon sebagai berikut: 1. Judex Facti telah salah menerapkan hukum menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan hak kompensasi 2 kali uang pesangon, Uang Halaman 16 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan Maia Penghargaan Masa Kerja (UPMK) dan Uang Penggantian Hak (UPH) serta Upah Proses 6 (enam) bulan, karena bertentangan dengan fakta hukum bahwa pekerja didemosi karena tidak mencapai target; 2. Bahwa Pekerja tidak mematuhi perintah mutasi namun tidak dipanggil secara patut dan tertulis sesuai Pasal 168 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan Penjelasannya melainkan dikenai Surat Peringatan sebanyak 3 kali sesuai Pasal 161 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003; 3. Bahwa hak kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja Penggugat/pekerja adalah 1 kali Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK) dan Uang Penggantian (UPH) tanpa Upah Proses karena tidak melaksanakan kewajiban mutasi ditempat baru dengan perhitungan: UP 1 x 9 x Rp ,00 = Rp ,00 UPMK 5 x Rp ,00 = Rp ,00 UPH 15% x Rp61, ,00.. = Rp ,00 Jumlah (Tujuh puluh juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah); = Rp ,00 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Mahkamah Agung berpendapat, terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT. Mitra dana Putra Finance tersebut dan membatalkan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung Nomor 65/Pdt.Sus-PHI/2016/PN.Bdg. tanggal 25 Juli 2016 selanjutnya Mahkamah Agung akan mengadili sendiri dengan amar sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini; Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini Rp ,00 (seratus lima puluh juta rupiah) ke atas, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 58 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, maka biaya perkara dalam semua tingkat peradilan dibebankan kepada Pemohon Kasasi; Memperhatikan, Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 aia Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; Halaman 17 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan Maia M E N G A D I L I: Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT. MITRA DANA PUTRA FINANCE tersebut; Membatalkan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung Nomor 65/Pdt.Sus-PHI/2016/PN.Bdg. tanggal 25 Juli 2016; Dalam Provisi: - Menolak provisi Penggugat; Dalam Pokok Perkara: MENGADILI SENDIRI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) antara Penggugat dengan Tergugat sejak tanggal 31 Januari 2016; 3. Menghukum Tergugat membayar uang kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada Penggugat sebesar Rp ,00 (Tujuh puluh juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah); 4. Menolak gugatan Penggugat selebihnya; 5. Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan, yang dalam tingkat kasasi ditetapkan sebesar Rp ,00 (lima ratus ribu rupiah; Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada Mahkamah Agung pada hari Selasa, tanggal 13 Desember 2016 oleh Sudrajad Dimyati, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Horadin Saragih, S.H., M.H., dan H. Buyung Marizal, S.H., M.H., Hakim-Hakim Ad Hoc PHI, masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota tersebut dan oleh Bambang Ariyanto, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para Pihak. Anggota-anggota, K e t u a, Ttd. Dr. Horadin Saragih, S.H., M.H., Ttd. H. Buyung Marizal, S.H., M.H., aia Halaman 18 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Ttd. Sudrajad Dimyati, S.H., M.H., Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 18

19 Direktori Putusan Maia Biaya-biaya : 1. M e t e r a i. Rp 6.000,00 2. R e d a k s i Rp 5.000,00 3. Administrasi kasasi Rp ,00 Jumlah...Rp ,00 Untuk Salinan Mahkamah Agung R.I. a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus Rahmi Mulyati, S.H.,M.H. NIP : Panitera Pengganti, aia Halaman 19 dari 19 hal.put. Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 Ttd. Bambang Ariyanto, S.H., M.H., Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 19

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 659 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 667 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 388 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 779 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1116 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 703 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 142 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 11 PK/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 165 K/Pdt.Sus-PHI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No 286 K/PdtSus/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Idustrial dalam tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1467 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 977 K/Pdt/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1021 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 141 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 103 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan

P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan P U T U S A N No. 25 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1411 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 399 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1532 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus keberatan terhadap pengesahan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 125 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 962 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR 325/PDT/2014/PT. Bdg

P U T U S A N. NOMOR 325/PDT/2014/PT. Bdg P U T U S A N NOMOR 325/PDT/2014/PT. Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 925 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 284 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1352 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 35 PK/FP/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara:

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 72/Pdt/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 72/Pdt/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 72/Pdt/2015/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1126 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 276/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 276/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 276/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam pengadilan tingkat banding,

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 871 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 278/PDT/2015/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor 278/PDT/2015/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor 278/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan memutus perkara-perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 232/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili

P U T U S A N NOMOR 232/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili P U T U S A N NOMOR 232/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 212 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 101/Pdt.G/2016/PTA.Mks DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar, yang memeriksa dan mengadili perkara Ekonomi Syariah pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 523/PDT/2016/PT.BDG. Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan mengadili

P U T U S A N Nomor 523/PDT/2016/PT.BDG. Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan mengadili P U T U S A N Nomor 523/PDT/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding

Lebih terperinci

P U TU S A N Nomor 502/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILANBERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U TU S A N Nomor 502/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILANBERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U TU S A N Nomor 502/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILANBERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan memutus perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Jalan Medan Merdeka Utara No. 9 13 JAKARTA PUSAT PETIKAN PUTUSAN PASAL 226 KUHAP Nomor 434 K/PID/2003 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 28/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 605 K/Pdt.Sus-BPSK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 138/PDT/2015/PT.Bdg. perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan. Islam, pekerjaan Wiraswasta ;

P U T U S A N Nomor : 138/PDT/2015/PT.Bdg. perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan. Islam, pekerjaan Wiraswasta ; P U T U S A N Nomor : 138/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 4 K/Pdt.Sus-Parpol/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan partai politik

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 40 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL III - 1 III - 2 Daftar Isi BAB I KETENTUAN UMUM III-9 BAB II TATACARA PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 663 PK/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada peninjauan kembali telah memutus sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 458 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1714/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 238/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci