IDEAL FUZZY NEAR-RING. Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
|
|
- Irwan Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Matematia Murni dan Terapan εpsilon Vol. 07, No.01, (2013), Hal IDEAL FUZZY NEAR-RING Saman Abdurrahman 1, Naimah Hijriati 2 dan Thresye 3 1,2,3 Program Studi Matematia Faultas MIPA Universitas Lambung Mangurat Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan samunlam@gmail.com Abstra. Dalam tulisan ini aan dibahas ideal prima near-ring, ideal prima fuzzy nearring yang meliputi hubungan antara ideal prima near-ring dan ideal prima fuzzy near-ring. Kata Kunci : Near-ring, ideal prima, ideal prima fuzzy. Abstract. We discuss the prime ideal of near-ring, fuzzy prime ideal of near-ring which includes the relationship between prime ideal of near-ring and fuzzy prime ideal of nearring. Keywords : Near-ring, prime ideal, fuzzy prime ideal. 1. Pendahuluan Near-ring yang diontrusi oleh Pilz [13], Clay [5] dan Kandasamy [8], merupaan salah satu perluasan dari ring, dimana beberapa asioma yang ada pada ring tida harus diberlauan pada near-ring. Operasi pertama (aditif) pada near-ring sebarang tida harus omutatif, dan terhadap operasi pertama (aditif) dan edua (multipliatif), cuup dipenuhi salah satu sifat distributif iri atau anan. Seiring dengan perembangan zaman, penelitian pada near-ring tida hanya berisar pada struturnya tetapi mulai memaduan dengan teori lain, diantaranya dengan himpunan fuzzy yang diperenalan oleh Zadeh pada tahun Abou-Zaid [4] melauan fuzzyfiasi pada strutur near-ring, sehingga melahiran definisi near-ring fuzzy, subnear-ring fuzzy, ideal prima fuzzy near-ring yang meliputi ideal prima fuzzy dan mendefinisian ideal yang dibangun oleh satu elemen di near-ring secara detail, di mana definisi ini sangat berperan penting pada ajian ideal prima fuzzy near-ring. Penelitian yang dilauan oleh Abou-Zaid, melahiran banya ide bagi peneliti 21
2 22 Jurnal Matematia Murni dan Terapan, Vol. VII, No.01 (2013) Hal lainnya, sehingga banya peneliti yang mengembangan ide dari Abou-Zaid, diantaranya: Kim S dan Kim H [10], Jun dan Oztur [7] melauan penelitian lanjutan pada ideal prima fuzzy near-ring, yang meliputi homomorfisma pada near-ring fuzzy; Young dan Hee [?], dan Satyanarayana dan Kuncham (a) melauan penelitian pada ideal prima fuzzy near-ring dan memodifiasi definisi ideal yang dibangun oleh satu elemen di near-ring yang didefinisian oleh Abou-Zaid; Moderson d [11, 12] melauan fuzzyfiasi pada strutur semigrup dan grup, dan Kandasamy [9] melauan fuzzyfiasi pada strutur semigrup, grup, ring dan near-ring. Berdasaran fenomena di atas, maa pada penelitian ini aan melanjutan penelitian tentang ideal prima fuzzy near-ring hususnya hubungan antara ideal prima near-ring dan ideal prima fuzzy near-ring, sehingga ajian near-ring, semigrup fuzzy dan near-ring fuzzy di atas, aan di jadian acuan utama dalam mengaji hubungan antara eduanya. 2. TINJAUAN PUSTAKA Beriut ini, disajian definisi dan sifat dari near-ring dan himpunan fuzzy yang digunaan pada pembahasan ideal fuzzy near-ring. Definisi 2.1. Himpunan R tida osong dengan dua operasi biner + dan disebut near ring, jia memenuhi: 1. (R, +) adalah grup (tida harus grup omutatif), 2. (R, ) adalah semigrup, 3. Untu setiap x, y, z R berlau salah satu sifat distributif anan atau iri (a) distributif anan : (x + y) z = x z + y z (b) distributif iri : x (y + z) = x y + x z Selanjutnya yang dimasud near-ring adalah near-ring iri, ecuali ada eterangan lebih lanjut, x y adalah xy. Pada near-ring, grupnya tida harus omutatif terhadap operasi +, maa dalam mendefinisian ideal di near-ring subgrupnya harus normal. Definisi 2.2. Diberian (R, +, ) adalah near-ring. Subgrup normal I dari R disebut ideal dari R, jia 1. RI I 2. (r + i)s rs I untu setiap r, s R dan i I Subgrup normal I dari R memenuhi ondisi (1) disebut ideal iri di R, sedangan subgrup normal I dari R memenuhi ondisi (2) disebut ideal anan dari R.
3 Saman, Naimah dan Thresye IDEAL FUZZY NEAR-RING 23 Definisi 2.3. Diberian near-ring R. Ideal P dari R disebut prima, jia untu setiap ideal I dan J dari R, IJ P maa I P dan J P. Selanjutnya, diberian definisi dan sifat ideal darii near-ring, yang dibangitan oleh suatu elemen di R Definisi 2.4. Diberian near-ring R dan a R. Ideal yang dibangitan oleh a (dinotasian dengan a ) didefinisian sebagai irisan dari semua ideal dari R yang memuat a. Lemma 2.5. Diberian near-ring R. Jia N a := J J ideal dari R dan a R} dan a = i=0 A i dengan A +1 = A A + A 0 A ++, A 0 = a}, dan A = r + x r r R, x A }, A + = (r 1 + x)r 2 r 1 r 2 r 1, r 2 R, x A }, A 0 = x y x, y A }, A ++ = rx r R, x A }. Beriut diberian sifat yang euivalen dari ideal prima dari near-ring R. Lemma 2.6. Diberian P adalah ideal dari near-ring R. Pernyataan-pernyataan beriut adalah euivalen, 1. P adalah ideal prima. 2. untu setiap ideal I dan J dari R, jia IJ maa I P atau J P. 3. untu setiap a, b R, jia a / P dan b / P maa a b P. 4. untu setiap ideal I dan J dari R, jia I P dan J P maa IJ P. 5. untu setiap ideal I dan J dari R, jia I P dan J P maa IJ P. Definisi 2.7. Diberian X adalah himpunan tida osong. Suatu pemetaan µ disebut subset fuzzy dari X jia µ : X [0, 1]. Selanjutnya himpunan semua subset fuzzy dari X dinotasian dengan F(X) dan Image dari µ dinotasian dengan Im(µ) := µ(x) x X}. Definisi 2.8. Diberian sebarang µ, ν F(X), maa 1. µ = ν jia dan hanya jia µ(x) = ν(x) untu setiap x X, 2. µ ν jia dan hanya jia µ(x) ν(x) untu setiap x X, 3. (µ ν)(x) := minµ(x), ν(x)} untu setiap x X. Definisi 2.9. Diberian sebarang µ F(X), dan t [0, 1]. Level subset (t-cut) dari µ dinotasian dengan µ t, yang didefinisian dengan µ t := x X µ(x) t}.
4 24 Jurnal Matematia Murni dan Terapan, Vol. VII, No.01 (2013) Hal Lemma Diberian sebarang µ, ν F(X), maa 1. µ ν maa µ a ν a untu setiap a [0, 1], 2. a b maa µ b µ a untu setiap a, b [0, 1], 3. µ = ν jia dan hanya jia µ a = ν a untu setiap a [0, 1]. Definisi Diberian near-ring R dan µ F(R). Subset fuzzy µ disebut subnearring fuzzy dari R jia jia untu setiap x, y R berlau: 1. µ(x y) minµ(x), µ(y)}, 2. µ(xy) minµ(x), µ(y)}. Selanjutnya, µ disebut ideal fuzzy dari R jia µ adalah subnear-ring fuzzy dari dan untu setiap x, y, z R berlau: 3. µ(x) = µ(y + x y), 4. µ(xy) µ(y), 5. µ((x + z)y xy) µ(z). Suatu µ disebut ideal iri fuzzy dari R jia memenuhi ondisi (1), (2), (3) dan (4), sedangan µ disebut ideal anan fuzzy dari R jia memenuhi ondisi (1), (2), (3) dan (5). Setelah definisi subnear-ring fuzzy dan ideal fuzzy near-ring, beriut diberian sifat dari subnear-ring fuzzy dan ideal fuzzy near-ring. Lemma Diberian near-ring R. Jia µ adalah subnear-ring fuzzy dari R, maa µ(0 R ) µ(x) dan µ( x) = µ(x) untu setiap x R. Teorema Diberian near-ring R. Jia I adalah ideal dari R, maa untu setiap t (0, 1], ada µ ideal fuzzy dari R sedemiian hingga µ t = I. 3. Hasil dan Pembahasan Teorema 3.1. Diberian near-ring R dan a R. Jia µ adalah ideal fuzzy dari R, maa µ(x) µ(a) untu setiap x a Buti. Misalan µ ideal fuzzy dari R, a R, dan a = i=0 A i dimana A +1 = A A + A 0 A ++, A 0 = a}, dan A = r + x r r R, x A }, A + = (r 1 + x)r 2 r 1 r 2 r 1, r 2 R, x A }, A 0 = x y x, y A }, A ++ = rx r R, x A }. Aan dibutian µ(x) µ(a) untu setiap x a. Untu membutian permasalahan di atas, cuup dibutian bahwa µ(z) µ(a) untu setiap z A m (m 1). Untu itu, digunaan indusi pada m. 1). Untu m = 0, maa A 0 = a} sehingga µ(x) µ(a) untu setiap x A 0 2). Asumsian bahwa µ(x) µ(a) untu setiap x A Aan ditunjuan bahwa µ(x) µ(a) untu setiap x A +1.
5 Saman, Naimah dan Thresye IDEAL FUZZY NEAR-RING 25 Diambil sebarang b A +1 = A b A 0 atau b A++. A + A 0 A ++, maa b A atau b A+ atau a). b A maa b = r + x r untu suatu r R dan x A, yang mengaibatan µ(b) = µ(r + x r). Mengingat µ ideal fuzzy dari R, maa µ(b) = µ(x) sehingga berdasaran asumsi µ(b) = µ(x) µ(a). b). b A +, maa b = (r 1 + x)r 2 r 1 r 2 untu suatu r 1, r 2 R dan x A, yang mengaibatan µ(b) = µ((r 1 + x)r 2 r 1 r 2 ). Mengingat µ ideal fuzzy dari R, maa µ(b) µ(x) sehingga berdasaran asumsi µ(b) µ(x) µ(a). c). b A 0, maa b = x 1 x 2 untu suatu x 1, x 2 A. Aibatnya µ(b) = µ(x 1 x 2 ). Mengingat µ ideal fuzzy dari R, maa µ(b) min µ(x 1 ), µ(x 2 )} sehingga berdasaran asumsi µ(b) min µ(x 1 ), µ(x 2 )} µ(a). d). b A ++, maa b = rx untu suatu r R dan x A. Aibatnya µ(b) = µ(rx). Mengingat µ ideal fuzzy dari R, maa µ(b) µ(x) sehingga berdasaran asumsi µ(b) µ(x) µ(a). Jadi µ(b) µ(a) untu setiap b A +1. Dari semua asus, terbuti bahwa µ(b) µ(a) untu setiap b A +1. Oleh arena itu dengan prinsip indusi matematia, disimpulan bahwa µ(z) µ(a) untu setiap z A m dan untu semua bilangan bulat positif m. Jadi, µ(x) µ(a) untu setiap x a. Beriut diberian sifat yang merupaan aibat dari Teorema 3.1. Aibat 3.2. Diberian µ adalah ideal fuzzy dari near-ring R. Jia I adalah ideal dari R dengan I = a = b, maa µ(a) = µ(b). Buti. Misalan a = b. Aan dibutian µ(a) = µ(b). Mengingat a = b, maa a b dan b a sehingga µ(a) µ(b) dan µ(b) µ(a) yang mengaibatan µ(a) = µ(b). Selanjutnya diberian sifat ideal fuzzy µ di R, yang berhubungan dengan R µ. Teorema 3.3. Diberian A subset tida osong dari near-ring R dan µ F(R) yang didefinisian dengan, µ(x) := a, x A b, x R A untu setiap x R dan a, b [0, 1] dengan a > b. Subset fuzzy µ disebut ideal fuzzy dari R jia dan hanya jia A ideal dari R sedemiian hingga R µ = A.
6 26 Jurnal Matematia Murni dan Terapan, Vol. VII, No.01 (2013) Hal Buti. Misalan A subset tida osong dari R dan µ ideal fuzzy dari near-ring R. Aan dibutian A ideal dari R sedemiian hingga R µ = A. Mengingat µ ideal fuzzy dari near-ring R, maa untu setiap r, s R dan x, y A berlau: 1. µ(x y) min µ(x), µ(y)} = a. Di lain piha, jia x y R maa x y A atau x y / A, sehingga µ(x y) a. Aibatnya µ(x y) = a, yaitu x y A, dengan ata lain (A, +) adalah subgrup dari (R, +). 2. µ(r + x r) = µ(x) = a. Maa r + x r A yang mengaibatan (A, +) adalah subgrup normal dari (R, +). 3. µ(rx) µ(x) = a. Di lain piha, jia rx R maa rx A atau rx / A, sehingga µ(rx) a. Aibatnya µ(rx) = a, yaitu rx A, dengan ata lain RA A. 4. µ[(r + x)s rs] µ(x) = a. Di lain piha, jia (r + x)s rs R maa (r + x)s rs A atau (r + x)s rs / A, sehingga µ[(r + x)s rs] a. Aibatnya µ[(r + x)s rs] = a, yaitu (r + x)s rs A. Jadi, A adalah ideal dari R. Selanjutnya, aan dibutian R µ = A. Mengingat A adalah ideal dari R, maa 0 R } A sehingga µ(0 R ) = a. Aibatnya, R µ = x R µ(x) = µ(0 R )} = x R µ(x) = a} = x R x A}. Buti sejalan dengan Teorema Beriut diberian definisi produ dua subset fuzzy dari near-ring R. Definisi 3.4. Diberian near-ring R dan µ, ν F(R). Produ µ dan ν dinotasian dengan µ ν, yang didefinisian dengan: sup(minµ(y), ν(z)}), x=yz (µ ν)(x) := 0, x yz. Setelah diberian sifat ideal fuzzy dan definisi produ dua subset fuzzy di near-ring R, beriut diberian definisi ideal prima fuzzy di R. Definisi 3.5. Diberian near-ring R. Ideal fuzzy µ disebut prima fuzzy dari R, jia 1. µ tida onstan, 2. untu sebarang dua ideal fuzzy σ dan δ dari R, σ δ µ maa σ µ dan δ µ. Beriutnya diberian sifat ideal prima fuzzy µ dari near-ring R, yang berhubungan dengan elemen netral 0 R dari (R, +).
7 Saman, Naimah dan Thresye IDEAL FUZZY NEAR-RING 27 Lemma 3.6. Jia µ adalah ideal prima fuzzy di near-ring R, maa µ(0 R ) = 1. Buti. Misalan µ adalah ideal prima fuzzy di near-ring R. Aan dibutian µ(0 R ) = 1. Andaian µ(0 R ) < 1. Mengingat µ tida onstan, maa µ(a) < µ(0 R ) untu suatu a R. Misalan θ, σ F(R) yang didefinisian, untu setiap x R. θ(x) := µ(0 R ) dan σ(x) := 1, µ(x) = µ(0 R ) 0, yang lain Berdasaran definisi θ dan σ, maa θ adalah fungsi onstan dan σ adalah fungsi arateristi dari R µ, sehingga menurut Teorema 3.3 θ dan σ adalah ideal fuzzy dari R. Sehingga berdasaran analisa di atas, disimpulan µ(0 R ) < 1σ(0 R ) dan µ(a) < µ(0 R ) = θ(a). Jadi θ µ dan θ µ. Misalan b R dengan (θ σ)(b) = sup b=xy min θ(x), σ(y)} untu suatu x, y R. Aan dibutian min θ(x), σ(y)} µ(b) dimana b = xy. Selanjutnya dipertimbangan dua asus, yaitu σ(y) = 0 dan σ(y) = 1 Kasus 1 Misalan σ(y) = 0, maa min θ(x), σ(y)} = min µ(0 R ), 0} min µ(x), µ(y)} µ(x), µ(y)} µ(xy) = µ(b). Kasus 2 Misalan σ(y) = 1, maa menurut definisi σ, µ(y) = µ(0 R ) sehingga min θ(x), σ(y)} = min µ(0 R ), 1} = µ(y) = µ(0 R ) µ(xy) = µ(b). Berdasaran asus 1 dan 2, maa (θ σ)(b) = sup b=xy min θ(x), σ(y)} µ(b) untu setiap b R sedemiian hingga θ σ µ. Mengingat µ adalah ideal prima fuzzy di R, maa θ µ atau σ µ. Kontradisi dengan θ µ dan σ µ, sehingga pengandaian salah, seharusnya µ(0 R ) 1. Mengingat µ(0 R ) [0,1], maa µ(0 R ) = 1. Selanjutnya, µ disebut normal jia dan hanya jia µ(0 R ) = 1. Beriutnya diberian sifat dari ideal prima fuzzy dari near-ring R, yang berhubungan dengan ideal normal fuzzy dari R yang merupaan aibat dari Teorema 3.6. Aibat 3.7. Setiap ideal prima fuzzy di near-ring adalah normal. Beriutnya diberian sifat ideal prima fuzzy µ dari near-ring R, yang berhubungan dengan R µ. Teorema 3.8. Diberian near-ring R. Jia µ adalah ideal prima fuzzy dari R, maa R µ ideal prima dari R.
8 28 Jurnal Matematia Murni dan Terapan, Vol. VII, No.01 (2013) Hal Buti. Misalan µ adalah ideal prima dari R, maa menurut [2], R µ adalah ideal dari R. Aan dibutian R µ adalah ideal prima dari R. Misalan A dan B adalah ideal dari R dengan AB R µ dan σ, δ F(R) yang didefinisian dengan, µ(0 R ), a A µ(0 R ), b B σ(a) := dan δ(b) := 0, a R A 0, a R B untu setiap x R, maa menurut Teorema 3.3, σ dan δ adalah ideal fuzzy dari R. Klaim σ δ µ. 1. Jia (σ δ)(x) = 0, maa (σ δ)(x) = 0 µ(x) untu setiap x R, sehingga σ δ µ 2. Jia (σ δ)(x) = sup x=yz minσ(y), δ(z)}. Berdasaran ondisi di atas, maa min σ(y), δ(z)} > 0 dan x = yz, sehingga σ(y) > 0 dan δ(z) > 0, aibatnya menurut definisi σ dan δ, σ(y), = µ(0 R ) dan δ(z) = µ(0 R ), sehingga σ(y) = µ(0 R ) = δ(z), dengan ata lain y A dan z B. Jia x = yz, maa x AB R µ sehingga µ(x) = µ(0 R ). Mengingat µ adalah ideal prima dari R, maa menurut Lemma 3.6, µ(0 R ) = 1, aibatnya (σ δ)(x) 1 = µ(0 R ) = µ(x). Berdasaran analisa di atas, maa (σ δ)(x) µ(x) untu setiap x R, dengan ata lain σ δ µ. Mengingat µ adalah ideal prima fuzzy dari R, maa σ µ atau δ µ. Andaian A R µ dan B R µ. 1. Jia A R µ maa ada a A sedemiian hingga a / R µ. Aibatnya µ(a) µ(0 R ). Mengingat µ ideal fuzzy dari R, menurut Lemma 2.12, µ(0 R ) µ(a), yang mengaibatan µ(0 R ) > µ(a). Jadi menurut definisi σ, maa σ(a) = µ(0 R ) > µ(a), yang berarti σ µ. 2. jia B R µ, maa ada b B sedemiian hingga b / R µ. Aibatnya µ(b) µ(0 R ). Mengingat µ ideal fuzzy dari R, menurut Lemma 2.12, µ(0 R ) µ(b), yang mengaibatan µ(0 R ) > µ(b). Jadi menurut definisi σ, maa σ(b) = µ(0 R ) > µ(b), yang berarti δ µ. Berdasaran analisa di atas, jia A R µ dan B R µ, maa σ µ, dan δ µ. Kondisi ini, ontradisi dengan σ µ, dan δ µ, sehingga pengandaian salah, seharusnya A R µ dan B R µ, dengan ata lain R µ adalah ideal prima dari R. Selanjutnya diberian sifat dari ideal prima fuzzy dari near-ring R, yang berhubungan dengan Imµ. Teorema 3.9. Diberian near-ring R. Jia µ adalah ideal prima fuzzy dari R, maa Imµ = 2, dalam arti Im(µ) = s, 1} dengan s [0, 1).
9 Saman, Naimah dan Thresye IDEAL FUZZY NEAR-RING 29 Buti. Misalan µ ideal prima fuzzy dari R, maa menurut Lemma 3.6, µ(0 R ) = 1. Aan dibutian Im(µ) = 2, dalam arti Im(µ) = 1, s} dengan s [0, 1). Misalan a, b R dengan µ(a) < 1 dan µ(b) < 1. Untu membutian Im(µ) = 2, cuup dibutian µ(a) = µ(b). Kasus I Misalan θ, σ F(R) yang didefinisian, 1, x a θ(x) := µ(a), dan σ(x) := 0, x R a untu setiap x R, maa menurut Teorema 3.6, θ dan σ adalah ideal fuzzy dari R. Mengingat a a, maa σ(a) = 1 yang mengaibatan σ(a) = 1 > µ(a), dengan ata lain σ µ. Misalan z R dengan (θ σ)(z) = sup z=xy min θ(x), σ(y)} untu suatu x, y R. 1. Jia y / a, maa σ(y) = 0 sehingga min θ(x), σ(y)} = min µ(a), 0} = 0 min µ(x), µ(y)} µ(xy) =µ(z). 2. Jia y a, maa σ(y) = 1 sehingga min θ(x), σ(y)} = min µ(a), 1} = µ(a) µ(y) µ(xy) =µ(z). Berdasaran analisa di atas, maa (θ σ)(z) = sup z=xy min θ(x), σ(y)} untu setiap z R. yang mengaibatan θ σ µ. Mengingat µ adalah ideal prima fuzzy dari R, maa θ µ atau σ µ, tetapi dari ondisi di atas dietahui σ µ, aibatnya θ µ sehingga menurut definisi θ, θ(b) = µ(a) µ(b). Kasus 2 Misalan δ, ρ F(R) yang didefinisian, 1, x b δ(x) := µ(b), dan ρ(x) := 0, x R b untu setiap x R, maa menurut Teorema 3.6, δ dan ρ adalah ideal fuzzy dari R. Mengingat b b, maa ρ(b) = 1 yang mengaibatan ρ(b) = 1 > µ(b), dengan ata lain ρ µ. Misalan w R dengan (δ ρ)(w) = sup w=xy min δ(x), ρ(y)} untu suatu x, y R. 1. Jia y / b, maa ρ(y) = 0 sehingga min δ(x), ρ(y)} = min µ(b), 0} = 0
10 30 Jurnal Matematia Murni dan Terapan, Vol. VII, No.01 (2013) Hal min µ(x), µ(y)} µ(xy) =µ(w). 2. Jia y b, maa ρ(y) = 1 sehingga min δ(x), ρ(y)} = min µ(b), 1} = µ(b) µ(y) µ(xy) =µ(w). Berdasaran analisa di atas, maa (δ ρ)(z) = sup z=xy min δ(x), ρ(y)} untu setiap w R. yang mengaibatan delta ρ µ. Mengingat µ adalah ideal prima fuzzy dari R, maa δ µ atau ρ µ, tetapi dari ondisi di atas dietahui ρ µ, aibatnya δ µ sehingga menurut definisi δ, δ(a) = µ(b) µ(a). Berdasaran analisa pada asus 1 dan 2, maa µ(a) = µ(b). Beriut diberian sifat ideal prima dari near-ring R, yang berhubungan dengan ideal prima fuzzy dari R. Teorema Diberian I ideal dari near-ring R dan µ F(R) yang didefinisian, 1, x I µ(x) := s, x R I untu setiap x R dan s [0, 1). Jia I adalah ideal prima dari R, maa µ ideal prima fuzzy dari R. Buti. Misalan I adalah ideal prima dari R dan µ F(R). Aan dibutian µ ideal prima fuzzy dari R. Menurut Teorema 3.3 dan definisi µ, maa µ adalah ideal tida onstan di R. Misalan σ dan δ adalah ideal fuzzy dari R sedemiian hingga σ δ µ. Andaian σ µ dan δ µ, maa σ(x) > µ(x) dan δ(y) > µ(y) untu suatu x, y R. Mengingat σ(x), δ(y), µ(x), µ(y) [0, 1], maa µ(x) 1 dan µ(y) 1, sehingga nilai dari µ(x) = µ(y) = s. Aibatnya x, y R I yang berarti x, y / I, sehingga x y I. Misalan a = cd R I dengan c x dan d y. Mengingat σ δ µ dan a R I, maa (σ δ)(a) µ(a) = s. Dilain piha, (σ δ)(a) = sup a=cd minσ(c), δ(d)} minσ(c), δ(d)} minσ(x), δ(y)} > minµ(x), µ(y)} = s.
11 Saman, Naimah dan Thresye IDEAL FUZZY NEAR-RING 31 Kontradisi dengan (σ δ)(a) s. Jadi, σ µ atau δ µ, dengan ata lain µ adalah ideal prima fuzzy dari R. Beriut diberian sifat ideal prima di near-ring, yang merupaan aibat dari Teorema Aibat Diberian µ F(R) sedemiian hingga µ mempunyai dua nilai eanggotaan dan µ(0 R ) = 1. Jia R µ adalah ideal prima dari R, maa µ ideal prima fuzzy dari R. Aibat Diberian I ideal dari near-ring R. Subset fuzzy χ I adalah ideal prima fuzzy dari R jia dan hanya jia I ideal prima dari R. 4. Kesimpulan Berdasaran hasil dan pembahasan pada penelitian maa dapat diambil esimpulan bahwa setiap ideal prima near-ring adalah ideal prima fuzzy near-ring dan juga sebalinya. Daftar Pustaa [1] Abdurrahman S Ideal masimal dan ideal prima near-ring. Jurnal Epsilon 4, no. 2, hal [2] Abdurrahman S Ideals fuzzy near-ring. Penelitian yang didanai oleh DIPA-PNBP Universitas Lambung Mangurat Tahun Anggaran Semester Genap 2010/2011. [3] Abdurrahman S, Thresye, & Hijriati N Ideal masimal fuzzy near-ring. Seminar dan Rapat Tahunan Bidang Ilmu Mipa (SEMIRATA BKS-PTN B), Banjarmasin 9-10 Mei [4] Abou Zaid On fuzzy subnear-rings and ideals. Fuzzy Sets and Systems 44, hal [5] Clay J.R Nearrings, geneses and applications, Oxford, New Yor. [6] Clay. J.R, 1992, Nearrings, geneses and applications, Oxford, New Yor. [7] Jun. Y.B, Sapanci. M. and zt r. M.A, 1998, Fuzzy ideal in gamma near-ring, Tr. J. of Math, vol. 22, pp [8] Kandasamy. W.B.V, 2002, Smarandache near-rings, American Research Press Rehoboth.
12 32 Jurnal Matematia Murni dan Terapan, Vol. VII, No.01 (2013) Hal [9] Kandasamy. W.B.V, 2003, Smarandache fuzzy algebra, American Research Press Rehoboth. [10] Kim. S.D. and Kim. H.S, 1996, On fuzzy ideals of near-rings, Bull. Korean Math. Soc, vol. 33, no. 4, pp [11] Mordeson, J.N, Mali D.S and Kuroi. N, 2003, Fuzzy semigroup, Springer-Verlag, Berlin Heidelberg. [12] Mordeson, J.N, Bhutani. K.R. and Rosenfeld. A, 2005, Fuzzy group theory, Springer-Verlag, Berlin Heidelberg. [13] Pilz. G, 1983, Near-ring, the theory and applications 2nd ed., North-Holland Mathematict Studies, vol. 23, North-Holland, Amsterdam.
IDEAL FUZZY NEAR-RING. Saman Abdurrahman, Na imah Hijriati, Thresye
IDEAL FUZZY NEAR-RING Saman Abdurrahman, Na imah Hijriati, Thresye Program Studi Matematika Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 35, 8 Banjarbaru ABSTRAK Dalam tulisan ini akan dibahas ideal
Lebih terperinciProsiding ISSN:
KARAKTERISASI IDEAL MAKSIMAL FUZZY NEAR-RING Saman Abdurrahman Program Studi Matematika FMIPA Unlam Jl. A. Yani KM 36 Banjarbaru Kalimantan Selatan, samunlam@gmail.com ABSTRAK Dalam tulisan ini dibahas
Lebih terperinciR-SUBGRUP NORMAL FUZZY NEAR-RING
R-SUBGRUP NORMAL FUZZY NEAR-RING Saman Abdurrahman Email: samunlam@gmail.com Program Studi Matematika Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru ABSTRAK Dalam tulisan ini akan dibahas R-subgrup normal fuzzy
Lebih terperinciSaman Abdurrahman Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 36 Banjarbaru
HOMOMORFISMA DARI LEVEL SUBNEAR-RING FUZZY Saman Abdurrahman Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 36 Banjarbaru E-mail: saman@unlam.ac.id ABSTRAK Dalam
Lebih terperinciPenjumlahan dari Subnear-ring Fuzzy
Jurnal Matematika Integratif ISSN 1412-6184 Volume 11 No 1, April 2015, pp 1-6 Penjumlahan dari Subnear-ring Fuzzy Saman Abdurrahman Program Studi Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Lambung Mangkurat
Lebih terperinciSaman Abdurrahman Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 36 Banjarbaru
Jurnal Matematika Murni dan Terapan psilon Vol. 07, No.02, Hal 20-25 KONPLEMEN IDEAL FUZZY DARI NEAR-RING Saman Abdurrahman Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend.
Lebih terperinciSaman Abdurrahman. Universitas Lambung Mangkurat,
Saman Abdurrahman Universitas Lambung Mangkurat, samunlam@gmail.com Abstrak. Dalam tulisan ini akan dibahas dua permasalahan, yaitu jumlah antara ideal fuzzy dari near-ring, dan jumlah antara ideal normal
Lebih terperinciSaman Abdurrahman Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 36 Banjarbaru
Jurnal Matematika Murni dan Terapan Epsilon Juni 2014 Vol. 8 No. 1 JUMLAH ANTI IDEAL FUZZY DARI NEAR-RING Saman Abdurrahman Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend.
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL
Prosiding ISSN :9 772407 749004 PROSIDING SEMINAR NASIONAL Yogyakarta, 27 Desember 2014 Tema : Revitalisasi Pendidikan Matematika Menuju AFTA 2015 Editor : Dr. Suparman, M.Si., DEA. Sugiyarto, P.hD. Dr.
Lebih terperinciJurnal Matematika Murni dan Terapan Vol. 4 No. 2 Desember 2010: IDEAL MAKSIMAL DAN IDEAL PRIMA NEAR-RING
IDEAL MAKSIMAL DAN IDEAL PRIMA NEAR-RING Saman Abdurrahman Program Studi Matematika Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 35, 8 Banjarbaru ABSTRAK Penelitian ini membahas ideal near-ring yang
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA. Yogyakarta, 14 November Penyelenggara : FMIPA UNY
ISBN : 978-602-73403-0-5 PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA Mengembangkan Kecakapan Abad 21 Melalui Penelitian Matematikadan Pendidikan Matematika Yogyakarta, 14 November 2015
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT QUASI-IDEAL MINIMAL PADA RING TRANSFORMASI LINEAR 1
BEBERAPA SIFAT QUASI-IDEAL MINIMAL PADA RING TRANSFORMASI LINEAR K a r y a t i Jurusan Pendidian Matematia FMIPA Uniersitas Negeri Yogyaarta e-mail : yatiuny@yahoo.com Abstra. Misalan R adalah ring, Q
Lebih terperinciMATHunesa (Volume 3 No 3) 2014
IDEAL FUZZY PADA NEAR-RING Dwi Ayu Anggraini Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, e-mail : dwiayuanggraini55@gmail.com Dr.Raden Sulaiman M.Si. Matematika,
Lebih terperinciSifat-Sifat Ideal Utama dan Ideal Maksimal dalam Near-Ring
PRISMA (208) PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ Sifat-Sifat Ideal Utama dan Ideal Maksimal dalam Near-Ring Zulfia Memi Mayasari Fakultas MIPA,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK POHON FUZZY
KARAKTERISTIK POHON FUZZY Yuli Stiawati 1, Dwi Juniati 2, 1 Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, 60231 2 Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan
Lebih terperinciRuang Barisan Orlicz Selisih Dengan Fungsional Aditif Dan Kontinunya
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 2, No. 1, May. 2005, 37 45 Ruang Barisan Orlicz Selisih Dengan Fungsional Aditif Dan Kontinunya Sadjidon Jurusan Matematia Institut Tenologi Sepuluh Nopember,
Lebih terperinciRINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN
RINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN SAMSUL ARIFIN 04/177414/PA/09899 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM YOGYAKARTA 2008 HALAMAN PENGESAHAN
Lebih terperinciPELABELAN FUZZY PADA GRAF. Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman.
JMP : Volume 6 Nomor, Juni 04, hal. - PELABELAN FUZZY PADA GRAF Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman email : oeytea0@gmail.com ABSTRACT. This paper discusses
Lebih terperinciSUBGRUP FUZZY ATAS SUATU GRUP
JMP : Volume 6 Nomor, Juni 0, hal. 33 - SUBGRUP FUZZY ATAS SUATU GRUP Fatkhur Rozi, Ari Wardayani, dan Suroto Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman email : cahcilacap07@yahoo.com
Lebih terperinciKarakteristik Invarian Translasional Subhimpunan Fuzzy Relatif terhadap Homomorfisma Ring
Karakteristik Invarian Translasional Subhimpunan Fuzzy Relati terhadap Homomorisma Ring Oleh K a r y a t i Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Lebih terperinciMENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL BILANGAN BULAT DAN BILANGAN RASIONAL
MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL BILANGAN BULAT DAN BILANGAN RASIONAL Sarta Meliana 1, Mashadi 2, Sri Gemawati 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematia 2 Dosen Jurusan Matematia Faultas Matematia dan
Lebih terperinciTeorema-Teorema Utama Isomorphisma pada Near-Ring
urnal Gradien Vol 11 o 2 uli 2015 : 1112-1116 Teorema-Teorema Utama somorphisma pada ear-ring Zulfia Memi Mayasari, Yulian Fauzi, Ulfasari Rafflesia urusan Matematika, Fakultas Matematika dan lmu Pengetahuan
Lebih terperinciTINGKATAN SUBGRUP DARI SUBHIMPUNAN FUZZY
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 82 89 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND TINGKATAN SUBGRUP DARI SUBHIMPUNAN FUZZY AFIFAH RAHAYU, NOVA NOLIZA BAKAR Program Studi Matematika, Fakultas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Fuzzy 2.1.1 Dasar-Dasar Teori Fuzzy Secara prinsip, di dalam teori fuzzy set dapat dianggap sebagai estension dari teori onvensional atau crisp set. Di dalam teori crisp
Lebih terperinciRelasi Kongruensi Fuzzy pada Grup dan Grup Hasil Bagi
Relasi Kongruensi Fuzzy pada rup dan rup asil Bagi Oleh K a r y a t i Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta e-mail: yatiuny@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini disampaian beberapa pengertian dasar yang diperluan pada bab selanutnya. Selain definisi, diberian pula lemma dan teorema dengan atau tanpa buti. Untu beberapa teorema
Lebih terperinciBAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA
BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA Pada penelitian ini, suatu portfolio memilii seumlah elas risio. Tiap elas terdiri dari n, =,, peserta dengan umlah besar, dan
Lebih terperinciOSN 2014 Matematika SMA/MA
Soal 5. Suatu barisan bilangan asli a 1, a 2, a 3,... memenuhi a + a l = a m + a n untu setiap bilangan asli, l, m, n dengan l = mn. Jia m membagi n, butian bahwa a m a n. Solusi. Andaian terdapat bilangan
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE. Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman
JMP : Volume 4 Nomor 2, Desember 2012, hal. 271-278 BEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman trianisr@yahoo.com.au ABSTRACT.
Lebih terperinciIDENTIFIKASI STRUKTUR DASAR SMARANDACHE NEAR-RING Identification of Basic Structure on Smarandache Near-Ring
Jurnal Barekeng Vol. 7 No. 2 Hal. 41 46 (2013) IDENTIFIKASI STRUKTUR DASAR SMARANDACHE NEAR-RING Identification of Basic Structure on Smarandache Near-Ring YOHANA YUNET BAKARBESSY 1, HENRY W. M. PATTY
Lebih terperinci1. dr. H. A. A. van Eerde (Universiteit Utrecht) 2. drs. F. H. J. van Galen (Universiteit Utrecht) 3. Dr. Eng. Anto Satriyo Nugroho, M. Eng.
1. dr. H. A. A. van Eerde (Universiteit Utrecht) 2. drs. F. H. J. van Galen (Universiteit Utrecht) 3. Dr. Eng. Anto Satriyo Nugroho, M. Eng. (BPPT) ... iii... v PERANCANGAN SISTEM TRACKING DAN DISTURBANCE
Lebih terperinciKAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 8, No. 2, November 2011, 43 49 KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W Sunarsini. 1, Sadjidon 2 Jurusan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN
BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN Berdasaran asumsi batasan interval pada bab III, untu simulasi perhitungan harga premi pada titi esetimbangan, maa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaa Untu menacapai tujuan penulisan sripsi, diperluan beberapa pengertian dan teori yang relevan dengan pembahasan. Karena itu, dalam subbab ini aan diberian beberapa
Lebih terperinciAplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov
J. Sains Dasar 2014 3(1) 20-24 Apliasi diagonalisasi matris pada rantai Marov (Application of matrix diagonalization on Marov chain) Bidayatul hidayah, Rahayu Budhiyati V., dan Putriaji Hendiawati Jurusan
Lebih terperinciBAB III DIMENSI PARTISI GRAF KIPAS DAN GRAF KINCIR
BAB III DIMENSI PARTISI GRAF KIPAS DAN GRAF KINCIR 3. Dimensi Partisi Graf Kipas (F n ) Berdasaran Proposisi dan Proposisi, semua graf G selain graf P n dan K n memilii 3 pd(g) n -. Lebih husus, graf Kipas
Lebih terperinciPELABELAN SUPER SISI AJAIB PADA GRAF MULTI STAR
LAPORAN PENELITIAN BERSAMA DOSEN-MAHASISWA PELABELAN SUPER SISI AJAIB PADA GRAF MULTI STAR Ketua Tim: ABDUSSAKIR, M.Pd FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Lebih terperinciSUATU KLAS BILANGAN BULAT DAN PERANNYA DALAM MENGKONSTRUKSI BILANGAN PRIMA
SUATU KLAS BILANGAN BULAT DAN PERANNYA DALAM MENGKONSTRUKSI BILANGAN PRIMA I Nengah Suparta dan I. B. Wiasa Jurusan Pendidian MatematiaUniversitas Pendidian Ganesha E-mail: isuparta@yahoo.com ABSTRAK:
Lebih terperinciIDEAL DIFERENSIAL DAN HOMOMORFISMA DIFERENSIAL. Na imah Hijriati, Saman Abdurrahman, Thresye
DEAL DFEENSAL DAN HOMOMOFSMA DFEENSAL Na imah Hijriati, Saman Abdurrahman, Thresye Program Studi Matematika Universitas Lambung Mangkurat l. end. A. Yani Km. 36 Kampus Unlam Banjarbaru Email : imah_math@yahoo.co.id
Lebih terperinciSifat-sifat Nilai Eigen dan Vektor Eigen Matriks atas Aljabar Maxplus
J. Sains Dasar () Sifat-sifat Nilai Eigen dan Vetor Eigen Matris atas ljabar Maxplus (The Properties of Eigen Value and Eigen Vector of Matrices Over Maxplus lgebra) Musthofa * dan Nienasih inatari * Jurusan
Lebih terperinciPENENTUAN SUATU GRUP KUOSIEN FUZZY DARI SUATU GRUP
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 4 Hal. 89 95 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENENTUAN SUATU GRUP KUOSIEN FUZZY DARI SUATU GRUP PUTRI ELIZA, NOVA NOLIZA BAKAR Program Studi Matematika,
Lebih terperinciHUBUNGAN DERIVASI PRIME NEAR-RING DENGAN SIFAT KOMUTATIF RING
E-Jurnal Matematika Vol 6 (2), Mei 2017, pp 116-123 ISSN: 2303-1751 HUBUNGAN DERIVASI PRIME NEAR-RING DENGAN SIFAT KOMUTATIF RING Pradita Z Triwulandari 1, Kartika Sari 2, Luh Putu Ida Harini 3 1 Jurusan
Lebih terperinciSOLUSI KESTABILAN PADA MASALAH MULTIPLIKATIF PARAMETRIK (STABILITY SOLUTION OF PARAMETRIC MULTIPLICATIVE PROBLEMS)
Prosiding Semirata15 bidang MIPA BKS-PTN Barat Hal 357-36 SOLUSI KESTABILAN PADA MASALAH MULTIPLIKATIF PARAMETRIK STABILITY SOLUTION OF PARAMETRIC MULTIPLICATIVE PROBLEMS) Budi Rudianto 1, Narwen Jurusan
Lebih terperinciIDEAL PRIMA FUZZY DI SEMIGRUP
Vol 2 No 2 Bulan Desember 2017 Jurnal Silogisme Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya http://journal.umpo.ac.id/index.php/silogisme IDEAL PRIMA FUZZY DI SEMIGRUP Info Artikel Article History: Accepted
Lebih terperinciMENENTUKAN TURUNAN DAN SIFAT-SIFAT TURUNAN DARI FUNGSI 1/f(x) DAN h(x)/f(x) ABSTRACT
MENENTUKAN TURUNAN DAN SIFAT-SIFAT TURUNAN DARI FUNGSI 1/(x DAN h(x/(x Yuliana Saitri 1, Sri Gemawati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematia 2 Dosen Jurusan Matematia Faultas Matematia dan
Lebih terperinciBAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI
BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI 3. Pengertian Prinsip Sangar Burung Merpati Sebagai ilustrasi ita misalan terdapat 3 eor burung merpati dan 2 sangar burung merpati. Terdapat beberapa emunginan bagaimana
Lebih terperinci2.1 Bilangan prima dan faktorisasi prima
BAB 2 BILANGAN PRIMA 2.1 Bilangan prima dan fatorisasi prima Definisi 2.1.1. Bilangan bulat p > 1 diataan prima jia ia hanya mempunyai pembagi p dan 1. Dengan ata lain bilangan prima tida mempunyai pembagi
Lebih terperinciKLASIFIKASI NEAR-RING Classifications of Near Ring
Jurnal Barekeng Vol 8 No Hal 33 39 (14) KLASIFIKASI NEAR-RING Classifications of Near Ring ELVINUS RICHARD PERSULESSY Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Pattimura Jl Ir M Putuhena, Kampus Unpatti,
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT DARI SUBGRUP FUZZY
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 57 64 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND BEBERAPA SIFAT DARI SUBGRUP FUZZY PUTRI EKA RIANDANI, NOVA NOLIZA BAKAR, MONIKA RIANTI HELMI Program Studi
Lebih terperinciSUB KS-SEMIGRUP FUZZY DAN ASPEK-ASPEK YANG TERKAIT. Tessa Danty Fajriyah 1, Suryoto 2, Widowati 3
SUB KS-SEMIGRUP FUZZY DAN ASPEK-ASPEK YANG TERKAIT Tessa Danty Fajriyah 1, Suryoto 2, Widowati 3 1,2,3 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto,SH.
Lebih terperinci( x) LANDASAN TEORI. ω Ω ke satu dan hanya satu bilangan real X( ω ) disebut peubah acak. Ρ = Ρ. Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang
LANDASAN TEORI Ruang Contoh Kejadian dan Peluang Suatu percobaan yang dapat diulang dalam ondisi yang sama yang hasilnya tida dapat dipredisi secara tepat tetapi ita dapat mengetahui semua emunginan hasil
Lebih terperinci( ) terdapat sedemikian sehingga
LATIHAN.. Misalan A R, : A R, c R adala titi cluster dari A (c, ). Maa pernyataan beriut equivalen : a. lim b. Barisan ( ) yan onveren e c seina dan >., maa barisan ( ) onveren e. Buti : lim ( ) Berarti
Lebih terperinciMATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN
MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN 2301-9115 SUBGRUP MULTI ANTI FUZZY DAN BEBERAPA SIFATNYA Umar Faruk Jurusan Matematika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB 3 RUANG BERNORM-2
BAB RUANG BERNORM-. Norm- dan Ruang ` De nisi. Misalan V ruang vetor atas R berdimensi d (dalam hal ini d boleh ta hingga). Sebuah fungsi ; V V! R yang memenuhi sifat-sifat beriut;. x; y 0 ia dan hanya
Lebih terperinci3.1 TEOREMA DASAR ARITMATIKA
3. TEOREMA DASAR ARITMATIKA Definisi 3. Suatu bilangan bulat > disebut (bilangan) rima, jia embagi ositif bilangan tersebut hanya dan. Jia bilangan bulat lebih dari satu buan bilangan rima disebut (bilangan)
Lebih terperinciBAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK
BAB IV : ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK 56 BAB IV ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK Salah satu apliasi dari eori erron-frobenius yang paling terenal adalah penurunan secara alabar untu beberapa sifat yang dimilii
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini dipaparkan dasar-dasar yang akan digunakan pada bagian pembahasan dari skripsi ini. Tinjauan yang dilakukan dengan memaparkan definisi mengenai himpunan fuzzy, struktur
Lebih terperinciSOLUSI BAGIAN PERTAMA
SOLUSI BAGIAN PERTAMA 1. 13.. 931 3. 4 9 4. 63 5. 3 13 13 6. 3996 7. 1 03 8. 3 + 9 9. 3 10. 4 11. 6 1. 9 13. 31 14. 383 8 15. 1764 16. 5 17. + 7 18. 51 19. 8 0. 360 1 SOLUSI BAGIAN PERTAMA Soal 1. Misalan
Lebih terperinciDeret Pangkat. Ayundyah Kesumawati. June 23, Prodi Statistika FMIPA-UII
Keonvergenan Kesumawati Prodi Statistia FMIPA-UII June 23, 2015 Keonvergenan Pendahuluan Kalau sebelumnya, suu suu pada deret ta berujung berupa bilangan real maa ali ini ita embangan suu suunya dalam
Lebih terperinci( s) PENDAHULUAN tersebut, fungsi intensitas (lokal) LANDASAN TEORI Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang
Latar Belaang Terdapat banya permasalahan atau ejadian dalam ehidupan sehari hari yang dapat dimodelan dengan suatu proses stoasti Proses stoasti merupaan permasalahan yang beraitan dengan suatu aturan-aturan
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Gedung Jurusan Matematika, Yogyakarta - 55281 Bahan Ajar: BAB POKOK BAHASAN
Lebih terperinciBilangan Bulat. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul Bilangan Bulat Prof. Drs. Gatot Muhsetyo, M.Sc. D PENDAHULUAN alam modul Bilangan Bulat ini diuraian tentang awal pembahasan bilangan sebagai ebutuhan hidup manusia, meliputi bilangan asli, bilangan
Lebih terperinciANTI SUBGRUP FUZZY. Kata Kunci: Lower level subset, Anti subgrup fuzzy, Lower Level Subgrup.
ANTI SUBGRUP FUZZY Ahmad Yasir, Saman Abdurrahman, Nurul Huda Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Email: Ahmad.yasir.syahti@gmail.com ABSTRAK Subgrup yaitu himpunan bagian
Lebih terperinciPenggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler
Penggunaan Indusi Matematia untu Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Espresi Reguler Husni Munaya - 353022 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KOMULAN TERHADAP BEBERAPA JENIS DISTRIBUSI KHUSUS Analysis of Comulans Comparative on some Types of Special Distribution
Jurnal Bareeng Vol. 8 No. Hal. 5 0 (04) ANALISIS PRBANDINGAN OMULAN TRHADAP BBRAPA JNIS DISTRIBUSI HUSUS Analysis of Comulans Comparative on some Types of Special Distribution ABRAHAM ZACARIA WATTIMNA,
Lebih terperinciRING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA FUZZY RING AND ITS PROPERTIES
J. Sains Dasar 2016 5(1) 28-39 RING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA FUZZY RING AND ITS PROPERTIES Rifki Chandra Utama * dan Karyati Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta *email:
Lebih terperinciPEBANDINGAN METODE ROBUST MCD-LMS, MCD-LTS, MVE-LMS, DAN MVE-LTS DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA
PEBANDINGAN METODE ROBUST MCD-LMS, MCD-LTS, MVE-LMS, DAN MVE-LTS DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA Sear Wulandari, Nur Salam, dan Dewi Anggraini Program Studi Matematia Universitas Lambung Mangurat
Lebih terperinciSUBGRUP NORMAL PADA Q-FUZZY
SUBGRUP NORMAL PADA Q-FUZZY Elly Anjar Sari Program Studi S1 Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, e-mail :ellyanjar@yahoo.com Dr.Raden Sulaiman M.Si.
Lebih terperinciHOMOMORFISMA DAN ANTI-HOMOMORFISMA DARI LEVEL SUBGRUP DALAM SUBGRUP FUZZY
Jurnal Matematika Murni dan Terapan εpsilon HOMOMORFISMA DAN ANTI-HOMOMORFISMA DARI LEVEL SUBGRUP DALAM SUBGRUP FUZZY Achmad Riduansyah, Na imah Hijriati, Saman Abdurrahman Program Studi Matematika FakultasMIPA
Lebih terperinciY = + x + x x + e, e N(0, ), Residual e=y -Yˆ
Yogyaarta, 26 Noember 206 ISSN : 979 9X eissn : 25 528X ANALISIS PSEUDOINVERS DAN APLIKASINYA PADA REGRESI LINEAR BERGANDA Kris Suryowati Program Studi Statistia, Faultas Sains erapan, Institut Sains dan
Lebih terperinciTEORI IDEAL PADA SEMIRING FAKTOR DAN SEMIRING TERNARY FAKTOR
J. Math. and Its Appl. E-ISSN: 2579-8936 P-ISSN: 1829-605X Vol. 14, No. 1, Mei 2017, 17 23 TEORI IDEAL PADA SEMIRING FAKTOR DAN SEMIRING TERNARY FAKTOR Dian Winda Setyawati Departemen Matematika, Institut
Lebih terperinciProduk Cartesius Semipgrup Smarandache
Jurnal Matematika Vol. 2 No. 2, Desember 2012. ISSN : 1693-1394 Produk Cartesius Semipgrup Smarandache Yuliyanti Dian Pratiwi Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto e-mail: dianhilal@gmail.com Abstract:
Lebih terperinciKeberlakuan Teorema pada Beberapa Struktur Aljabar
PRISMA 1 (2018) https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ Keberlakuan Teorema pada Beberapa Struktur Aljabar Mashuri, Kristina Wijayanti, Rahayu Budhiati Veronica, Isnarto Jurusan Matenmatika FMIPA
Lebih terperinciINTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON. Makalah. Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik. yang dibimbing oleh
INTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON Maalah Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numeri yang dibimbing oleh Dr. Nur Shofianah Disusun oleh: M. Adib Jauhari Dwi Putra 146090400111001
Lebih terperinciBAB 5 RUANG VEKTOR UMUM. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.
BAB 5 RUANG VEKTOR UMUM Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT. KERANGKA PEMBAHASAN. Ruang Vetor Nyata. Subruang. Kebebasan Linier 4. Basis dan Dimensi 5. Ruang Baris, Ruang Kolom dan Ruang Nul 6. Ran dan Nulitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang mempelajari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang mempelajari himpunan titik yang dihubungkan oleh himpunan garis. Suatu graf adalah himpunan tidak kosong yang
Lebih terperinciNILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN DARI MATRIKS TRIDIAGONAL DENGAN ENTRI DIAGONAL UTAMA TIDAK KONSTAN DAN BERULANG IRESA APRILIANI
NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN DARI MATRIKS TRIDIAGONAL DENGAN ENTRI DIAGONAL UTAMA TIDAK KONSTAN DAN BERULANG IRESA APRILIANI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciSEMIGRUP BENTUK BILINEAR TERURUT PARSIAL DALAM BATASAN SUBHIMPUNAN FUZZY
SEMIGRUP BENTUK BILINEAR TERURUT PARSIAL DALAM BATASAN SUBHIMPUNAN FUZZY Karyati 1), Dhoriva UW 2) 1) Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA, UNY Jl. Colombo No.1, Karangmalang, Yogyakarta, e-mail: yatiuny@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Statisti Inferensia Tujuan statisti pada dasarnya adalah melauan desripsi terhadap data sampel, emudian melauan inferensi terhadap data populasi berdasaran pada informasi yang
Lebih terperinciOptimasi Non-Linier. Metode Numeris
Optimasi Non-inier Metode Numeris Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No., (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) Implementasi Algoritma Pencarian Jalur Sederhana Terpende dalam Graf Anggaara Hendra N., Yudhi Purwananto, dan Rully Soelaiman Jurusan
Lebih terperinciHUTAN DAN SIKEL PADA GRAF FUZZY
HUTAN DAN SIKEL PADA GRAF FUZZY Aisyahtin Afidah Arifai 1, Dwi Juniati 2 1 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, 60231 2 Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciSEMIGRUP BENTUK BILINEAR TERURUT PARSIAL DALAM BATASAN SUBHIMPUNAN FUZZY
SEMIGRUP BENTUK BILINEAR TERURUT PARSIAL DALAM BATASAN SUBHIMPUNAN FUZZY Karyati 1), Dhoriva UW 2) 1) Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA, UNY Jl. Colombo No.1, Karangmalang, Yogyakarta, e-mail: yatiuny@yahoo.com
Lebih terperinciSTUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT
TUGAS AKHIR STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT 040803023 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK
PENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK Nurul Khotimah *), Farida Hanum, Toni Bahtiar Departemen Matematia FMIPA, Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor
Lebih terperinciPENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( )
PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursati (13507065) Program Studi Teni Informatia, Seolah Teni Eletro dan Informatia, Institut Tenologi Bandung Jalan Ganesha No. 10 Bandung, 40132
Lebih terperinciNEUTROSOFIK MODUL DAN SIFAT-SIFATNYA. Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang 50275
NEUTROSOFIK MODUL DAN SIFAT-SIFATNYA Suryoto 1, Bambang Irawanto 2, Nikken Prima Puspita 3 1,2,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang 5275 1 suryoto_math@undip.ac.id
Lebih terperinciRING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA SKRIPSI
RING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciMETODE FUNGSI PENALTI EKSTERIOR. Skripsi. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika
METODE FUNGSI PENALTI EKSTERIOR Sripsi Diajuan untu Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Matematia Disusun Oleh : Maria Martini Leto Kurniawan NIM : 03409 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciAplikasi Analisis Korelasi Somers d pada Kepemimpinan dan Kondisi Lingkungan Kerja
Apliasi Analisis Korelasi Somers d pada Kepemimpinan dan Kondisi Lingungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai BKKBN Provinsi Kalimantan Timur The Application of Somers d Correlation Analysis at Leadership
Lebih terperinciKajian Teori Ideal Perluasan Subtraktif Pada Semiring Ternari
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) A 12 Kajian Teori Ideal Perluasan Subtraktif Pada Semiring Ternari Nur Qomariah dan Dian Winda Setyawati Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aljabar abstrak merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika. Aljabar abstrak merupakan sistem matematika yang terdiri dari suatu himpunan yang dilengkapi oleh
Lebih terperinciKegiatan Belajar 4. Fungsi Trigonometri
Page o Kegiatan Belajar A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari egiatan belajar, diharapan siswa dapat a. Menentuan nilai ungsi trigonometri b. Menentuan persamaan grai ungsi trigonometri c. Menggambar
Lebih terperincitidak mempunyai fixed mode terdesentralisasi, dapat dilakukan dengan memberikan kompensator terdesentralisasi. Fixed mode terdesentralisasi pertama
BB IV PENGENDLIN TERDESENTRLISSI Untu menstabilan sistem yang tida stabil, dengan syarat sistem tersebut tida mempunyai fixed mode terdesentralisasi, dapat dilauan dengan memberian ompensator terdesentralisasi.
Lebih terperinciSolusi Pengayaan Matematika Edisi 16 April Pekan Ke-4, 2005 Nomor Soal:
Solusi Pengayaan Matematia Edisi 6 pril Pean Ke-4, 00 Nomor Soal: -60. Jia. sin cos tan 00 00, maa nilai adalah... cos sin 00 00. 40 Solusi: [] sin cos tan 00 00 cos sin 00 00 sin sin 00 00 cos sin 00
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bagian ilmu dari matematika dan merupakan
I. PENDAHULUAN. Latar Belaang Teori graf merupaan salah satu bagian ilmu dari matematia dan merupaan poo bahasan yang relatif muda jia dibandingan dengan cabang ilmu matematia yang lain seperti aljabar
Lebih terperinciMASALAH VEKTOR EIGEN MATRIKS INVERS MONGE DI ALJABAR MAX-PLUS
Seminar Sains Penidi Sains VI UKSW Salatiga Juni 0 MSLH VEKTOR EIGEN MTRIKS INVERS MONGE DI LJBR MX-PLUS Farida Suwaibah Subiono Mahmud Yunus Jurusan Matematia FMIP Institut Tenologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN JASA PENGIRIMAN PAKET (KURIR) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS FUZZY
Jurnal Manti Penusa Vol No Desember ISSN 88-9 ANALISIS EPUASAN ONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN JASA PENGIRIMAN PAET (URIR DENGAN MENGGUNAAN METODE TOPSIS FUZZY Desi Vinsensia Program Studi Teni Informatia
Lebih terperinciVARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-1 Suraarta, Otober 016 VARIASI NILAI BATAS
Lebih terperinciRUANG FAKTOR. Oleh : Muhammad Kukuh
Muhammad Kukuh, Ruang RUANG FAKTOR Oleh : Muhammad Kukuh Abstraksi Pada struktur aljabar dikenal istilah grup faktor yaitu Jika grup dan N Subgrup normal G, maka grup faktor dengan operasi Apabila G ruang
Lebih terperinci