Tim Penulis: Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPw BI Provinsi Kaltara CP. dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tim Penulis: Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPw BI Provinsi Kaltara CP. dan"

Transkripsi

1

2 Edisi Agustus 217 Buku Kajian Ekonomi dan Regional ini Diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara Jl. Mulawarman No. 123, Kota Tarakan No. Telp: Fax: Gambar Cover: Festival Irau Tengkayu, Kota Tarakan Oleh Hendi Suryadi, Karyawan Perbankan Salinan Publikasi Dapat diakses secara online pada: Dalam bentuk hardcopy di Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPw BI Kaltara Tim Penulis: Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPw BI Provinsi Kaltara CP. dan i

3 ii

4 iii

5 KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan hasil asesmen rutin yang dilakukan setiap triwulan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara. Kajian ini berisi tentang informasi terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran, ketenagakerjaan dan kesejahteraan serta prospek perekonomian kedepan. Kajian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi stakeholders di wilayah Kaltara dalam melakukan penyusunan kebijakan. Analisa pada kajian ini menggunakan data primer, data sekunder serta informasi dari berbagai berbagai pihak, baik dari kalangan pemerintah maupun swasta. Atas seluruh bantuan tersebut, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan kajian ini. Harapan kami, hubungan kemitraan strategis yang terjalin selama ini dapat lebih ditingkatkan di masa yang akan datang. Kami juga senantiasa mengharapkan kritikan, masukan, dan saran untuk lebih meningkatkan kualitas kajian sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang optimal di masa yang akan datang. Akhirnya besar harapan kami mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan dalam memahami perekonomian Kaltara. Tarakan, Agustus 217 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI KALIMANTAN UTARA TTD Hendik Sudaryanto Kepala Perwakilan iv

6 VISI, MISI, NNS BI VISI BANK INDONESIA Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilainilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil. MISI BANK INDONESIA 1. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. 2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional. 3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter, dan stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional. 4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan Undang-Undang. NILAI-NILAI STRATEGIS BANK INDONESIA Merupakan nilai-nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia, manajemen, dan pegawai untuk bertindak dan atau berperilaku, yang terdiri atas: Trust and Integrity Professionalism Excellence Public Interest Coordination and Teamwork. v

7 vi

8 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iv VISI BANK INDONESIA... v MISI BANK INDONESIA... v NILAI-NILAI STRATEGIS BANK INDONESIA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi TABEL INDIKATOR MAKROEKONOMI... xii RINGKASAN EKSEKUTIF... xiv I. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAERAH... 1 Gambaran Umum... 3 Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengeluaran... 5 Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha BOKS I.1 KAWASAN INDUSTRI DAN PELABUHAN INTERNASIONAL (KIPI) MANGKUPADI TANAH KUNING II. KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara APBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara Dana Kementerian dan Lembaga Pemerintah Pusat... 3 III. PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH Gambaran Umum Inflasi Bulanan (mtm) Inflasi Tahunan (yoy) Disagregasi Inflasi... 4 Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah BOKS III.1 KOMODITAS PERSISTENSI INFLASI KALIMANTAN UTARA IV. STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM Perkembangan Bank Umum Stabilitas Keuangan Daerah Sektor Korporasi Stabilitas Keuangan Daerah Sektor Rumah Tangga vii

9 Stabilitas Keuangan Daerah UMKM V. PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai Pengelolaan Uang Rupiah VI. KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN Gambaran Umum Ketenagakerjaan Kesejahteraan Kemiskinan IPM Kalimantan Utara VII. PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH... 8 Prospek Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Prospek Inflasi Kaltara DAFTAR ISTILAH viii

10 DAFTAR TABEL Tabel I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Berdasarkan Pengeluaran (yoy)... 5 Tabel I.2 Nilai Perdagangan Internasional Kaltara... 6 Tabel I.3 Pertumbuhan Ekonomi Kal tara Berdasarkan Lapangan Usaha (yoy) Tabel I.4 Rincian Proyek KIPI Kaltara Tabel II.1 Realisasi APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan II 216 dan Tabel II.2 Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan II 216 dan Tabel II.3 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan II 216 dan Tabel II.4 Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota Kaltara Triwulan II 216 dan Tabel II.5 Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota Kaltara Triwulan II 216 dan Tabel II.6 Realisasi Belanja APBN di Wilayah Kaltara Triwulan II 216 dan Tabel III.1 Perbandingan Inflasi Kaltara Triwulan II 216 dan 217 (mtm) Tabel III.2 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Bulanan Kaltara selama Triwulan II 217 (mtm) Tabel III.3 Inflasi Kaltara Berdasarkan Kelompok Barang Triwulan II 217 (yoy) Tabel III.4 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kaltara Triwulan II 217 (yoy)... 4 Tabel III.5 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Administered Prices Kaltara Triwulan II 217 (yoy) Tabel III.6 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Core Inflation Kaltara Triwulan II 217 (yoy) Tabel III.7 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Volatile food Kaltara Triwulan II 217 (yoy) Tabel III.8 Kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Wilayah Kaltara Triwulan II Tabel V.1 Kegiatan Kas Keliling dalam Kota di Bulan Ramadan 1438 H Tabel V.2 Kegiatan Kas Keliling Selama Triwulan II di Kota Tarakan Tabel VI.1 Angkatan Kerja dan Pengangguran Provinsi Kaltara Tabel VI.2 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Lapangan Usaha Provinsi Kaltara Tabel VI.3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Utara Tabel VII.1 Outlook Harga Komoditas Dunia Tabel VII.2 Outlook Ekonomi Dunia dan Negara Mitra Dagang Utama Kalimantan Utara ix

11 DAFTAR GRAFIK Grafik I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara & Nasional... 3 Grafik I.2 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan Triwulan II Grafik I.3 Pertumbuhan Ekonomi KTI... 4 Grafik I.4 Pangsa Ekonomi Kalimantan... 4 Grafik I.5 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Ekspor Luar Negeri... 6 Grafik I.6 Neraca Perdagangan Luar Negeri Kaltara... 6 Grafik I.7 Nilai Ekspor Batubara ke Filipina... 7 Grafik I.8 Komoditas Utama Ekspor Kaltara... 7 Grafik I.9 Negara Utama Tujuan Ekspor Kaltara... 7 Grafik I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Impor Luar Negeri... 8 Grafik I.11 Komoditas Utama Impor Kaltara... 8 Grafik I.12 Negara Utama Asal Impor Kaltara... 8 Grafik I.13 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara - PMTB... 9 Grafik I.14 Penanaman Modal Asing Kaltara... 9 Grafik I.15 Penanaman Modal Dalam Negeri Kaltara... 9 Grafik I.16 Kredit dan NPL Investasi Kaltara... 1 Grafik I.17 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Konsumsi Rumah Tangga Grafik I.18 Penjualan Listrik Kaltara Grafik I.19 Kredit Konsumsi Kaltara Grafik I.2 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara - Sektor Pertambangan Grafik I.21 Harga Batubara Acuan (HBA) Grafik I.22 Ekspor Batubara Tiongkok Grafik I.23 Indeks Manufaktur Tiongkok Grafik I.24 Kredit Pertambangan Kaltara Grafik I.25 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara - Pertanian Grafik I.26 Nilai Ekspor Udang Kaltara Grafik I.27 Harga Udang Internasional Grafik I.28 Harga TBS Kaltim Grafik I.29 Kredit Pertanian Kaltara Grafik I.3 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara - Konstruksi Grafik I.31 Penjualan Semen Kaltara Grafik I.32 Kredit Konstruksi Kaltara Grafik I.33 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara - Perdagangan Grafik I.34 Penjualan Kendaraan Bermotor Tarakan Grafik I.35 Kredit Pedagangan Kaltara... 2 Grafik I.36 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Industri Pengolahan... 2 Grafik I.37 Ekspor CPO Kaltara Grafik I.38 Harga CPO Internasional Grafik I.39 Perkembangan Pangsa Lapangan Usaha Ekonomi Kaltara Grafik II.1 Komponen Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Grafik II.2 Komponen Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Grafik III.1 Inflasi Kaltara & Nasional x

12 Grafik III.2 Perbandingan Inflasi di Kalimantan Grafik III.3 Disagregasi Inflasi Kalimantan Utara (mtm) Grafik III.4 Perbandingan Disagregasi Inflasi Kaltara... 4 Grafik III.5 Perkembangan Disagregasi Inflasi Kaltara... 4 Grafik III.6 Karakteristik Inflasi Bulanan Kaltara 5 Tahun Grafik III.7 Disagegrasi Inflasi Kaltara Grafik III.8 Karakteristik Inflasi Bulanan Kaltara 5 Tahun Grafik IV.1 Perkembangan DPK Kaltara dan Nasional... 5 Grafik IV.2 Komposisi DPK Berdasarkan Jenis Simpanan... 5 Grafik IV.3 Perkembangan Kredit Kaltara dan Nasional... 5 Grafik IV.4 Perkembangan NPL Kaltara dan Nasional... 5 Grafik IV.5 Komposisi Kredit Penggunaan Kaltara Grafik IV.6 Komposisi Kredit Lapangan Usaha Kaltara Grafik IV.7 Perkembangan Kredit Spasial Kaltara Grafik IV.8 Komposisi Kredit Spasial Kota/Kab Kaltara Grafik IV.9 Risiko Kredit Spasial Kota/Kab Kaltara Grafik IV.1 Perkembangan DPK Korporasi Kaltara Grafik IV.11 Komposisi DPK Korporasi Kaltara Grafik IV.12 Perkembangan Kredit Korporasi Kaltara Grafik IV.13 Perkembangan DPK Perorangan Kaltara Grafik IV.14 Komposisi DPK Perorangan Kaltara Grafik IV.15 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Kaltara Grafik IV.16 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Berdasarkan Jenisnya Kaltara Grafik IV.17 Perkembangan Rasio Kredit UMKM Terhadap Total Kredit Kaltara Grafik IV.18 Perkembangan Kredit UMKM Kaltara Grafik IV.19 Komposisi Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan Kaltara Grafik IV.2 Komposisi Kredit UMKM Berdasarkan Lapangan Usaha Kaltara Grafik V.1 Perkembangan Nominal Transaksi Kliring Kaltara Grafik VI.1 Perkembangan Penduduk Miskin Kaltara Grafik VI.2 Jumlah Penduduk Miskin di Kota dan Desa Kaltara Grafik VI.3 Perkembangan IPM Kalimantan Utara Grafik VI.4 Perbandingan Spasial IPM Kalimantan Utara DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Peta KIPI Kaltara.22 Gambar III.1 Identifikasi Masalah Inflasi Kaltara.44 xi

13 TABEL INDIKATOR MAKROEKONOMI PDRB TOTAL I II III IV TOTAL I II %ctc %yoy %yoy %yoy %yoy %ctc %yoy %yoy PDRB TOTAL Berdasarkan Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Pengolahan Listrik dan Gas Air Konstruksi Perdagangan Transportasi dan Pergudangan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan Adm. Pemerintahan Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Sosial Jasa lainnya Berdasarkan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi LNPRT Konsumsi Pemerintah PMTB Perubahan Inventori Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri Net Ekspor Antar Daerah EKSPOR DAN IMPOR TOTAL I II III IV TOTAL I II %ctc %yoy %yoy %yoy %yoy %ctc %yoy %yoy EKSPOR TOTAL Ekspor Migas Ekspor Nonmigas TOTAL IMPOR Impor Migas Impor Nonmigas xii

14 INFLASI I II III IV I II III IV I II %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy IHK Umum* Core Inflation Volatile Foods Administered Prices *) Inflasi Kaltara dihitung menggunakan inflasi Kota Tarakan PERBANKAN I II III IV I II III IV I II %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy DPK dan ASET Dana Pihak Ketiga (KC/KCP) Giro Tabungan Deposito Aset KREDIT Penyaluran Kredit (Lokasi Proyek) Non Performing Loans (Lokasi Proyek) Berdasarkan Jenis Penggunaan Modal Kerja Investasi Konsumsi Berdasarkan Sektor Ekonomi Pertanian dan Kehutanan Perikanan Pertambangan Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran Akomodasi dan Makan Minum Transportasi, Gudang dan Komunikasi Jasa Keuangan Real Estate dan Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Sosial Jasa Kemasyarakatan Jasa Perorangan Badan Internasional Lainnya Rumah Tangga xiii

15 RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN UTARA Agustus 217 Perkembangan Ekonomi Makro Daerah Kinerja perekonomian Kaltara triwulan II 217 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya didukung oleh peningkatan kinerja lapangan usaha pertambangan dan pertanian sehingga mendorong kinerja ekspor luar negeri Perekonomian Kaltara pada triwulan II 217 mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kaltara pada triwulan II 217 tercatat sebesar 6,4% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,2% (yoy). Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Kaltara merupakan yang tertinggi di Kalimantan. Lebih lanjut, capaian pertumbuhan ekonomi Kaltara tersebut juga berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 5,% (yoy) pada triwulan II 217. Berdasarkan lapangan usaha, peningkatan ekonomi Kaltara pada triwulan II 217 didorong oleh pertambangan dan pertanian. Pertumbuhan lapangan usaha pertambangan kembali meningkat seiring kenaikan harga batubara internasional yang terjadi sejak akhir tahun 216. Sementara itu, lapangan usaha pertanian tumbuh lebih tinggi pada triwulan II 217 didorong oleh peningkatan kinerja subsektor perkebunan. Dari sisi pengeluaran, peningkatan ekspor luar negeri menjadi sumber utama peningkatan ekonomi Kaltara triwulan II 217. Ekspor luar negeri Kaltara triwulan II 217 tumbuh positif dibandingkan triwulan sebelumnya sejalan dengan kinerja lapangan usaha pertambangan yang didorong oleh peningkatan harga komoditas batubara internasional. xiv

16 Keuangan Pemerintah Daerah Realisasi penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pemerintah daerah di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) pada triwulan II 217 mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Realisasi pendapatan fiskal Pemprov Kaltara pada triwulan II 217 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan data Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov Kaltara, realisasi pendapatan Pemprov Kaltara triwulan II 217 sebesar 44,32% dari total APBD TA 217 atau secara nominal tecatat Rp1,4 triliun. Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan II 216 yang mencapai Rp1,8 triliun. Sementara itu, realisasi belanja Pemprov Kaltara triwulan II 217 juga mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi belanja Pemprov Kaltara pada triwulan laporan sebesar Rp647 miliar atau 21,7% dari total pagu APBD TA 217. Capaian realisasi belanja ini lebih rendah apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp728 miliar. Perkembangan Inflasi Daerah Inflasi Kalimantan Utara triwulan II 217 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya didorong oleh naiknya tekanan pada kelompok volatile food dan administered prices. Inflasi Kaltara triwulan II 217 tercatat 4,39% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,34% (yoy). Peningkatan inflasi Kaltara triwulan II 217 sejalan dengan inflasi nasional yang juga meningkat dari 3,61% (yoy) pada triwulan I 217 menjadi 4,37% (yoy) di triwulan II 217. Secara historis inflasi Kaltara triwulan II 217 masih lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi Kaltara 3 tahun terakhir yang sebesar 4,34% (yoy). Secara spasial di wilayah Kalimantan, Inflasi Kaltara triwulan II 217 berada di posisi kedua terendah. Namun demikian, inflasi Kaltara masih lebih tinggi dibandingkan inflasi KTI yang tercatat sebesar 4,27% (yoy). Berdasarkan disagregasinya, inflasi kelompok administered prices triwulan II 217 tercatat tercatat 4,5% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,88% (yoy). Naiknya tekanan inflasi kelompok administered prices disebabkan oleh penghapusan subsidi listrik bagi pelanggan golongan 9VA dan xv

17 penyesuaian biaya STNK. Di sisi lain, inflasi kelompok inflasi inti atau core inflation tercatat 2,92% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,34% (yoy). Komoditas utama yang menyebabkan penurunan inflasi kelompok ini adalah gula pasir. Penurunan harga gula pasir disebabkan oleh penurunan harga gula di pasar global di tengah depresiasi nilai tukar Rupiah. Inflasi kelompok volatile food triwulan II 217 tercatat 7,55% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 5,2% (yoy). Kenaikan inflasi pada kelompok volatile food disebabkan kenaikan permintaan oleh masyarakat dalam rangka persiapan Lebaran. Stabilitas Keuangan Daerah, Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM Stabilitas keuangan daerah Provinsi Kaltara masih terjaga dalam level yang positif yang tercermin dari naiknya pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga. Sementara itu, pertumbuhan kredit Kaltara melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Kinerja perbankan Kaltara pada triwulan II 217 menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Aset perbankan Kaltara meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sejalan dengan meningkatnya kinerja perekonomian Kaltara. Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan aset, pertumbuhan DPK perbankan Kaltara juga turut meningkat dibandingkan triwulan lalu. Sementara itu, laju pertumbuhan kredit Kaltara pada triwulan II 217 melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pangsa kredit UMKM di wilayah Kaltara menyumbang 32,9% dari total kredit pada triwulan II 217, sedikit lebih rendah dibandingkan rasio triwulan sebelumnya yang sebesar 33,15%. Capaian tersebut melampaui kewajiban pemenuhan rasio kredit atau pembiayaan UMKM terhadap total portofolio kredit perbankan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/12/PBI/215 yakni sebesar 15%. Sementara itu, risiko kredit UMKM di Kaltara masih pada batas wajar, tetapi lebih besar dibandingkan risiko kredit secara umum yaitu sebesar 3,7%, sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,71% xvi

18 Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Transaksi keuangan di Kaltara pada triwulan II 217 mengalami penurunan pada transaksi nontunai Pada triwulan II 217, jumlah transaksi yang menggunakan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) di wilayah Kalimantan Utara mengalami penurunan. Nominal transaksi SKNBI triwulan II 217 tercatat Rp 91,7 miliar atau terkontraksi sebesar -32,42% (yoy) lebih dalam dibandingkan triwulan I 217 yang mengalami kontraksi sebesar -24,59% (yoy) dengan nominal sebesar Rp 1,1 triliun. Penurunan juga terjadi secara volume transaksi, dimana transaksi via SKNBI di Kaltara tercatat sebanyak transaksi, terkontraksi -8,19% (yoy) dibandingkan periode sebelumnya sejumlah transaksi Jumlah uang kartal yang beredar di Provinsi Kaltara selama triwulan II 217 sebesar Rp 25,9 miliar. Secara nominal, nilai transaksi outflow selama periode Mei sampai dengan Juni di wilayah Kaltara mencapai Rp 221,5 miliar. Sementara itu, nilai transaksi inflow tercatat Rp 29,4 miliar. Posisi net outflow mengindikasikan suatu kondisi dimana lebih banyak uang yang keluar dibandingkan uang yang masuk ke KPw BI Provinsi Kaltara. Aliran outflow yang signifikan pada triwulan II didorong oleh peningkatan aliran uang keluar dari Bank Indonesia ke perbankan untuk memenuhi kebutuhan selama Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Meningkatnya kondisi perekonomian Kaltara triwulan pada triwulan II 217 belum berdampak positif terhadap kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan Jumlah angkatan kerja di wilayah Kaltara mengalami peningkatan pada Februari 217. Meningkatnya jumlah angkatan kerja juga didukungg oleh kenaikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun demikian, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kaltara xvii

19 mengalami peningkatan pada Februari 217 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di sisi lain, tingkat kemiskinan periode Maret 217 di Kaltara meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan lokasinya, naiknya tingkat kemiskinan Kaltara terjadi baik di kota maupun di desa. Sementara itu, Kualitas sumber daya manusia Kaltara terus mengalami peningkatan pada tahun 216. Prospek Perekonomian Daerah Perekonomian Kaltara pada triwulan IV 217 diperkirakan meningkat pada kisaran 6,3%- 6,7% (yoy) dan untuk keseluruhan tahun 217, ekonomi Kaltara diperkirakan tumbuh pada kisaran 6,3%- 6,7% (yoy). Kondisi ini didukung dengan inflasi Kaltara yang stabil. Perekonomian Kaltara pada triwulan IV 217 diperkirakan tumbuh pada kisaran 6,3% - 6,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Kaltara diperkirakan bertumpu pada kinerja lapangan usaha pertambangan, konstruksi, dan perdagangan. Di lapangan usaha pertambangan, meskipun diperkirakan akan melambat, rata-rata harga batubara tahun 217 diprediksi akan stabil dalam level yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga tahun 216. Kondisi gangguan pasokan batubara di Australia dan kenaikan permintaan di Tiongkok menyusul kebijakan pemerintah Tiongkok untuk mengurangi jam kerja sektor pertambangan batubara diperkirakan akan mereda. Sementara permintaan batubara dari negara lainnya seperti Korea Selatan dan Filipina untuk batubara jenis sub-bitunimous yang digunakan untuk pembangkit listrik. Secara kumulatif tahunan, ekonomi Kaltara tahun 217 diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,3% - 6,7% (yoy). Dari dalam negeri, peningkatan diperkirakan berasal dari sektor konstruksi proyek strategis seperti pembangkit listrik, pelabuhan, bandara serta jalan di perbatasan. Sementara konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 3,7% 4,1% (yoy) yang didorong oleh optimisme perbaikan ekonomi dan tersedianya lapangan kerja seiring dengan pembangunan proyek strategis di berbagai wilayah di Kaltara. xviii

20 Pada triwulan IV 217, risiko tekanan inflasi Kaltara diperkirakan mengalami peningkatan terutama pada kelompok administered prices. Setelah sebelumnya meningkat signifikan menjelang Hari Raya Idul Fitri dan saat penyelenggaraan event nasional STQ, tarif angkutan udara diperkirakan akan kembali menjadi kontributor utama menjelang libur akhir tahun dan liburan sekolah. Sementara itu, PT PLN (Persero) telah melakukan penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan 9VA secara bertahap. Kenaikan tarif listrik diperkirakan akan berdampak pada kelompok inti (core inflation), terutama pada tarif sewa rumah. Tekanan inflasi triwulan IV 217 juga diperkirakan didorong oleh kelompok volatile foods. Faktor historikal dan musiman di Kaltara yang selalu mengalami kenaikan harga pangan pada setiap akhir tahun. Hal ini dipengaruhi oleh prediksi kondisi cuaca yang agak ekstrim sejak triwulan III 217 yaitu dengan adanya tingginya curah hujan. Konektivitas dan pasokan komoditas pangan yang mayoritas didatangkan dari luar Kaltara diperkirakan juga akan mengalami beberapa hambatan. Oleh karena itu perlu diantisipasi sejak awal oleh pemerintah dan TPID agar ketersedian pasokan pangan dapat tercukupi pada periode musiman akhir tahun. Berdasarkan asesmen terhadap risiko selama tahun 217, inflasi Kaltara pada triwulan IV 217 yang juga merupakan kondisi akhir tahun 217 diperkirakan mencapai 4,7% 5,1% (yoy) atau berada di batas atas sasaran target inflasi nasional, yaitu pada kisaran 4+1% (yoy). xix

21 1

22 2

23 I. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAERAH Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara (Kaltara) triwulan II 217 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang didukung oleh meningkatnya kinerja lapangan usaha pertambangan, pertanian dan perdagangan sehingga turut mendorong kinerja ekspor luar negeri. Gambaran Umum Perekonomian Kaltara (ADHK 21) pada triwulan II 217 mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kaltara pada triwulan II 217 mencapai 6,4% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,2% (yoy). Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Kaltara merupakan yang tertinggi di Kalimantan. Lebih lanjut, capaian pertumbuhan ekonomi Kaltara tersebut juga berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 5,% (yoy) pada triwulan II 217 (Grafik I.1) %yoy 217 I II Nasional Kaltara %yoy I II III IV I II III IV I II III IV I II Nasional Kaltara Kaltara Kaltim Kalsel Kalbar Kalteng Sumber: BPS, diolah Grafik I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara & Nasional Sumber: BPS, diolah Grafik I.2 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan Triwulan II 217 Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltara pada triwulan II 217 belum mampu menahan perlambatan ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI) 1. Kinerja perekonomian KTI triwulan II 217 tumbuh 4,9% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh pada level 5,% (yoy). Perlambatan ekonomi KTI pada triwulan II 217 disebabkan oleh melambatnya kinerja perekonomian Kalimantan dan Sulawesi disebabkan menurunnya harga komoditas dan target produksi pertanian yang tidak tercapai. Di sisi lain, kinerja perekonomian Balinusra dan Maluku Papua mengalami peningkatan yang masing-masing tumbuh 3,1% dan 4,5% (Grafik I.3). Berdasarkan strukturnya, pangsa ekonomi Kaltara terhadap perekonomian Kalimantan pada triwulan II 217 adalah sebesar 6,5%. Pangsa tersebut sedikit meningkat 1 Kawasan Timur Indonesia terdiri dari 18 (delapan belas provinsi) di kawasan Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua 3

24 dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 6,3%. Namun demikian, jika dibandingkan dengan wilayah Kalimantan lainnya pangsa perekonomian Kalimantan Utara masih yang terendah. Adapun pangsa ekonomi tertinggi di wilayah Kalimantan adalah Kalimantan Timur dengan pangsa mencapai 54,1%, disusul oleh Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat yang masing-masing memiliki pangsa sebesar 14,6% dan 14,3% (Gambar I.1) Kalimantan Balinusra Sulawesi Maluku Papua I-217 II-217 Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Kaltara Sumber: BPS, diolah Grafik I.3 Pertumbuhan Ekonomi KTI Sumber: BPS, diolah Grafik I.4 Pangsa Ekonomi Kalimantan Berdasarkan lapangan usaha, peningkatan ekonomi Kaltara pada triwulan II 217 didorong oleh keempat lapangan usaha utama yaitu pertambangan, pertanian, konstruksi dan perdagangan. Lapangan usaha pertambangan kembali tumbuh positif pada triwulan II 217 dampak dari masih tingginya harga internasional komoditas mineral non migas. Sementara itu, lapangan usaha pertanian tumbuh lebih baik pada triwulan II 217. Meningkatnya produksi perkebunan menjadi pendorong utama naiknya kinerja lapangan usaha pertanian. Selain itu, lapangan usaha lainnya yang turut menyumbang andil positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara adalah lapangan usaha konstruksi dan perdagangan. Dari sisi pengeluaran, meningkatnya kinerja ekspor luar negeri memberikan sumbangan positif terhadap peningkatan ekonomi Kaltara pada triwulan II 217. Ekspor luar negeri Kaltara triwulan I 217 tumbuh positif seiring dengan masih tingginya harga komoditas batubara internasional didukung oleh meningkatnya volume ekspor perkebunan. Di sisi lain, perlambatan kinerja investasi didorong oleh penurunan investasi langsung dan berkurangnya dukungan pembiayaan dari perbankan. Lebih lanjut, konsumsi rumah tangga turut mengalami perlambatan pertumbuhan pada triwulan II 217. Ekonomi Kaltara triwulan III 217 diperkirakan tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan III 217 diperkirakan tumbuh terbatas pada level 6,5-6,9% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan II 217. Berdasarkan lapangan usaha, peningkatan ekonomi Kaltara triwulan III 217 disumbang oleh peningkatan 4

25 kinerja lapangan usaha pertanian dan perdagangan. Di sisi lain lapangan usaha pertambangan dan konstruksi diperkirakan akan mengalami perlambatan. Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengeluaran Peningkatan ekspor luar negeri menjadi sumber utama peningkatan ekonomi Kaltara triwulan II 217 dari sisi pengeluaran. Ekspor luar negeri Kaltara meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang dipengaruhi oleh masih tingginya harga komoditas mineral non migas sejak akhir tahun 216. Sementara itu, kinerja investasi mengalami perlambatan yang terindikasi dari menurunnya nilai investasi langsung dari Penanaman Modal Asing. Lebih lanjut, konsumsi rumah tangga juga tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercermin dari melambatnya penjualan listrik. Tabel I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Berdasarkan Pengeluaran (yoy) Berdasarkan Pengeluaran I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II yoy yoy yoy yoy yoy yoy yoy yoy yoy yoy yoy yoy andil share (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) Konsumsi RT Konsumsi LNPRT Konsumsi Pemerintah PMTDB Perubahan Inventori Ekspor LN Impor LN Net Ekspor Antar Daerah PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Sumber: BPS, diolah Berdasarkan pangsanya (ADHB TD 21), invetasi masih mendominasi ekonomi Kaltara pada triwulan II 217 dari sisi pengeluaran. Investasi menyumbang pangsa sebesar 32.5%, diikuti net ekspor antar daerah dengan pangsa sebesar 23.8%, disusul konsumsi RT sebesar 18,3% dan perdagangan luar negeri (ekspor luar negeri impor luar negeri) yang menyumbang 17,6%, terhadap total perekonomian Kaltara triwulan II 217 (Tabel I.I). Perdagangan Luar Negeri Kinerja ekspor luar negeri Kaltara (ADHK TD 21) mengalami kenaikan pada triwulan II 217 dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekspor luar negeri Kaltara meningkat pada level 9,3% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan I 217 yang tumbuh pada level 7,8% (yoy) (Grafik I.5). Dengan pangsa sebesar 17,6% terhadap perekonomian Kaltara, kenaikan pertumbuhan ekspor luar negeri Kaltara menyumbang andil sebesar 2,3% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan II

26 %yoy 2 15 I-217 : 7,8% (yoy) II-217 : 9,3% (yoy) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II PDRB Ekspor LN Sumber: BPS, diolah Grafik I.5 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Ekspor Luar Negeri Berdasarkan data BPS, neraca perdagangan luar negeri Kaltara triwulan II 217 mengalami surplus. Secara nominal 2, ekspor luar negeri Kaltara tercatat US$21,39 juta, meningkat dibandingkan triwulan I 217 sebesar US$188,58 juta. Sementara itu, impor luar negeri nominal Kaltara turun dari US$3,98 juta pada triwulan I 217 menjadi US$3,91 juta pada triwulan II 217. Dengan demikian, neraca perdagangan luar negeri Kaltara triwulan II 217 mengalami surplus sebesar US$26,48 juta, lebih tinggi dibandingkan surplus triwulan I 217 sebesar US$184,6 juta (Grafik I.6). Meningkatnya kinerja ekspor non-migas didukung oleh masih tingginya harga komoditas mineral, khususnya komoditas batubara US$ juta I II III IV I II III IV I II Ekspor Impor Net Ekspor Tabel I.2 Nilai Perdagangan Internasional Kaltara Wilayah I II III IV I II Kaltara (US$ Juta) Ekspor Impor Net Ekspor Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah Grafik I.6 Neraca Perdagangan Luar Negeri Kaltara Ekspor batubara sebagai komoditas utama ekspor luar negeri Kaltara mengalami peningkatan kinerja pada triwulan II 217. Pada triwulan II 217, ekspor batubara Kaltara tercatat sebesar US$17,98 Juta, meningkat dibandingkan triwulan II 216 yang sebesar US$15,33 Juta (Grafik I.32). Berdasarkan negara tujuan ekspor, selain Tiongkok nilai ekspor batubara ke Filipina dan Jepang turut mengalami peningkatan. Nilai ekspor batubara ke Filipina 2 Menggunakan angka nominal pada Berita Resmi Statistik Ekspor dan Impor yang dirilis oleh BPS Provinsi Kaltara 6

27 dan Jepang tumbuh mencapai 61,4% (yoy) dan 25,3% (yoy) pada triwulan II 217 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 84,9% (yoy) dan 11,2% (yoy). Kinerja ekspor batubara Kaltara didukung oleh harga batubara yang terus stabil di level yang tinggi sejak akhir tahun 216. Berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian ESDM, rata-rata Harga Batubara Acuan (HBA) triwulan II 217 mencapai US$8,59/mt, lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga pada triwulan II 216 yang tercatat US$51,78/mt US$ Juta % yoy I II III IV I II III IV I II US$ Juta % yoy I II III IV I II III IV I II Nilai Ekspor Batubara Growth Nilai Ekspor Batubara Growth Grafik I.7 Nilai Ekspor Batubara ke Filipina Grafik I.8 Nilai Ekspor Batubara ke Jepang Berdasarkan komoditasnya, ekspor Kaltara sampai dengan triwulan II 217 masih didominasi oleh komoditas mineral non-migas. Komoditas mineral non-migas (batubara) mendominasi 79,6% dari total ekspor luar negeri Kaltara, disusul oleh komoditas ikan sebesar 7,1% dan komoditas non-migas lainnya, seperti kayu, CPO dan tembakau (Grafik I.8). Berdasarkan negara tujuannya sampai dengan triwulan II 217, India merupakan negara tujuan utama ekspor luar negeri Kaltara, disusul mitra dagang lainnya seperti Malaysia, Korea dan Filipina. Kontribusi India dan Jepang masing-masing sebesar 33,% dan 17,9%. (Grafik I.9) Batubara (27) Ikan (3) Kayu (44) CPO (15) Tembakau (24) Sumber: BPS, diolah Grafik I.8 Komoditas Utama Ekspor Kaltara India Jepang Malaysia Rep. Korea Filipina Sumber: BPS, diolah Grafik I.9 Negara Utama Tujuan Ekspor Kaltara Impor luar negeri Kaltara (ADHK TD 21) tumbuh positif pada triwulan II 217, namun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan impor luar negeri Kaltara triwulan II 217 tercatat sebesar 18,1% (yoy), melambat dibandingkan triwulan I 217 7

28 yang tumbuh mencapai 29,3% (yoy) (Grafik I.1). Berdasarkan komoditasnya, impor luar negeri Kaltara sampai dengan triwulan II 217 didominasi oleh mesin dengan pangsa sebesar 41,2% dari total impor luar negeri. Adapun komoditas lainnya adalah pupuk sebesar 12,3% dan garam sebesar 6,3% serta komoditas lainnya seperti sereal (19%) dan ikan (3%) (Grafik I.11). Berdasarkan negara asalnya, Malaysia merupakan negara utama asal impor Kaltara dengan pangsa mencapai 1,% (Tabel I.12). %yoy 15 1 I-217 : 29,3% (yoy) II-217 : 18,1% (yoy) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II PDRB Impor LN Sumber: BPS, diolah Grafik I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Impor Luar Negeri Mesin (84) Pupuk (31) Garam (25) Sereal (19) Ikan (3) Malaysia Sumber: BPS, diolah Grafik I.11 Komoditas Utama Impor Kaltara Sumber: BPS, diolah Grafik I.12 Negara Utama Asal Impor Kaltara Perdagangan luar negeri Kaltara triwulan III 217 diperkirakan melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Dalam jangka panjang, beberapa negara pengimpor batubara berencana mengurangi penggunaan komoditas batubara. India berencana membatalkan pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batubara dengan kapasitas 13,7 gigawatt dan lebih memilih mendongkrak kapasitas pemakaian energi tenaga surya dikarenakan harga lebih murah. Kondisi ini kembali menjadi tantangan bagi kinerja ekspor luar negeri Kaltara pada triwulan III

29 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) - Investasi Kinerja investasi Kaltara pada triwulan II 217 melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan investasi triwulan II 217 tumbuh 3,15% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan I 217 sebesar 5,36% (yoy) (Grafik I.13). Dengan pangsa 32,54%, investasi menyumbang andil sebesar 1,% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan II %yoy I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II PDRB PMTDB I-217 : 5,4% (yoy) II-217 : 3,1% (yoy) Sumber: BPS, diolah Grafik I.13 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara - PMTB Melambatnya kinerja investasi tercermin dari penurunan investasi langsung dari luar negeri, sedangkan pertumbuhan investasi dari dalam negeri masih terkontraksi. Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) triwulan II 217 mencapai US$45,5 juta atau terkontraksi - 3,71% (yoy) mengalami penurunan dibandingkan triwulan II 216 sebesar US$65,6 juta (Grafik I.14). Sektor yang mengalami penurunan realisasi PMA terbesar adalah sektor sekunder terutama pada industri makanan dengan penurunan sebesar US$44,6 juta. Sementara itu, Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) triwulan II 217 tercatat sebesar Rp82,9 miliar atau terkontraksi -45,3% (yoy) dibandingkan triwulan II 216 sebesar Rp151,8 miliar (Grafik I.15). US$ Juta Ribu % yoy 16 1,6 14 1,4 12 1,2 1 1, I II III IV I II III IV I II Rp miliar 1,8 1,6 1,4 1,2 1, I II III IV I II III IV I II Ribu % yoy 1,2 1, PMA Growth PMDN Growth Sumber: BKPM, diolah Grafik I.14 Penanaman Modal Asing Kaltara Sumber: BKPM, diolah Grafik I.15 Penanaman Modal Dalam Negeri Kaltara 9

30 Melambatnya kinerja investasi Kaltara triwulan II 217 juga terkonfirmasi dari berkurangnya dukungan pembiayaan perbankan. Penyaluran kredit investasi pada triwulan II 217 tercatat mengalami kontraksi sebesar -11,28% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan I 217 yang terkontraksi -5,53% (yoy) (Grafik I.16). Nominal penyaluran kredit investasi pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp1,5 triliun. Sementara itu, kualitas kredit mengalami penurunan yang ditunjukkan dengan meningkatnya rasio NPL yaitu mencapai 2,%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 1,58% (yoy). 2, 1,8 1,6 1,4 1,2 1, Rp Miliar %yoy I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Investasi Pertumbuhan (Rhs) Grafik I.16 Kredit dan NPL Investasi Kaltara Pada triwulan III 217, kinerja investasi Kaltara diperkirakan mengalami perlambatan Perlambatan kinerja investasi diperkirakan bersumber dari tertundanya realisasi investasi oleh swasta karena masalah administrasi perizinan. Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi rumah tangga tumbuh positif pada triwulan II 217 namun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan II 217 tercatat 3,6% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan I 217 yang tumbuh 3,8% (yoy) (Grafik I.17). Dengan pangsa sebesar 18,3%, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi sebesar,6% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan II

31 12 1 %yoy I-217 : 3,8% (yoy) II-217 : 3,6% (yoy) 3 25 Miliar kwh % yoy I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II PDRB Konsumsi RT Penjualan Listrik Growth Sumber: BPS, diolah Grafik I.17 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Konsumsi Rumah Tangga Sumber: PLN, diolah Grafik I.18 Penjualan Listrik Kaltara Perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga terkonfirmasi dari melambatnya penjualan listrik di Kaltara pada triwulan II 217. Berdasarkan data penjualan listrik di Kaltara yang diperoleh dari PLN, pertumbuhan penjualan listrik Kaltara triwulan II 217 tercatat sebesar 31,82% (yoy) melambat dibandingkan triwulan I 217 tumbuh mencapai 44,6% (yoy) (grafik I.18). Adanya perayaan hari besar keagamaan (Ramadhan dan Idul Fitri) belum mampu mendorong konsumsi rumah tangga ke level yang lebih tinggi. Dari sisi pembiayaan, kredit konsumsi rumah tangga melambat pada triwulan II 217 sejalan dengan melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Kredit konsumsi rumah tangga triwulan II 217 tumbuh 9,93% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 12,8% (yoy) (Grafik I.19). Secara nominal, penyaluran kredit konsumsi pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp3,1 triliun. Di sisi lain, risiko kredit konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan pada level,55% di triwulan II 217, lebih tinggi dibandingkan triwulan I 217 sebesar,51%. Lebih lanjut, perlambatan kredit konsumsi rumah tangga terutama berasal dari perlambatan kredit multiguna dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 Rp Miliar %yoy I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Konsumsi Pertumbuhan (Rhs) Grafik I.19 Kredit Konsumsi Kaltara 11

32 Konsumsi rumah tangga diperkirakan mengalami peningkatan pada triwulan III 217 dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan konsumsi rumah tangga diperkirakan bersumber dari peningkatan pendapatan masyarakat yang salah satunya dari pencairan gaji ke- 13 pada akhir triwulan II 217. Selain itu, dimulainya tahun ajaran baru sekolah secara serentak diperkirakan akan turut mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga. Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha Peningkatan kinerja lapangan usaha pada sektor pertambangan, pertanian, konstruksi dan perdagangan menjadi pendorong utama meningkatnya ekonomi Kaltara triwulan II 217. Lapangan usaha pertambangan menyumbang andil pertumbuhan paling tinggi sebesar 2,% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan II 217, disusul oleh perdagangan, konstruksi dan pertanian dengan andil pertumbuhan masing-masing sebesar,9% (yoy),,8% (yoy) dan,7% (yoy). Peningkatan ekonomi Kaltara triwulan II 217 terjadi hampir di seluruh lapangan usaha, kecuali industri pengolahan, jasa pendidikan, jasa kesehatan, dan pengadaan listrik dan gas yang mengalami perlambatan pada triwulan II 217. Sementara itu lapangan usaha administrasi pemerintah mengalami kontraksi disebabkan berkurangnya penyerapan belanja APBD dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (Tabel I.3). Tabel I.3 Pertumbuhan Ekonomi Kal tara Berdasarkan Lapangan Usaha (yoy) Berdasarkan Lapangan Usaha I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II yoy yoy yoy yoy yoy yoy yoy yoy yoy yoy yoy yoy andil share (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik, Gas Pengadaan Air Konstruksi Perdagangan Besar & Eceran Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Sumber: BPS, diolah 12

33 Struktur perekonomian Kaltara triwulan II 217 didominasi oleh empat lapangan usaha utama. Keempat lapangan usaha utama tersebut yaitu pertambangan (pangsa 26,8%), pertanian (pangsa 17,1%), konstruksi (pangsa 12,2%) dan perdagangan (pangsa 11,4%). Secara akumulatif, keempat lapangan usaha tersebut menyumbang pangsa mencapai 67,5% terhadap perekonomian Kaltara triwulan II 217. Pertambangan dan Penggalian Kinerja lapangan usaha pertambangan kembali meningkat pada triwulan II 217. Pertumbuhan lapangan usaha pertambangan pada triwulan II 217 tercatat 7,% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh pada level 6,2% (yoy) (Grafik I.2). Dengan kontribusi mencapai 26,8%, lapangan usaha pertambangan menyumbang andil positif tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan II 217 sebesar 2,% (yoy). Peningkatan pertumbuhan lapangan usaha pertambangan terutama disebabkan oleh meningkatnya kinerja pertambangan non-migas seiiring dengan kenaikan harga batubara internasional yang terjadi sejak akhir tahun %yoy I-217 : 6,2% (yoy) II-217 : 7,% (yoy) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II US$/mt I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II PDRB Pertambangan dan Penggalian Harga Batubara Acuan (HBA) Sumber: BPS, diolah Grafik I.2 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara - Sektor Pertambangan Sumber: Kementerian ESDM, diolah Grafik I.21 Harga Batubara Acuan (HBA) Masih tingginya harga komoditas batubara internasional menjadi pendorong utama peningkatan kinerja lapangan usaha pertambangan Kaltara triwulan II 217. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM, Harga Batubara Acuan (HBA) mengalami kenaikan sebesar 55,66% (yoy) dari US$51,78/mt pada triwulan II 216 menjadi US$8,59/mt pada triwulan II 217 (Grafik I.2). Peningkatan harga batubara internasional yang terjadi sejak akhir tahun 216 disebabkan meningkatnya permintaan impor batubara oleh Tiongkok seiiring dengan kebijakan Pemerintah Tiongkok untuk memangkas waktu kerja perusahaan batubara dari 33 hari per tahun menjadi 276 hari per tahun. 13

34 Berdasarkan ekspor negara tujuannya, peningkatan permintaan komoditas batubara terjadi di negara mitra dagang utama. Nilai ekspor batubara ke negara mitra dagang utama seperti Tiongkok mencapai US$17,59 Juta pada triwulan II 217 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar US$7,99 Juta (Grafik I.22). Secara pertumbuhan, nilai ekspor batubara ke Tiongkok meningkat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 217 meskipun masih berada dalam fase kontraksi. Peningkatan permintaan batubara Tiongkok tersebut terkonfirmasi dari data indeks manufaktur yaitu Purchasing Manager Index (PMI) Tiongkok. PMI manufaktur Tiongkok pada triwulan II 217 tercatat 51,37, lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,7 (Grafik I.23) US$ Juta % yoy I II III IV I II III IV I II Nilai Ekspor Batubara Growth Indeks I II III IV I II III IV I II III IV I II China Manufacturing PMI Grafik I.22 Ekspor Batubara Tiongkok Sumber: Bloombergs, diolah Grafik I.23 Indeks Manufaktur Tiongkok Dari sisi pembiayaan, pertumbuhkan kredit oleh perbankan terhadap lapangan usaha pertambangan di Kaltara masih berada dalam fase kontraksi. Pertumbuhan kredit lokasi proyek Kaltara pada lapangan usaha pertambangan di triwulan II 217 terkontraksi pada level - 26,7% (yoy), sedikit lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar -25,62% (yoy). Nilai penyaluran kredit kepada lapangan usaha pertambangan pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp192,77 miliar. Sementara itu, kualitas kredit lapangan usaha pertambangan yang tercermin dari tingkat Non Performing Loans (NPL) mengalami peningkatan dari,13% pada triwulan I 217 menjadi,16% di triwulan II 217 (Grafik I.24). 14

35 Rp Miliar %yoy I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Pertambangan Pertumbuhan (Rhs) Grafik I.24 Kredit Pertambangan Kaltara Kinerja lapangan usaha pertambangan pada triwulan II 217 diperkirakan mengalami perlambatan dibandingkan periode sebelumnya. Sampai dengan Agustus 217, rata-rata HBA berada pada level US$81,46/mt, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata HBA triwulan II 217 yang mencapai US$8,59/mt. Namun demikian, rata-rata HBA di triwulan III 217 diperkirakan akan mengalami tekanan seiiring berkurangnya permintaan batubara dari negara mitra dagang utama pengimpor batubara. Permintaan impor batubara oleh India diperkirakan akan mengalami penurunan seiiring implementasi kebijakan pemerintah India terhadap pajak barang dan jasa. Berdasarkan data indeks manufaktur Juli 217, PMI India tercatat sebesar 47,9 lebih rendah dibandingkan Juli 216 dan merupakan angka indeks manufaktur yang terendah dalam beberapa tahun terakhir. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Pertumbuhan lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami peningkatan pada triwulan II 217 dibandingkan triwulan sebelumnya. Lapangan usaha pertanian tumbuh 4,2% (yoy) pada triwulan II 217, meningkat dibandingkan triwulan I 217 yang tercatat 2,8% (yoy) (Grafik I.25). Pangsa lapangan usaha pertanian pada triwulan II 217 tercatat 17,1% sehingga memberikan andil pertumbuhan sebesar,7% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara. Peningkatan kinerja lapangan usaha pertanian terutama didorong oleh meningkatnya kinerja sub sektor perikanan dan perkebunan. 15

36 %yoy I-217 : 2,8% (yoy) II-217 : 4,2% (yoy) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II PDRB Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Sumber: BPS, diolah Grafik I.25 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara - Pertanian Peningkatan kinerja perikanan dan perkebunan menjadi pendorong utama meningkatnya pertumbuhan lapangan usaha pertanian pada triwulan II 217. Nilai ekspor luar negeri Kaltara untuk komoditas udang pada triwulan II 217 tercatat US$19,63 Juta, meningkat dibandingkan triwulan II 216 yang sebesar US$16,45 Juta. Sedangkan secara pertumbuhan, nilai ekspor komoditas udang Kaltara tumbuh 19,18% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan I 217 yang tumbuh 16,92% (yoy) (Grafik I.26). Kenaikan nilai ekspor tersebut disebabkan kenaikan harga internasional udang yang mengacu kepada harga udang meksiko. Harga internasional udang meksiko triwulan II 217 tercatat $12,13/kg, meningkat dibandingkan triwulan II 216 sebesar 1,8/kg. Secara negara tujuan ekspor, Jepang mendominasi pasar tujuan ekspor komoditas udang Kaltara pada triwulan II 217 dengan pangsa mencapai 83,11%. Sementara itu, kinerja perkebunan terutama pada komoditas kelapa sawit turut mengalami peningkatan disebabkan oleh kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) Kalimantan Timur. Harga TBS Kaltim triwulan II 217 tercatat Rp1.614,7/Kg, meningkat dibandingkan triwulan II 216 sebesar Rp1.465,15/Kg (Grafik I.28) US$ Juta % yoy I II III IV I II III IV I II $/kg I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Ekspor Udang Growth Shrimp (Mexican) Grafik I.26 Nilai Ekspor Udang Kaltara Sumber: Worldbank, diolah Grafik I.27 Harga Udang Internasional 16

37 2, 1,8 1,6 1,4 1,2 1, Rp/Kg I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Rp Miliar %yoy I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II TBS Kaltim Pertanian Pertumbuhan (Rhs) Sumber: Dinas Perkebunan Kaltim, diolah Grafik I.28 Harga TBS Kaltim Grafik I.29 Kredit Pertanian Kaltara Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan kredit lapangan usaha pertanian mengalami penurunan pada triwulan II 217. Pertumbuhan kredit lapangan usaha pertanian terkontraksi -8,84% (yoy) pada triwulan II 217 lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh positif sebesar,58% (yoy) (Grafik I.29). Sementara itu, nilai penyaluran kredit kepada lapangan usaha pertanian pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp646,68 miliar. Sementara itu, kualitas kredit lapangan usaha pertanian membaik, tercermin dari tingkat NPL yang menurun dari,19% pada triwulan sebelumnya menjadi,17% di triwulan II 217. Lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan diperkirakan mengalami peningkatan pada triwulan III 217. Produksi sub sektor perikanan dengan komoditas utama udang diperkirakan menjadi sumber pertumbuhan lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan dampak dari masih stabilnya harga internasional udang di level yang tinggi. Lapangan Usaha Konstruksi Lapangan usaha konstruksi Kaltara mengalami peningkatan pada triwulan II 217. Pada triwulan II 217, lapangan usaha konstruksi tumbuh 6,9 (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 6,3% (yoy) (Grafik I.3). Lapangan usaha konstruksi menyumbang andil positif sebesar,8% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan II 217. Meningkatnya kinerja lapangan usaha konstruksi di Kaltara pada triwulan II 217 diindikasikan dengan masih terus berjalannya pembangunan proyek konstruksi. Berdasarkan data BCI sampai dengan Juni 217 terdapat beberapa proyek konstruksi strategis di Kaltara yang masih berlangsung. Proyek konstruksi tersebut antara lain pembangunan lokasi tambang Mitrabara Adiperdana di Malinau, paket pembangunan jalan Long Boh-Long Bawang dan perbaikan jalan Malinau-Mensalong. Sementara itu, penjualan semen di Kaltara pada triwulan II 217 masih dalam fase kontraksi sebesar -17,5% (yoy) konstan dibandingkan triwulan sebelumnya (Grafik I.31). 17

38 %yoy I-217 : 6,3% (yoy) II-217 : 6,9% (yoy) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II 1,4 1,2 1, Ribu ton %yoy I II III IV I II III IV I II PDRB Konstruksi Penjualan Semen g.penjualan Semen (Rhs) Sumber: BPS, diolah Grafik I.3 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara - Konstruksi Sumber: Asosiasi Semen, diolah Grafik I.31 Penjualan Semen Kaltara Peningkatan kinerja lapangan usaha konstruksi Kaltara triwulan II 217 terkonfirmasi dari meningkatnya dukungan pembiayaan perbankan. Pertumbuhan kredit lapangan usaha konstruksi tumbuh 15,86% (yoy) pada triwulan II 217 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,85% (yoy). Posisi penyaluran kredit kepada lapangan usaha konstruksi pada triwulan II 217 tercatat sebesar Rp381,67 miliar. Sementara itu, rasio NPL kredit lapangan usaha konstruksi mengalami peningkatan dari 1,11% pada triwulan I 217 menjadi 1,48% di triwulan II 217 (Grafik I.32) Rp Miliar %yoy I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Konstruksi Pertumbuhan (Rhs) Grafik I.32 Kredit Konstruksi Kaltara Lapangan usaha konstruksi diperkirakan mengalami perlambatan pada triwulan III 217. Perlambatan tersebut diindikasikan dari data pengadaaan semen terkini dari Asosiasi Semen Indonesia. Nilai pengadaan semen di Kaltara pada Juli 217 tercatat sebesar ton, lebih rendah dibandingkan Juli 216 yang sebesar ton atau secara pertumbuhan mengalami kontraksi sebesar -19,3% yoy. Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran Lapangan usaha perdagangan besar dan eceran Kaltara triwulan II 217 mengalami peningkatan pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran triwulan II 217 tumbuh 9,1% (yoy), meningkat dibandingkan 18

39 triwulan sebelumnya sebesar 7,8% (yoy) (Grafik I.33). Lapangan usaha perdagangan memberikan sumbangan positifi sebesar,9% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan II %yoy I-217 : 7,8% (yoy) II-217 : 9,1% (yoy) Unit % yoy I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II PDRB Perdagangan Besar & Eceran Penjualan Motor Growth Sumber: BPS, diolah Grafik I.33 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara - Perdagangan Sumber: Dealer dan Leasing di Tarakan, diolah Grafik I.34 Penjualan Kendaraan Bermotor Tarakan Peningkatan kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran Kaltara terkonfirmasi dari meningkatnya penjualan kendaraan bermotor di kota Tarakan pada triwulan II 217. Berdasarkan data dari dealer dan leasing di kota Tarakan, penjualan kendaraan bermotor di Kota Tarakan tercatat sebesar unit pada triwulan II 217, lebih tinggi dibandingkan triwulan II 216 sebesar unit. Secara pertumbuhan, penjualan kendaraan bermotor tersebut pada triwulan II 217 tercatat tumbuh mencapai 11,15% (yoy) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 217 yang mengalami kontraksi sebesar -12,37% (yoy). Kota Tarakan merupakan pusat lapangan usaha perdagangan di wilayah Kaltara, sehingga perkembangan penjualan kendaraan bermotor di Tarakan dapat dijadikan indikator pendukung perkembangan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran Kaltara. Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan kredit lapangan usaha perdagangan besar dan eceran melambat pada triwulan II 217. Pertumbuhan kredit lapangan usaha perdagangan besar dan eceran tumbuh positif sebesar 8,66% (yoy) pada triwulan II 217, namun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 19,12% (yoy) (Grafik I.35). Nilai penyaluran kredit kepada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp1,68 triliun dan merupakan pangsa terbesar terhadap total kredit perbankan di Kaltara. Sementara itu, kualitas kredit lapangan usaha perdagangan besar dan eceran yang tercermin dari tingkat NPL mengalami peningkatan dari 1,34% pada triwulan I 217 menjadi 1,39% di triwulan II

40 Rp Triliun %yoy I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Perdagangan Besar dan Eceran Pertumbuhan (Rhs) Grafik I.35 Kredit Pedagangan Kaltara Lapangan usaha perdagangan besar dan eceran diperkirakan mengalami peningkatan pada triwulan III 217 didorong oleh kenaikan permintaan baik domestik maupun eksternal. Adanya kenaikan pendapatan masyarakat seiring dengan pencairan gaji ke-13 dan dimulainya tahun ajaran baru berpotensi meningkatkan konsumsi masyarakat sehingga dapat mendorong lapangan usaha perdagangan. Selain itu, adanya peringatan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada triwulan III 217 juga akan memberikan sumbangan positif terhadap lapangan usaha perdagangan. Lapangan Usaha Lainnya Lapangan usaha industri pengolahan Kaltara tumbuh melambat pada triwulan II 217 dibandingkan triwulan sebelumnya. Kinerja lapangan usaha industri pengolahan tumbuh 4,6% (yoy) pada triwulan I 217, melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 5,5% (yoy) (Grafik I.25). Perlambatan kinerja lapangan usaha industri pengolahan disebabkan oleh menurunnya harga komoditas sub sektor perikanan perkebunan %yoy I-217 : 5,5% (yoy) II-217 : 4,6% (yoy) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II PDRB Industri Pengolahan Sumber: BPS, diolah Grafik I.36 Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Industri Pengolahan Perlambatan kinerja lapangan usaha industri pengolahan terkonfirmasi dari melambatnya nilai ekspor luar negeri Kaltara untuk komoditas Crude Palm Oil (CPO). Pertumbuhan ekspor CPO pada triwulan II 217 tercatat 4,41% (yoy) lebih rendah dibandingkan 2

41 pertumbuhan triwulan I 217 yang tercatat pada level 19,35% (yoy) (Grafik I.37). Perlambatan tersebut disebabkan oleh penurunan harga internasional CPO. Harga CPO Internasional triwulan II 217 tercatat US$696,33/mt, turun dibandingkan triwulan II 216 sebesar US$73,75/mt (Grafik I.38). Melemahnya harga CPO internasional disebabkan oleh dua faktor yaitu menguatnya mata uang Malaysia yaitu ringgit dan merosotnya harga minyak mentah global US$ Juta % yoy I II III IV I II III IV I II Volume Growth 1,2 1, US$/mt % yoy I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II CPO International Growth Grafik I.37 Ekspor CPO Kaltara Sumber: Worldbank, diolah Grafik I.38 Harga CPO Internasional 21

42 BOKS I.1 S I.1 KAWASAN INDUSTRI DAN PELABUHAN INTERNASIONAL (KIPI) MANGKUPADI TANAH KUNING Berdasarkan Peraturan Presiden (perpres) nomor 58 tahun 217, Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Kawasan tersebut rencananya akan memiliki luas sekitar 1 ribu hektare dan berpotensi menjadi pengembangan industri pengolahan seperti mineral, kelapa sawit, kakao, dan perikanan. Lokasi KIPI juga sangat strategis karena terletak pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) yang merupakan lintasan laut perdagangan internasional serta berada pada kawasan pusat ekonomi dunia masa depan atau pacific rim. KAWASAN INDUSTRI TANAH KUNING Gambar I.1 Peta KIPI Kaltara Tabel I.4 Rincian Proyek KIPI Kaltara Nilai Investasi Mencapai Rp 2 Triliun Sumber Pendanaan APBN dan Swasta Sumber Energi PLTA Kayan Hyddro Ditetapkan Sebagai PSN 15 Juni 217 melalui Perpres 58 tahun 217 Pengembangan Infrastruktur pendukung Bandara Tanjung Harapan, Perluasan Jalan, dan Pelabuhan Logistik Pengembangan kawasan industri Tanah Kuning ditargetkan mampu menyerap tenaga kerja mencapai 6 ribu orang didukung dengan pembangunan infrastruktur memadai seperti pelabuhan internasional, jalan, jembatan, dan bandara. Adapun pasokan listrik untuk KIPI rencananya akan bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan. PLTA dengan kapasitas mencapai 9 mega watt ini 22

43 rencananya akan dibangun dan kembangkan oleh PT. Kayan Hydro Energy di kecamatan Long Peso Kabupaten Bulungan. Proyek PLTA dengan nilai investasi mencapai Rp17 T ini ditargetkan selesai dan berperasi pada tahun 22. Sampai dengan saat ini, beberapa investor telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di KIPI, salah satunya PT. Inalum (Persero). PT Inalum telah menandatangani MoU dengan Pemprov kaltara pada tanggal 6 Juni 217 dalam rangka pembangunan smelter aluminium. Industri aluminium sendiri membutuhkan energi listrik yang sangat besar, stabil, dan kompetitif sehingga adanya sumber daya air yang potensial dan berlimpah di sungai Kayan serta dukungan Pemprov di Kaltara menjadi daya tarik bagi PT. Inalum untuk melakukan ekspansi pengembangan indutsri aluminium di Kaltara. Adapun progress KIPI sampai saat ini, masuk dalam tahap pembebasan lahan Rata-Rata 5 Tahun Industri Pengolahan Pertanian Pertambangan Lainnya Sumber: BPS, diolah Grafik I.39 Perkembangan Pangsa Lapangan Usaha Ekonomi Kaltara Adanya KIPI diharapkan akan meningkatkan diversi kasi perekonomian Kaltara khususnya pada lapangan usaha industri pengolahan. Berdasarkan data BPS, pangsa lapangan usaha industri pengolahan terhadap perekonomian Kaltara selama 5 tahun terakhir tidak begitu mengalami perubahan yaitu sebesar 9,7%. Kontribusi apangan usaha industri pengolahan masih dibawah lapangan usaha pertambangan dan pertanian yang masing-masing berkontribusi sebesar 31,1% dan 17,1%. KIPI juga diharapkan menjadi pusat industri yang terintegrasi dengan pelabuhan internasional sehingga mampu mendorong kinerja perdagangan antar daerah di Kaltara baik ke luar negeri maupun dalam negeri. Secara agregat, dalam jangka panjang bukan tidak mungkin perkonomian Kaltara mampu memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. 23

44 24

45 25

46 II. KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Realisasi penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pemerintah daerah di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) mengalami penurunan pada triwulan II 217. APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara Realisasi APBD Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara pada triwulan II 217 tercatat lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan APBD Pemprov Kaltara turun dibandingkan triwulan II 216 dan turut berdampak terhadap penurunan realisasi belanja APBD Pemprov Kaltara. Tabel II.1 Realisasi APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan II 216 dan 217 URAIAN APBD (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta) % II-216 II-217 II-216 II-217 II-216 II-217 PENDAPATAN 2,316,135 2,335,153 1,79,455 1,35, PAD 512, , ,84 162, Pendapatan Transfer 1,664,438 1,88, ,66 853, Lain-lain Pendapatan yang Sah 139,331 17, , BELANJA 2,91,37 2,982, , , Belanja Operasional 1,848,293 1,887,41 492, , Belanja Modal 827, , ,452 83, Belanja Tidak Terduga 1, 1, Transfer 215,14 133,939 9,912 26, Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Utara Realisasi Pendapatan Realisasi pendapatan Pemprov Kaltara triwulan II 217 mencapai Rp1,4 triliun atau 44,32% dari total APBD TA 217. Realisasi pendapatan Pemprov Kaltara triwulan II 217 mengalami penurunan sebesar Rp44,43 miliar dibandingkan triwulan tahun sebelumnya yang tercatat Rp1,8 triliun (Tabel II.1). Penurunan realisasi pendapatan Pemprov Kaltara berasal dari komponen pendapatan transfer, sedangkan PAD dan lain-lain pendapatan sah meningkat. Komponen Pendapatan Transfer mengalami penurunan sebesar Rp39,16 miliar, terutama pada Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) yang masing-masing turun sebesar Rp43,63 miliar dan Rp2,57 miliar pada triwulan II tahun 217. Di sisi lain, realisasi pendapatan komponen PAD meningkat secara persentase dari sebelumnya 36,26% menjadi 38.67%. Namun, secara nominal realisasi PAD tersebut mengalami penurunan sebesar Rp23,43 miliar. Sementara itu, komponen Lain-Lain Pendapatan Yang Sah meningkat sebesar Rp18,11 miliar dibandingkan triwulan II 216 (Tabel II.2). 26

47 Tabel II.2 Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan II 216 dan Anggaran Realisasi Tw-II Anggaran Realisasi Tw-II Rp Juta Rp Juta % Rp Juta Rp Juta % PENDAPATAN (I+II+III) 2,316,135 1,79, ,335,153 1,35, I. PAD 512, , , , Pajak daerah 267,39 116, ,335 14, Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 33 Lain-lain PAD yang sah 245,57 68, ,393 58, II. Pendapatan Transfer 1,664, , ,88, , a. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 1,659, , ,8, , Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 185,748 18, , , Dana Alokasi Umum 1,32,459 62, ,163, , Dana Alokasi Khusus 441, , ,17 133, b. Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 5, 5, 1. 7,5 7,5 1. Dana Penyesuaian 5, 5, 1. 7,5 7,5 1. III. Lain-lain Pendapatan yang sah 139, ,88 18, Pendapatan Hibah Pendapatan Lainnya 138,584-16,119 18, Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Utara Berdasarkan pangsanya, komponen pendapatan transfer mendominasi sebesar 82,51% dari realisasi pendapatan Pemprov Kaltara triwulan II 217. Sementara itu, komponen PAD berkontribusi 15,69% terhadap total realisasi pendapatan sementara komponen pendapatan lainnya yang sah menyumbang 3,14% (Grafik II.1) II II Realisasi Belanja Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Utara Grafik II.1 Komponen Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan II 216 dan 217 Realisasi belanja Pemprov Kaltara triwulan II 217 mencapai Rp647,9 miliar atau 21,7% dari APBD TA 217. Capaian ini mengalami penurunan sebesar Rp81,2 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp728,29 miliar (Tabel II.3). Komponen Belanja Modal mengalami penurunan sebesar Rp61,62 miliar, terutama pada pos belanja jalan, irigasi dan jaringan yang menurun sebesar Rp65,24 miliar pada triwulan II tahun 217. Penurunan realisasi juga diikuti komponen Transfer yang turun sebesar Rp64,56 miliar 27

48 dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, realisasi belanja operasional mengalami peningkatan sebesar Rp44,62 miliar yang disumbang oleh pos belanja pegawai, belanja barang dan belanja hibah. Penyebab turunnya realisasi belanja Pemprov Kaltara triwulan II 217 dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan banyak kontraktor pelaksana yang belum mengajukan pembayaran uang muka, sesuai perjanjian kerja untuk kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain itu, sampai dengan Juni 217 proses lelang kegiatan di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov Kaltara sudah terlaksana mencapai 8%. Namun demikian, masih terdapat beberapa kegiatan yang baru dalam proses untuk dilelang, karena masih terdapat administrasi yang perlu dilengkapi. Adapun salah satu kegiatan yang belum dilelang adalah rencana pembangunan rumah sakit tipe B di Tanjung Selor, yang dananya berasal dari pinjaman perusahaan BUMN di bawah Kementerian Keuangan RI. Tabel II.3 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan II 216 dan Pagu-P Realisasi Tw-II Pagu Realisasi Tw-II Rp Juta Rp Juta % Rp Juta Rp Juta % BELANJA (I+II+III) 2,91,37 728, ,982, , I. Belanja Operasional 1,848, , ,887,41 537, Belanja Pegawai 442,64 125, , , Belanja Barang 764, , , , Belanja Bunga 7, Belanja Subsidi 18, , 1, Belanja Hibah 21,155 99, ,199 11, Belanja Bantuan sosial 4, , Belanja Bantuan Keuangan 48, , ,276 36, II. Belanja Modal 827, , ,353 83, Belanja Tanah , Belanja Peralatan dan Mesin 13,19-119,523 19, Belanja Bangunan dan Gedung 22,57-517,92 22, Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 16, ,86 4, Belanja Aset Tetap Lainnya 1,584-2, Belanja Aset Lainnya 1,151-15, III. Belanja tidak terduga 1, - - 1, - - Belanja tidak terduga 1, - - 1, - - IV. Transfer 215,14 9, ,939 26, Bagi Hasil Pajak ke Kab/Kota/Desa 215,14 9, ,939 26, Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Utara Berdasarkan pangsanya, komponen belanja operasional merupakan yang terbesar mencapai 83,7% dari total realisasi belanja Pemprov Kaltara triwulan II 217. Secara nominal, realisasi belanja operasional Pemprov Kaltara triwulan II 217 mencapai Rp537,55 miliar, meningkat dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp492,93 miliar. Sementara itu, komponen belanja modal berkontribusi 12,86% terhadap total realisasi belanja sementara komponen transfer menyumbang 4,7% (Grafik II.2). 28

49 Belanja Operasional Belanja Modal Transfer II II Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Utara Grafik II.2 Komponen Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan II 216 dan 217 APBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara Realisasi Pendapatan Realisasi pendapatan kabupaten/kota di Kaltara triwulan II 217 mencapai Rp2,34 triliun atau 44,15% dari total APBD TA 217 kabupaten/kota di Kaltara. Realisasi pendapatan tersebut lebih rendah Rp373,96 miliar dibandingkan realisasi pendapatan kabupaten/kota di Kaltara triwulan II 216 yang tercatat Rp2,71 triliun. Berdasarkan nilai nominalnya, realisasi pendapatan kabupaten/kota tertinggi dimiliki oleh Pemkab Malinau sebesar Rp624,63 miliar atau dengan pangsa sebesar 26,64% dari total pendapatan kabupaten/kota di Kaltara. Sementara itu, Pemkab Tana Tidung merupakan kabupaten dengan nominal realisasi pendapatan terendah sebesar Rp29,43 miliar atau 12,39% dari total realisasi pendapatan kabupaten/kota di Kaltara triwulan II 217 (Tabel II.4). Tabel II.4 Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota Kaltara Triwulan II 216 dan Anggaran Realisasi Tw-II Anggaran Realisasi Tw-II Rp Juta Rp Juta % Rp Juta Rp Juta % PENDAPATAN Kota Tarakan 1,35,838 58, ,22, , Kab. Bulungan 1,184, , ,14, , Kab. Malinau 1,55,44 762, ,342, , Kab. Nunukan 1,432,55 552, ,291, , Kab. Tana Tidung 624, , ,81 29, Total Kab/Kota Kaltara 5,783,115 2,717, ,38,844 2,343, Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Utara 29

50 Realisasi Belanja Realisasi belanja kabupaten/kota di Kaltara triwulan II 217 tercatat Rp1,71 triliun atau 28,72% dari total APBD TA 217 kabupaten/kota di Kaltara. Realisasi belanja kabupaten/kota di Kaltara triwulan II 217 lebih rendah Rp493,62 miliar dibandingkan dengan realisasi belanja triwulan II 216. Penurunan realisasi belanja tertinggi dialami oleh Pemkab Bulungan sebesar Rp245,8 miliar atau turun 4,7% dibandingkan realisasi triwulan II 216. Sementara itu, Pemkab Tana Tidung mengalami peningkatan realisasi belanja walaupun tidak signifikan, sebesar Rp17,97 miliar (Tabel II.5). Tabel II.5 Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota Kaltara Triwulan II 216 dan Anggaran Realisasi Tw-II Anggaran Realisasi Tw-II Rp Juta Rp Juta % Rp Juta Rp Juta % BELANJA Kota Tarakan 1,345, , ,198,614 35, Kab. Bulungan 1,512,389 62, ,199, , Kab. Malinau 1,443,89 563, ,278, , Kab. Nunukan 1,462, , ,334, , Kab. Tana Tidung 981, , ,447 2, Total Kab/Kota Kaltara 6,746,452 2,153, ,968,428 1,714, Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Utara Dana Kementerian dan Lembaga Pemerintah Pusat Dana K/L di Kalimantan Utara Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, pagu belanja APBN yang dialokasikan di wilayah Kaltara untuk TA 217 sebesar Rp3,89 triliun. Sampai dengan akhir triwulan II 217, realisasi belanja APBN di wilayah Kaltara mencapai Rp1,4 triliun atau 36,2% dari total pagu belanja TA 217. Di tahun 217, pagu belanja APBD di wilayah Kaltara meningkat Rp1,44 triliun dibandingkan pagu belanja tahun 216. Dilihat secara spasial, Pemprov Kaltara mendapat pagu belanja sebesar Rp58,8 miliar dari total pagu belanja APBN di wilayah Kaltara. Sampai dengan akhir triwulan II 217, realisasi belanja Pemprov Kaltara mencapai Rp159,32 miliar atau 31,36% dari pagu belanja TA 217. Di tingkat kabupaten/kota, realisasi belanja Kota Tarakan sebesar Rp139,45 miliar atau 37,48% dari total pagu belanja TA 217 dan merupakan yang tertinggi di wilayah Kaltara, diikuti oleh Kabupaten Bulungan sebesar Rp115,45 miliar atau 11,62% dari total pagu belanja TA 217. Kabupaten Nunukan merupakan kabupaten dengan realisasi belanja terendah sebesar Rp29,15 miliar atau 8,39% dari total pagu belanja TA 217 (Tabel II.6). 3

51 Tabel II.6 Realisasi Belanja APBN di Wilayah Kaltara Triwulan II 216 dan 217 Kalimantan Utara Kota Tarakan Trk Kab. Bulungan Bul Kab. Malinau Mal Kab. Tana Tidung Ktt Kab. Nunukan Nnk Prov. Kalimantan Utara Prov Total Kalimantan Utara Total KU 216 Pagu Realisasi Tw-II Rp Juta Rp Juta 831, , , ,237 15,199 37,29 19,658 7, ,59 95,298 65,4 194,529 2,44, ,83 % % Pagu Realisasi Tw-II Rp Juta Rp Juta 1,13,31 379,684 1,197, , , ,262 89,67 35, , ,779 58,82 159,318 3,886,468 1,399,823 % % Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 31

52 32

53 33

54 III. PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH Inflasi Kalimantan Utara (Kaltara) 3 triwulan II 217 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang disumbang oleh kenaikan harga pada komoditas kelompok volatile food dan administered prices. Gambaran Umum Inflasi Kaltara triwulan II 217 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Inflasi Kaltara triwulan II 217 tercatat 4,39% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,34% (yoy). Peningkatan inflasi Kaltara triwulan II 217 sejalan dengan inflasi nasional yang juga meningkat dari 3,61% (yoy) pada triwulan I 217 menjadi 4,37% (yoy) di triwulan II 217 (Grafik III.1). Secara historis inflasi Kaltara triwulan II 217 masih lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi Kaltara 3 tahun terakhir yang sebesar 4,34% (yoy). Secara spasial wilayah Kalimantan, Inflasi Kaltara triwulan II 217 berada di posisi kedua terendah setelah Provinsi Kalimantan Selatan. Namun demikian, inflasi Kaltara masih lebih tinggi dibandingkan inflasi KTI yang tercatat sebesar 4,27% (yoy) %yoy 217-II Kaltara 4,37% Nasional 4,39% %yoy Triwulan II I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Kaltara Nasional 4. Nasional KTI Kalimantan Kaltim Kaltara Kalsel Kalbar Kalteng Sumber: BPS, diolah Grafik III.1 Inflasi Kaltara & Nasional Sumber: BPS, diolah Grafik III.2 Perbandingan Inflasi di Kalimantan Berdasarkan disagregasinya, meningkatnya tekanan inflasi pada kelompok administered prices dan volatile food menjadi penyebab kenaikan inflasi Kaltara triwulan II 217. Kelompok administered price merupakan kelompok yang mengalami inflasi tertinggi sebesar atau 4,5% (yoy) naik dibandingkan periode triwulan sebelumnya sebesar 2,88% (yoy). Kenaikan terutama bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara sebagai dampak mudik Lebaran dan kenaikan tarif listrik pasca penghapusan subsidi listrik bagi pelanggan golongan 9VA tahap ketiga. Di sisi lain, kelompok volatile food mengalami kenaikan inflasi dari 3 Inflasi Provinsi Kalimantan Utara menggunakan perhitungan inflasi Kota Tarakan. 34

55 sebelumnya sebesar 5,2% (yoy) menjadi 7,55% (yoy) pada triwulan II 217. Tingginya permintaan masyarakat yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri menyebabkan kenaikan harga pada komoditas bahan pangan. Di sisi lain, inflasi kelompok inti atau core inflation triwulan II 217 tercatat 3,5% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,92% (yoy). Sampai dengan Juli 217, inflasi tahun kalender Kaltara tercatat 3,55% (ytd), lebih rendah dibandingkan inflasi tahun kalender periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,6% (ytd). Inflasi bulanan Kaltara Juli 217 tercatat mengalami deflasi sebesar -,27% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat mengalami inflasi sebesar 1,89% (mtm). Secara tahunan, inflasi Kaltara Juli 217 tercatat mengalami penurunan dari 4,39% (yoy) pada Juni 217 menjadi 3,79% (yoy). Menurunnya realisasi inflasi tahun kalender Kaltara disebabkan penurunan tarif angkutan udara yang merupakan dampak normalisasi harga pasca hari raya Idul Fitri. Di triwulan III 217, inflasi Kaltara diperkirakan meningkat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya berada pada rentang 5,2-5,6% (yoy). Beberapa risiko yang dapat menjadi faktor pendorong inflasi di tahun 217 antara lain antara lain (a) risiko cuaca yang buruk di wilayah perairan Kalimantan Utara yang akan berdampak pada hasil tangkapan ikan, (b) kenaikan cukai rokok yang ditetapkan Pemerintah, (c) risiko lonjakan harga bahan pangan seiring dengan datangnya hari Raya Idul Adha dan (d) permasalahan pasokan dari daerah sentra produksi pada komoditas pangan strategis dan (e) risiko terkait penyesuaian harga komoditas energi seperti BBM oleh Pemerintah. Inflasi Bulanan (mtm) Rata-rata inflasi bulanan Kaltara triwulan II 217 lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. Rata-rata inflasi bulanan Kaltara triwulan II 217 tercatat sebesar,89% (mtm), sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan II 216 yang tercatat,81% (mtm). Peningkatan rata-rata inflasi bulanan Kaltara triwulan II 217 terutama disebabkan oleh naiknya harga pada kelompok bahan makanan, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga. Komoditas tarif angkutan udara menjadi penyumbang inflasi tertinggi selama triwulan II 217 yang disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat terhadap transportasi udara untuk mudik Lebaran (Tabel III.1). 35

56 Tabel III.1 Perbandingan Inflasi Kaltara Triwulan II 216 dan 217 (mtm) Triwulan II-216 Triwulan II-217 No Kelompok Barang Rata- Rata- Apr Mei Jun Apr Mei Jun Rata Rata U M U M / T O T A L Bahan Makanan Makanan & Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan BB Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Sumber: BPS, diolah Jan Feb Mar Apr Mei Jun Volatile Food Jan Feb Mar Apr Mei Jun 217 Administered Prices Jan Feb Mar Apr Mei Jun 217 Core Sumber: BPS, diolah Grafik III.3 Disagregasi Inflasi Kalimantan Utara (mtm) April 217 Kalara tercatat inflasi,27% (mtm) pada bulan April 217, lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar,4% (mtm). Inflasi Kaltara berada di atas level inflasi Nasional sebesar,9% (mtm). Kelompok volatile food (VF) mengalami deflasi pada periode laporan yang disebabkan oleh penurunan tekanan pada subkelompok bumbu-bumbuan dan daging-dagingan. Kenaikan pasokan nasional seiring dengan panen raya yang terjadi di daerah sentra produksi mendorong turunnya harga pangan di bulan April. Komoditas cabai rawit, bawang merah, telur ayam ras, daging ayam ras merupakan komoditas utama penyumbang deflasi. Namun demikian, komoditas ikan layang tetap memberikan tekanan inflasi yang disebabkan karena anomali cuaca yang menyebabkan berkurangnya hasil tangkapan nelayan. Inflasi kelompok administered prices mengalami peningkatan pada Januari 217 yang didorong oleh kenaikan tarif listrik dan penyesuaian biaya perpanjangan STNK. Kenaikan tarif listrik merupakan dampak dari penghapusan subsidi bagi pelanggan golongan 9VA tahap I. 36

57 Tekanan inflasi kelompok inti mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya yang didorong oleh naiknya harga ayam goreng dan labu parang/manis. Komoditas ayam goreng dan labu parang/manis merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi utama Kota Tarakan dengan andil masing-masing sebesar,5% (mtm). Banyaknya libur panjang akhir pekan selama bulan April mendorong peningkatan permintaan masyarakat terhadap makanan jadi. Tekanan inflasi kelompok administered prices (AP) mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya didorong oleh penghapusan subsidi listrik bagi pelanggan 9VA tahap II. Komoditas tarif listrik menjadi salah satu penyumbang utama inflasi Kota Tarakan dengan andil sebesar,1% (mtm) pada bulan April 217. Penghapusan subsidi tahap II pelanggan 9VA yang dilaksanakan pada bulan Maret 217 masih terasa dampaknya, terutama bagi pelanggan pascabayar. Mei 217 Kalimantan Utara pada bulan Mei 217 tercatat mengalami inflasi sebesar,51% (mtm), lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat mengalami inflasi sebesar,27% (mtm). Tekanan inflasi kelompok volatile food (VF) meningkat, disebabkan oleh kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan strategis sehubungan memasuki bulan puasa Ramadhan. Tingginya permintaan terhadap komoditas pangan dikarenakan dimulainya bulan puasa Ramadhan mendorong naiknya harga pangan di bulan Mei. Komoditas ikan bandeng, bawang putih, kangkung, daging ayam ras, dan bayam merupakan komoditas utama penyumbang inflasi dengan andil masing-masing sebesar,17%,,15%,,8% dan,5%. Tekanan inflasi kelompok inti menunjukkan perkembangan yang relatif terkendali. Komoditas telepon seluler dan celana panjang jeans merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi utama Kota Tarakan dengan andil masing-masing sebesar,2% dan,1. Adanya 3 hari libur yaitu Hari Buruh Internasional, Kenaikan Isa Almasih, dan Hari Raya Waisak yang menyebabkan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap kebutuhan komunikasi dan sandang. Secara bulanan Inflasi kelompok administered price tercatat lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Beberapa komoditas kelompok AP yang menjadi pendorong laju inflasi adalah bensin, tarif listrik, rokok dan angkutan udara. Inflasi bensin disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar jenis Pertalite sebesar Rp1/liter. Adanya penyesuaian tarif listrik tahap ketiga untuk pelanggan prabayar daya 9 VA 37

58 nonsubsidi memberikan sumbangan terhadap inflasi Mei 217. Sementara itu, kenaikan tarif angkutan udara disebabkan oleh meningkatnya permintaan akibat banyaknya hari libur di bulan Mei. Di sisi lain, inflasi rokok disebabkan oleh kenaikan cukai rokok sebesar rata-rata 1,54% per tahun. Juni 217 Kalimantan Utara (Kaltara) pada bulan Juni 217 tercatat mengalami inflasi sebesar 1,89% (mtm), lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan lalu yang tercatat mengalami inflasi sebesar,51% (mtm). Inflasi Kaltara masih berada di atas level inflasi Nasional sebesar,69% (mtm). Tekanan inflasi kelompok volatile food (VF) meningkat, disebabkan oleh kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan strategis sehubungan bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri. Komoditas ikan layang, tomat, wortel dan bawang putih merupakan komoditas utama penyumbang inflasi dengan andil masing-masing sebesar,23%;,1%;,4% dan,4%. Berkurangnya hasil tangkapan ikan layang oleh nelayan dikarenakan gelombang air laut yang tinggi sepanjang bulan menjadi faktor penyebab tingginya harga komoditas ini. Tekanan inflasi kelompok inti menunjukkan peningkatan dibandingkan periode bulan sebelumnya. Komoditas seng, upah pembantu RT dan kayu lapis merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi utama Kalimantan Utara dengan andil masing-masing sebesar,1%;,2% dan,2%. Adanya pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) pada bulan Juni 217 meningkatkan daya beli sekaligus konsumsi masyarakat terhadap barang-barang kelompok inti Tekanan Inflasi AP di bulan ini mengalami kenaikan yang tinggi dibandingkan periode bulan sebelumnya. Beberapa komoditas kelompok AP yang menjadi pendorong laju inflasi adalah angkutan udara, tarif listrik dan rokok kretek filter. Inflasi angkutan udara disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat terhadap transportasi udara untuk keperluan mudik Lebaran. Adanya penyesuaian tarif listrik tahap ketiga untuk pelanggan pasca bayar daya 9 VA nonsubsidi memberikan sumbangan terhadap inflasi Juni 217. Di sisi lain, inflasi rokok disebabkan oleh kenaikan cukai rokok sebesar rata-rata 1,54% per tahun. Tabel III.2 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Bulanan Kaltara selama Triwulan II 217 (mtm) 38

59 April Mei 217 Juni 217 Komoditas mtm andil Komoditas mtm andil Komoditas mtm andil Layang/Benggol Bandeng/Bolu Bawang Merah Tarip Listrik Bawang Putih Layang/Benggol Tomat Sayur Kangkung Tomat Sayur Ayam Goreng Daging Ayam Ras Kol Putih/Kubis Labu Parang/Manis/Merah Pepaya Ikan Bakar Bandeng/Bolu Bensin Sate Udang Basah Bayam Es 4..2 Bawang Putih Tarip Listrik.79.3 Jeruk Tempe Telur Ayam Ras Bumbu Masak Jadi Kangkung Ketimun Apel Sumber: BPS, diolah Inflasi Tahunan (yoy) Secara tahunan, inflasi Kaltara triwulan II 217 mengalami peningkatan dibandingkan periode triwulan sebelumnya. Inflasi tahunan Kaltara triwulan II 217 tercatat 4,39% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 4,34% (yoy). Peningkatan inflasi tahunan Kaltara triwulan II 217 terutama disebabkan oleh naiknya tekanan kelompok bahan makanan, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga. Lonjakan permintaan terhadap transportasi udara dan bahan makanan yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri menyebabkan kenaikan yang signifikan pada kedua kelompok ini. Tabel III.3 Inflasi Kaltara Berdasarkan Kelompok Barang Triwulan II 217 (yoy) Inflasi YOY No Kelompok Barang I II III IV I II U M U M / T O T A L Bahan Makanan Makanan & Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan BB Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Sumber: BPS, diolah Tarif listrik merupakan komoditas utama penyumbang inflasi Kaltara tertinggi pada triwulan II 217. Tarif listrik tercatat mengalami kenaikan sebesar 9,44% (yoy) pada triwulan II 217 dengan andil inflasi sebesar,35% (yoy). Komoditas penyumbang andil inflasi terbesar berikutnya adalah bawang putih dan ikan layang. Kenaikan harga bawang putih disebabkan disebabkan oleh lonjakan permintaan masyarakat dalam rangka hari raya Idul Fitri serta adanya 39

60 permasalahan pasokan di Cina. Selain itu, masih tidak menentunya cuaca di perairan Kaltara menyebabkan hasil tangkapan ikan layang menjadi berkurang. Di sisi lain, komoditas gula pasir menjadi komoditas dengan andil deflasi tertinggi pada triwulan II 217 sebesar -,14% (yoy). Komoditas lainnya yang turut menyumbang deflasi adalah bawang merah, bayam dan semen (Tabel III.5). Tabel III.4 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kaltara Triwulan II 217 (yoy) Andil Inflasi Andil Deflasi Komoditas yoy andil Komoditas yoy andil Tarip Listrik Gula Pasir Bawang Putih Bawang Merah Layang/Benggol Bayam Bandeng/Bolu Semen Udang Basah Batu Bata/Batu Tela Seng Angkutan Laut Biaya Perpanjangan STNK Jagung Manis Tarip Pulsa Ponsel Emas Perhiasan Rokok Kretek Filter Susu Untuk Balita Bensin Cabai Merah Sumber: BPS, diolah Disagregasi Inflasi Pada triwulan II 217, kelompok volatile food menjadi pendorong utama inflasi Kaltara triwulan II 217 seiiring peningkatan permintaan di periode Lebaran. Berdasarkan disagegrasinya, inflasi kelompok volatile food dan administered price meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu, tekanan inflasi pada kelompok core mereda (Grafik III.3 dan III.4). Secara umum, inflasi di semua kelompok tercatat lebih rendah dibandingkan ratarata 3 tahun terakhir yang mencerminkan semakin terjaganya inflasi Kaltara %yoy 2 15 %yoy 217-II Umum 4,39% Core 2,92% Vol. Food 7,55% Adm. Price 4,5% Umum Core Vol Food Adm Prices -5 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II II-216 II-217 Rata-Rata 3 Tahun Umum Core Vol Foods Adm Prices Sumber: BPS, diolah Grafik III.4 Perbandingan Disagregasi Inflasi Kaltara Sumber: BPS, diolah Grafik III.5 Perkembangan Disagregasi Inflasi Kaltara 4

61 Administered Prices Pada triwulan II 217, inflasi kelompok administered prices tercatat 4,5% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,88% (yoy) (Grafik III.4). Kelompok administered prices menjadi salah satu penyebab kenaikan inflasi Kaltara triwulan II 217. Komoditas utama penyumbang inflasi pada kelompok administered prices adalah tarif listrik dengan andil sebesar,35% (yoy), disusul oleh biaya perpanjangan STNK sebesar,17% (yoy) dan rokok kretek filter sebesar,15% (yoy) (Tabel III.5). Adanya penerapan kebijakan pemerintah terkait penghapusan subsidi listrik bagi pelanggan golongan 9VA tahap III dan penyesuaian biaya perpajangan STNK yang diberlakukan pada awal tahun 217 mendorong kenaikan inflasi pada kelompok administered price. Selain itu, kenaikan cukai rokok sejak awal tahun 217 oleh Pemerintah berdampak pada kenaikan harga komoditas rokok kretek filter pada triwulan II 217. Tabel III.5 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Administered Prices Kaltara Triwulan II 217 (yoy) Komoditas Inflasi Andil Komoditas Deflasi Andil Tarip Listrik Angkutan Laut Biaya Perpanjangan STNK Rokok Kretek Filter Bensin Rokok Putih Bahan Bakar Rumah Tangga Rokok Kretek Angkutan Udara.39.1 Sumber: BPS, diolah Core Inflation Pada triwulan II 217, inflasi kelompok inflasi inti atau core inflation tercatat 2,92% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,34% (yoy) (Grafik III.4). Penurunan inflasi kelompok ini menjadi penahan laju inflasi Kaltara. Komoditas utama yang menyebabkan penurunan inflasi kelompok ini adalah gula pasir yang memberikan andil deflasi tertinggi sebesar -,14% (yoy). Penurunan harga gula pasir disebabkan oleh penurunan harga gula di pasar global di tengah depresiasi nilai tukar Rupiah. Selain itu, komoditas semen dan batu bata turut memberikan andil deflasi masing-masing sebesar -,5% (yoy) (Tabel III.6). Namun demikian, terdapat beberapa komoditas yang memberi tekanan terhadap inflasi kelompok core seperti seng, tarif pulsa ponsel dan mie dengan total andil ketiga komoditas tersebut sebesar,44% (yoy). 41

62 Tabel III.6 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Core Inflation Kaltara Triwulan II 217 (yoy) Komoditas Inflasi Andil Komoditas Deflasi Andil Seng Gula Pasir Tarip Pulsa Ponsel Semen Mie Batu Bata/Batu Tela Air Kemasan Emas Perhiasan Labu Parang/Manis/Merah Kaos Kaki A Taman Kanak-Kanak Kerikil/Batu Split Kakap Putih Pembasmi Nyamuk Spray Upah Pembantu RT Sepatu L Cat Tembok Minuman Ringan Ayam Goreng Televisi Berwarna Sumber: BPS, diolah Volatile Food Inflasi kelompok volatile food triwulan II 217 tercatat 7,55% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 5,2% (yoy) (Grafik III.4). Kenaikan inflasi pada kelompok volatile food disebabkan kenaikan permintaan oleh masyarakat dalam rangka persiapan Lebaran. Komoditas bawang putih memberikan andil inflasi tertinggi sebesar,32% (yoy) disebabkan berkurangnya pasokan dari sentra produksi karena dampak permasalahan pasokan Cina. Berikutnya ikan layang dan ikan bandeng turut memberikan andil inflasi masing-masing sebesar,28% (yoy) dan,24% (yoy) (Tabel III.7). Cuaca yang tidak menentu, dan ditahannya ikan layang impor dari Tawau (Malaysia) yang diduga mengandung formalin berdampak pada pasokan ikan layang di Kaltara. Sementara itu, gangguan produksi akibat kurang lancarnya sirkulasi air pada tambak menjadi penyebab utama penurunan pasokan ikan bandeng di Kaltara selama triwulan II 217. Tabel III.7 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Volatile food Kaltara Triwulan II 217 (yoy) Komoditas Inflasi Andil Komoditas Deflasi Andil Bawang Putih Bawang Merah Layang/Benggol Bayam Bandeng/Bolu Jagung Manis Udang Basah Susu Untuk Balita Kangkung Cabai Merah Tomat Sayur Susu Bubuk Beras Semangka Ketimun Tahu Mentah Cabai Rawit Kacang Tanah Bawal Sumber: BPS, diolah 42

63 Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah TPID Provinsi dan TPID Kabupaten/Kota terus meningkatkan koordinasi secara intensif dalam rangka pengendalian inflasi Kaltara. Sampai dengan Juni 217, sejumlah kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka penguatan koordinasi serta rekomendasi di wilayah kerja TPID Kaltara (Tabel III.8). Tabel III.8 Kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Wilayah Kaltara Triwulan II 217 No TANGGAL KEGIATAN KETERANGAN PIMPINAN KEGIATAN 1 25 April 217 Rapat Tim Teknis Evaluasi Kondisi Inflasi Kota Tarakan Asisten Bagian Ekonomi 2 26 Mei 217 Rapat Tim Teknis 3 2 Juni 217 Rapat Koordinasi 4 14 Juli Juli Agustus 217 Rapat Koordinasi Wilayah KTI Rapat Koordinasi Nasional Rapat Koordinasi Pembahasan tren inflasi Lebaran di Kaltara dan strategi mengatasinya Pembahasan stabilitas harga barang dan kebutuhan pokok menjelang Lebaran Pembahasan langka pengendalian inflasi di Kawasan Timur Indonesia Mempercepat Efisiensi Tata Niaga Pangan Melalui Penguatan Infrastruktur dan Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Kesejahteraan Rakyat Pembahasan Roadmap Pengendalian Inflasi Kaltara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltara Walikota Tarakan Kepala Departemen Regional III Bank Indonesia Presiden RI Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltara Sumber: TPID Provinsi Kaltara (diolah) 43

64 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul BOKS III.1 KS III.1 KOMODITAS PERSISTENSI INFLASI KALIMANTAN UTARA Secara umum, inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Inflasi tinggi menurunkan daya beli dan juga standar hidup masyarakat. Kondisi tersebut akan berpengaruh pada turunnya komponen komponen paritas daya beli Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Selain itu, inflasi yang tidak stabil menciptakan ketidakpastian bagi pelaku usaha dalam mengambil keputusan. Bagi perekonomian, inflasi yang tinggi membuat biaya perekonomian menjadi mahal sehingga mengurangi daya saing produk lokal/domestik terhadap luar negeri/luar daerah. 3.5 %MTM %YOY Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Avg IHK Core Vol.Food Adm. Prices Sumber: BPS diolah Grafik III.6 Karakteristik Inflasi Bulanan Kaltara 5 Tahun Sumber: BPS diolah Grafik III.7 Disagegrasi Inflasi Kaltara Secara historis dalam 5 tahun terakhir, Inflasi Kalimantan Utara terbagi dalam 2 siklus. Siklus pertama yaitu bulan Februari-Mei dan September-November dimana inflasi cenderung rendah dan stabil. Namun demikian pada siklus kedua yaitu Juni-Agustus dan Desember-Januari inflasi melonjak tinggi yang terindikasi dari meningkatnya permintaan terhadap komoditas di semua kelompok sebagai dampak dari Hari Besar Keagamaan dan Tahun Baru. Secara bobot tahun dasar 212, berdasarkan disagregasinya kelompok yang memiliki nilai konsumsi tertinggi yaitu Kelompok Core (Share 58,7%) diikuti kelompok Volatile Food (VF) (Share 24,3%) dan Administered Price (AP) (Share 17,%). Inflasi kelompok core relatif stabil, sedangkan inflasi kelompok VF cenderung berada diatas Inflasi Umum yang disebabkan masih rendahnya produksi pangan dan permasalahan distribusi dari wilayah sentra produksi. Lebih lanjut, inflasi kelompok AP secara siklus sangat dipengaruhi oleh shock dari kebijakan pemerintah dan kenaikan permintaan saat hari libur panjang. 44

65 Berdasarkan komoditasnya, beberapa komoditas dengan bobot tinggi secara persistens berkontribusi terhadap inflasi Kaltara dalam 3 tahun terakhir. Komoditas tersebut berasal dari dua kelompok yaitu kelompok VF dan AP. Dari kelompok VF yaitu komoditas Beras, Ikan Bandeng, Ikan Layang, Cabai Rawit dan Bawang Merah. Sedangkan dari kelompok AP yaitu tarif angkutan udara dan tarif listrik. Grafik III.8 Karakteristik Inflasi Bulanan Kaltara 5 Tahun Angkutan Udara AP Bobot Frekuensi Rata-Rata Daging Ayam Ras VF Bobot 1.8 Frekuensi 11 Rata-Rata Komoditas Kategori Komoditas Kategori.1 (TD 212) (Top 1) Andil Udang Basah VF (TD ) (Top 11) Andil.9 Bawang Merah VF Bawal Bawang Merah VF Bayam VF Bawang Bayam Putih VF Telur Ayam Ras VF Tomat Telur Ayam Ras VF Beras Cabai Rawit VF Cabai Rawit VF Daging Layang Sapi VF Layang VF Cabai Bandeng Merah VF Bandeng VF Wortel Kangkung VF Kangkung VF Apel Angkutan Udara VF AP Angkutan Udara AP Bensin Daging Ayam Ras AP VF Daging Ayam Ras VF Angkutan Udang Basah Dalam Kota AP VF Udang Basah VF Tarif Bawal Listrik AP VF Bawal Sumber: VF BPS.33 diolah Bawang Putih 1.7 Sumber: VF BPS.28 diolah 1.5 Tomat VF Bawang Putih VF Beras VF INTERNAL FACTOR EXTERNAL FACTOR KONDISI GEOGRAFIS Perekonomian Kota Tarakan ditopang oleh sektor perdagangan, sektor konstruksi, dan sektor industri pengolahan Kota Tarakan merupakan Kota Pulau yang letaknya di luar pulau Kalimantan PROVINSI MITRA DAGANG: SURABAYA DAN MAKASSAR Terbatasnya produksi komoditas bahan makanan dari lokal Kota Tarakan TIDAK DAPAT DIINTERVENSI Pemenuhan kebutuhan bahan makanan disupply dari wilayah lain, baik dalam satu Provinsi maupun Provinsi lain KETERGANTUNGAN YANG TINGGI DENGAN DAERAH LAIN PERBAIKAN DISTRIBUSI: efisiensi bongkar muat pelabuhan PERBAIKAN LOAD FACTOR: utk menurunkan biaya distribusi PROGRAM BERKELANJUTAN - STRUKTURAL PEMBENAHAN DISTRIBUSI DI PELABUHAN TARAKAN PENINGKATAN PRODUKSI KOMODITI UNGGULAN DAERAH (ketahanan pangan dan perbaikan load factor) MENDORONG KERJA SAMA PERDAGANGAN Gambar III.1 Identifikasi Masalah Inflasi Kaltara Berdasarkan hasil kajian awal Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, inflasi Kaltara disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Dari faktor internal, letak geografis Kota Tarakan sbg kota yang dihitung inflasinya, berupa pulau. Hal ini berdampak pada tingginya biaya logistik. Selain itu, rendahnya produksi pangan kota Tarakan mengakibatkan ketergantungan kota tarakan akan pasokan barang dari sentra 45

66 produksi di wilayah lain. Dari sisi eksternal, pasokan dari mitra dagang utama Kaltara, yaitu Surabaya dan Makassar sangat bergantung pada kondisi cuaca mengingat distribusi pasokan tsb menggunakan transportasi laut. Kondisi ini lebih sulit untuk diintervensi. Dengan demikian, terdapat beberapa program yang dapat menjadi solusi guna mengatasi permasalahan inflasi Kaltara tersebut. Program tersebut dapat dibagi dalam tiga macam yaitu (1) pembenahan distribusi di pelabuhan; (2) manajemen persediaan di gudanggudang yang ditunjuk; (3) peningkatan produksi komoditas unggulan daerah, khususnya komoditas yang tidak tahan lama dan (3)peningkatan kerja sama perdagangan antardaerah. Ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara bersama TPID Kaltara akan menyusun roadmap pengendalian inflasi daerah jangka pendek, menengah dan panjang guna memberikan solusi yang lebih baik dalam pengendalian inflasi di wilayah Kaltara. 46

67 47

68 48

69 IV. STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM Stabilitas keuangan daerah Kaltara masih terjaga dalam level yang positif yang tercermin dari naiknya pertumbuhan aset perbankan Kaltara dan meningkatnya pertumbuhan dana perbankan dari pihak ketiga. Sementara itu, pertumbuhan kredit 4 Kaltara melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Perkembangan Bank Umum Kinerja perbankan Kaltara pada triwulan II 217 menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Aset perbankan Kaltara meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sejalan dengan meningkatnya kinerja perekonomian Kaltara. Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan aset, pertumbuhan Dana Pihat Ketiga (DPK) perbankan Kaltara juga turut meningkat dibandingkan triwulan lalu. Sementara itu, laju pertumbuhan kredit Kaltara pada triwulan II 217 melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara tahunan, total aset perbankan Kaltara mengalami peningkatan pada triwulan II 217. Meskipun masih dalam level kontraksi total aset perbankan Kaltara tercatat meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar -3,1% (yoy) menjadi sebesar -1,19% (yoy) pada triwulan II 217. Sejalan dengan pertumbuhan aset yang meningkat, pertumbuhan DPK perbankan Kaltara pada triwulan II 217 juga mengalami peningkatan. Pada triwulan II 217 DPK Kaltara tumbuh positif sebesar,45% (yoy), atau lebih tinggi dari periode sebelumnya yang masih terkontralsi sebesar -3,41% (yoy). Posisi DPK pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp1,8 triliun. Meskipun sudah searah dengan tren pertumbuhan DPK nasional, tetapi level pertumbuhan DPK Kaltara masih berada di bawah level pertumbuhan DPK Nasional yang pada triwulan II 217 tercatat lebih tinggi sebesar 1,3% (yoy) (Grafik IV.1). Komposisi DPK Kaltara relatif sama dalam kurun waktu lima tahun terakhir, dengan porsi utama berupa tabungan (44,3%), diikuti oleh deposito (31,9%) dan giro (23,7%) (Grafik IV.2). 4 Berdasarkan lokasi proyek Kalimantan Uatara 49

70 %yoy Triwulan II-217 Kaltara.45% Nasional 1.3% 31.9% 23.7% I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II 44.3% Kaltara Nasional Giro Tabungan Deposito Grafik IV.1 Perkembangan DPK Kaltara dan Nasional Grafik IV.2 Komposisi DPK Berdasarkan Jenis Simpanan Penyaluran kredit oleh perbankan Kaltara mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan II 217, kredit perbankan Kaltara tumbuh 12,8% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 16,79% (yoy). Secara nominal total kredit perbankan Kaltara pada triwulan II 217 tercatat sebesar Rp7,51 triliun. Meskipun mengalami perlambatan, pertumbuhan kredit perbankan Kaltara masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit nasional yang tercatat sebesar 7,75% (yoy) (Grafik IV.3) Penyaluran kredit di wilayah Kaltara memiliki risiko kredit yang rendah, tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang terjaga pada level 1,36% atau sedikit meningkat dibandingkan NPL triwulan sebelumnya sebesar 1,21%. Lebih lanjut, tingkat NPL kredit di Kaltara tersebut masih lebih rendah dibandingkan NPL perbankan nasional yang sebesar 2,91% %yoy Triwulan II-217 Kaltara 12,81% Nasional 7,75% I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II % I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II G. Kredit Nasional Nasional Kaltara Grafik IV.3 Perkembangan Kredit Kaltara dan Nasional Grafik IV.4 Perkembangan NPL Kaltara dan Nasional Berdasarkan jenis penggunaan, kredit di wilayah Kaltara didominasi oleh kredit yang dipergunakan untuk konsumsi sebesar 4,8 %, disusul oleh kredit untuk modal kerja 39,1% dan kredit untuk investasu sebesar 2,% (Grafik IV.35. Kredit penggunaan yang mencatat pertumbuhan positif yang cukup signifikan adalah kredit modal kerja sebesar 35,34% (yoy) disusul kredit konsumsi yang tumbuh 9,93% (yoy). Sedangkan kredit investasi menglami kontraksi sebesar -11,28% (yoy) lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan klasifikasi lapangan usaha, sektor di Kaltara yang paling banyak mendapat penyaluran kredit 5

71 adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) dengan pangsa hingga 43,6% terhadap total kredit ke sektor produktif di Kaltara. Sektor industri dan pertanian juga memiliki pangsa yang tinggi terhadap total kredit di Kaltara dengan pangsa mencapai 18,59% dan 17,1%. PHR 43.6% Industri 18.59% 4.8% 39.1% Pertanian Trans & Kom 7.96% 17.1% J. Keuangan, R.E. dan J. Usaha 6.21% Pertambangan 4.75% 2.% J. Lainnya LGA 1.8%.9% Lainnya Modal Kerja Investasi Konsumsi.% Grafik IV.5 Komposisi Kredit Penggunaan Kaltara Grafik IV.6 Komposisi Kredit Lapangan Usaha Kaltara Sejalan dengan melambatnya pertumbuhan kredit Kaltara, seluruh Kota/Kab di Kaltara mengalami perlambatan pertumbuhan kredit. Pertumbuhan kredit Kab. Tana tidung mengalami kontraksi sebesar -4,49% (yoy) lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya. Kota Tarakan mencatat pertumbuhan kredit tertinggi mencapai 16,29% (yoy) diikuti oleh Kab. Nunukan sebesar 12,94%, Kab. Bulungan sebesar 9,2% (yoy) dan Kab. Malinau sebesar 8,94% (yoy) yang seluruhnya melambat dibandingankan triwulan sebelumnya(grafik IV.7). Selanjutnya, Kota Tarakan sebagai pusat perdagangan di Kaltara masih mendominasi penyaluran kredit dengan pangsa hingga 49,3%, diikuti oleh Kab. Bulungan sebagai ibu kota provinsi dengan pangsa 19,8% (Grafik IV.8). Sementara itu, penyaluran kredit ke Kab. Tana Tidung merupakanyang terendah di Kaltara dengan pangsa 2,6%. Tarakan % (yoy) Tarakan 49.3% Bulungan Bulungan 19.8% Nunukan Nunukan 17.8% Malinau Malinau 1.4% Tana Tidung Tana Tidung 2.6% II 217 I 217 Grafik IV.7 Perkembangan Kredit Spasial Kaltara Grafik IV.8 Komposisi Kredit Spasial Kota/Kab Kaltara Secara kualitas Kredit, Kota Tarakan tercatat sebagai daerah yang memiliki risiko kredit paling tinggi di Kaltara pada triwulan II 217 meskipun masih berada di bawah batas normal 51

72 NPL. NPL Kota Tarakan tercatat sebesa 1,53% disusul oleh Kab. Tana Tidung sebesar 1,36% dan Kab. Nunukan sebesar 1,33%. Sementara itu, Kab. Malinau menjadi wilayah yang memiliki NPL terendah di Kaltara sebesar,73% (Grafik IV.9). Tarakan 1.53% Tana Tidung 1.36% Nunukan 1.33% Bulungan 1.31% Malinau.73% Grafik IV.9 Risiko Kredit Spasial Kota/Kab Kaltara Stabilitas Keuangan Daerah Sektor Korporasi Dana pihak ketiga korporasi di Kaltara masih mengalami tren perlambatan pada triwulan II 217. DPK yang bersumber dari korporasi tumbuh sebesar 3,48% (yoy) melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 26,46% (yoy) (Grafik IV.1Jenis simpanan yang mengalami penurunan paling besar adalah giro yang terkontraksi hingga - 16,4% (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 26,46% (yoy). Selain itu, tabungan juga tumbuh melambat dari triwulan sebelumnya yang tercatat 91,56% (yoy) menjadi sebesar 5,7% (yoy). Di sisi lain, saldo simpanan berbentuk deposito mengalami peningkatan hingga 56,25% (yoy) dibandingkan triwulan I 217 sebesar 33,37% (yoy). Simpanan berbentuk giro juga menjadi pilihan utama korporasi di dengan pangsa mencapai 58,6%. Komponen berikutnya adalah deposito sebesar 26,7%, diikuti oleh simpanan tabungan dengan pangsa sebesar 14,7%. (Grafik IV.11). 2.5 Rp Triliun %yoy % % 58.6% -3. I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II DPK Korporasi Pertumbuhan (Rhs) Giro Tabungan Deposito Grafik IV.1 Perkembangan DPK Korporasi Kaltara Grafik IV.11 Komposisi DPK Korporasi Kaltara 52

73 Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan kredit korporasi di Kaltara pada triwulan II 217 melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Kredit perbankan kepada korporasi di Kaltara tercatat sebesar 19,4% (yoy) pada triwulan II 217 lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I 217 sebesar 23,4% (yoy) (Grafik IV.12). Risiko kredit korporasi di Kaltara pun masih terjaga pada level yang rendah dengan rasio NPL sebesar 1,85% (yoy) %yoy % I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Pertumbuhan Kredit Korporasi NPL Rasio (rhs) Grafik IV.12 Perkembangan Kredit Korporasi Kaltara Stabilitas Keuangan Daerah Sektor Rumah Tangga DPK milik perseorangan di perbankan Kaltara mengalami peningkatan pada triwulan II 217. DPK perseorangan di Kaltara pada triwulan II 217 tumbuh sebesar 5,81%(yoy) meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 2,64% (Grafik IV.13). Simpanan berbentuk deposito dan tabungan yang dimiliki oleh nasabah perseorangan di Kaltara mencatat pertumbuhan masing-masing sebesar 15,1% (yoy) dan 1,77% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 5,5% (yoy) dan 1,77% (yoy). Sementara itu, simpanan jenis Giro yang dimiliki oleh perseorangan mencatat penurunan pertumbuhan sebesar -1,21% (yoy), terkontraksi lebih dalam dibandingkan dengan periode sebelumnya yang terkontraksi -1,27% (yoy). Berdasarkan komponennya, simpanan dalam bentuk tabungan masih mendominasi struktur DPK perseorangan di Kaltara dengan komposisi sebesar 62,4%. Komponen berikutnya adalah simpanan berbentuk deposito dengan pangsa 35,5% dan giro sebesar 2,1% (Grafik IV.14). 53

74 8 Rp Triliun %yoy % 2.1% % - I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II DPK Perorangan Pertumbuhan (Rhs) Giro Tabungan Deposito Grafik IV.13 Perkembangan DPK Perorangan Kaltara Grafik IV.14 Komposisi DPK Perorangan Kaltara Penyaluran kredit perbankan untuk konsumsi kepada RT di wilayah Kaltara masih tumbuh positif walaupun sedikit melambat. Penyaluran kredit konsumsi kepada RT di wilayah Kaltara pada triwulan II 217 tumbuh 9,93% (yoy) lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 12.8% (yoy) (Grafik IV.15). Pertumbuhan paling besar berasal dari kredit properti sebesar 13,95% (yoy) namun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 17,55% (yoy). Selain itu, pertumbuhan kredit kendaraan bermotor masih terkontraksi sebesar -4,61% (yoy), namun tidak sedalam dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai -7,95% (yoy) (Grafik IV.16). Berdasarkan komposisinya, kredit RT masih didominasi oleh kredit multiguna yang pangsanya mencapai 79,5% disebabkan fleksibilitas penggunaan dan kemudahan pencairannya, disusul oleh kredit properti yang mencakup KPR, KPA, serta kredit pemilikan ruko dengan total komposisi sebesar 8,4%. Pangsa penggunaan kredit perseorangan berikutnya adalah yang digunakan untuk pembelian kendaraan bermotor sebesar 5,5% dari total kredit konsumsi di Kaltara %yoy % I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II % (yoy) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Pertumbuhan Kredit Rumah Tangga NPL (Rhs) Rumah Tangga Properti Kendaraan Bermotor Multiguna Grafik IV.15 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Kaltara Grafik IV.16 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Berdasarkan Jenisnya Kaltara Risiko kredit RT di Kaltara masih berada pada level yang rendah, sejalan dengan cukup baiknya kualitas kredit secara umum di Kaltara. Tingkat NPL kredit RT pada triwulan II 217 tercatat,55%, sedikit meningkat dibandingkan risiko pada triwulan sebelumnya sebesar 54

75 ,51%. Risiko paling tinggi dicatat oleh kredit kendaraan bermotor dengan rasio NPL sebesar 2,2%(yoy) disusul kredit property dengan rasio NPL sebesar 1,1% (yoy). Sedangkan kredit multiguna yang mendominasi penyaluran kredit RT di Kaltara masih memiliki kualitas yang baik dengan rasio NPL yang rendah yaitu sebesar,31%. Stabilitas Keuangan Daerah UMKM Rasio kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap total pembiayaan di wilayah Kaltara meningkat pada triwulan II 217. Kredit yang disalurkan kepada UMKM di wilayah Kaltara memiliki rasio sebesar 32.9% dari total kredit di Kaltara pada triwulan II 217. Rasio tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 33,15%. Pangsa kredit UMKM di Kaltara sudah berada pada level di atas ketentuan rasio kredit atau pembiayaan UMKM minimal terhadap total portofolio kredit perbankan yang ditargetkan minimal 15% pada tahun 217 (Grafik IV.17). Penyaluran kredit kepada UMKM di Kaltara pada triwulan II 217 tercatat mengalami perlambatan. Kredit UMKM di Kaltara tumbuh sebesar 9,94% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 24,8% (yoy) (Grafik IV.18). Dari sisi jenis penggunaan kredit, pertumbuhan kredit modal kerja kepada UMKM turut melambat dari triwulan sebelumnya sebesar 17,87% (yoy) menjadi sebesar 1,59% (yoy) pada triwulan II 217. Lebih lanjut, komponen kredit investasi tumbuh melambat sebesar 6,23% (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 39,58% (yoy) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II %yoy % I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Ratio Kredit UMKM Kredit Non UMKM Kredit UMKM NPL (Rhs) Grafik IV.17 Perkembangan Rasio Kredit UMKM Terhadap Total Kredit Kaltara Grafik IV.18 Perkembangan Kredit UMKM Kaltara Dilihat dari komposisinya, kredit UMKM yang digunakan untuk modal kerja masih mendominasi dibandingkan kredit untuk investasi dengan perbandingan 7,8% : 29,2% (Grafik IV.19). Sedangkan menurut lapangan usahanya, kredit UMKM paling besar disalurkan ke sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) hingga mencapai 64,% dari total kredit UMKM (Grafik 55

76 IV.2). Dengan share yang dominan, kredit pada UMKM sektor PHR tumbuh sebesar 99,11% (yoy) meningkat signifikan dibandingkan triwulan lalu sehingga memberikan andil paling besar terhadap pertumbuhan kredit UMKM secara umum. PHR 64.% 29.2% Pertanian J. Keuangan, R.E. dan J. Usaha Industri 6.46% 4.92% 15.26% 7.8% Trans & Kom J. Lainnya Pertambangan LGA 3.88% 3.19% 2.17%.13% Lainnya Modal Kerja Investasi.% Grafik IV.19 Komposisi Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan Kaltara Grafik IV.2 Komposisi Kredit UMKM Berdasarkan Lapangan Usaha Kaltara Sedangkan risiko kredit UMKM di Kaltara masih pada batas wajar, tetapi lebih besar dibandingkan risiko kredit secara umum yaitu sebesar 3,7%. Risiko kredit UMKM di Kaltara tersebut sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang masih tercatat sebesar 2,71%. 56

77 57

78 66

79 V. PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH Transaksi keuangan di Kaltara pada triwulan II 217 mengalami penurunan pada jenis transaksi nontunai. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai Pada triwulan II 217, jumlah transaksi yang menggunakan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) di wilayah Kalimantan Utara mengalami penurunan. Nominal transaksi SKNBI triwulan II 217 tercatat Rp 91,7 miliar atau terkontraksi sebesar -32,42% (yoy) lebih dalam dibandingkan triwulan I 217 yang mengalami kontraksi sebesar -24,59% (yoy) dengan nominal sebesar Rp 1,1 triliun (Grafik V.1). Penurunan juga terjadi secara volume transaksi, dimana transaksi via SKNBI di Kaltara tercatat sebanyak transaksi, terkontraksi -8,19% (yoy) dibandingkan periode sebelumnya sejumlah transaksi (Grafik V.2). 1,6 Rp miliar %yoy 2 4 transaksi %yoy 1 1,4 1,2 1, I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Kliring Nominal g.nominal (Rhs) Kliring Volume g.volume (Rhs) Grafik V.1 Perkembangan Nominal Transaksi Kliring Kaltara Grafik V.2 Perkembangan Volume Transaksi Kliring Kaltara Pengelolaan Uang Rupiah Aliran Uang Masuk/Keluar (Outflow/Inflow) Jumlah uang kartal yang beredar di Provinsi Kaltara selama triwulan II 217 sebesar Rp 25,9 miliar. Secara nominal, nilai transaksi outflow selama periode Mei sampai dengan Juni di wilayah Kaltara mencapai Rp 221,5 miliar. Sementara itu, nilai transaksi inflow tercatat Rp 29,4 miliar. Posisi net outflow mengindikasikan suatu kondisi dimana lebih banyak uang yang keluar dibandingkan uang yang masuk ke KPw BI Provinsi Kaltara. Aliran outflow yang signifikan pada triwulan II didorong oleh peningkatan aliran uang keluar dari Bank Indonesia ke perbankan untuk memenuhi kebutuhan selama Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, 67

80 kebutuhan konsumsi pemerintah maupun swasta turut serta meningkat disebabkan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) (Grafik V.3). 5 Rp miliar INFLOW OUTFLOW -3 II Inflow Outflow Netflow Grafik V.3 Perkembangan Nominal Transaksi Kliring Kaltara Dalam rangka mendukung kebijakan clean money policy yang ditetapkan oleh Bank Indonesia di seluruh wilayah nusantara, KPw BI Provinsi Kaltara secara rutin melakukan kegiatan penarikan Uang Tidak Layak Edar (UTLE) antara lain uang lusuh, cacat, sudah dicabut, dan ditarik dari peredaran. Selanjutnya UTLE tersebut disortir dan diganti dengan Uang Layak Edar (ULE). Kegiatan tersebut sebagai upaya Bank Indonesia dalam meningkatkan kualitas uang yang diterima dan beredar di masyarakat. Demi menjaga kualitasnya, dilakukan pemusnahan terhadap UTLE sesuai dengan prosedur yang ada. Selama periode Mei sampai dengan Juni 217, KPw BI Kaltara tercatat telah melakukan pemusnahan Uang Rupiah sebesar Rp 5,9 miliar. Pemusnahan ini diiringi dengan meningkatnya outflow dari KPw BI Kaltara. Pecahan Rp 1. dan Rp 5. masih mendominasi aliran perkasan untuk uang kertas selama triwulan II 217 di KPw BI Provinsi Kaltara baik pada sisi inflow maupun outflow. Sepanjang triwulan II 217, pada sisi outflow jumlah Uang Kertas (UK) pecahan Rp 1. sebesar Rp 12,5 miliar atau 48% dari total lembar UK yang keluar dari perbankan dan diikuti oleh UK pecahan Rp 5. sebesar Rp 96,2 miliar atau 38% terhadap total UK. Khusus untuk Uang Logam (UL), pecahan Rp 1. mendominasi outflow uang yakni sebesar Rp 28 juta atau 72% dan UL pecahan Rp 5 sebesar Rp 68 juta atau 17% dari keseluruhan outflow UL. Sementara itu, kondisi yang sama juga dialami pada posisi inflow. Sepanjang triwulan II 217, KPw BI Kaltara telah melakukan transaksi UK pecahan Rp 1. sebesar Rp 14,3 miliar atau 49% dari total inflow UK dan UK pecahan Rp 5. sebesar Rp 1,4 miliar atau 35% dari total inflow UK. Di posisi inflow UL, transaksi selama triwulan II 217 tercatat didominasi oleh uang pecahan Rp 5 sebesar Rp 2 juta atau 51% dan diikuti uang pecahan Rp 1. sebesar Rp 1 juta atau 37%. 68

81 % % 1% INFLOW UK INFLOW UL 3% % UANG KERTAS 1 4% % 5% 7% 35% 49% UANG KERTAS 5 UANG KERTAS 2 UANG KERTAS 1 UANG KERTAS 5 UANG KERTAS 2 UANG KERTAS 1 8% 51% 37% UANG LOGAM 1 UANG LOGAM 5 UANG LOGAM 2 UANG LOGAM 1 UANG LOGAM 5 UANG KERTAS 5 Grafik V.4 Denominasi Inflow Uang Kartal Kalimantan Utara Triwulan II 217 Grafik V.5 Denominasi Inflow Uang Logam Kalimantan Utara Triwulan II 217 4% 3% 5% 38% % 2% % % OUTFLOW UK 48% UANG KERTAS 1 UANG KERTAS 5 UANG KERTAS 2 UANG KERTAS 1 UANG KERTAS 5 UANG KERTAS 2 UANG KERTAS 1 17% 4% % 7% 72% OUTFLOW UL UANG LOGAM 1 UANG LOGAM 5 UANG LOGAM 2 UANG LOGAM 1 UANG LOGAM 5 UANG KERTAS 5 Grafik V.6 Denominasi Outflow Uang Kartal Kalimantan Utara Triwulan II 217 Grafik V.7 Denominasi Outflow Uang Logam Kalimantan Utara Triwulan II 217 Uang yang Diragukan Keasliannya Sepanjang periode triwulan II 217, KPw BI Provinsi Kaltara memperoleh temuan sejumlah 6 bilyet uang yang diragukan keasliannya atau uang palsu (uang yang tidak sesuai dengan ciri-ciri keaslian uang rupiah). Menurut nominalnya, uang palsu yang ditemukan terdiri dari Uang Pecahan Besar (UPB) dengan nominal Rp 5. tahun emisi 25 sejumlah 5 bilyet dan uang dengan nominal Rp 1. tahun emisi 24 sejumlah 1 bilyet. Menindaklanjuti hal ini, KPw BI Provinsi Kaltara terus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait ciri-ciri keaslian uang rupiah sehingga masyarakat diharapkan turut berperan serta mengantisipasi peredaran uang palsu. Selama triwulan II 217, KPw BI Provinsi Kaltara terus melakukan sosialisasi kepada berbagai pihak mulai dari pelajar, pedagang, masyarakat hingga instansi pemerintahan. 69

82 Penemuan Uang yang Diragukan Keasliannya 83% 17% Uang Pecahan Besar Tahun Emisi 24 1 Uang Pecahan Besar Tahun Emisi 25 5 Grafik V.8 Uang Yang Diragukan Keasliannya Penyediaan Uang Rupiah Layak Edar (UTLE) Dalam rangka mengendalikan peredaran uang kartal, Bank Indonesia melakukan pemusnahan UTLE dan menyediakan uang layak edar (ULE) di masyarakat melalui beberapa kegiatan, diantaranya kas keliling dan kas titipan. KPw BI Kaltara yang mulai beroperasi sejak soft launching tanggal 1 Mei 217 telah melaksanakan kegiatan kas keliling mapun kas titipan pada periode triwulan II 217. Kas Keliling Salah satu layanan kas luar kantor yang dapat dilakukan oleh KPw BI Kaltara adalah kas keliling, yaitu kegiatan penukaran uang oleh unit kerja operasional kas kepada masyarakat, bank/atau pihak lain dengan menggunakan sarana angkutan. Kas keliling dibagi menjadi 2 (dua) layanan, yaitu kas keliling dalam kota dan kas keliling luar kota. Kas keliling dalam kota merupakan kegiatan layanan kas luar kantor untuk melayani penukaran kepada masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi oleh bank umum. Wilayah kegiatan kas keliling dalam kota (Kota Tarakan) pada periode triwulan II 217 diantaranya Pasar Gusher, Pasar Tenguyun, Pasar Beringin, dan Pasar THM dengan modal per kegiatan berkisar Rp Sampai dengan akhir bulan Juni 217, kegiatan layanan kas keliling dalam kota telah dilaksanakan sejumlah 16 (enam belas) kali termasuk layanan selama bulan Ramadan menuju Hari Raya Idul Fitri yang dilakukan sejumlah 1 (sepuluh) kali. 7

83 Tabel V.1 Kegiatan Kas Keliling dalam Kota di Bulan Ramadan 1438 H No Lokasi Uang Kertas Uang Logam Total Uang Kartal 1 Pasar Tenguyun Rp 237,, Rp 13,, Rp 25,, 2 Pasar Batu Rp 387,, Rp 13,, Rp 4,, 3 Pasar Gusher Rp 47,, Rp 13,, Rp 42,, 4 Pasar Beringin Rp 74,, Rp 8,7, Rp 748,7, 5 Pasar Tenguyun Rp 819,, Rp 9,, Rp 828,, 6 Pasar THM Rp 1,38,, Rp 9,, Rp 1,47,, 7 Syahbandar/Pelindo Rp 285,, Rp 9,, Rp 294,, 8 Kantor Walikota dan Gd. Gadis Rp 547,2, Rp 5,, Rp 552,2, 9 Kantor Camat Rp 113,2, Rp 3,4, Rp 116,6, 1 Koramil Rp 181,, Rp 7,1, Rp 188,1, Total Rp 4,754,4, Rp 9,2, Rp 4,844,6, Layanan kas keliling dilakukan pula di luar kota dengan tujuan menjangkau masyarakat Provinsi Kaltara yang berada di luar wilayah Kota Tarakan. Selama periode triwulan II 217, telah dilaksanakan kas keliling luar kota ke Kabupaten Nunukan, Malinau, dan Tana Tidung masingmasing sejumlah 1 (satu) kali kegiatan. Berdasarkan data pengelolaan uang rupiah KPw BI Provinsi Kaltara periode triwulan II 217, transaksi uang kertas melalui kegiatan kas keliling yang masuk sebesar Rp dan keluar sebesar Rp Kemudian, uang logam yang masuk sebesar Rp 3.6. dan keluar sebesar Rp Adapun total uang kartal yang masuk melalui kegiatan kas keliling sebesar Rp dan keluar sebesar Rp Tabel V.2 Kegiatan Kas Keliling Selama Triwulan II di Kota Tarakan Jenis Uang Kas Masuk Kas Keluar Uang Kertas Rp 14,497,44, Rp 14,366,7, Uang Logam Rp 3,6, Rp 12,3, Total Rp 14,5,5, Rp 14,487,, Kas Titipan Di Provinsi Kalimantan Utara, terdapat 1 (satu) bank pengelola kas titipan yang berada di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan yaitu Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (BPD Kaltim). Dalam menjalankan kegiatannya, BPD Kaltim bersama dengan 4 (empat) bank peserta yang terdiri dari Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, dan Bank Danamon mengedarkan Uang Layak Edar (ULE) hingga daerah terpencil. Berdasarkan plafon kas titipan di Tanjung Selor, perbankan dapat melaksanakan transaksi uang kartal antar bank (TUKAB) hingga 15 miliar rupiah. Lebih lanjut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara dalam waktu dekat akan meresmikan lokasi kas titipan baru di Kabupaten Malinau. 71

84 Perkembangan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) Selama periode triwulan II 217, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara telah memproses 2 (dua) penyelenggara Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) yang tengah mengurus perizinan kepada Bank Indonesia. Sementara itu, adanya penyempurnaan ketentuan tentang KUPVA melalui penerbitan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/2/PBI/216 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank pada tanggal 3 Oktober 216 diharapkan dapat memberikan panduan yang lebih jelas dalam penyelenggaraan KUPVA oleh lembaga bukan bank, meningkatkan tata kelola yang baik, serta mendorong perkembangan industri KUPVA menjadi lebih sehat dan efisien. Bank Indonesia aktif melakukan pengawasan dan memberikan pembinaan kepada KUPVA serta melakukan upaya persuasif kepada KUPVA yang belum berizin agar dapat memperoleh izin selambatlambatnya tanggal 7 April 217. Kedua hal tersebut dilakukan agar dapat mendukung pembentukan iklim sistem pembayaran yang aman, lancar, efisien, serta melindungi konsumen. Program Elektronifikasi Elektronifikasi secara umum didefinisikan sebagai suatu upaya untuk mengubah transaksi masyarakat yang semula dilakukan secara manual menjadi elektronik, dari metode pembayaran secara tunai menjadi non tunai, serta pelaku transaksi keuangan yang sebelumnya bersifat eksklusif menjadi inklusif. Kaitannya dengan keuangan inklusif, elektronifikasi membuka akses masyarakat untuk terhubung dengan layanan keuangan serta mendekatkan lembaga keuangan kepada masyarakat hingga ke daerah terpencil (remote area). Sebagai otoritas di bidang sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki tugas pokok dan fungsi dalam menunjang layanan keuangan non tunai. Ditetapkannya Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) pada tanggal 14 Agustus 217 menjadi pintu bagi akselerasi layanan keuangan non tunai. Melalui roadmap elektronifikasi tahun , Bank Indonesia melakukan 4 (empat) strategi meliputi upaya perubahan perilaku masyarakat, upaya perubahan perilaku pelaku industri sistem pembayaran ritel, perluasan penerimaan instrumen dan layanan non tunai, serta koordinasi kelembagaan dan regulasi untuk tujuan elektronifikasi. Berdirinya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara menjadi langkah awal bagi wilayah Kaltara untuk menerapkan layanan keuangan non tunai. Berbagai perjanjian antara Bank Indonesia dengan instansi pemerintah pun turut serta membuka ruang bagi layanan keuangan non tunai. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 91/1866/SJ dan 91/1867/SJ tentang Implementasi Transaksi Non Tunai pada Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, KPw BI Provinsi Kaltara akan memfasilitasi pemerintah 72

85 dalam mendukung program elektronifikasi. Diharapkan, program elektronifikasi tersebut mendapatkan dukungan penuh dari stakeholder sehingga mendorong perkembangan transaksi sistem pembayaran non tunai di wilayah Kaltara sebagai provinsi termuda di Indonesia. 73

86 74

87 75

88 VI. KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN Meningkatnya kondisi perekonomian Kaltara triwulan pada triwulan II 217 belum mampu memberikan dampak positif terhadap kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan dan Kaltara. Gambaran Umum Jumlah angkatan kerja di wilayah Kaltara mengalami peningkatan pada Februari 217. Meningkatnya jumlah angkatan kerja juga didukung oleh kenaikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun demikian, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kaltara mengalami peningkatan pada Februari 217 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di sisi lain, tingkat kemiskinan periode Maret 217 di Kaltara meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan lokasinya, naiknya tingkat kemiskinan Kaltara terjadi baik di kota maupun di desa. Sementara itu, Kualitas sumber daya manusia Kaltara terus mengalami peningkatan pada tahun 216. Ketenagakerjaan Berdasarkan rilis data ketenagakerjaan Februari 217 oleh BPS, kondisi ketenagakerjaan Kaltara lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) berdasarkan rilis ketenagakerjaan meningkat dari 62,96% pada Februari 216 menjadi 68,33% pada Februari 217. Meningkatnya TPAK disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk usia 15 tahun keatas lebih besar dibandingkan dengan peningkatan jumlah angkatan kerja. Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas sebanyak 475,5 ribu jiwa, meningkat 4,32% dibandingkan tahun sebelumnya Tingkat pengangguran Kaltara Februari 217 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 217 meningkat dari 3,92% pada tahun Februari 216 menjadi 5,17%. Meningkatnya TPT Kaltara disebabkan karena pertumbuhan jumlah penganggur periode Februari 217 lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah angkatan kerja yang mendapatkan pekerjaan pada periode survei tersebut. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi belum ditopang oleh sektor usaha yang 76

89 menyerap lebih banyak tenaga kerja. Jumlah penganggur Kaltara sebanyak jiwa, meningkat 49,39% dibandingkan Februari 216 yang tercatat jiwa (Tabel VI.3). Tabel VI.1 Angkatan Kerja dan Pengangguran Provinsi Kaltara Kondisi Ketenagakerjaan Pertumbuhan Feb Feb Orang % Jumlah Penduduk , ,51 19, Jumlah Angkatan Kerja 286,72 324,586 37, Jumlah Bekerja 275,474 37,812 32, Jumlah Penganggur 11,228 16,774 5, Bukan Angkatan Kerja 168,657 15,465 (18,192) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Sumber : BPS, diolah Sektor jasa kemasyarakatan merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja terbanyak di Kaltara pada Februari 217. Berdasarkan pangsanya, sektor jasa kemasyarakatan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 95,66 ribu jiwa atau 31,8% dari total penduduk yang bekerja di Kaltara, disusul oleh sektor pertanian sebanyak 87,96 ribu jiwa (28,58%) dan sektor perdagangan sebanyak 68,61 ribu jiwa (22,29%). Sektor yang mengalami penambahan tenaga kerja paling banyak adalah sektor jasa kemasyarakatan yang bertambah 37,9 ribu jiwa atau naik 65,6% disusul oleh sektor pertanian sebanyak 4,99ribu jiwa atau naik 6,1% dibandingkan Februari 216. Sementara itu, sektor bangunan merupakan sektor yang mengalami penurunan tenaga kerja tertinggi dengan penurunan sebesar jiwa atau turun 59,25%. (Tabel VI.2). Tabel VI.2 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Lapangan Usaha Provinsi Kaltara Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Pertumbuhan Feb Feb Orang % Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 82,976 87,963 4, Pertambangan dan penggalian 7,916 3,814 (4,12) Industri Pengolahan 19,373 11,735 (7,638) Listrik, gas dan air 1,692 1,517 (175) Bangunan 24,556 1,7 (14,549) Perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel 54,488 68,66 14, Angkutan, pergudangan dan komunikasi 21,448 2,224 (1,224) Keuangan, asuransi, sewa dan jasa perusahaan 5,262 8,29 3, Jasa kemasyarakatan 57,763 95,656 37, Total 275,474 37,812 32, Sumber : BPS, diolah 77

90 Kesejahteraan Kemiskinan Jumlah penduduk miskin Kaltara pada Maret 217 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data kemiskinan BPS pada Maret 217, persentase penduduk miskin di Kalimantan Utara meningkat dari 6,23% atau 41,12 jiwa pada Maret 216 menjadi 7,22% atau 49,47 jiwa. Peningkatan angka kemiskinan tersebut terjadi baik di kota maupun di desa. Penduduk miskin di desa memiliki pangsa terbesar mencapai 63,57% sedangkan di kota sebesar 36,43% terhadap total penduduk miskin di Kaltara.Jumlah penduduk miskin di kota naik dari 14,21 ribu pada Maret 216 menjadi 26,91 ribu pada Maret 217, atau secara persentase naik dari 3,78% menjadi 4,59%. Sementara itu, jumlah penduduk miskin di pedesaan meningkat dari 26,91 ribu jiwa menjadi 3145 ribu jiwa, atau secar persentase naik dari 9,47 jiwa pada Maret 216 menjadi 1,78 ribu jiwa pada Maret 217. (Grafik VI.1 dan 2) Ribu orang % Ribu Sep Mar Sep Mar Kota Desa Jumlah % Kemiskinan (Rhs) 216 Maret 217 Maret Sumber: BPS, diolah Grafik VI.1 Perkembangan Penduduk Miskin Kaltara Sumber: BPS, diolah Grafik VI.2 Jumlah Penduduk Miskin di Kota dan Desa Kaltara IPM Kalimantan Utara Kualitas sumber daya manusia Kaltara terus mengalami peningkatan pada tahun 216. Peningkatan tersebut ditandai dengan terus meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltara yang telah mencapai 69,2, meningkat sebesar,44 poin atau tumbuh sebesar,64% dibandingkan IPM Kaltara tahun 215 yang sebesar 68,76. Peningkatan IPM Kaltara bersumber dari tiga dimensi penyusunnya yaitu kesehatan, pengetahuan, dan standar hidup layak. 78

91 Tabel VI.3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Utara Pengeluaran per IPM AHH (tahun) HLS (Tahun) RLS (Tahun) Kabupaten/Kota Kapita Disesuaikan Capaian (%) Malinau ,415 9, Bulungan ,877 8, Tana Tidung ,87 6, Nunukan ,199 6, Kota Tarakan ,642 1, Provinsi Kalimantan Utara ,354 8, Sumber : BPS, diolah Dimensi kesehatan yang ditunjukkan oleh Angka Harapan Hidup (AHH) tumbuh sebesar,27% atau sebesar,27 poin dibandingkan tahun 215. Dimensi pengetahuan ditunjukkan oleh dua indikator yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). HLS tumbuh,4% atau meningkat,5 poin dibandingkan tahun 215. Adapun RLS tumbuh 1,56% atau meningkat,13 poin dibandingkan tahun 215. Tren peningkatan juga dialami oleh dimensi standar hidup layak yang diwakili oleh indikator pengeluaran per kapita. Pada tahun 216 indikator pendapatan per kapita penduduk Kaltara yang mencapai Rp8,43 juta, tumbuh sebesar,96% dibandingkan tahun 215 (Grafik VI.3) Indeks %yoy Indeks Malinau Bulungan KTT Nunukan Tarakan Kaltara IPM Pertumbuhan (Rhs) Sumber : BPS, diolah Grafik VI.3 Perkembangan IPM Kalimantan Utara Sumber : BPS, diolah Grafik VI.4 Perbandingan Spasial IPM Kalimantan Utara Tren peningkatan IPM juga terjadi secara spasial di 5 kabupaten/kota di Kaltara. IPM tertinggi tahun 216 di Kaltara dimiliki oleh Kota Tarakan sebesar 74,88, diikuti oleh Kabupaten Malinau sebesar 7,71. Sementara kota/kabupaten yang mengalami peningkatan tahunan tertinggi adalah Kabupaten Nunukan yang tumbuh 1,58%, diikuti kemudian dengan Kabupaten Tana Tidung yang tumbuh 1,11% (Grafik VI.4). 79

92 8

93 81

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN UTARA AGUSTUS 217 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Utara Publikasi ini dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi

Lebih terperinci

Publikasi ini dapat diakses secara online pada:

Publikasi ini dapat diakses secara online pada: A NOVEMBER 217 Publikasi ini dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi Salinan publikasi dalam bentuk hardcopy dapat diperoleh di: Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan

Lebih terperinci

Publikasi ini dapat diakses secara online pada:

Publikasi ini dapat diakses secara online pada: A FEBRUARI 218 Publikasi ini dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi Salinan publikasi dalam bentuk hardcopy dapat diperoleh di: Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA MEI 217 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur Publikasi ini dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 218 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur Publikasi ini dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 217 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur Publikasi ini dapat diakses secara online pada:

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA NOVEMBER 216 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur Tim Penyusun Muhamad Nur : Kepala Perwakilan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 217 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur Publikasi ini dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi

Lebih terperinci

KONSULTASI PUBLIK RKPD PROVINSI KALTIM 2018

KONSULTASI PUBLIK RKPD PROVINSI KALTIM 2018 KONSULTASI PUBLIK RKPD PROVINSI KALTIM 218 Peran Dunia Usaha Dalam Menggerakan Ekonomi Rakyat Samarinda, 14 Maret 217 STRUKTUR EKONOMI KALTIM Seiring dengan booming harga komoditas yang terjadi pada tahun

Lebih terperinci

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA AGUSTUS 216 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur Tim Penyusun Mawardi B.H. Ritonga : Kepala Perwakilan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 No. 046/08/63/Th XVII, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-2013 tumbuh sebesar 13,92% (q to q) dan apabila dibandingkan dengan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan Mei 217 (terbit setiap triwulan) KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI SELATAN Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan Agustus 217 (terbit setiap triwulan) KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI SELATAN Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

Halaman ini sengaja dikosongkan.

Halaman ini sengaja dikosongkan. 2 Halaman ini sengaja dikosongkan. KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan ridha- IV Barat terkini yang berisi mengenai pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI LAMPUNG. Kajian Triwulanan Misi Bank Indonesia. Visi, Misi dan Nilai Strategis Bank Indonesia

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI LAMPUNG. Kajian Triwulanan Misi Bank Indonesia. Visi, Misi dan Nilai Strategis Bank Indonesia Visi, Misi dan Nilai Strategis Bank Indonesia KAJIAN EKONOMI DAN Visi Bank Indonesia KEUANGAN REGIONAL PROVINSI LAMPUNG Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan

Lebih terperinci

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga.

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga. No. 064/11/63/Th.XVIII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2014 Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan III-2014 tumbuh sebesar 6,19 persen, lebih lambat dibandingkan

Lebih terperinci

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada:

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: Februari 2018 Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/ Salinan publikasi ini juga dapat diperoleh

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan November 216 (terbit setiap triwulan) KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI SELATAN Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014 No. 048/08/63/Th XVIII, 5Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II- tumbuh sebesar 12,95% dibanding triwulan sebelumnya (q to q) dan apabila

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 069/08/64/Th.XIX, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II - 2016 EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II - 2016 : PERTUMBUHAN Y ON Y : -1,30 PERSEN

Lebih terperinci

RAKORDAL PROVINSI KALTENG TRIWULAN III 2016

RAKORDAL PROVINSI KALTENG TRIWULAN III 2016 RAKORDAL PROVINSI KALTENG TRIWULAN III 2016 EKONOMI NASIONAL KONDISI EKONOMI NASIONAL TRIWULAN II 2016 INFLASI=2,79% GROWTH RIIL : 2,4% Ekonomi Nasional dapat tumbuh lebih dari 5,0% (yoy) pada triwulan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN III 2015 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur Tim Penyusun Mawardi B.H. Ritonga : Kepala Perwakilan Harry Aginta

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan Februari 218 (terbit setiap triwulan) KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI SELATAN Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia

Lebih terperinci

PAPARAN BANK INDONESIA RAKORDAL TW II 17. Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah

PAPARAN BANK INDONESIA RAKORDAL TW II 17. Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah PAPARAN BANK INDONESIA RAKORDAL TW II 17 Kalimantan Tengah Pertumbuhan Ekonomi & Inflasi Tahun 2017 Pasca meningkat cukup tinggi pada triwulan I 2017, ekonomi Kalimantan Tengah diperkirakan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 52/08/35/Th.XV, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017 TUMBUH 5,03 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-2016 Perekonomian

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 63/11/73/Th. VIII, 5 November 2014 EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN III TUMBUH SEBESAR 6,06 PERSEN Perekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan III tahun 2014 yang diukur

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan Februari 217 (terbit setiap triwulan) KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI SELATAN Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NTB No. 12/02/52/Th.X, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TUMBUH 5,82 PERSEN Sampai dengan triwulan IV-2016 perekonomian

Lebih terperinci

EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II :

EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II : BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 066/08/64/Th.XX, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II-2017 EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II -2017 : PERTUMBUHAN Y-ON-Y 3,58 PERSEN DAN Q-T-

Lebih terperinci

6.1. Kinerja Sistem Pembayaran Transaksi Keuangan Secara Tunai Transaksi Keuangan Secara Non Tunai... 74

6.1. Kinerja Sistem Pembayaran Transaksi Keuangan Secara Tunai Transaksi Keuangan Secara Non Tunai... 74 i ii ii 1.1. Analisis PDRB Dari Sisi Penawaran... 3 1.1.1. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan... 4 1.1.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian... 6 1.1.3. Sektor Industri Pengolahan... 8 1.1.4. Sektor

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 26/05/73/Th. VIII, 5 Mei 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014 PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN I 2014 BERTUMBUH SEBESAR 8,03 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 MEI KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah Mei dapat dipublikasikan. Buku ini

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TAHUN 2016 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No.11/02/34/Th.XIX, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TAHUN 2016 EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016 TUMBUH 5,05 PERSEN LEBIH TINGGI DIBANDING TAHUN

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan Agustus 216 (terbit setiap triwulan) KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI SELATAN Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA EKONOMI PAPUA TRIWULAN II-2017 TUMBUH 4,91 PERSEN MENINGKAT DARI TAHUN SEBELUMNYA YANG BERKONTRAKSI -5,17 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA EKONOMI PAPUA TRIWULAN II-2017 TUMBUH 4,91 PERSEN MENINGKAT DARI TAHUN SEBELUMNYA YANG BERKONTRAKSI -5,17 PERSEN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA 45/08/94/Th.X, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TRIWULAN II-2017 EKONOMI PAPUA TRIWULAN II-2017 TUMBUH 4,91 PERSEN MENINGKAT DARI TAHUN SEBELUMNYA YANG BERKONTRAKSI

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Barat

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Barat Mei - 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 067/08/64/Th.XX, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II - 2017 EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II - 2017 : PERTUMBUHAN Y-ON-Y 6,44 PERSEN DAN

Lebih terperinci

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014 No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 Secara triwulanan, PDRB Kalimantan Selatan triwulan IV-2013 menurun dibandingkan dengan triwulan III-2013 (q-to-q)

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL AGUSTUS 216 website : www.bi.go.id email : empekanbaru@bi.go.id VISI BANK INDONESIA : kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan November 2017 (terbit setiap triwulan) KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI SELATAN Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TAHUN 2016 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 09/02/18 Tahun XVIII, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TAHUN 2016 EKONOMI LAMPUNG TAHUN 2016 TUMBUH 5,15 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TAHUN SEBELUMNYA Perekonomian Lampung

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 11/02/35/Th.XV, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016 EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016 TUMBUH 5,55 PERSEN MEMBAIK DIBANDING TAHUN 2015 Perekonomian Jawa Timur

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL MEI. website :

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL MEI. website : KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL MEI 2017 website : www.bi.go.id VISI BANK INDONESIA : kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017 FEBRUARI 217 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah Februari 217 dapat dipublikasikan.

Lebih terperinci

MEI 2017 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

MEI 2017 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN MEI 2017 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN MEI 2017 FEBRUARI 2017 Gambar: Pasar Terapung Lok Baintan, Kabupaten

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA No. 10/02/94/Th. X, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TAHUN 2016 EKONOMI PAPUA TAHUN 2016 TUMBUH 9,21 PERSEN TUMBUH LEBIH CEPAT DIBANDING TAHUN LALU Perekonomian

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 TUMBUH 5,21 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 TUMBUH 5,21 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2015 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 09/08/Th.XVII, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 TUMBUH 5,21 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2015 Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN III

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN III BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 51/11/Th.XIX, 7 November PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN III - EKONOMI ACEH TRIWULAN III TAHUN DENGAN MIGAS TUMBUH 2,22 PERSEN, TANPA MIGAS TUMBUH 3,31 PERSEN

Lebih terperinci

Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara

Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara No. 063/11/63/Th.XVII, 6 November 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2013 Secara umum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan III-2013 terjadi perlambatan. Kontribusi terbesar

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA FEBRUARI 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA FEBRUARI 2017 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi/ Salinan publikasi ini juga dapat diperoleh

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 Distribusi (%) Laju Pertumbuhan (%) BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 017/02/64/Th.XX, 6 Februari 2017 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Utara Tahun EKONOMI PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN TUMBUH

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2018

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2018 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT Salinan publikasi ini juga dapat diperoleh dengan menghubungi: Tim

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2016 No. 12/02/51/Th. XI, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN EKONOMI BALI TAHUN TUMBUH 6,24 PERSEN MENINGKAT JIKA DIBANDINGKAN DENGAN TAHUN SEBELUMNYA. Perekonomian Bali tahun yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017 No. 31/05/51/Th. XI, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017 EKONOMI BALI TRIWULAN I-2017 TUMBUH SEBESAR 5,75% (Y-ON-Y) NAMUN MENGALAMI KONTRAKSI SEBESAR 1,34% (Q-TO-Q) Total perekonomian Bali

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TRIWULAN I-2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TRIWULAN I-2017 EKONOMI PAPUA TRIWULAN I-2017 TUMBUH 3,36 PERSEN MENINGKAT DARI TAHUN SEBELUMNYA YANG BERKONTRAKSI -0,72 PERSEN 26/05/94/Th.X,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017 2 BPS PROVINSI DI YOGYAKARTA No 46/08/34/ThXIX, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017 EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN II 2017 TUMBUH 5,17 PERSEN LEBIH LAMBAT

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti...

Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti... Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... v Kata Pengantar... x Tabel Indikator Ekonomi Provinsi Lampung... xii Ringkasan Eksekutif... xv Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Daerah...

Lebih terperinci

Rakordal KALTENG. Kondisi Perekonomian Triwulan III dan Outlook Oktober 2015

Rakordal KALTENG. Kondisi Perekonomian Triwulan III dan Outlook Oktober 2015 Rakordal KALTENG 2015 Kondisi Perekonomian Triwulan III dan Outlook 2015 19 Oktober 2015 Outline 1 Perekonomian Nasional PDB Inflasi Rupiah Outlook 2015 3 Perekonomian Proyeksi PDRB Target Inflasi Kalteng

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Daftar Isi

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Daftar Isi E E Daftar Isi DAFTAR ISI HALAMAN Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... vii Daftar Grafik... viii Daftar Gambar... xii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih... xiii RINGKASAN EKSEKUTIF... 1

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA Vol. 3 No. 3 Triwulanan Juli - September 2017 (terbit November 2017) Triwulan III 2017 ISSN xxx-xxxx e-issn xxx-xxxx KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA NOVEMBER 2017 DAFTAR ISI 2 3 DAFTAR

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN II-2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NTB No. 52/08/52/Th. XI, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN II-2017 EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN II-2017 MENGALAMI KONTRAKSI 1,96 PERSEN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH SEMESTER I

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH SEMESTER I BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 37/08/Th.XX, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH SEMESTER I - 2017 EKONOMI ACEH SEMESTER I-2017 DENGAN MIGAS NAIK 3,67 PERSEN, TANPA MIGAS TUMBUH 3,54 PERSEN

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2017 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2017 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2017 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2017 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH AGUSTUS 2016

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH AGUSTUS 2016 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH AGUSTUS 216 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional. MISI

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN III TUMBUH SEBESAR 4,68 PERSEN, LEBIH LAMBAT

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NTB No. 73/11/52/X/2016, 7 November 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016 EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016 TUMBUH 3,47 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi/ Salinan publikasi ini

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. NOVEMBER 2016 (Kajian Triwulan III-2016)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. NOVEMBER 2016 (Kajian Triwulan III-2016) KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH NOVEMBER 216 (Kajian Triwulan III-216) VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

TRIWULAN IV 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI SELATAN

TRIWULAN IV 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI SELATAN Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan TRIWULAN IV 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI SELATAN Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN III-2015 No. 78/11/71/Th. IX, 5 Agustus 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN III-2015 PEREKONOMIAN SULAWESI UTARA TRIWULAN III-2015 TUMBUH 6,28 PERSEN Perekonomian Sulawesi Utara Triwulan III-2015 yang

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi/ Salinan publikasi ini juga dapat diperoleh

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013 No. 45/08/72/Th. XVI, 02 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013 Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada

Lebih terperinci

Perkembangan Perekonomian Terkini. Peluang Pengembangan Perekonomian. Proyeksi Perekonomian Ke depan

Perkembangan Perekonomian Terkini. Peluang Pengembangan Perekonomian. Proyeksi Perekonomian Ke depan 01 02 03 Perkembangan Perekonomian Terkini Peluang Pengembangan Perekonomian Proyeksi Perekonomian Ke depan 2 Produk Domestik Regional Bruto Nasional Balikpapan Kaltim Industri Konstruksi Transportasi

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Pada triwulan I 2012 pertumbuhan Kepulauan Riau mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy)

Lebih terperinci

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Provinsi Nusa Tenggara Timur KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur triwulan I 2015 FOTO : PULAU KOMODO Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur Penerbit : KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Timur Triwulan IV 2016

Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Timur Triwulan IV 2016 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 016/2/64/Th.XX, 6 Februari 2017 Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Timur Triwulan IV PEREKONOMIAN KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN IV - : PERTUMBUHAN Y ON Y : -0,30 PERSEN DAN Q

Lebih terperinci

Suharman Tabrani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan

Suharman Tabrani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Perkembangan Terkini, Tantangan, dan Prospek Ekonomi Suharman Tabrani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Disampaikan pada MUSRENBANG RKPD 2017 KOTA BALIKPAPAN OUTLINE 2 Perekonomian Nasional Perekonomian

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan III 215 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2015 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan IV 215 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH VISI Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan. MISI Mendukung

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NTB No. 13/02/52/Th.IX, 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014 EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014 TUMBUH 5,06 PERSEN Perekonomian Provinsi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA TRIWULAN III 2015 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA TRIWULAN III 2015 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA TRIWULAN III 2015 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi DKI Jakarta. Triwulan I 2016

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi DKI Jakarta. Triwulan I 2016 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi DKI Jakarta Triwulan I 2016 Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel di regional melalui penguatan nilainilai strategis yang dimiliki

Lebih terperinci

... V... VII... XIII... XIII... XIII... 1 BAB I. PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL... 5 1.1 Perkembangan Makro Ekonomi Provinsi Maluku... 5 1.2. Perkembangan PDRB Sisi Permintaan... 7 1.3. PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2017 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2017 Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi/ Salinan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan I 216 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 EKONOMI LAMPUNG TUMBUH 5,05 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN I-2015 Perekonomian Lampung triwulan I-2016

Lebih terperinci

PROVINSI SUMATERA UTARA

PROVINSI SUMATERA UTARA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA "Menjaga Momentum Perbaikan Ekonomi Melalui Perbaikan Iklim Investasi November 2017 VISI DAN MISI Visi Bank Indonesia: Menjadi lembaga bank

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I 2016 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi Regional Provinsi

Lebih terperinci