BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 60 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Prfil Respnden Sejarah PT. PAMINDO Tiga T Pada tahun 1967 pemerintah Indnesia mengeluarkan kebijakan bagi investr asing untuk menanamkan mdalnya di negara Indnesia. Sejak saat itu investr-investr Jepang berusaha bersaing untuk mendapatkan keuntungan dari bisnis yang memiliki prspek yang baik di negara Indnesia. Dengan mdal patungan, ilmu dan teknlgi, mereka berusaha untuk membangun bisnis dan manufakturing yang berbasis di Indnesia. TEIJIN SEIKI CO., LTD., TEIJIN LTD merupakan para pemimpin pasar di Jepang dan telah berkntribusi dalam pembangunan nasinal dengan mendirikan perusahaan jint venture ini, dalam kerjasamanya dengan PT. TEKNIK UMUM, dan H.E. Kwara yang mendirikan perusahaan ini pada tanggal 9 Juni 1975 dengan kantr pusat di Gedung BUMINA E.K. Jl. Bulungan N.9 Kebayran Baru, Jakarta Sedangkan pabrik pertama di Tangerang beralamat di Jl. M.H. Thamrin KM-7 Tangerang PO BOX 141 dan pabrik kedua di Pul Gadung beralamat di Kawasan Industri Pul Gadung Jl. Rawagatel Kav. 7,8,24, & 25. PT. PAMINDO Tiga T merupakan singkatan dari Pabrik Mesin Indnesia, dan Tiga T yaitu Teijin Seiki, Teijin Limited, dan Teknik Umum. Sejarah perkembangan perusahaan tersebut dari tahun ke tahun sebagai berikut : 1975 Berdirinya PT. PAMINDO Tiga T, Tangerang 1978 Ekspansi kapasitas di Pabrik Tangerang 1981 Pembangunan Pabrik Pulgadung 1987 Ekspansi kapasitas di Pabrik Tangerang

2 Ekspansi kapasitas di Pabrik Tangerang dan Pulgadung 1991 Ekspansi kapasitas di Pabrik Pulgadung 1993 Pembangunan Pabrik Tangerang II 1995 Kerjasama dengan Mitsubishi Krama Yudha Mtr dan Manufakturing 1996 Ekspansi kapasitas di Pabrik Tangerang Lingkup Bidang Usaha Lingkup bidang usaha PT. PAMINDO Tiga T terdiri atas dua unit bisnis, yaitu: Engineering Wrks yaitu unit bisnis yang meliputi bidang usaha pemasangan dan perawatan untuk melayani penempatan mesin, knstruksi rangka pendukung, dan industri pemrsesan tangki dan pipa. Autmbile Parts yaitu unit bisnis yang melakukan prduksi bagian-bagian kendaraaan bermtr untuk dirakit kembali Prses Bisnis Utama PT. PAMINDO Tiga T merupakan perusahaan jint venture dan bergerak di bidang engineering dan manufacturing. Bisnis utama dari PT. PAMINDO Tiga T ini berupa pabrikasi baja yang meliputi tangki kimia, kntainer, truk, crane, dan prduk lainnya. Berupa mesin yang meliputi pembuatan jig untuk tmtif, bagian mesin, dan mesin industri. Berupa mesin cetak untuk tmtif, peralatan listrik dan peralatan rumah. Dan berupa pekerjaan mesin yang meliputi instalasi peralatan pabrik dan perawatan industri.

3 Visi dan Misi Visi Visi dari PT. PAMINDO Tiga T adalah : 1) Kepuasan pelanggan adalah priritas kami 2) Pasar bebas ASEAN (AFTA) adalah fkus berikut kami 3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah kmitmen kami 4) Ttal Management Mutu (TQM) adalah spirit kami Misi Misi dari PT. PAMINDO Tiga T adalah : 1. Klaim Pelanggan Prduk Press Part Menurunkan klaim pelanggan Untuk Otmtif 40 PPM Untuk Mtrcycle 80 PPM Dari jumlah prduksi ttal dan keterlambatan pengiriman Prduk Nn Press Part Menurunkan klaim pelanggan sampai 0,25% dari biaya prduksi dan biaya keterlambatan pengiriman 2. Prduk Ditlak Prduk Press Part Menurunkan prduk nt gd (Reject) : Otmtif = 500 PPM Mtrcycle = 700 PPM

4 63 Prduk Nn Press Part Menurunkan biaya nt gd (reject) sampai dengan 0,75 dari prduksi 3. Peduli Keselamatan Menekan angka kecelakaan kerja dengan perbaikan pengamanan keselamatan kerja 4. Aktifitas Mutu Meningkatkan semangat karyawan melalui aktifitas TQM (Ttal Quality Management) Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan Struktur Organisasi PT. PAMINDO Tiga T memiliki susunan struktur rganisasi yang sederhana, yaitu satu rang sebagai factry manager yang didukung leh cntract f technical supprt dan technical advisr, yang langsung mengepalai setiap departemen yang memiliki krdinatr masing-masing. Adapun departemen-departemen yang ada, yaitu : Departemen General Affairs, Departemen Plan and Cst, Departemen Prductin, Departemen Stamping, dan Departemen Quality Assurance. Struktur rganisasi PT. PAMINDO Tiga T bertujuan agar rganisasi tersebut dapat bekerja dengan baik, efektif, dan efesien sehinggga perusahaan akan dapat berperasi dengan menghasilkan kinerja yang baik.

5 64 Cntract f Technical Supprt Factry Manager Technical Advisr Manager General Affairs Dept. Manager Plan & Cst Dept. Manager Prductin Dept. Manager Stamping Dept. Sectin Chief Quality Assurance Dept Sectin Chief General Affairs Dept. Inhuse Maintenance Dept. Sectin Chief Engineering Dept. Sectin Chief Prcurement Dept. Sectin Chief Machine Dept. Plan & Cst Dept. General DNC Sectin Chief Machinery Design Dept. Sectin Chief Press Die Dept. Sumber : PT. PAMINDO Tiga T (2007) Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. PAMINDO Tiga T Pabrik Tangerang Uraian Pekerjaan Berikut ini adalah uraian pekerjaan dari masing-masing bagian dalam PT. PAMINDO Tiga T 1. Factry Manager : Menyusun struktur rganisasi pabrik dengan menempatkan rang sesuai kualifikasi Mengkrdinir kegiatan prduksi dengan menerima reprt dari sectin chief up Mengkrdinir pelaksanaan safety untuk mencapai target zer accident

6 65 Bersama dengan G/A manager menciptakan hubungan industrial dalam rangka mencapai kesejahteraan karyawan Menciptakan kndisi yang kndusif untuk meningkatkan kepercayaan custmer Menciptakan hubungan yang baik dengan custmer Factry Manager didukung leh : a) Technical Supprt Membantu factry manager dalam bidang technical engeenering Mengkrdinir kegiatan prduksi/teknik krdinasi dengan sectin chief up Imprvement dalam prses prduksi untuk mencapai target efisiensi Membantu F/M dalam berhubungan dengan custmer Menciptakan slusi prblem permasalahan teknik b) Technical Advisr Membantu F/M dalam bidang technical, engeenering, design, dan prduksi Mengkrdinir kegiatan prduksi/teknik untuk mencapai target efisiensi Membantu dalam berhubungan dengan custmer Menciptakan slusi prblem permasalahan teknik, engeenering, design, dan prduksi 2. Manager General Affair Menciptakan, menyelenggarakan dan memelihara hubungan kerja antara sesama karyawan/antar bagian/sectin. Mengntrl pelaksanaan seluruh sistem administrasi persnalia dan umum Mengatur jadwal regular meeting dengan bagian/sectin dan frum kmunikasi antar perusahaan dan PUK FSPSI Mengntrl pelaksanaan kerja dan hasil yang dicapai leh masing-masing SSC G/A dan persnalia.

7 66 Mengntrl pelaksanaan payrll untuk seluruh karyawan. Menciptakan relatinship di dalam internal perusahaan maupun eksternal (APINDO) instansi pemerintah. 3. Sectin Chief General Affairs Menciptakan dan menyelenggarakan hubungan yang baik antar karyawan Administrasi recruitment, pengangkatan, prmsi, dan mutasi Menyelesaikan perselisihan perburuhan Check Payrll, PPH, bnus, THR Menyelenggarakan training karyawan Melaksanakan KKB (Kesejahteraan Karyawan, disiplin karyawan) Membuat prpsal budget tahunan Menyelenggarakan JAMSOSTEK, Bumida 4. Manager Plan & Cst Dept a. Mengawasi tugas-tugas PCD b. Mengawasi sales/ prduksi dan Invice c. Menerbitkan perencanaan terhadap master plan prduksi, budget prduksi, lading capacity, frecast jam prduksi d. Mengawasi biaya prduksi terhadap rder-rder tertentu e. Membuat lapran per bulan, terhadap sales prduksi, input-utput, budget prduksi serta lading capacity f. Membuat weekly prgress prduksi, untuk bulan yang sedang berlangsung serta dua bulan di muka g. Membuat resume bulanan untuk management meeting h. Mengawasi maintenance peralatan (machine dan equipment)

8 67 5. Sectin Chief Prcurement a. Pengadaan barang/material sesuai permintaan dan schedule penyerahan barang b. Mengeluarkan request rder c. Mengeluarkan purchased rder, payment vucher d. Mengawasi kualitas material/delivery/cst untuk penunjang efisiensi prduksi e. Terpenuhinya sarana penunjang di bagian PRC dan PCD secara efektif dan efisien 6. Manager Prductin Dept. a. Membuat detail schedule bulanan dan mingguan b. Membuat detail lading capacity bulanan dan mingguan c. Membuat detail target prduksi mingguan d. Kntrl prgress harian dan dilaprkan kepada factry manager e. Kntrl delivery ke cstumer f. Menindaklanjuti prblem yang timbul dalam prses prduksi 7. Sectin Chief Machinery Design a. Membuat perencanaan per bulan lading capacity di MDS b. Membuat perencanaan dan pengawasan rencana kerja/ schedule di MDS c. Terpenuhinya sarana penunjang di bagian MDS secara efektif dan efisien d. Terlaksananya pendayagunaan SDM MDS untuk skill dan tekhnik e. Pengawasan dan pengembangan kualitas prduk di MDS 8. Sectin Chief Enggineering a. Membuat perencanaan per bulan dan per kuartal lading capacity di steel fabricatin b. Melaprkan data per bulan in-utput man pwer dan SO budget serta evaluasinya

9 68 c. Membuat perencanaan dan pengawasan rencana kerja/ schedule di S/F d. Terpenuhinya sarana penunjang di bagian S/F secara efektif dan efisien e. Terlaksananya pendayagunaan SDM dari segi skill dan tehnik f. Pengawasan dan pengembangan kualitas prduk di S/F 9. Sectin Chief MMC a. Membuat perencanaan per bulan dan per kuartal lading capacity di MMC b. Melaprkan data per bulan in-utput man pwer dan SO budget serta evaluasinya c. Membuat perencanaan dan pengawasan rencana kerja/ schedule di MMC d. Terpenuhinya sarana penunjang di bagian MMC secara efektif dan efisien e. Terlaksananya pendayagunaan SDM dari segi skill dan tehnik f. Pengawasan dan pengembangan kualitas prduk di MMC 10. Sectin Chief Press Die a. Membuat perencanaan per bulan dan per kuartal lading capacity di Press Die b. Melaprkan data per bulan in-utput man pwer dan SO budget serta evaluasinya c. Mengatur lading dan pengawasan rencana kerja/ schedule di Press Die d. Terpenuhinya sarana penunjang di bagian Press Die secara efektif dan efisien e. Terlaksananya pendayagunaan SDM dari segi skill dan tehnik f. Pengawasan dan pengembangan kualitas prduk di Press Die 11. Manager Stamping Dept. a. Membuat schedule detail bulanan dan mingguan b. Membuat lading capacity detail bulanan dan mingguan c. Membuat detail target prduksi mingguan d. Kntrl prgress harian dan dilaprkan kepada asisten manajer

10 69 e. Kntrl delivery ke custmer f. Menindaklanjuti prblem yang timbul dalam prses prduksi 12. Sectin Chief Quality Assurance Dept a. Membuat perencanaan perbulan dan perkwartal lading capacity di QAS b. Melaprkan data perbulan in-ut put man pwer dan budget serta evaluasi c. Membuat perencanaan dan pengembangan kualitas kerja di bagian QAS d. Terpenuhinya sarana penunjang ( man, measuring tls ) di bagian QAS secara efektif dan efisien e. Terlaksananya pengembangan skill dan teknik SDM di QAS f. Pengawasan kualitas prduk yang akan diserahkan ke pelanggan Kndisi Perusahaan Berikut ini adalah infrmasi mengenai keadaan pabrik di Tangerang dan Pul Gadung berdasarkan tahun berdirinya, luas area, dan luas bangunan. Kemudian para pemegang saham dari PT. PAMINDO Tiga T itu sendiri. Tabel 4.1 Pabrik PT. PAMINDO Tiga T FY Factry Land Area Building Area 1974year Tangerang 21,810m 2 16,879m year Pulgadung 22,750m 2 12,300m 2 Ttal 44,560m 2 29,179m 2 Sumber : PT. PAMINDO Tiga T (2007)

11 70 Tabel 4.2 Tabel Pemegang Saham Nabtesc Crpratin 51% Teijin Limited 13% Mitsubishi Krama Yudha Mtrs & Manufacturing 9% Teknik Umum & H.E. Kwara 27% Sumber : PT. PAMINDO Tiga T (2007) 4.2 Pengukuran Kinerja pada PT. PAMINDO Tiga T PT. PAMINDO Tiga T merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang engineering wrks dan manufacturing di Indnesia. Pengukuran kinerja yang dilakukan leh PT. PAMINDO Tiga T saat ini menggunakan metde yang berfkus pada QCD (Quality Cntrl Delivery), yang menjadi acuannya ialah kualitas prduk yang dihasilkan, pengntrlan dalam prses prduksi, serta waktu pengiriman yang tepat waktu, dan hanya berdasarkan pencapaian target penjualan. Dimana penilaian tersebut dianggap baik apabila perusahaan dapat memenuhi target dari misi perusahaan. Dalam hal ini dapat dikatakan perusahaan hanya mengukur kinerja melalui prses bisnis internal saja, sehingga ukuran kinerja belum mencakup seluruh aspek. Tabel 4.3 Data Pengukuran Kinerja PT. PAMINDO Tiga T sebelumnya Prduk Autmtif Target Pencapaian Target Pencapaian Target Pencapaian

12 71 Parts 500 PPM 752 PPM 500 PPM 728 PPM 500PPM 616 PPM Sumber : PT. PAMINDO Tiga T 4.3 Analisis Prter pada PT. PAMINDO Tiga T Berikut ini adalah keterangan mengenai kekuatan persaingan dalam industri menurut Michael E. Prter pada perusahaan PT. PAMINDO Tiga T, yaitu : 1. Pesaing Industri (persaingan diantara perusahaan yang ada) Dalam menjalankan suatu bisnis tentu saja akan menghadapi persaingan-persaingan yang bergerak dibidang yang sama. Dibawah ini adalah pesaing utama PT. PAMINDO Tiga T yang sama-sama bergerak dibidang engineering wrks dan manufacturing, yaitu PT. METINDO. Dengan semakin tingginya persaingan antar perusahaan yang ada, maka setiap perusahaan akan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya baik dari segi mutu prduk dan servisnya sehingga kepuasan pelanggan yang ptimal dapat tercapai. PT. PAMINDO Tiga T menganggap pelanggan adalah aset yang sangat berharga, kepuasan pelanggan adalah tujuan besar yang ingin dicapai dan segala usaha dilakukan untuk mencapai tujuan itu, hal ini tercermin dalam servis dan sarana pendukungnya. Dapat diketahui persaingan dalam industri ini sangat dipengaruhi leh teknlgi yang dimiliki leh masing-masing perusahaan. Dalam pangsa pasar ini kebanyakan dikuasai leh perusahaan yang sudah besar dan maju yang biasanya memiliki departemen penelitian dan pengembangan teknlgi dalam mendukung bisnis mereka. Dapat disimpulkan bahwa strategi-strategi yang dipakai dalam industri ini untuk bersaing melalui : a. Menciptakan prduk yang berkualitas

13 72 b. Pelayanan purna jual yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan c. Brand image yang baik d. Memperluas dan kerjasama yang baik dengan perusahaan lain 2. Daya Tawar Menawar Pemask Pemask bahan baku dari PT. PAMINDO Tiga T yaitu pabrik manufactur bahan mentah yang ada di Pulau Jawa. Pemask ini menjadi mitra kerja bagi PT. PAMINDO Tiga T dimana PT. PAMINDO Tiga T menjadi pabrik yang memprduksi dari bahan mentah menjadi cetakan untuk memprduksi prduk-prduk bagi perusahaan lain. Dalam hal ini pemask dari PT. PAMINDO Tiga T adalah PT. CIPTA SAKSAMA INDONESIA. Hubungan dengan pemask meliputi negsiasi harga dan kuantitas pemesanan serta penyampaian infrmasi hasil survei prduk pesaing yang biasanya melalui dan telepn. Dapat disimpulkan kekuatan pemask dari PT. PAMINDO Tiga T sangat kuat karena tanpa adanya bahan dari pemask PT. PAMINDO Tiga T tidak dapat melakukan prses bisnisnya. 3. Daya Tawar Menawar Pelanggan Pelanggan dari PT. PAMINDO Tiga T berasal dari perusahaan lain. Kepuasan pelanggan yang disertai dengan bertambahnya pemakai barang dan jasa PT. PAMINDO Tiga T diharapkan dapat memberikan keuntungan kepada perusahaan serta meningkatkan pangsa pasarnya. Perusahaan-perusahaan yang menjadi pelanggan dari PT. PAMINDO Tiga T adalah : a. ASTRA HONDA MOTOR b. KAWASAKI MOTOR INDONESIA

14 73 Meskipun demikian, kekuatan tawar menawar dari pihak pelanggan termasuk kuat, karena prduk yang tersedia cukup variatif dan lengkap infrmasinya untuk dapat dipertimbangkan leh pelanggan, serta banyaknya perusahaan yang lain menawarkan harga serta kualitas yang sama yang menjadi pertimbangan dari para knsumen dalam memilih prduk adalah segi biaya ( mahal, sedang, dan murah ) mutu atau kualitas. 4. Ancaman Pendatang Baru Sebagian besar perusahaan engineering wrks dan manufacturing di Indnesia merupakan perusahaan-perusahaan besar yang keberadaannya sudah cukup lama dan untuk saat ini ancaman pendatang baru tidak memberikan pengaruh yang berarti. Ancaman masuknya pendatang baru dalam industri disebabkan leh halangan masuk yang ada, yaitu antara lain : a. Mdal yang diperlukan cukup besar b. Saluran distribusi yang ada umumnya telah digunakan leh perusahaanperusahaan yang telah ada c. Teknlgi prduk yang dimiliki leh suatu perusahaan d. Perbedaan prduk berarti perusahaan yang telah ada mempunyai keuntungan yang didapat dari identifikasi brand dan pelayanan pelanggan (custmer services) dan keunikan prduk yang dimilikinya. Akan tetapi, pendatang baru yang terdiri atas perusahaan asing yang bergerak dibidang yang sama yang memiliki ptensi (sumber daya manusia yang prfesinal, mdal, serta pengalaman yang lebih baik) serta kualitas untuk mengembangkan usahanya akan menjadi ancaman bagi PT. PAMINDO Tiga T di masa yang akan datang.

15 74 5. Ancaman Prduk Substitusi Prduk substitusi yang dimaksud dapat berupa rangka kendaraan bermtr yang ukurannya cukup besar dan berat. Prduk seperti ini jarang digunakan karena harganya termasuk mahal dan bbtnya yang berat. Dengan adanya prduk pengganti diatas akan memberikan persaingan kepada PT. PAMINDO Tiga T baik dari segi kualitas prduk, pelayanan, dan harga yang kmpetitif. Akan tetapi untuk beberapa tahun mendatang, keberadaan prduk substitusi tersebut nantinya tidak akan berpengaruh lagi terhadap prduk PT. PAMINDO Tiga T, karena teknlgi akan terus berkembang dan kebutuhan pelanggan akan berubah seiring dengan perkembangan teknlgi ini. Ancaman Pendatang Baru Perusahaan asing yang bergerak dibidang yang sama Kekuatan Tawarmenawar Pemask Para Pesaing Industri (cmpetitrs) Kekuatan tawarmenawar pembeli Pemask PT. CIPTA SAKSAMA INDONESIA Pembeli PANCA MOTOR KAWASAKI MOTOR INDONESIA Persaingan Diantara Perusahaan yang Ada PT. METINDO Ancaman Prduk Substitusi Prduk-prduk yang berbbt berat Sumber : Rangkuti (2004, p11) Gambar 4.2 Kekuatan Persaingan Dalam Industri PT. PAMINDO Tiga T

16 Analisis CSF Dari hasil analisis prter dan analisis hubungan sebab akibat perusahaan, dapat diambil pin-pin yang bisa menjadi kunci kesuksesan dari perusahaan, dimana jika tidak dipenuhi maka perusahaan tidak dapat mencapai tujuan dan target yang sudah ditetapkan leh perusahaan. Dalam hal ini PT. PAMINDO Tiga T mempunyai beberapa critical success factr. Diantaranya sebagai berikut : 1. Tingkat kualitas karyawan 2. Tingkat mutu dan kualitas prduk 3. Tingkat kepuasan pelanggan 4. Tingkat pertumbuhan laba 4.5 Pengukuran Kinerja PT. PAMINDO Tiga T dengan Menggunakan Balanced Screcard Perspektif Keuangan Data Laba / Rugi Dalam melakukan pengukuran kinerja PT. PAMINDO Tiga T untuk perspektif keuangan, digunakan data lapran laba/rugi perusahaan pada tiga tahun terakhir. Data lapran keuangan tersebut menunjukan pendapatan bersih tahun 2003 sebesar Rp sedangkan pada tahun 2004 adalah sebesar Rp menunjukan adanya kenaikan pendapatan sebesar Rp atau kenaikan sebesar 22,65%. Sementara itu pendapatan bersih pada tahun 2005 sebesar Rp menunjukkan kenaikan pendapatan sebesar Rp atau kenaikan sebesar 35,47% dari tahun Perubahan pendapatan bersih tersebut dapat disebabkan karena adanya invasi dan perkembangan teknlgi yang dimiliki leh PT. PAMINDO Tiga T. Dengan teknlgi yang

17 76 semakin berkembang pada PT. PAMINDO Tiga T, hal ini juga memberi pengaruh pada peningkatan kepuasan pelanggan. Sehingga tingkat lyalitas pelanggan pada PT. PAMINDO Tiga T pun meningkat. Kemudian untuk data lapran keuangan laba bersih PT. PAMINDO Tiga T tahun 2003 adalah sebesar Rp sedangkan pada tahun 2004 adalah sebesar Rp menunjukan adanya kenaikan laba bersih sebesar Rp atau 69,92%. sementara itu laba bersih pada tahun 2005 adalah sebesar menunjukan adanya kenaikan sebesar Rp atau 15,27% dari tahun Neraca 1. Aktiva Ttal aktiva lancar PT. PAMINDO Tiga T dari tahun 2003 adalah sebesar Rp ke tahun 2004 adalah sebesar Rp menunjukan adanya peningkatan ttal aktiva lancar sebesar Rp atau sebesar 6,27%. Sedangkan ttal aktiva lancar pada tahun 2004 adalah Rp ke tahun 2005 adalah sebesar Rp menunjukan adanya peningkatan ttal aktiva lancar sebesar Rp atau 81,93%. Ttal aktiva tetap PT. PAMINDO Tiga T dari tahun 2003 adalah sebesar Rp ke tahun 2004 adalah sebesar Rp menunjukan adanya peningkatan ttal aktiva tetap sebesar Rp atau 2,11%. Sedangkan ttal aktiva tetap pada tahun 2004 adalah sebesar Rp ke tahun 2005 adalah sebesar Rp menunjukan adanya kenaikan ttal aktiva tetap sebesar Rp atau sebesar 10,51%. 2. Hutang Ttal hutang lancar PT. PAMINDO Tiga T dari tahun 2003 adalah sebesar Rp ke tahun 2004 adalah sebesar Rp menunjukan adanya penurunan

18 77 ttal hutang lancar sebesar Rp atau 6,88%. Sedangkan ttal hutang lancar pada tahun 2004 adalah sebesar Rp ke tahun 2005 adalah sebesar Rp menunjukan adanya kenaikan ttal hutang lancar sebesar Rp atau 76,63%. 3. Ekuitas/Ttal Mdal Ekuitas / ttal mdal PT.PAMINDO Tiga T dari tahun 2003 adalah sebesar Rp ke Tahun 2004 adalah sebesar Rp menunjukan adanya kenaikan ttal mdal sebesar Rp atau 31,30%. Sedangkan ttal mdal pada tahun 2004 adalah sebesar Rp ke tahun 2005 adalah sebesar Rp menunjukan adanya peningkatan ttal mdal sebesar Rp atau 25,38%. Tabel 4.4 Data Keuangan PT. PAMINDO Tiga T (dalam ribuan rupiah) LAPORAN PERIODE KEUANGAN 2003 % 2004 % 2005 % Lapran Laba/Rugi Penjualan Bersih Laba bersih Neraca Ttal Aktiva Lancar Ttal Aktiva Tetap Ttal Aktiva Hutang Lancar Ttal Hutang Ttal Mdal

19 78 Perbandingan Berkurang/Bertambah Lapran Laba/Rugi Penjualan Bersih ,65% ,47% Laba bersih ,92% ,27% Neraca Ttal Aktiva Lancar ,27% ,93% Ttal Aktiva Tetap ,11% ,51% Ttal Kewajiban Lancar ,88% ,63% Ttal Ekuitas ,30% ,38% Sumber : PT. PAMINDO Tiga T Analisis Rasi Keuangan Penilaian dalam hal rasi keuangan ini dibagi menjadi tiga, yaitu : rasi likuiditas, rasi slvabilitas, dan rasi prfitabilitas. Masing-masing perhitungan rasi keuangan tersebut dapat dilihat sebagai berikut. 1. Rasi Likuiditas a. Rasi Lancar = Aktiva Lancar Utang Lancar Rasi ini menunjukan sejauh mana aktiva lancar dapat menutupi utang lancar. Manfaat bagi perusahaan ialah untuk mengetahui kesanggupan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, leh karena rasi tersebut menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dipenuhi leh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam peride yang sama dengan jatuh temp hutang. Tahun 2003 = = 1,04 kali

20 79 Tahun 2004 = = 1,19 kali Tahun 2005 = = 1,22 kali Rasi Lancar pada PT. PAMINDO Tiga T dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Rasi lancar pada tahun 2003 sebesar 1,04 kali menunjukan adanya kenaikan sebesar 0,15 kali sehingga rasi lancar pada tahun 2004 menjadi 1,19 kali. Begitu juga rasi lancar pada tahun 2004 adalah 1,19 kali juga mengalami kenaikan sebesar 0,03 kali sehingga rasi lancar pada tahun 2005 menjadi 1,22 kali. Dilihat dari rata-rata rasi lancar per tahun berada di atas 1, menunjukan bahwa PT. PAMINDO Tiga T dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya. b. Rasi Cepat = Aktiva Lancar Persediaan Utang Lancar Rasi ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menutupi hutang lancarnya. Manfaat bagi perusahaan ialah untuk mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa memperhitungkan penjualan persediaan. Tahun 2003 = = 0,86 kali Tahun 2004 = = 0,94 kali

21 80 Tahun 2005 = = 0,91 kali Rasi cepat PT. PAMINDO Tiga T pada tahun 2003 adalah sebesar 0,86 kali menunjukan adanya kenaikan rasi cepat sebesar 0,08 sehingga pada tahun 2004 adalah sebesar 0,94 kali. Sedangkan rasi cepat pada tahun 2004 sebesar 0,94 kali mengalami penurunan sebesar 0,03 kali sehingga rasi lancar pada tahun 2005 adalah sebesar 0,91 kali. Dilihat dari rata-rata rasi lancar adalah sebesar 0,90 kali, hal ini menunjukan bahwa PT. PAMINDO Tiga T dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasi Slvabilitas Rasi slvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya. a. Rasi Hutang Atas Mdal = Ttal Hutang Mdal(equity) Rasi ini menggambarkan sampai sejauh mana mdal pemilik dapat menutupi utangutang pihak luar. Manfaat bagi perusahaan ialah untuk menilai batasan perusahaan yang digunakan perusahaan dalam meminjam uang, sehingga dapat diketahui seberapa besar tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan leh pemegang saham dan seberapa besar batas pengaman pemberi pinjaman jika terjadi penyusutan nilai aktiva atau kerugian. Tahun 2003 = = 1,29 kali Tahun 2004 = = 0,81 kali

22 81 Tahun 2005 = = 0,99 kali Rasi hutang atas mdal pada tahun 2003 adalah sebesar 1,29 kali mengalami penurunan sebesar 0,48 kali sehingga pada tahun 2004 adalah sebesar 0,81 kali. Sedangkan rasi hutang lancar atas mdal adalah tahun 2004 adalah sebesar 0,81 kali mengalami kenaikan sebesar 0,18 kali sehingga rasi hutang atas mdal pada tahun 2005 adalah sebesar 0,99 kali. b. Rasi Hutang Atas Aktiva = Ttal Hutang Ttal Aktiva Rasi ini menunjukkan sampai sejauh mana utang dapat ditutupi leh aktiva. Rasi ini menekankan pentingnya pendanaan hutang bagi perusahaan dengan jalan menunjukkan presentase aktiva perusahaan yang didukung leh pendanaan hutang. Tahun 2003 = = 0,56 kali Tahun 2004 = = 0,45 kali Tahun 2005 = = 0,49 kali

23 82 Rasi hutang atas aktiva pada tahun 2003 adalah sebesar 0,56 kali mengalami penurunan sebesar 0,11 kali sehingga rasi hutang atas aktiva pada tahun 2004 adalah sebesar 0,45 kali. Sedangkan rasi hutang atas aktiva pada tahun 2004 sebesar 0,45 kali mengalami kenaikan sebesar 0,04 kali sehingga rasi hutang atas aktiva pada tahun 2005 adalah sebesar 0,49 kali. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan cukup baik dalam menutupi hutang jangka panjangnya walaupun cukup berat untuk perusahaan. 3. Rasi Prfitabilitas kemampuan. Rasi ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua a. Margin laba = Pendapatan Bersih Penjualan Manfaat dari rasi ini dapat menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperleh dari setiap penjualan, sehingga untuk menghasilkan hasil pengembalian atas mdal atau ekuitas yang sama, diperlukan hasil pengembalian atas penjualan yang lebih tinggi. Tahun 2003 = = 5,57% Tahun 2004 = = 7,71% Tahun 2005 = = 6,56%

24 83 Margin laba PT. PAMINDO Tiga T pada tahun 2003 adalah sebesar 5,57% mengalami kenaikan sebesar 2,14% sehingga margin laba pada tahun 2004 adalah sebesar 7,71%. Sedangkan margin laba pada tahun 2004 adalah sebesar 7,71% mengalami penurunan sebesar 1,15% sehingga margin laba pada tahun 2005 adalah sebesar 6,56%. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan perusahaan sudah mampu untuk menempatkan labanya. b. Aset Turn Over = Penjualan Bersih Ttal Aktiva Rasi ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari vlume penjualan, sehingga akan dapat mencerminkan efisiensi manajemen investasi dalam setiap ps aktiva. Tahun 2003 = = 1,69 kali Tahun 2004 = = 2,00 kali Tahun 2005 = = 1,96 kali Aset turn ver PT. PAMINDO Tiga T pada tahun 2003 adalah sebesar 1,69 kali mengalami kenaikan sebesar 0,31 kali sehingga aset turn Over pada tahun 2004 adalah sebesar 2,00 kali. Sedangkan aset turn ver pada tahun 2003 adalah sebesar 2,00 kali mengalami penurunan 0,04 kali sehingga aset turn ver pada tahun 2005 adalah sebesar 1,96 kali.

25 84 c. Return On Investment(ROI) = Laba Bersih Ttal Aktiva Rasi ini menunjukkan berapa persen diperleh laba bersih bila diukur dari mdal pemilik. Manfaat bagi perusahaan ialah manajemen dapat mengetahui hasil pengembalian perasi atas sumber daya yang digunakan leh sebuah segmen, sehingga dapat diterapkan dalam mengukur kinerja masing-masing segmen atau divisi dari perusahaan. Tahun 2003 = = 9,43% Tahun 2004 = = 15,47% Tahun 2005 = = 12,86% Return n investment (ROI) pada tahun 2003 adalah sebesar 9,43% mengalami kenaikan sebesar 6,04% sehingga return n investment pada tahun 2004 adalah sebesar 15,47%. Sedangkan ROI pada tahun 2004 adalah sebesar 15,47% mengalami penurunan sebesar 2,61% sehingga ROI pada tahun 2005 adalah sebesar 12,86% d. Rasi Margin Laba Ktr = Laba Ktr Penjualan Rasi ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan ktr yang diperleh dari setiap penjualan. Manfaat bagi perusahaan ialah untuk menjelaskan berapa banyak yang dapat dikeluarkan untuk beban umum dan administrasi, iklan dan pemasaran, riset dan pengembangan, dengan tetap mencapai prfitabilitas akhir yang memuaskan.

26 85 Tahun 2003 = = 22,09% Tahun 2004 = = 21,93% Tahun 2005 = = 16,98% Margin laba ktr pada tahun 2003 adalah sebesar 22,09% mengalami penurunan sebesar 0,16% sehingga pada tahun 2004 adalah sebesar 21,93%. Sedangkan margin laba ktr pada tahun 2004 adalah sebesar 21,93% mengalami penurunan sebesar 4,95% sehingga margin laba ktr pada tahun 2005 adalah sebesar 16,98%. Tabel 4.5 Analisis Keuangan PT. PAMINDO Tiga T Tahun Rasi Tahun Likuiditas Rasi Lancar 1,04 kali 1,19 kali 1,22 kali Rasi Cepat 0,86 kali 0,94 kali 0,91 kali Slvabilitas Rasi Hutang Atas Mdal 1,29 kali 0,81 kali 0,99 kali Rasi Hutang Atas Aktiva 0,56 kali 0,45 kali 0,49 kali Prfitabilitas Margin Laba 5,57% 7,71% 6,56%

27 86 Aset Turn Over 1,69 kali 2,00 kali 1,91 kali ROI 9,43% 15,47% 12,86% Rasi Margin Laba Ktr 22,09% 21,93% 16,98% Sumber : Hasil Perhitungan Data Perspektif Pelanggan Dalam perspektif pelanggan ini akan dilihat sejauh mana PT. PAMINDO Tiga T telah memberikan pelayanan kepada para pelanggannya atau bisa diukur dari kepuasan pelanggan PT. PAMINDO Tiga T. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan digunakan dan disebarkan kuesiner kepada pelanggan PT. PAMINDO Tiga T. Karena keterbatasan pelanggan PT. PAMINDO Tiga T. Keseluruhan jumlah ppulasi pelanggan dijadikan sampel yang jumlahnya sebanyak 10 perusahaan. Berikut nama-nama perusahaan pelanggan PT. PAMINDO Tiga T yang menjadi sampel penelitian : PT. PANCA MOTOR PT. RINAI INDONESIA PT. KAO INDONESIA PT. TIFICO PT. KABUTO INDONESIA PT. MTPDI PT. KAWASAKI MOTOR INDONESIA PT. ITS PT. YANMAR DIESEL INDONESIA PT. NSK BEARING INDONESIA

28 87 Tlk ukur yang dipakai sebelumnya dalam menentukan kepuasan pelanggan yang dijadikan pertanyaan dalam kuesiner ini hanya sebatas Prduct/Service Attributes saja, yaitu : Mutu dan kualitas prduk Kemudahan dalam transaksi Ketepatan waktu delivery Sedangkan dalam Custmer Cre Measurement masih ada dua kmpnen lain yang juga perlu diukur. Yaitu, Image dan Relatinship : Pandangan pelanggan : Untuk mengukur sejauh mana tingkat prfesinalisme PT. PAMINDO Tiga T di mata para pelanggan. Kmunikasi dengan pelanggan : Untuk mengukur seberapa baik PT. PAMINDO Tiga T dapat menjaga kmunikasi dengan tujuan menjaga hubungan yang baik terhadap pelanggan. Untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam bekerjasama dengan para pelanggannya.

29 88 a. Mutu dan Kualitas Prduk Tabel 4.6 Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Prduk Pesanan Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas % Puas % Cukup Puas % Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah % Nilai Rata-Rata 40 / 10 = 4 Sumber: Hasil Perhitungan Data Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 10 respnden 3 diantaranya memberikan nilai 5 (sangat puas) sebanyak 30%, 5 respnden memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 50%, 2 respnden lainnya memberikan nilai 3 (cukup puas) sebanyak 20%. Sehingga nilai rata-rata dihasilkan sebesar 4 Jumlah skr ideal adalah 5 x 10 = 50 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 10 respnden, maka tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas prduk pesanan yaitu : 40/50 x 100% = 80% termasuk dalam kategri baik.

30 89 Tabel 4.7 Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Kesesuaian Desain Dengan Hasil Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas % Puas % Cukup Puas % Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah % Nilai rata-rata = 40 / 10 = 4 Sumber: Hasil Perhitungan Data Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 10 respnden 3 diantaranya memberikan nilai 5 (sangat puas) sebanyak 30%, 5 respnden memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 50%, 2 respnden lainnya memberikan nilai 3 (cukup puas) sebanyak 20%. Sehingga nilai rata-rata dihasilkan sebesar 4 Jumlah skr ideal adalah 5 x 10 = 50 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 10 respnden, maka tingkat kepuasan pelanggan terhadap kesesuaian desain dengan hasil yaitu : 40/50 x 100% = 80% termasuk dalam kategri baik.

31 90 b. Kemudahan Dalam Transaksi Tabel 4.8 Kepuasan Pelanggan Terhadap Transaksi Online Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas % Puas % Cukup Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah % Nilai rata-rata = 42 / 10 = 4,2 Sumber: Hasil Perhitungan Data Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 10 respnden 2 diantaranya memberikan nilai 5 (sangat puas) sebanyak 20%, 8 respnden memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 80%, Sehingga nilai rata-rata dihasilkan sebesar 4,2 Jumlah skr ideal adalah 5 x 10 = 50 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 10 respnden, maka tingkat kepuasan pelanggan terhadap transaksi nline yaitu : 42/50 x 100% = 84% termasuk dalam kategri baik.

32 91 c. Ketepatan Waktu Dellivery Tabel 4.9 Kepuasan Pelanggan Terhadap Ketepatan Waktu Delivery Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas % Puas % Cukup Puas % Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah % Nilai rata-rata = 42/10 = 4,2 Sumber: Hasil Perhitungan Data Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 10 respnden 4 diantaranya memberikan nilai 5 (sangat puas) sebanyak 40%, 4 respnden memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 40%, 2 respnden lainnya memberikan nilai 3 (cukup puas). Sehingga nilai ratarata dihasilkan sebesar 4,2 Jumlah skr ideal adalah 5 x 10 = 50 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 10 respnden, maka tingkat kepuasan pelanggan terhadap ketepatan waktu delivery yaitu : 42/50 x 100% = 84% termasuk dalam kategri baik.

33 92 d. Pandangan Pelanggan Tabel 4.10 Pandangan Pelanggan Tentang Pengellaan Perusahaan Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas Puas % Cukup Puas % Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah % Nilai rata-rata = 37 / 10 = 3,7 Sumber: Hasil Perhitungan Data Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 10 respnden 7 diantaranya memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 70%, 3 respnden memberikan nilai 3 (cukup puas) sebanyak 30%, Sehingga nilai rata-rata dihasilkan sebesar 3,7 Jumlah skr ideal adalah 5 x 10 = 50 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 10 respnden, maka tingkat pandangan pelanggan tentang pengellaan perusahaan yaitu : 37/50 x 100% = 74% termasuk dalam kategri baik.

34 93 Tabel 4.11 Pandangan Pelanggan Terhadap Presentasi Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas Puas % Cukup Puas % Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah % Nilai rata-rata = 35/10 = 3,5 Sumber: Hasil Perhitungan Data Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 10 respnden 5 diantaranya memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 50%, 5 respnden memberikan nilai 3 (cukup puas) sebanyak 50%, Sehingga nilai rata-rata dihasilkan sebesar 3,5 Jumlah skr ideal adalah 5 x 10 = 50 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 10 respnden, maka tingkat pandangan pelanggan tentang presentasi yaitu : 35/50 x 100% = 70% termasuk dalam kategri baik.

35 94 Tabel 4.12 Pandangan Pelanggan terhadap Perkembangan Teknlgi Perusahaan Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas Puas % Cukup Puas % Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah % Nilai rata-rata = 36/10 = 3,6 Sumber: Hasil Perhitungan Data Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 10 respnden 6 diantaranya memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 60%, 4 respnden memberikan nilai 3 (cukup puas) sebanyak 40%, Sehingga nilai rata-rata dihasilkan sebesar 3,6 Jumlah skr ideal adalah 5 x 10 = 50 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 10 respnden, maka tingkat pandangan pelanggan tentang perkembangan teknlgi perusahaan yaitu : 36/50 x 100% = 72% termasuk dalam kategri baik.

36 95 Tabel 4.13 Pandangan Pelanggan Penerapan ISO dan TQM Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas Puas % Cukup Puas % Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah % Nilai rata-rata = 37/10 = 3,7 Sumber: Hasil Perhitungan Data Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 10 respnden 7 diantaranya memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 70%, 3 respnden memberikan nilai 3 (cukup puas) sebanyak 30%, Sehingga nilai rata-rata dihasilkan sebesar 3,7 Jumlah skr ideal adalah 5 x 10 = 50 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 10 respnden, maka tingkat pandangan pelanggan tentang pengellaan perusahaan yaitu : 37/50 x 100% = 74% termasuk dalam kategri baik.

37 96 e. Kmunikasi Dengan Pelanggan Tabel 4.14 Kepuasan Pelanggan Terhadap Infrmasi yang Diberikan Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas % Puas % Cukup Puas % Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah % Nilai rata-rata = 40/10 = 4 Sumber: Hasil Perhitungan Data Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 10 respnden 1 diantaranya memberikan nilai 5 (sangat puas) sebanyak 10%, 8 respnden memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 80%, 1 respnden memberikan nilai 3 (puas) sebanyak 10%. Sehingga nilai ratarata dihasilkan sebesar 4 Jumlah skr ideal adalah 5 x 10 = 50 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 10 respnden, maka tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Infrmasi yang Diberikan yaitu : 40/50 x 100% = 80% termasuk dalam kategri baik.

38 97 Tabel 4.15 Kepuasan Pelanggan Terhadap Lapran Perkembangan Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas % Puas % Cukup Puas % Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah % Nilai rata-rata = 39/10 = 3,9 Sumber: Hasil Perhitungan Data Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 10 respnden 1 diantaranya memberikan nilai 5 (sangat puas) sebanyak 10%, 7 respnden memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 70%, 2 respnden memberikan nilai 3 (puas) sebanyak 30%. Sehingga nilai ratarata dihasilkan sebesar 3,9. Jumlah skr ideal adalah 5 x 10 = 50 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 10 respnden, maka tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Infrmasi yang Diberkan yaitu : 39/50 x 100% = 78% termasuk dalam kategri baik. Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata keseluruhan yang dihasilkan PT. PAMINDO Tiga T adalah : ,2 + 4,2 + 3,7 + 3,5 + 3,6 + 3, ,9 10 = 3,88

39 98 Dari perhitungan rata-rata di atas menunjukan bahwa persentase tingkat kepuasan adalah : 80% + 80% + 84% + 84% + 74% + 70% + 72% +74% + 80% + 78% 10 = 77,6 % Yang menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan adalah 77,6% yang artinya bisa dikategrikan pelanggan puas terhadap apa yang selama ini sudah dijalankan leh PT. PAMINDO Tiga T Perspektif Prses Bisnis Internal Dalam perspektif prses bisnis internal ini akan dilihat bagaimana cara perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan dengan para pesaingnya. Untuk itu perusahaan harus bisa mencapai targetnya. Agar perusahaan dapat mencapai target, perusahaan harus memiliki strategi-strategi yang sesuai dengan kndisi lingkungan bisnis internalnya dan juga eksternal perusahaan. A. Invasi Beberapa invasi dalam PT. PAMINDO Tiga T yang telah dilakukan diantara lain adalah: a) Untuk suplai tenaga listrik dalam menjalankan perusahaan ini, PT. PAMINDO Tiga T tidak memakai listrik dari PLN lagi, tetapi memakai suplai listrik dari TIFICO yang memiliki pembangkit listrik tenaga batu bara. b) Memiliki IT rm untuk menghandle perkembangan dalam bidang IT dan mengntrl data absensi dari karyawan. c) Menggunakan rbt dalam memprduksi beberapa prduk

40 99 Hasil dari invasi yang telah dilakukan leh PT. PAMINDO Tiga T berdasarkan wawancara adalah sebagai berikut : a. Saat menggunakan suplai tenaga listrik melalui PLN, listrik terkadang mati selama beberapa jam sehingga mengganggu prses prduksi yang sedang berjalan, dan tidak dapat digunakan selama 24 jam penuh. Sedangkan disaat menggunakan suplai dengan batu bara, listrik dapat digunakan 24 jam penuh, sehingga prduksi dapat lebih efektif. b. Dengan adanya IT rm, membantu menghemat waktu dalam prses absensi, dan meminimalisasi waktu saat adanya crsscheck data. c. Saat prduksi dikerjakan semua leh manusia manjadi kurang efektif. Karena manusia membutuhkan waktu istirahat ketika mereka lelah, dan banyak faktr internal maupun eksternal yang mempengaruhi fkus pada setiap manusia tersebut. Saat menggunakan rbt untuk melakukan prduksi, waktu prduksi menjadi lebih efektif dan kualitas menjadi lebih terjaga. Untuk dapat meningkatkan pelayanan terhadap para pelanggannya serta berusaha untuk meningkatkan efektifitas kinerja perasinalnya, maka perusahaan telah melakukan berbagai cara yaitu : a) Untuk menurunkan keluhan dari pelanggan PT. PAMINDO Tiga T menggunakan pendekatan kmunikasi secara berlanjut dan pendekatan internal dengan pelanggan. b) Dalam meningkatkan kinerja perasinalnya, PT. PAMINDO Tiga T menggunakan prinsip Kaizen Teian sehingga melahirkan prinsip pada setiap bulan harus ada 140 ide untuk perbaikan.

41 100 B. Prses Operasi Untuk mengukur seberapa efektif prses perasi pada PT. PAMINDO Tiga T, maka dapat digunakan rumus Manufacturing Cycle Effectiveness (MCE). MCE = Waktu Penglahan Waktu Penyelesaian Waktu penglahan adalah waktu dimana lama suatu prduk benar-benar dikerjakan, sedangkan waktu pemeriksaan prduk, waktu pemindahan prduk dari satu tempat ke tempat lainnya sampai waktu menunggu merupakan sisa waktu dari waktu penglahan sehingga dapat dilihat melalui perhitungan berikut ini. MCE = Waktu Penglahan Waktu Penyelesaian = 299 detik 299 detik+30 detik+20 detik+89,7 detik MCE = 299 detik 438,7 detik 0,6816 = 68,16% Dari hasil perhitungan rasi MCE yang didapat dari perhitungan diatas adalah 0,6816, dimana setiap unit yang diprduksi memakan waktu 68,16% dari waktu yang ada. Karena angka pada MCE telah mendekati angka 1, perusahaan dapat mengetahui bahwa waktu yang terbuang untuk memindahkan, memeriksa, mereparasi, dan menyimpan prduk berkurang dan kemampuan perusahaan dalam menanggapi pesanan telah meningkat.

42 101 C. Layanan Purna Jual Untuk mengukur layanan purna jual yang diberikan leh PT. PAMINDO Tiga T, maka dapat dilihat dari perbandingan antara pencapaian target penurunan prduk ditlak dengan target yang telah ditetapkan leh perusahaan. Berikut adalah data prduk ditlak dari tahun : Tabel 4.16 Data Prduk Ditlak (rejected ) PT. PAMINDO Tiga T PPM 728 PPM 616 PPM Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2003 jumlah prduk ditlak mencapai 752 ppm, pada tahun 2004 mencapai 728 ppm, dan pada tahun 2005 mencapai 616 ppm, sehingga nilai rata-rata jumlah prduk ditlak sebesar : = 698,67 PPM Berdasarkan target pencapaian prduk ditlak yaitu 500 ppm, maka tingkat pencapaian penurunan jumlah prduk ditlak yaitu sebesar : 500/698,67 x 100% = 71,56% termasuk dalam kategri baik.

43 Perspektif Prses Pembelajaran dan Pertumbuhan A. Tingkat Kepuasan Karyawan Pengukuran dalam perspektif prses pembelajaran dan pertumbuhan yang dapat mendukung penilaian kinerja adalah dengan mengetahui tingkat kepuasan karyawan dan perhitungan pendapatan laba karyawan setiap tahunnya. Jumlah keseluruhan karyawan dari PT. PAMINDO Tiga T adalah 238 rang. Dari ppulasi di atas kami ambil sampel 143 karyawan berdasarkan rumus Kracjie. Berikut data lengkap dari jumlah ppulasi yang ada berdasarkan gender, usia, dan pendidikan terakhir. Berdasarkan gender : 225 karyawan pria dan 13 karyawan wanita Berdasarkan usia : 25 karyawan berusia antara karyawan berusia antara karyawan berusia antara karyawan berusia 51 tahun ke atas Berdasarkan pendidikan terakhir : 16 karyawan lulusan SD 17 karyawan lulusan SMP 33 karyawan lulusan SMA 143 karyawan lulusan STM 2 karyawan lulusan D1 15 karyawan lulusan D3 12 karyawan lulusan S1 17 karyawan pekerja kntrak 221 karyawan pekerja tetap

44 103 Tlk ukur yang dipakai dalam menentukan kepuasan karyawan dijadikan pertanyaan dalam kuesiner ini yaitu : 1. Kepuasan terhadap fasilitas-fasilitas yang diberikan leh perusahaan 2. Kepuasan terhadap hubungan kerja sama antara sesama karyawan di perusahaan 3. Kepuasan terhadap pelatihan yang diberikan di dalam perusahaan 4. Kepuasan terhadap jabatan yang ditempati sekarang ini 5. Ketepatan infrmasi yang di dapat selama bekerja 6. Kepuasan terhadap penghargaan prestasi kerja yang ada di perusahaan 7. Kepuasan terhadap kenyamanan / suasana kerja di perusahaan 8. Kepuasan terhadap pembagian tugas yang ada di dalam perusahaan 9. kepuasan terhadap jam kerja yang diberikan leh perusahaan Tabel 4.17 Kepuasan Karyawan Atas Fasilitas Perusahaan Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas ,5% Puas ,3% Cukup Puas ,2% Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah % Nilai rata-rata = 611/143 = 4,27 Sumber: Hasil Perhitungan Data

45 104 Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 143 respnden 55 diantaranya memberikan nilai 5 (sangat puas) sebanyak 38,5%, 72 respnden memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 50,3%, 16 respnden memberikan nilai 3 (puas) sebanyak 11,2%. Sehingga nilai rata-rata dihasilkan sebesar 4,27. Jumlah skr ideal adalah 5 x 143 = 715 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 143 respnden, maka tingkat Kepuasan Karyawan Atas Fasilitas Perusahaan yaitu : 611/715 x 100% = 85% termasuk dalam kategri sangat baik. Tabel 4.18 Kepuasan Karyawan Terhadap Hubungan Kerja Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas ,9% Puas ,1% Cukup Puas % Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah % Nilai rata-rata = 569/143 = 3,93 Sumber: Hasil Perhitungan Data Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 143 respnden 27 diantaranya memberikan nilai 5 (sangat puas) sebanyak 18,9%, 86 respnden memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 61,1%, 30 respnden memberikan nilai 3 (puas) sebanyak 21%. Sehingga nilai rata-rata dihasilkan sebesar 3,93.

46 105 Jumlah skr ideal adalah 5 x 143 = 715 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 143 respnden, maka tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Hubungan Kerja yaitu : 569/715 x 100% = 79,58% termasuk dalam kategri baik. Tabel 4.19 Kepuasan Akan Pelatihan Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas % Puas ,5% Cukup Puas ,7% Tidak Puas ,4% Sangat Tidak Puas ,4% Jumlah % Nilai rata-rata = 533/143 = 3,7 Sumber: Hasil Perhitungan Data Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 143 respnden 10 diantaranya memberikan nilai 5 (sangat puas) sebanyak 7%, 88 respnden memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 61,5%, 41 respnden memberikan nilai 3 (puas) sebanyak 28,7%, 2 respnden memberikan nilai 2 (tidak puas) sebanyak 1,4%, 2 respnden memberikan nilai 1 (sangat tidak puas) sebanyak 1,4%. Sehingga nilai rata-rata dihasilkan sebesar 3,7. Jumlah skr ideal adalah 5 x 143 = 715 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 143 respnden, maka tingkat Kepuasan Akan Pelatihan yaitu : 533/715 x 100% = 74,5% termasuk dalam kategri baik.

47 106 Tabel 4.20 Kepuasan Karyawan Terhadap Jabatan Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas ,5% Puas % Cukup Puas ,7% Tidak Puas ,8% Sangat Tidak Puas Jumlah % Nilai rata-rata = 518/143 = 3,6 Sumber: Hasil Perhitungan Data Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 143 respnden 5 diantaranya memberikan nilai 5 (sangat puas) sebanyak 3,5%, 83 respnden memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 58%, 51 respnden memberikan nilai 3 (puas) sebanyak 35,7%, 4 respnden memberikan nilai 2 (tidak puas) sebanyak 2,8%. Sehingga nilai rata-rata dihasilkan sebesar 3,6 Jumlah skr ideal adalah 5 x 143 = 715 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 143 respnden, maka tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Jabatan yaitu : 518/715 x 100% = 72,45% termasuk dalam kategri baik.

48 107 Tabel 4.21 Kepuasan Karyawan Akan Ketepatan Infrmasi Pendapat Repnden Nilai (a) Jumlah Respnden (b) Jumlah Skr (a x b) Persentase Pendapat Respnden Sangat Puas ,8% Puas ,1% Cukup Puas ,1% Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah % Nilai rata-rata = 523/143 = 3,66 Sumber: Hasil Perhitungan Data Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa dari 143 respnden 4 diantaranya memberikan nilai 5 (sangat puas) sebanyak 2,8%, 86 respnden memberikan nilai 4 (puas) sebanyak 60,1%, 53 respnden memberikan nilai 3 (puas) sebanyak 37,1%. Sehingga nilai rata-rata dihasilkan sebesar 3,66 Jumlah skr ideal adalah 5 x 143 = 715 Berdasarkan jumlah skr ideal yang diperleh dari 143 respnden, maka tingkat Kepuasan Karyawan Akan Ketepatan Infrmasi yaitu : 523/715 x 100% = 73,15% termasuk dalam kategri baik.

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan PT. Megah Lestar Packind adalah perusahaan yang bergerak di bidang Percetakan kardus yang mulai berdiri sejak 9 Maret 1988 dengan lkasi yang bertempat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 45 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan PT. Cahaya Ragam Sakti 3.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Cahaya Ragam Sakti PT. Cahaya Ragam Sakti pada awalnya merupakan perusahaan yang didasari leh ide

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembang pesat dan semakin kuat nya persaingan bisnis di bidang tmtif saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki ptensi yang menjanjikan. Hal ini dapat

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL Disusun dan diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasinal (Praktikum) Yang dibimbing leh Rr Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. Disusun Oleh :

Lebih terperinci

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan Dalam beberapa kesempatan training, saya sering menanyakan, apa yang lebih penting: target atau activity plan? Hampir 90% peserta training

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Elda Mitra berdiri pada tanggal 9 Desember 1989. Pada masa itu prduk penglahan daging sapi, ayam, maupun ikan yang berbentuk baks, burger,

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1 MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1. Pendahuluan Di era refrmasi ini, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting diperhatikan. Perkembangan teknlgi infrmasi menghasilkan titik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Prfil Singkat Perusahaan Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 2006 yang berbentuk perusahaan mitra PT.Pertamina yaitu Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa-analisa yang penulis telah lakukan pada bab sebelumnya memiliki tujuan untuk dapat memberikan kesimpulan pada bab ini mengenai masalah-masalah yang

Lebih terperinci

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun CHAPTER V Harga menurut Philip Ktler (2001 : 439) ialah sebagai berikut, charged fr a prduct r service. Mre bradly, price is the sum f all the value that cnsumer exchange fr the benefits f having r using.

Lebih terperinci

Modul MM (Material Management)

Modul MM (Material Management) KAMPUS IBI KWIK KIAN GIE JAKARTA, MEI 2017 KISI-KISI UAS dan QUIZ SAP SAP Materials Management (SAP-MM) adalah salah satu mdul di SAP ERP yang mendukung prses manajemen/pengellaan material di perusahaan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Tit Mau Pelu Benjamin*, Yudha Prasetyawan, Ahmad Rusdiansyah Prgram Pasca Sarjana, Bidang Keahlian Manajemen Kualitas

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Manajemen

Manajemen Proyek. Manajemen Manajemen Pryek Manajemen Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengrganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengellaan sumber daya yang dimiliki suatu rganisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK N. 2 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Lapran Arus Kas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) N. 2 tentang Lapran Arus Kas disetujui dalam Rapat Kmite Prinsip Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa persaingan bebas pada era Glbalisasi ini, dimana perusahaan manufaktur bersaing dengan ketat dalam memprduksi barang, knsumen menjadi sangat menyadari

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA PT. PAMINDO TIGA T DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA PADA PT. PAMINDO TIGA T DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA PADA PT. PAMINDO TIGA T DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Hesthi Prakoso - 0700687545 Fadil Ade Winata - 0700686063 ABSTRAK Penilaian kinerja merupakan hal yang esensial bagi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah perusahaan PT. Astra Internatinal Tyta Sales Operatin merupakan salah satu divisi dari PT. Astra Internatinal, Inc., yang berkedudukan di Jakarta. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 51 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan penelitian yang terperinci mengenai suatu

Lebih terperinci

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA Disampaikan leh Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Pada acara Indnesia Eximbank Investr Gathering 2017 Jakarta, 7 Februari 2017

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya

Lebih terperinci

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN a. Penilaian Praktikum: 1. Penilaian praktikum terdiri dari 2 kelmpk nilai: tugas kelmpk dinilai leh pembimbing asistensi yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 *

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 * Fitur Pemeringkatan ICRA Indnesia Maret 2014 Metdlgi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 * Tinjauan sekilas Industri real estate memiliki tingkat vlatilitas dan siklus yang tinggi dan kinerjanya

Lebih terperinci

JUDUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. INDOMATRA BUSANA JAYA

JUDUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. INDOMATRA BUSANA JAYA JUDUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. INDOMATRA BUSANA JAYA NAMA : Nidya Indra R Dsen Pembimbing : Niayah Erwin SE,MM Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui setiap

Lebih terperinci

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern Pengertian Gaji dan Upah adalahapapun akan dilakukan leh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknlgi yang semakin maju dan semakin pesat membuat perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfmansinya agar dapat unggul dalam persaingan sekarang

Lebih terperinci

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat BAB 1 PENDAHULUA N 1.1 Latar Belakang Pada masa dewasa ini, persaingan di dunia industri semakin ketat. Terlebih di dalam persaingan industri makanan. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya prdusen

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR

ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR Handaru Witjaksana dan Tri Jk Wahyu Adi Prgram Studi Magister Manajemen Teknlgi Bidang Keahlian Manajemen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat CV. KARDUS COMMUNICATION Cirebn Semua bidang usaha membutuhkan sarana periklanan untuk mempublikasikan uasaha yang dijalankan sehingga para knsumen mengetahui

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja ICRA Indnesia Rating Feature May 2013 ICRA Indnesia Metdlgi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja Industri baja memainkan peran yang penting dalam pertumbuhan eknmi. Baja merupakan kmpnen umum pada beberapa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metde Penilaian Investasi Metde Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penambahan gudang pada PT. Prima Lintas Express dapat dikatakan layak

Lebih terperinci

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran. Penelitian tersebut dilakukan di PT. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Almunir Yudha Putra Raharja, mahasiswa Universitas Islam Indnesia pada tahun 2004 dengan judul "Evaluasi Pengendalian Kualitas Prduk Menggunakan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT. Laporan Keuangan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013

INSPEKTORAT. Laporan Keuangan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013 INSPEKTORAT Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Lapran Keuangan Untuk Peride Yang Berakhir 31 Desember 2013 Jalan Pramuka N. 33 Jakarta 13120 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

PT. Anugerah Cipta Karya Mandiri Neraca Per 31 Desember 2007 ( Dalam Rp.)

PT. Anugerah Cipta Karya Mandiri Neraca Per 31 Desember 2007 ( Dalam Rp.) LAMPIRAN 119 PT. Anugerah Cipta Karya Mandiri Neraca Per 31 Desember 2007 ( Dalam Rp.) AKTIVA Aktiva Lancar Kas 7.201.100 Bank 47.421.975 Piutang 146.588.490 Persidaan Bahan Baku 113.124.000 Persediaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Dasar Penjadwalan Prduksi Lading dan Scheduling merupakan salah satu pin dalan fungsi dan kegiatan pengawasan prduksi. Pemuatan (Lading) mempunyai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN (BAB 1) ASTRIED P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN

ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN (BAB 1) ASTRIED P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN (BAB 1) ASTRIED P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN Analisis Penggunaan Rasi Keuangan (BAB 1) Astried P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN A. ANALISIS KEUANGAN (FINANCIAL

Lebih terperinci

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN Pertemuan 6 AKURASI DAN MACAM ANGGARAN Halaman 1 dari Pertemuan 6 6.1 Ciri ciri dan Penyebab Perkiraan Biaya yang Kurang Akurat Anggaran pryek dihasilkan dari perkiraan biaya kmpnen-kmpnennya dengan memperhatikan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG INDEPT, Vl, N., Oktber 0 ISSN 087-90 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG Erlian Supriyant.,ST Dsen Tetap Teknik Industri Universitas Nurtani Bandung

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/219/M.PAN/7/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

PSAK NO. 30 AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA BAB I : PENDAHULUAN. Latar Belakang

PSAK NO. 30 AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA BAB I : PENDAHULUAN. Latar Belakang PSAK NO. 30 AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA BAB I : PENDAHULUAN Latar Belakang Kegiatan sewa guna usaha (leasing) diperkenalkan untuk pertama kalinya di Indnesia pada tahun 1974 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PT ANUGERAH PANGAN PRIMA LESTARI

BAB 3 GAMBARAN UMUM PT ANUGERAH PANGAN PRIMA LESTARI BAB 3 GAMBARAN UMUM PT ANUGERAH PANGAN PRIMA LESTARI 3.1. Prfil Perusahaan 3.1.1.Lg Perusahaan PT Anugerah Pangan Prima Lestari memiliki Lg : Burung & Gandum. Burung : Lebar dalam kegiatan perasinya dan

Lebih terperinci

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement f Cash Flws Presented by: Dwi Martani LAPORAN ARUS KAS Infrmasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas dan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI APA ITU PROYEK? ADALAH SUATU RANGKAIAN PEKERJAAN YANG DIADA-KAN DALAM SELANG WAKTU TERTENTU & MEMPUNYAI TUJUAN KHUSUS. YANG MEMBEDAKAN PROYEK DENGAN PEKERJAAN LAIN ADALAH

Lebih terperinci

WAKTU. Problem. Potensi Problem. Berpindah dari tindakan setelah kejadian ke tindakan sebelum kejadian. 1. FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

WAKTU. Problem. Potensi Problem. Berpindah dari tindakan setelah kejadian ke tindakan sebelum kejadian. 1. FMEA (Failure Mode Effect Analysis) 1. FMEA (Failure Mde Effect Analysis) 1.1. Kenapa FMEA Mengacu pada sistem evlusi mutu yang terfkus pada sistem pencegahan (mengatasi masalah sebelum masalah tersebut terjadi), maka Teknlgi mutu yang berkembang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. suatu proses dalam memecahkan masalah agar suatu penelitian dapat tercapai. menggunakan beberapa rasio diantaranya:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. suatu proses dalam memecahkan masalah agar suatu penelitian dapat tercapai. menggunakan beberapa rasio diantaranya: 56 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Rasi Kas yang Diteliti : Dalam bab ini akan dibahas mengenai data yang diperleh dan penyajian hasil perhitungan sejumlah variabel dan kemudian dianalisis. Analisis

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan perspektif finansial dan non finansial yang telah dilakukan, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penilaian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Praja Puri Lestari didirikan pada tahun 1984 leh Bapak Ir. Deddy Kusuma. PT. Praja Puri Lestari

Lebih terperinci

Rangkuman Bab 14. Pembeli dapat melakukan :

Rangkuman Bab 14. Pembeli dapat melakukan : Rangkuman Bab 14 Memahami Penetapan Harga Harga bukan hanya angka-angka di label harga. Harga mempunyai banyak bentuk-bentuk dan melaksanakan banyak fungsi. Sepanjang sejarah, harga ditetapkan melalui

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan pengujian statistik pada variabelvariabel bauran pemasaran dan juga pembelian ulang respnden yang terjadi pada AnimeXtreme.cm,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus, adalah jenis penelitian yang merinci

Lebih terperinci

Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja

Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja 1 P age I. PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin kmpetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan, prduksi, pemasaran, pengellaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang menjadi dasar evaluasi untuk menjadikan sistem ptimal di prduksi tekstil pada PT. ISTEM adalah dengan menggunakan metde DMAIC. Define

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Pada tahun 1995, permintaan ekspor pakaian jadi (garment) khususnya kemeja ke negara timur tengah semakin bertambah dan keadaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 Pengadilan Tinggi Agama Grntal Jl. Tinalga N. 5 Kta Grntal Telp. 0435-831591 Fax. 0435-831625 E-mail: admin@pta-grntal.g.id KATA PENGANTAR Assalamualaikum

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara NERACA KONSOLIDASI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA KETERANGAN 2006 2007 2008 AKTIVA AKTIVA TETAP (NETTO) 2,482,713,066,583 2,518,816,537,493 2,492,265,069,386 Aktiva Tetap (Bruto) 3,348,544,604,735

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan

Lebih terperinci

7). ERP Implementation in PT Indofood

7). ERP Implementation in PT Indofood 7). ERP Implementatin in PT Indfd PT Indfd adalah perusahan pemrduksi mie instan terbesar di dunia, dengan 14 pabrik termsuk di Indnesia sendiri. Perusahaan yang juga berperasi di Cina dan Nigeria ini

Lebih terperinci

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT 4.1. Visi dan Misi Visi adalah gambaran realistis masa depan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini terlebih dahulu akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, slusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang bangun

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan didirikan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal agar kegiatan usaha atau kelangsungan hidup perusahaan berjalan dengan baik dan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA Oleh : MOCH AFIF BAHTIYAR NIM : 04113029 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 1. ALASAN PENDIRIAN USAHA Mendirikan usaha sendiri

Lebih terperinci

STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesioner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas

STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesioner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesiner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas Terima kasih atas partisipasi Anda dalam survei singkat yang akan membantu kami menemukan rintangan dalam 'Rantai paskan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai kinerja keuangan PT.XYZ

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai kinerja keuangan PT.XYZ 123 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan mengenai kinerja keuangan PT.XYZ selama periode 2003 2005, penulis berkesimpulan sebagai berikut : 1. Kinerja keuangan PT.XYZ dari

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3 PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat PT. BDI. PT. BDI yang didirikan tanggal 23 Februari 2006 dan operasi komersil di tahun 1949 sebagai perusahaan pendukung, yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk 30 BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Laporan Keuangan PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa Bali, mengelola

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berkedudukan di Jepang dengan PT. Astra Honda Motor yang berkedudukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berkedudukan di Jepang dengan PT. Astra Honda Motor yang berkedudukan di 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Showa Indonesia Manufacturing adalah perusahaan swasta asing (PMA) yang merupakan joint venture antara Showa Manufacturing Co.Ltd yang berkedudukan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Multikarya Sinardinamika adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan accessories

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Lembaga Pembiayaan bukan Bank

Metodologi Pemeringkatan untuk Lembaga Pembiayaan bukan Bank ICRA Indnesia Rating Feature January 2011 Metdlgi Pemeringkatan untuk Lembaga Pembiayaan bukan Bank Lembaga pembiayaan bukan bank (Lembaga Pembiayaan) memainkan peran yang penting dalam pasar keuangan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Prfil Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT.Tiara Utffar Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri pertambangan mineral

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Perusahaan 2.1.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya. Kegiatan operasional dalam perusahaan leasing ILUFA

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya. Kegiatan operasional dalam perusahaan leasing ILUFA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dapat disangkal apabila semua perusahaan menginginkan kegiatan operasinya dapat dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga dapat dilakukan penghematan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan perusahaannya mampu bertahan dan tumbuh dalam berbagai kondisi. Terutama dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prduk Prduk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan knsumen. (http://kpisusu.wrdpress.cm/). Ada tiga aspek prduk : Bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Menurut Harahap (2010:105), Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. perusahaan PT PAMINDO TIGA T, berdiri dengan bangga pada kesempatan pada

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. perusahaan PT PAMINDO TIGA T, berdiri dengan bangga pada kesempatan pada BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan Dengan penempatan kami sebagai komunitas international pada Koperasi perusahaan PT PAMINDO TIGA T, berdiri dengan bangga pada kesempatan pada ulang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk

III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk III. METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Knseptual Identifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap keuntungan dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk dipahami

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Super Steel Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri baja yang didirikan pada tahun 1973 dimana perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI. dan tujuan KUK yang sebenarnya. Seringkali penyaluran KUK semata-mata didasarkan

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI. dan tujuan KUK yang sebenarnya. Seringkali penyaluran KUK semata-mata didasarkan BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI A. Sejarah singkat Kperasi Kampar Mitra Mandiri Sejak bank-bank diwajibkan menyalurkan 22,5% dari prtepel kreditnya untuk Kredit Usaha Kecil (KUK), maka vlume kredit yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan berupaya untuk menunjukan keunggulankeunggulannya agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, dimana perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN

BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN PT.Krama Yudha Ratu Motor Persetujuan usaha patungan (Joint Venture) terjadi pada tanggal 18 Januari 1973 antara PT. Krama Yudha (KY), Mitsubishi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pertumbuhan industri baja saat ini sedang tumbuh dengan cepat (fast growing), seiring meningkatnya konsumsi baja nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil

Lebih terperinci

engineering, procurement dan contraction (EPC) dalam proyek Petrochemical, semen,

engineering, procurement dan contraction (EPC) dalam proyek Petrochemical, semen, 54 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Rekadaya Elektrika PT Rekadaya Elektrika berperasi pada pengembangan pryek-pryek tenaga listrik khususnya pembangkit

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indoberka Investama pada

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indoberka Investama pada BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indberka Investama pada tanggal 11 Juli 2016 s.d 11 Agustus 2016. PT. Indberka Investama merupakan perusahaan nasinal yang bergerak

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci