III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk"

Transkripsi

1 III. METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Knseptual Identifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap keuntungan dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk dipahami hubungan dan keterkaitannya. Variabel-variabel yang berpengaruh dalam sistem terdiri dari variabel teramati (bserved variables) dan variabel tidak teramati atau variabel-variabel laten. Untuk pemecahan masalah pengukuran pengaruh dan mengetahui hubungan kausal antara variabelvariabel tersebut memerlukan metde yang tepat. Salah satu metde yang tepat untuk memecahkan masalah pengukuran dan hubungan kausal variabelvariabel laten adalah Structural Equatin Mdelling (SEM). SEM memiliki kemampuan antara lain : 1) dapat menghasilkan estimasi terhadap multiple interrelated dependence relatinships, 2) menunjukkan knsep-knsep tidak teramati serta hubungan-hubungan yang ada di dalamnya, dan perhitungan kesalahan-kesalahan pengukuran dalam prses estimasi (Hair et al. 1998, diacu dalam Wijant 2008). Dengan demikian, penggunaan SEM untuk membantu memecahkan masalah sesuai tujuan dalam penelitian ini adalah tepat. Upaya untuk meningkatkan tingkat keuntungan dan keberlanjutan usaha plasma serta manfaat bagi perusahaan inti dalam tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan penerapan tingkat teknlgi usaha plasmanya. Untuk tujuan tersebut perlu dilakukan identifikasi faktr-faktr teknlgi yang terdiri dari empat kmpnen teknlgi, yaitu technware, humanware, 93

2 infrware, dan rgaware (THIO). Keempat kmpnen teknlgi tersebut bersifat kmplementer satu sama lainnya. Technware merupakan inti dari sistem transfrmasi dapat berkembang dan diperasikan leh humanware berdasarkan infrware yang dikumpulkan, serta merupakan kerangka yang ditetapkan dalam rgaware. Untuk menganalisa hubungan dan keterkaitan variabel-variabel kunci teknlgi usaha digunakan metde Structural Equatin Mdelling (SEM). Hasil analisis berupa besaran pengaruh masing-masing variabel dan indikatr kunci menunjukkan hubungan dan keterkaitan antara variabel dan indikatr kuncinya dalam penerapan teknlgi usaha ternak di tingkat plasma. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar penentuan mdel knseptual yang dapat digunakan sebagai acuan pengembangan usaha ternak ayam briler pla PIR yang lebih efektif. Kelembagaan usaha didasarkan pada kriteriakriteria kinerja dan tingkat teknlgi usaha yang tepat meliputi empat kmpnen yaitu technware, humanware, infrware, dan rgaware. Analisis teknlgi usaha pada tingkat plasma didasarkan pada adanya tujuan untuk mengptimalkan tingkat keberhasilan dan keberlanjutan usaha dalam secara keseluruhan. Mdel knseptual yang dikembangkan dapat membantu persiapan perusahaan mitra untuk menjalin. Kerangka pemikiran dalam permdelan teknlgi usaha ternak ayam briler pada sistem pla PIR diperlihatkan pada Gambar 6, dan desain penelitian disajikan pada Tabel

3 Teknlgi usaha ayam briler pla Kelembagaan usaha Kmpleksitas kepentingan Identifikasi Sistem Kemitraan Agrindustri Ayam Briler Audit Teknlgi diadaptasi dari Technlgy Audit Mdel/TAM (Khalil 2000) Terhadap Perusahaan Inti dan Penykngnya - Psisi teknlgi STA dan CPIN - Peternak plasma terbaik Identifikasi variabel kunci teknlgi usaha plasma dalam Analisis Variabel Kunci teknlgi usaha dalam dengan metde Structural Equatins Mdelling (SEM) Tingkat hubungan Indikatr Kunci Teknlgi Usaha (technware, humanware, infrware, dan rgaware) Pengukuran Kinerja Kemitraan di Tingkat Plasma Baik? Ya Tidak Penetapan Teknlgi Usaha Ternak Briler Pla Kemitraan Mdel Teknlgi Usaha Plasma Ternak Briler Pla Kemitraan Gambar 6. Karangka Pemikiran Knseptual Mdel Teknlgi Usaha Ternak Ayam Briler dalam Kemitraan Inti-plasma. 95

4 Tabel 12. Tujuan, Aktivitas, dan Keluaran Penelitian Aktifitas Sarana Kegiatan Alat Ukur Keluaran Tujuan - Umum Identifikasi Studi Pustaka Kelengkapan Variabel kunci variabel kunci infrmasi/data - Khusus Audit Teknlgi terhadap STA dan CPIN Survei lapangan dan Data Sekunder Technlgy Audit Mdel/TAM (Khalil 2000) Analisis ptensi Analisis indikatr kunci teknlgi usaha plasma dalam Analisis finansial Analisis risik Permdelan Analisis tlk ukur kinerja usaha plasma dalam Memfrmulasikan mdel Survei lapangan Metde SEM Administrasi keuangan peternak/ usaha ternak Rasi risik terhadap keuntungan dan keberlanjutan usaha plasma dalam Kinerja usaha plasma dalam Elemen technware Elemen humanware Elemen infrware Elemen rgaware Jumlah nilai faktr berdasarkan pendapat Wmack et al. (1990) Tingkat hubungan variabel kunci terhadap keberhasilan usaha plasma dalam Rugi-laba, NPV, IRR, PBP, B/C R Kefisien variasi (CV) Indikatr kinerja Keuntungan dan keberlanjutan usaha dalam Psisi Teknlgi yang diterapkan leh STA dan CPIN Ptensi Indikatr kunci technware, humanware, Infrware,dan rgaware usaha plasma dalam Layak dg NPV>0, IRR>16%, PBP<8, B/C >1 CV relatif kecil Tlk ukur kinerja usaha plasma dalam Mdel teknlgi usaha plasma dalam B. Tahapan Penelitian Prsedur penelitian secara menyeluruh diperlihatkan pada Gambar 7. Masing-masing tahap diuraikan sebagai berikut : 96

5 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan penelusuran data dan infrmasi yang berkaitan dengan ruang lingkup studi, telaah data-data sekunder, identifikasi permasalahan dan cara pemecahannya. Penyusunan kuesiner meliputi beberapa kegiatan yaitu penentuan kmpnen teknlgi dan variabel kuncinya pada usaha ayam briler pla berdasarkan pustaka yang dikumpulkan, validasi variabel kunci, serta penyusunan daftar pertanyaan berdasarkan variabel kunci yang valid. Faktr-faktr kunci yang berpengaruh kuat pada kmpnen teknlgi dalam sistem agrindustri ayam briler yang berhasil perlu ditemukan, sehingga temuannya diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi para pihak dalam menjalankan usaha khususnya usaha ternak ayam briler pla. Kuesiner dibuat didasarkan pada variabel-variabel kunci yang berhasil diidentifikasi dari ke-empat kmpnen teknlgi pada usaha plasma dalam usaha ayam briler. Beberapa analisis yang mempunyai pengaruh besar dalam keuntungan dan keberlanjutan usaha dirancang sebagai berikut : a. Audit teknlgi perusahaan inti (STA) dan Perusahaan Penykng (CPIN), b.analisis ptensi pla PIR ayam briler, pada STA dan CPIN, c. Analisis penerapan teknlgi usaha ternak ayam briler sebagai plasma, d.analisis kelayakan usaha ayam briler melalui pla PIR dan mandiri, e. Analisis tlk ukur kinerja usaha plasma dalam. 97

6 Tahap persiapan Tahap penyusunan kuesiner 1. Studi Pustaka 2. Perumusan masalah penerapan teknlgi usaha dalam dan pemecahannya 3. Penentuan kmpnen teknlgi usaha ternak ayam briler 4. Penentuan variabel kunci teknlgi usaha ternak ayam briler dan nya berdasarkan studi pustaka 5. Validasi variabel kunci Valid? 6. Penyusunan daftar pertanyaan Tahap pengumpulan dan penglahan data 7. Pelaksanaan survei lapangan dan pengumpulan data 8. Identifikasi rantai paskan ayam briler bagi peternak, perusahaan mitra, penglah dan distributr Tahap perumusan mdel dan verifikasi 9. Penentuan karakteristik teknlgi usaha ternak ayam briler dan bagi peternak dan perusahaan inti Tidak Valid? Ya 10. Validasi karakteristik Tidak 12. Perumusan mdel knseptual teknlgi usaha ternak ayam briler dalam 11. Perumusan pengukuran Valid? kinerja Ya usaha plasma dlm 13. Verifikasi mdel Mdel hasil verifikasi Gambar 7. Prsedur Penelitian Mdel Teknlgi pada Sistem Kemitraan Agrindustri Ayam Briler 98

7 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data a. Pemilihan Perusahaan Inti dan Peternak Plasma Dalam rangka studi kasus dipilih pla PIR dengan kriteria sebagai berikut : 1). Kemitraan sudah berjalan minimum lima tahun bagi perusahaan inti maupun plasma dengan prestasi hasil usaha terbaik, 2). Perusahaan yang menjadi perusahaan inti adalah industri yang melakukan kegiatan penglahan dan pemasaran prduk ternak ayam briler. 3). Lkasi usaha ternak plasma dipilih di daerah dataran rendah (+ 15 m di atas permukaan laut/dpl), yakni kabupaten-kabupaten Karawang, Subang, dan Indramayu sebanyak dua puluh tujuh peternak plasma dengan prestasi baik. Berdasarkan kriteria tersebut, telah dipilih PT. Sahabat Ternak Abadi (STA) yaitu perusahaan yang bermitra dengan PT Charen Pkphand Indnesia (CPIN) sebagai perusahaan inti yang berlkasi di Kawasan Industri Ancl Jakarta Utara. CPIN Grup memprduksi berbagai kmditas melalui beberapa anak perusahaannya, meliputi industri pakan, Day Old Chick (DOC), peralatan ternak, dan penglahan daging ayam (CPIN 2009). b. Pengumpulan data Pada tahap pengumpulan data, perusahaan yang dijadikan sampel studi kasus ini adalah perusahaan ayam briler pada sistem pla PIR. Pengumpulan data dilakukan selama dua tahun (2007 sampai dengan 2009), 99

8 terdiri dari data primer dan data sekunder dengan rentang waktu selama lima tahun yaitu tahun 2004 sampai dengan Data primer diperleh dari peternak mandiri, peternak plasma dan perusahaan inti dengan alat bantu kuesiner. Kuesiner dibuat berdasarkan indikatr-indikatr utama dan pendukung usaha ayam briler cnth. Data sekunder diperleh dari kajian pustaka atau lapran dari lembaga-lembaga terkait (BPS, Deptan, Ditjennak, UNDP, UN-ESCAP, UNCTAD, dan USDA). Pertanyaan pada lembar kuesiner dikembangkan untuk mendalami pemenuhan hak dan kewajiban bagi perusahaan inti maupun peternak plasma, alih teknlgi, serta penerapan tingkat teknlgi usaha pada plasma. Wawancara dilakukan untuk mendalami sesuatu hal yang mungkin belum tertulis dalam kuesiner. Hasil analisis dari semua tahapan tersebut digunakan untuk bahan masukan dalam permdelan teknlgi usaha ternak ayam briler melalui dengan menggunakan metde Structural Equatin Mdelling (SEM). Pertimbangan yang digunakan dalam penggunaan SEM adalah perihal sebagai berikut : 1. Variabel-variabel kunci keberhasilan merupakan variabel laten dan mempunyai hubungan-hubungan yang bersifat linear antar variabelvariabel kunci dan strukturnya dalam pengaruhnya terhadap keberhasilan. 2. Mdel teknlgi ini cck digunakan hanya untuk sistem pla PIR agrindustri ayam briler. 100

9 3. Pihak-pihak yang terlibat dalam sistem terutama perusahaan inti mempunyai kemampuan teknlgi yang baik dan kmitmen yang kuat dalam bermitra. Prsedur permdelan dimulai dengan audit teknlgi pada STA dan CPIN, selanjutnya dianalisis ptensi yang dijalankan STA dan CPIN, serta analisis penerapan teknlgi usaha (terdiri dari technware, humanware, infrware, dan rgaware) dan finansial. Teknlgi usaha diukur berdasarkan kriteria kelayakan usaha dari aspek finansial, sedangkan diukur berdasarkan tlk ukur kinerja. Hasil akhir dari seluruh tahapan analisis dalam permdelan adalah ditemukannya mdel teknlgi usaha ternak ayam briler melalui pla PIR (diagram alir diperlihatkan pada Gambar 8). c. Analisis Data Data yang dikumpulkan dianalisis sebagai berikut : 1) audit teknlgi terhadap penerapan teknlgi leh perusahaan inti (STA) dan perusahaan penykngnya (CPIN) pada pla PIR ayam briler; 2) analisis ptensi ; 3) analisis kmpnen teknlgi dengan metde SEM; dan 4) analisis finansial. Ke-empat kegiatan analisis tersebut diuraikan di bawah ini. 1) Audit Teknlgi Audit teknlgi secara keseluruhan meliputi enam kategri yang metde diadaptasi dari Technlgy Audit Mdel (TAM) (Khalil 2000) yaitu :1) lingkungan teknlgi, 2) kategrisasi teknlgi, 3) pasar dan pesaing, 4) invasi 101

10 prses, 5) fungsi nilai tambah, dan 6) akuisisi dan eksplitasi teknlgi (Tabel 1, halaman 18). Mulai - Audit Teknlgi terhadap STA dan CPIN diadaptasi dari TAM (Khalil 2000) - Usaha ternak ayam briler sebagai plasma yang berhasil Analisis ptensi pla PIR ayam briler Ptensi Kemitraan berkategri baik? Ya Tidak Ternak mandiri Penerapan teknlgi bagi usaha plasma sesuai tingkat teknlgi inti dalam Analisis kelayakan dan risik usaha Analisis struktur variabel kunci teknlgi usaha ternak ayam briler yang berhasil melalui Keuntungan usaha dan kepuasan Tidak Ditemukan variabel kunci teknlgi usaha melalui Ya Mdel teknlgi usaha ternak ayam briler melalui Tlk ukur kinerja Selesai Gambar 8. Diagram alir analisis mdel teknlgi usaha ternak ayam briler melalui pla PIR 102

11 2) Analisis Ptensi Bermitra Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat keminatan untuk bermitra antara peternak atau perusahaan ternak dengan perusahaan mitra berdasarkan indikatr seperti tersebut pada Tabel 14. Prsedur analisis dimulai dengan memasukkan data mentah dari peternak atau perusahaan ternak (sesuai skala usahanya) dan perusahaan mitra yang dikumpulkan melalui survei sesuai indikatr minat bermitra yang dirancang. Metde yang digunakan dalam analisis adalah metde Wmack et al. (1990) untuk mengukur ptensi mencapai keberhasilan dengan menggunakan faktr-faktr kunci ke dalam tujuh belas faktr kunci seperti terlihat pada Tabel 2 (halaman 26). 3) Analisis Penerapan Teknlgi pada Usaha Plasma Ayam Briler Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerapan teknlgi pada masing-masing pihak yang bermitra. Audit teknlgi dilakukan terhadap perusahaan inti dan perusahaan yang menjadi penykng utama saprtan pada lingkup ayam briler pla PIR. Indikatr bagi faktr-faktr penting dalam THIO dihimpun dari berbagai referensi yang ada dan didaftar seperti terlihat pada Tabel 13. Analisis dimulai dengan penggunaan indikatr pada setiap faktr penerapan teknlgi. Prses perhitungan menggunakan metde Structural Equatins Mdelling (SEM). Hasilnya merupakan tingkat pengaruh indikatr masing-masing faktr dalam sistem. Hasil akhir pada analisis tersebut adalah penerapan teknlgi usaha ternak ayam briler pla PIR. 103

12 Tabel 13. Indikatr penerapan teknlgi pada usaha ternak ayam briler melalui pla (* metde diadaptasi dari AA 2009; Cbb 2008; Gumbira-Sa id 2001; Hafsah 2000; Khalil 2000; Sharif 2006; dan UN-ESCAP 1989) Faktr* Indikatr * 1 2 Kinerja Finansial 1.Keuntungan ktr 2.Mdal kerja dibanding aset ttal 3.Rati utang terhadap ekuitas 4.Jangka waktu penerimaan hasil penjualan 5.Nilai jual dibanding aset ttal 6.Pengembalian ekuitas Kinerja Operasinal 1.Pertumbuhan efisiensi 2.Sumber daya manusia 3.Invasi teknlgi 4.Penelitian dan pengembangan Kinerja Kerjasama 1.Fleksibilitas 2.Penukaran infrmasi 3.Ketergantungan mitra 4.Turut memecahkan masalah 5.Frekuensi interaksi 6.Transparansi sikap 7.Sikap prtunis 8.Kntrak kerjasama 9.Kepercayaan terhadap mitra Keberhasilan Kemitraan 1.Keuntungan bersih 2.Jangka waktu penerimaan 3.Kepuasan 4.Jangka waktu 5.Pertumbuhan prduktivitas Technware Plasma: 1. Kandang 1. Lantai kandang 2. Tinggi kandang 3. Lebar kandang 4. Dinding kandang 5. Panjang Kandang 2. Manajemen Pemeliharaan 1. Suhu ruangan kandang, 2. Tingkat kematian (mrtalitas), 3. Tingkat kepadatan ayam, 4. Efisiensi ransum, 5. Bibit yang dipelihara. 6. Berat hidup saat panen 7. Umur panen 8. Penerangan kandang 3. Pengendalian Hama dan penyakit 1. Kebersihan kandang, 2. Pemeliharaan kandang, 3. Sanitasi kandang dan peralatan, 104

13 Tabel 13. Indikatr penerapan teknlgi pada usaha ternak ayam briler melalui (* metde diadaptasi dari AA 2009; Cbb 2008; Gumbira-Sa id 2001; Hafsah 2000; Khalil 2000; Sharif 2006; dan UN-ESCAP 1989) (lanjutan) Islasi kandang, 5. Penggunaan bat-batan. Humanware Plasma: 1. Ptensi kreativitas tenaga kerja 1. Kecerdasan 2. Kemampuan teknis 3. Inisiatif 4. Mtivasi 2. Orientasi prestasi 1. Suka tantangan dan bertanggungjawab 2. Penetapan tujuan prestasi 3. Kebutuhan umpan balik 4. Keterampilan perencanaan jangka panjang 3. Orientasi afiliasi 1. Rasa berguna bagi kelmpk 2. Bertanggungjawab 3. Menjaga persahabatan dan kerjasama 4. Pelaksanaan tugas secara efektif 4. Kewirausahaan 1. Keinginan untuk bereksperimen 2. Kesediaan menerima perubahan 3. Kemampuan melakukan inisiatif 4. Keberanian menanggung risik 5. Orientasi integritas waktu 1. Kedisiplinan bekerja 2. Orientasi target yang terukur 3. Orientasi masa depan Infrware Plasma: 1. Akses infrmasi 1. Jenis sumber infrmasi 2. Banyaknya infrmasi 3. Pemanfaatan infrmasi 4. Metde pengumpulan infrmasi 5. Tingkat teknlgi infrmasi 2. Keterkaitan infrmasi 1. Klasifikasi infrmasi 2. Infrmasi internal 3. Infrmasi eksternal 4. Validitas infrmasi dan data 5. Kemudahan mendapatkan infrmasi 6. Biaya untuk memperleh infrmasi 3. Kemampuan berkmunikasi 1. Saluran kmunikasi 2. Kepercayaan terhadap sumber infrmasi 3. Nilai infrmasi terhadap perusahaan 4. Kuantitas infrmasi yang dikumpulkan 5. Umpan balik Orgaware Plasma : 1. Kepemimpinan 1. Gaya kepemimpinan 2. Mtivasi diri dan drngan berprestasi 3. Kecerdasan 4. Kedewasaan 5. Keluasan hubungan ssial 6. Inisiatif 105

14 Tabel 13. Indikatr penerapan teknlgi pada usaha ternak ayam briler melalui (* metde diadaptasi dari AA 2009; Cbb 2008; Gumbira-Sa id 2001; Hafsah 2000; Khalil 2000; Sharif 2006; dan UN-ESCAP 1989) (lanjutan) Otnmi dalam sistem kerja 1. Pendelegasian tugas dan tanggungjawab 2. Sistem kerja infrmal 3. Kemandirian bekerja 3. Pengarahan 1. Ketepatan waktu 2. Perencanaan 3. Pemikiran strategis 4. Pengawasan kinerja 4. Keterlibatan rganisasi 1. Ptensi 2. Kebanggaan dlm 3. Peluang pengembangan 4. Kepatuhan pegawai thd peratura 5. Evaluasi kinerja 5. Iklim invasi 1. Evaluasi kinerja perusahaan 2. Orientasi penelitian dan pengembangan 3. Orientasi teknlgi 4. Kepekaan thp perubahan lingkungan bisnis 6. Kepatuhan perusahaan 1. Kejujuran 2. Kepercayaan 3. Kmunikasi terbuka 4. Keadilan 5. Keinginan bermitra 6. Keseimbangan insentif dan risik Data yang dikumpulkan terdiri dari dua bagian, yaitu data sebagai masukan dalam analisis penerapan teknlgi usaha ternak ayam briler dengan keuntungan ptimal, dan faktr-faktr kunci keberhasilan. Analisis terhadap kedua data tersebut dilakukan dengan pendekatan metde SEM, dengan paket prgram LISREL-8.2 (Linear Structural Relatinships), untuk mengetahui sejauhmana peranan faktr-faktr dalam penerapan teknlgi prduksi mempengaruhi tingkat keuntungan usaha bagi peternak dan faktr-faktr kunci dalam. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : i. Membuat mdel untuk mengakmdasi semua peubah meliputi peubah yang diamati maupun yang tidak teramati (laten), 106

15 ii. Mempersiapkan data dan dilah sesuai mdel SEM, iii. Mempersiapkan matrik krelasi dan atau kvarian yang dilah dengan menggunakan LISREL melalui prgram PRELIS 2.0, iv. Menglah data dengan menggunakan prgram LISREL 8.3. Strukturisasi sistem pengembangan Agrindustri ayam briler melalui teknlgi usaha dengan mengaplikasikan metde Structural Equatin Mdelling (SEM), diharapkan menghasilkan faktr-faktr kunci yang berpengaruh kuat terhadap tingkat keuntungan usaha dan keberhasilan bermitra yang ptimal. Tingkat keberhasilan dan tingkat keuntungan usaha bagi peternak merupakan peubah terikat, sedangkan peubah lainnya adalah peubah bebas. Peubah-peubah bebas tersebut merupakan peubah tidak teramati (laten) yang hanya dapat diukur melalui peubah-peubah indikatrnya masing-masing. Tabel 15 memberikan pedman dalam penglahan data yang disesuaikan dengan mdel SEM yang meliputi peubah laten, indikatr, lambang dan nama peubah pada prgram LISREL dengan skala pengukurannya. Peubah tidak teramati (laten) terdiri dari peubah laten endgen dan laten eksgen. Peubah laten endgen, adalah peubah yang terikat umumnya dilambangkan dengan huruf Yunani ETHA (η), sedangkan peubah laten eksgen, yaitu peubah bebas yang dilambangkan dengan ξ (xi /ksi). Mdel tersebut terdiri dari dua puluh empat peubah laten dan seratus empat puluh enam indikatr. Peubah laten endgen terdiri dari : kinerja finansial, kinerja perasinal, kinerja kerjasama, dan keberhasilan, sedangkan peubah laten eksgen terdiri dari : 1) minat perusahaan inti, 2) pilih perusahaan inti, 107

16 3) Technware yaitu kandang, pemeliharaan ternak, dan pengendalian hama, dan penyakit, 4) Humanware yaitu kreativitas, prestasi, afiliasi, kewirausahaan, dan integritas waktu, 5) Infrware yaitu akses inf, keterkaitan inf, mampu inf, 6) Orgaware yaitu kepemimpinan, tnmi kerja, pengarahan, keterlibatan, iklim invasi, dan integritas rganisasi. Peubah-peubah indikatr yang membangun peubah endgenus biasanya dilambangkan dengan huruf y dan untuk peubah eksgenus dengan huruf x. Peubah-peubah laten dan indikatrnya disajikan seperti pada Tabel 14. Fungsi keberhasilan usaha ternak ayam briler secara ringkas dinyatakan dengan rumus berikut : Keberhasilan = f (Kemampuan teknlgi perusahaan inti, ptensi, technware plasma, humanware plasma, infrware plasma, rgaware plasma) Keberhasilan sebagai variabel endgen diukur melalui tiga variabel dalam usaha plasma yaitu : 1) kinerja finansial, 2) kinerja perasinal, dan 3) kinerja kerjasama dengan indikatr masing-masing sebagaimana terlihat pada Tabel 14. Peubah-peubah technware plasma, humanware plasma, infrware plasma, dan rgaware plasma sebagai variabel eksgen diukur melalui tujuh belas variabel dengan delapan puluh dua indikatr (Tabel 14). 108

17 Tabel14. Peubah Laten, Indikatr, Lambang dan Nama Peubah Teknlgi Usaha Ternak Ayam Briler melalui Kemitraan Peubah Laten dan Lambang Indikatr Lambang Peubah Kinerja Finansial (η 1 ) 1.Keuntungan ktr n y 1 2.Mdal kerja dibanding aset ttal y 2 n 3.Rati utang terhadap ekuitas y 3 4.Jangka waktu penerimaan hasil penjualan y 4 i 5.Nilai jual dibanding aset ttal n y 5 6.Pengembalian ekuitas y 6 Kinerja Operasinal (η 2 ) 1.Pertumbuhan efisiensi y 7 2.Sumber daya manusia y 8 3.Invasi teknlgi y 9 4.Penelitian dan pengembangan y 10 Kinerja Kerjasama (η 3 ) 1.Fleksibilitas y 11 2.Penukaran infrmasi y 12 3.Ketergantungan mitra y 13 4.Turut memecahkan masalah y 14 5.Frekuensi interaksi y Transparansi sikap y Sikap prtunis y Kntrak kerjasama y Kepercayaan terhadap mitra y 19 Keberhasilan (η 4 ) 1.Keuntungan bersih y 20 2.Jangka waktu penerimaan y 21 I 3.Kepuasan n y 22 4.Jangka waktu y 23 5.Pertumbuhan prduktivitas y 24 Technware Plasma : 1. KANDANG (ξ 3 ) 1. Lantai kandang x Tinggi kandang x Lebar kandang x Dinding kandang x Panjang Kandang x PELIHARA (ξ 4 ) 1. Suhu ruangan kandang, x Tingkat kematian (mrtalitas), x Tingkat kepadatan ayam, x Lebar bidang tempat pakan per ekr ayam x Lebar bidang tempat minum per ekr ayam x Efisiensi makanan, x Bibit yang dipelihara. x Bbt hidup saat panen x Umur panen x Penerangan kandang x PHP (ξ 5 ) 1. Kebersihan kandang, x Pemeliharaan kandang, x Sanitasi kandang dan peralatan, x Islasi kandang, x Penggunaan bat-batan. x

18 Tabel14. Peubah Laten, Indikatr, Lambang dan Nama Peubah Teknlgi Usaha Ternak Ayam Briler melalui Kemitraan (lanjutan) Humanware Plasma: 1. KREATIVITAS (ξ 6 ) ORIENTASI PRESTASI (ξ 7 ) 3. ORIENTASI BERAFILIASI (ξ 8 ) 4. KEWIRAUSAHAAN (ξ 9 ) 5. ORIENTASI INTEGRITAS WAKTU (ξ 10 ) Infrware Plasma : 1.AKSES INFORMASI (ξ 11 ) 2. KETERKAITAN INFORMASI (ξ 12 ) 3. KEMAMPUAN KOMUNIKASI (ξ 13 ) 1. Kecerdasan x Kemampuan teknis x Inisiatif x Mtivasi x Suka tantangan dan bertanggungjawab x Penetapan tujuan prestasi x Kebutuhan umpan balik x Keterampilan perencanaan jangka panjang x Rasa berguna bagi kelmpk x Bertanggungjawab x Menjaga persahabatan dan kerjasama x Pelaksanaan tugas secara efektif x Keinginan untuk bereksperimen x Kesediaan menerima perubahan x Kemampuan melakukan inisiatif x Keberanian menanggung risik x Kedisiplinan bekerja x Orientasi target yang terukur x Orientasi masa depan x Macam sumber infrmasi x Banyaknya infrmasi x Pemanfaatan infrmasi x Metde pengumpulan infrmasi x Tingkat teknlgi infrmasi x Klasifikasi infrmasi x Infrmasi internal x Infrmasi eksternal x Validitas infrmasi dan data x Kemudahan mendapatkan infrmasi x Biaya untuk memperleh infrmasi x Saluran kmunikasi x Kepercayaan terhadap sumber infrmasi x Nilai infrmasi terhadap perusahaan x Mutu infrmasi yang dikumpulkan x Umpan balik x 74 Orgaware Plasma : 1. Gaya kepemimpinan x KEPEMIMPINAN (ξ 14 ) 2. Mtivasi diri dan drngan berprestasi x Kecerdasan x Kedewasaan x Keluasan hubungan ssial x Inisiatif x OTONOMI KERJA (ξ 15 ) 1. Pendelegasian tugas dan tanggungjawab x Sistem kerja infrmal x Kemandirian bekerja x PENGARAHAN (ξ 16 ) 1. Ketepatan waktu x Perencanaan x Pemikiran strategis x Pengawasan kinerja x

19 Tabel14. Peubah Laten, Indikatr, Lambang dan Nama Peubah Teknlgi Usaha Ternak Ayam Briler melalui Kemitraan (lanjutan) 4. KETERLIBATAN PERUSAHAAN (ξ 17 ) Kebanggaan dlm x Kmunikasi internal perusahaan x Peluang pengembangan x Kepatuhan pegawai thd peraturan x IKLIM INOVASI (ξ 18 ) 1. Evaluasi kinerja perusahaan x Orientasi penelitian dan pengembangan x Orientasi teknlgi x Kepekaan thp perubahan lingkungan bisnis x KEPATUHAN PERUSAHAAN (ξ 19 ) 1. Kejujuran x Kepercayaan x Kmunikasi terbuka x Keadilan x Keinginan bermitra x Keseimbangan insentif dan risik x 101 Keterangan : Superskrip pada klm 3 adalah skala pengukuran : i = interval; = rdinal; dan n = nminal. 4) Analisis Finansial Analisis kelayakan usaha dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya usaha ternak baik melalui maupun mandiri. Kriteria yang digunakan untuk menganalisis adalah : Internal Rate f Return (IRR), layak jika IRR > tingkat suku bunga pada tahun tertentu; Net Present Value (NPV), layak jika NPV> 0 Net Benefit-Cst Rati (Net B/C Rati), layak jika Net B/C Rati > 1, sedangkan analisis risik diukur dengan menghitung kefisien variasi (CV). Nilai CV harus kecil, semakin kecil nilai CV akan semakin kecil risik usaha yang ditanggung investr. Analisis kelayakan dan risik usaha dilakukan terhadap masing-masing skala usaha yang bermitra maupun usaha mandiri. Perhitungan setiap kriteria didasarkan data hasil survei dan diharapkan menghasilkan status kelayakan setiap kelmpk skala usaha dalam usaha yang bermitra dan usaha mandiri. 111

20 Asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis finansial adalah sebagai berikut : 1. Usaha ternak plasma yang dilibatkan dalam analisis adalah usaha yang berprestasi baik berdasarkan capaian keuntungan ktr yang psitif selama bermitra dalam kurun waktu minimal lima tahun terakhir. 2. Isi perjanjian kerjasama antara perusahaan inti dan peternak plasma tidak berubah selama dijalankan. 3. Usaha plasma dijalankan dengan sistem kandang terbuka dan sistem pemeliharaan ayam all in all ut di daerah dataran rendah dengan kisaran suhu udara adalah C. 4. Hasil prduksi berupa ayam hidup leh usaha plasma sepenuhnya menjadi tanggungjawab perusahaan inti dan seluruhnya terserap di pasaran (terjual). 5. Harga-harga setiap elemen yang digunakan pada usaha plasma adalah harga rata-rata jaminan yang ditentukan leh perusahaan inti yang berlaku pada satu tahun berjalan selama lima tahun terakhir yaitu tahun 2004 sampai dengan 2008 bagi usaha plasma. Harga rata-rata DOC adalah Rp 2.640,-per ekr, ransum adalah Rp 2.850,- per kg, ayam hidup adalah Rp 7.596,- per kg dengan bbt hidup 1,68 kg per ekr dan tingkat kematian ayam selama pemeliharaan adalah 2,6%. 6. Elemen-elemen yang diperhitungkan pada analisis finansial meliputi biaya investasi, biaya variabel, biaya penyusutan, dan laba/rugi. 112

21 d. Analisis tlk ukur kinerja usaha dalam Hasil penelitian Herman (2002), pendapat pelaku kerjasama dalam mengukur kinerja kerjasama dan pencapaian tujuan dilakukan melalui diagnsis atas tiga kelmpk kriteria, yaitu finansial, perasinal dan kerjasama (Gambar 9). Metde untuk memecahkan masalah yang dilakukan melalui pendekatan sistem terdiri dari beberapa tahap prses. Tahap tersebut meliputi evaluasi kelayakan, penyusunan mdel abstrak, dan implementasi rancangan. Indikatr Kinerja Finansial - Rasi utang terhadap ekuitas - Peride kleksi - Rasi tunai - Nilai jual dibanding aset ttal - Mdal kerja dibanding aset ttal - Pengembalian ekuitas - Perputaran inventri - Keuntungan bersih KINERJA USAHA DALAM KEMITRAAN Indikatr Kinerja Operasinal - Pertumbuhan prduktivitas - Pertumbuhan daya saing - Pertumbuhan efisiensi - Sumber daya manusia - Invasi teknlgi - Penelitian dan pengembangan Indikatr Kinerja Kerjasama - Fleksibilitas - Transparansi sikap - Pertukaran infrmasi - Sikap prtunis - Ketergantungan mitra - Pla kntrak kerjasama - Ikut memecahkan masalah - Frekwensi interaksi - Kepercayaan thp mitra- - - Orientasi hubungan jangka panjang Gambar 9 Indikatr kriteria kinerja usaha dalam (diadaptasi dari Herman 2002) Parameter rancangan sistem adalah parameter-parameter yang mempengaruhi input sampai menjadi utput. Tiap-tiap sistem memiliki parameter rancangan tersendiri, yang dapat berupa lkasi fisik, ukuran sistem dan kmpnen sistem. Parameter rancangan sistem cenderung knstan karena 113

22 hal ini tidak dapat diubah selama sistem berjalan untuk memperbaiki kemampuan sistem sebagai respn adanya perubahan kndisi lingkungan. Parameter rancangan sistem dapat merupakan mikr sistem dalam suatu pengkajian industri yaitu berupa faktr-faktr internal yang ada dalam sistem prduksi itu sendiri, misalnya yang menyangkut prses, bahan baku, peralatan, kelembagaan dan sebagainya. Identifikasi sistem merupakan usaha untuk menetapkan ukuran-ukuran kuantitatif pada sebanyak mungkin peubah-peubah sistem dan mempelajari terjadinya kendala-kendala yang dihadapi. Batas tleransi bagi utput yang tidak dikehendaki dan batas bawah dari utput yang dikehendaki ditetapkan, untuk menghasilkan spesifikasi yang terperinci tentang perubahan rancangan dan prses kntrl. Identifikasi sistem ditentukan dan ditandai dengan adanya determinasi kriteria jalannya sistem yang akan membantu dalam evaluasi alternatif sistem. Kriteria tersebut juga meliputi penentuan utput yang diharapkan dari sistem, dan mungkin juga perhitungan rasi biaya dan manfaat. Kemitraan usaha ayam briler mempunyai sistem tertentu dan pengembangan rganisasinya membutuhkan spesifikasi serta prses kntrl untuk pedman dalam sistem. Spesifikasi penerapan teknlgi yang sesuai tingkat usahanya dan faktr-faktr kuncinya perlu ditetapkan sebagai pedman dalam mengimplementasikan usaha tersebut. Oleh karena itu dalam rangka pengembangan pada usaha ayam briler, perlu dilakukan kajian berdasarkan spesifikasi dan prses kntrl untuk menentukan indikatr-indikatr kunci dari yang berhasil. 114

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sahabat Ternak Abadi (STA) merupakan salah satu perusahaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sahabat Ternak Abadi (STA) merupakan salah satu perusahaan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sahabat Ternak Abadi (STA) merupakan salah satu perusahaan peternakan di Indnesia, dengan prduksi utamanya adalah ayam briler hidup yang dilaksanakan

Lebih terperinci

MODEL TEKNOLOGI PADA SISTEM KEMITRAAN AGROINDUSTRI AYAM BROILER. Sulistyo Sidik Purnomo

MODEL TEKNOLOGI PADA SISTEM KEMITRAAN AGROINDUSTRI AYAM BROILER. Sulistyo Sidik Purnomo MODEL TEKNOLOGI PADA SISTEM KEMITRAAN AGROINDUSTRI AYAM BROILER Sulisty Sidik Purnm SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 MODEL TEKNOLOGI PADA SISTEM KEMITRAAN AGROINDUSTRI AYAM BROILER

Lebih terperinci

RESPON PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING TERHADAP KONDISI KRISIS EKONOMI

RESPON PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING TERHADAP KONDISI KRISIS EKONOMI Seminar Nasinal Peternakan clan Vetermer 1000 RESPON PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING TERHADAP KONDISI KRISIS EKONOMI Kats kunch Respn, ayam ras pedaging, pendapatan ELAN MAssutAN', A. PRIYANTO, dan U. KusNAD12

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Teknologi mempunyai peran penting dalam upaya meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Teknologi mempunyai peran penting dalam upaya meningkatkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi mempunyai peran penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Menurut Xiaoyan dan Junwen (2007), serta Smith (2010), teknologi terkait erat dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metde Penilaian Investasi Metde Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penambahan gudang pada PT. Prima Lintas Express dapat dikatakan layak

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun CHAPTER V Harga menurut Philip Ktler (2001 : 439) ialah sebagai berikut, charged fr a prduct r service. Mre bradly, price is the sum f all the value that cnsumer exchange fr the benefits f having r using.

Lebih terperinci

Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran Berbasis Kinerja Sebelum berlakunya sistem Anggaran Berbasis Kinerja, metde penganggaran yang digunakan adalah metda tradisinal atau item line budget. Cara penyusunan anggaran ini tidak didasarkan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan PT. Megah Lestar Packind adalah perusahaan yang bergerak di bidang Percetakan kardus yang mulai berdiri sejak 9 Maret 1988 dengan lkasi yang bertempat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, penulis menulis hal-hal yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, penulis menulis hal-hal yang 45 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, penulis menulis hal-hal yang berkaitan dengan ekuitas merek prduk huse brand Giant. Metde pengumpulan

Lebih terperinci

PELUANG USAHA PEMBESARAN IKAN GURAMEH. Oleh : Riesky Febrian NIM : Kelas : S1.SI.2A

PELUANG USAHA PEMBESARAN IKAN GURAMEH. Oleh : Riesky Febrian NIM : Kelas : S1.SI.2A PELUANG USAHA PEMBESARAN IKAN GURAMEH Oleh : Riesky Febrian NIM : 10.12.4366 Kelas : S1.SI.2A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 1. Pendahuluan Ikan gurami merupakan ikan asli perairan Indnesia yang sudah menyebar

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL Disusun dan diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasinal (Praktikum) Yang dibimbing leh Rr Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. Disusun Oleh :

Lebih terperinci

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN Pertemuan 6 AKURASI DAN MACAM ANGGARAN Halaman 1 dari Pertemuan 6 6.1 Ciri ciri dan Penyebab Perkiraan Biaya yang Kurang Akurat Anggaran pryek dihasilkan dari perkiraan biaya kmpnen-kmpnennya dengan memperhatikan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS 2012 STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS Seri Analisis Pryek 5/24/2012 1. Pengertian Studi Kelayakan Sebelum menyusun Prpsal usaha pada uumnya dilakukan studi kelayakan usaha terlebih dahulu. Studi kelayakan usaha

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG e ISSN : 8-069 RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG BANUARA NADEAK banuaranadeak@gmail.cm FEB UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

Lebih terperinci

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN a. Penilaian Praktikum: 1. Penilaian praktikum terdiri dari 2 kelmpk nilai: tugas kelmpk dinilai leh pembimbing asistensi yang bersangkutan

Lebih terperinci

Pemberdayaan Koperasi Unit Desa Melalui Analisis. Faktor-Faktor Kunci Manajemen

Pemberdayaan Koperasi Unit Desa Melalui Analisis. Faktor-Faktor Kunci Manajemen Pemberdayaan Koperasi Unit Desa Melalui Analisis Faktor-Faktor Kunci Manajemen Sulistyo Sidik Purnomo dan Briljan Sudjana Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang Jl. H.S. Ronggowaluyo-Telukjambe,

Lebih terperinci

DESAI EVALU IMPLEM BAB I PENDAHULUAN

DESAI EVALU IMPLEM BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Pertemuan ke : 1 Alkasi waktu : 0,5 Jam Kmpetensi dasar : 1. Mahasiswa mampu memahami pentingnya mempelajari perancangan antarmuka pengguna. Indikatr : 1. Menuliskan dan menjelaskan knsep

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran RESPO PETAI TERHADAP PEERAPA USAHATAI JAGUG HIBRIDA (Zea Mays spp.) POLA TUMPAGSARI (Studi Kasus di Desa Sagalaherang Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis) Oleh : Yuli urmayanti, Dini Rchdiani, Cecep

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 I BAB I LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 A. VISI DAN MISI DAERAH V isi merupakan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa kmitmen murni,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknlgi yang semakin maju dan semakin pesat membuat perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfmansinya agar dapat unggul dalam persaingan sekarang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT 4.1. Visi dan Misi Visi adalah gambaran realistis masa depan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja ICRA Indnesia Rating Feature May 2013 ICRA Indnesia Metdlgi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja Industri baja memainkan peran yang penting dalam pertumbuhan eknmi. Baja merupakan kmpnen umum pada beberapa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian dipilih secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa daerah

Lebih terperinci

UPAH MINIMUM SEBAGAI JARING PENGAMAN, BUKAN SEBAGAI UPAH STANDAR Oleh:

UPAH MINIMUM SEBAGAI JARING PENGAMAN, BUKAN SEBAGAI UPAH STANDAR Oleh: UPAH MINIMUM SEBAGAI JARING PENGAMAN, BUKAN SEBAGAI UPAH STANDAR Oleh: GIBSON SIHOMBING, SE., MMl A. PENDAHULUAN Definisi upah menurut UU N. 13/2003: IJpah adatah hak pekerja/buruh yang dinyatakan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 64 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria ptimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah dengan studi kelayakan bisnis yang berdasarkan beberapa aspek,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembang pesat dan semakin kuat nya persaingan bisnis di bidang tmtif saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki ptensi yang menjanjikan. Hal ini dapat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BBP4BKP. Bubuk Kalsium dari Tulang Ikan. Unit Eselon I Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

BBP4BKP. Bubuk Kalsium dari Tulang Ikan. Unit Eselon I Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan BBP4BKP Bubuk Kalsium dari Tulang Ikan Unit Eseln I Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Satuan Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Penglahan Prduk dan Biteknlgi Kelautan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indnesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikella dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE)

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) Sutrisn Badri, Rmadhn Prgram Studi Manajemen Fakultas Eknmi-Universitas

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table Vl. 6, N.1, 1-14, Juli 29 Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggre Aceh Darussalam dengan Metde ife Table Miftahuddin Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

Sandi Mustika Dwiyandinda. Fakultas Teknologi Informatika, Universitas Dianuswantoro Semarang.

Sandi Mustika Dwiyandinda. Fakultas Teknologi Informatika, Universitas Dianuswantoro Semarang. SISTEM PEDUKUG KEPUTUSA KEAIKA PAGKAT PADA KEPOLISIA RESOR REMBAG DEGA MEGGUAKA METODE PROFILE MATCHIG DECISIO SUPPORT SYSTEM RAK ICREASE BASED O POLICE RESORT REMBAG WITH USIG MATCHIG PROFILE Sandi Mustika

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 *

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 * Fitur Pemeringkatan ICRA Indnesia Maret 2014 Metdlgi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 * Tinjauan sekilas Industri real estate memiliki tingkat vlatilitas dan siklus yang tinggi dan kinerjanya

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Riset Operasi Sejak revlusi industri, dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kmpleksitas rganisasi-rganisasi perusahaan. Bagian

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Manajemen

Manajemen Proyek. Manajemen Manajemen Pryek Manajemen Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengrganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengellaan sumber daya yang dimiliki suatu rganisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

Perbedaan referensi risiko dan lingkup kontrol

Perbedaan referensi risiko dan lingkup kontrol PANDUAN UMUM Keijakan umum audit TI Perbedaan rientasi atas pelaksanaan aktifitas satu audit TI dengan yang lainnya Tidak terintegrasinya seluruh aktifitas audit TI dalam rangkaian manajemen risik bisnis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. tentang Pedoman Kemitraan Usaha Pertanian, yang menyatakan bahwa kemitraan

II. TINJAUAN PUSTAKA. tentang Pedoman Kemitraan Usaha Pertanian, yang menyatakan bahwa kemitraan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemitraan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 940/Kpts/OT.210/10/97 tentang Pedoman Kemitraan Usaha Pertanian, yang menyatakan bahwa kemitraan usaha pertanian adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu aktivitas ekonomi dalam agribisnis adalah bisnis peternakan. Agribisnis bidang ini utamanya dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kebutuhan masyarakat akan produk-produk

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Halaman 1 dari Pertemuan 1 1.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut Kntz, H. adalah: prses merencanakan, mengrganisir, memimpin dan mengendalikan

Lebih terperinci

[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas]

[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas] SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS] [Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas] [Endang Sujana, S.Pt., MP.] KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Elektr Fakultas Teknlgi Industri Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Studi

Lebih terperinci

INSPEKTORAT. Laporan Keuangan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013

INSPEKTORAT. Laporan Keuangan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013 INSPEKTORAT Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Lapran Keuangan Untuk Peride Yang Berakhir 31 Desember 2013 Jalan Pramuka N. 33 Jakarta 13120 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Seklah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pkk Alkasi Waktu : SMAN 47 Jakarta : Kimia : XI/2 : Larutan Penyangga : 3 Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit A. Kmpetensi Inti

Lebih terperinci

Pertanian Bogor Jln. Agatis, Kampus IPB Darmaga, Bogor Bogor Kampus IPB Darmaga, Bogor ABSTRAK

Pertanian Bogor Jln. Agatis, Kampus IPB Darmaga, Bogor Bogor Kampus IPB Darmaga, Bogor ABSTRAK Potensi Kemitraan dalam Budidaya Ternak Ayam Broiler pada PT. Sahabat Ternak Abadi (STA) Potential Partnership in Livestock Raising Broiler Chickens at Sahabat Ternak Abadi. Ltd (STA) Oleh : Purnomo SS

Lebih terperinci

by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi

by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi Manajemen Risik K3 di Perusahaan Pertambangan Psted n 21 Januari 2011 by Aria Gusti by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi Pendahuluan Pertambangan memiliki peran

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3 PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kota depok yang memiliki 6 kecamatan sebagai sentra produksi Belimbing Dewa. Namun penelitian ini hanya dilakukan pada 3 kecamatan

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB.

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB. Prgram PPM PROGRAM STUDI Sumber Dana DIPA Universitas Andalas Besar Anggaran Rp 4.000.000,- Tim Pelaksana Riza Reni Yenti, Raudhatul Hidayah dan Wiladatika Fakultas Eknmi Lkasi Kab. 50 Kta, Sumatera Barat

Lebih terperinci

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat BAB 1 PENDAHULUA N 1.1 Latar Belakang Pada masa dewasa ini, persaingan di dunia industri semakin ketat. Terlebih di dalam persaingan industri makanan. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya prdusen

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Energi Energi yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan, tetapi dapat dirasakan adanya. Energi atau yang sering disebut tenaga, adalah suatu pengertian yang sering

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 Pengadilan Tinggi Agama Grntal Jl. Tinalga N. 5 Kta Grntal Telp. 0435-831591 Fax. 0435-831625 E-mail: admin@pta-grntal.g.id KATA PENGANTAR Assalamualaikum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti antara lain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti antara lain 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti antara lain variabel X yaitu penerapan standar ISO 9001 sebagai variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih! Ini adalah Cnth: Jika ada yang berminat dengan Frmat *.Dc Silahkan kntak: Telp/SMS : 085 255 989 455 email : sedarmn.s@gmail.cm Terima kasih! PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA STANDAR KOMPETENSI DAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan model waterfall. Pada model waterfall terdapat tahapan analisis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan model waterfall. Pada model waterfall terdapat tahapan analisis BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada tahapan ini dilakukan beberapa prses yang berhubungan dengan tahapan awal metde penelitian. Pada metde penelitian yang diambil menggunakan

Lebih terperinci

PSAK NO. 30 AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA BAB I : PENDAHULUAN. Latar Belakang

PSAK NO. 30 AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA BAB I : PENDAHULUAN. Latar Belakang PSAK NO. 30 AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA BAB I : PENDAHULUAN Latar Belakang Kegiatan sewa guna usaha (leasing) diperkenalkan untuk pertama kalinya di Indnesia pada tahun 1974 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ppulasi, Sampel, dan Data 3.1.1. Ppulasi Ppulasi adalah sebuah wilayah atau tempat bjek atau subjek yang diteliti, seperti rang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal lain

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 49 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lkasi wilayah studi dalam penelitian ini secara fisik terletak dalam sistem DAS Law. Dalam penelitian ini batasan yang digunakan adalah batasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Budidaya Ayam Ras Pedaging Ayam ras pedaging atau ayam broiler merupakan bangsa unggas yang arah kemampuan utamanya

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK N. 2 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Lapran Arus Kas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) N. 2 tentang Lapran Arus Kas disetujui dalam Rapat Kmite Prinsip Akuntansi

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN. Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai

PROPOSAL PENELITIAN. Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai PROPOSAL PENELITIAN Prpsal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari caln peneliti mengenai apa yang ingin diketahui serta apa yang akan dikerjakannya terkait dengan apa yang ingin diketahui tersebut.

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK)

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK) EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK) Nur Aida Amalia, Nurul Syefira Fatayatunnajmah, Bintang Iwhan Mehady Jurusan Teknik Kimia, Pliteknik Negeri Bandung, Bandung 40012

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja yang didasari leh pengetahuan, sikap, keterampilan dan mtivasi dalam menghasilkan

Lebih terperinci

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Kompensasi

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Kompensasi Kmpensasi Definitin hmas H. Stne : Cmpensatin is any frm f payment t emplyees fr wrk they prvide t their emplyer Kmpensasi adalah segala bentuk pembayaran kepada karyawan karena pekerjaan yang dia telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan berupaya untuk menunjukan keunggulankeunggulannya agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, dimana perusahaan dituntut

Lebih terperinci

Hingga Juli 2012, telah digunakan anggaran insentif PKPP sebagai berikut: : Rp (74 % dari 250 juta

Hingga Juli 2012, telah digunakan anggaran insentif PKPP sebagai berikut: : Rp (74 % dari 250 juta FORM B.3 (Perkembangan Bulan 5-6) Judul: Pengembangan Prttip klaster peragaan hands-n interaktif bidang Antariksa untuk Science Center Pntianak,Kalimantan Barat Kde: SIDa.H.7 K/L: LEMBAGA PENERBANGAN DAN

Lebih terperinci

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA Oleh : MOCH AFIF BAHTIYAR NIM : 04113029 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 1. ALASAN PENDIRIAN USAHA Mendirikan usaha sendiri

Lebih terperinci

PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN. Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya

PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN. Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN I. Prfil P3GI Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indnesia (P3GI)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Dasar Penjadwalan Prduksi Lading dan Scheduling merupakan salah satu pin dalan fungsi dan kegiatan pengawasan prduksi. Pemuatan (Lading) mempunyai

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Lembaga Pembiayaan bukan Bank

Metodologi Pemeringkatan untuk Lembaga Pembiayaan bukan Bank ICRA Indnesia Rating Feature January 2011 Metdlgi Pemeringkatan untuk Lembaga Pembiayaan bukan Bank Lembaga pembiayaan bukan bank (Lembaga Pembiayaan) memainkan peran yang penting dalam pasar keuangan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN. CV. Mum Indonesia berdiri pada tahun 2009 dan terdiri dari 4 pemegang modal

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN. CV. Mum Indonesia berdiri pada tahun 2009 dan terdiri dari 4 pemegang modal BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan CV. Mum Indnesia berdiri pada tahun 2009 dan terdiri dari 4 pemegang mdal utama. CV. Mum Indnesia merupakan perusahaan yang menjual dan memasarkan franchise

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah ppulasi 8.389.443 jiwa serta kepadatan penduduk sebesar 12.682,1/ 2 km, diperkirakan akan terus bertambah. Pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR Abel Gandhy 1 dan Dicky Sutanto 2 Surya University Tangerang Email: abel.gandhy@surya.ac.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan kambing perah Prima Fit yang terletak di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA Disampaikan leh Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Pada acara Indnesia Eximbank Investr Gathering 2017 Jakarta, 7 Februari 2017

Lebih terperinci

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS ASET TETAP TERHADAP EFISIENSI BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PDAM TIRTA PAKUAN BOGOR. Fatia Rahmasari.

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS ASET TETAP TERHADAP EFISIENSI BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PDAM TIRTA PAKUAN BOGOR. Fatia Rahmasari. PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS ASET TETAP TERHADAP EFISIENSI BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PDAM TIRTA PAKUAN BOGOR Fatia Rahmasari Abstrak FATIA RAHMASARI. 011017. Akuntansi. Akuntansi Perpajakan.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN Peluncuran Dkumen Kebijakan Respnsif Gender: Kertas Kebijakan: Pengarusutamaan Gender dalam Adaptasi Perubahan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN CIPTADANA

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN CIPTADANA LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN CIPTADANA TAHUN 2015 LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN CIPTADANA TAHUN 2015 Knglmerasi

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN SALINITAS PADA PEMELIHARAAN BENIH PATIN JAMBAL (Pangasius djambal) DALAM AKUARIUM

PENGARUH PERBEDAAN SALINITAS PADA PEMELIHARAAN BENIH PATIN JAMBAL (Pangasius djambal) DALAM AKUARIUM 87 Pengaruh perbedaan salinitas... (Nurbakti Listyant) PENGARUH PERBEDAAN SALINITAS PADA PEMELIHARAAN BENIH PATIN JAMBAL (Pangasius djambal) DALAM AKUARIUM ABSTRAK Nurbakti Listyant dan Septyan Andriyant

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT

RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT ' :: KEMENTERIAN SEKRETARIAT N EGARA REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT KEMENTERIAN SEKRETARIAT N EGARA TAHUN 205-209 Jakart?, Desember 205 Rencana Strategis Tahun 20 5-20 9 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH PATIN JAMBAL (Pangasius djambal)

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH PATIN JAMBAL (Pangasius djambal) 117 Pengaruh pemberian prbitik dengan dsis yang berbeda... (Septyan Andriyant) PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH PATIN JAMBAL (Pangasius djambal)

Lebih terperinci

HIGHLIGHTS. Kebutuhan biaya modal sangat rendah (termasuk pertambangan dan kontrak jasa pengangkutan) sebesar US $ 75 juta

HIGHLIGHTS. Kebutuhan biaya modal sangat rendah (termasuk pertambangan dan kontrak jasa pengangkutan) sebesar US $ 75 juta T +61 7 3001 4100 E inf@ckal.cm.au Level 34 Riverside Centre, 123 Eagle Street, Brisbane QLD 4000 PO Bx 7122, Brisbane QLD 4001 ABN 55 082 541 437 (ASX: CKA) www.ckal.cm.au PENGUMUMAN ASX / SIARAN MEDIA

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra.

Lebih terperinci

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14) Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14) Audit internal merupakan salah satu prgram mutu manajerial. Standar akreditasi Bab 3, kriteria 3.1.4. EP2, 3, dam 4 mensyarakatkan dilakukan audit

Lebih terperinci