BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. suatu proses dalam memecahkan masalah agar suatu penelitian dapat tercapai. menggunakan beberapa rasio diantaranya:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. suatu proses dalam memecahkan masalah agar suatu penelitian dapat tercapai. menggunakan beberapa rasio diantaranya:"

Transkripsi

1 56 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Rasi Kas yang Diteliti : Dalam bab ini akan dibahas mengenai data yang diperleh dan penyajian hasil perhitungan sejumlah variabel dan kemudian dianalisis. Analisis data merupakan suatu prses dalam memecahkan masalah agar suatu penelitian dapat tercapai. Ppulasi dalam penelitian ini adalah PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk yang dibandingkan dengan perusahaan Telekmunikasi lainnya (industri sejenis). Setelah data terkumpul, maka dihitunglah rasi-rasi arus kas dengan menggunakan beberapa rasi diantaranya: 1. Rasi Arus Kas Operasi (AKO), untuk mengetahui kemampuan arus kas perasi dalam membayar kewajiban lancar. 2. Rasi Cakupan Arus Dana (CAD), utnutk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas guna membayar kmitmenkmitmennya (bunga, pajak, dan dividen preferen) 3. Rasi Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB), untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menbayar bunga atas hutang yang telah ada. 56

2 57 4. Rasi Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL), unutk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus kas perasi bersih. 5. Rasi Pengeluaran Mdal (PM), untuk mengukur mdal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. 6. Rasi Ttal Hutang (TH), untuk menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang leh perusahaan dengan asumsi semua aruskas perasi digunakan untuk membayar hutang. 7. Rasi Arus Kas Bersih Bebas (AKBB), untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas di masa mendatang. 8. Rasi Kecukupan Arus Kas (KAK), untuk mengukur kemapuan perusahaan dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka 4 tahun mendatang. Yang kemudian dilakukan uji hiptesis menggunakan Uji Beda Ratarata atau yang biasa dikenal dengan Uji t. hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan yang diteliti lebih baik atau tidak berbeda signifikan bila dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis. Setelah seluruh rasi-rasi arus kas telah diketahui, selanjutnya variabel yang telah lengkap dianalisis dengan teri yang telah diperleh, dan kemudian membuat suatu kesimpulan dari hasil pengujian hiptesis, apakah hiptesis yang diajukan diterima atau ditlak.

3 Hasil Analisis Rasi Arus Kas Perusahaan Rasi Arus Kas Operasi (AKO) AKO = Jumlah arus kas perasi Kewajiban lancar Dengan : Arus Kas Operasi (AKO) tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Jumlah arus kas perasi tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Jumlah kewajiban jangka pendek tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Dibawah ini disajikan tabel rangkuman hasil perhitungan rasi AKO : Tabel 4.1 Rasi Arus Kas Operasi (AKO) PERUSAHAAN TAHUN Rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk PT. Indsat, Tbk PT. Excelmind, Tbk PT. Bakrie Telecm, Tbk PT. Mbile-8 Telecm, Tbk Rata-rata Industri sejenis 0.53

4 59 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata rasi arus kas perasi PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk sebanyak 1.18 (1.2) artinya untuk setiap 1 rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 1.2 rupiah arus kas perasi. Sedangkan rata-rata dari Industri sejenis sebanyak 0.53 (0.6) artinya untuk setiap 1 rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 0.6 rupiah arus kas perasi. Apabila rasi AKO berada dibawah 1 yang berarti perusahaan tidak mampu membayar kewajiban lancar, tanpa menggunakan arus kas dari aktivitas lain. Dari perbandingan ini dapat dikatakan bahwa kinerja perusahaan PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride dari sisi arus kas perasi (AKO) memuaskan atau baik, karena masih berada diatas rata-rata industri sejenis. Pengujian Hiptesis : t= = =

5 60 a. Menentukan standar deviasi = = b. Menentukan Nilai t hitung t = Cara Perhitungan : = ( )2 + ( )2 + ( )2 + ( ) 4-1 = = ( )2 + ( )2 + ( )2 + ( )2 + ( )2 + ( )2 + ( )2 + ( )2 + ( )2 + ( )2 + ( )2 + ( )2 + ( )2 + ( )2 + ( )2 + ( ) = = = = 2.355

6 61 c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : db = n - 2, db = 20 2 = 18 Sehingga = d. Membandingkan Dengan = dan = dan Ternyata = = < maka H0 Ditlak Gambar 4.1 Hiptesis AKO daerah penlakan H0 Daerah penerimaan H Sesuai dengan hasil uji hiptesis nilai daerah penlakan H (2.101 < 2.355) maka H0 Ditlak, artinya rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk dari segi rasi arus kas perasi sama dengan rata-rata industri sejenis. Sehingga

7 62 dapat dikatakan bahwa Kinerja perusahaan PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride tahun lebih baik dibandingkan dengan perusahaan telekmunikasi sejenis, dilihat dari rasi arus kas perasi diatas rata-rata industri sejenis Rasi Cakupan Arus Dana (CAD) CAD = EBIT Bunga + penyesuain pajak + dividen preferen CAD 2007 = 25,595,653 = ,470, ,034, Dengan : Cakupan Arus Dana (CAD) tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Pembayaran bunga tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Penyesuaian pajak tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Dividen preferen tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk

8 63 Dibawah ini disajikan tabel rangkuman hasil perhitungan rasi CAD : Tabel 4.2 Rasi Cakupan Arus Dana (CAD) PERUSAHAAN TAHUN Rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk PT. Indsat, Tbk PT. Excelmind, Tbk PT. Bakrie Telecm, Tbk PT. Mbile-8 Telecm, Tbk Rata-rata industri sejenis 0.68 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata industri sejenis 0.68 yang berarti bahwa kemampuan laba dalam menutup kmitmen-kmitmen yang ada akan jatuh temp sebesar 0.68 kali, sedangkan rata-rat rasi CAD PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk sebesar 7.88 yang berarti bahwa kemampuan laba dalam menutup kmitmen-kmetmen yang ada akan jatuh temp sebesar 7 kali. Rasi CAD yang besar menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan yang lebih baik dari laba sebelum pajak dalam menutup kmitmen yang jatuh temp dalam satu tahun. Dari perbandingan ini dapat dikatakan bahwa kinerja perusahaan PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride dari sisi Cakupan Arus Dana (CAD) memuaskan atau baik, karena masih berada diatas rata-rata industri sejenis. Pengujian Hiptesis :

9 64 Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama didapatkan hasil seperti berikut : a. Menentukan nilai standar deviasi = = b. Menentukan nilai t hitung t = c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : db = n - 2, db = 20 2 = 18 Sehingga d. Membandingkan Dengan Ternyata = = dan = dan = = < maka H0 Ditlak

10 65 Gambar 4.2 Hiptesis CAD daerah penlakan H 0 Daerah penerimaan H 0 daerah penlakan H Sesuai dengan hasil uji hiptesis nilai (2.101 < 6.956) maka H 0 Ditlak, artinya rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk dari segi rasi cakupan arus dana sama dengan rata-rata industri sejenis. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kinerja perusahaan PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride tahun lebih baik dibandingkan dengan perusahaan telekmunikasi sejenis, dilihat dari rasi cakupan arus dana diatas rata-rata industri sejenis Rasi Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB) CKB = Arus kas perasi + Bunga + Pajak Bunga CKB 2007 = 27,729, ,470, ,963,766 = ,470,328

11 66 Dengan : Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB) tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Ttal arus kas perasi tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Pembayaran bunga tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Pembayaran pajak tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Dibawah ini disajikan tabel rangkuman hasil perhitungan rasi CKB : Tabel 4.3 Rasi Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB) PERUSAHAAN TAHUN Rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk PT. Indsat, Tbk PT. Excelmind, Tbk PT. Bakrie Telecm, Tbk PT. Mbile-8 Telecm, Tbk Rata-rata Industri Sejenis 4.87 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata rasi CKB industri sejenis 4.87 yang berarti bahwa kemampuan arus kas perasi dalam menutup biaya bunga adalah 4 kali, sedangkan rata-rata rasi CKB PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk sebesar yang berarti bahwa kemampuan arus kas perasi dalam menutup biaya bunga adalah 21 kali. Rasi CKB yang besar menunjukkan bahwa arus kas perasi mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menutup biaya bunga. Dari perbandingan ini dapat dikatakan

12 67 bahwa kinerja perusahaan PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride dari sisi Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB) memuaskan atau baik, karena masih berada diatas rata-rata industri sejenis. Pengujian Hiptesis : Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama didapatkan hasil seperti berikut : a. Menentukan nilai standar deviasi = = b. Menentukan nilai t hitung t = c.menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : db = n - 2, db = 20 2 = 18 Sehingga = = 2.101

13 68 d. Membandingkan Dengan dan = dan Ternyata = = < maka H0 Ditlak Gambar 4.3 Hiptesis CKB daerah penlakan H0 Daerah penerimaan H Sesuai dengan hasil uji hiptesis nilai daerah penlakan H (2.101 < 7.489) maka H0 Ditlak, artinya rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk dari segi rasi cakupan arus dana sama dengan rata-rata industri sejenis. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kinerja perusahaan PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride tahun lebih baik dibandingkan dengan perusahaan telekmunikasi sejenis, dilihat dari rasi cakupan kas terhadap bunga diatas rata-rata industri sejenis.

14 Rasi Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL) CKHL = Arus kas perasi + Dividen kas Hutang Lancar CKHL 2007 = = Dengan : Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL) tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Ttal arus kas perasi tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Dividen kas tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Ttal hutang jangka pendek tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Dibawah ini disajikan tabel rangkuman hasil perhitungan rasi CKHL : Tabel 4.4 Rasi Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL) PERUSAHAAN TAHUN Rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk PT. Indsat, Tbk PT. Excelmind, Tbk PT. Bakrie Telecm, Tbk PT. Mbile-8 Telecm, Tbk Rata-rata Industri Sejenis 0.55

15 70 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata rasi CKHL PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk adalah 4.53 yang berarti kemampuan arus kas perasi untuk membayar hutang lancar sebesar 4 kali, sedangka rata-rata rasui CKHL pada industri sejenis adalah 0.55 yang berarti kemampian arus kas perasi untuk membayar hutang lancar sebesar 0.55 kali. Rasi yang rendah menunjukkan kemapuan yang rendah dari arus kas perasi dalam menutup kewajiban lancar. Dari perbandingan ini dapat dikatakan bahwa kinerja perusahaan PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride dari sisi Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL) memuaskan atau baik, karena masih berada diatas rata-rata industri sejenis. Pengujian Hiptesis : Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama didapatkan hasil seperti berikut : a. Menentukan nilai standar deviasi = = b. Menentukan nilai t hitung t = 4.564

16 71 c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : db = n - 2, db = 20 2 = 18 Sehingga = d. Membandingkan Dengan = dan = dan Ternyata = = < maka H0 Ditlak Gambar 4.4 Hiptesis CKHL daerah penlakan H0 Daerah penerimaan H Sesuai dengan hasil uji hiptesis nilai daerah penlakan H (2.101 < 4.564) maka H0 Ditlak, artinya rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk dari

17 72 segi rasi cakupan kas terhadap hutang lancar sama dengan rata-rata industri sejenis. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kinerja perusahaan PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride tahun lebih baik dibandingkan dengan perusahaan telekmunikasi sejenis, dilihat dari rasi cakupan kas terhadap hutang lancar diatas rata-rata industri sejenis Rasi Pengeluaran Mdal (PM) PM = Arus kas perasi Pengeluaran mdal PM 2007 = 27,729,272 = ,464,202 Dengan : Pengeluaran Mdal (PM) tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Ttal arus kas perasi tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Dibawah ini disajikan tabel rangkuman hasil perhitungan rasi PM : Tabel 4.5 Rasi Pengeluaran Mdal (PM) PERUSAHAAN TAHUN Rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk PT. Indsat, Tbk PT. Excelmind, Tbk PT. Bakrie Telecm, Tbk PT. Mbile-8 Telecm, Tbk Rata-rata Industri Sejenis 0.37

18 73 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata rasi PM PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk adalah 1.70 yang berarti kemampuan arus kas perasi dalam membiayai pengeluaran mdal sebesar 1 kali, sedangka rata-rata rasi PM pada industri sejenis adalah 0.37 yang berarti kemampuan arus kas perasi dalam membiayai pengeluaran mdal sebesar 0.37 kali. Rasi yang rendah menunjukkan kemapuan yang rendah sedangkan rasi yang tinggi menunjukkan kemampuan yang tinggi dari arus kas dalam membiayai pengeluaran mdal. Dari perbandingan ini dapat dikatakan bahwa kinerja perusahaan PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride dari sisi rasi Pengeluaran Mdal (PM) memuaskan atau baik, karena masih berada diatas rata-rata industri sejenis. Pengujian Hiptesis : Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama didapatkan hasil seperti berikut : a. Menentukan nilai standar deviasi = = 0.148

19 74 b. Menentukan nilai t hitung t = c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : db = n-2, db = 20 2 = 18 Sehingga d. Membandingkan Dengan Ternyata = = dan = dan = = maka H0 Ditlak Gambar 4.5 Hiptesis PM daerah penlakan H Daerah penerimaan H0 daerah penlakan H

20 75 Sesuai dengan hasil uji hiptesis nilai ( ) maka H0 Ditlak, artinya rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk dari segi rasi pengeluaran mdal sama dengan rata-rata industri sejenis. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kinerja perusahaan PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride tahun lebih baik dibandingkan dengan perusahaan telekmunikasi sejenis, dilihat dari rasi pengeluaran mdal diatas rata-rata industri sejenis Rasi Ttal hutang (TH) TH = Arus kas perasi TH2007 = Dengan : Ttal hutang 27,729,272 = ,005,419 Ttal Hutang (TH) tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Ttal arus kas perasi tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Dibawah ini disajikan tabel rangkuman hasil perhitungan rasi TH :

21 76 Tabel 4.6 Rasi Ttal Hutang (TH) PERUSAHAAN TAHUN Rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk PT. Indsat, Tbk PT. Excelmind, Tbk PT. Bakrie Telecm, Tbk PT. Mbile-8 Telecm, Tbk Rata-rata Industri Sejenis 0.16 Dari tabel diatas dapat dilihat rata-rata rasi Ttal Hutang industri sejenis adalah 0.32 atau sebesar 32% yang berarti ttal hutang industri sejenis yang dijamin dengan arus kas perasi bersih sebesar 32%, sedangkan pada PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk adalah 0.62 atau 62% yang berarti ttal hutang PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk yang dijamin arus kas perasi bersih sebesar 62%. Rasi Ttal Hutang yang tidak mencapai 100% menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kemampuan yang kurang baik dalam membayar semua kewajiaban dari arus kas yang berasal dari aktivitas nrmal perasi perusahaan. Dalam perbandingan ini bisa dikatakan bahwa kinerja perusahaan PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride lebih baik, karena masih diatas rata-rata industri sejenis. Pengujian Hiptesis : Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama didapatkan hasil seperti berikut :

22 77 a. Menentukan nilai standar deviasi = = b. Menentukan nilai t hitung t = 4.60 c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : db = n - 2, db = 20 2 = 18 Sehingga d. Membandingkan Dengan Ternyata = = dan = dan = = maka H0 Ditlak

23 78 Gambar 4.6 Hiptesis TH daerah penlakan H0 Daerah penerimaan H daerah penlakan H Sesuai dengan hasil uji hiptesis nilai 4.60 ( ) maka H0 Ditlak, artinya rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk dari segi rasi ttal hutangl sama dengan rata-rata industri sejenis. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kinerja perusahaan PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride tahun lebih baik dibandingkan dengan perusahaan telekmunikasi sejenis, dilihat dari rasi ttal hutang diatas rata-rata industri sejenis Rasi Arus Kas Bersih Bebas (AKBB) Laba bersih + Bunga + Depresiasi + Sewa + Leasing + Dividen pengeluran mdal AKBB = Biaya bunga + sewa + hutang jk panjang + Kew. Leasing AKBB2007 = 12,857, ,436, , ,082,050 15, 464,202 = 4,548,977 1,436, , ,330, = 0,22 20,404,921

24 79 Dengan : Arus Kas Bersih Bebas (AKBB) tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Laba bersih tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Biaya bunga tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Depresiasi tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Biaya sewa tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Leasing perasi tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Dividen yang diumumkan tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Pengeluaran mdal tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Ttal hutang jangka panjang tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Kewajiban leasing tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Dibawah ini disajikan tabel rangkuman hasil perhitungan rasi AKBB : Tabel 4.7 Rasi Arus Kas Bersih Bebas (AKBB) PERUSAHAAN TAHUN Rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia,Tbk PT. Indsat, Tbk PT. Excelmind, Tbk PT. Bakrie Telecm, Tbk PT. Mbile-8 Telecm, Tbk Rata-rata Industri Sejenis -0.88

25 80 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Rasi AKBB pada PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk dan industri sejenis sebesar 0.14 dan atau 14% dan -88%. Rasi AKBB yang ditunjukkan pada tabel masih dibawah 100% yang apabila mampu dicapai maka kinerja perusahaan dapat dikatakan baik, tetapi dengan adanya perbandinga tersebut yang terlihat pada tabel Rasi AKBB PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride lebih baik, karena masih diatas rata-rata industri sejenis. Pengujian Hiptesis : Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama didapatkan hasil seperti berikut : a. Menentukan nilai standar deviasi = = b. Menentukan nilai t hitung t = c. Menghitung

26 81 Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : db = n - 2, db = 20 2 = 18 Sehingga d. Membandingkan Dengan Ternyata = = dan = dan = = maka H0 Ditlak Gambar 4.7 Hiptesis AKBB daerah penlakan H0 Daerah penerimaan H Sesuai dengan hasil uji hiptesis nilai daerah penlakan H ( ) maka H0 Ditlak, artinya rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk dari segi rasi arus kas bersih bebas sama dengan rata-rata industri sejenis. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kinerja perusahaan PT. Telekmunikasi

27 82 Indnesia, Tbk peride tahun lebih baik dibandingkan dengan perusahaan telekmunikasi sejenis, dilihat dari rasi arus kas bersih bebas diatas rata-rata industri sejenis Rasi Kecukupan Arus Kas (KAK) KAK = EBIT Bunga Pajak Peng, Mdal Rata rata hutang lancar selama 4 tahun KAK 2007 = 25,595,653 1,470, 328 6,963,766 15, 464,202 = ,759,700 Dengan : Kecukupan Arus Kas (KAK) tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Pembayaran bunga tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Pembayaran pajak tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Pegeluaran mdal tahun 2007 PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk Rata-rata ttal hutang jangkan pendek PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk empat tahun terakhir Dibawah ini disajikan tabel rangkuman hasil perhitungan rasi KAK :

28 83 Tabel 4.8 Rasi Kecukupan Arus Kas (KAK) PERUSAHAAN TAHUN Ratarata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk PT. Indsat, Tbk PT. Excelmind, Tbk PT. Bakrie Telecm, Tbk PT. Mbile-8 Telecm, Tbk Rata-rata Industri Sejenis Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Rasi KAK pada PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk dan industri sejenis sebesar dan atau -12% dan -190%. Rasi KAK yang ditunjukkan pada tabel masih dibawah 100% yang apabila mampu dicapai maka kinerja perusahaan dapat dikatakan baik, tetapi dengan adanya perbandinga tersebut yang terlihat pada tabel Rasi KAK PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride lebih baik, karena masih diatas rata-rata industri sejenis. Pengujian Hiptesis : Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama didapatkan hasil seperti berikut :

29 84 a. Menentukan nilai standar deviasi = = b. Menentukan nilai t hitung t = 2380 c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : db = n - 2, db = 20 2 = 18 Sehingga d. Membandingkan Dengan Ternyata = = dan = dan = = < maka H0 Ditlak

30 85 Gambar 4.8 Hiptesis KAK daerah penlakan H 0 Daerah penerimaan H 0 daerah penlakan H Sesuai dengan hasil uji hiptesis nilai (2.101 < 2.380) maka H 0 Ditlak, artinya rata-rata PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk dari segi rasi kecukupan arus kas sama dengan rata-rata industri sejenis. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kinerja perusahaan PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk peride tahun lebih baik dibandingkan dengan perusahaan telekmunikasi sejenis, dilihat dari rasi kecukupan arus kas diatas rata-rata industri sejenis.

31 Rangkuman Hasil Penelitian Sesuai dengan perhitungan pengujian hiptesis sebagai alat ukur kinerja perusahaan dapat ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil Rangkuman N. Rasi Telkm Rata rata Industri Sejenis KET 1. AKO Baik 2. CAD Baik 3. CKB Baik 4. CKHL Baik 5. PM Baik 6. TH Baik 7. AKBB Baik 8. KAK Baik Sumber data yang telah dilah

32 87 Dari tabel diatas terlihat bahwa PT. Telekmunikasi Indnesia, Tbk dilihat dari lapran arus kas sangat baik karena setiap rata rata rasi arus kas yang diteliti selalu diatas rata rata industri sejenis. Agar dapat meningkatkan atau mempertahankan suatu kinerja perusahaan agar lebih baik dan prfesinal maka diperlukan adanya suatu evaluasi kinerja sehingga tingkat efesiensi dan efektivitas dari suatu perusahaan secara keseluruhan dapat dinilai lebih baik dan prfesinal dimasa yang akan datang.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tercapai. Setelah data terkumpul, maka dihitunglah rasio-rasio arus kas dengan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tercapai. Setelah data terkumpul, maka dihitunglah rasio-rasio arus kas dengan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Rasio Kas yang Diteliti Dalam bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dan penyajian hasil perhitungan sejumlah variabel dan kemudian dianalisis. Analisis data

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab ini, penulis akan menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada laporan keuangan perusahaan kelompok industri transportasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis pada laporan keuangan perusahaan industri farmasi

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM TBK PERIODE

ANALISIS RASIO ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM TBK PERIODE ANALISIS RASIO ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM TBK PERIODE 2006-2015 Nama : Andriana NPM : 21214159 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto, MBA Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Arus Kas PT Aqua Golden Mississippi, Tbk.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Arus Kas PT Aqua Golden Mississippi, Tbk. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Arus Kas PT Aqua Golden Mississippi, Tbk. PT Aqua Golden Mississippi, Tbk menyajikan laporan arus kas sesuai dengan PSAK No. 2 Tahun 2007 dengan mengklasifikasikan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO ARUS KAS PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK

ANALISIS RASIO ARUS KAS PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK ANALISIS RASIO ARUS KAS PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK NAMA : ERNA MIA AUDINA NPM : 23214633 JURUSAN : AKUNTANSI DOSEN PEMBIMBING : RIYANTI, SE., MM. Latar Belakang Masalah ` Bagi perusahaan, mengelola

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. SIANTAR TOP, TBK SIDOARJO

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. SIANTAR TOP, TBK SIDOARJO ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. SIANTAR TOP, TBK SIDOARJO Dita Mayangsari, Syafi i, Enny Istanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana kita ketahui bahwa bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Baik dalam perusahaaan yang berskala besar maupun

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS ( METODE LANGSUNG) PADA PT. WIJAYA KARYA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS ( METODE LANGSUNG) PADA PT. WIJAYA KARYA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN ARUS KAS ( METODE LANGSUNG) PADA PT. WIJAYA KARYA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Rieske Anwar, Mursidah Nurfadillah STIE Muhammadiyah Samarinda ABSTRACT The purpose of research

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO ARUS KAS PADA PERUSAHAAN KELOMPOK INDUSTRI SEMEN

ANALISIS RASIO ARUS KAS PADA PERUSAHAAN KELOMPOK INDUSTRI SEMEN ANALISIS RASIO ARUS KAS PADA PERUSAHAAN KELOMPOK INDUSTRI SEMEN Nama : Filza Rachmatina NPM : 22211874 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sri SaptoDarmawati, SE., MM Latar Belakang Masalah Meningkatkan Profit

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR LIKUIDITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. SWAKARYA INDAH BUSANA.

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR LIKUIDITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. SWAKARYA INDAH BUSANA. ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR LIKUIDITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. SWAKARYA INDAH BUSANA. Queen Laurent FFS Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui bahwa bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Baik dalam perusahaan yang berskala kecil, menengah dan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KOKEDA KABUPATEN TEGAL

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KOKEDA KABUPATEN TEGAL ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KOKEDA KABUPATEN TEGAL Akhmad Edi Mukhtarom 1, Sri Kusumaningrum 2, Andika Ifanani 3 DIII Akuntansi Politeknik

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Lasmaria Ulan Sari Sianipar S1 Akuntansi Liper Siregar, Jubi, Elly

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas merupakan komponen aktiva (aset) lancar yang paling likuid di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas merupakan komponen aktiva (aset) lancar yang paling likuid di dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kas Kas merupakan komponen aktiva (aset) lancar yang paling likuid di dalam neraca, karena kas sering mengalami mutasi atau perpindahan dan hampir semua transaksi

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PT. INDOSAT, Tbk DI SURABAYA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PT. INDOSAT, Tbk DI SURABAYA ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PT. INDOSAT, Tbk DI SURABAYA Nurul Hidayah, Masyhad, Anggraeni Rahmasari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya nurulhidayah.aya@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA ARUS KAS PERUSAHAAN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA ARUS KAS PERUSAHAAN ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA ARUS KAS PERUSAHAAN Wit Widyaningsih witkbf@yahoo.com Farida Idayati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The

Lebih terperinci

ANALISIS ALIRAN KAS PADA SEMEN GRESIK

ANALISIS ALIRAN KAS PADA SEMEN GRESIK ANALISIS ALIRAN KAS PADA SEMEN GRESIK Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus Diajukan oleh:

Lebih terperinci

Made Diah Pratiwi Handayani 1, Nyoman Trisna Herawati 1, I Gusti Ayu Purnamawati 2

Made Diah Pratiwi Handayani 1, Nyoman Trisna Herawati 1, I Gusti Ayu Purnamawati 2 PERANCANGAN LAPORAN ARUS KAS DAN PENILAIAN KINERJA BERBASIS ARUS KAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SARI DEWATA DESA BANYUPOH KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN BULELENG Made Diah Pratiwi Handayani 1, Nyoman Trisna

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA Tbk.

ANALISIS RASIO ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA Tbk. febryandhie ananda Sharing Paper in Accountancy Management ANALISIS RASIO ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA Tbk. Posted on Mei 30, 2014 by andhieananda Meninggalkan komentar

Lebih terperinci

JUDUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. INDOMATRA BUSANA JAYA

JUDUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. INDOMATRA BUSANA JAYA JUDUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. INDOMATRA BUSANA JAYA NAMA : Nidya Indra R Dsen Pembimbing : Niayah Erwin SE,MM Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui setiap

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT Prodia Widyahusada Cabang Lampung dan PT Prodia Widyahusada Cabang Palembang) (Skripsi) Oleh : ANDRIYANCE FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang disebut siklus akuntansi. Selain menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan selama satu

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 15 No. 05 Tahun 2015

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 15 No. 05 Tahun 2015 ANALISIS INFORMASI LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM TBK. SEBAGAI SALAH SATU PERUSAHAAN INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALYSIS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN (BAB 1) ASTRIED P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN

ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN (BAB 1) ASTRIED P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN (BAB 1) ASTRIED P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN Analisis Penggunaan Rasi Keuangan (BAB 1) Astried P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN A. ANALISIS KEUANGAN (FINANCIAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan kas bagi perusahaan sangat penting untuk melakukan kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan kas bagi perusahaan sangat penting untuk melakukan kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kas Dan Setara Kas Keberadaan kas bagi perusahaan sangat penting untuk melakukan kegiatan operasi, investasi dan pendanaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kas merupakan

Lebih terperinci

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI P.T. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 AKTIVA 2004 2003 (Disajikan Rental' - Catatan 38) AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 161.020.965.269 41.211.323.789

Lebih terperinci

Lampiran 1 PT. Matahari Putra Prima Tbk dan Entitas Anak Laporan Arus Kas Konsolidasian Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011,2012,2013 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia) 2011

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. SURABAYA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. SURABAYA ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. SURABAYA Eko Purwanto Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu,

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (STUDI KASUS PADA RSUD DI SUMATERA SELATAN)

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (STUDI KASUS PADA RSUD DI SUMATERA SELATAN) ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (STUDI KASUS PADA RSUD DI SUMATERA SELATAN) Rika Henda Safitri Asfeni Nurullah Burhanuddin Fakultas Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement f Cash Flws Presented by: Dwi Martani LAPORAN ARUS KAS Infrmasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Exhibit A ASET Catatan 31 Maret 2013 31 Desember 2012 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,f,4,32 81,718,963,534 66,142,222,074 Piutang

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016 A. LAPORAN ASET NETO INVESTASI (NILAI WAJAR) ASET Surat Berharga Negara 43.996.444.448 100.081.670.878 Tabungan 2.581.094.681 2.983.430.198 Deposito on call 30.000.000.000 0 Deposito Berjangka 77.060.000.000

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK PERIODE

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK PERIODE ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK PERIODE 2011-2015 Oleh: Afriana Puji Rahayu NIM 2013-11-173 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK N. 2 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Lapran Arus Kas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) N. 2 tentang Lapran Arus Kas disetujui dalam Rapat Kmite Prinsip Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. o o

ANALISIS KEUANGAN. o o ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) S K R I P S I ANALISIS LAPORAN ARUS KAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH : ZAHRA SAUSAN SIREGAR 0 7 0 5 0 3 1 2 9 PROGRAM STUDI STRATA I

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAIKINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, TBK CABANG TEGAL)

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAIKINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, TBK CABANG TEGAL) ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAIKINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, TBK CABANG TEGAL) Liliyani, Sunandar, Hetika Program Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan salah satu masalah pendanaan yang sangat vital bagi perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menunjang jalannya aktifitas perusahaan,

Lebih terperinci

- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX Obligasi XX XX Unit Penyertaan Reksadana

Lebih terperinci

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015 A. LAPORAN ASET NETO INVESTASI (NILAI WAJAR) ASET Semester II 2015 Semester I 2015 Surat Berharga Negara 20.056.075.000 5.058.305.000 Tabungan 4.684.964.144 5.714.635.010 Deposito on call 0 0 Deposito

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB 21 21210796 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya spesialisasi dalam

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Kas dan Setara Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus kas masuk (cash inflows) dan arus keluar (cash outflows).

Lebih terperinci

Raden Muh. Adlan Rahim

Raden Muh. Adlan Rahim PENERAPAN ECONOMIC VALUE ADDED DALAM PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. ASTRA OTOPARTS Tbk. (Periode Akuntansi 2012-2014) Raden Muh. Adlan Rahim 25212843 Latar Belakang Perusahaan Otomotif Kinerja Keuangan

Lebih terperinci

DAPENMA PAMSI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016

DAPENMA PAMSI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 DAPENMA PAMSI LAPORAN ASET NETO Per 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Cat. Per 31 Maret 2017 Per 31 Desember 2016 ASET INVESTASI Deposito on Call pada Bank 5-9.700.000.000 Deposito Berjangka pada Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Persaingan dalam dunia usaha di Indonesia tidak hanya akan menghadapi pesaing-pesaing lokal saja. Oleh karena itu perusahaan yang ingin tetap bertahan dan sukses, haruslah berusaha agar dapat berkembang.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan Dalam bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dan penyajian hasil perhitungan sejumlah rasio dan kemudian dianalisis.

Lebih terperinci

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN TUGU MANDIRI LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN TUGU MANDIRI LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. LAPORAN KEUANGAN DAFTAR ISI Pernyataan Pengurus Ekshibit Laporan Auditor Independen Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan 2007 PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi Manager Corporate Finance Samuel Rumbajan Direktur Keuangan NERACA (Tidak diaudit) 30 September 2008

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan L1 AKTIVA Aktiva Lancar : Kas dan setara kas Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu sebesar Rp 2.293.762 (2005), Rp 5.920.887 (2006), Rp 3.627.125 (2007) Piutang lainlain Persediaan

Lebih terperinci

) ( ASET INVESTASI

) ( ASET INVESTASI Laporan Aset Neto ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 228,807,677,154 35,950,725,000 Deposito On Call 2,500,000,000 9,600,000,000 Deposito

Lebih terperinci

1 L a p o r a n T a h u n a n

1 L a p o r a n T a h u n a n Laporan Aset Neto ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara - Konvensional 317,710,940,000 228,807,677,154 - Syariah 20,027,140,856 Deposito

Lebih terperinci

DANA PENSIUN PERHUTANI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember Ref

DANA PENSIUN PERHUTANI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember Ref Jumlah % ASET 1 INVESTASI (Nilai Wajar) Tabungan pada Bank 0 0 0 0,00 Deposito on call pada Bank 0 0 0 0,00 Deposito Berjangka pada Bank 1 6,000,000,000 20,000,000,000 (14,000,000,000) 30 Sertifikat Deposito

Lebih terperinci

BELLA KRISTI LALUJAN LUCKY F. TAMENGKEL HENNY S. TARORE

BELLA KRISTI LALUJAN LUCKY F. TAMENGKEL HENNY S. TARORE ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR LIKUIDITAS PADA PT. BTPN, TBK BELLA KRISTI LALUJAN LUCKY F. TAMENGKEL HENNY S. TARORE ABSTRACT : This study aims to determine the level of liquidity in the PT.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak 1. Konsep laporan keuangan 2. Laba akuntansi dan arus kas bersih 3. Modifikasi data akuntansi untuk pengambilan keputusan manajerial Muniya Alteza Laporan Keuangan

Lebih terperinci

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX Obligasi XX XX Unit Penyertaan Reksadana

Lebih terperinci

DAPENMA PAMSI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015

DAPENMA PAMSI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 DAPENMA PAMSI LAPORAN ASET NETO Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 Cat. Per 31 Maret 2016 Per 31 Desember 2015 ASET INVESTASI Surat Berharga Negara 4 623.101.647.726 537.215.207.182 Tabungan - - Deposito

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Liquidity Ratios IV.1.1 Current Ratio Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan

Lebih terperinci

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH - 11 - LAPORAN AKTIVA BERSIH Per. Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET Berikut ini adalah beberapa kebijakan PT Jaya terkait penyusunan budget

Lebih terperinci

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang

Lebih terperinci

BALANCE SHEET. (laporan Posisi Keuangan NERACA)

BALANCE SHEET. (laporan Posisi Keuangan NERACA) BALANCE SHEET (laporan Posisi Keuangan NERACA) Laporan Keuangan yang menyajikan ASET, KEWAJIBAN DAN MODAL. Aktiva/Aset : Sumber2 eokonomi yang duharapkan memberi manfaat di masa mendatang yang cukup pasti,

Lebih terperinci

PT. KRESNA GRAHA SEKURINDO

PT. KRESNA GRAHA SEKURINDO PT. KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk Lapran Keuangan Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 31 Maret 2009 (dengan angka perbandingan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2008) DAFTAR ISI Halaman - Neraca

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab sebelumnya di jelaskan bahwa laporan keuangan merupkan sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha suatu badan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai. moneter (Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2008: 2).

BAB II LANDASAN TEORI. menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai. moneter (Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2008: 2). BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan sarana informasi keuangan utama kepada pihak pihak di dalam maupun luar perusahaan yang menampilkan sejarah perusahaan

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Posting Salah satu aktivitas di dalam siklus akuntansi yang cukup menyita waktu dan tenaga

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,27 103.317.329.165 92.942.187.030 Deposito berjangka 2a,4 1.971.891.997 2.643.566.861 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA 2008 2009 2010 2011 2012 AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas 162,869,889,775.00 214,879,968,612.00 383,120,307,358.00 242,776,108,938.00 535,889,526,748.00 Investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipakai oleh perusahaan untuk memperluas jangkauan. perusahaannya. Dana tersebut dapat diperolah melalui sumber sumber

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipakai oleh perusahaan untuk memperluas jangkauan. perusahaannya. Dana tersebut dapat diperolah melalui sumber sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu faktor yang menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan adalah kemampuan untuk menyediakan dana guna membiayai proses produksi suatu perusahaan.

Lebih terperinci

14. Biaya modal : Tingkat pengembalian yang diminta atas berbagai jenis pendanaan.

14. Biaya modal : Tingkat pengembalian yang diminta atas berbagai jenis pendanaan. 1 Biaya Modal 01. Dalam teori tingkat pengembalian yang diminta untuk proyek investasi seharusnya menjadi tingkat yang membiarkan harga pasar saham tidak berubah. Jika proyek investasi menghasilkan lebih

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber sumber ekonomi untuk

I. PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber sumber ekonomi untuk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 *

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 * Fitur Pemeringkatan ICRA Indnesia Maret 2014 Metdlgi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 * Tinjauan sekilas Industri real estate memiliki tingkat vlatilitas dan siklus yang tinggi dan kinerjanya

Lebih terperinci

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f, NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak

Lebih terperinci

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN Hasil Penjualan Uraian LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN 2011 2012 Tahun 2012 Tahun 2011 1 2 4 Penjualan 21.694.257,72 16.195.196,22 Harga Pokok Penjualan (17.202.941,16) (12.982.513,98) Laba kotor 4.491.316,56

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara 172 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV terhadap perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Analisis Rasio Keuangan Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengantar Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan IV Analisis Laporan Keuangan Dosen : Suryanto, SE., M.Si Analisis Laporan Keuangan Analisis Indeks Analisis Common Size Analisis Rasio Keuangan Analisis

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS (Studi Kasus di Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Tahun ) SKRIPSI

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS (Studi Kasus di Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Tahun ) SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS (Studi Kasus di Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Tahun 2014-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Ringkasan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab empat, maka terdapat pengaruh positif antara ROE, arus kas dari aktivitas operasi,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan yang telah dibahas pada bab analisis dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci