P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA. Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA. Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara cerai talak dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: PEMBANDING, kelahiran Singaraja 02 Juli 1967, agama Islam, pekerjaan Karyawan swasta, dahulu beralamat di JAKARTA TIMUR, sekarang berlamat di TANGERANG Banten, semula sebagai Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi, sekarang Pembanding; M e l a w a n TERBANDING, tempat tanggal lahir, Jakarta 20 Agustus 1966, agama Islam, pekerjaan karyawan, dahulu beralamat di JAKARTA TIMUR, sekarang berlamat di TANGERANG Banten, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Edwin Salhuteru, SH., Fransiskus Litoama, SH. dan Muhammad Tahliniloudy, SH., para Advokat yang berkantor pada Edwin Salhuteru & Partners, yang beralamat di Jalan Sitanala Nomor 21 Pintu Air, Kota Tangerang, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 27 April 2011, semula sebagai Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi, sekarang Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip semua uraian yang termuat dalam putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 000/Pdt.G/2011/PA.Tgrs. tanggal 6 Oktober 2011 M bertepatan dengan tanggal 8 Dzulqa dah 1432 H. yang amarnya berbunyi sebagai berikut: DALAM KONVENSI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon sebagian;

2 2. Memberi ijin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon (PEMBANDING) di depan sidang Pengadilan Agama Tigaraksa setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap; 3. Menolak permohonan Pemohon untuk selain dan selebihnya; DALAM REKONVENSI 1. Mengabulkan gugatan rekonvensi Penggugat untuk sebagian; 2. Menetapkan 4 (empat) orang anak hasil perkawinan sah antara Penggugat dengan Tergugat di bawah ini dipelihara dan diasuh oleh Penggugat sebagai ibu kandungnya, masing-masing bernama: 1). ANAK I, lahir tanggal 8 Maret 1995 di Jakarta; 2). ANAK II, lahir tanggal 28 Mei 1999 di Jakarta; 3). ANAK III, lahir tanggal 31 Desember 2000 di Jakarta; 4). ANAK IV, lahir 6 Juni 2006 di Jakarta; 3. Memberikan hak kepada Tergugat selaku ayahnya untuk bertemu dan berkomunikasi dan jalan-jalan dengan anak-anaknya, pada saat-saat tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan anak dan dengan sepengetahuan Penggugat sebagai pemegang hak hadlanah; 4. Mewajibkan kepada Tergugat untuk memberikan tunjangan nafkah 4 (empat) orang anak sebesar 1/3 dari gaji sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 yang diberikan melalui Penggugat (ibunya) sebagai pemegang hak hadlanah; 5. Memerintahkan kepada bendaharawan gaji (juru bayar) pada PT. Garuda (Persero) Tbk, untuk menyerahkan secara langsung 1/3 bagian gaji Tergugat kepada 4 (empat) orang anak melalui Penggugat sebagai pemegang hak hadlanah sampai anak-anak tersebut menikah, bekerja dan dewasa (umur 21 tahun); 6. Menghukum kepada Tergugat untuk menyerahkan kepada Penggugat berupa: 1. Uang nafkah iddah selama masa idah 3 (tiga bulan) sebesar Rp ,- (sembilan juta rupiah); 2. Mut ah berupa uang sebesar Rp ,- (lima puluh juta rupiah); 7. Menetapkan harta bersama yang diperoleh selama perkawinan adalah sebagai berikut ini: 1. Sebidang tanah seluas 180 M2 yang di atasnya berdiri bangunan rumah type 54 diperoleh tahun 1993 yang terletak di Jalan Kano Raya Nomor 61, dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan bapak A; - Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Kano Raya;

3 - Sebelah Selatan berbatasan dengan bapak B; - Sebelah Barat berbatasan dengan bangunan rumah; 2. Sebidang tanah seluas 180 M2 yang di atasnya berdiri bangunan rumah 2 lantai type 54 diperoleh tahun 2009 terletak di Jalan Kano Raya 92, dengan batasbatas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan ibu A; - Sebelah Timur berbatasan dengan bangunan rumah; - Sebelah Selatan berbatasan dengan bapak C; - Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Kano Raya; 3. 1 (satu) unit mobil Honda Civic Vitec warna silver dengan Nomor Polisi XXXX XL dan mobil tersebut dinyatakan ada di atas keterangan Penggugat/kuasanya dan Tergugat/kuasanya; 4. 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza tahun 2008 warna silver dengan Nomor Polisi B XXXX UV; 8. Menetapkan bagian Penggugat adalah sebagai berikut: 1. Sebidang tanah seluas 180 M2 yang di atasnya berdiri bangunan rumah 2 lantai type 54 diperoleh tahun 2009 terletak di Jalan Kano Raya 92, dengan batasbatas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan ibu A; - Sebelah Timur berbatasan dengan bangunan rumah; - Sebelah Selatan berbatasan dengan bapak C; - Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Kano Raya; 2. 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza tahun 2008 warna silver dengan Nomor Polisi B XXXX UV; 9. Menetapkan bagian Tergugat adalah sebagai berikut: 1. Sebidang tanah seluas 180 M2 yang di atasnya berdiri bangunan rumah type 54 diperoleh tahun 1993 yang terletak di Jalan Kano Raya Nomor 61, dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan bapak D; - Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Kano Raya; - Sebelah Selatan berbatasan dengan bapak E; - Sebelah Barat berbatasan dengan bangunan rumah; 2. 1 (satu) unit mobil Honda Civic Vitec warna silver dengan Nomor Polisi B XXXX XL dan mobil tersebut dinyatakan ada di atas keterangan Penggugat/kuasanya dan Tergugat/kuasanya;

4 10.Memerintahkan kepada Penggugat dan Tergugat untuk menyerahkan hak masingmasing pihak secara sukarela; 11.Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI 1. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa untuk menyampaikan salinan penetapan ikrar talak kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, agar perceraian ini dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 2. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon yang hingga kini dihitung sebesar Rp ,- (satu juta lima ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Membaca akta permohonan banding yang dibuat di hadapan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa bahwa Termohon pada hari Rabu tanggal 19 Oktober 2011 telah mengajukan permohonan banding atas putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 000/Pdt.G/2010/PA.Tgrs. tanggal 6 Oktober 2011 Masehi bertepatan dengan tanggal 8 dzulqo dah 1432 H., yang kemudian oleh Pengadilan Agama Tigaraksa telah diberitahukan kepada pihak lawannya pada tanggal 2 November 2011; Membaca catatan Panitera tanggal 13 Januari 2012 yang menerangkan bahwa sampai batas waktu telah ditentukan, Pembanding perkara Nomor 000/Pdt.G/2011/PA.Tgrs. tidak menyerahkan memori banding; Membaca pula catatan Panitera tanggal 13 Januari 2012 yang menerangkan bahwa sampai batas waktu yang telah ditentukan, Pembanding dan Terbanding perkara Nomor 000/Pdt.G/2011/PA.Tgrs. tidak melaksanakan pemeriksaan terhadap berkas perkara banding (inzage), meskipun keduanya telah diberi surat pemberitahuan memeriksa berkas perkara banding, untuk Pembanding tanggal 19 Desember 2011 dan untuk Terbanding tanggal 29 Desember 2011; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Termohon Konpensi/ Penggugat Rekonpensi/ Pembanding dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; DALAM KONPENSI Menimbang, bahwa setelah majelis hakim banding membaca dan meneliti berkas perkara mengenai pemeriksaan perkara a quo di tingkat pertama dan dengan memperhatikan segala uraian dalam pertimbangan sebagaimana ternyata dalam

5 putusan Pengadilan Agama tersebut, majelis hakim banding menyatakan bahwa halhal yang berhubungan dengan petitum nomor 3 permohonan Pemohon menyatakan Cerai Talak terhadap Termohon, sepenuhnya dapat disetujui dan dipertahankan untuk dijadikan sebagai pertimbangan dan pendapat majelis hakim banding sendiri, dimana antara Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang tidak dapat lagi didamaikan baik dalam persidangan maupun diluar persidangan (melalui mediasi). Hal ini terbukti nyata terungkap dalam berita acara sidang dimana rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak ada harapan lagi akan hidup rukun dalam suasana Sakinah dan Mawaddah dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam (KHI). Dengan demikian, pertimbangan majelis hakim tingkat pertama sepanjang berkenaan dengan petitum nomor 3 di maksud sudah tepat dan benar; Menimbang, bahwa majelis hakim tingkat pertama terhadap petitum nomor 4, 5, 6, dan 7 tidak memberikan pertimbangan yang cukup memadai, kecuali sebuah pertimbangan singkat dalam 1 (satu) alinea halaman 15 yang menurut majelis hakim banding tidak jelas dan perlu pertimbangan satu demi satu; Menimbang bahwa petitum nomor 4 tersebut, setelah dihubungkan dengan posita yang terkait dengan petitum ini dapat dipandang bahwa Pemohon memberikan dan menyerahkan hak Hadlonah kepada Termohon untuk 4 (empat) orang anak dari perkawinan sah Pemohon dan Termohon masing-masing; 1. ANAK I, Lahir Jakarta, 08 Maret 1995; 2. ANAK II, Lahir Jakarta, 28 Maret 1999; 3. ANAK III, Lahir Jakarta, 31 Desember 2000; 4. ANAK IV, Lahir Jakarta, 06 Juni 2006; Menimbang, bahwa dalam persidangan tanggal 21 Juli 2011 Termohon melalui kuasa hukumnya telah menyampaikan jawaban dimana dalam bagian Konpensi terdapat 11 point, nomor 3 dari 11 point tersebut tentang adanya 4 orang anak dari perkawinan Pemohon dan Termohon, sedang selebihnya uraian tentang kondisi Rumah Tangga Pemohon dan Termohon. Kemudian dalam bagian Rekonpensi terdapat 13 point, nomor 7 dari 13 point tersebut adalah antara lain berhubungan dengan alasan Termohon Konpensi / Penggugat Rekonpensi meminta Pemohon Konpensi / Tergugat Rekonpensi untuk meyerahkan 1/3 (satu per tiga bagian) dari setiap gaji yang diterima oleh Pemohon Konpensi / Tergugat

6 Rekonpensi kepada Termohon Konpensi / Penggugat Rekonpensi untuk keperluan sekolah dan lain-lainnya dari 4 (empat) orang anak tersebut yang selama ini berada dalam asuhan Termohon Konpensi/ Penggugat Rekonpensi; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan jawaban Termohon Konpensi tersebut, maka Majelis Hakim Banding berpendapat bahwa Termohon Konpensi/ Penggugat Rekonpensi menghendaki adanya pengasuhan anak menjadi hak dari Termohon Konpensi/ Penggugat Rekonpensi. Dengan demikian, patutlah petitum Pemohon angka 4 (empat) dapat dikabulkan dimana Termohon Konpensi sebagai pemegang hak Hadlonah dari 4 (empat) orang anak dari perkawinan Pemohon Konpensi dengan Termohon Konpensi dengan tetap memberikan kesempatan kepada Pemohon Konpensi berkomunikasi dengan anak-anaknya tersebut untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun psikologis mereka dan juga untuk kepentingan Pemohon Konpensi sebagai orang tua dari mereka sesuai Pasal 59 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia jo. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Jo. Pasal 41 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 105; Menimbang, bahwa dengan ditetapkannya Termohon Konpensi sebagai pemegang hak Hadlonah atas 4 (empat) orang anak dari perkawinan Termohon Konpensi dengan Pemohon Konpensi, maka besarnya biaya Hadlonah yang wajar dan pantas harus dikaitkan dengan kemampuan Pemohon Konpensi dan kebutuhan dasar dan pokok dari anak-anak yang berada dalam asuhan Termohon Konpensi haruslah ditetapkan dalam putusan ini; Menimbang, bahwa untuk kebutuhan Hadlonah, Pemohon Konpensi dalam petitumnya angka 5 berbunyi Mewajibkan pemohon untuk membayar nafkah, biaya pendidikan dan kesehatan anak-anak Pemohon dan Termohon kepada Termohon selaku wali dari anak-anak tersebut di atas, uang sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah) setiap bulan, terhitung sejak Permohonan ini diputus oleh Pengadilan Agama Tigaraksa, sedangkan Termohon Konpensi dalam jawaban bagian Rekonpensi angka 7 menyampaikan yang berbunyi Bahwa dengan diajukannya permohonan cerai ini oleh Tergugat Rekonpensi maka perlu diingatkan bahwa usia anak-anak Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi masih dibawah 21 tahun sehingga patutlah kepada Penggugat Rekonpensi diberikan nafkah untuk keperluan sekolah dan lain-lainnya. Dan untuk nafkah ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil jo. Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang

7 Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 dst maka berdasarkan gaji Pemohon perbulan sebagai pegawai PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebagaimana terbukti dalam bukti P.3 sebesar Rp ,- (Sepuluh juta empat puluh satu ribu sembilan ratus enam puluh tujuh rupiah ) dan berdasarkan bukti T.2 T.3 T.4 dan T.5 dan dengan mengenyampingkan ketentuan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil, yang semata-mata untuk keperluan pokok dan perlindungan anak dan dengan mangacu pada Pasal 80 ayat (4) dan Pasal 105 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam (KHI), maka kepatutan dan kepantasan menjadi ukuran dari biaya Hadlonah yang besarnya di tetapkan dalam bagian amar dari putusan ini; Menimbang, bahwa terhadap petitum angka 6 tentang Permohonan Putusan serta merta (UBV), tidak dapat dipertimbangkan dan harus dinyatakan tidak dapat di terima, karena secara formil dan materiil perkara perceraian membuka upaya hukum agar kedua belah pihak mendapat perlindungan hukum sebagaimana ternyata tertuang dalam Pasal 61 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang- Undang Nomor 50 Tahun Demikian pula terhadap petitum angka 7, karena didalam Pasal 89 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, telah mengatur secara limitatif dan pasti bahwa biaya perkara dalam bidang perkawinan dibebankan kepada Pemohon tanpa melihat apakah permohonannya ditolak atau dikabulkan; Menimbang, bahwa untuk keperluan pencatatan setelah terjadinya ikrar talak dari Pemohon Konpensi atas termohon Konpensi, maka salinan Penetapan Ikrar Talak harus disampaikan oleh Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat perkawinan Pemohon Konpensi dengan Termohon Konpensi dilangsungkan dan Kantor Urusan Agama Kecamatan yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon Konpensi dan Termohon Konpensi sesuai Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang bahwa, dengan memperhatikan uraian pertimbangan di atas maka putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 000/Pdt.G/2011/PA.Tgrs. tanggal 6 bulan Oktober 2011 sepanjang dalam Konpensi tidak dapat dipertahankan dan karenanya harus dibatalkan dan dengan mengadili sendiri menyatakan bahwa

8 permohonan yang diajukan Pemohon Konpensi/ Tergugat Rekonpensi/ Terbanding tanggal Register 4 Mei 2011 dapat dikabulkan sebagian, selebihnya dinyatakan tidak dapat diterima; DALAM REKONPENSI : Menimbang, bahwa setelah majelis hakim banding membaca dan meneliti berkas perkara a quo mengenai pemeriksaan perkara tingkat pertama dan dengan memperhatikan segala uraian pertimbangan dalam Rekonpensi sebagaimana ternyata dalam putusan Pengadilan Agama tersebut, maka majelis hakim banding menyatakan tidak sependapat dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut: Menimbang, bahwa majelis hakim banding sependapat dengan pendapat majelis hakim tingkat pertama sepanjang berkaitan dengan Formal Rekonpensi yang diajukan oleh Penggugat Rekonpensi karena telah sesuai dengan ketentuan Pasal 132 huruf (a) dan (b) HIR; Menimbang, bahwa dalam bagian Konpensi telah diuraikan pertimbangan tentang siapa pemegang hak Hadlonah dan acuan biaya Hadlonah yang diperlukan berdasarkan prinsip bahwa dalam perkara a quo secara formal telah ditemukan fakta bahwa petitum yang berhubungan dengan pengasuhan anak dan biayanya dapat dipertimbangkan dalam Konpensi. Oleh karenanya, petitum dalam bagian Rekonpensi yakni, hal-hal yang berkaitan dengan pengasuhan anak dan biayanya di tunjuk uraian-uraian sebagaimana tercantum dalam bagian Konpensi; Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat Rekonpensi tentang 1/3 gaji Tergugat Rekonpensi diserahkan kepada Penggugat Rekonpensi setiap bulannya, majelis hakim banding sependapat dengan majelis hakim tingkat pertama sebagaimana diuraikan dalam halaman 18 alinea ke 4, namun demikian majelis hakim banding tidak sependapat dengan amar yang tercantum dalam diktum nomor 5 yang berbunyi memerintahkan kepada bendaharawan gaji (juru bayar) pada PT. Garuda (Persero) Tbk untuk menyerahkan secara langsung 1/3 bagian gaji Tergugat kepada 4 (empat) orang anak melalui Penggugat sebagai pemegang hak Hadlonah sampai anak-anak tersebut menikah, bekerja dan dewasa (umur 21 tahun) karena putusan ini tidak mengikat kepada bendaharawan gaji (juru bayar) pada PT. Garuda (Persero) Tbk. Oleh karenanya, tuntutan Penggugat Rekonpensi tentang hal ini dinyatakan tidak dapat diterima; Menimbang bahwa pertimbangan dan diktum tentang nafkah iddah untuk Penggugat Rekonpensi di pandang telah tepat dan layak sesuai Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam (KHI), namun besar jumlahnya perlu diperbaiki, dengan demikian

9 maka pertimbangan majelis hakim pertama diambil alih menjadi pertimbangan majelis hakim banding sendiri; Menimbang, bahwa biaya mut ah sebesar Rp ,- (lima puluh juta rupiah) sebagaimana tersebut dalam amar putusan Pengadilan Agama tersebut, majelis hakim banding tidak sependapat dengan pertimbangan hakim pertama karena jumlah tersebut jauh melampaui permintaan Penggugat Rekonpensi yang ditentukannya sebesar Rp (dua puluh juta rupiah). Hal ini dipandang sebagai ultra petitum yang harus dihindari oleh setiap hakim sesuai Pasal 178 ayat (3) HIR. Dengan demikian diktum tersebut harus dirubah dan diganti yang besarnya sebagaimana tercantum dalam putusan ini dengan tetap mengacu pada ketentuan Pasal 149 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam (KHI); Menimbang bahwa, terhadap petitum rekonpensi Nomor 6 tentang 2 (dua) unit rumah yang ukuran, letak, dan batas-batasnya ditunjuk berita acara pemeriksaan setempat tanggal 16 September 2011, bahwa rumah tersebut untuk dihibahkan kepada keempat anak-anak Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi ternyata hanyalah kemauan sepihak dari Penggugat Rekonpensi. Oleh karenanya, petitum tersebut dinyatakan tidak dapat diterima; Menimbang bahwa, majelis hakim banding sependapat dengan majelis hakim tingkat pertama tentang adanya harta bersama yang diperoleh selama masa perkawinan Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat rekonpensi yang jenis dan spesifikasinya sebagaimana tertuang dalam berita acara pemeriksaan setempat tanggal 16 September Maka berdasarkan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 harta tersebut sebagai harta bersama dan dibagi dua bagian dimana 1/2 (setengah) bagian menjadi hak dari Penggugat Rekonpensi dan ½ (setengah) bagian lainnya menjadi hak dari Tergugat Rekonpensi, tanpa menentukan obyek mana dari harta bersama tersebut yang menjadi bagian dan hak masing-masing dari Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi, karena ternyata tidak ada kesepakatan antara Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi tentang obyek harta bersama yang menjadi bagian dan hak masing-masing dari Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi yang ada hanyalah konsep kesepakatan yang belum ditandatangani oleh kedua belah pihak yang di ajukan oleh Penggugat Rekonpensi dalam kesimpulannya sebagaimana terungkap dalam sidang tanggal 16 September 2011; Menimbang, bahwa untuk kepastian adanya pembagian harta bersama tersebut Majelis Hakim Banding berpendapat bahwa jika tidak tercapai pembagian secara suka rela sesuai uraian diatas maka harta bersama tersebut dilelang sesuai

10 ketentuan hukum yang berlaku yang kemudian hasilnya dibagi dua menurut pembagian dimana Penggugat Rekonpensi berhak ½ (setengah) bagian dan Tergugat Rekonpensi berhak ½ (setengah) bagian lainnya; Menimbang, bahwa selain dari pertimbangan diatas Majelis Hakim Banding sependapat dengan Majelis Hakim Tingkat Pertama; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan uraian pertimbangan dalam Rekonpensi, maka putusan Pengadilan Agama Tigaraksa dalam Rekonpensi Nomor 000/Pdt.G/2011/PA.Tgrs. tanggal 6 Oktober 2011 tidak dapat dipertahankan dan karenanya harus dibatalkan dan dengan mengadili sendiri menyatakan bahwa Rekonpensi yang diajukan oleh Penggugat Rekonpensi/Pembanding dapat dikabulkan sebagian selebihnya dinyatakan tidak dapat di terima; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI Menimbang bahwa, berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya yang timbul dalam perkara ini pada tingkat pertama dibebankan kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi dan dalam tingkat banding dibebankan kepada Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi/ Pembanding; Mengingat, ketentuan perundang-undangan yang bersangkutan dengan perkara ini; M E N G A D I L I - Menyatakan permohonan banding yang diajukan oleh Termohon Konpensi/ Penggugat Rekonpensi/ Pembanding dapat diterima; - Membatalkan putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 000/Pdt.G/2011/PA.Tgrs. tanggal 6 Oktober 2011 M. bertepatan dengan tanggal 8 Dzulqo dah 1432 H. yang dimohonkan banding; Dengan mengadili sendiri: DALAM KONPENSI: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon sebagian; 2. Memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon (PEMBANDING) di depan sidang Pengadilan Agama Tigaraksa; 3. Menetapkan 4 (empat) orang anak hasil perkawinan sah antara Pemohon dengan Termohon di bawah ini dipelihara dan diasuh oleh Termohon sebagai pemegang hak Hadlonah, masing-masing bernama:

11 1. ANAK I, Lahir Jakarta, 08 Maret 1995; 2. ANAK II, Lahir Jakarta, 28 Maret 1999; 3. ANAK III, Lahir Jakarta, 31 Desember 2000; 4. ANAK IV, Lahir Jakarta, 06 Juni 2006; dengan memberikan hak kepada Pemohon untuk bertemu dan berkomunikasi dengan anak-anaknya dengan tetap memperhatikan kepentingan anak dan dengan sepengetahuan Penggugat sebagai pemegang hak Hadlonah; 4. Menghukum Pemohon untuk memberikan biaya Hadlonah kepada Termohon Konpensi untuk 4 (empat) orang anak sebagaimana diktum 3 sebesar Rp (empat juta rupiah) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa atau dapat berdiri sendiri; 5. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa untuk menyampaikan salinan penetapan ikrar talak kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, DKI Jakarta dan kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan yang wilayah hukumnya meliputi tempat kediaman Pemohon Konpensi dan Termohon Konpensi, untuk di catat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 6. Menyatakan permohonan Pemohon selain dan selebihnya tidak dapat diterima; DALAM REKONPENSI - Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi untuk sebagian; - Menghukum kepada Tergugat Rekonpensi untuk menyerahkan kepada Penggugat Rekonpensi berupa: 1. Uang nafkah iddah selama masa iddah 3 (tiga) bulan sebesar Rp ,- (sepuluh juta rupiah); 2. Mut ah berupa uang sebesar Rp ,- (dua puluh juta rupiah); 3. Menetapkan harta bersama yang diperoleh selama perkawinan Penggugat dengan Tergugat adalah sebagai berikut: 3.1. Sebidang tanah seluas 180 m 2 yang diatasnya berdiri bangunan rumah tipe 54 diperoleh tahun 1993 yang terletak di Jalan Kano Raya Nomor 61 dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah utara berbatasan dengan bapak A; - Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Kano Raya; - Sebelah Selatan berbatasan dengan bapak B;

12 - Sebelah Barat berbatasan dengan bangunan rumah; 3.2. Sebidang tanah seluas 180 m 2 yang diatasnya berdiri bangunan rumah 2 lantai type 54 diperoleh pada tahun 2009 terletak di Jalan Kano Raya 92 dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan Ibu A; - Sebelah Timur berbatasan dengan bangunan rumah; - Sebelah Selatan berbatasan dengan bapak C; - Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Kano Raya; (satu) unit mobil Honda Civic Vitec warna silver dengan Nomor polisi B XXXX XL; (satu) unit mobil Honda Toyota Avanza tahun 2008 warna silver dengan Nomor polisi B XXXX UV; 4. Menetapkan ½ (setengah) bagian dari diktum nomor 3 menjadi hak dan bagian dari Penggugat Rekonpensi dan ½ (setengah) bagian lainnya adalah hak dan bagian dari Tergugat Rekonpensi; 5. Menghukum kedua belah pihak untuk membagi harta bersama dalam diktum nomor 3 di atas dengan suka rela sesuai diktum nomor 4 dan apabila tidak dapat dibagi secara natural di lelang yang hasilnya dibagi sesuai diktum nomor 4 di atas; 6. Menyatakan gugatan Penggugat Rekonpensi selain dan selebihnya tidak dapat diterima; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI - Membebankan biaya perkara pada tingkat pertama kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar sebesar Rp ,- (satu juta lima ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); - Membebankan kepada Pembanding/Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi untuk membayar biaya pada tingkat banding sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten pada hari Kamis tanggal 9 Februari 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 16 Robi ul awal 1433 Hijriyah oleh Drs. H. Marluddin A. Jalil, sebagai Ketua majelis, Drs. Darisman dan Drs. H. Achmad Hanifah, masing-masing sebagai hakim anggota, putusan mana dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 16 Februari 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 23 Rabiul Awal 1433 Hijriyah oleh Ketua majelis

13 tersebut dengan dihadiri Hakim-Hakim Anggota dan Hidayat, S.H. sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri kedua belah pihak berperkara; Hakim Anggota ttd Drs. Darisman Ketua Majelis ttd Drs. H. Marluddin A. Jalil Hakim Anggota ttd Drs. H. Achmad Hanifah Panitera Pengganti ttd Hidayat, S.H. Rincian biaya perkara : 1. Biaya Proses Rp ,00 2. Redaksi... Rp ,00 3. Materai... Rp ,00 J u m l a h... Rp ,00 Untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya oleh : Panitera, Ttd. Dra. Hj. Siti Maryam