ANALISA KAPASITAS EMBUNG UNTUK SUPLAI AIR IRIGASI (STUDI KASUS : DESA SENDAYAN, KECAMATAN KAMPAR UTARA)

Transkripsi

1 ANALISA KAPASITAS EMBUNG UNTUK SUPLAI AIR IRIGASI (STUDI KASUS : DESA SENDAYAN, KECAMATAN KAMPAR UTARA) Apdai Irpa 1, Bambag Sujatmoko, Ady Hedri, 1 Jurusa Tekik Sipil, Program S-1, Fakultas Tekik Uiversitas Riau Staff Pegajar Jurusa Tekik Sipil, Fakultas Tekik Uiversitas Riau, Pekabaru Kampus Bia Widya Jl. HR Soebratas KM 1,5 Pekabaru, Kode Pos apdai.irpa @gmail.com ABSTRACT The problem of lackig of water for agricultulal irrigatio i the dry seaso is a problem happeed i Sedaya Village, North Kampar District, Kampar Regecy. To solve this problem, the costructio of pod i form of detetio pod is plaed. The capacity of detetio pod is determied by doig a aalysis of water availability, that is depedable flow method of FJ.Mock ad the water required of irrigatio, so that from both aalysis metioed before, it will be got a coditio of water balace, that will show the moths of lackig water. The result of research shows that the water required of irrigatio o maximum coditio is 0,10 m 3 /secod i May ad for the maximum depedable flow is 0,547 m 3 /secod i December. If it is related with the discharge of water required of irrigatio with the availability of water, so it will be appeared that the moths whe water lacks (February, Jue, Juli, August, September ad October) ad the moths whe maximum lackig of water happeed o secod period of Jue that is 0,139 m 3 /secod. The capacity of detetio pod for the gate operatio time of 4, 5, ad 6 hours is 8,4 hectare, 10,30 hectare, ad 1,36 hectare with the depth of detetio pod is metre ad the wide of farm irrigated is oly 1,90 hectare, so that the aalysis of storage capacity of detetio pod with the existig area is 1,90 hectare ad the depth of detetio pod is metre carried out so that the result shows that the wide of farm which ca be irrigated for the gate operatio time of 4, 5, ad 6 hours is 93,1 hectare, 88,1 hectare, ad 85 hectare. Key word : detetio pod, depedable flow, capacity of detetio pod, water required, lack aaaaaaaa of water. PENDAHULUAN Air merupaka sumber daya alam yag mutlak dibutuhka oleh mahluk hidup, air juga merupaka sumber daya alam yag sifatya dapat diperbarui, karea air selalu megalir dalam satu siklus yag disebut daur hidrologi. Meskipu air dapat diperbarui, aka tetapi air juga megalami perubaha, baik dari segi jumlah maupu mutu (Riyadi, 006). Sugai utama yag melitasi wilayah Kabupate Kampar adalah Sugai Kampar yag memiliki pajag lebih kurag 413,5 km dega kedalama rata-rata 7,7 m da lebar rata-rata 143 m. Sugai-sugai utama maupu sugai-sugai kecil yag ada di Kabupate Kampar oleh sebagia masyarakat dimafaatka sebagai sumber air irigasi pertaia di daerahya masigmasig, seperti Sugai Paaluga yag terdapat di Kecamata Kampar Utara tepatya di Desa Sedaya, aka tetapi saat terjadi musim kemarau, masyarakat Desa Sedaya kesulita utuk 1

2 memeuhi kebutuha air irigasi pertaia disebabka tidak cukupya debit air Sugai Paaluga dalam meyuplai kebutuha air utuk irigasi pertaia. Megatasi hal ii diupayaka meampug air huja pada saat musim peghuja dega cara membagu suatu embug sebagai peampug air tersebut. Tujua dari peelitia ii adalah utuk megaalisa kebutuha air irigasi da ketersediaa air di Daerah Pegalira Sugai (DPS) Paaluga, megaalisa kapasitas tampuga embug di Desa Sedaya Kecamata Kampar Utara serta merecaaka mercu bedug da tiggi taggul pada embug. Adapu mafaat dilakuka peelitia ii diharapka dapat merecaaka desai embug yag bergua utuk meampug air sesuai dega kapasitas atau laha yag tersedia sehigga kebutuha air di Desa Sedaya Kecamata Kampar Utara dapat terpeuhi disaat musim kemarau terjadi. TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Embug Embug adalah sebuta lai utuk beduga kecil. Beduga kecil adalah beduga yag tidak memeuhi syarat-syarat sebagai beduga besar. Meurut ICOLD (The Iteratioal Commossio o Large Dams) defiisi beduga besar adalah (Soedibyo, 1993) : 1. Beduga yag tiggiya lebih dari 15 m, diukur dari bagia terbawah podasi sampai ke pucak beduga.. Beduga yag tiggiya atara m dapat pula disebut beduga besar apabila memeuhi salah satu atau lebih kriteria sebagai berikut : a. Pajag pucak beduga tidak kurag dari 500 m. b. Kapasitas waduk yag terbetuk tidak kurag dari 1 juta m 3. c. Debit bajir maksimal yag diperhitugka tidak kurag dari 000 m 3 /detik. d. Beduga meghadapi kesulita-kesulita khusus pada podasiya. e. Beduga didesai tidak seperti biasaya. Aalisa Frekuesi Aalisa frekuesi bertujua utuk meetuka besara huja/debit ekstrim yag berkaita dega frekuesi kejadiaya melalui peerapa distribusi kemugkia. Aalisa ii berdasarka pada sifat statistik data kejadia yag telah lalu utuk memperoleh probabilitas besara huja di masa yag aka datag dega aggapa sifat statistik kejadia huja yag aka datag masih sama dega sifat stastistik kejadia huja masa lalu. Parameter statistik data curah huja yag perlu diperkiraka utuk pemiliha jeis distribusi yag sesuai dega sebara data adalah sebagai berikut (Suripi, 003). 1 a. Rata-rata : x b. Stadar Deviasi : c. Koefisie Variasi : x i i1 1 Sd 1 i1 1 (1) ( xi x) () Sd Cv (3) x

3 3 ( xi x) d. Asimetri (skewess) i1 : Cs ( 1)( ) S 3 d (4) e. Kurtosis : Ck ( xi x) 4 ( 1)( )( 3) S dega x adalah rata-rata (mm), Sd adalah stadar deviasi (mm), Cv adalah koefisie variasi, Cs adalah asimetri (skewess), Ck adalah kurtosis, adalah jumlah data yag diaalisa da x i adalah curah huja (mm). Peetua jeis distribusi yag sesuai dega data dilakuka dega mecocokka parameter statistik dega syarat masig-masig jeis distribusi seperti terlihat pada Tabel 1. Uji kecocoka bertujua utuk mecari distribusi yag palig sesuai diguaka dalam melakuka aalisa distribusi frekuesi data curah huja. Uji kecocoka yag umum diguaka utuk melakuka uji kecocoka suatu data huja pada satu kawasa DAS dibagi atas uji kecocoka chi-square da uji kecocoka smirov - kolmogorov. Tabel 1. Parameter statistik utuk meetuka jeis distribusi No Distribusi Persyarata 1 Normal Log Normal 3 Gumbel 1. x Sd 68,7%. x. Sd 95,44% 3. 0, 0 Ck 1. Cs Cv 3 3. Cv Cs da 3, 0 d i Ck Cv 6. Cv 15. Cv 16. Cv 3 1. Cs 1, 396. Ck 5, Log Perso III selai dari ilai diatas (Sumber : Triatmodjo, 008) Evapotraspirasi Evapotraspirasi adalah peristiwa berubahya air mejadi uap ke udara bergerak dari permukaa taah, permukaa air da peguapa melaui taama. Rumus Pema dalam betukya yag dimodifikasi meujukka evapotraspirasi potesial adalah seperti berikut (Sujarwadi, 1979) : ETo C W R 1 W f U e e (6) e P Rh d e a a d U f U 0, (8) R Rs Rl (9) Rs 1 r (10) Rs 4 (5) (7) 3

4 ,5 0, 50 N Ra f T f e f N 4 T T Rs 0 (11) Rl d (1) f (13) T t 73 K (14) 9 117,410 gcal cm (15) hari 9 117,410 mm hari 59 (16) 0,5 f e d,34 0,044e (17) f C 0 d N,1 0, 9 N P 0 (18),68 0,08 Rh 0,01 Rs 0,068U 0, 013 U U maks siag malam,097u U U 0, U Rh Rs siag malam 0 (19) dega e a adalah tekaa uap jeuh (mbar), e d adalah tekaa uap yata, Rh adalah kelembaba udara relatif (data dari stasiu pegamata), f(u) adalah fugsi agi, U adalah kecepata agi pada tiggi pegukura m, W adalah faktor berat yag mempegaruhi peyiara matahari pada evapotraspirasi potesial, Rs adalah radiasi gelombag pedek etto (mm/hari), Rs adalah radiasi siar matahari (mm/hari), Ra adalah radiasi ekstra tereksterial/ilai agot, /N adalah perbadiga peyiara matahari dalam 1 hari yag diyataka dalam perse, r adalah koefisie pematula/koefisie albedo, Rl adalah radiasi gelombag pajag etto (mm/hari), f(t) adalah fugsi temperatur, f(e d ) adalah fugsi tekaa uap yata, f(/n) adalah fugsi perbadiga peyiara matahari dalam 1 hari da C P adalah koefisie bulaa utuk rumus Pema. Curah Huja Efektif Curah huja efektif bulaa utuk irigasi taama padi diambil dari aalisa curah huja efektif didasarka pada 70% curah huja tegah bulaa periode ulag 5 tahu atau kemugkia terpeuhi 80%. Aalisa R (80) ii megguaka metode aalisa distribusi frekuesi (Triatmodjo, 008). 1 R e 0,7 R(80) (0) 15 dega R e adalah curah huja efektif (mm/hari) da R (80) adalah curah huja miimum tegah bulaa dega kemugkia terpeuhi 80% (mm/hari). Debit Adala Lagkah meetuka debit sugai huja-alira metode FJ.Mock sebagai berikut : a. Meghitug data jumlah curah huja setegah bulaa (R). b. Meghitug data jumlah hari huja (). c. Meghitug ilai evapotraspirasi potesial bulaa (EP). d. Meetuka ilai sigkapa laha potesial (m). e. Meghitug ilai E/E. E m (18 ) (1) EP 0 maks 4

5 f. Meghitug ilai E m E EP (18 ) 0 () g. Meghitug ilai evapotrasporasi aktual (EA) EA EP E (3) h. Meghitug ilai surplus air (WS) WS R EA (4) i. Meghitug ilai ifiltrasi (l) I WS I (5) j. Meghitug ilai kaduga air taah bulaa ke- (V) V I0,5 (1 K) K V 1 (6) k. Meghitug ilai perubaha kaduga air taah bulaa ke- DV V V1 (7) l. Meghitug ilai alira dasar (BF) BF I dv (8) m. Meghitug ilai limpasa lagsug (DRO) DRO Ws I (9). Meghitug ilai limpasa (RO) RO BF DRO (30) o. Meghitug ilai debit alira rata-rata (Q) Q RO A (31) dega E adalah evapotraspirasi terbatas (mm/0,5 bula), EP adalah evapotraspirasi potesial (mm/0,5 bula), EA adalah evapotraspirasi aktual (mm/0,5 bula), m adalah sigkapa laha potesial (%), h adalah data jumlah hari huja, WS adalah surplus air (mm/0,5 bula), R adalah jumlah curah huja setegah bulaa (mm), I adalah ifiltrasi (mm/0,5 bula), I adalah koefisie ifiltrasi, V adalah kaduga air taah bulaa ke- (mm/0,5 bula), K adalah koefisie resesi alira taah (%), BF adalah base flow (mm/0,5 bula), DRO adalah limpasa lagsug (mm/0,5 bula), RO adalah limpasa (mm/0,5 bula), Q adalah debit alira rata-rata (m 3 /detik) da A adalah luas daerah alira sugai (km ). Kebutuha Air Irigasi Kebutuha air irigasi dihitug dega Persamaa berikut (Triatmodjo, 008). ( Etc IR WLR P Re) KAI A irg (3) EI ET K ET C C 0 (33) dega KAI adalah kebutuha air irigasi (m 3 /detik), Etc adalah pegguaa kosumtif (mm/hari), Eto adalah evapotraspirasi potesial haria (mm/hari), IR adalah kebutuha air irigasi di tigkat persawaha utuk peyiapa laha (mm/hari),wlr adalah kebutuha air utuk meggati lapisa air (mm/hari), P adalah perkolasi (mm/hari), Re adalah curah huja efektif (mm/hari), A irg adalah luas laha irigasi (ha) da EI adalah efisiesi irigasi (%). 5

6 Perkolasi Perkolasi merupaka geraka air ke bawah dari zoa tidak jeuh yag terletak di atara permukaa sampai ke permukaa air taah (zoa jeuh). Laju perkolasi ormal pada taah lempug sesudah dilakuka peggeaga berkisar atara 1 sampai 3 mm/hari (Triatmodjo, 008). Kebutuha Air utuk Peyiapa Laha Kebutuha air irigasi dalam jagka waktu peyiapa laha dihitug dega Rumus V.D.Goor Ziljstra (Triatmojo, 008) berikut. k M. e IR (34) k ( e 1) M E 0 P (35) M. Tlaha K (36) S dega IR adalah kebutuha air irigasi di tigkat persawaha (mm/hari), M adalah kebutuha air utuk meggati kehilaga air (mm/hari), T laha adalah jagka waktu peyiapa laha (hari), S adalah kebutuha air utuk pejeuha ditambah dega lapisa air 50 mm (mm) da E 0 adalah evaporasi terbuka yag diambil 1,1 Et0 selama peyiara laha (mm/hari), P adalah perkolasi (mm/hari). Kebutuha Air di Sawah Kebutuha air di sawah utuk taama padi dihitug dega Persamaa berikut (Depateme Pekerjaa Umum, KP-01, 010). NFR ETc P Re WLR (37) dega NFR adalah kebutuha air di sawah (mm/hari), Etc adalah pegguaa kosumtif (mm/hari), R e adalah huja efektif (mm/hari) da WLR adalah kebutuha air utuk meggati lapisa air (3,3 mm/hari selama setegah bula). Efisiesi Irigasi Efisiesi irigasi adalah agka perbadiga atara jumlah air yag dikeluarka dari pitu pegambila dega jumlah air yag dimafaatka. Meghitug kebutuha air pada bagua pegambila diguaka Persamaa berikut (Depateme Pekerjaa Umum, KP-01, 010). NFR DR (38) Eff x Eff x Eff primer sekuder tersier dega DR adalah kebutuha air di itake (m 3 /detik) da Eff adalah efisiesi salura primer, sekuder, da tersier. Debit Bajir Racaga Debit bajir racaga megguaka Hidrograf Satua Sitetik Nakayasu. Distribusi huja yag terjadi dihitug dega rumus Mooobe sebagai berikut : 6

7 3 R4 t I T (39) t T R t I t 1) I (40) T T ( ( T 1) dega I T adalah itesitas huja dalam T jam (mm/jam), T adalah waktu mulai huja higga jam ke T (jam), R 4 adalah curah huja haria yaki curah huja 4 jam (mm) da t adalah waktu kosetrasi huja. Pegaruh tata gua laha pada alira permukaa diyataka dalam koefisie limpasa (C p ). Hasil dari koefisie limpasa dapat meetuka ilai curah huja efektif. Besarya curah huja efektif diyataka sebagai berikut (Sosrodarsoo, 1994) : R = C p R (41) dega R adalah huja efektif (mm/hari), C p adalah koefisie pegalira da R adalah curah huja haria maksimum racaga (mm/hari). Rumus dari Hidrograf Satua Sitetik Nakayasu (Triatmodjo, 008) : A RO QP (4),6 (0,3 Tp ) 3 T 0, 3 dega Qp adalah debit pucak bajir (m 3 /dt), A adalah luas daerah pegalira (km ), R o adalah curah huja satua (mm), Tp adalah teggag waktu dari permulaa huja sampai pucak bajir (jam) da T 0,3 adalah waktu yag diperluka pada peurua debit pucak sampai ke debit sebesar 30% dari debit pucak (jam). Meetuka Tp da T 0,3 diguaka rumus sebagai berikut : T p = T g + 0,8 T r (43) T 0,3 = α. T g (44) T g dihitug dega ketetua sebagai berikut : T g = 0,1 L 0,70, utuk L < 15 km (45) T g = 0,40 + 0,058 L, utuk L > 15 km (46) dega T g adalah waktu kosetrasi (jam), L adalah pajag alur sugai (km), T r adalah satua waktu huja (jam) da adalah parameter yag berilai atara 1,5 sampai 3,0. Nakayasu membagi betuk hidrograf satua dalam dua bagia, yaitu legkug aik da legkug turu. 1. Pada kurva aik (risig lie),4 t 0 < t < T p ; Qt Q p (47) t. Pada kurva turu (recessio lie) a. Utuk ilai T p < t < (Tp + T 0,3 ) t Tp T0,3 Q t Q p 0,30 b. Utuk ilai T 0,3 < t < T 0,3 p ( t Tp ) (0,5T0,3 ) 1,5T0,3 Q Q 0,30 t p (49) c. Utuk ilai t > T 0,3 Q t Q p 0,30 t Tp 1,5T0,3 T0,3 7 (48) (50)

8 Alira dasar (base flow) didekati dega fugsi luas DPS da kerapata jariga sugai yag diasumsika pada Persamaa.61 berikut ii (Harto Br, 1993). 0,644 0,9430 Q B 0,475 A D (51) dega Q B adalah alira dasar (m 3 /detik), A adalah luas DPS (km ) da D adalah kerapata jariga kuras ( A / L) dega L adalah pajag sugai (km). Bedug Persamaa utuk meghitug lebar efektif bedug adalah sebagai berikut (Departeme Pekerjaa Umum, KP-0, 010). Be B Kp Ka H (5) p 1 dega Be adalah lebar efektif bedug (m), B adalah lebar mercu sebearya (m), Kp adalah koefisie kotraksi pilar, Ka adalah koefisie kotraksi pagkal bedug, p adalah jumlah pilar da H 1 adalah tiggi eergi (m). Tipe mercu bedug di Idoesia pada umumya diguaka dua tipe mercu, yaitu tipe Ogee da tipe bulat. Utuk merecaaka permukaa mercu Ogee bagia hilir U.S Army Corps of Egieers megembagka persamaa Y X 1 Hd k hd (53) dega X da Y adalah koordiat-koordiat permukaa hilir, hd adalah tiggi eergi di atas mercu tapa tiggi kecepata masuk, k da adalah parameter yag ilaiya tergatug pada kemiriga muka pelimpah bagia hulu. Pelimpah yag diracag dega betuk WES, persamaaya adalah sebagai berikut (Chow, 199) : 1,5 Q Cd Le H (54) dega Cd adalah koefisie debit, L e adalah lebar efektif mercu (m) da H adalah tiggi eergi total di atas mercu (m). Tiggi Taggul Tiggi taggul merupaka tiggi muka air ditambah dega ilai tiggi jagaa recaa dikuragi dega selisih atara elevasi taah asli dega elevasi dasar salura atau recaa. Tiggi jagaa pada taggul biasaya berkisar atara 0,6 m,0 m. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi peelitia ii berada di Kabupate Kampar, tepatya di Desa Sedaya Kecamata Kampar Utara. Gambar lokasi peelitia dapat dilihat pada Gambar 1. Pegolaha Data Aalisa data dalam peelitia ii atara lai yaitu aalisa hidrologi da klimatologi, aalisa evapotraspirasi dilakuka dega metode Pema yag telah dimodifikasi, aalisa ilai curah huja efektif, aalisa debit adala dega metode FJ. Mock, aalisa debit bajir metode Hidrograf Satua Sitetik Nakayasu, aalisa eraca air/water balace, aalisa kapasitas tampuga embug, perecaa mercu bedug ogee da perecaaa tiggi taggul. Utuk lebih jelas baga alir peelitia dapat dilihat pada Gambar. 8

9 HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai parameter statistik disajika dalam Tabel, dari hasil tersebut distribusi yag memeuhi persyarata adalah jeis distribusi log perso III. Selajutya dilakuka aalisa distribusi log perso III berdasarka data curah huja haria maksimum yag meghasilka ilai stadar deviasi sebesar 0,089 mm da ilai koefisie kurtosis 0,098. Hasil yag diperoleh dari jeis perhituga distribusi log perso tipe III diuji kesesuaiaya dega metode pegujia smirov-kolgomorov da chi-kuadrat. Hasil dari No Tahu X (X kedua pegujia tersebut dapat diterima seperti terlihat pada Tabel 3 da 4. i - X rata-rata ) 4 i X i - X rata-rata (X i - X rata-rata ) (X i - X rata-rata ) Gambar Lokasi peelitia Jumlah Tabel. Parameter statistik curah huja Stasiu Pasar Kampar Nilai Rata-rata Deviasi stadar Koefisie Variasi Koefisie skewess Koeisie kurtosis (Sumber : Perhituga, 013) X rata-rata Sd Cv Cs Ck Tabel 3. Perhituga uji chi-kuadrat Kelas Rage Ei Oi (Ei - Oi) (Ei - Oi) /Ei 1 X > 19, ,35 < X < 19, ,63 < X < 117, ,30 < X < 106, ,47 < X < 96, X < 83, JUMLAH 0 0 χ hituga χ Cr 7.8 (Sumber : Perhituga, 013) 9

10 Jumlah JumlahHuja Gambar. Baga alir peelitia. Tabel 4. Uji smirov-kolmogorov m Tahu curah huja telah diurut P(x) Log (Xi) Log Xi-Log Xr (Log Xi-Log Xr) (Log Xi-Log Xr) 3 Log (XT) XT P'(x) Xi (mm) Xi (mm) [1] [] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [1] [13] Jumlah DX max DX Rata-rata (Sumber : Perhituga, 013) DX kritik

11 Aalisa evapotraspirasi potesial (Et 0 ) diperluka dalam perhituga ketersediaa air da kebutuha air irigasi. Nilai Et 0 tertiggi terjadi pada Bula Maret sedagka teredah terjadi pada Bula Desember. Nilai Et 0 selegkapya dapat dilihat pada Tabel 5. Aalisa ketersediaa air di Desa Sedaya berupa curah huja efektif padi da debit adala sugai dega metode FJ. Mock. Hasil dari perhituga huja efektif dapat dilihat pada Tabel 6. Hasil cotoh perhituga pegalihragama huja mejadi debit utuk tahu 1993 dapat dilihat pada Tabel 7 sedagka ilai debit adala pada daerah tagkapa alira Sugai Paaluga yag telah dihitug dega probabilitas 80% dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 5. Perhituga evapotraspirasi potesial (ET 0 ) No Uraia Simbol Sumber Satua Ja Feb Mar Apr Mei Jui Juli Agust Sep Okt Nov Des DATA METEOROLOGI 1 Temperatur Rata -Rata t data 0 C Kelembaba Udara Maksimum RH max data % Kelembaba Udara rata-rata Rh rata-rata data % Kecepata agi pada elevasi m U data km/jam Kecepata agi pada elevasi m U data km/hari Usiag/Umalam Peyiara matahari /N data % PERHITUNGAN EVAPOTRANSPIRASI 1 Tekaa uap jeuh ea tabel m bar ed=ea.rh ed hitug m bar (ea-ed) ea-ed hitug m bar Fugsi kecepata agi = 0,7(1+(U/100)) f(u) hitug km/hari Radiasi extra terresterial (tabel) Ra tabel mm/hari Radiasi siar matahari = (0,5+0,50*/N)*Ra Rs hitug mm/hari Fugsi temperatur (T) f(t) tabel mm/hari f(ed) = 0,34-0,044*ed^0,5 f(ed) hitug mm/hari f(/n) = 0,1+0,9*/N f(/n) hitug mm/hari Faktor Albedo r tabel Radiasi gel.pedek etto = (1 - r)*rs Rs hitug mm/hari Radiasi gel.pajag = f(t)*f(ed)*f(/n) Rl hitug mm/hari Radiasi etto R = (Rs-Rl) R hitug mm/hari Faktor bobot (suhu da elevasi) W tabel (1-w) 1-w tabel c (faktor kodisi musim) c tabel Eto = c*((w*r)+((1-w)*fu*(ea-ed))) Eto hitug mm/hari Sumber : Perhituga, 013 Tabel 6. Perhituga huja efektif padi periode I Distribusi Log Perso No Tahu Jauari Februari Maret April Mei Jui Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Rata-rata Log X (log X logx) (logx logx) 11 Sd Cs Harga K (tabel ) LogX T log x K. Sd X 5 kala ulag 5 tahu RE = 70% x (1/15) x X (Sumber : Perhituga, 013) 11

12 Tabel 7. Perhituga Pegalihragama huja mejadi debit dega metode mock tahu No Uraia Bula I Data Meteorologi Notasi Satua Keteraga Ja Feb Mar Apr Mei Ju Jul Agust Sept Okt Nov Des Ja I Ja II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Ju I Ju II Jul I Jul II Agust I Agust II Sept I Sept II Okt I Okt II Nov I Nov II Des I Des II 1 Jumlah huja setegah bulaa R mm/15 hari data Jumlah hari huja setegah bulaa hari data Evapotraspirasi potesial EP mm/15 hari data II Evapotraspirasi terbatas 4 Sigkapa laha m % data E/EP = (m/0)x(18-) E/EP % hitug E=EP(m/0)(18-) E mm/15 hari (3) x (5) Evapotraspirasi Aktual (EA)=EP-E EA mm/15 hari (3) - (6) III Keseimbamga Air 8 Surplus air = R-EA Ws mm/15 hari (1) - (7) IV Limpasa da Volume tampuga 9 Ifiltrasi = Ws.I I mm/15 hari I x (8) a = l.(1+k)0.5 a mm/15 hari hitug b = K.V -1 b mm/15 hari hitug Kaduga air taah V mm/15 hari (10) + (11) Perubaha kodisi air taah = V -V -1 dv mm/15 hari Alira dasar = I-dV BF mm/15 hari (9) - (13) Limpasa lagsug = Ws-I DRO mm/15 hari (8) - (9) Limpasa = BF+DRO RO mm/15 hari (14) + (15) Luas Daerah Alira Sugai A km data Debit alira rata-rata = RO.A Q m 3 /15 hari (16) x (17) Debit alira rata-rata Q m 3 /det (Sumber : Perhituga, 013) Tabel 8. Nilai debit adala setegah bulaa (Metode Mock) Sugai Paaluga Bula Periode Debit adala (m 3 /detik) Bula Periode Jauari Februari Maret April Mei Jui I II I II I II I II I II I II 0,47 0,473 0,4 0,151 0,79 0,360 0,356 0,497 0,30 0,15 0,117 0,071 Juli Agustus September Oktober Nopember Desember I II I II I II I II I II I II Debit adala (m 3 /detik) 0,077 0,136 0,105 0,183 0,18 0,17 0,105 0,335 0,400 0,504 0,65 0,547 (Sumber : Perhituga, 013) Kebutuha air irigasi di desa Sedaya dega luas sawah recaa yag aka diairi 150 Ha, dega pola taam Padi-Padi-Padi didapatka kebutuha air maksimum yaitu sebesar 0,10 m 3 /detik yag terjadi pada Bula Mei Periode II da hasil pada bula laiya dapat dilihat pada Tabel 9. Jika dihubugka atara debit adala dega kebutuha air maka terdapat bula-bula yag megalami kekuraga air seperti terlihat pada Gambar 3. Embug yag direcaaka dibagu pada luas laha 1,90 Ha yag direcaaka megairi 150 Ha sawah. Maka dari itu dilakuka aalisa megeai kapasitas tampuga embug sehigga didapatka luas total embug 1,90 Ha. Aalisa ii dilakuka dega meguragi luas petak sawah yag diairi dega cara coba-coba sehigga didapatka luas total embugya 1,90 Ha seperti yag terlihat pada Tabel 10. Debit bajir Hidrograf Satua Sitetik Nakayasu yag diguaka dalam perecaaa ii adalah aalisa debit bajir dega kala ulag 50 tahu yaitu sebesar 18,71 m 3 /detik. Mercu dalam perecaaa embug yag diguaka adalah mercu tipe ogee dega tiggi ambag 1,14 m da tiggi eergi total diatas mercu 0,86 m sedagka koordiat atara garis legkug dega garis lurus yaitu X d sebesar 0,94 m da Y d sebesar 0,51 m. Tiggi taggul maksimal pada embug adalah sebesar 3 m sedagka tiggi miimum taggul dalam perecaaa embug yaitu 0, m. 1

13 Tabel 9. Perhituga kebutuha air irigasi (Luas Laha = 150 Ha) Bula Jauari Februari Maret April Mei Jui Juli Agustus September Oktober November Desember Periode 15 haria ke- Simbol Sat I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II Pola Taam Peyiapa Laha Padi Peyiapa Laha Padi Peyiapa Laha Padi Evapotraspirasi Eto mm/hr Koefisie Taama Kc a. Kc1 LP LP LP LP LP LP b. Kc LP LP LP d. Kc LP LP LP LP LP LP Curah Huja Efektif Re mm/hr Perkolasi P mm/hr Peggatia Lapisa Air Rerata WLR mm/hr M= 1.1 Eto + P k=m*t/s e k (e k -1) IR = M*e k /(e k -1) mm/hr Keb. Air Taama Etc mm/hr Keb. Air di Sawah =IR-RE NFR mm/hr NFR = NFR /8,64 lt/dt/ha Kebutuha Air di Irigasi DR lt/dt/ha Luas Taama Padi ha Kebutuha Air lt/dt Kebutuha Air m 3 /detik (Sumber : Perhituga, 013) Gambar 3. Grafik kekuraga da kelebiha air irigasi di Desa Sedaya Tabel 10. Perhituga luas sawah yag dapat diairi Jam operasi pitu Luas sawah yag Luas total Dalam embug No dalam 1 hari diairi embug (jam) (m) (Ha) (Ha) ,1 1, ,8 1, ,1 1, , 1, , ,90 (Sumber : Perhituga, 013) 13

14 KESIMPULAN DAN SARAN Hasil peelitia aalisa kapasitas embug utuk suplai air irigasi di Desa Sedaya meghasilka beberapa kesimpula yaitu : 1. Ketersediaa air berupa debit adala (Q 80% ) Sugai Paaluga megguaka perhituga F. J. Mock meghasilka debit adala maksimum pada Bula Jauari Periode II yaitu sebesar 0,473 m 3 /detik sedagka debit adala miimum pada Bula Jui Periode II yaitu sebesar 0,071 m 3 /detik.. Aalisa kebutuha air irigasi seluas 150 Ha sawah dega pola taam Padi-Padi-Padi meghasilka kebutuha air irigasi maksimum pada bula Mei Periode I sebesar 0,10 m 3 /detik yag harus tersedia sepajag tahuya. 3. Luas sawah yag dapat diairi dega kedalama embug sebesar m dega pegoperasia bukaa pitu 4 jam adalah 93,1 Ha, sedagka pegoperasia bukaa pitu 5 jam adalah 88,1 Ha da pegoperasia bukaa pitu 6 jam adalah 85 Ha. 4. Hasil aalisa debit bajir racaga meguaka perhituga metode Hidrograf Satua Sitetik Nakayasu. Debit bajir racaga yag diguaka dalam perecaaa embug ii adalah debit bajir racaga dega kala ulag 50 tahu yaitu sebesar 18,71 m 3 /detik. 5. Mercu bedug yag direcaaka adalah mercu bedug tipe Ogee. Nilai eergi total diatas mercu (H 1 ) sebesar 0,86 m, tiggi eergi di atas mercu tapa tiggi kecepata (h d ) sebesar 0,86 m da tiggi bedug (P) sebesar 1,14 m. 6. Nilai tiggi taggul maksimal dalam perecaaa taggul yaitu setiggi 3 m. Sara yag dapat dikemukaka pada peelitia ii atara lai yaitu agar megkaji lebih lajut megeai aalisa hidrolika da struktur bagua-bagua pelegkap jariga irigasi serta perlu peyediaa laha yag luas utuk pembagua sebuah embug agar dapat megairi luas sawah sesuai recaa. DAFTAR PUSTAKA Chow, Ve Te Hidrolika Salura Terbuka (Ope Chael Hydraulics). Jakarta : Erlagga. Departeme Pekerjaa Umum Stadar Perecaaa Irigasi KP-01. Direktorat Jederal Pegaira. Jakarta : Departeme Pekerjaa Umum. Departeme Pekerjaa Umum Stadar Perecaaa Irigasi KP-0. Direktorat Jederal Pegaira. Jakarta : Departeme Pekerjaa Umum. Harto, Sri Br Aalisis Hidrologi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Riyadi, Agug Kajia Status Waduk Tirta Hita da Kelayakaya Utuk Idustri Ethaol di Kota Bumi Lampug Utara. Jakarta. Jural Tekik Ligkuga. 7 : Soedibyo, Ir Tekik Beduga. Jakarta : Pradya Paramida. Sosrodarsoo, Suyoo Perbaika da Pegatura Sugai. Jakarta : Pradya Paramita. Sudjarwadi Pegatar Tekik Irigasi. Yokyakarta : Uiversitas Gajah Mada. Suripi Sistem Draiase Perkotaa yag Berkelajuta. Yogyakarta : Adi. Triatmodjo, Bambag Hidrologi Terapa. Yogyakarta : Beta Offset. 14