STUDI PERENCANAAN BENDUNG DAERAH IRIGASI BALANSAI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR PROVINSI MALUKU

Transkripsi

1 STUDI PERENCANAAN BENDUNG DAERAH IRIGASI BALANSAI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR PROVINSI MALUKU Mochammad Zusfrisal 1, Dia Sisiggih, Prima Hadi Wicaksoo 1 Mahasiswa Program Sarjaa Tekik Jurusa Pegaira Uiversitas Brawijaya Dose Tekik Pegaira Fakultas Tekik Uiversitas Brawijaya mochammad_zusfrisal@yahoo.com ABSTRAK Kabupate Seram Bagia Timur (SBT) yag berada dalam wilayah Provisi Maluku, terdapat beberapa sumber air da areal laha yag mempuyai potesi pegembaga sebagai laha pertaia taama padi yag sampai saat ii belum dimafaatka disampig beberapa daerah irigasi yag sudah ada da berproduksi dega baik, serta beberapa daerah irigasi yag belum optimal dari segi operasi da hasil yag didapatka. Maka dari itu perlu dilakuka desai secara rici da terarah utuk megoptimalka potesi sumber daya air yag ada dega dilakuka perecaaa bedug Studi perecaaa bedug balasai ii dimulai dari aalisa hidrologi, hidraulika serta stabilitas kostruksiya. Beto bertulag merupaka salah satu material peyusu petig dalam studi perecaaa ii, oleh karea itu perhituga tulaga yag diperluka perlu direcaaka dega teliti. Berdasarka hal tersebut, data-data megeai curah huja, topografi serta geologi daerah studi sagat diperluka. Dari hasil aalisa hidrologi didapatka debit bajir racaga Q 100 utuk lokasi studi adalah 37 m 3 /dt. Pelimpah diguaka tipe Ogee II dega kemiriga hulu 1 : 0,33 dega ketiggia 3,55 m dari dasar hulu, pada elevasi +30,00 m. Lebar efektif bedug sebesar 5,879 m da tulaga utama yag diberika pada tubuh bedug adalah D Kolam olak di desai medekati tipe USBR III dega pegguaa blok muka serta ambag hilir. Perhituga stabilitas yag dilakuka terhadap desai recaa meujukka hasil yag cukup memuaska. Kata kuci : bedug, irigasi, stabilitas, tulaga ABSTRACT East Seram District (SBT) which is i the provice of Maluku, There are several sources of water ad lad areas that have potetial for developmet as agricultural lad rice plat which util ow has ot bee used i additio to some of the existig irrigatio areas ad produce well, as well as some of the irrigated area is ot optimal i terms of operatio ad the results obtaied. Therefore it is ecessary to desig i detail ad focus to maximize the potetial of existig water resources by plaig weir. Balasai weir plaig starts from the aalysis of hydrology, hydraulics as well as the stability of the costructio. Cocrete is oe of the importat costituet materials i this plaig, therefore the calculatio of the required reiforcemet eeds to be plaed accurately. Based o these, data o raifall, topography ad geology of the study area is eeded. From the aalysis results obtaied hydrology floods debit desig Q 100 for the study area is 37 m 3 /sec. Spillway used Ogee type II with upstream slope of 1: 0.33 with a height of 3.55 m from the bottom of the upstream, at a elevatio m. The effective width of the weir of m ad the mai reiforcemet is give to the body weir is D Stillig basi i the desig approach USBR type III with the use of block ad dowstream sill. calculatio of stability coducted to desig plas showed satisfactory results. Keywords: dams, irrigatio, stability, reiforcemet

2 1. PENDAHULUAN Sebagai lagkah awal dalam recaa pegembaga da pemafaata potesi yag ada di Kabupate Seram Bagia Timur, maka perlu dilakuka desai secara rici da terarah utuk megoptimalka potesi sumber daya air yag ada. Salah satuya ialah dega dilakuka perecaaa bedug, yag ati dapat dimaksimalka utuk keperlua irigasi. Bedug berfugsi utuk meaikka muka air, sehigga air dari hulu dapat dimafaatka utuk megairi laha daerah irigasi dega cara membelokka air ke dalam jariga salura irigasi. Suatu bagua agar dapat berdiri kokoh harus ditopag oleh struktur bawah da struktur atas yag kuat, maka dari itu perlu dilakuka desai secara rici da terarah utuk megoptimalka potesi sumber daya air yag ada dega perecaaa hidrolis bedug serta stabilitas kostruksiya. Maksud da tujua utama dari pelaksaaa studi ii adalah utuk meujag upaya memacu produktivitas laha serta peigkata produksi pertaia di wilayah studi da sekitarya. Dega adaya pembagua bedug ii, maka areal irigasi bisa ditigkatka luasya sehigga tujua pembagua di sektor pertaia, khusuya beras dapat tercapai, yaitu mempertahaka da meigkatka status sebagai egara yag perah berswasembada beras. Serta diharapka bisa dibuka laha persawaha yag dapat meghasilka da dapat meigkatka tigkat pedapata para petai.. BAHAN DAN METODE Dalam studi ii data yag diguaka adalah luas DAS, data curah huja, data topografi, elevasi sawah tertiggi, data geologi da data taah. Secara garis besar tahapa peyelesaia studi adalah sebagai berikut : 1. Aalisa hidrologi. Aalisa hidrolika 3. Aalisa stabilitas pada kostruksi. Aalisa desai kostruksi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Aalisa Hidrologi a. Curah huja maksimum da ratarata daerah Dalam studi ii perhituga huja rerata daerah megguaka metode rerata aljabar dikareaka tidak ada peta letak stasiu huja. Utuk meetuka curah huja baru dega Metode rata-rata hitug (Aritmatic Mea) diperguaka persamaa (Triatmodjo. 010; 3) : d1 d d3... d d d tiggi curah huja rata-rata daerah bayakya stasiu Tabel 1. Curah Huja Maksimum Daerah Tahua Metode Rata-Rata Hitug Tahu Curah Huja Sumber : Hasil Perhituga b. Aalisa curah huja racaga Curah huja recaa adalah huja terbesar tahua dega peluag tertetu yag mugki terjadi di suatu daerah, atau huja dega suatu kemugkia periode ulag tertetu. Metode yag diguaka adalah Metode Log Pearso Type III. Persamaa yag diguaka sebagai berikut (Motarcih. 010; 66): LogX LogX K.Std

3 Std LogX i1 1 i1 (LogX 1 LogX 1 ( 1) LogX) di maa : X curah huja (mm) X rerata log X K faktor frekuesi (Tabel Pearso III yag ilaiya tergatug Cs) Tabel. Hasil Perhituga Curah Huja Racaga Metode Log Pearso III Tr Pr (%) K Y R racaga Sumber : Hasil Perhituga c. Uji kesesuaia distribusi Uji kesesuaia distribusi frekuesi diguaka utuk meguji apakah pemiliha distribusi yag diguaka dalam perhituga curah huja recaa diterima atau ditolak. Uji ii dilakuka secara vertikal dega metode Chi Square da secara horizotal dega metode Smirov Kolmogorov. a. Uji Chi square Perhitugaya dega megguaka persamaa (Triatmodjo. 010; 38) : K (OF EF) (X ) Hit i 1 EF EF K Jumlah kelas distribusi dihitug dega rumus : K 1 + 3, log Dimaa: OF ilai yag diamati (observed frequecy) EF ilai yag diharapka (expected frequecy) k jumlah kelas distribusi bayakya data b. Uji Smirov Kolmogorov Dalam betuk persamaa dapat ditulis (Motarcih. 010; 71) : maks [Pe Pt] Dimaa: maks selisih data probabilitas teoritis da empiris Pe peluag empiris Pt peluag teoritis Tabel 3. Hasil Perhituga Metode Chi-square da Smirov Kolmogorov Hasil Uji Chi Square Sigifika Niliai Kritis (D kritis ) Nilai Hitug (D hitug ) Kesimpula (D kritis > D hitug ) 5% Diterima 1% Diterima Hasil Uji Smirov Kolmogorov Sigifika Niliai Kritis (D kritis ) Nilai Hitug (D max ) Kesimpula (D kritis > D max ) 5% Diterima 1% Diterima Sumber : Hasil Perhituga d. Debit bajir racaga Utuk meghitug debit bajir recaa diguaka beberapa metode, salah satuya adalah metode Der Weduwe. Metode ii dapat diguaka bila luas DAS kurag dari atau sama dega 100 km. Rumus dari metode Der Weduwe adalah sebagai berikut :

4 Tabel. Hasil Perhituga Debit Bajir Racaga dega Metode Weduwe Kala Ulag Curah Huja Racaga Q Bajir (m 3 /dt) Sumber : Hasil Perhituga Perecaaa Hidrolis Bedug a. Peetua elevasi mercu bedug Elevasi mercu bedug ditetuka berdasrka beberapa faktor atara lai, elevasi sawah tertiggi yag aka di airi, tiggi air di sawah, kehilaga tiggi teka pada bagua da salura. Dari perhituga elevasi mercu bedug didapatka tigi bedug 3,55 m. b. Lebar efektif bedug Lebar bedug adalah jarak atara pagkal bedu. Pajag mercu bedug ditetuka 1, kali lebar sugai rata-rata. Dega lebar ormal rata rata sugai yag ada, maka lebar tubuh bedug mejadi : 1, x 7 8,0 m Direcaaka : lebar pitu pembilas 1/6 1/10 dari lebar bedug, ditetapka 3 m lebar pilar pitu pembilas 0,5 m sebayak buah lebar pilar pelimpah 1 m lebar bedug etto (B) 8,0 total lebar pilar 6,0 m pilar 3 buah Kp 0,01 Ka 0,1 Dari perecaaa di atas didapat lebar efektif bedug (Kp ; 37): Be B.(.Kp + Ka). He 6,0.(3.0,01 + 0,1).He 6,0 0,6.He c. Desai mercu bedug Mercu merupaka bagia dari bedug yag berfugsi utuk meiggika muka air da melimpahka kelebiha debit yag berada di hulu bedug. Gambar 1. Bedug Mercu Ogee II (Sumber : Kp ; ) Perhituga tiggi muka air bajir di atas mercu megguaka persamaa debit bedug (Kp ; 0) : 1,5 Q 100 Cd.. g. Be. He ,199 x (6,0 0,6He) x He 1,5 16,696 (6,0 0,6He) x He 1,5 Dari coba-coba didapatka He,005 m He kemudia dimasukka ke rumus lebar efektif sehigga didapatka lebar efektif bedug sebesar 5,879 m. Tiggi air di hulu bedug kemudia dapat dicari, yaitu : Q 1 He Hd g.( Be) ( Hd p) Dari coba-coba didapat Hd 1,90 m Dalam perhituga sebelumya ilai Cd (koefisie debit) di asumsi sebesar 1,9, ilai ii adalah sebuah asumsi yag perlu dilakuka pegeceka kembali. Co 1,3 (kostata) P 3,55 1,830 Hd 1,90 He,005 1,03 Hd 1,90 Dari grafik didapat C 1 0,99 da C 1 Sehigga : Cd Co x C 1 x C 1,87 1,9 Sehigga ilai Cd yag diguaka telah sesuai. 1,5 Q 100 Cd.. g. Be. He 3 3 1, ,5 9,8.(5,879)., m 3 /dt Q hitug Q recaa 37 m 3 /dt 37 m 3 /dt

5 d. Perhituga profil muka air Rumus perhituga : Perhituga Yz 1 Q g ( z HeYz) B. Y z 37.9,81.( 0.5,005 - Yz) 0 (5,879.Yz) Dari hasil trial ad error didapatka ilai Yz 0,53 m Perhituga Vz Q 37 Vz 11,739 m/dt Yz Be 0,53 5,879 Perhituga Fz Vz 11,739 Fr g Yz (9,81).0,53 5,138 e. Perecaaa peredam eergi Kolam olaka yag direcaaka adalah kolam olaka tipe USBR. Pada perecaaa ii megguaka kolam olak USBR Tipe III dega bilaga froude (Fr) lebih dari,5 Gambar. Kolam USBR Tipe III (Sumber : Kp ; 55) Perhituga dimesi kolam olak sebagai berikut : Pajag kolam olak Lb,7 x y Lb,7 x 3,609 9,76 m Kedalama air di kolam olaka Kedalam kolam olak dapat dihitug sebagai berikut (Kp ; 5) y 1 ( (( 18. Fr ) 1) y1 Maka : 1 y ( 1 8.(5,138 ) 1).0,53 3,609 m f. Perhituga pitu pegambila Kapasitas pegambila harus sekurag-kuragya 10% dari kebutuha pegambila gua meambah fleksibilitas da agar dapat memeuhi kebutuha yag lebih tiggi selama umur proyek (Kp ; 89). Q. b. a gz Q μ debit (m 3 /det) koefisie debit, utuk bukaa di bawah permukaa air dega kehilaga tiggi eergi kecil, μ 0.80 b lebar bukaa (m) a tiggi bukaa (m) g percepata grafitasi ( 9.8 m/det ) z kehilaga tiggi eergi pada bukaa (m) Q 1,. Q itake 1,. 0,937 1,1 m 3 /dt Q b a g z 1,1 0,8 b 1 9,8 0,15 b 0,819 m Jadi lebar bukaa bersih 0,8 dega tiggi bukaa 1m g. Desai katog lumpur Katog lumpur merupaka bagia dari salura iduk yag peampag melitagya diperbesar sehigga kecepataya mejadi berkurag, hal ii memberi kesempata sedime utuk megedap terlebih dahulu sebelum masuk dalam salura pembawa (Kp ; 18). Volume katog lumpur V Q.T x 0,937 x (7 x x 3600) 83,39 m3 Kemiriga ormal (S) V diambil 0.0 m/det utuk mecegah tumbuhya vegetasi da agar partikelpartikel yag lebih besar tidak lagsug megedap di hilir pegambila. Harga ks diambil 5.

6 Q 0,937 A,33 m V 0, A,33 h 0,38 m B 5, 35 Lebar dasar salura b B (m. h) 5,35 (1. 0,38),68 m Kelilig basah P b +. h m + 1, , ,708 m Jari-jari hidrolis (R) A,33 R 0,10 m P 5, 708 Slope V k. R /3. S 1/ 0, 5. 0,10 /3. S 1/ S 0,0006 Kemiriga dasar pembilas (Ss) Qs 1, x Q 1, x 0,937 1,1 m 3 /dt Vs 1,0 m/dt Qs 1,1 As 1,1 m Vs 1 b,68 m As 1,1 hs 0,5 m b,68 As 1,1 Rs Ps b.hs 1,1 0,6 m,68.0,5 Vs k. Rs /3. Ss 1/ 1,0 5. 0,6 /3. Ss 1/ Ss 0,00358 Pajag katog lumpur V 0,5 x b x L 1 + 0,5 x (Ss ) x L 1 x b L 1 96,11 m Q L x b w 0,937 L x,68 0,00 L 5,5 m Jadi ilai L diambil harga rata-rata L1 L L 96,11 5,5 7,70 m L 7,70 Sehigga 16,6>8 (Ama) B, 68 h. Perecaaa apro El. muka air hulu El. mercu bedug + tiggi air diatas mercu +30,00 + 1,90 +3,30 El. muka air hilir El. latai + tiggi air sesudah locata +, ,609 +8,509 Beda muka air (ΔH) El. muka air hulu el. muka air hilir 3,30 8,509 3,831 m Perhituga terhadap rayapa ΣL V Jumlah pajag alira ke arah vertikal 0,779 ΣL H Jumlah pajag alira ke arah horizotal 6,07 Metode Lae Rumus : L > Cw. ΔH L pajag rayapa bawah taah podasi (m) Cw agka keamaa miimum rayapa meurut Lae 5 ΔH beda tiggi muka air hulu da hilir 3,381 m Maka didapatka : L > Cw. ΔH L L V + 1/3.L H 0, /3. 6,07 > 5. 3,381 9,70 > 16,905 (Ama) Metode Bligh Rumus : L > C. ΔH L pajag rayapa bawah taah podasi (m) C agka keamaa miimum rayapa meurut Bligh 1 ΔH beda tiggi muka air hulu da hilir 3,381 m Maka didapatka : L > C. ΔH L L V + L H 0, ,07 > 1. 3,381 6,851 > 5,97 (Ama) Aalisa Stabilitas Bedug Dalam perhituga stabilitas perlu ditijau gaya-gaya yag bekerja pada kostruksi. Dalam stabilitas bedug ii

7 gaya-gaya yag bekerja adalah tekaa air, berat bagua, tekaa taah serta gaya gempa. Perhituga stabilitas Stabilitas terhadap gulig Pada keadaa ormal rumus yag diapakai ialah : Mt Sf 1,50 Mg Sedagka pada keadaa gempa rumus yag dipakai ialah : Mt Sf 1,0 Mg dimaa : Sf faktor keamaa Mt mome taha Mg mome gulig Stabilitas terhadap geser Pada keadaa ormal : C. A V.ta Sf 1,50 H Pada keadaa gempa : C. A V.ta Sf 1,0 H dimaa : Sf faktor keamaa V jumlah beba vertikal (to) H jumlah beba horizotal (to) C kohesi taah (t/m ) A luas pembebaa (m ) sudut geser dalam ( o ) Stabilitas terhadap daya dukug taah Aalisis kapasitas daya dukug taah mempelajari kemampua taah dalam medukug beba fodasi yag bekerja diatasya. Apabila : e ( M / V) (L/) < L/6 maka : σ max / mi ( V / L). [1 ± (6.e)/ L] < σ iji Apabila : e ( M / V) (L/) > L/6 maka : σ max / mi. V/ [3.(L/ ± e).b] < σ iji dimaa : e eksetrisitas pembebaa (m) V jumlah beba vertikal (to) M jumlah beba mome yag terjadi (to) B lebar podasi (m) L pajag podasi (m) σ iji diperoleh dari persamaa sebagai q u berikut : iji fk q u kapasitas dukug ultimit atau kapasitas dukug batas (kn/m ) fk Faktor keamaa. Dalam hituga kapasitas dukug fodasi, umumya diguaka ilai faktor ama 3 (Christady. 010:333) Tabel 5. Rekapitulasi Stabilitas Bedug Kodisi Muka Air Normal Stabilitas Saat Kodisi Normal Hasil Perhituga Agka Keamaa Kesimpula Terhadap Gulig 1.99 > 1.5 Ama Terhadap Geser 5.39 > 1.5 Ama Terhadap Daya Dukug Taah smi smax < Ama (Sumber : Hasil Perhituga) Tabel 6. Rekapitulasi Stabilitas Bedug Kodisi Muka Air Normal Dega Gempa Stabilitas Saat Kodisi Normal da Gempa Hasil Perhituga Agka Keamaa Kesimpula Terhadap Gulig 1.99 > 1. Ama Terhadap Geser > 1. Ama Terhadap Daya Dukug Taah smi smax < Ama (Sumber : Hasil Perhituga)

8 Tabel 7. Rekapitulasi Stabilitas Bedug Kodisi Muka Air Bajir Stabilitas Saat Kodisi Bajir Hasil Perhituga Agka Keamaa Kesimpula Terhadap Gulig.155 > 1.5 Ama Terhadap Geser 5.70 > 1.5 Ama Terhadap Daya Dukug Taah smi smax < Ama (Sumber : Hasil Perhituga) Tabel 8. Rekapitulasi Stabilitas Bedug Kodisi Muka Air Bajir Dega Gempa Stabilitas Saat Kodisi Bajir da Gempa Hasil Perhituga Agka Keamaa Kesimpula Terhadap Gulig.163 > 1. Ama Terhadap Geser > 1. Ama Terhadap Daya Dukug Taah smi smax < Ama (Sumber : Hasil Perhituga) Aalisa Desai Kostruksi Peulaga pada tubuh bedug diaggap sebagai pelat katilever. Maka, baik pada tubuh bedug maupu latai bedug peulagaya dapat dihitug sebagai berikut: Meghitug luas tulaga utama : As perlu ρ x b x d As perlu luas tulaga pokok (mm ) ρ rasio peulaga b lebar pelat (mm) d pajag pelat (mm) ρ dapat ditetuka dega megguaka rumus : fc' ρ. fy,353r ω 0, fc' Mx R. b. d Meghitug jarak segkag pada tulaga utama : Perhituga jarak tulaga dapat dilihat pada persamaa berikut ii : 1.. d. b S As perlu s jarak atar tulaga (mm) d diameter tulaga (mm) b ukura lebar peampag struktur (mm) As perlu luas tulaga utama (mm ) Meghitug luas tulaga bagi : Ast 0% x As perlu As perlu luas utuk tulaga utama (mm ) Ast luas tulaga bagi Meghitug jarak segkag pada tulaga bagi : Perhituga jarak tulaga dapat dilihat pada persamaa berikut ii : 1.. d. b S Ast s jarak atar tulaga (mm) d diameter tulaga (mm) b ukura lebar peampag struktur (mm) Ast luas tulaga bagi (mm ) a. Peulaga pada tubuh bedug Perhituga luas tulaga utama : As perlu ρ x b x d 0,011 x 1000 x ,3 mm Jarak tulaga utama :

9 1 d s As perlu 1.3, ,3 155,5 mm 150 mm Sehigga tulaga utama megguaka baja tulaga ulir (BJTD) : D dega As aktual 1890,19 mm Perhituga luas tulaga bagi : Ast 0% x As 0, x 186,3 365,6 mm Jarak tulaga bagi : 1 d s Ast 1.3, ,6 15,0 mm 10 mm Sehigga tulaga bagi megguaka baja tulaga ulir (BJTD) : D10 10 dega As aktual 37,00 mm D10-10 D Gambar 3. Peulaga pada Tubuh Bedug (Sumber : Perhituga) b. Peulaga pada kolam olak Peulaga latai Perhituga luas tulaga utama : ρ mi 0,0010 d 160 As perlu 0,0010 x 1000 x , mm Jarak tulaga utama : D d s As perlu 1.3, ,6 71, mm 50 mm Sehigga tulaga utama megguaka baja tulaga ulir (BJTD) : D10 50 dega As aktual 17,533 mm Perhituga luas tulaga bagi : Ast 0% x As 0, x 166, 33,333 mm Jarak tulaga bagi : 1 d s Ast 1.3, ,6 88,3 mm 800 mm Sehigga tulaga bagi megguaka baja tulaga polos (BJTD) : D6 800 dega As aktual 35,3 mm Peulaga kopera ujug Perhituga luas tulaga utama : As perlu 0,003 x 1000 x ,895 mm Jarak tulaga utama : 1 d s As perlu 1.3, ,6 190,68 mm 190 mm Sehigga tulaga utama megguaka baja tulaga ulir (BJTD) : D dega As aktual 13,37 mm Perhituga luas tulaga bagi : Ast 0% x As 0, x 11,895 8,379 mm Jarak tulaga bagi : 1 d s Ast

10 1.3, ,6 610,17 mm 600 mm Sehigga tulaga bagi megguaka baja tulaga polos (BJTD) : D8 600 dega As aktual 83,78 mm D6-800 D10-50 Gambar. Peulaga pada Latai Hilir (Sumber : Perhituga). KESIMPULAN D8-600 D Berdasarka hasil perhituga da aalisa yag telah dilakuka pada babbab sebelumya, maka dapat diperoleh beberapa kesimpula sebagai berikut : 1) Debit bajir recaa Didalam perecaaaya didesai dega Q recaa (Q 100 ) 37 m 3 /dt ) Hidrolis bagua Elevasi mercu bedug + 30,00 Tiggi bedug 3,550 m Lebar efektif bedug 5,879 m Tiggi muka air diatas mercu 1,9 m Elevasi muka air hulu + 3,30 Megguaka mercu bedug tipe Ogee II Tiggi muka air setelah locata 3,609 m Elevasi muka air hilir + 8,509 Peredam eergi megguaka USBR tipe III Tiggi bukaa pada pitu pegambila 1 m Pajag katog lumpur 16,6 m 3) Stabilitas bagua Perhituga stabilitas yag dilakuka terhadap desai recaa meujukka hasil yag cukup memuaska, secara perhituga ama terhadap kodisi muka air ormal, bajir serta jika terjadi gempa. ) Desai kostruksi (peulaga) Peulaga pada bedug: tulaga utama : D tulaga bagi : D10 10 Peulaga pada latai hilir: tulaga utama : D10-50 tulaga bagi : D6 800 Peulaga pada kopera ujug: tulaga utama : D tulaga bagi : D8 600 DAFTAR PUSTAKA Aoim. 00. SNI (Tata Cara Perhituga Struktur Beto Utuk Bagua Gedug). Badug: Beta Versio Aoim Stadar Perecaaa Irigasi, Kriteria Perecaaa Bagia Bagua Utama KP-0. Jakarta: Kemeteria Pekerjaa Umum Direktorat Jederal Sumber Daya Air Direktorat Irigasi da Rawa Aoim Stadar Perecaaa Irigasi, Kriteria Perecaaa Bagia Parameter Bagua KP- 06. Jakarta: Kemeteria Pekerjaa Umum Direktorat Jederal Sumber Daya Air Direktorat Irigasi da Rawa Soewaro Hidrologi : Aplikasi Metode Statistik Utuk Aalisa Data Jilid. Badug: Nova Soemarto. CD Hidrologi Tekik. Surabaya: Usaha Nasioal Sosrodarsoo, S. da Takeda, K Hidrologi Utuk Pegaira. Jakarta : Pradya Paramita. Suhardjoo Kebutuha Air Taama. Malag: Istitut Tekologi Nasioal. Triatmojo, Bambag Hidrologi Terapa.Yogyakarta: Beta Offset.