PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA"

Transkripsi

1 Vol. 3, No.1, Januar 017, 33-3 ISSNONLINE /ISSN PRINTED PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA CARISSA BELLA YONATAN MUH. YUNUS KASIM CICI RIANTY K. BIDIN Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonom, Unverstas Tadulako Emal Abstract The ams of ths study s to determne the effect of dvdend announcement on stock prces and abnormal return n the sevces ndustres lsted at Indonesa Stock Exchange. Ths study s descrptve research of quanttatvethe method used to determne the sample are Smple Lnear Regresson and Pared T-test or Two sample T-test for comparng two means. The results of the frst hypothess that s dvdend ncreases varable showed the sgnfcant effect on stock prces wth the value of t-count,876 > the value of t-table 1,667 and dvdends decreases varable whch s the value of t-count 0,858 < the value of t-table 1,696 showed that the second hypothess there are no sgnfcant effect on stock prces. Then the thrd hypothess whch s dvdend ncreases on Abnormal Return before and after the dvdend announcement whch s the value of t-count s 7, > t-table s,776 and the dvdend decreases on Abnormal Return before and after dvdend announcement showed t-count 0,16 < t-table,776 and the fourth hypothess n ths study that there are no sgnfcant effect. Keywords: Dvdend Announcement, Stock Prces, Abnormal Return, Event Study Abstrak Tujuan peneltan n adalah untuk mengetahu pengaruh varabel dvden nak dan dvden turun secara sgnfkan terhadap harga saham dan Abnormal Return pada ndustr Jasa yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa. Peneltan n merupakan peneltan yang deskrptf yang bersfat kuanttatf. Metode peneltan n menggunakan regres sederhana dan pared t-test atau uj beda sampel. Hasl peneltan menunjukkan hpotess pertama yatu varabel dvden nak menunjukkan pengaruh yang sgnfkan terhadap harga saham dengan t-htung sebesar,876 > t-tabel sebesar 1,667 dan varabel dvden turun yang mempunya nla t-htung sebesar 0,858 < t-tabel sebesar 1,696 sehngga hpotess kedua tdak berpengaruh sgnfkan terhadap harga saham. Kemudan pada hpotess ketga yatu varabel dvden nak berpengaruh terhadap Abnormal Return sebelum dan sesudah pengumuman dvden dmana t-htung 7, > t-tabel,776 dan varabel dvden turun terhadap Abnormal Return sebelum dan sesudah pengumuman dvden menunjukkan nla t-htung 0,16 < t-tabel,776 sehngga hpotess keempat pada peneltan n tdak berpengaruh sgnfkan. Kata Kunc: Pengumuman Dvden, Harga Saham, Abnormal Return, Event Study. 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Informas mengena faktor-faktor yang dapat mempengaruh harga saham sangat pentng bag spekulator ataupun nvestor dan salah satu faktor yang dapat mempengaruh harga saham yatu konds yang terjad d perusahaan dan juga yang banyak dperhatkan oleh nvestor d Bursa Efek Indonesa (BEI) adalah nformas mengena kebjakan dvden perusahaan. Yang d maksud dengan kebjakan dvden adalah keputusan apakah laba yang dperoleh perusahaan akan dbagkan kepada pemegang saham dalam bentuk dvden atau akan dtahan dalam bentuk laba dtahan guna pembayaan nvestas d masa datang. Jka perusahaan memlh untuk menahan labanya, maka nvestor akan bereaks dengan memnta tngkat keuntungan yang lebh tngg (Suryad Samudra : 010). Setap pengumuman perubahan dvden yang dlakukan oleh perusahaan akan langsung dkut

2 Yonatan CB. oleh penyesuaan harga saham, n terjad karena dvden serngkal dgunakan sebaga ndkator atau snyal prospek perusahaan d masa depan. Para nvestor basanya mencar nformas suatu perusahaan terlebh dahulu sebelum mereka memutuskan untuk mengnvestaskan modalnya d dalam perusahaan tersebut atau tdak, bak dalam bentuk kepemlkan saham maupun dalam bentuk nvestas lannya. Salah satu jens nvestas yang memberkan keuntungan yang tngg dan d suka oleh para nvestor d Bursa Efek Indonesa (BEI) adalah nvestas dalam bentuk saham. Pada peneltan n ndustr jasa dambl sebaga objek peneltan dkarenakan sektor jasa menjad penyumbang cukup besar dalam pertumbuhan ekonom. Hal tersebut dbuktkan dengan kontrbus sektor jasa sebaga penyumbang tertngg pada pertumbuhan PDB Indonesa d tahun Pertumbuhan tertngg terjad pada sektor jasa keuangan dan asurans, nformas dan komunkas, dan jasa perusahaan. Selan menjad penyumbang terbesar dalam PDB Indonesa, ndustr jasa juga menunjukkan knerja yang bak dengan memlk rata-rata dvden per share yang menngkat setap tahunnya. Namun Berbeda dar data PDB dan rata-rata dvden per share, rata-rata harga saham ndustr jasa yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa (BEI) justru mengalam fluktuas. Melhat dar data-data d atas dmana harga saham ndustr jasa yang mengalam fluktuas walaupun rata-rata dvden per share cenderung mengalam penngkatan dan mengngat bahwa semakn berkembangnya ndustr jasa maka penelt tertark untuk mengetahu apakah terdapat pengaruh dar pengumuman dvden terhadap harga saham ndustr jasa dmana pengumuman dvden merupakan salah satu kejadan yang tdak basa d perusahaan yang dapat berpengaruh terhadap harga saham, maka berdasarkan uraan latar belakang d atas penelt tertark untuk mengambl judul Pengaruh Pengumuman Dvden Terhadap Harga Saham dan Abnormal Return pada Industr Jasa d Bursa Efek Indonesa (BEI). Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang peneltan d atas, maka penuls merumuskan masalah dalam peneltan n adalah : 1. Apakah pengumuman dvden yang menngkat berpengaruh terhadap harga saham pada ndustr jasa yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa (BEI)?. Apakah pengumuman dvden yang menurun berpengaruh terhadap harga saham pada ndustr jasa yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa (BEI)? 3. Apakah pengumuman dvden yang menngkat pada ndustr jasa yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa (BEI) menyebabkan adanya perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah ex-dvdend date?. Apakah pengumuman dvden yang menurun pada ndustr jasa yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa (BEI) menyebabkan adanya perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah exdvdend date? Tujuan Peneltan Tujuan dar peneltan n adalah : 1. Untuk mengetahu dan menganalss pengaruh pengumuman dvden yang menngkat terhadap harga saham pada ndustr jasa yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa (BEI).. Untuk mengetahu dan menganalss pengaruh pengumuman dvden yang menurun terhadap harga saham pada ndustr jasa yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa (BEI). 3. Untuk mengetahu dan menganalss perbedaan abnormal return yang d tmbulkan oleh pengumuman dvden yang menngkat sebelum dan sesudah ex-dvdend date.. Untuk mengetahu dan menganalss perbedaan abnormal return yang d tmbulkan oleh pengumuman dvden yang menurun sebelum dan sesudah ex-dvdend date. Kegunaan Peneltan Adapun kegunaan dar penltan n sebaga berkut : 1. Pengembangan Ilmu a. Bag penuls, dharapkan sebaga wahana lathan pengembangan kemampuan dalam bdang peneltan dan penerapan teor yang dperoleh d bangku kulah. Peneltan n juga berguna

3 Vol. 3, No.1, Januar 017, 33-3 ISSNONLINE /ISSN PRINTED sebaga salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonom strata satu (S1) pada jurusan Manajemen, Fakultas Ekonom Unverstas Tadulako. b. Bag pembaca atau penelt yang lan, hasl n dharapkan dapat memberkan masukan bag penelt yang tertark pada masalah yang sama.. Prakts a. Bag ndustr jasa d Bursa Efek Indonesa (BEI), peneltan n dapat membantu dalam mempelajar perlaku dan reaks para nvestor d Bursa Efek Indonesa (BEI) terhadap perstwa pengumuman dvden sehngga d masa akan datang, perusahaan dapat menyesuakan dan lebh mengoptmalkan kebjakan dvdennya. b. Bag nvestor, dharapkan dapat membantu dalam mengdentfkas harga saham dan dvden, sehngga nvestor dapat mengambl satu keputusan untuk dapat memlh perusahaan mana yang palng bak untuk djadkan tempat bernvestas.. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pasar Modal Pasar modal yang dalam stlah asng dsebut Captal Market, pada hakkatnya alah suatu kegatan yang mempertemukan penjual dan pembel dana. Dana yang dperjualbelkan tu dpergunakan untuk jangka panjang dalam menunjang pengembangan usaha.(sundjaja & Barlan, 00:37). Dapat dsmpulkan bahwa pasar modal adalah suatu tempat atau lembaga perantara yang mempertemukan phak yang akan melakukan kegatan penawaran umum dan perdagangan efek ataupun berbaga nstrumen keuangan jangka panjang yang bsa dperjualbelkan, bak dalam bentuk utang atau pun modal sendr. Harga Saham Menurut Fakhruddn (008:175), saham (stock) merupakan bukt penyertaan modal d sautu perusahaan, atau merupakan bukt kepemlkan atas suatu perusahaan. Harga saham selalu mengalam perubahan setap harnya. Bahkan setap detk harga saham dapat berubah. Oleh karena tu, nvestor harus mampu memperhatkan faktor-faktor yang mempengaruh harga saham.faktor utama yang menyebabkan harga pasar saham berubah adalah karena dpengaruh oleh dua faktor yatu faktor nternal dan eksternal, faktor nternal dsebut juga faktor fundamental yatu faktor yang berasal dar dalam perusahaan dan dapat dkendalkan oleh manajemen perusahaan, sedangkan faktor eksternal yang merupakan faktor non fundamental basanya dapat dsebabkan oleh konds ekonom sepert suku bunga, dan kebjakan pemerntah. (Syahb, 000:96). Dvden Domnc (008:8) mendefnskan bahwa dvden merupakan laba yang dsetorkan kepada pemegang saham sebaga pemlk saham. Kebanyakan perusahaan membagkan dvden setahun sekal, namun ada juga yang dua kal dalam setahun. Dsmpulkan bahwa dvden merupakan pembagan keuntungan yang dberkan oleh phak perusahaan kepada para pemegang saham yang telah mengnvestaskan dananya pada perusahaan. Dvden tersebut dbagkan oleh perusahaan melalu sebuah kebjakan yang basa dsebut dengan kebjakan dvden. Kebjakan dvden menyangkut masalah penggunaan laba yang menjad hak para pemegang saham, dan laba tersebut bsa dbag sebaga dvden atau laba yang dtahan untuk d nvestaskan kembal. Jens-jens Dvden Dvden dapat dberkan dalam berbaga bentuk kepada para pemegang saham. Menurut Keso et. Al (00:358) dvden memlk jens-jens sebaga berkut: 1. Dvden tuna Dvden tuna merupakan dvden yang dbagkan dalam bentuk uang tuna. Tujuan dar pemberan dvden dalam bentuk tuna adalah untuk memacu knerja saham d bursa efek, yang juga merupakan return kepada para pemegang saham.

4 Yonatan CB.. Dvden propert Hutang dvden dalam bentuk aktva perusahaan selan kas dsebut sebaga dvden propert atau dvdend n knd. Dvden propert dapat berupa barang dagang, real estat, atau nvestas, atau bentuk lannya yang drancang oleh dewan dreks. 3. Dvden skrp Dvden skrp (scrpt dvdend), hutang dvden dalam skrp berart bahwa perusahaan tdak membayar dvden sekarang tetap memlh membayarnya pada suatu tanggal dmasa depan.. Dvden lkudas Dvden yang tdak ddasarkan pada laba dtahan kadang-kadang dsebut sebaga dvden lkudas (lqudatng dvdends), yang menyratkan bahwa dvden n merupakan pengembalan dar nvestas pemegang saham dan bukan dar laba. 5. Dvden saham Dvden saham merupakan dvden yang dbagkan dalam bentuk saham, dengan dbagkannya dvden dalam bentuk saham maka akan menngkatkan lkudtas perdagangan d bursa efek. Kebjakan Dvden Kebjakan dvden merupakan bagan yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan. Raso pembayaran dvden (dvdend payout rato) menentukan jumlah laba yang dapat dtahan sebaga sumber pendanaan.semakn besar laba dtahan semakn sedkt jumlah laba yang dalokaskan untuk pembayaran dvden. Alokas penentuan laba sebaga laba dtahan dan pembayaran dvden merupakan aspek utama dalam kebjakan dvden (Van Horne dan Wachowcz, 1998:96). Teor-teor Kebjakan Dvden Kebjakan dvden mash merupakan hal yang kontrovers, dtanda dengan teor kebjakan dvden yang lebh dar satu. Berkut adalah teor-teor kebjakan dvden : 1) Dvdend rrelevance theory Dpelopor oleh Modglan dan Mller (1961), berpendapat bahwa kebjakan dvden tdak mempunya efek pada harga saham maupun cost of captalnya. Alasannya, nla perusahaan dtentukan oleh earnng power dan tngkat rsko aset perusahaan. ) Brd In The Hand Theory Dpelopor oleh Myron Gordon dan J. Ltner (1959), dalam teornya berpendapat bahwa nvestor lebh memlh dvden darpada captal gan. Teor n dsebut brd n the hand theory. Dkaskan, satu burung d tangan lebh berharga darpada serbu burung d udara. Teor n menyatakan bahwa baya modal sendr perusahaan akan nak jkapresentase laba yang dbayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tuna atau DPR (Dvden PayoutRato) rendah, karena nvestor lebh suka menerma dvden dar pada perolehan modal(captal Gans). 3) Clentele Effect Theory Menurut Clentele Theory, dvdend puzzle (perdebatan) dsebabkan oleh adanya nvestor yang berbeda bak dlhat dar seg usa nvestor, kelompok nvestor, dan golongan. Perbedaan tersebut telah menmbulkan preferens yang berbeda terhadap tngg rendahnya dvden yang akan mereka terma. Investor ndvdual dengan usa lanjut atau kelompok nvestor yang membutuhkan penghaslan saat n mungkn lebh menyuka dvdend payout yang tngg. Akan tetap kelompok nvestor yang tdak begtu membutuhkan uang saat n lebh senang jka perusahaan menahan sebagan laba bersh perusahaan. ) Sgnalng Theory Ada bukt emprs bahwa jka ada kenakan dvden serng dkut dengan kenakan harga saham. Sebalknya penurunan dvden pada umumnya menyebabkan harga saham turun. Stud Perstwa (Event Study) Menurut Jogyanto (008:59) event study merupakan stud yang mempelajar reaks pasar terhadap suatu perstwa (event) yang nformasnya dpublkaskan sebaga suatu pengumuman. Event study dapat dgunakan untuk menguj kandungan nformas (nformaton content) dar suatu pengumuman dan dapat juga dgunakan untuk menguj efsens pasar bentuk setengah kuat.

5 Vol. 3, No.1, Januar 017, 33-3 ISSNONLINE /ISSN PRINTED Pengujan kandungan nformas dmaksudkan untuk melhat reaks dar suatu pengumuman. Jka pengumuman mengandung nformas (nformaton content), maka dharapkan pasar akan bereaks waktu pengumuman tersebut dterma oleh pasar. Abnormal Return Menurut Jogyanto (013:609), abnormal return merupakan kelebhan dar return yang sesungguhnya terjad terhadap return normal.return normal merupakan return ekspektas (return yang dharapkan oleh nvestor). Dengan demkan return tak normal (abnormal return) adalah selsh antara return sesungguhnya yang terjad dengan return ekspektas. Stud perstwa menganalss return tdak normal dar sekurtas yang mungkn terjad dsektar pengumuman dar suatu perstwa. Abnormal return atau excess return merupakan kelebhan dar return yang sesungguhnya terjad terhadap return normal. Kerangka Pemkran Gambar.1Kerangka Pkr Peneltan Dvden Nak Harga Saham (Y1) Sebelum Pengumuman Dvden (X) Dvden Turun Abnormal Return (Y) Sesudah Pengumuman Hpotess 1. Pengumuman dvden yang menngkat dar tahun sebelumnya berpengaruh dan sgnfkan terhadap harga saham pada ndustr jasa yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa (BEI).. Pengumuman dvden yang menurun dar tahun sebelumnya berpengaruh dan sgnfkan terhadap harga saham pada ndustr jasa yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa (BEI). 3. Terdapat perbedaan yang sgnfkan antara abnormal return saham sebelum dan sesudah tanggal pengumuman dvden yang menngkat dar tahun sebelumnya.. Terdapat perbedaan yang sgnfkan antara abnormal return saham sebelum dan sesudah tanggal pengumuman dvden yang menurun dar tahun sebelumnya. 3. METODE PENELITIAN Desan Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah event study. Event study bertujuan untuk menguj apakah terdapat abnormal return sgnfkan yang dperoleh nvestor dar suatu perstwa termasuk pengumuman dvden. Jens dan Sumber Data Jens Data Data yang dgunakan untuk peneltan n adalah data yang bersfat kuanttatf yatu data yang dnyatakan dalam angka-angka dan menunjukkan besaran nla yang dwaklnya. Dan juga bersfat tme seres yatu data damat selama perode tertentu terhadap objek peneltan.

6 Yonatan CB. Sumber Data Data dkumpulkan dengan metode survey, dmana untuk peneltan n dgunakan data sekunder yang d peroleh dar pusat referens pasar modal Bursa Efek Indonesa (BEI) dan meda-meda yang dpublkaskan oleh Bursa Efek Indonesa (BEI) serta sumber-sumber lan yang mendukung peneltan n. Data yang dperlukan melput : 1. Data tanggal pengumuman dan ex-dvdend date pada tahun Data dvden per lembar saham perusahaan sampel tahun Data harga saham ndvdual dar perusahaan sampel untuk estmaton perod dan event perod.. Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk estmaton perod dan event perod. Metode Pengumpulan Data Data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder atau serng dsebut metode pengumpulan bahan dokumen, karena penelt tdak secara langsung mengambl data sendr tetap memanfaatkan data atau dokumen yang dhaslkan oleh phak-phak lan Operasonal Varabel Varabel Dependen (Y) Varabel dependen atau varabel tergantung yatu varabel yang dpengaruh oleh varabel lan. Dalam katannya dengan varabel yang dtelt maka yang menjad varabel dependen adalah harga saham (Y1) dan Abnormal Return (Y). Varabel Independen (X) Varabel ndependen atau varabel bebas yatu varabel yang mempengaruh nla varabel dependen (tdak bebas). Dalam hubungannya dengan judul yang dtetapkan, yang menjad varabel ndependen adalah pengumuman pembayaran dvden (X) yang dproks dalam dvden nak dan dvden turun yatu presentase besarnya perubahan dvden per lembar saham dar tahun sebelumnya yang dperoleh melalu pengumuman dvden yang dkeluarkan emten. Metode Analss Data Untuk menghtung abnormal return yang dperoleh pemegang saham selama perode pengamatan adalah dengan langkah-langkah sebaga berkut : 1) Menentukan tanggal ex-dvdend setap perusahaan sampel. Tanggal tersebut kemudan djadkan sebaga event date ( ). Berdasarkan tanggal tersebut dtetapkan perode perstwa. Perode perstwa terdr dar 10 har yatu 5 har sebelum ( ) dan 5 har sesudah ( ) ex-dvdend date. ) Estmaton Perod a. Menghtung return saham haran ndvdual : Return saham perusahaan pada waktu t : Harga saham perusahaan pada waktu t : Harga saham pada waktu t-1 b. Menghtung return pasar haran : Return pasar haran perusahaan pada waktu t : Indeks Harga Saham Gabungan perusahaan pada waktu t : Indeks Harga Saham Gabungan perusahaan pada waktu t-1 c. Menghtung beta (β) saham yang dkoreks dengan metode Fowlerdan Rorke dengan perode lag dan perode lead. Jogyanto (1998), metode Fowler dan Rorke (1983), dengan rumus sebaga berkut : 1. Mengoperaskan persamaan regres sebaga berkut :

7 Vol. 3, No.1, Januar 017, 33-3 ISSNONLINE /ISSN PRINTED R t = R mt R mt 3 R mt R mt 1. Rmt R mt R mt 3. R mt 3. R mt +e t. Mengoperaskan persamaan regres untuk mendapatkan korelas seral return pasar dengan return pasar perode sebelumnya 3. Menghtung bobot yang dgunakan sebesar : W 1 = W = W 3 = W = Menghtung koreks sekurtas yang merupakan penjumlahan koefsen regres dengan bobot w + w + w + w + w + w + w w 3) Event Perod Pengujan abnornal return melalu event study untuk menentukan apakah terdapat abnormal return yang sgnfkan pada saat pengumuman dvden. a. Menghtung return saham haran ndvdual b. Menghtung return pasar haran c. Menghtung expected return dar event perod R t. R mt + e : Intersep untuk sekurtas I : Koefsen slope yang merupakan beta dar sekurtas I e : Kesalahan resdu yang merupakan varabel acak dengan nla ekspektasnya sama dengan nol d. Menghtung abnormal return (AR) dengan market adjusted model. ARt dhtung dengan selsh antara return realsas dengan return ekspektas dengan rumus sebaga berkut : ARt = Rt Rmt e. Menghtung Average Abnormal Return (AAR) atau saham pada har ke dengan rumus (Jogyanto, 008 : 561) : : Rata-rata Abnormal Return pada har ke t : abnormal return saham ke pada har ke t : Jumlah seluruh saham perusahaan yang dtelt

8 Yonatan CB.. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasl Peneltan Hasl Uj Dvden Menngkat Terhadap Harga Saham Alat analss yang dgunakan untuk menguj hasl dvden nak terhadap harga saham pada peneltan n yatu menggunakan analss regres lner sederhana. Pengujan menggunakan regres lner sederhana dlakukan untuk melhat pengaruh pengumuman dvden yang menngkat dan menurun terhadap harga saham. Model R Tabel.1 Uj Regres Lner Dvden Menngkat R Square Adjusted R Square t t-tabel α = 5% ; df : 69 Dvden 0,39 0,108 0,095,876 1,667 0,005 menngkat Sumber : Data dolah dengan SPSS Hasl Uj Dvden Menurun Terhadap Harga Saham Sg. Model R Tabel. Uj Regres Lner Dvden Menurun R Square Adjusted R Square t t-tabel α = 5% ; df : 31 Sg. Dvden 0,155 0,0-0,009 0,858 1,696 0,398 menurun Sumber : Data dolah dengan SPSS Hasl Uj Beda Pengumuman Dvden Nak pada Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Ex- Dvdend Date Tabel.3 Hasl Pengujan Average Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Tanggal Pengumuman Dvden Nak Pared Dfferences AAR sebelu m - sesudah Mean - 0,00083 Std. Devaton 0, Sumber : Data dolah dengan SPSS Std. Error Mean 0, % Confden ce Interval of the Dfferenc e Lower - 0, % Confdenc e Interval of the Dfference Upper -0, t - 7, df Sg. (- tale d) 0,00

9 Vol. 3, No.1, Januar 017, 33-3 ISSNONLINE /ISSN PRINTED Hasl Uj Beda Pengumuman Dvden Turun pada Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Ex- Dvdend Date Tabel. Hasl Pengujan Average Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Tanggal Pengumuman Dvden Turun Pared Dfferences Mean Std. Devaton Std. Error Mean 95% Confdence Interval of the Dfference Lower 95% Confdence Interval of the Dfference Upper t df Sg. (- taled) AAR sebelum - sesudah 0, , , , , ,16 0,698 Sumber : Data dolah dengan SPSS Pembahasan Hasl Peneltan Pembahasan Uj Dvden Menngkat Terhadap Harga Saham Hasl perhtungan statstk hpotess pertama pada kelompok perusahaan yang mempunya dvden yang menngkat dengan menggunakan regres sederhana dperoleh nla t sebesar,876 dengan tngkat sgnfkans 0,005. Hal n menunjukkan nla sgnfkans lebh kecl dar 0,05 (0,005 < 0,05) sehngga hpotess pertama dalam peneltan n dnyatakan dterma. Hasl peneltan n juga menunjukkan bahwa R Square sebesar 0,108% yang berart terdapat pengaruh yang sgnfkan sebesar 10,8% antara pengumuman dvden yang menngkat terhadap harga saham ndustr jasa d Bursa Efek Indonesa (BEI) dan kemudan ssanya sebesar 89,% mash dpengaruh oleh faktor-faktor lan sepert pengumuman mengena pemasaran, produks, perubahan harga, pengumuman nvestas, pengumuman perubahan dan pergantan drektur, dan lan sebaganya. Hasl peneltan n searah dengan kajan teor dan hasl peneltan yang relevan, nla perusahaan akan dmaksmalkan dengan raso pembayaran dvden tuna yang tngg maka terbukt bahwa pembagan dvden dapat mempengaruh atau menngkatkan harga saham suatu perusahaan. Pengumuman dvden menngkat merupakan nformas yang bak bag nvestor sebaga cermnan prospek perusahaan saat n dan dmasa depan, nvestor akan menerma pengumuman tersebut sebaga nformas yang akan dgunakan sebaga pertmbangan pengamblan keputusan nvestas d pasar modal. Pada peneltan n pengumuman dvden nak merupakan cermnan prospek perusahaan yang bak kedepannya sehngga nvestor tertark untuk menanamkan sahamnya. Pembahasan Uj Dvden Menurun Terhadap Harga Saham Hasl perhtungan statstk hpotess kedua pada kelompok perusahaan yang mempunya dvden menurun dengan menggunakan regres sederhana dperoleh nla t sebesar 0,858 dengan tngkat sgnfkans 0,398. Hal n menunjukkan nla sgnfkans lebh besar dar 0,05 (0,398 > 0,05) sehngga hpotess kedua dalam peneltan n dnyatakan dtolak. Hasl tersebut menunjukkan bahwa tdak terdapat pengaruh yang sgnfkan antara pengumuman dvden yang menurun terhadap harga saham ndustr jasa d Bursa Efek Indonesa (BEI). Hasl peneltan n menunjukkan bahwa R Square hanya sebesar 0,0% yang berart antara pengumuman dvden yang menurun terhadap harga saham ndustr jasa d Bursa Efek Indonesa (BEI) hanya berpengaruh sebesar,% terhadap harga saham dan kemudan ssanya sebesar 88,6% dpengaruh oleh faktor-faktor lan. Pada tahun peneltan 011 sampa 01 konds perekonoman Indonesa mengalam penurunan, dan n dapat mengakbatkan beberapa perusahaan memutuskan untuk menahan atau mengurang jumlah pembagan dvdennya, namun hasl peneltan n menggambarkan pola perlaku nvestor yang hampr sama antara sebelum dan sesudah pengumuman dvden. Dalam hal n menunjukkan bahwa nvestor hanya bereaks kecl terhadap pengumuman dvden yatu dengan tdak

10 Yonatan CB. mempertmbangkan apakah dvden yang dlaporkan tersebut lebh besar atau lebh kecl dbandng dvden yang dbagkan sebelumnya. Pada umumnya nvestor akan bereaks setelah adanya pengumuman penurunan dvden, walaupun reaks para nvestor akan berbeda-beda dmana ada yang menganggap dvden turun sebaga suatu hal yang bak dan adapula yang menganggap bahwa dvden turun adalah suatu hal yang kurang bak. Konds demkan menunjukkan bahwa perlaku nvestor terhadap pengumuman dvden cenderung menganut Clentele Effect Theory yang menyatakan bahwa setap nvestor memlk preferens yang berbeda-beda terhadap kebjakan dvden perusahaan. Dalam hal n nvestor lebh mengngnkan agar perusahaan menahan laba sehngga memberkan pengembalan dalam bentuk keuntungan modal yang pajaknya lebh rngan darpada bentuk dvden yang memlk pajak yang tngg. Pembayaran dvden tdak akan mempengaruh kekayaan para pemegang saham, preferens nvestor tdak berbeda antara dvden dan retenton generated captal gan. Bla ngn cash, nvestor menjual saham dan bla tdak mengngnkan cash, maka nvestor menggunakannya untuk membel saham. Bsa dkatakan bahwa nvestor tdak mempersoalkan pembayaran dvden. Pembahasan Uj Beda Pengumuman Dvden Nak pada Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Ex- Dvdend Date Hasl perhtungan statstk hpotess ketga dengan menggunakan pared t-test dperoleh nla t sebesar -7, dengan tngkat sgnfkans 0,00. Hal n menunjukkan nla sgnfkans lebh kecl dar 0,05 (0,00 < 0,05). Bsa dlhat juga bahwa t-htung pada hpotess n lebh besar darpada t- tabel yatu (-7, >,776) sehngga hpotess ketga dalam peneltan n dnyatakan dterma. Hasl tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Average Abnormal Return (AAR) sebelum dan sesudah pengumuman dvden menngkat pada ndustr jasa d Bursa Efek Indonesa (BEI). Pengumuman dvden mempunya art bag para nvestor, oleh karena tu pengumuman dapat berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dvden dapat menjad dasar bag nvestor untuk memperkrakan laba dan ekpektas laba perusahaan sehngga pada saat pengumuman dvden nak para nvestor pun akan bereaks postf dan akan tertark untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut karena dvden nak mencermnkan prospek yang bak untuk bernvestas pada perusahaan tersebut. Pembahasan Uj Beda Pengumuman Dvden Turun pada Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Ex- Dvdend Date Hasl perhtungan statstk pada hpotess keempat dengan menggunakan pared t-test dperoleh nla t sebesar 0,16 dengan tngkat sgnfkans 0,698. Hal n menunjukkan nla sgnfkans lebh kecl dar 0,05 (0,698 > 0,05). Bsa dlhat juga bahwa t-htung pada hpotess n lebh kecl darpada t-tabel yatu (0,16 <,776) sehngga hpotess keempat dalam peneltan n dnyatakan dtolak. Hasl tersebut menunjukkan bahwa tdak terdapat perbedaan Average Abnormal Return (AAR) sebelum dan sesudah pengumuman dvden menurun pada ndustr jasa d Bursa Efek Indonesa (BEI). Pengumuman dvden danggap mempunya kandungan nformas dan dapat dgunakan oleh nvestor sebaga snyal tentang prospek perusahaan. Snyal perubahan kebjakan dvden dapat dlhat dar reaks harga saham dan reaks harga saham dapat dukur dengan menggunakan abnormal return. Apabla abnormal return yang dgunakan sebaga pengukur reaks harga saham, maka pengumuman perubahan kebjakan dvden dkatakan mempunya kandungan nformas jka memberkan abnormal return yang sgnfkan terhadap pasar. Sebalknya pengumuman perubahan kebjakan dvden dkatakan tdak mempunya kandungan nformas jka tdak memberkan abnormal return yang sgnfkan terhadap pasar. Pada peneltan n pengumuman dvden yang menurun tdak memberkan kandungan nformas postf bag nvestor sehngga tdak dapat memberkan abnormal return yang sgnfkan, hal n mungkn saja dsebabkan karena adanya kebocoran nformas mengena dvden sebelum nformas tersebut dumumkan ke publk atau hal n juga dsebabkan karena karakterstk nvestor yang berbeda-beda dmana ada nvestor yang tetap merespon bak akan pengumuman dvden turun dkarenakan nvestor tersebut adalah nvestor berpenghaslan tngg sehngga nvestor tersebut lebh memlh agar perusahaan menahan sebagan laba bershnya.

11 Vol. 3, No.1, Januar 017, 33-3 ISSNONLINE /ISSN PRINTED KESIMPULANDAN SARAN Kesmpulan Berdasarkan pengujan hpotess pada peneltan n dapat dperoleh kesmpulah bahwa : 1. Pengumuman dvden menngkat dar tahun sebelumnya d Bursa Efek Indonesa (BEI) mengakbatkan adanya pengaruh yang postf dan sgnfkan terhadap harga saham. Hal n dbuktkan oleh hasl uj regres lner sederhana dengan nla t-htung lebh besar dar t-tabel.. Pengumuman dvden menurun dar tahun sebelumnya d Bursa Efek Indonesa (BEI) tdak mengakbatkan adanya pengaruh postf dan sgnfkan terhadap harga saham. Hal n dbuktkan oleh hasl uj regres lner sederhana dengan nla t-htung lebh kecl dar t-tabel. 3. Pengumuman dvden menngkat dar tahun sebelumnya d Bursa Efek Indonesa (BEI) mengakbatkan adanya perbedaan abnormal return yang sgnfkan sebelum dan sesudah exdvdend date. Hal n dbuktkan oleh hasl uj regres lner sederhana dengan nla t-htung lebh besar dar t-tabel.. Pengumuman dvden menurun dar tahun sebelumnya d Bursa Efek Indonesa (BEI) tdak mengakbatkan tmbulnya perbedaan abnormal return yang sgnfkan sebelum dan sesudah exdvdend date. Hal n dbuktkan oleh hasl uj regres lner sederhana dengan nla t-htung lebh kecl dar t-tabel. Saran 1. Bag nvestor dan calon nvestor Investor harus lebh cermat dalam menentukan keputusan mereka atas nvestas yang djalankannya untuk menghndar kerugan atas perstwa pengumuman dvden pada saat exdvdend date.. Bag penelt selanjutnya Peneltan selanjutnya akan lebh bak jka menguj pengaruh corporate acton lan, sepert merger, akuss, buy back dan stock splt terhadap abnormal return. Dan pada peneltan n hanya menelt pengaruh pengumuman dvden terhadap abnormal return ndustr jasa pada Bursa Efek Indonesa, untuk tu penuls berharap ada peneltan-peneltan selanjutnya yang menelt pasar modal lannya, sektor lannya, bak dalam neger ataupun luar neger. 6. REFERENSI Domnc H, T Bernvestas D Bursa Saham Mengapa Orang Awam Pun Bsa Melakukannya?. PT. Elex Meda Komputndo, Jakarta. Fakhruddn, H.M Istlah Pasar Modal A-Z Eds Terlengkap dan Terkn. PT. Elex Meda Komputndo Kelompok Grameda, Jakarta. Jogyanto, Hartono Teor Portofolo dan Analss Investas, Eds Kelma. BPFE, Yogyakarta Jogyanto, Hartono Teor Portofolo dan Analss Investas, Eds Kedelapan. BPFE, Yogyakarta Keso, Donald E.,et al. 00. Akuntans Intermedate. Eds Kesepuluh. Erlangga, Jakarta. Sundjaja, Rdwan S dan Inge Barlan. 00. Manajemen Keuangan. PT. Prehalndo, Jakarta. Suryad Samudra, 010. Analss Reaks Pasar Saham Atas Pengumuman Dvden Terhadap Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Ex-Dvdend Date d Bursa Efek Indonesa. Skrps Sarjana Tak Dterbtkan. Fakultas Ekonom Unverstas Tadulako, Palu Syahb, Natarsyah Analss Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan Rsko Sstematk Terhadap Harga Saham : Kasus Industr Barang Konsums yang Go Publc d Pasar Modal Indonesa. Jurnal Ekonom dan Bsns Indonesa, Vol.15, No.3 : Sumber lan:

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Teorts 2.1.1 Saham Menurut Anoraga (2006:58) saham adalah surat berharga bukt penyertaan atau pemlkan ndvdu maupun nsttus dalam suatu perusahaan. Saham berwujud selembar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang semakn berkembang n, duna usaha dan ndustr mengalam kemajuan yang pesat, khususnya d bdang ndustr. Kemajuan perekonoman d Indonesa tdak terlepas dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai 67 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tnjauan Teorets 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertan Pasar Modal Menurut Samsul (2006:43) pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permntaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN 1 PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN Pembmbng: Surtkant, SE., M.S Penuls: Ecatarna Febola Annsa Program Stud Akuntans Fakultas Ekonom Unverstas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI 1 Return (Imbal hasl) nvestas Expected return (Return ekspetas) return yang dharapkan akan ddapat oleh nvestor d masa depan Actual return/ Realzed return (Return aktual)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAD I PENDAHULUAN. oleh investor dalam menentukan apakah akan melakukan transaksi jual beli efek di

BAD I PENDAHULUAN. oleh investor dalam menentukan apakah akan melakukan transaksi jual beli efek di 1 BAD PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan akan nformas yang akurat, relevan dan dan up to date dbutuhkan oleh nvestor dalam menentukan apakah akan melakukan transaks jual bel efek d pasar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya

Lebih terperinci

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK PENGARUH WITH HOLDING TA SYSTEM PADA PENGUSAHA KENA PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (STUDI KASUS KPP PRATAMA MEDAN PETISAH) ZULIA HANUM Jurnal Ilmah Ekonomkawan ISSN: 1693-7600 Eds 11

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat BABl PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG PERMASALAHAN ndonesa merupakan negara yang sedang berkembang dengan tngkat populas yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk dewasa n mencapa lebh dar 180 juta jwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

PERILAKU HARGA SAHAM (STUDI DAMPAK RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA) Oleh: Gunistiyo ABSTRAK

PERILAKU HARGA SAHAM (STUDI DAMPAK RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA) Oleh: Gunistiyo ABSTRAK PEILAKU HAGA SAHAM (STUDI DAMPAK ESHUFFLE KABINET INDONESIA BESATU TEHADAP ETUN SAHAM LQ 45 DI BUSA EFEK JAKATA) Oleh: Gunstyo ABSTAK Stud n bertujuan untuk menganalss perbedaan abnormal return saham dar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran Perhtungan Kredt dengan / Mengapa Perhtungan Kredt Perlu Dketahu? Perhtungan bunga kredt yang dgunakan bank akan menentukan besar keclnya angsuran pokok dan bunga yang harus dbayar Debtur atas kredt yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Sesua dengan tujuan peneltan untuk mengetahu reaks pasar pada saat penerbtan oblgas, maka dgunakan metode event study untuk mengetahu ada tdaknya return saham yang abnormal

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI JEMI, Vol 1, No 1, Desember 2010 PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI Des Rahmatna, SPd, MSc (Unverstas Martm Raja Al Haj) ABSTRAKSI Peneltan n dmaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang dlakukan secara langsung d lapangan atau bsa dsebut dengan kata feld research yakn dengan melakukan peneltan dan pengamblan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON ASSET

PENGARUH RETURN ON ASSET PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013 Oleh : I Wayan Wardita

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci