BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB"

Transkripsi

1 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya yatu nvestas luar neger /PMA, nvestas dalam neger /PMDN, dan penyerapan tenaga kerja berupa data tme seres perode Peneltan PDRB sektor pertanan n dlakukan untuk mengetahu faktorfaktor apa yang menyebabkan PDRB sektor pertanan mengalam penurunan dar tahun alasan penuls melakukan peneltan pada perode tahun karena pada rentan waktu tu PDRB sektor pertanan mengalam pasang surut atau pun ttk balk membaknya kembal nla tambah sektor pertanan pada PDRB Jawa Barat, terlhat dar tahun kontrbus terhadap PDRB mengalam penngkatan, padahal pada saat tu keadaan Indonesa sedang mengalam krss ekonom, tetap kontrbus sektor pertanan mengalam penngkatan dar pada sektor lan. Dlakukannya peneltan PDRB sektor pertanan d Jawa Jabat perode tahun n ddasarkan pada fenomena yang terjad pada sektor pertanan yang mengalam penngkatan pada saat krss tetap kurang jelasnya keberadaan faktor- faktor yang mempengaruhnya. Padahal pemerntah sudah berusaha melakukan perubahan pada sektor pertanan sebaga Pertanan Estate (Pdato 73

2 74 Presden SBY, Krss Global. akan tetap perubahan tersebut belum mengalam ttk terang pada penngkatan kontrbus sektor pertanan terhadap PDRB Jawa Barat. Sehngga penuls tertark untuk melakukan peneltan keberadaan PDRB sektor pertanan pada perode Metode Peneltan. Menurut M. Nazr (003:54 metode deskrptf adalah metode dalam menelt status sekelompok manusa, suatu objek, suatu set konds, suatu sstem pemkran, ataupun suatu kelas perstwa pada masa sekarang.. Tujuan dar peneltan deskrftf n adalah untuk membuat deskrptf, gambaran atau luksan secara sstemats, faktual dan akurat mengena fakta-fakta, sfat-sfat serta hubungan antar fenomena yang dseldk. Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf dan eksplanatory, yatu suatu metode yang mencoba memperoleh nformas dan memberkan gambaran mengena status atau gejala pada saat peneltan, serta mencoba menjelaskan mengena faktor-faktor yang menyebabkannya dan menjelaskan hubungan kausal antara varabel-varabel melalu pengujan hpotess. 3.3 Defns Operasonal Varabel Untuk mempermudah penjelasan dan pengolahan data, maka varabel yang kan dtelt dalam peneltan n djabarkan dalam bentuk konsep teorts, konsep emprs, dan konsep analts, sepert terlhat pada tabel 3.1 berkut n.

3 75 Tabel 3.1 Defns Operasonal Varabel Varabel Konsep teorts Konsep Emprs Konsep Analts Skala Varabel dependent (Y PDRB pertanaan (varabel dependent Y - PDRB sektor pertanan d Jawa Barat perode tahun kontrbus dan pertumbuhannya terhadap PDRB Jawa Barat Besarnya PDRB sektor pertanan d Jawa Barat perode tahun Laporan tahunan jumlah barang dan jasa (PDRB rl BPS sektor pertanan d Jawa Barat perode tahun (dalam juta rupah Raso Investas luar neger (PMA (varabel ndependent X 1 Investas dalam neger (PMDN (varabel ndependent Varabel ndependent (X - Penanaman Besarnya PMA d Modal Asng sektor pertanan (PMA Jawa Barat perode - pertumbuhannya terhadap PDRB Jawa Barat - Penanaman Modal Dalam Neger (PMDN - pertumbuhannya terhadap PDRB Jawa Barat Besarnya PMDN d sektor pertanan Jawa Barat perode Laporan tahunan PMA BKPM dan BPS dsektor pertanan Jawa Barat Perode (dalam juta rupah Laporan tahunan PMDN BKPM dan BPS dsektor pertanan Jawa Barat Perode (dalam juta rupah Raso Raso X Penyerapan tenaga kerja (varabel ndependent X 3 - Penyerapan tenaga kerja sektor pertanan d Jawa Barat - pertumbuhannya terhadap PDRB Jawa Barat Besarnya Penyerapan tenaga kerja sektor pertanan makro Jawa Barat perode Laporan tahunan BPS dan Depnaker jumlah tenaga kerja yang bekerja dsektor pertanan, Jawa Barat Perode Raso 3.4 Teknk Pengumpulan Data Data dalam peneltan n adalah data skunder, dmana jens data yang dgunakan adalah data tme seres yatu nla varabel yang dsusun berdasarkan urutan waktu sepert data haran, mngguan, bulanan, trwulanan maupun tahunan. Pengumpulan data dlakukan dengan metode Archval Research (peneltan arsp, yatu pengumpulan data yang umumnya berupa bukt, catatan, atau laporan

4 76 hstors yang telah dsusun dalam arsp (data dokumenter yang dpublkaskan dan yang tdak dpublkaskan (Nur Indrantoro, 1999:147. Data dperoleh dar sumber-sumber yang relevan yatu Badan Koordnas Penanaman Modal (BKPM, Badan Pusat Statstk (BPS, Departemen Keuangan (Depkeu, Bank Indonesa (BI, Departemen Tenaga Kerja (Depnaker dan data dar nternet. 3.5 Teknk Analss Data Analss data dalam peneltan n menggunakan analss regres berganda (multple regresson, alat analss yang dgunakan adalah Econometrc Vews (EVews 5.1 untuk membuktkan apakah nvestas luar neger /PMA, nvestas dalam neger /PMDN, dan penyerapan tenaga kerja berpengaruh terhadap PDRB sektor pertanan. Modelnya adalah: PDRB = f ( PMA, PMDN, Tk Y Hubungan tersebut bla dbuat fungs regresnya adalah sebaga berkut: = β β 1 + β X 1 + β 3 X 4 X 3 u +...(3.1 Keterangan: Y = PDRB sektor pertanan. X1 = nvestas luar neger /PMA X X3 = nvestas dalam neger /PMDN = penyerapan tenaga kerja (Tk β 1 β,3,4 u = Konstanta = Koefsen PDRB = Varabel penganggu

5 Pengujan Hpotess Menurut Good dan Scates (1954 dalam M. Nazr (003:151 Hpotess adalah sebuah taksran atau referens yang drumuskan serta dterma untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang damat ataupun kondskonds yang damat dan dgunakan sebaga petunjuk untuk langkah-langkah peneltan selanjutnya. Mash dalam M. Nazr (003: 151 menjelaskan bahwa hpotess adalah pernyataan yang bersfat terkaan dar hubungan antara dua atau lebh varabel. Dalam peneltan n, uj hpotess menggunakan uj dua arah atau two-tal test, karena berhubungan dengan dua ekor dstrbus probabltas (normal test, t test yang merupakan daerah krts (daerah penolakan dan tolak H o, jka nla t yang dhtung berdasarkan data hasl observas jatuh/ berada dalam daerah penolakan. Daerah krts Daerah krts daerah penermaan -t α/ t α/ Gambar 3.1 Uj Dua Arah atau Two-Tal Test Sumber: Gujarat,001 :78 Berdasarkan hal tersebut maka pengujan hpotess dapat drumuskan secara statstk sebaga berkut: Kalau t < -t α/ atau t > t α/, H o dtolak dan Ha dterma Kalau - t α/ t t α/, H o dterma.dan Ha dtolak

6 Pengujan Hpotess Regres Majemuk Secara Parsal (Uj t Uj-t dgunakan untuk menguj dan mengetahu apakah varabel bebas secara parsal (sendr-sendr berpengaruh atau tdak terhadap varabel terkat. Untuk melakukan uj-t dalam peneltan n adalah dengan membandngkan besarnya nla sgnfkan t-htung dengan α (0,05 atau taraf kesalahan 5% dan derajat sgnfkan 95%. Dmana jka nla Sgnfkans t 0,05 hal n berart secara parsal varabel bebas X berpengaruh sgnfkan terhadap varabel terkat Y. dan sebalknya jka nla Sgnfkas t 0,05 hal n berart secara parsal varable bebas tdak berpengaruh sgnfkan terhadap varabel terkat Y. Pengujan hpotess secara parsal dapat dhtung dengan menggunakan rumus: β1 β1 t =...(3. se ( β 1 (Gujarat, 001:78 Untuk mengukur derajat keyaknan, dapat dcar dengan rumus: [ β tα / se ( β β β + tα / se( β ] = 1 Pr α...(3.3 (Gujarat, 001: Pengujan Hpotess Regres Majemuk secara keseluruhan (Uj F Uj-F dgunakan untuk mengetahu apakah varabel bebas berpengaruh secara serentak berpengaruh terhadap varabel terkat atau tdak. Selan tu Uj-F berfungs untuk mengukur tngkat keberartan hubungan secara keseluruhan koefsen regres dar varabel bebas terhadap varabel terkat. Uj F dalam peneltan n dapat dlakukan dengan cara membendngkan nla sgnfkans F dengan σ (0,05. Dmana jka nla Sgnfkans F 0,05 hal n berart secara bersama sama, varable bebas (X 1, X, X 3 berpengaruh sgnfkan terhadap

7 79 varabel Y dan sebalknya jka nla Sgnfkans F 0,05 hal n berart secara bersama sama, varabel bebas X 1,,3 tdak berpengaruh sgnfkan terhadap varabel terkat Y. Untuk uj secara keseluruhan n dapat dlakukan dengan menggunakan Analyss of Varance (ANOVA, dengan metode sebaga berkut: Tabel 3. Tabel ANOVA Sumber Varas SS df MSS Akbat regres (ESS β y x + β 3 y x 3 β y x + β Akbat resdual (RSS e n 3 u σ = n 3 Total y n - 1 Sumber : Gujarat, 001:1 y x 3 3 Kemudan baru dapat dlakukann pengujan dengan menggunakan rumus sebaga berkut: F = ( y x + β 3 y x3 e /( n 3 β ( /...(3.4 (Gujarat,001: Varans dan Kesalahan Standar Penaksran Mengetahu kesalahan standar penaksran sangat dperlukan dalam kerangka kerja model regres lnear klask, hal tersebut bertujuan untuk menetapkan selang keyaknan dan menguj hpotess statstk setelah memperoleh penaksran OLS (Ordnary Least-Square untuk koefsen regres parsal.untuk mengetahu varans dan kesalahan standar penaksran tersebut dapat dhtung dengaran rumus:

8 80 ( x3 ( x ( x3 ( x x3 var β 1,3 = σ...(3.5 se var 3 ( β 3 = + ( β...(3.6 x ( x ( x3 ( x x3 var ( β = σ...(3.7 se ( β = + (...(3.8 var β (Gujarat, 001:15 σ adalah varans (homokedastk dar gangguan (dsturbance populas u. Untuk mencar σ dapat dcar dengan menggunakan rumus berkut: e σ =...(3.9 N 3 (Gujarat, 001: Koefsen Determnas Majemuk R Koefsen determnas R dapat juga dsebut koefsen determnas majemuk (multple coeffcent of determnaton, adalah koefsen yang menjelaskan propors varas dalam varabel dependen (Y yang djelaskan oleh lebh dar satu varabel ndependen. Tujuan perhtungan nla R adalah adalah untuk mengetahu seberapa bak kecocokan model dalam regres. Nla R dgunakan untuk melhat kemampuan suatu model untuk menerangkan varas perubahan varabel dependen karena perubahan dar varabel-varabel ndependen. R memlk nla antara 0 dan 1 (0<R <1, dmana bla semakn tngg nla R suatu regres tersebut akan semakn bak yang berart bahwa keseluruhan varabel ndependen secara bersama-sama mampu menerangkan varabel dependen dan semakn rendah nla

9 81 R maka model semakn tdak bak dan artnya kemampuan varable ndependen untuk menjelaskan varabel dependen kurang bak. R β = y x + y B 3 y x 3...(3.10 (Gujarat,001: Pengujan Asums Klask Tujuan dlakukan uj asums klask adalah untuk mendapatkan model yang tdak bas (unbased dalam mempredks masalah yang dtelt Uj Multkolneartas (Multcollnearty Test Multkolneartas artnya adalah antara varabel ndependen yang satu dengan varable ndependen lannya mempunya hubungan korelas lner. Korelas dapat mendekat sempurna atau sempurna yang dtanda dengan koefsen korelasnya tngg atau mendekat 1. Adanya hubungan multkolneartas antara varabel ndependen menyebabkan masng-masng varabel ndependen sult dbedakan. Semakn rendah tngkat korelas multkolnear berart model regres semakn bak. Menurut Gujarat (001: , terjadnya multkolnertas dapat menyebabkan hal-hal sebaga berkut: 1. meskpun penaksran OLS mungkn bsa dperoleh, kesalahan standarnya cenderung senakn besar dengan menngkatnya tngkat korelas antara penngkatan varable.. karena besarnya kesalahan standar, selang keyaknan untuk parameter populas yang relevan cenderung lebh besar.

10 8 3. probabltas untuk menerma hpotess yang salah menngkat. 4. selama multkolneartas tdak sempurna, penaksran koefsen regres adalah mungkn tetap taksran dan kesalahan standarnya menjad sangat senstve terhadap sedkt perubahan dalam data. 5. jka multkolneartas tngg, seseorang mungkn memperoleh R yang tngg tetap tdak satupun atau sangat sedkt koefsen yang dtaksr yang pentng secara statstk. Untuk mengetahu terjadnya multkolnertas maka dapat ddeteks dengan cara sebaga berkut: 1. melhat R yang tngg (msalnya antara 0,7-1dan ketka korelas derajat nol juga tngg, tetap tdak satu pun atau sangat sedkt koefsen regres parsal yang secara ndvdual pentng secara statstk atas dasar pengujan t yang konvensonal.. korelas derajat nol yang tngg merupakan konds yang cukup tetap tdak perlu adanya kolneartas karena hal n dapat terjad meskpun melalu korelas derajat nol atau sederhana relatf rendah (msalnya: kurang dar 0, seorang penelt seharusnya tdak hanya melhat pada korelas derajat nol, tetap juga koefsen korelas parsal. 4. karena multkolneartas tmbul karena satu atau lebh varabel yang menjelaskan merupakan kombnas lnear yang past dar varabel yang menjelaskan lannya, satu cara untuk mengetahu varabel X yang mana yang berhubungan dengan varabel X lannya adalah dengan meregres tap X atas

11 83 ssa varabel x dan menghtung R yang cocok, yang bsa dsebut sebaga Hal tersebut dapat dhtung dengan rumus: R. F = R X X X... X ( k 3 k ( 1 R /( N k + 1 X X X 3... X k /...(3.11 (Gujarat,001: Uj Normaltas (Normalty Test Uj normaltas bertujuan untuk menguj apakah dalam sebuah model regres, varabel dependen, varabel ndependen atau keduanya mempunya dstrbus normal atau tdak. Model regres yang bak adalah regres yang mempunya dstrbus data normal atau mendekat normal. Uj n dlakukan karena data yang dgunakan kurang dar 30, karena jka sampel lebh dar 30 maka error term akan terdstrbus secara normal. Ada beberapa uj untuk dapat mengetahu normal atau tdaknya faktor gangguan, u t antara lan adalah Jarque-Bera Test atau J-B test. Uj n menggunakan hasl estmas resdual dan Ch-square probablty dstrbuton. Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan nla J-B htung adalah sebaga berkut: 1. Htung Skewness dan Kurtoss.. Htunglah besarnya nla JB statstk dengan menggunakan rumus berkut: s JB = n 6 + ( K 3...(3.1 4 (Gujarat, 001:148

12 84 Dmana S adalah skewness dan K adalah kurtoss. Bandngkan nla JB htung dengan nla X tabel dengan pedoman berkut: 1. Bla nla JB htung > X tabel, maka hpotess yang menyatakan bahwa resdual, u t adalah berdstrbus normal dtolak.. Bla nla JB htung < X tabel, maka hpotess yang menyatakan bahwa resdual, u t adalah berdstrbus normal tdak dapat dtolak. Rule of thumb yang dgunakan bla nla probabltas < 0,05 maka hpotess bahwa resdual berdstrbus normal dtolak, demkan sebalknya jka probabltas > 0,05 maka hpotess bahwa resdual berdstrbus normal dterma Uj Lneartas (Lnearty Test Menurut Gujarat (001: -3 Uj lneartas bertujuan untuk melhat apakah spesfkas model dgunakan sudah benar atau tdak, apakah fungs yang dgunakan dalam stud emprs sebaknya berbentuk lnear, kaudrat, atau kubk. Melalu uj lneartas akan dperoleh nformas sebaga berkut: a. apakah bentuk model emprs (lnear, kuadrat, atau kubk b. menguj varabel yang relevan untuk dmasukan dalam model Dalam peneltan n uj lneartas dlakukan dengan menggunakan Uj Ramsey (Ramsey RESET Test Uj Heterokedaststas (Heteroskedastcty Test Menurut Gujarat (001:181 Tujuan uj heteroskedaststas adalah untuk menguj apakah dalam model regres terjad ketdaksamaan varans dar resdual

13 85 satu pengamatan ke pengamatan lannya. Bla varans dar resdual satu pengamatan ke pengamatan yang lan tetap maka dsebut homoskedaststas dan bla berbeda dsebut heteroskedaststas. Model regres yang bak adalah model regres yang bebas dar gejala heteroskedaststas, atau terjad homoskedaststas. Pelanggaran pada asums n akan menyebabkan parameter yang kta duga menjad tdak efsen. Dalam peneltan n untuk menguj heterokedasts maka dgunakan metode whte Heteroskedastcty Uj Autokorelas (AutocorelatonTest Uj autokorelas bertujuan untuk menguj apakah dalam sebuah model regres lner ada korelas antara kesalahan pengganggu pada perode t dengan kesalahan pada perode t-1 (sebelumnya. Jka terjad korelas, maka dnamakan ada problem autokorelas. Adanya gejala autokorelas dalam regres menyebabkan model yang dhaslkan tdak dapat dpergunakan untuk menduga nla varabel dependen dar varabel ndependent tertentu. Model regres yang bak adalah regres yang bebas dar autokorelas. Untuk mengatas terjadnya autokorelas maka dapat dlakukan dengan tga cara, yatu: 1. menambah varabel Auto Regresve. menambah lag dependent varabel atau menambah lag pada varabel ndependent. 3. Dengan melakukan dfferencng atau melakukan regres nla turunan

14 86 Pada data cross secton jarang dtemu adanya unsur autokorelas. Pada data tme seres serng muncul masalah autokorelas, karena pada data tme seres serng kal menunjukkan adanya trend yang sama yatu adanya kesamaan pergerakan nak dan turun. Untuk melhat apakah hasl dar estmas regres tdak mengandung korelas, maka dperlukan uj Durbn Watson dengan menggunakan rumus sebaga berkut : d = e + e t 1 e t etet 1...(3.16 Karena e t dan e t 1 hanya berbeda satu observas, keduanya kra-kra sama. Jad, dengan menetapkan t e = t e bsa dtuls dengan rumus berkut: 1 d 1 et = 1 et...(3.17 (Gujarat, 001:16 Dar perhtungan datas kemudan bandngkan dengan ketentuan berkut: a. Jka hpotess H 0 adalah bahwa tdak ada seral korelas postf, maka jka: d < dl : menolak H 0 d > du : tdak menolak H 0 dl d du : pengujan tdak meyaknkan/ tdak ada keputusan b. Jka hpotess nol H0 adalah bahwa tdak ada seral korelas negatf, maka jka: d > 4 dl : menolak H 0 d < 4 du : tdak menolak H 0 c. Jka H 0 adalah dua ujung, yatu bahwa tdak ada seral autokorelas bak postf maupun negatf, maka jka:

15 87 d < dl : menolak H 0 d > 4 dl : menolak H 0 du < d < 4 du : tdak menolak H 0 dl d du : pengujan tdak meyaknkan/ tdak ada keputusan 4 - du d 4-dL : pengujan tdak meyaknkan/ tdak ada keputusan

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian 58 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan merupakan varabel-varabel yang menjad perhatan penelt. Peneltan n terdr dar dua varabel yatu ndependent varable/varabel bebas (X)

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data 9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Data yang dgunakan dalam peneltan adalah data prmer dan data sekunder. Data prmer berupa data prmer (cross secton) Surve Khusus Tabungan dan Investas

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor, Nopember 05 ISSN 085-789 Pemodelan Regres Varabel Moderas Dengan Metode Sub-Group Regresson Modelng of Moderatng Varable wth a Method of Sub Group Rsna Septawat, Des

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah jens peneltan assosatf kausal, yatu peneltan yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh antara dua varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan D dalam peneltan lmah dperlukan adanya suatu metode peneltan yang tepat dan sesua dengan permasalahan yang dhadapnya. Metode peneltan merupakan suatu cara atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Metode penelitian yang dipilih menurut Moh. Nazir (1999: 51)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Metode penelitian yang dipilih menurut Moh. Nazir (1999: 51) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan D dalam peneltan lmah dperlukan adanya objek dan metode peneltan. Metode peneltan yang dplh menurut Moh. Nazr (1999: 51) berhubungan erat dengan prosedur, alat

Lebih terperinci

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi Al-Jabar: Jurnal Penddkan Matematka Vol. 8, No., 07, Hal 63-7 Uj Park Dan Uj Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksan Heteroskedaststas Pada Analss Regres Sska Andran UIN Raden Intan Lampung: sskaandran@radenntan.ac.d

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method Model Regres Varabel dengan Metode Selsh Mutlak Moderatng Varable Regresson Model wth an Absolute Dfference Method Desy Ika Rachmawat 1, Des Yunart, dan Darnah And Nohe 3 1 Mahasswa Program Stud Statstka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jens dan Desan Peneltan Berdasarkan judul dan permasalahan, maka jens peneltan n adalah peneltan kausaltas yang berguna untuk menganalss pengaruh antara suatu varabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n menggunakan desan peneltan deskrptf verfkatf dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawaw (003: 61), peneltan deskrptf adalah peneltan yang

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam BAB LANDASAN TEORI Pengertan Regres Istlah regres dperkenalkan oleh seorang yang ernama Francs Gulton dalam makalah erjudul Regresson Towerd Medacraty n Heredtary Stature Menurut hasl peneltan elau, meskpun

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari pembangunan pertanian secara umum dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari pembangunan pertanian secara umum dan bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagan yang tdak terpsahkan dar pembangunan pertanan secara umum dan bertujuan untuk menngkatkan pendapatan dan taraf hdup

Lebih terperinci

AGUS TRI BASUKI PENGANTAR EKONOMETRIKA (DILENGKAPI PENGGUNAAN EVIEWS) 0 B A H A N A J A R P E N G A N T A R E K O N O M E T R I K A

AGUS TRI BASUKI PENGANTAR EKONOMETRIKA (DILENGKAPI PENGGUNAAN EVIEWS) 0 B A H A N A J A R P E N G A N T A R E K O N O M E T R I K A AGUS TRI BASUKI PENGANTAR EKONOMETRIKA (DILENGKAPI PENGGUNAAN EVIEWS) 0 B A H A N A J A R P E N G A N T A R E K O N O M E T R I K A PENGANTAR EKONOMETRIKA (DILENGKAPI PENGGUNAAN EVIEWS) Katalog Dalam Terbtan

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

ANALISIS PERMODELAN TARIKAN PERGERAKAN LAHAN PARKIR DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 1 INTISARI

ANALISIS PERMODELAN TARIKAN PERGERAKAN LAHAN PARKIR DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 1 INTISARI ANALISIS PERMODELAN TARIKAN PERGERAKAN LAHAN PARKIR DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 1 Muhammad Adrul Jhan, Sr Atmaja Rosyd 3, Anta Rahmawat 4 INTISARI Model tarkan pergerakan transportas mempun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci