III. METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Yohanes Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. MEODOLOGI PENELIIAN A. WAKU DAN EMPA Penelitian dilakukan di UP F echnoark Fakultas eknologi Pertanian (FAEA), Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor. Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret - Mei B. BAAN DAN ALA Bahan utama yang digunakan dalam enelitian ini adalah koi lamung jenis robusta gde 4b dengan kadar air %. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah karung goni, seng gelombang, aan multilek dan seng lat. Bahan tambahan ini nantinya akan digunakan untuk membuat model gudang enyimanan koi dan engemasan koi. Alat yang digunakan dalam enelitian ini adalah thermo recorder mini wireless RW-20S dan RW-30S, Kame digital dan komuter. Pelatan yang dierlukan untuk analisis diantanya yaitu Oven Drying, timbangan analitik, cawan, dan desikator. Sedangkan elatan yang digunakan untuk membuat model gudang enyimanan dan kemasan koi yaitu gergaji kayu, gunting seng, alu dan jarum jahit. Sebelum dilakukan enelitian ini erlu diadakan ersiaan bahan. Bahan yang erlu disiakan adalah koi sebanyak 48 kg. Koi tersebut dikemas kedalam karung goni dengan masing-masing kemasan berisi 300 g. Selanjutnya sebanyak 20 karung direndam ke dalam air selama 4 jam sebagai erumamaan akibat banjir. Air yang digunakan adalah air irigasi sebagai engganti air hujan. C. MODEL PENYIMPANAN KOPI Dalam enelitian ini akan dikaji ada tidaknya kerusakan biji koi yang disebabkan karena eningkatan kadar air ada saat enyimanan. Dalam hal ini kerusakan yang disebabkan selain engaruh kadar air biji koi diabaikan. Perlakuan untuk enelitian ini dilakukan dengan ca meletakkan model gudang di dalam ruangan. Untuk menyederhanakan sistem, bebea asumsi dibuat: 17
2 1. Kadar air awal bahan sebelum mengalami erlakuan erendaman air adalah sama. 2. umukan biji koi terbagi menjadi tiga bagian: bagian atas, tengah dan bawah. 3. Uda ada model gudang enyimanan dibagi menjadi tiga yaitu bagian atas, tengah dan bawah. Asumsi ini memertimbangkan damak uda luar ada bagian atas karena ada fentilasi uda. 4. Persamaan laisan (bagian) dengan faktor koreksi erubahan kadar air ada biji. Data yang dieroleh selanjutnya akan digunakan dalam embutan simulasi dengan menggunakan vasilitas macro yang ada ada Microsoft Office Exel. Berdasarkan asumsi yang digunakan, dikembangkan subsistem model matematika yaitu: 1. Keseimbangan anas meta ada semua uda bagian bawah. Kesetimbangan anas ada model gudang bewal dari indah anas seca konveksi, konduksi dan anas yang dihasilkan dari roduk itu sendiri. Perindahan konveksi dari uda kedinding, indah anas seca konduksi uda anta bagian, dan indah anas konveksi dari uda ke roduk atau sebaliknya hingga keadaan setimbang. Kesetimbangan anas ada bagian bawah daat dirumuskan menjadi: drb mc mc rb UA w rb ab lingk ha rb b rb 2. Keseimbangan anas meta ada semua uda bagian atas. (20) Pada kesetimbangan anas bagian atas sama seerti kesetimbangan anas ada bagian bawah, namun ada engaruh indah anas konduksi dari uda lingkungan model gudang. Sehingga ersamaannya adalah b mc d mc lingk lingk mc ab rta UA w lingk ha a b (21) 3. Kesetimbangan anas meta ada semua uda bagian tengah. Pada kesetimbangan anas ada bagian tengah sama seerti kesetimbangan anas bagian atas. Jika ada bagian atas terdaat engaruh indah 18
3 anas konduksi dari lingkungan, namun ada bagian tengah yang berengaruh adalah indah anas konduksi dari uda bagian bawah dan atas. mc d mc lingk rb mc ab (22) 4. Kesetimbangan anas biji koi meta ada bagian bawah. Kesetimbangan anas biji koi di dalam enyimanan besal dari indah anas konduksi yang disebabkan karena erbedaan suhu biji koi dengan suhu di sekitar biji koi dan anas yang mengakibatkan enguaan. Sehingga kesetimbangan anas yang terjadi ada biji koi bagian bawah adalah: UA w link ha tg tg db mc ha b rb b vbh b fg (23) 5. Kesetimbangan anas biji koi meta ada bagian atas. Kesetimbangan anas biji koi yang terjadi ada bagian atas sama dengan kesetimbangan anas biji koi bagian bawah. Sehingga kesetimbangan anas yang terjadi ada biji koi bagian atas adalah: mc (24) 6. Kesetimbangan anas biji koi meta ada bagian tengah. Kesetimbangan anas biji koi bagian tengah sama dengan kesetimbangan anas biji koi ada bagian atas dan bawah. Sehingga kesetimbangan anas yang terjadi ada biji koi bagian tengah adalah: mc a tg d d a tg ha ha a tg 7. Kesetimbangan kadar air biji koi meta ada bagian bawah. a tg va h vtg fg h fg (25) m db dm b vb 8. Kesetimbangan kadar air biji koi meta ada bagian atas. m da dm a va 9. Kesetimbangan kadar air biji koi meta ada bagian tengah. (26) (27) m g dm tg vtg (28) 19
4 10. Keseimbangan ua air meta ada semua uda bagian bawah. Kesetimbangan ua air ada bagian bawah diengaruhi oleh kesetimbangan ua air yang ada ada uda sekitar biji koi dengan laju enguaan yang terjadi ada biji. Sehingga kesetimbangan ua air ada bagian bawah daat dihitung menggunakan ersamaan : m r d rb ab tg rb v b (29) 11. Keseimbangan ua air meta ada semua uda bagian tengah. Kesetimbangan ua air ada laisan tengah besal dari ua air yang ada ada uda disekitar biji koi bagian tengah dan bawah, ua air disekitar biji koi bagian tengah dan atas, serta laju enguaan yang terjadi ada biji koi bagian tengah. Sehingga kesetimbangan ua air ada bagian tengah daat dihitung menggunakan ersamaan: m r d atg r atg 12. Keseimbangan ua air meta ada semua uda bagian atas. Kesetimbangan ua air ada laisan atas besal dari ua air yang ada ada uda disekitar biji koi bagian atas dan lingkungan, ua air disekitar biji koi bagian tengah dan atas, serta laju enguaan yang terjadi ada biji koi bagian atas. Sehingga kesetimbangan ua air ada bagian tengah daat dihitung menggunakan ersamaan: d mr aa lingk aa va (31) Dalam enelitian ini digunakan metode Newton-Rahson untuk encarian akar dari ersamaan. Dari semua metode yang ada, metode ini memiliki konvergensi yang aling ceat. Untuk mengetahui rumus metode Newton- Rahson daat dilakukan dengan dua endekatan yaitu endekatan Geometri dan endekatan menggunakan deret aylor. Dalam enelitian ini menggunakan endekatan deret aylor. Langkah yang digunakan yaitu menguikan di sekitar kedalam deret aylor sehingga < t < (32.1) rb v tg (30) 20
5 Aabila diambil dua ersaman 25.1 maka akan menjadi Untuk mencari nilai akar dari ersamaan maka nilai (32.2), sehingga ersamaannya menjadi 0 = (32.3) Atau Kriteria berhentinya itesi metode Newton-Rahson adalah atau, dimana dan adalah tolensi galat. (32.4) Model simulasi endugaan kadar air ini meruakan engembangan model simulasi yang telah dibuat oleh Nelwan et al (2009). Pengembangan ini berua 1. amilan lebih menarik amilan dari rogm yang dikembangkan lebih menarik karena didisain dengan aduan warna sehingga lebih mudah untuk dimengerti. Data masukan dan hasil yang dihakan berua kadar air biji koi ditamilkan dalam satu halaman sehingga lebih mudah untuk dimengerti. Selain itu hasil dari rogm simulasi endugaan kadar air biji koi berua tabel dan gfik sehingga mudah diahami dalam menggambarkan hasil simulasi. 2. Data masukan yang digunakan di dalam rogm lebih sederhana Inutan data yang lebih sederhana dari rogm simulasi karena menyederhanakan bebea variabel seerti mengganti variabel dimensi karung berua anjang, lebar dan tebal menjadi volume karung. Mengubah bebea variabel yang ada ada data masukan menjadi inutan data ada coding rogm seerti variabel roerti berua keatan uda, anas jenis uda, anas jenis biji koi, erubahan waktu dan entalhi roduk. al ini disebabkan data-data tersebut meruakan nilai teta yang tidak erlu diubah-ubah. Menghaus bebea variabel seerti massa uda, massa kering roduk, volume uda bebas ada gudang, laju alin uda dan alin massa uda dalam ruang karena variabelvariabel tersebut langsung dihitung di dalam coding. 21
6 3. Komosisi setia bagian dijadikan sebagai variabel Dalam embuatan simulasi ini menggunakan asumsi embagian tumukan karung menjadi tiga bagian yang setia bagiannya terdiri dari bebea laisan. Dalam simulasi yang dikembangkan ini daat diubah-ubah jumlah laisan ada setia bagiannya. al ini daat memudahkan engguna aabila dalam kenyataannya jumlah laisan ada setia bagiannya tidak sama dengan jumlah laisan ada setia bagian dari model. 4. amilan data hasil erhitungan lebih lengka Dalam simulasi rogm ini tamilan data hasil erhitungan lebih banyak dari ada data hasil erhitungan rogm sebelumnya seerti enambahan hasil erhitungan dari suhu bola basah ada bagian tengah dan atas yang rogm sebelumnya hanya suhu bola basah ada bagian bawah saja. 5. Fungsi yang digunakan di dalam coding berbeda Sebagian besar fungsi yang ada ada coding sama, namun ada erbedaan rumus fungsi seerti ada fungsi enghitungan tekanan ua jenuh. Dalam rogm yang dikembangkan ini fungsi enghitungan tekanan ua jenuh berdasarkan ada ASRAE andbook D. RANCANGAN MODEL BANGUNAN PENYIMPANAN Pembuatan model gudang disesuaikan dengan kaasitas karung yang daat ditamung. Model gudang yang dibuat memiliki dimensi anjang, lebar dan tinggi adalah 60 cm x 40 cm x 100 (120) cm. Model gudang ini memiliki emat buah intu, dua intu ada ada bagian bawah dan dua intu ada bagian atas. Pintu tersebut memiliki dimesi lebar dan tinggi 20 cm x 25 cm. Pintu ini berfungsi sebagai jalan masuknya karung koi dan engambilan semel koi. Pintu ada bagian atas terletak ada ketinggian 60 cm. Pada dinding-dinding gudang dilaisi dengan seng untuk menghindari enyean air ada dinding. Ata dari model gudang dibuat dengan menggunakan seng gelombang. Ata seng ditahan dengan menggunakan dinding gudang hingga membentuk segitiga sama kaki. Pada bagian ata terdaat ventilasi uda yang besal dari celah seng gelombang. Ventilasi uda berfungsi sebagai sirkulasi uda baik dari 22
7 dalam mauun dari luar. Gambar model gudang daat dilihat ada Gambar 2. Sedangkan dimensi dari denah daat dlihat ada Lamin 2. Gambar 2. Model gudang enyimanan Model gudang yang dibuat selanjutnya diisi dengan karung goni yang telah terisi biji koi. Penyusunan karung goni daat dilihat ada Gambar 3. 23
8 Uda Gambar 3. Model gudang dan tumukan karung goni Ketengan: Bagian atas (laisan 9-16) Bagian tengah (laisan 3-8) Bagian bawah (laisan 1-2) Semel atas engukun kadar air (laisan 16). Semel tengah engukun kadar air (laisan 5). Semel bawah engukun kadar air (laisan 2). 24
9 E. PROSEDUR PENELIIAN Pelaksanaan enelitian dilakukan dalam tiga taha. aha ertama yaitu embuatan kemasan koi yang akan disiman di dalam model gudang enyimanan dan embuatan model gudang enyimanan. Biji koi yang digunakan sebanyak 48 kg. Biji koi ini selanjutnya akan dikemas dengan mengunakan karung goni. Setia kemasan berisi 300 g biji koi. Karung goni yang digunakan memiliki ukun 18 cm x 16 cm. Biji koi harus diukur kadar airnya terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam karung untuk mengetahui kadar air awal dari biji koi tersebut. Selanjutnya karung goni yang telah berisi biji koi dijahit menggunkan benang kasur. Karung goni yang telah berisi koi memiliki dimensi ta-ta 16 cm x 13 cm x 4 cm dengan jumlah 160 karung. Sebagian karung direndam didalam air selama 4 jam. Setelah itu ditiriskan dan disiman di dalam gudang besama dengan sisa karung lainnya. Diagm alir dari roses tersebut daat dilihat ada Gambar 4. 25
10 Mulai Siakan biji koi Ukur kadar air awal Kemas di dalam karung (300gr) Jahit karung Rendam 20 karung, t = 4 jam Siman karung di dalam gudang Ukur, Rh, dan Kadar air Selesai Gambar 4. Diagm alir roses engemasan koi dan enyimanan di dalam model gudang Pembuatan model gudang disesuaikan dengan kaasitas karung yang daat ditamung. Model gudang yang dibuat memiliki dimensi anjang, lebar dan tinggi adalah 60 cm x 40 cm x 100 (120) cm. Model gudang ini memiliki emat buah intu, dua intu ada ada bagian bawah dan dua intu ada bagian atas. Pintu tersebut memiliki dimesi lebar 20 cm dan tinggi 25 cm. Pintu ini berfungsi sebagai jalan masuknya karung koi dan engambilan semel koi. Pintu ada bagian atas terletak ada ketinggian 60 cm. Pada dinding-dinding gudang dilaisi dengan seng untuk menghindari enyean air ada dinding. 26
11 Setelah kemasan biji koi dan gudang enyimanan sia, karung biji koi selanjutnya ditumuk di dalam gudang dengan model tumukan laisan ertama 8 karung (4 x 2), lamisan kedua 12 karung (4 x 3) dan selanjutnya berselang-seling hingga 16 laisan (tumukan). Pada tumukan ertama dan kedua karung telah direndam dengan air irigasi selama 4 jam. Selanjutnya karung disiman dalam gudang selama satu bulan untuk mengamati kerusakan yang terjadi akibat terjadinya eningkatan kadar air. aha yang kedua yaitu selama enyimanan dilakukan engamatan dan engukun ameter yang diinginkan ada roduk. umukan biji koi dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian atas, tengah dan bawah. Masing-masing bagian mengalami engukun suhu dan kelembaban relatif sebanyak dua temat dengan engukun yang dilakukan setia jam 09.00, dan WIB. Pengukun suhu gudang dilakukan ada bagian bawah terletak ada jak 5 cm dari dasar gudang, ada bagian tengah terletak ada ketinggian 30 cm dari dasar, sedangkan ada bagian atas terletak ada ketinggian 100 cm dari dasar. Masing-masing bagian dua titik yang bersebngan. Pengukun kelembaban relatif gudang dilakukan ada bagian bawah terletak ada jak 5 cm dari dasar, ada bagian tengah terletak ada ketinggian 25 cm dari dasar dan ada bagian atas teletak ada ketinggian 100 cm dari dasar. Masing-masing bagian diambil dua titik yang bersebngan. Pengukun suhu uda dan kelembaban relatif lingkungan diambil disekitar gudang dengan waktu engukun menyesuaikan waktu engukun suhu dan kelembaban relatif di dalam gudang. Pengukun kadar air dilakukan ada bagian atas, tengah dan bawah. Masing-masing bagian sebanyak dua samel yang diambil dari dua temat yang bersebngan. Pengambillan engkukun kadar air dilakukan setia hari ada jam WIB. Koi sebanyak 10 gm ditematkan ada wadah kemudian dimasukkan ke dalam oven ada suhu o C. Setelah 24 jam dikeluarkan dari oven lalu dimasukkan ke dalam desikator samai mencaai suhu kamar, lalu ditimbang. Diagm alir dari engukun kadar air daat dilihat ada Gambar 5. 27
12 Mulai Ambil samel biji koi Oven cawan, t = 1 jam Masukkan cawan dalam desikator imbang cawan imbang cawan + biji koi Oven, =105 o C dan t= 24 jam Masukkan ke dalam desikator imbang Selesai Gambar 5. Diagm alir engukun kadar air Pengukun kadar air awal dihitung dengan menggunakan ersamaan 6. 28
13 aha yang ketiga yaitu endugaan eningkatan kadar air dengan menggunakan rogm simulasi endugaan kadar air dan membandingkannya dengan data yang dieroleh ada saat engukun. Inut data dari rogm simulasi endugaan kadar air tersebut adalah suhu uda baik lingkungan di luar model gudang dan lingkungan di dalam model gudang. Selain itu inutan data yang lain yaitu kadar air dari roduk. F. PENGUJIAN KEEPAAN ASIL Keteatan hasil engukun kadar air dari ercobaan dengan hasil simulasi digunakan modulus deviasi (P) dengan ersamaan sebagai berikut * (33) Menurut Lomauro et al (1985) dalam Irwanto et al (1991), jika nilai P kung dari 5, maka endugaan hasil yang didaatkan dari simulasi sangat teat. Jika P memiliki nilai anta 5 hingga 10, maka hasil yang didaatkan dari simulasi agak teat dan jika nilai P lebih besar dari 10, maka hasil endugaan dari simulasi yang dilakukan tidak menggambarkan keadaan dari hasil engukun. 29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENYIMPANAN KOPI Penyimpanan kopi dilakukan selama 36 hari. Penyimpanan ini digunakan sebagai verifikasi dari model program simulasi pendugaan kadar air biji kopi selama penyimpanan
Lebih terperinciSebaran Suhu pada Pengering Surya Efek Rumah Kaca (ERK) Tipe Kabinetdalam Proses Pengeringan Komoditi Pertanian
Sebaran Suhu ada Pengering Surya Efek Rumah Kaca (ERK) Tie Kabinetdalam Proses Pengeringan Komoditi Pertanian Yayat Ruhiat Email: yruhiat@fki.untirta.ac.id Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciDika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:
Perubahan Perilaku Pengguna nstant Messenger dengan Menggunakan Analisis Koresondensi Bersama (Studi Kasus Mahasiswa di Program Studi S-1 Matematika FMPA Unad) Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis
Lebih terperinciAPLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU. Sandra 1)
Alikasi Jaringan Syaraf Tiruan (Sandra) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU MANGGA SEGAR SECARA NON-DESTRUKTIF Sandra 1) 1) Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang
Lebih terperinciBAB 3. Perhitungan Perubahan Entalpi
BAB Perhitungan Perubahan Entali.1. ransisi Fasa ransisi Fasa terjadi dari fasa adat menjadi fasa air, dari fasa air menjadi fasa gas, dan sebaliknya. Pada roses transisi ini terjadi erubahan entali (dan
Lebih terperinciBAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM
BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Pengembangan Teorema Dalam enelitian dan erancangan algoritma ini, akan dibahas mengenai beberaa teorema uji rimalitas yang terbaru. Teorema-teorema
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. MEODOLOGI PENELIIAN A. EMPA DAN WAKU PENELIIAN Penelitian ini dilakukan di Lab. E, Lab. Egrotronika dan Lab. Surya Departemen eknik Mesin dan Biosistem IPB, Bogor. Waktu penelitian dimulai pada bulan
Lebih terperinciBab 4 PRINSIP PRINSIP PEMODELAN FISIS
Bab 4 PRINSIP PRINSIP PEMODELAN FISIS 4. Fase-fase Pemodelan Dalam bab ini kita akan mendiskusikan bagaimana membangun model model matematika system dinamis. Kita akan memerhatikan masalah bagaimana mencaai
Lebih terperinciBAB III STATIKA FLUIDA
A STATKA LUDA Tujuan ntruksional Umum (TU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika fluida, teori hidrostatika dan hidrodinamika Tujuan ntruksional Khusus (TK)
Lebih terperinciGELOMBANG BUNYI. Cepat rambat bunyi di udara yang dipengaruhi oleh tekanan dinyatakan dengan persamaan : pada gas ideal ; M
SMK Negeri Rangkasbitung GELOMBANG BUNYI Bunyi meruakan salah satu bentuk gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium sebagai erambatannya. Bunyi yang merambat ada medium udara bentuknya
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BUAH KAKAO
ISSN: 978-5 Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) 95 RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BUAH KAKAO aisal Rahman ), arid Darise ), YunitaDjamalu ) ) Mahasiswa Politeknik Gorontalo, Kamus Puncak Desa Panggulo
Lebih terperinciUJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 1999 Waktu : 2,5 jam
UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 999 Waktu :,5 jam SETIAP NOMOR MEMPUNYAI BOBOT 0. Misalkan diketahui fungsi f dengan ; 0 f() = ; < 0 Gunakan de nisi turunan untuk memeriksa aakah f 0 (0)
Lebih terperinciBAB LISTRIK DINAMIS. (a) Rapat arus dapat dihitung dengan persamaan berikut : (c) Banyaknya elektron yang menghasilkan muatan 0,61 C adalah.
BB LSTK DNMS Contoh. Kuat arus listrik yamg mengalir ada suatu kabel yang luas enamang kawatnya 0, mm dalam suatu rangkaian elektronika adalah 0,7 m. Beraakah (a) raat arusnya? (b) Dalam satuan jam, beraakah
Lebih terperinciSIMAK UI 2010 Matematika Dasar
SIMAK UI 00 Matematika Dasar Kode Soal 307 Doc. Name: SIMAKUI00MATDAS307 Version: 0-0 halaman 0. Dua buah dadu dilemar secara bersamaan. x adalah angka yang keluar dari dadu ertama. y adalah angka yang
Lebih terperinciHITUNGAN KOORDINAT, AZIMUTH/ARAH DAN JARAK
PENGUKURAN POLIGON Pengukuran dan Pemetaan Hutan : HITUNGAN KOORDINAT, AZIMUTH/ARAH DAN JARAK Y φq Dq Q(Xq,Yq) θq P(X,Y) φq = Azimuth/arah P ke Q 0 X θq Dq = Azimuth/arah Q ke P = Jarak dari P ke Q P(X,Y)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di koridor samping Laboratorium Kekuatan Bahan dan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Penelitian. Waktu
Lebih terperinciKajian Penambahan Kadar Fly Ash sebagai Pengganti Semen terhadap Kinerja Workabilitas dan Kuat Tekan
Reka Racana Teknik Siil Itenas No.x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2014 Kajian Penambahan Kadar Fly Ash sebagai Pengganti Semen terhada Kinerja Workabilitas dan Kuat Tekan TAUFIK
Lebih terperinciBiaya Modal (Cost of Capital)
Bahan Ajar : Manajemen Keuangan II Digunakan untuk melengkai buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Biaya Modal (Cost of Caital) Caital Budgeting dan Cost of Caital (CoC) meruakan dua konse yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kelaa Kelaa adalah salah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini di manfaatkan hamir semua bagiannya oleh manusia sehingga diangga sebagai tumbuhan
Lebih terperinciBAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI
BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika luida, teori hidrostatika dan hidrodinamika.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat
III. MEODE PENELIIAN A. Waktu dan empat Penelitian dilakukan di Laboratorium Energi Surya Leuwikopo, serta Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian, Departemen eknik Pertanian, Fakultas eknologi
Lebih terperinciAPLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Agustus 9 APLIKASI ISOUNTE ASH FLOW PAA KONTROL INVENTORY ENGAN BEBERAPA MAAM KREIT PEMBAYARAN SUPPLIER Hansi Aditya, Rully Soelaiman Manajemen Teknologi Informasi MMT -
Lebih terperinciHYDROGRAPH HYDROGRAPH 5/3/2017
5/3/2 HYDROGRAH REKAYASA HIDROLOGI Norma usita, ST.MT. HYDROGRAH Debit rencana banjir atau imasan banjir rencana di tentukan dengan beberaa metode, yaitu analitis, rasional, infitrasi, dan emiris. Metode
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral oleh Sudaratno Sudirham i Hak cita ada enulis, SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham Darublic,
Lebih terperinciKERANGKA TEORITIS. pemasaran, stok, impor dan ekspor beras Indonesia saling terkait secara simultan
III. KERANGKA TEORITIS Berdasarkan tinjauan ustaka yang telah dikemukakan maka disimulkan bahwa antara komonen enawaran, ermintaan, harga, endaatan etani, marjin emasaran, stok, imor dan eksor beras Indonesia
Lebih terperinciPenentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi
Jurnal Gradien Vol.4 No.2 Juli 2008 : 337-34 Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi Refrizon, Suwarsono, Herno Yudiansyah Jurusan Fisika,
Lebih terperinciV. PERCOBAAN. alat pengering hasil rancangan, berapa jenis alat ukur dan produk gabah sebagai
BAB V PERCOBAAN V. PERCOBAAN 5.1. Bahan dan alat Bahan dan peralatan yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari model alat pengering hasil rancangan, berapa jenis alat ukur dan produk gabah sebagai
Lebih terperinciModifikasi Hydrograf Satuan Sintetik Nakayasu Sungai Cisangkuy Dengan Metoda Optimasi
Modifikasi Hydrograf Satuan Sintetik Nakayasu Sungai Cisangkuy Dengan Metoda Otimasi Ariani Budi Safarina ABSTRAK Metoda hydrograf satuan sintetik dierlukan untuk menentukan arameter banjir di daerah aliran
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Integral dan Persamaan Diferensial ii Darublic BAB 3 Integral (3) (Integral Tentu) 3.. Luas Sebagai Suatu Integral. Integral Tentu Integral tentu meruakan integral yang
Lebih terperincioleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.
ANALISIS JALUR A. PENGERTIAN ANALISIS JALUR Telaah statistika menyatakan bahwa untuk tujuan eramalan/ endugaan nilai Y atas dasar nilai-nilai X 1, X,., X i, ola hubungan yang sesuai adalah ola hubungan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB TINJAUAN PUSTAKA.1. Pondasi Pondasi meruakan bagian aling dasar dari suatu struktur yang berfungsi untuk memikul beban dan kemudian meneruskannya ke tanah. Secara umum, berdasarkan kedalamannya ondasi
Lebih terperinciUNJUKKERJA TURBIN AIR MIKRO ALIRAN SILANG TERHADAP VARIASI SUDUT SUDU JALAN (RUNNER) PADA DEBIT KONSTAN UNTUK PLTMH
A.15. Unjukkerja Turbin Air Mikro Aliran Silang Terhada Variasi Sudut Sudu Jalan... (Yusuf Dewantara Herlambang) UNJUKKERJA TURBIN AIR MIKRO ALIRAN SILANG TERHADA VARIASI SUDUT SUDU JALAN (RUNNER) ADA
Lebih terperinciKata Kunci: Sistem Informasi, Pengukuran Kinerja Sistem, TRADE, Prototyping, TUKAB
ANALISA KINERJA SISTEM INFORMASI TUKAR UANG KARTAL ANTAR BANK (TUKAB) PADA KANTOR PELAYANAN KAS BRI PATTIMURA SEMARANG Dhany Andhyka 1, Wellia Shinta Sari 2 1,2 Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komuter,
Lebih terperinciAliran Daya Optimal dengan Batas Keamanan Sistem Menggunakan Bender Decomposition
JURAL TEKIK POMITS Vol., o., (4) Aliran Daya Otimal dengan Batas Keamanan Sistem Menggunakan Bender Decomosition Tri Prasetya Fathurrodli, Rony Seto Wibowo, Ontoseno Penangsang Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciV L R = ρ. B. (1) dan (3) C. (2) dan (3) D. (1) E. (2) 1. Karena pengaruh panjang penghantar, pada
. Karena engaruh anjang enghantar, ada i rangkaian listrik timbul arus sebesar 400 m. Uaya yang daat dilakukan agar kuat arusnya menjadi 800 m adalah.. anjang enghantar ditambah menjadi dua kalinya B.
Lebih terperinciANALISIS TRANSPORTASI DAN INSTALASI RIGID RISER PADA SISTEM FREE STANDING HYBRID RISER
ANALISIS TRANSPORTASI DAN INSTALASI RIGID RISER PADA SISTEM FREE STANDING HYBRID RISER Yonathan Mozes Mandagi 1, Paramashanti 2 1 Program Studi Teknik Kelautan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganeca 10
Lebih terperinciPETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS
PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS Adative R Control Chart as Alternative Shewhart R Control Chart in Detecting Small Shifts
Lebih terperinciSiklus Carnot dan Hukum Termodinamika II
Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II Siklus Carnot Siklus adalah suatu rangkaian roses sedemikian rua sehingga akhirnya kembali keada keadaan semula. Perhatikan Gambar 1! Gambar 1. Siklus termodinamika.
Lebih terperinciPERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK
1 PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK (Studi kasus ada Mahasiswa Program Studi Pendidikan EkonomiFKIP Universitas Jember angkatan tahun 2011, 2012, 2013) The Difference
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permintaan Pariwisata Pariwisata mamu mencitakan ermintaan yang dilakukan oleh wisatawan untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan ariwisata biasanya diukur dari segi jumlah
Lebih terperinciBAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR
BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR Berdasarkan ada bab sebelumnya, ada bab ini akan dijelaskan enetaan atribut-atribut (keseakatan istilah) yang akan digunakan, serta langkah-langkah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penentuan parameter. perancangan. Perancangan fungsional dan struktural. Pembuatan Alat. pengujian. Pengujian unjuk kerja alat
III. METODE PENELITIAN A. TAHAPAN PENELITIAN Pada penelitian kali ini akan dilakukan perancangan dengan sistem tetap (batch). Kemudian akan dialukan perancangan fungsional dan struktural sebelum dibuat
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SAESAR DI RSUD DR.M.HAULUSSY AMBON Mintje M.Nendissa (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK Kematian ibu daat disebabkan karena kehamilan dan ersalinan ibu
Lebih terperinciDESAIN KOMPENSATOR KAWASAN FREKUENSI. Dalam bab terdahulu, telah dipelajari analisa TKA dan prosedur desain. Desain
DESAIN KOMPENSATOR KAWASAN FREKUENSI Dalam bab terdahulu, telah dielajari analisa TKA dan rosedur desain. Desain TKA telah ditamilkan sebagai metode untuk menangani tanggaan eralihan (transien) sistem
Lebih terperinciPembicaraan fluida menjadi relatif sederhana, jika aliran dianggap tunak (streamline atau steady)
DINAMIKA FLUIDA Hidrodinamika meruakan cabang mekanika yang memelajari fluida bergerak (gejala tentang fluida cuku komleks) Pembicaraan fluida terdaat bermacam-macam antara lain: - dari jenis fluida (kental
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kelaa Kelaa adalah ohon serba guna bagi masyarakat troika. Hamir semua bagiannya daat dimanfaatkan orang. Kelaa (Cocos nucifera) adalah tanaman yang sangat lazim ditemukan di
Lebih terperinciOLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI
OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI Secangkir kopi dihasilkan melalui proses yang sangat panjang. Mulai dari teknik budidaya, pengolahan pasca panen hingga ke penyajian akhir. Hanya
Lebih terperinciPERBAIKAN TEGANGAN BUS AKIBAT GANGGUAN KONTINGENSI DENGAN MENGGUNAKAN INJEKSI SUMBER DAYA REAKTIF. Yasin Mohamad, ST.
PERBAIKAN TEGANGAN BUS AKIBAT GANGGUAN KONTINGENSI DENGAN MENGGUNAKAN INJEKSI SUMBER DAYA REAKTIF Yasin Mohamad, ST., MT 1 INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui erubahan-erubahan tegangan
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN BIBIT KEMIRI SUNAN TERHADAP DOSIS PUPUK NPK PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM. Ellen Rosyelina Sasmita dan Darban Haryanto
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KEMIRI SUNAN TERHADAP DOSIS PUPUK NPK PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM Ellen Rosyelina Sasmita dan Darban Haryanto Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN Veteran
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH (CIV -205)
MEKANIKA TANAH (CIV -205) OUTLINE Dasar-dasar konsolidasi tanah Proses konsolidasi Teori Terzaghi Uji konsolidasi dilaboratorium Intreetasi data hasil uji lab KOMPONEN PENURUNAN TANAH Penambahan beban
Lebih terperinciJurnal EKSPONENSIAL Volume 4, Nomor 1, Mei 2013 ISSN
Perbandingan Metode Klasifikasi Regresi Logistik Dengan Jaringan Saraf Tiruan (Studi Kasus: Pemilihan Jurusan Bahasa dan IPS ada SMAN 2 Samarinda Tahun Ajaran 2011/2012) Comarison of Classification Methods
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. = nilai peubah yang diamati µ = nilai rataan umum
9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih Leuwikopo, Institut Pertanian Bogor, Dramaga-Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober
Lebih terperinciIkatan Ahli Teknik Perminyakan indonesia. Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember 2009
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simosium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember 2009 Makalah Profesional IATMI 09 039 Pengaruh Laju Alir Fluida ada Otimasi Diameter Pia Transmisi Minyak Titik
Lebih terperinciIV. METODOLOGI A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN B. ALAT DAN BAHAN C. METODE PELAKSANAAN MAGANG
IV. METODOLOGI A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Kegiatan magang ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan terhitung mulai Februari 2011 samai dengan Juli 2011 di PT. United Tractors Pandu Engineering yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan jalur terendek (Shortest Path) meruakan suatu jaringan engarahan erjalanan dimana seseorang engarah jalan ingin menentukan jalur terendek antara dua kota
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Subyek Penelitian Telah dilakukan enelitian ada 53 asien dengan olineuroati diabetika DM tie 2 yang berobat di oli Penyakit Saraf dan Poli Dalam RSUP Dr.Kariadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dimulai dengan adanya ermasalahan yang ditemukan oleh enulis yakni mengenai validitas CAPM di dalam engalikasiannya terhada engukuran
Lebih terperinciNama : Mohammad Syaiful Lutfi NIM : D Kelas : Elektro A
Nama : Mohammad Saiful Lutfi NIM : D46 Kelas : Elektro A RANGKUMAN MATERI MOMENTUM SUDUT DAN BENDA TEGAR Hukum kekalan momentum linier meruakan salah satu dari beberaa hukum kekalan dalam fisika. Dalam
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CETAK BUKU DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT..XYZ
Yogyakarta, 27 Agustus 2008 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CETAK BUKU DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT..XYZ Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST
e-jurnal Matematika Vol. No. Agustus 0, 5-3 AKTOR-AKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOST SITTI HAJAR, MADE SUSILAWATI, D.P.E. NILAKUSMAWATI 3,,3 Jurusan Matematika, akultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BB III METODOLOGI PENELITIN Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah pengujian eksperimental terhadap lat Distilasi Surya dengan menvariasi penyerapnya dengan plastik hitam dan aluminium foil.
Lebih terperinciDhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2), Muhammad Ikbal 3), Nur Chamidah 4)
PEMODELAN KADAR GULA DARAH DAN EKANAN DARAH PADA REMAJA PENDERIA DIABEES MELIUS IPE II DENGAN PENDEKAAN REGRESI NONPARAMERIK BIRESPON BERDASARKAN ESIMAOR SPLINE Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2),
Lebih terperinciTRANSFORMASI AFFIN PADA BIDANG
Jurnal Matematika Vol. No. November 03 [ : 8 ] TRANSFORMASI AFFIN PADA BIDANG Gani Gunawan dan Suwanda Program Studi Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Islam Bandung Prgram Studi Statistika, Fakultas
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Sifat-sifat Fisik dan Mekanik Edible film. Analisis terhadap sifat-sifat fisik, mekanik dan biologis edible filmini meliputi:
55 Lampiran 1. Analisis Sifat-sifat Fisik dan Mekanik Edible film Analisis terhadap sifat-sifat fisik, mekanik dan biologis edible filmini meliputi: a. Pengukuran Ketebalan Film (McHugh dan Krochta, 1994).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 - April 2012 di Laboratorium Rekayasa dan Desain Bangunan Kayu dan Laboratorium Teknologi dan
Lebih terperinciOPTIKA FISIS. Celah Ganda Young Layar Putih
OPTIKA FISIS A. Interferensi Cahaya : Peraduan antara dua atau lebih gelombang cahaya yang menghasilkan ola tertentu. Untuk engamatan Interferensi gelombang cahaya, agar hasilnya daat diamati dierlukan
Lebih terperinciPENGAWETAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn
PENGAWETAN KAYU Eko Sri Haryanto, M.Sn PENGERTIAN Pengeringan kayu adalah suatu proses pengeluaran air dari dalam kayu hingga mencapai kadar air yang seimbang dengan lingkungan dimana kayu akan digunakan
Lebih terperinciInvestigasi Sifat Mekanik Material Komposit Yang Terbuat Dari Pemanfaatan Limbah Batubara Dengan Matrik Resin Poliester Tak Jenuh
Jurnal Mechanical, Volume 1, Nomor 1,Maret Investigasi Sifat Mekanik Material Komosit Yang Terbuat Dari Pemanfaatan Limbah Batubara Dengan Matrik Resin Poliester Tak Jenuh Zulhanif Teknik Mesin UNILA Gedung
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma Quick Sort
Komleksitas Algoritma Quick Sort Fachrie Lantera NIM: 130099 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha 10, Bandung E-mail : if099@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciPERKIRAAN LAJU ALIR OPTIMUM SUMUR GAS DENGAN ANALISIS NODAL. Edward ML Tobing
PERKIRAAN LAJU ALIR OPTIMUM SUMUR GAS DENGAN ANALISIS NODAL Edward ML Tobing Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS" etobing@lemigas.esdm.go.id S A R I Untuk mengetahui
Lebih terperinciPROSIDING ISSN: PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL
PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL Sumargiyani 1), Muhammad Iqna Hibatallah 2), Universitas Ahmad Dahlan 1),2) sumargiyani04@yahoo.om, iqnaunyu@gmail.om
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BEBAN PANAS (Q) TERHADAP KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI NATURAL PELAT DATAR
ANALISIS PENGARUH BEBAN PANAS (Q) TERHADAP KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI NATURAL PELAT DATAR Pieter W. Teteleta * Abstract Exerimental studies conducted to investigate the effect of a flat late
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016
ANALISIS FAKT RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 Rahmawati STIKES Nani Hasanuddin Makassar Alamat koresondensi: Rahmaq320@gmail.com/085395118181 ABSTRAK BBLR adalah bayi dengan berat
Lebih terperinciPROSIDING ISSN: PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL
PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL Sumargiyani 1) Muhammad Iqna Hibatallah 2) Universitas Ahmad Dahlan 1)2) sumargiyani04@yahoo.om iqnaunyu@gmail.om Abstrak
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE FUZZY RULE BASE PADA KASUS JOB-SHOP DENGAN PENJADWALAN ADAPTIF
IMPLEMENTASI METODE FUZZY RULE BASE PADA ASUS JOB-SHOP DENGAN PENJADWALAN ADAPTIF Husnul Hakim Ahmad Saikhu, S.Si, MT Jurusan Teknik Informatika ITS, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Seuluh
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN
SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk
Lebih terperinciPeramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins
Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 253-261 -ISSN: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 253 Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Ruiah Terhada
Lebih terperinciSOAL SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2009 BIDANG MATEMATIKA SMP
SOAL SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 009 BIDANG MATEMATIKA SMP SOAL PILIHAN GANDA 1. Jika a, b, 1, c, dan d membentuk barisan aritmetika, maka a + b + c + d = a. 4 b. 60 c. d. 90.
Lebih terperinciTugas akhir BAB III METODE PENELETIAN. alat destilasi tersebut banyak atau sedikit, maka diujilah dengan penyerap
BAB III METODE PENELETIAN Metode yang digunakan dalam pengujian ini dalah pengujian eksperimental terhadap alat destilasi surya dengan memvariasikan plat penyerap dengan bahan dasar plastik yang bertujuan
Lebih terperinciRegresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan. Netti Herawati 1) Alfian Futuhul Hadi 2)
BIAStatistika (2) Vol. 4, No., hal. 35 45 Regresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan Netti Herawati ) Alfian Futuhul Hadi 2) ) Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lamung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu untuk proses persiapan bahan baku, pembuatan panel, dan pengujian
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
9 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pembuatan CLT dengan sambungan perekat yang dilakukan di laboratorium dan bengkel kerja terdiri dari persiapan bahan baku,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu untuk proses persiapan bahan baku, pembuatan panel CLT, dan pengujian
Lebih terperinciDwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Abstract.
PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SMA MA ARIF NU 5 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR) Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia
Lebih terperinciMULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE DAN INTERPOLATOR
MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE DAN INTERPOLATOR Aryo Baskoro Utomo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Kamus UNNES Sekaran Gunungati, Semarang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TIJAUA PUSTAKA Portofolio Saham Portofolio berarti sekumulan investasi, untuk kasus saham, berarti sekumulan investasi dalam bentuk saham. Proses embentukan orfolio saham terdiri dari mengidentifikasi
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama
38 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah pembuatan alat yang dilaksanakan di Laboratorium Mekanisasi
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENERAPAN JENIS DAN TEBAL ISOLASI THERMAL TERHADAP KOEFISIEN KONVEKSI OVEN RUMAH TANGGA. Pieter W. Tetelepta * Abstract
PERBANDINGAN PENERAPAN JENIS DAN TEBAL ISOLASI THERMAL TERHADAP KOEFISIEN KONVEKSI OVEN RUMAH TANGGA Pieter W. Teteleta * Abstract An exerimental study was conducted to investigate the effect of tye and
Lebih terperinciHak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di dan tidak untuk di komersialkan.
2 Standar Nasional Indonesia Tata caraa enghitungan hujan maksimumm boleh jadi dengan metode Hersfield ICS 93.010; 19.040 Badan Standardis sasi Nasional BSN 2012 Hak cita dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KENTANG (SOLANUM TUBEROSUM L.) Tumbuhan kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas sayuran yang dapat dikembangkan dan bahkan dipasarkan di dalam negeri maupun di luar
Lebih terperinciBAB III PROSES TERMODINAMIKA GAS SEMPURNA
BAB III PROSES ERMODINAMIKA GAS SEMPURNA Proses emanasan dan eksansi gas secara umum bisa didefinisikan sebagai roses termodinamika. Dari engamatan, sebagai hasil dari aliran energi, erubahan terjadi ada
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Material Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Agregat halus yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciAnalisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS
D7 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (6) 75 (-98X Print) Analisis Keuasan Pengunjung Terhada Pelayanan Perustakaan ITS Sandra Yuni Wulandari dan Wahyu Wibowo Jurusan, Fakultas MIPA, Institut Teknologi
Lebih terperinciDIKTAT PENGERINGAN KAYU. Oleh: Efrida Basri
1 DIKTAT PENGERINGAN KAYU Oleh: Efrida Basri I. Konsep Dasar Pengeringan Kayu Pengeringan kayu adalah suatu proses pengeluaran air dari dalam kayu hingga mencapai kadar air yang seimbang dengan lingkungan
Lebih terperinciSOAL SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2009 BIDANG MATEMATIKA SMP 2009
A. SOAL PILIHAN GANDA SOAL SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 009 BIDANG MATEMATIKA SMP 009. Jika a, b,, c, dan d membentuk barisan aritmetika, mka a + b + c + d = 4 60 90. Misalkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Smith dan Skousen dalam bukunya Intermediate Accounting sebagai
BAB 2 ANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Menurut Smith dan Skousen dalam bukunya Intermediate Accounting sebagai berikut: Barang-barang yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan normal erusahaan,
Lebih terperinciPEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING
PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING Dian Permata Sari, Sri Setyaningsih, dan Fitria Virgantari. Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciPERBAIKAN PERAPEN PERAJIN GAMELAN DESA TIHINGAN KLUNGKUNG BALI DAPAT MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PERAJIN
PERBAIKAN PERAPEN PERAJIN GAMELAN DESA TIHINGAN KLUNGKUNG BALI DAPAT MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PERAJIN I Ketut Gde Juli Suarbawa I Ketut Bangse Program Studi Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bali
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan
Standar Kometensi Kometensi Dasar Menjelaskan kinetika dan kesetimbangan reaksi kimia serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Menjelaskan engertian reaksi kesetimbangan. Menyelidiki faktor-faktor yang
Lebih terperinciPenerapan Multivariate Exponentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya
1 Peneraan Multivariate Exonentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya R. Candra Dewantara (1), Dr. Muhammad Mashuri, M.T. () Jurusan Statistika,
Lebih terperinci