JUDUL : PROFIL PKM RESPON

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JUDUL : PROFIL PKM RESPON"

Transkripsi

1 JUDUL : SISTEM INFORMASI BINA LINGKUNGAN PROFIL PKM RESPON Nama Kelompok Dibentuk Jumlah Pertemuan Lama Pertemuan Presentase Kehadiran : SISI BILIK : 23 Januari 2013 : 20 Kali : 1-2 Jam : 90% Fasilitator Ketua Sekretaris Anggota : Tb. Ike Nikita : Muhammad Zakki : Ahmad Iqbal : Nelson Poluakan Andri Kurnia R KEBERADAAN PKM DALAM STRUKTUR ORGANISASI DIVISI HUMAS & KEAMANAN Tb. Ike Nikita Kadiv. K di Humas H & Kam. K Anhar Tata Usaha Muhammad Zakki Kadis Kadis. Humas & BL Nana Stiana Kadis Kadis. Keamanan Ahmad Iqbal Kasi. Protokoler... Kasi PKBL. Andri Arifinta Kasi. Kam.Non Kws Qodar Kasi. Kam.Kws Andri KR Analis Publikasi Nelson Poluakan Analis BL... Pleton Non Kws Kws.... Pleton Kws Udin Syamsudin Resepsionis... Operator p Telp. p

2 JADWAL KEGIATAN : Langkah Kegiatan M Jan Fb Febr Mart Apr M M M M M M M M M M M M M M M 4 Plan Identifikasi Masalah Mencari iakar Penyebab b Menentukan Penyebab Dominan 4 Membuat Rencana Perbaikan Do 5 Check 6 Action 7 Melakukan Perbaikan Memeriksa Hasil & Dampak Perbaikan Membuat Standarisasi Keterangan Gambar : M : Minggu Ke... : Target Penyelesaian : Realisasi

3 P L A N LANGKAH 1 : MENGIDENTIFIKASI MASALAH I.1. Dasar Pembentukan PKM : Mensupport Kinerja Divisi Humas & Keamanan yaitu: Pelayanan Sistem Informasi Bina Lingkungan dan CSR I.2. Latar Belakang Masalah : Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial dunia usaha saat ini telah menjadi isu sentral dan populer. p Berdasarkan kesadaran internal maupun eksternal dari perusahaan yang sukses maupun gagal, beberapa perusahaan mulai menyadari, bahwa dunia usaha untuk mencapai kesuksesan dan berkelanjutan tidak cukup hanya mengejar profit (ekonomi) tetapi juga harus bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan bagi komunitas lokal dan masyarakat luas. Komitmen KIEC terhadap pengembangan masyarakat dan wilayah tentu tak diragukan lagi sebab PT. KIEC berkomitmen menjadikan Corporate Social Responsibilty (CSR) sebagai bagian integral dari proses menjalankan bisnisnya, CSR dapat diartikan sebagai integrasi operasi bisnis dan nilai-nilai, bahkan CSR bukan hanya bersifat pemanis belaka ataupun hanya terkait dengan masalah kepedulian atau etika, tetapi menyangkut sesuatu yang yang lebih besar yakni kewajiban atau tanggung jawab. sehingga prestasi perusahaan dalam CSR akan disoroti masyarakat sekitar bahkan secara nasional, akan kontribusinya terhadap pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya.

4 I.3. Perumusan Masalah : Berdasarkan pada hasil brainstorming anggota PKM Sisi Bilik Divisi Humas & Kam, yaitu : Proses Pendataan & pelayanan pencarian informasi bantuan yang telah diberikan relatif lama : lebih dari 1 jam. Ketergantungan pada personil tertentu untuk pelayanan permintaan data : 1-2 orang saja. Pemborosan space hard disk karena duplikasi data perangkat komputer yang sebenarnya memiliki fungsi yang hampir sama. Tidak semua aktifitas kegiatan CSR tercatat dengan baik. NO KEGIATAN UTAMA DETAIL KEGIATAN 1 Penerimaan Proposal 2 Input Data Manual 3 Proses Persetujuan Proposal 4 Proses Output/laporan WAKTU PELAKSANAA N RATA-RATA (Menit) Personil menerima proposal masuk 5 Personil mengidentifikasi proposal 10 Personil mengecek kelayakan proposal 15 Personil mencatat di buku besar 10 Personil mengetik Kembali di MS. Excel 15 Personil membuat dan mencatat lembar persetujuan 10 Personil mencatat di buku 10 Personil menyerahkan proposal ke direksi 10 Personil menyerahkan proposal ke keuangan untuk proses pencairan dana bantuan 10 Personil mengetik Kembali di MS. Excel 10 Personil membuka di buku catatan 15 Personil Mencocokan dengan data di Excel 45 Personil mencetak data yang dibutuhkan 15 Total 180

5 I.4. Penetapan Judul : Terkait dengan Kinerja Divisi Humas dan Keamanan terhadap proses penyajian data mengenai bantuan sosial / CSR maka kami sepakat menetapkan judul Optimalisasi Sistem Informasi Bina Lingkungan dan CSR Cilegon, Juni 2013 Tb. Ike Nikita Fasilitator t Muhammad Zakki Kt Ketua P L A N LANGKAH 2 : MENGANALISA AKAR PENYEBAB MASALAH Man Machine Proses input data tergantung personel tertentu Pencatatan data bina lingk/csr tdk konsisten secara harian Data tidak update Pencatatan laporan menggunakan buku Personnel merekap laporan secara manual Pemborosan ATK/buku Sistem Informasi Bina Lingk/CSR kurang efektif Pencarian data lama Pencatatan laporan masih manual Belum ada Database Standar Methode Sosialisasi database belum optimal Rk Rekapitulasi itl ilaporan terlalu ll lama Personil belum memahami program baru Enviroment

6 Dari Diagram Fishbone di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi akar penyebab masalah dari aktifitas pelayanan adalah sbb: No Faktor Masalah Penyebab Akibat 1. Manusia Proses input tergantung Pencatatan data bina lingk/csr Data tidak up date pada personel tertentu tdk konsisten secara harian 2. Mesin Pencatatan laporan Personnel merekap laporan Pemborosan ATK/buku menggunakan buku secara manual 3. Metode Belum ada database Pencatatan laporan masih Pencarian data lama standar manual 4. Enviroment Sosialisasi i dtb database Personil belum memahami Rk Rekapitulasi itl ilaporan belum optimal program baru terlalu lama P L A N LANGKAH 3 : MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB DOMINAN Berdasarkan kesepakatan seluruh personil PKM SISI BILIK, untuk menentukan penyebab masalah dominan yaitu dengan metode Nominal Group Technique (NGT) : No Masalah/Personil Proses input tergantung pada personel tertentu Pencatatan laporan menggunakan buku Belum ada database standar Sosialisasi database belum optimal 1 Muhammad Zakki Ahmad Iqbal Nelson Andri KR Total

7 No Faktor Penyebab Nilai NGT Prosentase Kumulative 1 Proses input tergantung pada personel tertentu 13 27,65 % 27,65 % 2 Pencatatan laporan menggunakan buku 10 21,3 % % 3 Belum ada database standar 15 31,9 % 80,85 % 4 Sosialisasi database belum optimal 9 19,15 % 100 % % PARETO CHART DIVISI HUMAS & KEAMANAN % % 00% % 00% 80.00% 68.10% 60.00% 00% Presentase 40.00% 20.00% 00% 31.90% 27.65% 40.45% 21.30% 19.15% 19% Kumulatif 0.00% Belum ada database standar Proses input tergantung pada personel tertentu Pencatatan laporan menggunakan buku Sosialisasi database belum optimal

8 Uji Hipotesa Faktor Penyebab Dominan Sistem Informasi Bina Lingkungan di PT KIEC : NO Faktor Dominan Uji Hipotesa 1 Proses input tergantung Dari sekian banyak data proposal yg masuk dari masyarakat membuat pada personel tertentu file penyimpanan data menjadi tidak terpusat sehingga menyebabkan pengolahan lh data harus dilakukan k oleh lhpersonel tertentu. 2 Pencatatan laporan menggunakan buku 3 Belum ada database standar 4 Sosialisasi database belum optimal Dari permasalahan tidak adanya database pencatatan di komputer membuat banyak file yang tersimpan di buku/manual sehingga menyebabkan penggunaan ATK bertambah banyak. Database pada dasarnya dibuat untuk menampung data-data yang diperlukan dengan beberapa tabel yang berisikan field-field dengan satu primary key yang kemudian terdapat relasi antar tabel didalamnya. Dari data yang ada belum ada database untuk pencatatan data bantuan yang sudah diberikan untuk mempermudah proses pencarian informasi & setiap personil masih melakukan pencatatan manual dibuku besar, hal ini diduga sebagai faktor penyebab lambannya pencarian data informasi. program database merupakan mekanisme perlu yang perlu disosialisasikan kepada pihak yang akan memanfaatkan program database tersebut agar kemudahan dalam mengakses data dapat dilakukankan dengan baik. Sosialisasi penggunaannaan database dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dilakukan pelatihan khusus bagi personil tertentu atau dapat dilakukan dengan knowledge sharing dari personil yang sudah mengerti tentang program database kepada personil yang belum mengerti program database.

9 P L A N LANGKAH 4 : MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN NO Akar Penyebab Why What Where,When,Who How 1 Proses input Proses Pendataan tidak Divisi Humas & kam, Membuat program yang tergantung pada pengolahan data konsisten Desember 2012, bisa di akses oleh setiap personel tertentu menjadi lama Nelson personnel yg ada d divisi humas 2 Pencatatan Belum ada Banyak Divisi Humas & Kam, Bekerjasama dengan laporan database yang menggunakan Desember 2012, Divisi PSP agar menggunakan menyimpan ATK Nl Nelson P Pencatatan t data CSR buku catatan CSR menggunakan program database 3 Belum ada Agar seluruh data Membuat Divisi Humas & Kam, Divisi Humas & Kam database standar CSR dapat sistem/software Divisi PSP, Jan 2013, bekerjasama dengan ditelusuri dengan efektif dan efisien data base CSR yang handal Nelson P, Aries Pratama Divisi PSP untuk merancang sistem/software data base CSR yang diperlukan 4 Sosialisasi Agar setiap Melakukan Divisi Humas & Kam Memberikan database belum optimal personil mengerti dan memahami sistem database CSR pelatihan atau knowledge sharing program database CSR dan Divisi PSP, Desember 2012, M. Zakki, Aries Pratama pengetahuan dasar tentang pengoperasian dan proses inputisasi data CSR melalui data base yang telah dibuat

10 Menentukan Target : Turun 50 % 90 0 Sebelum Sesudah PKM SISI BILIK Bertekad menurunkan waktu Penyajian Data Informasi Bina Lingkungan/CSR sebesar 50% D O LANGKAH 5 : MELAKSANAKAN PERBAIKAN NO Akar Penyebab 1 Proses input tergantung pada personel tertentu Tindakan Perbaikan Sebelum Sesudah Pada saat penginputan data proposal, format laporan dan penyimpanan data Setiap personnel mengetahui proses hanya diketahui oleh personnel tertentu, pencatatan di database CSR, sehingga dapat menghambat proses sehingga lebih efektif dan efisien laporan ketika personnel tersebut berhalangan

11 NO Akar Penyebab 2 Pencatatan laporan menggunakan buku besar Tindakan Perbaikan Sebelum Sesudah Dengan menggunakan pencatatan di Pencatatan menggunakan program buku besar dan Excel megakibatkan database bina lingkungan sehingga pendataan proposal dan bantuan CSR lebih efisien dalam penggunan ATK. membutuhkan banyak file dan ATK 3 Belum ada database Penyimpanan data masih belum Penyimpanan data tersandarisasi standar terkonsep sehingga pencarian data sehingga pencarian data lebih cepat menjadi lama 4 Sosialisasi database belum optimal Personnel kesulitan melakukan proses pendataan CSR Lebih memudahkan Personnel untyuk melakukan proses pendataan CSR

12 C H E C K LANGKAH 6 : MENELITI HASIL PERBAIKAN Berikut Ini Adalah Data Perbandingan Aktifitas Sistem Informasi Bina Lingkungan Sebelum Dan Sesudah Perbaikan : NO KEGIATAN UTAMA SEBELUM SESUDAH 1 Penerimaan Proposal Input Data Proses Persetujuan Proposal Proses Output/laporan No QCDSME Sebelum Sesudah 1 Quality Data tersimpan di buku besar Data tersimpan dalam database komputer 2 Cost Menggunakan banyak buku besar dan Melalui sistem komputerisasi penggunaan kertas untuk membuat laporan ATK berkurang. menggunakan excell (2 bh buku besar, 2 rim kertas, 4 tinta komputer) (penggunaan buku besar, kertas berkurang menjadi ½ rim, tinta 1 bh dari + 1,5 jt menjadi +700 rb ) 3 Delivery Memakai buku besar dengan waktu 30 Menit untuk membuat laporan. Menggunakan program database 8 Menit waktu yang dibutuhan untuk penyajian data 4 Moral Proses pembuatan data laporan bina Proses pembuatan data laporan bina lingkungan/csr berbelit dan lingkungan/csr lebih mudah dan up date menyulitkan karena dilakukan secara karena sudah terdata dalam program manual database. 5 Environment Personnel bl belum memahami program Personnel memahami program database database bina lingkungan/csr bina lingkungan/csr

13 A C T I O N LANGKAH 7 : STANDARISASI NO Standarisasi PIC 1 Personnel menerima proposal/permohonan bantuan dari Perorangan/LSM/Instansi/Sarana Ibadah atau hasil kunjungan /memo direksi. Sie Bina Lingkungan 2 Personnel melakukan penyotiran, proposal yang memenuhi syarat dilakukan rechek/verifikasi untuk pemberian bantuan. 3 Personnel menyiapkan pengajuan dana kepada Direksi, dengan melampirkan proposal permohonan. Jika tidak diterima proposal diarsip atau dikembalikan kepada pemohon. 4 Jika Direksi setuju, personnel menyerahkan pengajuan bantuan sosial yg telah disetujui ke Keuangan untuk dilakukan proses. 5 Personnel mencatat di Database Sistem Informasii Bina Lingkungan/CSR setiap bantuan/sumbangan yang telah diberikan, untuk penerbitan laporan. Sie Bina Lingkungan Kadis Humas Keuangan Sie Bina Lingkungan

14 7.2 STANDAR HASIL STANDAR HASIL Berdasarkan PKM yang telah dilakukan Aktivitas Penyajian Data Sistem Informasi Bina Lingkungan/CSR sebelumnya membutuhkan waktu 180 Menit turun menjadi 90 atau turun sebesar 50%

PKM KUMIS SEKSI MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SURAT MENYURAT DIVISI HUKUM MELALUI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEARSIPAN 02 JUNI 2013

PKM KUMIS SEKSI MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SURAT MENYURAT DIVISI HUKUM MELALUI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEARSIPAN 02 JUNI 2013 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SURAT MENYURAT DIVISI HUKUM MELALUI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEARSIPAN 02 JUNI 2013 Fasilitator Ketua Sekretaris Anggota : DIMYATI MARZUKI : BAMBAM IBRAHIM :

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem & Produktivitas

Pengembangan Sistem & Produktivitas SINOVA Pengembangan Sistem & Produktivitas GUGUS KENDALI MUTU SINOVA DIVISI : PENGEMBANGAN SISTEM & PRODUKTIVITAS NAMA KELOMPOK : SINOVA TEMA : DIBENTUK : 03 SEPTEMBER 2012 FASILITATOR (NIK) : BUNYAMIN

Lebih terperinci

Sistem Pengelolaan Kearsipan Dokumen Proyek Perencanaan Perawatan Melalui Komputerisasi

Sistem Pengelolaan Kearsipan Dokumen Proyek Perencanaan Perawatan Melalui Komputerisasi 2016 Sistem Pengelolaan Kearsipan Dokumen Proyek Perencanaan Perawatan Melalui Komputerisasi Dibuat Oleh : GKM PERAWAN AYI HERDIANA 0000072 EDI YANTO 0000185 RAMDANI 0000115 AMPERA US. 0000143 DIAN RUDDYANA

Lebih terperinci

PT.KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON.

PT.KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON. GKM MERAWIS MANAJEMEN RISIKO WEB INFORMATION SYSTEM PT.KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON Latar Belakang a Masalah a NO. MASALAH 1. Awareness/kepedulian risk owner terhadap keberadaan risiko kerja masih

Lebih terperinci

Optimalisasi Implementasi Employee Opinion Survey melalui portal intranet PT KIEC

Optimalisasi Implementasi Employee Opinion Survey melalui portal intranet PT KIEC 2013 Optimalisasi Implementasi Employee Opinion Survey melalui portal intranet PT KIEC Dibuat Oleh : ARIES PRATAMA PUTRA 0000149 ARIFA NORMA DEWI 0000150 JUDUL : Optimalisasi Implementasi Employee Opinion

Lebih terperinci

PROFIL PT. KIEC. Dibuat Oleh : KAMALLUDIN NIK :

PROFIL PT. KIEC. Dibuat Oleh : KAMALLUDIN NIK : 2013 PROFIL PT. KIEC Dibuat Oleh : KAMALLUDIN NIK : 00002046 MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN KREATIFITAS PENGELOLAAN ARSIP PEMBUAT SARAN : Nama : Kamalludin Dinas : Keuangan & Umum No.reg : 0002046 Divisi

Lebih terperinci

JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC

JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC Dibentuk : 22 Juli 2013 Divisi : Pengawasan Pemb. & Perawatan Judul GKM

Lebih terperinci

GKM DERING. Pemanfaatan ROUTER DIAL NUMBER Guna Efisiensi Biaya Pemakaian Telepon di Hotel The ROYALE KRAKATAU

GKM DERING. Pemanfaatan ROUTER DIAL NUMBER Guna Efisiensi Biaya Pemakaian Telepon di Hotel The ROYALE KRAKATAU GKM DERING Pemanfaatan ROUTER DIAL NUMBER Guna Efisiensi Biaya Pemakaian Telepon di Hotel The ROYALE KRAKATAU PEMANFAATAN ROUTER DIAL NUMBER GUNA EFISIENSI BIAYA PEMAKAIAN TELEPON DI HOTEL THE ROYALE KRAKATAU

Lebih terperinci

GKM BAJA JUDUL MEMPERKECIL RESIKO REKANAN YANG TIDAK QUALIFIED DALAM PROSES KUALIFIKASI LELANG PENGADAAN BARANG & JASA SUSUNAN TIM : : : :

GKM BAJA JUDUL MEMPERKECIL RESIKO REKANAN YANG TIDAK QUALIFIED DALAM PROSES KUALIFIKASI LELANG PENGADAAN BARANG & JASA SUSUNAN TIM : : : : GKM BAJA JUDUL MEMPERKECIL RESIKO REKANAN YANG TIDAK QUALIFIED DALAM PROSES KUALIFIKASI LELANG PENGADAAN BARANG & JASA SUSUNAN TIM Fasilitator Ketua Sekretaris Anggota : : : : Djauhari Arivai (27) Deny

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab lamanya waktu perbaikan jaringan komputer dan mencari solusi perbaikannya dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Identifikasi Masalah Studi Pustaka Menentukan Tujuan 8 Langkah dan 7 Tools 1. Menentukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Dalam pelaksanaan penelitian, serta untuk mempermudah menyelesaikan. yang diperlukan dalam suatu penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Dalam pelaksanaan penelitian, serta untuk mempermudah menyelesaikan. yang diperlukan dalam suatu penelitian. BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Definisi Dalam pelaksanaan penelitian, serta untuk mempermudah menyelesaikan persoalan yang dihadapi, maka perlu diuraikan terlebih dahulu langkah-langkah yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui cacat terbesar yaitu cacat produk salah ukuran yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Identifikasi Masalah Studi P ustaka Menentukan Tujuan 8 Langkah dan 7 Tools 1. Menentukan

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flow Chart Pemecahan Masalah Dalam flow chart pemecahan masalah dalam penelitian ini menggambarkan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melakukan penelitian.

Lebih terperinci

: DINAR W KRA. (Delivery Investment to a New Arrival Result Wisma Krakatau)

: DINAR W KRA. (Delivery Investment to a New Arrival Result Wisma Krakatau) GKM DINAR W KRA 1. Daftar Isi - ii 2. Profile GKM - 1 3. Visi & Misi PT KIEC - 1 4. Budaya Perusahaan PT KIEC - 1 Tata Nilai - 1 KIEC Fokus - 1 Divisi Properti Industri - 1 5. Struktur Organisasi - 2 6.

Lebih terperinci

GKM TAXi TAX INFORMATION INTEGRATED OF PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

GKM TAXi TAX INFORMATION INTEGRATED OF PAJAK PERTAMBAHAN NILAI GKM TAXi TAX INFORMATION INTEGRATED OF PAJAK PERTAMBAHAN NILAI Divisi Perbendaharaan Subdirektorat Keuangan PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon JUDUL : TAX INFORMASTION INTEGRATED of PAJAK PERTAMBAHAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Gambar 3.1 : Diagram Alir Metodologi Penelitian 25 3.1 Observasi Lapangan dan Indentifikasi

Lebih terperinci

THE ROYALE KRAKATAU. Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos GKM - Hotel

THE ROYALE KRAKATAU. Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos GKM - Hotel THE ROYALE KRAKATAU Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos GKM - Hotel Profil GKM - Hotel Dibentuk: 15 April 2012 Divisi: Unit Otonom Hotel Alamat: JL. KH. Yasin Beji No.04 Cilegon Jumlah Pertemuan:

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 24 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Dalam pelaksanaan penelitian dan untuk mempermudah memecahkan persoalan yang dihadapi, perlu diuraikan terlebih dahulu langkah-langkah yang diperlukan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa 5.1.1 Analisa Kondisi yang Ada Dari Target yang telah ditetapkan, untuk mencapai hal tersebut dilakukan analisa terhadap kondisi-kondisi yang ada (genba lapangan) di

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Model dan Teknik Penyelesaian Masalah Model pengatasan masalah reject dapat digambarkan sebagai berikut: STUDI PUSTAKA TUJUAN PENELITIAN OBSERVASI PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Persaingan global di bidang manufacturing otomotif yang sarat dengan tuntutan kualitas, lead time singkat dan on time delivery maka diperlukan perbaikan terus menerus dan rencana produksi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil wawancara kepada Ibu Mustika Murni, Department Head IT Solution. 1. Bagaimana proses pembuatan dokumen yang ada pada ACC saat ini?

LAMPIRAN. Hasil wawancara kepada Ibu Mustika Murni, Department Head IT Solution. 1. Bagaimana proses pembuatan dokumen yang ada pada ACC saat ini? LAMPIRAN Lampiran Wawancara sistem berjalan Hasil wawancara kepada Ibu Mustika Murni, Department Head IT Solution mengenai sistem yang sedang berjalan 1. Bagaimana proses pembuatan dokumen yang ada pada

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 76

BAB V ANALISA HASIL. 76 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Sasaran Mutu Dari hasil pengolahan data, analisis kuantitatif disesuaikan dengan data yang dikumpulkan. Sehingga menjawab pelaksanaan pencapaian sasaran mutu dan proses

Lebih terperinci

KRAKATAU STEEL BUILDING MANAGEMENT DINAS OPERASIONAL TEHNIK (DOT) JAKARTA. SUMBANG SARAN Saprudin JUDUL: MEMBUAT KOTAK MATRIAL DI UNIT A H U

KRAKATAU STEEL BUILDING MANAGEMENT DINAS OPERASIONAL TEHNIK (DOT) JAKARTA. SUMBANG SARAN Saprudin JUDUL: MEMBUAT KOTAK MATRIAL DI UNIT A H U KRAKATAU STEEL BUILDING MANAGEMENT DINAS OPERASIONAL TEHNIK (DOT) JAKARTA SUMBANG SARAN Saprudin JUDUL: MEMBUAT KOTAK MATRIAL DI UNIT A H U PENDAHULUAN 1. Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT.KIEC(Unit

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir DELAPAN LANGKAH 8. Menetapkan target 1. Menentukan tema & analisa situasi 9. Standarisasi & rencana 2. Menetapkan target 6. Evaluasi hasil 3. Analisa faktor penyebab

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Analisa Histogram. Apabila dilihat dari hasil pengolahan data, berdasarkan histogram

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Analisa Histogram. Apabila dilihat dari hasil pengolahan data, berdasarkan histogram BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data 5.1.1 Analisa Histogram Apabila dilihat dari hasil pengolahan data, berdasarkan histogram yang terbentuk, ada 2 jenis cacat produksi yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 1.1 Tahap Analyze 1.1.1 Diagram Pareto Pada tahapan Analyse diagram pareto berguna untuk membantu mengurutkan prioritas penyelesaian masalah yang harus dilakukan. Yaitu melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Identifikasi Masalah dan Penetapan Target 4.1.1 Identifikasi Masalah (Problem Identification) Dalam proses identifikasi masalah yang pertama adalah menemukan persoalan,

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Menentukan Tema PT. Akebono Brake Astra Indonesia (PT. AAIJ) adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri otomotif, produk yang diproduksi disini adalah brake

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. mengetahui tingkat efektivitas penggunaan mesin AU L302,dari data hasil. Availability Ratio (%)

BAB V ANALISA HASIL. mengetahui tingkat efektivitas penggunaan mesin AU L302,dari data hasil. Availability Ratio (%) BAB V ANALISA HASIL 5.1 Pembahasan Analisa perhitungan Overal Equipment Effectiveness (OEE) dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan mesin AU L302,dari data hasil perhitungan availability

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis 5.1. Merencanakan ( plan Analisis Data Kecelakaan

Bab 5 Analisis 5.1. Merencanakan ( plan Analisis Data Kecelakaan Bab 5 Analisis Pada bab ini akan dilakukan analisis dan pembahasana dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terhadap penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, diantaranya yaitu analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu 39 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui gambaran persoalan terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh

Lebih terperinci

BAB 1 RENCANA PEMBELAJARAN DAN RENCANA TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN EVEN

BAB 1 RENCANA PEMBELAJARAN DAN RENCANA TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN EVEN BAB 1 RENCANA PEMBELAJARAN DAN RENCANA TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN EVEN 1.1 Learning Outcomes Setelah menyelesaikan topik ini, mahasiswa diharapkan akan dapat memahami Rencana Pembelajaran yang akan ditempuh

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara langsung dan mendapatkan data lengkap. Kemudian penulis melakukan analisa masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan-perusahaan di Indonesia pada saat ini semakin tumbuh dan berkembang, baik di dalam jumlah maupun jenis usaha yang dijalankan. Pada umumnya, tujuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 KPPU dan Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) adalah Lembaga Independent yang dibentuk

Lebih terperinci

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS JAKARTA 2017 PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Langkah awal yang perlu dilakukan untuk menjawab tantangan dan persaingan global di bidang industri manufaktur otomotif khususnya di seksi Die Design, adalah suatu analisa manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), juga aspek sosial dan lingkungan yang biasa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN SMA Kristen Kalam Kudus memiliki prosedur sistem yang sedikit berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena sistem yang dijalankan masih tergolong

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uji kompetensi adalah proses penilaian baik teknis maupun non teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah seseorang kompeten atau belum pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem yang sedang berjalan adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Organisasi Perusahaan 3.1.1 Sejarah dan PerkembanganPerusahaan Pengiriman tenaga kerja di luar negeri sangat dirasakan manfaatnya, selain untuk memperoleh

Lebih terperinci

Manual SIAP DITJENSPK. Disiapkan Oleh CV. Lightbulb. Manual SIAP-SETSPK

Manual SIAP DITJENSPK. Disiapkan Oleh CV. Lightbulb. Manual SIAP-SETSPK SIAP Manual DITJENSPK Aplikasi ini adalah sebuah sistem terintegrasi untuk mengatu proses masuk dan keluar surat dalam sebuah direktorat serta mengotomasi proses disposisi dari eselon yang lebih tinggi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Digunakan Sistem yang digunakan saat ini pada PT. Media Medan Pers adalah sistem yang dapat dikatakan masih manual, yang saat ini bergerak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam

Lebih terperinci

Helpdesk Overview. 2. Berapa lama anda ditempatkan di helpdesk? < 1 tahun 1 3 tahun 3 5 tahun > 5 tahun

Helpdesk Overview. 2. Berapa lama anda ditempatkan di helpdesk? < 1 tahun 1 3 tahun 3 5 tahun > 5 tahun Helpdesk Overview Rekan-rekan helpdesk Yth, Kuesioner ini dibuat untuk melihat serta memetakan kondisi internal team helpdesk pada saat ini. Mohon jawab setiap pertanyaan dengan memberikan tanda V pada

Lebih terperinci

Analisa & Perancangan Sistem Informasi

Analisa & Perancangan Sistem Informasi Analisa & Perancangan Sistem Informasi Oleh: Achmad Zakki Falani, S.Kom Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart

Lebih terperinci

Tranformasi Logical Record Structure ke Relasi/Tabel

Tranformasi Logical Record Structure ke Relasi/Tabel TRANFORMASI LRS KE RELASI/TABEL DAN RANCANGAN BASIS DATA Tranformasi Logical Record Structure ke Relasi/Tabel Aturan Transformasi LRS ke Relasi/Tabel 1. Tiap satu LRS akan menjadi satu tabel 2. Nama LRS

Lebih terperinci

BAB 5 PERENCANAAN GLOBAL

BAB 5 PERENCANAAN GLOBAL BAB 5 PERENCANAAN GLOBAL 5.1 Learning Outcomes Setelah menyelesaikan topik ini, mahasiswa diharapkan akan dapat menyusun rencana global sebuah CE dengan pola 5W + 1H, secara kelompok 3 orang. 5.2 Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya pada bagian humas STIKOM Surabaya. Pemanfaatan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya pada bagian humas STIKOM Surabaya. Pemanfaatan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin pesat, perkembangan tersebut tengah berdampak pada segala aspek kehidupan manusia salah satunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan berupa penyelenggaraan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan berupa penyelenggaraan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan berupa penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan barang barang, menyusun daftar barang yang bersangkutan ke dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Tahapan yang diperlukan pada pembuatan suatu program yaitu menganalisa sistem yang telah ada mengenai kelebihan dan kekurangan sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Metodologi penelitian ini berguna sebagai acuan dalam melakukan penelitian, sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik. Penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan peta kendali p sebelumnya maka diperoleh hasil dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian pada pembuatan sistem ini menggunakan SDLC Model

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian pada pembuatan sistem ini menggunakan SDLC Model BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada pembuatan sistem ini menggunakan SDLC Model Waterfall. Seperti yang dijelaskan pada Gambar 2.1, model waterfall memiliki

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI DATA PENGUNJUNG MUSEUM. Disusun oleh: Tri Raharjo TI/22

PEMBUATAN APLIKASI DATA PENGUNJUNG MUSEUM. Disusun oleh: Tri Raharjo TI/22 PEMBUATAN APLIKASI DATA PENGUNJUNG MUSEUM Disusun oleh: Tri Raharjo 13111052 TI/22 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015 DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

19

19 20 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Dalam bab ini penulis mencoba menguraikan secara garis besar sistem yang berjalan, maka dapat menyebutkan hal-hal yang menjadi masalah dan perlu diselesaikan dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 27 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Pengelolaan data perawatan dan perbaikan hardware maupun software komputer yang berada di direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia

Lebih terperinci

PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU)

PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU) PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono POKOK BAHASAN : TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU) DESKRIPSI Pengendalian mutu terpadu (PMT) lebih merupakan sikap dan perilaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju, khususnya teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala

BAB V ANALISA HASIL Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala 84 BAB V ANALISA HASIL 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berikut akan dijelaskan mengenai objek penelitian.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berikut akan dijelaskan mengenai objek penelitian. 25 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Berikut akan dijelaskan mengenai objek penelitian. 3.1.1 Sejarah Tentang Sekolah SMU PGII 2 Bandung merupakan SMU yang terletak di jalan Pahlawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten berkedudukan sebagai unsur pelaksana otonomi daerah di bidang pendidikan yang mana di pimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif (descriptif research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian mulai dari observasi awal hingga diperolehnya kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Langkah-langkah

Lebih terperinci

UPAYA PENURUNAN KEJADIAN KEHILANGAN GELAS BERUKURAN SEDANG MELALUI PENERAPAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) DI UNIT GIZI, RS ABC, JAKARTA

UPAYA PENURUNAN KEJADIAN KEHILANGAN GELAS BERUKURAN SEDANG MELALUI PENERAPAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) DI UNIT GIZI, RS ABC, JAKARTA UPAYA PENURUNAN KEJADIAN KEHILANGAN GELAS BERUKURAN SEDANG MELALUI PENERAPAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) DI UNIT GIZI, RS ABC, JAKARTA Jonny Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering,

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL Yohannes Yahya Welim 1, Muhammad Iqbal 2 1,2 Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang dikelola oleh unit Community Development Center (CDC) telah melaksanakan tanggung jawab sosial

Lebih terperinci

JUDUL IMPROVEMENT *mengacu pada prinsip SMART

JUDUL IMPROVEMENT *mengacu pada prinsip SMART JUDUL IMPROVEMENT *mengacu pada prinsip SMART NAMA KBK : INSTANSI : IMPROVEMENT BIDANG : PELAYANAN / ADMINISTRASI *pilih salah satu yang relevan atau tambahkan yang sesuai BIODATA KBK FASILITATOR : KETUA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi adalah sesuatu hal yang pasti. Perkembangan teknologi semakin lama semakin berkembang dengan pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat untuk memudahkan dalam pencariannya. pada PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat untuk memudahkan dalam pencariannya. pada PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan membutuhkan cara praktis dalam mengelola dokumen. Dokumen yang dimaksud adalah bermacam-macam bentuk surat seperti surat perjanjian, surat kuasa,

Lebih terperinci

Standar Operasional Prosedur

Standar Operasional Prosedur Standar Operasional Prosedur Esti Handayani Disampaikan pada pelatihan Pelayanan Prima di Bapelkes Murnajati, 9 12 April 2012. Istilah Standard Operating Procedure (SOP) Standar Prosedur Operasional (SPO)

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Tentang Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan merupakan unsur pelaksana

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisa hasil yang telah dilakukan. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan pendekatan metode

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

MODUL BABAK PERTAMA INDUSTRIAL INSPIRING COMPETITION TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012

MODUL BABAK PERTAMA INDUSTRIAL INSPIRING COMPETITION TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012 MODUL BABAK PERTAMA INDUSTRIAL INSPIRING COMPETITION TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012 HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236 Ruang S-110, Telp.

Lebih terperinci

MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC

MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC Cyrilla Indri Parwati 1) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR SKS. Proyek Akhir (DIII MI) 1

PROYEK AKHIR SKS. Proyek Akhir (DIII MI) 1 PROYEK AKHIR 36318 4 SKS Proyek Akhir (DIII MI) 1 Tugas Proyek : Merancang bangun (aplikasi) sistem informasi pada berbagai bidang antara lain: Klinik Pengobatan/Rumah Sakit Travel Agent Pemasaran Perhotelan

Lebih terperinci

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem informasi keuangan mahasiswa pada Institut Bisnis dan Informatika

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem informasi keuangan mahasiswa pada Institut Bisnis dan Informatika BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan analisis dan perancangan sistem informasi keuangan mahasiswa pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Isu mengenai lingkungan bukan lagi merupakan suatu isu yang baru. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

cof Term of Reference Oracle Financials Implementation Project for Universitas Parahyangan hal 1/6

cof Term of Reference Oracle Financials Implementation Project for Universitas Parahyangan hal 1/6 cof Term of Reference Oracle Financials Implementation Project for Universitas Parahyangan hal 1/6 Statement of Confidentiality The information contained in this document is confidential and proprietary

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan suatu wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana CSR tersebut digunakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA ABSENSI KARYAWAN PADA PTPN II PATUMBAK

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA ABSENSI KARYAWAN PADA PTPN II PATUMBAK SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA ABSENSI KARYAWAN PADA PTPN II PATUMBAK Jijon Raphita Sagala Program Studi Teknik Informatika STMIK Pelita Nusantara Medan, Jl. Iskandar Muda No 1 Medan, Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan metode Full Time Equivalent dan berdasar peraturan bersama 5

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan metode Full Time Equivalent dan berdasar peraturan bersama 5 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisa permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan peta kendali p sebelumnya maka diperoleh hasil dari

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Setyawan Adi Siswanto¹, Abdul Wahab²,Artono Raharjo³

ABSTRAKSI. Setyawan Adi Siswanto¹, Abdul Wahab²,Artono Raharjo³ MENURUNKAN DEVIASI TARGET PRODUKSI CLINKER AKIBAT PENGGANTIAN HAMMER DI PLANT TUBAN 2 PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE PDCA DAN SEVEN TOOLS ABSTRAKSI Setyawan Adi Siswanto¹,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pendekatan Six Sigma yang digunakan dalam peningkatan produktivitas terdiri dari 5 (lima) fase yang disebut DMAIC (Define, Measure, Analize, Improve

Lebih terperinci

B A B 7 KOMPONEN ARSITEKTUR UNTUK DSS

B A B 7 KOMPONEN ARSITEKTUR UNTUK DSS B A B 7 KOMPONEN ARSITEKTUR UNTUK DSS 3 komponen (arsitektur) dalam DSS 1. Dialog (interface software) pemakai dengan sitem 2. Database mendukung sistem tsb 3. Model Base memberikan kemampuan analisis

Lebih terperinci

MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. LANGKAH PEMECAHAN MASALAH A. IDENTIFIKASI MASALAH Sumber data diperoleh dari : a. Data historis dari catatan-catatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Umum Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) dana dari bagian laba BUMN.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Umum Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) dana dari bagian laba BUMN. 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan

Lebih terperinci