GKM TAXi TAX INFORMATION INTEGRATED OF PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GKM TAXi TAX INFORMATION INTEGRATED OF PAJAK PERTAMBAHAN NILAI"

Transkripsi

1 GKM TAXi TAX INFORMATION INTEGRATED OF PAJAK PERTAMBAHAN NILAI Divisi Perbendaharaan Subdirektorat Keuangan PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon

2 JUDUL : TAX INFORMASTION INTEGRATED of PAJAK PERTAMBAHAN NILAI Profil GKM Pajak Dibentuk : 20 Mei 2013 Divisi : Perbendaharaan Jumlah Pertemuan : 12 Kali Lama Pertemuan : 1 Jam Persentase Kehadiran : 83% Fasilitator Ketua Sekretaris Anggota : Muh. Murtaqi : Rizqi Lilliati : Larasati : Dedi Irwan Sukino Kartika Puspita Putri Muh. Murtaqi Rizqi Lilliati Larasati Dedi Irwan Sukino Kartika Puspita Putri Visi Perusahaan Pemain Properti Nasional yang Terkemuka Misi Perusahaan Menyediakan Properti Industri, Komersial, Hunian, dan Infrastruktur terkait yang memberikan solusi bagi investor, Pelanggan, dan pihak-pihak terkait lainnya FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 1-

3 Divisi Perbendaharaan Divisi Perbendaharaan merupakan divisi di bawah Subdirektorat Keuangan yang memiliki program kerja antara lain mengelola arus kas masuk & keluar, menyediakan pendanaan, melakukan penagihan, mengelola asuransi dan membuat perhitungan, membayar dan melaporkan pajak perusahaan. KEBERADAAN DIVISI YANG TERKAIT DENGAN GKM DALAM STRUKTUR ORGANISASI Divisi Perbendaharaan Divisi Akuntansi Divisi Hotel Unit Otonom KSBM Dinas Pajak, Asuransi, dan Faktur HR & Finance Manager Ahli Pertama Pajak, Asuransi, dan Faktur Dinas Akuntansi Keuangan Chief Accounting Analis Laporan Keuangan Dinas Keuangan dan SDM FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 2-

4 Flow Proses Perhitungan PPn Masa Input Proses Output Divisi Akuntansi Voucher Payable dan General Ledger dari Unit Usaha Unit Otonom KSBM Memisahkan, Menggabungkan Pajak per unit usaha sesuai jenis Pajak SPT PPN Masa Divisi Perbendaharaan PPN- Keluaran PPN - Masukan Memastikan data PPN valid sesuai Undang Undang Pajak Unit Otonom Hotel Keterangan : PPN : Pajak Pertambahan Nilai PPN-K : Pajak Pertambahan Nilai Keluaran PPN-M : Pajak Pertambahan Nilai Masukan SPT PPN Masa : Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai Masa KSBM : Krakatau Steel Building Management Proses perhitungan Pajak Pertambahan Nilai(PPN) masih dilakukan secara manual baik untuk Pajak Pertambahan Nilai(PPN)-Keluaran dari Penjualan Barang maupun Jasa maupun Pajak Pertambahan Nilai(PPN)-Masukan dari Pembelian Barang maupun Jasa. I. Jadwal Kegiatan: Langkah P D 4 Kegiatan Mengidentifikasi Masalah Mencari Akar Penyebab Menentukan Faktor Penyebab Dominan Membuat Rencana & Melaksanakan Perbaikan C 5 MenelitiHasil Menetapkan A 6 Standarisasi Keterangan : = Rencana = Realisasi 2013 Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 3-

5 PLAN LANGKAH 1 : MENGIDENTIFIKASI MASALAH 1.1 Dasar Pembentukan GKM GKM ini kami buat untuk mendukung Sasaran Mutu dan Rencana Kerja Divisi Perbendaharaan untuk mempertahankan predikat PT KIEC sebagai Wajib Pajak Patuh di seluruh Indonesia dan mendukung terciptanya perbaikan serta menjadi pemicu inovasi terhadap pekerjaan yang ada. 1.2 Latar Belakang Masalah Menghitung dan membuat laporan pajak sebenarnya mudah asal kita tertib dalam pembukuan, bila ada masalah atau kesulitan, kita bisa bertanya kepada Account Representative (AR) di Kantor Pelayanan Pajak setempat. Gugus Kendali Mutu (GKM) ini dibentuk dengan dilatarbelakangi lokasi input data Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PT KIEC berada di tempat yang terpisah bahkan relatif jauh (Wisma Krakatau Cilegon, The Royale Krakatau Cilegon dan Gedung KSBM, Jakarta) selain itu untuk mengantisipasi perkembangan perusahaan apabila PT KIEC membentuk unit otonom baru di wilayah yang berjauhan, sehingga meskipun input data pajak di tempat yang berjauhan, tetapi perhitungan, pembayaran dan pelaporan PPN tetap menganut prinsip tepat waktu, akurat serta efisiensi waktu dan biaya. Untuk mencapai prinsip tersebut Divisi Perbendaharaan melakukan inovasi dengan membuat program yang meng koneksi kan data PPN dari beberapa lokasi input data PPN dengan program Surat Pemberitahuan-elektronik (e-spt) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)-Masa yang merupakan buatan kantor pajak. Untuk mempermudah permasalahan, dibuatlah Identifikasi Masalah sebagai berikut: 1. Saat ini proses perhitungan sampai pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)- Masa masih relatif lama yaitu 7 hari kerja (56 jam kerja) karena masih dilakukan secara manual. 2. Kesalahan dalam input data masih telatif tinggi dikarenakan dilakukan secara manual. 3. Ketergantungan pada satu personil untuk pembuatan/perhitungan serta pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)-Masa. 4. Komunikasi antara perusahaan dengan rekanan masih relatif sering terputus, sehingga menimbulkan permasalahan pajak. 1.3 Penetapan Judul Terkait dengan keinginan tercapainya sasaran mutu Divisi Perbendaharaan (Indikator Kinerja Utama tahun 2013) dan atas masalah-masalah yang ada, maka kami sepakat membuat Gugus Kendali Mutu (GKM) dengan judul Tax Information Integrated of Pajak Pertambahan Nilai (PPN). FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 4-

6 LANGKAH 2 : MENGANALISA PENYEBAB MENCARI AKAR PENYEBAB FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 5-

7 LANGKAH 3 : MENGUJI DAN MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN KODE Rekapitulasi waktu rata-rata keterlambatan perhitungan PPN Masa: Faktor Penyebab Aplikasi PPN belum seragam dan lokasi berjauhan Total Waktu Keterlambatan Perhitungan (Jam) Kumulatif % % Kumulatif 2 Entry Faktur Pajak manual Rekanan salah mengisi nomor seri Faktur Pajak Rekanan salah kirim Faktur Pajak Rekanan sulit dihubungi Faktor Penyebab Paling Dominan JUMLAH Diagram Scatter Waktu Persentase FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 6-

8 3.3. Diagram Pareto waktu presentase Aplikasi PPN belum seragam dan lokasi berjauhan Entry Faktur Pajak masih manual Rekanan salah input nomor seri Faktur Pajak Rekanan salah kirim Faktur Pajak Rekanan sulit dihubungi 0 KESIMPULAN : Dari diagram pareto diatas, terlihat bahwa faktor penyebab yang dominan adalah Aplikasi PPN belum seragam dan lokasi berjauhan, Entry Faktur Pajak manual dan Rekanan salah mengisi nomor seri Faktur Pajak sebesar 72% sehingga kami sepakat untuk fokus menyelesaikan faktor dominan tersebut. Namun meskipun demikian tim Gugus Kendali Mutu Pajak juga sepakat akan menindaklanjuti Rekanan salah kirim Faktur Pajak dan Rekanan sulit dihubungi jika tiga faktor utama telah selesai dilaksanakan. FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 7-

9 DO LANGKAH 4 : MEMBUAT RENCANA DAN MELAKSANAKAN PERBAIKAN Rencana Perbaikan yang Dibuat No Akar Penyebab Kenapa (Why) Apa (What) Dimana (Where) Kapan (When) Siapa (Who) 1 Aplikasi PPN belum seragam dan lokasi berjauhan 2 Entry Faktur Pajak Manual 3 Rekanan salah mengisi Nomor Seri Faktur Pajak 4 Rekanan salah kirim Faktur Pajak 5 Rekanan ulit dihubungi Untuk mempercepat dan mempermudah perhitungan Mengurangi kesalahan input Data Pajak Pertambahan Nilai Menghindari Data tidak dikenal di Sistem Surat Pemberitahuanelektronik (e-spt) Untuk mengurangi pembetulan Laporan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)-Masa Menghindari Faktur Pajak Kedaluarsa Membuat Interkoneksi otomatis dengan Sistem Informasi Akuntansi Menambah field data tambahan Mengurangi Faktur Pajak cacat Membuat inputan data tambahan Membuat inputan data tambahan Dinas Pajak Mei Minggu III, Dedi Irwan Dinas Pajak Mei Minggu III, Dedi Irwan Dinas Pajak Mei Minggu IV, Sukino Dinas Akuntansi Juni Minggu I, Dedi Irwan Dinas Pajak Juni Minggu II, Larasati Bagaimana (How) Membuat Kode Pajak yang sudah didefinisikan pada sistem finance Ekspor data pajak sederhana dalam bentuk Format CSV agar bisa langsung di impor oleh program Surat Pemberitahuanelektronik (e-spt) atau ke dalam bentuk format excel Verifikasi data yang sudah tampil pada layar Voucher Payable dengan cara klik dua kali pada baris data yang akan di cek Membuat Pembetulan Laporan Surat Pemberitahuanelektronik (e-spt) Verifikasi secara otomatis akan cepat terdeteksi Faktur Pajak yang akan Kedaluarsa FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 8-

10 4.1. Penentuan tujuan dan target : TUJUAN Akurasi data, mempercepat waktu penghitungan Laporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)-Masa setiap bulan Menghilangkan ketergantungan terhadap personil tertentu Mencegah terjadinya Faktur Pajak cacat Semua rekanan adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP) Nilai Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)-nya harus sama antara Faktur Pajak dengan pembukuannya Ketidaksesuaian antara PPN yang terutang dengan catatan pembukuan TARGET Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)-Masa selesai dalam waktu 2 hari Seluruh personil dalam Dinas Pajak, Asuransi, dan Faktur dapat membuat dan menghitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN)- Masa Cepat terdeteksi bila ada nomor seri Faktur Pajak yang salah Meminimalisir kerugian materi dan sanksi denda pajak yang tidak bisa disebutkan angkanya, Nilai Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)-nya harus sama antara Faktur Pajak dengan pembukuannya Tidak ada selisih antara PPN yang terutang dengan pembukuannya FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 9-

11 CHECK LANGKAH 5 : MENELITI HASIL PERBAIKAN 5.1 Rangkaian Tindakan Perbaikan Yang Dilakukan No Akar Penyebab Tindakan Perbaikan Yang Dilakukan Status 1 Aplikasi PPN belum seragam dan lokasi berjauhan Membuat kode pajak yang sudah didefinisikan pada sistem finance - Account Receivable - Account Payable - General Ledger Selesai Aplikasi FISTax Pajak Pertambahan Nilai (PPN)-Masukan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)-Keluaran Perolehan Jasa Kena Pajak (JKP) / Barang Kena Pajak (BKP) Dalam Negeri dapat dikreditkan atau perolehannya mendapat fasilitas Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan Pemungut Selain Bendahara Kepada Pihak yang bukan pemungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Proses Laporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan sistem Surat Pemberitahuan-elektronik (e-spt) formulir Surat Pemberitahuan (e-spt) seri III versi Langkah1: -Data-data penjualan /invoice dari Seksi Pajak, Asuransi, dan Faktur : Nama Konsumen, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Nomor Seri Faktur Pajak, Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diambil Langkah 2: -Data-data pembelian dari Seksi Verifikasi (DivisiAkuntansi) 1 Nama Rekanan, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Nomor Seri Faktur Pajak, Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diambil FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 10-

12 2 Entry Faktur Pajak Manual 3 Rekanan salah mengisi Nomor Seri Faktur 4 Rekanan salah kirim Faktur Pajak Langkah3: -Memisahkan data Pajak Sederhana dari General Ledger yang akan diambil Membuat aplikasi perubahan / modifikasi sistem dengan membuat desain data model sebagai jembatan antara Sistem Finance yang dipakai di unit otonom dengan Surat Pemberitahuan-elektronik (e- SPT) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)-Masa Verifikasi data tagihan dari rekanan sebagai Pajak masukan yang sudah tampil pada layar dengan cara klik dua kali pada baris data yang akan dicek Membuat Pembetulan Laporan Surat Pemberitahuan-elektronik (e- SPT) Selesai Selesai Selesai 5 Rekanan Sulit Dihubungi Verifikasi secara otomatis akan cepat terdeteksi Faktur Pajak yang akan kedaluarsa Modul FISTAX : - Pajak Pertambahan Nilai (PPN)-Masukan - Pajak Pertambahan Nilai (PPN) -Keluaran - Pajak Pertambahan Nilai (PPN) -Sederhana Selesai Hotel KSBM Modul Fistax Excel Verifikasi Wisma Krakatau CSV e-spt Kurang Bayar ya Bayar tidak Lapor ke KPP Selesai FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 11-

13 Berikut ini adalah cara pemakaian FISTAX : 1. Pilih Pajak Pertambahan Nilai (Keluaran, Masukan atau Sederhana) 2. Pilih Masa Periode ( Bulan & Tahun) 3. Klik Tampilkan Data FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 12-

14 Setelah klik Tampilkan Data maka akan keluar semua datanya seperti ini, lalu data di Ekspor ke Excel Setelah kita klik Ekspor ke Excel, kita simpan ke folder yang sudah kita siapkan FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 13-

15 Setelah kita ekspor data PPN ke file Excel, dalam format Excel kita memverifikasi antara lain : Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan Bukan Pengusaha Kena Pajak (non PKP), pengusaha wajib pungut atau tidak. Setelah selesai lalu kita simpan data Excel ke CSV, tampilan CSV akan seperti ini. Setelah data kita simpan ke CSV, kita mulai masukkan data ke Surat Pemberitahuan-elektronik (e-spt), Langkahnya : 1. Klik Program dan pilih koneksi 2. Pilih Data.mdb FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 14-

16 1. Masukkan User name 2. Masukkan Password 3. Klik OK 1. Klik Tools 2. Klik Import Data 3. Klik Faktur Pajak FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 15-

17 1. Pilih Masa Pajak (Bulan & Tahun) 2. Klik Browse File untuk membuka Dokumen CSV yang ingin kita input ke Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) 3. Jika data sudah terbuka, kita klik Import setelah itu klik Keluar 1. Klik Input Data 2. Klik Posting Data FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 16-

18 Langkah Posting : 1. Pilih Masa Pajak ( Bulan & Tahun) 2. Klik Posting lalu OK dan keluar Langkah Cetak e-spt : 1. Pilih e-spt 2. Pilih Cetak e-spt FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 17-

19 Tampilan Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai ( SPT PPN) yang akan dicetak Dari hasil posting e-spt kita dapat mengetahui hasil perhitungan PPN kurang atau lebih bayar. FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 18-

20 5.2 Perbandingan Sebelum dan Sesudah Perbaikan terhadap PQCDSME Aspek Mutu Kriteria Evaluasi Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan Productivity Tergantung pada 1 orang yang mengerjakan Hanya 1 orang yang bisa mengerjakan untuk pembuatan/perhitungan serta pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) PPN Tidak tergantung pada 1 orang saja Quantity Cost Pengumpulan Data Efisiensi waktu, tenaga dan biaya pembuatan laporan PPN masa, meminimalisir/ menghindarkan terjadinya penggelapan PPN oleh pihak luar dan denda PPN yang akan timbul dikemudian hari Masa Hardcopy Faktur Pajak PPN diinput lagi secara manual Jika terjadi tagihan pajak dari Kantor Pelayanan Pajak Rp ,- maka akan di tambah 100% atas sanksi tersebut yaitu Rp ,-. Jika dijumlahkan denda tersebut menjadi Rp ,- + Rp ,- = Rp ,- Setiap unit otonom hanya mengirim data PPN (berupa file excel) ke PT KIEC (Dinas Pajak, Asuransi dan Faktur) Dapat menghindarkan penggelapan PPN dari pihak luar dan denda pajak sebesar 100% Delivery Akses Transaksi Akses tidak 24 jam Akses 24 jam Service Keakuratan data Pencocokan General Legder (Buku Besar) ke Surat Pemberitahuan-elektronik (e-spt) dilakukan secara manual Moral Semangat kerja Dalam waktu 1 minggu hanya 1 pekerjaan yang bisa dilakukan Karena sudah dilakukan interkoneksi, sehingga data PPN antara yang terutang dengan pembukuan sudah sama Dalam waktu 1 minggu bisa mengerjakan banyak hal termasuk memikirkan inovasi yang lain Environment Rekanan Keraguan mengenai data PPN yang diinput dengan data asli (Nomor Faktur Pajak dan Nilai Pajaknya) Data yang dimasukkan ke Surat Pemberitahuanelektronik Pajak Pertambahan Nilai (e- SPT PPN) Masa sudah sesuai dengan yang ada di akuntansi PT KIEC FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 19-

21 ACTION LANGKAH 6 : DRAFT STANDARISASI 6.1 Langkah 6 ini merupakan draft standarisasi yang nantinya akan ditetapkan menunggu pelaksanaan perbaikan dan penelitian hasil perbaikan selesai dilakukan sebagai berikut: 6.1. DRAFT STANDAR PROSEDUR NO DRAFT STANDARISASI PIC 1 Setiap unit otonom atau lokasi input data PPN mengirimkan data PPN hasil dari program Fistax dalam bentuk file Excel ke Dinas Pajak, Asuransi dan Faktur setiap tanggal 5 bulan berikutnya. Kasi Verifikasi dan Kasi. Pajak, Asuransi dan Faktur I Seksi Pajak, Asuransi dan Faktur I melakukan Import Data Excel yang diterima dari masing-masing unit otonom ke program aplikasi FISTAX Seksi Pajak, Asuransi dan Faktur I memverifikasi dengan cara memastikan alamat Perusahaan, Nomor Pokok Wajib Pajak(NPWP), Nomor Seri Faktur, Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (DPP PPN), Nilai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan memisahkan data Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran yang masuk kriteria Pemungut atau Kepada pihak yang bukan Pemungut sudah benar. Begitu juga untuk PPN bisa dikreditkan atau Tidak Bisa Dikreditkan Ekspor data dari aplikasi FISTAX yang sudah valid ke program Surat Pemberitahuan-elektronik Pajak Pertambahan Nilai (e-spt PPN) Form 1111 version Posting data Melakukan permintaan pembayaran PPN Kasi Pajak, Asuransi dan Faktur I Kasi Pajak, Asuransi dan Faktur I Kasi Pajak, Asuransi dan Faktur I Kasi Pajak, Asuransi dan Faktur I Kasi Pajak, Asuransi dan Faktur I KESIMPULAN : Dari delapan langkah kerja langkah ke 3 memakan waktu paling lama yaitu 420 menit sedangkan langkah langkah lainnya rata-rata memakan waktu 2-5 menit.. Sehingga kalau dihitung dalam satuan hari maka pekerjaan rutin membuat Laporan Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) Masa bulanan adalah 2 hari. FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 20-

22 LANGKAH 7 : MENENTUKAN TEMA SELANJUTNYA Tema yang selanjutnya akan kami fokuskan dan ambil adalah: No Keterangan Rencana Pelaksanaan 1 Penyederhanaan SPPT PBB Kawasan II Tahun Alasan kelompok kami mengambil tema diatas adalah: Kawasan Industri II Ciwandan PT KIEC saat ini masih mempunyai sekitar 540 Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB) yang telah dibeli Investor sebanyak 6 perusahaan. SPPT PBB ini tiap tahun ditagihkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Cilegon. Sehingga penyederhanaan jumlah Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB) ini penting dilakukan. Hal ini diperlukan sebagai syarat pengurusan sertifikat HGB ke masing masing investor. Sedangkan lahan yang tersedia tersisa ± 10% yang masih bisa dijual. Sisanya adalah fasilitas dan digunakan sendiri untuk persewaan pergudangan. Targetnya adalah dari 540 Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB) menjadi ± 10 Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPT PBB). Cilegon, 20 November 2013 Muh. Murtaqi Fasilitator Rizqi Liliati Ketua FokusPadaPelanggan-Profesional- Aksi- Sinergi- Terbuka - Inovasi- Integritas - 21-

JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC

JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC Dibentuk : 22 Juli 2013 Divisi : Pengawasan Pemb. & Perawatan Judul GKM

Lebih terperinci

PKM KUMIS SEKSI MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SURAT MENYURAT DIVISI HUKUM MELALUI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEARSIPAN 02 JUNI 2013

PKM KUMIS SEKSI MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SURAT MENYURAT DIVISI HUKUM MELALUI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEARSIPAN 02 JUNI 2013 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SURAT MENYURAT DIVISI HUKUM MELALUI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEARSIPAN 02 JUNI 2013 Fasilitator Ketua Sekretaris Anggota : DIMYATI MARZUKI : BAMBAM IBRAHIM :

Lebih terperinci

Sistem Pengelolaan Kearsipan Dokumen Proyek Perencanaan Perawatan Melalui Komputerisasi

Sistem Pengelolaan Kearsipan Dokumen Proyek Perencanaan Perawatan Melalui Komputerisasi 2016 Sistem Pengelolaan Kearsipan Dokumen Proyek Perencanaan Perawatan Melalui Komputerisasi Dibuat Oleh : GKM PERAWAN AYI HERDIANA 0000072 EDI YANTO 0000185 RAMDANI 0000115 AMPERA US. 0000143 DIAN RUDDYANA

Lebih terperinci

PROFIL PT. KIEC. Dibuat Oleh : KAMALLUDIN NIK :

PROFIL PT. KIEC. Dibuat Oleh : KAMALLUDIN NIK : 2013 PROFIL PT. KIEC Dibuat Oleh : KAMALLUDIN NIK : 00002046 MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN KREATIFITAS PENGELOLAAN ARSIP PEMBUAT SARAN : Nama : Kamalludin Dinas : Keuangan & Umum No.reg : 0002046 Divisi

Lebih terperinci

Optimalisasi Implementasi Employee Opinion Survey melalui portal intranet PT KIEC

Optimalisasi Implementasi Employee Opinion Survey melalui portal intranet PT KIEC 2013 Optimalisasi Implementasi Employee Opinion Survey melalui portal intranet PT KIEC Dibuat Oleh : ARIES PRATAMA PUTRA 0000149 ARIFA NORMA DEWI 0000150 JUDUL : Optimalisasi Implementasi Employee Opinion

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem & Produktivitas

Pengembangan Sistem & Produktivitas SINOVA Pengembangan Sistem & Produktivitas GUGUS KENDALI MUTU SINOVA DIVISI : PENGEMBANGAN SISTEM & PRODUKTIVITAS NAMA KELOMPOK : SINOVA TEMA : DIBENTUK : 03 SEPTEMBER 2012 FASILITATOR (NIK) : BUNYAMIN

Lebih terperinci

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian BAB 4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri maka PPN hanya dikenakan atas barang atau jasa yang dikomsumsi di dalam daerah

Lebih terperinci

: DINAR W KRA. (Delivery Investment to a New Arrival Result Wisma Krakatau)

: DINAR W KRA. (Delivery Investment to a New Arrival Result Wisma Krakatau) GKM DINAR W KRA 1. Daftar Isi - ii 2. Profile GKM - 1 3. Visi & Misi PT KIEC - 1 4. Budaya Perusahaan PT KIEC - 1 Tata Nilai - 1 KIEC Fokus - 1 Divisi Properti Industri - 1 5. Struktur Organisasi - 2 6.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) Pajak Masukan adalah pajak yang harus dibayarkan oleh Pengusaha Kena Pajak

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang yakni barang IT yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis BAB IV PEMBAHASAN Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis melakukan pemeriksaan pajak dengan menguji dan memeriksa ketaatan perpajakan, serta kebenaran jumlah dalam SPT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional saat ini adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (dapat di paksakan) yang langsung dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran PT. Citra Inti Garda Sentosa (CIGS) dalam melakukan transaksi penjualan ataupun pembelian yang dalam hal ini

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 8, NO 1, Edisi Februari 2016 (ISSN : )

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 8, NO 1, Edisi Februari 2016 (ISSN : ) ELEKTRONIK FAKTUR (E-FAKTUR) : APAKAH SUDAH EFEKTIF BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DALAM PELAPORAN SPT MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI? Edy Susanto Dosen Tetap STIE Semarang Abstrak PPN atau pajak pertambahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan PPN Keluaran Dalam hal menghitung Pajak Pertambahan Nilai atau PPN khusunya Pajak Keluaran yang diterbitkan dan dipungut oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai merupakan salah satu perusahaan di Jakarta yang bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Limanindo Kawan Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang nutrisi anak yang telah dikukuhkan pada tanggal

Lebih terperinci

GKM DERING. Pemanfaatan ROUTER DIAL NUMBER Guna Efisiensi Biaya Pemakaian Telepon di Hotel The ROYALE KRAKATAU

GKM DERING. Pemanfaatan ROUTER DIAL NUMBER Guna Efisiensi Biaya Pemakaian Telepon di Hotel The ROYALE KRAKATAU GKM DERING Pemanfaatan ROUTER DIAL NUMBER Guna Efisiensi Biaya Pemakaian Telepon di Hotel The ROYALE KRAKATAU PEMANFAATAN ROUTER DIAL NUMBER GUNA EFISIENSI BIAYA PEMAKAIAN TELEPON DI HOTEL THE ROYALE KRAKATAU

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Biotek Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi (obatobatan hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN). BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT IO merupakan Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang wajib menjalankan kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Berdasarkan analisa dan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbukti bahwa pada pendapatan negara sebesar Rp Triliun bersumber

BAB I PENDAHULUAN. terbukti bahwa pada pendapatan negara sebesar Rp Triliun bersumber digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan pendapatan negara terbesar yang digunakan untuk pembangunan di dalam negara dan membiayai pengeluaran negara. Hal ini terbukti bahwa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah Menurut Undang-undang No. 42 Tahun 2009 dimana Pengusaha Kena Pajak yang melakukan Penyerahan Barang Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kebijakan Akuntansi Perusahaan. Dalam pelaksanaan kebijakan akuntansi yang mana diterapkan oleh perusahaan untuk mengetahui penentuan posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Kerja Magang dilaksanakan di Kantor Konsultan Pajak Edy Gunawan dengan bagian penempatan tax service. Divisi ini merupakan divisi yang menyediakan jasa perpajakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Perusahaan ini telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Keuangan Sub. Bidang Perpajakan pada PT. INTI (Persero) Bandung.

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Keuangan Sub. Bidang Perpajakan pada PT. INTI (Persero) Bandung. 24 BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan penulis yaitu di bidang Keuangan Sub. Bidang Perpajakan pada PT. INTI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS CHILLER TUA

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS CHILLER TUA DESEMBER 2013 PENGELOLA GEDUNG KRAKATAU STEEL MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS CHILLER TUA SGA KSBM ( SMALL GROUP ACTIVITY KRAKATAU STEEL BUILDING MANAGEMENT ) Krakatau Steel lantai 10, Jalan Gatot Subroto Kav.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT PT. TRT adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produsen bahan kimia yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Lebih terperinci

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO ABSTRAK Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor perusahaan ke sektor publik. Salah satu pajak yang sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Rancangan IV.1.1. Halaman Login Halaman login merupakan halaman awal yang ditampilkan pada saat pengguna membuka aplikasi. Halaman ini merupakan acuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat besar pengaruhnya terhadap pembangunan di segala bidang. Penerimaan negara dari sektor pajak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Definisi Pajak Ada bermacam-macam definisi Pajak yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya, berdiri pada bulan Oktober 2012 yang merupakan perluasan dari PT. Karya

Lebih terperinci

Pajak Masukan. Lihat juga petunjuk penggunaan Hapus SPT pada pembahasan Menu SPT dan Posting Data. Gambar 1 Menu Input Data Pajak Masukan

Pajak Masukan. Lihat juga petunjuk penggunaan Hapus SPT pada pembahasan Menu SPT dan Posting Data. Gambar 1 Menu Input Data Pajak Masukan Pajak Masukan Menu ini memiliki fungsi untuk memasukkan data faktur pajak masukan, mengedit, menghapus, menampilkan dan memposting data tersebut ke SPT. Data faktur SPT Normal masih dapat diubah dan dihapus

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan BAB IV PEMBAHASAN Dalam evaluasi penerapan dan perbandingan Pajak Pertambahan Nilai sebelum dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan penelusuran atas laporan laba rugi, neraca,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 65 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian pada PT. Omron Manufacturing of Indonesia serta pembahasan berdasarkan teori, dalam hal ini penulis menarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol. BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT.DDT merupakan perusahaan yang bergerak dibidang alat berat yang menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu tentang penerapan e-faktur diantaranya telah dilakukan oleh Elyong (2016), Oktaviarini (2016), Jovani (2016), dan Susanto (2016).

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT BAB IV PEMBAHASAN Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. Divre II, penulis melakukan pemeriksaan pajak dengan menguji dan memeriksa ketaatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi saat ini di negara

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi saat ini di negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi saat ini di negara Indonesia dan semakin bertambahnya jumlah penduduk bangsa Indonesia maka, harus diiringi dengan peningkatan

Lebih terperinci

Software Akuntansi Accounting Software Jurnal

Software Akuntansi Accounting Software Jurnal Jurnal Tax Center September 24, 2017 Kini Anda dapat mengekspor file csv yang berisikan informasi penjualan dalam template yang siap di impor ke aplikasi pajak e-faktur. Format csv hasil expor Jurnal telah

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Xpress Clean Bersaudara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada umumnya. Jasa yang diberikan

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Instansi Pemerintah yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, LEMIGAS

Lebih terperinci

ANALISIS TERHADAP SISTEM DAN PROSEDUR PELAPORAN PERPAJAKAN (Studi Kasus PT SRIWIJAYA, BANDUNG)

ANALISIS TERHADAP SISTEM DAN PROSEDUR PELAPORAN PERPAJAKAN (Studi Kasus PT SRIWIJAYA, BANDUNG) ANALISIS TERHADAP SISTEM DAN PROSEDUR PELAPORAN PERPAJAKAN (Studi Kasus PT SRIWIJAYA, BANDUNG) DISUSUN OLEH : Lusy Suprajadi, SE, Ak., M.Ak, CPA Elvy Maria Manurung, SE., Ak., MT Sylvia Kumala Dewi, SE,

Lebih terperinci

Cara Baru Bayar Pajak Lebih Mudah, Lebih Cepat

Cara Baru Bayar Pajak Lebih Mudah, Lebih Cepat Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Cara Baru Bayar Pajak Lebih Mudah, Lebih Cepat Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: Account Representative Panduan Penggunaan Billing System (Sistem

Lebih terperinci

PT.KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON.

PT.KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON. GKM MERAWIS MANAJEMEN RISIKO WEB INFORMATION SYSTEM PT.KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON Latar Belakang a Masalah a NO. MASALAH 1. Awareness/kepedulian risk owner terhadap keberadaan risiko kerja masih

Lebih terperinci

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur Bab 4 PEMBAHASAN merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang kegiatan utamanya sebagai distributor langsung untuk atap baja ringan. PT. XYZ menjual asesoris untuk pembuatan atap, dinding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi suatu negara menjadi sangat dominan dalam menunjang jalannya roda

BAB I PENDAHULUAN. bagi suatu negara menjadi sangat dominan dalam menunjang jalannya roda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan dan pembangunan di negara kita ini, tentu membutuhkan dana yang cukup besar. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Penerapan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan dengan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) No: PEM- 00025/WPJ.19/KP.0303/2013

Lebih terperinci

Pajak Keluaran. Lihat juga petunjuk penggunaan Hapus SPT pada pembahasan Menu SPT dan Posting Data. Gambar 1 Menu Input Pajak Keluaran

Pajak Keluaran. Lihat juga petunjuk penggunaan Hapus SPT pada pembahasan Menu SPT dan Posting Data. Gambar 1 Menu Input Pajak Keluaran Pajak Keluaran Menu ini memiliki fungsi untuk memasukkan data faktur pajak keluaran, mengedit, menghapus, menampilkan dan memposting data tersebut ke SPT. Data faktur SPT Normal masih dapat diubah dan

Lebih terperinci

SOSIALISASI PENOMORAN FAKTUR PAJAK

SOSIALISASI PENOMORAN FAKTUR PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 1 2 3 SOSIALISASI PENOMORAN FAKTUR PAJAK PER-24/PJ/2012, TANGGAL 22 NOVEMBER 2012 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG BENTUK, UKURAN,

Lebih terperinci

Irsan Lubis, SE.Ak Suryani, SE

Irsan Lubis, SE.Ak Suryani, SE Latihan SETUP DATABASE ACCURATE Pembahasan Soal Praktik menggunakan Program Accurate versi 4..1 Irsan Lubis, SE.Ak Suryani, SE 1 SOAL PRAKTIK - LATIHAN INFORMASI PERIODE PERUSAHAAN: Nama perusahaan PT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar. Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar. Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Sejarah Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan melakukan penelitian pada PT IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. maju dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional sebagai suatu rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan akan menuntut adanya modernisasi meliputi semua aspek kehidupan. Layaknya sebuah

Lebih terperinci

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pemahaman Perpajakan II.1.1 Definisi Pajak Adriani seperti dikutip Brotodihardjo (1998) mendefinisikan, Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas negara. Penerimaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas negara. Penerimaan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas negara. Penerimaan negara dari sektor pajak memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam. kesadaran dan kepedulian untuk membayar pajak, salah satunya adalah Pajak

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam. kesadaran dan kepedulian untuk membayar pajak, salah satunya adalah Pajak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material

Lebih terperinci

Modul ke: Pertemuan 2. 02Fakultas EKONOMI. Perpajakan I. Program Studi AKUNTANSI

Modul ke: Pertemuan 2. 02Fakultas EKONOMI. Perpajakan I. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: 02Fakultas EKONOMI NPWP dan PKP Pertemuan 2 Perpajakan I Program Studi AKUNTANSI Daftar Isi NPWP Tata Cara Pendaftaran NPWP melalui e-registration Cara Pindah KPP Penghapusan NPWP Pengusaha Kena

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT FAJAR MAS KARYATAMA

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT FAJAR MAS KARYATAMA ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT FAJAR MAS KARYATAMA Diajukan Oleh: MARINDO PUTRA Email : marindo.putra@gmail.com Pembimbing I : FARIDAH Email : faridah_ku@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Prosedur e-filing dalam pengadministrasian perpajakan Sesuai dengan peraturan PER-146/PJ/2006 tanggal 29 September 2006, tentang Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN dan Lampiran

Lebih terperinci

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) Keterangan Flowchart : Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) dari pelanggan ke perusahaan yang diterima oleh Customer Sales Representative (CSR) perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Riwayat Perusahaan Tahun 1890 berdiri PT X sebagai importir di Kyoto, Jepang dan kantor perwakilan di Tokyo, dan pada tahun 1991 berdirilah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pemahaman Pajak II.1.1 Definisi Pajak Definisi pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut: Pajak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS Prosedur pembuatan data pengiriman Faktur Pajak

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS Prosedur pembuatan data pengiriman Faktur Pajak BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 Analisa 4.1.1 Prosedur pembuatan data pengiriman Faktur Pajak Bagian Pajak bertanggung jawab pada proses pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PT. Coca Cola

Lebih terperinci

PERPAJAKAN II. PENGISIAN e-spt PPN Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

PERPAJAKAN II. PENGISIAN e-spt PPN Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Modul ke: PERPAJAKAN II PENGISIAN e-spt PPN 1111 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Sejak 1 Januari 2011, pelaporan PPN

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem

BAB III PEMBAHASAN. A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem BAB III PEMBAHASAN A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak merupakan suatu sistem informasi

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK Para Pemungut PPN yang terhormat, Setiap bulan setelah Masa Pajak berakhir, Pemungut PPN harus melaksanakan kewajiban untuk melaporkan kegiatan pemungutan PPN yang

Lebih terperinci

KRAKATAU STEEL BUILDING MANAGEMENT DINAS OPERASIONAL TEHNIK (DOT) JAKARTA. SUMBANG SARAN Saprudin JUDUL: MEMBUAT KOTAK MATRIAL DI UNIT A H U

KRAKATAU STEEL BUILDING MANAGEMENT DINAS OPERASIONAL TEHNIK (DOT) JAKARTA. SUMBANG SARAN Saprudin JUDUL: MEMBUAT KOTAK MATRIAL DI UNIT A H U KRAKATAU STEEL BUILDING MANAGEMENT DINAS OPERASIONAL TEHNIK (DOT) JAKARTA SUMBANG SARAN Saprudin JUDUL: MEMBUAT KOTAK MATRIAL DI UNIT A H U PENDAHULUAN 1. Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT.KIEC(Unit

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG BENTUK, UKURAN, TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN, PROSEDUR PEMBERITAHUAN DALAM RANGKA PEMBUATAN, TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN,

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN DEPARTEMEN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Nama Pemungut : Alamat : No. Telp : Usaha : SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku

Lebih terperinci

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN Perhatian Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (7) UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2000, apabila SPTMasa yang Saudara sampaikan tidak ditandatangani

Lebih terperinci

Bab 1 Pengenalan Aplikasi Pajak Online. Aplikasi Pajak Online - Bagian 1

Bab 1 Pengenalan Aplikasi Pajak Online. Aplikasi Pajak Online - Bagian 1 Bab 1 Pengenalan Aplikasi Pajak Online 1 Aplikasi Pajak Online - Bagian 1 Macam Macam Aplikasi Pajak Online Sesuai dengan self assessment system yang berlaku dalam perpajakan di Indonesia, Wajib Pajak

Lebih terperinci

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

Bab II Elemen dan Prosedur SIA Bab II Elemen dan Prosedur SIA Pertanyaan Dalam Merancang SIA 1. Bagaimana mengorganisasi kegiatan agar aktivitas bisnis berjalan dengan efektif dan efisien? 2. Bagaimana mengumpulkan dan memproses data

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. kedua atas Undang-Undang Nomor 8 tahun 1983, Pengusaha yang melakukan

BAB IV PEMBAHASAN. kedua atas Undang-Undang Nomor 8 tahun 1983, Pengusaha yang melakukan BAB IV PEMBAHASAN Menurut Undang-Undang Nomor 18 tahun 2000 yang merupakan perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 8 tahun 1983, Pengusaha yang melakukan penyerahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Yth. : 1. Para Kepala Kantor Wilayah DJP 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak 3. Para Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi

Lebih terperinci

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang BAB I PENAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tidak mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA Didalam bab ini akan dilakukan analisis atau pembahasan hasil pemeriksaan, keberatan sampai dengan keluarnya

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan Aplikasi

Petunjuk Penggunaan Aplikasi Petunjuk Penggunaan Aplikasi (User Manual) Menu untuk User Table of Contents PENDAHULUAN...3 LOGIN...1 Form Entry User Baru...1 BERANDA...4 Profil Pengguna...4 PENDAFTARAN...6 PBB...6 PBB Sudah Dikukuhkan...7

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya pengeluaran negara yang digunakan untuk kemakmuran rakyat diikuti juga

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya pengeluaran negara yang digunakan untuk kemakmuran rakyat diikuti juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak sebagai sumber utama penerimaan negara yang mempunyai peran penting dalam pengelolaan keuangan dalam Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN). Besarnya pengeluaran

Lebih terperinci

UI Navigation. Gambar 4.47 UI Navigation Menu File

UI Navigation. Gambar 4.47 UI Navigation Menu File UI Navigation Gambar 4.47 UI Navigation Menu File Gambar 4.481 UI Navigation Menu Master Gambar 4.492 UI Navigation Menu Transaksi Gambar 4.50 UI Navigation Menu Laporan Design the User Interface User

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG BENTUK, UKURAN, TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN, PROSEDUR PEMBERITAHUAN DALAM RANGKA PEMBUATAN, TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN,

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan Aplikasi

Petunjuk Penggunaan Aplikasi Petunjuk Penggunaan Aplikasi (User Manual) Menu untuk User Table of Contents PENDAHULUAN...4 LOGIN...1 Form Entry User Baru...1 BERANDA...4 Profil Pengguna...4 PENDAFTARAN...6 Pajak Restoran...6 Pajak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM Sejarah Singkat PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon

BAB III ANALISA SISTEM Sejarah Singkat PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon 43 BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1. Sejarah Singkat PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon adalah anak perusahaan PT. Krakatau Steel sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1. Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis melakukan magang di hotel Novotel Jakarta Gajah Mada divisi Accounting & Finance. Kegiatan Magang ini dilaksanakan tiga bulan dimulai

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG BENTUK, ISI, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (BUMN) Multinasional Company pertama di Indonesia. PT Semen

BAB I PENDAHULUAN. (BUMN) Multinasional Company pertama di Indonesia. PT Semen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Multinasional Company pertama di Indonesia. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang dulunya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak dibidang manufaktur yang kegiatan utamanya adalah memproduksi Polyester

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak dibidang manufaktur yang kegiatan utamanya adalah memproduksi Polyester BAB IV PEMBAHASAN PT. TEIJIN INDONESIA FIBER, Tbk merupakan sebuah perusahaan PMA bergerak dibidang manufaktur yang kegiatan utamanya adalah memproduksi Polyester Chips, Filament Yarn dan Staple Fibre.

Lebih terperinci

Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha Faktur Pajak Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha b. penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha c.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sumber utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan adalah pajak. Sehingga dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci