BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Identifikasi Masalah dan Penetapan Target Identifikasi Masalah (Problem Identification) Dalam proses identifikasi masalah yang pertama adalah menemukan persoalan, dan tugas yang kedua adalah memilih persoalan dari banyak alternatif persoalan yang telah ditemukan. Salah satu metode yang dipakai untuk menemukan persoalan adalah melalui brainstorming. Berikut ini hasil identifikasi masalah yang diperoleh melalui brainstorming dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Hasil Brainstorming Identifikasi Masalah No. Pernyataan / Ide / Permasalahan Pencetus 1 Keluhan produk Peugeot Syarief 2 Minimnya prospek Niko 3 Product competitor Bayu 4 Kurang motivasi Bambang 5 Tidak disiplin Hanfi 6 Kemampuan menjual (Competency) David Dari hasil brainstorming, ada 3 besar masalah yang dipilih untuk dicarikan datanya dan dianalisis, yaitu : Minimnya prospek, Kemampuan menjual (Competency), dan Tidak disiplin. Berikut ini tabel masalah yang dipilih dari hasil brainstorming : Tabel 4.2 Masalah yang dipilih No. Pernyataan / Ide / Permasalahan Pencetus 1 Minimnya prospek Niko 2 Tidak disiplin Hanafi 3 Kemampuan menjual (Competency) David

2 Setelah permasalahan yang ada dikumpulkan, perlu dicarikan prioritas agar tim dapat menyelesaikan masalahnya satu per satu berdasarkan skala kepentingan yang mengarah pada efektivitas dan efisiensi baik dari segi waktu, biaya, dan material. Oleh karena itu, tim perlu mengumpulkan data, menganalisisnya dan memutuskannya dengan benar dan tepat. Salah satu alat yang dipakai untuk mengumpulkan data tersebut adalah melalui checksheet, dan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisisnya adalah melalui stratifikasi. Kemudian untuk memutuskan masalah yang akan dicarikan perbaikannya dapat dilihat dari hasil persentase stratifikasi. Berikut ini hasil checksheet yang didapat dari analisis pengolahan data perusahaan : 1. Data Prospek bulan September November 25 Tabel 4.3 Data Prospek bulan September November 25 No. Bulan Jumlah Kunjungan Prospek Tidak Prospek Prosentase Penyimpangan (TP) 1 Sept % 2 Okt % 3 Nov % 2. Data Absensi bulan September November 25 Tabel 4.4 Data Absensi bulan September November 25 No. Bulan Jumlah Hari Kerja Tepat Waktu Terlambat Prosentase Penyimpangan (TH) 1 Sept % 2 Okt % 3 Nov %

3 3. Data Competency bulan September November 25 Tabel 4.5 Data Competency bulan September November 25 No. Bulan Prospek Closing Loose Prosentase Penyimpangan (Loose) 1 Sept % 2 Okt % 3 Nov % Dari hasil check sheet, data tersebut dianalisis melalui stratifikasi. Berikut ini hasil stratifikasi yang didapat dari analisis pengolahan data perusahaan : Tabel 4.6 Hasil 3 Besar Masalah Kode Masalah Sept Okt Nov Rata-rata % Kum 1 Minimnya Prospek 3 Competency Tidak Disiplin Jumlah Setelah melihat persentase stratifikasi di atas, dapat dilihat masalah yang paling dominan yaitu masalah minimnya prospek. Oleh sebab, itu Tema dari permasalahan ini yaitu UNTUK MENINGKATKAN PEROLEHAN PROSPEK.

4 4.1.2 Penetapan Target Perbaikan Setelah masalah dianalisis dan telah ditemukan dengan kepastian yang wajar bahwa masalah minimnya prospek merupakan masalah yang dominan dari masalah lainnya, maka perusahaan membuat penetapan target perbaikan yang terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut : Specific : Sasaran harus dinyatakan secara khusus, terfokus dan tidak bias. Measurable : Ukuran keberhasilan harus dirumuskan dengan jelas. Attainable : Ukuran keberhasilan harus dapat membuat orang merasa Tertantang, meningkatkan motivasi dan semangat juang. Realististic : Ukuran keberhasilan harus masuk di akal tetapi masih dapat menjawab tantangan di atas. Timeliness : Waktu pencapaian harus sudah ditentukan dari awal sebagai acuan keberhasilan. Berikut ini hasil analisis penetapan target perbaikan yang didasarkan pada data prospek pada tabel data prospek bulan September November 25 : Grafik Prospek Prosentase Prospek % 6.98% 6.62% September Oktober November Gambar 4.1 Grafik Minimnya Prospek

5 Grafik Target QCC Untuk Meningkatkan Prospek Prosentase Prospek 2 1 8% 1% 12% Maret April Mei 4.2 Analisis Sebab Akibat Gambar 4.2 Grafik Target QCC Untuk Meningkatkan Prospek Dalam menentukan penyebab-penyebab yang menimbulkan masalah, perlu dilakukan brainstorming untuk mempermudah pembuatan diagram fishbone. Berikut ini hasil dari brainstorming penyebab minimnya prospek : Tabel 4.7 Hasil brainstorming Penyebab Minimnya Prospek No. Pernyataan / Ide / Permasalahan Pencetus 1 Kurang data base Syarief 2 Sasaran kanvas kurang tepat Niko 3 Analisa pasar kurang teliti Bayu 4 Kurang motivasi Bambang 5 Kurang percaya diri Hanafi 6 Tidak ada planning David 7 Kurang training Syarief 8 Kurang flayer Niko 9 Skill yang kurang Bayu 1 Kurang event pameran Bambang 11 Kegiatan kanvas yang tidak terorganisir Hanafi 12 Tidak disiplin David Dari hasil brainstorming, data tesebut dianalisis melalui diagram fishbone untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah minimnya prospek.

6 Berikut ini hasil diagram fishbone yang didapat dari analisis pengolahan data perusahaan : METODE Materi training bagi sales executive yang kurang baik Analisa pasar kurang teliti Kurangnya training bagi sales executive Tidak ada planning BAHAN Data base pemakai peugeot Data base sales, service & professional Sasaran kanvas kurang tepat Skill yang kurang Kurang flayer MINIMNYA PROSPEK Kurang moving exhibition Kurang event pameran Kurang showroom event Tidak disiplin Kegiatan kanvas kelihatannya tidak terorganisir Apakah training diperlukan? Kurang adanya motivasi dari sales executive ALAT MANUSIA Gambar 4.3 Diagram Analisa Sebab Akibat 4.3 Pembuktian Hipotesa Penyebab Dominan Setelah faktor-faktor penyebab minimnya prospek diketahui, maka perlu dicarikan prioritas agar tim dapat menyelesaikan masalah yang menjadi penyebab utama minimnya prospek. Oleh karena itu, tim QCC perlu mengumpulkan data, menganalisisnya dan memutuskannya dengan benar dan tepat. Salah satu alat yang dipakai untuk mengumpulkan data tersebut adalah melalui checksheet, dan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisisnya adalah melalui stratifikasi. Kemudian salah satu alat yang dipakai untuk memutuskannya dengan benar dan tepat adalah

7 melalui diagram pareto. Berikut ini hasil checksheet yang didapat dari analisis No. pengolahan data perusahaan : 1. Data Kegiatan Training bulan September November 25 Bulan Tabel 4.8 Data Kegiatan Training bulan September November 25 Target Training ( hari ) Training ( hari ) Kurang Training ( hari ) Prosentase Penyimpangan (KL) 1 Sept % 2 Okt % 3 Nov % 2. Data Absensi bulan September November 25 Tabel 4.9 Data Absensi bulan September November 25 No. Bulan Jumlah Hari Kerja Tepat Waktu Terlambat Prosentase Penyimpangan (TH) 1 Sept % 2 Okt % 3 Nov % 3. Data Event Pameran bulan September November 25 Tabel 4.1 Data Event Pameran bulan September November 25 No. Bulan Target Pameran ( hari ) Pameran ( hari ) Tidak Pameran ( hari ) Prosentase Penyimpangan (TP) 1 Sept % 2 Okt % 3 Nov %

8 Dari hasil check sheet, data tersebut dianalisis melalui stratifikasi. Berikut ini hasil stratifikasi yang didapat dari analisis pengolahan data perusahaan : Tabel 4.11 Penyebab Dominan Minimnya Prospek bulan September November 25 Kode Masalah Sept Okt Nov Rata-rata % Kum 1 Kurang Training Kurang Event Pameran 2 Tidak Disiplin Jumlah Dari melihat persentase rata-rata stratifikasi di atas terlihat akar penyebab dominan adalah karena kurang training. Dengan demikian, pelaksanaan perbaikan harus difokuskan pada pelatihan kepada sales executive agar dapat meningkatkan skill sales executive sehingga dia mempunyai percaya diri dan motivasi yang tinggi dalam berhadapan dengan pelanggan. 4.4 Rencana Kegiatan Rencana Perbaikan Berikut ini uraian rencana perbaikan pada tabel 4.12 yang meliputi : Pokok Bahasan : Akar penyebab yang diambil dari hasil penentuan prioritas dan diputuskan untuk segera diselesaikan. Ide Perbaikan : Ide perbaikan yang direncanakan untuk dilakukan agar akar penyebab dapat segera diselesaikan. Ukuran Keberhasilan : Keampuhan yang akan diperoleh setelah menjalankan ide perbaikan. Waktu Pencapaian : Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan ide solusi sampai memperoleh hasil yang diharapkan. Cara Penerapan : Strategi penerapan yang akan diambil untuk menjalankan ide perbaikan dengan baik.

9 Penaggungjawab : orang yang bertanggung jawab atas jalannya ide perbaikan sampai memperoleh hasil yang diharapkan. Lokasi Penerapan : Tempat dijalankannya ide perbaikan. Biaya penerapan : Biaya yang direncanakan untuk keperluan penerapan ide perbaikan sampai memperoleh hasil yang diharapkan.

10 Tabel 4.12 Rencana Perbaikan No. Akar Penyebab Dominan Pokok Bahasan What Why How When Who Where How Much Ide Perbaikan Ukuran Keberhasilan Cara Penerapan Waktu Pencapaian PIC Lokasi Biaya Kurang Training Tidak Disiplin Kurang Event Pameran 1. Mereview salesman yang perlu di training 1. Memperketat monitoring absen 2. Membuat laporan daily sales call 3. Progress planning mingguan 1. Mengadakan display mobil semingu sekali 2. Mengadakan moving exhibition seminggu sekali 1. Meningkatkan skill salesforce 1. Meningkatkan disiplin kerja 2. Menginventarisasikan jumlah prospek 3. Kerja lebih terarah dan efektif 1. Meningkatkan jumlah prospek 2. meningkatkan jumlah prospek 1. Membuat jadwal training cabang 3 bulan Arief Cab. Pluit Rp Evaluasi absensi setiap minggu 2. Cek setiap hari laporan daily sales call 3. Setiap Sabtu membuat planning mingguan 1. Setiap Sabtu / Minggu sudah ada tempat untuk display mobil 2. Sebelumnya sudah ditentukan area untuk moving exhibition 1 bulan 1 bulan 1 bulan 1 bulan 1 bulan David Arief Arief Syarief Niko Cab. Pluit Cab. Pluit Cab. Pluit Cab. Pluit Cab. Pluit Rp. 22. Rp. 2. Rp. 3.

11 4.5 Pelaksanaan Laporan perbaikan Laporan perbaikan yang telah dijalankan, meliputi : Bagaimana ide perbaikan yang dijalankan? Kapan ide perbaikan dijalankan dan kapan berakhirnya? Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan ide perbaikan? Hasil apa yang diperoleh selama dan setelah ide perbaikan dijalankan? Berapa biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan ide perbaikan tersebut? Penjelasan semua hal yang dialami pada saat menjalankan rencana perbaikan, termasuk apabila terjadi perubahan rencana perbaikan. Hasil dari pelaksanaan laporan perbaikan ditunjukan pada tabel 4.13 berikut :

12 Tabel 4.13 Laporan Perbaikan No Akar Penyebab dominan Kurang Training Tidak Disiplin Perbaikan (What) 1. Mereview salesman yang perlu di training 1. Memperketat monitoring absen 2. Membuat laporan daily sales call Bagaimana perbaikan dijalankan (How) 1. Setiap Jumat jam 8 s/d jam 1 perusahaan mengadakan Role Play untuk training Product Knowledge dan Salesmanship bersama-sama 1. Absen di check oleh supervisior setiap sabtu 2. Laporan daily sales call diperiksa oleh supervisior setiap hari Kapan perbaikan dijalankan (When) Mulai bulan Maret s/d Mei 26 Mulai 1 Maret 26 Mulai 1 Maret 26 Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan perbaikan (Who) PIC : Arief David, Syarief, Hanafi, Niko, Bambang, Bayu PIC : Arief Arief, Syarief, Hanafi, Niko, Bambang, Bayu PIC : Arief David, Syarief, Hanafi, Niko, Bambang, Bayu Hasil yang diperoleh selama dan setelah perbaikan dijalankan (Why) 1. Pengetahuan sales tentang Product Knowledge dan Salesmanship semakin meningkat 2. Setiap ada masalah antara sales dengan customer, tim sales executive bisa saling memberikan solusi atau masukan 1. Disiplin kerja meningkat 2. Supervisior dan salesman dapat menginventarisasi prospekprospek untuk ditindak lanjuti Biaya (How Much) 3. Progress planning mingguan 3. Setiap Sabtu berkumpul untuk membuat planning Mingguan bersama Mulai 1 Maret 26 PIC : Arief David, Syarief, Hanafi, Niko, Bambang, Bayu 3. Kerja lebih terarah dan efektif karena sudah ada planning kerja harian 1. Mengadakan display mobil seminggu sekali 1. Sales executive mencari tempat yang potensial untuk mengadakan display mobil Mulai 1 Maret 26 PIC : Syarief Hanafi, Niko, Bambang, Bayu 1. Memperoleh prospek jangka pendek dan jangka panjang Rp Kurang Event Pameran 2. Sales executive sebelumnya sudah menentukan area untuk moving, dan melakukan nya bersama satu tim untuk menyisir seluruh area yang potensial Mulai 1 Maret 26 PIC : Bambang Arief, David, Syarief, Hanafi, Niko, Bayu 2. Meningkatkan jumlah prospek dan mengetahui segmen pasar Rp. 3.

13 4.6 Cek Hasil dan Laporan Hasil Perbaikan Evaluasi Hasil Perbaikan Kegiatan QCC dinyatakan selesai apabila mencapai target (sasaran) yang telah dibuat oleh tim QCC sendiri pada langkah 1. Walaupun tim berhasil melakukan perubahan dan perbaikan yang nyata, tetapi belum mencapai sararannya, maka tim QCC harus melakukan pemeriksaan dan analisis ulang dan memperbaikinya kembali. Selain membandingkan hasil dengan sasaran, tim QCC juga harus melakukan perbandingan antara : Keadaan sebelum, selama dan sesudah QCC melalui perbandingan grafik batang. Proses kerja sebelum dan sesudah QCC. Implikasi hasil terhadap QSDMP (Quality, Safety, Delivery, Moral, Productivity). Perkembangan data dari sebelum sampai dengan keadaan data terakhir. Setelah perbaikan dijalankan selama 3 bulan, maka dapat dilihat hasil dari perbaikan pada tabel 4.14 berikut : Tabel 4.14 Hasil Perbaikan Setelah QCC No. Bulan Jumlah Kunjungan Prospek Tidak Prospek Prosentase Penyimpangan (TP) 1 Maret % 2 April % 3 Mei % Sumber : Hasil pengolahan data-26 Berdasarkan data hasil perbaikan setelah QCC, maka perbandingan prosentase perolehan prospek sebelum QCC dengan setelah QCC dapat ditunjukan pada gambar 4.4 berikut :

14 Berikut ini gambar grafik batang hasil dari penelitian : Sebelum QCC Target QCC Setelah QCC Rata-rata November Oktober September Rata-rata Mei April Maret Maret April Mei Rata-rata Gambar 4.4 Hasil Penelitian Ket : Prospek Tidak Prospek KESIMPULAN : Target prosentase perolehan prospek setelah QCC secara rata-rata sudah tercapai. Perbandingan prosentase perolehan prospek sebelum QCC dengan setelah QCC mengalami peningkatan.

15 4.6.2 Laporan Hasil Penelitian Proses Kerja Sebelum QCC 1. Membuat Laporan daily sales call. 2. Membahas laporan daily sales call dengan Supervisior. 3. Membahas masalah (sharing) dengan Supervisior. 4. Merencanakan moving dan display mobil Proses Kerja Sesudah QCC 1. Membuat laporan daily sales call dan harus dikumpulkan di pagi hari setiap hari. 2. Membahas laporan daily sales call dengan Supervisior. 3. Membahas masalah (sharing) dengan Supervisior. 4. Membuat planning harian salesman dan melaporkannya kepada Supervisior. 5. Merencanakan dan melaksanakan moving exhibition dan display mobil 1 kali dalam seminggu. 6. Setiap hari jumat mengadakan Role Play untuk training Product Knowledge dan Salesmanship bersama-sama. 7. Setiap hari sabtu membuat planning mingguan tim sales bersama-sama Perubahan Yang Terjadi 1. Disiplin dan pola kerja sales executive menjadi lebih baik. 2. Setiap masalah yang dihadapi salesman dapat dipecahkan bersama-sama. 3. Salesman mempunyai planning kerja sehingga kerja lebih terarah dan efektif. 4. Kegiatan moving exhibition dan display mobil dapat dijalankan dengan teratur dan baik. 5. Pengetahuan sales tentang product knowledge dan salesmanship semakin meningkat. 6. Planning kerja tim dapat berjalan dengan baik.

16 4.6.3 Laporan Implikasi Hasil Penelitian Terhadap QCDSMP Implikasi Terhadap Kualitas (Q) 1. Analisa prospek lebih tajam sesuai dengan N.A.M (Need, Authority, Money). 2. Cara kerja lebih terarah dan efektif karena disesuai dengan planning kerja. 3. Disiplin kerja dan competency meningkat Implikasi Terhadap Biaya (C) 1. Pengeluaran biaya operasional sales executive menjadi lebih efektif dan efisien Implikasi Terhadap Moral (M) 1. Kepercayaan diri dan motivasi kerja sales executive meningkat Implikasi Terhadap Produktivitas (P) 1. Produktivitas kerja sales executive meningkat dikarenakan prospek yang didapat mengalami peningkatan setelah diterapkanya QCC. 4.7 Standarisasi Standarisasi diperlukan untuk mencegah timbulnya kembali masalah yang sama dikemudian hari dan untuk meningkatkan Standard Operation Procedures (SOP) yang sudah ada. Setelah standar diterapkan, maka tim QCC memonitoring pelaksanaannya dan sampai terjadinya perubahan standar kembali. Berikut ini standarisasi yang telah dilegalisasi oleh PT ASCO DWIMOBILINDO : 1. Setiap hari jumat mengadakan Role Play untuk training Product Knowledge dan Salesmanship bersama-sama. 2. Absensi di cek oleh Supervisior setiap minggu. 3. Laporan daily sales call diperiksa oleh Supervisior setiap hari. 4. Setiap hari sabtu membuat planning mingguan tim sales executive bersamasama. 5. Mengadakan moving exhibition dan display mobil 1 kali dalam seminggu.

PENERAPAN QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) UNTUK MENDORONG PENINGKATAN PROSPEK (CALON PELANGGAN) PADA PT ASCO DWIMOBILINDO CAB. PLUIT

PENERAPAN QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) UNTUK MENDORONG PENINGKATAN PROSPEK (CALON PELANGGAN) PADA PT ASCO DWIMOBILINDO CAB. PLUIT Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 PENERAPAN QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) UNTUK MENDORONG PENINGKATAN PROSPEK (CALON PELANGGAN)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Identifikasi Masalah Studi Pustaka Menentukan Tujuan 8 Langkah dan 7 Tools 1. Menentukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Identifikasi Masalah Studi P ustaka Menentukan Tujuan 8 Langkah dan 7 Tools 1. Menentukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Gambar 3.1 : Diagram Alir Metodologi Penelitian 25 3.1 Observasi Lapangan dan Indentifikasi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa 5.1.1 Analisa Kondisi yang Ada Dari Target yang telah ditetapkan, untuk mencapai hal tersebut dilakukan analisa terhadap kondisi-kondisi yang ada (genba lapangan) di

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem & Produktivitas

Pengembangan Sistem & Produktivitas SINOVA Pengembangan Sistem & Produktivitas GUGUS KENDALI MUTU SINOVA DIVISI : PENGEMBANGAN SISTEM & PRODUKTIVITAS NAMA KELOMPOK : SINOVA TEMA : DIBENTUK : 03 SEPTEMBER 2012 FASILITATOR (NIK) : BUNYAMIN

Lebih terperinci

JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC

JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC Dibentuk : 22 Juli 2013 Divisi : Pengawasan Pemb. & Perawatan Judul GKM

Lebih terperinci

8 Step Aktivitas QCC. Oleh: Toyota Indonesia Institute

8 Step Aktivitas QCC. Oleh: Toyota Indonesia Institute 8 Step Aktivitas QCC Oleh: Toyota Indonesia Institute Jakarta, 10 Maret 2016 1 Step aktivitas QCC I. Persiapan I-1. Pembentukan Group I-2. Menentukan Nama Group III. Laporan / Persentasi II. QC Step (

Lebih terperinci

GKM DERING. Pemanfaatan ROUTER DIAL NUMBER Guna Efisiensi Biaya Pemakaian Telepon di Hotel The ROYALE KRAKATAU

GKM DERING. Pemanfaatan ROUTER DIAL NUMBER Guna Efisiensi Biaya Pemakaian Telepon di Hotel The ROYALE KRAKATAU GKM DERING Pemanfaatan ROUTER DIAL NUMBER Guna Efisiensi Biaya Pemakaian Telepon di Hotel The ROYALE KRAKATAU PEMANFAATAN ROUTER DIAL NUMBER GUNA EFISIENSI BIAYA PEMAKAIAN TELEPON DI HOTEL THE ROYALE KRAKATAU

Lebih terperinci

MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. LANGKAH PEMECAHAN MASALAH A. IDENTIFIKASI MASALAH Sumber data diperoleh dari : a. Data historis dari catatan-catatan

Lebih terperinci

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module. Sumber : PQM Consultant. 2011. 7QC Tools Workshop module. 1. Diagram Pareto 2. Fish Bone Diagram 3. Stratifikasi 4. Check Sheet / Lembar Pengecekan 5. Scatter Diagram / Diagram sebar 6. Histogram 7. Control

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan peta kendali p sebelumnya maka diperoleh hasil dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar

Lebih terperinci

JUDUL IMPROVEMENT *mengacu pada prinsip SMART

JUDUL IMPROVEMENT *mengacu pada prinsip SMART JUDUL IMPROVEMENT *mengacu pada prinsip SMART NAMA KBK : INSTANSI : IMPROVEMENT BIDANG : PELAYANAN / ADMINISTRASI *pilih salah satu yang relevan atau tambahkan yang sesuai BIODATA KBK FASILITATOR : KETUA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PROSES PRODUKSI 2.1.1 Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan peta kendali p sebelumnya maka diperoleh hasil dari

Lebih terperinci

UPAYA PENURUNAN KEJADIAN KEHILANGAN GELAS BERUKURAN SEDANG MELALUI PENERAPAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) DI UNIT GIZI, RS ABC, JAKARTA

UPAYA PENURUNAN KEJADIAN KEHILANGAN GELAS BERUKURAN SEDANG MELALUI PENERAPAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) DI UNIT GIZI, RS ABC, JAKARTA UPAYA PENURUNAN KEJADIAN KEHILANGAN GELAS BERUKURAN SEDANG MELALUI PENERAPAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) DI UNIT GIZI, RS ABC, JAKARTA Jonny Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Model dan Teknik Penyelesaian Masalah Model pengatasan masalah reject dapat digambarkan sebagai berikut: STUDI PUSTAKA TUJUAN PENELITIAN OBSERVASI PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui cacat terbesar yaitu cacat produk salah ukuran yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir DELAPAN LANGKAH 8. Menetapkan target 1. Menentukan tema & analisa situasi 9. Standarisasi & rencana 2. Menetapkan target 6. Evaluasi hasil 3. Analisa faktor penyebab

Lebih terperinci

PKM KUMIS SEKSI MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SURAT MENYURAT DIVISI HUKUM MELALUI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEARSIPAN 02 JUNI 2013

PKM KUMIS SEKSI MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SURAT MENYURAT DIVISI HUKUM MELALUI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEARSIPAN 02 JUNI 2013 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SURAT MENYURAT DIVISI HUKUM MELALUI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEARSIPAN 02 JUNI 2013 Fasilitator Ketua Sekretaris Anggota : DIMYATI MARZUKI : BAMBAM IBRAHIM :

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rencana Implementasi Rencana implementasi ditetapkan dari solusi bisnis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Rencana implementasi yang akan dilakukan dibagi menjadi

Lebih terperinci

Merencanakan Tindakan Perbaikan. Menentukan Faktor Dominan. Analisa Sebab Akibat (Fish Bond) Menentukan Masalah / Tema & Penetapan Target

Merencanakan Tindakan Perbaikan. Menentukan Faktor Dominan. Analisa Sebab Akibat (Fish Bond) Menentukan Masalah / Tema & Penetapan Target 8 Rencana Berikut -Melihat kembali inventarisasi / Bank of thema yang ada -Kembali kelangkah satu untuk tema berikutnya 7 Standardisasi -Jika rencana tercapai tetapkan STADARISASI ( jika didalam standarisasi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 68 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses untuk menjadi informasi yang berguna. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 42 BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis cacat yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pendekatan Six Sigma yang digunakan dalam peningkatan produktivitas terdiri dari 5 (lima) fase yang disebut DMAIC (Define, Measure, Analize, Improve

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Menentukan Tema PT. Akebono Brake Astra Indonesia (PT. AAIJ) adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri otomotif, produk yang diproduksi disini adalah brake

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flow Chart Pemecahan Masalah Dalam flow chart pemecahan masalah dalam penelitian ini menggambarkan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melakukan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian serta penjelasan pada setiap tahapannya. Secara detail penjelasan untuk setiap tahapan penelitian

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya di peroleh hasil bahwa data yang telah di kumpulkan layak untuk di olah dalam proses pengolahan data, dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analistis yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek yang

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis 5.1. Merencanakan ( plan Analisis Data Kecelakaan

Bab 5 Analisis 5.1. Merencanakan ( plan Analisis Data Kecelakaan Bab 5 Analisis Pada bab ini akan dilakukan analisis dan pembahasana dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terhadap penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, diantaranya yaitu analisis

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya diperoleh hasil mengenai jumlah produk, jumlah produk cacat, dan jenis cacat yang ada antara lain : gosong,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Informasi 3.1.1 Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. X perusahaan bergerak

Lebih terperinci

Towards Innovative Government

Towards Innovative Government 2018 Workshop Penyusunan Risalah Budaya Kinerja Towards Innovative Government Ruang Hayam Wuruk, Kantor Gubernur Jawa Timur - Surabaya, 17 April 2018 1 Productivity Continuity Agility 2 PENGANTAR MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menekan waktu proses pembuatan coklat compound yang digunakan untuk produksi produk X. Waktu pembuatan coklat compound saat ini adalah 150 menit,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN BAB V ANALISA PEMBAHASAN Dalam analisis masalah ini akan dilakukan dengan menggunakan 8 (delapan) langkah pemecahan masalah dengan menggunakan alat bantu yang sesuai dengan kebutuhannya. Delapan langkah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Kualitas Kualitas atau mutu adalah satu kata kunci yang harus terus dijaga oleh suatu industri atau perusahaan untuk dapat memberikan kepuasan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Langkah pengumpulan dan pengolahan data telah selesai dilakukan dan telah disajikan dalam bab sebelumnya yaitu bab 4 (empat), maka proses selanjutnya adalah proses analisa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Kualitas merupakan ukuran yang tidak dapat didefinisikan secara umum, karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi perspektif yang

Lebih terperinci

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian PDCA a) Pengertian Dalam peningkatan mutu dalam kebidanan diperlukan manajemen yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Didalam ilmu manajemen, ada konsep problem

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 76

BAB V ANALISA HASIL. 76 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Sasaran Mutu Dari hasil pengolahan data, analisis kuantitatif disesuaikan dengan data yang dikumpulkan. Sehingga menjawab pelaksanaan pencapaian sasaran mutu dan proses

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Langkah-langkah PDCA yang akan divas merupakan hasil tindak lanjut dari

BAB V ANALISA HASIL. Langkah-langkah PDCA yang akan divas merupakan hasil tindak lanjut dari BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analisa Terhadap Isi Delapan Langkah PDCA Langkah-langkah PDCA yang akan divas merupakan hasil tindak lanjut dari permasalahan yang ada, tema yang diambil adalah menurunkan produk

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE PDCA SEVEN STEP UNTUK MENEKAN FREKUENSI GANGGUAN MISSALIGNMENT PADA MESIN COOLER TUBAN-2 DI PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK

IMPLEMENTASI METODE PDCA SEVEN STEP UNTUK MENEKAN FREKUENSI GANGGUAN MISSALIGNMENT PADA MESIN COOLER TUBAN-2 DI PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK IMPLEMENTASI METODE PDCA SEVEN STEP UNTUK MENEKAN FREKUENSI GANGGUAN MISSALIGNMENT PADA MESIN COOLER TUBAN-2 DI PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK ABSTRAKSI Hari surijanto¹, Margianto²,Unung Lesmanah³ ¹Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya di peroleh hasil bahwa data yang telah dikumpulkan layak untuk diolah dalam proses pengolahan data. Menurut

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 80 N < N, (25.69 < 30 ) maka jumlah data dianggap cukup karena jumlah data atau pengamatan yang teoritis sudah dilampaui oleh jumlah data yang sebenarnya atau aktual. BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Globalisasi dan kemudahan untuk mengakses informasi dari seluruh dunia, membawa perubahan yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Perubahan itu juga Mempengaruhi dunia

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala

BAB V ANALISA HASIL Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala 84 BAB V ANALISA HASIL 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin

Lebih terperinci

PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU)

PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU) PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono POKOK BAHASAN : TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU) DESKRIPSI Pengendalian mutu terpadu (PMT) lebih merupakan sikap dan perilaku

Lebih terperinci

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016 7 Basic Quality Tools 14 Oktober 2016 Dr. Kaoru Ishikawa (1915 1989) Adalah seorang ahli pengendalian kualitas statistik dari Jepang. As much as 95% of quality related problems in the factory can be solved

Lebih terperinci

KRAKATAU STEEL BUILDING MANAGEMENT DINAS OPERASIONAL TEHNIK (DOT) JAKARTA. SUMBANG SARAN Saprudin JUDUL: MEMBUAT KOTAK MATRIAL DI UNIT A H U

KRAKATAU STEEL BUILDING MANAGEMENT DINAS OPERASIONAL TEHNIK (DOT) JAKARTA. SUMBANG SARAN Saprudin JUDUL: MEMBUAT KOTAK MATRIAL DI UNIT A H U KRAKATAU STEEL BUILDING MANAGEMENT DINAS OPERASIONAL TEHNIK (DOT) JAKARTA SUMBANG SARAN Saprudin JUDUL: MEMBUAT KOTAK MATRIAL DI UNIT A H U PENDAHULUAN 1. Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT.KIEC(Unit

Lebih terperinci

PROFIL PT. KIEC. Dibuat Oleh : KAMALLUDIN NIK :

PROFIL PT. KIEC. Dibuat Oleh : KAMALLUDIN NIK : 2013 PROFIL PT. KIEC Dibuat Oleh : KAMALLUDIN NIK : 00002046 MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN KREATIFITAS PENGELOLAAN ARSIP PEMBUAT SARAN : Nama : Kamalludin Dinas : Keuangan & Umum No.reg : 0002046 Divisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini terpusat di departemen produksi 2 tempat berlangsungnya proses polishing. Dalam departemen produksi 2 terdapat empat line yaitu

Lebih terperinci

THE ROYALE KRAKATAU. Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos GKM - Hotel

THE ROYALE KRAKATAU. Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos GKM - Hotel THE ROYALE KRAKATAU Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos GKM - Hotel Profil GKM - Hotel Dibentuk: 15 April 2012 Divisi: Unit Otonom Hotel Alamat: JL. KH. Yasin Beji No.04 Cilegon Jumlah Pertemuan:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan peta kendali p sebelumnya maka diperoleh hasil dari

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Tabel 5.1 Tabel Hasil Identifikasi Ratio SBU BU BA SBA 1 2 2

BAB V ANALISA HASIL. Tabel 5.1 Tabel Hasil Identifikasi Ratio SBU BU BA SBA 1 2 2 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah diperoleh pada bab IV, pada bab V, hasil data yang diperoleh pada pengolahan data yakni mengenai frekuensi persebaran

Lebih terperinci

: DINAR W KRA. (Delivery Investment to a New Arrival Result Wisma Krakatau)

: DINAR W KRA. (Delivery Investment to a New Arrival Result Wisma Krakatau) GKM DINAR W KRA 1. Daftar Isi - ii 2. Profile GKM - 1 3. Visi & Misi PT KIEC - 1 4. Budaya Perusahaan PT KIEC - 1 Tata Nilai - 1 KIEC Fokus - 1 Divisi Properti Industri - 1 5. Struktur Organisasi - 2 6.

Lebih terperinci

PT. BRAJA MUKTICAKRA THE PRECISION'S VALUE

PT. BRAJA MUKTICAKRA THE PRECISION'S VALUE QCC LINK RISALAH QCC LINK NAMA PERUSAHAAN : PT BRAJA MUKTI CAKRA ALAMAT : JL. BRAJA MUKTI CAKRA NO.3B BEKASI UTARA 17124 NAMA CIRCLE : LINK TANGGAL DIBENTUK : Feb 2013 THEMA BANYAK PERTEMUAN : PRODUCTION

Lebih terperinci

JUDUL : Meningkatkan Prosentase Tingkat Kepatuhan Hand Hygiene Petugas RSKD Duren Sawit dari 29% Menjadi 100% dalam Waktu 6 Bulan

JUDUL : Meningkatkan Prosentase Tingkat Kepatuhan Hand Hygiene Petugas RSKD Duren Sawit dari 29% Menjadi 100% dalam Waktu 6 Bulan JUDUL : Meningkatkan Prosentase Tingkat Kepatuhan Hand Hygiene Petugas RSKD Duren Sawit dari 29% Menjadi 100% dalam Waktu 6 Bulan GKM Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit Propinsi DKI Jakarta Jl Duren

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar

BAB V ANALISA HASIL. penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Data Dari data-data produktivitas yang didapat dari hasil pengolahan data, penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar penyebab terjadinya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi pemecahan masalah adalah serangkaian urutan langkah-langkah yang disusun secara sistematis untuk digunakan sebagai pedoman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab lamanya waktu perbaikan jaringan komputer dan mencari solusi perbaikannya dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Slide 0 dari 22. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM Sesi 11 : Marketing and Sales Management : Operation

Slide 0 dari 22. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM Sesi 11 : Marketing and Sales Management : Operation Slide 0 dari 22 BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM Sesi 11 : Marketing and Sales Management : Operation Slide 1 dari 22 Sales Management Mencapai target penjualan dan Market share TUJUAN PERANAN UTAMA

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Hasil Data Defect Fusstrebe Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis defect yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis di dunia industri perusahaan berlomba-lomba untuk tetap eksis di bidang usahanya masing-masing, perusahaan yang ingin berkembang dan dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Persaingan global di bidang manufacturing otomotif yang sarat dengan tuntutan kualitas, lead time singkat dan on time delivery maka diperlukan perbaikan terus menerus dan rencana produksi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Analisa Histogram. Apabila dilihat dari hasil pengolahan data, berdasarkan histogram

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Analisa Histogram. Apabila dilihat dari hasil pengolahan data, berdasarkan histogram BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data 5.1.1 Analisa Histogram Apabila dilihat dari hasil pengolahan data, berdasarkan histogram yang terbentuk, ada 2 jenis cacat produksi yang memiliki

Lebih terperinci

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Jenis Cacat PT. Duta Abadi Primantara adalah perusahan yang memproduksi jenis kasur spring bed dengan type King Koil. Pada tipe

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : 3.1 Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan.

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan. BAB V ANALISA Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data pada bab sebelumnya maka selanjutnya dilakukan analisa. Analisa yang dilakukan harus lebih terarah sehingga hasilnya menjadi baik dan benar. Atas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah yang digunakan untuk penelitian penurunan hasil Fabric Width Utilization adalah dengan menggunakan metode Penyelesaian Masalah Six Sigma,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dari Pengumpulan Data Untuk mempermudahkan identifikasi masalah langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data ini penulis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: analisa moda dan efek kegagalan, pakan ternak, pengendalian kualitas, mix up

ABSTRAK. Kata kunci: analisa moda dan efek kegagalan, pakan ternak, pengendalian kualitas, mix up 1 ANALISA MODA DAN EFEK KEGAGALAN UNTUK MENGURANGI RISIKO TERJADINYA CACAT MIX UP PADA PAKAN TERNAK (Studi Kasus di PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA - semarang) Noor Charif Rachman; Dyah Ika Rinawati; Rani

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 1 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Berdasarkan aktivitas perancangan kerja yang dilaksanakan di PT. Jaya Pandu Nusantara dengan kondisi lingkungan yang kurang nyaman dan kurang aman, dilakukan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA DATA. yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan

BAB 5 ANALISA DATA. yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan 1 BAB 5 ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1. Diagram Alir Observasi Awal Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Observasi Lanjutan Pengumpulan Data Studi Pustaka Pengolahan Data Diagram Pareto Diagram batang Peta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Tempat Penelitian dilakukan di PT. Torabika Eka Semesta Jalan Raya Serang KM 12.5 Cikupa Tangerang di Divisi Instant

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 57 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan seperti tabel dibawah ini : Tabel 3.1 Jenis-jenis Penelitian menurut Tujuan, Metode,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian mulai dari observasi awal hingga diperolehnya kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 49 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tahap Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT. MYR memprodusi puluhan jenis produk makanan ringan yang sering dikonsumsi sehari-hari dari beberapa

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Setyawan Adi Siswanto¹, Abdul Wahab²,Artono Raharjo³

ABSTRAKSI. Setyawan Adi Siswanto¹, Abdul Wahab²,Artono Raharjo³ MENURUNKAN DEVIASI TARGET PRODUKSI CLINKER AKIBAT PENGGANTIAN HAMMER DI PLANT TUBAN 2 PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE PDCA DAN SEVEN TOOLS ABSTRAKSI Setyawan Adi Siswanto¹,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Histogram Histogram pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang cacat, membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream 30gr dan Lightening

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap karyawan. Seorang karyawan yang merasa puas dalam pekerjaannya akan

BAB I PENDAHULUAN. setiap karyawan. Seorang karyawan yang merasa puas dalam pekerjaannya akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia kerja, kepuasan kerja merupakan hal yang sangat penting bagi setiap karyawan. Seorang karyawan yang merasa puas dalam pekerjaannya akan membawa dampak

Lebih terperinci

Sistem Pengelolaan Kearsipan Dokumen Proyek Perencanaan Perawatan Melalui Komputerisasi

Sistem Pengelolaan Kearsipan Dokumen Proyek Perencanaan Perawatan Melalui Komputerisasi 2016 Sistem Pengelolaan Kearsipan Dokumen Proyek Perencanaan Perawatan Melalui Komputerisasi Dibuat Oleh : GKM PERAWAN AYI HERDIANA 0000072 EDI YANTO 0000185 RAMDANI 0000115 AMPERA US. 0000143 DIAN RUDDYANA

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah perusahaan PT. Astra International Toyota Sales Operation merupakan salah satu divisi dari PT. Astra International, Inc., yang berkedudukan di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif (descriptif research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan terhadap

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang BAB V ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui beberapa 5 tahapan, yaitu diawali dengan tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan dan analisis data, serta tahap kesimpulan 3.1.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 MENGATASI REJECT FACE KASAR CYLINDER COMP TYPE KTMK DAN KTLM PT. ASTRA HONDA MOTOR Suprapto NIM : 0800786691

Lebih terperinci

PENERAPAN QUALITY CONTROL CIRCLE PADA SUB DIVISI PENJUALAN PROYEK PT

PENERAPAN QUALITY CONTROL CIRCLE PADA SUB DIVISI PENJUALAN PROYEK PT PENERAPAN QUALITY CONTROL CIRCLE PADA SUB DIVISI PENJUALAN PROYEK PT. BINTANG ANUGERAH SURABAYA DALAM USAHA MENCAPAI TARGET 100% PENJUALAN CUSTOMER VIP Antonio Eli Lomi Nyoko*) A b s t r a c t Quality

Lebih terperinci

Slide 0 dari 15. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM SESI 4 : Time Management

Slide 0 dari 15. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM SESI 4 : Time Management Slide 0 dari 15 BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM SESI 4 : Time Management Kenapa Time Management PENTING! WAKTU TETAP 24 JAM/HARI Mengatur diri sebagai Branch Manager, dalam menggunakan waktu yang 5-6

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. mengetahui tingkat efektivitas penggunaan mesin AU L302,dari data hasil. Availability Ratio (%)

BAB V ANALISA HASIL. mengetahui tingkat efektivitas penggunaan mesin AU L302,dari data hasil. Availability Ratio (%) BAB V ANALISA HASIL 5.1 Pembahasan Analisa perhitungan Overal Equipment Effectiveness (OEE) dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan mesin AU L302,dari data hasil perhitungan availability

Lebih terperinci