: DINAR W KRA. (Delivery Investment to a New Arrival Result Wisma Krakatau)

Transkripsi

1 GKM DINAR W KRA

2 1. Daftar Isi - ii 2. Profile GKM Visi & Misi PT KIEC Budaya Perusahaan PT KIEC - 1 Tata Nilai - 1 KIEC Fokus - 1 Divisi Properti Industri Struktur Organisasi Jadwal Kegiatan Langkah 1. Identifikasi Masalah Brainstorming Permasalahan Prioritas Masalah Penetapan Tema Penetapan Target Langkah 2. Analisa sebab Akibat Langkah 3. Mencari Penyebab Masalah Yang Dominan (Analisa & Hipotesa) 3.1. Tabel Penyebab Masalah Yang Dominan (Analisa & Hipotesa 3.2. Pareto Penyebab Masalah Yang Dominan (Analisa & Hipotesa 10. Langkah 4. Rencana Perbaikan Langkah 5. Melaksanakan Perbaikan Langkah 6. Meneliti Hasil Perbaikan Perbandingan Sebelum & Sesudah Perbaikan Perbandingan Sebelum & Sesudah Terhadap Aspek Mutu Langkah 7. Membuat Standarisasi Membuat Standarisasi Standarisasi Hasil Langkah 8. Penetapan Perbaikan Selanjutnya - 13 ii

3 15. Lampiran Photo - Photo 16. Lampiran RKAP Tahun Lampiran Gbr. Ruangan Lantai Lampiran Stiker Save Energi 19. Lampiran Jadwal Rutin Perawatan 20. Lampiran Surat Himbauan Kiat Berhemat & Ramah Lingkungan 21. Lampiran Evaluasi Standar Penggantian Alat Hemat Energy 22. Lampiran Efisiensi Listrik AC & Lampu iii

4 Divisi Nama Kelompok : Properti Industri : DINAR W KRA (Delivery Investment to a New Arrival Result Wisma Krakatau) Tema : Terbentuk : 10 April 2013 Fasilitator Ketua Kelompok Sekretaris Anggota : Djebat Kadarusman : Riza Pahlevi : Yani Priyani : Andi Azis : Suwalyudi : Agus Widiatmoko : Syech Hasan : M. Rifki Zamani : Samsul Nandar Jumlah Pertemuan : 19 x pertemuan Lama Pertemuan : 1 2 jam Persentase Kehadiran : 94% Dasar Pembentukan GKM DINAR W-KRA Menciptakan Gagasan Gagasan Baru Sehingga Dapat Meningkatkan Investasi Dan Goal Untuk Perusahaan VISI PT KIEC Pemain Properti Nasional yang terkemuka MISI PT KIEC Menyediakan Properti Industri, Komersial, Hunian Dan Infrastruktur terkait yang memberikan solusi bagi Investor, Pelanggan dan pihak-pihak terkait lainnya. TATA NILAI PT KIEC Fokus Pada Pelanggan, Profesional, Aksi, Sinergi, Terbuka, Inovasi, Integritas KIEC FOKUS : Pasti 2 DIVISI PROPERTI INDUSTRI Divisi Properti Industri merupakan divisi di bawah Sub Direktorat Operasi Dan Pemasaran yang membawahi dua dinas yaitu dinas Kawasan Industri dan Dinas Perkantoran & Perudangan. 1

5 JADWAL KEGIATAN 2

6 LANGKAH 1. IDENTIFIKASI MASALAH 1.1. Brainstorming Permasalahan Dari hasil brainstorming GKM DINAR W KRA didapatkan beberapa permasalahan yang terkait dengan aktifitas rutin pada Divisi Properti Industri (Dinas Perkantoran &Pergudangan) antara lain sebagai berikut : 1. Pemakaian energi listrik masih boros 2. Sistem prevetive maintenance kurang optimal 3. Pemakaian energi air masih boros 4. Dinding gudang rawan jebol 5. Sistem pengamanan area gudang CM 1 belum optimal 6. Sistem pengamanan Wisma Krakatau masih longgar 7. Sistem Pelayanan housekeeping & respon terhadap komplain tenant kurang baik. 8. Keluhan di gudang masih tinggi 9. Sarana & prasarana gedung tidak memenuhi standar gedung 10. Jembatan timbang sering rusak 11. Atap gudang sering bocor 12. Jalan area gudang rusak 13. Lokasi gudang jauh 14. Pengendalian dokumen Divisi masih kurang (manual) 1.2. Prioritas Masalah 3

7 Gbr.2 Diagram Balok untuk Tabel Prioritas Masalah Berdasarkan diagram balok diatas maka yang dijadikan Tema dalam GKM ini adalah : Pemakaian Energi Listrik di Gedung Wisma Krakatau Boros Cilegon, 6 Desember 2013 Djebat Kadarusman Kadiv Properti Industri Riza Pahlevi Ketua GKM DINAR 4

8 1.3. Penetapan Tema Terkait dengan sasaran rencana kerja Divisi Properti Industri (Dinas Perkantoran & Pergudangan), kami sepakat untuk memberikan JUDUL : Efisiensi Listrik untuk Menekan Biaya Operasional 1.4. Penetapan Target Pelaksanaan IQ Day di periode awal tahun 2014 sudah menggunakan alat alat listrik yang hemat energi. LANGKAH 2. ANALISA SEBAB AKIBAT Fish Bone Diagram 5

9 LANGKAH 3. MENCARI PENYEBAB MASALAH YANG DOMINAN (ANALISA & HIPOTESA) 3.1. Tabel Penyebab Masalah Yang Dominan (Analisa & Hipotesa) 3.2. Pareto Penyebab Masalah Yang Dominan (Analisa & Hipotesa) - Dari diagram pareto diatas, Tim sepakat untuk menyelesaikan semua masalah dengan presentasi 100% 6

10 LANGKAH 4. RENCANA PERBAIKAN Dibuat oleh, Cilegon, 6 Desember 2013 Disetujui oleh Fasilitator, Riza Pahlevi Ketua GKM DINAR Djebat Kadarusman Kadiv Properti Industri 7

11 LANGKAH 5. MELAKSANAKAN PERBAIKAN 8

12 9

13 10

14 LANGKAH 6. MENELITI HASIL PERBAIKAN 6.1 Perbandingan Sebelum Dan Sesudah Perbaikan No Akar Penyebab Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan 1 Belum beralih ke produk innovative (hemat energy) 2 Kurang pemahaman petugas tentang penghematan 3 Belum dilakukan peremajaan pada alat 4 Perencanaan anggaran kurang detail 5 Tidak ada standar PK AC terhadap luas ruangan 6 Belum ada kampanye hemat energi 7 Jadwal tidak mengcover seluruh kegiatan perbaikan (ME, sipil, jumlah personal) 8 Adanya kebutuhan pekerjaan tambahan Divisi lain diluar jam kerja 9 Tidak ada standar spesifikasi pada alat - Pemakaian listrik tinggi - Masih menggunakan alat yang boros energy - Alat banyak yang rusak - Petugas kurang peduli - Banyak alat yang rusak - Alat korosi - Masih menggunakan alat yang tua Banyak perawatan dan penggantian alat diluar program - Penggunaan AC tinggi - PK AC tidak sesuai - Belum dilakukan pengukuran - Kurang peduli - Menganggap tidak penting - Kesadaran kurang - Perawatan tidak teratur dan proses rotasi lama - Tidak mengcover seluruh alat - Banyak alat yang tidak terpakai menyala terus - Boros energy - Banyak alat yang rusak - Spesifikasi masih beragam - Pemakaian listrik lebih rendah - Menggunakan produk hemat energy - Alat baru - Alat siap pakai - Rasa memiliki tinggi - Alat menjadi awet - Alat tahan terhadap korosi - Menggunakan alat baru/inovatif - Jadwal perawatan menjadi pasti - Memudahkan untuk penggantian alat baru - Energy penggunaan AC menjadi rendah - Kebutuhan PK AC terukur - Standar suhu C - Karyawan lebih peduli - Menghargai upaya penghematan - Hemat energy menjadi budaya - Perawatan teratur dan lebih cepat - Seluruh alat tercover perawatan - Kesadaran karyawan meningkat - Alat dipakai sesuai kebutuhan - Lebih hemat energy - Alat menjadi awet - Adanya penyeragaman alat 11

15 6.2 Perbandingan Sebelum Dan Sesudah Terhadap Aspek Mutu No Item Sebelum Sesudah 1 PRODUCTIVITY - Masih menggunakna peralatan yang boros energy 2 QUALITY - Peralatan tua - Peralatan kualitas rendah - Boros energy 3 COST - Banyak perawatan tak terduga - Biaya perawatan tinggi 4 DELIVERY - Waktu perawatan tidak teratur 5 SAFETY - Peralatan beresiko tinggi terhadap petugas 6 MORAL - Tingkat kesadaran dan rasa memiliki kurang 7 ENVIRONMENT - Merusak /polusi lingkungan - Banyak sampah - Menggunakan poduk hemat energy - Innovative - Kualitas tinggi - Hemat energy - Perawatan sedikit - Biaya perawatan berkurang - Penghematan biaya listrik sebesar Rp ,-/bulan - Perawatan terjadwal - Peralatan menjadi aman - Kesadaran dan rasa memilik tinggi - Ramah lingkungan - Lingkungan bersih dan nyaman LANGKAH 7. MEMBUAT STANDARISASI 7.1 Membuat Standarisasi No Standarisasi Lokasi PIC 1 Menggunakan alat elektronika (lampu, AC, PC/laptop, exhause fan dll) yang hemat energy 2 Mematikan alat elekronika (lampu, AC, PC/laptop, charger, stop kontak dll) saat tidak di pakai 3 Menutup pintu ruangan pada saat AC menyala Wisma Krakatau Wisma Krakatau Wisma Krakatau 4 Suhu ruangan di atur pada C Wisma Krakatau 5 Melaksanakan perawatan (ME & Sipil) Wisma sesuai jadwal Krakatau Dinas Perkantoran & Pergudangan Seksi Perawatan P & P Seksi Operasional P & P Seksi Perawatan P & P Seksi Perawatan P & P 12

16 7.2 Standar Hasil Karyawan mempunyai rasa memiliki perusahaan yang tinggi dan perilaku hemat energy menjadi budaya, sehingga akan mendapatkan penghematan biaya energy listrik sebesar Rp ,-/bulan LANGKAH 8. PENETAPAN PERBAIKAN SELANJUTNYA Berdasarkan diagram yang telah dibuat diatas pada permasalahan prioritas yang akan diperbaiki/hadapi selanjutnya adalah system preventive maintenance kurang optimal. Maka untuk tema pada GKM selanjutnya yang akan kita gunakan adalah system preventive maintenance kurang optimal Dibuat oleh, Cilegon, 6 Desember 2013 Disetujui oleh Fasilitator, Riza Pahlevi Ketua GKM DINAR Djebat Kadarusman Kadiv Properti Industri 13

17 In House Training : House Keeping 17

18 18

19 19

20 20

21 21

22 22

23 23

24 24