PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 II. PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN Sejarah berdirinya Toyota berawal dari seorang bernama Sakichi Toyoda sebagai pendiri organisasi Toyota di Jepang. Sakichi Toyoda lahir pada tahun Dengan kepintarannya ia menciptakan alat tenun otomatis dengan cara kerja benang putus. Dalam pengembangan mesin tersebut pada tahun 1926 didirikan Toyoda Automatic Loom Works sebagai cikal bakal Toyota Motor Corporation yang kita kenal saat ini. Sakichi Toyoda mempunyai seorang putra yang bernama Kiichiro. Kiichiro berkeliling ke Amerika Serikat dan Eropa untuk melihat penggunaan mobil. Ia beranggapan bahwa tidak lama lagi akan masuk zaman mobil ke Jepang. Atas pemikiran seperti itu, maka pada tahun 1933 ditambahkan divisi mobil dalam Toyoda Automatic Loom Works. Hasilnya pada tahun 1935 dibuat bentuk asli pertama kendaraan dengan kapasitas muatan lima penumpang yang kemudian disebut Toyota A1 dan Truck G1. Dua tahun kemudian Kiichiro memisahkan diri dari Toyoda Automatic Loom Works, kemudian mendirikan Toyota Motor Company sebagai kelembagaan yang menetapkan just in time production, yang mempunyai pengertian melakukan pengiriman part yang betul, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang betul, dan tidak ada kelebihan stok atau barang yang belum diperlukan di gudang. Setelah perang dunia kedua, perekonomian di Jepang mengalami krisis. Hal ini tentunya berdampak pada perusahaan-perusahaan yang ada di Negara matahari terbit tersebut. Tak luput juga perusahaan Toyota. Toyota mengalami krisis keuangan sehingga perusahaan tidak mampu membayar gaji para karyawannya. Sampai pada puncaknya, untuk menanggulangi hal tersebut pada bulan April 1950, Toyota dipecah menjadi Toyota Motor Company dan Toyota Motor Sales Company. Setelah mengalami masa-masa yang sulit, pada bulan Juni 1950 akhirnya perusahaan dapat bangkit dari keterpurukan. Permasalahan mengenai ketidakmampuan membayar gaji karyawan dapat diatasi dan perusahaan mulai beroperasi dengan manajemen baru. Untuk lebih mengembangkan kegiatan usahanya, pada tahun 1951 dua orang staf Toyota mengunjungi Amerika Serikat untuk mempelajari metode manajemen modern. Salah satu perusahaan yang dijadikan tujuan adalah Ford Motor Company. Pada perusahaan tersebut kedua orang staf Toyota melihat sistem saran atau ide perbaikan dengan slogan Kualitas dan Keselamatan Kerja. Oleh karena itu sistem ini diterapkan juga di Toyota. Pada tahun 1953 dipilih slogan Toyota yaitu Produk yang Baik dari Pemikiran Baik Pada tahun 1953, motomachi plant selesai dibuat yang merupakan fasilitas produksi untuk membuat kendaraan penumpang bagi keluarga. Kemudian pada tahun 1955, Toyota memperkenalkan Crown yang dikembangkan tanpa memanfaatkan bantuan dari luar. Berselang dua tahun kemudian, Toyota mulai mengembangkan pasarnya dengan melakukan kegiatan ekspor. Tujuan ekspor yaitu Amerika Serikat dengan Crown sebagai komoditinya. Namun sangat disayangkan hal tersebut gagal dan tidak sesuai rencana pemasaran. Kendaraan tersebut tidak dapat digunakan untuk perjalanan jauh dan cepat di Amerika Serikat. Berselang lima tahun, selama tahun 1960, industri mobil di Jepang mulai tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1961 Toyota memperkenalkan TQC (Total Quality Control) dengan tujuan meingkatkan derajat produksi mobil yang berstandar mutu internasional. Pasar di dalam negeri dan kegiatan ekspor mulai berkembang pada masa itu. 4

2 Perkembangan yang sangat pesat tersebut meningkatkan daya saing perusahaanperusahaan di Jepang. Untuk menyiasati agar tetap sukses dan mempunyai daya saing lebih besar, maka pada tahun 1980-an Toyota Motor Corporation dan Toyota Motor Sales Company bergabung membentuk Toyota Motor Company. Perubahan besar dalam sejarah Toyota termasuk pembentukan NUMMI yaitu suatu usaha kolektif antara Toyota dengan Amerika Serikat pada tahun 1984 sampai saat ini memproduksi jenis kendaraan Prims GM dan Corolla untuk Toyota. Sejarah berdirinya Toyota saat ini juga diiringi dengan perkembangannya. Tidak hanya di Jepang, perusahaan Toyota juga dikembangkan lintas Negara. Salah satu Negara yang menjadi daerah perkembangan perusahaan tersebut adalah Indonesia. PT Toyota Astra Motor (PT TAM) diresmikan pada tanggal 12 April 1971, yang mulanya difungsikan sebagai importer kendaraan Toyota, namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagai distributor. Pada tahun 1973 didirikan pabrik perakitan PT. Multi Astra dan pada tahun 1976 didirikan PT. Toyota Mobilindo sebagai pabrik komponen. Produk andalan Toyota di Indonesia, yakni mobil Kijang, pertama kali diluncurkan ke publik pada tahun Pabrik mesin untuk menunjang produksi kendaraan roda empat Toyota mulai didirikan di Indonesia pada tahun 1982 dengan nama saat itu PT. Toyota Engine Indonesia. Produk Toyota mobil Kijang mulai di ekspor ke beberapa negara Asia-Pasifik pada tahun PT TAM menyadari bahwa inovasi selalu mutlak diperlukan untuk komitmen utama yaitu kepuasan pelanggan. Robotisasi pada proses pencetakan body, rancang bangun dengan CAD/CAM, sampai penggunaan spot welding untuk hasil yang akurat dilakukan Toyota demi meningkatkan teknologi yang tinggi dalam setiap fasilitas produksinya. Tahun 1989, terjadi perubahan besar pada kiprah Toyota di Indonesia dengan bergabungnya empat perusahaan Toyota di Indonesia yakni PT. Toyota Astra Motor, PT. Multi Astra, PT. Toyota Mobilindo dan PT. Toyota Engine Indonesia. Pada tahun 1998, pabrik mesin Toyota mendapatkan penghargaan internasional berupa sertifikasi ISO 9002 untuk manajemen pengendalian kualitas di bidang manufaktur. Pabrik perakitan di Sunter juga mendapatkan sertifikasi ISO untuk pengelolaan lingkungan. Pada tanggal 15 Juli 2003, terjadi perubahan yang besar dalam kiprah perusahaan Toyota. TAM berubah menjadi dua perusahaan besar, yaitu PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN) dan didirikan PT Toyota Astra Motor (PT TAM) sebagai distributor resmi Toyota di Indonesia dan juga melakukan pelayanan purna jual produk Toyota. Kepemilikan saham yaitu PT Astra Internasional sebesar 5% dan Toyota Motor Corporation sebesar 95%. PT TMMIN mempunyai fokus kegiatan sebagai pabrik pembuat mesin, jig, dies dan komponenkomponen otomotif, sedangkan PT TAM sebagai eksportir dan penjualan domestik kendaraan Toyota dan part komponen kendaraannya. Peluncuran Toyota Avanza sebagai kolaborasi antara PT. TAM-TMMIN dengan PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) terjadi pada tahun Pada tahun yang sama, diluncurkan juga Toyota Kijang Innova sebagai produk Toyota Kijang generasi V. Hingga kini PT. TMMIN terus menerus melakukan inovasi dan perbaikan dalam segala hal untuk menjadi yang terdepan dibidangnya. PT TMMIN memiliki kantor pusat yang berlokasi berdekatan dengan PT TAM, yaitu di Sunter Jakarta Utara. Selain kantor, sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri otomotif PT TMMIN mempunyai kawasan produksi atau yang biasa disebut plant. Lokasi tersebut terbagi pada dua kawasan, yang pertama berada di Sunter yang meliputi beberapa kegiatan produksi seperti pengecoran, pencetakan, pemesinan, perakitan, dan sebagainya. Satu lagi terletak di kawasan Karawang International Industries City (KIIC) Karawang Barat dengan kegiatan produksi pencetakan dan perakitan. Karawang plant, dengan teknologi terbaru di Indonesia 5

3 diselesaikan pada tahun 1998 dengan fasilitas state of the art dan peningkatan kualitas serta sistem manajemen lingkungan. Karawang plant mulai diresmikan tahun 2000 dan menjadi pabrik modern yang masih beroperasi hingga kini. Secara umum perkembangan Toyota dapat dilihat pada Tabel 1. Adapun Toyota di Indonesia cukup berkembang dengan pesat seperti dapat dilihat pada Tabel 2. Tahun n Tabel 1. Sejarah Toyota Perkembangan 1926 Didirikan Toyoda Automatic Loom Works sebagai cikal bakal Toyota Motor Corporation 1933 Ditambahkan divisi mobil dalam Toyoda Automatic Loom Works 1935 Dibuat kendaraan pertama Toyota A1 dan Truck G Didirikan Toyota Motor Company 1950 Toyota dipecah menjadi Toyota Motor Company dan Toyota Motor Sales Company 1953 Motomachi plant selesai dibuat yang merupakan fasilitas produksi 1955 Toyota Crown diperkenalkan 1961 Toyota memperkenalkan Total Quality Control (TQC) 1984 Toyota melakukan kerjasama dalam usaha kolektif dengan Amerika Serikat Tabel 2. Perkembangan Toyota di Indonesia Tahun Perkembangan 1971 PT Toyota Astra Motor diresmikan di Indonesia 1973 Pabrik perakitan PT Multi Astra didirikan 1976 PT Toyota Mobilindo didirikan sebagai pabrik komponen 1977 Mobil Kijang pertama kali diluncurkan 1982 Pabrik mesin PT Toyota Engine Indonesia didirikan 1987 Produk Toyota mobil Kijang diekspor ke Asia-Pasifik 1989 Bergabungnya empat perusahaan besar Toyota di Indonesia 1998 Pabrik Toyota di Karawang mulai dioperasikan 2000 Peresmian pabrik mobil modern di Karawang 2003 TAM berubah menjadi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN) dan PT Toyota Astra Motor (PT TAM) 2004 Peluncuran Toyota Avanza sebagai kerjasama dengan PT Astra Daihatsu Motor (PT ADM) B. RUANG LINGKUP USAHA PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN) dan PT Toyota Astra Motor (PT TAM) mempunyai lingkup usaha dalam bidang otomotif. Tak diragukan lagi produk Toyota 6

4 menjadi primadona di pasaran Indonesia. Banyak kalangan yang percaya dan puas akan kualitas produk tersebut. Dengan komitmen untuk terus mengutamakan kepuasan pelanggan, PT. TMMIN dan PT. TAM senantiasa terus menerus menciptakan inovasi terbaiknya. Hal ini selaras dengan visi PT. TMMIN dan PT. TAM untuk menjadi yang terdepan dalam bidang manufakturing dan distribusi sebagai upaya untuk menjadi perusahaan otomotif berkelas internasional. Seperti halnya perusahaan lainnya, perusahaan mempunyai misi sebagai pedoman dalam mencapai tujuan. PT. TMMIN dan PT. TAM mencanangkan misi yaitu : 1. Menjadi pemimpin dalam industri otomotif Indonesia. 2. Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan. 3. Selalu memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial. 4. Meningkatkan kesejahteraan melalui pembinaan kepercayaan dengan karyawan, dealer dan pemasok. 5. Memelihara kelangsungan lingkungan hidup dan keselamatan kerja. 6. Menjunjung tinggi kemampuan individu tanpa mengesampingkan kerjasama tim. C. PROSES PRODUKSI Proses produksi dilakukan dengan baik menggunakan sistem produksi yang dikenal dengan Just In Time (JIT). Sistem ini menekankan pada suatu filosofi continuous improvement yang dilakukan dengan cara mengeliminasi atau mengurangi waste di semua aspek yang berkaitan dengan aliran produk dari supplier sampai ke tangan customer, sehingga didapatkan metode yang paling efisien. Hasil yang ingin dicapai adalah suatu sistem yang ramping (lean) dan halus (smooth), sehingga dapat meningkatkan output dan produktivitas. Produksi dilakukan pada jumlah yang tepat dan pada saat yang tepat ketika dibutuhkan, maka dengan cara inilah berbagai macam waste dapat dikurangi bahkan dieliminasi. Problem solving dan improvement dilakukan dari hal-hal yang kecil, tetapi dilakukan secara bertahap dan terus-menerus. Inilah yang dimaksud dengan filosofi continuous improvement. Hal ini berbeda dengan budaya Barat yang menekankan pada perubahan dan perbaikan yang sifatnya radikal. JIT berusaha melibatkan seluruh karyawan untuk berpartisipasi dalam continuous improvement, sehingga karyawan tidak hanya dipakai kemampuan fisik tubuhnya saja, melainkan kemampuan berpikirnya juga diasah. Keberhasilan JIT terletak pada perubahan pola pikir dan sikap kerja seluruh karyawan untuk melakukan upaya continuous improvement. PT TMMIN mempunyai tiga pabrik yang berada di kawasan Sunter dan Karawang. Di Sunter terdapat dua pabrik dan di Karawang terdapat satu pabrik. Pabrik-pabrik tersebut digunakan untuk memproduksi kendaraan dan juga service part. Proses produksi dimulai dari awal pembuatan komponen-komponen kendaraan, perangkat mesin, sampai perakitan. Berikut ini akan diuraikan beberapa proses dalam produksi kendaraan di PT TMMIN : 1. Karawang Plant a. Stamping Shop Pada Stamping Shop proses pengepresan pembuatan body kendaraan dilakukan. Lempengan-lempengan baja dicetak menjadi bagian-bagian dari body kendaraan seperti kerangka, tangki bahan bakar, dan komponen body sub-assembly (kabin, dek, rangka chasis). Pembuatan pressed part untuk membentuk body kendaraan bermula dari lembar 7

5 baja yang kemudian dilakukan proses pengepresan menjadi press part yang siap dikirim ke bagian pengelasan untuk disatukan menjadi body kendaraan utuh. Stamping Shop memiliki fasilitas 2 proses A line tonase 2,400 ton dengan 450 stroke/jam dan C line kapasitas 700 ton dengan 620 stroke/jam. Guna menjamin keamanan dan keselamatan kerja serta tingkat produktifitas, digunakan sistem robotik untuk setiap perpindahan pressed part antar mesin. Luas area Stamping Shop adalah 10,000 m 2. Jenis mesin yang digunakan adalah FUKUI untuk press machine, hasilnya seperti pada Gambar 1, AISAKU untuk sheet feeder (Gambar 2), dan MOTOMAN YASKAWA untuk robot feeder. Gambar 1. Hasil pengepresan lempengan baja menjadi part body mobil Gambar 2. Mesin Sheet Feeder b. Welding Shop Welding Shop memiliki area 23,000 m 2, di area ini dilakukan proses penyambungan atau pengelasan bagian-bagian body kendaraan untuk menghasilkan satu bagian utuh. Prosesnya adalah dengan menyatukan seluruh pressed part yang diproduksi oleh Stamping Shop. Penyatuan dilakukan dengan pengelasan. Ada dua metode pengelasa, yaitu pengelasan manual (Gambar 3) dan pengelasan menggunakan robot (Gambar 4). Hasil akhir dari proses ini adalah satu body kendaraan utuh. Pengelasan terdiri dari dua metode, yaitu pengelasan manual (Gambar 3) dan pengelasan menggunakan robot (Gambar 4). 8

6 Untuk menjamin tingkat presisi dan keakuratan yang tinggi Welding Shop dilengkapi fasilitas Welding Main Body line, Coordinate Measuring Machine dan Shell Body Line dengan Slat Conveyor, dan didukung 34 buah robot las (MB 16, UB 6 dan Fr 12) dan GBL (Global Body Line) yang memberikan jaminan kualitas permukaan luar (proses clamp dari sisi dalam). Gambar 3. Pengelasan Manual Gambar 4. Pengelasan Menggunakan Robot c. Painting Shop Setelah dari Welding Shop, satu body kendaraan utuh memasuki Painting Shop untuk proses anti karat (electro deeping coating, pengisian celah sambungan dan pengecatan). Painting Shop yang memiliki luas 17,600 m 2, terdapat fasilitas pengecatan primer and Top Coat proses dengan sistem robotik untuk mendapatkan hasil pengecatan berkualitas tinggi. Dua puluh robot digunakan pada proses pengecatan untuk memberikan jaminan keamanan proses serta ramah lingkungan. Pengecatan menggunakan robot ini dapat dilihat pada Gambar 5. Sedangkan untuk proses electro deeping coating ditunjukkan Gambar 6. 9

7 Gambar 5. Pengecatan Menggunakan Robot Gambar 6. Electro Deeping Coating d. Assembling Shop Assembling shop memiliki luas area 37,500 m 2, merupakan tempat perakitan satu body kendaraan utuh menjadi sebuah kendaraan utuh siap jalan. Di Assembling shop inilah dilakukan proses perakitan atau pemasangan seluruh komponen kendaraan pada satu body kendaraan, mulai dari mesin hingga roda kendaraan. Assembling Shop memiliki fasilitas Main Assembly Line (Gambar 7) dengan door less sistem assembly yang memberikan jaminan kualitas terbaik dan peningkatan produktifitas kerja. Selain itu juga dilengkapi dengan Final Test Facility (Gambar 8) yang mengecek setiap unit kendaraan untuk mewujudkan kepuasan pengguna kendaraan tersebut. Fasilitas yang dimiliki adalah Interior Assembling dan Wheel Alignment. 10

8 a. Wheel Alignment b. Manual Assembling Gambar 7. Assembly Line b a. Showering b. Final Checking Gambar 8. Final Test Facility e. Test Course Setelah melalui proses Assembling Shop, setiap kendaraan harus memasuki Test Course (Gambar 9), yaitu sarana uji coba kendaraan baru yang memiliki luas area 45,630 m 2. Di Test Course inilah performa kendaraan diuji, mulai dari kemampuan mesin hingga kedinamisan mesin dan body. Hasil dari Test Course memberikan janji kendaraan berkualitas internasional. Fasilitas ini berupa landasan pacu sepanjang 1 km dengan simulasi tikungan. Gambar 9. Test Course 11

9 f. Common Yard Common yard (Gambar 10) merupakan fasilitas logistik yang digunakan bersama oleh TMMIN, TAM, dan Main Dealer sebagai Delivery Center unit-unit ekspor dan domestik, sekaligus pula sebagai Centralized Stock-Dealer yang dilengkapi oleh DIO Shop untuk pemasangan aksesoris dan spec up dengan konsep production line. Untuk menjamin safety operation, Karawang Common Yard telah mengimplementasikan Global Logistic Safety Management, dan Fres Factory Quality untuk menjamin kendaraan baru yang diterima customer. Gambar 10. Common Yard g. Environment Management Sistem Kepedulian PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang tinggi terhadap lingkungan hidup di sekitar pabrik, diwujudkan dengan menerapkan Environment Management Sistem (Gambar 11). Konsep ini diimplementasikan dalam berbagai aktivitas, meliputi pemenuhan regulasi dan menghilangkan komplain (zero complaint), meminimalkan resiko kerusakan lingkungan, meningkatkan kerja lingkungan melalui proses produksi, serta pengembangan lingkungan masyarakat sekitar. Salah satu wujud nyata untuk mencapai zero complaint adalah dengan membangun sistem pengolahan limbah yang modern dengan proses kimia dan biologi sehingga air hasil olah dapat dipergunakan kembali. Waste Water Treatment yang memiliki luas 1,200 m 2 dan berkapasitas 1,200 m 3 /hari ini menggunakan suatu proses unik yaitu air floation dan actiocontact aeration untuk mengurangi pembentukan sluge. Waste Water Treatment yang difungsikan untuk menjaga lingkungan hidup dari limbah-limbah berbahaya tersebut telah membawa Karawang Plant mendapatkan sertifikat ISO untuk Environment Management Sistem pada bulan Juni tahun Fasilitas yang dimiliki adalah sebagai berikut : 1) Pemenuhan regulasi dan menghilangkan complain (zero complaint) a) Waste Water Treatment Chemical Treatment : Neutralization, coagulation, flocculation. Bioligical Treatment : Acticontact, aeration. Reuse Water Treatment b). Emisi cerobong boiler 2) Meminimalkan resiko kerusakan lingkungan a) Secondary Cont. Chemical Tank 12

10 b) Install Scrubber Incenerator 3) Meningkatkan kinerja lingkungan melalui proses produksi a) Baby Compressor untuk supply angin saat non produksi b) Penghematan bahan bakar solar untuk proses Alkali Cleaning 4) Pengembangan lingkungan masyarakat sekitar a. Instalasi waste water treatment b. Bak penampung limbah cair c. Chemical treatment d. Biological treatment Gambar 11. Environment Management System h. Toyota Forest Toyota Forest (Gambar 12) adalah fasilitas yang paling fenomenal di Karawang Plant. Toyota Forest merupakan kawasan hutan yang berada di lokasi pabrik. Hutan yang sengaja dibuat sebagai salah satu bentuk kepedulian PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia terhadap lingkungan ini ditanami 36 spesies tumbuhan yang berbeda. Toyota Forest memiliki total luas area 180,000 m 2, yang terbagi menjadi hutan akasia seluas 60,000 m 2, hutan jati, hutan meranti, hutan mahoni, hutan pinus yang masing-masing seluas 10,000 m 2, dan hutan green hero seluas 10,000 m 2, yaitu hutan yang tanamannya berasal dari para rekanan bisnis PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. 13

11 Gambar 12. Toyota Forest 2. Sunter Plant Sunter Plant adalah salah satu pabrik otomotif yang dimiliki oleh Toyota Motor Manufacturing bersama dengan Karawang Plant. Dibangun pada bulan April 1973, pabrik tersebut berlokasi di Sunter, Jakarta Utara. Sunter Plant berdiri di area tanah seluas 310,898 m2 dengan luas bangunan 175,986 m2. Sunter Plant adalah pabrik otomotif pertama yang dimiliki oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang memiliki konsep untuk memadukan teknologi modern dan keahlian sumber daya manusia sehingga menjadikan Sunter Plant sebagai tulang punggung PT. Toyota Manufacturing Indonesia. Komponen part dan mesin yang ditujukkan untuk pasar domestik dan ekspor diproduksi di Sunter Plant. Komponen part dan mesin dari Toyota Motor Manufacturing Indonesia telah diekspor ke Malaysia, Thailand, Filiphina, Taiwan, Vietnam, Afrika Selatan, dan Jepang. Sunter Plant mempunyai pembagian sebagai berikut : a. Casting Plant Casting Plant adalah tempat dibuatnya komponen mesin. Berdiri di area seluas 65,028 m 2, Casting Plant adalah tempat dimana proses pembentukan dan pembuatan komponen mesin dilakukan. Pabrik ini memproduksi blok silinder 5K, 7K, 1 TR & 2 TR, Crankshaft 7K, Crank cap 5 K, 7K dan Flywheel 14B dengan volume produksi mencapai 1,000 tons/bulan (2 shift) Selain digunakan untuk pembuatan komponen mesin, Casting Plant juga merupakan tempat dibuatnya cetakan. Dalam hal untuk memenuhi kebutuhan pembuatan cetakan untuk proses press, Casting Plant didukung oleh fasilitas untuk menciptakan produk berukuran besar (maksimal 8 ton), seperti Induction Holding Furnace dengan kapasitas 8 ton, Overhead Crane dengan kapasitas 20/40 ton, Sand Blasting dengan kapasitas 10 ton/short, Sand Mixer dengan kapasitas ton/jam, Sand Reclaimer Unit dengan kapasitas ton/jam, Vacuum Sand Conveyor dengan kapasitas ton/jam, dan Drying Oven dengan 4 heater dan blowers capacity. b. Stamping Plant Stamping Plant memiliki luas area 64,247 m 2, dengan kapasitas produksi 96,00 unit/tahun memproduksi press part untuk Innova, Avanza, dan Dyna/Hino (cabin). Keutamaan dalam memproduksi komponen berkualitas tinggi yang dinyatakan dengan : 14

12 1) Tingkat presisi yang tinggi Proses dalam memproduksi suatu cetakan di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah dengan menggunakan teknologi komputer terbaru serta peralatan tercanggih, yang dioperasikan oleh para profesional dalam sistem manajemen kerja yang modern. Kombinasi ini akan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. 2) Bahan dasar berkualitas tinggi Bahan dasar cetakan (dies) adalah bahan baja dan biji besi terpilih yang berkualitas tinggi, dan secara terus menerus diawasi secara ketat selama proses pembuatan sampai tahap akhir. Cara tersebut akan menghasilkan cetakan yang berpresisi tinggi. Fasilitas yang dimiliki Stamping Plant berupa Press Machine dengan beberapa spesifikasi (1,500 tons, 800-1,000 tons, 600 tons, 600-1,200 tons, 500 tons, 400-1,000 tons, 150 tons, tons), Mesin (NC Miling, NC Copy Miling, Pattern NC Machine, Vertical Boring Miling, Copy Miling, Side Boring, Big Miling, Radial Driling, Radial Miling), Die Spotting Machine (Die Spotting), Measuring Machine (Lay Out Machine, Digitizer), dan Trial Machine Press (Press Machine). c. Engine Plant Engine Plant terdiri dari dua bagian, yaitu Engine 7K dan Engine TR. Luas dari Engine 7K Plant adalah 15,327 m 2 dengan kapasitas produk 4,400 unit/bulan. Engine Plant memproduksi mesin tipe 7K dan 14B untuk Kijang Pick Up dan Truk Dyna. Beberapa pekerjaan diselesaikan di Engine Plant, adalah : 1) Pembuatan komponen mesin 2) Perakitan mesin tipe 7K (270 M/C) 3) Perakitan dan pengepakan mesin tipe TR ( IMV Series) dan komponen mesin TR dimana akan dikirim ke Thailand (komponen), Venezuela, Afrika Selatan, dan Filiphina (rakitan mesin). Engine TR Plant, dengan luas area sebesar 19,000 m2, memiliki kapasitas produksi 15,000 unit/bulan untuk Machining Line dan 13,000 unit/bulan untuk Assy Line. Engine TR Plant juga dilengkapi peralatan dan fasilitas seperti: 1) Machining Line : a) Mesin N/C dengan Meldas C64T dan Fanuc controller yang juga digunakan oleh TMC dan di Negara lainnya. b) Hardening machine untuk Cam Shaft dan Crank Shaft c) Leak Tester untuk quality assurance. 2) Assembly Line : a) Flexible Module Conveyor yang dapat disamakan dengan siklus waktu produksi. b) Torque Control untuk penghitungan akurat dalam jangka waktu pendek. c) Interlock System untuk mencegah kesalahan yang dilakukan dengan panel program touch screen. d) Supply Part Sistem untuk memenuhi permintaan menyetting part mesin. e) Leak Tester untuk ujicoba leaking level di C/H, unit E/G dengan volume yang tepat dengan tipe mesin f) Test Bench. 15

13 d. Packing & Vanning Plant Pengepakan untuk pasar ekspor dilakukan di Packing Plant dengan area seluas 7,200 m 2. Kapasitas dari Packing Plant mencapai 4,200 unit/bulan untuk komponen Avanza dan 5,000 unit/bulan untuk komponen Innova. CKD dari Avanza dan Innova dikirim dari Packing Plant ke Filiphina, Malaysia, Vietnam, Argentina, Afrika Selatan, Venezuela, dan Brazil. Sementara itu, CKD dari kendaraan Fortuner dikirim ke Thailand, India, Vietnam, Taiwan, dan Afrika selatan. e. Waste Water Treatment Proses pengelolaan limbah modern didasari oleh komitmen untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia melengkapi peralatan di Sunter Plant dengan fasilitas Waste Water Treatment yang telah membawa Sunter Plant mendapatkan sertifikat ISO untuk Environmental Management Sistem. Pengelolaan limbah di Sunter Plant berlokasi di area seluas 2,535 m 2. disini, limbah telah diproses secara kimiawi dan biologi. Sunter Plant juga mempunyai fasilitas laboratorium yang menjamin kualitas pengelolaan limbah sesuai standar pemerintah. Fasilitas yang dimiliki dalam pengelolaan limbah di Sunter Plant adalah General Facilitation (Laboratorium, Dewatering Suldge), Chemical Treatment (Neutralization, Coagulation, Flocculation, Dissolve Flotation), dan Biological Treatment (Aeration). Selain memproduksi kendaraan siap pakai (Finish Good), PT TMMIN juga memproduksi suku cadang untuk beberapa jenis kendaraan. Adapun salah satu jenis suku cadang yang diproduksi di PT TMMIN adalah service part. Service part suku cadang berupa body luaran mobil (panel, outer body), rangkaian untuk assembly (Sub assy), Extension body, serta Frame body. Service part hanya selesai sampai proses ED (Electro Deposition) painting yaitu pemberian lapisan anti karat. Lempeng logam yang telah mengalami proses pemotongan bahan,kemudian mengalami proses pengepresan (stamping) dengan menggunakan cetakan (dies) tertentu untuk tiap jenis part. Setelah dipres, lempeng logam yang telah terbentuk pressed part akan memasuki tahap pengelasan (welding). Di sini proses penyambungan atau pengelasan bagian-bagian dalam part (inner) dan luaran part (outer). Prosesnya adalah dengan menyatukan seluruh pressed part yang diproduksi oleh Stamping Shop. Hasil akhir dari proses ini adalah satu part kendaraan utuh. Produk dari Welding Shop kemudian memasuki Painting Shop (Toso) dengan terlebih dahulu dipindahkan ke dalam rak milik Toso line. Proses tersebut dikenal dengan istilah Bare Metal Preparation. Pada kasus service part ini, produk dari Welding Shop berupa single part. Produk tersebut digantungkan kedalam rak yang spesifik untuk jenis part tertentu. Sebelum dicelup kedalam cairan ED untuk pemberian lapisan anti karat, part mengalami proses persiapan berupa pembersihan untuk menghilangkan kotoran, pemberian uap panas, pencucian dengan sabun dan pembilasan. Setelah mengalami proses persiapan tersebut, single part tersebut dicelup ke dalam bak atau wadah besar yang berisi cairan lapisan anti karat (ED). Berbeda dengan finish good, produk service part akan selesai pada tahap ini tanpa finishing pemberian cat. Setelah proses Toso ED Painting tersebut, produk service part selanjutnya akan dibawa menuju packing and vanning shop untuk dikemas. Produk yang telah dikemas (packaging) selanjutnya akan diserahkan ke TAM Cibitung. 16

PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan II. PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah bagian dari perusahaan besar yaitu Toyota Motor Corporation (TMC), Jepang. Diawali dengan berdirinya

Lebih terperinci

II. PROFIL PERUSAHAAN

II. PROFIL PERUSAHAAN II. PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Berawal sejak tahun 1971 dengan diresmikannya PT. Toyota-Astra Motor (TAM) sebagai importir dan distributor kendaraan Toyota di Indonesia pada

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Toyota Sakichi Toyoda sebagai pendiri organisasi Toyota di Jepang, lahir pada tahun 1867 sebagai anak tukang kayu yang mulai hidupnya saat Jepang mulai memordernisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab II ini akan menjelaskan mengenai profil perusahaan, tujuan visi dan misi, sejarah perusahaan, unit usaha dan kegiatan perusahaan, dan struktur organisasi dan manajemen

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENGELOLAAN ASSET RETIREMENT DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA (TMMIN)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENGELOLAAN ASSET RETIREMENT DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA (TMMIN) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENGELOLAAN ASSET RETIREMENT DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA (TMMIN) SKRIPSI BAYU EKO PRIYANTO F14060636 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH PERUSAHAAN Sakichi Toyoda sebagai pendiri organisasi Toyota di Jepang, lahir pada tahun 1867 sebagai anak tukang kayu yang mulai hidupnya saat Jepang mulai termodernisasi.

Lebih terperinci

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Sakichi Toyoda adalah pendiri organisasi Toyota di Jepang. Terlahir sebagai anak tukang kayu pada tahun 1867 yang memulai hidupnya ketika Jepang

Lebih terperinci

PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Perusahaan

PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Perusahaan II. PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Sakichi Toyoda adalah pendiri organisasi Toyota di Jepang, beliau lahir pada tahun 1867 sebagai anak seorang tukang kayu yang memulai kehidupannya saat Jepang

Lebih terperinci

II. PROFIL PERUSAHAAN

II. PROFIL PERUSAHAAN II. PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT TMMIN diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT TMMIN bernama PT Toyota Astra Motor (TAM) yang mempunyai fungsi sebagai importir

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan industri ini dapat dilihat dari mulai banyaknya merek dunia yang masuk ke pasar Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR 2.1 Profil Perusahaan 2.2 Sejarah Singkat PT. Astra Daihatsu Motor PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toyota merupakan perusahaan manufaktur kendaran niaga dan penumpang yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toyota merupakan perusahaan manufaktur kendaran niaga dan penumpang yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif berada pada tingkat persaingan yang sangat tinggi. Beberapa bukti yang dapat diambil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT ADM (Astra Daihatsu Motor) sebagai ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) terus berupaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur mobil. Perusahaan ini memproduksi beberapa tipe

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang sangat berperan dalam memberikan input yang signifikan terhadap perusahaan adalah bagian produksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk meningkatkan daya saing di pasar lokal dan internasional, semua industri otomotif di Indonesia berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4. Profil Perusahaan Berikut profil perusahaan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Nama Perusahaan : PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Bidang Usaha :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat PT. Astra Daihatsu Motor meningkatkan kapasitas produksi di beberapa jalur produksinya, diantaranya

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION, SUNTER I, PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Disusun oleh: Fathimah Baya Nabilah 32411726

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif. Kegiatan di PT. TMMIN selain

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif. Kegiatan di PT. TMMIN selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Motor Manufakturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif. Kegiatan di PT. TMMIN selain merakit mobil, membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Karawang Plant adalah salah satu pabrik otomotif milik Toyota Motor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Karawang Plant adalah salah satu pabrik otomotif milik Toyota Motor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Karawang Plant adalah salah satu pabrik otomotif milik Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang berlokasi di Karawang International

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ADM merupakan perusahaan Joint Venture antara Daihatsu Motor Company Ltd

BAB I PENDAHULUAN. ADM merupakan perusahaan Joint Venture antara Daihatsu Motor Company Ltd BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Astra Daihatsu Motor atau biasa dikenal dengan ADM adalah Agen Tunggal Pemegang Merek ( ATPM ) kendaraan Daihatsu di Indonesia. Sebagai ATPM, Astra Daihatsu Motor merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Sejarah dan Perkembagan PT TMMIN PT TMMIN diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT TMMIN bernama PT Toyota Astra Motor (TAM) yang mempunyai fungsi

Lebih terperinci

TOYOTA INDONESIA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

TOYOTA INDONESIA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA TOYOTA INDONESIA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Penerbit PT Ekuator Media Vaganza Jl Patal Senayan No. 4, Jakarta 12210 Hak cipta penerbit dilindungi undang-undang Carvaganza2015 Penyusun Eka

Lebih terperinci

Strategi Peningkatan Produktivita s

Strategi Peningkatan Produktivita s MODUL PERKULIAHAN Strategi Peningkatan Produktivita s Sejarah Toyota Production System (TPS) Fakultas Program Pascasarjana Program Studi Magister Teknik Industri Tatap Kode MK Muka 01 B11536CA (M-203)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif merupakan salah satu sektor industri yang penting dalam perkembangan dan pembangunan ekonomi di Indonesia. Pada tahun 2010, industri otomotif berkontribusi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) 2.1 Sejarah Perusahaan A. Sejarah Aisan Nasmoco Industri di Indonesia Pada tahun 1997, Aisan Co. Ltd mendirikan manufaktur anak perusahaan di Indonesia bekerjasama

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Taruna Jaya JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013

Disusun Oleh : Taruna Jaya JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013 Analisis Sistem Material Requirement Planning Pada Proses Perakitan Front Door RH Kijang Innova Di PT. TOYOTA Motor Manufacturing Indonesia Karawang Plant Disusun Oleh : Taruna Jaya 3040818 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dalam era globalisasi dewasa ini semakin tinggi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dalam era globalisasi dewasa ini semakin tinggi dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tingkat persaingan dalam era globalisasi dewasa ini semakin tinggi dan kompetitif. Setiap industri manufaktur sebagai penghasil produk riil dituntut untuk memproduksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah sistematis yang berperan penting sebagai pedoman dalam menyelesaikan dan memberikan solusi dari masalah yang timbul dalam penyusunan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI

MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI Nama : Ridwanullah NPM : 36411161 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Dian Kemala Putri, MT MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan

BAB I PENDAHULUAN. Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan September 2008 di Amerika, pada awalnya diakibatkan oleh adanya kehancuran pada industri properti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis yang meraih reward dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis yang meraih reward dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis yang meraih reward dan keberhasilan. Namun keberhasilan tidak diperoleh dengan sendirinya. Keberhasilan hanya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. XYZ adalah perusahaan komponen otomotif yang memproduksi velg mobil yang terbuat dari bahan dasar aluminium. PT XYZ didirikan di

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KEADAAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Toyota Sakichi Toyoda sebagai pendiri organisasi Toyota di Jepang, lahir 1867 sebagai anak tukang kayu yang mulai hidupnya saat Jepang mulai memodernisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor yang sahamnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur mobil. Perusahaan ini memproduksi beberapa tipe

Lebih terperinci

PROSES WELDING SHOP PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA KARAWANG PLANT

PROSES WELDING SHOP PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA KARAWANG PLANT PROSES WELDING SHOP PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA KARAWANG PLANT Nama : Oti Lupiyani NPM : 55212611 Dosen Pembimbing : Dr. Sri Nawangsari, SE, MM. PENDAHULUAN Latar Belakang Welding Shop

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan pada tanggal

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan pada tanggal 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pada awalnya bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Balakang Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang pesat di Indonesia. Laju perkembangan industri Otomotif masyarakat Indonesia saat ini relatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terbesar di Indonesia. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (yang

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terbesar di Indonesia. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (yang dulunya dikenal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I. PENDAHULUAN A. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Indonesia semakin hari semakin meningkat, terutama di segmen kendaraan ringan roda empat atau mobil. Pertumbuhan tersebut akan didukung

Lebih terperinci

V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI

V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI A. General Induksi General Induksi merupakan suatu kegiatan pengenalan prinsip-prinsip yang dianut oleh toyota kepada karyawan baru, agar karyawan baru

Lebih terperinci

Struktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor

Struktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor yang sahamnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kegiatan bisnis di Indonesia sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama dengan banyaknya bisnis internasional yang semakin berkembang dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu berusaha meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan. efisiensi, kualitas dan produktivitas perusahaannya dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu berusaha meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan. efisiensi, kualitas dan produktivitas perusahaannya dalam rangka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini persaingan di dunia industri makin ketat. Permintaan pasarpun sering berubah-ubah. Kenyataan ini membuat para pengusaha selalu berusaha meningkatkan

Lebih terperinci

Tugas Analisis Rantai Pasok

Tugas Analisis Rantai Pasok Tugas Analisis Rantai Pasok PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia & PT Toyota Astra Motor Prafajar Suksessanno Muttaqin 2201160010 Magister Teknik Industri Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing berusaha untuk mencari suatu metode yang lebih baik untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan

Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan meningkatkan mutu produksi. Terbukti dengan pembentukan-pembentukan sistem kerja yang diterapkan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang

Lebih terperinci

MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBUATAN PART TRANSMISI MACHINING DI PT. MITSUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING

MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBUATAN PART TRANSMISI MACHINING DI PT. MITSUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBUATAN PART TRANSMISI MACHINING DI PT. MITSUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING Disusun Oleh: Imam Sri Ediyasa 39411234 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS GENERAL ADMINISTRATION HUMAN RESOURCE MANAGEMENT TECHNOLOGY DEVELOPMENT PROCUREMENT OUTBOUND LOGISTICS PRIMARY ACTIVITIES

BAB II PROSES BISNIS GENERAL ADMINISTRATION HUMAN RESOURCE MANAGEMENT TECHNOLOGY DEVELOPMENT PROCUREMENT OUTBOUND LOGISTICS PRIMARY ACTIVITIES BAB II PROSES BISNIS Proses bisnis menggambarkan kegiatan bisnis suatu perusahaan dari hulu sampai hilir. Proses bisnis dari PT Pantja Motor dapat digambarkan melalui konsep rantai nilai Michael Porter.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penyelesaian masalah yang diteliti dalam tugas akhir ini memerlukan teori-teori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasar otomotif di kelas sepeda motor sangatlah ketat. Setiap produsen berusaha memberikan kualitas dan mutu yang baik, ketersediaan produk dan spare part

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant Start Press Line IRM 2A Line Single Part 3B Line Logistik PPC 4A Line Press Inspection Door Assy Inspection Dies Maintenance

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif antar industri-industri didalamnya. Diantaranya dengan adanya peluncuran berbagai

Lebih terperinci

KAJIAN WAKTU KERJA DAN PRODUKTIVITAS PADA PROSES PERAKITAN MOBIL AVANZA TRIMMING 0 DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA SKRIPSI

KAJIAN WAKTU KERJA DAN PRODUKTIVITAS PADA PROSES PERAKITAN MOBIL AVANZA TRIMMING 0 DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA SKRIPSI KAJIAN WAKTU KERJA DAN PRODUKTIVITAS PADA PROSES PERAKITAN MOBIL AVANZA TRIMMING 0 DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA SKRIPSI YUDISTIA RIZKIANGGA PRIYAMBODO F14063104 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maka dalam proses pembuatan produk tersebut harus ditinjau dari berbagai aspek,

BAB 1 PENDAHULUAN. maka dalam proses pembuatan produk tersebut harus ditinjau dari berbagai aspek, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menghasilkan suatu produk yang bagus dan dapat diterima oleh pasar, maka dalam proses pembuatan produk tersebut harus ditinjau dari berbagai aspek, menyangkut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kendaraan sepeda motor di Indonesia semakin berkembang sejalan dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy Wheel For Motorcycle

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS FR DOOR OUTER RH KIJANG INNOVA PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS FR DOOR OUTER RH KIJANG INNOVA PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS FR DOOR OUTER RH KIJANG INNOVA PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Nama : Aan Andri Yana NPM : 30411004 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era yang perkembanganya sangat cepat ini dimana semua dituntut untuk menciptakan suatu proses kerja yang efektif dan effisien dengan tidak mengurangi standard kualitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya dibidang industri, PT. PAKOAKUINA bergerak dalam bidang industri

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG Nama : Feldy Dwi Anugrah NPM : 33413393 Jurusan Pembimbing : Teknik Industri : Nanih Suhartini,

Lebih terperinci

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING PT STARLIGHT

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING PT STARLIGHT Sejarah Singkat PT Starlight PT Starlight adalah suatu badan usaha yang bergerak dibidang industri pembuatan mobil. PT Starlight didirikan pada tanggal 20 Agustus 2004. Produk utama penjualan PT Starlight

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta.

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta. BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum PT. Toyota-Astra Motor PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk (saham 51%) dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan PT Astra Daihatsu Motor (PT ADM) merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri otomotif, yaitu penghasil kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia otomotif semakin pesat, hal ini dapat ditunjukan dengan semakin banyaknya perusahaan otomotif yang menghasilkan beberapa model

Lebih terperinci

SKRIPSI STUDI ASPEK KEBISINGAN DI UNIT STAMPING SHOP, KARAWANG PLANT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA. Oleh : KOKOH BAIQUNI F

SKRIPSI STUDI ASPEK KEBISINGAN DI UNIT STAMPING SHOP, KARAWANG PLANT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA. Oleh : KOKOH BAIQUNI F SKRIPSI STUDI ASPEK KEBISINGAN DI UNIT STAMPING SHOP, KARAWANG PLANT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Oleh : KOKOH BAIQUNI F14050305 2009 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN unit. Pertumbuhan penjualan produsen-produsen mobil utama di. dengan pangsa pasar sebesar 11.3%.

BAB I PENDAHULUAN unit. Pertumbuhan penjualan produsen-produsen mobil utama di. dengan pangsa pasar sebesar 11.3%. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Indonesia semakin hari semakin meningkat, terutama di segmen kendaraan ringan roda empat atau mobil. Pertumbuhan tersebut akan didukung

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI Nama : Haga Ardila NPM : 23410094 Jurusan : Teknik mesin LATAR BELAKANG Perkembangan teknologinya dilakukan dengan cara melakukan

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota-

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota- BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum PT. Toyota-Astra Motor PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk (saham 51%) dengan

Lebih terperinci

Manufacturer Exporter Broker/Marketing Importir Main Dealer. Broker/Marketing Importir Main Dealer

Manufacturer Exporter Broker/Marketing Importir Main Dealer. Broker/Marketing Importir Main Dealer Analisis Plant Layout Delivery Center Dan Kebutuhan Tenaga Kerja Untuk CBU Export Business Process Guna Meningkatkan Kapasitas Penyimpanan Dan Pengiriman CBU Export Erma Retno Ayu Mahasiswi Teknik Industri,

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN PT. MITSHUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING

MEMPELAJARI PENERAPAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN PT. MITSHUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING MEMPELAJARI PENERAPAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN PT. MITSHUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING Disusun Oleh : Ade Rizal Tosi 30411133 LATAR BELAKANG Perusahaan Penanganan Limbah

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu : BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP 3.1. SISTEM MANUFAKTUR 3.1.1. JENIS SISTEM MANUFAKTUR Proses manufaktur merupakan suatu proses perubahan bentuk dari bahan baku atau bahan setengah jadi

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik di laksanakan di PT. Hino Motor Sales Indonesia Tangerang, perusahaan ini bergerak dalam bidang Sales, Service, Spare parts

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif, karena analisis

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG

MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG Disusun Oleh: Nama : Anda Daniel Siallagan NPM : 30412733 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir.

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK FISIS DAN MEKANIS PAPAN SERAT KENAF

ANALISIS KARAKTERISTIK FISIS DAN MEKANIS PAPAN SERAT KENAF SKRIPSI ANALISIS KARAKTERISTIK FISIS DAN MEKANIS PAPAN SERAT KENAF (Hibiscus cannabinus L) DENGAN PEREKAT POLYPROPYLENE DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA, JAKARTA Oleh : HENI FAUZIAH F14052912

Lebih terperinci

BAB III. Gambaran Umum Perusahaan. 3.1 Sejarah PT. Kubota Indonesia

BAB III. Gambaran Umum Perusahaan. 3.1 Sejarah PT. Kubota Indonesia BAB III Gambaran Umum Perusahaan 3.1 Sejarah PT. Kubota Indonesia Kubota adalah nama seorang pengusaha Jepang yang memiliki nama lengkap Gonshiro Kubota. Beliau pada tahun 1880-an mendirikan home industry

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Maju Teknik Utama Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat (divisi tabung)

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lima tahun terakhir persaingan di dunia otomotif semakin ramai dan kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di industri otomotif.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing perusahaan berupaya untuk menguasai pangsa pasar sebesar-besarnya guna memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

PENERAPAN PELATIHAN GL S ROLE DAN TOYOTA PRODUCTION SYSTEM PADA UNIT ASSEMBLY SHOP, KARAWANG PLANT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

PENERAPAN PELATIHAN GL S ROLE DAN TOYOTA PRODUCTION SYSTEM PADA UNIT ASSEMBLY SHOP, KARAWANG PLANT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA PENERAPAN PELATIHAN GL S ROLE DAN TOYOTA PRODUCTION SYSTEM PADA UNIT ASSEMBLY SHOP, KARAWANG PLANT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA NOVIANDA RACHMATIA F14050732 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Kebijakan Mutu PT. Kayaba Indonesia adalah mewujudkan produk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Kebijakan Mutu PT. Kayaba Indonesia adalah mewujudkan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu Kebijakan Mutu PT. Kayaba Indonesia adalah mewujudkan produk yang dihasilkan dengan kualitas yang lebih baik dan dengan terus bertambah ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 34 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan pengamatan dengan melakukan praktik kerja lapangan (PKL) selama 2 bulan di PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung yang beralamat

Lebih terperinci

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBJEK Bab 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 PT Astra Otoparts Tbk Astra Intenational Tbk. adalah salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia dengan karyawan lebih dari 75.000 orang. Bisnis utama yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu dari 10 negara dengan peringkat ekonomi tertinggi di dunia (sumber: Bank Dunia, tahun 2010) menjadikan masyarakat Indonesia memiliki kemampuan daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan performanya terutama pada sistem produksinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan performanya terutama pada sistem produksinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia usaha terutama sektor industri otomotif, PT. ADM (Astra Daihatsu Motor) sebagai agen tunggal pemegang merek terus berupaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci