BAB III. Gambaran Umum Perusahaan. 3.1 Sejarah PT. Kubota Indonesia
|
|
- Hendra Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III Gambaran Umum Perusahaan 3.1 Sejarah PT. Kubota Indonesia Kubota adalah nama seorang pengusaha Jepang yang memiliki nama lengkap Gonshiro Kubota. Beliau pada tahun 1880-an mendirikan home industry dalam bidang pengecoran pipa di kota Osaka yang akhirnya terkenal di Jepang dan bahkan sampai ke luar negeri. Untuk mengembangkan usaha, Kubota terjun ke bidang permesinan dengan merek dagang Mesin Diesel Kubota. Kini Kubota telah mempunyai cabang di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. PT. Kubota Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi mesin diesel, didirikan pada tanggal 10 Juli Namun baru mulai melakukan produksi pada bulan Juli PT. Kubota Indonesia didirikan oleh konsorsium atau gabungan dari 2 perusahaan swasta nasional dan 2 perusahaan Jepang, yaitu: 1. PT. Garuda Diesel, Jakarta 2. CV Karya Hidup Sentosa (KHS), Yogyakarta 3. Kubota Corporation, Jepang 4. Kinsho Maitaichi Corporation, Jepang Modal yang dipakai adalah US $ 5,15 juta dengan persentase kepemilikan saham dari Perusahaan Jepang adalah 44% dari Kubota Corporation dan 23% dari Kinsho Corporation. Sedangkan perusahaan swasta Indonesia adalah 17,2% saham dari PT. Garuda Diesel, dan sisanya sebanyak 15,8% merupakan saham dari CV Karya Hidup Sentosa. 14
2 Untuk mendirikan perusahaan, PT. Kubota Indonesia memiliki ijin pendirian yaitu Surat Presiden RI tanggal 5 Maret 1972 No. B/26/ Pres/ 3/ 1972, untuk Menteri Perindustrian, ijin pendirian dari Menteri Perindustrian tanggal 18 April 1972 Lizensi Ijin No. 234/ MSK/ IV/ 1972, Akte Pendirian No. 91 tanggal 17 Juli 1972 di Semarang, oleh Notaris Djojo Muljadi, SH, dan pengesahannya dimuat dalam berita Negara No. 529 tanggal 24 Juli PT. Kubota Indonesia di tahun 1992 memproduksi mesin diesel Kubota sebanyak 106 model dengan perincian 27 model untuk domestik dan 79 model untuk ekspor. Perusahaan ini mampu memproduksi mesin diesel dengan merek Kubota sebanyak 400 unit sampai dengan 600 unit/bulan atau sekitar unit/tahun dengan jumlah karyawan 230 orang. Pada tahun 1993, perusahaan ini sudah mampu memproduksi mesin diesel Kubota sebanyak kurang lebih unit sampai dengan unit/bulan atau unit/tahun dengan jumlah karyawan sebanyak kurang lebih 338 orang. Seiring perubahan jaman selama kurun waktu 39 tahun dan telah melalui berbagai krisis di Indonesia, PT. Kubota Indonesia masih mampu bertahan dan berkembang pesat hingga saat ini. Pada tahun 2012, mesin diesel yang diproduksi untuk PT. Kubota Indonesia memiliki 111 model dengan jumlah model untuk ekspor meningkat menjadi 102 model. Saat ini, perusahaan memproduksi hingga unit/tahun, dengan jumlah karyawan kurang lebih 300 orang. Pengurangan jumlah karyawan ini disebabkan oleh semakin banyaknya mesin yang digunakan untuk proses produksi, sehingga sumber daya manusia hanya sebagai operator. Semua mesin diesel yang diproduksi oleh PT. Kubota Indonesia adalah mesin diesel horizontal dengan power antara 5 HP sampai 31,5 HP. 15
3 3.2 Misi dan Tujuan Perusahaan Misi Perusahaan Misi yang dimiliki PT. Kubota Indonesia adalah: 1. Bekerja untuk perkembangan masyarakat dengan memanfaatkan segala kemampuan dan keahlian yang dimiliki dalam menghasilkan produk maupun teknologi yang unggul. 2. Membangun hari ini dan membuka jalan hari esok untuk menuju kemajuan perusahaan dan kemajuan perusahaan. 3. Menghadapi tantangan dengan kreatif dan berani. Sedangkan Prinsip Manajemen dari PT. Kubota Indonesia adalah: Berpatisipasi aktif dalam perjuangan pembangunan bangsa dan Negara Republik Indonesia dalam bidang teknologi tepat guna khususnya mekanisasi pertanian lingkungan hidup dan yang terpenting adalah Sumber Daya Manusia Tujuan Perusahaan Pendirian perusahaan ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Menjamin kualitas produk dan jasa sesuai standar yang sudah ditentukan. 2. Menjamin produk, jasa dan seluuruh kegiatan aman bagi karyawan, konsumen dan lingkungan. 3. Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan lingkungan. 4. Memotivasi karyawan agar bekerja dengan peduli terhadap lingkungan. 16
4 3.3 Lokasi perusahaan PT. Kubota Indonesia bertempat di Jalan Setiabudi No.279 Semarang, Jawa Tengah. Di kawasan ini di bangun pabrik dengan luas tanah m 2 dan luas bangunan m 2. Pemilihan lokasi pabrik di kawasan industri Setiabudi Semarang memenuhi tuntutan kebutuhan perusahaan dalam hal: 1. Kemudahan Transportasi Lokasi yang mudah ditempuh oleh sarana transportasi darat, laut maupun udara dengan mudah. Mengingat bahan baku yang diperlukan untuk melakukan produksi pada mulanya adalah sebagian berasal dari Jepang. Begitu pula untuk pengiriman produk jadi dari perusahaan. 2. Ketersediaan Karyawan Daerah sekitar kawasan yang dipilih menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melakukan produksi. 3. Sentral dari Indonesia Kota Semarang dapat dikatakan sebagai sentral untuk pemasaran produk di dalam negeri. Kemudahan pengiriman barang dan jarak yang relatif seimbang untuk mencaoai seluruh daerah yang menjadi target pemasaran mesin diesel dan hand traktor. Selain itu banyak industri kecil disekelilingnya yang menunjang pertumbuhan PT. Kubota Indonesia. 17
5 3.4 Standar Perilaku Perusahaan Standar perilaku perusahaan merupakan suatu adat atau kebiasaan yang menjadi panutan oleh seluruh karyawan PT. Kubota Indonesia dalam setiap langkah kerjanya. Ada beberapa standar yang harus dipenuhi dalam bekerja, yaitu: 1. Kepuasan pelanggan. 2. Aktivitas perusahaan yang didasari oleh hokum dan peraturan, serta logika keindustrian. 3. Menjunjung tinggi hak asasi manusia. 4. Lingkungan kerja yang aman dan penuh semangat. 5. Menjaga keamanan lingkungan sekitar dan lingkungan bumi. 6. Interaksi dengan masyarakat internasional dan masyarakat sekitar. 7. Meningkatkan pengelolaan perusahaan yang transparan dan tanggung jawab untuk menjelaskan. 3.5 Kegiatan Perusahaan PT. Kubota Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang menghasilkan mesin diesel berkualitas tinggi dan perusahaan tersebut memiliki peranan yang sangat penting khususnya dalam bidang pertanian. Produk PT. Kubota Indonesia berperan penting dalam perkembangan teknologi pertanian. Mesin diesel ini dapat digunakan untuk traktor, mesin las, pembangkit tenaga listrik, pompa air, mesin-mesin konstruksi, kompresor, penggerak perahu, penggiling padi (perontok padi atau pemecah gabah). 18
6 PT. Kubota Indonesia bergabung dengan PT. Garuda Diesel Jakarta, CV. Karya Hidup SentosaYogyakarta, Kubota Corporation Jepang dan Kincho Mataichi Jepang memproduksi mesin diesel. Produk yang dihasilkan PT. Kubota Indonesia adalah mesin diesel dalam berbagai tipe. Produk utama adalah mesin diesel horizontal dengan seri RD, RK, ER, KND. Dalam setiap tahunnya, perusahaan ini mampu memproduksi unit/tahun dengan rasio komponen lokal 65%. Untuk pasar yang terdapat di Indonesia tersedia 27 model sedangkan di luar negeri tersedia 79 model. PT. Kubota Indonesia tidak hanya mendapatkan pemenuhan kebutuhan komponen hanya dari dalam negeri saja tetapi juga dari luar negeri. Komponenkomponen yang terdapat di dalam negeri, perusahaan mendapatkan dari Jawa Tengah (94 perusahaan), Jawa Timur (13 perusahaan) dan Jawa Barat (52 perusahaan). Sedangkan yang terdapat dari luar negeri yaitu Jepang, Thailand dan Singapura. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Kubota Indonesia ternyata tidak hanya dijual dalam negeri saja melainkan juga ke luar negeri. Negara-negara yang menjadi sasaran antara lain: 1. Ekspor mesin : Jepang, Philipina, Australia, Afrika Selatan, Taiwan, Singapura, Thailand, Hongkong, Uni Emirat Arab, Yaman, Malaysia, Selandia Baru, China dan Srilanka. 2. Ekspor komponen : Jepang dan Thailand Sedangkan untuk pemasaran dalam negeri, PT. Kubota Indonesia memiliki 26 dealer utama dan 350 agen penyalur. Perusahaan ini menyediakan 507 outletoutlet tersebar keseluruh Indonesia sebagai pelayanan yang terbaik kepada seluruh pelanggan. Outlet-outlet yang tersebar tersebut antara lain: 1. Pulau Jawa : 301 outlet 2. Pulau Sumatera : 79 outlet 19
7 3. Pulau Kalimantan : 25 outlet 4. Pulau Sulawesi : 78 outlet 5. Bali dan NTB : 14 outlet 6. NTT : 5 outlet 7. Maluku : 5 outlet 3.6 Fasilitas Perusahaan PT. Kubota Indonesia yang memiliki lahan cukup luas, sehingga dapat menyediakan berbagai fasilitas yang cukup memadai dan demi keefektifan dalam kinerja, mulai untuk proses produksi, tempat penyimpanan atau warehouse (gudang), hingga fasilitas umum yang disediakan bagi karyawan perusahaan. Untuk Bagian Produksi pun masih terdapat beberapa line yang terpisah, yaitu: 1. Foundry Line, area untuk melakukan pengecoran. 2. Painting Line, area untuk pengecatan komponen kosmetik. 3. Machining Line, area untuk memproses part dari komponen yang belum siap dirakit menjadi komponen siap dirakit. 4. Assembling Line, area untuk merakit mesin diesel. Untuk warehouse juga dibagi beberapa bagian, yaitu: 1. Receiving Part Warehouse, tempat untuk menyimpan komponen-komponen yang diterima dari vendor. 20
8 2. CKD (Completely Knock Down) Warehouse, tempat untuk menyimpan part komplit tetapi belum dirakit yang diterima dari vendor. 3. Finished Part Warehouse, tempat untuk menyimpan barang yang siap assembling. 4. Blank Part Warehouse, tempat untuk transit barang yang perlu proses machining dan painting. 5. Finished Goods Warehouse, untuk menyimpan mesin yang selesai produksi dan siap dikirim ke pasaran lokal dan luar negeri. Sedangkan fasilitas umum yang disediakan, khususnya bagi karyawan perusahaan yaitu: 1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) 2. Komputer, mesin ketik, telepon, faximile, dan mesin fotokopi. 3. Tempat ibadah 4. Ruang makan 5. Poliklinik 6. Koperasi 7. Ruang ganti pakaian dan loker 8. Parkir kendaraan 9. Kantor SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) 10. Sarana Olahraga seperti: Lapangan sepak bola, Lapangan tenis, tenis meja, Lapangan futsal, dan Ruang fitnes. 21
9 3.7 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini dikarenakan posisi/jabatan seseorang di dalam struktur organisasi menentukan tugas yang harus dilaksanakan dalam kinerjanya. PT. Kubota Indonesia terdiri dari 6 departemen, yaitu Departemen General Affair, Departemen Purchasing, Departemen Finance, Departemen Control, Departemen Marketing, dan Departemen Production. Jabatan dan uraian tugas dari setiap personil PT. Kubota Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Departemen General Affair a. Mengurus semua tenaga kerja, baik kontrak maupun tetap. b. Mengurusi kesejahteraan pegawai, gaji, dan lain-lain. 2. Departemen Purchasing a. Melaksanakan pembelian komponen, bahan pembantu, dan peralatanperalatan lain yang diperlukan guna kepentingan assembling. b. Melaksanakan dan mencari serta memilih subkontraktor baru yang dianggap mampu memenuhi permintaan perusahaan. 3. Departemen Finance a. Mengatur cashflow dana masuk dan alokasi dana ke departemendepartemen. b. Menyiapkan laporan keuangan bulanan/tahunan sesuai jadwal. 22
10 c. Melaksanakan control dana yang tersimpan di bank. d. Membukukan seluruh aktivitas perusahaan sesuai dengan kode atau nomor account masing-masing. e. Melakukan pengawasan pada semua pengeluaran yang sesuai dengan tujuan dan jadwal. f. Menyusun laporan penjualan mesin dan spare part. 4. Departemen Control a. Melakukan pengawasan atas semua pengeluaran seperti pembelian spare part, bahan pembantu b. Bersama-sama departemen keuangan menyiapkan laporan keuangan. c. Merencanakan produksi dan pembelian. d. Mengendalikan persediaan komponen. 5. Departemen Marketing a. Menyediakan spare part untuk melayani permintaan main dealer (dealer utama). b. Bersama dengan Bagian Service Mechanic mengadakan after sales service yaitu pelayanan purna jual kepada konsumen. c. Melaksanakan perbaikan mesin di service center jika ada keluhan dari konsumen. d. Mengatasi permasalahan teknis yang timbul di seluruh daerah pemasaran. e. Menyusun rencana service campaign. 6. Departemen Production 23
11 a. Menerima komponen dari Departemen Research and Development. b. Melaksanakan pengecekan barang yang diterima sesuai dengan packing list. c. Melaksanakan proses perakitan sejak komponen dibongkar sampai dengan selesai diproduksi. d. Menyimpan dan memelihara peralatan assembling e. Menyiapkan bahan-bahan pembantu untuk proses perakitan. f. Mancatat data waktu untuk proses dan hasil proses. g. Menyusun laporan harian atau bulanan dari hasil machining. h. Menyerahkan kembali hasil machining ke Bagian Research and Development. 24
III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis
26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan
Lebih terperinciPROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
II. PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah bagian dari perusahaan besar yaitu Toyota Motor Corporation (TMC), Jepang. Diawali dengan berdirinya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 35/06/73/Th. VIII, 1 Juli PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 31/06/73/Th. VIII, 2 Juni PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif, karena analisis
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 18/03/73/Th. IX, 2 Maret PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA
LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA 1. Sudah berapa lama APP berdiri? APP sudah berdiri selama 16 tahun, didirikan pada tanggal 25 April 1997 yang dibuat di hadapan notaris Rachmat Santoso, S.H agar dapat memproduksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan industri ini dapat dilihat dari mulai banyaknya merek dunia yang masuk ke pasar Indonesia.
Lebih terperinciTATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam
VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 40/07/73/Th. IX, 1 Juli PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di dalam bidang transportasi kargo dan pelayanan logistik yang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 31/06/73/Th. X, 1 Juni PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 19/04/73/Th. X, 1 April PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciTabel 1. Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman) melalui Pintu Masuk Makassar menurut Kebangsaan
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 23/05/73/Th. X, 2 Mei PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciBAB III METODE PENULISAN
34 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan pengamatan dengan melakukan praktik kerja lapangan (PKL) selama 2 bulan di PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung yang beralamat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 42/08/73/Th. X, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 54/10/73/Th. X, 3 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 36/07/73/Th. XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 32/06/73/Th. XI, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang
Lebih terperinciBAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen
BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011
BADAN PUSAT STATISTIK No.21/04/Th.XIV, 1 April PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$14,40 MILIAR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$14,40
Lebih terperinciBPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 03/03/53/Th. XIV, 1 Maret 2011 Total Nilai Ekspor Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010 sebesar 35,937 juta US$, dengan volume sebesar 151,994 ribu ton. Angka sementara
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Samudera Indonesia Tbk PT. Samudera Indonesia Tbk. Adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di dalam bidang transportasi kargo
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 55/09/73/Th. VIII, 1 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciLampiran 1 : Struktur Organisasi PT. Kubota Indonesia
Lampiran 1 : Struktur Organisasi PT. Kubota Indonesia Lampiran 2 : Flowchart Sistem Pembelian Impor Komponen di PT. Kubota Indonesia Bagian Marketing Bagian PPIC Data Stock Mesin Form Sales Plan Report
Lebih terperinciBAB III METODE PENULISAN
BAB III METODE PENULISAN 3.1 Sumber Data Pada pengumpulan data ini juga terdapat jenis data yang digunakan yaitu: a. Data Primer Merupakan data utama yang diperoleh penulis secara langsung dari objek penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam keadaan perekonomian yang semakin sulit ini banyak terjadi persaingan di berbagai bidang kehidupan, termasuk didalamnya persaingan dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dari waktu ke waktu yang menuntut semua instansi industri untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kemajuan jaman yang semakin pesat, dunia industri semakin berkembang dari waktu ke waktu yang menuntut semua instansi industri untuk memperbaiki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang
Lebih terperinciVII. TATA LETAK PABRIK
VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan
Lebih terperinciPerkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tengah, Oktober 2017
No. 70/12/72/Th.XX, 15 Desember 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGAH Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tengah, Oktober 2017 Selama Oktober 2017, Nilai Ekspor US$ 285,57 Juta dan Impor
Lebih terperinciBAB I 1. PENDAHULUAN
BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini sangat pesat dan dapat memicu manusia untuk beralih menggunakan teknologi komputer. Semakin cepat informasi tersebar
Lebih terperinciBAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI
BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Berdirinya PT. Bioli Lestari PT. Bioli Lestari merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang berdiri sejak Mei 1996 dan berkedudukan di Gunung Anyar Tambak Kav.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan
Lebih terperinciPERAN PELABUHAN CIREBON DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN INDUSTRI DI KABUPATEN CIREBON (Studi Kasus: Industri Meubel Rotan di Kabupaten Cirebon)
PERAN PELABUHAN CIREBON DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN INDUSTRI DI KABUPATEN CIREBON (Studi Kasus: Industri Meubel Rotan di Kabupaten Cirebon) TUGAS AKHIR Oleh : RINA MERIANA L2D 305 139 JURUSAN PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Garuda Mas Perkasa berdiri pada tahun 1984. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang karet, yaitu dalam pembuatan sandal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2015
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2015 49/08/51/Th. IX, 3 Agustus 2015 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Juni 2015 mencapai
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Garam yang bergerak dalam produksi rokok. Untuk menunjang produksi rokok tersebut,
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Surya Pamenang PT. Surya Pamenang merupakan perusahaan industri yang bergerak dalam produksi kertas. PT. Surya Pamenang merupakan anak dari perusahaan PT.
Lebih terperinciBAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang
BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011
BADAN PUSAT STATISTIK No.40/07/Th.XIV, 1 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI MENCAPAI US$18,33 MILIAR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$18,33 miliar atau
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tengah No. 54/09/72/Th.XX, 15 September 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGAH Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tengah Selama Agustus 2017, Nilai
Lebih terperinciANALISIS PELUANG INTERNASIONAL
ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya
Lebih terperinciBAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
116 BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik merupakan salah satu pertimbangan penting dalam upaya mendirikan suatu pabrik, karena harus dapat memberikan keuntungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kian Tie, Bapak William Soerdjaya (Tjia Kian Liong), dan Bapak E. Harman
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum 3.1.1. Sejarah Singkat dan Profil Perusahaan Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 dengan nama PT. Astra International
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 14/03/31/Th. XV, 1 Maret 2013 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui
Lebih terperinciPerkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tengah, September 2017
No. 58/10/72/Th.XX, 16 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGAH Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tengah, September 2017 Selama September 2017, Nilai Ekspor US$ 237,50 Juta dan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR TRIWULAN III 2010
No. 43/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR TRIWULAN III 2010 A. EKSPOR Nilai ekspor Provinsi Bali pada Triwulan III tahun 2010 mencapai US$ 102.745.892. Angka ini mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB II. pemasaran otomotif. Perusahaan ini merupakan Sub Dealer sepeda motor roda
BAB II GAMBARAN UMUM PT DUTA PUTRA SUMATERA MEDAN A. Sejarah Perusahaan PT. Duta Putra Sumatera merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pemasaran otomotif. Perusahaan ini merupakan Sub Dealer sepeda
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JANUARI 2016
16/03/51/Th. X, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JANUARI 2016 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan 2016 mencapai US$
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Duta Indah Sejahtera merupakan salah satu perusahaan swasta yang memproduksi tissue. Kegiatan utama dari perusahaan ini
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinci2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.214, 2017 ADMINISTRASI. Pemerintahan. Kementerian Pariwisata. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2016
No. 21/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2016 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Maret
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016
No. 03/01/Th. VIII, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan November 2016 tercatat US$ 12,00 juta atau mengalami penurunan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berbagai Bagian dalam Organisasi Perusahaan Elektronik Jakarta Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan elektronik membagi tugas dan tanggung jawab
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi bidang usaha di Indonesia cepat berubah, banyak perusahaan yang jatuh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi bidang usaha di Indonesia cepat berubah, banyak perusahaan yang jatuh namun tidak sedikit yang baru berdiri dan berkembang dengan pesat. Ini semua
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan 2.1.1 Profil Perusahaan Adrenaline Counter adalah toko yang bergerak pada penjualan sepeda, sparepart dan perbaikan. Didirikan dibawah naungan PT. Biker
Lebih terperinciVII. TATA LETAK PABRIK
VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen
Lebih terperinciRIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN PT. AGRO TUNAS TEKNIK adalah perusahaan yang bergerak pada bidang merancang dan memproduksi mesin pertanian dan industri. Yang berlokasi di Bekasi PT. ATT didirikan pada tahun
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 48/05/Th. XVIII, 15 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL MENCAPAI US$13,08 MILIAR Nilai ekspor Indonesia April mencapai US$13,08
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TRANSPORTASI UDARA DAN LAUT PROVINSI BALI FEBRUARI 2014
No. 22/04/51/Th. I, 1 April PERKEMBANGAN TRANSPORTASI UDARA DAN LAUT PROVINSI BALI FEBRUARI Jumlah pesawat angkutan udara internasional yang berangkat dari bandara Ngurah Rai pada bulan Februari sebanyak
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP 01.345.276.8-091.000 dan PKP 23/02/1996. Perusahaan ini bergerak dibidang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI (PROFIL PT SARANA TATA UDARA)
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI (PROFIL PT SARANA TATA UDARA) 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SARANA TATA UDARA Sebelum berdirinya PT. SARANA TATA UDARA, Mr. Toto Djamaludin terlebih dahulu mendirikan CV.
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
41 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang berkepanjangan di Indonesia. Akibat dari krisis moneter ini, banyak perusahaan yang mempertahankan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sulawesi Selatan. 55/09/73/Th. XI, 02 Oktober BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sulawesi
Lebih terperinciAssalamu alaikum Wr.Wb., Salam sejahtera bagi kita semua,
SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA KUNJUNGAN LAPANGAN PEMBANGUNAN PABRIK PELUMAS SHELL DAN FASILITAS JETTY DI KAWASAN INDUSTRI & PERGUDANGAN MARUNDA CENTER, BEKASI SELASA, 13 JANUARI 2015 Yang
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PT. RIAU JAYA CEMERLANG CABANG NANGKA PEKANBARU
BAB IV GAMBARAN UMUM PT. RIAU JAYA CEMERLANG CABANG NANGKA PEKANBARU 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Riau Jaya Cemerlang pertama kali didirikan oleh bapak wiyogo salim, Tepatnya pada tanggal 11 Oktober
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 21/06/31/Th. XI, 01 Juni EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN MARET SEBESAR 696,56 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 53/12/31/Th. XIV, 3 Desember 2012 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 36/09/31/Th.XIII, 5 September 2011 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JUNI 2011 SEBESAR 941,89 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta.
BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum PT. Toyota-Astra Motor PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk (saham 51%) dengan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2014
No. 25/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2014 Nilai Ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Maret
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT
V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT 5.1 Produk Kelapa Sawit 5.1.1 Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit sekarang ini sudah menjadi komoditas pertanian unggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlunya penerapan strategi pelayanan perusahaan yang tepat. Perkembangan dunia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat seiring dengan perkembangan teknologi ekonomi, pendidikan dan sosial budaya, sehingga mempengaruhi perlunya
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 06/02/31/Th. XIX, 1 Februari 2017 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN DESEMBER MENCAPAI 715,18 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Juli 2014, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 48/09/72/Th. XVI, 02 September PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH JULI EKSPOR SENILAI US$ 29,25 JUTA Nilai ekspor Sulawesi Tengah pada bulan (angka sementara) dibanding bulan (angka tetap)
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha PT.Datacomindo Mitrausaha adalah perusahaan importir barang-barang elektronik komunikasi
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 06/02/31/Th. XVI, 3 Februari 2014 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN DESEMBER 2013 MENCAPAI 953,15 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas
Lebih terperinciSTUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi
LAPORAN INDUSTRI Juli 2013 STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.... 1.1 Kata Pengantar. 1 2 IV. PERTUMBUHAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada masa persaingan bebas ini, ketika semua aspek kehidupan. terus berkembang, konsumen semakin membutuhkan jasa telekomunikasi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa persaingan bebas ini, ketika semua aspek kehidupan terus berkembang, konsumen semakin membutuhkan jasa telekomunikasi yang dapat mendukung aktivitasnya. Menurut
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 25/06/31/Th. XVIII, 1 Juni NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN APRIL MENCAPAI 988,78 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota-
BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum PT. Toyota-Astra Motor PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk (saham 51%) dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) merupakan salah satu perusahaan yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Permasalahan PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif yang memproduksi kendaraan-kendaraan niaga
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 02/01/31/Th.XVI, 2 Januari 2014 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN NOVEMBER 2013 MENCAPAI 921,44 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan Properti merupakan salah satu sektor yang sangat menarik. Hal ini disebabkan karena sangat berkaitan dengan kebutuhan manusia akan tempat tinggal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penulisan skipsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Astra Daihatsu Motor di khususkan pada bagian pajak. Waktu penelitian yang
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat PT Rysban Jaya Agung berdiri di awal tahun 2010 dan telah berkembang dengan baik. Peredaran usaha yang dilakukan oleh PT Rysban
Lebih terperinci