PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan"

Transkripsi

1 II. PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah bagian dari perusahaan besar yaitu Toyota Motor Corporation (TMC), Jepang. Diawali dengan berdirinya PT Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif. Perusahaan ini diresmikan pada tanggal 12 April 1971 dan mulai beroperasi pada 1 Januari Peranan TAM semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian TAM sudah berfungsi sebagai distributor. Pada tanggal 31 Desember 1989, TAM melakukan penggabungan bersama tiga perusahaan, antara lain PT. Multi Astra (pabrik perakitan, didirikan tahun 1973), PT Toyota Mobilindo (pabrik komponen bodi, didirikan tahun 1976), dan PT Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin, didirikan tahun 1982). Gabungan semuanya diberi nama PT Toyota Astra Motor. Penggabungan ini dilakukan guna membangun kerjasama dalam menghadapi tuntutan akan kualitas serta ketatnya persaingan di dunia otomotif. Selama lebih dari 30 tahun, PT. Toyota Astra Motor telah memiliki peranan penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, pada tahun 1998 diresmikan pabrik di Karawang yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia. Sejak tanggal 15 Juli 2003, TAM direstrukturisasi menjadi dua perusahaan, yaitu : 1. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia disingkat TMMIN yang merupakan perakit kendaraan produk Toyota dan eksportir kendaraan dan suku cadang Toyota. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra International 5 % dan TMC 95%. Dalam hal ini PT. TMMIN adalah perusahaan yang memproduksi mobil Toyota. 3

2 2. PT. Toyota Astra Motor sebagai agen penjualan, importir dan distributor produk Toyota di Indonesia. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra International (AI) 51 % sedangkan TMC 49%. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memiliki kantor pusat di daerah Sunter II, Jakarta Utara (Lampiran 2). Selain itu TMMIN juga memiliki 3 pabrik (plant) yakni di kawasan Sunter I, Sunter II, dan Karawang. Pabrik Karawang (Karawang plant) berdiri di area tanah seluas m 2 dengan luas bangunan m 2, yang berlokasi di Karawang International Industrial City (KIIC), Teluk Jambe, Jawa Barat. Pabrik ini dibangun pada 29 Mei 1996 dengan nilai investasi sebesar Rp. 462,2 miliar. Walaupun mulai beroperasi pada tahun 1998, namun pabrik Karawang baru diresmikan pada tahun Pada saat ini, pabrik Karawang memiliki kapasitas produksi unit mobil per tahun. Proses produksi yang terdapat di pabrik Karawang antara lain proses pengepresan (stamping), pengelasan (welding), dan pengecatan (painting). Pabrik Sunter (Sunter plant) merupakan salah satu dari pabrik otomotif yang dimiliki oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia bersama dengan pabrik Karawang. Pabrik ini dibangun pada bulan April 1973 dan berlokasi di Sunter, Jakarta Utara. Kawasan ini berdiri di area tanah seluas m 2 dengan luas bangunan m 2. Pabrik Sunter adalah pabrik otomotif pertama yang dimiliki oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Komponen part dan mesin yang ditujukkan untuk pasar domestik dan eksport diproduksi di pabrik Sunter. Layout pabrik Sunter I dan Sunter II dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia dipimpin oleh seorang Presiden Direktur dengan tiga orang Wakil Presiden. Struktur organisasi PT. TMMIN dapat dilihat pada lampiran 5. Setiap Wakil Presiden Direktur membawahi beberapa divisi, termasuk Divisi Engineering (Lampiran 6) tempat mahasiswa melakukan kegiatan magang. 4

3 B. Proses Produksi Mobil 1. Proses Pembuatan Mesin (Engine Manufacture) Pabrik mesin (engine plant) memproduksi mesin tipe 7K dan 14B untuk Kijang Pick Up dan Truk Dyna dengan kapasitas produk unit/bulan. Beberapa pekerjaan yang silakukan di pabrik mesin, seperti : a. Pembuatan komponen mesin (Gambar 1). b. Perakitan mesin tipe 7K. c. Perakitan dan pengepakan dari mesin tipe TR (IMV Series) dan komponen mesin TR dimana akan dikirim ke Thailand (komponen), dan Venezuela, Afrika Selatan, dan Filiphina (rakitan mesin). Pabrik ini memiliki luas area sebesar m 2, memiliki kapasitas produksi unit /bulan untuk jalur permesinan dan unit/bulan untuk jalur perakitan. Gambar 1. Proses pembuatan mesin. 2. Proses Pengepresan (Stamping) Proses pengepresan merupakan proses pembuatan badan (body) kendaraan (Gambar 2). Pada proses ini lempengan-lempengan baja dicetak menjadi bagian-bagian dari body kendaraan seperti kerangka, tangki bahan bakar, dan komponen sub perakitan body (kabin, dek, rangka). Pembuatan pressed part untuk membentuk body kendaraan bermula dari lembar baja 5

4 yang kemudian dilakukan proses pengepresan menjadi press part yang siap dikirim ke bagian pengelasan untuk disatukan menjadi body kendaraan utuh. Bengkel pengepresan memiliki fasilitas dua proses yakni A line tonase ton dengan 450 stroke/jam dan C line kapasitas 700 ton dengan 620 stroke/jam. Disamping itu guna menjamin keamanan dan keselamatan kerja serta tingkat produktifitas, digunakan sistem robot untuk setiap perpindahan pressed part antar mesin. Gambar 2. Pengepresan lempengan baja menjadi part body mobil. 3. Proses Pengelasan (Welding) Proses pengelasan merupakan penyambungan bagian-bagian badan kendaraan untuk menghasilkan satu bagian utuh (Gambar 3). Pada bagian ini dibentuk body dan kerangka kendaraan dengan jalan menyatukan panel-panel (pressed part) melalui proses pengelasan di dalam alat bantu yang disebut jig. Jig berguna untuk memegang masing-masing komponen pada tempat yang telah ditentukan dan komponen-komponen tersebut baru boleh dilepaskan dari jig setelah proses pengelasan selesai dilakukan. Setelah proses pengelasan terdapat proses metal finish yang berfungsi untuk memperbaiki keretakan permukaan panel dan juga celah-celah antar 6

5 komponen agar memenuhi standar yang ditentukan. Hasil akhir dari proses ini adalah satu body kendaraan utuh. Untuk menjamin tingkat presisi dan keakuratan yang tinggi bengkel pengelasan dilengkapi fasilitas Welding Main Body line, Coordinate Measuring Machine dan Shell Body Line dengan Slat Conveyor. Disamping itu juga dilengkapi dengan 34 buah robot las (MB 16, UB 6 dan Fr 12) dan GBL (Global Body Line) yang memberikan jaminan kualitas permukaan luar (proses clamp dari sisi dalam). Gambar 3. Proses pengelasan. 4. Proses Pengecatan (Painting) Setelah melewati metal finish, satu body kendaraan utuh memasuki bengkel pengecatan untuk menjalankan proses anti karat (electro deeping coating), pengisian celah sambungan dan pengecatan. Proses pengecatan dibagi atas beberapa tahapan, yakni : a. Proses pretreatment dan CED, berfungsi sebagai lapisan. b. Proses surfacer dan sealer, berfungsi untuk meratakan dan menghaluskan permukaan. c. Proses wet sanding dan top coat, berfungsi sebagai pelindung terhadap cahaya matahari dan sebagai decorator. 7

6 Pabrik pengecatan memiliki fasilitas pengecatan Primer and Top Coat Process dengan sistem robot (Gambar 4) untuk mendapatkan hasil pengecatan yang berkualitas tinggi. Selain itu, kedua puluh robot yang digunakan juga memberikan jaminan keamanan proses serta ramah lingkungan. Gambar 4. Proses pengecatan dengan robot. 5. Proses Perakitan (Assembling) Bengkel perakitan merupakan tempat perakitan satu body kendaraan utuh menjadi sebuah kendaraan utuh siap jalan. Di bengkel inilah dilakukan proses perakitan atau pemasangan seluruh komponen kendaraan pada satu body kendaraan (Gambar 5) mulai dari mesin hingga roda kendaraan. Bengkel perakitan ini memiliki fasilitas Main Assembly Line dengan door less system assembly yang dapat memberikan jaminan kualitas dan peningkatan produktifitas kerja. Selain itu juga dilengkapi dengan Final Test Facility yang berfungsi untuk mengecek setiap unit kendaraan agar sesuai dengan kualitas yang diinginkan. 8

7 Gambar 5. Proses perakitan komponen mobil. 6. Proses Pengepakan (Packing and Vanning) Pengepakan untuk pasar ekspor dilakukan di pabrik pengepakan (Packing Plant) dengan kapasitas mencapai unit/bulan untuk komponen Avanza dan unit/bulan untuk komponen Innova (Gambar 6). CKD (Completely Knock Down) dari Avanza dan Innova dikirim ke Filiphina, Malaysia, Vietnam, Argentina, Afrika Selatan, Venezuela, dan Brazil. Sementara itu, CKD dari kendaraan berpenumpang dikirim ke Thailand, India, Vietnam, Taiwan, dan Afrika Selatan. Gambar 6. Proses pengepakan. 9

8 C. Ruang Lingkup Usaha Pada awalnya PT Toyota hanya bergerak di bidang distribusi mobil Toyota. Kegiatan ini dilakukan sejak berdirinya pada tahun 1971 hingga tahun Setelah tahun 1977 maka perusahaan ini mencoba untuk merakit mobil sendiri, hal ini dikarenakan pihak Toyota melihat adanya peluang pasar yang menjanjikan di Indonesia. Sebagai produk pertamanya Toyota meluncurkan kijang. Setelah itu perusahaan ini mencoba melakukan ekspor ke berbagai negara Asia Pasifik. Skema bisnis PT. TMMIN dapat dilihat pada Lampiran 7. Pada saat ini pihak Toyota melakukan perakitan mobil yang tempat perakitannya terletak di kawasan industri Karawang. Jenis mobil yang dirakit adalah Innova dan Fortuner. Dalam hal ini beberapa komponennya diproduksi oleh beberapa perusahaan lain, namun ada juga yang diproduksi oleh pihak Toyota sendiri. Data jumlah produksi Toyota dapat dilihat pada lampiran 8. Kapasitas produksi dari pabrik TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) adalah unit pertahun. Disamping memproduksi mobil, TMMIN setiap tahunnya juga memproduksi lebih dari mesin bensin Kijang Innova. Disamping untuk memenuhi pasar domestik (Lampiran 9), Kijang Innova dan mesin bensin tersebut juga akan diekspor ke pasar mancanegara dengan masing-masing volume ekspor dan unit. Seperti halnya komponen body (exterior maupun interior body) untuk komponennya diproduksi oleh perusahaan lain seperti halnya PT. Sugity, untuk komponen Air Conditioner diproduksi oleh pihak PT. Denso. Dan untuk beberapa komponen elektroniknya diproduksi oleh PT. Anugrah Valova Electrindo. Masih banyak vendor-vendor lainnya baik dalam negeri maupun luar negeri yang mendukung kegiatan perakitan mobil yang dilakukan oleh pihak Toyota. Setelah melakukan perakitan, maka pihak Toyota akan mengirim produknya ke pihak TAM. Distribusi dilakukan di dalam negeri maupun ke luar negeri. Untuk kebutuhan dalam negeri pihak TAM melakukan pengiriman ke beberapa distributor besar. Setelah itu barulah didistribusikan ke beberapa distributor kecilnya. 10

9 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia menitikberatkan pada produksi Innova yang ditujukan untuk pasar domestik dan internasional. Untuk CBU (Completely Built Up) tujuan ekspornya adalah ke negara-negara Timur Tengah (Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar, Oman, Yordania, Syria, dan Libanon), negara-negara kepulauan Pasifik (Fiji dan Solomon), serta ke negara-negara Asia (Brunei Darussalam dan Thailand). Sedangkan untuk CKD (Completely Knock Down) memiliki tujuan ekspor ke Malaysia, Filiphina, dan Vietnam. 11

II. PROFIL PERUSAHAAN

II. PROFIL PERUSAHAAN II. PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Berawal sejak tahun 1971 dengan diresmikannya PT. Toyota-Astra Motor (TAM) sebagai importir dan distributor kendaraan Toyota di Indonesia pada

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Toyota Sakichi Toyoda sebagai pendiri organisasi Toyota di Jepang, lahir pada tahun 1867 sebagai anak tukang kayu yang mulai hidupnya saat Jepang mulai memordernisasi

Lebih terperinci

II. PROFIL PERUSAHAAN

II. PROFIL PERUSAHAAN II. PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT TMMIN diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT TMMIN bernama PT Toyota Astra Motor (TAM) yang mempunyai fungsi sebagai importir

Lebih terperinci

PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN II. PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN Sejarah berdirinya Toyota berawal dari seorang bernama Sakichi Toyoda sebagai pendiri organisasi Toyota di Jepang. Sakichi Toyoda lahir pada

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toyota merupakan perusahaan manufaktur kendaran niaga dan penumpang yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur mobil. Perusahaan ini memproduksi beberapa tipe

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toyota merupakan perusahaan manufaktur kendaran niaga dan penumpang yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab II ini akan menjelaskan mengenai profil perusahaan, tujuan visi dan misi, sejarah perusahaan, unit usaha dan kegiatan perusahaan, dan struktur organisasi dan manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK FISIS DAN MEKANIS PAPAN SERAT KENAF

ANALISIS KARAKTERISTIK FISIS DAN MEKANIS PAPAN SERAT KENAF SKRIPSI ANALISIS KARAKTERISTIK FISIS DAN MEKANIS PAPAN SERAT KENAF (Hibiscus cannabinus L) DENGAN PEREKAT POLYPROPYLENE DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA, JAKARTA Oleh : HENI FAUZIAH F14052912

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan industri ini dapat dilihat dari mulai banyaknya merek dunia yang masuk ke pasar Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif berada pada tingkat persaingan yang sangat tinggi. Beberapa bukti yang dapat diambil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,

Lebih terperinci

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Sakichi Toyoda adalah pendiri organisasi Toyota di Jepang. Terlahir sebagai anak tukang kayu pada tahun 1867 yang memulai hidupnya ketika Jepang

Lebih terperinci

PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Perusahaan

PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Perusahaan II. PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Sakichi Toyoda adalah pendiri organisasi Toyota di Jepang, beliau lahir pada tahun 1867 sebagai anak seorang tukang kayu yang memulai kehidupannya saat Jepang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif merupakan salah satu sektor industri yang penting dalam perkembangan dan pembangunan ekonomi di Indonesia. Pada tahun 2010, industri otomotif berkontribusi

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan

Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan meningkatkan mutu produksi. Terbukti dengan pembentukan-pembentukan sistem kerja yang diterapkan

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH PERUSAHAAN Sakichi Toyoda sebagai pendiri organisasi Toyota di Jepang, lahir pada tahun 1867 sebagai anak tukang kayu yang mulai hidupnya saat Jepang mulai termodernisasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Karawang Plant adalah salah satu pabrik otomotif milik Toyota Motor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Karawang Plant adalah salah satu pabrik otomotif milik Toyota Motor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Karawang Plant adalah salah satu pabrik otomotif milik Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang berlokasi di Karawang International

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Taruna Jaya JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013

Disusun Oleh : Taruna Jaya JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013 Analisis Sistem Material Requirement Planning Pada Proses Perakitan Front Door RH Kijang Innova Di PT. TOYOTA Motor Manufacturing Indonesia Karawang Plant Disusun Oleh : Taruna Jaya 3040818 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

TOYOTA INDONESIA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

TOYOTA INDONESIA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA TOYOTA INDONESIA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Penerbit PT Ekuator Media Vaganza Jl Patal Senayan No. 4, Jakarta 12210 Hak cipta penerbit dilindungi undang-undang Carvaganza2015 Penyusun Eka

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Sejarah dan Perkembagan PT TMMIN PT TMMIN diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT TMMIN bernama PT Toyota Astra Motor (TAM) yang mempunyai fungsi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR 2.1 Profil Perusahaan 2.2 Sejarah Singkat PT. Astra Daihatsu Motor PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4. Profil Perusahaan Berikut profil perusahaan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Nama Perusahaan : PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Bidang Usaha :

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan pada tanggal

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan pada tanggal 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pada awalnya bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION, SUNTER I, PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Disusun oleh: Fathimah Baya Nabilah 32411726

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat PT. Astra Daihatsu Motor meningkatkan kapasitas produksi di beberapa jalur produksinya, diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif. Kegiatan di PT. TMMIN selain

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif. Kegiatan di PT. TMMIN selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Motor Manufakturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif. Kegiatan di PT. TMMIN selain merakit mobil, membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif antar industri-industri didalamnya. Diantaranya dengan adanya peluncuran berbagai

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG Nama : Feldy Dwi Anugrah NPM : 33413393 Jurusan Pembimbing : Teknik Industri : Nanih Suhartini,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang sangat berperan dalam memberikan input yang signifikan terhadap perusahaan adalah bagian produksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk meningkatkan daya saing di pasar lokal dan internasional, semua industri otomotif di Indonesia berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA. sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota untuk seluruh

BAB III GAMBARAN UMUM PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA. sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota untuk seluruh BAB III GAMBARAN UMUM PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA A. Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 1 Juli 1969 PT. Astra Internasional Inc. ditunjuk pemerintah sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek

Lebih terperinci

PROSES WELDING SHOP PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA KARAWANG PLANT

PROSES WELDING SHOP PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA KARAWANG PLANT PROSES WELDING SHOP PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA KARAWANG PLANT Nama : Oti Lupiyani NPM : 55212611 Dosen Pembimbing : Dr. Sri Nawangsari, SE, MM. PENDAHULUAN Latar Belakang Welding Shop

Lebih terperinci

Tugas Analisis Rantai Pasok

Tugas Analisis Rantai Pasok Tugas Analisis Rantai Pasok PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia & PT Toyota Astra Motor Prafajar Suksessanno Muttaqin 2201160010 Magister Teknik Industri Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENGELOLAAN ASSET RETIREMENT DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA (TMMIN)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENGELOLAAN ASSET RETIREMENT DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA (TMMIN) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENGELOLAAN ASSET RETIREMENT DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA (TMMIN) SKRIPSI BAYU EKO PRIYANTO F14060636 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

KAJIAN WAKTU KERJA DAN PRODUKTIVITAS PADA PROSES PERAKITAN MOBIL AVANZA TRIMMING 0 DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA SKRIPSI

KAJIAN WAKTU KERJA DAN PRODUKTIVITAS PADA PROSES PERAKITAN MOBIL AVANZA TRIMMING 0 DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA SKRIPSI KAJIAN WAKTU KERJA DAN PRODUKTIVITAS PADA PROSES PERAKITAN MOBIL AVANZA TRIMMING 0 DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA SKRIPSI YUDISTIA RIZKIANGGA PRIYAMBODO F14063104 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan

BAB I PENDAHULUAN. Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan September 2008 di Amerika, pada awalnya diakibatkan oleh adanya kehancuran pada industri properti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dalam era globalisasi dewasa ini semakin tinggi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dalam era globalisasi dewasa ini semakin tinggi dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tingkat persaingan dalam era globalisasi dewasa ini semakin tinggi dan kompetitif. Setiap industri manufaktur sebagai penghasil produk riil dituntut untuk memproduksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur mobil. Perusahaan ini memproduksi beberapa tipe

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kegiatan bisnis di Indonesia sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama dengan banyaknya bisnis internasional yang semakin berkembang dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terbesar di Indonesia. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (yang

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terbesar di Indonesia. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (yang dulunya dikenal

Lebih terperinci

kepemilikan saham sebesar 51% dan Toyota Motor Corporation Jepang

kepemilikan saham sebesar 51% dan Toyota Motor Corporation Jepang 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Toyota-Astra Motor berdiri pada tahun 1971 merupakan perusahaan kerjasama antara PT. Astra International Tbk dengan kepemilikan saham sebesar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing berusaha untuk mencari suatu metode yang lebih baik untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI ANALISIS DISTRIBUSI MASTIC SEALER PADA SHELL BODY SUB ASSY LINE DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Nama : Puji Selamet Iswanto NPM : 25411599

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT ADM (Astra Daihatsu Motor) sebagai ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) terus berupaya

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR Nama : Ichsan Saputro NPM : 33411449 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ainul Haq Parinduri, ST.,MMSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia otomotif semakin pesat, hal ini dapat ditunjukan dengan semakin banyaknya perusahaan otomotif yang menghasilkan beberapa model

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama bulan Januari 2015, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia defisit sebesar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan PT Astra Daihatsu Motor (PT ADM) merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri otomotif, yaitu penghasil kendaraan

Lebih terperinci

BAB III. Gambaran Umum Perusahaan. 3.1 Sejarah PT. Kubota Indonesia

BAB III. Gambaran Umum Perusahaan. 3.1 Sejarah PT. Kubota Indonesia BAB III Gambaran Umum Perusahaan 3.1 Sejarah PT. Kubota Indonesia Kubota adalah nama seorang pengusaha Jepang yang memiliki nama lengkap Gonshiro Kubota. Beliau pada tahun 1880-an mendirikan home industry

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK KE-3 PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK KE-3 PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK KE-3 PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA KARAWANG, 7 MARET 2016 -----------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I. PENDAHULUAN A. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Indonesia semakin hari semakin meningkat, terutama di segmen kendaraan ringan roda empat atau mobil. Pertumbuhan tersebut akan didukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia mengakibatkan harga kebutuhan bahan baku produksi langsung maupun tidak langsung belum stabil bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan Laporan Tugas Akhir 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan sejumlah besar komponen yang harus dirakit, perencanaan produksi memegang

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PELUNCURAN KENDARAAN INNOVA BARU PRODUKSI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PELUNCURAN KENDARAAN INNOVA BARU PRODUKSI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PELUNCURAN KENDARAAN INNOVA BARU PRODUKSI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Karawang, 24 November 2015 Yang terhormat : 1. Kepala BKPM Bp Franky

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun Ketika itu Pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun Ketika itu Pemerintah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun 1970. Ketika itu Pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mendukung industri otomotif di

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2012

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penulisan skipsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Astra Daihatsu Motor di khususkan pada bagian pajak. Waktu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasar otomotif di kelas sepeda motor sangatlah ketat. Setiap produsen berusaha memberikan kualitas dan mutu yang baik, ketersediaan produk dan spare part

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Produksi Mobil PT. X adalah salah satu industri yang bergerak di bidang pembuatan kendaraan bermotor roda empat. Tahapan proses produksi yang dilakukan secara garis besar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 34 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan pengamatan dengan melakukan praktik kerja lapangan (PKL) selama 2 bulan di PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung yang beralamat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Desember 2014, neraca perdagangan Thailand

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota-

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota- BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum PT. Toyota-Astra Motor PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk (saham 51%) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif, karena analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang

Lebih terperinci

V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI

V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI A. General Induksi General Induksi merupakan suatu kegiatan pengenalan prinsip-prinsip yang dianut oleh toyota kepada karyawan baru, agar karyawan baru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi otomotif maka semakin pesat juga persaingan dalam bidang otomotif tersebut. Setiap merek saat ini telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap pekerjaan dan kegiatan di dalam perkantoran, baik pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap pekerjaan dan kegiatan di dalam perkantoran, baik pemerintah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pekerjaan dan kegiatan di dalam perkantoran, baik pemerintah maupun swasta memerlukan pencatatan, pengelolan, serta penyimpanan arsip yang dapat dipertangungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. divisi mobil Pabrik Tenun Otomotis Toyota. Divisi mobil perusahaan tersebut

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. divisi mobil Pabrik Tenun Otomotis Toyota. Divisi mobil perusahaan tersebut 11 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Toyota merupakan mobil yang berasal dari Jepang yang diproduksi oleh Toyota Motor Corporation (TMC) berpusat di kota Toyota Provinsi Aichi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maka dalam proses pembuatan produk tersebut harus ditinjau dari berbagai aspek,

BAB 1 PENDAHULUAN. maka dalam proses pembuatan produk tersebut harus ditinjau dari berbagai aspek, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menghasilkan suatu produk yang bagus dan dapat diterima oleh pasar, maka dalam proses pembuatan produk tersebut harus ditinjau dari berbagai aspek, menyangkut

Lebih terperinci

Struktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor

Struktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor yang sahamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ADM merupakan perusahaan Joint Venture antara Daihatsu Motor Company Ltd

BAB I PENDAHULUAN. ADM merupakan perusahaan Joint Venture antara Daihatsu Motor Company Ltd BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Astra Daihatsu Motor atau biasa dikenal dengan ADM adalah Agen Tunggal Pemegang Merek ( ATPM ) kendaraan Daihatsu di Indonesia. Sebagai ATPM, Astra Daihatsu Motor merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya sepeda motor mengalami peningkatan penjualan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya sepeda motor mengalami peningkatan penjualan yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada akhir dekade ini, dunia industri otomotif di Indonesia khususnya sepeda motor mengalami peningkatan penjualan yang sangat signifikan. Hal ini dapat dibuktikan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada tanggal 11 Juni 1971

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. X adalah Agen Tunggal Pemilik Merk (ATPM) dan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri perakitan mobil yang berdiri

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta.

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta. BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum PT. Toyota-Astra Motor PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk (saham 51%) dengan

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS GENERAL ADMINISTRATION HUMAN RESOURCE MANAGEMENT TECHNOLOGY DEVELOPMENT PROCUREMENT OUTBOUND LOGISTICS PRIMARY ACTIVITIES

BAB II PROSES BISNIS GENERAL ADMINISTRATION HUMAN RESOURCE MANAGEMENT TECHNOLOGY DEVELOPMENT PROCUREMENT OUTBOUND LOGISTICS PRIMARY ACTIVITIES BAB II PROSES BISNIS Proses bisnis menggambarkan kegiatan bisnis suatu perusahaan dari hulu sampai hilir. Proses bisnis dari PT Pantja Motor dapat digambarkan melalui konsep rantai nilai Michael Porter.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor yang sahamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari waktu ke waktu yang menuntut semua instansi industri untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari waktu ke waktu yang menuntut semua instansi industri untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kemajuan jaman yang semakin pesat, dunia industri semakin berkembang dari waktu ke waktu yang menuntut semua instansi industri untuk memperbaiki

Lebih terperinci

Gambar 4.20: Perencanaan Produksi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Gambar 4.20: Perencanaan Produksi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Gambar 4.20: Perencanaan Produksi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia melakukan perencanaan produksinya sebagai berikut: Tahun 2012 meluncurkan produk baru

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG

II. DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG II. DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG A. DESKRIPSI KEGIATAN Kegiatan magang ini dilaksanakan di PT TMMIN. Kegiatan magang ini dimulai tanggal 1 April sampai dengan 30 Juni 2009. Waktu pelaksanaanya disesuaikan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG

MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG Disusun Oleh: Nama : Anda Daniel Siallagan NPM : 30412733 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. 2.1 Sejarah Industri Otomotif dan Komponen di Indonesia

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. 2.1 Sejarah Industri Otomotif dan Komponen di Indonesia 12 BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1 Sejarah Industri Otomotif dan Komponen di Indonesia Di Indonesia produksi mobil dimulai pada akhir 1920-an, yaitu ketika General Motors (GM) mendirikan pabrik perakitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri otomotif adalah salah satu industri yang berkembang begitu cepat. Industri otomotif dipandang memiliki prospek yang sangat menjanjikan kedepannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehubungan dengan investasi, salah satunya adalah transfer pricing. Meskipun beberapa

BAB I PENDAHULUAN. sehubungan dengan investasi, salah satunya adalah transfer pricing. Meskipun beberapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin majunya era globalisasi menyebabkan perekonomian berkembang tanpa mengenal batas negara. Perusahaan multinasional akan menghadapi masalah perbedaan tarif pajak

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS FR DOOR OUTER RH KIJANG INNOVA PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS FR DOOR OUTER RH KIJANG INNOVA PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS FR DOOR OUTER RH KIJANG INNOVA PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Nama : Aan Andri Yana NPM : 30411004 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan performanya terutama pada sistem produksinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan performanya terutama pada sistem produksinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia usaha terutama sektor industri otomotif, PT. ADM (Astra Daihatsu Motor) sebagai agen tunggal pemegang merek terus berupaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Penelitian dan perancangan project manpower profile yang dilakukan di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Khususnya bagi pihak user yaitu Human Resource

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TOYOTA BUSINESS PRACTICES (TBP) DALAM ANALISIS PENINGKATAN AKURASI SISTEM MANAJEMEN MATERIAL (Studi Kasus : Material F1 atau Pigmen)

IMPLEMENTASI TOYOTA BUSINESS PRACTICES (TBP) DALAM ANALISIS PENINGKATAN AKURASI SISTEM MANAJEMEN MATERIAL (Studi Kasus : Material F1 atau Pigmen) IMPLEMENTASI TOYOTA BUSINESS PRACTICES (TBP) DALAM ANALISIS PENINGKATAN AKURASI SISTEM MANAJEMEN MATERIAL (Studi Kasus : Material F1 atau Pigmen) SKRIPSI DODIK ARIYANTO F14062408 2010 DEPARTEMEN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan penjualan otomotif di Indonesia sendiri berjalan pesat. Pada Indonesia International Motor Show yang diadakan bulan Juli 2006, tercatat jumlah pengunjung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toyota merupakan industri otomotif terbesar di dunia saat ini, raksasa industri otomotif yang berasal dari jepang ini juga menjadi pemimpin industri otomotif

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PEMBUATAN CRANKCASE DAN PENERAPAN TBP UNTUK MEMPREDIKSI COST REDUCTION DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PEMBUATAN CRANKCASE DAN PENERAPAN TBP UNTUK MEMPREDIKSI COST REDUCTION DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PEMBUATAN CRANKCASE DAN PENERAPAN TBP UNTUK MEMPREDIKSI COST REDUCTION DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA SKRIPSI AQMARINA INDRA F14070051 MAYOR TEKNIK PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT ADM (Astra Daihatsu Motor) sebagai ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) terus berupaya

Lebih terperinci

Nama : Dandi Yudha Aditya NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Dian Kemala Putri, MT

Nama : Dandi Yudha Aditya NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Dian Kemala Putri, MT Mempelajari Peringkat Kinerja Operator Pada Perakitan Komponen Out Side View Mirror (kaca spion) dan Opening Trim Pada Kendaraan Colt Diesel Maru-T tipe 304 TD di PT. Krama Yudha Ratu Motor Nama : Dandi

Lebih terperinci