Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan"

Transkripsi

1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan meningkatkan mutu produksi. Terbukti dengan pembentukan-pembentukan sistem kerja yang diterapkan dan dipakai oleh perusahaan Jepang. Jika dilihat dari perekonomiannya pun, tidak diragukan bahwa Jepang merupakan negara yang memiliki tingkat industri yang baik. Seperti Toyota, Sony, Mitsubishi, dan Panasonic yang sudah dikenal oleh dunia. Bahkan, gedung-gedung tinggi, perkantoran, perusahaan, dan pabrik-pabrik dapat banyak ditemukan di negara ini. Perusahaan atau pabrik-pabrik Jepang pun sudah banyak berkembang di negara lainnya di Asia, salah satunya negara Indonesia. Ditambah dengan program-program yang diberikan kepada masyarakat Indonesia dari perusahaan atau pabrik Jepang tersebut. Misalnya saja, sekarang banyak program magang di perusahaan Jepang yang diberikan kepada mahasiswa-mahasiswi di Indonesia. Selain perindustrian, Jepang juga memberi dampak baik kepada perekonomian Indonesia. Karena perkembangannya ini memberikan lapangan pekerjaan bagi para masyarakat Indonesia. Muhammad Lutfi pun selaku Duta Besar Indonesia untuk Jepang mengatakan investasi Jepang di Indonesia sejak tiga tahun terakhir telah meningkat. Pada tahun 2010, realisasi investasi sebesar US $ 750 miliar. Dan realisasi investasi Jepang melonjak 100% menjadi US $ 1,5 miliar pada tahun Investasi ini lebih difokuskan kepada sektor industri (Badan Koordinasi Penanaman Modal, 2012). 1

2 Terlihat dari berbagai aspek khususnya di bidang perindustrian bahwa Jepang lebih unggul dan menarik negara-negara tetangga atau se-asia agar dapat berkembang dengan menjalin hubungan di dalam aspek-aspek tersebut. Ternyata perubahaan dalam dunia industri di Jepang terjadi setelah berakhirnya Perang Dunia II, khususnya Toyota Motor Corporation (TMC). Teknik yang disebut dengan Sistem Produksi Toyota atau disebut juga dengan Sistem Produksi Just-In- Time yang dikembangkan oleh Toyota Motor Corporation, lahir dalam upaya mengejar ketinggalan dalam industri otomotif dari negara-negara barat yang sudah maju. Apa yang dimaksud dengan sistem produksi just-in-time adalah sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, biaya, dan waktu penyerahan yang sebaik mungkin, dengan menghapuskan semua jenis pemborosan yang terdapat di dalam proses internal sehingga mampu menyerahkan produk sesuai dengan kehendak konsumen secara tepat waktu (Imai, 1997, hal.xxiv). Dengan meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya berlebih tersebut dan untuk mencapai tujuan ini maka perusahaan mengurangi berbagai fungsi yang tidak perlu di pabrik dengan pendekatan dan menyelidiki dalam setiap operasional dan merancang metode-metode untuk terciptanya solusi dari semua kendala tersebut. Salah satu solusinya adalah kanban. Kanban menjadi bagian terpenting dalam bidang perdagangan Jepang pada abad ke-17. Di mana kanban menggambarkan kayu atau logam yang mewakili sebuah merek dagang. Kanban ( 看板 ) jika dilihat dalam bentuk baku atau dalam kamus bahasa Jepangnya yaitu 看 (kan) berasal dari kanji 看る (miru) yang berarti melihat dan 板 (ban) berasal dari kanji 板 (ita) yang berarti papan. Namun, jika kedua kanji tersebut digabungkan, dalam bahasa Jepang, kanban berarti papan isyarat, yang dicantumkan pada produk atau komponen dalam jumlah tertentu di jalur produksi, juga merupakan instruksi untuk penyerahan barang tertentu 2

3 dalam jumlah tertentu. Bila komponen sudah digunakan semua di jalur produksi, kanban dikembalikan ke tempat asalnya semula, di mana di sini diperlukan sebagai perintah untuk produksi barang tersebut (Imai, 1997, hal.xxv). Sehingga, bisa dibilang bahwa kanban merupakan alat komunikasi atau sarana dalam sistem produksi just-in-time (JIT). Menurut Chen (2004) kanban melekat pada masing-masing bagian, yang menggambarkan asal bagian dan tujuan. Operasi ini didasarkan pada multi-mesin awak, yang tujuannya adalah bukan pemanfaatan tinggi dari mesin, namun pemanfaatan tinggi dari pekerja. Dengan perampingan aliran produksi dan meningkatkan fleksibilitas dalam penjadwalan, biaya yang berkaitan dengan bauran produk bervariasi dan berubah dari waktu ke waktu dapat dikurangi secara signifikan. Ide dibalik dari sistem kanban yaitu berasal dari supermarket. Di mana sebuah toko menggunakan kartu kontrol produk yang di mana terdapat informasi terkait tentang produk, seperti nama produk, kode dan lokasi penyimpaan dimasukkan. Toyota menyamakan konsep supermarket ini dan menerapkannya dengan sistem yang disebut dengan sistem kanban. Proses kanban diyakini menjadi yang paling 'ekspor' dari semua teori manajemen Jepang (Briggs, 1992, hal.29). Saat ini Toyota berhasil memperluas produksinya di luar Jepang. Toyota melakukan bisnis di seluruh dunia dengan 50 perusahaan manufaktur di luar negeri di 27 negara dan wilayah. Kendaraan Toyota yang dijual di lebih dari 160 negara dan wilayah. Dengan membangun pabrik-pabrik di beberapa negara, salah satunya yaitu Indonesia. Indonesia sebagai basis produksi dan suku cadang pemasok ke Asia Tenggara dan Timur Tengah, dengan ekspor multi-purpose vehicle Toyota Innova dan sports utility vehicle Fortuner untuk negara-negara di wilayah sebesar unit. 3

4 Alasan inilah membuat penulis tertarik untuk menganalisis penerapan sistem kanban pada salah satu pabrik Toyota di Indonesia yaitu PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang telah menerapkan sistem kanban pada pabrik tersebut. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia atau disingkat TMMIN didirikan pada April tahun 1971, yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara. TMMIN merupakan perakit produk Toyota dan eksportir kendaraan dan suku cadang Toyota. Presiden direktur dari PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah Masahiro Nonami (Toyota Motor Corporation/TMC). Dengan komposisi saham pada PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia yaitu TMC (95%), PT. Astra International (5%). Sedangkan, PT. Toyota-Astra Motor sebagai agen penjualan, importir dan distributor produk Toyota di Indonesia. Dengan kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra International (51%) sedangkan TMC (49%). Presiden direktur PT. Toyota Astra Motor (TAM) adalah Johnny Darmawan. Dengan sekitar pekerja. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia berlokasi di Karawang dan Sunter. Karawang 1 beroperasi pada tahun 1998, dengan produksi lineup-nya yaitu Kijang Innova dan Fortuner dengan kapasitas produksi tahunan unit. Karawang 2 (terbaru) beroperasi pada tahun 2013, dengan produksi lineup-nya yaitu Etios Valco dengan kapasitas produksi tahunan unit. Sunter 1 beroperasi pada tahun 1973, dengan produksi lineup-nya yaitu mesin dengan kapasitas produksi tahunan unit. Dan sunter 2 beroperasi pada tahun 1977, dengan produksi lineup-nya yaitu stamping parts/dies dan aluminum castings dengan kapasitas produksi tahunan ton. 1.2 Rumusan Permasalahan Penulis ingin membahas penerapan sistem kanban guna menghilangkan muda di perusahan Jepang. 4

5 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Penulis akan meneliti penerapan sistem kanban guna menghilangkan muda di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Sunter plant Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana penerapan sistem kanban pada perusahaan atau pabrik Jepang yang berada di Indonesia dapat menghilangkan jenis-jenis pemborosan. Manfaat dari penelitian ini adalah pembaca bisa mengetahui bagaimana penerapan sistem kanban dapat berdampak dalam menghilangkan pemborosanpemborosan yang berada pada lini produksi. 1.5 Metode Penelitian Penulis akan melakukan pendekatan dengan kualitatif, yaitu penelitian yang tidak berdasarkan pengukuran tetapi berdasarkan tingkat pemahaman terhadap masalah. Menurut Semiawan (2010, hal.1-2) mengemukakan bahwa metode kualitatif adalah mencari pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, fakta atau realita. Metode penelitian yang dipakai yaitu metode studi kasus dan deskriptif analitis. Menurut Semiawan (2010, hal.49) studi kasus atau case-study, adalah bagian dari metode kualitatif yang hendak mendalami suatu kasus tertentu secara lebih mendalam dengan melibatkan pengumpulan beraneka sumber informasi. Sehingga, penulis akan terjun langsung ke PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia guna mengumpulkan informasi dengan melihat langsung serta diberikan informasi dari pekerja yang bekerja di tempat tersebut. Bahkan definisi metode studi kasus menurut Patton dalam Semiawan (2010, hal.49) menambahkan bahwa studi kasus adalah studi 5

6 tentang kekhususan dan komplektsitas suatu kasus tunggal dan berusaha untuk mengerti kasus tersebut dalam konteks, situasi dan waktu tertentu. Sedangkan penelitian deskriptif analitis menurut Nazir (2005, hal.89) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat. Studi analitis, analisis ditujukan untuk menguji hipotesis-hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang hubunganhubungan. Analisis dikerjakan berdasarkan data ex post facto. 1.6 Sistematika Penulisan Pada bab 1 yaitu pendahuluan, penulis menjabarkan tentang latar belakang dalam pengambilan masalah ini, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisannya. Pada bab 2 yaitu landasan teori, penulis menjabarkan tentang teori-teori yang dipakai dalam mengindentifikasikan sistem kanban serta sistem kanban itu sendiri. Pada bab 3 yaitu analisis data, penulis menjabarkan tentang data-data sehingga menghasilkan sebuah data yang konsisten yang berkaitan dengan isi pada bab 2. Pada bab 4 yaitu simpulan dan saran, penulis menjabarkan simpulan dari semua hasil penelitiannya, sehingga penulis dapat memberikan jawaban atas permasalahan tersebut. Kemudian penulis menambahkan saran yang diharapkan dapat berguna bagi peneliti selanjutnya. Pada bab 5 yaitu ringkasan, penulis memberikan ringkasan dari penjelasan keseluruhan yang didapatkan secara singkat dan jelas. 6

ANALISIS SISTEM KANBAN DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DALAM MENGHILANGKAN MUDA

ANALISIS SISTEM KANBAN DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DALAM MENGHILANGKAN MUDA ANALISIS SISTEM KANBAN DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DALAM MENGHILANGKAN MUDA Ida Merlina Universitas Bina Nusantara, Jl. Kemanggisan Ilir III no. 45, (62-21) 5327630, idamerlina@yahoo.co.jp

Lebih terperinci

PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan II. PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah bagian dari perusahaan besar yaitu Toyota Motor Corporation (TMC), Jepang. Diawali dengan berdirinya

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Dunia II, khususnya Toyota. Teknik yang disebut dengan Sistem Produksi Toyota

Bab 5. Ringkasan. Dunia II, khususnya Toyota. Teknik yang disebut dengan Sistem Produksi Toyota Bab 5 Ringkasan Perubahan dalam dunia industri di Jepang terjadi setelah berakhirnya Perang Dunia II, khususnya Toyota. Teknik yang disebut dengan Sistem Produksi Toyota atau disebut juga dengan Sistem

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PELUNCURAN KENDARAAN INNOVA BARU PRODUKSI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PELUNCURAN KENDARAAN INNOVA BARU PRODUKSI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PELUNCURAN KENDARAAN INNOVA BARU PRODUKSI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Karawang, 24 November 2015 Yang terhormat : 1. Kepala BKPM Bp Franky

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT ADM (Astra Daihatsu Motor) sebagai ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) terus berupaya

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK KE-3 PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK KE-3 PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK KE-3 PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA KARAWANG, 7 MARET 2016 -----------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. otomotif membagi pasar menjadi dua, yaitu: emerging market dan matured

I. PENDAHULUAN. otomotif membagi pasar menjadi dua, yaitu: emerging market dan matured I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu pangsa terbesar otomotif dunia. Industri otomotif membagi pasar menjadi dua, yaitu: emerging market dan matured market. Emerging market

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toyota merupakan perusahaan manufaktur kendaran niaga dan penumpang yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toyota merupakan perusahaan manufaktur kendaran niaga dan penumpang yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur mobil. Perusahaan ini memproduksi beberapa tipe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. undang-undang seperti yang dinyatakan dalam pasal 23A Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. undang-undang seperti yang dinyatakan dalam pasal 23A Undang-Undang Dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak memegang peranan penting dalam perekonomian negara kita. Hal ini dikarenakan pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang berasal dari iuran wajib

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat PT. Astra Daihatsu Motor meningkatkan kapasitas produksi di beberapa jalur produksinya, diantaranya

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta.

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta. BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum PT. Toyota-Astra Motor PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk (saham 51%) dengan

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota-

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota- BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum PT. Toyota-Astra Motor PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk (saham 51%) dengan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI

MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI Nama : Ridwanullah NPM : 36411161 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Dian Kemala Putri, MT MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI

Lebih terperinci

Tugas Analisis Rantai Pasok

Tugas Analisis Rantai Pasok Tugas Analisis Rantai Pasok PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia & PT Toyota Astra Motor Prafajar Suksessanno Muttaqin 2201160010 Magister Teknik Industri Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pertukaran informasi berupa pesan, ide, ataupun gagasan untuk

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pertukaran informasi berupa pesan, ide, ataupun gagasan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki kebutuhan dan kemampuan untuk berinteraksi serta berkomunikasi dengan manusia lain. Komunikasi merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan industri ini dapat dilihat dari mulai banyaknya merek dunia yang masuk ke pasar Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III DAYA SAING INDUSTRI OTOMOTIF INDONESIA, PELUANG DAN TANTANGANYA

BAB III DAYA SAING INDUSTRI OTOMOTIF INDONESIA, PELUANG DAN TANTANGANYA BAB III DAYA SAING INDUSTRI OTOMOTIF INDONESIA, PELUANG DAN TANTANGANYA Pada bab yang ketiga ini akan membahas mengenai daya saing industi otomotif Indonesia. Daya saing ini akan dilihat dari sisi kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan

BAB I PENDAHULUAN. Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan September 2008 di Amerika, pada awalnya diakibatkan oleh adanya kehancuran pada industri properti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi otomotif maka semakin pesat juga persaingan dalam bidang otomotif tersebut. Setiap merek saat ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat menjadi perhatian khusus bagi perusahaan dan pelanggan dari tahun-ketahun, hal ini dapat

Lebih terperinci

Struktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor

Struktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor yang sahamnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia, dengan slogannya yang berbunyi One Heart. Perusahaan Honda yang

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia, dengan slogannya yang berbunyi One Heart. Perusahaan Honda yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Astra Honda Motor adalah perusahaan penghasil sepeda motor terbanyak di Indonesia, dengan slogannya yang berbunyi One Heart. Perusahaan Honda yang terkenal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Produksi Toyota. Sistem produksi Toyota dikembangkan dan dipromosikan oleh Toyota Motor Corporation dan telah dipakai oleh banyak perusahaan Jepang sebagai ekor dari krisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif berada pada tingkat persaingan yang sangat tinggi. Beberapa bukti yang dapat diambil

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lima tahun terakhir persaingan di dunia otomotif semakin ramai dan kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di industri otomotif.

Lebih terperinci

APLIKASI JUST IN TIME PADA PERUSAHAAN INDONESIA

APLIKASI JUST IN TIME PADA PERUSAHAAN INDONESIA APLIKASI JUST IN TIME PADA PERUSAHAAN INDONESIA APLIKASI JUST IN TIME (JIT) PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA 1. Pengertian Metode Just In Time (JIT) Manufaktur JIT adalah suatu sistem berdasarkan tarikan permintaan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, meskipun perkembangannya tidak sepesat dibandingkan dengan negara tetangga Thailand.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN masih dirasakan oleh semua sektor kehidupan tidak terkecuali sektor riil

BAB I PENDAHULUAN masih dirasakan oleh semua sektor kehidupan tidak terkecuali sektor riil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Pengaruh krisis moneter yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan 1997 masih dirasakan oleh semua sektor kehidupan tidak terkecuali sektor riil khususnya

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Indonesia juga semakin meningkat, pada tahun 2013 lalu tercatat produksi mobil

BAB I. Pendahuluan. Indonesia juga semakin meningkat, pada tahun 2013 lalu tercatat produksi mobil BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan industri Otomotif dalam negeri pada saat ini sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan banyaknya investasi yang masuk

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan pada tanggal

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan pada tanggal 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pada awalnya bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga industri manufaktur mulai mengadopsi sistem Just In Time atau Kanban karena keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PT Federal Motor merupakan salah satu anak perusahaan PT Astra International yang bergerak di bidang perakitan sepeda motor Honda. Pada 1990 PT Federal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kegiatan bisnis di Indonesia sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama dengan banyaknya bisnis internasional yang semakin berkembang dalam

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Taruna Jaya JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013

Disusun Oleh : Taruna Jaya JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013 Analisis Sistem Material Requirement Planning Pada Proses Perakitan Front Door RH Kijang Innova Di PT. TOYOTA Motor Manufacturing Indonesia Karawang Plant Disusun Oleh : Taruna Jaya 3040818 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toyota merupakan industri otomotif terbesar di dunia saat ini, raksasa industri otomotif yang berasal dari jepang ini juga menjadi pemimpin industri otomotif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif merupakan salah satu sektor industri yang penting dalam perkembangan dan pembangunan ekonomi di Indonesia. Pada tahun 2010, industri otomotif berkontribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur merupakan industri yang perlu dikembangkan di

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur merupakan industri yang perlu dikembangkan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri manufaktur merupakan industri yang perlu dikembangkan di tengah krisis perekonomian global saat ini, karena peluang produk manufaktur sangat terbuka

Lebih terperinci

kepemilikan saham sebesar 51% dan Toyota Motor Corporation Jepang

kepemilikan saham sebesar 51% dan Toyota Motor Corporation Jepang 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Toyota-Astra Motor berdiri pada tahun 1971 merupakan perusahaan kerjasama antara PT. Astra International Tbk dengan kepemilikan saham sebesar

Lebih terperinci

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Sakichi Toyoda adalah pendiri organisasi Toyota di Jepang. Terlahir sebagai anak tukang kayu pada tahun 1867 yang memulai hidupnya ketika Jepang

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR CIKARANG PLANT

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR CIKARANG PLANT SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR CIKARANG PLANT Bekasi, 29 Mei 2015 -----------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan Laporan Tugas Akhir 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan sejumlah besar komponen yang harus dirakit, perencanaan produksi memegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ADM merupakan perusahaan Joint Venture antara Daihatsu Motor Company Ltd

BAB I PENDAHULUAN. ADM merupakan perusahaan Joint Venture antara Daihatsu Motor Company Ltd BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Astra Daihatsu Motor atau biasa dikenal dengan ADM adalah Agen Tunggal Pemegang Merek ( ATPM ) kendaraan Daihatsu di Indonesia. Sebagai ATPM, Astra Daihatsu Motor merupakan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR 2.1 Profil Perusahaan 2.2 Sejarah Singkat PT. Astra Daihatsu Motor PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) A. Pengertian Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang sangat berperan dalam memberikan input yang signifikan terhadap perusahaan adalah bagian produksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terutama mobil jenis MPV berlangsung dengan sangat ketat dan harga

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terutama mobil jenis MPV berlangsung dengan sangat ketat dan harga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengguna mobil jenis MPV (Multi Purpose Vehicle) sangat sering dijumpai, sesuai dengan perkembangan teknologi di dunia otomotif dan perubahan gaya hidup masyarakat,

Lebih terperinci

Gambar 4.20: Perencanaan Produksi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Gambar 4.20: Perencanaan Produksi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Gambar 4.20: Perencanaan Produksi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia melakukan perencanaan produksinya sebagai berikut: Tahun 2012 meluncurkan produk baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan penjualan otomotif di Indonesia sendiri berjalan pesat. Pada Indonesia International Motor Show yang diadakan bulan Juli 2006, tercatat jumlah pengunjung

Lebih terperinci

SIKLUS PRODUKSI. A. Definisi Siklus Produksi

SIKLUS PRODUKSI. A. Definisi Siklus Produksi SIKLUS PRODUKSI A. Definisi Produksi produksi adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan proses pembuatan produk dan terjadi secara terus-menerus. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal sebagai alternatif untuk menghimpun dana masyarakat, bagi emiten memberikan banyak manfaat. Dalam kondisi risiko hutang yang tinggi maka akan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION, SUNTER I, PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Disusun oleh: Fathimah Baya Nabilah 32411726

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak terjadi perubahan yang cukup drastis pada lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak terjadi perubahan yang cukup drastis pada lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, banyak terjadi perubahan yang cukup drastis pada lingkungan bisnis dunia secara global. Menurut Hansen dan Mowen (2000:15-18) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan oleh pelanggan dan diinginkan oleh pelanggan, perlunya umpan balik

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan oleh pelanggan dan diinginkan oleh pelanggan, perlunya umpan balik BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persaingan dalam berbagai bidang industri kini semakin ketat. Produk yang semakin mirip, persaingan harga, pelanggan yang semakin pintar dalam memilih, keinginan dan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap perusahaan, diantaranya bertujuan untuk meningkatkan laba dan demi menaikkan nilai perusahaan. Setiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Just In Time Pada tahun 1970 konsep Just In Time mulai dipopulerkan oleh Mr. Taiichi Ohno dan rekannya di Toyota Motor Company, Jepang. Akar dari konsep Just In Time dapat ditelusuri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis dan industri saat sekarang ini semakin ketat dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat serta sangat cerdas dalam memilih produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh beberapa hal diantaranya seperti sikap pemimpin kepada karyawannya

BAB I PENDAHULUAN. oleh beberapa hal diantaranya seperti sikap pemimpin kepada karyawannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam hal kesuksesan dan kegagalan suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya seperti sikap pemimpin kepada karyawannya dan sikap karyawan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tersebut telah membangun citra merek dalam mengiklankan suatu

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tersebut telah membangun citra merek dalam mengiklankan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi lisan (Word of mouth) merupakan komunikasi yang dapat dilakukan tanpa sadar oleh konsumen yang secara tidak langsung memasarkan melalui perkataan dari satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Toyota Toyota Motor Corporation (TMC) adalah sebuah pabrikan mobil yang berasal dari Jepang yang didirikan bulan September 1933. Saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini terdapat banyak sekali

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini terdapat banyak sekali 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti sekarang ini terdapat banyak sekali persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia yang semakin berkembang dan terus

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 32/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 32/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 32/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT PAKOAKUINA OLEH PT

Lebih terperinci

Lean Thinking dan Lean Manufacturing

Lean Thinking dan Lean Manufacturing Lean Thinking dan Lean Manufacturing Christophel Pratanto No comments Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Asia Tenggara didominasi oleh empat negara yang tercatat sebagai basis produksi kendaraan bermotor, yaitu Thailand, Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor otomotif memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Industri otomotif terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Setidaknya, dalam enam tahun

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH PERUSAHAAN Sakichi Toyoda sebagai pendiri organisasi Toyota di Jepang, lahir pada tahun 1867 sebagai anak tukang kayu yang mulai hidupnya saat Jepang mulai termodernisasi.

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Negara Jepang adalah negara yang maju dibidang teknologinya. Teknologi

Bab I. Pendahuluan. Negara Jepang adalah negara yang maju dibidang teknologinya. Teknologi Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah negara yang maju dibidang teknologinya. Teknologi yang diciptakan oleh negara Jepang tentunya berdasarkan kerja keras dan semangat dari bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya aktivitas usaha ke arah persaingan untuk meraih pangsa pasar yang terbesar.

BAB I PENDAHULUAN. adanya aktivitas usaha ke arah persaingan untuk meraih pangsa pasar yang terbesar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan lajunya pertumbuhan perekonomian di negara ini, makin terasa adanya aktivitas usaha ke arah persaingan untuk meraih pangsa pasar yang terbesar.

Lebih terperinci

Just-in-Time Production Systems (JITPS) in Developing. Countries: The Nigerian Experience

Just-in-Time Production Systems (JITPS) in Developing. Countries: The Nigerian Experience TUGAS PPIC Just-in-Time Production Systems (JITPS) in Developing Countries: The Nigerian Experience Kamla-Raj 2010 J Soc Sci, 22(2): 145-152 (2010) Oleh: Chandra Silvi (105100303111002) Dyah Intani Enggaela

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki tahun 2011 ini, perkembangan perekonomian Indonesia menunjukkan perkembangan. Hal ini ditandai dengan semakin kompetitifnya dunia bisnis di Indonesia.

Lebih terperinci

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Darsini Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl.

Lebih terperinci

Hubungan Tingkat Penerapan Sistem Tepat Waktu (Just In Time) pada Sistem Produksi dengan Kinerja Non Keuangan

Hubungan Tingkat Penerapan Sistem Tepat Waktu (Just In Time) pada Sistem Produksi dengan Kinerja Non Keuangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa dekade akhir ini banyak organisasi perusahaan telah melakukan investasi pada teknologi-teknologi baru untuk tetap bersaing. Teknologi merupakan sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab II ini akan menjelaskan mengenai profil perusahaan, tujuan visi dan misi, sejarah perusahaan, unit usaha dan kegiatan perusahaan, dan struktur organisasi dan manajemen

Lebih terperinci

V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI

V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI A. General Induksi General Induksi merupakan suatu kegiatan pengenalan prinsip-prinsip yang dianut oleh toyota kepada karyawan baru, agar karyawan baru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin memperlihatkan kemajuan dan peningkatan pada semua aspek.

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin memperlihatkan kemajuan dan peningkatan pada semua aspek. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Perkembangan dunia otomotif kendaraan bermotor roda empat semakin memperlihatkan kemajuan dan peningkatan pada semua aspek. Diantaranya, yang pertama dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi ini juga memicu pertumbuhan industri otomotif baik untuk kendaraan jenis

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi ini juga memicu pertumbuhan industri otomotif baik untuk kendaraan jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal pulihnya perekonomian Indonesia pada tahun 2000 akibat krisis moneter, pertumbuhan perekenomian di berbagai sektor secara perlahan mulai terlihat. Pergerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia perdagangan terbilang sangat ketat. Apalagi dengan. konsumen di dalam perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia perdagangan terbilang sangat ketat. Apalagi dengan. konsumen di dalam perdagangan internasional. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia perdagangan terbilang sangat ketat. Apalagi dengan adanya globalisasi yang menyebabkan munculnya perdagangan bebas yang membuat dunia

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.011/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.011/2009 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.011/2009 TENTANG PEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR MESIN SERTA BARANG DAN BAHAN UNTUK PEMBANGUNAN ATAU PENGEMBANGAN INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, hal ini dapat terlihat dengan bermunculannya inovasi-inovasi baru

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, hal ini dapat terlihat dengan bermunculannya inovasi-inovasi baru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia otomotif semakin lama semakin marak dan mengalami kemajuan, hal ini dapat terlihat dengan bermunculannya inovasi-inovasi baru untuk menarik dan memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehubungan dengan investasi, salah satunya adalah transfer pricing. Meskipun beberapa

BAB I PENDAHULUAN. sehubungan dengan investasi, salah satunya adalah transfer pricing. Meskipun beberapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin majunya era globalisasi menyebabkan perekonomian berkembang tanpa mengenal batas negara. Perusahaan multinasional akan menghadapi masalah perbedaan tarif pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 34 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan pengamatan dengan melakukan praktik kerja lapangan (PKL) selama 2 bulan di PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung yang beralamat

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada tanggal 11 Juni 1971

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM KANBAN SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM JUST IN TIME DI PT WONOJATI WIJOYO KEDIRI

PENERAPAN SISTEM KANBAN SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM JUST IN TIME DI PT WONOJATI WIJOYO KEDIRI PENERAPAN SISTEM KANBAN SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM JUST IN TIME DI PT WONOJATI WIJOYO KEDIRI Nurfa Anisa Abstract : Nowdays, the increase of furniture industry caused competition between furniture company.

Lebih terperinci

Prepared by Yuli Kurniawati

Prepared by Yuli Kurniawati KONSEP JUST IN TIME Prepared by Yuli Kurniawati PENGERTIAN JIT JIT atau sistem produksi tepat waktu adalah sistem manajemen fabrikasi yang pada prinsipnya hanya memproduksijenis-jenisbarangyang dimintasejumlahyang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren positif (meningkat). Pesatnya pertumbuhan sektor industri otomotif nasional dan melonjaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif antar industri-industri didalamnya. Diantaranya dengan adanya peluncuran berbagai

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

2016, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.439, 2016 KEMENPERIN. Barang Komplenter. Impor. Rekomendasi. Pemberian. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/M-IND/PER/3/2016 TENTANG KETENTUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjualan Toyota Avanza menjadi fenomena tersendiri bagi sejarah automotif nasional. Avanza tercatat sebagai paling sukses di industri otomotif Indonesia. Sejak lahir

Lebih terperinci

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA 2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA www.indoanalisis.co.id DAFTAR ISI I. KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA... 1.1. Pertumbuhan Produksi Mobil Indonesia... 1.2. Pertumbuhan Ekspor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia dan Thailand merupakan dua negara berkembang di kawasan Asia Tenggara yang sedang berusaha mengembangkan sektor industri otomotif negerinya. Kenyataan bahwa

Lebih terperinci